Anda di halaman 1dari 8

STUDI KASUS TINGKAT KEPUASAN PENUMPANG DI STASIUN GUBENG SURABAYA

A. LATAR BELAKANG
Coronavirus Disease 2019 ialah suatu penyakit yang dapat menularkan serta penyebabnya dari
sindrom pernafasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Virus Covid-19 sudah masuk pada
Indonesia di tahun 2020 pertama serta menjadikannya salah satu negara dengan kasus Covid-
19 terbanyaknya di Asia. Virus Coronavirus Disease 2019 ataupun Covid-19 memberi pengaruh
yang begitu dahsyat untuk keaspekan transportasi, terkhusus kereta api pada Stasiun Gubeng.
Terdapatnya virus Covid-19 menyebabkan menurunnya jumlah yang menumpang pada kereta
api di Stasiun Gubeng.

Pemerintahan Indonesia melaksanakan beberapa Upaya dalam melakukan penahanan dari


penyebarannya virus Covid-19, seperti melalui pemberlakuan kebijakan PSBB, lockdown, serta
membatasi dalam mengoperasikan angkutan umum. PT.KAI Daop 8 Surabaya selaku
penyelenggaraan jasa angkutan kereta api pada Stasiun Gubeng meneruskannya kebijakan itu
melalui pelaksanaan pembatalan suatu perjalanan kereta api jarak jauh, melakukan
pengurangan jumlah KA Antar Lokal sampai 50%, serta melakukan pengurangan jumlah
perjalanan KA.

Kereta api ialah salah satu moda transportasi umum yang mempunyai keunggulan
terutamanya pada kemampuannya yang bisa melakukan pengangkutan penumpang ataupun
barang secara bersama-sama. Keunggulan yang dipunyai dari kereta api, yakni harga tiket yang
bisa terjangkau, mempunyai kondisi yang memiliki rasa keamanan serta kenyamanan,
rendahnya polusi. Selain itu, transportasi kereta api memiliki ciri khusus dibandingkannya
dengan transportasi darat yang lain, yakni dalam bergeraknya di atas jalan rel serta dalam satu
petakan jalan bebas yang hanya diperuntukkan untuk dilewati satu kereta api.

Menurut Handoko (2021), seiringnya dalam Perjalanan waktu, wabah Covid-19 belum
Menandakannya akan segera berakhir, melainkan ekonomi mengalami penurunan sehingga
kepemerintahan Indonesia memberikan putusan supaya mengakhiri PSBB serta mulainya
melakukan penerapan kehidupan New Normal. New normal yakni suatu penataan baru dalam
melakukan penadaptasian melalui Covid-19, dimana masyarakat diberikan kebebasan untuk
melaksankan kegiatan lagi melalui ketentuan dengan ketetapan mengikutinya protokol
kesehatan.

PT. KAI Daop 8 Surabaya khususnya pada Stasiun Gubeng sudah melakukan persiapan protokol
dalam menerapkan New Normal. Protokol tersebut dapat melakukan pengaturan kelangkah-
langkahan serta pentahapan yang dapat dilakukan penerapan dari PT. KAI serta melakukan
pelayanan konsumen pada angkutan umum ataupun angkutan barang.

Selain dilakukan penerapannya New Normal pada Stasiun Gubeng, sehingga utamanya dalam
mengetahui ketingkatan rasa puas penumpang terhadap pelayanan pada Stasiun Gubeng saat
penerapan New Normal. Rasa puas ataupun tidak dari penumpang yakni terdapatnya
pembeda diantara harapan serta kinerja yang dirasakannya.
Apabila penumpang tidak puas terhadap pelayanan yang diberikannya yang mana penumpang
tidak akan memakai kereta itu dan melakukan pengalihan dari kereta lain serta mereka
memiliki kecenderungan akan menceritakannya hal yang tidak baik (Wijaya et al., 2019).
Sehingga itu dapat menjadikan faktor dari penelitian ini yakni sebagai pengetahuan terkait
ketingkatan rasa puas penumpang dengan membandingkannya harapan penumpang terhadap
pelayanan Kereta Api Eksekutif Bima di Stasiun Gubeng pada saat penerapannya New Normal
pelayanan yang diperlukan dalam peningkatan kualitas pelayanannya.

B. PERMASALAHAN
Masuknya virus Covid-19 pada awal tahun 2020 di Indonesia memberikan perubahan tatanan
kehidupan masyarakat. Salah satunya sektor yang terdampak akibat wabah Covid-19 adalah
transportasi kereta api. Adanya virus Covid-19 mengakibatkan penurunan jumlah penumpang
kereta api di Stasiun Gubeng.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari Analisa ini adalah untuk mengetahi tingkta kepuasan penumpng terhadap
pelayanan yang ada di stasiun gubeng
Tujuan =
1. pengolahan data serta penganalisisan didapatkannya nilai tingkat kesesuaian diantara nilai
kinerja dan harapan pada saat penerapan New Normal di Stasiun Gubeng
2. menganalisa untuk mengetahui nilai tingkat kesesuaian pelayanan yang diharapkan oleh
penumpang di stsiun gubeng

D. METODELOGI
Pengumpulan Data
Penelitian ini memakai metode penyelesaian deskriptif-kuantitatif. Pada penelitian ini terdapat
2 macam data yang digunakan yakni data primer serta data sekunder. Teknik pengumpulannya
data primer melalui penyebaran kuesioner serta dilakukan penyusunan melalui pengacuan
pada pedoman New Normal KAI. Sedangkan data sekunder berupa data jumlah penumpang
Kereta Api Eksekutif Bima pada Stasiun Gubeng ditahun 2019 – 2021 yang didapatnya dari
Daerah Operasi 8 Surabaya.

1. Teknik Sampling
Menentukan jumlah sampel untuk mendapatkan data primer maka harus diperoleh data
jumlah penumpang Kereta Api Eksekutif Bima di Stasiun Gubeng pada tahun 2019 – 2021
dan akan dipilih nilai yang tertinggi. Menurut Ong dan Pambudi (2014), pengukuran
sampel akan diambilkanya melalui pemakaian persamaan perumusan Slovin yakni:
n = 𝑁1 + 𝑁𝑒²..................................................................(1)

Keterangan:
n = jumlah sampel N = jumlah populasi
e = batas toleransi kesalahan (10%)

2. Model Simple Linear Regression


Regresi Linear Sederhana adalah Metode Statistik yang berfungsi untuk menguji sejauh
mana hubungan sebab akibat antara Variabel Faktor Penyebab (X) terhadap Variabel
Akibatnya (Y). Faktor Penyebab pada umumnya dilambangkan dengan X atau disebut juga
dengan Predictor sedangkan Variabel Akibat dilambangkan dengan Y atau disebut juga
dengan Response. Regresi Linear Sederhana atau sering disingkat dengan SLR (Simple
Linear Regression) juga merupakan salah satu Metode Statistik yang dipergunakan dalam
produksi untuk melakukan peramalan ataupun prediksi tentang karakteristik kualitas
maupun Kuantitas. Model linier regresi sederhananya adalah sebagai berikut:
y = βo + β1x + ε
Dimana:
βo dan β1 adalah parameter pada model
ε adalah errornya

Persamaan regresi liniernya adalah sebagai berikut:


E(y) = βo + β1x
Dimana :
βo adalah y-intercept dari garis regressi
β1 adalah slope
E( y) adalah mean atau expected value untuk nilai x

E. HIPOTESIS DAN KRITERIA


Kasus: variable y adalah data harapan penumpang terhadap pelayanan Stasiun Gubeng, dan
variable x adalah prosentase kinerja pelayanan stasiun Gubeng yang digunakan dalam
penilaian kepuasan penumpang, diperoleh dengan data sebagai berikut:

F. HASIL PERHITUNGAN
Penyelesaian:
1. Buat scatter diagram
2. Definisikan variable independen/regressor dan variable dependen/ response
Untuk membuat model empirik, didefinisikan variable independennya (x) adalah kinerja
pelayanan Stasiun Gubeng dan variable dependennya (y) adalah tingkat pelayanan yang
diharapkan penumpang.

Terlihat dari scatter diagram terindikasi dengan kuat bahwa titik-titik tersebut tersebar
secara acak disekitar garis lurus berdistribusi normal
3. Model empiriknya adalah

𝑌 ̂ = 𝛽0+ 𝛽1 𝑥 +𝜖 dimana 𝜖 (0, σ^2)

4. Buat tabel bantu untuk mendapatkan nilai-nilai sbb

Tabel Perhitungan Untuk Mencari 𝛽0 dan𝛽1

i Xi Yi (xi-ẍ) (yi-ỹ) (xi-ẍ)(yi-ỹ) (xi-ẍ)²


1 4 5 -0.1 0.1 0.0 0.0
2 4 4 -0.3 -0.2 0.1 0.1
3 4 4 -0.2 -0.2 0.1 0.0
4 4 4 -0.1 0.0 0.0 0.0
5 4 4 0.3 0.0 0.0 0.1
6 4 5 0.3 0.1 0.0 0.1
7 4 5 0.2 0.1 0.0 0.1
8 4 4 0.2 0.0 0.0 0.0
9 4 5 0.2 0.1 0.0 0.0
10 4 5 0.2 0.1 0.0 0.0
11 4 4 -0.2 0.0 0.0 0.0
12 4 4 -0.1 -0.2 0.0 0.0
13 4 4 -0.2 -0.3 0.1 0.0
14 4 4 -0.1 0.0 0.0 0.0
15 4 5 0.3 0.1 0.0 0.1
16 4 4 -0.1 0.0 0.0 0.0
17 4 4 -0.3 -0.3 0.1 0.1
18 4 4 -0.1 0.0 0.0 0.0
i Xi Yi (xi-ẍ) (yi-ỹ) (xi-ẍ)(yi-ỹ) (xi-ẍ)²
19 4 4 -0.2 -0.2 0.0 0.0
20 4 4 0.1 0.0 0.0 0.0
21 4 6 0.1 1.1 0.2 0.0
22 4 4 0.3 0.0 0.0 0.1
23 4 5 0.2 0.1 0.0 0.0
24 4 4 -0.1 0.0 0.0 0.0
25 4 4 -0.3 -0.2 0.1 0.1
Total 102 111 0.2 0.1 0.7 1.0
ẍ=102/25=4,08 ỹ=111/25=4,44

Dari tabel di atas kita dapat menghitung b1 dan b0 sebagai berikut:

β1=∑ (xi-ẍ)(yi-ỹ)
∑ (xi-ẍ)²
β1=0,7 : 1
…= 0,7

Untuk menghitung βo adalah sebagai berikut:


βo= ỹ- β1ẍ
βo = 4,44−0,7(4,08)
= 1,8

5. Buat persamaan regresinya

6. Menghitung nilai intercept dan slope adalah sebagai berikut:


7. Pengujian hipotesa untuk intercept/konstanta dan slope/gradien

8. Hasil dari SPSS dapat dilihat pda tabel dibawah ini:


G. KESIMPULAN
1. Variabelnya adalah tingkat kinerja (x) dan harapan (y)
2. R → r menunjukkan nilai korelasi
3. R² menunjukkan koefisien determinasi, yang artinya bahwa variable kinerja pelayann
stasiun berpengaruh thdp variable harapan penumpang sebesar 98,89% sedangkan sisany
sebesar 1,11% di pengaruh oleh variable yang tidak diamati →variabel error.
4. Jika nilai R² bernilai negative, dapat dikatan tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap
variabel Y
5. Jika nilai R² semakin kecil berarti pengaruh variabel X terhadap variabel Y semakin lemah
6. Nilai e=1- R² = 1-25,6=74,4% →variabel yang tidak teramati

H. INTERPRESTASI
Menurut hasil Analisa serta pembahasnnya sehingga bisa di ambilkan kesimpulan yakni
menurut hasil pengelolaan da tnya serta penganalisaan studi kasus ini di dapatkan nilai rata
rta dari audien yang mendiskripsikan tingkat rasa puas penumpng terhadap pelayanan di
stasiun gubeng hal ini dibuktikan dri ke 25 audien mempunyai nilai sebesar 98,89%, yakni
“memuaskan”.

Anda mungkin juga menyukai