Anda di halaman 1dari 11

Evaluasi Kasus Karsinoma Sel Basal di Makassar Periode

Januari 2017 sampai Desember 2019


Fonny Josha,b* , Asrul Mappiwalib, Tommy Hermawan Sukamtoa,b
aPlastic Surgery Division, Department of Surgery, RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar
b Plastic Surgery Division, Department of Surgery, Faculty of Medicine Hasanuddin University, Makassar
*Corresponding author: Fonny Josh - Plastic Surgery Division, Department of Surgery, RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar

ARTICLE INFO ABSTRACT

Kata Kunci: Latar belakang : Karsinoma Sel Basal atau Basal Cell Carcinoma (BCC)
Karsinoma sel basal, tipe merupakan keganasan kulit yang paling sering pada manusia. Keganasan ini
nodular, tipe menyumbang sekitar 75% dari semua kanker kulit non melanoma (NMSCs).
morpheaform, tipe
Terdapat sekitar satu juta kasus baru terdiagnosis setiap tahun dengan lebih
superfisial, tipe berpigmen.
eksisi Mohs
dari 10.000 kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasis kasus
karsinoma sel basal di Makassar.
*Corresponding author:
Fonny Josh Methode : Penelitian bersifat deskriptif retrospektif dengan mengevaluasi
Email address: kasus karsinoma sel basal dari Januari 2017 sampai Desember 2019. Data
fonny.josh@med.unhas.ac.id diperoleh dari rekam medis pasien di RS Wahidin sudirohusodo, Universitas
History: Hasanuddin dan Ibnu Sina, Makassar. Digunakan metode total sampling. Data
Received: 13 Oktober 2021 kemudian dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.
Accepted: 16 November Hasil : Dari 49 kasus karsinoma sel basal (BCC) mayoritas terjadi pada
2021 perempuan (67,3%). Rata-rata usia pasien adalah 60 tahun. Insiden terbanyak
pada kelompok usia 41 - 60 tahun (51%). Predileksi tersering di daerah nasal
(30,6%) dan tipe histopatologi terbanyak adalah tipe nodular (53,1%) dan yang
paling sedikit adalah tipe morpheaform (2,4%). Mayoritas pasien menjalani
bedah eksisi (85,7%). Kasus metastasis jarang terjadi, hanya diamati pada lima
kasus. Dua kasus (4,1%) bermetastasis ke paru dan satu kasus (2%)
bermetastasi ke hepar. Kebanyakan kasus karsinoma sel basal tidak rekuren
(81,6%).
Kesimpulan : Predileksi karsinoma sel basal tersering adalah di daerah nasal
dengan tipe histopatologi terbanyak adalah tipe nodular. Mayoritas pasien
menjalani bedah eksisi. Kasus metastasis jarang terjadi dan kebanyakan
kasus karsinoma sel basal tidak rekuren.

Amerika Serikat. Terdapat sekitar satu


PENDAHULUAN

K
arsinoma sel basal (BCC) adalah
neoplasma epitel ganas yang
berasal dari sel imatur pluripoten
pada lapisan epidermis1 dan pada selubung
luar folikel rambut2 . Keganasan ini
menyumbang sekitar 75% dari semua
kanker kulit Non Melanoma Skin Cancer
(NMSCs)3 dengan predileksi paling banyak
di kepala dan leher4.
American Cancer Society
melaporkan bahwa BCC merupakan
kanker yang paling banyak ditemukan di

56
juta kasus baru terdiagnosis setiap
tahundengan lebih dari 10.000
kematian5. 57%kasus terjadi pada
Pria dengan usia lebihdari 60 tahun
dan semakin sering padausia
kurang dari 50 tahun3. Data
terbarumenunjukkan peningkatan
insiden BCCpada populasi remaja5.
Paparan sinarultraviolet (UV)
merupakan faktor
presipitasi terpenting dalam
patogenesisBCC6, baik itu radiasi
UVB dan radiasi UVA.Periode latensi
20-50 tahun adalah durasikhas
paparan UV dengan onset klinis
BCC .Karsinoma
7 sel basal
jarang bermetastasis
dan prognosis pada pasienyang
menerima terapi yang tepat
biasanya

57
Josh: Evaluasi Kasus Karsinoma ...

sangat baik8, namun Cigna et al Riwayat penyakit pasien dicatatyaitu


melaporkan bahwa tumor dengan variabel usia, jenis kelamin, pekerjaan,
diameter lebih dari 5 cm memiliki riwayat merokok. Pemeriksaan klinis
prognosis buruk9. Risiko kematian yang sebagai variabel klinis meliputi ukuran,
terkait dengan kanker ini rendah, tetapi lokasi, jumlah, dan tipe histopatologi
memiliki sifat destruktif invasif lokal yang tumor. Untuk tujuan deskriptif, lesi
berat10, dapat menimbulkan deformitas diklasifikasikan
kosmetik dan mengambil biaya perawatan berdasarkan ukuran diameter < 2 cm dan
yang signifikan1. Pilihan terapi untuk BCC diameter ≥ 2 cm. Variabel lain yang
yaitu modalitas medis dan intervensi dikumpulkan adalah pilihan terapi,
bedah11. Pilihan terbaik adalah eksisi rekurensi pasien selama masa tindak
bedah12. lanjut, dan kejadian metastasis. Diagnosis
dikonfirmasi dari pemeriksaan
METODOLOGI histopatologi spesimen biopsi dengan
Penelitian ini merupakan desain dokumentasi varian histopatologis. Semua
penelitian deskriptif retrospektif dari data dicatat dan dianalisis menggunakan
kasus Basal Cell Carcinoma (BCC) yang program Statistical Package fot the Social
dianalisis dari data rekam medis di RS Sciences (SPSS).
Wahidin Sudirohusodo, RS Pendidikan
Universitas Hasanuddin dan RS Ibu Sina, HASIL
Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia dari Tabel 1. Distribusi Demografi Insidensi Basal
Januari 2017 sampai Desember 2019. Data Cell Carcinoma (BCC) tahun 2017-2019
dikumpulkan dengan metode total
sampling.

Variabel Kasus Persentase


(n) (%)
Jenis kelamin
Perempuan 33 67,3
Laki-laki 16 32,7
Usia
1 2
≤20 tahun
40 - 60 tahun 25 51
61 - 80 tahun
19 38,8
81 - 100 tahun
Pekerjaan 4 8,2
Ibu Rumah Tangga
21 42,9
Petani
17 34,7
Wirausaha
7 14,3
TNI/Polri
2 4,1
Siswa 1 2
Pensiunan 1 2

58
Jurnal Rekonstruksi & Estetik, Vol. 06, No.2, Juli - Desember 2021
Riwayat merokok 23 46,9

59
Josh: Evaluasi Kasus Karsinoma ...

Ya 26 53,1

Tidak 46 93.9
3 6,1
Jumlah tumor
1 tumor 11 22,4
38 77,6
>1 tumor
1 2
Ukuran tumor
<2 cm 7 14,3

≥ 2 cm 2 4,1

15 30,6
Lokasi tumor
Frontotemporal 5 10,2
Frontal
3 6,1
Periorbital
2 4,1
Nasal
8 16,3
Zygomaticum
Maksila 3 6,1
Supraorbital
1 2
Infraorbital 2 4,1
Nasolabial
26 53,1
Nasomaksila
20 40,8
Temporal
2 4,1
Tipe histopatologi
Nodular 1 2

Superfisial 42 85,7

6 12,2
Pigmented
1 2
Morfeaform
44 93,9
Penatalaksanaan
Eksisi bedah 2 4,1

Eksisi Mohs 1 2

Kuretase dan 9 18,4


elektodesikasi 40
49 81,6
Metastasis 100
Tidak metastasis

58
Jurnal Rekonstruksi & Estetik, Vol. 06, No.2, Juli - Desember 2021

Metastasis ke paru

Metastasis ke hepar

Rekurensi
Ya

Tidak

Total

Dari 49 kasus BCC pada studi ini, terbanyak pada perempuan (n = 33, 67,3%) sementara
laki-laki sebanyak 16 kasus (32,7%), dimana rata-rata usia pasien adalah 60 tahun. Insiden
terbanyak pada kelompok usia 40-60 tahun (51%) dan paling sedikit pada kelompok usia ≤ 20
tahun (2%). Ibu rumah tangga (42,9%) dan petani (34,7%) merupakan pekerjaan yang
mendominasi pasien BCC pada studi ini, di mana 26 orang (53,1%) kasus tidak memiliki riwayat
merokok.

Gambar 1. Distribusi kasus Basal Cell Carcinoma (BCC) berdasarkan jenis kelamin, umur, riwayat
merokok dan pekerjaan.

Berdasarkan jumlah tumor terdapat 93,9% pasien BCC hanya memiliki satu tumor, dengan
proporsi 38 orang (77,6%) diantaranya memiliki ukuran tumor ≥ 2 cm dengan predileksi tumor
mayoritas terletak di daerah nasal (n= 15, 30,6%), dimana tipe nodular merupakan tipe
histopatologi terbanyak dengan 26 kasus (53,1%) dan paling sedikit adalah tipe morpheaform
yaitu 1 kasus (2%). Eksisi bedah masih menjadi terapi utama dalam tatalaksana BCC yaitu 42
kasus (85,7%) dan 6 kasus (12,2%) dilakukan eksisi Mohs.

59
Josh: Evaluasi Kasus Karsinoma ...

Gambar 2. Distribusi kasus Basal Cell Carcinoma (BCC) berdasarkan jumlah, ukuran, tipe histopatologi
dan penatalaksanaan tumor.

Kebanyakan kasus BCC tidak bermetastasis (n = 46, 93,9%), sedangkan 2 kasus (4,1%)
ditemukan mengalami metastasis ke paru, hanya 1 kasus (2%) bermetastasis ke hepar. Pada
penelitian ini sebanyak 9 kasus (18,4%) mengalami rekurensi.

Gambar 3. Distribusi kasus Basal Cell Carcinoma (BCC) berdasarkan metastasis dan rekurensi.

PEMBAHASAN melaporkan insiden BCC di dominasi oleh


Pada studi ini, insiden karsinoma sel laki-laki dengan perbandingan 1.4 : 1. Hal ini
basal (BCC) lebih banyak pada perempuan dapat terjadi karena adanya fakta bahwa
(n = 33 atau 67,3%). Hasil ini berbeda laki-laki lebih sering terpapar sinar matahari
dengan studi yang dilakukan oleh dengan bekerja di luarruangan13. Namun di
Demirseren dkk (2014) pada 320 pasien sisi lain Chow dkk melaporkan insiden BCC
BCC dimana dilaporkan bahwa pria sama dengan studi kami, yaitu lebih banyak
umumnya memiliki risiko BCC dua kali pada perempuan14. Insiden BCC meningkat
lebih tinggi. Studi yang dilakukan oleh pada
Aandani dan Ganatra (2011) juga

60
Jurnal Rekonstruksi & Estetik, Vol. 06, No.2, Juli - Desember 2021

wanita bisa jadi karena perubahan gaya kasus kanker [16] masih belum jelas.
hidup1. Beberapa penelitian membantah
Paparan kumulatif terhadap sinar hubungan antara merokok dengan insiden
matahari selama bertahun-tahun dapat BCC. Baru-baru ini dilaporkan temuan dari
mengembangkan tumor. Sinar Ultraviolet studi prospektif 16 tahun pada 1621 orang
B (UVB) yang paling karsinogenik, memicu dewasa yang tinggal di Nambour,
kanker kulit melalui kerusakan fotokimia Queensland dimana dilaporkan adanya
pada Deoxyribonucleic Acid (DNA), cedera hubungan terbalik yang tidak signifikan
pada mekanisme perbaikan DNA dan antara riwayat merokok saat ini dengan
supresi parsial imunitas yang dimediasi insiden BCC dibanding kelompok yang
sel. Dosis radiasi minimum yangdilaporkan tidak pernah merokok17.
untuk dapat menginduksi kanker kulit Kebanyakan kasus karsinoma sel
adalah 450 rad1. basal (BCC) yang ditemukan memiliki
Rata-rata usia pasien karsinoma sel ukuran tumor ≥ 2 cm (77,6%). Hasil ini
basal (BCC) pada studi ini adalah 60 tahun hampir sama dengan studi oleh Janjua dan
dengan insiden terbanyak pada dekade ke Sana (2012) pada 171 pasien BCC dimana
empat sampai enam, temuan ini sejalan dilaporkan ukuran tumor rata-rata pada
dengan studi yang dilakukan oleh saat eksisi adalah sekitar 2 cm mulai dari
Demirseren dkk (2014) pada 320 pasien 0,2 cm hingga 9 cm18.
BCC dimana pasien paling banyak pada Pada studi ini kasus BCC memiliki
kelompok usia 40-79 tahun dengan rata- predileksi paling sering di regio nasal
rata usia 62 tahun. Chow (2011) juga (30,6%) dan paling jarang di regio
melaporkan usia pasien BCC terbanyak frontotemporal dan nasomaksila (2%).
pada dekade ke enam dan tujuh dengan Temuan ini sejalan dengan studi yang
rata - rata usia 61 tahun15. dilakukan oleh Chow dkk (2011) yang
Insiden BCC lebih tinggi pada melaporkan bahwa nasal merupakan
kelompok lansia, bisa disebabkan oleh predileksi paling sering kemudian regio
adanya kerusakan Deoxyribonucleic Acid pipi. Predileksi BCC dominan pada bagian
(DNA) karena paparan kumulatif sinar UV tubuh yang sering terpapar sinar matahari
serta penurunan efisiensi pengawasan yaitu 75-85% tumor ditemukan di kepala
imunitas dan mekanisme perbaikan DNA dan leher [19]. Berdasarkan temuan
dengan proses penuaan. Efek merusak Demirseren dkk (2014), lebih darisetengah
paparan sinar matahari dimulai pada usia kasus ditemukan di nasal (32,3%), orbital
dini dan hasilnya bisa jadi tidak terlihat (19,1%), dan daerah pipi (18,1%) yang
dalam 20-30 tahun1. Kasus BCC jarang merupakan bagian paling sentral dan
terjadi pada populasi muda namun menonjol dari seluruh bagian di kepala dan
dilaporkan peningkatan insidensi pada leher. Daerah ini juga lebih rentan
anak-anak dan dewasa muda7. terhadap paparan sinar mataharikronik11.
Pada studi ini kebanyakan pasien Huang dan Boyce membagi
tidak memiliki riwayat merokok (53,1%). predileksi pada tubuh menjadi regiorisiko
Hasil ini sejalan dengan studi yang menengah dan tinggi. Trunkus dan
dilakukan oleh kumar dkk (2014) pada 36 ekstremitas merupakan predileksi dengan
pasien BCC dimana semua pasien tidak risiko rendah. Pipi, dahi, kepala, dan leher
memiliki riwayat merokok. Hubungan merupakan predileksi risikomenengah dan
antara insiden BCC dan merokok yang daerah sentral fasial, nasal, mandibula,
merupakan faktor risiko terkuat yang temporal, periokular,
dapat dimodifikasi pada kebanyakan

61
Josh: Evaluasi Kasus Karsinoma ...

perioral, dan periaurikular merupakan umumnya metode destruktif tidak


predileksi risiko tinggi20. diterima sebagai modalitas pengobatanlini
Tipe histopatologi yang terbanyak pertama untuk BCC dalam studi Abbas1.
pada studi ini adalah tipe nodular (53,1%) Tujuan pembedahan dengan teknik
dan yang paling sedikit adalah tipe mikrografi Mohs adalah untuk mengangkat
morpheaform (2%). Temuan ini sama tumor secara komplit melalui eksisi
dengan yang dilaporkan dalam studiAbbas konsekutif, kemudian melakukan
(2012) dimana BCC nodular merupakan pemeriksaan histopatologi pada margin,
tipe histopatologi yang paling sering, reeksisi pada tumor, dan mengulang siklus
mewakili 69,11% dari semua kasus. pada daerah bebas tumor. Tingkat
Meskipun BCC nodular berkembang penyembuhan untuk BCC primer ukuran <
lambat, tumor lanjut dapat menjadi besar 2 cm yang ditangani dengan pendekatan
dan menjadi ulkus yang secara klasik Mohs Micrographic Surgery (MMS) yaitu
disebut sebagai “ulkus rodent”. Sebagian 99%1.
besar tumor jenis ini ditemukan pada
Sebagian besar kasus BCC pada
wajah1.
penelitian ini tidak mengalami
Karsinoma sel basal (BCC) superfisial kekambuhan atau rekurensi (81,6%) dan
biasanya merupakan subtipe histopatologi hanya 9 kasus (18,4%) yang mengalami
paling banyak kedua (18%) [1]. Terjadi rekurensi. Temuan ini hampir sama
peningkatan relatif insiden pada wanita dengan laporan Demirseren (2014) dalam
dibanding subtipe lainnya. Karsinoma sel studinya bahwa dilaporkan bahwa angka
basal berpigmen merupakan tipe kekambuhan BCC primer setelah eksisi
histopatologi BCC yang jarang (6,9%). BCC bedah bervariasi antara 5% sampai 14%.
nodular dan superfisial kadang-kadang Tumor pada kepala dan leher lebihberisiko
dapat mengandung melanin dan disebut mengalami rekurensi jika dibandingkan
sebagai BCC berpigmen21. tumor pada trunkus dan ekstremitas [11].
Tipe Morphea juga merupakan tipe Trakatelli dkk dalam studinya pada tahun
histopatologi BCC yang langka dan agresif, 2014 juga melaporkan tingkat rekurensi
menyumbang 3,7% dari semua kasus. Tipe BCC bervariasi dari 2 - 8% dalam lima
morpheaform umumnya ditemukan di tahun setelah pembedahan1.
kepala dan leher [21]. Pembedahan Meskipun luaran eksisi primer
mikrografi Mohs sangat berperan penting sangat baik, namun rekurensi dapat
dalam penanganan tumor ini1. terjadi. Tingkat rekurensi lebih tinggi pada
Pada penelitian ini sebagian besar tumor dengan predileksi kantus bagian
kasus dilakukan eksisi bedah (85,7%) dan dalam, pangkal lubang hidung dan
yang paling jarang dilakukan kuretase dan preaurikular, dan daerah post aurikular.
elektrodesifikasi (2%). Eksisi bedah juga Hal ini dapat dikaitkan dengan kelangkaan
yang lebih disukai menurut penelitian jaringan, kedekatan dengan struktur vital,
Abbas. Metode destruktif seperti dan sisi kosmetik yang harus
elektrodesikasi, kuretase, cryosurgery dan dipertimbangkan dalam penanganan
laser merupakan metode penangananyang tumor pada predileksi tersebut. Tingkat
tepat untuk tumor diameter lebih kecil dan rekurensi juga meningkat seiring dengan
memiliki risiko rekurensi rendah, karena meningkatnya ukuran tumor1.
risiko rekurensi yang sangat tinggi, hasil
kosmetik yang buruk, dan kurangnya
kontrol histologi,

62
Jurnal Rekonstruksi & Estetik, Vol. 06, No.2, Juli - Desember 2021

Risiko rekurensi lebih tinggi pada 2. Saraswathy Sreeram.et al.,


tumor yang dieksisi inkomplit dan kasus Histomorphological Features of Basal
BCC primer lebih jarang mengalami Cell Carcinoma. Journal of Clinical
rekurensi dibandingkan kasus yang and Diagnostic Research. 2016. Vol.
sebelumnya sudah diobati. Olehnya itu 10(6): EC04-EC07. DOI:
penggunaan margin bedah yang tepat 10.7860/JCDR/2016/17617.7959.
pada BCC mrupakan poin kunci, mengingat 3. Kang, Sewon. et al., 2019.
peluang penyembuhan terbesar terletak Fitzpatrick’s Dermatology. New York
pada pengobatanpertama9. : Mac Graw Hill.
Meskipun terdapat beberapa faktor, 4. Dusingize, JC, Olsen CM, Pandeya NP.
seperti lokasi anatomi tumor, et al., Cigarette Smoking and the
karakteristik histopatologi, dan strategi Risks of Basal Cell Carcinoma and
pengobatan awal telah diusulkan, namun Squamous Cell Carcinoma. 2017;137.
masih kurangnya pemahaman yang 5. Andersen, JS, Berg D, Bowen GM, et
diterima pada kasus rekurensi. Eksisi yang al., Basal Cell Skin Cancer , Clinical
tidak lengkap dilaporkan sebagai salah Practice Guidelines in Oncology.
satu faktor risiko terjadi rekurensi11. 2016. Vol. 14(5):574–97.
Silmanman dkk telah mengidentifikasi 6. O’Donnell, BP and Duarte CW. A
jenis kelamin laki-laki sebagai faktor Prospective Evaluation of the Candle
independen untuk terjadinya rekurensi. Di Wax Sign: A Visual Clue to Diagnose
sisi lain eksisi yang tidak lengkap lebih Aggressive Basal Cell Carcinoma. J
sering terjadi pada wanita20. Am Acad Dermatol. 2017. Vol.
77:163-4.
KESIMPULAN 7. Kumar, Sumir, Bharat Bhushan
Jumlah kasus BCC terbanyak pada Mahajan, Sandeep Kaur, Ashish
perempuan dibandingkan laki-laki dengan Yadav, Navtej Singh, and Amarbir
rata-rata usia pasien adalah 60 tahun. Singh. Research Article: A Study of
Merokok bukan merupakan faktor risiko Basal Cell Carcinoma in South Asians
yang signifikan untuk kasus BCC, dengan for Risk Factor and
predileksi tersering di daerah nasal Clinicopathological Characterization:
dimana tipe nodular merupakan tipe A Hospital Based Study. Journal of
histopatologi yang terbanyak. Mayoritas Skin Cancer. 2014. DOI :
kasus dilakukan eksisi bedah dan paling http://dx.doi.org/10.1155/2014/17
jarang dilakukan kuretase dan 3582.
elektrodesifikasi. Sebagian besar kasus 8. Migden, Michael R., Anne Lynn S,
tidak bermetastasis dan pasien mayoritas Chang, Luc Dirix, et al. Anti Tumour
tidak mengalami kekambuhan. Treatment Emerging trends in The
Treatment of Advanced Basal Cell
DAFTAR PUSTAKA Carcinoma. Authors. Published by
1. Abbas, Ozan Luay and Huseyin Elsevier Ltd. 2018. DOI :
Borman. Research Article Basal Cell https://doi.org/10.1016/j.ctrv.2017
Carcinoma: A Single-Center .12.009.
Experience. International Scholarly 9. Luz, Flávio Barbosa, Camila Ferron,
Research Network ISRN and Gilberto Perez Cardoso. Surgical
Dermatology. 2012. Treatment of Basal Cell Carcinoma:
DOI:10.5402/2012/246542. An Algorithm Based on the
Literature. A Bras Dermatol. 2015.

63
Josh: Evaluasi Kasus Karsinoma ...

Vol. 90(3):377-83. DOI: publication of the American


http://dx.doi.org/10.1590/abd180 Association for Cancer Research,
6-4841.20153304. cosponsored by the American Society
10. Samarasinghe, V, Madan V, Lear JT, et of Preventive Oncology. 2011. Vol.
al. Focus on Basal Cell Carcinoma. 20(8):1778-83.
2011:1–5. 17. Hughes MC, Olsen CM, Williams GM,
11. Demirseren, Duriye Deniz, and Green AC. A Prospective Study of
Candemir Ceran, Berrak Aksam, Cigarette Smoking and Basal Cell
Mustafa Erol Demirseren, and Carcinoma. Archives of
Ahmet Metin. Research Article: Basal dermatological research. 2014. Vol.
Cell Carcinoma of the Head and 306(9):851-6.
Neck Region: A Retrospective 18. Janjua, Omer Sefvan and Sana
Analysis of Completely Excised 331 Mehmood Qureshi. Research Article:
Cases. Journal of Skin Cancer. 2014. Basal Cell Carcinoma of the Head and
DOI: Neck Region: An Analysis of 171 Cases.
http://dx.doi.org/10.1155/2014/85 Journal of Skin Cancer. 2012.
8636. DOI:10.1155/2012/943472.
12. Gulleth, Y, Goldberg N, Silverman RP, 19. Soyer, H. P., D. S. Rigel, and E. M. T.
Gastman BR. What is the Best Wurm. Actinic Keratosis, Basal Cell
Surgical Margin for a Basal Cell Carcinoma and Squamous Cell
Carcinoma: A Meta-Analysis of the Carcinoma in Dermatology, J. L.
Literature? Plast Reconstr Surg. Bolognia,J.L.Jorizzo, andJ.V.Schaf
2010. Vol. 126:1222-31. fer,Eds., pp. 1773–1793. Cina :
13. Aandani, A. and A. Ganatra. Incidence Elsevier Saunders. 2012.
of Basal Cell Carcinoma at Plastic 20. Hauschild A, Breuninger H,
Surgery Department of Tertiary Care Kaufmann R, et al. Brief S2k
Hospital in Karachi. Journal of Guidelines–Basal Cell Carcinoma of
Surgery Pakistan. 2011. Vol. 27, pp. the Skin. J Dtsch Dermatol Ges. 2013.
117–120. Vol. 11(Suppl 3):11-6. DOI :
14. Cigna, E, Tarallo M, Maruccia M, https://doi.org/10.1111/ddg.12015
Sorvillo V, Pollastrini A, and Scuderi _3. 10-5.
N. Basal Cell Carcinoma: 10 Years of 21. Cameron, Michael C., Erica Lee,
Experience. J Skin Cancer. Brian P. Hibler, et al. Basal Cell
2011:476362. Carcinoma Epidemiology;
15. Chow, V. L., J. Y. Chan, R. C. Chan, J. H. Pathophysiology; Clinical and
Chung, and W. I. Wei. Basal Cell Histological Subtypes; and Disease
Carcinoma of Head and Neck Region Associations. The American
in Ethnic Chinese. International Academy of Dermatology. 2018.
Journal of Surgical Oncology. 2011: DOI:https://doi.org/10.1016/j.jaad.
890908. 2018.03.060.
16. McBride P, Olsen CM, and Green AC. 22. Peris, K. et al. Diagnosis and
Tobacco Smoking and Cutaneous Treatment of Basal Cell Carcinoma:
Squamous Cell Carcinoma: A 16year European Consensusebased
Longitudinal Population-Based Interdisciplinary Guidelines.
Study. Cancer epidemiology, European Journal of Cancer. 2019,
biomarkers & prevention: a pp:10-3

64

Anda mungkin juga menyukai