TENNIS
SKRIPSI
oleh
Sella Suwaniayi
NIM 16…..
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Life skills sangat dibutuhkan oleh manusia agar bisa hidup dan
beradaptasi di masyarakat. Apalagi tuntutan dari perkembangan zaman yang
semakin pesat, membutuhkan orang-orang yang tidak hanya berpendidikan
saja, tetapi terampil dalam hidup mandiri. Dibutuhkan orang yang memiliki
kecerdasan intelektual, emosional, dam spiritual serta kreatifitas dan
keterampilan yang bisa bermanfaat bagi kehidupannya (Akhadiyah,
2019).Masalah yang dihadapi pada umumnya saling berkaitan satu sama lain
yang secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi kesehatan
dalam arti luas yaitu mencakup fisik, sosial, dan mental. (Sumantri, 2011)
Life skills tidak bisa dipisahkan dari pendidikan anak dalam tahap
bertumbuh dan berkembang dalam menemukan arah pemenuhan kebutuhan
hidup (Susandi, 2020) karena Tujuan pendidikan lifeskill (kecakapan hidup)
disekolah adalah untuk membantu peserta didik mengembangkan
kemampuan berfikir, menghilangkan pola pikir atau kebiasaan yang kurang
tepat, dan mengembangkan potensi dirinya agar dapat memecahkan
problematika kehidupan secara konstruktif, inovatif sehingga menghadapi
realita kehidupan dengan bahagia, baik secara lahiriah maupun batiniah
(Akhadiyah, 2019).
Pada penelitian ini komponen life skills yang akan diteliti adalah kerja
tim, Penetapan tujuan, Manajemen Waktu, Kecakapan Emosional,
Komunkasi Interpersonal, Kecakapan Sosial, Kepemimpinan, pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan.
a. Latar belakang
b. Rumusan masalah penelitian,
c. Tujuan penelitian
d. Manfaat penelitian
e. Struktur organisasi
a. Metode penelitian
b. Tempat, Waktu dan Jadwal penelitian
c. Pupolasi dan sampel penelitian
d. Desain Penelitian
e. Langkah-Langkah Penelitian
f. Instrumen penelitian
g. Teknik pengumpulan data
h. Teknik analisis data
1.5.4 BAB IV : Temuan dan Pembahasan
Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan: metode dan desain
penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen, teknik pengumpulan
data, prosedur penelitian, variabel penelitian dan teknis analisis data.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Hakikat Life skills
A. Fokus
B. Dukungan Olahraga
D. Penepatan Tujuan
E. Mengatur Emasional
F. Kejujuran
G. Kerja sama
H. Rescpect
1. Posisi Siap
ada tiga macam gerak atau Langkah dalam permainan tenis. Gerak
yang pertama kita sebut gerak yang teratur (Sequential side step),
sedangkan Gerakan yang kedua adalah Gerakan bebas (Free step), ketiga
adalah gerak gabungan (combination step).
2) Grip western
3) Grip Continental
B. Forehand
1) Forehand Topspin
2) Forehand Drive/flat
C. Backhand
1) Backhand Topsin
2) Backhand Drive
3) Backhand Slice
D. Approachshot
Pada posisi siap pukul, posisi kaki kiri di depan, tekuk kedua
kaki dengan berat badan bertumpu pada kaki kiri. Pada saat bola
memantul ke atas, bersamaan dengan itu lakukan loncatan
penyokong untuk memukul bola.
4) Backhand Approachshot
F. Serve
Serve adalah awal dari permainan namun serve juga dapat menjadi
senjata yang mematikan dalam permainan tenis. Ada beberapa macam
Teknik melakukan serve yaitu kick serve, slice serve dan twist serve
G. Return serve
H. Dropshot
1) Raket
2) Bola
Bola harus memiliki permukaan luar yang rata dan harus berwarna
kuning atau putih. Garis tengah bola harus lebih dari 6,35 cm (2 inci)
tetapi kurang dari 6,67 cm (25/8 inci) dan beratnya lebih dari 56,7
gram (2 ons) tetapi kurang dari 58,5 gram (2 ons). Bola harus bisa
memantul lebih dari 135 (53 inci) tetapi kurang dari 147 cm (58 inci)
bila dijatuhkan dari ketinggian 254 cm (100 inci) di atas dasar beton.
Bola harus dapat merubah bentuk lebih dari 0,56 cm (0,220 inci)
tetapi kurang dari 0,74 cm (0,290 inci) bila ditekan dan bila tekanan
dilepaskan dapat merubah bentuk kembali lebih dari 0,89 (0.350 inci)
tetapi kurang 1,08 cm (0,425 inci) jika dibebani seberat 8,165 kg
3) Lapangan
Panjang lapangan tenis 23,77 m (78 kaki) dan lebar 8,23 m (27
kaki). Lapangan dibagi dua dan dibatasi oleh net/jaring yang
tergantung pada tall atau kabel metal diameter maksimum 0,8 cm
(sepertiga inci), poros tiang terletak disebelah luar lapangan berjarak
0,914 m (3 kaki) dan masing-masing sisi dan tinggi net/jaring 1,07 m
(3 kaki 6 inci)
4) Pakaian
A. Peraturan Dasar
3.2.2 Waktu
Waktu penelitian ini dilakukan dengan menyesuaikan jadwal
ekstrakulikuler tenis lapang yang ada di SMK 45 Lembang yang
dilaksanakan empat kali dalam satu minggu.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah Sebagian dari populasi Sampel menurut (Sugiyono,
2015, hlm. 118) adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut “ Populasi pada penelitian ini adalah siswa yang
mengikuti ekstrakulikuler tenis lapang, oleh karena itu sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah 20 siswa yang mengikuti
ekstrakulikuler tenis lapang di SMK 45 Lembang.
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah
Puposive sampling. Dijelaskan (Sugiyono, 2015) Purposive sampling cara
penentuannya dengan melakukan pertimbangan tertentu.
Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah siswa yang
mengikuti ekstrakulikuler tenis lapang di SMK 45 Lembang tanpa
memandang siswa berprestasi atau tidak. Dalam pemilihan sampel
dilakukan dengan pertimbangan tertentu dan diambil 2 kelas, yang
pertama untuk kelas eksperimen dan yang kedua untuk kelas kontrol.
Untuk membagi sampel dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen
dan kontrol, peneliti menggunakan cara pengundian dalam membagi 2
kelompok tersebut. siswa, Langkah pertama peneliti membuat nomor 1
dan 2 dalam kertas kemudian peneliti mengintruksikan siswa mengambil
gulungan tersebut. siswa yang mendapatkan kertas no 1 akan menjadi
kelompok eksperimen dan siswa yang mendapatkan kertas no 2 akan
menjadi kelompok kontrol.
3.4 Desain Penelitian
Pada penelitian dibutuhkan desain penelitian yang digunakan adalah
True Eksperimen Design. Dijelaskan (Sugiono, 2015, hlm. 112 ) bahwa
True eksperimental (eksperimen yang betul–betul), karena dalam desain ini,
penelitian dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi
jalannya eksperimen. Ciri penelitian ini adalah adanya kelompok kontrol
dan sampel dipilih secara random. Desain yang digunakan adalah Pretest –
Posttest Control Grup Design.
Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test
Eksperimen R X
Kontrol R
Sumber : sugiono, 2015, hlm 112
Keterangan :
R = kelompok eksperimen dan kelompok kontrol siswa yang
mengikuti ekstrakulikuler tenis lapang di SMK 45 Lembang.
1) Tahap Awal
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi di SMK 45 Lembang
untuk mencari fakta dilapangan dan mengetahui kekurangan siswa dalam
kecakapan hidup (Life skills)
2) Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan peneliti akan melakukan penelitian, hal
pertama yang dilakukan adalah menentukan populasi sampel dan
melakukan pre-test, kemudian penelitian melakukan eksperimen selama
12 kali pertemuan dan diakhir memberikan post-test untuk mengetahui
hasil penelitian tersebut.
3) Tahap Akhir
Pada tahap akhir ini setelah penelitian kemudian peneliti
melakukan pengambilan data pada sampel yang digunakan yang akan di
olah dan dianalisis data menggunakan uji statistik sehingga akan
diketahui hasil dari penelitian ini.
Siswa yang mengikuti ekstrakulikuler tens
lapang di SMk 45 Lembang
Pengolahan data
Kesimpulan
Penetapan Tujuan
Olahraga yang saya tekuni Tidak
Sangat
telah mengajarkan saya sama Sedikit Lumayan Banyak
Banyak
untuk… sekali
Membantu saya membuat
target dalam memperbaiki 1 2 3 4 5
permainan.
Memberikan tantangan yang
1 2 3 4 5
harus dicapai.
Menilai pencapaian tujuan
1 2 3 4 5
saya.
Membuat tujuan jangka
pendek untuk mencapai 1 2 3 4 5
tujuan jangka panjang.
Tetap berkomitmen pada
1 2 3 4 5
tujuan saya.
Menentukan tujuan dalam
1 2 3 4 5
latihan.
Menentukan tujuan khusus. 1 2 3 4 5
Manajemen waktu
Olahraga yang saya tekuni Tidak Sedikit Lumayan Banyak Sangat
telah mengajarkan saya sama
Banyak
untuk… sekali
Mengatur waktu saya
1 2 3 4 5
dengan baik.
Menilai berapa banyak
waktu yang saya habiskan
1 2 3 4 5
untuk melakukan berbagai
aktivitas.
Mengontrol penggunaan
1 2 3 4 5
waktu saya
Membuat tujuan agar saya
dapat menggunakan waktu 1 2 3 4 5
secara efektif.
Kecakapan emosional
Olahraga yang saya tekuni Tidak
Sangat
telah mengajarkan saya sama Sedikit Lumayan Banyak
Banyak
untuk… sekali
Mengetahui cara mengatasi
1 2 3 4 5
emosi saya
Memahami bahwa perilaku
saya dapat berbeda saat 1 2 3 4 5
merasa emosional.
Memperhatikan perasaan
1 2 3 4 5
saya.
Menggunakan emosi saya
1 2 3 4 5
agar tetap fokus.
Memahami emosi orang
1 2 3 4 5
lain.
Memperhatikan perasaan
1 2 3 4 5
orang lain.
Membantu orang lain 1 2 3 4 5
menahan emosinya agar
tetap fokus.
Membantu orang lain
mengendalikan emosinya
1 2 3 4 5
saat sesuatu yang buruk
terjadi.
Komunikasi interpersonal
Olahraga yang saya tekuni Tidak
Sangat
telah mengajarkan saya sama Sedikit Lumayan Banyak
Banyak
untuk… sekali
Berbicara dengan jelas
1 2 3 4 5
kepada orang lain.
Memperhatikan apa yang
1 2 3 4 5
dikatakan orang lain.
Memperhatikan gerak-gerik
1 2 3 4 5
orang lain.
Berkomunikasi dengan baik
1 2 3 4 5
kepada orang lain
Kecakapan Sosial
Olahraga yang saya tekuni Tidak
Sangat
telah mengajarkan saya sama Sedikit Lumayan Banyak
Banyak
untuk… sekali
Memulai percakapan. 1 2 3 4 5
Berinteraksi dalam berbagai
1 2 3 4 5
lingkungan sosial.
Membantu orang lain tanpa
1 2 3 4 5
harus dimintai bantuan
Bergabung dalam kegiatan
1 2 3 4 5
kelompok.
Mengelola pertemanan yang
1 2 3 4 5
dekat.
Kepemimpinan
Olahraga yang saya tekuni Tidak
Sangat
telah mengajarkan saya sama Sedikit Lumayan Banyak
Banyak
untuk… sekali
Menetapkan standar tinggi
1 2 3 4 5
untuk tim/kelompok.
Mengetahui cara
1 2 3 4 5
memotivasi orang lain.
Membantu orang lain
memecahkan masalah 1 2 3 4 5
kinerja mereka.
Menjadi teladan yang baik
1 2 3 4 5
orang lain
Mengatur anggota
tim/kelompok untuk bekerja 1 2 3 4 5
sama
Mengakui prestasi orang
1 2 3 4 5
lain.
Mengetahui cara
mempengaruhi suatu 1 2 3 4 5
kelompok secara positif.
Mempertimbangkan
pendapat setiap anggota 1 2 3 4 5
tim/kelompok.
Rumus uji t ini menurut (Nuryadi et al., 2017) adalah sebagai berikut
Keterangan :
= nilai t hitung
= rata-rata sample
= nilai parameter
Interprestasi
test = n-1
Pre-Test Post-Test
Kelompok
Skor Mean sd Varian Skor Mean sd Varian
Eksperimen
391 39,10 1,663 2,767 498 49,80 1,476 2,178
(Terintegrasi
Life skills)
Kontrol
Pada tabel 4.1 dengan jumlah sampel keseluruhan sebanyak 20 siswa yang
di bagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eskperimen dan kelompok kontrol.
Masing-masing kelompok terdiri dari 10 siswa, untuk kelompok eksperimen
diberikan treatment permainan tenis lapang yang terintegrsi life skills sedangkan
kelompok kontrol tidak diberikan treatment permainan tenis lapang yang
terintegrasi life skills.
Dari deskripsi tabel 4.1 dapat diketahui bahwa data pre-test pada kelompok
eksperimen memiliki skor total 392, rata-rata 39,10, standar deviasi 1,663, dan
varian 2,767. Dan untuk data post-test pada kelompok eksperimen memiliki skor
total 498, rata-rata 49,80, standar deviasi 1,476 dan varian 2,178.
Sedangkan kelompok kontrol pada pre-test memiliki skor total 384, rata-rata
38,40, standar deviasi 1,430 dan varian 2,044. Sedangkan post-test pada
kelompok kontrol memiliki skor total 391, rata-rata 39,10, standar deviasi 1,197
dan varian 1,433.
Kolmogorov-Smirnov
Kelompok Data Keterangan
Stat. Sig.
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi kelompok eksperimen
data pre-test 0,200 > 0,05 ini menunjukan bahwa penyebaran data normal, dan
post-test pada kelompok eksperimen 0,087 > 0,05 ini menunjukan bahwa
penyebaran data normal. Begitu pula dengan nilai signifikansi data pre-tes dan
post-test kelompok kontrol 0,200 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa penyebaran
data normal.
Ho: Tidak terdapat peningkatan yang signifikan antara sebelum perlakuan dan
sesudah perlakuan Permainan tenis lapang yang terintegrasi life skills
terhadap peningkatan life skills.
Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa nilai probabilitas (sig. 2tailed) pada
permainan tenis lapang yang terintegrasi life skills adalah sebesar 0,000 < 0,05
maka Ho Ditolak dan dan H1 diterima. Sedangkan nilai probabilitas (sig. 2tailed)
pada permainan tenis lapang yang tidak terintegrasi life skills adalah sebesar 0,066
> 0,05 maka Ho Diterima dan HI Ditolak. Dapat disimpulkan bahwa melalui
permainan tenis lapang yang terintegrasi life skills dapat meningkatkan
kemampuan life skills secara signifikan sedangkan permainan tenis lapang yang
tidak terintegrasi life skills tidak dapat meningkatkan kemampuan life skills.
1.4 Pembahasan
Peningkatan permainan tenis lapang yang terintegrasi Life skills terhadap
peningkatan Life skills
1.5 Kelebihan
Pada penelitian ini terdapat kelebihan selama peneliti melakukan penelitian.
Kelebihan dalam penelitian ini berupa.
1.6 Kekurangan
Dalam penelitian terdapat kekurangan selama peneliti melakukan penelitian
dan kekurangan penelitian ini berupa:
1. Penelitian tidak general yang berarti hanya berfokus pada satu instansi.
2. Tidak membahas komponen life skill secara terpisah sehingga, tidak terlihat
perkembangan komponen life skill mana yang lebih menonjol.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
1.1 Kesimpulan
Dari analisis data yang telah dilakukan, untuk mengetahui pengaruh
permainan tenis lapang yang terintegrasi life skills terhadap peningkatan life skills
dan perbedaan antara permainan tenis lapang yang terintegrasi life skills dengan
permainan tenis lapang yang tidak terintegrasi life skills terhadap peningkatan life
skills pada siswa SMK 45 Lembang. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan yang signifikan terhadap peningkatan life skills pada siswa SMK 45
Lembang melalui permainan tenis lapang yang terintegrasi life skills. Karena pada
kelompok eksperimen diberikan materi tentang life skills pada setiap pertemuan
sehingga peningkatan life skills lebih baik dibanding dengan kelompok kontrol.
Dengan demikian pengembangan life skills melalui permainan tenis lapang dapat
dilaksanakan dengan baik.
1.2 Implikasi
1. Penelitian ini dijadikan rekomendasi oleh banyak pihak khususnya para
guru ekstrakulikuler tenis lapang, agar lebih menyadari pentingnya
mengembangkan dan meningkatkan life skills siswa.
2. Penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan life skills
melalui aktivitas olahraga maupun pendidikan jasmani.
3. Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu acuan para guru ekstrakulikuler
tenis lapang dalam mengembangkan life skills siswa.
1.3 Rekomendasi
1. Pada penelitian selanjutnya, untuk lebih mendalami data yang di peroleh
baik pretest dan posttest dengan menambah banyaknya populasi agar
perhitungan lebih akurat dan mencapai titik yang paling tepat dengan
apakah perubahan ketika terjadi peningkatan atau tidaknya ketika dilakukan
life skills siswa yang mengikuti ekstrakulikuler tenis lapang. Manfaat
pengembangan life skills seharusnya terus diteliti dengan berbagai karakter
anak dengan latar belakang yang berbeda. Karena penelitian ini berfokus
hanya pada 1 instansi saja. Keanekaragaman yang bias meningkatkan
populasi yang diteliti. Seperti meneliti disekolah dalam lingkup Kecamatan,
Kota atau Kabupaten.
2. Pada penelitian selanjutnya lebih mendalami dalam membahas
pengembangan life skills sehingga dapat terlihat komponen life skills yang
lebih menonjol dalam pengembangan life skills.
DAFTAR PUSTAKA
Cronin, L. D., & Allen, J. (2016). Development and initial validation of the Life
skills Scale for Sport. Psychology of Sport & Exercise.
https://doi.org/10.1016/j.psychsport.2016.11.001
Gould, D., & Carson, S. (2008). International Review of Sport and Exercise
Psychology Life skills development through sport : current status and future
directions. (March 2013), 37–41.
https://doi.org/10.1080/17509840701834573
Murti, Handoko. (2002). Tenis Sebagai Prestasi dan Profesi. Jakarta: Tyas Biratno
Pallal
Kendellen, K., Camiré, M., Bean, C. N., & Forneris, T. (2016). Integrating life
skills into Golf Canada ’ s youth programs : Insights into a successful
research to practice partnership. 0704(September).
https://doi.org/10.1080/21520704.2016.1205699
Mahmoudi, A., & Golsa Moshayedi. (2012). Life skills Education for Secondary
Education. Life Science Journal, 9(3), 1393–1396.
Yasriuddin, & Wahyudin. (2017). Tenis lapangan Metode Mengajar & Teknik
Dasar Bermain. Makassar: FAHMIS PUSTAKA.
Yuliwulandana, N. (2016). PENGEMBANGAN MUATAN KECAKAPAN HIDUP
(LIFE SKILL) PADA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH.
LAMPIRAN
Statistics
PREEKS POSTEKS PREKNTR POSTKNTR
P P L L
N Valid 10 10 10 10
Missing 0 0 0 0
Mean 39.10 49.80 38.40 39.10
Std. Error of Mean .526 .467 .452 .379
Median 39.00 50.00 38.50 39.00
Mode 37a 50 40 39a
Std. Deviation 1.663 1.476 1.430 1.197
Variance 2.767 2.178 2.044 1.433
Range 4 5 4 4
Minimum 37 48 36 37
Maximum 41 53 40 41
Sum 391 498 384 391
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
KELAS Statistic df Sig. Statistic df Sig.
HASI PRE_EKSP .197 10 .200* .846 10 .053
L POST_EKSP .246 10 .087 .897 10 .202
PRE_KNTRL .168 10 .200 *
.908 10 .268
POST_KNTR .174 10 .200 *
.952 10 .691
L
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction