Antara Syurga Dan Neraka Bagi Kaum Haw1
Antara Syurga Dan Neraka Bagi Kaum Haw1
Tapi Berhati-hatilah juga ada Kemudahan Bagimu Untuk Jadi Penghuni Neraka
Sebagaimana kita ketahui, bahwa kita tidak pernah bisa memilih untuk dilahirkan
sebagai laki-laki ataupun perempuan bahkan orang tuapun tidak bisa memastikan
anaknya lahir sebagai laki-laki atau lahir sebagai perempuan. Bahkan tidak jarang anak
yang lahir justru malah berbeda dari yang diinginkan. Tapi Allah Maha Adil, Dia
menciptkan sesuatu pasti dengan kebijaksanaanya dan tidak keluar dari Apa yang telah
ditentukannya. Dan Allahpun memberikan peluang yang sama untuk kita untuk menjadi
ِّمن َذ َك ٍر َأ ْو ُأنثَ ٰى َوهُ َو ُمْؤ ِم ٌن فَلَنُحْ يِيَنَّهُ َحيَاةً طَيِّبَةً ۖ َولَنَجْ ِزيَنَّهُ ْم َأجْ َرهُمNصالِ ًحا
َ َم ْن َع ِم َل
(Barang siapa yang mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
surga. Menurut pendapat yang lain dikatakan adalah kehidupan dunia, yaitu dengan
mendapatkan rasa qana`ah atau menerima apa adanya atau ia mendapa tkan rezeki yang
halal (dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang
Disebutkan dalam Ayat 97 Surat An-Nahl bahwa Siapapun yang beramal shaleh baik laki-laki
a. Pertanyaannya apa itu amal shaleh dan kapan amal bisa disebut amal shaleh…
Allah memberikan petunjuk kepada kita melalui Ayat berikut… Dua ayat yang sering
يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا .b
(Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar)yakni perkataan yang tidak menyalahi.
َ م ۗ َو َمن ي ُِط ِع هَّللاNْ يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك
َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَا َز فَ ْو ًزا َع ِظي ًما
(Niscaya Allah memperbaiki bagi kalian amal-amal kalian) yakni Dia
menerimanya (dan mengampuni bagi kalian dosa-dosa kalian. Siapa yang menaati
Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan
yang besar) yaitu dia telah memperoleh apa yang paling didambakannya.
ekarang kita lebih rinci lagi,
Amal Shaleh
Berima Taqwa dan Berkata
Benar
n Pengampunan
Dosa
Doa Mudah
Rukun Iman Hubungan dengan Allah Terkabulnya
Hubungan dengan
Syarat Sah Syahadat 1. Mengetahui arti dan SYURGA
Sesama (Ali –‘Imran: 134)
Kandungannya
(QS. Muhammad: 19) MENANTINY
2. Yakin tanpa keraguan A
(QS. Al-Hujurat: 15)
3. Menerima semua tuntutan
kalimat ini dengan hati
dan lisan (QS. Ash-
Shaffat:34-35)
4. Ketundukan (Kepatuhan)
(QS. Luqman:22)
5. Kejujuran
(QS. Al-Baqarah: 8-9)
6. Keikhlasan hanya karena
Allah
(QS. Al-Bayyinah:5)
7. Kecintaan
(Al-Baqarah:165)
Terhambat
doanya
Tak Kunjung
Taubat Neraka
Menantinya
Peluang besar Bagi Kaum Hawa untuk menjadi Penghuni Neraka
ّأ ُأ
َوبِ َم يَا:لن َ ُار فَقِ َّص َّد ْق َن فَِإنِّي ِر ْيتُ ُك َّن َأ ْكثَ َر ْه ِل الن
َ َ يَا َم ْع َش َر النِّ َسا ِء ت:ال
َ َق
َوتَ ْكفُرْ َن ْال َع ِش ْي َر، تُ ْكثِرْ َن اللِّ َع َن:ال
َ َهللا؟ قِ َرسُو َل
Artinya: “Rasulullah Saw bersabda: ‘Wahai para perempuan sekalian bersedekahlah! Karena
sesungguhnya aku diperlihatkan bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kalian (kaum
perempuan).’ Kemudian para perempuan itu bertanya: ‘Mengapa ya Rasulullah?’ Rasul pun
menjawab: Kalian sering melaknat dan berbuat kufur kepada suami.” Ibnu Hajar al-Asqalani
dalam Fathul Bari-nya menjelaskan bahwa kufur dalam hal ini bukanlah kufur yang menjadikan
manusia keluar dari Islam. Akan tetapi yang dimaksud kufur kepada suami adalah mengingkari
nikmat yang telah diberikan oleh suami dan meninggalkan kebaikan yang telah dilakukan
sehingga menjadikan istri tersebut tidak taat. Hal ini mengingat kewajiban istri untuk taat kepada
suami adalah sebuah keniscayaan. Sebagaimana disabdakan Rasulullah Saw: ت َأ َحدًا َأ ْن يَ ْس ُج َد ُ ْلَوْ َأ َمر
ُج َد لِزَ وْ ِجهَاNت ال َمرْ َأةَ َأ ْن ت َْس
ُ ْ َأِل َح ٍد َأَل َمرArtinya, “Jika saya (diperbolehkan) memerintah seseorang untuk
bersujud kepada orang lain, maka saya akan memerintahkan seorang istri untuk bersujud kepada
suaminya.” Dalam Faidul Bari dijelaskan bahwa hadits terkait penghuni neraka tersebut muncul
karena para perempuan jahiliyah sering melaknat dan mengkufuri suaminya. Sehingga hal ini
sebagai bentuk pendidikan yang diupayakan Rasulullah agar para perempuan di masa Rasul tidak
melakukan perbuatan yang sama. Jelas sudah bahwa inti dari hadits tersebut bukan bermaksud
untuk memarjinalkan perempuan atau merendahkan perempuan. Yang diinginkan Rasul dalam
hadits tersebut adalah agar perempuan umat Rasul tidak meniru perilaku perempuan jahiliyah,
yakni suka melaknat dan mengkufuri suaminya. Jika para perempuan zaman sekarang masih
tetap me lakukan hal yang sama: melaknat dan mengingkari kenikmatan dan kebaikan yang telah
diberikan suaminya, maka hukum Allah berupa neraka adalah sebuah keniscayaan. Wallahu
A’lam. (M Alvin Nur Choironi)
Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/79326/benarkah-perempuan-kaum-mayoritas-penghuni-
neraka
===
Yuk, install NU Online Super App versi Android (s.id/nuonline) dan versi iOS
(s.id/nuonline_ios). Akses dengan mudah fitur Al-Qur'an, Yasin & Tahlil, Jadwal Shalat,
Kompas Kiblat, Wirid, Ziarah, Ensiklopedia NU, Maulid, Khutbah, Doa, dan lain-lain.
Kita pun tahu bahwasanya dosa-dosa adalah sumber malapetaka baik di dunia maupun di akhirat.
Bisa jadi kebahagiaan dan rasa khusyuk dalam shalat kita dicabut oleh Allah ﷻsebab dosa-dosa
yang kita lakukan. Bisa jadi hati kita menjadi keras dan tidak terenyuh tatkala mendengarkan
firman-firman Allah ﷻdan hadits-hadits Nabi ﷺdisebabkan karena dosa-dosa yang kita
lakukan. Bisa jadi rezeki kita terhalangi dan hidup menjadi sulit karena disebabkan oleh dosa-
Terlalu banyak kemudharatan di dunia yang dirasakan oleh seorang muslim atau muslimah
disebabkan karena dosa yang mereka lakukan, baik disadari atau tidak disadari. Terlebih lagi di
akhirat, tidaklah seseorang dihalangi dari masuk surga kecuali karena dosa-dosa yang telah dia
lakukan. Oleh karenanya, akidah Ahlussunnah wal Jama’ah meyakini bahwa orang yang dosanya
lebih banyak daripada amal kebaikannya, maka dia harus masuk neraka terlebih dahulu untuk
dibersihkan sebelum masuk surga, jika tidak diampuni oleh Allah ﷻ, karena surga tidak bisa
Pembahasan kita pada kesempatan kali ini, membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan
kaum wanita, yaitu dosa-dosa yang sering tidak disadari oleh wanita, melalui sebuah buku yang
ditulis oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin. Jumlah dosa-dosa yang sering
dilakukan oleh wanita yang disebutkan dalam buku tersebut berjumlah 76 dosa. Kita akan
menelaah dan membahas satu demi satu dosa-dosa tersebut dengan kemudahan dan keluasan
disebutkan lebih banyak yang telah dilakukan daripada yang belum. Ingatlah bahwa sudah
adalah sangat pandai mendeteksi kesalahan orang lain, akan tetapi sangat susah untukmendeteksi
diri sendiri. Betapa sering kesalahan atau kemaksiatan yang kita lakukan tidak kita sadari. Oleh
karenanya yang diajarkan kepada kita adalah husnuzan kepada orang lain dan suuzan kepada diri
sendiri. Dengan bersikap suuzan kepada diri sendiri, akan dapat membuat seseorang mengetahui
kesalahan-kesalahan dan maksiat apa yang ada atau telah dilakukan agar dapat diperbaiki. Maka
buku tersebut sangat membantu kita dalam proses mendeteksi dosa-dosa apa saja yang sering
dilakukan.
1. Syirik
2. Shalat
3. Aurat
Nabi ﷺbersabda,
tidak akan diterima satu shalat pun baginya selama empat puluh malam.”[1]
Maksudnya adalah seseorang shalat, dan shalatnya sah namun tidak diterima.
Perkara yang seperti ini, yaitu ibadah yang dilakukan sah namun tidak ada pahala atasnya itu
sangat banyak di dalam syariat. Contohnya adalah orang yang berpuasa namun ghibah,
puasanya sah namun tidak ada pahala puasa baginya. Contoh lain adalah seorang budak yang
lari dari tuannya, dia tidak akan mendapatkan pahala shalat meskipun di shalat dan sah.
Contoh lain adalah orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah dengan harta yang
haram, entah karena riba dan yang lainnya, mungkin ibadah haji dan umrahnya sah namun
tidak ada pahala haji dan umrah baginya. Contoh lain seperti dalam sabda Nabi ﷺ,
ان
ِ ار َم
ِ ص ِ َوَأ َخ َو،ٌت َو َز ْو ُجهَا َعلَ ْيهَا َسا ِخط
َ َان ُمت ْ ََوا ْم َرَأةٌ بَات
“Tiga golongan yang shalatnya tidak akan di angkat meski satu jengkal dari kepalanya;
Seseorang yang mengimami suatu kaum sementara mereka tidak menyukainya, seorang
perempuan yang bermalam (tidur) sementara suaminya marah kepadanya, dan dua orang
Maka sama halnya dengan orang yang pergi ke dukun dan bertanya-tanya tentang sesuatu, maka
shalatnya selama empat puluh hari tidak akan diterima meskipun sah. Hal ini sebagai hukuman
dari Allah ﷻkepadanya. Sebagian ulama mengatakan bahwa termasuk dalam hal ini adalah jika
seseorang wanita memasukkan majalah yang terdapat isi ramalan bintang ke dalam rumahnya
untuk dibaca. Jika hatinya terikat kepada ramalan tersebut, maka sama saja dia sedang bertanya
kepada dukun. Dan dikhawatirkan shalatnya selama empat puluh hari tidak diterima.
Yang lebih parah lagi adalah dia mendatangi dukun dan memercayai apa yang dukun tersebut
فَقَ ْد َكفَ َر بِ َما ُأ ْن ِز َل َعلَى ُم َح َّم ٍد،ُص َّدقَهُ فِي َما يَقُول
َ ََم ْن َأتَى َعرَّافًا َأ ْو َكا ِهنًا ف
dikatakannya, maka dia kafir terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad ]3[”.ﷺ
Alasan orang yang memercayai dukun dikatakan telah kafir oleh Nabi ﷺadalah karena dia
meyakini bahwa dukun tersebut mengetahui tentang masa depan atau hal gaib. Padahal di dalam
Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi ﷺtelah dijelaskan bahwa tidak ada yang mengetahui
Nَ ُون َأي
َّان َ ض ْال َغي
َ ُعرN ا يَ ْشNNْب ِإاَّل هَّللا ُ َو َم ِ ْت َواَأْلر َّ لْ اَل يَ ْعلَ ُم َم ْن فِيNNُق
ِ َما َواN الس
َ ُيُ ْب َعث
ون
“Katakanlah (Muhammad), “Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui
perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan
Oleh karenanya apa yang tertulis di Lauhul Mahfudz hanya diketahui oleh Allah ﷻ, dan tidak
ada yang mengetahui selain Dia, bahkan malaikat sekalipun tidak mengetahuinya, kecuali jika
dikabarkan oleh Allah ﷻ. Maka dari itu, tentunya para dukun tidak mengetahui tentang masa
depan. Jika ada seseorang yang datang kepada dukun dan bertanya mengenai masa depan lalu dia
benarkan perkataan sang dukun tersebut, maka dia telah kufur terhadap Al-Quran.
Alasan Syaikh membawakan dosa ini pada kesalahan-kesalahan yang sering tidak disadari oleh
kaum wanita adalah karena wanita adalah makhluk yang lemah baik iman maupun hatinya.
Sehingga tatkala dia menghadapi suatu masalah, terkadang dia tidak kuasa untuk
menghadapinya, sehingga akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke dukun untuk mendapatkan
3. Aurat
a. Tidak konsisten dalam menggunakan hijab yang sesuai aturan syariat (agama)
yang benar yaitu menutupi ketika keluar rumah, dan tidak memperhatikan syarat-
syaratnya secara sempurna.
Dari sini perlu untuk diketahui bahwa untuk jilbab yang syar’i harus memenuhi beberapa
kriteria yaitu, menutup aurat dan tidak menarik perhatian. Para wanita yang mengenakan jilbab
namun tidak memenuhi syarat ini akan mendapatkan ancaman neraka. Nabi ﷺbersabda,
َ ب ْالبَقَ ِر يَضْ ِرب
َ َُّون بِهَا الن
،اس ِ قَ ْو ٌم َم َعهُ ْم ِسيَاطٌ َكَأ ْذنَا،ار لَ ْم َأ َرهُ َما
ِ َّان ِم ْن َأ ْه ِل الن
ِ َص ْنف
ِ
اَل يَ ْد ُخ ْل َن،ت ْال َماِئلَ ِة
ِ ُر ُءو ُسه َُّن َكَأ ْسنِ َم ِة ْالب ُْخ،ت ٌ ت َماِئاَلٌ ات ُم ِمياَل ٌ َاري ٌ ََونِ َسا ٌء َكا ِسي
ِ ات َع
يحهَا لَيُو َج ُد ِم ْن َم ِسي َر ِة َك َذا َو َك َذا َ َوِإ َّن ِر،يحهَا َ َواَل يَ ِج ْد َن ِر،َْال َجنَّة
“Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk
seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian
(tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan membuat condong (dari ketaatan),
rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan
mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini
dan ini.”[1] (HR. Muslim no. 2128)
Di dalam hadits ini, terdapat dua ciri sifat wanita yang diancam neraka.
Sifat yang pertama adalah wanita yang berpakaian tapi telanjang. Terdapat tiga
ٌ ََاري
penafsiran tentangات ٌ َاسي
ِ ات ع ِ ( َكberpakaian tapi telanjang); Pertama, wanita tersebut berpakaian
namun auratnya terlihat; Kedua, wanita tersebut berpakaian namun transparan (terlihat apa yang
ada dibalik pakaiannya; Ketiga, wanita tersebut berpakaian namun pakaian tersebut membentuk
lekuk tubuhnya. Oleh karenanya hendaknya para wanita memperhatikan hal-hal ini dalam
berpakaian. Hendaknya memakai pakaian yang longgar dan lebar agar seluruh bagian tubuh
tertutup dan tidak membentuk lekukan tubuh.
ٌ ( ُم ِمياَلberlenggak-lenggok) yang maknanya
Sifat yang kedua dalam hadits ini adalah ت
adalah membuat menarik perhatian para laki-laki dengan penampilan yang berbeda. Oleh
karenanya disebutkan dalam hadits ini ciri-ciri bahwa wanita tersebut menarik perhatian adalah
rambutnya dibuat seperti punuk unta, sehingga tampak berbeda. Pada dasarnya, wanita boleh
memakai pakaian yang indah, akan tetapi jangan sampai terlalu indah dengan hiasan-hiasan yang
berlebihan pada pakaian, karena hal tersebut dapat menarik perhatian laki-laki.
Menampakkan kedua mata atau menggunakan cadar yang menutupi sebagian wajah.
Kesalahan ini adalah pendapat sebagian ulama Arab Saudi yang menganggap bahwa
cadar itu wajib. Dan para ulama di sana menganjurkan agar seorang wanita tidak
menggunakan cadar yang menutupi wajah namun terlihat matanya. Wanita di Arab Saudi
dianjurkan menggunakan cadar dengan cadar yang sangat kecil menampakkan matanya atau
bahkan ada kain tipis lagi yang menutup mata tersebut sehingga tidak terlihat dari luar. Akan
tetapi hal ini adalah pendapat para ulama yang menganggap bahwa hukum cadar adalah
wajib. Adapun para ulama yang menganggap bahwa cadar itu hukumnya sunnah, maka tidak
mengapa untuk seorang wanita yang menampakkan matanya tatkala menggunakan cadar.
b. Berkeliaran di luar rumah dengan berdandan dan bersolek.
Allah ﷻberfirman,
َوقَرْ نَ فِي بُيُوتِ ُك َّن َواَل تَبَرَّجْ نَ تَبَرُّ َج ْال َجا ِهلِيَّ ِة اُأْلولَى
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku)
seperti orang-orang jahiliah dahulu.” (QS. Al-Ahzab: 33)
Di antara bentuk berdandan dan bersolek yang terlarang tersebut adalah membuka wajah
atau hanya mengenakan penutup wajah yang transparan, mengenakan pakaian ketat, atau
terbuka, atau pendek, atau terbuka di bagian dada dan sebagainya.
Sebagian ulama Arab Saudi memandang bahwa membuka penutup wajah (tidak mengenakan
cadar) atau hanya menggunakan penutup wajah yang transparan adalah salah satu bentuk
berdandan dan bersolek yang terlarang. Sebagian ulama Arab Saudi ketat dalam perkara ini
karena menganggap bahwa hukum cadar itu wajib.
Maka dari itu saya mengingatkan kepada para wanita yang tidak mengenakan cadar,
jangan Anda keluar rumah dengan terlalu banyak berhias. Anda boleh menggunakan
beberapa alat-alat kosmetik seperti lipstik, akan tetapi hanya sekedar untuk menghilangkan
kekeringan pada bibir. Jangan Anda menggunakan lipstik dengan warna-warna yang
mencolok, karena hal tersebut akan menarik perhatian laki-laki. Oleh karenanya pakailah
sesuatu yang wajar, jika Anda ingin bersolek, maka bersoleklah di hadapan suami Anda dan
jangan di hadapan suami orang lain.
Kemudian ingatlah bahwa hukum asal para wanita adalah tinggal di rumahnya sebagaimana
firman Allah ﷻdi atas. Bahkan saya katakan bahwa wanita yang terlalu sering keluar rumah
meskipun untuk pengajian, sampai-sampai setiap hari keluar untuk pengajian, maka hal
tersebut juga tidak boleh, kecuali dengan izin suami. Sebab dikhawatirkan keletihannya
tatkala berada di rumah setelah keluar rumah membuatnya tidak bisa melayani suami dengan
baik. Oleh karenanya wanita yang benar adalah wanita yang betah di rumahnya.
Ketika wanita telah keluar dari rumahnya, tentunya sangat mungkin baginya membawa fitnah
karena Nabi ﷺbersabda,
ْ فَِإ َذا َخ َر َج،ٌال َمرْ َأةُ َع ْو َرة
ُ َت ا ْستَ ْش َرفَهَا ال َّش ْيط
ان
“Wanita itu adalah aurat. Jika dia keluar maka setan akan memperindahnya di mata laki-laki.”[2]
Hadits ini memberikan keterangan bahwa syaithan telah menunggu atau mengintai wanita
hingga keluar dari rumah-rumah mereka. Maka tatkala para wanita telah kelua dari rumah-
rumah mereka, maka syaithan pun akan menghiasinya di mata para laki-laki. Oleh karenanya
janganlah wanita keluar kecuali dalam kondisi yang diperlukan dan dengan memperhatikan
cara berpakaian yang sesuai syariat.
c. Ikut-ikutan tren model baju atau bentuk sisir rambut atau alat kosmetik dan tren kewanitaan
lainnya. Sikap semacam ini adalah bentuk lemahnya kepribadian seorang muslimah dan
hilangnya jati diri.
Kesalahan sebagian para wanita adalah mereka mengikuti tren orang-orang kafir barat.
Padahal, meskipun untuk berdandannya seorang wanita di hadapan suaminya tidak perlu
dengan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang barat. Jika para wanita mengikuti tren mereka,
maka hal tersebut menunjukkan bahwa lemahnya kepribadiannya sebagai wanita muslimah,
karena akhirnya mereka terpaku dengan apa-apa yang ditampilkan oleh wanita-wanita barat.
Footnote:
____
[1] HR. Muslim No. 2128
[2] HR. At-Tirmidzi No. 1173, dinyatakan sahih oleh Syaikh Al-Albani