Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan membahas tentang populasi dan teknik pengambilan sampel,

variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, instrument

pengumpulan data, metode analisis data dan prosedur pengumpulan data.

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.1.1. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan populasi Mahasiswa Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Kriteria populasi penelitian ini adalah Mahasiswa

aktif pada Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Semester 1 sampai dengan

Semester 4. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 responden.

3.1.2. Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik convenience sampling yang

merupakan salah satu teknik nonprobability sampling. Sampel dipilih berdasarkan

kriteria yang ditentukan serta kesediaan mereka untuk merespon. Alasan peneliti

menggunakan teknik ini karena peneliti tidak mengetahui secara pasti jumlah

populasi dalam penelitian, sehingga hanya sejumlah 60 sampel yang dijadikan

sampel penelitian.

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.2.1 Variabel Penelitian


Variabel penelitian yang akan diteliti, yaitu self-control dan kecerdasan spiritual.

Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini yaitu self-controlf, sedangkan

variabel kecerdasan spiritual merupakan variabel independen (bebas).

3.2.2 Definisi Operasional

Berikut adalah penjelasan dari definisi operasional masing-masing variabel:

1. Kontrol Diri adalah kemampuan diri untuk mengesampingkan atau

mengubah tanggapan, serta untuk meghambat kecenderungan perilaku

yang tidak diinginkan dan untuk menahan diri, sehingga menekankan self-

control sebagai mekanisme penghambatan.

2. Kecerdasan Spiritual adalah

3.3 Pengumpulan Data

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dibuat dalam bentuk skala Likert yang memiliki empat

pilihan jawaban untuk skala control diri yaitu Sangat Sering, Sering, Jarang, Tidak

Pernah.

Satu dari pilihan jawaban yang masing-masing jawaban menunjukkan

kesesuaian pernyataan yang diberikan dengan keadaan yang dirasakan oleh

subjek. Model skala Likert ini terdiri dari pernyataan positif (favorable) dan

pernyataan negative (unfavorable). Untuk perhitungan skor pada tiap-tiap pilihan

jawaban adalah sebagi berikut:

Tabel 3.1 Nilai skor jawaban skala model Likert


Pernyataan Sangat Sering (S) Jarang (J) Tidak Pernah
Sering (SS) (TP)

Favorable 1 2 3 4
Unfavorable 4 3 2 1

Selain itu kuesioner juga berisi tentang biodata respinden seperti inisial,
jenis kelamin dan usia

3.3.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk

kuesioner dengan menggunakan model likert. Biodata responde yang berisi

pertanyaan mengenai inisial dan jenis kelamin. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan 2instrumen sebagai alat pengumpulan data, yaitu:

1. Alat Ukur Kontrol Diri

Pada skala self-control, peneliti menggunakan skala yang diadaptasi dari

brief SCS (Tangney et al,2004), yang terdiri dari 36 item. Variabel self-

control diperoleh dengan menyebarkan alat ukur skala self control dari

jumlah item 36 butir yang terbagi atas 13 butir pernyataan favorable dan

23 butir pernyataan unfavorable.


Tabel 3.3

Aspek Indikator Item Jumlah


    favorable unfavorable  
kemampuan 1,5,7,12,13 2,3,4,6,8
Behavioral mengatur
control pelaksanaan
kemampuan 15 9, 10, 11, 14,
mengatur stimulus 16, 17 17
18,22,24 19,20,21,23
Kemampuan
Cognitive memperoleh
control informasi. 7
Kemapuan
melakukan penilaian.
Decisional Kemampuan untuk 26,27,30,36 25,28,29,31,
control memilih hasil atau 32,33,34,35 12
suatu tindakan
berdasarkan pada
suatu yang diyakini.
Total       36
Blueprint Alat Ukur Self Control

2. Alat Ukur Kecerdasan Spiritual

3.4 Uji Validitas Konstruk

Adapun langkah-langkah untuk mendapatkan kriteria item yang baikpada CFA

(Umar, 2013), yaitu :

1. Dilakukan uji CFA dengan model satu faktor dan dilihat Chi-Square yang

dihasilkan. Jika nilai Chi-Square tidak signifikan (P > 0.05) berarti semua item
hanya mengukur satu faktor saja. Namun, jika nilai Chi-Square signifikan (P <

0.05), maka perlu dilakukan modifikasi terhadap model pengukuran yang diuji

sesuai dengan langkah kedua berikut ini.

2. Jika nilai Chi-Square signifikan (P < 0.05), maka dilakukan modifikasi model

pengukuran dengan cara membebaskan parameter berupa korelasi kesalahan

pengukuran. Ini terjadi ketika suatu item mengukur selain konstruk yang ingin

diukur, item tersebut juga mengukur hal yang lain (mengukur lebih dari satu

konstruk/multidimensional). Setelah beberapa kesalahan pengkuran dibebaskan

untuk saling berkorelasi, maka akan diperoleh model yang fit, maka model

terakhir inilah yang akan digunakan pada langkah selanjutnya.

3. Jika telah diperoleh model yang fit, maka dilakukan analisis item dengan

melihat apakah muatan faktor item tersebut signifikan dan mempunyai

koefisien positif.

4. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, maka dilakukan olah data untuk

mendapatkan faktor skornya. Pengolahan data menggunakan SPSS 16.0

dengan ketentuan tidak mengikutsertakan skor mentah dari item yang

dieliminasi.

Terdapat kriteria item yang baik pada CFA (Umar, 2013), yaitu :

1. Menguji apakah item signifikan atau tidak mengukur apa yang hendak di ukur,

dengan menggunakan t-test. Melihat signifikan tidaknya item tersebut

mengukur faktornya dengan melihat nilai t bagi koefisien muatan faktor item.

Perbandingannya adalah jika t > 1.96 maka item tersebut tidak akan didrop dan

sebaliknya.
2. Melihat koefisien muatan faktor dari item. Jika item tersebut sudah diskoring

dengan favorable (pada skala model likert 1-5), maka nilai koefisien muatan

faktor harus bermuatan positif, dan sebaliknya. Apabila item favorable, namun

muatan faktor item bernilai negatif, maka item tersebut akan didrop dan

sebaliknya.

3. Terakhir, apabila kesalahan pengukuran item terlalu banyak berkorelasi, maka

item tersebut akan didrop. Sebab, item yang demikian selain mengukur apa

yang hendak diukur, ia juga mengukur hal lain (multidimensi).

3.4.1 Uji Validitas Self-Control

Dalam perhitungan data CFA model satu faktor dari konstruk self-control

diperoleh skor perhitungan awal Chi-Square = 4293.17, df = 694, P-value =

0.00000, skor RMSEA = 0.177. Dari hasil tersebut nilai P-value = 0.00000< 0.05

sehingga dikatakan bahwa model ini belum fit. Selanjutnya, peneliti melakukan

modifikasi terhadap model ini, yaitu dengan membebaskan setiap item untuk

berkorelasi.Setelah melakukan seratus lima puluh satu kali modifikasi, diperoleh

nilai Chi-Square = 591.84, df = 399, P-value = 0.00000, skor RMSEA = 0.049,

dengan P-value> 0.05 yang artinya, model ini sudah fit. Dengan demikian item-

item yang ada pada konstruk self-control ini hanya mengukur satu faktor saja,

yaitu self-control.

Setelah mendapatkan model yang fit, peneliti melihat muatan faktor dari

konstruk prokrastinasi kerja dengan melakukan uji hipotesis nihil dari setiap item.

Dalam menentukan nilai koefisien muatan faktor item ini dilakukan dengan
melihat T-value dan melihat muatan positif atau negatif dari data tabel muatan

faktor pada tabel 3.7.

Tabel 3.7.
Muatan faktor item konstruk self-control.
Standard
No. Item Koefisien T-value Signifikansi
Error
1 0.13 0.07 1.89 û
2 0.48 0.07 7.23 ü
3 0.33 0.06 5.26 ü
4 0.76 0.06 12.4 ü
5 0.09 0.06 1.44 û
6 0.77 0.06 13.47 ü
7 0.11 0.06 1.78 û
8 0.63 0.07 9.52 ü
9 0.21 0.07 3.09 ü
10 0.4 0.07 6.1 ü
11 -0.05 0.08 -0.61 û
12 -0.14 0.06 -2.21 û
13 0.02 0.06 0.3 û
14 0.46 0.07 7.03 ü
15 0.26 0.06 4.17 ü
16 -0.23 0.07 -3.27 û
17 -0.49 0.06 -7.75 û
18 -1.95 0.07 -1.95 û
19 0.09 0.07 1.28 û
20 0.34 0.07 4.95 ü
21 0.67 0.06 11.11 ü
22 0.21 0.06 3.45 ü
23 -0.08 0.07 -1.17 û
24 0.34 0.06 5.56 ü
25 -0.52 0.06 -7.97 û
26 0.05 0.06 0.86 û
27 0.11 0.06 1.83 û
28 0.21 0.07 3 ü
29 0.44 0.07 6.5 ü
30 0.1 0.07 1.38 û
31 0.65 0.07 9.99 ü
32 0.62 0.06 9.71 ü
33 0.59 0.06 9.74 ü
34 0.68 0.06 11.05 ü
35 0.84 0.05 16.58 ü
36 0.08 0.06 1.29 û
Keterangan: tanda  = signifikan (t>1.96),  = tidak signifikan
Dari data tabel muatan faktor diperoleh gambaran hasil perhitungan koefisien dari

tiga puluh enam item konstruk self-control, dapat dilihat bahwa dua puluh item

memiliki T-value>1.96 dan enam belas item memiliki T-value < 1.96. Kemudian

pada enam belas yang memiliki nilai T-value<1.96 juga memiliki koefisien

bermuatan negatif yang artinya item 1, item 3, item 5, item 7, item 11, item 12,

item 13, item 16, item 17, item 18, item 19, item 23 dan item 25, item 26, item

27, item 30 dan item 36 harus di-drop pada konstruk self-control.

3.4.2 Uji Validitas Kecerdasan Spiritual

3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini

yaitu simple analisis regresi (Simple Regression Analysis). Teknik simple analisis

regresi ini digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dan ditujukan untuk

mengetahui besarnya pengaruh dari independent variable (IV), yaitu kecerdasan

spiritual terhadap dependent variable (DV) yaitu kontrol diri.

Teknik regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

membentuk model hubungan antara variabel terikat (dependent; respon; Y)

dengan satu variabel bebas (independent; prediktor; X). Dalam penelitian ini, IV

sebanyak 1 buah, sedangkan DV sebanyak 1 buah sehingga susunan persamaan

regresi penelitian adalah


Y = a + bx + e

Jika dituliskan variabelnya, maka:

Y = kontrol diri

a = intercept (konstan)

b = koefisien regresi untuk X

x= kecerdasan spiritual

e = residu

Adapun data yang dianalisis dengan persamaan diatas adalah hasil dari

pengukuran yang sudah ditransformasi ke dalam factor score. Dalam hal ini,

factor score adalah faktor yang diukur dengan menggunakan software SPSS

dengan menggunakan item yang valid. Tujuan dari factor score adalah agar

koefisien regresi tidak mengalami atenuasi atau underestimated (koefisien regresi

yang terhitung lebih rendah dari yang seharusnya sehingga tidak signifikan).

Dalam analisis regresi berganda, besarnya proporsi varians kepuasan

penghuni yang dipengaruhi oleh bervariasinya IV yang bisa diukur dengan rumus

R², dimana:

Adapun jika R² signifikan (P<0.05) maka proporsi varians Y yang

dipengaruhi oleh ketujuh faktor (self-control, self-efficacy, jenis kelamin, status

pernikahan, ketepatan waktu, tanggung jawab, kemauan kehendak) secara

keseluruhan adalah signifikan.


Jika telah terbukti signifikan, maka peneliti akan menguji variabel mana

dari kesebelas variabel independen tersebut yang signifikan. Dalam hal ini peneliti

menguji signifikan atau tidaknya koefisien regresi (b) dengan t-test. Jika memiliki

skor t > 1.96 maka koefisien regresi variabel tersebut dinyatakan signifikan,

sebaliknya jika t< 1.96 maka variabel tersebut dinyatakan tidak signifikan (dalam

taraf signifikansi 0.05 atau 5%).

Dalam regresi analisis berganda ini dapat diperoleh beberapa informasi,

yaitu:

1. R² yang menunjukkan proporsi varians dari variabel dependen yang bisa

dijelaskan oleh variabel independen.

2. Uji hipotesis mengenai signifikan atau tidaknya masing-masing koefisien

regresi. Koefisien yang signifikan menunjukkan dampak yang signifikan dari

variabel independen yang bersangkutan.

3. Persamaan regresi yang ditemukan bisa digunakan untuk membuat prediksi

tentang beberapa nilai Y jika nilai variabel independen diketahui.

3.6. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu :

1. Persiapan penelitian

a. Penelitian ini dimulai dengan pengamatan terhadap fenomena dan berita terkini

yang terjadi di masyarakat, kemudian peneliti memilih permasalahan yang

ingin diteliti.
b. Peneliti melakukan studi pendahuluan terhadap fenomena yang ditemukan.

c. Melaporkan hasil studi pendahuluan untuk menentukan variabel dependent

kepada dosen pembimbing.

d. Peneliti melakukan analisis jurnal dengan membuat matriks jurnal, analisis

jurnal dilakukan dengan jurnal yang dikaji dari jurnal yang dimuat di dalam

negeri, dan luar negeri. Kemudian, peneliti melaporkan hasil analisis jurnal

kepada dosen pembimbing untuk menentukan variabel independent.

e. Setelah mendapatkan seluruh variabel yang ingin diteliti, peneliti melakukan

studi pustaka untuk mendapatkan landasan teori yang sesuai dengan variabel

penelitian.

2. Pelaksanaan penelitian

Dalam tahap ini, penulis menentukan jumlah subjek penelitian, melakukan

pengumpulan data dengan memberikan alat ukur yang telah dipersiapkan kepada

subjek penelitian.

3. Pengolahan data

a. Peneliti memberikan kode dan melakukan skoring terhadap hasil skala yang

telah diisi oleh subjek penelitian.

b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian membuat

tabel data.

c. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik.

Membuat kesimpulan dan laporan akhir penelitian.

Anda mungkin juga menyukai