Anda di halaman 1dari 2

Nama : Naufal Pramadhani N.

(19)
Kelas : X MIPA 3
Tugas Bahasa Indonesia
Membuat Paragraf Argumen

1. Sekolah dengan sistem fullday

Paragraf Tim Afirmasi :


Menurut saya, sekolah dengan sistem fullday school sangat bagus untuk diterapkan,tingkat
daya tangkap setiap siswa berbeda beda ,dengan adanya jam tambahan siswa dapat menangkap
pelajaran dengan lebih optimal ,selain itu siswa juga akan lebih banyak waktu untuk bersosialisasi
dengan teman temannya daripada hanya bermain handphone di rumah yang justru akan memberikan
dampak negatif terhadap kepribadian siswa itu sendiri.
Paragraf Tim Oposisi :
Sistem fullday school sangat mengurangi waktu bermain siswa,sehingga tidak sedikit siswa
yang mengalami depresi akibat tugas yang banyak,waktu belajar yang panjang dan hanya duduk
manis selama berjam jam di kelas.Selain itu sistem fullday juga rasanya kurang pas diterapkan di
daerah pelosok yang mayoritas mata pencahariannya sebagai petani,buruh yang menuntut siswa
mengerjakan tugas tugas rumah seperti mencuci,menyapu karena orang tua yang tak jarang harus
pulang sore atau malam untuk mencari nafkah.

2. Nama Ibu Kota Negara Nusantara

Paragraf Tim Oposisi :


Menurut KBBI ,Nusantara memiliki arti sebutan bagi seluruh kepulauan di Indonesia, nama
Nusantara dirasa kurang cocok karena maknanya bertentangan pada KBBI seakan akan Ibukota
negara tersebut merepresentasikan seluruh wilayah Indonesia,dan juga akan menghilangkan aspek
historis nama Kabupaten Penajam yang saat ini direncanakan akan menjadi Ibukota negara baru
Indonesia . Selain itu istilah Nusantara pada mulanya digunakan pada masa zaman kerajaan majapahit
yang kental akan budaya Jawa,sedangkan Indonesia merupan negara yang sarat akan kemajemukan
suku dan budayanya.
Paragraf Tim Afirmasi :
Usulan Nusantara sebagai nama Ibukota negara baru menurut saya sangat pas , nama
nusantara sudah familiar di dunia internasional sejak dulu kala dan mudah merepresentasikan
Indonesia,dan juga nama nusantara sudah digunakan sejak zaman kerajaan majapahit yang memiliki
aspek historis awal mulanya bersatunya daerah daerah di Indonesia.
3. Doa Lintas Agama di Candi Borobudur

Paragraf Tim Afirmatif :


Doa bersama antaragama di Candi Borobudur bisa menjadi sarana menyatukan perbedaan
agama yang ada di Indonesia dapat juga meningkatkan toleransi keberagaman agama,kita juga dapat
mengetahui bagaimana agama lain berdoa sehingga menambah wawasan kita.
Paragraf Tim Oposisi :
Menurut saya kegiatan doa bersama lintas agama seakan akan bermain main dengan
Tuhan ,lebih baik jika berdoa bersama tetapi dengan tempat yang terpisah ,tidak di satu tempat yang
sama .Selain itu doa bersama antaragama juga berpotensi kericuhan dikarenakan mengunggulkan doa
agama masing masing.

Anda mungkin juga menyukai