Anda di halaman 1dari 2

 

Pertama-mata marilah kita panjatkan puja dan puji kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas segala nikmat
yang telah diberikan kepada Allah terutama nikmat umur, nikmat Iman dan Islam sehingga dengan nikmat
tersebut kita masih di beri kesempatan oleh Allah untuk hadir di tempat yang penuh baraqokah ini demi
menunaikan kewajiban kita serta sebagai bukti mensyukuri nikmat Allah.
 
 
Oleh karena itu marilah kita semua bertaqwa kepada Allah dengan sebenar benar Taqwa dan
menjadikannya taqwa sebagai sebaik baik bekal menuju Allah SWT.
 
Dan tidak lupa pula kita mengirim shalawat ,salam dan taslim keatas penghulu para nabi dan rasul Allah
yaitu nabi besar muhammad shallallahu alaihi wasallam, kepada keluarganya, kepada para sahabat dan
orang orang yang sentiasa setia melaksanakan syariatnya hingga ke akhir zaman.
 
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
 
Adapun judul khutbah untuk mimbar juma’at kali ini adalah 4 golongan yang sukses dan beruntung di dunia
dan akhirat. Semua orang pasti ingin sukses baik di dunia maupun di akhirat kelak. Namun, taukah kita
siapa saja yang termasuk orang-orang yang sukses di dunia dan di akhirat? Ada 4 golongan yang sukses
menurut Allah SWT, yaitu:
 
 1. Orang yang beriman
 
Secara istilah syariat iman adalah perkataan di lisan, keyakinan dalam hati, diamalkan dengan anggota
badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat.
 
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
 

“Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh sekian cabang. Yang paling tinggi tingkatannya adalah
perkataan 'laa ilaha illallah' (tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah), yang paling rendah
adalah menyingkirkan gangguan dari jalanan, dan sifat malu merupakan bagian dari iman.” (HR. Bukhari
no. 9 dan Muslim no. 35).
 
Selain menjelaskan tentang tingkatan keimanan, hadits ini juga menyiratkan bahwa keimanan itu terdiri
dari tiga unsur. Iman itu dengan perkataan, sabda Nabi “perkataan laa ilaaha illallah”.
 
 Iman itu diwujudkan dengan perbuatan "menyingkirkan gangguan dari jalanan". Dan iman itu adalah
amalan hati, "malu merupakan bagian dari iman".
 
Ma’asiral muslimin rahimakumullah
 
2. Yang beramal Shaleh
 
Agar seseorang mendapatkan kesuksesan setelah ia beriman adalah dengan beramal shaleh. Amalan
ketaatan atau amal shaleh adalah bukti dari keimanan. Syarat suatu perbuatan dikatakan amal shaleh
ialah jika ia dikerjakan ikhlas berharap apa yang ada di sisi Allah dan sesuai dengan teladan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam.
 
Mengapa dua hal ini menjadi syarat suatu perbuatan dikatakan amal shaleh? Sebab Rasulullah adalah
contoh terbaik dan kita wajib meniru amalan beliau terutama ibadah yang di wajibkan dan hanya sah jika
mencontohi Rasulullah. Dalam riwayat Muslim disebutkan,
 
‫َمنْ عَ ِم َل عَ َمالً لَ ْيسَ عَ لَ ْي ِه َأمْ ُر َنا َفه َُو رَ ٌّد‬
 
"Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak." (HR.
Muslim no. 1718).
 
 
Amalan ibadah madhah maksud hadits diatas yaitu ibadah yang di wajibkan Landung dari Allah harus
sesuai dengan contoh dari Rasulullah Allah hanya menerima amalan yang hanya dikerjakan ikhlas karena-
Nya. Bukan berharap pujian dan sanjungan. Bukan berharap kemuliaan dan kedudukan. Allah Ta’ala
berfirman,
 
‫َومَا ُأ ِمرُوا ِإاَّل ِل َيعْ ُبدُوا هَّللا َ م ُْخلِصِ ينَ َل ُه ال ِّدينَ ُح َن َفا َء‬
 
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas (memurnikan) ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus…" (QS. Al-Bayyinah:5).
 
3. Berwasiat Akan Kebenaran
 
Manusia terbaik di muka bumi ini adalah para nabi dan rasul serta orang-orang yang mengikuti mereka.
Karena mereka adalah manusia yang terbaik, jalan hidup mereka pun adalah jalan hidup yang terbaik. Apa
jalan hidup mereka? Jalan hidup mereka adalah mengajak orang pada kebenaran atau kita kenal dengan
istilah dakwah. Allah Ta’ala berfirman,
 
 
َ‫ل صَ الِحً ا َو َقا َل ِإ َّننِي مِنَ ْالمُسْ لِمِين‬hَ ‫َو َمنْ َأحْ سَ نُ َق ْواًل ِممَّنْ دَ عَ ا ِإلَى هَّللا ِ َوعَ ِم‬
 
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal
yang saleh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?" (QS.
Fushshilat:33).
 
4. Orang yang sabar
 
Hidup itu butuh perjuangan dan pengorbanan serta kesabaran, tidak mungkin kita hidup bahagia terus
tanpa masalah, karena hidup tidak semudah yang kita bayangkan. Ujian akan terus datang. Tinggal kita
mau bersabar atau tidak, berdiam diri atau menyelesaikannya.
 
Begitulah roda kehidupan, jika kita menginginkan surga Allah, maka di dunia haruslah berjuang untuk
mendapatkannya. Untuk mendapatkannya tidak mudah, tapi butuh berjuang dan sabar menjalaninya.
 
 
Allah menjanjikan kepada orang yang bersabar sesuai dengan firman dalam Al Qur'an
 
۟ ُ‫وا َوٱ َّتق‬
َ‫وا ٱهَّلل َ لَعَ لَّ ُك ْم ُت ْفلِحُون‬ ۟ ‫ط‬ ُ ‫ُوا َورَ ِاب‬
۟ ‫ُوا َوصَ ِابر‬ ۟ ‫ٰ َٓيَأ ُّيهَا ٱلَّذِينَ ءَا َم ُن‬
۟ ‫وا ٱصْ ِبر‬
 
"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap
siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung." (QS Ali
Imran:200).
 
‫ب‬ ٍ ‫ص ِبر ُْونَ اَجْ رَ ُه ْم ِبغَ ي ِْر حِسَ ا‬ ّ ٰ ‫ِا َّنمَا ي َُو َّفى ال‬
 
Artinya: "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa
batas." (QS Az-Zumar:10).
 
Mudah-mudahan Allah menjadikan seseorang benar keimanannya, mengamalkan apa yang Dia kerjakan
dan menjauhi apa yang Dia larang, serta menjadi penyeru-penyeru dalam kebaikan.
 
 

Anda mungkin juga menyukai