KABUPATEN ALOR
Penulis Laporan
NR PTT: 12.01.04.22.22
LAPORAN AKHIR MASA BAKTI
KABUPATEN ALOR
Lembar Pengesahan
Penulis Laporan
NR PTT: 12.01.04.22.22
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Esa,
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan kegiatan selama melaksanakan
tugas sebagai dokter PTT di Rumah Sakit Daerah Kalabahi, Alor. Adapun penulisan ini
dibuat mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia nomor 7 tahun 2013 pasal 15
perihal membuat laporan akhir pelaksanaan masa penugasan.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua untuk doa dan
dukungannya selama ini, saudara dan kerabat atas doa, motivasi, masukan, dan saran selama
masa penugasan sebagai dokter PTT.
1. dr. Hubang Natalia Blegur, selaku Direktur Rumah Sakit Daerah Kalabahi, atas
kepercayaan, dorongan dan masukannya selama ini.
2. Ibu dr. Farida Ariyani selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, atas
dukungannya selama ini.
3. dr. Betsheba B. Pulinggomang, Sp.A, M. Biomed, selaku Ketua Komite Medik
Rumah Sakit Daerah Kalabahi Alor, atas dorongan dan masukannya selama ini.
4. Seluruh staf Rumah Sakit Daerah Kalabahi Alor atas kerjasama dan dukungannya
selama ini.
5. Seluruh masyarakat Alor dan sekitarnya atas penerimaannya, kebaikannya,
pengalamannya, dan kerjasamanya selama ini.
6. Kepada seluruh pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan laporan ini, untuk itu
penulis terbuka untuk saran dan kritik yang membangun demi perbaikan di masa mendatang.
Kabupaten Alor termasuk dalam provinsi Nusa Tenggara Timur, berdiri pada tanggal
9 Agustus 1956, memiliki luas wilayah 2.928,88 km2 dengan jumlah penduduk 213.994 jiwa
pada tahun 2021. Kota Kalabahi merupakan ibukota Kabupaten Alor. Wilayah Kabupaten
Alor terdiri atas sembilan pulau. Terdapat 3 pulau besar yang telah dihuni penduduk, yakni:
Pulau Alor, Pulau Pantar, Pulau Pura, lalu ada enam pulau kecil: Pulau Tereweng, Pulau
Ternate, Pulau Nuha Kepa, Pulau Buaya, Pulau Kangge dan Pulau Kura. Kabupaten Alor
memiliki 17 kecamatan, 17 kelurahan, dan 158 desa. Batas wilayah dari kabupaten Alor
sebelah timur adalah Kabupaten Maluku Barat Daya, sebelah barat adalah Selat Lomblen
dan Kabupaten Lembata, sebelah utaran adalah Laut Flores, dan sebelah selatan adalah Selat
Ombai dan Timor Leste.
Kabupaten Alor memiliki unit kesehatan 1 Rumah Sakit yaitu Rumah Sakit Daerah
Kalabahi, 26 unit Puskesmas, 56 unit Puskesmas Pembantu. Rumah Sakit Daerah Kalabahi
didirikan pada tahun 1928 yang awalanya berada di bawah pemerintahan Belanda.
Penyelenggaraan Rumah Sakit Daerah Kalabahi berdasarkan Izin Operasional Sementara dari
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor No. KSR.440/385/IX/2015 dan Kementrian
Kesehatan RI meregistrasi RSD Kalabahi dengan Nomor 5307010 (dengan Tipe C dan SK
Bupati Nomor 259/HK/Kep/2015 tentang Penetapan Klasifikasi Rumah Sakit Daerah
Kalabahi sebagai rumah sakit kelas C di Kabupaten Alor).
Rumah Sakit Daerah Kalabahi yang beralamat di Jalan dr. Soetomo No. 8, Kalabahi,
Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, memiliki kapasitas 124 tempat tidur. RSD Kalabahi
dilengkapi dengan fasilitas instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, unit gawat darurat,
kamar operasi, kamar bersalin/instalasi kebidanan, ruang khusus covid, unit hemodialisa,
laboratorium, farmasi, gizi, pelayanan donor darah, serta kamar jenazah. RSD Kalabahi
memiliki tenaga medis 4 dokter umum tetap, 10 dokter umum PTTD, 2 dokter purna waktu, 5
dokter spesialis dasar, 3 apoteker, 159 tenaga keperawatan, 40 bidan, 5 tenaga gizi 12 tenaga
non-keperawatan, dan 31 tenaga non-kesehatan. Ke depannya Rumah Sakit Daerah Kalabahi
sedang melakukan perbaikan gedung. Rumah Sakit Daerah Kalabahi melayani pasien BPJS,
jamkesmas, askes, asuransi kesehatan lain, pasien umum, maupun pasien rujukan.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN ALOR
RUMAH SAKIT DAERAH KALABAHI
Tenaga kerja di Rumah Sakit Daerah Kalabahi terdiri dari dokter tetap, dokter
spesialis, dokter PTTD, bidan, perawat, administrasi, petugas kebersihan, juru masak, satpam,
sopir.
Dokter Tetap : 4 orang (dokter umum)
Dokter Spesialis : 5 orang
Dokter PTT : 10 orang (dokter umum)
S1 Perawat : 35 orang
S1 Farmasi : 3 orang
S1 Ahli Gizi : 1 orang
D3 Perawat : 124 orang
D3 Kebidanan : 60 orang
D3 Penata Anestesi : 4 orang
D3 Analis lab : 6 orang
D3 Analisis Farmasi : 5 orang
D3 Farmasi : 5 orang
D3 Ahli Gizi : 5 orang
D1 Farmasi : 3 orang
Sekolah Menengah Kesehatan : 5 orang
Petugas kebersihan : 10 orang
Juru Masak : 10 orang
Satpam : 8 orang
Sopir : 4 orang
Administrasi : 7 orang
Kesehatan Lingkungan : 3 orang
LAPORAN KEGIATAN
Berikut ini akan dijabarkan berbagai hal yang saya kerjakan dan lakukan selama masa
penugasan saya sebagai dokter PTT di Rumah Sakit Daerah Kalabahi:
Selama bertugas di Rumah Sakit Daerah Kalabahi, jumlah pasien yang berkunjung ke
Unit Gawat Darurat tiap bulannya bervariasi.
Rumah Sakit Daerah Kalabahi memiliki total 124 tempat tidur untuk pasien
rawat inap, dengan jumlah pasien yang bervariasi. Terdapat peningkatan yang cukup
signifikan pada saat setelah Covid-19 mereda dan saat musim hujan.
Adapun 10 besar penyakit yang dirawat inap tiap bulannya tidak jauh berbeda
yaitu Edema Paru, Gagal Jantung, TBC paru, Pneumonia Komunitas, Gagal Ginjal
Kronis, Appendisitis akut, Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue, Trauma Lalu
Lintas, Batu dan Infeksi Saluran Kemih.
L P
Rumah Sakit Daerah Kalabahi bekerja sama dengan Dokter Spesialis Bedah,
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dan Dokter Spesialis Anestesi dalam
melayani tindakan bedah. Jumlah kamar operasi di Rumah Sakit Daerah Kalabahi ada
dua.
Rumah Sakit Daerah Kalabahi memiliki 6 bed di ruangan kamar bersalin. Jumlah
pasien yang bersalin bervariasi. Pasien yang hendak bersalin terdiri dari pasien yang
datang sendiri dan pasien rujukan dari puskesmas.
5. Rujukan
Rujukan dilakukan kepada kasus-kasus yang tidak bisa ditangani di rumah sakit kami
dan membutuhkan perawatan serta penanganan yang lebih lanjut. Rujukan kami bagi
menjadi rujukan BPJS dan rujukan umum yang ditujukan ke Rumah Sakit Umum
Daerah Propinsi NTT, hingga Rumah Sakit swasta di Kupang.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Adapun berbagai permasalahan yang saya hadapi selama masa penugasan saya di
Rumah Sakit Daerah Kalabahi ini yaitu:
Selain itu, perlu dilakukan pelatihan berkala kepada seluruh tenaga kesehatan
yang bertugas pada ruangan gawat darurat dan ruang rawat inap terkait code-blue
dan kegawat-daruratan pasien, terlebih mengingat jarangnya kasus gawat-darurat
di ruang rawat inap sehingga pada beberapa kasus belum tercapai respond-time
yang diharapkan.
2. Fasilitas Penunjang Pelayanan di Rumah Sakit, Alat-Alat Kesehatan, dan
Obat-Obatan
Sementara itu untuk sektor obat-obatan, kendala utama adalah persediaan obat
yang seringkali habis, baik pada kondisi gawat-darurat yang memerlukan obat-
obatan emergency maupun obat untuk perawatan. Diharapkan dengan perbaikan
sistem serta manajemen penyediaan dan pemesanan obat, masalah obat-obatan
yang tidak tersedia ini dapat diminimalisir.
Adapun kesimpulan dari penulisan laporan penugasan saya selama menjadi dokter
PTT di Rumah Sakit Daerah Kalabahi :
1. Rumah Sakit Daerah Kalabahi merupakan Rumah Sakit yang mulai beroperasi pada
tahun 1928. Rumah sakit yang mulanya adalah sebuah rumah sakit yang didirikan
oleh pemerintah kolonial Belanda, saat ini memiliki total kapasitas 124 tempat tidur
yang memberikan pelayanan pasien umum, kesehatan anak, pasien operasi, dan
kebidanan kandungan. Rumah Sakit Daerah Kalabahi melayani pasien BPJS, pasien
asuransi lainnya, dan pasien umum.
2. Pelayanan kesehatan di Alor sudah cukup memadai dengan RSUD Tipe C dan
puskesmas yang tersebar di semua kecamatan. Fasilitas pelayanan yang sudah ada ini
mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan terjangkau bagi seluruh
masyarakat. Masyarakat saat ini sangat terbantu dengan adanya pelayanan BPJS.
3. Sumber daya manusia tenaga kesehatan dan fasilitas di Rumah Sakit Daerah Kalabahi
sudah cukup baik, walaupun perlu peninjauan ulang secara berkala mengingat
kebutuhan Rumah Sakit yang bertambah.
4. Kegiatan yang penulis lakukan selama bertugas di Rumah Sakit Daerah Kalabahi
antara lain yaitu bertugas sebagai dokter jaga Instalasi Gawat Darurat, dokter jaga di
ruangan rawat inap, ikut serta dalam kegiatan di kamar operasi, membantu persalinan,
dan merujuk pasien.
5. Kondisi alam yang tidak menentu, kurangnya tingkat pengetahuan dan ekonomi
masyarakat berperan dalam keterlambatan penanganan medis pada beberapa kasus.
SARAN
Penulis berharap agar pelayanan kesehatan di Kabupaten Alor dapat berjalan secara
merata, terukur, dan berkelanjutan, baik pada fasilitas kesehatan primer maupun
rujukan. Monitoring dan evaluasi tenaga kesehatan yang bertugas dapat dilakukan
secara berkala untuk memastikan pelayanan kesehatan berjalan dengan baik dan
berkelanjutan. Diharapkan juga dapat mengadakan wadah maupun sarana bagi tenaga
kesehatan yang bertugas baik pada faskes primer maupun rujukan untuk berdiskusi
rutin mengenai permasalahan dan keterbatasan yang dihadapi serta solusi yang dapat
diberikan terhadap permasalahan tersebut, sehingga dapat meminimalisir angka
morbiditas dan mortalitas pasien, serta dapat terus mengalami perbaikan kualitas
pelayanan dari waktu ke waktu.
Penulis berharap agar pelayanan di RSD Kalabahi dapat sesuai dengan Visi dan Misi
rumah sakit. Salah satu saran yang dapat diberikan penulis yaitu menyediakan wadah
bagi seluruh petugas rumah sakit agar bisa dilakukan monitoring dan evaluasi berkala
serta menindaklanjuti setiap permasalahan dengan bijak dan komunikatif.
Penulis berharap agar masyarakat Kabupaten Alor terus menjadi masyarakat yang
cerdas dan memiliki keinginan untuk bersama-sama membangun Kabupaten Alor
menjadi daerah yang sehat dan memiliki perilaku hidup bersih dan sehat. Perlu
dilakukan sosialisasi berkala agar masyarakat Alor secara rutin melakukan
pemeriksaan kesehatan terutama untuk ibu hamil, bayi, anak, lansia, dan penderita
penyakit komorbid.