Dokumen Ka-Andal Pt. Tiga Cahaya Sejahtera
Dokumen Ka-Andal Pt. Tiga Cahaya Sejahtera
KERANGKA ACUAN
ANALISIS DAMPAK
LINGKUNGAN (KA-
ANDAL)
Tahun
2012
Surat Keputusan (SK) Bupati Konawe
Nomor 555 Tahun 2009
Luas 3.080 Ha
Kecamatan Routa
Kabupaten Konawe
Propinsi Sulawesi Tenggara
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Tuhan YME, atas rahmat-Nya sehingga dokumen Kerangka
Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Penambangan nikel PT. Tiga
Cahaya Sejahtera di Desa Tanggola dan Puuwiwirano Kecamatan Routa Kab. Konawe sesuai
dengan Keputusan Bupati Konawe 555 Tahun 2009 Tanggal 29 Desember 2009 tentang
Pemberian Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Kepada PT. Tiga Cahaya Sejahtera dapat
selesai disusun dengan bantuan konsultan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup-Lembaga
Penelitian Universitas Haluoleo.
NANANG HARYANTO
Direktur Utama
Hal - i
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR
ISI ................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL............................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
LATAR
1.1. BELAKANG......................................................................................... 1
Persetujuan
1.1.1 Perizinan .......................................................................... 3
Alasan Wajib
1.1.2 AMDAL .......................................................................... 3
Komisi
1.1.3 AMDAL....................................................................................... 4
TUJUAN RENCANA
1.2. KEGIATAN................................................................. 5
Tujuan
1.2.1. Kegiatan .................................................................................... 5
Manfaat
1.2.2. Kegiatan ................................................................................. 6
PEMRAKARSA
1.3. KEGIATAN ........................................................................... 7
Tim Pelaksana
1.3.1. Study............................................................................ 7
Tim Penyusun
1.3.2. AMDAL ........................................................................ 8
Komponen Kesehatam
2.2.4. Masyarakat ................................................ 37
KETERLIBATAN
2.3. MASYARAKAT.................................................................. 38
Proses Pelibatan
2.3.1. Masyarakat ............................................................ 39
Hasil Pelaksanaan Konsultasi
2.3.2. Publik ............................................... 40
DAMPAK PENTING
2.4. HIPOTIKA................................................................... 41
Pelingkupan Dampak
2.4.1. Potensial ....................................................... 41
Identifikasi Dampak
2.4.2. Potensial .......................................................... 42
Evaluasi Dampak
2.4.2. Potensial ................................................................ 48
WILAYAH STUDI DAN BATAS WAKTU
2.5. KAJIAN.................................... 60
Batas Wilayah
2.5.1. Studi ............................................................................. 60
Jangka Waktu
2.5.2. Kajian ........................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 96
LAMPIRAN-
LAMPIRAN
Lampiran 1. Curiculum Vitae Penyusun Amdal
Lampiran 2. Peta-peta
Lampiran 3. SK IUP Eksplorasi PT. Tiga Cahaya Sejahtera
Hal - iii
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
KA-ANDAL
DAFTAR TABEL
Hal - iv
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Hal - v
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
KA-ANDAL
DAFTAR GAMBAR
Hal - vi
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Potensi tambang tersebut perlu dilakukan pengelolaan yang baik dalam rangka
Undang Dasar (UUD) 1945, bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besar untuk kemakmuran rakyat.
Amanat UUD 1945 ini merupakan landasan pembangunan pertambangan dan energi untuk
memanfaatkan potensi kekayaan sumberdaya alam mineral dan energi yang dimiliki secara
lingkungan.
Olehnya itu PT. Tiga Cahaya Sejahtera melakukan kegiatan pertambangan pada
Desa Tanggola dan Puuwiwirano Kecamatan Routa Kabupaten Konawe Provinsi
Sulawesi Tenggara, berdasarkan dengan SK Bupati Konawe Nomor 555 Tahun 2009
Tanggal 29 Desember 2009 tentang Pemberian Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
Kepada PT. Tiga Cahaya Sejahtera Seluas 3.080 Ha.
Sehingga diperlukan kajian detail mengenai dampak lingkungan yang akan ditimbulkannya
berlaku dan berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup terutama untuk memenuhi dan
Hal - 1
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Berbagai dampak positif dapat ditimbulkan dari kegiatan penambangan PT. Tiga
Cahaya Sejahtera antara lain memberikan kontribusi terhadap penerimaan daerah dan
meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi kegiatan ini juga akan mempunyai dampak
negatif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar proyek. Permasalahannya adalah bagaimana
memaksimalkan dampak positif serta meminimalkan dampak negatif melalui pengelolaan dan
pemantauan lingkungan pada saat kegitan baik pada tahap prakonstruksi, konstruksi, pasca
konstruksi/operasi dan pasca operasi kegiatan penambangan, pembangunan jalan tambang dan
pelabuhan khusus. Untuk itu diperlukan kajian tentang dampak lingkungan terhadap kegiatan
tersebut beserta pedoman yang akan digunakan dalam pengelolaan dan pemantauan
lingkungannya. Kajian tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk Laporan Analisis Mengenai
Hal - 2
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
PT. Tiga Cahaya Sejahtera akan melakukan kegiatan penambangan nikel di Desa
Tanggola dan Puuwiwirano Kecamatan Routa Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi
Tenggara, berdasarkan dengan SK Bupati Konawe Nomor 555 Tahun 2009 Tanggal 29
Desember 2009 tentang Pemberian Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Kepada PT. Tiga
Cahaya Sejahtera Seluas 3.080 Ha.
Salah satu kewajiban PT. Tiga Cahaya Sejahtera sebelum melakukan aktivitas perlu
mendapat izin kelayakan lingkungan yang diwujudkan dalam penyusunan dokumen Analisis
tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan peraturan lainya
seperti Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2012 tentang izin lingkungan. Berdasarkan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012 tentang jenis rencana usaha
dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL, rencana Kegiatan Penambangan Nikel beserta
Pendirian Fasilitas Penunjang lainya, yang akan dilakukan oleh PT. Tiga Cahaya Sejahtera
wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Hal ini di karenakan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) merupakan salah satu Syarat peningkatan
Hal - 3
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Berbagai dampak positif dapat ditimbulkan dari kegiatan penambangan PT. Tiga
Cahaya Sejahtera antara lain memberikan kontribusi terhadap penerimaan daerah dan
meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi kegiatan ini juga akan mempunyai dampak
negatif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar proyek. Permasalahannya adalah bagaimana
memaksimalkan dampak positif serta meminimalkan dampak negatif melalui pengelolaan dan
pemantauan lingkungan pada saat kegitan baik pada tahap prakonstruksi, konstruksi, pasca
konstruksi/operasi dan pasca operasi kegiatan penambangan, pembangunan jalan tambang dan
pelabuhan khusus. Untuk itu diperlukan kajian tentang dampak lingkungan terhadap kegiatan
tersebut beserta pedoman yang akan digunakan dalam pengelolaan dan pemantauan
lingkungannya. Kajian tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk Laporan Analisis Mengenai
Hal - 4
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
studi AMDAL, maka dokumen AMDAL Terpadu ini dinilai oleh Komisi Penilai AMDAL
sebagaimana ketentuan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 24 Tahun 2009 tentang
Tatalaksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin
Lingkungan. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan penambangan bijih nikel
Hal - 5
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Dengan adanya Penambangan nikel oleh PT. Tiga Cahaya Sejahtera di Desa
Tanggola dan Puuwiwirano Kecamatan Routa Kabupaten Konawe, manfaat yang akan
diperoleh dari kegiatan penambangan nikel oleh PT. Tiga Cahaya Sejahtera adalah:
Memberi kontribusi dalam penerimaan devisa negara serta PAD bagi Pemerintah
Daerah, cq Pemkab Konawe dan Pemprov Sulawesi Tenggara.
Hal - 6
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Jabatan : Direktur
c. Lembaga Penyusun :
Hal - 7
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
timbul akibat kegiatan penambangan nikel oleh PT. Tiga Cahaya Sejahtera di
dengan bantuan pihak lain secara perorangan sesuai dengan pasal 10 Ayat (2)
sebagai berikut :
No. 000335/SKPA/LSK/INTAKINDO/I/2011)
Anggota Tim
Bidang Sosial Budaya : Iwan Rompo B, S.Sos, M.Si
(Sertifikat Kompetensi :
No. 000340/SKPA/LSK/INTAKINDO/I/2011)
Tenaga Ahli
Hal - 8
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Hal - 9
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
BAB II
PERLINGKUPAN STUDY
2.1. Deskripsi Rencana Kegiatan
seperti rencana Kegiatan operasional penambangan nikel yang meliputi : pembukaan lahan,
pengangkutan hasil tambang, pengolahan dan pengapalan bijih nikel akan menimbulkan
perubahan dan/atau dampak penting terhadap lingkungan hidup, baik lingkungan fisik kimia,
lingkungan biologi, lingkungan sosial ekonomi budaya dan lingkungan kesehatan masyarakat.
Sebagaimana telah ditegaskan pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05
Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib
Hal - 10
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Selain studi ANDAL, studi lain yang telah dilakukan oleh PT. Tiga Cahaya
Sejahtera adalah studi kelayakan yang menilai kelayakan teknis dan ekonomi terkait
dengan Produksi Penambangan bijih nikel serta sarana dan Prasarana penambangan
terhadap Nilai Jual produk bijih nikel. Meskipun studi AMDAL tentang rencana kegiatan
Study kelayakan Penambangan beserta fasilitas penunjangnya oleh PT. Tiga Cahaya
Sejahtera terpisah dengan studi kelayakan teknis dan ekonomi, namun data-data yang
diperoleh dari kedua studi tersebut menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan studi
AMDAL.
didasarkan pada data-data: Laporan Eksplorasi dan Studi Kelayakan serta kondisi faktual di
kelayakan lingkungan rencana kegiatan penambangan bijih nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera
Kecamatan Routa adalah kecamatan yang sangat sulit dicapai karena kondisi
jalan tanah yang susah dilalui oleh kendaraan bila dating musim hujan dan belum ada
jalan pengerasan.
Hal - 11
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
terbesar yaitu 544,64 Ha atau 24,89 % dari luas Kecamatan Routa. Sedangkan Desa
lalomerui merupakan desa dengan wilayah terkecil yaitu hanya 37,14 Ha atau 1,7 %
Routa. Kelurahan rRouta memiliki jarak kurang lebih 300 Km ke ibukota Kabupaten
Konawe.
hukum desa definitif yaitu Desa Walandawe, Routa, Tirawonua, Tanggola dan
Kecamatan Routa yang terdiri atas, 7 orang golongan II dan 3 orang golongan III.
Dalam setiap desa/kelurahan yang ada di kecamatan Routa telah terbentuk 3 sampai
4 dusun / lingkungan, dimana setiap dusun membawahi antara 3 RT sampai dengan 8 RT
dalam setiap desa. Kelurahan Routa tercatat sebagai pemukiman dengan dusun terbanyak di
kecamatan Routa yaitu mencapai 4 dusun.
Hal - 12
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Hal - 13
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
C. Kapasitas produksi
Berdasarkan Data Hasil Eksplorasi dan Study Kelayakan, perkiraan Cadangan dan
sumberdaya di lokasi penambangan nikel sebesar 19.973.654,88 Wmt dengan kadar Ni
≥ 1,4% - ≥ 1,80% ; Fe≥ 12% - ≥ 25% pada luasan 594,19 Ha area yang sangat potensi
dan memiliki nilai Ekonomis Tinggi.
Untuk target penjualan bijih nikel pada tahun pertama akan dilakukan penjualan
sebulan rata -rata ± 120.000 Wmt, atau sebesar ± 1.440.000 Wmt per tahun. Dan pada tahun
ke 14 merupakan akhir masa penambangan, penjualan bijih nikel akan turun menjadi ±
1.253.655 Wmt per tahun. Dari Perhitungan tersebut, maka diperoleh umur tambang selama
Hal - 14
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
selama ± 13 (tiga belas) tahun 10 (sepuluh) Bulan diluar dari kegiatan Perisiapan
dan Pascatambang.
Kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi kegiatan adalah kegiatan adalah
Pemukiman Penduduk, Perkebunan Kelapa Sawit, Persawahan dan Izin Usaha
Pertambangan (IUP) lainya.
Hal - 15
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
PT. Tiga Cahaya Sejahtera selaku pemrakarsa kegiatan telah melakukan berbagai
kegiatan baik survey maupun kajian teknis dan praktis tentang rencana kegiatan
pertambangan di kawasan ini bekerja sama dengan masyarakat sekitar lokasi rencana
kegiatan. Survei ini ditunjukan untuk :
Hal - 16
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Penerimaan tenaga kerja yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan bijih nikel
yang meliputi penggalian, pengangkutan bijih nikel, sejak tahap konstruksi sampai
operasi pertambangan terdiri atas:
1. Staf Manajerial dan Teknisi.
2. Operator peralatan bergerak dan tidak bergerak serta teknisi yang terampil.
Prioritas tenaga kerja yang akan diterima diutamakan angkatan kerja yang berasal dari
wilayah setempat, meliputi wilayah Desa Tanggola dan Puuwiwirano Kecamatan Routa
Terhadap tenaga kerja yang telah diterima namun belum memiliki ketrampilan atau
keahlian sesuai yang dibutuhkan, maka akan dilakukan pendidikan dan pelatihan. Tenaga
kerja yang tidak langsung berhubungan dengan operasi penambangan jumlahnya relatif
tetap selama umur penambangan, sedangkan untuk tenaga kerja yang terlibat langsung
dalam operasi penambangan, terutama untuk operator alat berat, disesuaikan dengan
jumlah alat yang harus dioperasikan dengan memperhatikan jumlah shift dan target
produksi. Pada alternatif kedua jumlah tenaga kerja langsung lebih sedikit karena sistem
pengerjaannya dikontrakkan. Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan selama
Numbers
POSITION remarks Salary
Existing Hired Tot.
Hal - 17
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Numbers
POSITION remarks Salary
Existing Hired Tot.
3 K3 & LH Head 1 1 STAFF 12,000,000
4 Mine Plan Supervisor 1 2 STAFF 10,000,000
5 Superintendent Mine Plan 1 1 STAFF 10,000,000
6 Geology Engineer 1 1 STAFF 10,000,000
7 Supervisor Mechanical 1 1 STAFF 10,000,000
8 K3 / Safety Officer 1 1 STAFF 7,500,000
9 LH Officer 1 1 STAFF 7,500,000
10 Hauling Supervisor 1 1 STAFF 7,500,000
11 Mine Foreman 1 1 STAFF 6,500,000
12 Supervisor Surveyor 2 2 STAFF 12,000,000
13 Surveyor 2 2 STAFF 7,500,000
14 Superintend Geologist 2 2 STAFF 15,000,000
15 Lab Analysis 3 3 STAFF 6,000,000
16 Foreman Hauling 2 2 STAFF 6,500,000
17 Security Head 1 1 STAFF 7,500,000
NON
18 Operator Heavy Equipment 22 22 3,500,000
STAFF
NON
19 Driver Dump Truck 30 30 2,500,000
STAFF
NON
20 Dump man 3 3 2,500,000
STAFF
NON
21 Checker 3 3 2,500,000
STAFF
NON
22 Mine Admin. 3 3 2,500,000
STAFF
23 Mekanik - welder 3 3 STAFF 3,000,000
NON
24 Electrikal 3 3 2,500,000
STAFF
NON
25 Tyre man 3 3 2,500,000
STAFF
NON
26 Survey crew 3 3 1,500,000
STAFF
NON
27 Preparasi Lab Crew 3 3 1,500,000
STAFF
NON
28 Road maintenance crew 3 3 1,500,000
STAFF
NON
29 Mechanics crew 2 2 1,500,000
STAFF
NON
30 Timbangan Crew 2 2 2,000,000
STAFF
31
Hal - 18
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Numbers
POSITION remarks Salary
Existing Hired Tot.
3 Quality Control Supervisor 3 3 STAFF 7,500,000
4 Master Loading 3 3 STAFF 3,000,000
5 Foreman QC 3 3 STAFF 6,500,000
6 Admin. & Marketing Officer 3 3 STAFF 2,500,000
NON
7 Crew QC 3 3 1,500,000
STAFF
NON
8 Crew Mekanik & Elektrik 3 3 1,500,000
STAFF
9
Sub Total 0 20 20
4. Tahap Konstruksi
Mobilisasi tenaga kerja dilakukan bersamaan dengan mobilisasi peralatan berat yang
akan dilaksanakan oleh kontraktor dan subkontraktor yang ditunjuk oleh . Dalam
memenuhi kebutuhan produksi bijih nikel pertahun, maka dibutuhkan
Hal - 19
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
cukup banyak tenaga kerja yaitu tenaga kerja non skill dan tenaga kerja skill
tambang.
Kegiatan mobilisasi peralatan alat berat dan material akan dilakukan secara bertahap
sesuai kebutuhan operasional. Untuk tahap awal, peralatan alat berat yang dimobilisasi
seperti Excavator, Buldozer, Dump Truck, dll. Sedangkan mobilisasi material meliputi
pasir, batu kali, semen, besi, kayu dan bahan bangunan lainnya akan dimobilisasi pada
saat kegiatan pembangunan Mess karyawan, kantor, gudang spare part, bengkel dan
C. Pembersihan lahan
d) Pembangunan kantor :
- Kantor
- Bengkel
- Gudang
- Pos keamanan
Hal - 20
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Tanah penutup adalah lapisan tanah antara tanah pucuk dengan lapisan batuan yang
mengandung mineral yang akan ditambang. Tanah penutup yang telah dikupas
dikumpulkan pada stockpiles yang telah disiapkan. Tanah pucuk dan tanah penutup
tersebut akan digunakan sebagai lapisan paling atas pada areal bekas pertambangan
setelah kegiatan reklamasi, sehingga areal tersebut dapat kembali menjadi media tumbuh
C. Penambangan nikel
Sistem penambangan yang diterapkan oleh PT. Tiga Cahaya Sejahtera adalah sistem
tambang terbuka (Surface Mining) dengan membuat jenjang (Bench) sehingga
terbentuk lokasi penambangan yang sesuai dengan kebutuhan penambangan. Metode
penggalian dilakukan dengan cara membuat jenjang
Hal - 21
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
serta membuang dan menimbun kembali lapisan penutup dengan cara back filling dan
dengan sifat selective mining yang diterapkan per blok penambangan serta
menyesuaikan kondisi penyebaran laterit nikel. Bijih yang akan ditambang ditetapkan
berdasarkan cut of grade 1- 1,4% nikel.
Pemuatan ke tongkang dimulai dari pengangkutan laterit dari stock yard ke dermaga
tongkang dengan target produksi dan penjualan setiap bulan dan tahun.
E. Penimbunan kembali tanah penutup pada front kerja yang sudah selesai Setelah
dilakukan penambangan dan sebelum dilakukan revegetasi maka akan dilakukan
penimbunan kembali tanah penutup yang sangat berguna dan penting dalam
menunjang keberhasilan proses rehabilitasi lahan.
Reklamasi lahan bekas tambang dan revegetasi dilakukan mulai pada setiap blok
yang sudah dilakukan penambangan
A. Penutupan tambang
PT. Tiga Cahaya Sejahtera akan mengikuti peraturan terkait dengan proses penutupan
tambang. Pada awal operasi sebuah konsep penutupan tambang diwajibkan untuk
semua lokasi tambang di Indonesia. Saat rencana penutupan tambang semakin dekat,
suatu rencana yang lebih rinci perlu dipersiapkan. Hal ini untuk memastikan seluruh
stakeholder diperhitungkan dan dilibatkan dalam rencana penutupan tambang
tersebut.
Hal - 22
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Lokasi purna tambang dan lahan-lahan terganggu lainnya yang telah stabil
direklamasi, segera ditanami dengan tanaman penutup tanah (cover crops) dan
selanjutnya dengan bibit tanaman lokal jenis tanaman pioner maupun tanaman cepat
tumbuh
C. Pemutusan hubungan kerja
Seluruh tenaga kerja tahap operasi akan berkurang. dan pelepasan tenaga kerja akan
mengikuti segala ketentuan yang berlaku.
Fasilitas yang akan dibongkar atau dibiarkan berada di lokasi sesuai dengan rincian
yang ada di rencana penutupan tambang. Pada tahap sekarang belum memungkinkan
untuk menyebutkan secara rinci bagaimana proses ini akan dilaksanakan karena akan
bergantung pada keputusan stakeholder pada saat terjadinya penutupan.
Setelah melalui kajian secara tehnis dan ekonomis, pihak pemrakarsa tidak
memiliki pilihan alternatif yang akan dikaji dalam Amdal ini.
2.2.1.1. Iklim
Areal lokasi studi memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan.
Berdasarkan data iklim yang diperoleh di Kecamatan Routa Kabupaten Konawe, Jumlah
curah hujan 2818.48 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 10 hari hujan/bulan.
Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Juli dengan rata-rata curah
Hal - 23
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
hujan 484,08 mm/bulan dengan rata-rata 16 hari hujan, curah hujan terendah terjadi pada
bulan September dengan rata-rata curah hujan 20,42 mm/bulan dengan 1 hari hujan.
temperatur minimumnya berkisar antara 22.30 °C -23.10 °C. Sedangkan temperatur rata-
rata bulanan berkisar antara 28.30 °C - 29.40°C. Kelembaban udara (RH) rataan bulanan
di kawasan ini berkisar antara 78 - 85 %, dengan angka kelembaban tahunannya sebesar
80 %. Berdasarkan data hujan selama periode pengamatan 4 tahun terakhir, areal studi
dan kawasan sekitarnya termasuk ke dalam tipe iklim C menurut Schmidt & Ferguson.
–
Berdasarkan sistem Klasifikasi Oldeman (BB = CH rata-rata >200 mm Bulan
–1
1 ; BK = CH rata-rata < 100 mm Bulan ), iklim di wilayah cakupan stasiun curah
hujan Routa tergolong tipe agroklimat D, yaitu terdapat 6 Bulan basah (BB) yaitu Bulan
Januari-Pebruari-Maret-April, Juni-Juli, serta 4 Bulan kering berurutan (BK) yaitu Bulan
Agustus-September-Oktober-November. Menurut sistem klasifikasi Schmidth-Fergusson (BB
–1 –1
= CH >100 mm Bulan ; BK = CH < 60 mm Bulan ) bahwa di wilayah cakupan stasiun
curah hujan Routa tergolong tipe iklim A, yaitu terdapat 8 Bulan basah (BB), dan 2 Bulan
kering (BK) dengan nilai Quotient (Q) = 0,25 %. Kenyataan ini berindikasi bahwa di wilayah
cakupan stasiun curah hujan tergolong tipe iklim Basah.
Hal - 24
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
2.2.1.2 Geologi
A. Geologi regional
Secara regional, kondisi geologi daerah studi tidak lepas dari peristiwa tektonik
yang mempengaruhinya merupakan bagian lengan tenggara pulau Sulawesi yang
terutama terbentuk oleh batuan ultrabasa. Pada lengan tenggara, jenis batuan ini
merupakan batuan penyusun utama dari lajur Hialu Bersama-sama dengan batuan
sedimen selain lajur Tinondo yang terutama tersusun oleh batuan malihan berumur
Paleozoikum.
Batuan ultrabasa ini merupakan batuan kerak samudera yang terbentuk pada zaman
Oligosen akibat terjadinya aktivitas tektonik berupa tumbukan tiga lempeng yaitu
dan Katili, 1980). Peristiwa pengalihtempatan ini diperkirakan berlangsung sejak Kala
Oligosen yaitu sejak aktifnya sesar sorong yang secara regional mempengaruhi
Batuan ultrabasa ini merupakan bagian dari lajur ofiolit Sulawesi Timur (East
Sulawesi Ophiolite – ESO) dan berada pada mandala geologi Banggai -Sula dan
Mandala Sulwesi Timur yang tersusun oleh batuan sedimen, batuan beku ultrabasa dan
batuan malihan berumur Mesozoikum.
Berdasarkan Peta Geologi Regional Stratigrafi dan lithologi lokal oleh satuan
batuan Satuan Ultramafik, Formasi Pandua dan Formasi Matano.
Hal - 25
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
2.2.1.3. Geomorfologi
Survey dan Pemetaan Nasional edisi I tahun 1992 serta hasil pengamatan dan
pengukuran di lapangan, lokasi IUP Berada pada ketinggian 356-1.017 mdpl dengan
satuan morfologi daerah penelitian terdiri atas 3 (tiga) satuan morfologi yaitu:
Representasi pedataran ini terbentuk pada bagian punggungan dengan slope rata-rata
5 - 10°. Satuan morfologi ini menempati luasan 477,47 Ha atau 15,5 % dari luas
daerah penelitian, dijumpai di bagian tengah dari lokasi IUP. Litologi penyusun
satuan ini adalah batuan Ultramafik dan Formasi Pandua, sedangkan vegetasi yang
ada pada umumya berupa Hutan Lahan Kering Primer, Pertanian Lahan Kering
Campur, Belukar dan Tanah Terbuka.
Representasi perbukitan ini terbentuk pada bagian punggungan dengan slope rata-rata 10
- 20°. Satuan morfologi ini menempati luasan 2.401,10 Ha atau 77,96
% dari luas daerah penelitian, dijumpai hampir di seluruh lokasi IUP. Litologi
penyusun satuan ini adalah batuan Ultramafik, Formasi Pandua dan Formasi
Matano, sedangkan vegetasi yang ada pada umumya berupa Hutan Lahan Kering
Primer, Hutan Lahan Kering Sekunder, Belukar, Pertanian Lahan Kering Campur
dan Tanah Terbuka.
Representasi perbukitan ini terbentuk pada bagian punggungan dengan slope rata-rata >
20°. Satuan morfologi ini menempati luasan 201,43 Ha atau 6,54 %
Hal - 26
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
dari luas daerah penelitian, dijumpai di bagian Utara dari lokasi IUP. Litologi
penyusun satuan ini adalah batuan Ultramafik, sedangkan vegetasi yang ada pada
umumya berupa Hutan Lahan Kering Primer, Hutan Lahan Kering Sekunder,
Belukar, Pertanian Lahan Kering Campur dan Tanah Terbuka.
2.2.1.4. Hidrologi
selanjutnya. Oleh karena itu, sebagai antisipasi akan dilakukanya perencanaan tambang
terbuka oleh PT. Tiga Cahaya Sejahtera di Blok Kecamatan Routa Kabupaten Konawe telah
terhadap tambang, fluktuasi muka air tanah dan karakteristik aquifer. Data ini
Analisis tentang kondisi hidrologi- hidrogeologi daerah tambang didasarkan pada data
Jenis data yang diperlukan adalah Data curah hujan di dapatkan dari BMKG yang
termuat dalam Konawe dalam angka 2012 terbitan BPS Konawe. Daerah penyelidikan
termasuk curah hujan normal. Wilayah air tanah ini tersebar luas di daerah penyelidikan, yaitu
di bagian utara, tengah dan selatan wilayah studi. Wilayah air tanah ini berada pada
Hal - 27
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
bentang alam perbukitan lokasi studi. Air tanah perbukitan ini mengalir dan mengarah ke
wilayah air tanah pantai. Permukaan air tanah bebas di wilayah ini bervariasi sesuai
dengan litologi dan topografinya, antara 5 – 15 meter di bawah permukaan tanah, namun
di beberapa tempat banyak dijumpai mata air, meskipun dalam debit yang kecil.
Sesuai dengan Peta Tataguna Hutan dan Perairan Sulawesi Tenggara Tahun 2011 dan
berdasarkan hasil penafsiran Citra Landsat 7 ETM + Path 113 Row 98 Band 542 (Resolusi 15
m), penutupan vegetasi/lahan di areal IUP Eksplorasi PT. Tiga Cahaya
Hal - 28
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Sejahtera seluas 3.080 Ha terdiri atas Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas
2.976,81 Ha atau 96,65% dari lokasi IUP dan Area Penggunaan Lain (APL) seluas 103,19 Ha
atau 3,35% dari lokasi IUP, untuk itu kewajiban perusahaan untuk melaksanakan identifikasi
lahan masyarakat untuk di bebaskan sesuaI dengan Nilai Objek Tanah di Di Kecamatan
Routa. Berdasarakan Pola Penutupan Lahan, Wilayah Eksplorasi PT. Tiga Cahaya Sejahtera
terdiri dari Hutan Lahan Kering Primer, Hutan Lahan Kering Sekunder, Belukar, Pertanian
Jenis vegetasi yang dominan pada kawasan hutan di lokasi IUP PT. Tiga Cahaya
Sejahtera adalah jenis kayu ponto, sisio, kuma, kayu nona, kayu cina dan jenis kayu rimba
lainnya. Sedangkan fauna yang ditemukan di lokasi adalah babi hutan,
Hal - 29
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
anoa, burung laut antara lain dara laut berjambul, elang laut dada putih (Haliaetus
leucogaster).
a. Ikan. Jenis ikan yang di jumpai di sekitar Alaa Solo adalah : Tokueda, Sori, tembang,
rajungan dan udang, cumi.
c. Reptilia. Jenis-jenis reptilia yang ada antara lain penyu sisik (Eretmochelys
imbancata) dan penyu hijau ( Chelonia midas). Kedua penyu ini termasuk dalam
appendix 1 CITIES (Convention On International Endangered Spesies of Wild Fauna
and Flora).
Rencana kegiatan Penambangan Bijih Nikel oleh PT. Tiga Cahaya Sejahtera,
Kecamatan Routa.
Hal - 30
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
wilayah 2.188,58 Km² dengan jumlah penduduk sebanyak 1.930 Jiwa dengan rata-rata
penduduk per Km² adalah 0,88 Jiwa. Mengacu kepada kriteria kepadatan penduduk
maka semua desa di wilayah studi masuk kategori wilayah yang tidak padat penduduk
(sedang-jarang).
Hal - 31
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
kesempatan belajar di semua jenjang pendidikan, dimulai dari kegiatan prasekolah (Taman
Kanak-Kanak) sampai Perguruan Tinggi. Upaya peningkatan mutu pendidikan yang ingin
kesempatan belajar dimaksud agar penduduk usia sekolah yang setiap tahun mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Indikator yang dapat mengukur tingkat perkembangan
Hal - 32
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
bertambahnya gedung atau ruang kelas sekolah dan bertambahnya guru, jumlah murid,
c. Agama
Agama yang dianut oleh masyarakat di wilayah studi Desa Tanggola dan
Puuwiwirano Kecamatan Routa pada umumnya beragama Islam, disamping agama
Kristen, Hindu dan Budha. Adapun penduduk yang memeluk agama Islam sebagian besar
adalah warga pendatang etnis Bugis, warga asli etnis Tolaki dan warga Transmigrasi,
sedangkan penduduk yang memeluk Agama Hindu/Budha dan sebagian yang beragama
Kristen pada umumnya adalah warga transmigran yang berasal dari etnis Bali yang
bermukim di wilayah tersebut.
2. Sosial Ekonomi
sangat tergantung pada sektor-sektor primer seperti pertanian dan berkebunan (Petani
lada dan Petani Plasma dari Perkebunan Kelapa Sawit) disamping pekerjaan jasa
(tukang ojek, dan pertukangan). Kecamatan Routa adalah salah satu kecamatan di
Kabupaten Konawe yang mempunyai potensi sumber daya alam yang cukup besar,
pertanian dan perkebunan, wilayah ini juga kaya sumber kelautan dan bahan tamban
Hal - 33
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Pendapatan Masyarakat
Pola pemilikan lahan di wilayah studi cukup variatif, namun pada umumnya hanya
sebatas pembuktian dari surat keterangan Kepala Desa yang disamping juga bukti-bukti
pembayaran SPPT, PBB dan sertifikat. Struktur masyarakat di desa wilayah studi sangat
terbuka, artinya tidak nampak dengan jelas stratifikasi baik secara sosial, maupun secara
ekonomi sebagai wujud dari pandangan, tanggapan dari anggota masyarakat kepada
masyarakat lainnya. Warga masyarakat yang mampu secara individu dan mempunyai uang
Hal - 34
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Akses jalan ke wilayah studi cukup lancar, meskipun beberapa ruas jalan dalam
kondisi rusak, namun tidak mempengaruhi mobilitas penduduk untuk bepergian baik ke
luar wilayah studi maupun dari desa-desa studi. Begitupun jalan-jalan desa di wilayah
studi cukup lancar baik yang sudah teraspal, berupa jalan dengan pengerasan sirtu dan
jalan tanah. Akses jalan ini cukup berpengaruh terhadap ekonomi penduduk, terutama
dalam memasarkan hasil panen mereka dan untuk urusan bisnis.
Letak geografis wilayah studi yang dialiri oleh beberapa anak sungai, sehingga
ada beberapa jembatan yang membentang di wilayah tersebut dan menghubungkan antara
satu wilayah dengan wilayah lainnya baik jembatan permanent, non permanent maupun
yang masih dalam kondisi darurat. Sebagai alat angkut yang dipakai oleh masyarakat di
wilayah studi dalam melakukan mobilitas adalah mobil, motor, perahu dan sepeda.
PDRB merupakan suatu dasar pengukuran atau nilai tambah yang mampu
diciptakan akibat timbulnya berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu daerah dalam
mengelolah sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki.
perkapita Kabupaten Konawe, dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDRB). Secara
keseluruhan PDRB Kabupaten Konawe atas dasar harga berlaku tahun 2008 mencapai
Hal - 35
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
tahun 2009. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 mencapai
3. Sosial Budaya
a. Adat Istiadat dan Kebiasaan Yang Berlaku serta Proses Sosial Dalam Masyarakat Etnis
suku tolaki sebagai penduduk asli, wilayah studi juga didiami oleh beberapa suku
pendatang seperti Suku/Etnis Bugis, Jawa, Bali dan beberapa suku lainnya yang sudah
bermukim sejak puluhan tahun yang lalu. Diantara suku-suku bangsa tersebut, Etnis
Bugis adalah yang paling dominan. Etnis tersebut bersama Suku Jawa dan Bali pada
umumnya datang sebagai warga transmigran.
Walaupun Etnis Tolaki sebagai etnis asli dan Suku Bugis dan Jawa sebagai
etnis/suku mayoritas yang mendiami wilayah studi, namun dalam kehidupan sehari-hari
terlihat bahwa setiap etnis masih erat memegang teguh adat istiadat mereka. Pengaruh
agama masih terlihat dominan dalam kehidupan budaya setiap suku, hal ini terlihat
dalam upacara perkawinan, kedukaan, upacara syukuran panen, hajatan keluarga dan
sebagainya.
Sifat manusia pada umumnya cenderung untuk melihat sesuatu yang ada di
sekitarnya pada sisi/nilai kepentingan dirinya. Pandangan yang memandang sesuatu dari sudut
kepentingan tersebut dalam studi AMDAL ini disebut dengan Persepsi.
Hal - 36
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
keuntungan, maka persepsi mereka akan positif, demikian pula sebaliknya persepsi
negatif akan muncul apabila merugikan kepentingan mereka.
Kesehatan masyarakat adalah salah satu komponen yang penting dalam kajian
AMDAL rencana proyek pertambangan bijih nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera tersebut,
karena beberapa aktivitas proyek ini akan berpengaruh terhadap tingkat kesehatan
masyarakat yang bermukim di sekitar areal tapak proyek, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Kegiatan yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan antara
lain diakibatkan menurunnya tingkat kualitas sanitasi lingkungan, kualitas udara dan
kebisingan, masalah ketersediaan air bersih, dapat mengakibatkan timbulnya berbagai
jenis penyakit sehingga mengganggu kesehatan manusia. Adapun fokus kajian kesehatan
masyarakat adalah meliputi aspek sanitasi lingkungan, insidensi dan prevalensi penyakit,
serta ketersediaan tenaga paramedis di wilayah studi.
Hal - 37
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Sumber air bersih penduduk di wilayah studi berasal dari beberapa mata air di
pegunungan di sekitar lokasi penambangan dan ada juga air sumur gali yang ada di
rumah-rumah penduduk dan dialirkan melalui perpipaan ke rumah-rumah penduduk.
Mata air ini, bersumber dari kawasan hutan di sekitar permukiman penduduk.
Penggunaan air bersih tersebut, selain untuk air minum, juga digunakan untuk mandi cuci
dan kakus (MCK). Sebagian kecil penduduk di wilayah studi masih memanfaatkan sungai
baik mandi, cuci dan untuk membuang hajat (air besar), namun pada umumnya penduduk
sudah memiliki jamban keluarga, yang dibuat secara pribadi.
Fasilitas kesehatan di lokasi studi masih sangat minim, untuk kecamatan Routa
khususnya di lokasi studi hanya terdapat 1 buah puskesmas di Desa Tanggola dan
Puuwiwirano dan 1 buah puskesmas pembantu di kelurahan routa.
Hal - 38
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Proses pelibatan masyarakat dalam kegiatan penambangan nikel PT. Tiga Cahaya
Sejahtera dilakukan dengan komunikasi yang baik pada masyarakat, tokoh masyarakat,
serta aparat pemerintah yang terkait. Proses pelibatan masyarakat ini dilakukan pada
kegiatan sosialisasi dan konsultasi publik. Tahapan kegiatan yang telah dilakukan dalam
proses pelibatan masyarakat adalah:
Hal - 39
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
oleh masyarakat Routa yang terkena Dampak, kepala dan staf BLH Provinsi Sulawesi
Kecamatan Routa dan Polsek kecamatan Routa. Pada kegiatan ini, tim AMDAL
Kabupaten Konawe.
Salah satu tahap yang cukup penting adalah penjaringan isu-isu pokok yang
menjadi perhatian masyarakat serta menampung aspirasi yang berkembang di masyarakat
menyangkut kegiatan penambangan nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera adalah konsultasi
publik. Berdasarkan hasil-hasil konsultasi publik dan dengan melihat isu-isu yang
muncul, maka beberapa isu penting yang menjadi perhatian dalam penyusunan KA-
ANDAL dan studi ANDAL pada umumnya dapat di ringkas sebagai berikut:
Hal - 40
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
d. Adanya bantuan terhadap pembangunan desa yang terkait dengan sarana dan
prasarana umum dan fasilitas sosial melalui kegiatan community development.
Hasil identifikasi dampak potensial ditelaah lebih lanjut untuk menentukan kegiatan-
kegiatan yang benar-benar berpotensi menimbulkan dampak penting dan komponen
lingkungan berikut parameternya yang akan terkena dampak penting
Hal - 41
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
hipotetik sebagai dampak penting hipotetik. Penentuan dampak penting hipotetik dilakukan
dengan cara meniadakan dampak potensial yang tidak penting atau tidak relevan. Metode
yang digunakan untuk menentukan dampak penting hipotetik adalah melalui diskusi antar tim
penyusun, pemrakarsa dan intansi teknis yang berwenang, studi literatur, observasi lapangan
dan enilaian para ahli yang selanjutnya dituangkan dalam daftar uji sederhana, matriks
interaksi dampak.
A. Komponen geo-fisik-kimia
Pada tahap ini, tidak ada dampak potensial untuk komponen geo-fisik-kimia,
karena tidak ada akktifitas penting yang merusak komponen tersebut.
b. Tahap konstruksi
Kegiatan Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera. Pada tahap konstruksi,
diperkirakan akan menimbulkan dampak potensial untuk komponen geo-fisik-kimia,
sebagai berikut:
1) Perubahan iklim mikro
3) Peningkatan kebisingan
Hal - 42
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
c. Tahap Operasi
Pada tahap operasi Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera. Pada tahap
operasi diprakirakan akan menimbulkan dampak potensial terhadap komponen geo-fisik-
kimia, yaitu :
1) Perubahan iklim mikro
3) Peningkatan kebisingan
Pada tahap pasca operasi Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera. Pada
tahap pasca operasi diprakirakan akan menimbulkan dampak potensial terhadap
komponen geo-fisik-kimia, yaitu Perubahan iklim mikro. Perubahan iklim mikro ini
terjadi pada kegiatan penutupan tambang karena dilakukan revegetasi bekas lokasi
tambang. Sehingga temperature menurun dan kelembapan udara meningkat.
B. Komponen Biologi a.
Pada tahap pra konstruksi ini diprakirakan tidak terjadi dampak potensial pada
komponen biologi, karena tidak ada aktivitas penting yang merusak komponen tersebut.
b. Tahap konstruksi
Hal - 43
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Pada tahap konstruksi Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera. Pada tahap
konstruksi diprakirakan akan menimbulkan dampak potensial terhadap komponen
biologi, sebagai berikut :
1) Perubahan indeks keragaman/kerapatan vegetasi darat
2) Migrasi fauna
c. Tahap operasi
Pada tahap operasi Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera. Pada tahap
konstruksi diprakirakan akan menimbulkan dampak potensial terhadap komponen
biologi, sebagai berikut :
1) Migrasi fauna
Pada tahap pasca operasi Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera. Pada tahap
kerapatan vegetasi. Dalam kegiatan penutupan tambang akan dilakukan revegetasi lokasi
penambangan hal ini akan menimbulkan dampak potensial meningkatnya indeks kerapatan
Pada tahap pra konstruksi Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera. Pada
tahap pra konstruksi diprakirakan akan menimbulkan dampak potensial terhadap
komponen sosial ekonomi budaya, sebagai berikut :
1) Peningkatan PAD
Hal - 44
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
b. Tahap konstruksi
Pada tahap konstruksi Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera. Pada
tahap konstruksi diprakirakan akan menimbulkan dampak potensial terhadap komponen
sosial ekonomi budaya, sebagai berikut :
1) Migrasi penduduk
c. Tahap operasi
Pada tahap operasi Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera. Pada tahap
operasi diprakirakan akan menimbulkan dampak potensial terhadap komponen sosial
ekonomi budaya, sebagai berikut :
1) Migrasi penduduk
Pada tahap pasca operasi Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera. Pada
tahap pasca operasi diprakirakan akan menimbulkan dampak potensial terhadap
komponen sosial ekonomi budaya, sebagai berikut :
1) Migrasi penduduk
Hal - 45
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Pada tahap ini, diprakirakan tidak terjadi dampak potensial pada komponen
kesehatan masyarakat, karena tidak ada aktivitas penting yang merusak komponen
tersebut.
b. Tahap konstruksi
Pada tahap konstruksi Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera. Pada
tahap konstruksi diprakirakan akan menimbulkan dampak potensial untuk komponen
kesehatan masyarakat, sebagai berikut :
1) Peenurunan salitasi lingkungan
c. Tahap operasi
Pada tahap operasi Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera. Pada tahap
operasi diprakirakan akan menimbulkan dampak potensial untuk komponen kesehatan
masyarakat, sebagai berikut :
1) Penurunan sanitasi lingkungan
Pada tahap pasca operasi Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera. Pada
tahap pasca operasi diprakirakan tidak akan menimbulkan dampak potensial terhadap
komponen kesehatan masyarakat, karena tidak ada aktivitas yang merusak komponen
tersebut.
Hal - 46
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
KA-ANDAL
Tabel 3. Matriks Identifikasi Dampak Potensial Rencana Kegiatan Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera
Tahap Kegiatan
No. Komponen Lingkungan Pra Konstruksi Konstruksi Operasi Pasca Operasi
A B C D E F G H I J K L
1. Komponen Geo-Fisik Kimia
a. Iklim Mikro √ √ √
b. Kualitas Udara √ √ √ √ √
c. Kebisingan √ √ √ √ √
d. Limbah B3 dan Non B3 √ √ √
e. Debit Aliran Permukaan √ √ √
f. Kualitas Air Laut √ √ √
2. Komponen Biologi
a. indeks keragaman/ kerapatan vegetasi √ √
b. fauna √ √
c. Biota Perairan √ √ √
3. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya
a. peningkatan PAD √
b. Demografi √ √ √
c. Kesempatan Kerja √ √ √ √ √
d. Kesempatan Berusaha √ √ √ √
e. Pendapatan Masyarakat √ √ √ √ √ √ √
f. Sikap dan Presepsi Masyarakat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Komponen Kesehatan Masyarakat
a. Sanitasi Lingkungan √ √ √
b. Potensi Terjadinya Penyakit √ √ √ √ √
Hal - 47
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
a. Pandangan penduduk
c. Terganggunya ekologi
Hasil identifikasi dampak potensial yang disebut daftar dampak potensial selanjutnya
selanjutnya ditetapkan sebagai dampak penting hipotetik. Metoda yang digunakan pada tahap
ini adalah interaksi kelompok (rapat, brainstorming), diskusi antar pakar dan diskusi dengan
pemrakarsa, survey lapangan, telssh pustaka, pendekatan kepakaran dan konsultasi publik
dengan masyarakat yang berkepentingan (Panduan Pelingkupan dalam AMDAL, KLH 2007
dan pedoman penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup dalam permen LH No. 16 Tahun
2012).
Hal - 48
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
4) Ada tidaknya aturan atau kebijakan yang akan dilanggar dan akan dilampaui.
Setiap dampak potensial ditapis dengan empat kriteria tersebut, jika salah satu
dampak memenuhi kriteria (Y) maka komponen lingkungan tersebut dikaji dalam
ANDAL, jika semua keempat kriteria tidak terpenuhi (T) maka komponen lingkungan
tersebut tidak dikaji dalam ANDAL. Penapisan dampak potensial dengan empat
Hal - 49
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
KA-ANDAL
Tabel 4. Penapisan Dampak Potensial Menjadi Dampak Penting Hipotetik Pada Rencana Kegiatan Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera
Tahap Kegiatan
a. Iklim Mikro T T T
T TT T T
b. Kualitas Udara Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y YY Y Y
c. Kebisingan Y T T Y T T Y Y Y T T Y Y T T Y YT T Y
2. Komponen Biologi
a. indeks keragaman/ kerapatan
T T T T T T T
vegetasi
T
b. fauna T T T
T TT T T
c. Biota Perairan Y Y Y T Y Y Y T YY Y T
b. Demografi T T T T T TT T T T T T
c. Kesempatan Kerja Y Y T
T Y Y T T YY T TY Y T T Y Y Y T
d. Kesempatan Berusaha T T T T Y YT T Y Y T T Y Y Y T
Hal - 50
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
KA-ANDAL
Tahap Kegiatan
Komponen Kesehatan
4.
Masyarakat
a. Sanitasi Lingkungan Y Y Y T Y Y Y T YY Y T
Hal - 51
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Atas dasar 4 (empat) kriteria dampak penting tersebut diatas maka daampak
penting hipotetik yang mungkin terjadi untuk setiap tahap kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut:
A. Komponen geo-fisik-kimia a.
Pada tahap ini, tidak ada dampak penting hipotetik untuk komponen geo-fisik-
kimia, karena tidak ada dampak potensial yang terjadi.
b. Tahap konstruksi
3) Peningkatan kebisingan
c. Tahap operasi
3) Peningkatan kebisingan
Hal - 52
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Pada tahap pasca operasi, penapisan dampak potensial menjadi dampak penting
hipotetik untuk komponen geo-fisik-kimia, yaitu perubahan iklim mikro. Dampak
perubahan iklim mikro ini akibat kegiatan penutupan pabrik dinilai tidak penting, karena
peranannya terhadap masyarakat relatif kecil, kekhawatiran masyarakat relatif kecil.
B. Komponen biologi a.
Tahap pra konstruksi
Pada tahap ini, tidak ada dampak penting hipotetik untuk komponen biologi,
karena tidak ada dampak potensial yang terjadi.
b. Tahap konstruksi
2) Migrasi fauna
c. Tahap operasi
Pada tahap pasca operasi, penapisan dampak potensial menjadi dampak penting
hipotetik untuk komponen biologi, yaitu perubahan indeks keragaman/kerapatan vegetasi.
Dampak perubahan indeks keragaman/kerapatan
Hal - 53
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
vegetasi ini akibat kegiatan penutupan pabrik dinilai tidak penting karena luasan yang
direvegetasi kecil sehingga tidak membebani komponen lingkungan lain.
Pada tahap pra konstruksi, penapisan dampak potensial menjadi dampak penting
hipotetik untuk komponen sosial ekonomi budaya, yaitu perubahan sikap dan persepsi
masyarakat. Dampak perubahan sikap dan persepsi masyarakat pada kegiatan pengurusan
perizinan, dan sosialisasi dinilai penting karena dapat membebani komponen lingkungan
lain misalnya keberlangsungan proyek. Disamping itu perannya terhadap masyarakat
sangat besar, sehingga kekhawatiran masyarakat juga relatif besar.
b. Tahap konstruksi
c. Tahap operasi
Hal - 54
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Pada tahap ini, tidak ada dampak penting hipotetik untuk komponen kesehatan
masyarakat, karena tidak ada dampak potensial yang terjadi.
b. Tahap konstruksi
c. Tahap operasi
Pada tahap pasca operasi, tidak ada dampak penting hipotetik untuk komponen
Hal - 55
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Hasil evaluasi dampak potensial menjadi dampak penting hipotetik disajikan dalam tabel
di bawah ini keterkaitan antar satu dampak lingkungan dengan lainnya untuk menentukan
dampak primer, sekunder dan tersier serta untuk menentukan suatu komponen/parameter
lingkungan yang paling banyak menerima dampak dilakukan dengan menggunakan bagan
alir.
Hal - 56
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
KA-ANDAL
Tabel 5. Matriks hasil evaluasi dampak potensial rencana kegiatan Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera
Tahap Kegiatan
No. Komponen Lingkungan Pra Konstruksi Operasi Pasca
Konstruksi Operasi
A B C D E F G H I J K L
1. Komponen Geo-Fisik Kimia
a. Iklim Mikro DBPK DBPK DBPK
2. Komponen Biologi
a. Ekosistem Mangrove BDPK BDPK
f. Sikap dan Presepsi Masyarakat DPH DPH DPH DPH DPH DPH DPH DPH DPH DPH DPH DPH
Hal - 57
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
KA-ANDAL
Tahap Kegiatan
No. Komponen Lingkungan Pra Konstruksi Operasi Pasca
Konstruksi Operasi
A B C D E F G H I J K L
4. Komponen Kesehatan Masyarakat
a. Sanitasi Lingkungan DPH DPH DPH
Keterangan: DPH: Dampak Penting Hipotetik, BDP: Bukan Dampak Penting Hipotetik, BDPK: Bukan Dampak Penting Hipotetik Tetap Dikelola
Tahap Pra Konstruksi Tahap Konstruksi Tahap Operasi Tahap Pasca Operasi
A. Perizinan C. Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi G. Penerimaan Tenaga Kerja Operasional K. Penutupan Terminal Khusus
B. sosialisasi D mobilisasi Peralatan dan Material Konstruksi H. Operasional Terminal Khusus dan Sarana L. Pelepasan Tenaga Kerja
E. Pembersihan dan Pematangan Lahan Pendukung Lainnya
F. Pembangunan Terminal Khusus I. Penanganan Limbah
Hal - 58
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Berdasarkan kajian keterkaitan antar dampak yang mungkin akan terjadi, maka
dampak-dampak penting dikelompokkan sebagai dampak negatif dan dampak positif,
yaitu sebagai berikut :
a. Dampak Negatif
Dampak negatif yang diperkirakan terjadi akibat Penambangan Nikel PT. Tiga
Cahaya Sejahtera di Desa Tanggola dan Puuwiwirano Kecamatan Routa sebagai berikut:
1) Perubahan iklim mikro
3) Peningkatan kebisingan
8) Migrasi fauna
b. Dampak Positif
Dampak positif yang diperkirakan timbul akibat Penambangan Nikel PT. Tiga
Cahaya Sejahtera di Desa Tanggola dan Puuwiwirano Kecamatan Routa, sebagai berikut:
1) Peningkatan PAD
Hal - 59
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Nantinya akan dilakukan overlay keempat Batasan kajian peta tersebut di atas maka
diperoleh resultante batas terluar yang merupakan batas wilayah studi. Batas wilayah studi
kegiatan penambangan nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera disajikan pada peta batas wilayah
studi pada lampiran IUP PT. Tiga Cahaya Sejahtera.
Hal - 60
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Batas ekologis Kegiatan penambangan nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera yang
dimaksud adalah lokasi-lokasi yang diperkirakan mengalami perubahan mendasar serta
daerah yang berada di sekitar tapak proyek yang diperkirakan mengalami perubahan
mendasar akibat kegiatan proyek seperti perubahan bentang alam, perubahan kualitas air,
perubahan kualitas udara, meningkatnya kebisingan, serta perubahan sosial ekonomi,
budaya dan derajat kesehatan masyarakat setempat. Daerah batas ekologis yang akan
digunakan dalam melakukan studi AMDAL dapat dilihat pada peta wilayah studi.
Batas sosial ditentukan berdasarkan atas dasar penyebaran dampak penting yang
berpengaruh terhadap sosial ekonomi dan sosial budaya serta kesehatan masyarakat akibat
adanya proyek. Oleh karena itu, maka batas sosial ditetapkan selain masyarakat yang berada
pada lokasi batas administrasi, juga termasuk kelompok masyarakat yang berada di luar lokasi
proyek tetapi mempunyai kepentingan berkaitan dengan Kegiatan penambangan nikel PT.
Tiga Cahaya Sejahtera khusus melalui kegiatan penyerapan tenaga kerja, pembangunan
fasilitas umum dan fasilitas sosial baik dampak positif maupun dampak negatif.
Batas administratif yang dimaksud adalah tempat masyarakat dapat secara leluasa
melakukan kegiatan sosial, ekonomi dan sosial budaya sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku akan berpengaruh dengan adanya kegiatan ini. Secara
administrasi kegiatan Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera berada di 1
Kecamatan dan 1 Desa yaitu Desa Tanggola dan Puuwiwirano Kecamatan Routa,
Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara.
Hal - 61
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Daerah batas administrasi yang akan digunakan dalam melakukan studi ANDAL
dapat dilihat pada wilayah studi. Dengan melakukak overlay keempat peta tersebut diatas
maka diperoleh resultan batas tertular yang merupakan batas wilayah studi. Batas wilayah
studi kegiatan pembangunan pabrik pengolahan bijih nikel beserta fasilitas penunjangnya
PT. Tiga Cahaya Sejahtera disajikan pada peta wilayah studi.
Batas waktu kajian pada studi ANDAL ini seusuai dengan umur Tambang yaitu 13 tahun
9 Bulan. Namun hal ini dapat berubah tergantung pada Regulasi yang berlaku dimasa
yang akan datang. Apabila terjadi perubahan, maka batas Waktu Study ANDAL ini
disesusikan dengan Jangka Waktu lamanya Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi
Produksi yaitu 20 tahun.
Hal - 62
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
KA-ANDAL
Tabel 6. Ringkasan Hasil Prakiraan Tiap Tahap Kegiatan Penambangan Nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera dan Dampak Yang Ditimbulkanya
Fisiografi
kelerengan
Kompoe
TDS
pH
Nutrien (NO2, NO3,
Kualitas air
NH3), BOD, COD
permukaan
dan DO
Logam terlarut (Cr,
Mn, Fe, CO, Zn, Pb,
Hg, Cl, CN)
Struktur dan
Biolog
komposisi jenis
i
vegetasi alami
Flora darat
Struktur dan
mp
Ko
komposisi jenis
vegetasi budidaya
Hal - 63
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
KA-ANDAL
Kesempatan
tan
Kesempatan
kerja/sumbermata
pencaharian
Sosial
dan
berusaha
ekonomi
ekonomi,buda
yamasyarakat
Pendapatan
masyarakat
Kepemilikan lahan
PAD
Sikap dan presepsi
Keresahan
Sosial budaya masyarakat
sosial,
Kriminalitas
Komp
onen
Derajat kesehatan
Kesehatan masyarakat
masyarakat Keselamatan & kes.
Kerja
1. Perizinan 6. Pembangunan sarana prasarana 11. Penambangan 16. Reklamasi/rehabilitasi tambang
2. Sosialisasi 7. Mobilisasi Peralatan 12. Pengangkutan 17. Pemutusan hubungan kerja
3. Eksplorasi dan survey lapangan 8. Penerimaan tenaga kerja 13. Penimbunan kembali tanah penutup 18. Pemindahan dan pembongkaran sarana
tambang
4. Pembebasan Lahan 9. Pengupasan tanah pucuk 14. Rekalamasi & Revegtasi setiap blok
Hal - 64
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
KA-ANDAL
Gambar 7. Bagan Alir Ringkasan Pelingkupan dampak penting Hipotetik Kegiatan Penambangan nikel PT. Tiga Cahaya Sejahtera
KEGIATAN
PENAMBAN
GAN PT.
TIGA
CAHAYA
SEJAHTERA
Hal - 65
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
KA-ANDAL
Hal - 66
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
BAB III
METODE STUDI
1.1.1.1. Iklim
A. Pengumpulan Data
Data iklim berupa data sekunder dikumpulkan dari stasiun klimatologi yang ada
di sekitar atau terdekat dengan lokasi rencana kegiatan. Data iklim yang dikumpulkan
meliputi curah hujan, hari hujan, suhu dan kelembaban udara dan kecepatan angin, yang
tercatat selama 10 tahun terakhir. Selain itu, dilakukan pengukuran langsung khususnya
untuk parameter suhu, kelembaban udara dan kecepatan angin. Lokasi pengukuran
ditetapkan berdasarkan pertimbangan kondisi lokasi yaitu bentuk penutupan dan
penggunaan lahan saat ini serta lokasi-lokasi yang akan mengalami perubahan berat oleh
berbagai jenis kegiatan yang akan direncanakan.
Data curah hujan dan hari hujan digunakan untuk menentukan tipe iklim, data
suhu dan kelembaban udara, dan data arah dan kecepatan angin digunakan untuk
menelaah potensi dan persebaran dampak pada kualitas udara. Metode analisis dan
sumber data iklim disajikan pada Tabel 7.
Hal - 67
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Data iklim yang diperoleh akan dianalisis secara tabulasi yang ditampilkan dalam
tabel dan histogram. Data iklim (curah hujan, suhu, kelembaban, dan penyinaran
matahari) ditampilkan dalam kategori : maksimum, rata-rata dan minimum. Sedangkan
arah dan kecepatan angin ditampilkan dalam bentuk nominasi arah dan kecepatan.
A. Pengumpulan Data
Hal - 68
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Komponen/Parameter
No Satuan Metode Analisis Data Alat
Lingkungan
High Volume Dust
1 Total debu/ Partikel µg/Nm3 Grafimetrik
Sampler, Vacuum pump
3
2 Karbon Monoksida (CO) µg/Nm NDIR NDIR Analyzer
3 Nitrogen Dioksida (NO2) ppm Saltzman Spectrophotometer
B. Analisis data
dengan metode-metode seperti yang disajikan pada Tabel 9. Hasil analisis dari laboratorium
dibandingkan dengan standar kualitas udara ambient yang tercantum dalam Peraturan
Industri 70
ibadah
Hal - 69
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
1.1.1.3.1. Fisiografi
A. Pengumpulan data
B. Analisis Data
1.1.1.3.2. Geologi
A. Pengumpulan data
Informasi kondisi geologi akan dikumpulkan dari data sekunder, berupa hasil
interpretasi Peta Ikhtisar Geologi dan Potensi Bahan Galian dan Energi Provinsi Sulawesi
Tenggara skala 1 : 250.000 terbitan Juli 2005, Laporan geologi PT. Tiga Cahaya
Sejahtera serta laporan-laporan yang relevan.
B. Analisis Data
Hal - 70
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Komponen / Parameter
Satuan Metode Analisis Data Alat
Lingkungan
1. Bentuk Wilayah Interpretasi peta
Bentuk Komputer
rupa bumi /citra
2. Kemiringan Lereng Interpretasi peta Komputer
%
Rupa bumi
3. Panjang lereng Interpretasi peta
M Komputer
Rupa bumi
Peta
4. Formasi Geologi Jumlah Interpretasi peta
geologi
dan jenis Geologi
Data penggunaan ruang, data penggunaan lahan lahan dikumpulkan melalui data
sekunder dan data primer melalui pengamatan langsung dan Focused Group Discussion
(FGD). Data sekunder diperoleh dari data monografi desa, kecamatan dan sumber
lainnya.
Komponen/Parameter
Satuan Matode Analisis Data Alat
Lingkungan
Interpretasi Data Citra
Jenis dan sebaran Ha Komputer
Landsat TM 2005
Interpretasi Data Citra Data sekunder
Penggunaan lahan Ha Landsat TM 2005, FGD, dan pengamatan
Studi Pustaka lapangan
Hal - 71
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Untuk mengetahui sifat-sifat tanah dilakukan pengambilan sampel dan analisis terhadap sifat
fisik dan kimia tanah serta estimasi besar erosi tanah sebagai berikut:
Hasil analisis sifat fisik kimia tanah akan dideskripsikan mengenai ketersediaan
hara bagi tanaman. Metode analisis yang digunakan untuk parameter fisik dan kimia
tanah, disajikan pada Tabel 12.
Hal - 72
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Untuk nenetukan tingkat erosi tanah maka akan dikumpulkan data curah hujan,
tingkat kemiringan lahan, kemantapan agregat/sifat fisik tanah dan penutupan lahan.
Besaran erosi tanah diduga dengan menggunakan rumus USLE (Universal Soil
Loss Equation) dari Wichmeier (1968) sebagai berikut :
A= R x K x L x S x C x P
Keterangan :
Hal - 73
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Hal - 74
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Lereng 0 – 8% 0,50
penutup
1.1.1.5. Hidrologi
Parameter hidrologi yang akan diamati meliputi debit sesaat, frekwensi banjir,
sedimentasi, sumber dan ketersediaan air serta kualitas air.
Hal - 75
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
V = L/T x C
dimana C adalah konstanta (faktor koreksi) yang nilainya berkisar antara 0,85 - 0,95.
Pengukuran debit sungai dilakukan dengan mengukur luas penampang sungai dan
kecepatan aliran yang terjadi. Luas penampang sungai diukur dengan cara membagi lebar
sungai menjadi beberapa segmen. Kecepatan aliran digunakan metode pengukuran
langsung. Pengukuran debit air dihitung dengan Velocity area methods :
Q = 0,8 A.V
Keterangan :
1.1.1.5.2. Sedimentasi
Analisis sedimen dilakukan dengan pengambilan contoh dari badan air. Kadar
sedimen ditentukan dari besarnya nilai total padatan terlarut (TSS). Debit sedimen yang
terlarut dalam air dihitung dengan persamaan :
Keterangan :
Hal - 76
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
A. Pengumpulan Data
Lokasi pengambilan sampel akan difokuskan pada beberapa sungai yang ada di
sekitar lokasi proyek. Untuk sampel air tanah diambil pada sumur yang dibuat oleh
penduduk di sekitar lokasi. Parameter dan metoda pengukuran kualitas air permukaan dan
air sumur serta air laut disajikan pada Tabel 15.
Hal - 77
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
B. Analisis data
Hasil analisis air permukaan dari laboratorium akan dibandingkan dengan baku mutu
seperti yang tercantum dalam Peraturan pemerintah No 82/2001, untuk air kelas II. Sedangkan
hasil pengukuran parameter kualitas air tanah dibandingkan dengan baku mutu berdasarkan
Kep Menkes No. 907/Menkes/SK/VII/2002.
1.1.2.1. Flora/Vegetasi
A. Pengumpulan Data
Data perimer akan diperoleh dengan pengambilan data kualitatif dan kuantitatif
di lapangan dengan menggunakan metode baku sesuai dengan kondisi setempat.
Hal - 78
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
tiang – plot 10 m x 10 m,
pancang – plot 5 m x 5 m,
semai – plot 2 m x 2 m.
Sedang potensi pemanfaatan ditentukan atas dasar nilai ekonomi, budaya atau
ekologis.
B. Analisis Data
Analisis data vegetasi dibagi atas tipe pertumbuhannya, yaitu pohon, tiang,
pancang/semak dan rumput/herba, sedang epifit hanya ditentukan kehadirannya
Hal - 79
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
INP=FR+KR+DR
Keterangan :
n ni ni
(H') ( N )ln( N )
i 1
dengan keterangan :
H' menyatakan Indeks keragaman
ni menyatakan jumlah indivudu spesies ke-i
N menyatakan jumlah total individu dari seluruh jenis
Hal - 80
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
1.1.2.2. Fauna
Data primer akan diperoleh dengan pengambilan data kualitatif dan kuantitatif di
lapangan dengan menggunakan metode baku yang sesuai dengan kondisi setempat.
Adapun metode pengumpulan dan analisis data dapat dilihat pada Tabel 16 berikut :
Pengenalan satwa liar akan dilakukan melalui berbagai cara yaitu baik dengan
perjumpaan langsung maupun melalui pengenalan jejak yang dijumpai seperti bunyi,
kotoran satwa, sarang dan bekas gigitan atau cakaran pada pohon.
Hal - 81
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
No Parameter Alat
1 Plankton Plankton Net No.25
2 Benthos Eickman Grab
3 Nekton Jala
Pengambilan sampel plankton dilakukan dengan cara menyaring air dengan plankton
net No. 25 dan volume air yang disaring sebanyak 100 liter. Sampel plankton yang terambil
kemudian dimasukkan kedalam botol sampel dan diawetkan dengan larutan formalin 4%.
Kelimpahan plankton dihitung dengan rumus :
1 B D
X x x xF
AC E
dengan keterangan :
X menyatakan kelimpahan plankton (ind/lt)
A menyatakan volume air yang disaring (lt)
B menyatakan volume air yang tersaring (ml)
C menyatakan volume preparat (ml)
n xK
Xi i
L
dengan keterangan :
Xi menyatakan kelimpahan fauna benthic jenis i (ind/Lt)
Hal - 82
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
n ni ni
(H') ( N )ln( N )
i 1
dengan keterangan :
H' menyatakan indeks keragaman
ni menyatakan jumlah indivudu spesies ke-i
N menyatakan jumlah total individu dari seluruh jenis
A. Pengumpulan data
Kajian atas kondisi sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat akan
dilakukan dengan metode triangulasi; yaitu kombinasi dari metode kuantitatif, kualitatif dan
observasi. Metode-metode kajian akan saling melengkapi untuk mengungkap gambaran yang
utuh tentang kondisi masyarakat secara akurat.
Hal - 83
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
pertumbuhan penduduk, struktur penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin, angkatan
kerja dan mobilitas penduduk; (2) Sosial ekonomi : mata pencaharian, kegiatan-kegiatan
pertanian, kepemilikan tanah, perikanan, pendapatan dan pengeluaran rumah tangga, dan
fasilitas perekonomian; (3) etnik dan agama, tingkat pendidikan, lembaga sosial, fasilitas
sosial, adat kebiasaan, proses sosial dan persepsi terhadap kegiatan; dan (4) kesehatan
masyarakat : prevalensi dan pola penyakit, infrastruktur kesehatan, dan sanitasi lingkungan
Data primer akan dikumpulkan melalui survei dengan cara wawancara kepada
responden terpilih dengan menggunakan daftar pertanyaan. Unit sampel responden adalah
acak’ (simple random sampling). Data sekunder akan diperoleh berupa laporan dan data
tersedia. Desa-desa kegiatan akan ditentukan berdasarkan lokasi desa yang berpotensi terkena
dampak kegiatan proyek. Desa Tanggola dan Puuwiwirano Kecamatan Routa Kabupaten
Konawe.
Metode pengumpulan dan analisis data sosial ekonomi dan sosial budaya
disajikan pada Tabel 18.
Tabel 18 Metode Pengumpulan dan Analisis Data Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya
Instrumen
Komponen/Parameter Sumber dan Pengumpulan Metode Analisis
Lingkungan Jenis Data Data Data
Sosial Ekonomi
Perubahan Mata Data Primer Wawancara Analisis
Pencaharian Data Primer Wawancara Kuantitatif
1 . Pendapatan Masyarakat Data Primer Wawancara Analisis Statistik
Pengangguran Data Wawancara Analisis Statistik
. Kesempatan Kerja dan Sekunder Analisis Statistik
Berusaha
Hal - 84
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Instrumen
Komponen/Parameter Sumber dan Pengumpulan Metode Analisis
Lingkungan Jenis Data Data Data
Sosial Budaya
Adat istiadat Data Wawancara
/Kelembagaan/Pranata Sek/Primer
Sosial Daftar Primer Wawancara Analisis Deskritif
2 b. Proses Sosial Daftar Primer Wawancara Kualitatif
c.Sikap dan Persepsi (content
Masyarakat Daftar Primer Wawancara analisys)
d. Keresahan Sosial
B. Analisis Data
B.1. Demografi
Hal - 85
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Dimana :
Metode pengumpulan data dan sampel akan dilakukan secara sinergik dengan
metode pengumpulan sosial ekonomi. Metode analisis data yang akan digunakan
Hal - 86
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
adalah metode analisis dampak kesehatan dan metode epidemiologi, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. (Kep Kepala Bapedal No.124 Tahun 1997 Tentang Panduan
Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat Dalam Penyusunan AMDAL).
Tabel 20. Metode Analisis Data Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan
C. Layanan Kesehatan
D. Gizi masyarakat
E. Keadaan penyakit
Data-data tersebut di atas yang berupa data kualitatif akan didekripsi secara
Hal - 87
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Beberapa metode prakiraan dampak yang akan digunakan alam studi AMDAL
ini untuk memprakirakan besaran (magnitude) dampak terhadap masing-masing dampak
penting hipotetik adalah :
A. Metode perhitungan
untuk memprakirakan besarnya serta sebaran debu/TSP dan SO x dari emisi udara, model
matemtasi untuk menentukan besarnya erosi, model matematis untuk untuk menentukan
indeks nilai penting, indeks keanekaragaman hayati dan indeks keragaman untuk
komponen biota darat maupun air, serta beberapa model matematis untuk prakiraan aspek
sosial ekonomi.
B. Metode Analogi
Hal - 88
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Dari identifiksi dampak akan diketahui ada tidanya interaksi dampak, apakah
komponen kegiatan dapat berdampak negatif (-), positif (+), atau tidak berdampak
(0). Untuk mengetahui besarnya dampak tersebut, dilakukan prakiraan besaran dampak.
berikut:
Keterangan:
Hal - 89
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Prakiraan Besaran
SKL(yad)
Dampak
Komponen SKL(rla) Pra- Pra-
No Lingkungan Konstru Konstruk Opera Konstru Konstruk Operasi
ksi si si ksi si
Skala kualitas lingkungan pada rona lingkungan awal (rla) dan pada saat kegiatan
berlansung (setiap tahap) ditampilkan dalam skala numerik (1 sampai 5) yaitu:
1 Sangat Buruk
2 Buruk
3 Sedang
4 Baik
5 Sangat Baik
Skala besaran dampak yang diperoleh antara 1 – 4; kriteria < 2 besara dampaknya
dianggap kecil, sedangkan ≥ 2 besaran dampaknya dianggap besar.
Hal - 90
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
Dampak besar dan penting ditentukan berdasarkan pada kriteria sebagai berikut:
b. Jika besaran prakiraan dampak ≥ 2 dan jumlah kriteria P (penting) < 3, tetapi jika
salah satu P merupakan kriteria jumlah manusia terkena dampak, maka prakiraan
dampak adalah besar dan penting.
c. Jika besaran prakiraan dampak < 2 dan jumlah kriteria P (penting) ≥ 3, maka
prakiraan dampak adalah kecil tetapi penting.
d. Jika besaran prakiraan dampak ≥ 2 dan jumlah kriteria P (penting) < 3, maka
prakiraan dampak adalah besar tetapi tidak penting.
e. Jika besaran prakiraan dampak < 2 dan jumlah kriteria P (penting) < 3, maka
prakiraan dampak adalah kecil dan tidak penting.
Hal - 91
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
• Intensitas dampak
Hal - 92
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
2 menyatakan Ringan
3 menyatakan Sedang
4 menyatakan Berat
Keterangan skala :
3 menyatakan penting
Hal - 93
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
2) Jika besar prakiraan dampak ≥ 2 dan jumlah kriteria P (penting) < 3, tetapi jika
salah satu P merupakan kriteria jumlah manusia terkena dampak, maka prakiraan
dampak adalah penting.
3) Jika besar dampak < 2 dan jumlah P ≥ 3, maka prakiraan dampak adalah penting.
4) Jika besar prakiraan dampak ≥ 2 dan jumlah P < 3, maka prakiraan dampak
adalah tidak penting.
Hal - 94
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
5) Jika besar prakiraan dampak < 2 dan jumlah P < 3, maka prakiraan dampak
adalah tidak penting.
Melalui kajian holistik terhadap rencana kegiatan ini akan dapat diperoleh dua
informasi penting :
Hal - 95
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
DAFTAR PUSTAKA
2012 PT. Tiga Cahaya Sejahtera; Laporan Studi Kelayakan/Feasibility Study PT.
Tiga Cahaya Sejahtera, Desember 2012; Kabupaten Konawe Sulawesi
Tenggara.
2012 PT. Tiga Cahaya Sejahtera; Laporan Eksplorasi PT. Tiga Cahaya Sejahtera,
Desember 2012; Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara.
2012 Kecamatan Routa Dalam Angka, Badan Pusat Statistik. Katalog BPS:
11102001.7403193.
2010 KLH RI.; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH). Kantor Lingkungan
Hidup (KLH) Pusat, Jakarta.
2007 The Nature Conservancy (TNC); Keanekaragaman Hayati (Vegetasi, Avifauna dan
Mamalia) Di Cagar Alam Konawe, Sulawesi Tenggara. Yayasan Ngata Anata
(YANGATA)- The Nature Conservancy (TNC), Palu Sulteng.
Hal - 96
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
1994 Mursoedi, DS. Widagdo, Junus, D, Nata Suharta, Darul SWP., Sarwono, H dan
Hof, J. Pedoman Klasifikasi Landform, Pusat Penelitian Lingkungan Tanah dan
Agroklimatology, Bogor.
1992 Fardiaz, Srikando. Polusi Air dan Udara. Edisi I, Cetakan I. Yayasan
Kanisius, Yogyakarta
1990 Alikodra, H.S. Pengelolaan Satwa Liar. Pusat Antar Universitas (PAU) Ilmu
Hayat, Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor.
1989 Arsyad, S,. Konservasi Tanah dan Air. Penerbit IPB. Bogor
1989 Sjafei, D.S., R. Affandi, R., M.F. Rahardjo dan M. Brodjo. Sistimatika Ikan
Suatu Pedoman Kerja Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Dirjen Dikti, PAU - Ilmu Hayat. IPB, Bogor
1987 Alaerts, G., dan S. Sri Sumestri. Metode Penelitian Air. Cetakan Pertama,
Surabaya.
Hal - 97
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan KA-
ANDAL
1986 MacKinnon, K. Alam Asli Indonesia flora, Fauna dan Keserasian. PT.
Gramedia, Jakarta
1981 Schwab. G.O., R.K. Prevert, T.W. Edminester, and K.K. Barnes. Soil and
Water Conservation Engineering. John Wiley & Sons, Inc. New York
1971 Odum. E.P. Fundamental of Ecology. Third edition, W.B. Sounders Co.
Philaddelphia and London, 546 pp
Hal - 98
LAMPIRAN 1
CURICULUM VITAE PENYUSUN
AMDAL
LAMPIRAN 2
PETA-PETA
LAMPIRAN 3
SK IUP EKSPLORASI
PT. TIGA CAHAYA SEJAHTERA
PT. TIGA CAHAYA SEJAHTERA
Jl. Mayjen Panjaitan No. 16 RT 10, Loaipuh, Tenggarong, Kutai Kertanegara,
Kalimantan Timur