Anda di halaman 1dari 29

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FSTT UNDIKMA

MODUL STUDIO
PERANCANGAN
ARSITEKTUR 01
DIGUNAKAN UNTUK MK. STUDIO PERANCANGAN
ARSITEKTUR I

Disusun Oleh :
TEDDY HARTAWAN, ST, MSc
ELIZA RUWAIDAH, ST, M.Sc
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya hingga modul ini dapat diselesaikan
dengan sebaik-baiknya. Modul ini merupakan salah satu kelengkapan dalam
kegiatan proses belajar mengajar untuk Mata Kuliah Studio Perancangan
Arsitektur 04.
Modul Studio Perancangan Arsitektur disusun dan disesuaikan
dengan deskripsi mata kuliah yang telah ditentukan oleh Program Studi
Arsitektur pada Kurikulum 2019. Aktivitas PBM dilakukan dengan
mempertimbangkan jumlah pertemuan sebanyak 16 kali tatap muka yang
disusun dan terjadwal. Setiap modul telah menentukan hasil luaran (output)
pada setiap tahapan yang akan dijadikan sebagai dasar penilaian mata
kuliah.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Fakultas Sains, Teknik
dan Terapan Universitas Pendidikan Mandalika yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk melakukan beberapa perbaikan dalam
kegiatan studio. Ucapan khusus kami sampaikan kepada seluruh dosen
pengampu bidang Perancangan Arsitektur yang telah memberikan
masukan dalam proses penyusunan modul ini.

Mataram, Juli 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN STUDIO ................................................. 1

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ……………............................................... 2

TUGAS ……………………………………………………………….. ........................................... 7

MATERI .....................................................................................................................................10
PRODI ARSITEKTUR
FSTT - UNDIKMA
KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN STUDIO:
1. Setiap mahasiswa wajib memenuhi standard jumlah
kehadiran ≥ 80%, jika tidak terpenuhi, mahasiswa
tidak akan mendapatkan nilai akhir.
2. Setiap mahasiswa wajib memiliki Log Book ukuran
A3 Landscape sebagai bukti mengikuti proses
kegiatan studio, terutama untuk pengerjaan tugas. Log
Book berisi paparan tentang kegiatan selama proses di
studio termasuk asistensi. (contoh Log Book
terlampir)
3. Kegiatan studio dimulai pukul 09.00 – 16.00. Setiap
mahasiswa wajib mengikuti kegiatan studio tepat
waktu. Mahasiswa yang terlambat 30 menit tidak
diperkenankan mengikuti perkuliahan. Jika Mahasiswa
ARS 0220 tidak hadir karena alasan yang dibenarkan menurut
STUDIO aturan, diminta untuk memberikan kabar/surat
selambat-lambatnya satu hari sebelum kegiatan
PERANCANGAN perkuliahan dimulai.
ARSITEKTUR I 4. Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan workshop
di studio untuk membantu mahasiswa dalam
menyelesaikan tugas studio, sehingga hasil produk
studio akan maksimal dan lebih baik.
Rabu 5. Aturan teknik penggambaran Manual:
09.00 – 16.00 Setiap mahasiswa wajib membawa sendiri perangkat
R. Studio (R. II.6) penunjang kegiatan di studio, yaitu: 1) penggaris
Gedung FSTT - segitiga dua buah: sudut 450 dan sudut 300-600, 2)
pensil sketsa 2B, 3) alat hapus, 4) paku payung atau
UNDIKMA Lt.2 pin, 5) selotip kertas, 6) klip kertas, dan lain
sebagainya.
6. Aturan teknik penggambaran dengan komputer
Setiap mahasiswa harus memiliki komputer/notebook
sendiri dengan software SketchUp (minimal versi 6.0)
yang sudah terinstall dan dilengkapi dengan perangkat
tambahan seperti: mouse, cord extension, dll untuk
Penanggung Jawab: bekerja di studio.
Teddy Hartawan, ST, MSc Setiap mahasiswa harus mengerjakan tugas
teddyhartawan@yahoo.com menggunakan komputer di studio, kecuali tugas mencari
Gedung FSTT – UNDIKMA Lt. 2 perseden, studi literatur, dan lain-lain.
Urusan cetak (plot) diserahkan ke mahasiswa masing-
masing. Karena kertas cetak berukuran A2 dan Prodi
tidak memiliki plotter, maka proses cetak dilakukan di
luar. Mahasiswa harus memperhitungkan biaya, waktu
cetak/setting sehingga tidak membebani mahasiswa
dan mengganggu jadwal pengumpulan.
MATERI STUDIO PERANCANGAN ARS.1
KODE MK. ARS 0220 (4 SKS)
Dosen pengampu :
Eliza Ruwaidah, ST, M.Sc
Teddy Hartawan, ST, M.Sc
PRODI ARSITEKTUR
FSTT - UNDIKMA

RUMAH TINGGAL
PENDAHULUAN
1. DEFINISI
Pengertian rumah tinggal dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Rumah merupakan bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu.
Rumah juga dapat dijadikan tempat untuk menampung kegiatan sehari-hari.

Sedangkan pengertian lingkungan rumah tinggal juga dibedakan sebagai berikut:


1. Perumahan (housing) adalah suatu daerah yang terdiri dari sekelompok rumah tinggal
(sekelompok rumah dengan ruang-ruang di dalamnnya, halaman dan utilitas dalam
rumah).
2. Pemukiman (settlement) adalah suatu daerah yang terdiri dari sekelompok rumah dengan
sarana dan prasarana pendukungnya, yang di dalam daerah tersebut terjadi proses
sosialisasi. Yang dimaksud dengan sarana pendukung adalah utilitas rumah dan
lingkungan, sedangkan prasarana pendukung adalah fasilitas ibadah, fasilitas pendidikan
dan fasilitas pendukung lainnya. (digilib.petra.ac.id)

Rumah tinggal minimalis adalah rumah tinggal yang menampilkan kesederhanaan


dengang penggunaan elemen yang sesuai dengan kebutuhan saja namun tetap terkesan
elegan.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut rumah tinggal yang tepat yang akan


dirancang menerapkan rumah tinggal sebagai home dengan mengangkat konsep
minimalis dan back to nature untuk keluarga Ibu Elis Seorang ibu rumah tangga yang
memiliki 2 orang anak. Rumah tinggal yang akan dirancang disesuaikan dengan
kebutuhan penghuni, terutama kebutuhan Seluruh anggota keluarga. Selain itu rumah
harus dapat digunakan untuk menjalani kegiatan hunian dan dapat terjadi interaksi antar
penghuni rumah dengan nyaman, aman, dan sehat tanpa adanya gangguan dari luar
rumah.

2. LATAR BELAKANG
Sudah menjadi kebutuhan primer manusia untuk memiliki tempat tinggal bagi
keluarganaya, karena rumah memiliki banyak fungsi untuk menunjang kegiatan manusia
yang bukan hanya melindungi manusia dari gangguan luar tetapi juga kegiatan-kegiatan
yang bersifat privat. Untuk membangun rumah yang diinginkan, maka membutuhkan lahan
yang cukup serta sarana dan prasarana pendukungnya. Diberbagai negara didunia memiliki
ciri khas rumah yang beragam, karena setiap rumah yang akan dibangun harus memberi
kenyamanan, keamanan, dan sehat. Maka dalam merancang rumah harus memperhatikan
iklim dan kondisi lingkungan sekitar.
3. TINJAUAN TEORI RUMAH TINGGAL

Gambaran rumah yang akan dirancang didapat dari keinginan Ibu Elis yang
menginginkan konsep minimalis untuk rumahnya. Konsep minimalis memiliki bentuk dan garis
geometri yang tegas, biasanya didominasi dengan perulangan garis vertical/horizontal; terdapat
bukaan-bukaan yang lebar; atap cenderung datar atau nyaris datar. Hampir seluruh fasad rumah
minimalis sangat sederhana bahkan material yang digunakan. Namun, kesederhanaan tersebut
tetap dapat memberikan kesan elegan terhadap rumah. Ruangan terdiri dari Ruang tamu, Ruang
keluarga, Ruang makan, Kamar tidur utama + Kamar mandi, 2 Kamar tidur anak + 1 Kamar
mandi, Kamar mandi Dapur, Tempat cuci+jemur, Garasi, Gudang,. Rumah memiliki komposisi
ruang yang terpusat. Pusat dari komposisi tersebut berada di meja makan.
Orientasi bangunan yang baik adalah menghadap ating selatan atau utara. Karena
mendapatkan sinar matahari yang optimal, tidak berlebihan. Berbeda bila bangunan menghadap
ating timur atau barat. Sinar matahari akan langsung masuk ke dalam rumah dan membuat
rumah terasa panas, terutama dari arah barat.
Penggunaan ventilasi silang pada rumah akan memudahkan sirkulasi udara. Udara dingin
yang masuk tidak akan hanya melewati sati titik saja tetapi akan menyebar ke sudut-sudut
ruangan apabila menggunakan ventilasi silang ini. Lalu penggunaan tritisan yang semakin lebar
akan membuat rumah lebih teduh karena bayangan tritisan akan membantu menutupi bagian
dalam rumah dari hujan maupun matahari.
Pemanfaatan vegetasi tidak hanya sebagai pengurang polusi tetapi dapat juga sebagai
barrier rumah. Dimana saat angina tau hujan yang kencang ating, rumah tidak akan langsung
terkena karena ada vegetasi-vegetasi yang menahannya. Vegetasi juga dapat dimafaatkan
sebagai alat kedap suara

4. ANALISIS KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

1) PERENCANAAN
Ibu Elis menginginkan rumah minimalis yang memiliki suasana nyaman, sehat dan
aman sehingga dapat membuat keluarganya merasa bahagia dan tentram. Rumah minimalis
memiliki bentuk dan garis geometri yang tegas, biasanya didominasi dengan perulangan
garis vertical/horizontal; terdapat bukaan-bukaan yang lebar; atap cenderung datar atau
nyaris datar. Fasadnya dibuat sederhana tetapi tetap terkesan elegan. Selain minimalis, ibu
Ismiarti menginginkan rumah tinggalnya memiliki penghawaan yang baik sehingga
rumahnya tidak panas dan lembab. Selain itu, ia juga menginginkan plafond rumah dibuat
tinggi agar udara lebih terasa dingin.
Kriteria ruang :
 Ruang tamu ada 1 ( di dalam ) yang di teras untuk tamu yang hanya sekedar mampir
atau untuk tukang pengirim paket. Ruang tamu yang di dalam dekat dengan ruang
keluarga / ruang makan, namun tidak langsung.
 Ruang keluarga dekat dengan ruang makan. Ruang keluarga sebagai tempat anak-anak
belajar.
 Ruang makan lebih private dari ruang keluarga. Sebagai tempat berkumpulnya keluarga
untuk berbincang-bincang. Sebagai pusat sirkulasi.
 Tempat jemur berada ditempat terbuka
 Penentuan letak bangunan disesuaikan dengan proporsi dari luas lahan ±300 m2
 Desain dapat memenuhi kebutuhan ruang secara optimal
 Organisasi ruang yang ada pada desain rumah dapat memudahkan penghuni untuk
melakukan aktivitasnya.
 Baik sirkulasi antar ruang, udara, maupun pencahayaan harus disusun sebaik dan
seefisien mungkin.
Ruang praktek berada dekat dengan ruang keluarga. Ada ruang tunggu. Ada kamar
mandi. Ada wastafel dan kulkas yang letaknya tersamar. Tempat beristirahat yang nyaman.
Furniture yang digunakan tidak berbahaya untuk anak (jangan bersudut dan pegangan laci
tersamar). Suasana tidak seram. Memiliki sirkulasi udara yang baik. Ayah yang sangat
menyukai barang-barang antic/kuno senang mengoleksi barang-barang seperti itu sehingga
beberapa sudut rumah dan dinding rumah dipasang barang-barang antic yang digunakan
sebagai hiasan.

5. PERMASALAHAN DAN PERSOALAN


a. Permasalahan
Bagaimana merancang sebuah rumah tinggal yang dapat menjadi wadah kegiatan seluruh
anggota keluarga dengan menerapkan rumah tinggal yang nyaman, aman, dan sehat
tanpa adanya kebisingan dan gangguan dari luar sehingga dapat terbentuk sebuah
keluarga yang bahagia dan tentram di dalamnya?

b. Persoalan
Konsep rumah tinggal yang diinginkan Ibu Ismiarti adalah Konsep Minimalis.
Ruamah minimalis memiliki bentuk dan garis geometri yang tegas, biasanya didominasi
dengan perulangan garis vertical/horizontal; terdapat bukaan-bukaan yang lebar; atap
cenderung datar atau nyaris datar. Rumah diharapkan dapat menyatu dengan lingkungan
sekitarnya dan tetap terlihat indah/elegan tanpa harus memberikan sentuhan-sentuhan
yang berlebihan pada rumah. Konsep rumah minimalis yang akan dirancang kan
didukung oleh tiga sub konsep sebagai berikut

2) Rumah yang nyaman


Rumah yang nyaman dapat dilihat dari sirkulasi peruangannya. Selain itu,
dapat diatur dari system penghawaan, pencahayaan, posisi rumah, dan volume ruang.
Penggunaan bukaan-bukaan yang lebar pada rumah serta jendela-jendela yang
banyak dapat membantu udara serta cahaya masuk dengan lancer ke dalam rumah.
Dengan memperhatikan letak bukaan dan jendela yang benar cahaya dan udara yang
masuk-keluar dapat dioptimalkan dengan baik.
Posisi rumah terhadap matahari juga sangat berpengaruh terhadap
kenyamanan sebuah rumah tinggal. Biasanya posisi rumah mempengaruhi letak pintu
masuk dan bukaan-bukaan. Jendela dan bukaan pada rumah sebaiknya dioptimalkan
di sebelah timur agar matahari pagi dapat masuk dengan baik sedangkan untuk arah
barat sebisa mungkin diminimalkan karena matahari sore tidak baik. Untuk arah
pintu masuk, sebaiknya diletakkan di arah selatan atau utara. Sinar matahari yang
masuk dari arah tersebut tidak sedikit dan juga tidak terlalu berlebihan sehingga
sangat cocok jiga pintu mengarah kedua arah tersebut.
Volume ruang mempengaruhi sirkulasi udara yang masuk dan keluar. Salah
satunya dengan permainan plafond. Ibu Ismiarti menginginkan plafon yang tinggi hal
ini disebabkan karena dengan penggunaan plafond yang tinggi, rumah akan terasa
lebih dingin dan sejuk. Plafond yang tinggi akan memudahkan udara panas bertukar
ke udara dingin sebelum mencapai ke bawah.

3) Rumah yang sehat


Rumah yang sehat dapat dicapai dengan system sanitasi yang benar. Adanya
drainase yang dapat mengalirkan air ke sungai atau tempat pembuangan akan
meminimalkan terjadinya peluapan air. Perlunya septictank dengan ukuran yang
tepat untuk menampung tinja dan kotoran yang berasal dari saluran air kamar mandi.
Perlu adanya bak control yang menyimpan air bersih yang dapat digunakan untuk
keperluan sehari-hari. Penghawaan dan pencahayaan dalam rumah juga menjadi
salah satu factor utama agar rumah dapat memiliki konsep sehat.

4) Rumah yang aman


Rumah yang aman dapat diwujudkan dengan penggunaan pagar di sekeliling
rumah. Pagar yang tidak terlalu tinggi tapi dibuat tertutupi oleh tumbuhan-tumbuhan
rambat setidaknya dapat menutupi sebagian rumah dari pandangan luar. Tetapi,
penghuni rumah tetap dapat berinteraksi secara intens dengan tetangga dan orang
luar. Pemberian vegetasi di sekitar rumah juga akan menghalangi pandangan orang
luar secara langsung.
Konsep Minimalis yang diterapkan juga akan membantu rumah lebih aman
karena konsep minimalis memaksa rumah untuk terlihat sederhana dari luar.

6. TUJUAN DAN SASARAN


a. Tujuan
Merancang sebuah rumah tinggal yang dapat menjadi wadah kegiatan seluruh anggota
keluarga dengan menerapkan konsep rumah tinggal minimalis yang nyaman, aman, dan
sehat tanpa adanya kebisingan dan gangguan dari luar sehingga dapat terbentuk sebuah
keluarga yang bahagia dan tentram di dalamnya.

b. Sasaran
1) Merancang Rumah dengan konsep minimalis yang nyaman, aman, dan sehat
sehingga dapat membuat keluarga bahagia dan tentram.
2) Merancang rumah tinggal yang nyaman dengan mengoptimalkan utilitas pada
bangunan.
3) Merancang rumah tinggal yang sehat dengan mengoptimalkan utilitas pada
bangunan.
4) Merancang rumah tinggal yang aman dapat dilakukan dengan pemanfaatan tapak dan
vegetasi-vegetasi yang ada di sekitar bangunan.
METODE PEMBAHASAN

1. METODE
Metode perancangan yang digunakan untuk proses perancangan rumah tinggal klien
adalah metode analisis deskriptif. Sebuah metode penelitian yang dilakukan dengan cara
menguraikan dan menganalisa data dan fakta yang telah dikumpulkan dan
menerangkannya menjadi sebuah paragraf deskripsi agar mudah dipahami dan
dimengerti oleh orang lain.
Dalam metode ini terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk
mendapatkan hasil akhir dari sebuah perancangan, yaitu :
1. Mencari masalah dan membuat gambaran awal projek
2. Mengumpulkan data dan informasi
Data-data yang perlu diketahui adalah :
a. Mencari data dan informasi tentang siapakah usernya, usia, profesi, hobi dan
aktifitas sehari-hari.
b. Mencari data tentang informasi site, luasan, kontur, orientasi dari site, serta
batas-batas dari site (dari arah barat, timur, utara dan selatan ).
c. Mencari data tentang tapak, kondisi ekonomi, sosial, budaya dan teknologi
dilingkungan sekitar site.
3. Merumuskan konsep perencanaan
Perancang melakukan pendekatan terhadap data-data dan informasi yang telah
dikumpulkan untuk merumuskan kriteria dan konsep perancangan.

4. Merumuskan kriteria design/perancangan


Kriteria tersebut yaitu :
a. Kriteria penataan tapak
Perancang menata tapak berdasarkan faktor tertentu, misalnya terhadap entrance
( jalur masuk ), zona kebisingan, zona sinar matahari, privasi dll.
b. Kriteria peruangan
Perancang menentukan organisasi ruang akhir sehingga dapat diperoleh
pembentuk organisasi denah yang final.
c. Kriteria bentuk dan tampilan
Perancang menentukan bentuk-bentuk yang akan digunakan dan gambaran
tampilan seperti misalnya kriteria bentuk atap, dan bentuk bangunan.
d. Kriteria srtuktur
Perancang menentukan kriteria struktur seperti misalnya material yang
digunakan dll.
e. Kriteria utilitas
Perancang menentukan kriteria berdasarkan fungsi dan kebutuhan.

5. Transformasi design
Yang merupakan sintesis dari konsep perancangan. Pada tahap ini perancang
mengembangkan design gambarnya sehingga menghasilkan sebuah design yang
dapat memenuhi tujuang dari didirikannya bangunan tersebut.
2. PENYAJIAN DATA-DATA FISIK DAN NON FISIK

A. DATA PENGHUNI RUMAH


1) Ibu
Nama :Ibu Tasya
Usia : 41 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hobby : Mendengarkan musik
2) Ayah
Nama :Bpk. Benny
Usia : 49 tahun
Pekerjaan : Pengacara
Hobby : Berkebun
3) Anak ke-1
Nama : Boy
Usia : 15 tahun
Hobby : Bermain Musik, Mengarang cerpen
4) Anak ke-2 (SMP)
Nama : Girl
Usia : 13 tahun
Hobby : Main computer

B. PERATURAN BANGUNAN:

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 06/PRT/M/2007 tanggal 16 Maret 2007 tentang


Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
Bagian III RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN
 Rencana Umum
Secara Fisik dan Non Fisik, meliputi penataan:
Pola, dimensi, dan standar umum
(i) Penetapan batasan umum terhadap blok, kaveling dan massa bangunan dengan
arahan pengembangan dan fungsi/kegiatan yang mewadahinya
(ii) Penetapan batasan Garis Sempadan Bangunan (GSB), Garis Samping/Belakang
Bangunan (GSpB/GSbB), Garis Muka Bangunan (GMB), ataupun batasan spesifik
lain, seperti Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Pantai, yang terkait dengan
kondisi kawasan perencanaan
(iii) Penetapan arahan umum dimensi/luas bangunan dengan merujuk pada
kebutuhan tipe dan langgan bangunan yang akan diciptakan
 Prinsip – prinsip pengembangan rancangan
Aturan – Aturan Dasar
(a) Seluruh aturan yang wajib diikuti, dengan kewenangan pemberlakuan pada jenjang
tertinggi seperti Gubernur/Walikota/Bupati adalah:
(i) Peruntukan Lahan
(ii) Luas Lahan dan Batas Lahan
(iii) Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
(iv) Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
(v) Ketinggian Maksimum Bangunan
(vi) Transfer KLB >10%
(vii) Standar Perencanaan Kota
(b) Seluruh aturan yang wajib diikuti, dengan kewenangan pemberlakuan dapat pada
jenjang Kepala Dinas Tata teknis setempat adalah:
(i) Garis Sempadan Bangunan (GSB)
(ii) Jarak Bebas
(iii) Transfer KLB <10% di dalam satu blok
- GSB pada site ini tergantung lebar jalan yang berada di depan site tersebut
- Buillding Covering ≤ 60%
TABEL KONSEP
3. TABEL AKTIVITAS KELUARGA
User Aktivitas
Ibu Bangun
Solat
Mandi
PAGI
Memasak
Sarapan
Mencuci pakaian
Menjemur pakaian
Membersihkan rumah
SIANG
Makan siang
Istirahat
SORE-
MALAM Menyetrika
Makan malam
MALAM Ngobrol
Tidur
Ayah Bangun
Solat
Mandi
PAGI
Sarapan
Mengantar anak sekolah
Pergi ke kantor
Pulang kantor
Makan siang
SIANG
Solat
Istirahat
SORE Berkebun
Makan malam
MALAM Ngobrol
Tidur
Anak 1 PAGI Bangun
Solat
Mandi
Sarapan
Berangkat sekolah
SIANG Pulang sekolah
Makan siang
Istirahat
SORE Bermain Band ( Musik )
Mandi
MALAM Solat
Makan malam
Belajar & Menulis cerpen
Tidur
Anak 2 Bangun
Solat
PAGI Mandi
Sarapan
Berangkat sekolah
Pulang sekolah
SIANG Makan siang
Istirahat
Bermain komputer
SORE Nonton tv
Mandi
Solat
Makan malam
MALAM
Belajar
Tidur
4. TABEL PERANCANGAN FASILITAS
Berikut ini adalah table yang menunjukan hubungan antara aktivitas penghuni dengan
Fasilitas/Ruangan yang di perluhkan
KETERANGAN :
WARNA AREA (ZONA)
PUBLIC
SERVICE
SEMI PUBLIK
PRIVATE

BESARA
JUMLA
PENGHUN N ZONE
AKTIVITAS JENIS RUANG H
I RUANG
RUANG
(m2)
CARPORT
AYAH PARKIR, ± ±
LUAR
IBU MENCUCI
ANAK ke-I MOTOR/MOBIL GARASI 1 Unit 12 m2

TERAS DEPAN PUBLIC


AYAH MENYAMBUT DAN 2 Unit 16 m2
IBU TAMU BELAKANG
R.TAMU 1 Unit 14 m2

AYAH BERKUMPUL,
IBU MEMBACA,
ANAK KE- MENGOBROL R.KELUARGA 1 Unit 40 m2
1 DAN SEMI
ANAK KE- MENONTON TV PUBLIK
2
AYAH
SARAPAN,
IBU
MAKAN SIANG
ANAK KE-
DAN MAKAN R.MAKAN 1 Unit 10 m2
1
MALAM
ANAK KE-
BERSAMA
2
TIDUR, K.TIDUR PRIVAT
1 Unit 15 m2
BERISTIRAHAT, UTAMA E
AYAH BELAJAR K.TIDUR ANAK
1 Unit 12 m2
IBU I
ANAK KE- K.TIDUR ANAK 1 Unit 9 m2
1 II
ANAK KE-
2
AYAH KAMAR
1 Unit 5 m2
IBU MANDI UTAMA
ANAK KE- KEGIATAN
1 MCK (MANDI
KAMAR
ANAK KE- CUCI KAKUS) 1 Unit 4 m2
MANDI ANAK
2

KEGIATAN
KAMAR
MCK (MANDI 1 Unit 3 m2
MANDI LUAR
CUCI KAKUS)
MENYIAPKAN
MAKAN/MINU DAPUR/
IBU / 1 Unit 14 m2
M, MEMASAK, PANTRY
TAMU
CUCI PIRING
SERVIC
MENCUCI
TEMPAT CUCI 1 Unit 3 m2 E
PAKAIAN
MELIPAT
PAKAIAN, RUANG
1 Unit 3 m2
MENYETRIKA SETRIKA
PAKAIAN
AYAH
MENYIMPAN
IBU GUDANG 1 Unit 6 m2
BARANG

TOTAL LUAS BANGUANAN 152 m2

5. SITE RUMAH TINGGAL

RUK RUK RUK


SITE O O O

JALAN RAYA UMUM

RUMAH TA
U
PENDUDUK MA
N

Kondisi fisik site


 Luas lahan 300m2
 Kontur tanah relatif datar
 Orientasi site menghadap ke Selatan
Batas-batas site
 Utara : Rumah penduduk
 Timur : Rumah penduduk
 Selatan : Jalan Raya Umum
 Barat : Rumah toko

a. Konteks
Site ini terletak di pinggir jalan raya dan memiliki kondisi ekonomi menengah-
keatas, (tidak berada di dareah kumuh), walaupun begitu, budaya saling hormat
menghormati antar warga masih kuat. Keluarga ibu Elis sering berkomunikasi dengan
tetangga sekitar namun tetap menjaga privasi masing-masing. Di sekitar lingkungan
sering diadakan perkumpulan arisan, pkk, dan kegiatan masjid.

6. ANALISIS KEBUTUHAN RUANG

Berikut ini adalah Diagram yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang berdasarkan respon
user terhadap organisasi ruang:

KETERANGAN :
WARNA AREA (ZONA)
PUBLIC
SERVICE
SEMI PUBLIK
PRIVATE
PINTU MASUK
UTAMA

CARPORT

PUBLIC AREA

TERAS GARA
KAMAR SI
MANDI
UTAMA
(DALAM)

RUANG
TAMU SEMI PUBLIC
KAMAR
TIDUR
UTAMA

RUANG
MAKAN

KAMAR
TIDUR PINTU MASUK
ANAK KE-1 RUANG SAMPING

KELUARGA
DAPUR

KAMAR
MANDI
ANAK
KAMAR
MANDI
LUAR SERVICE
KAMAR
TIDUR ANAK
KE-2 RUAN RUAN
G G
SETRI CUCI

GUDAN
G
PRIVATE
7. ANALISIS ZONING RUANG DAN ANALISA TAPAK

a. Diagram micro zoning area ,


 Zone I : KETERANGAN:
1 Carport
1 2 : HUBUNGAN DEKAT
2 Garasi
: HUBUNGAN
SEDANG
3 Teras
4 3
: HUBUNGAN JAUH
4 Ruang tamu

 Zone II :
1 Ruang tamu
1 2
2 Ruang keluarga

 Zone III :
1 Kamar Tidur Utama
1 2
2 Kamar Anak I  Zone IV :
1 2
3 Kamar Anak II
4 Ruang Makan 3 4
3 4
5 KM/WC Utama (dalam)
6 KM/WC Anak (luar) 5 6 7

7 KM/WC Luar
1 Dapur
2 Ruang Cuci
3 Ruang Setrika
4 Gudang
b. Analisis Lokasi/ Tapak
Lokasi bangunan yang akan dibangun terletak di area pemukiman. dengan lebar 20m’
dan panjang 20m’ jalan di depannya
15M

20 m

20M

5M
Garis Sepadan Bangunan (GSB)

Skala 1:100
No. Dokumen :
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Revisi :
Tanggal : 2 Maret 2021
Nama Matakuliah Halaman : Halaman
Studio Perancangan Arsitektur 1

Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:

Teddy Hartawan,ST,.M.Sc Eliza Ruwaidah, ST, M.Sc


NIDN. 0813058301 NIK. NIDN. 0809097601
Dosen TPK Prodi Ketua Prodi

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER


1. Identitas Matakuliah
Nama Departemen/Prodi : Arsitektur
Nama Matakuliah : Studio Perancangan Arsitektur 1
Kode Matakuliah : ARS 0220
Bobot SKS : 4 (Empat)
Jenjang : D III
Semester : II (Lima)
Status (Wajib/Pilihan) *) : Wajib
Nama dan Kode Dosen : Teddy Hartawan,ST,.M.Sc
2. Deskripsi Matakuliah
Mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur I ini merupakan kuliah dasar perancangan arsitektur bersifat aplikasi (praktek) berupa simulasi-simulasi komprehensif kegiatan
pembuatan konsep arsitektur, transformasi konsep kedalam rencana dan rancangan arsitektur serta proses perencanaan dan perancangan arsitektur untuk menghasilkan disain
bangunan sederhana dengan masa tunggal pada lahan ideal. Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan dasar perancangan bentuk, ruang
dan bangunan. Dalam perkuliahan ini mahasiswa diberikan pengetahuan dan pengalaman proses merancang bentuk dan ruang, estetika trimatra, rancangan trimatra dan
estetika, pengetahuan determinasi alam dan budaya dalam arsitektur, pendekatan intuisi dan dasar perancangan arsitrekur. Fungsi dan ruang, Teknologi, Utilitas bangunan.
Estetika, dan Lingkungan. Perancangan Bentuk, Ruang dan Bangunan.

3. Capaian Pembelajaran Lulusan


S9 : Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri
P1 : Menguasai konsep teoretis arsitektur, perancangan arsitektur, estetika, sistem struktur dan utilitas bangunan dan keamanan serta keselamatan bangunan
KU2 : Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur.
KK2 : Mampu merancang arsitektur secara mandiri dengan metode perancangan yang berbasis riset, dan menghasilkan karya arsitektur yang kreatif, yang merupakan
penyelesaian masalah arsitektur yang kontekstual, dan teruji secara teoretis terhadap kaidah arsitektur (1. Perancangan Arsitektur, 4. Perencanaan dan Perancangan
Kota, 6. Pengetahuan Daya Dukung Lingkungan, 8. Persiapan Pekerjaan Perancangan, 10. Pengetahuan Fisik dan Fisika Bangunan, 11. Penerapan Batasan Anggaran
dan Peraturan Bangunan)
4. Capaian Pembelajaran Matakuliah (CPMK)
CPMK 1 : Mahasiswa mampu merancang bangunan massa jamak, fungsi publik-kompleks, intensitas tinggi dengan mempertimbangkan berbagai faktor perencanaan yang
telah dipelajari pada studio perancangan sebelumnya
CPMK 2 : Mahasiswa mampu menerapkan peraturan yang terkait dengan perencanaan bangunan
CPMK 3 : Mahasiswa mampu membuat konsep perancangan yang kompak dan integratif serta menterjemahkannya dalam desain bangunan.
5. Deskripsi Rencana Pembelajaran
Jumlah pertemuan adalah 16 pertemuan
Rincian waktu setiap pertemuan yaitu:
 Tatap Muka : 5 x 50”
 Tugas Terstruktur : 5 x 50”
 Tugas Mandiri : 5 x 50”

Metode
Pert
Sub-CPMK dan Indikator Bahan Kajian Pembelajar Waktu Tugas dan Penilaian Rujukan
ke-
an
1  Mahasiswa mampu memahami RPS dan RTM Studio E-learning 2 x 50 menit 1.Garis Tepi  Blacwell, Melene (1984).
tentang RPS dan RTM MK. Studio Perancangan Diskusi 3 x 60 menit 2. Kop Gambar Geometry in Architecture. New
Perancangan Arsitektur 1 Arsitektur 1 Tugas 3. Nama dan Keterangan York : John Wiley & Sons
 Mampu menggambar Format 1. Portofolio Format Penjelasan Isi dan  Surowiyono, Tutu TW, Dasar-
Portofolio Gambar Kertas Gambar Kelengkapan Gambar dasar Perencanaan Rumah
2. Nama dan Rencana
Tinggal, Pustaka Sinar Harapan,
Keterangan Lembar
4. Menyusun portofolio Jakarta, 1996
3. Garis dan Tulisan
desain rumah tinggal
2  Memahami hubungan antara Ukuran 1.Antropometri E-learning 2 x 50 menit 1. Menyusun portofolio  Neufert, Ernest (1993),
Tubuh Manusia dan Ruang Gerak 2.Spatial & Space Diskusi 3x 60 menit Ukuran Tubuh Manusia, Architect’s Data, Friedr.Vieweg
Manusia dengan ukuran perabot dan 3.Standardisasi Tugas Ruang Gerak Manusia, & Sohn Veriagsgesellschaft
ruang Perabot Presentasi Ruang Gerak dan Ruang mbH, Braunchweig
4.Standardisasi Perabot, Ruang Gerak dan  Neufert, Ernst, 1977,
Ruang Sirkulasi Ruang Sirkulasi
Architect’s Data, Crosby
5.Standardisasi Pintu
dan Jendela Lockwood Staples, London.

3  Mahasiswa mampu merancang Ruang Deskripsi aktivitas E-learning 2 x 50 menit 1. Ordering System  Ching, Francis DK (2007).
Fungsional dan Kebutuhan Ruang dalam ruang dan design Bimbingan 3 x 60 menit  Zonning Architecture, Form, Space and
Ruang Fungsional tugas  Buble Diagram Order. New York : John Wiley
 Ruang dan Elemen & Sons
Pembentuk Ruang.
 Lynch, Kevin (1984). Site
Planning 3rd ed. MIT Press
 White, Edward T (1975).
Concept Sourcebook, A
Vocabulary of Architectural
Forms. New York :
Architectural Media
4  Mahasiswa mampu merancang Hubungan antar ruang E-learning 2 x 50 menit  Konsep sirkulasi dan  De Chiara, Joseph and Crosbie,
Ruang Fungsional dan Kebutuhan Ruang dan sirkulasi Diskusi 3 x 60 menit hubungan ruang Michael J (2001). Time-Saver
Bimbingan
Standards for Building Types.
tugas
New York : Mc Graw-Hill
Professional
5  Mahasiswa mampu menganalisa Analisa site E-learning 2 x 50 menit  Memilih lokasi sesuai standar  De Chiara, Joseph (1984).
site/ lokasi terpilih Diskusi 3 x 60 menit uraian tugas dengan luasan Time-Saver Standard for
Bimbingan kurang lebih 200 – 500 m2
Residential Development. New
tugas  Menganalisa lokasi terpilih
York : Mc Graw Hill Books
 Ching, Francis DK (2008).
Building Construction
Illustrated. New Jersey : John
Wiley & Sons
 Neufert, Ernst (2000).
Architect Data 3rd ed.
Victoria : Blackwell Science Ltd
6  Mahasiswa mampu merancang Estetika Bentuk E-learning 2 x 50 menit  Membuat sketsa dan maket  De Chiara, Joseph (1984).
Ruang Fungsional dan Kebutuhan Ruang Diskusi 3 x 60 menit studi untuk gubahan massa Time-Saver Standard for
Bimbingan sesuai site terpilih
Residential Development. New
tugas
York : Mc Graw Hill Books
 Ching, Francis DK (2008).
Building Construction
Illustrated. New Jersey : John
Wiley & Sons
 Neufert, Ernst (2000).
Architect Data 3rd ed.
Victoria : Blackwell Science Ltd
7  Mahasiswa mampu merancang Pengertian rumah E-learning 2 x 50 menit  Persepsi Ruang Dan Bentuk  De Chiara, Joseph (1984).
rumah tinggal dengan kebutuhan khusus tinggal Diskusi 3 x 60 menit Time-Saver Standard for
Bimbingan
Residential Development. New
tugas
York : Mc Graw Hill Books
 Ching, Francis DK (2008).
Building Construction
Illustrated. New Jersey : John
Wiley & Sons
 Neufert, Ernst (2000).
Architect Data 3rd ed.
Victoria : Blackwell Science Ltd
8. MID SEMESTER Presentasi progess tugas
studio samapai dengan
gubahan massa
9.  Mahasiswa mampu merancang denah 1. Garis Grid sebagai E-learning 2 x 50 menit 1. Grid dan Sumbu Ordinat  Schuller, Wolfgang (1976).
bangunan alat bantu Diskusi 3 x 60 menit 2. Sumbu-sumbu dinding High Rise Building Structures.
perancangan Bimbingan bangunan
3. Gambar Denah Dinding New York : John Wiley & Sons
2. Konstruksi Dinding Tugas
3. Konstruksi Kusen 4. Gambar Denah Pintu  Grondzik, Walter T et al
dan Pintu 5. Gambar Denah Jendela (2009). Mechanical and
6. Gambar Denah Ketinggian Electrical equipment for
4. Konstruksi Kusen
Lantai
dan Jendela
7. Notasi dan Standardisasi
Buildings. New Jersey : John
5. Konstruksi Lantai Gambar Wiley & Sons
6. Standardisasi dan 8. Ukuran Ruang
Normalisasi 9. Keterangan Ruang
Gambar Konstruksi 10. Ketinggian Lantai
dalam Gambar 11. Nama Gambar dan Skala
Denah

10 Mahasiswa mampu merancang 1. Garis Proyeksi Grid E-learning 2 x 50 menit 1. Gambar Garis Tanah  De Chiara, Joseph and Panero;
tampak bangunan dan Sumbu Diskusi 3 x 60 menit 2. Gambar Ketinggian Lantai Zelnik (2001). Time-Saver
Bangunan Bimbingan
Standards for Interior Design
2. Proyeksi Denah Tugas 3. Gambar Tampak Dinding and Space Planning. New York
3. Estetika Bentuk 4. Gambar Tampak Pintu : Mc Graw-Hill Professional
4. Konstruksi Kuda- 5. Gambar Tampak Jendela
Kuda 6. Gambar Tampak Atap
5. Konstruksi 7. Notasi dan Standardisasi
Penutup Atap Gambar
6. Konstruksi Langit- 8. Rendering Tampak
langit Material
7. Standardisasi dan 9. Rendering Tampak
Normalisasi Bayang-bayang
Gambar Konstruksi 10. Nama Gambar dan Skala
dalam Gambar
Tampak
8. Rendering

11  Mahasiswa mampu merancang 1. Garis Proyeksi Grid E-learning 2 x 50 menit 1. Gambar Garis Tanah  White, Edward T (1975).
potongan bangunan dan Sumbu Diskusi 3 x 60 menit 2. Gambar Potongan Galian
Concept Sourcebook, A
Bangunan Bimbingan Tanah
2. Konstruksi Pondasi 3. Gambar Potongan Pondasi Vocabulary of Architectural
Tugas
dan Detail Lajur Forms. New York :
3. Konstruksi Kuda- 4. Gambar Potongan Lantai Architectural Media
Kuda dan Detail 5. Gambar Potongan Dinding  Blacwell, Melene (1984).
Geometry in Architecture.
New York : John Wiley & Sons
12  Mahasiswa mampu merancang 1. Garis Proyeksi Grid E-learning 2 x 50 menit 1. Gambar Garis Tanah  White, Edward T (1975).
potongan bangunan dan Sumbu Diskusi 3 x 60 menit 2. Gambar Potongan Galian
Concept Sourcebook, A
Bangunan Bimbingan Tanah
2. Konstruksi Pondasi 3. Gambar Potongan Pondasi Vocabulary of Architectural
Tugas
dan Detail Lajur Forms. New York :
3. Konstruksi Kuda- 4. Gambar Potongan Lantai Architectural Media
Kuda dan Detail 5. Gambar Potongan Dinding  Blacwell, Melene (1984).
Geometry in Architecture.
New York : John Wiley & Sons
12.  Mahasiswa mampu membuat 1. Pemilihan Bagian E-learning 2 x 50 menit 1. Gambar Bagian Denah  Schuller, Wolfgang (1976).
gambar Detail Prinsip Detail Prinsip (yang Diskusi 3 x 60 menit 2. Gambar Tampak Prinsip
High Rise Building Structures.
mewakili dan Tugas Gambar Potongan Prinsip
New York : John Wiley & Sons
merepresentasi
desain)
13  Mahasiswa mampu menggambar Perspektif 1 (satu) Titik E-learning 2 x 50 menit 1. Gambar Denah  Grondzik, Walter T et al
perspektif interior bangunan 1(satu) titik Hilang Diskusi 3 x 60 menit 2. Titik Pandang dan Garis
(2009). Mechanical and
hilang Tugas Pandang
3. Titik Hilang dan Gambar Electrical equipment for
Potongan Buildings. New Jersey : John
4. Garis Proyeksi Denah Wiley & Sons
5. Garis Denah Perspektif
6. Garis Proyeksi Potongan
7. Garis Tampak dan Potongan
Dinding Perspektif
8. Rendering Material
9. Rendering Bayang-bayang
14  Mahasiswa mampu menggambar Perspektif 2 (dua) Titik E-learning 2 x 50 menit 1. Gambar Denah  De Chiara, Joseph and
perspektif exterior bangunan 2(dua) titik Hilang Diskusi 3 x 60 menit 2. Titik Pandang dan Garis Koppelman, Lee E (1978). Site
hilang. Tugas Pandang Planning Standard. New York :
3. Titik Hilang dan Gambar Mc Graw-Hill Inc
Potongan
4. Garis Proyeksi Denah
5. Garis Denah Perspektif
6. Garis Proyeksi Potongan
7. Garis Tampak Perspektif
8. Dinding Perspektif
9. Rendering Material
10. Rendering Bayang-bayang
15  Mahasiswa mampu membuat Maket E-learning 2 x 50 menit  Maket Ching, Francis DK (2008).
presentasi rancangan rumah Lay out presentasi Diskusi 3 x 60 menit  Lay put presentasi akhir Building Structures Illustrated.
Tugas New Jersey : John Wiley & Sons
tinggal dalam bentuk lay out akhir
gambar dan rancangan 3 dimensi
(maket)
16 UAS 
 Ching, Francis DK (2007). Architecture, Form, Space and Order. New York : John Wiley & Sons  Lynch, Kevin (1984). Site Planning 3rd ed. MIT Press
 White, Edward T (1975). Concept Sourcebook, A Vocabulary of Architectural Forms. New York : Architectural Media
 Blacwell, Melene (1984). Geometry in Architecture. New York : John Wiley & Sons
 Schuller, Wolfgang (1976). High Rise Building Structures. New York : John Wiley & Sons
 Grondzik, Walter T et al (2009). Mechanical and Electrical equipment for Buildings. New Jersey : John Wiley & Sons
 De Chiara, Joseph and Koppelman, Lee E (1978). Site Planning Standard. New York : Mc Graw-Hill Inc
 Ching, Francis DK (2008). Building Structures Illustrated. New Jersey : John Wiley & Sons
 White, Edward T (1975). Concept Sourcebook, A Vocabulary of Architectural Forms. New York : Architectural Media
 Blacwell, Melene (1984). Geometry in Architecture. New York : John Wiley & Sons
 Neufert, Ernst (2000). Architect Data 3rd ed. Victoria : Blackwell Science Ltd Ching, Francis DK. 1985. Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya.
terjemahan. Jakarta: Erlangga.
 Henry, Sannof (1977), Method of Architectural Programming, Dowden Hutchindon Ross Inc, London.
 Krier, Rob. 1988. Architectural Composition. New York: Rizzoli.
 Laseau, Paul. 1986. Berpikir Gambar bagi Arsitek dan Perancang. terjemahan Sri Rahaju et.al, Bandung: Penerbit ITB.
 Mc Harg IL (1976), Design with Nature, Natural History Press, New York
 Neufert, Ernest (1993), Architect’s Data, Friedr.Vieweg & Sohn Veriagsgesellschaft mbH, Braunchweig
 Neufert, Ernst, 1977, Architect’s Data, Crosby Lockwood Staples, London.
 Smithies, Kenneth. 1987. Prinsip-prinsip Perancangan dalam Arsitektur, terjemahan Aris Oggodipuro. Bandung: Intermatra.
 Snyder, James C, dan Anthony J. Catanese. 1985. Pengantar Arsitektur. terjemahan. Jakarta: Erlangga.
 Surowiyono, Tutu TW, Dasar-dasar Perencanaan Rumah Tinggal, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1996
 Van de Ven, Cornelis. 1991. Ruang dalam Arsitektur. terjemahan. Jakarta: Gramedia.
 Van Dyke, Scott. 1982. From Line to Design: Design Graphics Communication. West Lafayette: PDA Publisher.
 White, Edward T. 1985. Analisis Tapak: Pembuatan Diagram Informasi bagi Perancangan Arsitektur. terjemahan. Bandung: Intermatra.
 White, Edward T., 1986. Tata Atur: Pengantar Merancang Arsitektur. terjemahan. Bandung: ITB.
 _____. 1987. Buku Sumber Konsep : sebuah Kosakata Bentuk-bentuk Arsitektural. terjemahan. Bandung: Intermatra
 www.google.com : housing design
 www.google.com : housing interior
 www.google.com : housing structure

6. Bahan Ajar (Lampiran 1)


Lembar Kerja Mahasiswa
7. Instrumen Penilaian (Lampiran 2)
Rubrik Penilaian
ARS 0220
STUDIO PERANCANGAN
ARSITEKTUR I
Rabu
09.00 – 16.00
PRODI ARSITEKTUR
FSTT – UNDIKMA R. Studio (R. II.6) Gedung FSTT - UNDIKMA Lt.2

Penanggung Jawab: Teddy Hartawan, ST, MSc


teddyhartawan@yahoo.com
Gedung FSTT – UNDIKMA Lt. 2

A. TUJUAN TUGAS
Melalui tugas ini, mahasiswa diharapkan:
1. Mampu merancang bangunan rumah tinggal, dengan fungsi tambahan sebagai kebutuhan khusus
dari penghuninya (missal; rumah dokter, rumah dengan salon, rumah kebun, villa, dll)
2. Mampu menerapkan teori-teori arsitektur
a) Prinsip metode perancangan arsitektur
b) Prinsip penataan bentuk: axis, simetri, hirarki, irama, datum, transformasi
c) Prinsip-prinsip organisasi ruang dan tipologi bangunan
d) Prinsip perancangan tapak
e) Prinsip-prinsip struktur untuk bangunan menengah
3. Mampu menyajikan rancangan bangunan dalam format gambar pra rancangan
(preliminary design) berupa:
a) Sketsa ide rancangan/skematik desain.
b) Gambar ground plan, site plan, denah, tampak, potongan, dan detail arsitektur di tahap
berikutnya

B. TUGAS
Mahasiswa diminta untuk membuat rancangan bangunan rumah tinggal pada lahan
minimal 150 m2 maksimal 500 m2
C. PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS
1. Mahasiswa melakukan studi awal (literatur dan observasi) mengenai: 1)
bangunan yang akan dirancang, meliputi aspek aktivitas pengguna dan fungsi
ruang pada bangunan, 2) teori-teori yang berhubungan dengan konsep
perancangan, 3) adaptasi bangunan terhadap lingkungan meliputi: 1) sirkulasi
(pencapaian ke bangunan, penentuan jalan masuk ke bangunan, hubungan jalan
dengan ruang), 2) penataan tata hijau pada tapak (area perkerasan, lunak,
peletakan vegetasi, dan kontur)
2. Mahasiswa mengeksplorasi kebutuhan ruang, persyaratan ruang internal dan
eksternal, serta menyusunnya dalam suatu program ruang dengan menggunakan
metode pendekatan rancangan berupa studi literatur dan observasi.
3. Mahasiswa melakukan survey di site dengan mengumpulkan data-data site
berupa: 1) sifat khas tapak, 2) utilitas di sekitar tapak. Selain itu, mahasiswa
melakukan observasi berkaitan dengan aktivitas pengguna bangunan.
4. Mahasiswa menyusun dokumen hasil pengumpulan data.
5. Mahasiswa melakukan analisis bentuk dan tapak. Analisis bentuk dititikberatkan
pada organisasi ruang, dampak penataan ruang terhadap bentuk atau sebaliknya,

41
analisis dampak lingkungan/tapak terhadap bentuk bangunan. Analisis tapak
meliputi analisis sirkulasi pencapaian, pemintakatan (zoning), potensi visual,
orientasi bangunan terhadap matahari dan angin, kebisingan, dan tautan
lingkungan.
6. Mahasiswa menentukan kriteria-kriteria perancangan sesuai dengan tema yang
diterapkan pada bangunan.
7. Mahasiswa membuat alternatif-alternatif rancangan untuk mengatasi masalah
pada bangunan dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki pada tapak
berdasarkan kriteria perancangan yang telah ditentukan..
8. Mahasiswa membuat konsep rancangan tapak dan bentuk bangunan dalam
bentuk skematik rancangan (desain terukur) yang dikembangkan dari alternatif-
alternatif desain hasil analisis rancangan.
9. Mahasiswa mentransformasikan konsep rancangan menjadi rancangan skematik
10. Mahasiswa mengembangkan rancangan dengan membuat gambar konstruksi
yang terdiri dari ground plan, site plan, denah, tampak, potongan, sesuai dengan
TOR yang diberikan
F. KELUARAN TUGAS
WAKTU TUGAS KELUARAN
Minggu - 2 Mencari referensi tentang human Portofolio antopometri
space dan desain rumah tinggal
Minggu - 3 Ordering System Konsep fungsi
1. Zoning
2. Buble dagram
3. Hubungan ruang dan sirkulasi

Minggu - 4 Hubungan ruang dan sirkulasi Portofolio hubungan


antara sistem sirkulasi,
hubungan ruang dan
bentuk massa bangunan
Minggu - 5 Memilih lokasi sesuai standar uraian tugas Pemilihan site, survey
dengan luasan kurang lebih 200 – 500 m2 lokasi dan Analisa site
Menganalisa lokasi terpilih

Minggu - 6 Gubahan massa dan estetika bentuk Membuat sketsa


gubahan massa/ maket
studi berdasarkan site
yang dimiliki

Minggu 7 Menyusun konsep fungsi, bentuk Konsep perancangan


dan struktur rumah tinggal dalam rumah tinggal
suatu presentasi
Minggu 8 Pesentasi hasil minggu 1-7
Minggu 9 Menggambar denah bangunan Denah pradesain
Minggu 10 Menggambar denah bangunan Denah lengkap dengan
notifikasi dalam
portofolio gambar
rancangan
Minggu 11 Menggambar tampak bangunan - tampak depan
- tampak sisi kiri
- tampak sisi kanan
- tampak belakang

42
Minggu 12 Menggambar potongan - potongan I - I
- potongan II – II
Minggu 13 Menggambar detail perancangan Memilih detail sesuai
dengan kelebihan desain
Minggu 14 Menggambar perspektif 1 titik mata Perspektif interior
Minggu 15 Menggambar perspektif 2 titik mata Perspektif eksterior
Minggu 16 Presentasi Akhir 3d pemodelan (maket)
dan gambar pra desain
serta konsep
a) Gambar sketsa ide desain (perspektif atau isometri)
Gambar dibuat dalam format A3 HARUS dengan format kop standar.
b) Gambar presentasi akhir rancangan terdiri dari: ground plan, site plan (1:200),
denah, tampak, dan potongan (skala 1: 100) dan detail arsitektur (1:50/1:20).
c) Maket studi skala 1 : 200

43

Anda mungkin juga menyukai