Anda di halaman 1dari 16

Pengaruh E-WOM terhadap Minat Berkunjung Generasi Z ke

Kwangya Jakarta
Michaela Calista (01542200001), Stephanie Lo (01542200005), Viona Lorenza Suyatno (01542200016)

Abstrak
Penelitian ini berfokus pada pengaruh Electonic Word of Mouth terhadap minat berkunjung
Generasi Z ke Kwangya Jakarta, terutama bagi para pecinta musik K-Pop atau disebut K-Popers.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah para pengunjung Kwangya Jakarta dan klub penggemar artis Perusahaan SM, terutama
NCTZEN yang merupakan julukan bagi penggemar salah satu boygroup SM Entertainment,
yaitu NCT dengan jumlah sampel 305 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya
pengaruh positif E-WOM terhadap minat berkunjung dimana calon pengunjung cenderung
melihat postingan di sosial media sebelum memutuskan untuk berkunjung ke Kwangya Jakarta.

Latar Belakang
Industri Pariwisata merupakan salah satu sektor penggerak pertumbuhan ekonomi suatu negara
dan berdampak pada ekonomi global (Anggraini, 2021). Sektor Pariwisata sudah ada sejak
zaman prasejarah dimana masyarakat melakukan kegiatan nomaden yaitu berpindah tempat ke
tempat lain untuk mencari tempat tinggal yang nyaman untuk mereka. Semakin berkembangnya
zaman, kegiatan ini menjadi perilaku yang manusiawi, yaitu untuk mencari kesenangan dan
mengenal sesuatu yang baru diluar kesehariannya. Dimana dulunya berwisata hanya dibuat
sebatas untuk “menghamburkan uang”, kini berubah menjadi sarana untuk meningkatkan
kualitas hidup dan memenuhi fungsi pendidikan, berupa pembelajaran hal yang baru atau untuk
meneliti (Ardika, 2018).

Kemudian di tahun 2020, pandemi virus Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia,
menyebabkan lumpuhnya sektor pariwisata. Tempat wisata ditutup menyebabkan para pekerja
sektor pariwisata kehilangan pekerjaannya akibat PHK dan masyarakat yang tinggal di sekitar
destinasi wisata kehilangan pendapatan akibat pengunjung yang enggan datang karena pandemi
tersebut. Berbagai usaha dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan pariwisata dan
masyarakat dengan berbagai strategi seperti pembukaan tempat wisata secara bertahap dan
adanya limitasi pengunjung.

Pada era digitalisasi seperti ini, para pengusaha tempat wisata melakukan berbagai strategi agar
tempat wisata tersebut dapat dikenal kembali dan menarik minat pengunjung, yaitu dengan
strategi E-WOM (Electronic word of mouth). Beberapa riset menunjukan bahwa contoh dari
E-WOM adalah sosial media, website, komunitas online, dan aplikasi online review. Ketika
seseorang merasa puas dalam membeli/memakai jasa atau produk di suatu tempat, ia cenderung
akan menceritakan pengalamannya tersebut kepada orang lain, khususnya kepada orang
terdekatnya atau melalui media sosial (Binus University, 2017).
Salah satu tempat wisata yang menggunakan strategi E-WOM tersebut adalah Kwangya, yang
berlokasi di Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan. Pada awalnya, Kwangya ini berasal dari
Kwangya Club yang merupakan aplikasi yang dibuat oleh perusahaan Korea Selatan SM Brand
Marketing, anak perusahaan SM Entertainment. Aplikasi tersebut digunakan untuk para
penggemar dari idol klub dibawah SM Entertainment dengan terdapat beberapa hiburan
didalamnya. Setelah munculnya Kwangya Club tersebut, lahirlah Kwangya Cafe. Berawal dari
membuka store di Korea Selatan, Kwangya cafe mulai berkembang di negara lain seperti
Vietnam dan Indonesia. Kwangya Cafe yang memiliki luas 400 - 600 m² ini merupakan tempat
dimana para penggemar dapat berkumpul di dunia nyata sambil menikmati menu makanan dan
minuman yang bertema artis SM Entertainment, para penggemar juga dapat membeli
merchandise seperti album, lighstick, keychain, poster, dan souvenir lainnya. Selain itu,
Kwangya Cafe juga menyediakan spot photobooth bagi para pengunjung.

Berkembangnya budaya Korean Pop atau yang dikenal juga dengan K-POP cukup tinggi di
Indonesia saat ini, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adanya penyebaran
informasi yang cepat dalam menggunakan teknologi sehingga masyrakat Indonesia khususnya
generasi Z mulai menggemari hal-hal yang berbau Korea. Generasi Z ini sendiri dikenal sebagai
generasi yang lebih mudah menerima dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi karena
mereka tumbuh di era digital dimana mereka bebas mengakses segala informasi dari internet.
Salah satu faktor generasi Z menyukai budaya Korea adalah melalui musik yang dibawakan oleh
boyband dan girlband disertai penampilan yang menarik perhatian.

Karena pengaruh yang tinggi, tidak sedikit generasi Z di Indonesia yang menyukai idol dari
Korea Selatan itu salah satunya adalah boyband dan girlband yang berada dibawah naungan SM
Entertainment. Dengan SM Brand Marketing inilah Kwangya dibuat. Tujuan dari dibangunnya
Kwangya adalah mempromosikan idol serta menjual merchandise dari boyband dan girlband
yang mana dapat memudahkan para penggemar untuk membeli merchandise artis SM
Entertainment tanpa harus mengimpor terlebih dahulu yang akan memakan cukup banyak biaya
dan waktu yang lama. Sarana E-WOM yang digunakan oleh Kwangya untuk sarana komunikasi,
yaitu Instagram, TikTok, dan Google. Media sosial yang digunakan Kwangya dijadikan sebagai
sarana untuk memberikan penilaian terkait Kwangya berupa ulasan-ulasan yang ditulis oleh
pengunjung Kwangya, sehingga bermanfaat untuk calon pengunjung lainnya sebelum
mengunjungi Kwangya (Sari, 2019).

Seiring perkembangan teknologi, sarana E-WOM dengan menggunakan sosial media sering
digunakan seseorang untuk mencari informasi mengenai objek wisata yang akan dikunjungi.
Oleh karena itu ulasan yang diberikan pengunjung di media sosial akan sangat berpengaruh
terhadap objek wisata. Seperti diperlukan adanya kualitas pelayanan serta lokasi yang nyaman
dan bersih untuk dikunjungi sehingga pengunjung dapat memberikan penilaian terhadap
pengalaman yang dialaminya. Dalam setiap penilaian pengunjung itu bermanfaat untuk
mempromosikan Kwangya ini karena dalam penilaian di media sosial tersebut merupakan
pendapat dari setiap pengunjung yang merasakan dan ingin membagikan pengalaman kepada
orang lain. Pengaruh dari review online tersebut dapat dikatakan cukup besar karena dengan
adanya penilaian dari media sosial akan menambah minat dari pengunjung sehingga dapat
meningkatkan kuantitas pengunjung di Kwangya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa pengaruhnya E-WOM terhadap minat
berkunjung Generasi Z ke Kwangya Jakarta. Peneliti melihat bahwa ada keterkaitan antara
E-WOM dengan minat berkunjung wisatawan di Kwangya Jakarta, sehingga peneliti ingin
meneliti lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Rumusan Masalah
Dalam aspek pengaruh review online terhadap destinasi wisata, peneliti menilai bahwa review
online sangat mempengaruhi kunjungan wisatawan ke destinasi wisata apapun, sehingga peneliti
ingin melakukan penelitian terhadap salah satu destinasi wisata baru di Jakarta, yaitu Kwangya
Jakarta. Tujuan adanya penelitian ini adalah peneliti ingin menganalisis dan menjelaskan
seberapa besar pengaruh Electronic Word of Mouth (E-WOM) terhadap minat kunjungan
wisatawan dengan meneliti Kwangya Jakarta sebagai salah satu destinasi wisata terbaru di
Jakarta serta mengetahui apakah wisatawan yang berkunjung ke Kwangya Jakarta cenderung
melihat online review terlebih dahulu.

Literature Review
Ada banyak sekali strategi dalam meningkatkan minat berkunjung wisatawan, salah satunya
dengan adanya strategi WOM (Word of Mouth) atau diketahui sebagai komunikasi mulut ke
mulut untuk pemberian informasi ataupun rekomendasi terhadap produk ataupun jasa. Strategi
WOM mampu mempengaruhi keputusan membeli konsumen (Kotler & Keller, 2012). Seiring
perkembangan zaman menuju era digitalisasi, strategi WOM tersebut semakin berkembang
dengan adanya bantuan teknologi. E-WOM (Electronic Word of Mouth) sebagai sebuah sarana
pembagian informasi secara digital mengenai suatu produk atau jasa yang telah digunakan oleh
konsumen yang tidak saling mengenal ataupun berjumpa sebelumnya (Gruen, 2013).

Peran E-WOM pada sektor pariwisata memiliki perkembangan sangat pesat sehingga
meningkatkan jumlah wisatawan dalam penggunaan internet dengan tujuan pencarian informasi.
Maraknya penggunaan sosial media sebagai sarana E-WOM dapat membuat wisatawan
memperoleh gambaran mengenai destinasi yang akan di kunjungi di masa mendatang. Motivasi
wisatawan juga menjadi faktor utama yang perlu dimiliki oleh calon wisatawan dalam
mengambil keputusan untuk berkunjung ke destinasi wisata yang dilihat (Anggraini, 2021).
Minat berkunjung adalah suatu motivasi dan rasa ingin wisatawan untuk mengunjungi suatu
tempat. Adapun unsur-unsur pendorong minat berkunjung wisatawan, yaitu: kognisi, emosi, dan
kehendak (Asdi, 2018). Minat berkunjung wisatawan didukung oleh keinginan diri sendiri
sebagai akibat dari stimulus eksternal berupa pengalaman dalam berwisata untuk menghasilkan
keputusan berwisata (Kotler & Keller, 2016) dan tentunya memiliki indikator seperti mencari
informasi terhadap suatu destinasi, mempertimbangkan, hingga tertarik untuk mendatangi
destinasi tersebut (Schiffman dan Kanuk, 2010).

Strategi E-WOM ini tidak hanya sebatas memberikan ulasan mengenai suatu destinasi, tetapi
juga didukung oleh public figure sebagai “pemanis” dalam pemasaran agar konten tampak lebih
menarik. Dengan mengunggah foto atau video di jejaring sosial dapat menarik perhatian para
calon wisatawan dengan berkomentar atau menyukai unggahan tersebut, kemudian mendorong
motivasi untuk mengunjungi destinasi tersebut (Knoll & Matthes, 2017).

E-WOM yang positif tentunya dapat memberikan dampak yang baik juga, hal ini dikarenakan
E-WOM dapat memberikan peningkatan terhadap citra daerah kunjungan wisata atau destination
image. Selain itu, E-WOM juga dapat memberikan kepuasan sehingga dapat menghasilkan
loyalitas konsumen (Setiawan et al., 2014). Memberikan ulasan yang positif dalam bentuk
kepuasan oleh konsumen melalui sosial media adalah salah satu pembuktian bahwa citra yang
baik akan suatu destinasi, dengan itu akan menambah minat berkunjung wisatawan.

E-WOM sangat mempengaruhi minat berkunjung wisatawan karena bisa dilihat bahwa sarana
E-WOM yaitu sosial media di zaman sekarang sangat digunakan oleh siapapun. Ketika ada
wisatawan yang ingin berkunjung ke suatu destinasi, maka akan melakukan pencarian dahulu di
sosial media untuk mengetahui apakah tempat tersebut baik ataupun tidak. Maka dari itu,
E-WOM sangat berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke suatu destinasi.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui adanya hubungan antara
dua variabel, yaitu E-WOM sebagai variabel independen (x)dan Minat Berkunjung sebagai
variabel dependen (y). Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan dengan menggunakan
angka-angka ataupun statistik, dimulai dari pengumpulan data, penasfiran data, hingga
pemaparan hasil (Arikunto, 2006).
Variabel Dimensi Indikator
Penelitian

Sosial Media ● Interaksi antar pengguna secara tidak langsung


● Sebuah media dimana pengguna dapat
E-WOM berpartisipasi/berinteraksi secara tidak langsung
(Karjaluoto, 2008)

Komunitas ● Suatu kelompok yang menggunakan internet dengan


Online tujuan yang sama
● Sekelompok individu yang berinteraksi dan bertukar
pendapat secara online (Laudon dan Traver, 2003)

Website ● Halaman web yang saling berkaitan untuk menyajikan


informasi tertentu, yang bisa diakses di internet
menggunakan web browser
● Kumpulan beberapa halaman yang dipakai untuk
menampilkan informasi berupa teks, gambar, animasi,
suara dan atau bahkan penggabungan dari semuanya
(Bekti, 2015)

Review online ● Salah satu bentuk dari Word of Mouth Communication


pada penjualan online
● Hasil evaluasi produk yang diunggah dalam situs
perusahaan atau situs pihak ketiga (Mudambi & Schuff,
2010)

Kognisi ● Rasa ingin diakui oleh lingkungannya


Minat ● Rasa ingin tahu terhadap suatu objek wisata
Berkunjung (Suhartanto, 2014)

Emosi ● Adanya ketertarikan terhadap suatu objek wisata


● Adanya motivasi terhadap suatu objek wisata
(Suhartanto, 2014)

Kehendak ● Adanya suatu tindakan untuk melakukan kunjungan


● Adanya suatu aktivitas saat berkunjung
(Suhartanto, 2014)
Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis yang
akan diisi oleh responden untuk dijawab (Sugiyono, 2018).

Kuesioner akan dilakukan melalui google form dengan menggunakan skala pengukuruan berupa
skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
serta persepsi responden terhadap suatu fenomena sosial. Penelitian ini menggunakan sejumlah
skor 1-5 yang menunjukkan setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. Berikut adalah
tabel skala Likert (Sugiyono, 2014)

Keterangan Skor

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tidak Setuju (TS) 2

Netral (N) 3

Setuju (S) 4

Sangat Setuju (SS) 5

Kuesioner akan disebarkan melalui grup diisi oleh responden dan melakukan survei secara
langsung ke area penelitian untuk memudahkan peneliti memperoleh data secara primer serta
menganalisis dampak electronic word of mouth terhadap minat berkunjung generasi Z ke
Kwangya Jakarta. Dengan profil responden sebagai berikut:
● Berusia 10-25 tahun
● Menyukai budaya K-Pop, terutama idol group dibawah naungan SM Entertainment
● Pernah mengunjungi Kwangya Jakarta
● Memiliki akun sosial media sendiri
Pembahasan

Gambar 1. Loading Factor pada model pengukuran

Berdasarkan pada gambar 1 terlihat bahwa semua kuesioner telah memenuhi standar uji validitas
bahwa adanya hubungan antara E-WOM dan minat berkunjung yaitu nilai factor loading > 0,7.
Evaluasi model pengukuran yang disajikan pada gambar dan tabel berikut ini adalah evaluasi
pada convergent validity dan discriminant validity dengan menunjukkan nilai loading factor,
composite reliability, fornell larcker, dan cross loading.

Gambar 2. Composite Reliability

Pada gambar 2 menampilkan tabel composite reliability yang menunjukkan bahwa nilai uji > 0,7
yang berarti membuktikan bahwa seluruh variabel dinyatakan reliabel.

Gambar 3. Fornell Larcker Criterion


Pada gambar 3 menunjukkan bahwa nilai korelasi masing - masing variabel memiliki perbedaan
yang mana korelasi variabel E-WOM dengan variabel itu sendiri lebih kecil dari nilai kolerasi
dengan variabel lain. Dan korelasi variabel Minat Berkunjung dengan variabel itu sendiri lebih
besar dari nilai korelasi dengan variabel lain.

Gambar 4. Cross Loading

Berdasarkan pada gambar 4 menunjukkan bahwa nilai korelasi antara indikator dengan variabel
lain sudah memenuhi syarat. Bahwa nilai korelasi antara indikator dengan varibel laten lebih
tinggi dari nilai korelasi antara indikator dengan variabel laten lainnya. Dan dari hasil yang
ditunjukkan pada gambar 1, gambar 2, gambar 3, dan gambar 4 telah menunjukkan bahwa uji
validitas melalui uji convergent validity dan discriminant validity telah memenuhi syarat.

Berdasarkan data dan hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis 1 yaitu E-WOM berpengaruh
terhadap minat berkunjung terutama kalangan gen Z di Kwangya Jakarta. Hal itu, terbukti
melalui adanya kepuasan sehingga dapat menghasilkan loyalitas konsumen (Setiawan et al.,
2014). Dengan ulasan positif yang diberikan melalui sosial media dapat membuat penerima
informasi tersebut memutuskan untuk berkunjung ke tempat atau destinasi tersebut.

Minat berkunjung yang merupakan hipotesis 2 juga menunjukkan adanya hubungan dengan
pengaruh E-WOM tersebut untuk berkunjung ke Kwangya Jakarta. Hal ini dapat terlihat bahwa
dengan adanya E-WOM dapat menarik pengunjung dengan melihat ulasan yang dapat berupa
review melalui google maupun video atau gambar yang terlihat menarik untuk dikunjungi,
mengingat era modernisasi ini banyak orang maupun penggemar K-Pop yang mendapatkan
informasi baru melalui internet maupun sosial media dan hal ini lah yang membuat E-WOM
sangat cepat berkembang melalui internet.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa E-WOM berpengaruh positif terhadap
minat berkunjung terutama kalangan generasi Z di Kwangya Jakarta. Adanya respon atau ulasan
positif di sosial media dapat membuat penerima informasi tersebut tertarik dan memutuskan
untuk mengunjungi tempat tersebut. Oleh karena itu, Kwangya Jakarta perlu sekali untuk
meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan mereka agar timbul kesediaan
pengunjung untuk menyebarkan E-WOM yang positif melalui akun sosial media mereka.
Daftar Pustaka

Anggraini, R. (2021). Pengaruh EWOM, Travel Motivation dan Destination Attractiveness

terhadap Visit Intention di Kota Batam. Pengaruh EWOM, Travel Motivation dan

Destination Attractiveness terhadap Visit Intention di Kota Batam, 4(2), 793.

file:///C:/Users/Michaela%20Calista/Downloads/404-Article%20Text-1726-1-10-202105

29.pdf

Ardika, I. G. (2018). Kepariwisataan berkelanjutan: rintis jalan lewat komunitas. Penerbit Buku

Kompas.

Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bumi Aksara.

Asdi. (2018, October 25). PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT

KUNJUNGAN WISATAWAN PADA OBYEK WISATA ALAM MALINO DI KABUPATEN

GOWA. Jurnal Ilmiah Pena. Retrieved February, 2023, from

http://ojs.stkippi.ac.id/index.php/jip/article/view/138

Binus University. (2017, September 5). Peran E-WOM (electronic word of mouth) dalam Media

Sosial di Indonesia. BINUS Business School. Retrieved January 30, 2023, from

https://bbs.binus.ac.id/management/2017/09/peran-e-wom-electronic-word-of-mouth-dal

am-media-sosial-di-indonesia-2/
G, S. L., & L, K. L. (2010). Consumer behavior. Global Edition (Global Edition ed., Vol. 12(2)).

Pearson Higher Education. 113-120

Gruen, T. W. (2013). Too popular to ignore: The influence of online reviews on purchase

intentions of search and experience products. Journal of Interactive Marketing,

27(3)(27(3)), 226-235. 2013

Knoll, J., & Matthes, J. (2017). The effectiveness of celebrity endorsements: a meta-analysis.

Journal of the Academy of Marketing Science, 45(1)(2017), 55-75.

https://doi.org/10.1007/s11747-016- 0503-8

Kotler, P., & A.B, S. (1999). Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian buku Satu. Jakarta Salemba Empat. 979-8190-74-2

Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Branding in B2B firms. In Handbook of Business-to-Business

Marketing. Edward Elgar Publishing Ltd.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th ed.). Pearson Education, Inc.

2016

Sari, L. I. (2019). Pengaruh Electronic Word of Mouth di Media Sosial Jakarta Aquarium dan

Brand Image terhadap Minat Kunjung Jakarta Aquarium. Pengaruh Electronic Word of

Mouth di Media Sosial Jakarta Aquarium dan Brand Image terhadap Minat Kunjung

Jakarta Aquarium, 1(1), 7. https://kc.umn.ac.id/10206/1/BAB_I.pdf


Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2012). Perilaku Konsumen (7th ed.). Indeks.

Setiawan, P. Y., Troena, E. A., Armanu, & Noermijati. (2014). The Effect of e-WOM on

Destination Image, Satisfaction and Loyalty. The Effect of e-WOM on Destination Image,

Satisfaction and Loyalty, 3.

https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/25118de419946eeb34240

843f4dd6810.pdf

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuantitatif. Alfabeta.

Suhartanto, D. (2014). Metode Riset Pemasaran. Alfabeta.

Urban 101. (2020, December 20). EXPLORE JAKARTA #DIINDONESIA AJA – JAKARTA

AQUARIUM. PHM Hotels. Retrieved January 30, 2023, from

https://www.phm-hotels.com/hotel/URBJKG/blog/blog/detail/explore-jakarta-diindonesia

-aja-jakarta-aquarium
Lampiran

1. Daftar Pertanyaan
No Pertanyaan 1 2 3 4 5
1 Anda sering menggunakan sosial media
2 Anda memiliki komunitas secara online
3 Anda sering melihat review online
Anda sering melihat ulasan destinasi melalui
4 Website
Anda sering melihat ulasan destinasi melalui
5 sosial media
Anda sering melihat ulasan destinasi melalui
6 komunitas online
Anda mengetahui destinasi Kwangya melalui
7 Website
Anda mengetahui destinasi Kwangya melalui
8 sosial media
Anda mengetahui destinasi Kwangya melalui
9 komunitas online
Mudah mengakses informasi mengenai
10 Kwangya Jakarta melalui Website
Mudah mengakses informasi mengenai
11 Kwangya Jakarta melalui sosial media
Informasi mengenai Kwangya yang diberikan
12 melalui Website menarik
Informasi mengenai Kwangya yang diberikan
13 melalui sosial media menarik
Informasi melalui Website maupun sosial
media berguna sebelum berkunjung ke
14 Kwangya
Ulasan / penilaian melalui Website maupun
sosial media membantu menambah informasi
15 sebelum berkunjung
Ulasan / penilaian melalui Website maupun
sosial media penting untuk menambah minat
16 berkunjung destinasi tersebut
Anda merencanakan waktu untuk berkunjung
17 ke Kwangya
18 Anda tertarik mengunjungi Kwangya
Rasa ingin tahu Anda tinggi terhadap
19 Kwangya
Anda mencari tahu transportasi yang dapat
20 digunakan untuk datang ke Kwangya
Mengunjungi Kwangya dengan teman di
21 sosial media / komunitas online
Sebagai pecinta K-pop Anda ingin pergi ke
Kwangya dan menunjukkannya di sosial
22 media
Anda pergi ke Kwangya karena melihat teman
23 Anda yang juga pecinta K-pop datang kesana
Anda pergi ke Kwangya karena anda ingin
melihat dan merasakan suatu tempat yang
24 bertemakan K-pop
Anda pergi ke Kwangya untuk mengetahui
25 lebih banyak hal mengenai K-pop
Anda pergi ke Kwangya karena ingin
mengetahui produk yang ditawarkan melalui
26 sosial media
Anda pergi ke Kwangya karena mereka
27 menyediakan suatu tempat bertemakan K-pop
Anda pergi ke Kwangya untuk membeli
berbagai merchandise yang hanya tersedia di
28 Kwangya
Berbagai hal bertemakan K-pop mengundang
29 Anda untuk datang ke Kwangya
Sebagai pecinta K-pop Anda merasa harus
datang ke Kwangya karena mereka
30 menyediakan sesuatu yang Anda sukai
Anda merasa akan diakui oleh lingkungan jika
31 mengunjungi Kwangya
Anda merasa akan diakui oleh komunitas
32 online jika mengunjungi Kwangya
Berbagai aktifitas dan kegiatan yang ada di
33 Kwangya mengundang Anda untuk hadir
Anda ingin datang untuk merasakan berbagai
34 aktifitas yang berhubungan dengan K-pop di
Kwangya
Adanya rasa senang tersendiri ketika
35 mengunjungi Kwangya
Adanya rasa puas setelah mengunjungi
36 Kwangya
Adanya rasa ingin kembali berkunjung setelah
37 mengunjungi Kwangya
Adanya keinginan untuk memberi ulasan
melalui sosial media mengenai pengalaman
38 setelah berkunjung ke Kwangya
Kegiatan yang ada di Kwangya menarik dan
39 mengesankan
Informasi yang diperoleh melalui sosial media
sesuai dengan ekspektasi ketika berkunjung
40 langsung
Informasi yang diperoleh melalui website
sesuai dengan ekspektasi ketika berkunjung
41 langsung
Informasi yang diperoleh melalui komunitas
online sesuai dengan ekspektasi ketika
42 berkunjung langsung
2. Jawaban Responden pertanyaan nomor 37-42

Anda mungkin juga menyukai