Anda di halaman 1dari 14

PENYEDIAAN AIR

BERSIH KELOMPOK 5 :
1. BINSAR

EMERGENCY DAN HASIHOLAN


PANGGABEAN
2. CATHY GHITA

BENCANA SINURAT
3. JULISNA ELITA
PURBA
Latar Belakang

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian


peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam
maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
Air bersih menjadi salah satu kebutuhan
yang mendasar bagi kehidupan manusia.
Menurut Masrivel (2011) Air bersih yang
memenuhi standar atau persyaratan
kesehatan adalah air minum yang tidak
berbau, berwarna, berasa serta memenuhi
baku mutu di persyaratkan menurut
PERMENKES RI No.
492/MEN.KES/PER/IV/2010 .
Saat Terjadinya bencana, penyediaan air bersih
menjadi suatu permasalahan karena ketika
terjadi bencana pengungsi masih kesulitan
untuk mendapatkan air bersih. Karena saat
bencana terjadi air yang digunakan tidak sesuai
dengan persyaratan dari kemenkes yaitu
berwarna coklat kehitaman, keruh dan berbau.
PENYEDIAAN AIR BERSIH SAAT
EMERGENCY DAN BENCANA
Pemenuhan Kebutuhan
Penyediaan Air Bersih saat
Emergency dan Bencana
1. Pengadaan Air

Dalam situasi bencana mungkin saja air untuk


keperluan minumpun tidak cukup, dan dalam hal
ini pengadaan air yang layak dikunsumsi menjadi
paling mendesak. Namun biasanya problema-
problema kesehatan yang berkaitan dengan air
muncul akibat kurangnya persediaan dan akibat
kondisi air yang sudah tercemar sampai tingkat
tertentu.
Tujuan pengadaan air Memenuhi
kebutuhan sehari-hari, memasak dan
higiene, Mencegah kemungkinan
timbulnya epidemi penyakit menular yang
terkait dengan air

2. Kualitas air
Air di sumber-sumber harus layak
diminum dan juga volumenya untuk
keperluan-keperluan dasar ( minum,
memasak, menjaga kebersihan pribadi
dan rumah tangga ) tanpa menyebabkan
timbulnya risiko-resiko besar terhadap
kesehatan akibat penyakit-penyakit
maupun pencemar kimiawi atau biologis
dari penggunaan jangka pendek.
3. Prasarana dan Perlengkapan Setiap keluarga
mempunyai dua alat pengambil air yang
berkapasitas 10-20liter, dan tempat menyimpan
air berkapasitas 20 liter. Alat-alat ini sebaiknya
berbentuk wadah yang berleher sempit dan
tertutup.

4. Pembuangan kotoran manusia.


Masyarakat korban bencana harus memiliki
jumlah jamban dan juga tidak jauh dari
pemukiman mereka, supaya bisa diakses secara
mudah dan cepat kapan saja diperlukan, siang
ataupun malam.

5. Pengelolaan limbah padat.


Masyarakat harus memiliki lingkungan yang
cukup bebas dari pencemaran akibat limbah
padat, termasuk limbah medis apa rumah tangga
dibuat dari pemukiman atau dikubur di sana
sebelum sempat menimbulkan ancaman bagi
kesehatan.
Kendala dan cara mengatasi
dalam Penyedian Air Bersih saat
Emergency dan Bencana

Ada beberapa kendala dalam penyediaan air bersih saat


emergency dan bencana yang terjadi :
1. Akses yang terputus sehingga kuantitas/kualitas air tidak
memenuhi syarat kesehatan.
2. Penyediaan air bersih yang kurang, berbau dan berwarna coklat.
3. Jaringan PDAM rusak
4. Sumur-sumur terkubur reruntuhan atau lumpur, jalur akses
sumber air terputus, banyak puing puing.
5 . Pesan-pesan dasar dalam kondisi drainase yang rusak
sehingga banyak air tergenang dan perilaku kesehatan buruk dari
masyarakat korban.
Pada situasi bencana dan pengungsian umumnya sulit
memperoleh air bersih yang sudah memenuhi persyaratan,
oleh karena itu apabila air yang tersedia tidak memenuhi
syarat, baik dari segi fisik maupun bakteriologis, perlu
dilakukan dengan membuang bahan pencemar, serta
melakukan beberapa hal berikut.
1. Melakukan penjernihan air secara cepat apabila tingkat
kekeruhan air yang ada cukup tinggi.
2. Melakukan desinfeksi terhadap air yang ada dengan
menggunakan bahan bahan desinfektan untuk air
3. Melakukan pemeriksaan kadar sisa klor jika air dikirim
dari PDAM
4. Melakukan pemeriksaan kualitas air secara berkala
pada titik-titik distribusi

Penjernihan Air Cepat, dengan menggunakan Alumunium


Sulfat (Tawas). Sedangkan cara Penggunaan tawas sebagai
berikut:
1. Sediakan air baku yang akan dijernihkan dalam ember 20
liter
2. Tuangkan/campuran tawas yang sudah digerus sebanyak
1/2 sendok teh dan langsung diaduk perlahan selama 5
menit sampai larutan merata
3. Diamkan selama 10–20 menit sampai terbentuk
gumpalan/flok dari kotoran/lumpur dan biarkan
mengendap. Pisahkan bagian air yang jernih yang berada
di atas endapan, atau gunakan selang plastik untuk
mendapatkan air bersih yang siap digunakan
4. Bila akan digunakan untuk air minum agar terlebih dahulu
direbus sampai mendidih atau didesinfeksi dengan
aquatabs

Penjernihan Air Cepat, dengan


menggunakan Poly Alumunium Chlorida
(PAC). Lazim disebut penjernih air cepat
yaitu polimer dari garam alumunium
chloride yang dipergunakan sebagai
koagulan dalam proses penjernihan air
sebagai pengganti alumunium sulfat.
"Kemasan PAC terdiri dari:
a). Cairan yaitu koagulan yang berfungsi untuk menggumpalkan
kotoran/ lumpur yang ada di dalam air dan
b). Bubuk putih yaitu kapur yang berfungsi untuk menetralisir pH
Cara Penggunaan:
1. Sediakan air baku yang akan dijernihkan dalam ember sebanyak
100 liter
2. Bila air baku tersebut pH nya rendah (asam), tuangkan kapur
(kantung bubuk putih) terlebih dahulu agar pH air tersebut
menjadi netral (pH=7). Bila pH air baku sudah netral tidak perlu
digunakan lagi kapur
3. Tuangkan larutan PAC (kantung A) kedalam ember yang berisi air
lalu aduk perlahan lahan selama 5 menit sampai larutan tersebut
merata
4. Setelah diaduk merata biarkan selama 5 – 10 menit sampai
terbentuk gumpalan/flok flok dari kotoran/lumpur dan
mengendap. Pisahkan air yang jernih dari endapan atau gunakan
selang plastik untuk mendapatkan air bersih yang siap digunakan
5. Bila akan digunakan sebagai air minm agar terlebih dahulu
direbus sampai mendidih atau di desinfeksi dengan aquatabs
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai