KABUPATEN ENREKANG
HAMDAN
2016
i
KABUPATEN ENREKANG
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
HAMDAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
syarat dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari keluarga besar saya, saudara-saudara saya
yakni Agus, Azriel, Ambi, dan Dirman yang tidak henti-hentinya memberikan
mengucapkan terima kasih kepada Dra. Hj. Musliha Karim, M.Si selaku
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. dan tak lupa pula ucapan terima kasih
kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis dapat menyusun skripsi
dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Dr. Muhlis Madani M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. LatarBelakang . ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian. ............................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian. ........................................................................... 9
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 80
B. Saran… ............................................................................................... 81
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat dalam era globalisasi sekarang ini. Kemajuan pesat dalam bidang
teknologi baik itu dari segi informasi komunikasi maupun sarana dan prasarana
jasa yang diperolehnya. Mereka sebagai pihak penerima pelayanan tidak lagi
sekedar membeli suatu produk jasa tetapi juga lebih menginginkan suatu
publik.
kepuasan masyarakat terhadap jasa yang diperoleh oleh masyarakat itu sendiri dan
1
2
bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme yang dapat merugikan bangsa dan
(Good governance).
berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak
pihak yang paling berperan penting dalam hal penyelenggaraan pelayanan publik,
pelayanan yang dapat memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat maka
akan lebih mudah dalam meraih konsumen. Sebaliknya, jika suatu lembaga tidak
mampu melayani konsumen dengan baik, maka akan ditinggalkan oleh konsumen
berkurang.
Jasa pelayanan yang baik akan dirasakan oleh masyarakat apabila suatu
undangan seperti sederhana, lancar, aman, tertib, ada kepastian biaya dan waktu,
serta kepastian hukum atas jasa pelayanan yang diberikan. Seiring dengan
dalam hal pelayanan kesehatan. Hal tersebut didukung oleh adanya perkembangan
teknologi yang semakin modern di segala bidang kehidupan. Ini berarti bahwa
oleh teknologi yang memadai dan disertai dengan aturan-aturan yang bersifat
mengikat dan tidak merugikan salah satu pihak yaitu pihak pemberi dan penerima
pelayanan.
sekelompok orang dengan landasan faktor materil melalui sistem, prosedur, dan
metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai
aparatur negara. Tugas utama aparatur negara adalah memberi pelayanan kepada
masyarakat baik dalam bentuk jasa maupun fasilitas. Bahkan untuk mengukur
sebagai salah satu indikator. Oleh karena itu, bila sebuah negara berada dalam
posisi menuju pada kemajuan, hal utama yang perlu diperbaiki adalah pelayanan
publik di negara tersebut. Indonesia sebagai negara yang sedang bergerak menuju
negara maju juga memprioritaskan pelayanan publik sebagai salah satu aspek
jika masyarakat sudah mendapatkan apa yang menjadi haknya yaitu pelayanan
yang baik, maka masyarakat juga akan menjalankan kewajibannya dengan penuh
kesadaran.
4
mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. Apapun latar belakang dan
apabila menerima pelayanan yang baik dan profesional dari penyedia pelayanan.
Jika memperoleh kepuasan atas layanan yang diberikan, maka akan timbul
layanan tersebut.
penting dalam memelihara kesehatan pasien, dalam rangka upaya memenuhi salah
satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh akses atas kebutuhan
hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan
kesehatan perlu untuk selalu dibenahi agar bisa memberikan pelayanan kesehatan
yang terbaik untuk masyarakat mengingat bahwa sebuah negara akan bisa
sehat secara jasmani dan rohani. Berangkat dari kesadaran tersebut, puskesmas
5
Pembantu (PUSTU) Desa Lebang merupakan salah satu PUSTU yang berada di
di desa Lebang. Pelayanan kesehatan PUSTU Desa Lebang mengacu pada standar
kesehatan yang baik adalah bertanggung jawab, aman, bermutu serta merata dan
masyarakat yang ditandai dari pegawai PUSTU yang terkadang terlambat dalam
juga tidak membuka jam pelayanan karena suatu hal dan sebab tertentu. Sehingga
6
petugas medis. Masyarakat yang terbiasa dengan keadaan ini, akan menimbulkan
atau keluhan-keluhan yang tentu saja kurang nyaman untuk didengarkan. Keluhan
diberikan oleh PUSTU ini kurang maksimal. Kejelasan dan kepastian waktu yang
Pelayanan yang baik tidak terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana
yang memadai, namun kelengkapan sarana dan prasarana kesehatan yang ada di
PUSTU Desa Lebang ini kurang lengkap seperti, kurangnya kursi di ruang tunggu
sehingga seorang pasien yang diantar oleh lebih dari dua orang, terkadang orang-
orang yang mengantar pasien tersebut hanya duduk melantai. Hal lain adalah
Hal ini terbukti dengan masih adanya masyarakat yang datang meminta obat tapi
juga yang persediaannya memang tidak ada. Hal ini juga yang menjadikan
pelayan yang di berikan oleh PUSTU ini tidak sesuai dengan keluhan masyarakat
Selain itu, masalah lain yang timbul dari PUSTU tersebut adalah
ditandai dengan hanya ada satu bidan ahli yang cuma menangani masalah
7
dari kompetensi yang memadai dari pelaksana pelayanan serta kelengkapan sarana
baik dari pihak pemerintah dalam hal ini adalah PUSTU sebagai pusat kesehatan
Kabupaten Enrekang yang disebabkan oleh beberapa hal yakni (a) kejelasan dan
kepastian waktu pelayanan, (b) minimnya sarana dan prasana, (c) minimnya
diatas harus menjadi perhatian pemerintah selaku pihak yang paling bertanggung
jawab dalam penyedia jasa pelayanan publik khususnya dibidang kesehatan untuk
Enrekang”.
8
B. Rumusan Masalah
Enrekang ?
Enrekang ?
Enrekang ?
Kabupaten Enrekang ?
C. Tujuan Penelitian
Enrekang.
Kabupaten Enrekang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Pelayanan
berarti melayani suatu jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam segala bidang.
Kegiatan pelayanan kepada masyarakat merupakan salah satu tugas dan fungsi
bahwa pelayanan yang baik membutuhkan instruktur pelayanan yang sangat baik
pula. Hal ini berarti bahwa pelayanan merupakan salah satu kebutuhan manusia
dan yang paling penting adalah membuat setiap orang dalam organisasi pemberi
produk-produk yang tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan usaha-
usaha manusia dan menggunakan peralatan. Tidak berbeda jauh dengan yang
pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak
kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara
10
11
konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan
konsumen/pelanggan.
masyarakat yang mendapat manfaat dari aktivitas yang dilakukan oleh organisasi
tentang konsep pelayanan yang dikutip dari jurnal Yuliarmi, N. N., & Riyasa, P.
namun menyediakan kepuasan konsumen dan atau pemakai industri serta tidak
terikat pada penjualan suatu produk atau pelayanan lainnya. Dengan demikian,
menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara
fisik dan pelayanan merupakan suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi
langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan
oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui
12
sistem, prosedur, dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan
kalau pengguna jasa itu mendapatkan produk yang mereka inginkan”. Jika
demikian halnya maka apa yang menjadi perumpamaan bahwa pembeli adalah
raja (the customer is always right) menjadi sangat penting dan menjadi konsep
Pelayanan publik adalah salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh
pihak pelaksana dalam hal ini adalah pemerintah kepada masyarakat dalam rangka
salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat
pelayanan yang baik hanya akan dapat terlaksana apabila terjalin kerjasama yang
adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun
jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh
negara (BUMN) atau badan usaha milik daerah (BUMD), dalam rangka
jasa baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah, ataupun pihak
14
pemerintah tetapi juga pihak swasta namun tidak terlepas dari pengawasan
organisasi sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.
publik sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang/kelompok orang atau
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Konsep tentang pelayanan publik juga
dapat dilihat dalam pandangan Lukman (2013:15) yang menyatakan secara umum
bidang jasa-jasa vital. Beberapa prinsip pokok yang harus dipahami oleh aparat
15
birokrasi publik dalam aspek internal organisasi yaitu sebagai berikut (Irfan Islami
b. Prinsip kontinuitas, yaitu bahwa setiap jenis pelayanan harus secara terus-
d. Prinsip profitabilitas, yaitu bahwa proses pelayanan pada akhirnya harus dapat
e. Prinsip akuntabilitas, yaitu bahwa proses, produk dan mutu pelayanan yang
sebagai berikut:
undangan.
negara, dan instansi pemerintah lainnya, baik pusat maupun daerah termasuk
pelayanan publik.
perundang-undangan.
g. Biaya pelayanan publik adalah segala biaya (dengan nama atau sebutan
apapun) sebagai imbal jasa atas pemberian pelayanan publik yang sasaran dan
tata cara pembayaran ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
17
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan
publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan
pelayanan publik.
sebagai berikut:
penyelenggaraan pelayanan.
pelayanan.
masyarakat.
undangan.
Kriteria pelayanan merupakan ciri dari sebuah proses layanan yang turut
pelanggan.
hanya dengan pertemuan secara langsung, tetapi juga melalui telepon atau
internet. Oleh karena itu, lokasi dari fasilitas dan operasi pelayanan harus
diperhatikan.
20
layanan tidak perlu menerapkan keramahan yang berlebihan jika layanan yang
j. Kejelasan dan kepastian, yaitu mengenai tata cara, rincian biaya layanan dan
tata cara pembayarannya, jadwal waktu penyelesaian layanan tersebut. Hal ini
yang diberikan.
k. Keamanan, yaitu usaha untuk memberikan rasa aman dan bebas pada
yang perlu kita berikan berupa keamanan fisik, finansial dan kepercayaan pada
diri sendiri.
21
l. Mengerti apa yang diharapkan pelanggan, hal ini dapat dilakukan dengan
berusaha mengerti apa saja yang dibutuhkan pelanggan. Mengerti apa yang
penunjang lainnya.
n. Efisien, yaitu bahwa persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal yang
o. Ekonomis, yaitu agar pengenaan biaya pelayanan harus ditetapkan secara wajar
membayar.
Nomor 63 Tahun 2003 untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi
sebagai berikut:
a. Transparansi, bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang
peraturan perundang-undangan.
22
masyarakat.
e. Kesamaan hak, tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras,
Standar pelayanan dapat dianggap sebagai suatu norma baru yang diperkenalkan
publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan penerima pelayanan. Berdasarkan
termasuk pengaduan.
pelayanan.
23
d. Produk pelayanan, hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan
dibutuhkan.
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
sejak awal dan setiap saat, melakukan segala sesuatu secara benar, dan sesuatu
harapan, dan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sehingga akan
kebutuhan masyarakat. Namun jika melihat realita yang terjadi pada saat sekarang
ini, masih terdapat beberapa pemberian pelayanan publik yang masih kurang
kenyataan dan harapan para pelanggan atau masyarakat atas layanan yang
diterima. Dengan demikian terdapat dua unsur utama dalam kualitas layanan yaitu
yaitu:
proses pelaksanaan pelayanan itu sendiri. Pendapat di atas seiring dengan yang
terdapat beberapa dimensi yang harus diperhatikan dalam melihat tolak ukur
berikut:
masyarakat.
g. Security, jasa pelayanan yang diberikan harus bebas dari berbagai bahaya dan
resiko.
kebutuhan pelanggan.
makna. Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa yang dalam
prakteknya merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik. Karena setiap
kegiatan yang dilaksanakan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai, selain
pencapaian tujuan secara efektif dan efesien, juga senantiasa berorientasi kepada
suatu hasil yang memiliki kualitas yang baik. Menurut Albrecth dan Zemke
dari berbagai aspek, yaitu sistem pelayanan, sumber daya manusia pemberi
pelayanan, dan strategi pelanggan. Jadi sistem pelayanan yang baik tidak terlepas
dari hubungan atau interaksi yang positif baik itu antara sesama pemberi
pelayanan dalam hal ini adalah aparatur, maupun antara pemberi dan penerima
sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the
diinginkan oleh pelanggan. Jadi pelayanan merupakan suatu produk yang spesifik,
mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap pelayanan yang telah dibangun
bersama.
28
diselenggarakan secara lebih berdaya guna dan berhasil guna (efektif dan
efisien).
pemerintah maupun organisasi perusahaan. Pelayanan yang baik dilihat dari segi
sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa publik, sangat penting dalam upaya
menyatakan bahwa kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan
pelanggan, yang berarti bahwa kualitas jasa fokusnya pada upaya pemenuhan
pengawasan.
Peningkatan kualitas layanan publik adalah hal yang tidak mudah dan
membuat para warga negara merasa aman dan percaya diri ketika
menggunankanya.
kepada warga negara dan bekerja dengan mereka memenuhi kebtuhan mereka.
memberikan informasi kepada warga negara dan bekerja dengan mereka untuk
f. Kejujuran mengukur sejauh mana para warga negara percaya bahwa layanan
bertanggung Jawab.
h. Pengaruh warga negara mengukur sejauh mana warga negara merasa bahwa
pemerintah lokal.
dengan cara membandingkan persepsi para pelanggan dalam hal ini adalah
masyarakat sama dengan harapan atau bahkan melebihi keinginan mereka dan
karena merupakan suatu langkah atau cara-cara yang digunakan sebagai solusi
sistem macam apa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan
bagaimana mendesain suatu fungsi pelayanan yang baik serta bagaimana pula
pelayanan.
dari faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal dipengaruhi antara lain melalui
eksternal dengan cara memulai sikap mengenali dinamika pelanggan terhadap apa
yang mereka butuhkan dan apa yang mereka inginkan, kedua mengembangkan
pelanggan.
Faktor eksternal ini perlu direspon oleh setiap pimpinan baik organisasi
mulai dari sumber daya manusia, sumber daya alam, serta sumber daya keuangan
pelanggan yang terkait langsung dengan mekanisme, sistem dan prosedur. Apabila
prinsip kedua faktor ini bisa dipadukan dan diterapkan dengan baik dan maksimal
berikut:
persyaratan, unit kerja yang melayani, tarif, jadwal, waktu dan kejelasan hak
c. Keamanan, yaitu proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman
f. Akurasi, yakni produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.
g. Kemudahan akses, tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai,
dengan ikhlas.
ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapih, lingkungan yang indah dan sehat
a. Tepat dan relevan, artinya pelayanan harus mampu memenuhi harapan dan
b. Tersedia dan terjangkau, artinya pelayanan harus dapat dijangkau oleh setiap
e. Ekonomis dan efisien, artinya dari sudut pandang pengguna pelayanan dapat
pelayanan publik adalah ketepatan waktu pelayanan, yang meliputi waktu tunggu
dan waktu proses, akurasi pelayanan yang meliputi bebas dari kesalahan,
ketersediaan informasi dan lain-lain serta atribut pendukung lainnya seperti ruang
tunggu ber-AC, kebersihan yang terjaga dan lain-lain. Apabila kriteria ini juga
dapat diterapkan dengan baik dalam pelaksanaan pelayanan publik, maka turut
masyarakat.
dimensi yang turut mempengaruhi. Dimensi tersebut antara lain sebagai berikut:
sistematis dan komprehensif yang lebih dikenal dengan konsep pelayanan prima.
Dan secara teoritis, tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan
masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang
a. Transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses
oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta
mudah dimengerti.
pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip
e. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari
aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan lain-
lain.
berkualitas. Dan pelayanan yang berkualitas, tidak terlepas dari faktor-faktor yang
a. Struktur organisasi
disusun dengan baik antara pembagian kerja atau spesialisasi ditata sesuai dengan
diperhatikan apakah ada petugas pelayanan yang mapan, apakah ada pengecekan
dengan situasi dan kondisi. Berdasarkan uraian diatas tentang organisasi diatas,
b. Kemampuan Aparat
baik berupa pengetahuan, keterampilan yang memadai sikap perilaku yang sopan,
kualitas pelayanan publik, maka kemampuan yang memadai dari para aparat
2010:193) :
oganisasi.
atasan.
bidang tugasnya.
39
c. Sistem pelayanan
yang utuh dari suatu rangkaian pelayanan yang saling terkait, bagian atau anak
cabang dari suatu sistem pelayanan terganggu maka akan terganggu pula
pelayanan, syarat pelayanan yang jelas, batas waktu, biaya atau tarif, prosedur,
unit terkait dengan masyarakat yang membutuhkan pelayanan itu sendiri. Adapun
pelayanan.
d. Sarana pelayanan
menciptakan kualitas pelayanan publik. Apalagi dalam era globalisasi saat ini
merupakan segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang
dengan organisasi kerja itu. Fungsi sarana pelayanan ini antara lain:
waktu.
empat faktor ini saling berkaitan satu sama lain dan ikut menentukan tinggi
rendah dan baik buruknya suatu pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia oleh karena itu
kesehatan adalah hak bagi setiap warga masyarakat yang dilindungi oleh undang-
undang dasar. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan merupakan salah satu
modal terbesar untuk mencapai kesejahteraan. Oleh karena itu perbaikan dan
investasi sumber daya manusia untuk mencapai masyarakat yang sejahtera. Hal ini
itu kesehatan merupakan salah satu faktor utama kesejahteraan masyarakat yang
pelayanan kesehatan. Pada defenisi ini, yang paling ditekankan adalah pada upaya
kepuasan bagi pasien, sesuai dengan kepuasan rata-rata penduduk tetapi juga
sesuai dengan standar kode etik profesi yang telah ditetapkan. Dari pendapat ini,
sesuai dengan kode etik. Pelayanan kesehatan ini, harus sesuai dengan kode etik
kesehatan yang telah ditetapkan, artinya petugas kesehatan dalam upaya untuk
memberi kepuasan kepada pasien tidak boleh menyalahi kode etik yang telah ada,
karena kode etik merupakan pedoman standar pelayanan yang telah ditetapkan
penduduk, tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik
profesi yang telah ditetapkan. Dalam pandangan Azwar, fokus pelayanan lebih
kesehatan.
promosi kesehatan.
43
mungkin.
dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya
cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun
sebagai berikut:
berkesinambungan.
masyarakat umum.
D. Kerangka Pikir
mudah, aman, nyaman, serta berkualitas tentu saja menjadi hal yang sangat
indikator kualitas pelayanan antara lain (a) fasilitas fisik (tangible), (b) keandalan
berikut:
KEPUASAN MASYARAKAT
46
E. Definisi Operasional
a. Fasilitas fisik (Tangible), terdiri atas fasilitas fisik seperti (1) kondisi ruang
tunggu, (2) kondisi ruang pemeriksaan kesehatan, (3) kondisi ruang inap, (4)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan April
sampai Juni 2016. Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu tepatnya di
maksimal disebabkan waktu pelayanan yang kurang tepat, minimnya sarana dan
a. Jenis Penelitian
kuantitatif dengan maksud peneliti dapat mendeskripsikan secara jelas dan rinci
b. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah survey, dengan maksud peneliti mendapat dan
47
48
C. Sumber Data
Sumber data yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini ada
dua data yaitu primer dan data sekunder. Adapun pengertian kedua jenis data ini
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung pada saat kita melakukan
penelitian, sumber data yang diperoleh secara langsung dari orang-orang atau
informan yang secara sengaja dipilih untuk memperoleh data-data atau informasi
b. Data Sekunder
sebagai pendukung data primer, sumber data sekunder ini merupakan sumber data
yang melengkapi serta memperkaya sumber data primer atau sumber data
a. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang pernah
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
n=
Dimana :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
n= = 68
sebagai berikut:
50
1) Kepala PUSTU
Seluruh data yang diperoleh dari lapangan diolah melalui proses ilmah,
karena pada dasarnya data tersebut masih merupakan data mentah. Hasil
di PUSTU. Adapun rumus yang digunakan untuk perhitungan skor yaitu sebagai
berikut:
P x 100%
Keterangan:
P = presentase
f = frekuensi
n = jumlah sampel
Selain menyajikan data dengan tabel frekuensi, analisis data juga dapat
serta persepsi responden terhadap suatu objek. Adapun rumus skala likert yaitu
sebagai berikut:
∑
X=
Keterangan:
X = Rata-rata skor
∑ = jumlah
X.F = skor
N = Jumlah responden
sebagai berikut:
52
Interval kategori =
= = 0,75
= 75%
Adapun kategori penilaian daripada data yang dihasilkan akan diuraikan dalam
Kabupaten Enrekang dengan ibu kota Enrekang terletak kurang lebih 235
pada koordinat antara 3º 14’36” sampai 3º 50’00” lintang selatan dan 119º 40’53”
sampai 120º 06’33” bujur timur dengan luas wilayah 1.786,01 km². Topografi
Desa ini memiliki luas wilayah sekitar kurang lebih 4.85 km² yang terdiri atas
tiga dusun yaitu Dusun Lebang, Dusun Garege, dan Dusun Panette. Adapun
Kondisi geografis Desa Lebang terdiri atas dataran dan pegunungan atau
53
54
berikut:
yang dimiliki oleh para petugas, serta kelengkapan sarana dan prasarana di
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan
pengobatan sederhana.
55
wilayah kerja tertentu yang ditetapkan unit pelaksana teknis dinas (UPTD).
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala unit pelaksana dinas
yang ingin dicapai. Hal tersebut dituangkan dalam visi yang merupakan tujuan
jangka panjang yang ingin dicapai, dan juga misi yaitu langkah-langkah yang
dilakukan untuk mencapai tujuan jangka panjang tersebut. Adapun visi dan misi
Visi
Terwujudnya PUSTU desa Lebang sebagai pusat kesehatan yang bermutu dan
bersih dan sehat dalam lingkungan yang bersih dan sehat menuju desa Lebang
yang sehat.
Misi
masyarakat.
c. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat melalui gerakan hidup bersih
PUSTU tersebut berbentuk sederhana dengan jumlah petugas yang terbatas yakni
hanya berjumlah tiga orang. Dua orang bidan sebagai anggota dan seorang bidan
C. Karakteristik Responden
Jumlah responden yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini sebanyak
karakteristik responden terbagi atas lima jenis yaitu berdasarkan (1) umur, (2)
57
jenis kelamin, (3) pendidikan, (4) pekerjaan, dan (5) pendapatan dan dijabarkan
Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa dari 68 responden yang dipilih
sebanyak 33 atau 48,52% responden berada pada kisaran umur 21-24 tahun dan
sebanyak 35 atau 51,48% responden berada pada kisaran umur 42-65 tahun
kelamin yang mendominasi adalah jenis kelamin perempuan yaitu 38 atau 55,88%
responden, sedangkan jumlah yang terkecil adalah jenis kelamin laki-laki yang
2 SMA 36 52,94
3 SMP 24 35,29
4 SD 5 7,35
Jumlah 68 100%
2 Wiraswasta 21 30,89%
3 Petani 39 57,35%
Jumlah 68 100%
bekerja sebagai petani. Dan petani ini merupakan jenis pekerjaan yang
mendominasi responden.
2 Rp 1.500.000-2.000.000 3 4,42%
4 Rp 1.000.000-1.500.000 23 33,82%
5 Rp 1.000.000 37 54,41%
Jumlah 68 100%
pendapatan kurang dari 1 juta rupiah, dan merupakan jumlah pendapatan yang
mendominasi responden.
Kabupaten Enrekang.
harapan para penerima pelayanan dalam hal ini adalah masyarakat atas layanan
yang diterima dari para penyelenggara pelayanan itu sendiri. Apabila pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat sudah sesuai atau bahkan melebihi harapan
mereka, maka dapat dikatakan bahwa pelayanan tersebut sudah baik. PUSTU
sebagai unit pelaksana teknis pelayanan kesehatan tingkat dasar diharapkan dapat
yaitu (1) fasilitas fisik (tangible), (2) keandalan (reliability), (3) kompetensi
Merupakan tampilan fisik serta fasilitas fisik berupa sarana dan prasarana
dan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam menunjang
indikator yang menjadi penilaian yaitu (a) kondisi ruang tunggu, (b) kondisi ruang
oleh petugas kesehatan jika terjadi antrian dan juga ketika pasien tidak dalam
kondisi darurat. Kondisi ruang tunggu yang baik, nyaman dan bersih turut
menjadi penilaian oleh masyarakat dalam hal ini adalah mereka yang datang
2 Baik 3 31 93 45,58%
Rata-rata skor
Rata-rata persen
Adapun nilai rata-rata skor yaitu 3,19 (79%) sehingga dapat disimpulkan
62
bahwa kondisi ruang tunggu yang terdapat pada PUSTU tersebut berada pada
kategori baik. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan salah satu
“Kondisi ruang tunggu yang ada sudah baik dilihat dari terjaganya kebersihan
serta ukurannya yang sudah memadai serta tersedianya kursi yang memadai
pula dan keadaannya masih dalam kondisi yang sangat layak pakai”(hasil
wawancara dengan SI, tanggal 27 April 2016).
Kondisi ruang pemeriksaan yang baik dan nyaman, adalah hal yang
dengan petugas.
2 Baik 3 28 84 41,17%
4 Tidak baik 1 _ _ _
Rata-rata skor
Rata-rata persen
responden menanggapi kurang baik, dengan hasil rata-rata skor 3,47 (86%)
baik. Hasil presentase ini diperkuat dengan hasil wawancara penulis dengan
Kondisi ruang inap adalah merupakan hal yang juga penting dalam
Rata-rata skor
Rata-rata persen
bahwa dari 68 responden yang dipilih dalam memberi penilaian tentang kondisi
Dengan melihat rata-rata skor yaitu 3,07 (76%) maka dapat disimpulkan bahwa
keadaan atau kondisi ruang inap yang terdapat pada PUSTU Desa Lebang
ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan salah satu tokoh masyarakat
“Mengenai kondisi ruang inap yang ada, seperti yang bisa kita lihat sendiri
bahwa memang keadaannya sudah baik, kebersihannya juga terjaga serta
ukurannya yang memadai ditambah dengan fasilitas yang sudah layak untuk
kategori PUSTU sehingga akan menimbulkan kenyamanan tersendiri jika
memang ada pasien yang dirawat inap” (hasil wawancara dengan SR, tanggal
12 Mei 2016).
4. Kelengkapan fasilitas
yang sangat dibutuhkan baik oleh pelaksana pelayanan terlebih lagi oleh
2 Lengkap 3 29 87 42,64%
Rata-rata skor
Rata-rata persen
baik. Adapun hasil wawancara penulis dengan salah satu petugas PUSTU yang
menyatakan bahwa:
66
b. Keandalan (reliability)
oleh para petugas sangat berpengaruh terhadap kinerja mereka dan juga sangat
berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat dalam hal ini adalah pasien yang
datang berobat. Adapun penulis memilih dua indikator yang menjadi penilaian
mengenai keandalan yaitu (a) kemampuan petugas dalam menangani pasien dan
1. Kemampuan Petugas
oleh pasien sehingga bisa bisa segera ditentukan apakah pasien tersebut
4 Tidak mampu 1 _ _ _
Rata-rata skor
Rata-rata persentase
Sumber : hasil olahan kuesioner, Mei 2016
68
Berdasarkan data pada table 11, dapat kita ketahui bahwa dari 68
83% maka dapat disimpulkan bahwa para petugas PUSTU tersebut memiliki
dalam hal ini adalah pasien. Hasil presentase ini diperkuat dengan hasil
“kemampuan yang dimiliki oleh para petugas dalam menangani pasien yang
datang memang sudah memadai. Hal ini dapat kita lihat sendiri bahwa sebagian
besar orang-orang yang datang melakukan pengobatan merasa lega dan merasa
baikan setelah diberikan penanganan dan diberikan resep obat yang sesuai
dengan penyakit yang mereka derita”. (hasil wawancara dengan AN, 12 Mei
2016).
2. Ketepatan Waktu
yang tepat waktu membuat masyarakat dalam hal ini adalah pasien yang
datang bisa langsung dilayani karena sudah ada petugas yang sebelumnya telah
siap melayani.
69
Rata-rata skor
Rata-rata persentase
Sumber : hasil olahan kuesioner, Mei 2016
tepat waktu dan 3 (4,41%) responden menanggapi tidak tepat waktu. Adapun
nilai rata-rata persentase yaitu 3,07 (76%). dengan demikian dapat disimpulkan
kepada masyarakat dalam hal ini adalah pasien yang datang untuk melakukan
“Para petugas yang ada di PUSTU tersebut selalu membuka jam pelayanan
dengan tepat waktu, bahkan apabila para petugas tersebut menginap, mereka
70
biasa membuka jam pelayanan di pagi hari lebih awal dari waktu yang
ditentukan sehingga jika ada pasien yang datang mereka bisa langsung dilayani
oleh petugas tersebut”. (Hasil wawancara dengan SR, 12 Mei 2016).
Data pada tabel 13 merupakan hasil rekapitulasi dari kedua indikator yang
data tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keandalan petugas dalam
79%.
c. kompetensi (competence)
adapun penulis memilih dua indikator yang menjadi penilaian yaitu (a)
1. Pengetahuan
yang memadai yang dimilki oleh para petugas PUSTU dalam memberi
2 Memadai 3 31 93 45,59%
4 Tidak memadai 1 _ _ _
Rata-rata skor
pengetahuan yang dimiliki oleh para petugas PUSTU menunjukkan bahwa dari
melihat rata-rata persentase yaitu 3,13 (78%) maka dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan yang dimilki oleh para petugas PUSTU tersebut sudah memadai.
Adapun hasil wawancara penulis dengan salah satu tokoh masyarakat yang
menyatakan bahwa :
“Para petugas yang ada memang memiliki pengetahuan yang sudah dapat
dikatakan memadai untuk kategori petugas PUSTU . Hal ini dapat dilihat dari
tingkat pendidikan mereka yang rata-rata Diploma III dan mereka mampu
72
2. Keterampilan
2 Terampil 3 30 90 44,11%
Rata-rata skor
Rata-rata persentase
Sumber : hasil olahan kuesioner, Mei 2016
terbanyak serta rata-rata persentase yakni 3,44 (86%) maka dapat disimpulkan
“keterampilan yang dimiliki oleh para petugas sudah baik dalam hal
penanganan pasien. Ini dapat kita lihat dari cara mereka yang tidak kaku dalam
mengelola dan memanfaatkan alat-alat kesehatan yang ada sehingga pasien
tidak merasa khawatir akan terjadinya kesalahan saat pemberian pelayanan”.
(Hasil wawancara dengan AN, tanggal 12 Mei 2016)
rata-rata skor dan rata-rata persentase yang diperoleh yaitu 3,28 (82%), maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh para petugas
d. Responsivitas (responsiveness)
memilih dua indikator yang menjadi penilaian yaitu (a) kemauan petugas
1. Kemauan bertanggungjawab
Rata-rata skor
Rata-rata persentase
oleh para petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan sudah baik serta
“Kami sebagai pihak yang bertugas di PUSTU Desa Lebang ini siap
mempertanggungjawabkan pelayanan kesehatan yang kami berikan kepada
masyarakat. Dan apabila ada keluhan-keluhan dari masyarakat tentang
pelayanan yang kami berikan karena tidak sesuai dengan aturan yang ada,
maka kami siap untuk bertanggungjawab baik itu kepada atasan maupun
kepada masyarakat itu sendiri (hasil wawancara dengan LS, tanggal 27 April
2016).
2. Daya tanggap
Daya tanggap dalam hal ini adalah berkaitan dengan kesigapan serta
kesehatan, agar masyarakat tersebut dalam hal ini adalah pasien, tidak perlu
76
menunggu dan bisa langsung diberikan pelayanan sesuai dengan keperluan dan
keluhan mereka.
2 Tanggap 3 32 96 47,05%
3 Kurang tanggap 2 _ _ _
4 Tidak tanggap 1 _ _ _
Rata-rata skor
Rata-rata persentase
pernyataan kurang tanggap dan tidak tanggap, tidak ada responden yang
yang diperoleh adalah 3,52 (88%) sehingga dapat disimpulkan bahwa daya
pelayanan kepada masyarakat dalam hal ini adalah pasien sudah baik. Untuk
“Para petugas tersebut sangat cepat tanggap dalam melayani pasien karena
seperti yang biasa kita lihat dan saya sendiripun pernah merasakan, jika datang
ke PUSTU tersebut, kita langsung dipersilahkan masuk, dipersilahkan duduk,
dan langsung ditanya-tanya mengenai keperluan serta keluhan penyakit yang
diderita sehingga kita bisa segera diberi penanganan.”(hasil wawancara dengan
SR, tanggal 12 Mei 2016).
Data pada tabel di atas merupakan hasil rekapitulasi dari dua indikator
tersebut yang menjadi penilaian adalah kemauan petugas dalam melayani dan
daya tanggap petugas. Adapun nilai rata-rata persentase yang diperoleh adalah
Desa Lebang tersebut sudah baik. Berikut ini dijabarkan mengenai ke empat
Enrekang.
78
pelayanan yang dilaksanakan oleh sebuah instansi, maka semakin banyak pula
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sudah baik dan berkualitas karena
masyarakat setempat. Ini berdasarkan data pada tabel di atas yang menunjukkan
bahwa kualitas pelayanan kesehatan di PUSTU Desa Lebang sudah baik. Hal ini
sangat berkualitas.
tersebut dapat memberikan penilaian yang objektif. Pelayanan dari segi fasilitas
fisik yakni mengenai kondisi ruang tunggu, kondisi ruang rawat, kondisi ruang
dengan keandalan, baik mengenai kemampuan yang dimiliki para petugas dan
kompetensi para petugas, yakni pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh
para petugas sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu
dan daya tanggap para petugas dalam memberi pelayanan dirasa sudah sangat baik
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
empat indikator yaitu kondisi ruang tunggu dengan nilai rata-rata skor 3,20
(80%), kondisi ruang pemeriksaan 3,47 (86%), kondisi ruang inap 3,07
(76%), dan kelengkapan fasilitas kesehatan 2,76 (69%). Adapun hasil nilai
berkualitas.
nilai rata-rata skor dan persentase 3,34 (83%) dan ketepatan waktu petugas
dalam memberikan pelayanan dengan nilai rata-rata skor dan persentase 3,07
(76%). Adapun hasil rata-rata persentase dari kedua indikator ini adalah 79%
80
81
memiliki dua indikator yaitu pengetahuan yang dimiliki oleh para petugas
PUSTU tersebut dengan nilai rata-rata skor dan persentase 3,13 (78%) dan
keterampilan petugas dengan nilai rata-rata skor dan persentase 3,44 (86%).
Berdasarkan hasil rekapitulasi dari kedua indikator ini, diperoleh hasil nilai
nilai rata-rata skor dan persentase 3,59 (89%), dan daya tanggap petugas
dengan nilai rata-rata skor dan persentase 3,52 (88%). Adapun hasil nilai
yang dimiliki oleh para petugas di PUSTU Desa Lebang tersebut sangat
berkualitas.
B. Saran
masyarakat.
cara seperti menambah jenis alat-alat kesehatan dan jenis obat-obatan yang
82
c. Perlu adanya faslitas pendukung yaitu pendingin udara (AC) agar semakin
d. Fasilitas kesehatan yang ada harus selalu dijaga sterilisasi dan kelayakannya
DAFTAR PUSTAKA
Denhart V. Janet dan Robert B. Denhart. 2013. Pelayanan Publik Baru : Dari
Manajemen Steering ke Serving. Sidorejo : Kreasi Wacana.
Harahap, Tri Rustiana, 2010. Studi Tentang Kualitas Pelayanan Publik (Studi
Kasus KTO di Kota Bekasi). Yogyakarta: MAP-UGM.
DOKUMEN
KEPMENPAN No.63/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik.
85
LAMPIRAN
87
LEMBARAN KUESIONER
A. PETUNJUK PENGISISAN
Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu, saudara(i) untuk
menjawab pertanyaan yang telah tersedia.
Beri tanda (X) pada jawaban yang dipilih dengan menyesuaikan keadaan
yang sebenarnya.
B. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
PERTANYAAN
a. Sangat baik
b. Baik
c. Kurang baik
d. Tidak baik
a. Sangat baik
b. Baik
c. Kurang baik
d. Tidak baik
a. Sangat baik
b. baik
c. Kurang baik
d. Tidak baik
a. sangat lengkap
b. lengkap
c. kurang lengkap
d. tidak lengkap
B. KEANDALAN (RELIABILITY)
di PUSTU tersebut ?
a. Sangat mampu
b. Mampu
c. Kurang mampu
89
d. Tidak mampu
b. Tepat waktu
C. KOMPETENSI (COMPETENCE)
a. Sangat memadai
b. Memadai
c. Kurang memadai
d. Tidak memadai
a. Sangat terampil
b. Terampil
c. Kurang terampil
d. Tidak terampil
90
D. RESPONSIVITAS (RESPONSIVENESS)
tersebut ?
b. Mau bertanggungjawab
10. Bagaimana menurut Bapak/Ibu, Saudara (i) tentang daya tanggap petugas
a. Sangat tanggap
b. Tanggap
c. Kurang tanggap
d. Tidak tanggap