Anda di halaman 1dari 39

Dampak Negatif Peledakan

terhadap Lingkungan
Peledakan
Air Blast
Toxic
fumes
Fly rock

Blast damage
Surface waves
Structure

Explosives

Burden
Source: Thomas 1993
Dampak Kegiatan Peledakan
• Getaran / Vibration
• Bising dan Air Blast
• Gas Beracun
• Fly Rock
Getaran
• Pelepasan energi kimia seketika menyebabkan medan tegangan dinamik pada
batuan sekitarnya.
• Medan tegangan menghasilkan deformasi elastik yang merambat menjauh dari
sumber peledakan (dalam bentuk gelombang seismik, Jaeger & Cook, 1979)
• Untuk kasus sumber seismik ‘spherical’ dalam ruang elastik homogen, satu-satunya
gerakan yang dihasilkan adalah compressive searah dengan perambatan.
• Namun, peledakan tidak selalu ‘spherical’ sempurna dan media perambatan tidak
selalu kontinyu dan homogen. Pembentukan beberapa jenis gelombang seismik
disebabkan oleh kondisi-kondisi non-ideal ini (Grover, 1973)
• Tingkat vibrasi didefinisikan sebagai nilai puncak kecepatan partikel (Peak Particle
Velocity/ PPV) yaitu kecepatan puncak partikel batuan ketika bergerak
meninggalkan posisi semula, dan kembali ke posisi semula. (mm/sec)
Jenis Gelombang Seismik

Cepat rambat gelombang, Peluruhan

Energi
Gerakan Partikel
Body waves

Primary/compression waves Secondary/shear waves

Surface waves

Rayleigh waves Love waves


Parameter Getaran

Simpangan

Waktu

1 siklus

Durasi
Faktor yang mempengaruhi

Tak terkontrol Terkontrol


− Geologi − Muatan bahan peledak
− Topografi − Jarak
− Bidang lemah − Jenis bahan peledak
− Respon struktur/ − Waktu tunda
Resonansi − Keakuratan sistem
inisisasi
− Geometri/arah
peledakan
Pengaruh Kondisi Lapangan

Jarak

Rock Soil

Geologi
Sumber: Dyno Nobel, Groundbreaking Performance,-
Muatan BP & Waktu tunda

Charge/blast 4 holes

0 t1 t2 t
3

t1
Charge/blast 4 holes t2
Delay per 1 hole t3
Sumber: Dyno Nobel, Groundbreaking Performance,-
Arah Penambangan

• Getaran peledakan • Getaran tanah


meluruh sejalan dengan meningkat dengan
kemajuan kemajuan
penambangan penambangan
• Frekuensi dan • Frekuensi dan
simpangan rendah simpangan tinggi
Sumber: Dyno Nobel, Groundbreaking Performance,-
Pengaruh Getaran

1. Respon manusia – Ketidaknyamanan


- Getaran akibat operasi peledakan hadir bersamaan dengan suara.
- Suara ‘tidak ramah’ bersamaan dengan getaran mudah dipersepsikan sebagai
gempa.
- Getaran bisa dinilai kecil bagi seseorang, bila getaran tidak berpengaruh negatif
terhadapnya. Misal, bisa membuat retak rumah atau membangunkan bayi-tidur?
- Penting untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana
getaran berpengaruh terhadap bangunan dan struktur lainnya, untuk memotong
siklus ketakutan/ekspektasi negatif.
- Manusia akan lebih toleran bila waktu paparan pendek, megetahui mengapa mereka harus
terkena getaran, dan bagaimana geteran akan mempengaruhi mereka dan lingkungan sekitar, serta
mereka mengetahui waktu kapan akan merasakan getaran.
Pengaruh Getaran

2. Respon bangunan – Kerusakan


• Bangunan dikonstruksi dengan berbagai cara: beberapa lebih solid
dibanding yang lainnya, dimensi berbeda, material dan metode
konstruksi berbeda dan tipe pondasi berbeda.
• Intensitas, janis, interval frekuensi, panjang gelombang getaran, dan
arah perambatan gelombang relatif terhadap struktur.
Kategorisasi Konstruksi Rumah

Sumber: Awal Surono,-


Konstruksi Tidak Baik
Konstruksi Tidak Baik
Rumah panggung, yaitu rumah yang berdiri
diatas sejumlah tiang sehingga lantainya tidak
berada diatas tanah. Rumah panggung ini
seharusnya masih merupakan rumah yang
cukup baik menahan getaran asalkan material
yang berada diatas tiang merupakan material
yang ringan, misalnya kayu.
Konstruksi Tidak Baik
Respon Bangunan

3 kategori kerusakan bangunan :


1. Direct vibration damage – Rusak dari kondisi belum rusak
sebelum hadirnya getaran
2. Accelerated Aging – Akumulasi kerusakan akibat beberapa
kali terkena getaran, misal pondasi
3. Indirect vibration damage – Getaran dapat menyebabkan
‘settlement’ bangunan (settlement = penurunan)
Respon Bangunan

⚫ Karakteristik getaran
⚫ Karakteristik struktur
⚫ Frekuensi natural struktur
bangunan < 20Hz
⚫ Resonansi terjadi bila
frekuensi getaran sesuai
dengan frekuensi natural
struktur bangunan
Pengukuran Tingkat Getaran Peledakan

Triaxial Accelerometer Vibration Waveform


0.4

0.3

0.2

Acceleration (m/s2 )
0.1

0.0

-0.1

-0.2

-0.3
Transversal
-0.4 Longitudinal
Vertical
-0.5
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5
Time (s)

A4 A3 A2 A1
Upaya Mengurangi Tingkat Vibrasi
• Pola penyalaan diatur agar detonasi per lubang tembak lebih dari
17 ms.
• Kurangi jumlah lubang dan diameter lubang tembak
• Bagi jenjang penambangan menjadi beberapa jenjang
• Hindari burden yang terlalu besar >> Fragmentasi buruk
• Slot/ Line drilling
Blast Damage Zone (BDZ)
Damage Zone Extent PPV (m/sec)
Crushed (Rc) 4 → 6D 20
Dh=9-7/8”
Fractured (Rf) 12 → 15D 5
Influenced (Ri) 50 → 60D 1.5
Bising
• Bunyi adalah apa yang manusia dengar
• Bising adalah suara yang tidak
diinginkan
• Bunyi dihasilkan oleh objek yang
bergetar dan sampai ke telinga
pendengar sebagai gelombang di udara
Parameter Bunyi

• Frekuensi
• Tekanan bunyi
• Kekuatan bunyi
• Waktu
Frekuensi
• Orang muda sehat bisa mendengar
suara dengan frekuensi 20 - 20,000 Hz.
• Suara manusia pada saat berbicara
berkisar 300 - 3,000 Hz.
Tekanan bunyi (sound pressure)
• Fluktuasi tekanan udara yang dihasilkan oleh sumber bunyi.
• Manusia normal bisa mendengar tekanan bunyi terendah
0.00002 Pa (20 microPa). Percakapan normal biasanya berada
pada tekanan 0.02 Pa.
• Tekanan suara biasanya dinyatakan dalam decibels (dB)

Sound Pressure Level (SPL) = 20 log ( 0.02/ 0.00002) = 20 log


(1000) = 60 dB
Air blast
• Air Blast/ ledakan udara adalah sejumlah tertentu energi bahan
peledak yang keluar ke atmosfer
• Istilah yang dipakai untuk peristiwa bergetarnya udara
• Penyebabnya :
• Tekanan Udara
• Pelepasan Gas
• Pelepasan Stemming

• Air Blast menjadi penyebab keluhan utama masyarakat dibandingkan


vibrasi
Struktur Pembatas
Peluruhan yang signifikan dapat diperoleh dengan menggunakan struktur
pembatas solid

Sumber: Hinman, 2008


Air blast
• Air Blast merambat melalui udara pada jarak yang jauh.
• Dekat ke sumber peledakan, cepat rambat shock adalah supersonic, kemudian
berkurang (cepat) ke kecepatan suara.
• Bila udara homogen (tanpa adanya gradien temperatur dan arah angin, cepat
rambat konstan dan ‘shock front’ menyebar ‘spherical’).
• Kecepatan suara 340 m/s (STP). Kecapatan bertambah (kira-kira) 2% untuk
setiap kenaikan temperatur 10oC
• Temperatur turun untuk kenaikan elevasi (gradien rata-rata 0.6oC per 100 m.
Gradien temperatur
• Gelombang suara akan terdengar sampai jarak yang jauh. Biasanya sering terjadi
saat musim dingin atau sore menjelang malam.
Respon Manusia

Tingkat air blast aman


(AS 2187.2-1993)

Batas untuk ketidak nyamanan manusia 120 dB


Batas untuk menghindari kerusakan struktur 133 dB
Respon Manusia

Tingkat air blast aman


(Siskind, 1980)

0.1 Hz High pass system 134 dB


2 Hz High pass system 133 dB
5 or 6 Hz High pass system 129 dB
C-slow (events not exceeding 105 dB
2 sec. Duration)
Kerusakan Struktur
1 psi = 6.89 kpa
Menghindari keluhan masyarakat?
• Penjelasan yang baik kepada masyakarat tentang kegunaan operasi peledakan
dan efek yang ditimbulkan.
• Pemilihan waktu peledakan yang baik, misal hindari peledakan pada pagi dan
sore hari karena kemungkinan gradien temperatur. Rentang waktu dimana
masyarakat berada di rumah.
• Lakukan penghijauan di sekitar perumahan masyarakat (sebagai barrier)
• Operasi peledakan terkontrol (untuk mereduksi air blast), misal gunakan ‘good
stemming’, kurangi jumlah lubang dan diameter lubang tembak, bagi jenjang
penambangan menjadi beberapa jenjang, ganti detonating cord dengan Nonel
atau detonator listrik, lindungi detonating cord dengan pasir, dll.
Good Stemming?
• Agregat berbentuk angular
• Ukuran yg benar, ‘rules of thumb’ 0,1 - 0,2 x diameter lubang tembak
• Panjang stemming minimum 16 – 24 kali diameter
• Panjang stemming minimum 0,7 – 1,3 burden
Fly Rock
• Fragment Batuan yang terlempar akibat energi peledakan
• Akan selalu ada fly rock di setiap kegiatan peledakan, namun yang
berbahaya adalah fragmen batuan yang terlempar melebihi jarak
aman
Gas Beracun
• Bahan peledak bereaksi menghasilkan energi oleh proses oksidasi
• Kebanyakan bahan peledak adalah ‘CHNO explosives’
Ammonium Nitrate (𝑁𝐻4 𝑁𝑂3 ) dan Fuel Oil (𝐶16 𝐻34 )
Zero Oxygen Balanced

Anda mungkin juga menyukai