Anda di halaman 1dari 8

PETUNJUH TEKHNIS PELAKSANAAN

KEMITRAAN BIDAN – DUKUN

OLEH

Dr. Safruddin, dkk

PUSKESMAS LARA I KECAMATAN BAEBUNTA


KABUPATEN LUWU UTARA
TAHUN 2008
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tingginya Angka kematian ibu (AKI) bersalin di Indonesia

merupakan salah satu indicator bahwa derajat kesehatan masyarakat

masih rendah, yaitu sekitar307 kematian/100.000 kelahiran hidup

setiap tahun.Oleh karena itu penurunan angka kematian ibu menjadi

prioritas program kesehatan Indonesia. Beberapa pendekatan telah

dilakukan pemerintah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)

dan Angka Kematian Bayi (AKB) namun hasilnya masih kurang

memuaskan.

Pada tahun 2001 dengan adanya dukungan pemerintah melalui

SK Presiden, pemerintah Indonesia mengadopsi strategi “

Mengupayakan Persalinan Yang Lebih Aman “ MPS (Making

Pregnancy Safer) untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan

bayi baru lahir melalui strategi Keharusan menggunakan tenaga

kesehatan terlatih dalam membantu persalinan.


Di wilayah kerja Puskesmas Lara I, angka persalinan yang

ditolong oleh petugas kesehatan ( nakes ) berkisar 70 %, sehingga

masih ada sekitar 30 % yang ditolong oleh tenaga tidak terdidik dan

tidak terlatih yang justru ikut mempengaruhi tingginya AKI dan

AKB.Pertolongan persalinan oleh tenaga yang tidak terlatih/terdidik

di Wilayah Puskesmas Lara I memang sulit diatasi karena berkaitan

dengan sosialbudaya, geografis , sosial ekonomi,status kesehatan

reproduksi masih rendah dan tingkat pendidikan penduduk yang rata-

rata masing kurang.

Mengingat bahwa masalah persalinan bukan masalah ibu saja

melainkan tanggung jawab bersama dan masyarakat harus dilibatkan

sebagai mana tercermin dalam konsep Desa Siaga, sehingga

Puskesmas Lara I mencoba membangun kerjasama atau kemitraan

dengan para tenaga tak terlatih/terdidik dalam hal ini dukun untuk

membantu dan mendampingi bidan dalam MPS.


B. Tujuan

- Meningkatnya persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

melalui kemitraan bidan-dukun

- Untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal dengan

menurunkan AKI dan AKB

- Semua proses persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

terdidik dan terlatih

- Terjalinnya kerjasama yang harmonis antara bidan dan dukun

- Ibu bersalin mendapat pelayanan kesehatan yang menyeluruh

C. Pengertian

Bidan adalah tenaga kesehatan yang terdidik dan terlatih dan diberi

wewenang untuk membantu proses persalinan sesuai standar

pelayanan kebidanan.

Dukun adalah tenaga penolong persalinan yang tidak terdidik dan

tidakterlatih.

Kemitraan adalah kerjasama antara bidan dan dukun dimana semua

proses persalinan ditolong oleh bidan dan dukun hanya membantu


bidan dan memberi rasa aman kepada ibu bersalin berdasarkan

keterbukaan dan saling menguntungkan.

PELAKSANAAN KEMITRAAN

1. Langkah- Langkah :

- Melakukan advokasi kepada para pengambil kebijakan dan

melibatkan seluruh unsur/elemen masyarakat

- Mensosialisasikan keseluruh elemen masyarakat

- Memberikan pelatihan bagi dukun mengenai deteksi dini resiko

tinggi pada ibu hamil,ibu bersalin , ibu nifas dan bayi baru lahir.

- Menyampaikan tugas-tugas dukun dalam masa kehamilan,

persalinan dan nifas.

- Menyampaikan hal- hal yang tidak boleh dilakukan oleh dukun

dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas.

- Membuat Kesepakatan antara Bidan dan Dukun

- Menjaga Kelangsungan Program Bidan dan Dukun melalui

pemantauan dan evaluasi


2. Pedoman Kesepakatan :

- Dukun memberikan informasi kepada bidan desa atau tenaga

kesehatan setempat mengenai adanya ibu hamil

- Dukun menganjurkan pemeriksaan dan sedapat mungkin

mengantar ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya kepada

bidan setempat minimal 4 kali selama masa kehamilan

- Dukun melaporkan ke bidan bila menemukan tanda-tanda beresiko

pada ibu hamil

- Dukun melaporkan bila ada tanda-tanda persalinan pada ibu hamil

- Membantu bidan mempersiapkan proses persalinan

- Dukun harus memberi rasa aman kepada ibu

- Dukun membantu bidan dalam mengawasi keadaan ibu nifas dan

melaporkan bila ada tanda-tanda resiko

- Dukun tidak boleh melakukan pertolongan persalinan

- Setiap persalinan yang akan berlangsung dan diketahui oleh dukun,

maka dukun wajib melaporkan kepada bidan


- Setiap ibu hamil yang diantar oleh dukun untuk memeriksakan

kehamilan pada bidan, maka bidan wajib memberikan biaya

transport dukun

- Dari setiap persalinan yang ditolong oleh bidan dan didampingi

oleh dukun maka bidan wajib memberikan biaya pendampingan

- Jika ada persalinan yang ditolong oleh dukun ,maka semua hal

yang terjadi pada persalinan tersebut menjadi tanggung jawab

dukun.
PENUTUP

Dengan adanya kemitraan bidan dan dukun, diharapkan terlaksananya

rujukan semua persalinan dukun kepada bidan , terjalinnya kerja sama

yang harmonis antara bidan dan dukun sehingga pelayanan kesehatan

lebih optimal dan pada akhirnya meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat dalam menyongsong Indonesia Sehat 2010.

Anda mungkin juga menyukai