5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
Pengertian, prinsip
& bentuk korupsi
Kelompok 2 dan 4
Kelas III B
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 1/33
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
DASAR PERATURAN
tentang
Pemberantasan
Tindak Pidana
Korupsi
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 2/33
Analisis
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
Pengertian korupsi
Berdasarkan
No.20 Tahun UU
2001No.31 TahunPemberantasan
tentang 1999 j.o UU
Tindak Pidana Korupsi, bahwa yang dimaksud
dengan :
• Tindak korupsi (pasal 2 ayat 1) adalah
setiap orang yang secara melawan hukum
melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara.
• Tindak korupsi (pasal 3) adalah setiap
orang yang dengan tujuan menguntungkan
diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan
yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 3/33
Analisis
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
1. Keuangan Negara
adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk
apapun, yang dipisahkan atau yang tidak
dipisahkan, termasuk di dalamnya segala bagian
kekayaan negara dan segala hak dan kewajiban
yang timbul karena :
a. berada dalam penguasaan, pengurusan, dan
pertanggungjawaban pejabat lembaga Negara,
baik di tingkat pusat maupun di daerah;
Analisis
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
2. Perekonomian Negara
adalah kehidupan perekonomian yang disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan ataupun usaha
masyarakat secara mandiri yang didasarkan pada kebijakan
Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun di daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
yang bertujuan
kesejahteraan memberikan
kepada manfaat,rakyat.
seluruh kehidupan kemakmuran, dan
Selain kedua merugikan keuangan negara dann perekonomian negara,
menurut UU No.20 Tahun 2001 bahwa tindak pidana korupsi juga
melanggar hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat secara luas. Sehingga
tindak pidana korupsi perlu digolongkan sebagai kejahatan yang
pemberantasannya harus dilakukan secara luar biasa.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 5/33
Analisis
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
Prinsip korupsi
tindak pidana meliputi perbuatan-perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi secara “melawan hukum” dalam
pengertian formil dan materiil. Dengan perumusan tersebut, pengertian
melawan hukum dalam tindak pidana korupsi dapat pula mencakup
perbuatan-perbuatan tercela yang menurut perasaan keadilan masyarakat
harus dituntut dan dipidana.
Dalam UU No.31 Tahun 1999,
tindak pidana korupsi dirumuskan
secara tegas sebagai tindak
pidana formil. Hal ini sangat
penting untuk pembuktian.
Dengan rumusan secara formil
yang dianut dalam Undang-
undang tersebut, meskipun hasil
korupsi telah dikembalikan kepada
negara, pelaku tindak pidana
korupsi tetap diajukan ke
Tindak pidana korupsi juga berlaku bagi pegawai negeri sipil yang
terdiri atas :
a. pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
tentang Kepegawaian;
b. pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-
undang Hukum Pidana;
c. orang yang menerima gaji atau upah dari keuangan negara atau
daerah;
d. orang yang menerima gaji atau upah dari suatu korporasi yang
menerima bantuan dari keuangan negara atau daerah; atau
e. orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi lain yang
mempergunakan modal atau fasilitas dari negara atau masyarakat.
Yang dimaksud dengan fasilitas adalah perlakuan istimewa yang
diberikan dalam berbagai bentuk, misalnya bunga pinjaman yang
tidak wajar, harga yang tidak wajar, pemberian izin yang eksklusif,
termasuk keringanan bea masuk atau pajak yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 7/33
Analisis
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
Bentuk korupsi
Dalam UU No.31 Tahun 1999 j.o UU No.20
Tahun 2001 disebutkan bentuk-bentuk tindak
pidana korupsi (unsur-unsur) yaitu :
• Pasal 2
Secara melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau keuangan
dapat merugikan suatu korporasi
negara yang
atau
perekonomian negara.
• Pasal 3
Dengan tujuan menguntungkan diri
sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan atau sarana
yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi
negara. 8/33
Analisis
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
• Pasal 5
a. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara
atau penyelenggara dengan
negara maksud
tersebut supaya
berbuat pegawai
atau negeri
tidak berbuat
sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan
kewajibannya; atau
b. memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara
negara karena atau berhubungan dengan sesuatu yang
bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan
dalam jabatannya.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 9/33
Analisis
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
• Pasal 6
a. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan
kepadanya untuk diadili; atau
b. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang yang
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan ditentukan
menjadi advokat untuk menghadiri sidang pengadilan dengan
maksud untuk mempengaruhi nasihat atau pendapat yang akan
diberikan berhubung dengan perkara yang diserahkan kepada
pengadilan untuk diadili.
Bagi hakim atau advokat yang menerima pemberian atau janji seperti
yang disebutkan di atas juga termasuk tindak pidana korupsi.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 10/33
Analisis
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
• Pasal 7
a. pemborong, ahli bangunan yang
pada waktu membuat bangunan,
atau penjual bahan bangunan
yang pada waktu menyerahkan
bahan bangunan, melakukan
perbuatan curang yang dapat
membahayakan keamanan orang
atau barang, atau keselamatan
negara dalam keadaan perang;
b. setiap orang yang bertugas
mengawasi pembangunan atau
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 11/33
Analisis
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
c. setiap
Tentara orang yang
Nasional pada waktu
Indonesia menyerahkan
dan atau Kepolisian barang
Negara keperluan
Republik
Indonesia melakukan perbuatan curang yang dapat membahayakan
keselamatan negara dalam keadaan perang; atau
d. setiap orang yang bertugas mengawasi penyerahan barang keperluan
Tentara Nasional Indonesia dan atau Kepolisian Negara Republik
Indonesia dengan sengaja membiarkan perbuatan curang
sebagaimana dimaksud dalam huruf c.
yang menerima
Indonesia penyerahan
dan atau barang
Kepolisian keperluan
Negara RepublikTentara Nasional
Indonesia dan
membiarkan perbuatan curang seperti yang disebutkan di atas juga
termasuk tindak pidana korupsi.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 12/33
Analisis
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
• Pasal 8
pegawai negeri atau orang
selain pegawai negeri yang
ditugaskan menjalankan
suatu jabatan umum secara
terus menerus atau untuk
sementara waktu, dengan
sengaja menggelapkan uang
atau surat berharga yang
disimpan karena jabatannya,
atau membiarkan uang atau • Pasal 9
surat berharga tersebut pegawai negeri atau orang selain
diambil atau digelapkan oleh pegawai negeri yang diberi tugas
orang lain, atau membantu menjalankan suatu jabatan umum
dalam melakukan perbuatan secara terus menerus atau untuk
tersebut. sementara waktu, dengan sengaja
memalsu buku-buku atau daftar-
daftar yang khusus untuk
pemeriksaan administrasi.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 13/33
Analisis
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
• Pasal 10
pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang diberi tugas menjalankan
suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan
sengaja :
a. menggelapkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat tidak dapat
dipakai barang, akta, surat, atau daftar yang digunakan untuk meyakinkan
atau membuktikan di muka pejabat yang berwenang, yang dikuasai karena
jabatannya; atau
b. membiarkan orang lain menghilangkan, menghancurkan, merusakkan,
atau membuat tidak dapat dipakai barang, akta, surat, atau daftar tersebut;
atau
c. membantu orang lain menghilangkan, menghancurkan, merusakkan, atau
membuat tidak dapat dipakai barang, akta, surat, atau daftar tersebut.
• Pasal 11
pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji
padahal diketahui atau patut diduga, bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan
karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya,
atau yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut ada
hubungan dengan jabatannya.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 14/33
Analisis
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
• Pasal 12
a. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau
janji, padahal
diberikan diketahui
untuk atau patutagar
menggerakkan diduga bahwa hadiah
melakukan atau atau
tidakjanji tersebut
melakukan
sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya;
b. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah,
padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan
sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak
melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan
kewajibannya;
c. hakim yang menerima hadiah atau janji, padahal diketahui atau patut
diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi
putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili;
d. seseorang yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
ditentukan menjadi advokat untuk menghadiri sidang pengadilan,
menerima hadiah atau janji, padahal diketahui atau patut diduga bahwa
hadiah atau janji tersebut untuk mempengaruhi nasihat atau pendapat
yang akan diberikan, berhubung dengan perkara yang diserahkan kepada
Analisis
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
• Pasal 12
e. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud
menjalankan tugas,
kepada pegawai meminta,
negeri atau menerima, atau memotong
penyelenggara pembayaran
negara yang lain atau
kepada kas umum, seolah-olah pegawai negeri atau penyelenggara
negara yang lain atau kas umum tersebut mempunyai utang
kepadanya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan
utang;
g. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang pada waktu
menjalankan tugas, meminta atau menerima pekerjaan, atau
penyerahan barang, seolah-olah merupakan utang kepada dirinya,
padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang;
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 16/33
Analisis
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
• Pasal 12
h. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang pada waktu
menjalankan
terdapat hak tugas, telah menggunakan
pakai, seolah-olah tanah
sesuainegara yang diperaturan
dengan atasnya
perundangundangan, telah merugikan orang yang berhak, padahal
diketahuinya bahwa perbuatan tersebut bertentangan dengan
peraturan perundangundangan; Atau
• Pasal 12 A
tindak pidana korupsi yang nilainya kurang dari Rp 5.000.000,00 (lima
juta rupiah)
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 17/33
Analisis
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
dianggap pemberian
yang berlawanan suap,
dengan apabila berhubungan
kewajiban dengan
atau tugasnya, jabatannya
dengan ketentuandan
:
a. yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih,
pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap
dilakukan oleh penerima gratifikasi;
• Pasal 13
Setiap orang yang memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri
dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada
jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberi hadiah atau janji
dianggap melekat pada jabatan atau kedudukan tersebut.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 18/33
Korelasi
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
UU No.31 Tahun 1999
UU No.20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan
dengan perkembangan Tindak Pidana
kebutuhan hukumKorupsi karena sudah tidak sesuai lagi
dalam masyarakat.
Kemudian diterbitkan UU No.20 Tahun 2001 sebagai perubahan atas UU
No.31 Tahun 1999 karena terdapat berbagai interpretasi atau penafsiran yang
berkembang di masyarakat khususnya mengenai penerapan Undangundang
tersebut terhadap tindak pidana korupsi yang terjadi sebelum UU No.31 Tahun
1999 diundangkan. Hal ini disebabkan Pasal 44 Undang-undang tersebut
menyatakan bahwa UU No. 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi dinyatakan tidak berlaku sejak UU No.31 Tahun 1999 diundangkan,
sehingga timbul suatu anggapan adanya kekosongan hukum untuk memproses
tindak pidana korupsi yang terjadi sebelum berlakunya UU No. 31 Tahun 1999.
Kedua Undang-undang di atas mengatur tindak pidana korupsi khususnya
bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara. Bahkan dalam UU No.20 Tahun
2001 juga mengatur tentang Gratifikasi yang merupakan suatu “pemberian
hadiah” yang dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya
dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 19/33
UU No. 8 Tahun 1974 - UU No. 43 Tahun 1999
Korelasi
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
PP 42 Tahun 2004
SK MenPAN No. 63/ Kep/Menpan/7/2003
tinggi nilai-nilai
kepentingan dasar
negara dan yang salah daripada
masyarakat satunya kepentingan
adalah mengutamakan
pribadi atau
golongan. Tindak pidana korupsi timbul karena ingin memenuhi
keinginan pribadi maupun golongan, sehingga lupa akan tugas sebagai
PNS.
• Dalam SK Publik,
Pelayanan MenPAN No. hakekat
bahwa 63/ Kep/Menpan/7/2003
pelayanan publik tentang Pedoman
adalah pemberian
pelayanan prima kepada yang merupakan perwujudan kewajiban
aparatur negara sebagai abdi masyarakat. Pelayanan yang diberikan
harus dilakukan dengan ikhlas, namun pada kenyataannya masih ada
paktek gratifikasi di lingkungan PNS.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 20/33
Korelasi
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
vii.Jangan lakukan pada orang lain, apa yang Anda sendiri tidak mau
dilakukan pada Anda PNS yang melakukan tindak korupsi tidak
akan memikirkan bagaimana perasaan orang lain atas tindakan yang
dilakukan dan bagaimana perasaan diri pribadi atas tindak korupsi
yang dilakukan oleh orang lain.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 22/33
Korelasi
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
Aturan Disiplin PNS
Kesempurnaan).
sebagai moto untuk diterapkan pada kinerja PNS dalam mencapai tujuan dari
organisasi pada Kementerian Keuangan. Adanya praktek korupsi di lingkungan
Kementerian Keuangan tersebut akan menghambat tercapainya tujuan yang
diharapkan. Oleh karena itu penanaman Nilai Kemenkeu pada PNS sangat
penting untuk menghindari dari korupsi, mengingat bahwa di Kementerian
Keuangan merupakan lahan basah untuk korupsi disamping telah dilakukannya
remunerasi.
Pegawai
ia tidak Bea Cukaiintegritas
memiliki yang melakukan
dengan korupsi menunjukkan
memanfaatkan bahwa
keadaan di
tengah semakin kompleksnya kepabeanan maupun cukai sehingga
membuat DJBC dinilai jelek oleh masyarakat. Misalnya
pemeriksaan barang akan dibuat lancar jika Importir memberikan
“ceperan”.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 25/33
Korelasi KSPK
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
kepribadian III (ESQ)
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 26/33
Korelasi KSPK
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
ETIKET
hanya
relatif. berlaku
Namunpada kondisi
korupsi atauberkaitan
juga tempat tertentu
dengansehingga
etiket bersifat
karena
merupakan tindakan yang telah dilakukan, walaupun dalam batinnya
menolak untuk melakukannya karena bukan kepribadiannya.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi
27/33
Korelasi KSPK
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
MANAJEMEN STRES
Lingkungan kerja yang sudah tercemar oleh
korupsi para PNS menjadi suatu tantangan
tersendiri bagi PNS baru maupun PNS lama yang
masih bersih dari korupsi. Mereka harus
menghadapi dan mengatasi tantangan tersebut
disamping harus melaksanakan tugas sebagai
PNS.
Hanya ada 2 pilihan yaitu menghindari atau
Dalam UU No.31 Tahun 1999 j.o UU No.20 Tahun 2001 dijelaskan bahwa tindak
pidana korupsi merupakan perbuatan dalam rangka memperkaya diri atau orang
lain atau suatu korporasi secara melawan hukum dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara. Selain itu, korupsi juga melanggar hak-hak
sosial dan ekonomi masyarakat secara luas.
Subyek tindak pidana korupsi juga meliputi pegawai negeri yang salah satunya
adalah pegawai negeri yang diatur dalam UU No.8 Tahun 1974 j.o UU No.43
Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian yang mana disebutkan salah satu
macam pegawai negeri adalah pegawai negeri sipil.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi
29/33
Merancang Simulasi
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
prinsip-prinsip sebagai
seorang PNS yang sebenarnya
dan memantapkan niat
dalam melaksanakan tugas
secara ikhlas sebagai
aparatur negara dan
masyarakat dengan tidak
memikirkan berapa imbalan
yang akan didapatkan.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi
30/33
Bertindak & Mengubah Perilaku
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi
31/33
Bertindak & Mengubah Perilaku
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
2. Di lingkungan masyarakat
a. Tidak melakukan pemerasan kepada pengguna jasa atas pelayanan
yang diberikan.
b. Tidak menerima suap dari pengguna jasa dengan maksud agar
memperlancar prosedur dalam mendapatkan pelayanan.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 32/33
5/12/2018 Pe nge r tia n Pr insip & Be ntuk Kor upsi - slide pdf.c om
~ TERIMA KASIH ~
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe nge r tia n-pr insip-be ntuk-kor upsi 33/33