Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN AKHIR MASA BAKTI

DOKTER PTT DI RUMAH SAKIT DAERAH KALABAHI

KABUPATEN ALOR

NUSA TENGGARA TIMUR

PERIODE 1 APRIL 2022 – 1 APRIL 2023

Penulis Laporan

dr. Elsa Safira Chaerinnisa

NR PTT: 12.01.04.22.22
LAPORAN AKHIR MASA BAKTI

DOKTER PTT DI RUMAH SAKIT DAERAH KALABAHI

KABUPATEN ALOR

NUSA TENGGARA TIMUR

PERIODE 1 APRIL 2022 – 1 APRIL 2023

Lembar Pengesahan

Penulis Laporan

dr. Elsa Safira Chaerinnisa

NR PTT: 12.01.04.22.22

Kepala Dinas Kesehatan Alor Direktur RSD Kalabahi

dr. Farida Ariyani dr. Hubang Natalia Blegur, Sp.PD


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Esa,
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan kegiatan selama melaksanakan
tugas sebagai dokter PTT di Rumah Sakit Daerah Kalabahi, Alor. Adapun penulisan ini
dibuat mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia nomor 7 tahun 2013 pasal 15
perihal membuat laporan akhir pelaksanaan masa penugasan.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua untuk doa dan
dukungannya selama ini, saudara dan kerabat atas doa, motivasi, masukan, dan saran selama
masa penugasan sebagai dokter PTT.

Selain itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. dr. Hubang Natalia Blegur, selaku Direktur Rumah Sakit Daerah Kalabahi, atas
kepercayaan, dorongan dan masukannya selama ini.
2. Ibu dr. Farida Ariyani selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, atas
dukungannya selama ini.
3. dr. Betsheba B. Pulinggomang, Sp.A, M. Biomed, selaku Ketua Komite Medik
Rumah Sakit Daerah Kalabahi Alor, atas dorongan dan masukannya selama ini.
4. Seluruh staf Rumah Sakit Daerah Kalabahi Alor atas kerjasama dan dukungannya
selama ini.
5. Seluruh masyarakat Alor dan sekitarnya atas penerimaannya, kebaikannya,
pengalamannya, dan kerjasamanya selama ini.
6. Kepada seluruh pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan laporan ini, untuk itu
penulis terbuka untuk saran dan kritik yang membangun demi perbaikan di masa mendatang.

Kalabahi, 24 Februari 2022

dr. Elsa Safira Chaerinnisa


NR PTT 12.01.04.22.22
DINAS KESEHATAN KABUPATEN ALOR
RUMAH SAKIT DAERAH KALABAHI
PROFIL UMUM

Kabupaten Alor termasuk dalam provinsi Nusa Tenggara Timur, berdiri pada tanggal
9 Agustus 1956, memiliki luas wilayah 2.928,88 km2 dengan jumlah penduduk 213.994 jiwa
pada tahun 2021. Kota Kalabahi merupakan ibukota Kabupaten Alor. Wilayah Kabupaten
Alor terdiri atas sembilan pulau. Terdapat 3 pulau besar yang telah dihuni penduduk, yakni:
Pulau Alor, Pulau Pantar, Pulau Pura, lalu ada enam pulau kecil: Pulau Tereweng, Pulau
Ternate, Pulau Nuha Kepa, Pulau Buaya, Pulau Kangge dan Pulau Kura. Kabupaten Alor
memiliki 17 kecamatan, 17 kelurahan, dan 158 desa. Batas wilayah dari kabupaten Alor
sebelah timur adalah Kabupaten Maluku Barat Daya, sebelah barat adalah Selat Lomblen
dan Kabupaten Lembata, sebelah utaran adalah Laut Flores, dan sebelah selatan adalah Selat
Ombai dan Timor Leste.
Kabupaten Alor memiliki unit kesehatan 1 Rumah Sakit yaitu Rumah Sakit Daerah
Kalabahi, 26 unit Puskesmas, 56 unit Puskesmas Pembantu. Rumah Sakit Daerah Kalabahi
didirikan pada tahun 1928 yang awalanya berada di bawah pemerintahan Belanda.
Penyelenggaraan Rumah Sakit Daerah Kalabahi berdasarkan Izin Operasional Sementara dari
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor No. KSR.440/385/IX/2015 dan Kementrian
Kesehatan RI meregistrasi RSD Kalabahi dengan Nomor 5307010 (dengan Tipe C dan SK
Bupati Nomor 259/HK/Kep/2015 tentang Penetapan Klasifikasi Rumah Sakit Daerah
Kalabahi sebagai rumah sakit kelas C di Kabupaten Alor).
Rumah Sakit Daerah Kalabahi yang beralamat di Jalan dr. Soetomo No. 8, Kalabahi,
Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, memiliki kapasitas 124 tempat tidur. RSD Kalabahi
dilengkapi dengan fasilitas instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, unit gawat darurat,
kamar operasi, kamar bersalin/instalasi kebidanan, ruang khusus covid, unit hemodialisa,
laboratorium, farmasi, gizi, pelayanan donor darah, serta kamar jenazah. RSD Kalabahi
memiliki tenaga medis 4 dokter umum tetap, 10 dokter umum PTTD, 2 dokter purna waktu, 5
dokter spesialis dasar, 3 apoteker, 159 tenaga keperawatan, 40 bidan, 5 tenaga gizi 12 tenaga
non-keperawatan, dan 31 tenaga non-kesehatan. Ke depannya Rumah Sakit Daerah Kalabahi
sedang melakukan perbaikan gedung. Rumah Sakit Daerah Kalabahi melayani pasien BPJS,
jamkesmas, askes, asuransi kesehatan lain, pasien umum, maupun pasien rujukan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN ALOR
RUMAH SAKIT DAERAH KALABAHI

Tenaga kerja di Rumah Sakit Daerah Kalabahi terdiri dari dokter tetap, dokter
spesialis, dokter PTTD, bidan, perawat, administrasi, petugas kebersihan, juru masak, satpam,
sopir.
Dokter Tetap : 4 orang (dokter umum)
Dokter Spesialis : 5 orang
Dokter PTT : 10 orang (dokter umum)
S1 Perawat : 35 orang
S1 Farmasi : 3 orang
S1 Ahli Gizi : 1 orang
D3 Perawat : 124 orang
D3 Kebidanan : 60 orang
D3 Penata Anestesi : 4 orang
D3 Analis lab : 6 orang
D3 Analisis Farmasi : 5 orang
D3 Farmasi : 5 orang
D3 Ahli Gizi : 5 orang
D1 Farmasi : 3 orang
Sekolah Menengah Kesehatan : 5 orang
Petugas kebersihan : 10 orang
Juru Masak : 10 orang
Satpam : 8 orang
Sopir : 4 orang
Administrasi : 7 orang
Kesehatan Lingkungan : 3 orang
LAPORAN KEGIATAN

Berikut ini akan dijabarkan berbagai hal yang saya kerjakan dan lakukan selama masa
penugasan saya sebagai dokter PTT di Rumah Sakit Daerah Kalabahi:

1. Pelayanan Unit Gawat Darurat

Selama bertugas di Rumah Sakit Daerah Kalabahi, jumlah pasien yang berkunjung ke
Unit Gawat Darurat tiap bulannya bervariasi.

Tabel 1. Jumlah kunjungan pasien ke Unit Gawat Darurat RS Daerah Kalabahi


periode April 2022 sampai Maret 2023

No. Bulan tahun Jumlah Pasien UGD

1 April 2022 712 orang

2 Mei 2022 650 orang

3 Juni 2022 711 orang

4 Juli 2022 512 orang

5 Agustus 2022 606 orang

6 September 2022 819 orang

7 Oktober 2022 817 orang

8 November 2022 880 orang

9 Desember 2022 656 orang

10 Januari 2023 547 orang

11 Februari 2023 550 orang

12 Maret 2023 619 orang


2. Pelayanan Rawat Inap

Rumah Sakit Daerah Kalabahi memiliki total 124 tempat tidur untuk pasien
rawat inap, dengan jumlah pasien yang bervariasi. Terdapat peningkatan yang cukup
signifikan pada saat setelah Covid-19 mereda dan saat musim hujan.

Adapun 10 besar penyakit yang dirawat inap tiap bulannya tidak jauh berbeda
yaitu Edema Paru, Gagal Jantung, TBC paru, Pneumonia Komunitas, Gagal Ginjal
Kronis, Appendisitis akut, Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue, Trauma Lalu
Lintas, Batu dan Infeksi Saluran Kemih.

Tabel 2. Jumlah pasien rawat inap Rumah Sakit Daerah Kalabahi


periode April 2022 sampai Maret 2023

No Bulan Jumlah Pasien Rawat Inap yang Total


Dilayani

L P

1 April 2022 188 201 389

2 Mei 2022 201 280 481

3 Juni 2022 129 310 439

4 Juli 2022 190 269 459

5 Agustus 2022 184 308 491

6 September 2022 201 271 472

7 Oktober 2022 193 278 471

8 November 2022 131 306 437

9 Desember 2022 210 346 556

10 Januari 2023 167 342 509

11 Februari 2023 138 315 453

12 Maret 2023 142 289 431

Total 2074 3515 5588


3. Pelayanan Operasi

Rumah Sakit Daerah Kalabahi bekerja sama dengan Dokter Spesialis Bedah,
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dan Dokter Spesialis Anestesi dalam
melayani tindakan bedah. Jumlah kamar operasi di Rumah Sakit Daerah Kalabahi ada
dua.

Kasus-kasus di bidang bedah yang ditangani bervariasi yaitu kasus


appendisitis (akut/kronik, perforasi/non-perforasi), peritonitis generalisata, hernia,
reposisi dan immobilisasi fraktur, tumor jaringan lunak, abses jaringan lunak,
phimosis/paraphimosis, dan vesikolithiasis. Lalu kasus-kasus di bidang obstetri dan
ginekologi yaitu seperti mioma uteri, kista bartholin, serta kehamilan dengan
komplikasi.

Tabel 3. Jumlah pelayanan kamar operasi Rumah Sakit Daerah Kalabahi


Periode April 2022 sampai Maret 2023

No. Bulan tahun Jumlah Pasien Kamar Operasi

1 April 2022 66 orang

2 Mei 2022 80 orang

3 Juni 2022 67 orang

4 Juli 2022 87 orang

5 Agustus 2022 65 orang

6 September 2022 78 orang

7 Oktober 2022 60 orang

8 November 2022 71 orang

9 Desember 2022 77 orang

10 Januari 2023 45 orang

11 Februari 2023 61 orang

12 Maret 2023 53 orang


4. Pelayanan Kamar Bersalin

Rumah Sakit Daerah Kalabahi memiliki 6 bed di ruangan kamar bersalin. Jumlah
pasien yang bersalin bervariasi. Pasien yang hendak bersalin terdiri dari pasien yang
datang sendiri dan pasien rujukan dari puskesmas.

Tabel 4. Jumlah pasien bersalin di Rumah Sakit Daerah Kalabahi


periode April 2022 sampai Maret 2023

No. Bulan tahun Jumlah Pasien Bersalin

1 April 2022 35 orang

2 Mei 2022 40 orang

3 Juni 2022 54 orang

4 Juli 2022 40 orang

5 Agustus 2022 34 orang

6 September 2022 50 orang

7 Oktober 2022 60 orang

8 November 2022 75 orang

9 Desember 2022 54 orang

10 Januari 2023 66 orang

11 Februari 2023 44 orang

12 Maret 2023 50 orang

5. Rujukan

Rujukan dilakukan kepada kasus-kasus yang tidak bisa ditangani di rumah sakit kami
dan membutuhkan perawatan serta penanganan yang lebih lanjut. Rujukan kami bagi
menjadi rujukan BPJS dan rujukan umum yang ditujukan ke Rumah Sakit Umum
Daerah Propinsi NTT, hingga Rumah Sakit swasta di Kupang.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Adapun berbagai permasalahan yang saya hadapi selama masa penugasan saya di
Rumah Sakit Daerah Kalabahi ini yaitu:

1. Tenaga Kesehatan dan Non-Kesehatan

Dalam menjalankan tugas sebagai dokter umum, yang dibutuhkan agar


pelayanan dapat berjalan optimal adalah kerjasama tim termasuk berbagai bidang
baik tenaga kesehatan maupun non-kesehatan. Selama penugasan penulis di RSD
Kalabahi, pelayanan pada sebagian besar waktu sudah cukup optimal, namun
terdapat kekurangan tenaga dokter umum untuk ruangan IGD kebidanan, sehingga
pada beberapa kasus ketika dokter umum yang sedang bertugas di IGD umum
maupun ruangan sedang ada kasus lain yang gawat/darurat, ruang IGD kebidanan
belum mendapat pelayanan dokter umum yang tepat waktu. Selain itu, pada
beberapa waktu terdapat kekurangan dokter spesialis sehingga dokter umum
diberikan tugas untuk sementara menggantikan tugas dokter spesialis tersebut.

Lalu pada sebagian kasus, kurangnya tenaga pada bidang non-kesehatan


seperti petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) menyebabkan
beberapa alat dan sarana yang sudah ada menjadi kurang terawat sehingga tidak
bisa digunakan dengan semestinya, misalnya lampu ruangan yang tidak menyala
sehingga menghambat pemeriksaan, pendingin ruangan yang tidak bekerja
sehingga suhu tubuh pasien tidak terjaga, tempat cuci tangan yang sulit diakses,
dan kurangnya kamar mandi yang layak. Lalu komunikasi efektif antar tenaga
baik kesehatan dan non-kesehatan sudah mengalami perbaikan, namun masih
perlu ditingkatkan pada beberapa kondisi. Pada sebagian waktu, kondisi ruangan
perawatan yang terlalu ramai dengan keluarga pasien juga menghalangi pasien
untuk mendapatkan istirahat yang cukup, sehingga perlu ketegasan kembali dari
petugas keamanan rumah sakit.

Selain itu, perlu dilakukan pelatihan berkala kepada seluruh tenaga kesehatan
yang bertugas pada ruangan gawat darurat dan ruang rawat inap terkait code-blue
dan kegawat-daruratan pasien, terlebih mengingat jarangnya kasus gawat-darurat
di ruang rawat inap sehingga pada beberapa kasus belum tercapai respond-time
yang diharapkan.
2. Fasilitas Penunjang Pelayanan di Rumah Sakit, Alat-Alat Kesehatan, dan
Obat-Obatan

Selain tenaga yang profesional, dalam pelayanan yang optimal juga


dibutuhkan alat yang tepat dan digunakan secara tepat. Alat pemeriksaan yang
digunakan selama penulis bertugas di IGD dan ruangan rawat inap Rumah Sakit
terbilang cukup dan sesuai dengan RS tipe C, namun pada beberapa kasus terjadi
kerusakan alat seperti termometer, sphygmomanometer, pulse oxymeter, bag-valve
mask, charger untuk alat EKG, defibrillator, dan manset untuk dipasangkan pada
bedside monitor, sehingga perlu adanya pemeriksaan, kalibrasi, dan pembersihan
alat secara berkala untuk memastikan seluruh alat siap pakai, baik pada ruang IGD
maupun ruang rawat inap.

Sementara itu untuk sektor obat-obatan, kendala utama adalah persediaan obat
yang seringkali habis, baik pada kondisi gawat-darurat yang memerlukan obat-
obatan emergency maupun obat untuk perawatan. Diharapkan dengan perbaikan
sistem serta manajemen penyediaan dan pemesanan obat, masalah obat-obatan
yang tidak tersedia ini dapat diminimalisir.

3. Kondisi Alam serta Tingkat Pengetahuan dan Ekonomi Masyarakat

Selama penulis bertugas, tingkat kesadaran masyarakat Alor terhadap aspek


kesehatan diri dan orang terdekat sudah mulai mengalami peningkatan. Namun
meskipun demikian, masih terdapat berbagai permasalahan yang berujung kepada
keterlambatan penanganan medis bagi pasien, seperti sulitnya akses menuju
fasilitas kesehatan, kesulitan ekonomi terutama untuk rujukan ke faskes dengan
jenjang lebih tinggi, serta cuaca yang tidak menentu sehingga pasien yang harus
dirujuk dari pulau lain tidak bisa segera dilakukan penanganan di Rumah Sakit.

Selain itu, pengetahuan masyarakat mengenai kondisi gawat/darurat yang


masih minim membuat kondisi pasien datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi
berat. Kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan metode pengobatan
tradisional yang belum terbukti aman bagi pasien juga seringkali memperberat
kondisi pasien.
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari penulisan laporan penugasan saya selama menjadi dokter
PTT di Rumah Sakit Daerah Kalabahi :

1. Rumah Sakit Daerah Kalabahi merupakan Rumah Sakit yang mulai beroperasi pada
tahun 1928. Rumah sakit yang mulanya adalah sebuah rumah sakit yang didirikan
oleh pemerintah kolonial Belanda, saat ini memiliki total kapasitas 124 tempat tidur
yang memberikan pelayanan pasien umum, kesehatan anak, pasien operasi, dan
kebidanan kandungan. Rumah Sakit Daerah Kalabahi melayani pasien BPJS, pasien
asuransi lainnya, dan pasien umum.

2. Pelayanan kesehatan di Alor sudah cukup memadai dengan RSUD Tipe C dan
puskesmas yang tersebar di semua kecamatan. Fasilitas pelayanan yang sudah ada ini
mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan terjangkau bagi seluruh
masyarakat. Masyarakat saat ini sangat terbantu dengan adanya pelayanan BPJS.

3. Sumber daya manusia tenaga kesehatan dan fasilitas di Rumah Sakit Daerah Kalabahi
sudah cukup baik, walaupun perlu peninjauan ulang secara berkala mengingat
kebutuhan Rumah Sakit yang bertambah.

4. Kegiatan yang penulis lakukan selama bertugas di Rumah Sakit Daerah Kalabahi
antara lain yaitu bertugas sebagai dokter jaga Instalasi Gawat Darurat, dokter jaga di
ruangan rawat inap, ikut serta dalam kegiatan di kamar operasi, membantu persalinan,
dan merujuk pasien.

5. Kondisi alam yang tidak menentu, kurangnya tingkat pengetahuan dan ekonomi
masyarakat berperan dalam keterlambatan penanganan medis pada beberapa kasus.
SARAN

1. Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Alor

Penulis berharap agar pelayanan kesehatan di Kabupaten Alor dapat berjalan secara
merata, terukur, dan berkelanjutan, baik pada fasilitas kesehatan primer maupun
rujukan. Monitoring dan evaluasi tenaga kesehatan yang bertugas dapat dilakukan
secara berkala untuk memastikan pelayanan kesehatan berjalan dengan baik dan
berkelanjutan. Diharapkan juga dapat mengadakan wadah maupun sarana bagi tenaga
kesehatan yang bertugas baik pada faskes primer maupun rujukan untuk berdiskusi
rutin mengenai permasalahan dan keterbatasan yang dihadapi serta solusi yang dapat
diberikan terhadap permasalahan tersebut, sehingga dapat meminimalisir angka
morbiditas dan mortalitas pasien, serta dapat terus mengalami perbaikan kualitas
pelayanan dari waktu ke waktu.

2. Untuk Rumah Sakit Daerah Kalabahi

Penulis berharap agar pelayanan di RSD Kalabahi dapat sesuai dengan Visi dan Misi
rumah sakit. Salah satu saran yang dapat diberikan penulis yaitu menyediakan wadah
bagi seluruh petugas rumah sakit agar bisa dilakukan monitoring dan evaluasi berkala
serta menindaklanjuti setiap permasalahan dengan bijak dan komunikatif.

3. Untuk Masyarakat Kabupaten Alor

Penulis berharap agar masyarakat Kabupaten Alor terus menjadi masyarakat yang
cerdas dan memiliki keinginan untuk bersama-sama membangun Kabupaten Alor
menjadi daerah yang sehat dan memiliki perilaku hidup bersih dan sehat. Perlu
dilakukan sosialisasi berkala agar masyarakat Alor secara rutin melakukan
pemeriksaan kesehatan terutama untuk ibu hamil, bayi, anak, lansia, dan penderita
penyakit komorbid.

Anda mungkin juga menyukai