Rumah sakit merupakan salah satu dirumah sakit (Cavar & Petrak, fasilitas pelayanan kesehatan baik 2018). Konflik pun berdampak pada bagi individu maupun masyarakat terjadinya stress di tempat kerja yang bertujuan untuk memberikan dengan hasil penelitian yang asuhan keperawatan yang profesional dilakukan di RSUD Petala Pekanbaru sesuai standar keperawatan. (Deby yang menunjukkan bahwa 93,6% Zulkarnain Rahadian Syah et al., stress kerja perawat dipengaruhi oleh 2022; Imam et al., 2022). konflik kerja, beban kerja dan komunikasi, sedangkan 6,4% Konflik pada lingkungan rumah sakit dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terhindarkan menuntut (Hasbyet al., 2017). Penelitian para tenaga kesehatan untuk Johansen (2013) dalam (Shah, 2017) mempunyai kemampuan manajemen melaporkan bahwa konflik pada konflik yang bagus sehingga dapat profesi perawat cenderung lebih menurunkan kelelahan, rumit dikarenakan sering melibatkan meningkatkan kerjasama tim dan hubungan yang berkelanjutan dan meningkatkan kepuasan dalam hubungan yang kompleks yang bekerja (Merrill and Miller, 2015). didasarkan pada emosi. Perawat Konflik secara umum didefinisikan bekerja dibawah situasi tekanan yang sebagai perselisihan internal atau sulit seperti di tuntut untuk fokus eksternal akibat adanya perbedaan terhadap pekerjaan masing-masing gagasan, nilai atau perasaan antara yang dapat menyebabkan dua orang atau lebih. Hasil penelitian harmonisasi hubungan interpersonal yang dilakukan di Kroasia oleh menjadi berkurang dengan rekan Cavar dan Petrak pada tahun 2018 kerja lainnya. Meski demikian, menjelaskan bahwa 76% responden konflik juga memiliki dampak positif menganggap konflik sebagai hal jika dikelola dengan baik, yaitu dapat yang dapat merusak, 70,2% meningkatkan hubungan responden menganggap konflik dapat interpersonal, kualitas pengambilan berdampak bagi produktivitas di keputusan, kreatifitas, dan inovasi. tempat kerja, 56,7% responden Selain itu,pengelolaan konflik yang instrumen dalam penelitian tersebut baik dapat membangkitkan ide (Liamputtong, 2013; Sugiyono, cemerlang, mengurangi ketegangan, 2014). Penelitian kualitatif dan pada akhirnya akan memudahkan merupakan suatu cara yang penyesuaian yang lebih baik atas digunakan untuk menjawab masalah perubahan yang terjadi (Ćavar & penelitian yang berkaitan dengan Petrak, 2018). Konflik memang tidak data berupa narasi yang bersumber bisa dihindari, melainkan dapat dari aktivitas dari wawancara, dikelola agar memberikan dampak pengamatan, penggalian dokumen positif sebagai sebuah pembelajaran. (Gemilang, 2016). Dan dalam Salah satu cara mencegah terjadinya penelitian ini teknik sampling yang konflik ialah dengan meningkatkan digunakan adalah purposive sampel pengetahuan manajemen konflik. yaitu teknik pengambilan sampel Menurut Marguis dan Huston (2017) sumber data dengan pertimbangan adabeberapa tahapan manajemen tertentu ini misalnya orang tersebut konflik yang harus dilakukan ketika dianggap paling tahu tentang apa berhadapan dengan konflik yang kita harapkan (Sugiyono, diantaranya berkompromi, bersaing 2014). Kriteria inklusi dalam bekerjasama, menghaluskan, penelitian ini adalah perawat yang menghindari dan strategi filley memiliki jabatan sebagai ketua Tim menang kalah, kalah-kalah, menang- dan perawat pelaksana. Serta metode menang. pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara, dalam METODE PENELITIAN melakukan wawancara peneliti membuat rancangan wawancara Penelitian penelitian ini berupa metode wawancara, dan menggunakan metode penelitan proses pengelolaan data yang dimulai kualitatif dengan desain penelitian dengan proses dokumentasi. Hasil fenomenologi deskriptif . penelitiann wawancara yang di rekam kualitatif adalah penelitian yang didengarkan berulang-ulang dan bertujuan untuk mengetahui suatu dipindahkan dalam bentuk verbatim fenomena yang dialami oleh suubjk yang kemudian digabung dengan penelitian dimana penelitian adalah catatan lapangan. hasil verbatim dibuat dalam bentuk transkip. Lalu selanjutnya dilakukan analisa data dengan membuat kategori-kategori berdarkan jawaban partisipan yang sama, lalu dikelompokkan menjadi sebuah tema akhir.
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik