Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ETIKA PROFESI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Etika Profesi
Pada Program Studi Manajemen Informatika
AMIK YPAT PURWAKARTA

Disusun Oleh :
Nama : Deri Supriadi
NIM : 170299

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER


AMIK-YPAT PURWAKARTA
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan

karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk bisa menyelesaikan makalah ini.

dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah yaitu ETIKA PROFESI.

Tidak lupa Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan

teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah

ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.

Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-

teman. Amin...

Demikianlah yang dapat penulis paparkan dalam makalah ini jika ada kata yang

kurang mohon di maafkan sekian dan terima kasih.

Purwakarta, 10 Agustus 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... 1


BAB I................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 6
2.1 Organisasi Profesi Bidang IT............................................................................. 6
2.2 UU ITE & HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) .............................................. 10
BAB III KESIMPULAN ................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 12
3.2 Kritik Dan Saran ........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dizaman teknologi seperti sekarang, perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang berkembang pesat seolah menjadi kebutuhan penting bagi manusia dan

masyarakat.Perkembangan zaman yang diiringi kemajuan teknologi, mendorong kita

untuk senatiasa berupaya meningkatkan kemampuan dalam hal penguasaan teknologi

informasi. Namun secara tidak langsung telah merubah nilai-nilai moral masyarakat

karena marakya penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi. Sangat

disayangkan, Internet misalnya yang saat ini sering disalahgunakan seperti bayaknya

kejahatan cyber yang terjadi, berbagai pembajakan dan kasus – kasus lainnya.

Dalam hal ini kita harus memperhatikan kode etik dalam profesi IT. Kode etik

adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan

apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional.

Karena teknologi informasi sekarang ini berhubungan langsung dengan

masyarakat sebagai pengguna, maka dalam makalah ini akan dibahasa tentang

“Organisasi Profesi IT, UU ITE & HAKI”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah terhadap identifikasi masalah diatas adalah :

1. Organisasi di Bidang IT ?

2. Udang-Undang ITE dan HAKI ?

4
1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui organisasi dalam bidang IT

2. Untuk mengetahui dan memahami undang-undang ITE dan HAKI

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Organisasi Profesi Bidang IT

Profesi merupakan bidang pekerjaan yang didasari oleh pendidikan keahlian

tertentu. Contohnya adalah dokter, arsitek, pengacara, akuntan, dll. Di zaman teknologi

ini, muncul profesi baru yaitu professional IT(Teknologi Informasi). Profesional IT

banyak macamnya, tergantung pada keahlian dalam spesifikasi tertentu, misalnya system

analis, programmer, konsultan IT, dll. Para professional akan tergabung dalam sebuah

organisasi profesi. Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para

praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk

melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam

kapasitas mereka sebagai individu. Contoh dari organisasi profesi diantaranya:

1. ACM (Association for Computing Machinery)

Organisasi ini adalah serikat ilmiah dan pendidikan computer yang didirikan

pada tahun 1947. Anggotanya pernah sebanyak 78 ribu yang terdiri dari para

professional dan para pelajar yang tertarik dengan teknologi computer. Kantor

pusatnya ada di kota New York Amerika Serikat. Secara umum ACM mensponsori

konferensi yang bertujuan untuk memperkenalkan inovasi baru dalam bidang

tertentu. ACM pernah mensponsori pertandingan catur antara Garry Kasparov dan

computer IBM Deep Blue.

6
2. IEEE(Institute of Electrical and Electronics Engineers)

Merupakan organisasi internasional yang anggotanya adalah para insinyur

dengan tujuan untuk mengembangkan teknologi. Peran dari organisasi ini adalah

mengembangkan standar-standar dan ikut serta dalam usaha mempercepat teknologi-

teknologi baru dalam aspek dalam bidang industry dan engineering yang meliputi

telekomunikasi, jaringan computer, kerlistrikan, antariksa dan elektronika.

IEEE di Indonesia dikenal dengan IEEE Indonesia Section yang berada pada

IEEE Region 10(Asia Pasifik). IEEE Indonesia Section memiliki beberapa chapter,

diantaranya:

1. Communication Society Chapter

2. Circuits and Systems Society Chapter

3. Engineering in Medicine and Biology Chapter

4. Join Chapter of Education Society, Electron Devices Society, Power

Electronics Society, Signal Processing Society.

5. Joint Chapter MTT/AP-S

3. South East Asia Regional Computer Confideration(SEARCC)

Merupakan himpunan professional IT di Asia Tenggara. Dibentuk pada

bulan februari tahun 1978 di Negara Singapure, oleh enam ikatan computer dari

Negara Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Philipina, Singapore dan Thailand.

SEARCC mengadakan konferensi dua kali dalam setahun di tiap anggotanya secara

bergilir. Salah satu kegiatannya adalah SRIG-PS(Special Regional Interest Group on

Profesional Standardisation) yang merumuskan standarisasi pekerjaan di dalam

dunia Teknologi Informasi.

7
SRIG-PS dibentuk karena dibutuhkannya standart professional di bidang IT,

khususnya ketika SDM di wilayah ini memiliki potensi yang cukup dalam

mengembangkan IT secara global. Hasil yang diberikan oleh SRIG-PS diantaranya:

1. Adanya kode etik untuk professional IT

2. Klasifikasi pekerjaan dibidang IT

3. Panduan metoda dalam sertifikasi IT

4. Promosi program SRIG-PS di setiap anggotanya.

IPKIN (Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia)

Sebagai organisasi nirlaba independent yang beranggotakan para profesional dalam

bidangKomputer dan Informatika, IPKIN bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan

dan pengembangan teknologi Komputer dan Informatika diIndonesia guna menunjang

PembangunanNasional.

APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)

untuk melakukan beberapa program kunci yang dinilai strategis untuk pengembangan

jaringan internet di Indonesia. Program-program tersebut adalah :

 Tarif Jasa Internet

 Pembentukan Indonesia-Network Information Center (ID-NIC)

 Pembentukan Indonesia Internet Exchange (IIX)

 Negosiasi Tarif Infrastruktur Jasa Telekomunikasi

 Usulan Jumlah dan Jenis Provider

8
Program Pengusulan Tarif Jasa Internet dan Negosiasi Tarif Infrastruktur Jasa

Telekomunikasi telah berhasil dilaksanakan dengan baik dengan keluarnya beberapa

keputusan pemerintah, yakni :

Surat Keputusan MENPARPOSTEL R.I. Nomor KM.59/PR.301/MPPT-96 tanggal 30

Juli 1996 tentang Tarif Jasa Internet.

Surat Keputusan MENPARPOSTEL R.I. Nomor KM.2/PR.301/MPPT-97 tanggal

tentang Tarif Jasa Sirkit Langganan (Leased Circuit) Termasuk penjabarannya, Sesuai

Surat SEKJEN DEPARPOSTEL R.I. Nomor PR.301/9/5/PPT-97 tanggal 28 Februari

1997 yang menyatakan bahwa Penyelenggara Jasa Internet adalah Operator Jasa

Telekomunikasi.

UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) sudah disahkan menjadi

UU dengan nomor 11/ 2008. UU ini antara lain mengatur:

 Pornografi di Internet

 Transaksi elektronik

 Etika penggunaan Internet

 Munculnya e-Announcement sebagai cikal bakal e-Procurement. E-

Procurement mampu mengurangi kerugian negara akibat penyelewengan dalam

pengadaan barang dan jasa

 Adanya blue print sisfonas semenjak 2002

9
2.2 UU ITE & HAKI (Hak Kekayaan Intelektual)

UU ITE pada dasarnya mengatur penggunaan informasi dan transaksi elektronik yang

dilakukan dengan menggunakan komputer atau media elektronik lainnya. Yang tergolong

informasi dalam UU ini tak terbatas pada tulisan, gambar atau suara, tapi juga e-mail,

telegram dan lainnya. Jangkauan UU ini sangat luas.

Pasal 2, UU ini berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum, baik

yang berada di wilayah Indonesia maupun di luar negeri, yang memiliki akibat hukum

di wilayah Indonesia. Bahkan, tindakan yang dilakukan di luar wilayah Indonesia yang

merugikan kepentingan Indonesia juga menjadi lingkup UU ini.Dan UU ini memang

mengaklamasikan keabsahan penggunaan alat bukti elektronik.

Pasal 5 ayat 2, UU ini mengatakan, informasi elektronik merupakan perluasan dari alat

bukti yang sah sesuai hukum acara di Indonesia. Yang tak kalah penting, UU ini juga

memperluas pengertian hak karya intelektual (HKI).

Pasal 25, UU ini menyebutkan, situs internet dan karya intelektual yang ada di

dalamnya dilindungi sebagai HKI.UU ini juga hendak memerangi penyalahgunaan

identitas orang lain.

Pasal 26, menyatakan, penggunaan data pribadi seseorang mesti dilakukan atas

persetujuan orang yang bersangkutan.Bagaimana dengan pendistribusian informasi-

informasi yang mengandung gambar tidak senonoh? Jelas, UU ini tidak mau kompromi.

Pasal 27, menyatakan, pendistribusian informasi yang mengandung muatan perjudian,

penghinaan dan pemerasan atau pengancaman.

Pasal 45, pidana penjara maksimal enam bulan atau denda Rp1 Miliar.

10
HaKI dapat diartikan sebagai:

1. Hak: kemilikan, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu

menurut hukum

2. Kekayaan: sesuatu yang dapat dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun dijual

3. Kekayaan Intelektual: Kekayaan atas segala. hasil produksi kecerdasan daya pikir

seperti teknologi, pengetahuan, seni, sastra , lagu, karya tulis, karikatur, dsb.

Kesimpulannya, HaKI adalah hak dan kewenangan untuk berbuat sesuatu atas kekayaan

intelektual, yang diatur oleh norma-norma atau hukum-hukum yang berlaku. Dan HaKI

bukanlah hak azasi, tapi merupakan hak amanat karena diberikan oleh masyarakat melalui

peraturan perundangan.

Macam-macam HaKI di Indonesia:

1. Hak Cipta (Copyright) : UU No 19 Tahun 2002. Hak cipta melindungi karya

(ekspresi ide)

2. Paten (Patent): UU No 14 Tahun 2001. Paten melindungi ide

3. Merk Dagang (Trademark): UU No 15 tahun 2001. Contoh: Kacang Atom merk

Garuda, Minuman merek Coca Cola

4. Rahasia Dagang (Trade Secret): UU No 30 Tahun 2000. Contoh: Rahasia dari

formula Coca Cola

5. Service Mark. Contoh: Lampu Phillips dengan service mark “Terus Terang Phillips

Terang Terus”

6. Desain Industri: UU No 31 Tahun 2000

7. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu:UU No 32 Tahun 2000

11
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

1. Etika Profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan

professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai

pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap

masyarakat.

2. Seorang profesional TI tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa

hal yang harus ia perhatikan seperti ntuk apa program tersebut nantinya

digunakan oleh kliennya dan user dapat menjamin keamanan (security) sistem

kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem

kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll).

3. Teknologi, Informasi dan Komunikasi bisa menjadi pilar-pilar pembangunan

nasional yang bisa mengadaptasi di setiap permasalahan bangsa dan

masyarakat sebagai contoh menyerap tenaga kerja baru, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan sebagai alat pemersatu bangsa.

3.2 Kritik Dan Saran

Dalam pelaksanaan penegakan hukum di bidang Teknologi Informasi dan

Komunikasi pemerintah hendaknya lebih tegas untuk menindak pelaku kejahatan

sehingga adanya efek jera yang dapat mengurangi atau memberantas tindak pelanggaran

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Kita sebagai pengguna Teknologi

Informasi selayaknya mematuhi dan ikut mengawasi pengguna lain agar tercipta

kesadaraan akan etika dalam penggunaan tekonologi informasi.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://keluargacemarapunya.blogspot.com/2013/05/teori-teori-cyber-law.html Diakses

tanggal 10 Agustus 2019

http://dewaarya.wordpress.com/2013/05/01/etika-profesi-di-bidang-teknologi-

informasi/ Diakses tanggal 10 Agustus 2019

http://naeyla-izzah.blogspot.com/2009/04/tugas-etika-profesi.html Diakses tanggal 10

Agustus 2019

http://komputerkode.blogspot.com/2015/11/uu-ite-haki-hak-kekayaan-intelektual.html

Diakses tanggal 10 Agustus 2019

13

Anda mungkin juga menyukai