Anda di halaman 1dari 9

AGROSCRIPT Vol. 2 No.

1 (2020)
Hal. 1-9

UJI PERKECAMBAHAN BENIH PADI LOKAL JAWA BARAT AKIBAT PEMBERIAN


GIBERELIN PADA KONDISI CEKAMAN RENDAMAN

WEST JAVA LOCAL RICE SEED GERMINATION TEST DUE TO PROVISION OF


GIBERELIN IN SOAKING STRESS CONDITIONS

Roni Assafaat Hadi1*

1Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Winaya Mukti

Jl. Raya Bandung – Sumedang km.29 Tanjungsari, Kab.Sumedang 45362

*Korespondensi: roni.assafaat.hadi@gmail.com

Diterima / Disetujui

ABSTRAK

Upaya peningkatan produksi beras Nasional dihadapkan pada masalah cekaman biotik dan
abiotik yang dapat mengganggu pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Varietas padi tahan
rendaman dibutuhkan untuk mengantisipasi terjadinya penurunan hasil akibat banjir. Penelitian ini
mengkaji pengaruh konsentrasi giberelin terhadap perkecambahan padi lokal Jawa Barat pada
kondisi cekaman rendaman. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
pada sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan terhadap perkecambahan padi lahan rawan
banjir, diantaranya Konsentrasi giberelin 10 mg.L-1 memberikan hasil terbaik pada pengamatan
untuk masing-masing varietas lokal mesir. Varietas tanaman padi secara mandiri berpengaruh
terhadap jumlah kecambah umur 14 HST (hari setelah tanam), dan vigor benih.

Kata Kunci : giberelin, perkecambahan padi, varietas padi lokal

ABSTRACT

Efforts to increase national rice production are faced with biotic and abiotic stress problems
that can interfere with the growth and yield of rice plants. Soaking resistant rice varieties are
needed to anticipate the decline in yields due to flooding. This study examines the influence of
gibberellins concentration on local germination of West Java rice in soaking stress conditions.
Based on the results of research and discussion described previously, conclusions can be drawn
towards the germination of rice prone to flooding, the concentration of gibberellins 10 mg. L -1 gives
the best results on observations for each of the local varieties of egypt. Rice varieties independently
affect the number of seedlings aged 14 DAP (days after planting), and seed vigor.

Keywords: giberelin, local rice varieties, rice germination

PENDAHULUAN pertumbuhan penduduk Indonesia pada


Beras merupakan makanan rentang waktu 2005 – 2010 adalah 1,3%
pokok masyarakat di Indonesia. dengan jumlah penduduk 233,48 juta
Kebutuhan akan beras bagi Indonesia jiwa dan tingkat konsumsi beras bruto
dari tahun ke tahun akan semakin 139,5 kg per kapita, maka kebutuhan
meningkat seiring dengan pertambahan beras mencapai 32,49 juta ton. Untuk
jumlah penduduk. Estimasi laju mengantisipasi penambahan jumlah

1
AGROSCRIPT Vol. 2 No. 1 (2020)
Hal. 1-9

penduduk tersebut, maka Indonesia rendah sehingga absorpsi cahaya rendah


setidaknya harus menambah sehingga tidak terjadi kerusakan sistem
ketersediaan beras nasional hingga tujuh fotosintesis oleh fotooksidasi, kandungan
juta ton pada 2025 – 2030 (Direktorat protein bebas rendah karena lebih
Jenderal Prasarana dan Sarana banyak sintesa bahan untuk ketahanan
Pertanian, 2013). terhadap banjir, struktur daun dan
Upaya peningkatan produksi epidermis tidak rusak, dapat
beras Nasional dihadapkan pada masalah menghindari kekurangan oksigen (Du et
cekaman biotik dan abiotik yang dapat al., 2012).
mengganggu pertumbuhan dan hasil Varietas padi tahan rendaman
tanaman padi. Rendaman air merupakan dibutuhkan untuk mengantisipasi
salah satu faktor pembatas utama terjadinya penurunan hasil akibat banjir.
peningkatan produksi padi di lahan Berbagai penelitian varietas
rawan banjir, sedangkan sentra produksi dilaksanakan dalam upaya mengatasi
padi di Jawa Barat sebagian besar berada penurunan produksi akibat banjir seperti
pada wilayah rawan banjir. Perubahan menciptakan varietas-varietas padi
iklim global yang menyebabkan tahan rendaman seperti Inpara 3, Inpara
meningkatnya frekuensi banjir di 4 dan Inpara 5, tetapi penting juga untuk
berbagai wilayah dapat mengancam mengetahui tingkat kekuatan atau
stabilitas produksi beras Nasional (Aris toleransi daripada padi – padi lokal
Hairmansis et al., 2012). terhadap rendaman banjir.
Banjir mempengaruhi komposisi Sejak sekitar tahun 1955,
kandungan protein dalam akar. Varietas giberelin telah diketahui dapat
padi yang peka terhadap banjir akan mendorong perkecambahan benih.
mengalami kerusakan setelah terendam Giberelin dapat mengganti fungsi dari
banjir selama satu minggu. Varietas kebutuhan akan cahaya dan temperatur
toleran dengan gene SUB1 toleran dalam mendorong perkecambahan.
terhadap banjir mulai umur satu minggu Giberelin dipercaya sangat penting untuk
setelah semai sampai dua minggu mengontrol perkecambahan benih
sebelum berbunga (Mackill et al., 2012). secara alami (Copeland, 1978). Respon
Tanaman toleran banjir menunjukkan tanaman terhadap giberelin yang sering
fotosintesis yang tetap tinggi, kandungan muncul adalah pemanjangan batang.
air bebas dan efisiensi pemakaian air Pada beberapa tanaman, giberelin
tinggi pada hantaran daun dan potensial menginduksi pembungaan dan membuat
air daun yang rendah, kandungan klorofil tanaman kerdil memiliki pertumbuhan

2
AGROSCRIPT Vol. 2 No. 1 (2020)
Hal. 1-9

yang normal, memacu pematahan Eksperimen menggunakan


dormansi biji dan efek buah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola
partenokarpi (Salisbury, 1957). faktorial, yang terdiri dari dua faktor
Ditambahkan efek giberelin ini terlihat yaitu empat taraf konsentrasi giberelin
lebih berpengaruh dalam kondisi stress. dan lima taraf varietas padi sawah. Tiap
Untuk mengetahui kemampuan perlakuan diulang sebanyak dua kali,
tumbuh dan kemampuan adaptasi maka jumlah keseluruhan: 4 x 5 x 2 = 40
dengan lingkungan pada lahan rawan plot.
banjir, pengujian terhadap ketahanan Respon perkecambahan dan
varietas padi lokal Jawa Barat dan pertumbuhan tanaman dalam rangka
responnya terhadap pemberian giberelin menguji hipotesis, dilakukan analisis
(GA3) pada kondisi cekaman rendaman varians (uji F) dengan model linier
mutlak diperlukan, karena kemampuan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola
tumbuh atau penampilan tanaman faktorial yang dikemukakan oleh warsa
secara keseluruhan merupakan cerminan & Cucu (1982), sebagai berikut :
pengaruh genetik dan fenotipik selama Yijk = µ + ri + pj + vk + (pv)jk + ɛijk
proses perkembangan tanaman yang
bersangkutan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang telah dicapai terbagi
BAHAN DAN METODE pada hasil respons pengamatan
Penelitian ini mengkaji pengaruh penunjang dan hasil respons
konsentrasi giberelin (GA3) terhadap pengamatan utama, dimana :
perkecambahan, pertumbuhan serta 1. Respons Penunjang
komponen hasil padierbagai varietas Pengamatan penunjang dalam
padi local Jawa Barat pada lahan rawan percobaan ini meliputi suhu selama
banjir. Berdasarkan tujuan tersebut percobaan di screen house dan di
maka sifat dari penelitian ini adalah lapangan, kelembaban udara di screen
verifikatif dilakukan dengan pendekatan house dan di lapangan, serangan hama
eksperimen di laboratorium dan di dan penyakit pada saat perkecambahan
lapangan. dan pertumbuhan, serta gulma yang
Penelitian dilaksanakan di tumbuh dominan baik pada saat
Rumah Kaca dan lapangan kebun perkecambahan maupun pada saat
produksi Fakultas Pertanian Universitas pertumbuhan tanaman.
Winaya Mukti Tanjungsari – Sumedang, Keadaan suhu udara rata-rata
dengan ketinggian tempat 850 m dpl. selama percobaan suhu udara rata-rata

3
AGROSCRIPT Vol. 2 No. 1 (2020)
Hal. 1-9

di dalam screen house adalah 24 °C dan


kelembaban udara relatifnya adalah rata-
rata 81,2 %. Sedangkan suhu udara rata-
rata di lapangan adalah 23 °C dan
kelembaban udara relatifnya adalah rata-
rata 82,2 % .
Selama percobaan berlangsung
ada beberapa gulma yang tumbuh di
Gambar 1. Perkecambahan benih padi.
areal percobaan baik pada saat
Begitu juga dengan perlakuan
percobaan perkecambahan maupun pada
secara mandiri, baik perlakuan tingkatan
percobaan pertumbuhan. Pada
konsentrasi giberelin (GA3) maupun
percobaan perkecambahan muncul
berbagai varietas padi lokal Jawa Barat
gulma semanggi (Marsilea crenata),
tidak menunjukkan pengaruh yang nyata
penanggulangannya dengan cara
terhadap jumlah kecambah. Hal ini
melakukan penyiangan setiap tiga hari
disebabkan setiap perlakuan tingkatan
sekali.
konsentrasi giberelin (GA3) maupun
2. Respons Utama
berbagai varietas padi lokal Jawa Barat
Respons utama atau pengamatan
belum terlihat efeknya pada umur
utama adalah pengamatan yang datanya
perkecambahan 7 HST. Untuk lebih
digunakan untuk menjawab hipotesis,
jelasnya pengaruh perlakuan tingkatan
yang meliputi : jumlah kecambah, vigor
konsentrasi giberelin (GA3) maupun
benih, panjang akar kecambah, panjang
berbagai varietas padi lokal Jawa Barat
pupus kecambah, bobot kering
terhadap jumlah kecambah pada
kecambah, tinggi tanaman, jumlah
cekaman salinitas tinggi dapat dilihat
anakan per rumpun, dan nisbah pupus
pada Tabel 1.
akar.
Setelah terjadi penyerapan air,
a. Jumlah Kecambah
enzim diaktifkan dan masuk ke dalam
Hasil perhitungan analisis sidik
endosperm dan terjadi perombakan zat
ragam mengenai jumlah kecambah, tidak
cadangan makanan. Enzim amilase
terjadi interaksi antara berbagai varietas
merombak pati menjadi glukosa, enzim
padi lokal Jawa Barat dan tingkatan
lipase merombak lemak menjadi asam
konsentrasi giberelin (GA3) terhadap
lemak dan gliserol, sedangkan enzim
jumlah kecambah pada umur 7 HST.
protease merombak protein menjadi
asam amino. Senyawa-senyawa

4
AGROSCRIPT Vol. 2 No. 1 (2020)
Hal. 1-9

sederhana ini akan diangkut ke embrio diaktifkan untuk membentuk α amylase


untuk pertumbuhan. Selain itu dari (Gardner et al., 1991). Organ pertama
aktivitas kerja enzim protease akan yang muncul dari biji yang berkecambah
dihasilkan asam amino yang berguna adalah radikula, yaitu akar embrionik.
untuk pembentukan protein baru Berikutnya, ujung tunas harus
misalnya α amilase. Apabila enzim α menembus permukaan tanah. Pada
amilase semakin meningkat maka proses kacang ladang dan banyak tumbuhan
hidrolisis amilum menjadi gula dikotil lainnya, hipokotil akan
sederhana dapat berlangsung lebih membentuk seperti suatu kait, dan
cepat. Pembentukan α amylase juga pertumbuhan akan mendorong kait itu
dipengaruhi oleh giberelin yang ada ke atas permukaan tanah (Campbell,
dalam embrio. Pada awal 2002).
perkecambahan asam giberelin
Tabel 1. Pengaruh Berbagai Varietas Padi Lokal Jawa Barat dan Tingkatan Konsentrasi Giberelin
(GA3) terhadap Jumlah Kecambah Pada Umur 7 HST
No. Perlakuan Jumlah Kecambah
1. Pengaruh Varietas Padi :
v1 (Lokal mesir) 34,38 a
v2 (Lokal sarinah) 10,38 a
v3 (Lokal joglo) 17,13 a
v4 (Mareum) 16,50 a
v5 (Inpara kontrol) 42,63 ab
2. Pengaruh Konsentrasi Giberelin :
g0 (0 mg.L-1) 11,90 a
g1 (5 mg.L-1) 13,80 a
g2 (10 mg.L-1) 20,50 a
g3 (15 mg.L-1) 16,50 a
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5%.

Jika dilihat dari hasil perhitungan pengaruh tertinggi ditunjukan oleh


perlakuan berbagai tingkatan varietas inpara kontrol (v5).
konsentrasi giberelin (GA3) diperoleh Hasil perhitungan analisis sidik
hasil tidak berpengaruh nyata untuk ragam mengenai jumlah kecambah pada
tingkatan konsentrasi giberelin 0 mg.L-1 umur 14 HST, tidak terjadi interaksi
(g0), 5 mg.L-1, 10 mg.L-1, dan 15 mg.L-1 antara berbagai varietas padi lokal Jawa
dengan berbagai varietas padi local Jawa Barat dan tingkatan konsentrasi
Barat, tetapi hanya memberikan giberelin (GA3) terhadap jumlah
pengaruh mandiri pada masing-masing kecambah pada umur 14 HST.
perlakuan. Pelakuan yang memberikan

5
AGROSCRIPT Vol. 2 No. 1 (2020)
Hal. 1-9

Tabel 2. Pengaruh Berbagai Varietas Padi Lokal Jawa Barat dan Tingkatan Konsentrasi Giberelin
(GA3) terhadap Jumlah Kecambah Pada Umur 14 HST
No. Perlakuan Jumlah Kecambah
1. Pengaruh Varietas Padi :
v1 (Lokal mesir) 46,38 c
v2 (Lokal sarinah) 20,75 a
v3 (Lokal joglo) 28,38 a
v4 (Mareum) 36,88 b
v5 (Inpara kontrol) 48,88 c
2. Pengaruh Konsentrasi Giberelin :
g0 (0 mg.L-1) 25,90 a
g1 (5 mg.L-1) 24,10 a
g2 (10 mg.L-1) 29,30 a
g3 (15 mg.L-1) 26,60 a
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5%.

Pada pengamatan jumlah tumbuh benih pada kondisi yang


kecambah umur 14 HST diperoleh bahwa suboptimum. Perlakuan yang diberikan
hasil perhitungan perlakuan berbagai hanya memberikan pengaruh mandiri
tingkatan konsentrasi giberelin (GA3) pada masing-masing perlakuan.
diperoleh hasil tidak berpengaruh nyata Pelakuan yang memberikan pengaruh
untuk tingkatan konsentrasi giberelin 0 tertinggi ditunjukan oleh varietas inpara
mg.L-1 (g0), 5 mg.L-1, 10 mg.L-1, dan 15 kontrol (v5).
mg.L-1 dengan berbagai varietas padi Begitu juga dengan perlakuan
local Jawa Barat, tetapi hanya secara mandiri, baik perlakuan
memberikan pengaruh mandiri pada konsentrasi giberelin maupun berbagai
masing-masing perlakuan. Pelakuan yang varietas padi lokal Jawa Barat tidak
memberikan pengaruh tertinggi menunjukkan pengaruh yang nyata
ditunjukan oleh varietas inpara kontrol terhadap vigor benih. Hal ini disebabkan
(v5). setiap tingkatan konsentrasi giberelin
b. Vigor Benih maupun berbagai berbagai varietas padi
Hasil perhitungan analisis sidik lokal Jawa Barat belum terlihat efeknya
ragam mengenai vigor benih, tidak pada umur perkecambahan 14 HST.
terjadi interaksi antara berbagai varietas Untuk lebih jelasnya pengaruh
padi lokal Jawa Barat dan tingkatan konsentrasi giberelin dan varietas padi
konsentrasi giberelin (GA3) terhadap sawah terhadap vigor benih pada
jumlah kecambah pada umur 14 HST. cekaman genangan dapat dilihat pada
Vigor benih menunjukkan kemampuan Tabel 3.

6
AGROSCRIPT Vol. 2 No. 1 (2020)
Hal. 1-9

Tabel 3. Pengaruh Berbagai Varietas Padi Lokal Jawa Barat dan Tingkatan Konsentrasi Giberelin
(GA3) terhadap Vigor Benih Pada Umur 14 HST
No. Perlakuan Vigor Benih (%)
1. Pengaruh Varietas Padi :
v1 (Lokal mesir) 69 b
v2 (Lokal sarinah) 24 b
v3 (Lokal joglo) 34 a
v4 (Mareum) 35 a
v5 (Inpara kontrol) 85 b
2. Pengaruh Konsentrasi Giberelin :
g0 (0 mg.L-1) 24 a
g1 (5 mg.L-1) 28 a
g2 (10 mg.L-1) 45 a
g3 (15 mg.L-1) 33 a
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5%.

c. Panjang Pupus Kecambah Hal ini disebabkan setiap tingkatan


Hasil perhitungan analisis sidik berbagai varietas padi lokal Jawa Barat
ragam mengenai panjang pupus maupun tingkatan konsentrasi giberelin
kecambah, tidak terjadi interaksi antara (GA3) belum terlihat efeknya pada umur
berbagai varietas padi lokal Jawa Barat perkecambahan 14 HST terhadap
dan tingkatan konsentrasi giberelin panjang pupus kecambah tanaman padi,
(GA3) terhadap panjang pupus kecambah sehingga tidak terjadi pengaruh yang
pada umur 14 HST. berbeda nyata. Untuk lebih jelasnya
Begitu juga dengan perlakuan pengaruh berbagai varietas padi lokal
secara mandiri, baik perlakuan berbagai Jawa Barat dan tingkatan konsentrasi
varietas padi lokal Jawa Barat maupun giberelin (GA3) terhadap terhadap
tingkatan konsentrasi giberelin (GA3) panjang pupus kecambah pada umur 14
tidak menunjukkan pengaruh yang nyata HST dapat dilihat pada Tabel 5.
terhadap vigor panjang pupus kecambah.
Tabel 5. Pengaruh Berbagai Varietas Padi Lokal Jawa Barat dan Tingkatan Konsentrasi Giberelin
(GA3) terhadap Panjang Pupus Kecambah Pada Umur 14 HST
No. Perlakuan Panjang Pupus Kecambah (cm)
1. Pengaruh Varietas Padi :
v1 (Lokal mesir) 14,21 a
v2 (Lokal sarinah) 16,76 a
v3 (Lokal joglo) 15,46 a
v4 (Mareum) 17,04 a
v5 (Inpara kontrol) 15,66 a
2. Pengaruh Konsentrasi Giberelin :
g0 (0 mg.L-1) 11,72 a
g1 (5 mg.L-1) 10,46 a
g2 (10 mg.L-1) 14,55 a
g3 (15 mg.L-1) 14,05 a
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5%.

7
AGROSCRIPT Vol. 2 No. 1 (2020)
Hal. 1-9

Meskipun menurut Brian and Saran


Hemming (1955), giberelin mampu Berdasarkan kesimpulan
merubah tanaman yang kerdil menjadi tersebut di atas maka dapat
tinggi tetapi hal itu tidak berlaku untuk dikemukakan yaitu disarankan untuk
fase perkecambahan, terutama untuk mencari konsentrasi giberelin dan
panjang pupus kecambah. Hal ini varietas padi lokal Jawa Barat yang
kemungkinan disebabkan oleh terbaik, diperlukan penelitian lebih
kandungan giberelin banyak terdapat lanjut mengenai pengaruh konsentrasi
pada tanaman masih muda (Salisbury giberelin dengan tingkat genangan atau
and Cleon, 1995) sehingga proses rendaman, dengan konsentrasi giberelin
pemanjangan kecambah hanya yang lebih variatif, tingkat volume
memanfaatkan hormon pertumbuhan genangan atau rendaman yang lebih
terutama giberelin yang ada pada variatif dan penggunaan varietas padi
tanaman muda tersebut tanpa yang lebih lengkap, dan perlu penelitian
mengambil giberelin tambahan yang lebih lanjut dengan meggunakan ZPT
diberikan. (Zat Pengatur Tumbuh) yang lain selain
giberelin untuk mencari hasil terbaik
KESIMPULAN DAN SARAN sebagai upaya peningkatan produksi di
Kesimpulan lahan rawan banjir.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diuraikan pada DAFTAR PUSTAKA
sebelumnya, maka dapat ditarik Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. (2013). Deskripsi
kesimpulan antara berbagai varietas padi
varietas unggul baru padi.
lokal Jawa Barat dan tingkatan Sukamandi: Balibangtan -
Kementerian Pertanian.
konsentrasi giberelin (GA3) terhadap
Brian, P. W., & Hemming, H. G. (1955).
padi cekaman genangan terhadap The Effect of Gibberellic Acid on
Shoot Growth of Pea Seedlings.
perkecambahan tanaman padi yaitu
Physiologia Plantarum 8(3), 669 –
konsentrasi giberelin (g2) 10 mg.L-1 681.
Campbell, N. A. (2002). Biologi Jilid 2.
memberikan hasil terbaik pada
Jakarta: Erlangga.
pengamatan untuk masing-masing Copeland, L. O. (1978). Seed Germination.
Principles of Seed Science and
varietas lokal mesir (v1) dan varietas
Technology 4 : 7. Minneapolis –
tanaman padi secara mandiri Minnesota: Burgess Publishing
Company.
berpengaruh terhadap jumlah kecambah
Direktorat Jenderal Prasarana dan
umur 14 HST (hari setelah tanam), dan Sarana Pertanian. (2013). Kajian
Potensi Lahan Untuk Perluasan
vigor benih.

8
AGROSCRIPT Vol. 2 No. 1 (2020)
Hal. 1-9

Tanaman Padi Sawah. Dirjen CSU Cooperative Extension, Ft.


Prasarana dan Sarana Pertanian, Collins, CO.
Kementerian Pertanian Republik Wareing, P. F., & Phillips, I. D. J. (1981).
Indonesia. Growth And Differentiation In
Gardner, F. P., Pearce, R. B., & Mitchell, R. Plants. 3rd edition. Pergamon
L. (1991). Fisiologi Tanaman Press. New York.
Budidaya. Jakarta: UI Press. Widjaja, Adhi, I. P. G., Subiksa, I. G. M.,
Salisbury, F. B. (1957). Plant Life. New Sutcipto, P., & Radjagukguk, B.
York: Scientific American Inc. (1990). Pengelolaan Tanah dan
Salisbury, F. B., & Cleon, W. R. (1995). Air Lahan Pasang Surut, Studi
Fisiologi Tumbuhan: Biokimia Kasus Karang Agung, Sumatera
Tumbuhan. Bandung: ITB Press. Selatan. Dalam Usaha Tani di
Warsa, T & Cucu, S. A. (1982). Teknik Lahan Pasang Surut dan Rawa.
Perancangan Percobaan Risalah Seminar Hasil Penelitian
(Rancangan dan Analisis). Serial Proyek Swamps II. Bogor, 19 - 21
Pengenalan Dasar – dasar September 1989.
Statistik Terapan. Bandung: Yan, W., Dilday, R., Helms, R., & Bourland,
Fakultas Pertanian Universitas F. (2004). Effect of Giberrellic
Padjadjaran. Acid on Rice Germination and
Waskom, R. M., Bauder, T. S., Davis, J. G., Seedling Emergence in Stress
& Cardon, G. E. (2003). Condition. Arkansas Agricultural
Diagnosing Saline and Sodic Soil Experiment Station Research
Problems. CSU Cooperative Series 517. 303 – 316.
Extension Fact Sheet no. 0.521.

Anda mungkin juga menyukai