Anda di halaman 1dari 9

Oktober 2022 Minggu ke 40 - 43

BULETIN

SKDR
(Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon)

Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap

PENDAHULUAN
DETEKSI DINI PENYAKIT POTENSIAL KLB
Merupakan salah satu tujuan Agar memperoleh informasi Adapun hasil analisis SKDR
Surveilans Epidemiologi. yang valid, maka input W2 Dinas Kesehatan Kabupaten
Selama ini dikembangkan tersebut harus memiliki Cilacap minggu ke-40 sampai
melalui Sistem Kewaspadaan kelengkapan dan ketepatan dengan minggu ke-43 adalah
Dini dan Respon (SKDR) dengan yang tinggi. Dengan demikian, sebagai berikut:
menganalisis Laporan langkah-langkah respons dapat
mingguan (W2) yang bersumber dilakukan secara dini dan
dari Puskesmas dan Rumah permasalahan kesehatan dapat
Sakit. diminimalkan.

Terbit 17 November 2022


Minggu ke 40-43

Hasil Analisis SKDR Minggu ke 40-43

KELENGKAPAN DAN KETEPATAN

39 ALERT
P
ketepatan
ada minggu ke-40 sampai minggu ke-43 kelengkapan dan
SKDR sebesar 100%. Jumlah alert (sinyal
kewaspadaan/ informasi indikasi KLB pada SKDR) sebanyak 39
alert. Penyakit dengan jumlah alert terbanyak yaitu Suspek
Covid-19 (11 alert), Suspek Campak (5 alert) dan Suspek Dengue
(3 alert). Semua alert diverifikasi. Tidak ada indikasi KLB.
Subkoordinator Surveilans, KLB dan Imunisasi berkoordinasi
dengan lintas program terkait di Subkoordinator P2PM serta
petugas surveilans puskesmas.

PENYAKIT DALAM SISTEM SKDR

5 BESAR PENYAKIT 1.000

Berdasarkan data SKDR, jumlah


penyakit yang dilaporkan sebanyak 12
750
penyakit diantaranya Diare Akut,
Malaria Konfirmasi, Suspek Dengue,
Pneumonia, Diare Berdarah/ Disentri,
Suspek Demam Tifoid, Suspek 500

Campak, Gigitan Hewan Penular


Rabies, Suspek Leptospirosis, ILI,
Suspek HFMD, dan Suspek Covid-19. 250

5 besar penyakit yang dilaporkan di


SKDR yaitu Diare Akut (878 0
kasus), ILI (778 kasus), Suspek
ut

id

ia
IL

gu

on
fo
Ak

en

Demam Tifoid (400 kasus),


Ti

m
re

.D
am

eu
ia

sp

Pn
D

em

Suspek Dengue (111 kasus),


Su
.D
sp

Pneumonia (84 kasus).


Su

Sumber : Data SKDR

Terbit 17 November 2022


Minggu ke 40-43

ANALISIS PENYAKIT

ILI PNEUMONIA
PETA PERSEBARAN
250
KASUS PNEUMONIA
200

150

100

50

0
I

II

II

II

II

RI

II
AO
RA

AH

LA

U
LA

RA

AN
SA

G
U

A
TA

.M
G

N
A

R
TA
H

AN

IH
IP
N
IP

U
TA
LU
U

D
M

G
U
TE

W
D

AN
P

.A

U
PK

AP
.A

H
A

SA
P

ES
G
EU

M
AC

CA

.B
M

AC

.K
PK
RU
PK

AY

.N
IL

M
LA

IL

M
.C

PK
D
.D

.C
I

PK
.C

AN
M

PK
M
M

M
PK

PK
.G
PK

PK

P enyakit merupai influenza atau (Influenza Like


PK

Illness) adalah penderita dengan riwayat demam


dan demam 38 derajat celcious disertai batuk <10 GRAFIK KASUS PNEUMONIA
hari. Tiga puskesmas dengan kasus ILI terbanyak 25

yaitu Cilacap Utara I (248 kasus), Adipala II (224 20

kasus), dan Dayeuhluhur II (113 kasus). 15

10

TREN KASUS ILI 5

250 0

200
PK . M NG I

.W PS I

II

II

. M UH I

II

G I
II

IP II

I
U EJA

II
I

. G PK AN L. I

R
AR
AH

AN U

AN SA LA

PK DU NG
N
U
A

JA

AP GU

. A AN

G
AN IPA
PK UH AR
PK LAC AN

IM GG

PU A
G

R
AR

PK CIM N

LE
G

ES RS
E

A
E

CU
P
N

M LAC AN

H
A
AN M. AR

G
T

C
N
EN

M
. K TA
AC UT

K
PK RU INA

M JEN

I
U

N
D
G

N
M M.
M TE

A
A

L
M
AJ

150

ER
AP

PK PK
A
B
PK P

AR M.
M

E
A

.B

.J
N
M LAC

.C

.K
E
I

PK
.

. K PK

M
.C

AY
M

M
M
PK CI
IL

PK
PK CI

.D

PK
PK
.C

100
M
.
M
PK

M
M

PK
PK

50
0
TREN KASUS PNEUMONIA
M-40 M-41 M-42 M-43 40

PETA PERSEBARAN KASUS ILI 30

20

10

0
M-40 M-41 M-42 M-43

Tiga Puskesmas dengan kasus pneumonia terbanyak


yaitu Cilacap Utara II (22 kasus), Tengah I (14 kasus),
Majenang I (8 kasus). Pneumonia merupakan infeksi akut
pada jaringan paru-paru yang dapat disebabkan oleh
berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan
jamur. Salah satu faktor risiko pneumonia adalah
paparan udara tercemar seperti asap rokok. ILI dan
Pneumonia dapat menjadi kewaspadaan dini pada
penyakit Flu Burung (H5N1), Mers-CoV, Covid-19, dan
influenza A baru.

Terbit 17 November 2022


Minggu ke 40-43

ANALISIS PENYAKIT
SUSPEK DEMAM TIFOID
60

40

20

0
I

PK AW NA I

AN I
N

II

II

AN I

CU I

II

CU II

II

JA

II

.I

II

. K I II

I
AR

AR
AO
U

RA

YA
EJ

AP AN
TE

AN EL
U

AN LA

. D ESU JA
E

ER HU

G
AL
N

N
G

PK KM NG

EU IHA
U
G
R

SA AR

Y
AN

N
G

G
RS

RO
TA

LE
.W PS
M
. C AN

. B IPA
AC MP

O
. M IM

PK PKM CI
H
N

G
G

AR
IP

LU
AN

U
TA

. C KR
LU
AN AN

EN

G
U
U

PK PK M.

K
A
G

AT

.
M

W
SI
A

M
D

N
W

U
U

AC
N
AJ

.A
M

PU

H
PK

.S

AJ
PK . A

M
PK . BI

.
AR CIM

PU
H

PK
G

ED

PK . P

.
U

A
M
I

IL
M
N

PK
M

K
M
S

M
G

.J
.K

U
M

. K AYE

G
RU

PK
PK M.

AY
U

PK M.
PK
M

.N

M
IL

M
M

PK

AN
M
PK
.N

M
.K

M
PK
PK
D

.C

PK

PK
PK
D

M
PK
AN

AR
M
M

M
PK M.
.K
.G

PK
M

M
M

PK
PK

PETA PERSEBARAN KASUS SUSP. DEMAM TIFOID


Tifoid atau Tipes adalah penyakit infeksi sistematik akut
yang disebabkan infeksi Salmonella tyhpi dan dapat
ditularkan melalui berbagai cara yaitu makanan, jari tangan /
kuku. muntahan, lalat dan feses. Organisme tersebut dapat
melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh
feses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman Salmonella.

TREN KASUS SUSP. DEMAM TIFOID


125
100
75
50
25
0
M-40 M-41 M-42 M-43

Tiga besar puskesmas di Kabupaten Cilacap dengan kasus suspek demam tifoid yaitu Gandrungmangu I (52 Kasus),
Cimanggu I (50 Kasus), dan Majenang I (41 Kasus). Penyakit ini berkaitan dengan hygiene pribadi dan sanitasi
lingkungan seperti CTPS, lingkungan yang kumuh, kebersihan tempat-tempat umum (restoran) yang kurang serta
perilaku masyarakat yang tidak mendukung untuk hidup sehat.

Terbit 17 November 2022


PK
M
.K
AW
PK UN

0
25
50
75
M GA
.A N
D TE
PK IP N
M KM ALAP
PK
M K P .C . II
. G M IM MA
AN . C AN OS
I
D LA GG
R C U
PK UN AP I
M G SE I
Minggu ke 40-43

.K M L.
ED AN I
U GU
N
PK PK G I
M P M RE
. J
.D K C A
AY M. IPA
E K R
PK UH RO I
PK M YA
M
DIARE AKUT
. M LUH II
.G P A U
AN KM JE R
D . P NA II
RU A N
N T G
PK G IM I
PK M MA UA
M PK . JE N N
ANALISIS PENYAKIT

. K M R GU
AR . W UK II
A A LE
PK NG NA GI
I

PETA PERSEBARAN KASUS DIARE AKUT


PK M. PUN REJ
M CI L C A I
.
PK CI AC N I U
M LA AP G I
. D CA S I

Kawunganten (67 kasus), dan Maos (52 kasus).


AY P EL
E U .I
PK UH TAR I
M LU A
PK . B H I
M IN UR

infeksi,
. W AN I
PK PK AN GU

0
50
100
150
200
250
M M AR N
. K PK . A EJ
AR M DIP A I
AN . S AL
A A
PK G P MP I
M U AN
.M C N G

M-40
AJ UN
P EN G
P K A I
malabsorpsi,
PK KM M. NG
M . JE KR II
.N R O
U UK YA
SA L
E I
PK P WU GI
PK M KM N II

M-41
M . N . S GU
. C U ID
I S A II
PK LAC A W RE
keracunan

M A U JA
memadai dan banyaknya gizi buruk.

.K PT N
AM EN GU
PK PK PU GA I
M M. N H
.C B G II

M-42
IL AN LA
A T U
PK PK CA AR T
pangan

M M P U SA
. C . C T RI
TREN KASUS DIARE AKUT

IL IM AR
A A
PK CA AN II
dan

M P T GG
.K E
N U
ES I

M-43
U GA
G H
IH I
AN
II

Tiga besar puskesmas di Kabupaten Cilacap dengan kasus diare akut yaitu Adipala II (67 kasus),
terkait
penggunaan antibiotik (DTA/AAD). KLB diare sering terjadi di
daerah dengan kualitas sanitasi buruk, air bersih yang tidak
Diare adalah penyakit dimana penyebabnya adalah

Terbit 17 November 2022


Minggu ke 40 - 43

ANALISIS PENYAKIT
HMFD
DIARE BERDARAH/ Hand Foot Mouth Disease (HFMD) /
DISENTRI Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut adalah
penyakit yang ditemukan pada anak dibawah
6 10 tahun dan disebabkan oleh sekelompok
4 enterovirus. Penularannya melalui kontak
langsung dengan cairan tubuh penderita dan
2
oral fecal. Faktor yang mempengaruhi
0
penularan yaitu hygiene, kualitas air dan
N

JA

I
AR
YA

U
EJ

N
TE

kerumunan. 1 (satu) kasus HMFD dilaporkan


RE
N

G
PA
AR

RS
O
AN

AN
CU

G
R

AM

TA
ID

N
.K
G

M
.S

AN
N

PU
.S

Puskesmas Karangpucung I pada minggu ke-


M

G
ED
U

N
PK

.B
AW

G
PK

.K

RU
PK

AN

M
M
.K

PK

41 dan sudah ditindaklanjuti dengan


AR

PK

AN
M
PK

.K

.G
M

penyelidikan epidemiologi.
PK

PK

Diare Berdarah atau Disentri penularannya


melalui fekal oral. Infeksi ini menyebar
MALARIA KONFIRMASI
melalui makanan dan air yang terkontaminasi 3 (tiga) kasus Malaria konfirmasi
dan biasanya terjadi pada daerah dengan dilaporkan oleh Puskesmas Cilacap Utara II
sanitasi dan hygiene perorangan yang kurang (2 kasus) pada minggu ke-41 dan minggu ke-
baik. Tiga besar puskesmas dengan kasus 43, kemudian Puskesmas Jeruklegi I minggu
disentri yaitu Kawunganten (6 kasus), Kroya I ke-43. Kasus malaria ini merupakan impor
(4 kasus), dan Sidareja (4 kasus). dari Papua. Penyakit Malaria disebabkan
oleh parasit Malaria (plasmodium) bentuk
aseksual yang masuk ke dalam tubuh
manusia yang ditularkan oleh nyamuk
TREN KASUS DISENTRI malaria (anopheles) betina.

10
7,5
5
2,5
0
M-40 M-41 M-42 M-43

Terbit 17 November 2022


Minggu ke 40 - 43

ANALISIS PENYAKIT

SUSPEK DENGUE
50

40

30

20

10

0
II

II

JA

II

II

II

II

II

II

II
AR
AO
L.

AN

YA

G
N
AN

YA

L.

U
RE

AL

N
G
SE

PA
AL
LE

N
G

G
RS

SE
RO

.M

G
IH

U
O
G

AN

N
IH

CU
G

IP
AN
AP

AM
IP

C
TA
K

R
AN

AP
G

U
N
.K

D
G

N
M

.K
U

M
U

W
U
AC

AN

.A
U

IM

PU
ER

AC
PK

.S
.A
M

IM

PU
ES

ED

M
ES

SA
IL

M
PK

.C
M

.B
.J

.K

IL
M

N
PK
.C

G
.K
.K

G
.C

PK

U
PK
M

RU
.C

AN
PK

M
M

AN
M

.N
M
M

PK
M

PK

PK

M
PK

PK

D
AR
PK
PK

PK

AR

M
AN
PK

PK
.K
.K

.G
M
M

M
PK
PK

PK
PETA PERSEBARAN KASUS SUSPEK DENGUE TREN KASUS SUSPEK DENGUE
50
40
30
20
10
0
M-40 M-41 M-42 M-43

Tiga besar puskesmas di Kabupaten Cilacap


dengan kasus suspek dengue yaitu Kesugihan II
(44 kasus), Cilacap Selatan I (12 kasus), Kesugihan I
(8 kasus).

Suspek Dengue adalah orang yang mengalami demam tinggi (≥39 derajat Celcious) mendadak tanpa sebab
yang jelas 2-7 hari, mual, muntah, sakit kepala, nyeri dibelakang bola mata (nyeri retro orbital), nyeri sendi, dan
adanya manisfestasi pendarahaan sekurang-kurangnya uji tourniquet (rumple leed) positif. Sumber penularan
penyakit ini adalah gigitan nyamuk Aedes yang telah terinfeksi virus dengue, Terdapat 2 jenis vektor, yaitu Ae. aegypti
dan Ae. albopictus. Ae. aegypti merupakan vektor utama.
Terbit 17 November 2022
Minggu ke 40 - 43

ANALISIS PENYAKIT

SUSPEK CAMPAK
6
TREN KASUS SUSPEK CAMPAK
4 4

3
2

2
0
1

II

I
U

AH
TE
G

G
LE

AN

G
G

N
AN
K
0

TE
U

N
IM
ER

AP
U
M-40 M-41 M-42 M-43

.C
.J

AW

AC
M

.K
PK

IL
PK

.C
M
PK

M
PK
PETA PERSEBARAN KASUS CAMPAK/RUBELA KONFIRMASI

Kasus suspek campak terbanyak dari Puskesmas Jeruk Legi I


dengan jumlah 6 suspek. Kasus suspek campak sudah
ditindaklanjuti dengan penyelidikan epidemiologi serta
pengambilan sampel, selanjutnya dikirim ke Balai Labkes dan
Kalibrasi Yogyakarta.

Sumber penularan dari campak/rubela melalui


percikan ludah dan transmisi melalui udara
terutama melalui batuk, bersin atau sekresi
hidung. Komplikasi campak sering terjadi pada
anak usia <5 tahun dan penderita >20 tahun.
Selama tahun 2022
Komplikasi penyakit campak yang sering terjadi
(hingga 25 Oktober
adalah diare dan bronchopneumonia.
2022), dari 138 sampel
yang dikirim hasilnya 5
Penyakit rubela harus diwaspadai pada
positif campak dan 9
komplikasi ibu hamil trimester pertama
positif Rubella. Kasus
positif Campak/Rubela yang dapat menyebabkan bayi dalam
saat ini sudah sembuh kandungan menjadi abortus, prematur,
dan tidak ada penularan lahir mati, atau cacat.
setempat.

Peningkatan hasil
laboratorium konfirmasi
campak disebabkan
karena meningkatnya
surveilans aktif
puskesmas dalam
mengumpulkan sampel
suspek campak/rubela
di wilayah kerja masing-
masing.

Terbit 17 November 2022


Minggu ke 40 - 43

ANALISIS PENYAKIT TREN KASUS SUSPEK COVID-19


8
GIGITAN HEWAN PENULAR
RABIES (GHPR)
6

4
Penyakit Rabies merupakan penyakit menular
2
akut dari susunan syaraf pusat yang disebabkan
oleh virus rabies. Ditularkan oleh hewan penular 0
M-40 M-41 M-42 M-43
rabies terutama anjing, kucing, kera, dan lainnya
yaitu serigala, rakun, kelelawar. Cara penularan Kasus harian Covid-19 di Indonesia terus mengalami
melalui gigitan dan non gigitan (aerogen, peningkatan. Di Kabupaten Cilacap dalam sebulan
transplantasi, kontak dengan bahan mengandung terakhir terjadi peningkatan kematian kasus Covid-19
virus rabies pada kulit lecet dan mukosa). pada lansia yang memiliki komorbid dan belum
1 (satu) kasus GHPR dilaporkan oleh Puskesmas melakukan vaksinasi booster lengkap. Pencegahan
Cilacap Selatan II minggu ke-43. Kasus GHPR sudah Covid-19 dengan vaksinasi lengkap hingga booster dan
penggunaan protokol kesehatan perlu ditingkatkan
ditindaklanjuti oleh programer di Subkoor
kembali.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.

SUSPEK LEPTOSPIROSIS Permasalahan


Data kasus suspek leptospirosis dilaporkan oleh 1. Data tidak sinkron dengan lintas program
Puskesmas Cilacap Selatan II (1 kasus) di minggu ke- 2. Ketidaktepatan pelaporan dari faskes jejaring
43. Manusia dapat terinfeksi Leptospirosis karena 3. Beberapa petugas pelapor SKDR mengalami
kontak secara langsung dengan urine hewan leptopsira
masalah kesehatan sehingga ada pergantian
(tikus, anjing, kucing, sapi, dll). Penularan pada manusia
petugas pelapor SKDR
terjadi melalui paparan pekerjaan (petani, peternak,
petugas pembersih saluran air, militer, pengolah
daging, dsb), rekreasi atau hobi olahraga air dan
Rekomendasi dan Tindak Lanjut
bencana alam seperti banjir 1. Diharapkan kepada Puskesmas untuk
menindaklanjuti data SKDR di wilayah kerjanya.

SUSPEK COVID-19
2. Puskesmas membuat umpan balik kepada
jejaring terkait ketepatan pelaporan SKDR
10
3. Petugas pelapor SKDR yang baru mempelajari
7,5 pedoman SKDR
5
Disusun Oleh :
2,5

Tim Surveilans Dinas kesehatan


0
Kabupaten Cilacap
S

II

II

I
AO

AH

RA
N
YA

AN
N

PA

TA
.M

G
CU
RO

AT

EN
AM

.U
PU
M

.K

EL

.T
PK

.S

M
.S
M

PK
M
AN
PK

PK
PK

PK
AR
.K
M
PK

Data suspek Covid-19 dilaporkan oleh Puskesmas


Maos (4 kasus), Kesugihan I (1 kasus), dan Sampang (1
kasus).
Terbit 17 November 2022

Anda mungkin juga menyukai