Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN POSKESTREN

PONDOK PESANTREN DARUL ULUM DESA PASINAN

PROMKES
(PROMOSI KESEHATAN)
PUSKESMAS BAURENO

TAHUN 2022

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BAURENO
JALAN RAYA BAURENO NO 289
BOJONEGORO
BAB I
PENDAHULUAN

Pasal 28H ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945 menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk memperoleh
pelayanan kesehatan. Hal ini dapat diartikan bahwa kesehatan merupakan salah
satu hak asasi yang fundamental bagi setiap penduduk. Selain sebagai hak
asasi, kesehatan juga merupakan investasi. Untuk itu, mengingat kesehatan
merupakan tanggung jawab bersama, maka perlu diperjuangkan oleh berbagai
pihak bukan hanya jajaran kesehatan semata. Hal ini sejalan dengan pasal 9
ayat 1 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan yang
menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan,
mempertahankan, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Pemebrdayaan masyarakat di Pondok Pesantren merupakan upaya
fasilitas, agar warga Pondok Pesantren mengenal masalah yang diahdapi,
merencanakan dan mealkukan upaya pemecahannya dengan memanfaatkan
potensi setempat sesuai situasi, kondisi dan kebutuhan setempat. Upaya fasilitas
tersebut diharapkan pula dapat mengembangkan kemampuan warga pondok
pesantren untuk menjadi perintis/pelaku dan pemimpin yang dapat
menggerakkan masyarakat berdasarkan asas kemandirian dan kebersamaan.
Kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan Poskestren, lebih
diutamakan dalam hal pelayanan promotif (peningkatan kesehatan) dan preventif
(pencegahan), tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif
(pemulihan kesehatan), yang dilandasi semangat gotong royong dengan
pembinaan oleh Puskesmas setempat.
Pondok Pesantren merupakan salah satu bentuk lembaga pendidikan
keagamaan yang tumbuh dan berkembang dari oleh dan untuk masyarakat yang
berperan penting dalam pengembangan sumber daya manusia, diharapkan para
santri dan para pemimpin serta pengelola pondok pesantren tidak saja mahir
dalam aspek pembangunan moral dan spiritual dengan intelektual yang
bernuansa agamis, namun dapat pula menjadi penggerak/motor motivator dan
inovator dalam pembangunan kesehatan, serta menjadi teladan dalam
berperilaku hidup bersih dan sehat bagi masyarakat sekitar.
Mengingat pondok pesantren telah tumbuh dan berkembang hampir di
seluruh daerah, maka diharapkan kegiatan ini dapat menyebar secara merata di
seluruh Indonesia. Pada umumnya santri yang belajar di pondok pesantren
berusia antara 7-19 tahun, dan di beberapa pondok pesantren lainnya
menampung santri berusia dewasa. Poskestren merupakan bagian integral dari
UKS, di mana sasaran UKS adalah seluruh warga sekolah mulai dari taman
kanak-kanak hingga sekolah lanjutan menengah, yang meliputi sekolah umum,
keguruan, Sekolah Luar Biasa (SLB), termasuk pondok pesantren, baik jalur
sekolah maupun luar sekolah.
Bila ditilik dari sisi kesehatan, pada umumnya kondisi kesehatan di
lingkungan pondok pesantren masih memerlukan perhatian dari berbagai pihak
terkait, baik dalam aspek akses pelayanan kesehatan, berperilaku sehat maupun
aspek kesehatan lingkungannya. Salah satu upaya untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan bagi warga pondok pesantren adalah
menumbuhkembangkan Poskestren.
BAB II

Gambaran Umum Pondok Pesantren Darul Ulum Desa Pasinan

I. Profil Ponpes Darul Ulum Desa Pasinan


Pondok Pesantren Darul Ulum Pasinan Baureno berawal dari didirikannya
Pesantren Salafiyah oleh Al-Maghfurlah KH. Cholil bin Abdulloh Umar pada tahun
1937. Dalam perjalanan sejarahnya pernah menjadi Markas Laskar Hisbulloh dalam
rangka mempertahankan Kemerdekaan Indonesia sebagai baris belakang dan
pengiriman pemuda-pemuda ke medan perang melawan penjajah khususnya pada
peristiwa 10 november di Surabaya dilanjutkan dengan melawan Agresi Belanda
untuk merebut kembali tanah air Republik Indonesia.
Pada akhir tahun 1960-an
Pada akhir tahun 1960-an timbul keinginan dari masyarakat sekitarnya dan melihat
tantangan zaman untuk meningkatkan peran Pondok Pesantren perlu kiranya
adanya Pendidikan Formal, maka pada bulan Januari Tahun 1970 dengan didahului
beberapa kali pertemuan tokoh-tokoh masyarakat, alim ulama’, dan pejabat
pemerintah maka dibukalah sekolah Formal sekaligus tiga tingkatan yaitu Raudlatul
Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang
diresmikan pada bulan Januari 1970 oleh Bapak Djamaludin Abdulloh selaku Kepala
Jawatan Pendidikan Agama Propinsi Jawa Timur.

Pengasuh
1. KH. Cholil bin Abdulloh Umar
2. Imam Muchlas Cholil
3. H. Asrori Cholil
4. Hj. Ririn Muktamiroh Cholil, S.Pd.I, MM.

Pendidikan

Pendidikan Formal
1. PAUD
2. RA
3. MI
4. MTs
5. MA
6. SMK

II. Pentahapan Desa/Kelurahan Siaga Aktif


Wilayah Kerja Puskesmas Baureno terdiri dari 14 Desa dan semuanya
sudah merupakan Desa Siaga Aktif. Berikut rincian Desa Siaga Aktif beserta
Stratanya. Pentahapan Desa Siaga Puskesmas baureno, sebagai berikut :
Tabel 01. Desa Siaga Wilayah Kerja Puskesams Baureno
NO DESA SIAGA STRATA KET

1 Desa Drajat Purnama

2 Desa Banjaranyar Purnama

3 Desa Ngemplak Madya

4 Desa Sraturejo Purnama

5 Desa Banjaran Purnama

6 Desa Blongsong Madya

7 Desa Baureno Purnama

8 Desa Pasinan Madya

9 Desa Kauman Madya

10 Desa Trojalu Madya

11 Desa Bumiayu Madya

12 Desa Karangdayu Purnama

13 Desa Pomahan Purnama

14 Desa Sembunglor Madya


III. Pentahapan Poskestren
a. Poskestren Darul Ulum Desa Pasinan

Poskestren Darul Ulum Desa Pasinan

No Kriteria Ket Dokumentasi

1 Musyawarah Belum aktif


Masyarakat
Pondok Pesantren
(MMPP)

SK Belum ada

2 Survey Mawas Diri Belum aktif


(SMD)

3. Upaya Aktif
Pencegahan
Penyakit (jumat
bersih, olahraga
teratur, gerakan
pemberantasan
sarang nyamuk)

4. Penyuluhan Aktif penyuluhan


kesehatan di dengan Narasumber
kawasan Pondok Petugas Kesehatan
Pesantren Puskesmas Baureno
(Penyuluhan
Individu,
Penyuluhan
Kelompok)
5. Pelayanan Tersedia peralatan
Kesehatan P3K, namun tidak
Sederhana terawat
(Pertolongan
pertama pada
kecelakaan (P3K),
Pertolongan
Pertama pada
Penyakit (P3P)

6.

7. Dukungan dana Tersedia dukungan dana kesehatan


kesehatan

8. Peran serta Ada peran aktif masyarakat namun tidak ada peran aktif
masyarakat dan ormas
organisasi
kemasyarakatan

9. Peraturan kepala Ada peraturan kepala


Desa desa

10. Pembinaan PHBS Ada pembinaan PHBS rumah tangga di seluruh rumah
Rumah Tangga tangga

Anda mungkin juga menyukai