SSRN Id3317961
SSRN Id3317961
Bayu Wijayanto
Abstract
Endogenous growth theory is one of the new issues on the
economic development theory in the neoclassical tradition which
emerged in the late of 1980s. Let’s by Paul Romer and Robert
Lucas articles who unsatisfied with the Solow growth model in
order to explain the key determinant of long-run growth. This
article would explain about the definition, characteristics, and
development of the thought of the new theory, also the
comparison between the Solow growth model and the
endogenous growth model. However, as a model, the new
growth theory gets many criticisms, especially to explain the
empirical reality in the developing countries.
Abstrak
Teori pertumbuhan edogenous merupakan salah satu isu
baru dalam ranah perkembangan teori pertumbuhan
ekonomi dalam tradisi kelompok neo klasik yang muncul
pada akhir tahun 1980an. Muncul dalam satu artikel yang
ditulis oleh Paul Romer dan Robert Lucas dimana mereka
mengkritik model pertumbuhan Solow melalui
penjelasannya mengenai kunci utama pertumbuhan
ekonomi dalam jangka panjang. Artikel ini menjelaskan
tentang pengertian, karakteristik dan perkembangan
pemikiran dari teori baru ini. Selain itu juga memberikan
perbandingan antara model pertumbuhan Solow dan
model pertumbuhan endogenous. Namun teori ini juga
tidak lepas dari kritikan, terutama dalam menjelaskan
realitas empiris di negara-negara sedang berkembang.
1
Lihat buku-buku teori ekonomi, khususnya teori ekonomi makro yang terakhir, analisis ekonomi jangka
panjang mendapat perhatian tersendiri misalnya dalam Mankiw (1997), Dornbusch at.al (1998) dan
Blanchard (2000).
2
Hal itu mungkin yang menyebabkan munculnya pikiran bahwa teori pertumbuhan hanya relevan untuk
negara-negara maju dari pada negara sedang berkembang, khusus di Indonesia saat ini topik ini tidak populer
karena diyakini bahwa karena strategi pembangunan inilah yang menyebabkan terjadinya krisis ekonomi.
2. Pendekatan Neo-Klasik.
Kelompok ini melihat bahwa pertumbuhan ekonomi
mengandung ciri yang inheren stabil dalam pola keadaan
ekuilibrium.
3. Pendekatan Kaldor
Pendekatan ini berusaha untuk menjembatani jarak perbedaan
pendapat antara pandangan Neo-Keynes dengan pandangan
6
Awal berkembangnya disiplin Ekonomi Pembangunan
7
Pembatasan ruang lingkup pemikiran dari segi waktu yang disesuaikan dengan mulai berkembangnya
disiplin ekonomi pembangunan yaitu setelah PD II. Dalam tulisannya dibedakan pengertian pertumbuhan dan
pembangunan. Pertumbuhan ekonomi berpokok pada proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam
kegiatan ekonomi masyarakat. Sedang pembangunan ekonomi mengandung arti yang lebih luas dan
mencakup perubahan pada tata susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh.
4. Pendekatan Kuznets
Pandangan ini melihat bahwa kegiatan kegiatan ekonomi
masyarakat berpangkal pada kerangka perhitungan nasional
dengan penjabaran tentang unsur-unsur komponen dalam
pendapatan nasional. Metodologi dalam kajian Kuznets
didasarkan atas pemantauan empiris menurut pentahapan
waktu.
8
Bandingkan dengan klasifikasi mengenai pendekatan teori ekonomi pembangunan yang dilakukan oleh
Todaro (2000).
Model TPE
y
B
y y f (k )
(n d )k
A
sy
k
k
(b)
y
f (k )
sf (k )
(n d )k
9
Lihat Dornbusch, Fischer dan Startz (1998),”Macroeconomics”, 7 th edition, Irwin-McGraw Hill, hal 64.
a. Model Solow
Y F K , L (1)
dimana Y merupakan out-put, K merupakan capital dan L
adalah labour. Untuk memenuhi karakteristik sebagai fungsi
produksi neo-klasik maka harus memenuhi asumsi : (1) untuk
seluruh K>0 dan L>0, F() adalah positif dan memenuhi
kondisi the law of diminishing return.
F 2F
0, 0 (2a)
K K 2
F 2F
0, 0
L L2
K
Y F ( K , L) L.F ( ,1) L. f (k ) (3)
L
10
Untuk ilustrasi ini digunakan model pertumbuhan endogenous sederhana tanpa mengurangi kebenaran dari
kesimpulan umum yang didapatkan.
11
Lihat Barro dan Sala-I-Martin (1995:16), Romer, David (1996:9)
K
dimana : k , dan
L
Y
y
L
K Y
dimana k adalah rasio capital dan labour sedangkan y
L L
adalah output percapita. Persamaan (3) dapat ditulis :
y f (k ) (4)
K K
f (k ) F ( ,1) k (6a)
L L
f ' (k ) k 1 (6b)
K I dK s.F ( K , L) dK (7)
10
K
s. f (k ) dk (8)
L
dan
( K / L) K
k nk
t L
maka :
k s. f (k ) (n d ).k (9)
Kondisi steady state13 terpenuhi pada saat nilai k 0 , atau :
s. f (k ) (n d ).k (10)
k f (k )
k s. (n d ) (11)
k k
12
karena i sf (k ) , dimana i adalah investasi perkapita, lihat Mankiw (1997)
13
Steady state terjadi pada saat income perkapita dan capital perkapita konstan.
11
b. Model TPE
Y AK (12)
f (k )
Jika kita substitusikan A , kedalam persamaan (11),
k
maka akan kita peroleh :
k s. A (n d ) (13)
12
Daftar Pustaka :
13
14