MODUL STUDIO
PERANCANGAN
ARSITEKTUR 01
DIGUNAKAN UNTUK MK. STUDIO PERANCANGAN
ARSITEKTUR I
Disusun Oleh :
TEDDY HARTAWAN, ST, MSc
ELIZA RUWAIDAH, ST, M.Sc
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya hingga modul ini dapat diselesaikan
dengan sebaik-baiknya. Modul ini merupakan salah satu kelengkapan dalam
kegiatan proses belajar mengajar untuk Mata Kuliah Studio Perancangan
Arsitektur 04.
Modul Studio Perancangan Arsitektur disusun dan disesuaikan
dengan deskripsi mata kuliah yang telah ditentukan oleh Program Studi
Arsitektur pada Kurikulum 2019. Aktivitas PBM dilakukan dengan
mempertimbangkan jumlah pertemuan sebanyak 16 kali tatap muka yang
disusun dan terjadwal. Setiap modul telah menentukan hasil luaran (output)
pada setiap tahapan yang akan dijadikan sebagai dasar penilaian mata
kuliah.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Fakultas Sains, Teknik
dan Terapan Universitas Pendidikan Mandalika yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk melakukan beberapa perbaikan dalam
kegiatan studio. Ucapan khusus kami sampaikan kepada seluruh dosen
pengampu bidang Perancangan Arsitektur yang telah memberikan
masukan dalam proses penyusunan modul ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................................................
MATERI .....................................................................................................................................10
PRODI ARSITEKTUR
FSTT - UNDIKMA
KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN STUDIO:
1. Setiap mahasiswa wajib memenuhi standard jumlah
kehadiran ≥ 80%, jika tidak terpenuhi, mahasiswa
tidak akan mendapatkan nilai akhir.
2. Setiap mahasiswa wajib memiliki Log Book ukuran
A3 Landscape sebagai bukti mengikuti proses
kegiatan studio, terutama untuk pengerjaan tugas. Log
Book berisi paparan tentang kegiatan selama proses di
studio termasuk asistensi. (contoh Log Book
terlampir)
3. Kegiatan studio dimulai pukul 09.00 – 16.00. Setiap
mahasiswa wajib mengikuti kegiatan studio tepat
waktu. Mahasiswa yang terlambat 30 menit tidak
diperkenankan mengikuti perkuliahan. Jika Mahasiswa
ARS 0220 tidak hadir karena alasan yang dibenarkan menurut
STUDIO aturan, diminta untuk memberikan kabar/surat
selambat-lambatnya satu hari sebelum kegiatan
PERANCANGAN perkuliahan dimulai.
ARSITEKTUR I 4. Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan workshop
di studio untuk membantu mahasiswa dalam
menyelesaikan tugas studio, sehingga hasil produk
studio akan maksimal dan lebih baik.
Rabu 5. Aturan teknik penggambaran Manual:
09.00 – 16.00 Setiap mahasiswa wajib membawa sendiri perangkat
R. Studio (R. II.6) penunjang kegiatan di studio, yaitu: 1) penggaris
Gedung FSTT - segitiga dua buah: sudut 450 dan sudut 300-600, 2)
pensil sketsa 2B, 3) alat hapus, 4) paku payung atau
UNDIKMA Lt.2 pin, 5) selotip kertas, 6) klip kertas, dan lain
sebagainya.
6. Aturan teknik penggambaran dengan komputer
Setiap mahasiswa harus memiliki komputer/notebook
sendiri dengan software SketchUp (minimal versi 6.0)
yang sudah terinstall dan dilengkapi dengan perangkat
tambahan seperti: mouse, cord extension, dll untuk
Penanggung Jawab: bekerja di studio.
Teddy Hartawan, ST, MSc Setiap mahasiswa harus mengerjakan tugas
teddyhartawan@yahoo.com menggunakan komputer di studio, kecuali tugas mencari
Gedung FSTT – UNDIKMA Lt. 2 perseden, studi literatur, dan lain-lain.
Urusan cetak (plot) diserahkan ke mahasiswa masing-
masing. Karena kertas cetak berukuran A2 dan Prodi
tidak memiliki plotter, maka proses cetak dilakukan di
luar. Mahasiswa harus memperhitungkan biaya, waktu
cetak/setting sehingga tidak membebani mahasiswa
dan mengganggu jadwal pengumpulan.
MATERI STUDIO PERANCANGAN ARS.1
KODE MK. ARS 0220 (4 SKS)
Dosen pengampu :
Eliza Ruwaidah, ST, M.Sc
Teddy Hartawan, ST, M.Sc
PRODI ARSITEKTUR
FSTT - UNDIKMA
RUMAH TINGGAL
PENDAHULUAN
1. DEFINISI
Pengertian rumah tinggal dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Rumah merupakan bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu.
Rumah juga dapat dijadikan tempat untuk menampung kegiatan sehari-hari.
2. LATAR BELAKANG
Sudah menjadi kebutuhan primer manusia untuk memiliki tempat tinggal bagi
keluarganaya, karena rumah memiliki banyak fungsi untuk menunjang kegiatan manusia
yang bukan hanya melindungi manusia dari gangguan luar tetapi juga kegiatan-kegiatan
yang bersifat privat. Untuk membangun rumah yang diinginkan, maka membutuhkan lahan
yang cukup serta sarana dan prasarana pendukungnya. Diberbagai negara didunia memiliki
ciri khas rumah yang beragam, karena setiap rumah yang akan dibangun harus memberi
kenyamanan, keamanan, dan sehat. Maka dalam merancang rumah harus memperhatikan
iklim dan kondisi lingkungan sekitar.
3. TINJAUAN TEORI RUMAH TINGGAL
Gambaran rumah yang akan dirancang didapat dari keinginan Ibu Elis yang
menginginkan konsep minimalis untuk rumahnya. Konsep minimalis memiliki bentuk dan garis
geometri yang tegas, biasanya didominasi dengan perulangan garis vertical/horizontal; terdapat
bukaan-bukaan yang lebar; atap cenderung datar atau nyaris datar. Hampir seluruh fasad rumah
minimalis sangat sederhana bahkan material yang digunakan. Namun, kesederhanaan tersebut
tetap dapat memberikan kesan elegan terhadap rumah. Ruangan terdiri dari Ruang tamu, Ruang
keluarga, Ruang makan, Kamar tidur utama + Kamar mandi, 2 Kamar tidur anak + 1 Kamar
mandi, Kamar mandi Dapur, Tempat cuci+jemur, Garasi, Gudang,. Rumah memiliki komposisi
ruang yang terpusat. Pusat dari komposisi tersebut berada di meja makan.
Orientasi bangunan yang baik adalah menghadap ating selatan atau utara. Karena
mendapatkan sinar matahari yang optimal, tidak berlebihan. Berbeda bila bangunan menghadap
ating timur atau barat. Sinar matahari akan langsung masuk ke dalam rumah dan membuat
rumah terasa panas, terutama dari arah barat.
Penggunaan ventilasi silang pada rumah akan memudahkan sirkulasi udara. Udara dingin
yang masuk tidak akan hanya melewati sati titik saja tetapi akan menyebar ke sudut-sudut
ruangan apabila menggunakan ventilasi silang ini. Lalu penggunaan tritisan yang semakin lebar
akan membuat rumah lebih teduh karena bayangan tritisan akan membantu menutupi bagian
dalam rumah dari hujan maupun matahari.
Pemanfaatan vegetasi tidak hanya sebagai pengurang polusi tetapi dapat juga sebagai
barrier rumah. Dimana saat angina tau hujan yang kencang ating, rumah tidak akan langsung
terkena karena ada vegetasi-vegetasi yang menahannya. Vegetasi juga dapat dimafaatkan
sebagai alat kedap suara
1) PERENCANAAN
Ibu Elis menginginkan rumah minimalis yang memiliki suasana nyaman, sehat dan
aman sehingga dapat membuat keluarganya merasa bahagia dan tentram. Rumah minimalis
memiliki bentuk dan garis geometri yang tegas, biasanya didominasi dengan perulangan
garis vertical/horizontal; terdapat bukaan-bukaan yang lebar; atap cenderung datar atau
nyaris datar. Fasadnya dibuat sederhana tetapi tetap terkesan elegan. Selain minimalis, ibu
Ismiarti menginginkan rumah tinggalnya memiliki penghawaan yang baik sehingga
rumahnya tidak panas dan lembab. Selain itu, ia juga menginginkan plafond rumah dibuat
tinggi agar udara lebih terasa dingin.
Kriteria ruang :
Ruang tamu ada 1 ( di dalam ) yang di teras untuk tamu yang hanya sekedar mampir
atau untuk tukang pengirim paket. Ruang tamu yang di dalam dekat dengan ruang
keluarga / ruang makan, namun tidak langsung.
Ruang keluarga dekat dengan ruang makan. Ruang keluarga sebagai tempat anak-anak
belajar.
Ruang makan lebih private dari ruang keluarga. Sebagai tempat berkumpulnya keluarga
untuk berbincang-bincang. Sebagai pusat sirkulasi.
Tempat jemur berada ditempat terbuka
Penentuan letak bangunan disesuaikan dengan proporsi dari luas lahan ±300 m2
Desain dapat memenuhi kebutuhan ruang secara optimal
Organisasi ruang yang ada pada desain rumah dapat memudahkan penghuni untuk
melakukan aktivitasnya.
Baik sirkulasi antar ruang, udara, maupun pencahayaan harus disusun sebaik dan
seefisien mungkin.
Ruang praktek berada dekat dengan ruang keluarga. Ada ruang tunggu. Ada kamar
mandi. Ada wastafel dan kulkas yang letaknya tersamar. Tempat beristirahat yang nyaman.
Furniture yang digunakan tidak berbahaya untuk anak (jangan bersudut dan pegangan laci
tersamar). Suasana tidak seram. Memiliki sirkulasi udara yang baik. Ayah yang sangat
menyukai barang-barang antic/kuno senang mengoleksi barang-barang seperti itu sehingga
beberapa sudut rumah dan dinding rumah dipasang barang-barang antic yang digunakan
sebagai hiasan.
b. Persoalan
Konsep rumah tinggal yang diinginkan Ibu Ismiarti adalah Konsep Minimalis.
Ruamah minimalis memiliki bentuk dan garis geometri yang tegas, biasanya didominasi
dengan perulangan garis vertical/horizontal; terdapat bukaan-bukaan yang lebar; atap
cenderung datar atau nyaris datar. Rumah diharapkan dapat menyatu dengan lingkungan
sekitarnya dan tetap terlihat indah/elegan tanpa harus memberikan sentuhan-sentuhan
yang berlebihan pada rumah. Konsep rumah minimalis yang akan dirancang kan
didukung oleh tiga sub konsep sebagai berikut
b. Sasaran
1) Merancang Rumah dengan konsep minimalis yang nyaman, aman, dan sehat
sehingga dapat membuat keluarga bahagia dan tentram.
2) Merancang rumah tinggal yang nyaman dengan mengoptimalkan utilitas pada
bangunan.
3) Merancang rumah tinggal yang sehat dengan mengoptimalkan utilitas pada
bangunan.
4) Merancang rumah tinggal yang aman dapat dilakukan dengan pemanfaatan tapak dan
vegetasi-vegetasi yang ada di sekitar bangunan.
METODE PEMBAHASAN
1. METODE
Metode perancangan yang digunakan untuk proses perancangan rumah tinggal klien
adalah metode analisis deskriptif. Sebuah metode penelitian yang dilakukan dengan cara
menguraikan dan menganalisa data dan fakta yang telah dikumpulkan dan
menerangkannya menjadi sebuah paragraf deskripsi agar mudah dipahami dan
dimengerti oleh orang lain.
Dalam metode ini terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk
mendapatkan hasil akhir dari sebuah perancangan, yaitu :
1. Mencari masalah dan membuat gambaran awal projek
2. Mengumpulkan data dan informasi
Data-data yang perlu diketahui adalah :
a. Mencari data dan informasi tentang siapakah usernya, usia, profesi, hobi dan
aktifitas sehari-hari.
b. Mencari data tentang informasi site, luasan, kontur, orientasi dari site, serta
batas-batas dari site (dari arah barat, timur, utara dan selatan ).
c. Mencari data tentang tapak, kondisi ekonomi, sosial, budaya dan teknologi
dilingkungan sekitar site.
3. Merumuskan konsep perencanaan
Perancang melakukan pendekatan terhadap data-data dan informasi yang telah
dikumpulkan untuk merumuskan kriteria dan konsep perancangan.
5. Transformasi design
Yang merupakan sintesis dari konsep perancangan. Pada tahap ini perancang
mengembangkan design gambarnya sehingga menghasilkan sebuah design yang
dapat memenuhi tujuang dari didirikannya bangunan tersebut.
2. PENYAJIAN DATA-DATA FISIK DAN NON FISIK
B. PERATURAN BANGUNAN:
BESARA
JUMLA
PENGHUN N ZONE
AKTIVITAS JENIS RUANG H
I RUANG
RUANG
(m2)
CARPORT
AYAH PARKIR, ± ±
LUAR
IBU MENCUCI
ANAK ke-I MOTOR/MOBIL GARASI 1 Unit 12 m2
AYAH BERKUMPUL,
IBU MEMBACA,
ANAK KE- MENGOBROL R.KELUARGA 1 Unit 40 m2
1 DAN SEMI
ANAK KE- MENONTON TV PUBLIK
2
AYAH
SARAPAN,
IBU
MAKAN SIANG
ANAK KE-
DAN MAKAN R.MAKAN 1 Unit 10 m2
1
MALAM
ANAK KE-
BERSAMA
2
TIDUR, K.TIDUR PRIVAT
1 Unit 15 m2
BERISTIRAHAT, UTAMA E
AYAH BELAJAR K.TIDUR ANAK
1 Unit 12 m2
IBU I
ANAK KE- K.TIDUR ANAK 1 Unit 9 m2
1 II
ANAK KE-
2
AYAH KAMAR
1 Unit 5 m2
IBU MANDI UTAMA
ANAK KE- KEGIATAN
1 MCK (MANDI
KAMAR
ANAK KE- CUCI KAKUS) 1 Unit 4 m2
MANDI ANAK
2
KEGIATAN
KAMAR
MCK (MANDI 1 Unit 3 m2
MANDI LUAR
CUCI KAKUS)
MENYIAPKAN
MAKAN/MINU DAPUR/
IBU / 1 Unit 14 m2
M, MEMASAK, PANTRY
TAMU
CUCI PIRING
SERVIC
MENCUCI
TEMPAT CUCI 1 Unit 3 m2 E
PAKAIAN
MELIPAT
PAKAIAN, RUANG
1 Unit 3 m2
MENYETRIKA SETRIKA
PAKAIAN
AYAH
MENYIMPAN
IBU GUDANG 1 Unit 6 m2
BARANG
RUMAH TA
U
PENDUDUK MA
N
a. Konteks
Site ini terletak di pinggir jalan raya dan memiliki kondisi ekonomi menengah-
keatas, (tidak berada di dareah kumuh), walaupun begitu, budaya saling hormat
menghormati antar warga masih kuat. Keluarga ibu Elis sering berkomunikasi dengan
tetangga sekitar namun tetap menjaga privasi masing-masing. Di sekitar lingkungan
sering diadakan perkumpulan arisan, pkk, dan kegiatan masjid.
Berikut ini adalah Diagram yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang berdasarkan respon
user terhadap organisasi ruang:
KETERANGAN :
WARNA AREA (ZONA)
PUBLIC
SERVICE
SEMI PUBLIK
PRIVATE
PINTU MASUK
UTAMA
CARPORT
PUBLIC AREA
TERAS GARA
KAMAR SI
MANDI
UTAMA
(DALAM)
RUANG
TAMU SEMI PUBLIC
KAMAR
TIDUR
UTAMA
RUANG
MAKAN
KAMAR
TIDUR PINTU MASUK
ANAK KE-1 RUANG SAMPING
KELUARGA
DAPUR
KAMAR
MANDI
ANAK
KAMAR
MANDI
LUAR SERVICE
KAMAR
TIDUR ANAK
KE-2 RUAN RUAN
G G
SETRI CUCI
GUDAN
G
PRIVATE
7. ANALISIS ZONING RUANG DAN ANALISA TAPAK
Zone II :
1 Ruang tamu
1 2
2 Ruang keluarga
Zone III :
1 Kamar Tidur Utama
1 2
2 Kamar Anak I Zone IV :
1 2
3 Kamar Anak II
4 Ruang Makan 3 4
3 4
5 KM/WC Utama (dalam)
6 KM/WC Anak (luar) 5 6 7
7 KM/WC Luar
1 Dapur
2 Ruang Cuci
3 Ruang Setrika
4 Gudang
b. Analisis Lokasi/ Tapak
Lokasi bangunan yang akan dibangun terletak di area pemukiman. dengan lebar 20m’
dan panjang 20m’ jalan di depannya
15M
20 m
20M
5M
Garis Sepadan Bangunan (GSB)
Skala 1:100
No. Dokumen :
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Revisi :
Tanggal : 2 Maret 2021
Nama Matakuliah Halaman : Halaman
Studio Perancangan Arsitektur 1
Metode
Pert
Sub-CPMK dan Indikator Bahan Kajian Pembelajar Waktu Tugas dan Penilaian Rujukan
ke-
an
1 Mahasiswa mampu memahami RPS dan RTM Studio E-learning 2 x 50 menit 1.Garis Tepi Blacwell, Melene (1984).
tentang RPS dan RTM MK. Studio Perancangan Diskusi 3 x 60 menit 2. Kop Gambar Geometry in Architecture. New
Perancangan Arsitektur 1 Arsitektur 1 Tugas 3. Nama dan Keterangan York : John Wiley & Sons
Mampu menggambar Format 1. Portofolio Format Penjelasan Isi dan Surowiyono, Tutu TW, Dasar-
Portofolio Gambar Kertas Gambar Kelengkapan Gambar dasar Perencanaan Rumah
2. Nama dan Rencana
Tinggal, Pustaka Sinar Harapan,
Keterangan Lembar
4. Menyusun portofolio Jakarta, 1996
3. Garis dan Tulisan
desain rumah tinggal
2 Memahami hubungan antara Ukuran 1.Antropometri E-learning 2 x 50 menit 1. Menyusun portofolio Neufert, Ernest (1993),
Tubuh Manusia dan Ruang Gerak 2.Spatial & Space Diskusi 3x 60 menit Ukuran Tubuh Manusia, Architect’s Data, Friedr.Vieweg
Manusia dengan ukuran perabot dan 3.Standardisasi Tugas Ruang Gerak Manusia, & Sohn Veriagsgesellschaft
ruang Perabot Presentasi Ruang Gerak dan Ruang mbH, Braunchweig
4.Standardisasi Perabot, Ruang Gerak dan Neufert, Ernst, 1977,
Ruang Sirkulasi Ruang Sirkulasi
Architect’s Data, Crosby
5.Standardisasi Pintu
dan Jendela Lockwood Staples, London.
3 Mahasiswa mampu merancang Ruang Deskripsi aktivitas E-learning 2 x 50 menit 1. Ordering System Ching, Francis DK (2007).
Fungsional dan Kebutuhan Ruang dalam ruang dan design Bimbingan 3 x 60 menit Zonning Architecture, Form, Space and
Ruang Fungsional tugas Buble Diagram Order. New York : John Wiley
Ruang dan Elemen & Sons
Pembentuk Ruang.
Lynch, Kevin (1984). Site
Planning 3rd ed. MIT Press
White, Edward T (1975).
Concept Sourcebook, A
Vocabulary of Architectural
Forms. New York :
Architectural Media
4 Mahasiswa mampu merancang Hubungan antar ruang E-learning 2 x 50 menit Konsep sirkulasi dan De Chiara, Joseph and Crosbie,
Ruang Fungsional dan Kebutuhan Ruang dan sirkulasi Diskusi 3 x 60 menit hubungan ruang Michael J (2001). Time-Saver
Bimbingan
Standards for Building Types.
tugas
New York : Mc Graw-Hill
Professional
5 Mahasiswa mampu menganalisa Analisa site E-learning 2 x 50 menit Memilih lokasi sesuai standar De Chiara, Joseph (1984).
site/ lokasi terpilih Diskusi 3 x 60 menit uraian tugas dengan luasan Time-Saver Standard for
Bimbingan kurang lebih 200 – 500 m2
Residential Development. New
tugas Menganalisa lokasi terpilih
York : Mc Graw Hill Books
Ching, Francis DK (2008).
Building Construction
Illustrated. New Jersey : John
Wiley & Sons
Neufert, Ernst (2000).
Architect Data 3rd ed.
Victoria : Blackwell Science Ltd
6 Mahasiswa mampu merancang Estetika Bentuk E-learning 2 x 50 menit Membuat sketsa dan maket De Chiara, Joseph (1984).
Ruang Fungsional dan Kebutuhan Ruang Diskusi 3 x 60 menit studi untuk gubahan massa Time-Saver Standard for
Bimbingan sesuai site terpilih
Residential Development. New
tugas
York : Mc Graw Hill Books
Ching, Francis DK (2008).
Building Construction
Illustrated. New Jersey : John
Wiley & Sons
Neufert, Ernst (2000).
Architect Data 3rd ed.
Victoria : Blackwell Science Ltd
7 Mahasiswa mampu merancang Pengertian rumah E-learning 2 x 50 menit Persepsi Ruang Dan Bentuk De Chiara, Joseph (1984).
rumah tinggal dengan kebutuhan khusus tinggal Diskusi 3 x 60 menit Time-Saver Standard for
Bimbingan
Residential Development. New
tugas
York : Mc Graw Hill Books
Ching, Francis DK (2008).
Building Construction
Illustrated. New Jersey : John
Wiley & Sons
Neufert, Ernst (2000).
Architect Data 3rd ed.
Victoria : Blackwell Science Ltd
8. MID SEMESTER Presentasi progess tugas
studio samapai dengan
gubahan massa
9. Mahasiswa mampu merancang denah 1. Garis Grid sebagai E-learning 2 x 50 menit 1. Grid dan Sumbu Ordinat Schuller, Wolfgang (1976).
bangunan alat bantu Diskusi 3 x 60 menit 2. Sumbu-sumbu dinding High Rise Building Structures.
perancangan Bimbingan bangunan
3. Gambar Denah Dinding New York : John Wiley & Sons
2. Konstruksi Dinding Tugas
3. Konstruksi Kusen 4. Gambar Denah Pintu Grondzik, Walter T et al
dan Pintu 5. Gambar Denah Jendela (2009). Mechanical and
6. Gambar Denah Ketinggian Electrical equipment for
4. Konstruksi Kusen
Lantai
dan Jendela
7. Notasi dan Standardisasi
Buildings. New Jersey : John
5. Konstruksi Lantai Gambar Wiley & Sons
6. Standardisasi dan 8. Ukuran Ruang
Normalisasi 9. Keterangan Ruang
Gambar Konstruksi 10. Ketinggian Lantai
dalam Gambar 11. Nama Gambar dan Skala
Denah
10 Mahasiswa mampu merancang 1. Garis Proyeksi Grid E-learning 2 x 50 menit 1. Gambar Garis Tanah De Chiara, Joseph and Panero;
tampak bangunan dan Sumbu Diskusi 3 x 60 menit 2. Gambar Ketinggian Lantai Zelnik (2001). Time-Saver
Bangunan Bimbingan
Standards for Interior Design
2. Proyeksi Denah Tugas 3. Gambar Tampak Dinding and Space Planning. New York
3. Estetika Bentuk 4. Gambar Tampak Pintu : Mc Graw-Hill Professional
4. Konstruksi Kuda- 5. Gambar Tampak Jendela
Kuda 6. Gambar Tampak Atap
5. Konstruksi 7. Notasi dan Standardisasi
Penutup Atap Gambar
6. Konstruksi Langit- 8. Rendering Tampak
langit Material
7. Standardisasi dan 9. Rendering Tampak
Normalisasi Bayang-bayang
Gambar Konstruksi 10. Nama Gambar dan Skala
dalam Gambar
Tampak
8. Rendering
11 Mahasiswa mampu merancang 1. Garis Proyeksi Grid E-learning 2 x 50 menit 1. Gambar Garis Tanah White, Edward T (1975).
potongan bangunan dan Sumbu Diskusi 3 x 60 menit 2. Gambar Potongan Galian
Concept Sourcebook, A
Bangunan Bimbingan Tanah
2. Konstruksi Pondasi 3. Gambar Potongan Pondasi Vocabulary of Architectural
Tugas
dan Detail Lajur Forms. New York :
3. Konstruksi Kuda- 4. Gambar Potongan Lantai Architectural Media
Kuda dan Detail 5. Gambar Potongan Dinding Blacwell, Melene (1984).
Geometry in Architecture.
New York : John Wiley & Sons
12 Mahasiswa mampu merancang 1. Garis Proyeksi Grid E-learning 2 x 50 menit 1. Gambar Garis Tanah White, Edward T (1975).
potongan bangunan dan Sumbu Diskusi 3 x 60 menit 2. Gambar Potongan Galian
Concept Sourcebook, A
Bangunan Bimbingan Tanah
2. Konstruksi Pondasi 3. Gambar Potongan Pondasi Vocabulary of Architectural
Tugas
dan Detail Lajur Forms. New York :
3. Konstruksi Kuda- 4. Gambar Potongan Lantai Architectural Media
Kuda dan Detail 5. Gambar Potongan Dinding Blacwell, Melene (1984).
Geometry in Architecture.
New York : John Wiley & Sons
12. Mahasiswa mampu membuat 1. Pemilihan Bagian E-learning 2 x 50 menit 1. Gambar Bagian Denah Schuller, Wolfgang (1976).
gambar Detail Prinsip Detail Prinsip (yang Diskusi 3 x 60 menit 2. Gambar Tampak Prinsip
High Rise Building Structures.
mewakili dan Tugas Gambar Potongan Prinsip
New York : John Wiley & Sons
merepresentasi
desain)
13 Mahasiswa mampu menggambar Perspektif 1 (satu) Titik E-learning 2 x 50 menit 1. Gambar Denah Grondzik, Walter T et al
perspektif interior bangunan 1(satu) titik Hilang Diskusi 3 x 60 menit 2. Titik Pandang dan Garis
(2009). Mechanical and
hilang Tugas Pandang
3. Titik Hilang dan Gambar Electrical equipment for
Potongan Buildings. New Jersey : John
4. Garis Proyeksi Denah Wiley & Sons
5. Garis Denah Perspektif
6. Garis Proyeksi Potongan
7. Garis Tampak dan Potongan
Dinding Perspektif
8. Rendering Material
9. Rendering Bayang-bayang
14 Mahasiswa mampu menggambar Perspektif 2 (dua) Titik E-learning 2 x 50 menit 1. Gambar Denah De Chiara, Joseph and
perspektif exterior bangunan 2(dua) titik Hilang Diskusi 3 x 60 menit 2. Titik Pandang dan Garis Koppelman, Lee E (1978). Site
hilang. Tugas Pandang Planning Standard. New York :
3. Titik Hilang dan Gambar Mc Graw-Hill Inc
Potongan
4. Garis Proyeksi Denah
5. Garis Denah Perspektif
6. Garis Proyeksi Potongan
7. Garis Tampak Perspektif
8. Dinding Perspektif
9. Rendering Material
10. Rendering Bayang-bayang
15 Mahasiswa mampu membuat Maket E-learning 2 x 50 menit Maket Ching, Francis DK (2008).
presentasi rancangan rumah Lay out presentasi Diskusi 3 x 60 menit Lay put presentasi akhir Building Structures Illustrated.
Tugas New Jersey : John Wiley & Sons
tinggal dalam bentuk lay out akhir
gambar dan rancangan 3 dimensi
(maket)
16 UAS
Ching, Francis DK (2007). Architecture, Form, Space and Order. New York : John Wiley & Sons Lynch, Kevin (1984). Site Planning 3rd ed. MIT Press
White, Edward T (1975). Concept Sourcebook, A Vocabulary of Architectural Forms. New York : Architectural Media
Blacwell, Melene (1984). Geometry in Architecture. New York : John Wiley & Sons
Schuller, Wolfgang (1976). High Rise Building Structures. New York : John Wiley & Sons
Grondzik, Walter T et al (2009). Mechanical and Electrical equipment for Buildings. New Jersey : John Wiley & Sons
De Chiara, Joseph and Koppelman, Lee E (1978). Site Planning Standard. New York : Mc Graw-Hill Inc
Ching, Francis DK (2008). Building Structures Illustrated. New Jersey : John Wiley & Sons
White, Edward T (1975). Concept Sourcebook, A Vocabulary of Architectural Forms. New York : Architectural Media
Blacwell, Melene (1984). Geometry in Architecture. New York : John Wiley & Sons
Neufert, Ernst (2000). Architect Data 3rd ed. Victoria : Blackwell Science Ltd Ching, Francis DK. 1985. Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya.
terjemahan. Jakarta: Erlangga.
Henry, Sannof (1977), Method of Architectural Programming, Dowden Hutchindon Ross Inc, London.
Krier, Rob. 1988. Architectural Composition. New York: Rizzoli.
Laseau, Paul. 1986. Berpikir Gambar bagi Arsitek dan Perancang. terjemahan Sri Rahaju et.al, Bandung: Penerbit ITB.
Mc Harg IL (1976), Design with Nature, Natural History Press, New York
Neufert, Ernest (1993), Architect’s Data, Friedr.Vieweg & Sohn Veriagsgesellschaft mbH, Braunchweig
Neufert, Ernst, 1977, Architect’s Data, Crosby Lockwood Staples, London.
Smithies, Kenneth. 1987. Prinsip-prinsip Perancangan dalam Arsitektur, terjemahan Aris Oggodipuro. Bandung: Intermatra.
Snyder, James C, dan Anthony J. Catanese. 1985. Pengantar Arsitektur. terjemahan. Jakarta: Erlangga.
Surowiyono, Tutu TW, Dasar-dasar Perencanaan Rumah Tinggal, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1996
Van de Ven, Cornelis. 1991. Ruang dalam Arsitektur. terjemahan. Jakarta: Gramedia.
Van Dyke, Scott. 1982. From Line to Design: Design Graphics Communication. West Lafayette: PDA Publisher.
White, Edward T. 1985. Analisis Tapak: Pembuatan Diagram Informasi bagi Perancangan Arsitektur. terjemahan. Bandung: Intermatra.
White, Edward T., 1986. Tata Atur: Pengantar Merancang Arsitektur. terjemahan. Bandung: ITB.
_____. 1987. Buku Sumber Konsep : sebuah Kosakata Bentuk-bentuk Arsitektural. terjemahan. Bandung: Intermatra
www.google.com : housing design
www.google.com : housing interior
www.google.com : housing structure
A. TUJUAN TUGAS
Melalui tugas ini, mahasiswa diharapkan:
1. Mampu merancang bangunan rumah tinggal, dengan fungsi tambahan sebagai kebutuhan khusus
dari penghuninya (missal; rumah dokter, rumah dengan salon, rumah kebun, villa, dll)
2. Mampu menerapkan teori-teori arsitektur
a) Prinsip metode perancangan arsitektur
b) Prinsip penataan bentuk: axis, simetri, hirarki, irama, datum, transformasi
c) Prinsip-prinsip organisasi ruang dan tipologi bangunan
d) Prinsip perancangan tapak
e) Prinsip-prinsip struktur untuk bangunan menengah
3. Mampu menyajikan rancangan bangunan dalam format gambar pra rancangan
(preliminary design) berupa:
a) Sketsa ide rancangan/skematik desain.
b) Gambar ground plan, site plan, denah, tampak, potongan, dan detail arsitektur di tahap
berikutnya
B. TUGAS
Mahasiswa diminta untuk membuat rancangan bangunan rumah tinggal pada lahan
minimal 150 m2 maksimal 500 m2
C. PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS
1. Mahasiswa melakukan studi awal (literatur dan observasi) mengenai: 1)
bangunan yang akan dirancang, meliputi aspek aktivitas pengguna dan fungsi
ruang pada bangunan, 2) teori-teori yang berhubungan dengan konsep
perancangan, 3) adaptasi bangunan terhadap lingkungan meliputi: 1) sirkulasi
(pencapaian ke bangunan, penentuan jalan masuk ke bangunan, hubungan jalan
dengan ruang), 2) penataan tata hijau pada tapak (area perkerasan, lunak,
peletakan vegetasi, dan kontur)
2. Mahasiswa mengeksplorasi kebutuhan ruang, persyaratan ruang internal dan
eksternal, serta menyusunnya dalam suatu program ruang dengan menggunakan
metode pendekatan rancangan berupa studi literatur dan observasi.
3. Mahasiswa melakukan survey di site dengan mengumpulkan data-data site
berupa: 1) sifat khas tapak, 2) utilitas di sekitar tapak. Selain itu, mahasiswa
melakukan observasi berkaitan dengan aktivitas pengguna bangunan.
4. Mahasiswa menyusun dokumen hasil pengumpulan data.
5. Mahasiswa melakukan analisis bentuk dan tapak. Analisis bentuk dititikberatkan
pada organisasi ruang, dampak penataan ruang terhadap bentuk atau sebaliknya,
41
analisis dampak lingkungan/tapak terhadap bentuk bangunan. Analisis tapak
meliputi analisis sirkulasi pencapaian, pemintakatan (zoning), potensi visual,
orientasi bangunan terhadap matahari dan angin, kebisingan, dan tautan
lingkungan.
6. Mahasiswa menentukan kriteria-kriteria perancangan sesuai dengan tema yang
diterapkan pada bangunan.
7. Mahasiswa membuat alternatif-alternatif rancangan untuk mengatasi masalah
pada bangunan dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki pada tapak
berdasarkan kriteria perancangan yang telah ditentukan..
8. Mahasiswa membuat konsep rancangan tapak dan bentuk bangunan dalam
bentuk skematik rancangan (desain terukur) yang dikembangkan dari alternatif-
alternatif desain hasil analisis rancangan.
9. Mahasiswa mentransformasikan konsep rancangan menjadi rancangan skematik
10. Mahasiswa mengembangkan rancangan dengan membuat gambar konstruksi
yang terdiri dari ground plan, site plan, denah, tampak, potongan, sesuai dengan
TOR yang diberikan
F. KELUARAN TUGAS
WAKTU TUGAS KELUARAN
Minggu - 2 Mencari referensi tentang human Portofolio antopometri
space dan desain rumah tinggal
Minggu - 3 Ordering System Konsep fungsi
1. Zoning
2. Buble dagram
3. Hubungan ruang dan sirkulasi
42
Minggu 12 Menggambar potongan - potongan I - I
- potongan II – II
Minggu 13 Menggambar detail perancangan Memilih detail sesuai
dengan kelebihan desain
Minggu 14 Menggambar perspektif 1 titik mata Perspektif interior
Minggu 15 Menggambar perspektif 2 titik mata Perspektif eksterior
Minggu 16 Presentasi Akhir 3d pemodelan (maket)
dan gambar pra desain
serta konsep
a) Gambar sketsa ide desain (perspektif atau isometri)
Gambar dibuat dalam format A3 HARUS dengan format kop standar.
b) Gambar presentasi akhir rancangan terdiri dari: ground plan, site plan (1:200),
denah, tampak, dan potongan (skala 1: 100) dan detail arsitektur (1:50/1:20).
c) Maket studi skala 1 : 200
43