NIM : 21021474 Progdi : Komputer Akutansi Mata Kuliah : Etika Bisnis dan Profesi
Organisasi Profesi Bidang Teknologi Informasi di Indonesia
1. IPKIN (Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Nasional) IPKIN (Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Nasional) Sebagai organisasi nirlaba independent yang beranggotakan para profesional dalam bidangKomputer dan Informatika, IPKIN bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan teknologi Komputer dan Informatika diIndonesia guna menunjang Pembangunan Nasional.
2. APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)
APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) untuk melakukan beberapa program kunci yang dinilai strategis untuk pengembangan jaringan internet di Indonesia. Program-program tersebut adalah : • Tarif Jasa Internet • Pembentukan Indonesia-Network Information Center (ID-NIC) • Pembentukan Indonesia Internet Exchange (IIX) • Negosiasi Tarif Infrastruktur Jasa Telekomunikasi • Usulan Jumlah dan Jenis Provider
Program Pengusulan Tarif Jasa Internet dan Negosiasi Tarif Infrastruktur
Jasa Telekomunikasi telah berhasil dilaksanakan dengan baik dengan keluarnya beberapa keputusan pemerintah, yakni : • Surat Keputusan MENPARPOSTEL R.I. Nomor KM.59/PR.301/MPPT-96 tanggal 30 Juli 1996 tentang Tarif Jasa Internet. • Surat Keputusan MENPARPOSTEL R.I. Nomor KM.2/PR.301/MPPT-97 tanggal tentang Tarif Jasa Sirkit Langganan (Leased Circuit) Termasuk penjabarannya, Sesuai Surat SEKJEN DEPARPOSTEL R.I. Nomor PR.301/9/5/PPT-97 tanggal 28 Februari 1997 yang menyatakan bahwa Penyelenggara Jasa Internet adalah Operator Jasa Telekomunikasi.
UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) sudah
disahkan menjadi UU dengan nomor 11/ 2008. UU ini antara lain mengatur: • Pornografi di Internet • Transaksi elektronik • Etika penggunaan Internet • Munculnya e-Announcement sebagai cikal bakal e-Procurement. E- Procurement mampu mengurangi kerugian negara akibat penyelewengan dalam pengadaan barang dan jasa • Adanya blue print sisfonas semenjak 2002
3. Asosiasi Industri TI Indonesia
AITI bertujuan untuk mendorong dan mengembangkan usaha anggota secara beretika serta mencegah persaingan yang tidak sehat diantara sesama anggota dan ikut serta memajukan ekonomi nasional melalui penyebaran, perluasan industri, dan pemanfaatan teknologi informasi. AITI berfungsi sebagai wadah komunikasi dan kebersamaan antaranggota, dengan masyarakat, dan dengan lembaga pemerintah serta berbagai organisasi terkait dengan kegiatan teknologi informasi. Asosiasi teknologi informasi ini masih berkonsentrasi pada usaha perdagangan saja sehingga pengembangan sektor lain seperti pelayanan (service), produksi (perangkat lunak, perangkat keras dan konten) dan pengembangan sumber daya manusia relatif masih tertinggal. AITI Indonesia tercatat memiliki 63 anggota yang mendeklarasikan diri sebagai sebuah asosiasi industri bidang teknologi informasi.
4. ASPILUKI(Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia)
ASPILUKI dibentuk pada tahun 1990 dan anggotanya adalah perusahaan- perusahaan yang bergerak di bidang peranti lunak (software) dan jasa Teknologi Informasi. Berperan sebagai wadah komunikasi, konsultasi, pembinaan dan koordinasi antar anggota. Membantu pemerintah mengkondisikan suasana yang tepat untuk berkembangnya Karya Cipta dalam bidang piranti lunak dan komputer, mengadakan dan mengembangkan kerjasama dengan organisasi sejenis baik di dalam maupun di luar negeri.
5. Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (IASII).
Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (IASII) didirikan pada 20 Mei 2014. Lembaga ini dibentuk oleh beberapa praktisi dari berbagai universitas dan organisasi lainnya dibidang sistem informasi. Lembaga ini memiliki tujuan yaitu untuk menghindari penyimpangan dalam penggunaan sistem informasi yang semakin pesat di Indonesia. IASII bekerja sama dengan beberapa lembaga lain seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Information System Audit and Control Association-Chapter Indonesia (ISACA), Institute of Internal Auditor, Forum Komunikasi Satuan Pengawas Intern.