Anda di halaman 1dari 13

TATA TERTIB

MUSYAWARAH DAERAH VIII


KERUKUNAN KELUARGA SULAWESI SELATAN
KOTA BONTANG

BAB I
Landasan & Dasar

Pasal 1

Landasan dan dasar penyelenggaraan Musyawarah Daerah VIII


Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan Kota Bontang tahun 2019, dan
selanjutnya disebut MUSDA VIII adalah :

1. Anggaran Dasar Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan BAB VIII


pasal 14 tentang Musyawarah dan Rapat.
2. Anggaran Rumah Tangga (ART) Kerukunan Keluarga Sulawesi
Selatan BAB XVI pasal 31 tentang Musyawarah Daerah.
3. Keputusan Badan Pengurus Daerah Kerukunan Keluarga
Sulawesi Selatan Kota Bontang No.
/SK/BPD-KKSS-BTG/IX/2019 tentang pengesahan Komposisi
dan Personalia Penasehat, Panitia Pengarah, dan Panitia
Pelaksana Musyawarah Daerah VIII KKSS Kota Bontang tahun
2019.

Pasal 2

Sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga Kerukunan Keluarga Sulawesi


Selatan BAB XVI pasal 31, maka MUSDA VIII diadakan untuk :
1. Menilai pertanggung jawaban BPD KKSS Kota Bontang masa
bhakti 2011 – 2019.
2. Menetapkan program umum organisasi masa bhakti 2019 –
2024.
3. Memilih Pengurus BPD KKSS Kota Bontang masa bhakti 2019 –
2024.
4. Menetapkan keputusan-keputusan lainnya.
BAB II
Peserta & Peninjau

Pasal 3

1. Musyawarah Daerah VIII dihadiri oleh peserta dan peninjau


2. Peserta terdiri atas,
a. Pengurus BPW yang memperoleh mandat.
b. Pengurus BPD yang memperoleh mandat.
c. Pengurus Organisasi Pilar tingkat Daerah yang telah
memperoleh SK dari pengurus wilayahnya dan atau telah ikut
pada MUSDA VIII yang lalu.
d. Pengurus Organisasi Otonom tingkat daerah yang
memperoleh mandat.
e. Pengurus BPC yang mendapatkan mandat

3. Peninjau terdiri dari,


a. Pengurus BPD yang memperoleh mandat.
b. Pengurus organisasi pilar tingkat daerah yang memperoleh
mandat.
c. Pengurus organisasi otonom tingkat daerah yang
memperoleh mandat.
d. Pengurus BPC yang mendapatkan mandat

Pasal 4
Hak dan Kewajiban

1. Peserta dan Peninjau berkewajiban menghadiri sidang-sidang


dan mematuhi tata tertib MUSDA VIII serta peraturan lain yang
ditetapkan oleh Panitia MUSDA VIII sepanjang tidak
bertentangan dengan AD/ART organisasi.

2. Peserta mempunyai hak,


a. Mengajukan pertanyaan yang diatur oleh pimpinan sidang
b. Memiliki hak suara pada saat pengambilan keputusan
c. Memberikan pendapat dan atau mengajukan usul/saran
secara lisan atau tertulis yang disampaikan oleh pimpinan
sidang
d. Berhak memilih dan dipilih
3. Peninjau mempunyai hak,
a. Mengajukan pertanyaan yang diatur oleh pimpinan sidang
b. Memberikan pendapat dan atau mengajukan usul/saran
secara lisan atau tertulis yang disampaikan oleh pimpinan
sidang

4. Hak suara peserta dalam setiap pengambilan keputusan diatur


sebagai berikut :
a. Badan Pengurus Wilayah memiliki 1 (satu) hak suara secara
kolektif.
b. Badan Pengurus Daerah memiliki 1 (satu) hak suara secara
kolektif.
c. Badan Pengurus Cabang memiliki 1 (satu) hak suara secara
kolektif.
d. Organisasi pilar tingkat daerah memiliki 1 (satu) hak suara
secara kolektif.
e. Organisasi otonom tingkat daerah memiliki 1 (satu) hak
suara secara kolektif.

BAB III
SIDANG-SIDANG

Pasal 5

1. Sidang-sidang MUSDA VIII terdiri dari,


a. Sidang Pleno
b. Sidang Komisi
c. Sidang-sidang dianggap sah apabila dihadiri oleh minimal
50%+1 peserta
d. Apabila point (2) diatas tidak terpenuhi, sidang akan
diskorsing maksimal 30 menit dan selanjutnya sidang
dinyatakan sah untuk dilanjutkan.

Pasal 6

1. Sidang komisi terdiri dari,


a. Komisi A, tentang Organisasi
b. Komisi B, tentang Program Kerja
c. Komisi C, tentang Pokok-pokok pikiran dan Rekomendasi
2. Anggota sidang komisi terdiri dari Peserta dan Peninjau MUSDA
VIII KKSS Kota Bontang yang dibagi secara proporsional melalui
pendaftaran.

Pasal 7
Pimpinan MUSDA VIII

1. Pimpinan MUSDA VIII dipilih oleh peserta MUSDA sebanyak 5


(lima) orang yang terdiri dari 4 (empat) etnis besar yaitu Bugis,
Makassar, Tator, dan Mandar serta 1 (satu) orang dari Badan
Pengurus Dearah KKSS Kota Bontang.
2. Pimpinan MUSDA VIII bertugas memimpin jalannya sidang-
sidang agar tetap dalam suasana kebersamaan yang dipimpin
oleh hikmah kebijaksanaan untuk mencapai mufakat, yang
dilandasi sikap-sikap sipakatau dan sipakainge.
3. Badan Pengurus Daerah menyerahkan pimpinan MUSDA VIII
kepada pimpinan sidang yang terpilih.

Pasal 8
Pengambilan Keputusan

1. Keputusan-keputusan MUSDA VIII diambil dengan musyawarah


untuk mufakat.
2. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak dapat tercapai, maka
pengambilan keputusan dilakukan dengan cara pemungutan
suara (voting).
3. Pengambilan keputusan melalui pemungutan suara dianggap sah
atau quorum, apabila didukung 50%+1 utusan yang hadir.

BAB IV
Pemilihan Ketua

Pasal 9
Kriteria Calon

Calon Ketua BPD KKSS Kota Bontang periode 2019 – 2024 wajib
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Bertaqwa kepada Allah SWT


2. Memiliki kemampuan leadership dan manajerial yang baik
3. Memiliki dedikasi dan loyalitas terhadap organisasi
4. Memiliki komitmen untuk memajukan KKSS
5. Mempunyai wawasan dan jaringan yang kuat, baik regional
maupun nasional
6. Pernah menjadi pengurus KKSS baik ditingkat
Pusat/Wilayah/Daerah maupun pilar dan badan otonom yang
telah mendapat SK sekurang-kurangnya 1 (satu) periode.
7. Untuk maju sebagai calon Ketua BPD KKSS Kota Bontang Periode
2019 – 2024 harus didukung sekurang-kurangnya oleh 7 (tujuh)
suara pilar dan atau organisasi otonom lainnya.
8. Pendidikan min. SMA atau yang sederajat.
9. Tidak sedang menjabat posisi penting pada organisasi politik
(Ketua Umum, Sekretaris Umum, dan Bendahara Umum).
10.Berdomisili di Kota Bontang dan dibuktikan dengan Kartu Tanda
Penduduk (KTP)
11.Tidak sedang atau menjalani proses hukum.
12.Menyatakan kesediaan dipilih didepan peserta MUSDA VIII baik
secara lisan maupun tulisan
13.Setiap calon yang sah menyampaikan visi dan misi di hadapan
peserta MUSDA VIII

Pasal 10
Tata Cara Pemilihan Ketua

Pemilihan Ketua BPD KKSS Kota Bontang periode 2019 – 2024


dilakukan dengan cara :

1. Setiap wakil dari BPW, BPD, Pilar dan Badan Otonom memilih 1
(satu) nama calon yang ditulis diatas kertas suara yang telah
disediakan oleh Panitia.
2. Apabila salah satu dari bakal calon Ketua mendapatkan
dukungan 50+1 suara dari peserta MUSDA VIII maka bakal calon
tersebut dinyatakan sebagai Ketua terpilih.
3. Apabila peserta menulis lebih dari 1 (satu) nama calon, maka
dinyatakan tidak sah.
4. Calon yang memperoleh suara terbanyak, ditetapkan sebagai
ketua BPD KKSS Kota Bontang Periode 2019 – 2024.
5. Apabila terdapat 2 (dua) atau lebih perolehan suara yang sama,
maka pemilihan dilakukan ulang khusus bagi suara terbanyak
yang sama tersebut sampai salah satunya memperoleh suara
terbanyak.
6. Calon yang memperoleh suara terbanyak, ditetapkan sebagai
Ketua BPD KKSS Kota Bontang periode 2019 – 2024.
7. Ketua terpilih ditetapkan sebagai ketua fomatur.
8. Anggota formatur terdiri dari Ketua terpilih, perwakilan 4
(empat) etnis besar (Bugis, Makassar, Toraja, Mandar), 1 (satu)
orang wakil dari pimpinan sidang, serta 1 (satu) perwakilan dari
Organisasi Otonom.

Pasal 11
Tugas Anggota Formatur

Anggota formatur bersama Ketua terpilih bertugas menyusun


komposisi dan personalia kepengurusan BPD KKSS Kota Bontang
periode 2019 – 2024.

Pasal 12
Masa Tugas

Tim formatur dalam menyusun kepengurusan BPD KKSS Kota Bontang


periode 2019 – 2024 paling lambat 2 (dua) minggu sejak ditetapkan.

BAB V

PENUTUP

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini, akan
diatur oleh MUSDA VIII.
2. Peraturan tata tertib ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkannya sampai dengan selesainya MUSDA VIII.
Ditetapkan di Kota Bontang
Pada Tgl. ………………………
2019
Pkl. ……………………………………

MUSYAWARAH DAERAH VIII


KERUKUNAN KELUARGA SULAWESI SELATAN
KOTA BONTANG

Pimpinan Sidang,

1. ……………………………………… (Ketua)
2. ……………………………………… (Sekretaris)
3. ……………………………………… (Anggota)
4. ……………………………………… (Anggota)
5. ……………………………………… (Anggota)
TATA TERTIB
MUSYAWARAH DAERAH VIII
KERUKUNAN KELUARGA SULAWESI SELATAN (KKSS)
BPD KOTA BONTANG

TEMA :

MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM MENCAPAI SUKSES

BADAN PENGURUS DAERAH


KERUKUNAN KELUARGA SULAWESI SELATAN
BPD KKSS KOTA BONTANG
PERIODE 2019-2024
B. Struktur Kelembagaan

Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan Kota Bontang secara


kelembagaan mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

1. BPD dan BPC

1.1 Kelembagaan BPD dan BPC KKSS mengacu pada Anggaran


Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) KKSS.
1.2 Struktur Pengurus berdasarkan pasal 11 Anggaran Dasar KKSS.
Keberadaan BPD KKSS berdasarkan Anggaran Rumah Tangga
diberikan waktu selama 5 (lima) tahun.

2. PILAR

Kelembagaan PILAR yang mendapatkan pengesahan (SK) dari


tingkatannya atau BPD KKSS berdasarkan pasal 10 Anggaran
Dasar KKSS. sehingga di harapkan periode 2019-2024
kepengurusan KKSS seluruh PILAR KKSS di wajibkan
melaksanakan musyawarah pembentukan kepengurusan PILAR
Kabupaten Kota dan bilamana PILAR tidak dapat melaksanakan
pembentukan kepengurusan maka MUSDA periode berikutnya
tidak dapat menjadi peserta MUSDA.

3. Lembaga/ Badan Otonom

Keberadaan Lembaga/ Badan Otonom berdasarkan pada pasal 13


Anggaran Dasar KKSS.

4. Apabila terjadi pemekaran propinsi di Sulawesi Selatan, secara


otomatis berpengaruh pada KKSS. Dengan demikian nama
organisasi akan ditetapkan sebagai berikut :
4.1 KKSS tetap dengan lingkup wilayah Sulawesi Selatan sesuai
dengan wilayah administrasi pemerintahan yang baru.
4.2 KKSS dengan lingkup semula, sebelum terbentuknya organisasi
kerukunan yang sama di Propinsi baru.
4.3 Menetapkan nama baru yang dapat meliputi makna pemekaran
propinsi.
Salah satu dari tiga alternatif tersebut ditetapkan pada MUSDA yang
akan datang.

4. Bidang Politik

4.1Semangat reformasi perlu dikembangkan terus menerus oleh


pemerintah dan partai politik
4.2Pendidikan dan partisifasi politik masyarakat harus ditumbuh
kembangkan
4.3Nuansa demokrasi harus tetao dijaga dan diharapkan kepada
warga KKSS untuk selalu menngunakan hak pilihnya dalam
setiap pesta demokrasi yang berlangsung (dihimbau kepada
setiap warga KKSS untuk mendung warganya).

5. Bidang Hukum dan HAM

5.1Mewujudkan tujuan hukum yaitu adanya kepastian hukum,


keadilan hukum dan kemanfaatan hukum
5.2Menggalakkan budaya anti korupsi, kolusi, dan nepotisme
5.3Meningkatkan penegakan dan perlindungan HAM terutama bagi
tenaga kerja, kekerasan terhadap perempuan dan anak.

6. Bidang Organisasi

Berdasrkan pasal 10 Anggaran Dasar KKSS maka di harapkan


periode 2019-2024 kepengurusan KKSS di wajibkan seluruh PILAR
Kabupaten Kota melaksanakan musyawarah pembentukan
kepengurusan PILAR Kabupaten Kota dan bilamana PILAR tidak
dapat melaksanakan pembentukan kepengurusan maka MUSDA
periode berikutnya tidak dapat menjadi peserta MUSDA.
Ditetapkan di Kota Bontang
Pada Tgl 2019
Pkl

MUSYAWARAH DAERAH VIII


KERUKUNAN KELUARGA SULAWESI SELATAN
KOTA BONTANG

PIMPINAN SIDANG KOMISI C,

Ketua Sekretaris

………………. …………………
MATERI KOMISI A

ORGANISASI
MUSYAWARAH DAERAH VIII

TEMA :

MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM MENCAPAI SUKSES

BADAN PENGURUS DAERAH


KERUKUNAN KELUARGA SULAWESI SELATAN
BPD KKSS KOTA BONTANG
PERIODE 2019-2024
MATERI KOMISI B

GARIS – GARIS BESAR PROGRAM KERJA


MUSYAWARAH DAERAH VIII

TEMA :

MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM MENCAPAI SUKSES

BADAN PENGURUS DAERAH


KERUKUNAN KELUARGA SULAWESI SELATAN
BPD KKSS KOTA BONTANG
PERIODE 2019-2024

Anda mungkin juga menyukai