Anda di halaman 1dari 13

PAPER

“TEORI NEO KLASIK”

Disusun Oleh :

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN KRISTEN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN KRISTEN
INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO
2023
“TEORI NEO KLASIK”

ABSTRAK

Menurut Peter Drucker:


Teori neo klasik adalah pendekatan manajemen yang menekankan
pentingnya efisiensi, rasionalitas, dan pengambilan keputusan
berdasarkan analisis yang cermat. Drucker menganggap teori neo klasik
sebagai pengembangan dari teori klasik yang lebih fokus pada efisiensi
operasional dan penggunaan sumber daya yang optimal.

Menurut Chester Barnard:


Barnard menggambarkan teori neo klasik sebagai pendekatan manajemen
yang menekankan pentingnya koordinasi, komunikasi, dan motivasi
dalam mencapai tujuan organisasi. Menurutnya, teori neo klasik
memperluas pandangan teori klasik dengan memasukkan faktor-faktor
sosial dan psikologis yang mempengaruhi kinerja organisasi.

Menurut Mary Parker Follett:


Follett melihat teori neo klasik sebagai pendekatan manajemen yang
menekankan pentingnya integrasi dan kolaborasi antara individu dalam
organisasi. Menurutnya, teori neo klasik mengakui pentingnya hubungan
antara manajer dan bawahan, serta pentingnya pengambilan keputusan
yang partisipatif.

Menurut Elton Mayo:


Mayo menganggap teori neo klasik sebagai pendekatan manajemen yang
menekankan pentingnya faktor-faktor sosial dan psikologis dalam
meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja. Menurutnya, teori neo
klasik mengakui pentingnya hubungan antara manajer dan karyawan,
serta pentingnya memperhatikan kebutuhan dan motivasi individu dalam
mencapai tujuan organisasi.

Secara umum, para ahli menggambarkan teori neo klasik sebagai


pendekatan manajemen yang menggabungkan elemen-elemen teori klasik
dengan faktor-faktor sosial dan psikologis. Teori ini menekankan
pentingnya efisiensi, koordinasi, komunikasi, motivasi, dan hubungan
antara individu dalam mencapai tujuan organisasi.
BAB I
PENHADULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dunia diikuti juga oleh perkembangan pemikiran disemua
bidang kehidupan, tidak terkecuali dibidang ekonomi. Perkembangan awal
mengenai teori ekonomi klasik dilanjutkan oleh munculnya teori neoklasik.

Teori organisasi Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori


organisasi Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal
memperluas teori klasik. Teori Neoklasik didefinisikan sebagai suatu
organisasi sebagai kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori klasik
banyak menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi
formal, faktor-faktor ekonomi dan rasionalitas,sedangkan teori neoklasik
banyak menekankan pentingnya aspek sosial dalam pekerjaan atau
organisasi informal dan aspek psikologis (emosi).

B. Rumusan Masalah
1. Apa latar belakang dari Teori Neo-klasik?
2. Siapa saja tokoh-tokoh yang mengemukakan Teori Neo-Klasik?
3. Apa konsep dan isi dari Teori Neo-Klasik?
4. Apa kelemahan dan kelebihan dari Teori Neo-Klasik?
5. Bagaimana model penerapan teori Neo-Klasik

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui latar belakang dari teori Neo-Klasik
2. Untuk mengetahui secara mendalam mengenai tokoh-tokoh yang
mengemukakan teori Neo-Klasik
3. Untuk mengetahui secara mendalam mengenai konsep da nisi dari teori Neo-
Klasik
4. Untuk mengetahui secara mendalam mengenai kelebihan dan kelemahan
dari teori Neo-Klasik
5. Untuk mengetahui secara mendalam mengenai model-model penerapan
teori Neo-Klasik
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui latar belakang teori Neo-Klasik
2. Dapat mengetahui tokoh-tokoh yang mengemukakan teori Neo-Klasik
3. Dapat mengetahui Konsep da nisi dari teori Neo-Klasik
4. Dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan teori Neo-Klasik
5. Dapat mengetahui model-model penerapan teori Neo-Klasik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Apa latar belakang dari Teori Umum Ekonomi Pembangunan Neo-


klasik?
Teori Neo-Klasik disebut juga dengan teori hubungan manusiawi
yang muncul akibat dari adanya ketidakpastian dengan teori klasik dan
juga penyempurnaan dari teori klasik. Teori ini sebenarnya bukan
merupakan teori baru yang muncul seperti teori klasik. Teori ini muncul
dan mengusulkan perubahan pada teori klasik, sejak diperkenalkannya
ilmu pengetahuan mengenai prilaku manusia.
Munculnya teori Neo-Klasik diawali dengan adanya inspirasi
percobaan yang dilakukan di pabrik Howthrone tahun 1924 milik
perusahaan Western Elektic di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset
Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan oleh ELTON MAYO
menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan intensif upah dan kondisi
kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan
produktifitas.
Ekonomi klasik yang dikembangkan pada abad 18 dan 19 termasuk teori
nilai dan distribusi teori. Nilai produk dianggap tergantung pada biaya yang
terlihat pada biaya yang terlibat dalam memproduksi produknya. Penjelasan
tentang biaya ekonomi klasik adalah sekaligus penjelasan tentang
distribusi. Seorang tuan tanah menerima sewa, pekerja menerima upah,
dan seorang petani penyewa kapitalis menerima keuntungan atas investasi
mereka. Pendekatan klasik termasuk karya Adam Smith dan David
Ricardo.
Mazhab Neo-Klasik telah mengubah pandangan mengenai ekonomi
baik dalam teori maupun metodologinya. Teori ini dinilai tidak lagi
didasarkan pada nilai tenaga kerja atau biaya produksi tetap beralih pada
kepuasan marjinal. Pendekatan ini merupakan pendekatan baru dalam
teori ekonomi. Salah satu pendiri mazhab Neo-Klasik ini yaitu Gossen,
dia memberikan sumbangan dalam dalam pemikiran ekonomi yang
kemudian disebut dengan Hukum Gossen I dan II. Hukum Gossen I
menjelaskan hubungan kuantitas barang yang dikonsumsi dengan tingkat
kepuasan yang diperoleh. Sedangkan Hukum Gossen II berkaitan dengan
bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatannya untuk berbagai jenis
barang yang diperlukannya.
Sistem tersebut dapat memberikan keterkaitan antara berbagai aktivitas
ekonomi seperti produksi, konsumsi dan distribusi. Teori ini muncul
setelah dan sebagai penyempurnaan teori klasik maka perlu adanya
penyempurnaan terhadap teori ini. Mazhab klasik dan Neo-Klasik tidak
berdaya untuk memberikan jawaban atas masalah-masalah penting yang
sedang dialami dalam ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Sejak
terjadinya depresi besar-besaran tersebut lahir seorang tokoh ekonomi
yang kemudian menjadi sangat berpengaruh yaitu Jhon Maynard Keynes.

B. Siapa saja tokoh-tokoh yang mengemukakan Teori Neo-Klasik?


Pada tahun 1871, teori ekonomi neoklasik dikembangkan oelh tiga
ekonom yaitu Carl Menger (1840-1941) dari Austria, W. Stanley Jevons
(1835-1882) dari Inggris dan Leon Walras (1934-1910) dari Swiss.

C. Apa konsep dan isi dari Teori Neo-Klasik?

1. Utilitas Marjinal:
- William Stanley Jevons: Mengembangkan konsep utilitas marjinal dan
memperkenalkan teori permintaan dan penawaran.
- Carl Menger: Mengembangkan teori nilai subjektif yang berhubungan
dengan utilitas marjinal.

2. Permintaan dan Penawaran:


- Alfred Marshall: Mengembangkan teori nilai marjinal dan
memperkenalkan konsep elastisitas harga. Menekankan pentingnya
permintaan dan penawaran dalam menentukan harga dan kuantitas barang
atau jasa.
- Léon Walras: Mengembangkan teori keseimbangan umum yang
menggabungkan permintaan dan penawaran dalam model matematis.

3. Rasionalitas Individu:
- Gary Becker: Mengembangkan teori ekonomi perilaku yang menekankan
rasionalitas individu dalam pengambilan keputusan ekonomi.

4. Efisiensi Pasar:
- Vilfredo Pareto: Mengembangkan konsep efisiensi Pareto, yang
menyatakan bahwa suatu alokasi sumber daya dianggap efisien jika tidak ada
individu yang dapat ditingkatkan kesejahteraannya tanpa mengurangi
kesejahteraan individu lainnya.

5. Faktor Produksi:
- John Bates Clark: Mengembangkan teori distribusi pendapatan yang
berfokus pada peran faktor produksi, seperti tenaga kerja dan modal, dalam
menentukan pendapatan.

6. Keseimbangan Umum:
- Kenneth Arrow dan Gérard Debreu: Mengembangkan teori
keseimbangan umum yang memodelkan interaksi antara pasar barang dan
pasar faktor produksi dalam kerangka matematis yang komprehensif.

D. Apa kelemahan dan kelebihan dari Teori Neo-Klasik?


Teori neoklasik memiliki kelebihan dan kelemahan yang telah diperdebatkan
oleh para ahli. Beberapa kelemahan dan kelebihan teori neoklasik menurut
beberapa ahli:

Kelemahan Teori Neoklasik:

1. Ignoransi terhadap aspek sosial dan historis:


- Karl Polanyi: Mengkritik teori neoklasik karena mengabaikan aspek
sosial dan historis dalam analisis ekonomi.

2. Asumsi rasionalitas yang terlalu sempit:


- Herbert Simon: Mengkritik asumsi rasionalitas neoklasik yang terlalu
sempit dan tidak mencerminkan perilaku nyata manusia.

3. Kurangnya perhatian pada ketidaksempurnaan pasar:


- Joseph Stiglitz: Mengkritik teori neoklasik karena mengabaikan
ketidaksempurnaan pasar dan kegagalan pasar yang dapat terjadi.

4. Kurangnya perhatian pada distribusi pendapatan:


- Joan Robinson: Mengkritik teori neoklasik karena kurang memperhatikan
distribusi pendapatan yang adil dan ketimpangan ekonomi.

Kelebihan Teori Neoklasik:


1. Pendekatan analitis yang kuat:
- Robert Solow: Mengakui kekuatan teori neoklasik dalam memberikan
pendekatan analitis yang kuat dalam menjelaskan perilaku ekonomi.

2. Kontribusi terhadap pemahaman pasar:


- Milton Friedman: Mengakui kontribusi teori neoklasik dalam memahami
mekanisme pasar dan pentingnya harga dalam alokasi sumber daya.

3. Penggunaan metode matematis yang kuat:


- Paul Samuelson: Mengakui kekuatan teori neoklasik dalam menggunakan
metode matematis yang kuat untuk menganalisis fenomena ekonomi.

4. Fokus pada efisiensi ekonomi:


- Gary Becker: Mengakui bahwa teori neoklasik memberikan fokus yang
kuat pada efisiensi ekonomi dan penggunaan sumber daya yang optimal.

E. Bagaimana model penerapan teori Neo-Klasik

Model penerapan teori neoklasik dapat bervariasi tergantung pada bidang


atau konteks tertentu.Beberapa contoh model penerapan teori neoklasik oleh
beberapa ahli:

1. Model Penerapan dalam Ekonomi Mikro:


- Paul Samuelson: Mengembangkan model persaingan sempurna yang
mendasarkan pada asumsi neoklasik, seperti rasionalitas individu, utilitas
marjinal, dan penawaran dan permintaan.
- Gary Becker: Menerapkan teori neoklasik dalam ekonomi perilaku,
dengan menekankan rasionalitas individu dalam pengambilan keputusan
ekonomi.

2. Model Penerapan dalam Ekonomi Makro:


- Robert Lucas: Mengembangkan model ekonomi makro neoklasik yang
berfokus pada peran ekspektasi rasional dalam mempengaruhi kebijakan
moneter dan fiskal.
- Robert Solow: Mengembangkan model pertumbuhan neoklasik Solow-
Swan yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi jangka panjang.
3. Model Penerapan dalam Teori Keuangan:
- Eugene Fama: Mengembangkan teori pasar efisien yang mendasarkan
pada asumsi neoklasik, dengan mengasumsikan bahwa harga aset
mencerminkan semua informasi yang tersedia.
- Harry Markowitz: Mengembangkan model portofolio neoklasik yang
menggabungkan asumsi rasionalitas investor dan diversifikasi untuk
mengoptimalkan alokasi aset.

4. Model Penerapan dalam Teori Organisasi:


- Oliver Williamson: Menerapkan teori neoklasik dalam teori organisasi,
dengan menekankan pentingnya kontrak dan mekanisme pengendalian
dalam hubungan antara agen dan prinsipal.
- Ronald Coase: Mengembangkan teori biaya transaksi yang mendasarkan
pada asumsi neoklasik, dengan mengeksplorasi bagaimana organisasi dan
pasar dapat mempengaruhi alokasi sumber daya.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Fokus pada rasionalitas individu: Teori neoklasik menekankan
bahwa individu bertindak secara rasional dalam mengoptimalkan
utilitas atau keuntungan mereka. Asumsi ini menjadi dasar dalam
menganalisis perilaku ekonomi.

Permintaan dan penawaran sebagai penentu harga: Teori


neoklasik menganggap bahwa harga ditentukan oleh interaksi antara
permintaan dan penawaran di pasar. Permintaan dan penawaran
berperan dalam menentukan kuantitas dan harga barang atau jasa.

Utilitas marjinal dan nilai subjektif: Teori neoklasik


menggunakan konsep utilitas marjinal dan nilai subjektif untuk
menjelaskan preferensi individu terhadap barang atau jasa. Utilitas
marjinal adalah manfaat tambahan yang diperoleh dari konsumsi
satu unit tambahan, sementara nilai subjektif mengakui bahwa nilai
barang atau jasa dapat berbeda bagi individu yang berbeda.

Efisiensi pasar: Teori neoklasik menekankan pentingnya efisiensi


pasar dalam alokasi sumber daya. Efisiensi pasar tercapai ketika tidak
ada cara untuk meningkatkan kesejahteraan satu individu tanpa
mengurangi kesejahteraan individu lainnya.
Faktor produksi dan distribusi pendapatan: Teori neoklasik
memperhatikan peran faktor produksi, seperti tenaga kerja dan
modal, dalam menentukan pendapatan. Namun, kritik terhadap teori
neoklasik menyoroti kurangnya perhatian pada distribusi pendapatan
yang adil.

Penggunaan metode matematis: Teori neoklasik menggunakan


metode matematis yang kuat untuk menganalisis fenomena
ekonomi. Pendekatan ini memungkinkan pengembangan model dan
analisis yang lebih formal dan terukur.
DAFTAR PUSTAKA

1. Samuelson, P. A., & Nordhaus, W. D. (2010). Economics. McGraw-


Hill Education.
- Buku teks klasik yang membahas teori ekonomi neoklasik secara
komprehensif.

2. Friedman, M., & Schwartz, A. J. (2008). A monetary history of the


United States, 1867-1960. Princeton University Press.
- Buku yang membahas peran moneter dalam perspektif neoklasik,
khususnya dalam sejarah ekonomi Amerika Serikat.

3. Becker, G. S. (1993). Human capital: A theoretical and empirical


analysis, with special reference to education. University of Chicago
Press.
- Buku yang membahas konsep modal manusia dalam perspektif
neoklasik dan hubungannya dengan pendidikan.

4. Solow, R. M. (1956). A contribution to the theory of economic


growth. The Quarterly Journal of Economics, 70(1), 65-94.
- Artikel seminal yang memperkenalkan model pertumbuhan
neoklasik Solow-Swan.

5. Fama, E. F. (1970). Efficient capital markets: A review of theory and


empirical work. The Journal of Finance, 25(2), 383-417.
- Artikel yang membahas teori pasar efisien dalam perspektif
neoklasik.

6. Coase, R. H. (1937). The nature of the firm. Economica, 4(16), 386-


405.
- Artikel yang membahas teori biaya transaksi dan peran organisasi
dalam perspektif neoklasik.

7. Stiglitz, J. E. (2000). Economics of the public sector. WW Norton &


Company.
- Buku yang membahas kegagalan pasar dan ketidaksempurnaan
pasar dalam perspektif neoklasik.

8. Polanyi, K. (2001). The great transformation: The political and


economic origins of our time. Beacon Press.
- Buku yang mengkritik teori neoklasik dan membahas aspek sosial
dan historis dalam analisis ekonomi.

9. Simon, H. A. (1955). A behavioral model of rational choice. The


Quarterly Journal of Economics, 69(1), 99-118.
- Artikel yang mengkritik asumsi rasionalitas neoklasik dan
membahas perilaku ekonomi yang lebih realistis.

Anda mungkin juga menyukai