Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Bisnis Dosen Pengampu :
Oleh:
Agun
2112110100
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya,
.Pendapat atau yang terdapat dalam tugas ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode ilmiah.
Agun
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
(Green Day)
2. Almamaterku.
KATA PENGANTAR
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Harga, Lokasi Dan Fasilita
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak akan berjalan
berhasil tanpa bimbingan, motivasi dan bantuan dari pihak baik secara langsung
maupun tidaklangsung. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
ripsi ini.
5. Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan saran, bimbingan danpengarahan dari awal sampai akhir dalam men
yelesaikanskripsi ini.
Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri penulis
Penulis
Agun. 2023. “Pengaruh Harga, Lokasi Dan Fasilitas Terhadap Keputusan Berkunjung
Wisatawan Di Objek Wisata Dampo Awang Beach Rembang”. Skripsi. Jurusan
Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dra.
Suhermini, M.Si. II. Prof.Dr. Joko Widodo,M.Pd
Industri pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor
jasa dengan tingkat pertumbuhan paling pesat di dunia saat ini. Bersama dengan industri
perekonomian abad 21. Kotler dan Amstrong (2001:226) menyatakan bahwa keputusan
pembelian adalah tahap dalam proses keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar
membeli. Objek wisata merupakan produk jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan jasa
dengan harapan agar konsumen datang untuk berkunjung dan menikmati objekwisata yang
mempunyai strategi dan ketegasan langkah dalam upaya menarik minat konsumen untuk
berkunjung. Penggunaan startegi yang tepat dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang
datang untuk berwisata. Strategi pasar itu meliputi harga yang lebih murah dibandingkan
dengan pesaing, fasilitas objek wisata dan permainan yang lengkap ,menarik dan modern,
serta ditunjang lokasi yang strategis dan tempat yang nyaman akan mempengaruhi
Wisata Taman Kehati Mesuji menetapkan startegi yang tepat dan memahami apa yang
yang menjadi kebutuhan konsumen. Dengan daya tarik wisata yang dimiliki oleh Objek
Wisata Taman Kehati Mesuji sesuai dengan tren yang diinginkan masyarakat, hal ini
laba yang diperolah semakin besar, hal ini berguna untuk kelangsungan hidup perusahaan
dan digunakan untuk lebih mengembangkan usaha guna memenuhi kebutuhan konsumen
di bidang wisata. Jukka, Marjukka, Rauli, Heikki (2002)”Price and properties were
regarded as the most important motives affecting the decision to purchase. According to
the survey close to 80 percent and over 85 percent, for price and properties respectively,
felt that price and properties had affected their decision makingat least relatively much.
Price might have dominated the decision making in the sample more than it does for the
whole population.” Dari jurnal diatas menunjukkan bahwa harga sangat berpengaruh
Tabel 1.1 Data jumlah pengunjung objek wisata Taman Kehati Mesuji tahun
2016-2019
NO Tahun Jumlah Pengunjung Tingkat Kunjungan
Wisatawan (%)
1 2016 86.576 0%
2 2017 97.290 11,01%
3 2018 109.708 11.31%
4 2019 195.423 43.80%
Sumber : https://eprints.ummetro.ac.id/596/3/BAB%20I.pdf
Dari tabel diatas diperoleh gambaran bahwa tingkat kunjungan wisatawan yang
cenderung meningkat. Awal di buka nya pada tahun 2016 sebesar 86.576 pengunjung
ditahun 2017 naik menjadi 11.01%. Pada tahun 2018 masih mengalami penaikan menjadi
11.31%. Penaikan pengunjung ini masih terjadi pada tahun 2019 menjadi 43.80%.
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atau dikenakan atas sebuah produk atau jasa
( Henry Simamora, 2000:574). Penentuan harga dalam pemasaran jasa sangat penting
mengingat produk yang ditawarkan oleh Objek Wisata Dampo Awang Beach tidak
berwujud dan harga yang dibebankan terhadap jasa yang ditawarkan menjadi indikasi
kualitas jasa macam apa yang akan diterima oleh konsumen. Penetapan harga sangat
kualitas jasa yang akan dibeli oleh konsumen. Semakin mahal harga, semakin sedikit
jumlah permintaan atas produk jasa yang bersangkutan dan sebaliknya (hukum
new product development efforts, packaging, pricing & distribution strategies all play a
significant role in determining the person that makes the purchasing decision in the
family.” M. Foret, P. Prochazka (2006)“In case of packed water, price was the most
important factor (30% of respondents) followed by quality and brand (26% and 22%,
resp.). This means that while in case of packed water and distillates, price was the most
potensi untuk meningkatkan keputusan pembelian. Manulang (1990: 84), bahwa pemilihan
tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat agar konsumen dapat
memutuskan untuk melakukan pembelian, diantaranya harus sesuai dengan kriteria seperti
arti akses dan transportasi keluar masuk kendaran menuju lokasi objek wisata mudah dan
cepat misalnya berada di dekat jalan raya atau bearada di pusat kota. Tentunya lokasi ini
merupakan lokasi yang sangat startegis untuk menjual produk atau jasa. Devi, Kamalaveni
(2010)“Location of the shop will attract more number of consumers and it helps to
increase the sales of goods. Brand specific showrooms should be located in such a
way that customers can find the location of the shop very convenient for access.” Dari
kutipan jurnal diatas menunjukkan bahwa lokasi dari suatu usaha akan menarik lebih
Menurut Tjiptono (2004: 19) fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada
sebelum jasa ditawarkan kepada konsumen. Pada dasarnya fasilitas dalam perusahaan jasa
merupakan faktor yang menentukan pilihan pilihan orang untuk berkunjung ke tempat
fasilitas jasa berpengaruh terhadap jasa tersebut di mata pelanggan. Thomas W. Dillon,
Harry L. Reif (2004) “The shopping tools must be easy to use and must provide the
customer with all of the information necessary to make a purchase decision. If further
support is required, such as telephone interaction to answer personal questions, the tools
must facilitate this linkage and personnel must be available to provide support.”
Memudahkan dalam menggunakan fasilitas menjadi hal yang penting bagi konsumen
untuk melakukan keputusan pembelian. Fasilitas objek wisata yang menarik dan sesuai
dengan tren yang sedang diminati konsumen akan menjadi daya tarik tersendiri bagi
konsumen untuk berkunjung dan menikmati fasilitas tersebut, tidak hanya itu kebersihan,
kelancaran dan jaminan keamanan dari fasilitas juga menjadi nilai tambah untuk menarik
konsumen untuk berkunjung. Pemilihan obyek wisata lebih banyak ditentukan oleh daya
tarik yang terdapat di obyek wisata yang akan dikunjungi, apakah sesuai dengan
keinginan wisatawan. Wisatawan akan tertarik untuk mengunjungi suatu obyek wisata
dengan melihat apa saja yang ditawarkan atau disediakan oleh suatu obyek wisata. Fasilitas
yang disediakan pada Objek Wisata Taman Kehati Mesuji sudah cukup lengkap yaitu
anjungan untuk memancing, bale (pondokan), kebun binatang, dan banyak lagi wahana
permaianan anak seperti kereta gantung, perahu, dan taman bermain. selain itu infrastruktur
lain seperti toilet, tempat ibadah (musholla), gazebo, tempat parkir, kios-kios makanan telah
banyak mengalami perubahan, pihak pengelola telah memperbaiki fasilitas yang ada
Terdapat kolam renang yang didukung oleh lingkungan yang indah dan nyaman, serta
Dari pemaparan di atas maka penelitian ini berjudul: “Pengaruh Harga, Lokasi
dan Fasilitas Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan di Objek Wisata Taman Kehati
Mesuji”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dikaji
tindakan apa yang akan dilakukan, sehingga hambatan yang mungkin terjadi dapat
dikurangi. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat akademis
b. Bagi peneliti lain, penelitian ini bermanfaat untuk melakukan penelitian lebih lanjut
pengetahuan.
2. Manfaat praktis
Bagi perusahaan, khususnya Objek Wisata Taman Kehati Mesuji dapat dijadikan
LANDASAN TEORI
dalam kegiatan pemasaran pariwisata yang perlu diketahui oleh perusahaan, karena
perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui mengenai apa yang ada dalam pikiran
seorang konsumen pada waktu sebelum, sedang, dan setelah melakukan kunjungan
pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi
keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan,
dan tingkah laku setelah pembelian (Basu Swasta dan T Hani Handoko,2000:15).
Dari pengertian keputusan pembelian di atas dapat disimpulkan bahwa
suatu pilihan tempat wisata untuk mencapai kepuasan sesuai kebutuhan dan
pembelian.
demi tahap yang digunakan konsumen ketika membeli barang atau jasa yang terdiri
Evaluasi Alternatif
Gambar 2.1
1. Pengenalan masalah
kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi dan terpuaskan. Jika kebutuhan
yang belum segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta
Pengenalan masalah adalah suatu proses yang komplek yang dapat diuraikan
sebagai berikut:
motif pembelian, tetapi selain itu melibatkan juga sikap, konsep diri, dan
Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih banyak
pengemasan;
produk.
3. Evaluasi alternatif
dicarinya.(Philip Kotler,2000:252-253)
4. Keputusan membeli
yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap di muka dilakukan, maka konsumen harus
akan membentuk suatu maksud membeli dan cenderung membeli merek yang
pembelian, yaitu sikap orang lain dan faktor- faktor situasional yang tidak
yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. Konsumen yang merasa puas
akan cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang
pembelian tidak merasa puas dengan produk yang telah dibelinya ada dua
beberapa pihak dalam proses pertukaran atau pembeliannya. Umumnya ada lima
macam peranan yang dapat dilakukan seseorang. Ada kalanya kelima peran ini
dipegang oleh satu orang, namun seringkali peran tersebut dilakukan oleh beberapa
orang.
Basu swasta dan T Hani Handoko (2000:13) menjelaskan ada lima macam
inisiatif pembelian barang atau jasa tertentu atau mempunyai keinginan dan
sesungguhnya.
5. Pemakai (user) yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang
dibeli.
dalam keputusan pembelian sebagai berikut: pencetus ide yaitu seseorang yang
pertama kali mengusulkan ide untuk membeli suatu produk atau jasa tertentu,
Harga suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi permintaan pasar. Harga
dapat mempengaruhi posisi persaingan antar perusahaan dan juga bisa mempengaruhi
market share-nya. Harga suatu barang atau jasa juga dapat mempengaruhi program
pemasaran perusahaan karena itu harga merupakan satu- satunya bauran pemasaran
yang dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Harga adalah jumlah uang
sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya (Swasta & Irawan, 1999:241).
Dalam konteks pemasaran jasa, secara sederhana istilah harga dapat diartikan sebagai
ditarik kesimpulan bahwa harga adalah sejumlah uang dan/atau aspek lain
yang diterima oleh perusahaan. Keputusan penentuan harga juga sedemikian penting
dalam menentukan seberapa jauh sebuah layanan jasa yang dinilai oleh konsumen dan
juga dalam proses membangun citra. Penentuan harga juga memberikan persepsi
tertentu dalam hal kualitas. Penentuan harga biasanya dilakukan dengan menambah
a. Peranan Harga
pada berbagai jenis barang atau jasa. Pembeli membandingkan harga dari
dikehendaki.
yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang
tinggi.
sulit dalam suatu perusahaan. Dalam menetapkan harga merupakan keputusan kritis
yang menunjang keberhasilan organisasi profit maupun nonprofit dan keputusan ini
tidak mudah untuk dilakukan. Di satu sisi, harga yang terlalu mahal bisa dengan cepat
meningkatkan laba jangka pendek, tetapi di sisi lain akan sulit dijangkaukonsumen,
sebaliknya jika harga terlalu murah, pangsa pasar bisa melonjak, namun margin
kontribusi dan laba bersih yang diperoleh akan berkurang selain itu sebagian
pembelian, informasi tentang harga sangat dibutuhkan dimana informasi ini akan
diperhatikan, dipahami dan makna yang dihasilkan dari informasi harga ini dapat
penentuan harga itu sendiri. Adapun tujuan- tujuan tersebut menurut AdrianPayne
1) Bertahan
3) Memaksimalkan penjualan
4) Gengsi/Prestis
bersaing perusahan, tujuan yang ditetapkan harus konsisten dengan cara yang
Sedangkan menurut Fandy Tjiptono ( 2002 : 154 – 157 ) ada 2 faktor utama yang
Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran pemasaran. Oleh karena itu
pemasaran lainnya.
c. Biaya.
d. Organisasi.
e. Penawaran
b. Persaingan.
(Lupiyoadi, 2001:92):
1. Cash
2. Credit
3. Kartu Plastik/ATM
dengan menggunakan kartu ATM (Automatic Teller Machine) credit card dan
debit card.
4. Cek
menyerahkan sejumlah uang yang tertera pada pihak pembawa surat tersebut.
secara online.
6. Voucher
pembayaran atas harga tersebut juga perlu diperhatikan produsen agar konsumen
ditawarkan.
c. Potongan Harga
Potongan harga merupakan pengurangan harga yang diberikan oleh penjual kepada
1. Diskon Tunai
2. Diskon Kuantitas
3. Diskon Musiman
tertentu saja.
4. Allowance
Para pemasar harus membuat sasaran kinerja pada saat menentukan harga untuk
tiap jasMetode penentuan harga harus dimulai dengan pertimbangan atas tujuan
b. Cara pembayaran.
c. Potongan Harga
Potongan harga merupakan pengurangan harga yang diberikan oleh penjual kepada
pemilihan suatu tempat yang menentukan suatu usaha produksi atau penyedia jasa
usaha, karena lokasi erat kaitannya dengan pasar potensial suatu usaha. Lokasi yaitu
keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan
beroperasi melakukan kegiatan usahanya. (Lupiyoadi, 2006:73). Dalam hal ini ada
ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat
dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus
strategis.
b. Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting,
tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.
c. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti penyedia jasa
atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa lokasi adalah tempat dimana
perusahaan didirikan untuk melakukan suatu usaha produksi atau penyedia jasa dengan
kaitannya dengan pasar potensial suatu perusahaan. Lokasi juga berpengaruh terhadap
permintaan, dan fokus. Fleksibilitas suatu lokasi merupakan ukuran sejauh mana suatu
jasa dapat bereaksi terhadap situasi ekonomi yang berubah. Karena keputusan
yang sifatnya kapital insentif, maka suatu perusahaan jasa haruslah benar-benar
a. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau oleh transportasi umum.
b. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak
pandang normal.
d. Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraan roda dua
e. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha
dikemudian hari.
f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. Sebagai
g. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. Sebagai contoh, dalam menentukan lokasi wartel
sama terdapat banyak wartel lainnya, menariknya, dalam sejumlah industri, justru
bengkel, showroom mobil., pengecer sepatu dan pakaian, toko mebel, dan lain-
lain.
atau lokasi, pada penelitian ini indikator lokasi yang digunakan dalam pemilihan
a. Akses adalah kemudahan untuk menjangkau lokasi obyek wisata yang meliputi:
d. Tempat parkir yang luas dan aman adalah sarana tempat parkir yang luas dan
terjamin keamanannya.
Fasilitas merupakan suatu jasa pelayanan yang disediakan oleh suatu obyek
berkunjung di suatu objek wisata. Apabila suatu objek wisata memiliki fasilitas yang
memadai serta memnuhi standar pealyanan dan dapat memuaskan pengunjung maka
dapat menarik wisatwan lebih banyak lagi melalui kesan-kesan baik dari pengunjung
sebelumnya. Menurut Tjiptono (2004: 19) fasilitas adalah sumber daya fisik yang
harus ada sebelum jasa ditawarkan kepada konsumen. Fasilitas merupakan sesuatu
yang sangat penting dalam usaha jasa, oleh karena itu fasilitas yang ada yaitu kondisi
fasilitas, kelengkapan desain interior dan eksterior serta kebersihan fasilitas harus
dipertimbangkan terutama yang berkaitan erat dengan apa yang dirasakan konsumen
secara langsung.
fisik yang disediakan oleh penyedia jasa untuk dapat digunakan oleh konsumen dalam
melakukan aktivitasnya.
Sumayang (2003: 124) menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
fasilitas perusahaan yang dilengkapi oleh atribut yang menyertainya dan didukung
b. Kondisi dan fungsi fasilitas yang akan ditawarkan adalah fasilitas yang berfungsi
ditawarkan kepada konsumen adalah fasilitas yang sudah familier bagi konsumen
d. Kelengkapan alat yang digunakan adalah alat yang digunakan oleh konsumen
Menurut Nirwana (2004: 47) terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan
a. Desain fasilitas
b. Nilai fungsi
c. Estetika
f. Seragam pegawai
g. Laporan-laporan
h. Garansi
(suasana) yang dibentuk oleh eksterior dan interior fasilitas jasa bersangkutan.
Tjiptono (2000:43-45) desain dan tata letak fasilitas jasa erat kaitannya dengan
dengan fasilitas jasa berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut di mata pelanggan.
Sifat suatu jasa sering kali menentukan berbagai persyaratan desainnya. Desain yang
eksterior bisa menjadi tanda atau petunjuk mengenai sifat jasa di dalamnya. Banyak
organisasi jasa yang memperoleh manfaat langsung dari desain khusus yang
pemerintah berkaitan dengan kepemilikan tanah dan pembebasan tanah, dan lain-
lain.
c. Fleksibilitas
dan apabila spesifikasi jasa cepat berkembang sehingga risiko keusangan menjadi
besar. Kedua kondisi ini menyebabkan fasilitas jasa harus dapat disesuiakan dengan
d. Faktor estetis
Fasilitas jasa yang tertata rapi, menarik, dan estetis akan dapat meningkatkan sikap
positif pelanggan terhadap suatu jasa. Selain itu sikap karyawan terhadap
Kedua jenis biaya ini dipengaruhi desain fasilitas. Biaya konstruksi dipengaruhi oleh
jumlah dan jenis bahan bangunan yang digunakan. Biaya operasi dipengaruhi oleh
Sumayang (2003: 124) menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyediaan fasilitas, pada penelitian ini indikator fasilitas yang digunakan adalah:
pembelian dan perilaku setelah pembelian. Pengenalan kebutuhan atau masalah terjadi
keinginan. Dalam pengenalan kebutuhan ini konsumen merasa apakah produk atau jasa
yang akan dikonsumsi benar-benar kebutuhan mendesak atau tidak. Untuk mendapatkan
gambaran yang tepat dalam mendapatkan barang atau jasa yang akan dikonsumsi
tersimpan dalam memori dan informasi yang didapat dari luar dipergunakan untuk
kemudian diikuti oleh perilaku pasca pembelian setelah barang atau jasa dikonsumsi.
konsumen dalam melakukan konsumsi jasa, melalui strategi penetapan harga yang sesuai
Lokasi perusahaan atau objek pariwisata dalam kajian penelitian ini menjadikan
pertimbangan bagi keputusan konsumen. Lokasi yang strategis dan memiliki akses
transportasi yang mudah, memiliki peran penting dalam mempengaruhi setiap keputusan
berkunjung wisatawan. Lokasi dalam kajian penelitian ini meliputi lokasi yang strategis,
ditawarkan kepada konsumen. Daya tarik wisata yang dimiliki objek wisata Dampo Awang
Beach Taman Kehati Mesuji berupa pantai dan berbagaifasilitas hiburan dan permainan
bagi wisatawan.
Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa harga, lokasi dan fasilitas mempengaruhi
konsumen untuk melakukan kunjungan ke objek wisata taman kehati mesuji Keputusan
konsumen dalam penelitian ini yang dimaksud adalah keputusan kunjungan wisatawan
1) Penetapan Harga
2) Cara Pembayaran
3) Potongan Harga
Keputusan Berkunjung
(Y)
Lokasi(X2)
4 Akses Pengenalan
5 Lalu lintas KebutuhanPencarian
6 Lingkungan Informasi Evaluasi
7 Visibilitas
Alternatif Pembelian
8 Tempat Parkir
Evaluasi
Perilaku Pasca
Fasilitas (X3)
a Kelengkapan
b Kondisi
c Kemudahan
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
2.9 Hipotesis Penelitian
Istilah hipotesis berasal dari kata “hipo” yang artinya “di bawah” dan “thesa”
“Ada pengaruh positif antara harga, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan berkunjung
METODE PENELITIAN
kuantitatif. Penelitian menekankan pada data yang telah tersedia tanpa melakukan
penelitian kasus karena hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit.
3.2. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen (pengunjung)yang menikmati jasa di objek
wisata Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang dengankarakteristik
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi, 2006: 131).
Sugiarto dkk (2001:2) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian anggota dari populasi
yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili
populasinya. Oleh karena jumlah populasi tidak diketahui maka digunakan rumus iterasi.
Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian (Suharsimi,
2006: 126). Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas (X) dan satu variabel terikat
(Y).
3.4.1 Keputusan Berkunjung
tempat wisata untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Indikatornya adalah (1)
Pengenalan kebutuhan (2) Pencarian informasi (3) Evaluasi alternatif (4) Pembelian (5)
3.4.2 Harga
Harga adalah jumlah uang yang dibebankan atau dikenakan atas jasa wisatakepada
pengunjung. Indikator dari harga (X1) meliputi (1) penetapan harga (2) cara pembayaran.
3.4.3 Lokasi
kegiatan usahanya. Indikator dari lokasi (X2) meliputi (1) akses (2) visibilitas (3) tempat
3.4.4 Fasilitas
Fasilitas adalah penyediaan perlengkapan fisik objek wisata Dampo Awang Beach
sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi. Indikator dari fasilitas (X 3) meliputi (1)
kelengkapan, kebersihan dan kerapian fasilitas yang ditawarkan (2) kondisi dan fungsi
3.5.1 Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yangberupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.
Untuk memperoleh data pendukung yang dibutuhkan dari sumber yang dapat dipercaya,
maka digunakan teknik dokumentasi. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai jumlah kunjungan wisatawan pada dan gambaran umum mengenai objek wisata
3.1.1 Kuesioner
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang
berskala yaitu kuesioner yang sudah disediakan pernyataan sehingga responden hanya
tinggal mengisi jawaban dengan memberi tanda check list pada kolom jawaban tersedia.
Adapun skala dan alternatif jawaban yang digunakan adalah dengan menggunakan skala
Likert modifikasi, yaitu skala yang berisi empat tingkatan jawaban mengenai kesetujuan
responden terhadap pernyataan. Responden memilih salah satu dari alternatif jawaban yang
disediakan sesuai apa yang dirasakan dan dialami. Jawaban setiap item pertanyaan yang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari segi positif sampai sangat negatif,
dengan skor tertinggi dengan nilai 4 dan skor terendah dengan nilai 1 :
Ada dua kriteria yang harus dipenuhi oleh alat pengambilan data/ kuesioner
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dinyatakan valid apabila instrumen tersebut
Validitas yang digunakan adalah validitas konstruksi, yakni pengukuran validitas dengan
mengurai kerangka konsep hingga jelas. Suatu intrumen yang sahih atau valid mempunyai validitas
tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah
(Suharsimi,2006:168).
Uji t dilakukan untuk menguji kemaknaan koefisien parsial . Uji ini dilakukan untuk
bermakna atau tidak. Apabila thitung > ttabel dan sighitung > sigα maka variabel bebasnya
memberikan pengaruh terhadap variabel terikatnya. Sebaliknya apa bila thitung < ttabel dan
sighitung < sigα maka variabel bebasnya tidak memberikan pengaruh terhadap variabel
sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini mampu
menjelaskan variabel terikat. Apabila dari hasil perhitungan ternyata Fhitung > Ftabel dan sigF
> sigα maka Ho ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dapat
menerangkan variabel terikat secara serentak. Sebaliknya jika Fhitung < Ftabel dan sigF < sigα
maka Ho diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model
regresi linear berganda tidak mampu menjelaskan variabel terikatnya (Algifari, 2000:70).
Menurut Ghozali (2005: 83) bahwa koefisien determinasi pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi yang kecil
dependen amat terbatas. Untuk menentukan nilai koefisien determinasi dinyatakan dengan
Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan
data yang terdiri dari multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan normalitas. Cara yang
digunakan untuk menguji penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai berikut (Ghozali,
2005: 57-74).
1. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas artinya antara variabel independen yang satu dengan variabel
independen yang lain dalam model regresi saling berhubungan secara sempurna atau
mendekati sempurna (Algifari,2000:84). Konsekuensi yang sangat penting bagi model
digunakan untuk menolak hipotesis nol akan semakin besar, dan probabilitas menerima
hipotesis yang salah ( kesalahan β) juga akan semakin besar. Akibatnya, model regresi
yang diperoleh tidak sahih (valid) untuk menaksir nilai variabel independen. Diagnosis
secara sederhana terhadap adanya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan
melihat berdasarkan nilai variance inflation factor (VIF). Antara variabel bebas dikatakan
a. Menghilangkan salah satu atau beberapa variabel yang mempunyai korelasi tinggi dari
model regresi, jika ini dilakukan berarti melakukan kesalahan spesifik karena
mengeluarkan variabel independen dari model regresi yang secara teoritis variabel
b. Menambah data, cara ini bermanfaat jika dapat dipastikan bahwa adanya
pada penelitian yang menggunakan cross section atau data dari kuesioner.
2. Uji Heteroskedastisitas
yaitu dengan melihat Grafik Plot dalan SPSS antara nilai prediksi variabel terikat
pada grafik scateterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya ) yang telah di-
studentized.
a Jika ada pola tertentu, serta titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
b Jika tidak ada pula yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka
Pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pula dari uji Glejser untuk meregresi
nilai absolute residual terhadap variabel bebas. Sebagai pengertian dasar, residual adalah
selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi dan absolut adalah nilai mutlaknya.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Untuk menguji ada tidaknya, dalam penelitian ini menggunakan ujuDurbin
Watson (DW test). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi (Ghozali, 2007:96)
4. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam modal regresi, variable
terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.Salah satu cara termudah
untuk melihat normalitas adalah dengan melihat histrogram yang membandingkan antara
data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Model regresi yang
baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Artinya kriteria
berdasarkan nilai unstandardized residual (e). Data dianalisis dengan bantuan komputer
probabilitas > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal. (Ghozali, 2006:151-152).