Anda di halaman 1dari 9

Desember 2022 Minggu ke 44 - 52

BULETIN

SKDR
(Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon)

Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap

PENDAHULUAN
DETEKSI DINI PENYAKIT POTENSIAL KLB
Merupakan salah satu tujuan Agar memperoleh informasi Adapun hasil analisis SKDR
Surveilans Epidemiologi. yang valid, maka input W2 Dinas Kesehatan Kabupaten
Selama ini dikembangkan tersebut harus memiliki Cilacap minggu ke-44 sampai
melalui Sistem Kewaspadaan kelengkapan dan ketepatan dengan minggu ke-52 adalah
Dini dan Respon (SKDR) dengan yang tinggi. Dengan demikian, sebagai berikut:
menganalisis Laporan langkah-langkah respons dapat
mingguan (W2) yang bersumber dilakukan secara dini dan
dari Puskesmas dan Rumah permasalahan kesehatan dapat
Sakit. diminimalkan.

Terbit : 11 Januari 2023


Minggu ke 44 - 52

Hasil Analisis SKDR Minggu ke 44 - 52

KELENGKAPAN DAN KETEPATAN

70 ALERT
P ada minggu ke- 44 sampai minggu ke- 52 kelengkapan dan
ketepatan SKDR sebesar 100%. Jumlah alert (sinyal
kewaspadaan/ informasi indikasi KLB pada SKDR) sebanyak 70
alert. Semua alert diverifikasi. Tidak ada indikasi KLB.
Subkoordinator Surveilans, KLB dan Imunisasi berkoordinasi
dengan lintas program terkait di Subkoordinator P2PM serta
petugas surveilans puskesmas.

PENYAKIT DALAM SISTEM SKDR

5 BESAR PENYAKIT 2.000

Berdasarkan data SKDR, jumlah


penyakit yang dilaporkan sebanyak 12
1.500
penyakit diantaranya Diare Akut,
Malaria Konfirmasi, Suspek Dengue,
Pneumonia, Diare Berdarah/ Disentri,
Suspek Demam Tifoid, Suspek Jaundice 1.000
Akut, Suspek Campak, Gigitan Hewan
Penular Rabies, Suspek Leptospirosis,
ILI, dan Suspek Covid-19. 500

5 besar penyakit yang dilaporkan di


SKDR yaitu Diare Akut (1911 0
kasus), ILI (1589 kasus), Suspek
ut

id

ia

9
IL

1
on
fo
Ak

d-

Demam Tifoid (765 kasus),


Ti

vi
m
re

Co
am

eu
ia

Pn

ek
D

em

Pneumonia (182 kasus), Suspek


sp
.D

Su
sp

Covid-19 (112 kasus).


Su

Sumber : Data SKDR

Terbit : 11 Januari 2023


Minggu ke 44 - 52

ANALISIS PENYAKIT

ILI PNEUMONIA
PETA PERSEBARAN
750
KASUS PNEUMONIA
500

250

0
II

II

II

II

II

II

I
AR
AO

U
RA

AH
A

RA

AH

AN
AL

LA
G
U
AL

RS
TA

.M

G
N
TA
H

G
AN

IH
IP

N
G
IP

TA
LU

N
U

G
M

TE
W
D

TE

AN
AP

.A

U
PU
PK

AP
.A

SA

AP
ES
G

AP
EU

M
AC

.B

AM
M

AC

.K

AC
PK
AC
RU
PK

AY

.N
IL

M
IL

M
.K

IL
.C

PK
IL
D
D

.C

PK

.C
M
AN

.C
M

PK
M
M

PK

M
PK

M
PK
.G
PK

PK
PK
M

Penyakit merupai influenza atau (Influenza Like


PK

Illness) adalah penderita dengan riwayat demam dan


demam 38 derajat celcious disertai batuk <10 hari. GRAFIK KASUS PNEUMONIA
25
Tiga puskesmas dengan kasus ILI terbanyak yaitu
Adipala II (659 kasus), Cilacap Utara I (411 kasus), dan 20

Dayeuhluhur II (287 kasus). 15

10
TREN KASUS ILI
300 5

200
PK TE EJA

I
M JEN NG

II

AR CA NG I
U UN

CU I

I
G A II

II

AN . K NG I

N GIH II

PK TAR I

IL RO I

II
M NA G I

N AI

M AD PAR

M HL UI

. K AR

AP A I
AM H

M CIL BIN GU

PK KM NG

AY MA N

A
M EJA

M AJE N

L.
AN HU

M M. OY
PK CIM AN
A

A
PK MA PA
R

PU AR

PK ESU AL

Y
AN

PK EU NG

S
A

SE
G

G
AP G

H
R

.C

R
N

U
AN

N
IP
T
AC UN

K
PK RU SU
A

AC
S
D

M
A

.D G
PK M

E
I
. C . KE

PK M.

.W

PK M.
.C

.B

PK PK
PK M. M.

.K

.
A

.C
AN

M
.

.
M
M
PK PKM

K
IL

PK

100

D
M
.K
M

PK

.G
M
PK

0
TREN KASUS PNEUMONIA
30
4

2
-4

-4

-4

-4

-4

-4

-5

-5

-5
M

PETA PERSEBARAN KASUS ILI 20

10

0
4

2
-4

-4

-4

-4

-4

-4

-5

-5

-5
M

Tiga Puskesmas dengan kasus pneumonia terbanyak


yaitu Kedungreja (25 kasus), Tengah I (22 kasus),
Sampang (20 kasus). Pneumonia merupakan infeksi
akut pada jaringan paru-paru yang dapat disebabkan
oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus,
dan jamur.

Salah satu faktor risiko pneumonia adalah


paparan udara tercemar seperti asap rokok.
ILI dan Pneumonia dapat menjadi
kewaspadaan dini pada penyakit Flu Burung
(H5N1), Mers-CoV, Covid-19, dan influenza A
baru.

Terbit : 11 Januari 2023


Minggu ke 44 - 52

ANALISIS PENYAKIT
SUSPEK DEMAM TIFOID
200

150

100

50

0
AN U I

N I

A II

.C N

.M .M I
S

. B AN I

KM TA N
AM ARI

PK P U NG

II

W EJA

M I
AN

II

LU R I

PK NG II

II

II

KR A

II

II

I
I

TE N I
AO
U

PK . AD NG

M AD RA

AC NG

AY H L L.

PK UN YA

PK KM RU EGI

AH
AN M. REJ
E

AN GU
G

PK JER NG

I
PK PK IPA

PK UH HU

G
PK . BI AL
G

G
PK NT

SE
U
PA

IM HU
ED AL

M OY
SA AN

G
RS

AP HA
O
TA

PK G P RE

. C KES LE

G
. C AN

N
M NA

M CIL CU

L
A

CU
U NG
IP

N
AP
IP

ID
PK KR

K
PK NU EN

AC GI
I
AW U

K
G

N
M

AT
M

U
N
M

AN N

A
W

.S
.N U
N

AJ

U
IM

U
.S
AJ

.
A
G

PK . P
A

SA

M
U

. D EU
AR W

E
N

AR PK
PK M.
M

AC

.C
M

.J
PK . K
M

.
G
RU

PK

AY

M
.
M
PK M.
M

M
IL

M
M

PK

.
M
P

PK M.
.K

IL
PK
D

.D
.C
PK

M
.
AN

P
M

M
.K

M
.K
PK
.G

PK
M

M
M

PK

PK
PK

PETA PERSEBARAN KASUS SUSP. DEMAM TIFOID


Tifoid atau Tipes adalah penyakit infeksi sistematik akut yang
disebabkan infeksi Salmonella tyhpi dan dapat ditularkan melalui
berbagai cara yaitu makanan, jari tangan / kuku. muntahan, lalat
dan feses. Organisme tersebut dapat melalui makanan dan
minuman yang terkontaminasi oleh feses dan urine dari orang
yang terinfeksi kuman Salmonella.

TREN KASUS SUSP. DEMAM TIFOID


150

100

50

0
4

2
-4

-4

-4

-4

-4

-4

-5

-5

-5
M

Tiga besar puskesmas di Kabupaten Cilacap dengan kasus suspek demam tifoid yaitu Gandrungmangu I (151
Kasus), Cimanggu I (76 Kasus), dan Majenang I (52 Kasus). Penyakit ini berkaitan dengan hygiene pribadi dan sanitasi
lingkungan seperti CTPS, lingkungan yang kumuh, kebersihan tempat-tempat umum (restoran) yang kurang serta
perilaku masyarakat yang tidak mendukung untuk hidup sehat.

Terbit : 11 Januari 2023


PK
PK M
M .M
. G PKM A

0
50
100
150
AN . JEN
D WA AN
RU N G
N AR II
PK PK G M EJ
M M A
. K . A AN II
A D G
PK W IP U
M UN AL I
. A
PK CIL GA II
M AC NT
. C A EN
Minggu ke 44 - 52

IM P S
PK AN EL
M P G .I
. C KM GU
IL
DIARE AKUT
AC . M II
P A
PK K AP OS
PK M M. SE
M . K L.
. C KED RO II
IL U YA
AC N I
PK AP G R I
ANALISIS PENYAKIT

M U EJA
PK . P TA
AT RA
M
. G P PK IM I
AN M M UAK
D . B . CI N
RU IN P
N A ARI
G N
PK
P G

PETA PERSEBARAN KASUS DIARE AKUT


M K MA UN
.D M N
AY . AD GU
PK EU IPA II
M H L LA
PK . W UH I
PK M AN U
M .M A R
I
. K PK A RE
AR M. JEN JA
AN ER A J I
N

infeksi,
PK G UK G
M PU L I
.K P

0
50
100
150
200
250
N EG
A K C
PK RA M. UN I I
M M N SA
G
-4 .D M G II
4 AY PU PA
N
EU C NG
M H U
-4 PK LU NG
5 PK M H I
PK M . S U

kasus), Wanareja II (104 kasus), dan Gandrungmangu I (98 kasus).


malabsorpsi,
M . B ID R I
M .K A A I
-4 AM NT RE
J
6 PU AR A
N SA
M PK PK G RI
-4 PK M M. LA
7 PK M . JE KR UT
M . N RU OY
M .C U K A
-4 PK IL SA LE I
keracunan

8
memadai dan banyaknya gizi buruk.

M AC WU GI
. C AP N II
IL G
M A TE U
-4 PK CA NG II
9 M P AH
PK U
M . C TA II
M . N IM R
A A
-5
pangan

PK PK US NG II
0 M M AW G
.C .K U U
TREN KASUS DIARE AKUT

M IL ES N I
AC U GU
-5 PK A GI
1 M P H I
dan

. K TE AN
M ES N I
U GA
-5 G
2 IH H I
AN

Tiga besar puskesmas di Kabupaten Cilacap dengan kasus diare akut yaitu Majenang II (138
II

Terbit : 11 Januari 2023


terkait
penggunaan antibiotik (DTA/AAD). KLB diare sering terjadi di
daerah dengan kualitas sanitasi buruk, air bersih yang tidak
Diare adalah penyakit dimana penyebabnya adalah
Minggu ke 44 - 52

ANALISIS PENYAKIT
SUSPEK LEPTOSPIROSIS
DIARE BERDARAH/ 2
DISENTRI 1,5

30 1

0,5
20
0
10

2
-4

-4

-4

-4

-4

-4

-5

-5

-5
M

M
0

Data kasus suspek leptospirosis dilaporkan oleh


N

JA

II

II
AR
G

YA

EJ
TE

G
RE

AR
N

LE
RS

O
AN

CU

CU
G

KR

Puskesmas Jeruk Legi I ( 1 kasus), Kroya I (1 kasus),


TA

ID

K
N
G

U
N

.S
U

AN
N

.
PU

ER
M

PU
ED
U

M
PK
.B

.J
AW

dan Kampung Laut (1 kasus). Manusia dapat


PK
.K

M
AN

AN
M
.K

PK
PK
AR
PK

AR
M

terinfeksi Leptospirosis karena kontak secara


.K
PK

.K
M

M
PK

PK

langsung dengan urine hewan leptopsira (tikus,


Diare Berdarah atau Disentri penularannya anjing, kucing, sapi, dll). Penularan pada manusia
melalui fekal oral. Infeksi ini menyebar melalui terjadi melalui paparan pekerjaan (petani, peternak,
makanan dan air yang terkontaminasi dan petugas pembersih saluran air, militer, pengolah
biasanya terjadi pada daerah dengan sanitasi dan daging, dsb), rekreasi atau hobi olahraga air dan
hygiene perorangan yang kurang baik. Tiga besar bencana alam seperti banjir.
puskesmas dengan kasus disentri yaitu
Kawunganten (28 kasus), Kedungreja (7 kasus),
dan Karangpucung I (4 kasus). GIGITAN HEWAN PENULAR
TREN KASUS DISENTRI
RABIES (GHPR)
10 Penyakit Rabies merupakan penyakit menular akut
dari susunan syaraf pusat yang disebabkan oleh virus
7,5
rabies. Ditularkan oleh hewan penular rabies
5 terutama anjing, kucing, kera, dan lainnya yaitu
serigala, rakun, kelelawar. Cara penularan melalui
2,5
gigitan dan non gigitan (aerogen, transplantasi,
0 kontak dengan bahan mengandung virus rabies pada
kulit lecet dan mukosa).
4

2
-4

-4

-4

-4

-4

-4

-5

-5

-5
M

2 (dua) kasus GHPR yang masing-masing


dilaporkan oleh Puskesmas Karangpucung I di minggu
MALARIA KONFIRMASI ke-46 dan Puskesmas Sampang di minggu ke-51 .
Kasus GHPR sudah ditindaklanjuti oleh programer di
1 (satu) kasus Malaria konfirmasi dilaporkan
Subkoor Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
oleh Puskesmas Jeruk Legi II (1 kasus) pada
Menular.
minggu ke-44. Kasus malaria ini merupakan kasus
impor. Penyakit Malaria disebabkan oleh parasit
Malaria (plasmodium) bentuk aseksual yang
masuk ke dalam tubuh manusia yang ditularkan
oleh nyamuk malaria (anopheles) betina.

Terbit : 11 Januari 2023


Minggu ke 44 - 52

ANALISIS PENYAKIT

SUSPEK DENGUE
20

15

10

0
I

II

II

II

II

II

JA

II
AO
AN

L.

YA

RA
EJ
N
U
YA

L.

AN

U
RE
U
G
SE

PA
G

AR

LE

G
SE

RO

TA
H
.M

G
IH

RO

AN

N
IH

G
LU
AN
AP

AM

ID

AN
AP
G

U
N
.K
G

M
.K

U
IN
U

W
.S

U
AC

AP
U

IM

H
ER
AC

PK
.S

IM
ES

ED
M

.B

ES
M

EU

SA
IL

PK

AC
.C
M

.J
.K

IL
PK

.C
PK

.K
.K
M
.C

AY

U
PK

M
.C

IL
M

M
PK

.N
M
M

PK
M

PK

.D

.C
M
PK

PK

PK
PK
PK

M
PK

M
M

PK
PK
PK
PETA PERSEBARAN KASUS SUSPEK DENGUE TREN KASUS SUSPEK DENGUE

20

15

10

0
4

2
-4

-4

-4

-4

-4

-4

-5

-5

-5
M

M
Tiga besar puskesmas di Kabupaten Cilacap dengan
kasus suspek dengue yaitu Kesugihan I (18 kasus),
Kroya II (10 kasus), Cilacap Selatan I (9 kasus).

Suspek Dengue adalah orang yang mengalami demam tinggi (≥39 derajat Celcious) mendadak tanpa sebab yang
jelas 2-7 hari, mual, muntah, sakit kepala, nyeri dibelakang bola mata (nyeri retro orbital), nyeri sendi, dan adanya
manisfestasi pendarahaan sekurang-kurangnya uji tourniquet (rumple leed) positif. Sumber penularan penyakit ini
adalah gigitan nyamuk Aedes yang telah terinfeksi virus dengue, Terdapat 2 jenis vektor, yaitu Ae. aegypti dan Ae.
albopictus. Ae. aegypti merupakan vektor utama.

Terbit : 11 Januari 2023


Minggu ke 44 - 52

ANALISIS PENYAKIT

SUSPEK COVID-19
TREN KASUS SUSPEK COVID-19 75

80
50

60
25

40

0
20

AN

II
AO
AN

YA

G
N

L.
N
G

U
PA

SE
RO
.M

G
IH

CU

IM
AN

AM

AP
G

.K

N
M

AT
U
0

IM

PU

AC
PK

.S
M
ES

.P
PK

.C

M
.K

IL
M
G
M-44 M-45 M-46 M-47 M-48 M-49 M-50 M-51 M-52

PK

.C
AN
M

PK
M

PK

M
PK

AR

PK
.K
M
PK
3 (Tiga) besar Puskesmas dengan kasus suspek Covid-
19 yaitu Kesugihan I ( 72 kasus), Maos (18 kasus), dan
Kroya I (8 kasus). Kasus harian Covid-19 di Indonesia terus
mengalami peningkatan. Dari minggu ke-44 sampai
minggu ke-52 terjadi peningkatan yang tinggi di minggu
ke-50 atau sekitar pertengahan di bulan Desember 2022.
Pencegahan Covid-19 dengan vaksinasi lengkap hingga
booster, terutama booster ke-2 untuk lansia perlu
ditingkatkan kembali.

Terbit : 11 Januari 2023


Minggu ke 44 - 52

ANALISIS PENYAKIT
Permasalahan
SUSPEK CAMPAK 1. Data tidak sinkron dengan lintas program
1
2. Ketidaktepatan pelaporan dari faskes
0,75 jejaring
0,5 3. Beberapa petugas pelapor SKDR mengalami
0,25 masalah kesehatan sehingga ada pergantian
0 petugas pelapor SKDR
4

2
-4

-4

-4

-4

-4

-4

-5

-5

-5
M

M Rekomendasi dan Tindak Lanjut


3 (tiga) kasus suspek campak dilaporkan
1. Diharapkan kepada Puskesmas untuk
oleh Puskesmas Binangun, Patimuan, dan
Cimanggu I. Kasus suspek campak sudah menindaklanjuti data SKDR di wilayah
ditindaklanjuti dengan penyelidikan kerjanya.
epidemiologi serta pengambilan sampel, 2. Puskesmas membuat umpan balik
selanjutnya dikirim ke Balai Labkes dan kepada jejaring terkait ketepatan
Kalibrasi Yogyakarta. pelaporan SKDR
3. Petugas pelapor SKDR yang baru

SINDROM JAUNDICE AKUT mempelajari pedoman SKDR

Disusun Oleh :
1 (satu) kasus sindrom jaundice akut
dilaporkan oleh Puskesmas Binangun (1 Tim Surveilans Dinas kesehatan

kasus) pada minggu ke-49. Pasien seorang Kabupaten Cilacap

wanita berusia 19 th dan memenuhi kriteria


sindrom jaundice akut, yaitu kumpulan gejala
yang terdiri dari kulit dan sklera berwarna
kunin dan urine berwarna gelap yang timbul
secara mendadak. Kasus ini merupakan
kewaspadaan dini terhadap penyakit
menular hepatitis A dan E. Kasus telah
ditindaklanjuti dengan penyelidikan
epidemiologi.

Terbit : 11 Januari 2023

Anda mungkin juga menyukai