KUNJUNGAN KB
Nomor: 440 / KAK / 0047
A. PENDAHULUAN
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Prinsip penyelenggaraan
Puskesmas meliputi paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah,
kemandirian masyarakat, ketersediaan akses pelayanan kesehatan, teknologi
tepat guna, keterpaduan, dan kesinambungan.
Ada tiga fungsi utama yang dijalankan oleh Puskesmas antara lain:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Memberdayakan masyarakat dan keluarga
3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Puskesmas Bojongsari adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Purbalingga yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan Bojongsari. Dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Bojongsari, perlu
dilakukan kegiatan pembangunan berwawasan kesehatan yang difasilitasi
dengan pemberdayaan masyarakat.
Pelaksanaan pembangunan berwawasan kesehatan dilaksanakan
sesuai dengan visi – misi UPTD Puskesmas Bojongsari yaitu “Menjadi
Puskesmas yang Santun, Profesional dan berdaya saing guna
mewujudkan masyarakat sehat mandiri.” Untuk mewujudkan visi tersebut
Puskesmas Bojongsari menjabarkan dalam beberapa misi sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
berkesinambungan.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat melalui pendekatan keluarga.
3. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam rangka
mewujudkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan.
Adapun tata nilai yang diterapkan untuk mewujudkan visi dan misi diatas
adalah dengan “SANTUN” yaitu Sigap, Adil, Nurani, Tertib, Unggul, Nyaman.
B. LATAR BELAKANG
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta memperoleh
pelayanan kesehatan merupakan amanah yang tertuang dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat (1). Pembangunan kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis. Upaya kesehatan diselenggarakan
dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan.
Penyelenggaraan upaya kesehatan ini dalam Undang-Undang No.36
Tahun 2009 tentang kesehatan termasuk didalamnya adalah pelayanan
Keluarga Berencana (KB) yang juga memperhatikan fungsi sosial, nilai, norma
agama, sosial budaya, moral, dan etika profesi.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan yang paling
dasar dan terdepan dalam mewujudkan komitmen peningkatan mutu pelayanan
kesehatan. Melalui program pelayanan puskesmas, diharapkan akan tercapai
masyarakat yang mandiri menuju sehat sesuai dengan visi Departemen
Kesehatan. Program puskesmas terdiri dari program kesehatan dasar yaitu
Program Promosi Kesehatan, Program Kesehatan Ibu dan Anak, Program
keluarga Berencana, Program Pemberantasan Penyakit Menular, Program
Peningkatan Gizi, Program Kesehatan Lingkungan, Program Pengobatan, dan
program kesehatan pengembangan yaitu Program Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat, program Laboratorium, Program Kesehatan Sekolah, Program
Perawatan Kesehatan Masyarakat, Program Kesehatan Jiwa, dan Program
Kesehatan Gigi (Mubarak, 2009).
Salah satu program pokok pelayanan kesehatan di puskesmas adalah
pelayanan keluarga berencana ( KB ). Pelayanan KB yaitu program pelayanan
kesehatan di Puskesmas yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada
PUS (Pasangan Usia Subur) untuk . Berpartisipasi sebagai peserta KB,
pelayanan ibu hamil, bersalin nifas serta pelayanan bayi dan balita. (Konas,
2003; WHO, 2002)
Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam
paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian
yang serius, karena dengan mutu pelayanan Keluarga Berencana berkualitas
diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan
kesejahteraan.Dengan telah berubahnya paradigma dalam pengelolaan
masalah kependudukan dan pembangunan dari pendekatan pengendalian
populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada
kesehatan reproduksi serta hak reproduksi. Maka pelayanan Keluarga
Berencana harus menjadi lebih berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari
klien/ masyarakat dalam memilih metode kontrasepsi yang diinginkan (Prof. dr.
Abdul Bari Saifuddin, 2003).
Untuk mewujudkan pelayanan KB yang berkualitas,sebagai salah satu
satu upaya menurunkan AKI dan AKB (di perlukan bumil,bufas yang sehat baik
secara fisik dan mental ) oleh karena itu kegiatan kunjungan rumah bumil,bufas
sesuai visi misi puskesmas yang berbudaya mutu dan berdaya saing guna
mewujudkan masyarakat sehat mandiri. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan
kunjungan rumah KB di wilayah kecamatan puskesmas bojongsari selalu
mencerminakan budaya kerja dan tata nilai puskesmas yaitu SETIA (Selaras,
Empati, Tanggap,Ikhlas, dan amanah.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ,mengubah sikap dan perilaku ibu hamil,ibu
nifas agar memahami tentang bagaimana menjaga kesehatan
repoduksinya,agar mereka dapat menentukan sikap dalam menentukan alat
kontrasepsi apa yang akan mereka gunakan sesuai dengan kondisi
kesehatannya.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan bumil,bufas dalam perencanaan KB
b. Meningkatkan pengetahuan bumil,bufas tentang kesehatan
reproduksinya.
c. Meningkatkan pengetahuan bumil,bufas tentang macam-macam
alkon,fungsi,efektifitas,efek samping dari macam-macam alkon.