Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN BERKUNJUNG


(Survei pada Pengunjung Tempat Wisata “Jawa Timur Park 2” Kota Batu)

Fitri Aprilia
Srikandi Kumadji
Andriani Kusumawati
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
fitriiaprilia@gmail.com

ABSTRACT

Jawa Timur Park 2 was the location of this research and the sample was 112 visitors who had visited Jawa
Timur Park 2. The research discussed The Influence Word of Mouth on Visit Intention and Visit Decision.
This research use explanatory research. Purposive sampling was the technique sampling used in this research.
Questionnaire used for data collecting method. Data analysis of this research using decriptive and path
analysis. Based on the result of this research, it is recommended for Jatim Park 2 by using e-wom, such as
through social media for increase the visitor. Beside, Jatim Park 2 should increase the quality of the facilities
given and be more innovative in creating favorable playgrounds for all the people and giving nice experiences.
Furthermore, for those people who are having the nice experience there will recommended this place to others.
Those activities will attract people to visit Jatim Park 2.

Keywords: Word of Mouth, Visit Intention, Visit Decision

ABSTRAK

Jawa Timur Park 2 merupakan lokasi dari penelitian ini dan sampel sebanyak 112 orang pengunjung yang
telah mengunjungi Jawa Timur Park 2. Penelitian membahas Pengaruh Word of Mouth terhadap Minat
Berkunjung dan Dampaknya pada Keputusan Berkunjung. Penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan.
Purposive sampling merupakan teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini. Kuesioner digunakan
untuk metode pengumpulan data. Data analisis dari penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis
jalur. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan agar pihak Jatim Park 2 dapat meningkatkan kunjungan
wisatawan dengan melakukan e-wom seperti melalui media sosial. Selain itu juga meningkatkan kualitas
fasilitas yang diberikan serta lebih inovatif dengan menciptakan wahana-wahana yang dapat disukai oleh
semua orang dan menimbulkan pengalaman positif. Lebih jauh mereka yang memiliki pengalaman positif
akan merekomendasikan kepada orang lain dan akan dapat menarik minat sehingga berakhir pada keputusan
berkunjung di Jatim Park 2.

Kata Kunci: Word of Mouth, Minat Berkunjung, Keputusan Berkunjung

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 24 No. 1 Juli2015| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN fasilitas-fasilitas maupun wahana yang dimiliki
Menurut Undang-Undang No. 10 tahun oleh tempat wisatanya. Hal ini membuat
2009 tentang Kepariwisataan, pariwisata pengunjung menghadapi banyak pilihan tempat
merupakan kegiatan wisata yang didukung layanan wisata yang akan dikunjunginya sehingga para
dan fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah, pengunjung dapat memiliki banyak pilihan dalam
pengusaha maupun masyarakat. Dampak menentukan keputusan berkunjung sesuai dengan
pariwisata sebagai suatu bisnis adalah memberikan minatnya. Salah satu hal yang dapat menumbuhkan
pengaruh terhadap sosial ekonomi masyarakat minat berkunjung yang akan berdampak pada
sekitar. Tingginya kunjungan masyarakat luar keputusan berkunjung ke tempat wisata adalah
daerah membawa dampak positif terhadap pengaruh orang disekitarnya yang
perekonomian masyarakat sekitar. mengkomunikasikan kualitas tempat wisata
Salah satu wilayah di Jawa Timur yang tertentu. Word of mouth merupakan salah satu alat
dikenal sebagai kota pariwisata adalah Kota Batu. bauran promosi jasa yang diyakini untuk
Keindahan panorama Kota Batu, Malang, Jawa mempengaruhi orang lain dalam menentukan
Timur, sudah cukup terkenal sebagai objek wisata. minat berkunjung serta dampaknya pada keputusan
Kota Batu memiliki beranekaragam objek berkunjung.
wisata yang sangat menarik, mulai dari wisata
alam, wisata buatan, wisata buah, wisata budaya, KAJIAN PUSTAKA
wisata sejarah, wisata kuliner, wisata olahraga, Word of Mouth
wisata satwa, hingga wisata belanja. Menurut Mowen dan Minor (2002: 182)
Wisata buatan di Kota Batu merupakan komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth
salah satu wisata favorit bagi pengunjung. Tahun communication) mengacu pada pertukaran
2014, ditandai dengan semakin banyak komentar, pemikiran, atau ide-ide diantara dua
bermunculan wisata buatan baru yang ada di Kota konsumen atau lebih, yang tak satupun merupakan
Batu. Diantara sekian banyaknya wisata buatan, sumber pemasaran. Terdapat dua sumber utama
ada beberapa wisata buatan yang memiliki tingkat yang menghasilkan komunikasi word of mouth,
kunjungan wisatawan yang tidak sedikit. Wisata daintaranya yaitu reference group dan opinion
buatan tersebut diantaranya adalah Jawa Timur leader. Peter dan Olson (2000: 104) menegaskan
Park 2. Jawa Timur Park 2 adalah satu wisata bahwa sebuah grup terdiri dari dua atau lebih orang
buatan di Kota Batu yang memiliki nilai investasi yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai
mencapai ratusan miliar rupiah dan nilai investasi tujuan yang sama, serta mempunyai latar belakang
tertinggi serta memiliki tingkat kunjungan yang sama dan tidak berbadan hukum. Bentuk-
wisatawan yang cenderung mengalami bentuk grup yang penting antara lain keluarga,
peningkatan dari tahun ke tahun. teman dekat, mitra kerja, serta tetangga, dan grup-
Tingginya kunjungan pengunjung ke Jawa grup tersebut dapat menjadi sebuah grup referensi.
Timur Park salah satunya berasal dari informasi Menurut Shimp (2003: 286) seorang pemimpin
yang sering dipromosikan oleh pihak perusahaan opini (opinion leader) adalah seseorang yang
dikarenakan informasi sebagai salah satu hal yang sering mempengaruhi sikap-sikap atau perilaku
paling dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat, yang visibel dari individu lainnya.
termasuk informasi mengenai tempat wisata yang
akan dikunjungi. Informasi dapat menyebar dengan Minat Berkunjung
sangat cepat melalui komunikasi. Komunikasi di Teori minat berkunjung dianalogikan sama
dalam dunia pemasaran memegang peranan dengan minat beli, seperti penelitian yang
penting dalam meningkatkan penjualan. Dilihat dilakukan oleh Albarq (2014: 14) yang
dari sisi konsumen, komunikasi turut membantu menyamakan bahwa minat berkunjung wisatawan
dalam minat berkunjung dan menentukan sama dengan minat pembelian konsumen.
keputusan berkunjung. Pengertian minat menurut Kotler dan Susanto
Potensi pasar dan margin keuntungan di (2000: 165) bahwa minat sebagai dorongan, yaitu
bisnis tempat wisata yang cukup besar, disertai rangsangan internal yang kuat yang memotivasi
dengan terbukanya pasar bebas bagi setiap pemain tindakan, dimana dorongan ini dipengaruhi oleh
atau pesaing untuk masuk ke dalam pasar, maka stimulus dan perasaan positif akan produk.
persaingan dalam bisnis ini menjadi sangat ketat. Menurut Kotler dan Keller (2009: 242) terdapat
Hampir seluruh pelaku bisnis yang terlibat di dua faktor eksternal yang mempengaruhi minat beli
dalamnya saling berkompetisi untuk menawarkan seseorang. Pertama, sikap orang lain, dalam hal ini
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 2Juni2015| 2
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
sikap orang lain yang berpengaruh pada minat beli bagaimana pengalaman dalam menggunakan
tergantung pada dua hal, yaitu besarnya pengaruh produk dan jasa tersebut, apabila informasi yang
sikap negatif seseorang terhadap alternatif yang disampaikan bersifat positif maka seseorang
diminati oleh konsumen, serta motivasi konsumen cenderung akan tertarik bahkan mencoba produk
utuk terpengaruh dengan orang lain yang dan jasa tersebut begitu juga sebaliknya. Hasil
berhubungan dengan minat pembeliannya. Kedua, penelitian menunjukkan bahwa komunikasi word
situasi yang tidak terinspirasi, merupakan situasi of mouth (dari mulut ke mulut) berpengaruh
yang tiba-tiba muncul dan secara tidak langsung signifikan terhadap motivasi berkunjung pada
dapat merubah minat beli konsumen. Museum Bank Indonesia.
Sulistyawati, et al., (2010) menyatakan
Keputusan Berkunjung bahwa word of mouth merupakan salah satu faktor
Teori keputusan berkunjung dianalogikan yang mendorong wisatawan untuk melakukan
sama dengan keputusan pembelian, seperti keputusan pembelian. Pengaruh referensi yang
penelitian yang dilakukan oleh Jalilvand dan diberikan oleh teman merupakan salah satu
Samiei (2012: 12) yang menyamakan bahwa variabel yang mempengaruhi konsumen dalam
keputusan berkunjung wisatawan sama dengan keputusan pembelian patung kayu. Karena tidak
keputusan pembelian konsumen. Keputusan sedikit wisatawan yang melakukan pembelian
berkunjung merupakan proses dimana seorang patung kayu dipengaruhi oleh teman-teman mereka
pengunjung melakukan penilaian dan memilih satu yang sudah terlebih dahulu berkunjung dan
alternatif yang diperlukan berdasarkan sekaligus membeli produk patung kayu. Selain itu
pertimbangan tertentu. Menurut Swastha dan yaitu faktor pengetahuan produk, pengetahuan
Irawan (2005: 118) setiap keputusan pembelian produk adalah pengetahuan yang dimiliki
memilki struktur tujuh komponen yaitu struktur wisatawan yang datang berkunjung kembali
tentang merek, penjualnya, cara pembayaran, sebelum mereka memutuskan pembelian patung
jumlah produk, bentuk produk, jenis produk serta kayu. Pengetahuan yang mereka miliki diantaranya
waktu pembeliannya. berasal dari teman dan keluarga.

Hubungan Word of Mouth dengan Minat Model Hipotesis


Berkunjung dan Keputusan Berkunjung Berdasarkan tinjauan pustaka, maka model
Seiring dengan semakin bertambahnya usia hipotesis untuk meneliti pengaruh word of mouth
yang akan berdampak pada bertambahnya terhadap minat berkunjung serta dampaknya pada
hubungan sosial seseorang dengan orang lain dan kerputusan berkunjung dapat dilihat pada Gambar
lingkungan sekitarnya, akan mempengaruhi gaya 1 berikut:
hidup seseorang yang salah satunya akan
mempertimbangkan saran dari orang disekitarnya Minat
Berkunjung
dalam memilih tempat wisata yang akan
(Y1)
dikunjunginya. Hal tersebut dapat diperkuat
dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang
senang berkumpul dan membuat H1 H3
komunitas.Dukungan dari kebiasaan masyarakat
Indonesia yang senang berkumpul akan Word of Mouth Keputusan
memperkuat dan mempercepat terciptanya strategi (X) Berkunjung
H2 (Y2)
pemasaran word of mouth. Komunikasi word of
mouth merupakan strategi pemasaran yang Gambar 1. Model Hipotesis
menitikberatkan pada saran pengunjung kepada
orang lain yang nantinya dapat mempengaruhi METODE PENELITIAN
orang lain untuk tertarik dan akan mengikuti Jawa Timur Park 2 yang terletak di Jalan
sarannya. Word of mouth menjadi sangat penting Oro-Oro Ombo Nomor 9 Kota Batu merupakan
ketika tempat wisata yang disarankan memiliki tempat lokasi untuk penelitian. Penelitian
nilai positif atau kesan yang baik bagi pengunjung. penjelasan atau explanatory research merupakan
Seperti pendapat yang dikemukakan oleh jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
Agustina (2014) ketika seseorang menerima ini dengan menggunakan metode kuesioner.
informasi mengenai suatu produk maupun jasa dari Pengunjung tempat wisata Jawa Timur Park 2 yang
orang lain seperti teman maupun saudara,
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 2Juni2015| 3
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
telah atau pernah mengunjungi Jawa Timur Park 2 mouth adalah teman dekat (X1.1.2) dan orang
dan menikmati wahana maupun fasilitas yang telah yang lebih dahulu berkunjung (X1.2.2) yaitu
diberikan serta pengunjung tempat wisata yang sebesar 4,34. Sedangkan untuk jumlah
berkunjung karena mendapatkan informasi melalui mean terkecil yaitu pada item mitra kerja
word of mouth merupakan responden dalam (X1.1.3) dengan mean sebesar 3,42.
penelitian ini dengan jumlah sampel 112 orang 2. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa
responden. Analisis data menggunakan analisis mean yang terbesar di variabel minat
deskriptif dan jalur. Purposive sampling berkunjung adalah tertarik untuk melihat
merupakan teknik pengambilan sampel yang keberagaman satwa (Y1.1.2) dan tertarik
digunakan. pada keunikan (Y1.1.3) yaitu sebesar 4,37.
Sedangkan untuk jumlah mean terkecil
HASIL DAN PEMBAHASAN yaitu pada item lebih senang mengunjungi
Berdasarkan hasil kuesioner yang (Y1.3.3) dengan mean sebesar 3,61.
disebarkan kepada 112 orang responden, diperoleh 3. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa
hasil 58 orang responden berjenis kelamin mean yang terbesar di variabel keputusan
perempuan dan sisanya laki-laki. Mayoritas berkunjung adalah kesan positif (Y2.2.2)
responden belum bekerja dengan usia 16-21 tahun yaitu sebesar 4,36. Sedangkan untuk
yang memiliki pendidikan terakhir SMU/SMK. jumlah mean terkecil yaitu pada item
Sebagian responden memiliki uang saku sebesar pilihan utama word of mouth (Y2.1.1) dengan
Rp 612.500-< Rp 1.225.000. Responden mengenal mean sebesar 3,96.
Jawa Timur Park selama 2 tahun dan memperoleh
informasi melalui orang lain tentang Jawa Timur Pengaruh Antar Variabel
Park. Selanjutnya mayoritas responden 1. Pengaruh Word of Mouth terhadap
merekomendasikan orang lain untuk berkunjung ke Minat Berkunjung
Jawa Timur Park 2. Pengunjung memiliki keinginan lebih
dalam untuk mencari informasi mengenai
Hasil Analisis Jalur Jatim Park 2 melalui word of mouth yang
Berikut dibawah ini merupakan hasil berasal dari orang lain seperti dari keluarga,
analisis jalur yang ditunjukkan dalam Tabel 1. teman dekat, mitra kerja, tetangga, dan bahkan
Tabel 1. Hasil Uji Analisis Jalur melalui orang yang memiliki pengetahuan
Variabel Variabel Beta thitung Prob Ket mendalam tentang Jatim Park 2. Pengaruh
Endogen Eksogen . . yang berasal dari word of mouth bernilai
Word of Minat 0,54 6,77 0,000 Sig.
Mouth Berkunjun 3 6 positif, sehingga semakin sering melakukan
g komunikasi word of mouth maka hal tersebut
Word of Keputusan 0,36 4,88 0,000 Sig. memberikan dampak yang secara signifikan
Mouth Berkunjun 5 0 terhadap minat berkunjug seseorang untuk
g berkunjung ke sebuah tempat wisata. Minat
Minat Keputusan 0,49 6,56 0,000 Sig.
Berkunjun Berkunjun 1 8
berkunjung seseorang dalam menentukan
g g keputusan berkunjungnya dalam memilih
tempat wisata yang akan dikunjungi, salah
Ketepatan Model satunya berasal dari pengaruh orang lain yang
R2 = 1 – (1 – R12) (1 – R22) berada disekitarnya dalam
= 1 – (1 – 0,294) (1 – 0,569) mengkomunikasikan pesan atau kesan yang
= 1 – (0,706) (0,431) positif dari suatu tempat wisata tersebut.
= 1 – 0,304286 Penelitian ini sejalan dengan penelitian
= 0, 695714 atau 69,6% dari Kumala (2012) yang menyatakan bahwa
Hasil ketepatan model diperoleh sebesar terdapat pengaruh signifikan antara word of
69,6%, sisanya sebesar 30,4% dijelaskan oleh mouth terhadap minat berkunjung. Minat
variabel lain yang tidak ada dalam model ini. berkunjung pengunjung yang tinggi akan
mendorong pengunjung mengunjungi suatu
Analisis Deskriptif tempat, sebaliknya minat berkunjung
1. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa pengunjung yang rendah akan mencegah
mean yang terbesar di variabel word of pengunjung untuk mengunjungi suatu tempat.
Word of mouth yang berasal dari reference
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 2Juni2015| 4
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
group dan opinion leader dapat membantu maka akan menimbulkan keputusan untuk
untuk menentukan minat berkunjung dari melakukan kunjungan (Shrimp, 2003: 374).
seseorang. Hasil penelitian ini menyatakan Hal ini sejalan dengan penelitian dari
variabel word of mouth berpengaruh signifikan Aulia et al., (2013) tentang pengaruh word of
terhadap minat berkunjung. mouth terhadap keputusan berkunjung yang
2. Pengaruh Word of Mouth terhadap memiliki hubungan signifikan. Seseorang
Keputusan Berkunjung yang melakukan kunjungan ke suatu tempat
Variabel word of mouth memiliki wisata melalui minat terlebih dahulu akan
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan memiliki keinginan yang tinggi untuk
berkunjung. Adanya penyampaian pesan dari berkunjung ke tempat wisata tersebut karena
orang lain disekitarnya seseorang akan dapat telah memperoleh informasi yang mendalam
mendapatkan informasi lebih tentang Jatim mengenai tempat wisata tersebut sebelum
Park 2 dan hal tersebut akan menjadi bahan melakukan kunjungan dan telah memilih
masukan untuk seseorang sebelum melakukan sesuai dengan minatnya.
kunjungan. Saat memperoleh informasi dari
orang disekitarnya, seseorang akan KESIMPULAN DAN SARAN
mengetahui bagaimana kondisi dari suatu Kesimpulan
tempat wisata yang dalam hal ini yaitu Jatim 1. Word of Mouth memiliki kontribusi sebesar
Park 2, baik dari segi wahana, kemudahan 29,4% terhadap Minat Berkunjung dan
akses, maupun keterjangkauan harga yang memiliki koefisien jalur (ß) sebesar 0,543
diberikan oleh Jatim Park 2. Setelah menerima sehingga dinyatakan berpengaruh.
berbagai masukan dari orang lain diharapkan 2. Word of Mouth memiliki kontribusi sebesar
akan dapat memudahkan seseorang dalam 56,9% terhadap Keputusan Berkunjung dan
menentukan keputusan berkunjungnya, memiliki koefisien jalur (ß) sebesar 0,365
sehingga akan dapat mengurangi tingkat sehingga dinyatakan berpengaruh.
kesalahan dalam menentukan keputusan 3. Minat Berkunjung memiliki kontribusi
berkunjung sesuai dengan apa yang sebesar 56,9% terhadap Keputusan
diharapkan. Berkunjung dan memiliki koefisien jalur
Hal ini mendukung hasil penelitian (ß) sebesar 0,491 sehingga dinyatakan
Purnomo (2011) yang menyatakan bahwa berpengaruh.
promosi yang dilakukan pihak pengelola
wisata pada umumnya sangat minim, Saran
kebanyakan promosi dilakukan dari mulut ke 1. Komunikasi dari mulut ke mulut (word of
mulut secara alami yang banyak dilakukan mouth) merupakan hal yang penting bagi
antar wisatawan yang pernah berkunjung. pihak Jatim Park 2 untuk meningkatkan
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pendapatan dengan memanfaatkan
komunikasi word of mouth mempengaruhi pengunjung yang sekarang. Pengunjung
keputusan wisatawan untuk berkunjung ke yang telah mengunjungi Jatim Park 2
tempat wisata. merupakan komunikator yang berpotensi
dapat menyebarkan word of mouth tentang
3. Pengaruh Minat Berkunjung terhadap tempat wisata Jatim Park 2 kepada orang
Keputusan Berkunjung lain sehingga diharapkan akan dapat
Variabel minat berkunjung memiliki menciptakan minat berkunjung seseorang.
pegaruh yang signifikan terhadap keputusan Menanggapi hal tersebut agar word of
berkunjung. Minat dari dalam diri pengunjung mouth yang tersebar positif, hendaknya
untuk mengunjungi tempat wisata seperti pihak Jatim Park 2 dapat meningkatkan
Jatim Park 2 menjadi pendorong pengunjung dengan melakukan e-wom seperti melalui
untuk menetapkan keputusan berkunjung di media sosial yang akan mendorong
Jatim Park 2 atau tempat wisata tersebut. Saat seseorang untuk berkunjung ke Jatim Park
timbulnya minat, maka pengunjung akan sadar 2.
bahwa pengunjung menyukai suatu tempat 2. Persaingan pada dunia pariwisata
wisata tertentu sesuai dengan minatnya dan khususnya pada wisata buatan semakin
ingin mengunjunginya. Selanjutnya ketika ketat. Mengingat bahwa minat dan
keyakinan akan suatu tempat wisata menguat, keputusan berkunjung dipengaruhi oleh
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 2Juni2015| 5
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pengalaman positif melalui word of mouth 13. Penerjemah Bob Sabran. Jakarta:
hendaknya pihak Jatim Park 2 lebih Erlangga.
meningkatkan kualitas fasilitas yang dan Kevin Lane Keller. 2009.
diberikan serta lebih inovatif dengan Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Ed. 12.
menciptakan wahana-wahana yang dapat Jakarta: Indeks.
disukai oleh semua orang dan menimbulkan
pengalaman positif. Lebih jauh mereka Kumala, Octaviantika Benazir. 2012. Pengaruh
yang memiliki pengalaman positif akan Word of Mouth Terhadap Minat Beli
merekomendasikan kepada orang lain dan Konsumen Pada Tune Hotels Kuta-Bali.
akan dapat menarik minat sehingga Jurnal Universitas Indonesia.
berakhir pada keputusan berkunjung di Mowen, John C. and Michael Minor. 2002.
Jatim Park 2. Perilaku Konsumen. Alih bahasa Dwi
3. Hasil penelitian ini hanya terbatas pada Kartini Yahya. Jilid 2. Ed. 5. Jakarta:
variabel word of mouth, minat berkunjung Erlangga.
dan keputusan berkunjung. Untuk
mengembangkan penelitian selanjutnya Pemerintah Kota Batu, Dinas Kebudayaan dan
dapat menggunakan variabel-variabel lain Pariwisata. Diperoleh melalui
diluar variabel yang sudah masuk dalam http://batukota.go.id/statis-16-
penelitian ini, termasuk variabel e-wom. pariwisata.html, diakses pada tanggal 8
Desember 2014.
DAFTAR PUSTAKA Peter, Paul J. and Jerry C. Olson. 2000. Consumer
Agustina, Rizki Dwi. Pengaruh Bauran Promosi Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi
Terhadap Motivasi Evaluasi Kognitif Pemasaran. Jilid 2. Ed. 4. Dialih bahasakan
Untuk Berkunjung Pada Ex. Dejavasche oleh Damos Sihombing. Jakarta: Erlangga.
Bank (Museum Bank Indonesia Surabaya.
Jurnal Unair. Purnomo, Henry. 2011. Pengaruh Faktor
Individual Wisatawan dan Kinerja Bauran
Albarq, Abbas N. 2014. Measuring the Impacts of Pemasaran terhadap Nilai Jasa Pariwisata
Online Word of Mouth on Tourists’ Alam. Jurnal Ilmiah. Vol. XVII, (1): 10-16.
Attitude and Intentions to Visit Jordan: An
Empirical Study. International Business Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi:
Research; Vol. 7, No.1. Komunikasi Pemasaran Terpadu.
Dialihbahasakan oleh Revyani Sahrial,
Aulia, Z., Lili Adi Wibowo, dan Yeni Yuniawati. Dyah Anikasari. Jakarta: Erlangga.
2013. Pengaruh Word of Mouth Terhadap
Keputusan Berkunjung Wisatawan Grup di Swastha, Basu dan Irawan. 2005. Manajemen
Desa Wisata Lembur Kahuripan Pemasaran Modern. Ed.2. Yogyakarta:
Pasanggrahan. Tourism and Hospitality Liberty.
Essentials Anthology (THE Anthology).
Edisi 1, Desember 2013 – 1 – 17.
Jalilvand, Mohamad Reza and Neda Samiei. 2012.
The Effect of Word of Mouth on Inbound
Tourists’ Decision for Traveling to Islamic
Destinations (The Case of Isfahan as a
Tourist Destination in Iran). Journal of
Islamic Marketing, Vol. 3 No. 1.
Kotler, Philip dan A.B. Susanto. 2000. Manajemen
Pemasaran di Indonesia: Analisis
Perencanaan, Implementasi, dan
Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.
and Kevin Lane Keller. 2009.
Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Ed.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 2Juni2015| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai