Iman berasal dari kata Al Amnu yang berarti Aman, Tenang , Nyaman
Dari definisi ini dapat kita simpulkan bahwa orang yang mempunyai Iman kepada Allah adalah
orang yang dalam menjalankan aktivitasnya melahirkan rasa aman,tenang dan nyaman.
Jika kita mengatakan bahwa kita beriman dan mempunyai iman namun kita belum merasa
Aman,Tenang dan Nyaman dalam segala aktivitas yang kita jalani maka Iman kita belum sempurna
sesuai dengan yang dinginkan Allah.
Secara bahasa juga, Iman adalah meyakini tanpa ragu yang artinya jika ada sesuatu hukum Allah
tidak kita pahami , lakukan saja dulu nanti hikmah akan Allah turunkan .
Untuk menjaga iman, maka kita harus memperhatikan pokok pokok iman ada rumus dari Rasul,
َويَ ْزدَادَُ الَّذِينَُ آ َمنوا إِي َمانًا: { ثم تال،ُ يزيد بالطاعة وينقص بالمعصية
ُ ، يزيد وينقص
ُ ، اإليمانُ قولُ وعمل
ِ
( Iman adalah ucapan dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang. Bertambah karena ketaatan
dan berkurang karena kemaksiatan ).
Kata taat dalam AlQur'an bermakna pada 2 bagian yaitu bentuk dan dari segi bentuknya seperti
mengerjakan amal saleh
Contoh : QS Al Asr ayat 3 atau ayat ayat lain yang di buka dengan " Yaa Ayyuhal Ladzina Amanu "
pasti akan selalu diikuti perintah melakukan amal shalih.
ُص ۡب ِر
َّ ص ۡوا ِبال ُِ ص ۡوا ِب ۡال َح
َ ق ُۙ َوت ََوا ُِ ٰص ِلح
َ ت َوت ََوا َ ِّل الَّذ ِۡينَُ ٰا َمن ۡوا َُو
ّٰ عمِ لوا ال ُ َّ ا
Il lal laziina aamanu wa 'amilus saali haati wa tawa saw bil haqqi wa tawa saw bis sabr
( kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk
kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran )
Contoh : QS Al Baqarah : 3, dalam ayat ini kita diminta beriman lalu di diperintahkan untuk
melakukan amal shalih yaitu Shalat, Infaq, Membaca Al Qur'an.
َُص ٰلو ُةَ َُو مِ َّمُا َرزَ ْق ٰنھ ُْم ي ْنفِق ْون ُِ الَّ ِذيْنَُ يؤْ مِ ن ْونَُ ِبا ْلغَ ْي
َّ ب َُو يـ ِقيْم ْونَُ ال
Allaziina yu'minuuna bilghaibi wa yuqiimuunas salaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian
rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
BERIMAN KEPADA ALLAH
Contoh :
1. Jika kita merasal gelisah, Al Qur'an menyarankan shalat maka kita akan dapatkan ketenangan
2. Jika kita merasal gelisah, Al Qur'an menyarankan baca Al Qur'an maka hati menjadi tenang
Karena Allah telah dengan jelas mengatakan bahwa Shalat dan Membaca Al Qur'an adalah sebuah
dzikir untuk memberikan ketenangan dan ketentraman dalam hati kita.
( Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah
shalat untuk mengingat Aku )
َُاِنَّا نَحۡ نُ ن ََّز ۡلنَا الذ ِۡك َُر َواِنَّا لَهُ لَحٰ ـفِظ ۡون
Innaa Nahnu nazalnaz Zikra wa Innaa lahuu lahaa fizuun
( Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya
)
ُ ن ُّمدَّك
ِر ُۡ َولَقَ ُۡد يَس َّۡرنَا ۡالق ۡر ٰانَُ لِلذ ِۡك ُِر فَ َھ
ُۡ ِل م
Wa laqad yassamal Quraana liz zikri fahal mimmuddakir
( Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau
mengambil pelajaran? )
Sedangkan sifat dzikir di tegaskan dalam Al Qur'an dapat memberikan ketenangan kepada hati
seperti di QS Ar Ra'd ayat 28
( (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
BERIMAN KEPADA ALLAH
Maka jika kita mengatakan bahwa kita beriman namun belum tenang dan aman dalam aktifitas
kita maka mari kita cek aktivitas keimanan kita,
وينقص بالمعصية
( berkurang karena kemaksiatan )
Contoh :
1. Meninggalkan shalat
Namun jika ada yang merasa kehidupannya nyaman, aman dan tenang namun ibadah pun biasa
biasa saja bahkan jarang di lakukan, jangan senang lebih dulu, karena sejatinya ia sedang
bermaksiat kepada Allah dan maksiat kepada Allah lebih besar dibanding maksiat kepada Makhluk.
Disebut ilmu jika kita meyakini sesuatu karena kita melihat objek tersebut
Disebut iman jika kita meyakini sesuatu dengan tanpa melihat objek tersebut
Kata iman berasal dari kata al amnu yang artinya aman, tentram dan tenang. Maka makna kata
iman adalah orang yakin dengan Allah dengan keyakinan yang tinggi maka ia akan di berikan
ketenangan, aman dari kegelisahan dunia dan aman dari ancaman Allah maka Allah sebutkan
penegasan di QS 6 ; 82
ٰ اَلَّذ ِۡينَُ ٰا َمن ۡوا َولَمُۡ يَ ۡلبِس ۡوا ا ِۡي َمانَھمُۡ بِظ ۡلمُ ا
َُ ول ِٕٮكَُ لَھمُ ۡاّلَ ۡمنُ َوهمُۡ ُّمھۡ تَد ۡو
ن
Allaziina aamanuu wa lam yalbisuuu iimaanahum bizulmin ulaaa'ika lahumul amnu wa hum
muhtaduun
BERIMAN KEPADA ALLAH
( Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka
itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk. sedangkan
indikator keimanan tercantum di QS 8 ; 2 ُِا
( Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah
gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya
dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal )
َ ُس ٰلم
علَ ۡي ُِه َي ۡو َُم و ِلدَُ َو َي ۡو َُم َيم ۡوتُ َو َي ۡو َُم ي ۡب َعثُ َحيًُّا َ َو
Wa salaamun 'alaihi yawma wulida wa yawma yamuutu wa yawma yub'asu haiyaa
Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia
dibangkitkan hidup kembali.
Karena Allah menjanjikan orang yang beriman akan mendapatkan setangah dari 2 bagian yang di
butuhkan untuk masuk surga yaitu
Khusus untuk kebaikan , dalam bahasa Arab baik itu bisa di sebutkan dengan 5 kata
2. Thayib digunakan untuk kebaikan fisik seperti perintah makan yang halal dan thayyib - QS 2 ;
168
4. Ihsan digunakan untuk menunjukan sebuah kebaikan yang selalu di niatkan karena Allah - HR
Muslim
5. Shalih di gunakan untuk menunjukan jika sifat,sikap ,fisik dan segala aktifitas di niatkan karena
Allah maka di sebut dengan shalih - QS 7 ; 189
BERIMAN KEPADA ALLAH
Allah akan memberikan ketenangan kepada orang beriman seperti tertera di QS 48 ; 4 ;
Huwal laziii anzalas sakiinata fii quluubil mu'miniina liyazdaaduuu iimaanamma'a iimaanihim; wa
lillaahi junuudus samawaati wal ard; wa kaanal laahu 'Aliiman Hakiimaa
( Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah
keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi,
dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana;
disebutkan orang beriman akan di berikan ketenangan oleh Allah sehingga semakin merasakan
nikmat iman dan semangat beriman, jika sudah menrasakan halawatul iman ( merasakan nikmat
iman ) Allah akan memberikan ketenangan, kedamaian, kenyamanan dan keamanan ( QS 18 ; 13 )
( Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka
adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk
kepada mereka.
Di surah Al Mu'minun dibuka dengan ayat " Qad aflahah mu'minun " orang yang beriman dijamin
oleh Allah adalah orang aflah ( sukses dan bahagia )
Innaniii Anal laahu laaa ilaaha illaa Ana fa'budnii wa aqimis-salaata lizikrii
( Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah
shalat untuk mengingat Aku )
3 Jenis Tauhid
1. Uluhiyah = Memurnikan ibadah dan ketaatan kepada Allah semata atau dapat dikatakan
juga pengakuan dan pengesaan Allah dari sisi ibadah dan kaidah meyakini bahwa Allah
adalah tuhan yang layak di sembah
2. Rububiyah = Kaidah untuk meyakini bahwa Allah adalah pencipta dan Allah yang mampu
memberikan perawatan dan pemenuhan kebutuhan terbaik untuk kita sebagai hambanya.
Yang dalam praktiknya jika kita membutuhkan perawatan dan pertolongan Allah maka
panggil nama Allah dengan awal Ya Rabb yang menunjukan aspek ketuhanan yang di
butuhkan saat kita membutuhkan pertolongan.
3. Asma wa Sifat = Kaidah untuk meng imani segala nama nama dan sifat sifat Allah dengan
meminta kepada Allah dalam segala kondisi yang membuat kita gelisah dan tidak tenang.
Jika dalam kondisi demikian, maka yakini bahwa kita mampu menyelesaikan dengan
bantuan Allah dan berdoa dengan menyebut nama nama Allah sesuai kebutuhan, misal
Seorang muslim beriman kepad asmaul husna yang di miliki Allah dan sifat sifat teragung dan
tidak mempersekutukan siapapun dengan nya dalam asmaul dan sifat tersebut dan ia tidak
mentakwilkan / menginterpretasikan dengan arati yang tidak sesuai dengan maksudnya
Contoh ; Allah punya tangan ( kita imani ) tapi jangan di makna seperti tangan manusia
BERIMAN KEPADA ALLAH
Ulama mengatakan kepada antara jin, hewan dan malaikat berbeda bentuk tanganya agara manusia
berpikir Allah lebih sempurna dari pada semua itu. Maka kita ...
* Contohnya : kelompok mu'tazilah ( yang suka mengartkan lain nama dan sifat
Allah dari maksud awalnya )
* Misal hadits Allah turun dari langit lalu kita bertanya bagaimana Allah turunnya
Hadits Nabi : Berbicaralah di mahluq nya Allah ( Kelebihan kebeihan Allah ) tapi jangan berbicara
di zat nya Allah . Dalil naqli ( wahyu ) , ada nama nama dan sifat Allah di firman Allah yang bisa
kita panggil :
( Dan Allah memiliki Asma'ul-Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya
dengan menyebutnya Asma'ul-Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan
nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan )