A. SEJARAH STATISTIKA
Ilmu statistika telah digunakan sejak pada zaman masehi, terbukti dari bangsa-
bangsa di Mesopotamia (wilayah di asia barat), Mesir, dan Cina menggunakan
data statistik untuk memperoleh informasi tentang besaran pajak yang perlu
dibayar penduduk dan lain sebagainya. Dan pada abad pertengahan, lembaga
Gereja menggunakan statistika untuk mencatat jumlah kelahiran, kematian dan
pernikahan
Statistik sendiri pertama kali ditemukan oleh aristoteles dalam bukunya yang
berjudul “Politea”, dalam buku tersebut ia menjelaskan data tentang data tentang
keadaan 158 negara yang disebut sebagai Statistika.
Kata statistic berasal dari kata Latin yaitu status yang berarti “Negara” (dalam
bahasa inggris adalah state). sedangkan pengertian Statistika sendiri adalah ilmu
pengetahuan, murni dan terapan, mengenai penciptaan, pengembangan, dan
penerapan teknik-teknik sedemikian rupa sehingga ketidakpastian inferensia
induktif dapat dievaluasi.
Kemudian pengertian dari Statistik ialah kumpulan fakta yang berbentuk angka-
angka yang disusun dalam bentuk daftar atau tabel yang menggambarkan suatu
persoalan.
Statistika dalam pengertian sebagai ilmu dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Statistic deskriptif, yaitu yang mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran objek yang diteliti. Dalam statistika deskriptif ini
dikemukakan cara-cara penyajian data dalam bentuk table maupun diagram,
penentuan rata-rata (mean), modus, median, rentang serta simpangan baku.
2. Statistic inferensial (induktif), yaitu yang mempunyai tujuan untuk penarikan
kesimpulan. Sebelum penarikan kesimpulan dilakukan terlebih dahulu suatu
dugaan yang dapat diperoleh dari statistic deskriptif.
C. DATA STATISTIK
Pengertian data ialah segala keterangan atau informasi yang dapat memberikan
gambaran tentang suatu kejadian. Tujuan pengumpulan data statistik ini adalah
untuk memperoleh gambaran suatu keadaan dan untuk dasar pengambilan
keputusan.
Syarat data yang baik agar memperoleh kesimpulan tepat dan benar maka data
yang dikumpulkan haruslah obyektif (sesuai keadaan sebenarnya), harus
mewakili (representative), harus update, dan harus relevan dengan masalah
yang akan dipecahkan.
1. Macam-macam Data
B) Skala Ordinal
Dalam skala ini, terdapat sifat pada skala nominal, yaitu membedakan data dalam
berbagai kelompok menurut lambang, ditambah dengan sifat lain yaitu, bahwa
satu kelompok yang terbentuk mempunyai pengertian lebih (lebih tinggi, lebih
besar,...) dari kelompok lainnya.
Contoh :
Salah satu contoh Skala ordinal yang tanpa sadar kita gunakan, yaitu
menggolongkan tingkat pendidikan seseorang, seperti "SD", "SMP", "SMA",
"Diploma", "Sarjana", "Magister", "Doktor".
C) Skala Interval
Skala pengukuran Interval adalah skala yang mempunyai semua sifat yang
dipunyai oleh skala pengukuran sebelumnya, Dalam skala interval, selain data
dapat dibedakan antara yang satu dengan yang lainnya dan dapat dirangking,
perbedaan (jarak/ interval) antara data yang satu dengan data yang lainnya dapat
diukur.
Contoh:
Skala interval waktu seperti jam, menit, dan detik merupakan salah satu contoh
skala interval. Misalnya, perbedaan antara pukul 2:00 dan 3:00 adalah sama
dengan perbedaan antara pukul 11:00 dan 12:00.
D) SKALA RASIO
Skala rasio merupakan skala yang paling tinggi peringkatnya. Semua sifat yang
ada dalam skala terdahulu dipunyai oleh skala rasio. Sebagai tambahan, dalam
skala ini, rasio (perbandingan) antar satu data dengan data yang lainnya
mempunyai makna.
Contoh:
Salah satu contoh dari skala rasio adalah pengukuran berat badan dalam
kilogram, pengukuran jarak dalam meter, pengukuran suhu dalam derajat
Celsius atau Fahrenheit.
Bilangan pada skala Rasio fungsinya ada tiga yaitu:
• Populasi adalah seluruh objek yang menjadi sasaran penelitian atau pengamatan
dan memiliki sifat-sifat yang sama.
• Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk dijadikan objek
pengamatan langsung dan dijadikan dasar dalam pengambilan kesimpulan.
• Dengan kata lain, populasi adalah himpunan keseluruhan objek yang diteliti,
sedangkan sampel adalah bagian yang di ambil dari populasi.
Salah satu contoh dari Populasi ialah semua individu yang terdaftar sebagai mahasiswa
di sebuah perguruan tinggi atau universitas, populasi ini disebut populasi mahasiswa.
Contoh dari sampel ialah jika kita ingin menguji kualitas mahasiswa secara acak dari
universitas X dari beberapa fakultas
Teknik penarikan sampel merupakan salah satu proses yang penting dalam
melakukan sebuah penelitian. Ada 4 teknik penarikan sampel yang sering
digunakan oleh para peneliti :
Contoh :
Misalnya, kita ingin mengambil sampel random dari data tinggi badan
sekelompok orang. contoh sampel acak sederhana adalah :
165 cm, 172 cm, 158 cm, 180 cm, 155 cm
Contoh :
Misalkan kalian ingin meneliti preferensi pengguna smartphone di
kota kalianda, dan membagi populasi pengguna smartphone ke
dalam beberapa kelompok berdasarkan usia, yaitu kelompok usia
18-24 tahun, 25-34 tahun, dan 35-44 tahun.
Setelah melakukan stratifikasi, kalian kemudian mengambil sampel
secara acak dari setiap kelompok usia. Misalnya, jika proporsi
populasi dalam kelompok usia 18-24 tahun adalah 30%, maka kalian
akan mengambil sampel sebesar 30% dari kelompok usia tersebut.
c) Sampel sistematik
Teknik sampling ini merupakan teknik penarikan sampel dengan
cara penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi
yang telah diberi nomor urut.atau teknik penarikan sampel yang
mengambil setiap unsure ke-k dalam populasi, untuk dijadikan
contoh dengan titik awal di tentukan secara acak diantara unsur yang
pertama.
Contoh:
Misalkan kita ingin melakukan survei pendapat terhadap 100 siswa
di sebuah sekolah yang memiliki jumlah siswa sebanyak 1000 orang.
Anda memutuskan untuk menggunakan sampel sistematik dengan
interval 10. Caranya adalah dengan memilih secara acak satu siswa
pertama kali, misalnya siswa nomor 5, dan kemudian siswa nomor
15, 25, 35, dan seterusnya, hingga akhirnya mendapatkan 100 siswa
sampel.