Anda di halaman 1dari 2

A.

PENDAHULUAN
PETA adalah gambaran permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar
dengan skala tertentu. PETA dapat menunjukkan posisi atau lokasi relatif yang
hubungannya dengan lokasi asli dipermukaan bumi. Selain itu PETA juga dapat
mengumpulkan dan menyeleksi data dari suatu daerah tertentu. Salah satu dari sekian
banyak dari fungsi pembuatan PETA yang berkaitan langsung dengan usaha di
bidang perkebunan antara lain adalah ; untuk memungkinkan pelaksanaan tertib
penyelenggaraan administrasi dengan baik, yang mencakup luas
areal(Blok,Afdeling,Estate d a n l a i n s e b a g a i n y a ) , d i s a m p i n g i t u PE T A
j u g a m a m p u m e n u n j u k a n posisi dan letak suatu bangunan juga kondisinya.

Pertimbangan utama dalam penentuan jenis PETA pada umumnya antara lain :
 P e m b u a t a n P E T A d e n g a n s p e s i f i k a s i t er t e n t u m e m p u n y a i
konsekuensi pada biaya dan waktu yang dibutuhkan, makin tinggi
spesifikasi yang harus dipenuhi, maka semakin tinggi pula biaya dan
waktu yang dibutuhkan.
 Tingkat kebutuhan akan PETA a k a n b er b e d a t er g a n t u n g d a r i
j u m l a h s e r t a j e n i s permasalahan yang dihadapinya.

B. METODOLOGI PEMETAAN

 Penurunan kompilasi dari PETA yang telah ada


Pembuatan PETA diperoleh dari PETA-PETA yang telah ada baik dalam
bentuk shp maupun JPEG misalnya; PETA Topografi dan PETA Rupa Bumi
Indonesia (yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Geospasial atau dahulu
disebut juga BAKORSUTANAL), PETA RTRWK dan lain sebagainya. Secara
Kartografi hasil yang didapatkan berupa PETA turunan. Proses pemetaannya
dilakukan dengan mengkonversi PETA menjadi data digital melalu proses
digitasi (JPEG) dan penambahan informasi PETA dalam format shp. Apabila
skala maupun sumbernya berbeda maka perlu dilakukan Georeferensi
terlebih dahulu untuk penyamaan format data.

 Pemetaan alternatif
Pembuatan PETA diperoleh melalui pengambilan data citra satelit, terutama
untuk aplikasi-aplikasi tertentu dengan spesifikasi khusus. Dalam pemetaan
alternatif ini metode pembuatan PETA di luar metode yang telah disebutkan
sebelumnya diatas, yaitu dengan memanfaatkan tekhnologi tepat guna
dengan teknik dan metoda yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Citra Satelit
(LandSAT)

Peta Dasar Interpretasi


Blow Up
Citra Satelit

Kartografi

Digitasi
Koreksi
Digital
Pemetaan
Alternatif

Gambar 1 : Diagram Pencitraan

Pada cara pemetaan ini sumber data utama yang digunakan adalah foto udara, citra
satelit, ikonos dengan skala berkisar pada skala wilayah yang akan dibuat. PETA
yang dihasilkan akan berupa PETAdigital sebagai PETA dasar yang akan memuat
berbagai macam informasi yang dibutuhkan dan dapat di perbaharui (up grade) setiap
saat oleh pemakai PETA pada nantinya.

Metode alternatif ini bersifat sebagai pelengkap sumber data dimana ditujukan untuk
pelengkap sumber data yang sudah ada (database), untuk itu berbagai macam
informasi dalam tema-tema penataan batas areal dapat digunakan metode
PETAtematik hasil turunan PETA dasar yang dikompilasi dengan sumber data dari
citra satelit melalui hasil penafsirannya.

Adapun yang termasuk PETA tematik yang dapat berguna bagi usaha perkebunan
diantaranya adalah ; Peta sebaran jenis tanah, Peta topografi, Peta Geomorfologi, Peta
penggunaan lahan, Peta Geologi, Peta Agroklimat, Peta hydroklimat, Peta distribusi
penduduk dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai