RIAN TIARNO
06121281722033
DISUSUN OLEH:
RIAN TIARNO
NIM. 06121281722033
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
Oleh:
RIAN TIARNO
06121281722033
iii
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
PERNYATAAN KEASLIAN
Rian Tiarno
NIM. 06121281722033
vi
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan hanya kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat melaksanakan kerja praktek yang bertempat di PT.
Mariana Bahagia pada tanggal 16 Desember 2019 sampai 20 Januari 2020.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan dan penyelesaian laporan ini kami buat sebagai salah
satu syarat menyelesaikan mata kuliah kerja praktek yang dilakukan oleh penulis.
Dalam kerja praktek ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya penyusun mampu
melaksanakan kerja praktek dan menyelesaikan laporan kerja praktik
dengan baik.
2. Bapak Yonhlee W Sutjipto, selaku Direktur Utama di PT. Mariana
Bahagia, Banyuasin, Sumatera Selatan.
3. Bapak Vendy Primadiyanto selaku pembimbing utama.
4. Bapak Drs. Harlin, M.Pd. dan Drs. H. Darlius, M.Pd. MM selaku
Koordinator sekaligus dosen pembimbing praktik industri.
5. Kedua orang tua, serta saudara-saudaraku yang selalu memberikan
motivasi, doa, serta cinta yang tulus bagi penulis.
6. Rekan-Rekan Mahasiswa dan adik-adik SMK, Serta Staff dan karyawan
dari PT. Mariana Bahagia.
7. Semua pihak yang turut mengambil peran besar ataupun kecil, baik dalam
pelaksanaan kerja praktek dan penyelesaian laporan oleh penulis di PT.
Mariana Bahagia.
vi
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
Rian Tiarno
NIM. 06121281722033
vi
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
BAB I
PENDAHULUAN
1
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
2
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
3
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
4
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
BAB II
6
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
Galangan kapal ini terletak di Sungai Musi, Sumatera Selatan dan dapat
diakses melalui darat yaitu terletak di Jalan Sabar Jaya, kecamatan Banyuasin
Kabupaten Musi Banyuasin atau kira-kira 30 km dari Bandar Sultan Mahmud
Badarudin Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. PT. Mariana Bahagia
memiliki lahan seluas 5 ha. Sejak awal pembangunannya sudah dilengkapi dengan
3 unit slipways berkapasitas 1,000 DWT (dead weight ton) untuk melaksanakan
perawatan dan perbaikan kapal.
7
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
8
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
Lokasi PT. Mariana Bahagia berkantor pusat di Jalan Sabar Jaya, Mariana
Ilir, Kabupaten Banyuasin atau kira-kira 30 km dari Bandar Sultan Mahmud
Badarudin Palembang Propinsi Sumatera Selatan. PT. Mariana Bahagia memiliki
lahan seluas 5 ha. Sejak awal pembangunannya sudah dilengkapi dengan 3 unit
slipways berkapasitas 1,000 DWT (dead weight ton) untuk melaksanakan
perawatan dan perbaikan kapal.
Dewan Direksi
Direktur
Utama
9
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
a. Visioner
Bekerja Cerdas.
b. Integritas
c. Inovatif
d. Professional
10
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
11
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
BAB 3
Kegiatan Praktik
12
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
hanya meminimumkan volume ruang mesin atau panjang kamar mesin namun
harus di pertimbangkan pencapaian layout yang rational untuk mesin utama dan
mesin bantu. Juga harus dipertimbangkan kemungkinan untuk pemasangan,
pengoperasian, perawatan praktis, reparasi maupun penggantian.
13
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
14
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
15
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
16
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
1. Pemakaian material lebih sedikit sekitar 1/3 dari pemakaian material dok apung
dari plat.
2. Harganya kurang lebih 25 % lebih kecil disbanding harga dok apung dari plat.
3. Tidak akan berkarat dan tak akan diperlukan pengecatan.
4. Biaya eksploitasi lebih rendah disbanding dengan dok apung dari plat (dengan
memperhitungkan, lebih rendahnya pemeliharaan, biaya perbaiakan dan
penggantian). Berdasarkan penelitian dok apung dari beton bertulang tak
membutuhkan perbaikan besar, tidak seperti dok apung dari plat setiap 20 tahun
karat diadakan reparasi besar.
5. Kekuatan serta daya tahannya menunjukkan beberapa ketebalan.
Kekurangannya ialah :
1. Umur pemakain lebih rendah dibanding dok kolam.
2. Memerlukan dalam perairan yang cukup dalam agar jngan sampai dok apung
duduk dilumpur ( dasar peranan ) pada waktu akan dapat menaikkan kapal.
3. Memakai tenaga yang lebih besar dibanding dengan dok kolam.
Dok tarik (Slip Way) adalah fasilitas pengedokan kapal dengan cara
medudukan kapal diatas kereta yang disebut trolley dan menarik kapal tersebut
dari permukaan air dengan mesin derek dan tali baja melalui suatu rel yang
17
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
18
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
19
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
20
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
3.2.3 PERSIAPAN
Bila SOW telah selesai, SOW tersebut dapat ditawarkan pada galangan-
galangan yang bersedia mengerjakan atau dengan kata lain ditenderkan. Namun
bila ada kerusakan atau permasalahan operasional yang bersifat darurat maka
prosedur ini bisa ditiadakan dengan cara langsung menunjuk galangan yang
langsung bisa menangani kerusakan dan permasalahan tersebut.
Dari proses sebelumnya telah ditentukan SOW dari kapal yang akan
melakukan docking. Dari SOW tersebut, owner akan membuka proses tender
kepada pihak pihak dock yang dipilih. Setiap dock akan mengajukan penawaran,
21
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
dan owner akan memilih dock yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan,
serta berdasarkan rekomendasi dari owner surveyor. Proses ini memerlukan waktu
yang cukup panjang. Jika kapal mengalami masalah operasional yang cukup berat
atau darurat, proses di atas dapat diringkas.
22
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
23
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
Sebelum dilakukan docking, surveyor dari kelas (BKI, NK, GL dsb) akan
menginspeksi kapal. Dari hasil inspeksi, surveyor kelas akan membuat
rekomendasi perbaikan yang kemudian diserahkan kepada pihak kapal.
Rekomendasi tersebut juga harus dimasukkan ke dalam SOW dan nantinya juga
turut diserahkan kepada pihak dock.
Di Indonesia badan yang melakukan inspeksi kapal dilakukan oleh PT.
Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO) atau disingkat BKI. BKI merupakan satu-
satunya badan klasifikasi nasional yang diberikan kewenangan oleh pemerintah
Indonesia untuk mengklasifikasi kapal niaga berbendera Indonesia. Kegiatan
klasifikasi tersebut merupakan kegiatan penggolongan kapal berdasarkan
konstruksi lambung, mesin, dan listrik kapal dengan tujuan memberikan salah satu
penilaian atas laik laut kapal tersebut untuk berlayar.
24
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
b. PERSIAPAN:
1) Menyiapkan drawing kapal.
2) Menyiapkan docking list dan repair list.
3) Menyiapkan trim yg dikehendaki.
4) Menyiapkan peralatan dan spare part yg ada di kapal.
b. PERSIAPAN:
1) Menyiapkan tender harga dana atender dock.
2) Menyiapkan surat kepada dock yang ikut tender.
3) Menyiapkan surat kepada instansi yg terkait.
4) Menyiapkan instruksi ke kapal.
5) Menyiapkan schedule kapal operasi.
25
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
b. PERSIAPAN:
1) Menyiapkan ikut tender harga dan dock.
2) Menyiapkan peralatan2 dan spare part.
3) Menyiapkan SDM yang dibutuhkan.
4) Menyiapkan fasilitas dock.
5) Menyiapkan surat ke instansi terkait.
26
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
27
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
3.2.8 Pengontrolan
Owner Surveyor dibantu oleh tim harus selalu melakukan pengawasan
pada semua pekerjaan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan selama
berlangsungnya docking. Pengawasan harus meliputi kualitas sesuai dengan
spesifikasi dan jadwal penyelesaiannya.
Segera setelah pekerjaan selesai, hasil pekerjaan harus diinspeksi untuk
disetujui atau ditolak. Owner Surveyor, dibantu oleh tim, harus
mengkonfirmasikan semua pekerjaan termasuk pekerjaan tambahan yang telah
dikerjakan dan diselesaikan sesuai dengan:
Spesifikasi perbaikan
Persetujuan pekerjaan tambahan
Spesifikasi atas kebutuhan kualitas yang telah disetujui.
Jadwal dan rencana kemajuan kerja yang telah disetujui
28
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
bekerja sama dengan nahkoda dan juga galangan untuk pengujian akhir ini.
Nahkoda akan mengoperasikan semua sistem dan juga komponen yang direpair,
atau lebih mudahnya mengoperasikan kapal. Kemudian nahkoda akan mengetes
dan apabila dalam kapal masih terdapat kesalahan atau pun missing repair , maka
nahkoda akan melaporkan ke owner surveyor bahwa pada bagian ini masih
terdapat kesalahan. Maka owner surveyor akan langsung menkoordinir ke pihak
galangan bahwa pada bagian ini masih terdapat kegagalan sistem. Maka pihak
galangan akan memperbaiki ulang sistem yang gagal ataupun komponen tersebut,
karena masih menjadi tanggungan atau garansi dari galangan.
3.3 Proses Pengedokan (docking)
Setelah kapal dinaikkan ke atas dock, hal selanjutnya yaitu melakukan
proses-proses yang dibutuhkan untuk memperbaiki bagian-bagian kapal yang
perlu dilakukan perbaikan sesuai dengan data perbaikan yang sudah dibuat oleh
pemilik kapal dan galangan kapal.
Perbaikan pada bangunan kapal dilakukan terbatas hanya pada daerah
yang telah diberi penandaan atau marking saja bedasarkan permintaan dari
owner surveyor atau kesepakatan bersama antara pihak owner surveyor, class
surveyor dan pihak galangan kapal.
3.3.1 Pembersihan
Beberapa cara telah kita kenal pembersihan badan kapal diantaranya :
• Pembersihan dengan cara mekanis yaitu dengan peralatan penyekrapan dan
pemukulan
29
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
Cara ini memakai sekrap baja yaitu semacam pisau pipih yang tajam
ujungnya dan dengan memakai tangkai dari kayu. Pembersihan dengan cara ini
secara manual menggunakan tenaga manusia.
Pada tahap ini akan dilakukan pekerjaan pemotongan plat dan bagian
konstruksi lainnya yang terkait dengan perbaikan kapal, bagian kapal yang
dipotong adalah bagian yang sesuai dengan marking yang telah disetujui bersama.
Untuk menghemat waktu, pemotongan profil konstruksi dapat dilakukan
bersamaan dengan pemotongan plat kulit kapal, kecuali jika profil dipertahankan
atau tidak diganti. Alat yang digunakan umumnya memakai cutting torch
(lampu potong) dengan memakai campuran gas L.P.G dan Oksigen bertekanan
atau memakai alat plasma cutting. Alat bantu yangdigunakan antara lain; palu
(hammer) dan chains block. Bila lokasi perbaikan berada pada tempat yang tinggi
maka dibutuhkan alat peranca atau staging. Peranca dapat dibuat dengan memakai
potongan-potongan plat yang dibentuk menjadi flat bar (berbentuk persegi
panjang) dan dikombinasikan dengan papan kayu atau bambu yang disatukan
sebagai tempat berpijaknya pekerja atau dapat juga menggunakan staging jenis
portable atau scaffolding yang banyak dijual atau disewakan dipasaran, lengkap
dengan catwalknya untuk tempat berpijaknya pekerja. Tenaga kerja yang
digunakan disebut fitter atau tukang setel. Seorang fitter harus memiliki
keterampilan memotong yang baik dan mampu melakukan penyetelan
(fitting) pergantian konstruksi sesuai dengan bentuk orisinilnya, selain itu
fitter juga harus mampu melakukan pekerjaan pengelasan yang berhubungan
dengan penyetelan.
30
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
31
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
Welding dilakukan setelah proses fitting selesai, welding dimulai dari bagian
dalam kapal, bagian yang terlebih dahulu dilakukan pengelasan adalah profil
konstruksi atau kerangka kapal, kemudian menyusul bagian kulit kapal.
Pengelasan pada bagian plat kulit kapal dilakukan terhadap bagian plat dibagian
dalam terlebih dahulu, sedangkan bagian luar plat kulit kapal menyusul
kemudian setelah melalui proses gouging (baca: gojing) pada bagian gap antara
plat dengan menggunakan kawat las khusus untuk gouging atau memakai kawat
gouging khusus (berbahan karbon) dengan dibantu tekanan angin dari compressor.
Prinsip dasar dari gouging adalah membuka atau membuat alur pengelasan
sehingga akar pengelasan dari hasil pengelasan dibagian dalam atau sisi
sebaliknya menjadi terlihat jelas dan bersih dari terak (slag) yang tersisa, sehingga
diharapkan pengelasan yang dilakukan pada sisi luar plat kulit kapal, hasilnya
dapat menyatu dengan baik dengan hasil pengelasan dari sisi dalam plat kulit
kapal. Alat yang digunakan untuk pengelasan adalah welding machine atau mesin
las (listrik). Ada 2 jenis mesin las yaitu; mesin las AC (memakai arus listrik AC)
dan mesin las DC (memakai aruslistrik DC). Pada saat mesin las digunakan, arus
listrik (current range) harus disesuaikan dengan ukuran kawat las (electrode)
yang dipakai dan juga disesuaikan dengan posisi pengelasan atau welding position
(flat, horizontal, vertical atau overhead). Ukuran arus dapat memakai acuan
yangterdapat pada kemasan atau pembungkus kawat las yang digunakan.
32
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
dan hal-hal yang berkaitan dengan sambungan antara bagian profil konstruksi
yang lama dengan bagian profil konstruksi yang baru, serta slag atau terak hasil
pengelasan yang belum dibuang atau dilepas dari kampuh las.
3.3.8 Pengecatan
33
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
Pengecatan bagian kapal yang berada pada bagian yang terendam air laut
secara terus menerus, sehingga perlu penanganan dan perhatian secara khusus dan
serius. Pada bagian ini perlu dengan 3 lapisan diantaranya :
1. Cat primer
2. Cat Intermediate
1. Cat Primer (P), yaitu cat dasar, merupakan lapisan pertama berlangsung pada
permukaan pelat. Cara ini berfungsi untuk menutup pori-pori pelat dan
sekaligus sebagai daya scrap atau lekat dengan lapisan berikutnya.
2. Cat Anti Corrosion (AC), cat ini mempunyai sifat menahan oksidasi sehingga
menahan korosi pada pelat. Biasanya digunakan pada lapisan kedua setelah
cat primer.
3. Cat Anti Fouling (AF), cat ini mempunyai sifat mengurangi daya tempel dan
mematikan binatang laut, sehingga mengurangi banyaknya binatang laut yang
menempel pada waktu berlabuh. Cat ini dipergunakan pada bagian kapal pada
antara lunas sampai dengan garis air. Dimana pada bagian ini selalu tercelup
air dan sangat mungkin ditempel binatang laut.
4. Cat Bottop (B/T), cat Bottop yaitu cat yang mempunyai daya korosif yang
tinggi dan merupakan lapisan setelah anti korosi. Cat ini dipergunakan pada
daerah antara garis muat kosong dan garis muat penuh. Dimana pada daerah
ini merupakan daerah yang sangat mungkin terjadi korosi karena selalu
terjadi perubahan antara tercelup air dan terkena udara.
5. Cat Top Side (T/S), cat ini dipergunakan untuk cat akhir (finished paint) yang
dipergunakan dibagian kapal diatas garis air penuh dan warnanya harus
disesuaikan dengan warna kapal.
34
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
6. Cat Deck, yaitu cat yang dipergunakan untuk mengecat deck, selain yang ada
pada daerah tertentu misalnya: Halt paint digunakan untuk palkah, funnel
digunakan untuk cerobong.
7. Cat Bitominious, yaitu cat khusus untuk bagian jangkar, rantai jangkar dan
chain locker (kotak jangkar)
3.4 Implementasi
Laporan ini dibuat untuk membahas masalah docking khususnya pada kapal
Golden Tulip, hal-hal yang menjadi perhatian selama pembuatan laporan yaitu
mulai dari pengertian docking sendiri, jenis dock, proses dock, perencanaan dock,
dan lain-lain. Semua itu dilakukan agar sewaktu-waktu laporan ini dapat
digunakan sebagai bahan kajian yang dapat bermanfaat bagi perusahaan dan
laporan ini bisa jadi arsip yang dapat menambah citra yang baik untuk perusahaan
dan lembaga pendidikan khususnya Universitas Sriwijaya.
35
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan Praktik Industri di PT. Mariana Bahagia dalam hal ini
terfokus pada DOCKING PADA KAPAL GOLDEN TULIP. Berdasarkan
uraian laporan yang terbagi atas beberapa bab diatas, didapatkan beberapa
kesimpulan, yaitu :
1. PT. Mariana Bahagia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
pembuatan dan perbaikan kapal, perusahaan ini berlokasi di Jalan Sabar Jaya,
Mariana Ilir, Kabupaten Banyuasin.
2. Pengedokan (docking) merupakan bagian terpenting dari beberapa kegiatan
perbaikan atau repairing kapal.
3. Kapal dinaikkan ke atas dock tergantung dari kondisi kapal yang akan
diperbaiki, serta lama pengerjaannya dapat dilihat seberapa banyaknya dan
parahnya kerusakan atau hampir rusaknya kapal.
4. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) merupakan badan klasififkasi resmi di
Indonesia yang diberikan kewenangan oleh pemerintah untuk mengklasifikasi
kapal niaga berbendera Indonesia.
4.2 Saran
Saran disini dapat diberikan kepada mahasiswa dan siswa yang praktik
industri di PT. Mariana Bahagia serta staff dan karyawan perusahaan agar dapat
mengikuti dan metaati peraturan yang ada di perusahaan baik itu aktif dalam
bekerja serta menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sehingga dapat
meningkatkan semangat kerja agar dapat memberikan hasil yang maksimal yang
dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan maupun bagi diri pribadi.
36
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
LAMPIRAN
1. PelaksanaanPraktik
a. Unit Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, mahasiswa yang berjumlah
14 orang dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 5 orang dan 9 orang.
Ada beberapa hari yang kelompoknya digabung karena adanya materi yang
harus dikerjakan bersama. Selanjutnya mahasiswa berkelompok atau bersama
ditempatkan di lapangan sesuai dengan job atau tugas yang telah diberikan
oleh pembimbing. Dihari-hari terakhir mahasiswa memfokuskan di satu
tempat yang ia pilih, disini penulis memilih DOCKING Pada KAPAL
GOLDEN TULIP.
37
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
Tanggal Kegiatan
16 Desember 2019 Pembukaan kegiatan praktek industry di PT.
Mariana Bahagia serta pengarahan langsung dari
pembimbing lapangan
17 Desember 2019 Setelah hari pertama pengenalan dilapangan,
Pembimbing membawa kami ke kapal KMP.
BAHTERA NUSANTARA 01 PALEMBANG,
untuk pengenalan didalam kapal bagian geladak
antara dan geladak kendaraan.
18 Desember 2019 Setelah dibagian , selanjutnya bapak pembimbing
membawa kami kebagian ruang mesin yang ada
dibagian bawah.
19 Desember 2019 Mahasiswa dibagi menjadi ke dalam 2 kelompok
yang terdiri dari 5 orang dan 9 orang untuk
mencatat nama pipa udara. Kami kelompok 2
mendapat bagian pada geladak penumpang.
20 Desember 2019 Lalu dihari selanjutnya, kelompok dibagi ulang
menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 6 orang dan
8 orang untuk mencatat kode pipa udara dan kode
pipa dalam ruang tangki serta kode-kode pada
lantai gladak antara dan gladak kendaraan.
23 Desember 2019 Mahasiswa dibagi kelompok menjadi 5 kelompok
yang berisikan 3 orang mahasiswa dan satu
kelompok berisikan 2 orang.
26 Desember 2019 Melakukan pengamatan pada kapal yang sedang
dilakukan proses sandblasting pada kapal Golden
Tulip.
27 Desember 2019 Pada 2 kelompok yang belum mendapatkan giliran
tugas pemberian warna dan arah pada pipa
dilakukan pada tanggal ini.
30 Desember 2019 Bapak pembimbing menyuruh Mahasiswa keliling
38
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
39
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
40
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
3. Daftar Hadir
41
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
Pembimbing Lapangan
42
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
43
Laporan Praktek Industri PT Mariana Bahagia.
44