A. Asumsi Umum.
Asumsi-asumsi di bawah ini dipakai baik oleh teori ekonomi mikro maupun
kebanyakan teori ekonomi lainnya :
Asumsi Rasionalitas. Asumsi ini berlaku untuk semua teori ekonomi.Pelaku ekonomi
yang diasumsikan bersikap rasional biasa disebut juga homo ekonomikus atau
economic man.Penggunaan asumsi mi pada teori konsumen terwujud dalam bentuk
asumsi bahwa rumah tangga keluarga senantiasa berusaha memaksimumkan
kepuasan; yaitu yang dalam literatur terbiasa dengan sebutan utility maximization
assump tion. Sebaliknya dalam teori rumah tangga perusahaan, asumsi yang sama
terjelma dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga perusahaan senantiasa berusaha
inemperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Asumsi ini dalani literatur dikenal
sebagai profit maximization assumption.
Asumsi Ceteris Paribus. Sebutan lain untuk asumsi ini ialah asumsi other things
being equal atau lain-lain hal tetap sama atau lain-lain hal tidak berubah. Yang
dikehendaki oleh asumsi mi ialah bahwa yang mengalami perubahan hanyalah variabel
yang secara eksplisit dinyatakan berubah, sedangkan variabel-variabel lain yang
tidak disebutkan berubah, sepanjang dalam model analisa tidak diasumsikan sebagai
variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain harus dianggap tidak berubah.
Asumsi Penyederhanaan. Meskipun abstraksi sudah banyak sekali mengurangi
kompleksnya permasalahan, agar supaya permasalahan nya lebih mudah dianalisa dan
difahami, sering-sering kita perlu menyederhanakan persoalan lebih lanjut.Misalnya
saja menurut kenyataan jumlah macam barang dan jasa yang clihadapi rumah tangga
keluarga tidak terhitung banyaknya. Akan tetapi, nanti akan kita saksikan misalnya
pada Bab X, penggunaan analisa indiferen un tuk menerangkan teori permintaan,
jumlah macam barang yang bisa termuat dalam grafik paling banyak hanya dua. mi
memaksa kita menggunakan asumsi bahwa konsumen hanya menghadapi dua macam
barang atau jasa.
Sifat-sifat grafik
Suatu grafik mempunyai dua sumbu: sumbu datar dan sumbu tegak.Sumbu
datar adalah sumbu yang letaknya horizontal,sedangkan Sumbu tegak adalah
sumbu yang tegak lurus pada sumbu horizontal.pertemuan di antara sumbu tersebut
di namakan origin atau titik asal.
MASALAH EKONOMI
a. Kelangkaan sebagai sumber masalah
Kelangkaan Sumber Ekonomi
Inti masalah ekonomi adalah keinginan yang tidak terbatas namun dengan alat
pemenuh kebutuhan yang terbatas. Alat pemuas kebutuhan berupa barang atau jasa
dengan sumber daya yang sudah tersedia. Sumber daya yang tersedia bersifat
terbatas dan langka. Jadi, kebutuhan manusia yang tidak terbatas dihadapkan
dengan sumber-sumber yang bersifat terbatas akan menimbulkan kelangkaasn
sumber daya tersebut.
Contoh kelangkaan ekonomi:
1). Kelangkaan sumber makanan pokok masyarakat seperti padi, gandum, dan
sumber makanan pokok lainnya.
2). Kelangkaan BBM (bahan bakar minyak) seperti bensin, solar, dan lain-lain.
Kelangkaan sumber ekonomi manusia dibagi menjadi 3 (tiga):
1). Kebutuhan manusia yang tidak terbatas
Kebutuhan manusia memiliki 2 (dua) sifat yaitu sifat keberanekaan ragam dan tidak
dapat di puaskan dengan barang atau jasa.Hal tersebut yang membuat kebutuhan
manusia tidak terbatas.
Contoh kebutuhan manusia yang tidak terbatas: 1). sesorang ingin memiliki sepeda
untuk mendukung ia melakukan aktifitasnya sehari-hari namun sesudah memiliki
sepeda Ia akan menginginkan sepeda motor untuk mendukung aktifitasnya sehari-
hari. Dan kemudian setelah memiliki sepeda motor Ia akan menginginkan yang lebih
seperti motor yang lebih bagus ataupun Mobil.
KEGIATAN EKONOMI
a. Putaran kegiatan ekonomi
b. Produksi
Kegiatan produksi sangat berperan penting dalam kegiatan ekonomi karena
menyangkut kebutuhan manusia. Tanpa adanya produksi persediaan konsumsi akan
menjadi langka dan masyarakat akan mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhannya. Oleh sebab itu, manusia harus berusaha memproduksi barang dan
jasa agar alat pemuas kebutuhannya terpenuhi.
1. PENGERTIAN PRODUKSI
A. Pengertian produksi dalam Arti sehari-hari
Setiap hari manusia selalu menggunakan barang untuk memenuhi kebutuhanya.
Barang-barang tersebut tidak akan tersedia apabila tidak ada yang menghasilkanya.
Contoh: Di daerah pedesaan para petani mengolah sawah atau ladangnya untuk
menghasilkan barang-barang hasil pertanian seperti padi, jagung, keledai, tebu, dll.
Contoh kegiatan diatas disebut Produksi.Jadi, produksi adalah kegiatan
menghasilkan barang atau jasa.
B. Pengertian produksi menurut ilmu ekonomi
Menurut ilmu ekonomi, produksi tidak terbatas pada kegiatan menghasilkan
barang atau jasa, tetapi juga kegiatan yang sifatnya menambah nilai atau kegunaan
barang yang sudah ada menjadi lebih tinggi nilainya.Perhatikan contoh berikut.
a. Tukang kayu yang mengecat kursi hasil buatanya.
b. Pedagang yang membeli sepeda bekas lalu ia bersihkan, perbaiki, dan dicat
kembali lalu dijual
Berdasarkan uraian di atas, produksi menurut ilmu ekonomi adalah setiap kegiatan
yang dilakukan manusia untuk menghasilkan/menaikan nilai kegunaan barang/jasa.
c. distribusi
Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran
yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan
(jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Dengan kata lain, proses
distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang mampu:
1. Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran yang dapat
merealisasikan kegunaan/utilitas bentuk, tempat, waktu, dan kepemilikan.
2. Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan
non-fisik. Yang dimaksud dengan arus pemasaran adalah aliran kegiatan yang terjadi
di antara lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat di dalam proses pemasaran.
Arus pemasaran tersebut meliputi arus barang fisik, arus kepemilikan, arus
informasi, arus promosi, arus negosiasi, arus pembayaran, arus pendanaan, arus
penanggungan risiko, dan arus pemesanan.
Dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas distribusi, perusahaan kerapkali harus
bekerja sama dengan berbagai perantara (middleman) dan saluran distribusi
(distribution channel) untuk menawarkan produknya ke pasar.
d. Konsumsi
Manusia memiliki kebutuhan yang beraneka ragam .manusia menginginkan agar semua
kebutuhannya dapat terpenuhi.alat pemuas kebutuhan manusia yang terdiri dari
barang dan jasa sangat terbatas jumlahnya. ―konsumsi adalah setiap kegiatan
memakai, menggunakan, atau menikmati barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan.‖
Adapun pengertian konsumsi dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu konsumsi
langsung dan konsumsi tak langsung.Konsumsi langsung merupakan pengkonsumsian
barang yang langsung dilakukan oleh penggguna barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhannya. Contohnya, makanan, minuman, dan pakaian yang langsung dipakaioleh
pengguna sementara itu, konsumsi tak langsung merupakan pemakaina benda
konsumsi berupa barang dan jasa yang tidak secara langsung digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pengguna barang contohnya, pembelian bahan baku pabrik yang
akan diproses lebih lanjut untuk keperluan penciptaan barang. Pembelian bahan baku
dapat dikategorikan sebagai tindakan konsumsi, tetapi bukan merupakan konsumsi
langsung.
FAKTOR PRODUKSI
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan
dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa
digunakan dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja
mansuia, modal dan kewirausahaan.
a. Alam
Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat
dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini
meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:
- Tanah, tumbuhan, hewan.
- Udara, sinar matahari, hujan.
- Bahan tambang, dan lain sebagainya.
Faktor produksi sumberdaya alam merupakan faktor produksi asli karena telah
tersedia di alam langsung.
b. Tenaga kerja
adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah suatu
barang.
Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya)
yang terbagi atas:
a). Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.
b). Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
keahlian berdasarkan latihan dan pengalaman.
Contoh: montir, tukang kayu, tukang ukir, sopir, teknisi.
c) Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour),
adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani.
Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani
c. Distribusi
Yaitu kegiatan menyalurkan atau menjual barangb sampai ke tangan konsumen
@ Macam-macam :
1. Distribusi pendek/ distribusi langsung (produsen-konsumen)
2. Distribusi semi langsung, dimana penyaluran barang hasil produksi dari
produsen ke konsumen melalui badan perantara (toko) milik produsen itu sendiri.
3. Distribusi panjang/ distribusi tidak langsung (produsen-distribusi-konsumen)
Lembaga distribusi Adalah orang / badan usaha yang menjadi perantara antara
produsen dan konsumen.
@ Lembaga distribusi dapat digolongkan menjadi :
1. Pedagang, adalah lembaga distribusi yang melakukan pekerjaan membeli hasil
produksi untuk dijual kembali atas tanggung jawab sendiri. Pedagang dapat
dibedakan menjadi :
(a) Pedagang besar atau grosir (whoseller) yaitu pedagang yang membeli barang
dalam jumlah besar dan menjualnya kembali ke para pengecer
(b) Pedagang kecil / eceran (retailer)
2. Perantara khusus, adalah lembaga yang menyalurkan barang dari produsen ke
konsumen namun tidak bertanggung jawab apabila barang yang disalurkan tersebut
tidak laku. Perantara khusu terbagi dari :
(a) Agen,
(b) Lembaga
(c) Komisioner
(d) Importir
(e) Eksportir
d. Konsumsi
Kegiatan manusia yang secara langsung menggunakan barang dan jasa (baik
mengurangi ataupun menghabiskan nilai guna suatu barang/jasa) untuk memenuhi
kebutuhan dan memperoleh kepuasan.
Contoh kegiatan konsumsi antara lain : makan,naik kendaraan umum, menonton tv,
membaca buku, dll
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Konsumsi
· Tingkat pendapatan masyarakat
· Selera konsumen
· Harga barang, baik harga barang itu sendiri, barang substitusi maupun barang
komplemeter
· Tingkat pendidikan masyarakat
· Jumlah keluarga
· Lingkungan alam
Bentuk umum fungsi permintaan dengan dua variabel adalah sebagai beriut :
Qd = a – bPd atau Pd = -1/b ( -a + Qd)
dimana :
a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai negatif
b = ∆Qd / ∆Pd
Pd = adalah harga barang per unit yang diminta
Qd = adalah banyaknya unit barang yang diminta
Syarat, P ≥ 0, Q ≥ 0, serta dPd / dQ < 0
untuk lebih memahami tentang fungsi permintaan, dibawah ini disajikan soal dan
pembahasan tentang fungsi permintaan.
Pada saat harga Jeruk Rp. 5.000 perKg permintaan akan jeruk tersebut
sebanyak 1000Kg, tetapi pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp. 7.000 Per Kg
permintaan akan jeruk menurun menjadi 600Kg, buatlah fungsi permntaannya ?
Pembahasan :
Dari soal diatas diperoleh data :
P1 = Rp. 5.000 Q1 = 1000 Kg
P2 = Rp. 7.000 Q2 = 600 Kg
untuk menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan garis
melalui dua titik, yakni :
y – y1 x – x1
—— = ——–
y2 – y1 x2 – x1
dengan mengganti x = Q dan y = P maka didapat,
P – P1 Q – Q1
——- = ——–
P2 – P1 Q2 – Q1
P – 5.000 Q – 1000
———————– = —————-
2.000 -400
B. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan harga barang di
pasar dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi penawaran
digunakan oleh produsen untuk menganalisa kemungkinan2 banyak barang yang akan
diproduksi. Menurut hukum penawaran bila harga barang naik, dengan asumsi cateris
paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), maka jumlah barang yang ditawarkan
akan naik, dan sebaliknya apabila harga barang menurun jumlah barang yang
ditawarkan juga menurun. jadi dalam fungsi penawaran antara harga barang dan
jumlah barang yang ditawarkan memiliki hubungan posifit, karenanya gradien (b)
dari fungsi penawaran selalu positif.
dimana :
a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai positif
b = ∆Qs/ ∆Ps
Ps= adalah harga barang per unit yang ditawarkan
Qs= adalah banyaknya unit barang yang ditawarkan
Ps≥ 0, Qs≥ 0, serta dPs/ dQs > 0
Pada saat harga durian Rp. 3.000 perbuah toko A hanya mampu menjual Durian
sebanyak 100 buah, dan pada saat harga durian Rp. 4.000 perbuah toko A mampu
menjual Durian lebih banyak menjadi 200 buah. dari kasus tersebut buatlah fungsi
penawarannya ?
Jawab :
dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut :
P1 = 3.000 Q1 = 100 buah
P2 = 4.000 Q2 = 200 buah
Langkah selanjutnya, kita memasukan data-data diatas kedalam rumus persamaan
linear a:
P – P1 Q – Q1
——– = ———
P2 – P1 Q2 – Q1
P – 3.000 Q – 100
————– = ————-
4.000 – 3.000 200 – 100
P – 3.000 Q – 100
————– = ————-
1.000 100
Tentukan jumlah barang dan harga pada keseimbangan pasar untuk fungsi
permintaan Qd = 10 – 0,6Pd dan fungsi penawaran Qs = -20 + 0,4Ps.
Jawab:
Keseimbangan terjadi apabila Qd = Qs, Jadi
10 – 0,6Pd = -20 + 0,4Ps
0,4P + 0,6P = 10 + 20
P = 30
Setelah diketahui nilai P, kita masukan nilai tersebut kedalam salah satu fungsi
tersebut:
Q = 10 – 0,2(30)
Q = 10 – 6
Q = 4,
Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P)=30 dan jumlah barang (Q) = 4.
2. Elastisitas penawaran
Elastisitas penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa
berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk
prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu
persen perubahan harga.
4. Elastisitas pendapatan
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas pendapatan adalah perubahan dalam permintaan
sebagai akibat dari perubahan dalam pendapatan. Misalnya, apabila karena
pendapatan meningkat 10%, permintaan suatu barang meningkat 20%, maka
elastisitas pendapatannya adalah 20%/10% = 2.
Elastisitas pendapatan ditentukan oleh jenis produk, yaitu :
1. Produk normal.
Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal
akan meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat
digantikan dengan ubi sebagai produk inferiornya.
2. Produk inferior.
Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior
akan menurun jika pendapatan meningkat.
KESEIMBANGAN KONSUMEN
Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada
tingkat pendaptan yang dimilikinya.
Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang
bersangkutan.
Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang
maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang
sama pada berbagai barang.
Para ahli ekonom mempercayai bahwa pendekatan kardinal utility merupakan ukuran
kebahagiaan seseorang.
Besar kecilnya utility yang dicapai konsumen tergantung dari jenis barang atau jasa
dan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi
Sehingga dapat ditunjukkan oleh fungsi sebagai berikut:
U = f ( X1, X2, X3, … Xn)
Dimana ―U‖ adalah utility atau besar kecilnya kepuasan, sedangkan X adalah jenis &
jumlah barang yang dikonsumsi.
TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERDIRI DARI DUA KONSEP YAITU:
1. Total utility (kepuasan total) Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh
yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa
2. Marginal utility (kepuasan tambahan) Kepuasan tambahan adalah perubahan
total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang
dikonsumsi.
TEORI PRODUKSI
10.1 Teori produksi dengan satu input yang bersifat variable
A. Fungsi Produksi
Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut
fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang
menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang
dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa
memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk.
Produksi : Suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output.
Produsen dalam melakukan kegiatan produksi, mempunyai landasan teknis, yang
didalam teori ekonomi disebut ―fungsi produksi‖
Fungsi Produksi : suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan
(fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan
tingkat output yang dihasilkan.
Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :
Q = f (K, L, R, T)
Q = jumlah output (hasil produksi)
K = modal (kapital)
L = tenaga kerja (labor)
R = kekayaan akan (raw material)
T = teknologi
Perlu diketahui bahwa teknologi tidak dianggap sebagai faktor produksi
Tabel 1. Dibawah ini menunjukan sistem produksi dengan satu input variabel dimana
dimisalkan Y input faktor produksi modal (kapital) dan X merupakan input faktor
produksi variabel tenaga kerja. Dalam Tabel 1. Dimisalkan perusahaan berproduksi
dengan menggunakan sejumlah modal tertentu misalnya Y = 2 (artinya Y konstan),
dan input variabel tenaga kerja/labor X.
• Produksi Marginal
Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja
yang digunakan.
Rumus : MP = ∆TP/∆L
• Produksi rata-rata
produksi yang secara rata dihasilkan oleh setiap pekerja
Rumus : AP =TP/L
Hubungan antara Total Product (TP), Marginal Product (MP) dan Average Product
(AP) dapat digambarkan secara grafik seperti pada gambar 1 berikut ini :
Kurva Total Product dan Marginal Product
Fungsi produksi dengna satu input variabel (misal : tenaga kerja) tunduk pada hukum
―the law of deminishing return‖ yang menyatakan : Bila suatu macam input
penggunaannya terus ditambah sebanyak 1 unit, sedangkan input yang lain konstan,
pada mulanya Total Product akan semakin besar pertambahannya. Tetapi sesudah
mencapai suatu tingkat tertentu ―produksi tambahan‖ semakin menurun hingga
mencapai nol, dan ini menyebabkn total product semakin lambat pertambahannya
dan akhirnya ia (TP) mencapai tingkat maksimum. Bila penambahan input terus
dilanjutkan, maka MP-nya akan menjadi negatif dan TP-nya.
(3) Tahap Ketiga : Produksi total (total product) semakin lama semakin menurun.
Tahap III ini meliputi daerah dimana MP negatif.
Inflection point (titik belok) : yaitu titik dimana slope (lereng kurva total product
(TP) mulai berubahan.
Faktor produksi tetap (fixed input) : yaitu input faktor produksi yang jumlahnya
tidak dapat dirubah dengan segera mengikuti perubahan output. Contoh : Gedung,
mesin, managerial, dll.
Faktor produksi variabel (variabel input) : yaitu input yang dapat mengikuti
perubahan jumlah output yang dihasilkan.
Pengertian Isoquant
Kurva isoquant adalah suatu kurva (garis) yang menghubungkan titik-titik
kombinasi input untuk menghasilkan tingkat output yang sama jumlahnya. Kurva
isoquant menunjukkan suatu tingkat output tertentu makin tinggi kurva isoquant
menunjukkan tingkat output yang makin besar pula. Sedangkan berbagai kumpulan
(himpunan) kurva isoquant yang mungkin dapat dicapai oleh produsen disebut
―petakurva isoquant‖ (isoquant curve map). Karakteristiknya antara lain:
1. Memiliki slope negative
2. Cembung ke arah titik pusat sumbu
3. Dua atau lebih kurva isoquant tidak akansaling berpotongan
4. Semakin tinggi menjauhi titik 0 menunjukan total produksi semakin tinggi pula.
Pengertian Isocost
Kurva isocost adalah suatu garis yang menjelaskan gabungan penggunaan input
dengan sejumlah biaya tertentu. Sebagaimana diketahui bahwa isoquant merupakan
berbagai alternatif penggunaan input untuk manghasilkan output yang sama
jumlahnya. Namun sampai di situ masalah pemilihan berapa komposisi jumlah input
yang akan ditentukan belum bisa dipastikan. Sebab isoquanthanya membahas
berbagai alternatif dan kondisi objektif dari sifat kemampuan alamiah dari dua
input yang dipergunakan menghasilkan output. Karena pada alternatif mana saja
sepanjang isoquant hasilnya sama, yaitu jumlah output yang dihasilkan sama.
Pendekatan ini dikenal dengan istilah Isocost, yang diartikan sebagai komposisi
input atau kombinasi dua macam input yang akan dipergunakan untuk menghasilkan
output yang mampu dibiayai oleh perusahaan.
Keseimbangan Produsen
Seorang produsen berada dalam kondisi keseimbangan, apabila dengan
sejumlah pengeluaran (biaya) tertentu dapat menghasilkan output yang maksimal,
atau dengan kata lain untuk menghasilkan sejumlah output tertentu diperlukan biaya
minimal.
Dengan menggabungkan kurva isoquant dengan isocost dapat dia nalisa
keseimbangan produsen. Keseimbangan produsen ini terkait dengan penggunaan
input optimal. Penggunaan input optimal dapat dibedakan analisanya berupa
maksimasi output dan minimasi biaya. Keseimbangan produsen dicapai ketika kurva
isocost bersinggungan dengan isoquant.