Penjelasan Teknis Leger Jalan
Penjelasan Teknis Leger Jalan
LEGER JALAN
2. PP 34, 2006, Psl 116, ayat b, pendataan tentang sejarah perkembangan suatu
ruas jalan tempat mencatat & sumber data, Leger sebagai Arsip Aktif !!
4. PP 34/2006, Psl 107 Dok. Laik Fungsi Jalan (Adm. dan Teknis) Permen PU
no 11 2010 - Tata Cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan
I. Persiapan
II. Pelaksanaan Lapangan
III. Pengolahan Data
I. Tahap Persiapan
1. Persiapan Personil
2. Persiapan Alat
3. Persiapan Data Pendukung
Hasil survey pendahuluan di sajikan dalam laporan pendahuluan dan dipresentasikan kepada Satker atau PPK.
Beberapa Metode Penentuan Titik Referensi
1. Menggunakan lebih dari satu titik referensi Patok TDT BPN orde 3
Apabila di lokasi ruas yang akan dilegerkan terdapat beberapa titik Patok TDT BPN orde
3/orde 2 dari awal ruas hingga akhir ruas maka tidak perlu dipasang titik ikat patok LJ. Patok
TDT BPN bisa digunakan sebagai titik ikat sekaligus sebagai titik referensi.
Beberapa Metode Penentuan Titik Referensi
2. Menggunakan satu titik referensi Patok TDT BPN orde 3/orde 2 yang jauh dari lokasi
Apabila titik Patok TDT BPN orde 3 / orde 2 jauh dari lokasi ruas yang akan dilegerkan maka
perlu dipasang titik ikat patok LJ sebagai titik bantu untuk memperpendek jarak dengan ruas
yang akan dilegerkan.
Beberapa Metode Penentuan Titik Referensi
3. Menggunakan Koordinat CORS sebagai titik referensi
Continuously Operating Reference Station (CORS) GPS bekerja 24 jam setiap hari sehingga data
koordinat yang dihasilkan selalu mutakhir. Instansi pelaksana yang menggunakan CORS GPS
salah satunya Badan Pertanahan Nasional (BPN). CORS GPS oleh BPN rencananya akan
dipasang di seluruh Indonesia sampai ke tingkat Kabupaten/Kota. Dengan demikian apabila
memanfaatkan CORS GPS sebagai titik referensi tidak perlu dilakukan pemasangan titik ikat
patok LJ.
Beberapa Metode Penentuan Titik Referensi
4. Menggunakan Koordinat CORS sebagai titik referensi kalaupun dilapangan terdapat patok TDT BPN
Apabila CORS GPS sudah ada dan di lapangan terdapat patok TDT BPN, titik referensi patok
TDT BPN tidak digunakan lagi, titik referensi harus menggunakan CORS GPS karena data
koordinat selalu mutakhir.
Contoh Survey lokasi dan Titik Simpul Ruas Jalan
(KM awal dan akhir ruas)
Pengukuran jarak dilaksakan dari titik awal ruas s/d akhir ruas jalan dengan interval
25m/50m/100m untuk jalan lurus dan untuk tikungan tergantung di lapangan.
Pengukuran jarak ditandai dengan cat, diawali dari KM terkecil, gunanya untuk
mengetahuai panjang ruas jalan dan mempermudah pengukuran serta pengolahan
data gambar (pemotongan gambar). Selain itu digunakan pada saat pengambilan foto
dokumentasi jalan.
Apabila KM awal ruas tidak dalam klipatan 50m atau 100m maka harus ditarik jarak
dengan pembulatan ke 50m atau 100m.
Contoh : 1. Apabila KM awal 68 + 040 maka harus ditarik jarak ke 68+050
2. Apabila KM awal 20+765 maka harus ditarik jarak ke 20+800
II. Tahap Pelaksanaan (Survey)
II.4 Pengukuran Objek Jalan yang akan dipetakan
a. GPS 1 Ditempatkan di TDT orde 3 atau di patok LJ sebagai base
b. GPS 2 sebagai rover yang digunakan untuk pengukuran objek jalan dengan
metode stop and go
c. Maksimum Jarak GPS 2 adalah 10 KM
Titik Ikat Patok LJ yang telah dibuat dipasang di lokasi yang telah ditetapkan
Pada saat survey pendahuluan.
Pengolahan data Titik Referensi & Patok Leger Jalan
Download data hasil pengamatan dari GPS 1 (TDT orde 3) dan GPS 2 (titik LJ)
Jalankan Software Pengolahan data GPS
Lakukan Proses impordata yang telah didownload (data GPS1 dan GPS 2)
Lakukan proses input data koordinat kontrol dengan data koordinat TDT BPN untuk
data/point TDT BPN (set sebagai kontrol point).
Lakukan proses baseline
Hasil pengolahan berhasil apabila nilai elips kesalahan baseline < 10cm
Hasil proses berupa koordinat titik LJ yang digunakan untuk pengukuran detil
situasi
Pengolahan data pengukuran objek jalan
Download data hasil pengamatan dari GPS 1 (Titik LJ) dan GPS 2 (Rover)
Jalankan Software Pengolahan data GPS
Lakukan Proses impordata yang telah didownload (data GPS1 dan GPS 2)
Lakukan proses input data koordinat kontrol dengan data koordinat Titik LJ yang
telah diproses untuk data/point Titik LJ (set sebagai kontrol point).
Lakukan proses baseline
Hasil pengolahan berhasil apabila nilai elips kesalahan baseline ± ........ Mm
Hasil proses berupa koordinat objek detil situasi jalan
No Point Desk X Y Z
1 01 Titik LJ
2 02 Awal ruas
3 03 Tepi Jalan
4 04 As Jalan
5 05 Tepi Jalan
6 06 Tlistrik
7 07 Ttelp
8 08 PDMJ
9 09 Patok KM
Pengolahan data Gambar
Data koordinat hasil proses diolah dengan autocad untuk penggambaran
Impor data koordinat hasil proses ke software autocad
Lakukan proses penggambaran
Penggambaran objek-objek jalan harus disesuaikan dengan Legenda leger jalan
Skala gambar :
Pengambilan foto dokumentasi dilakukan sesuai dengan potongan segmen yang telah
ditentukan sebelumnya.
(Contoh) : 1. Segmen 1 : KM 68 + 040 s/d KM 68 + 375
2. Segmen 2 : KM 68 + 375 s/d KM 68 + 750
3. Dst
Foto KM 68+375