Anda di halaman 1dari 41

MODUL I

GERBANG LOGIKA DASAR DAN PENYEDERHANAAN


LOGIKA DENGAN K – MAP

1.1 Tujuan Praktikum


A. Mahasiswa mampu memahami konsep gerbang logika dasar.
B. Mahasiswa mampu merancang dasar-dasar Sistem logika.
C. Mahasiswa mampu mengoperasikan modul Sistem logika.
D. Mahasiswa mampu Membuat sebuah Sistem logika sederhana melalui persamaan Boolean
dan tabel kebenaran yang diketahui.
E. Mahasiswa mampu menggunakan K - Map untuk memecahkan persoalan.

1.2 Dasar Teori


A. Gerbang Logika Dasar

Gerbang Logika atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Logic Gate adalah dasar
pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi untuk mengubah satu atau beberapa
Input (masukan) menjadi sebuah sinyal Output (Keluaran) Logis. Gerbang Logika
beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode
simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean. Adapun macam –
macam dari gerbang logika dasar sebagai berikut :

1. AND Gate
Rangkaian AND dinyatakan sebagai Y=A*B, dan output rangkaian Y menjadi “1”
hanya ketika kedua input A dan B bernilai “1”, dan output Y menjadi “1” padanilai A
dan B yang lain. Symbol dari AND Gate :

Gerbang OR Rangkaian OR dinyatakan dalam Y = A + B, dan output rangkaian Y


menjadi “0” hanya ketika kedua input A dan B bernilai “0”, dan Y menjadi “1” pada
nilai A dan B yang lain.

2. OR Gate
Rangkaian OR dinyatakan dalam Y = A + B, dan output rangkaian Y menjadi “0”
hanya ketika kedua input A dan B bernilai “0”, dan Y menjadi “1” pada nilai A dan B
yang lain. Symbol dari OR Gate :

3. NOT Gate
Rangkaian NOT juga dikenal sebagai inverter dan dinyatakan sebagai Y = A’. Nilai
output Y merupakan negasi dari nilai input A. Jika input A bernilai “1’, makanilai
output Y menjadi “0” demikian sebaliknya. Symbol dari NOT Gate :

4. NAND Gate
Rangkaian NAND dinyatakan sebagai Y = A.B , dan output Y bernilai “0” ketika
kedua input A dan B bernilai “1”, dan “0” untuk nilai yang lain. Symbol dari NAND
Gate :

5. NOR Gate
Rangkaian NOR dinyatakan sebagai , dan output Y bernilai “1” ketika kedua input
A dan B bernilai “0”, dan output Y menjadi “0” untuk nilai-nilai input yang lain.
Symbol dari NOR Gate
6. EX – OR Gate
Exclusive-OR dinyatakan dalam Y = A.B + A.B atau disederhanakan. Output
menjadi “0” ketika input A dan B pada level yang sama, dan output Y menjadi bernilai
“1” ketika kedua input mempunyai level yang berbeda

B. Karnaugh Map

Peta karnaugh atau karnaugh mapping adalah suatu metode yang digunakan untuk
menyederhanakan suatu persamaan yang ada pada suatu aljabar Boolean. Adapun tahapan
dalam menggunakan suatu peta karnaugh adalah :

1. Buat tabel kebenaran sehingga kita dapat melihat input maupun output yang
selanjutnya dapat kita masukkan dalam peta Karnaugh.
2. Input dan output yang ada di dalam tabel kebenaran kita masukkan dalam peta
Karnaugh.
Contoh :

Misalkan kita mempunyai tabel kebenaran seperti diatas maka kita dapat memasukkan nilai
yang ada pada tabel tersebut ke dalam peta Karnaugh.
1.3 Alat dan Bahan
A. Trainer Kit
B. Kabel Jumper female to female
C. Adaptor 5 Volt

1.4 Langkah Percobaan


A. Langkah Percobaan AND Gate
1. Siapkan Alat dan Bahan
2. Sambungkan input gerbang yang dipilih dengan push button menggunakan kabel
jumper pada AND gate in-1A dengan switch-1 kemudian in-1B dengan switch-2.
3. Sambungkan output-1 gerbang yang dipilih dengan led active high menggunakan
kabel jumper.
4. Jika sudah tersambung semua, lakukan percobaan dengan menekan push button untuk
mengetahui keluaran pada led.
5. Amati dan catat hasil percobaan pada tabel kebenaran yang telah disediakan.

B. Langkah Percobaan OR Gate


1. Siapkan Alat dan Bahan
2. Sambungkan input gerbang yang dipilih dengan push button menggunakan kabel
jumper pada OR gate in-1A dengan switch-1 kemudian in-1B dengan switch-2.
3. Sambungkan output-1 gerbang yang dipilih dengan led active high menggunakan
kabel jumper
4. Jika sudah tersambung semua, lakukan percobaan dengan menekan push button untuk
mengetahui keluaran pada led
5. Amati dan catat hasil percobaan pada tabel kebenaran yang telah disediakan.

C. Langkah Percobaan NOT Gate


1. Siapkan Alat dan Bahan
2. Sambungkan input gerbang yang dipilih dengan push button menggunakan kabel
jumper pada NOT gate in-1A.
3. Sambungkan output-1 gerbang yang dipilih dengan led active high menggunakan
kabel jumper.
4. Jika sudah tersambung semua, lakukan percobaan dengan menekan push button untuk
mengetahui keluaran pada led.
5. Amati dan catat hasil percobaan pada tabel kebenaran yang telah disediakan.

D. Langkah Percobaan NAND Gate


1. Siapkan Alat dan Bahan
2. Sambungkan input gerbang yang dipilih dengan push button menggunakan kabel
jumper pada NAND gate in-1A dengan switch-1 kemudian in-1B dengan switch-2.
3. Sambungkan output-1 gerbang yang dipilih dengan led active high menggunakan
kabel jumper.
4. Jika sudah tersambung semua, lakukan percobaan dengan menekan push button untuk
mengetahui keluaran pada led.
5. Amati dan catat hasil percobaan pada tabel kebenaran yang telah disediakan.

E. Langkah Percobaan NOR Gate


1. Siapkan Alat dan Bahan
2. Sambungkan input gerbang yang dipilih dengan push button menggunakan kabel
jumper pada NOR gate in-1A dengan switch-1 kemudian in-1B dengan switch-2.
3. Sambungkan output-1 gerbang yang dipilih dengan led active high menggunakan
kabel jumper.
4. Jika sudah tersambung semua, lakukan percobaan dengan menekan push button untuk
mengetahui keluaran pada led.
5. Amati dan catat hasil percobaan pada tabel kebenaran yang telah disediakan.

F. Langkah Percobaan EX – OR Gate


1. Siapkan Alat dan Bahan
2. Sambungkan input gerbang yang dipilih dengan push button menggunakan kabel
jumper pada EX - OR gate in-1A dengan switch-1 kemudian in-1B dengan switch-2.
3. Sambungkan output-1 gerbang yang dipilih dengan led active high menggunakan
kabel jumper.
4. Jika sudah tersambung semua, lakukan percobaan dengan menekan push button untuk
mengetahui keluaran pada led.
5. Amati dan catat hasil percobaan pada tabel kebenaran yang telah disediakan

1.5 Hasil Percobaan


A. Tabel Hasil Percobaan
1. Percobaan Pertama AND Gate
Tabel Kebenaran
A B Y

Foto Hasil Percobaan


2. Percobaan Kedua OR Gate
Tabel Kebenaran
A B Y

Foto Hasil Percobaan

3. Percobaan Ketiga NOT Gate


Tabel Kebenaran
A Y

Foto Hasil Percobaan

4. Percobaan Keempat NAND Gate


Tabel Kebenaran
A B Y

Foto Hasil Percobaan

5. Percobaan Kelima NOR Gate


Tabel Kebenaran
A B Y
Foto Hasil Percobaan

6. Percobaan Keenam EX – OR Gate


Tabel Kebenaran
A B Y

Foto Hasil Percobaan


7. Percobaan Ketujuh penyederhanaan logika menggunakan k-map
 Sederhanakam Persamaan berikut dan gambar rangkaian setelah disederhanakan
Y = A’BC + A’BC’ + AB’C’ + AB’C

 K – Map

 Tabel Kebenaran
A B Y

 Gambar Rangkaian
MODUL II
FLIP – FLOP DAN SISTEM ARITMATIKA DIGITAL

2.1 Tujuan Praktikum


A. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami operasi dasar rangkaian Flip - Flop.
B. Mahasiswa mampu membuat rangkaian Flip-Flop dari gerbang - gerbang dasar.
C. Mahasiswa mengetahui dan memahami aplikasi gerbang logika.
D. Mahasiswa mampu membuat rangkaian Adder dan Subtractor menggunakan gerbang-
gerbang dasar.

2.2 Dasar Teori


Rangkaaian Flip-Flop adalah rangkaian yang memiliki dua kondisi stabil (bistabil) dan
dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Flip-flop mempunyai dua Output (Keluaran)
yang salah satu outputnya merupakan komplemen Output yang lain.
A. RS Flip – flop

RS FF ini adalah dasar dari semua Flip-flop yang memiliki 2 gerbang inputan /
masukan yaitu R dan S. R artinya “RESET” dan S artinya “SET”. Flip-flop yang satu ini
mempunyai 2 keluaran / outputyaitu Q dan Q’.
Bila S diberi logika 1 dan R diberi logika 0, maka output Q akan berada pada logika 0
dan Q not pada logika 1. Bila R diberi logika 1 dan S diberi logika 0 maka keadaan output
akan berubah menjadi Q berada pada logik 1 dan Q not pada logika 0. Sifat paling penting
dari Flip-Flop adalah bahwa sistem ini dapat menempati salah satu dari dua keadaan stabil
yaitu stabil I diperoleh saat Q =1 dan Q not = 0, stabil ke II diperoleh saat Q=0 dan Q not.

B. Clock RS Flip – flop


Adalah clocked RS-FF yang dilengkapi dengan sebuah terminal pulsa clock. Pulsa
clock ini berfungsi mengatur keadaan Set dan Reset. Bila pulsa clock berlogik 0, maka
perubahan logik pada input R dan S tidak akan mengakibatkan perubahan pada output Q
dan Qnot. Akan tetapi apabila pulsa clock berlogik 1, maka perubahan pada input R dan S
dapat mengakibatkan perubahan pada output Q dan Q not. Berikut adalah gambar dari
Symbol dan Tabel kebenaran dari RS Flip – flop.

C. D Flip – flop

D Flip-flop merupakan salah satu jenis Flip-flop yang dibangun dengan menggunakan
Flip-flop RS. Perbedaan dengan Flip-flop RS terletak pada inputan R, padaD Flip-flop
inputan R terlebih dahulu diberi gerbang NOT. maka setiap masukan ke D FFini akan
memberi keadaan yang berbeda pada input RS, dengan demikian hanya terdapat 2 keadaan
“SET” dan “RESET” S=0 dan R=1 atau S=1 dan R=0, jadi dapat disi. Berikut adalah
gambar dari symbol dan data sheet D Flip – flop.

D. JK Flip – flop
Kelebihan JK Flip-flop adalah tidak adanya kondisi terlarang atau yang berarti di beri
berapapun inputan asalkan terdapat clock maka akan terjadi perubahan pada keluarannya /
outputnya. berikut adalah symbol dan tabel kebenaran dari JK Flip-Flop.

E. Adder dan Subtractor


1. Rangkaian Adder

Half Adder merupakan salah satu rangkan paling sederhana dimana rangkian ini
digunakan untuk menjumlahkan 1 bit biner. Half adder memiliki 2 buah terminal input
dan 2 buah terminial output, yaitu SUMMURY OUT(SUM) dan CARRY
OUT(CARRY).

2. Rangkaian Subtractor

Half Subtractor merupakan suatu rangkian yang dapat digunakan untuk mengurangi
1 bit bilanganbiner. Half subtractor memiliki 2 buah terminal input dan 2 buah terminal
output, yaitu SUMMURY OUT(SUM) dan BORROW OUT(CARRY).
2.3 Alat dan Bahan
A. Trainer Kit Flip – flop
B. Kabel jumper female to female
C. Adaptor 5V

2.4 Langkah Percobaan


A. RS Flip – flop
1. Siapkan alat dan bahan
2. Buatlah rangkaian S-R Flip-flop seperti gambar dibawah ini menggunakan gerbang
NAND 2 input
3. Sinyal masukan S dan R dihubungkan ke Switch dan output Q dan Q dihubungkan ke
LED.

4. Mintalah asisten praktikum untuk memastikan rangkaian sudah benar.


5. Hubungkan adaptor ke stop kontak dan trainer modul 2.
6. Nyalakan trainer modul 2.
7. Ubah kondisi input rangkaian sesuai dangan apa yang diperintahkan.
8. Catat hasil pada tabel.

B. Clock RS Flip – flop


1. Siapkan alat dan bahan.
2. Buatlah rangkaian S-R-C Flip-flop seperti gambar dibawah ini menggunakan gerbang
NAND 2 input.
3. Sinyal masukan S & R dihubungkan ke Switch, CLK = clock, dan output rangkaian Q
dan Q dihubungkan ke LED.

4. Mintalah asisten praktikum untuk memastikan rangkaian sudah benar.


5. Hubungkan adaptor ke stop kontak dan trainer modul 2.
6. Nyalakan trainer modul 2.
7. Ubah kondisi input rangkaian sesuai dangan apa yang diperintahkan.
8. Catat hasil pada tabel.
C. D Flip – flop
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Buatlah rangkaian D Flip-flop seperti gambar dibawah ini menggunakan Gerbang
NAND 2 input dan gerbang NOT.
3. Sinyal masukkan D dihubungkan ke Switch dan output rangkaian Q dan Q
dihubungkan ke LED.

4. Mintalah asisten praktikum untuk memastikan rangkaian sudah benar.


5. Hubungkan adaptor ke stop kontak dan trainer modul 2.
6. Nyalakan trainer modul 2.
7. Ubah kondisi input rangkaian sesuai dangan apa yang diperintahkan.
8. Catat hasil pada tabel.

D. JK Flip – flop
1. Siapkan alat dan bahan
2. Buatlah rangkaian J-K Flip-flop seperti gambar dibawah ini menggunakan gerbang
NAND 3 input dan gerbang NAND 2 input.
3. Sinyal masukkan J & K dihubungkan ke Switch, CLK = clock, dan output rangkaian
Q dan Q dihubungkan ke LED.

4. Mintalah asisten praktikum untuk memastikan rangkaian sudah benar.


5. Hubungkan adaptor ke stop kontak dan trainer modul 2.
6. Nyalakan trainer modul 2.
7. Ubah kondisi input rangkaian sesuai dangan apa yang diperintahkan.
8. Catat hasil pada tabel.

2.5 Hasil Percobaan


A. Tabel Hasil Percobaan

1. Percobaan Pertama RS Flip – flop


INPUT OUTPUT
A B Y

Gambar Percobaan

Input 1 Input 2

Input 3 Input 4

2. Percobaan Kedua Clock RS Flip – flop

INPUT OUTPUT
A B Y

Gambar Percobaan
Input 1 Input 2

Input 3 Input 4

3. Percobaan Ketiga D Flip – flop

INPUT OUTPUT
A B Y

Gambar Percobaan

Input 1 Input 2
Input 3 Input 4

4. Percobaan Keempat JK Flip – flop

INPUT OUTPUT
A B Y

Gambar Percobaan

Input 1 Input 2

Input 3 Input 4
MODUL III
SHIFT REGISTER

3.1 Tujuan Praktikum


A. Mahasiswa dapat memahami dan mempraktikkan rangkaian shift register Serial Input
Paralel Output.
B. Mahasiswa dapat memahami dan mempraktikkan rangkaian shift register Paralel Input
Serial Output
C. Mahasiswa dapat memahami dan mempraktikkan rangkaian shift register Paralel Input
Paralel Output.

3.2 Dasar Teori


Register geser (Shift register) merupakan salah satu piranti fungsional yang banyak
digunakan di dalam sistem digital. Pada sistem digital register geser digunakan untuk
menggeser suatu data. Pergeseran data pada register dapat dilakukan dalam dua arah yaitu ke
arah LSB (Low dua arah yaitu ke arah LSB (Low Significant Significant Bit) dan ke arah MSB
(Most Significant Bit). Register geser dikelompokkan sebagai rangkaian logika, dan oleh sebab
itu suatu register disusun dari flip-flop. Register geser digunakan sebagai memori sementara
dan untuk pergeseran data ke kiri atau ke kanan. Register geser dapat juga digunakan untuk
mengubah format data seri ke paralel atau sebaliknya.
Dalam penerapan shift register dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk pencetakan
uang di bank dan ATM, dImana shift register digunakan untuk mengontrol cetakan dan
memastikan bahwa setiap uang yang dicetak memiliki nomor serial unik. Contoh lainnya yaitu,
Teknologi pengenalan sidik jari. Shift register digunakan untuk mengontrol aliran data dari
sensor sidik jari ke memori, memungkinkan pengenalan yang lebih akurat. Shift Register secara
umum dilengkapi dengan sebuah Clear atau Reset sehingga rangkaian dapat di Set atau Reset
sesuai keinginan. Menurut pergerakan data yang dijalankan, Shift Register dapat dibagi menjadi
empat kelompok yaitu :
A. Serial Input Paralel Output
Data yang masuk ke Shift Register secara seri, satu bit data untuk setiap siklus Clock.
Sedangkan data yang keluar dalam bentuk parallel.
B. Paralel Input Serial Output
Data yang masuk ke Shift Register dalam bentuk paralel secara bersamaan dalam
siklus satu Clock. Output berbentuk seri dengan keluaran satu bit untuk setiap Clock.

C. Paralel Input Paralel Output


Data yang masuk ke Shift Register dalam bentuk paralel secara bersamaan dalam
satu siklus Clock. Output juga akan keluar secara bersamaan untuk siklus Clock
selanjutnya.

3.3 Alat dan Bahan


A. Trainer Kit Shift Register
B. Kabel jumper female to female
C. Adpator 5 Volt
3.4 Langkah Percobaan
A. Serial Input Paralel Output ( SIPO )
1. Siapkan alat dan bahan
2. Hubungkan vcc pada SIPO menggunakan kabel jumper
3. Hubungkan clock pada shift clock menggunakan kabel jumper
4. Hubungkan switch pull up menggunakan kabel jumper
5. Hubungkan switch pull up pada pin latch clock menggunakan kabel jumper
6. Hubungkan switch ke pin data input menggunakan kabel jumper
7. Hubungkan pin Mr pada modul ke VCC menggunakan kabel jumper
8. Hubungkan output enable ke ground menggunakan kabel jumper
9. Hubungkan Q0-Q7 secara urut pada LED (output) menggunakan kabel jumper
10. Nyalakan adaptor 5v dan sambungkan pada modul praktikum shift register
11. Tekan tombol power untuk menyalakan modul praktikum shift register
12. Amati dan catat menyesuaikan tabel hasil percobaan

B. Paralel Input Serial Output ( PISO )


1. Siapkan alat dan bahan
2. Hubungkan vcc pada modul PISO menggunakan kabel jumper
3. Hubungkan clock pada pin clock menggunakan kabel jumper
4. Hubungkan switch pull up menggunakan kabel jumper
5. Hubungkan switch pull up pada pin shift load menggunakan kabel jumper
6. Hubungkan switch ke inputan A-H secara urut menggunakan kabel jumper
7. Hubungkan pin clock inhibit ke ground menggunakan kabel jumper
8. Hubungkan pin QH ke LED (output) menggunakan kabel jumper
9. Nyalakan adaptor 5v dan sambungkan pada modul praktikum shift register
10. Tekan tombol power untuk menyalakan modul praktikum shift register
11. Amati dan catat menyesuaikan tabel hasil percobaan

C. Paralel Input Paralel Output ( PIPO )


1. Siapkan alat dan bahan
2. Hubungkan vcc pada modul PIPO menggunakan kabel jumper
3. Hubungkan clock pada pin Cp di modul praktikum menggunakan kabel jumper
4. Hubungkan pin Mr pada modul ke VCC menggunakan kabel jumper
5. Hubungkan pin D0-D5 (sebagai inputan) ke switch secara urut menggunakan kabel
jumper
6. Hubungkan pin Q0-Q5 (sebagai outputan) ke LED secara urut menggunakan kabel
jumper
7. Nyalakan adaptor 5v dan sambungkan pada modul praktikum shift register
8. Tekan tombol power untuk menyalakan modul praktikum shift register
9. Amati dan catat menyesuaikan tabel hasil percobaan
3.5 Hasil Percobaan
A. Tabel Hasil Percobaan
1. Serial Input Paralel Output ( SIPO )

INPUT OUTPUT
Data Q0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7
00001111
00110011
01010101
11100110
10110011

Data Timing Diagram

00001111

00110011

01010101

11100110

10110011

Data 1 Data 2

Data 3 Data 4
Data 5

2. Paralel Input Serial Output ( PISO )

Data D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0
10101010
01010101
11001100

Data Timing Diagram

10101010

01010101

11001100

D7 D6

D5 D4
D3 D2

D1 D0

3. Paralel Input Paralel Output ( PIPO )

INPUT OUTPUT
Desimal Biner Q0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
35
38
45
51
58
60

Foto 1 Foto 2

Foto 3 Foto 4
Foto 5 Foto 6
MODUL IV
COUNTER & DISPLAY

4.1 Tujuan Praktikum


A. Mahasiswa mampu memahami dan mempraktekkan rangkaian Decoder BCD to 7 segment
B. Mahasiswa mampu memahami dan mempraktekkan 4 Bit up dan down counter
C. Mahasiswa mampu memahami dan mempraktekkan 4 Bit Binary dan Decade counter
D. Mampu mensimulasikan bermacam-macam pengaplikasian counter

4.2 Dasar Teori


Counter adalah rangkaian logika sekuensial yang dapat berfungsi untuk menghitung
jumlah pulsa yang masuk yang dinyatakan bilangan biner. counter inidibentuk dari beberapa
buah rangkaian flip-flop atau bistabil multivibrator yang jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan.
A. BCD to 7 Segment

Seven segment merupakan bagian-bagian yang digunakan untuk menampilkanangka


atau bilangan decimal. Seven segment tersebut terbagi menjadi 7 batang LED yang disusun
membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang disebut DOT Matriks. Setiap
input yang diterima, maka decoder akan mengeluarkan kombinasi output yang membentuk
suatu bilangan decimal ( 0 sampai 9) pada 7 segmen display.
B. 4 Bit up dan down counter
1. 4 Bit up Counter

4-bit binary up/down counter adalah suatu rangkaian kombinasional gerbang-


gerbang logika yang merepresentasikan kerja counter (penghitung) baik maju maupun
mundur bilangan biner 4 bit. Counter ini dapat menghitung biangan biner dengan
urutan dari bawah ke atas. Apabila digunakan 4 buah flip-flop, maka kita dapat
melakukan hitunga paling tinggi adalah 1111. Counter yang dapat menghitung sampai
1111 disebut 4 bit binary counter. Oleh karena dapat menghitung dengan cara ke atas,
maka disebut pula asynchronous 4 binary up counter.

2. 4 Bit down Counter

Prinsip kerja dari counter ini adalah kebalikan dari up counter, yaitu menghitung
bilangan biner dengan urutan mulai dari atas ke bawah (dari besarke kecil). Prinsip
kerjanyapun tidak jauh berbeda dari up counter.

C. 4 Bit Binary dan Decade Counter


1. 4 Bit Binary Counter
suatu rangkaian logika yang terdiri dari 4 buah Flip-Flop yang mampu
melaksanakan perhitungan sampai bilangan 16.
2. 4 Bit Decade Counter
Komponen ic yang mempunya 10 pin/kaki output yang dimana outputnya ini
menyala bergantian satu persatu tanpa jeda. IC Decade Counter ini termasuk jenisIC
TTL.

4.3 Alat dan Bahan


A. Trainer Kit Counter & Display
B. Kabel jumper female to female
C. Adaptor 5 Volt

4.4 Langkah Percobaan


A. BCD to 7 segment
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Sambungkan adaptor 5V pada trainer kit in 5V dan pastikan bahwa tombol power
dalam keadaan Off
3. Rangkailah pada modul Bcd to 7 segment dengan menggunakan switch sebagai inputan
nilai
4. Hubungkan Vcc modul Bcd to 7 segment
5. Hubungkan switch pada pin input A,B,C,D modul bcd to 7 segment
6. Lalu tekan tombol pada power hingga kondisi On
7. Lakukan percobaan yang telah ditentukan
8. Amati dan catat hasil percobaan yang telah disediakan

B. 4 Bit up dan down Counter


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Sambungkan adaptor 5V pada trainer kit in 5V dan pastikan bahwa tombol power
dalam keadaan Off
3. Rangkailah pada modul 4 bit up/down counter dengan menggunakan kabel jumper
sebagai inputan nilai
4. Hubungkan Vcc modul 4 bit up/down counter dan modul Bcd to 7 segment
5. Hubungkan pin A,B,C,D modul 4 bit up/down counter pada ground power
6. Hubungkan pin Qa,Qb,Qc,Qd modul 4 Bit Bcd up/down counter pada inputan
A,B,C,D modul bcd to 7 segment (sesuai angka)
7. Pada modul 4 bit up/down counter pin CLR disambungkan dengan ground (power) dan
pin LOAD disambungkan pada vcc (power)
8. Hubungkan pin UP dan pin DOWN pada switch pull up
9. Amati dan catat hasil percobaan yang telah disediakan

C. 4 Bit Binary dan Decade Counter


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Sambungkan adaptor 5V pada trainer kit in 5V dan pastikan bahwa tombol power
dalam keadaan Off
3. Rangkailah pada modul 4 Bit Binary/decade counter dengan menggunakan switch
pulse/clock sebagai inputan nilai
4. Hubungkan Vcc modul 4 Bit Binary/decade counter dan modul Bcd to 7 segment
5. Hubungkan pin R1,R2,R3,R4 modul 4 Bit Binary/decade counter pada ground
(power)
6. Hubungkan pin Qa,Qb,Qc,Qd modul 4 Bit Binary/decade counter pada inputan
A,B,C,D modul bcd to 7 segment (sesuai angka)
7. Pada modul 4 Bit Binary/decade counter pin CLKA disambungkan dengan switch
pulse/clk dan pin CLKB disambungkan pada pin Qa
8. Lalu tekan tombol pada power hingga kondisi On
9. Lakukan percobaan yang telah ditentukan
10. Amati dan catat hasil percobaan yang telah disediakan

4.5 Hasil Percobaan


A. Tabel Hasil Percobaan
1. BCD to 7 segment
INPUT OUTPUT
A B C D Menampilkan :
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

OUTPUT Timing Diagram

2. 4 Bit Binary / Decade Counter


OUTPUT
Menampilkan
Qa Qb Qc Qd
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Foto 1 Foto 2

Foto 3 Foto 4

Foto 5 Foto 6

Foto 7 Foto 8

Foto 9 Foto 10
MODUL V
APLIKASI GERBANG – GERBANG LOGIKA

5.1 Tujuan Praktikum


A. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang prinsip kerja dan penerapan decoder.
B. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang prinsip kerja dan penerapan encoder.
C. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang prinsip kerja dan penerapan
multiplexer.
D. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang prinsip kerja dan penerapan
demultiplexer.

5.2 Dasar Teori


A. Decoder
Decoder adalah rangkaian kombinasi yang mengkonversi informasi biner dari n input
menjadi maksimum 2n output.
Decoder 3 to 8 diagram blok :

Salah satu jenis IC Decoder adalah 74LS138. IC ini mempunyai 3 input biner dan 8 output,
dimana nilai output adalah ‘1’ untuk salah satu dari ke 8 jenis kombinasi inputnya.
B. Encoder
Encoder adalah Sirkuit kombinasi yang mengubah informasi biner menjadi garis n
output. Encoder 3 to 8 ( Encoder 8 hingga 3 baris juga dikenal sebagai Oktal to Binary
Encoder )
Blok diagram :

Salah satu jenis IC Encoder adalah SN54LS148. IC ini mempunyai 8 input biner dan
3 output, dimana nilai output adalah hasil bilangan oktal dari input tersebut

C. Multiplexer
Sebuah Multiplexer adalah rangkaian logika yang menerima beberapa input data
digital dan menyeleksi salah satu dari input tersebut pada saat tertentu, untuk dikeluarkan
pada sisi output. Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan
input dari multiplexer tersebut.
Blok diagram :

Salah satu penerapan dari multiplexer terdapat pada IC SN74153N. Ini merupakan
gabungan dua multiplexer.

D. Demultiplexer
Sebuah Demultiplexer adalah rangkaian logika yang menerima satu input data dan
mendistribusikan input tersebut ke beberapa output yang tersedia. Seleksi data-data input
dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari demultiplexer tersebut. Blok
diagram sebuah demultiplexer.
Blok Diagram :

Penerapan demultiplexer terdapat salah satunya pada IC CD74HC4051


5.3 Alat dan bahan
A. Trainer Kit Encoder/Decoder & Multiplexer/Demultiplexer
B. Kabel jumper female to female
C. Adaptor 12 Volt

5.4 Langkah Percobaan


A. Percobaan Decoder 3 to 8
1. Sambungkan adaptor 12v ke trainer kit in 12v dan pastikan tombol power dalam
kondisi OFF terlebih dahulu.
2. Rangkailah pada trainer kit pada bagian decoder 3 to 8 sesuai dengan gambar berikut

3. Sambungkan VCC yang ada diatas IC dan tekan tombol power hingga kondisi ON.

B. Percobaan Encoder 8 to 3
1. Sambungkan adaptor 12v ke trainer kit in 12v dan pastikan tombol power dalam
kondisi OFF terlebih dahulu.
2. Rangkailah pada trainer kit pada bagian encoder 8 to 3 sesuai dengan gambar berikut

3. Sambungkan VCC yang ada diatas IC dan tekan tombol power hingga kondisi ON

C. Percobaan Dual 4 In Multiplexer


1. Sambungkan adaptor 12v ke trainer kit in 12v dan pastikan tombol power dalam
kondisi OFF terlebih dahulu.
2. Rangkailah pada trainer kit pada bagian dual 4 in mux sesuai dengan gambar berikut
3. Sambungkan VCC yang ada diatas IC dan tekan tombol power hingga kondisi ON

D. Percobaan Demultiplexer
1. Sambungkan adaptor 12v ke trainer kit in 12v dan pastikan tombol power dalam
kondisi OFF terlebih dahulu.
2. Rangkailah pada trainer kit pada bagian Mux/Demux 4051 sesuai dengan gambar
berikut

3. Tombol tidak perlu ditekan yang artinya menggunakan sumber 5v

5.5 Hasil Percobaan


A. Tabel Hasil percobaan
1. Percobaan Decoder 3 to 8 ( IC SN74LS138N )
INPUTS
OUTPUTS
Enable Select
G1 G2A+G2B A B C Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7
Foto hasil percobaan 1 Foto hasil percobaan 2 Foto hasil percobaan 3

Foto hasil percobaan 4 Foto hasil percobaan 5 Foto hasil percobaan 6

Foto hasil percobaan 7 Foto hasil percobaan 8 Foto hasil percobaan 9

Foto hasil percobaan 10

2. Percobaan Encoder 8 to 3 ( IC SN74LS148N )


INPUTS OUTPUTS
E1 0 1 2 3 4 5 6 7 A0 A1 A1 GS EO
Foto hasil percobaan 1 Foto hasil percobaan 2 Foto hasil percobaan 3

Foto hasil percobaan 4 Foto hasil percobaan 5 Foto hasil percobaan 6

Foto hasil percobaan 7 Foto hasil percobaan 8 Foto hasil percobaan 9

Foto hasil percobaan 10


3. Percobaan Dual 4 In Multiplexer ( IC SN74153N )
SELECT INPUTS OUTPUTS
INPUT 1C0/ 1C1/ 1C2/ 1C3/ STROBE
1Y 2Y
B A 2CO 2C1 2C2 2C3 1G 2G

Foto hasil percobaan 1 Foto hasil percobaan 2 Foto hasil percobaan 3

Foto hasil percobaan 4 Foto hasil percobaan 5 Foto hasil percobaan 6

Foto hasil percobaan 7 Foto hasil percobaan 8 Foto hasil percobaan 9


4. Percobaan Demultiplexer 4051 ( IC CD74HC4051E )
INPUT OUTPUT
ON
Enable S2 S1 S0
CHANNEL

Ket : ON Channel = Active Low

Foto hasil percobaan 1 Foto hasil percobaan 2 Foto hasil percobaan 3

Foto hasil percobaan 4 Foto hasil percobaan 5 Foto hasil percobaan 6

Foto hasil percobaan 7 Foto hasil percobaan 8 Foto hasil percobaan 9

Anda mungkin juga menyukai