Anda di halaman 1dari 29

BAB I.

PANEL
KONTROL GENERATOR
Oleh: Ir. H. Deni Rachmat, MT
Materi Ajar

 Panel Tegangan Menengah


 Panel Tegangan Rendah
 Panel Generator
 Panel Motor-Motor Listrik
 Panel Penerangan
PANEL DAYA LISTRIK
 Panel daya adalah tempat untukmenyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari gardu listrik
step downke panel-panel distribusinya.
 Panel distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik daripanel daya
ke beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan. Perhatikan
gambar diagram satu garis panel daya dan panel distribusi daya listrik dibawah ini.
 Panel Daya Listrik terdiri dari:
Panel Daya Listrik Tegangan Menengah 20 KV/KUBIKEL (MVMDP)
Panel Daya Listrik Utama Tegangan Rendah 380V/220V (PDTR/LVMDP)
Panal Daya Listrik Sub Panel Tegangan Rendah (SDPTR)
Panel Daya Listrik Kontrol Generator (PKG)
Panel Daya Listrik Tenaga/Mesin-mesin (PT)
Panel Daya Listrik Penerangan (PP)
Panel Kontrol Generator Listrik

 A. Panel Kontrol Generator (PKG):  Lanjutan:  Lanjutan:


- Panel GENSET 150 mm x 30 mm - MCCB 3P - Volt Meter DC
- Panel Out Going 150 mm x 30 mm - Spare Space MCCB - Ampere Meter DC
- Pilot Lamp - Automatic Main Failure - Sirine
- Control Fuse - Earth Leakage Relay - Timer
- Ampere Meter 0 – …. A - Speed Adjuster - Aux Relay
- Current Trafo …./5A - Hour Meter - Hour Meter
- Volt Meter 0 – 500 Volt - Emergency Stop Button - R,S,T Bus Bar (80 mm x 10 mm)
- Volt Selector Switch - Baterry Charger - N,E Bus Bar (40 mm x 5 mm)
- Frekuensi Meter - Push Button - Key Handle
- Kilo Watt Meter - Selector Switch
- MCCB 4P+UVT+AUX
Panel Distribusi Tegangan Rendah 380V/220V

 PDTR adalah tempat mengendalikan listrik dari transformator sisi tegangan rendah ke listrik
beban pemakaian
 Didalam Panel ini terdiri dari beberapa peralatan pemutus tenaga, dan peralatan ukur
 Konstruksi Panel Pasangan Luar
a) Rangka terbuat dari bahan yang tahan cuaca luar.
b) Lubang ventilasi harus dilindungi, agar binatang atau benda-benda kecil serta air yang jatuh
tidak mudah jatuh didalamnya.
c) Semua komponen di dalam panel, yang hanya dapat dilayanai dengan jalan membuka tutup
yang terkunci (ayat 610 c 11 sub 3)
d) Rangka panel harus terbuat dari bahan yang tidak dapat terbakar, tahan lembab dan kokoh (610
A1)
CONT’D
 Panel LVMDP atau disebut panel utama tegangan rendah yang ditunjukkan Gambar 7 berfungsi
menerima tenaga listrik dari sumber (incoming) baik itu dari PLN, Genset, Turbin Uap atau Gas secara
bergantian, bersamaan atau paralel. Fungsi lainnya adalah pengendali,
penghubung dan pelindung serta membagi tenaga listrik dari sumber tenaga listrik. Melindungi dari
short circuit, menjaga kestabilan, membagi tenaga listrik ke beberapa circuit. Bagian-bagian dari
LVMDB adalah :
 1. Incoming PLN
Air Circuit Breaker (ACB) 2000 A lengkap dengan pilot lamp, unit control dan metering seperti
Ampere meter, Volt meter, Watt meter, Cos Q meter, Frekuensi meter dan kWh meter
 2. Incoming Genset
Panel kontrol Genset berfungsi untuk mengatur memutus, menghubungkan dan mengendalikan
Genset. Fungsi tersebut termasuk :
CONT’D
 a. Automatic Transfer Switch (ATS)
 Panel Automatic Transfer Switch (ATS) adalah sistem pengontrolan yang berfungsi untuk mengganti
koneksi secara otomatis dari satu sumber tegangan listrik ke satu sumber tegangan listrik lainnya.
Keadaan pergantian tersebut disebut juga dengan Automatic COS (Change Over Switch). Perpindahan
sumber tegangan dapat saja dilakukan dengan ATS namun Genset yang menghidupkan sumber tegangan
sebagai pengganti sumber tegangan utama (PLN) tidak aktif secara otomatis. agar sistem ATS dapat
bekerja secara otomatis harus didukung dengan sistem AMF.
 b. Automatic Main Failure (AMF)
Panel Automatic Main Failure (AMF) adalah sistem kendali yang berguna untuk menyalakan mesin
genset (starter mesin genset) ketika beban yang disuplai suatu tegangan kehilangan sumber utamanya yaitu
PLN. Jadi ketika beban kehilangan sumber tegangan utamanya yaitu PLN, secara serta merta genset akan
starter secara otomatis (1 kali starter), setelah mesin genset menyala, ATS mulai mengganti koneksi
dari sumber tegangan utama ke sumber tegangan cadangan (Genset).
 c. Synchronizing
Panel sinkron Genset berfungsi menggabungkan sumber listrik dari dua atau lebih unit generator.
Juga bisa disebut juga memparalel beberapa generator. Fungsinya agar mendapat tenaga lebih di jalur
yang sama.
CONT’D
 3. Out Going Distribution Breaker
Berisi beberapa Mould Case Circuit Breaker (MCCB) dilengkapai control dan metering berfungsi
untuk menghubungkan, memutus dan mengamankan jaringan menuju Sub Distribution Panel (SDP).
 4. Capasitor Bank
Panel ini berfungsi memperbaiki power factor dalam rentang 0.85 s/d 0.99. Jika nilai Cos Q kurang
dari 0,85 maka PLN akan memberlakukan denda. Fungsi lainnya adalah menghindari kelebihan beban,
efisiensi daya, dan memberi perlindungan pada peralatan elektronik. Salah satunya adalah sebagai
penurun ampere dengan beban motor, sebagai penghilang daya induktif pada motor, membuat motor
lebih stabil dan dingin sekaligus menghemat pemakaian energi listrik. Capacitor bank yang terpasang
adalah 12 x 30 KVAR termasuk automatic Power Factor Regulator.
Konstruksi
 B. Main Distribusi Panel (MDP):  Lanjutan:
- Panel 120 mm x 25 mm - Contactor Relay
- Pemutus Tenaga : MCCB 4P + - NH-Fuse Holder (For Kapasitor)
UVT+M+AUX, MCCB 3P
- Pilot Lamp - Reactive Power Regulator
(Regulasi Daya Reaktif)
- Fuse Control
- Kapasitor Bank
- Ampere Meter
- Fuse Puller
- Current Transformer …./5A
- Push Button
- Volt Meter 0- 500 Volt
- Volt Switch Selector
- Selector Switch
- Kilo Watt Meter - Timer
- Power Factor Meter - Control Relay
- Frekuensi Meter - R, S,T Bus Bar 1 (80mm x 10 mm)
- Kilo Watt Hour Meter - N.E Bus Bar (40mm x 5 mm)
- Spare Space MCCB - Key Handle
Diagram Satu Garis

 Simbol-simbol Instalasi kabel


 Simbol-simbol Pemutus Tenaga Listrik (MCCB, MCB)
 Simbol-simbol trafo ukur arus
 Simbol Lampu Indikator
 Simbol Voltmeter
 Simbol Amperemeter
 Simbol Switch Selector
 Jenis Kabel Yang digunakan
SUB DISTRIBUSI PANEL TEGANGAN
RENDAH

 C. Sub Distribusi Panel (SDP):  D. Panel Penerangan (PP):  E. Panel Tenaga (PT):
- Panel 75 mm x 25 mm - Panel 75 mm x 25 mm
- Panel 75 mm x 25 mm
- Pilot Lamp - Fuse Control
- Pilot Lamp/Fuse Lamp
- Ampere Meter - Ampere Meter 0 -.. A
- Current Transformer …/5A - MCCB 3P/…A
- Current Transformer …/5A
- Voltmeter 0 -500 Volt - MCB 1P/….A - Voltmeter 0 -500 Volt
- Volt Selector Switch - R, S, T Bus Bar - Volt Selector Switch
- MCCB 3P/…A - MCCB 3P/…A
- N,E Bus Bar
- MCB 3P/…A - MCB 3P/…A
- Key Push Lock
- R, S, T Bus Bar - R, S, T Bus Bar
- NE Bus Bar - NE Bus Bar
- Key Push Lock - Key Push Lock
PANEL INSTALASI
PENERANGAN 1 PHASE

 Panel Penerangan berisi insatalasi penerangan


dan stop kontak
 Namun untuk Stop Kontak harus terpisah
(membuat group tersendiri/ dengan Bus bar
terpisah tapi masih dalam satu Panel)
PANEL LISTRIK DISTRIBUSI
 Berdasarkan peraturan (PUIL1987) penempatan
kotak hubung bagi adalah
a) Mudah dicapai
b) Setinggi-tingginya 1,5 meter dari lantai untuk
rumah
c) Setinggi-tingginya 1,2 meter dari lantai untuk
tempat umum
d) Panel distribusi dilarang dipasang pada kamar
mandi, kamar kecil, diatas kompor (PUIL 640 b 6)
e) Ditempat-tempat untuk pekerjaan kasar dengan
adanya gangguan mekanis panel hubung bagi
konstruksinya harus kuat atau diberi perlindungan
terhadap mekanis. Panel yang kokoh dengan
pengaman untuk bagian yang bertegangan dan
terdapat beberapa pengaman ELCB, MCB
CONT’D
 Sedangkan gambar berikut ini contoh Panel
yang mempunyai pengaman beberapa
kelompok dan harus ada daftar nomor untuk
tiap kelompok untuk melayani tiap ruangan
atau beban dan nomor alat pengaman yang
dilayani, sehingga mudah dalam pelaksanaan
pemeliharaan dan pengujian.
FUNGSI DAN SPESIFIKASI BEBAN PANEL
Pada sebuah industri yang mempunyai beberapa bengkel panel daya
mapun panel distribusi listrik yang melayani beban listrik penerangan, yang berupa
lampu-lampu penerangan maupun beban-beban listrik tenaga yang berupa motor-motor
listrik sebagai penggerak mesin.
Menurut PUIL Panel harus dipasang sakelar apabila:
a) Saluran itu mendistribusikan daya kepada dua motor atau lebih dari dua peralatan
listrik tegangan rendah. Kecuali motor-motor/peralatan itu tidak dalam satu ruangan
dan daya masing-masing tidak melebihi 1,5 KW
b) Saluran dihubungkan lebih dari 2 kotak-kontak yang masing-masing
memiliki KHA nominal lebih dari 16 A
c) Saluran sama dengan atau 100 A per fasa
Sebaiknya dalam satu panel yang melayani untuk beban penerangan dan
instalasi tenaga terdapat pemisah saluran. Hal ini dimaksudkan agar gangguan pada
mesin tidak mempengaruhi penerangan ditempat itu atau sebaliknya
FUNGSI DAN SPESIFIKASI PANEL
 Panel berfungsi untuk membagi daya
instalasi.
Disuatu industri pada umumnya
perlengkapan hubung baginya dibagi atas
panel untuk penerangan dan panel untuk
tenaga (motor-motor). Panel tenaga diberi
pengaman tegangan nol. Dengan terpisahnya
panel penerangan dan tenaga, maka jika
terjadi ganguan dari panel tenaga tidak
mempengaruhi penerangan.
Untuk instalasi yang lebih besar
 Untuk instalasi yang lebih besar dipasang dipasang perlengkapan hubung bagi
perlengkapan hubung bagi (panel) utama (panel) utama yang memberi suplai
yang memberi suplai kepada dua panel kepada dua panel utama lainnya yaitu
utama lainnya yaitu panel tenaga dan panel
penerangan. Perlengkapan panel ini juga panel tenaga dan panel penerangan.
dilengkapi dengan saklar utama. Dalam Perlengkapan panel ini juga dilengkapi
penentuan komponen atau peralatan dalam dengan saklar utama. Dalam penentuan
panel seperti saklar, pengaman, penghantar
dan lainya harus disesuaikan dengan komponen atau peralatan dalam panel
peraturan yang berlaku (PUIL). seperti saklar, pengaman, penghantar
dan lainya harus disesuaikan dengan
peraturan yang berlaku (PUIL).
FUNGSI KOMPONEN PADA PANEL

a) SYARAT KOMPONEN:
Jenis komponen harus sesuai dengan
PENGGUNAANNYA, Kemampuan harus
sesuai dengan keperluannya,
misalnya: KEMAMPUAN SAKELAR
HARUS SESUAI DENGAN BEBAN
b) MACAM-MACAM KOMPONEN
Sakelar: Jumlah kutub minimun
sama dengan JUMLAH FASA (ayat 630
B1)
Kemampuan: minimun sama dengan
PENGAMAN LEBUR, tetapi paling
kecil 10 A (ayat 601 D2).
CONT’D
 Pada penggunaan saklar utama
masuk pada umumnya
menggunakan saklar rotari jumlah
kutubnya sesuai fasenya. Saklar ini
berfungsi untuk menghubungkan dan
atau memutuskan arus utama yang
masuk ke rangkaian komponen
panel.
 Untuk panel yang besar pada
umumnya menggunakan NFB
sekaligus saklar dan pengaman
dengan kapasitas arus yang
memadai.
 Sedangkan konstruksi No Fuse
Breaker (NFB) adalah sebagai
berikut:
CONT’D
c) Pengaman lebur dan pemutus tenaga:
(a).Kemampuan:
Daya pemutusan harus sama dengan DAYA HUBUNG
PENDEK/SINGKAT pada tempat kejadian (ayat 630 B9 sub 1),
Besarnya pengaman tidak boleh lebih dari KHA KABEL YANG
DILINDUNGI (ayat 412 C 2, ayat 412 C 5), Pemutus tenaga
berfungsi untuk memutuskan rangkaian apabila ada arus
yang mengalir dalam rangkaian atau beban listrik melebihi
dari kemampuan. Misalnya adanya konsleting dan lainnya.
Pemutus tenaga ada yang untuk satu phase dan ada yang
untuk 3 phase. Untuk 3 phase terdiri dari tiga buah pemutus
tenaga 1 phase yang disusun menjadi satu kesatuan.

Pemutus tenaga/MCB mempunyai posisi saat


menghubungkan maka antara terminal masukan dan
terminal keluaran MCB akan kontak. Pada posisi saat ini MCB
pada kedudukan 1 (ON), dan saat ada gangguan MCB dengan
sendirinya akan melepas rangkaian secara otomatis
kedudukan saklarnya 0 (OFF), saat ini posisi terminal
masukan dan keluaran MCB tidak sambung. Gambar dibawah
menunjukan MCB saat posisi OFF, dengan tanda angka nol
(0) pada tuas.
CONT’D
(b). Pengaman lebur arus nominal 25 A atau kurang , harus
menggunakan tipe D (630 B 19).

(c) Alat Ukur Indikator:


Harus jelas petunjuk besaran yang diukur, misalnya:
ampermeter, Voltmeter (ayat 630 C 1), Voltmeter untuk
mengetahui besarnya tagangan kerja, Voltmeter
penyambungannya harus diparalel dengan yang akan
diukur
Ampermeter berfungsi untuk mengetahui besarnya arus
yang mengalir kebeban. Amperemeter penyambungannya
harus diseri dengan besaran arus listrik yang akan diukur
pada arus yang kecil. Sedangkan untuk arus listrik yang
besar diperlukan peralatan listrik transformator arus.

d). Komponen Alat Kontrol:


Komponen alat kontrol yang dimaksudkan yaitu: SAKELAR,
TOMBOL, LAMPU SINYAL, SAKLAR MAGNET DAN KAWAT
PENGHUBUNG. Pengepas patron pengaman tipe D untuk
melindungi agar patron tidak tertukar dengan Kemampuan
yang lebih besar
CONT’D
(1) Spesifikasi Alat Kontrol:
(a). Kemampuan:
Sesuai dengan penggunaannya (ayat 630 E1)
(b) Tanda:
Harus mempunyai tanda/warna yang sesuai, misalnya tombol warna merah untuk
mematikan (OFF), tombol warna hijau untuk MENGHIDUPKAN (ON), sehingga
mempermudah petugas pelayanan (ayat 630 E2)
CONT’D
(2) Jenis Alat Kontrol:
(a) Saklar Tombol
Saklar tombol sering dinamakan tombol tekan
(push button), ada dua macam yaitu tombol
tekan normally open (NO) dan tombol tekan
normally close (NC). Konstruksinya tombol tekan
ada beberapa jenis, yaitu jenis tunggal ON dan
OFF dibuat secara terpisah dan ada juga yang
dibuat satu tempat.
Jenis ini untuk satu tombol dapat untuk ON dan
OFF tergantung keinginan penggunaannya.
Tombol tekan tunggal terdiri dari dua terminal,
sedang tombol tekan ganda terdiri dari empat
terminal.
CONT’D
(b) Lampu Indikator
Lampu tanda/indikator berfungsi untuk memberi
tanda bagi operator bahwa panel dalam keadaan
kerja/bertegangan atau tidak. Warna merah sebagai
tanda panel dalam keadaan kerja, maka harus hati-
hati.
Sedangkan warna hijau bahwa panel dalam keadaan
ON arus mengalir kerangkaian beban listrik. Lampu
indikator ini juga berfungsi sebagai tanda tegangan
kerja 3 phase, dengan warna lampu merah, kuning,
hijau.
CONT’D
(c) Saklar Magnet
Saklar magnet bekerja berdasarkan magnet
listrik. Saklar Magnet terdiri dari kumparan
magnet dan beberapa terminal. Bagian yang
penting ialah kontak utama dan kontak bantu.
Kontaktor magnet banyak variasinya diantaranya
ada yang dilengkapi dengan 3 kontak utama dan 1
kontak bantu. Kontak utama dengan terminal 1 3
5 untuk disambung pada 2 4 6 yang disambung ke
beban.
Kontak bantu dengan kode 13-14 yang berfungsi
untuk mengunci saklar magnet, agar magnet pada
kontaktor tetap kerja walaupun tombol tekan ON
dilepas.
CONT’D
(d) Kabel kontrol:
Minimun 1,0 mm kecuali kabel yang
sudah terpasang dalam komponen alat
kontrol (ayat 630 E 3)
(e) Pengaman:
Harus terpisah dari pengaman lain (ayat
630 E4) Benar Salah
(f) Hantaran dan rel:
i. Penampang kabel:
Sesuai dengan pengaman yang
melindunginya
CONT’D

f) Hantaran dan rel:


i. Penampang kabel: Sesuai dengan pengaman yang
melindunginya
ii. Warna kabel dan rel (ayat 701 E 1):
Merah untuk inti (rel) FASA R
Kuning untuk inti (rel) FASA S
Hitam untuk inti (rel) FASA T
Biru untuk inti (rel) NETRAL
Hijau - kuning inti (rel) PENGHANTAR BUMI
iii. Bahan dan kemampuan rel:
Dari bahan TEMBAGA ATAU LOGAM LAIN YANG
MEMENUHI SYARAT PENGHANTAR LISTRIK (ayat630 D1)
Kemampuan harus sesuai dengan ARUS YANG
MENGALIR (Lihat PUIL 87 daftar 630-1).
CONT’D
iv. Penggunaan rel (ayat 630 D3):
Sedapat mungkin PHB menggunakan rel kecuali: Penghantar dibelakang pengaman
mempunyai kemampuan dibawah 63 A.
Penghantar penghubung yang dipasang dibelakang atau pada dinding PHB. Saluran
pembantu, saluran sinyal dan saluran untuk pengukuran.
(g) Terminal: Untuk mempermudah penyambungan saluran masuk dan keluar agar
teratur dan aman, harus menggunakan TERMINAL (ayat 601 A4)
(h) Bahan (ayat 630 F1) Dari TEMBAGA ATAU LOGAM YANG MEMENUHI STANDART
(i) Kemampuan (ayat 630 F3) Minimum sama dengan kemampuan SAKELAR dari
rangkaian yang bersangkutan.
END

Anda mungkin juga menyukai