Anda di halaman 1dari 12

Ulil Kholili, Pengenalan Ilmu Rekam Medis Pada Masyarakat Serta Kewajiban Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit 2011

Pengenalan Ilmu Rekam Medis Pada Masyarakat Serta Kewajiban Tenaga


Kesehatan di Rumah Sakit
Introduction to Medical Records In Community Health Workers And Liabilities
at hospital
Ulil Kholili*
.
*Staf pengajar STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Abstrak
Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
Kemudian diperbaharui dengan PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam
medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan,
pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Rekam medis dapat digunakan sebagai salah satu alat bukti tertulis di pengadilan. Tenaga kesehatan yang
tidak membuat rekam medis selain mendapat sanksi hukum juga dapat dikenakan sanksi disiplin dan etik
sesuai dengan UU Praktik Kedokteran, Peraturan KKI, Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) dan
Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia (KODEKGI).
Kata Kunci : Rekam Medis, Tenaga Kesehatan, Masyarakat

Abstract
Medical record is a file that contains records and documents concerning patient identification,
examination, treatment, action and other services to patients in health care facilities. Then updated with
PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 medical records in question are files that contain records
and documents including patient identification, examination results, treatment given, as well as measures
and other services that have been given to the patient. Medical records can be used as one of the written
evidence in court. Health workers who do not make medical records in addition to getting the legal
sanction is also subject to discipline and ethics in accordance with the Medical Practice Act, Regulations
KKI, Code of Medical Ethics Indonesia (KODEKI) and the Code of Ethics Dentistry Indonesia
(KODEKGI).

Keywords: Medical Records, Health Workers, Community

Alamat Korespodensi : Ulil Kholili, STIKes Hang Tuah Pekanbaru Prodi D III Perekam dan Informatika Kesehatan
(PIKES), Jalan Mustafa Sari No. 5 Tangkerang Selatan Pekanbaru Riau, HP : 08126889636.

Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol.1, No.2, Mei 2011 61


Ulil Kholili, Pengenalan Ilmu Rekam Medis Pada Masyarakat Serta Kewajiban Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit 2011

Pendahuluan penyelenggaraan praktik kedokteran yang


Peningkatan pelayanan kesehatan berkaitan dengan aspek hukum yang
ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, berlaku baik untuk rumah sakit negeri,
kenyamanan dan kemampuan hidup sehat swasta, khusus, puskesmas, perorangan
bagi setiap warga negara dalam rangka dan pelayanan kesehatan lain. Rekam
mewujudkan derajat kesehatan yang medis merupakan hal yang sangat
optimal sebagai salah satu unsur menentukan dalam menganalisa suatu
kesejahteraan umum sebagaimana yang kasus sebagai alat bukti utama yang
diamanatkan di dalam pembukaan akurat.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Rekam Medis
Indonesia Tahun 1945.
Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU
Tenaga Kesehatan sebagai salah satu
No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik
komponen utama pemberi pelayanan
Kedokteran, yang dimaksud dengan rekam
kesehatan kepada masyarakat mempunyai
medis adalah berkas yang berisi catatan
peranan yang sangat penting karena terkait
dan dokumen tentang identitas pasien,
langsung dengan mutu pelayanan.
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
Penyelenggaraan upaya kesehatan harus
pelayanan lain yang telah diberikan kepada
dilakukan oleh dokter dan dokter gigi yang
pasien.
memiliki etik dan moral tinggi, keadilan
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan
dan kewenangan yang secara terus
Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang
menerus harus ditingkatkan. Salah satu
Rekam Medis, dijelaskan bahwa rekam
unsur utama dalam sistem pelayanan
medis merupakan berkas yang berisikan
kesehatan yang prima adalah tersedianya
catatan dan dokumen tentang identitas
pelayanan medis oleh dokter dan dokter
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
gigi dengan kualitasnya yang terpelihara
dan pelayanan lain kepada pasien pada
sesuai dengan amanah Undang-Undang
sarana pelayanan kesehatan.
Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kemudian diperbaharui dengan
Kedokteran. Dalam penyelenggaraan
PERMENKES No : 269/MENKES/PER/
praktik kedokteran, setiap dokter dan
III/2008 yang dimaksud rekam medis
dokter gigi wajib mengacu pada standar,
adalah berkas yang berisi catatan dan
pedoman dan prosedur yang berlaku
dokumen antara lain identitas pasien, hasil
sehingga masyarakat mendapat pelayanan
pemeriksaan, pengobatan yang telah
medis secara profesional dan aman.
diberikan, serta tindakan dan pelayanan
Sebagai salah satu fungsi pengaturan
lain yang telah diberikan kepada pasien.
dalam UU Praktik Kedokteran yang
Kedua pengertian rekam medis diatas
dimaksud adalah pengaturan tentang
menunjukkan perbedaan yaitu Permenkes
rekam medis yaitu pada Pasal 46 dan Pasal
Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 hanya
47. Permasalahan dan kendala utama pada
menekankan pada sarana pelayanan
pelaksanaan rekam medis adalah dokter
kesehatan, sedangkan dalam UU Praktik
dan dokter gigi tidak menyadari
Kedokteran tidak. Ini menunjukan
sepenuhnya manfaat dan kegunaan rekam
pengaturan rekam medis pada UU Praktik
medis, baik pada sarana pelayanan
Kedokteran lebih luas, berlaku baik untuk
kesehatan maupun pada praktik
sarana kesehatan maupun di luar sarana
perorangan, akibatnya rekam medis dibuat
kesehatan. Namun dengan terbitnya
tidak lengkap, tidak jelas dan tidak tepat
PERMENKES No: 269 / MENKES / PER
waktu. Saat ini telah ada pedoman rekam
/ III / 2008 sudah tidak ada perbedaan lagi.
medis yang diterbitkan oleh Departemen
Kesehatan RI, namun pedoman tersebut
hanya mengatur rekam medis rumah sakit.
Karena itu, diperlukan acuan rekam medis

Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol.1, No.2, Mei 2011 62


Ulil Kholili, Pengenalan Ilmu Rekam Medis Pada Masyarakat Serta Kewajiban Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit 2011

Isi Rekam Medis Statistik Kesehatan


Catatan Rekam medis dapat digunakan sebagai
Merupakan uraian tentang identitas bahan statistik kesehatan, khususnya untuk
pasien, pemeriksaan pasien, diagnosis, mempelajari perkembangan kesehatan
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain masyarakat dan untuk menentukan jumlah
baik dilakukan oleh dokter dan dokter gigi penderita pada penyakit-penyakit tertentu.
maupun tenaga kesehatan lainnya sesuai
Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin
dengan kompetensinya.
dan Etik
Dokumen Rekam medis merupakan alat bukti
Merupakan kelengkapan dari catatan tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam
tersebut, antara lain foto rontgen, hasil penyelesaian masalah hukum, disiplin dan
laboratorium dan keterangan lain sesuai etik.
dengan kompetensi keilmuannya.
Penyelenggaraan Rekam Medis
Jenis Rekam Medis
Pasal 46 ayat (1) UU Praktik
Rekam medis konvensional
Kedokteran menegaskan bahwa dokter dan
Rekam medis elektronik
dokter gigi wajib membuat rekam medis
Manfaat Rekam Medis Secara Umum dalam menjalankan praktik kedokteran.
Pengobatan Pasien Setelah memberikan pelayanan praktik
Rekam medis bermanfaat sebagai dasar kedokteran kepada pasien, dokter dan
dan petunjuk untuk merencanakan dan dokter gigi segera melengkapi rekam
menganalisis penyakit serta merencanakan medis dengan mengisi atau menulis semua
pengobatan, perawatan dan tindakan medis pelayanan praktik kedokteran yang telah
yang harus diberikan kepada pasien. dilakukannya. Setiap catatan dalam rekam
medis harus dibubuhi nama, waktu, dan
Peningkatan Kualitas Pelayanan tanda tangan petugas yang memberikan
Membuat Rekam Medis bagi pelayanan atau tindakan. Apabila dalam
penyelenggaraan praktik kedokteran pencatatan rekam medis menggunakan
dengan jelas dan lengkap akan teknlogi informasi elektronik, kewajiban
meningkatkan kualitas pelayanan untuk membubuhi tanda tangan dapat diganti
melindungi tenaga medis dan untuk dengan menggunakan nomor identitas
pencapaian kesehatan masyarakat yang pribadi/personal identification number
optimal. (PIN). Dalam hal terjadi kesalahan saat
Pendidikan dan Penelitian melakukan pencatatan pada rekam medis,
Rekam medis yang merupakan catatan dan berkas tidak boleh dihilangkan
informasi perkembangan kronologis atau dihapus dengan cara apapun.
penyakit, pelayanan medis, pengobatan Perubahan catatan atas kesalahan dalam
dan tindakan medis, bermanfaat untuk rekam medis hanya dapat dilakukan
bahan informasi bagi perkembangan dengan pencoretan dan kemudian dibubuhi
pengajaran dan penelitian dibidang profesi paraf petugas yang bersangkutan. Lebih
kedokteran dan kedokteran gigi. lanjut penjelasan tentang tata cara ini dapat
dibaca pada Peraturan Menteri Kesehatan
Pembiayaan tentang Rekam Medis dan pedoman
Berkas rekam medis dapat dijadikan pelaksanaannya.
petunjuk dan bahan untuk menetapkan Kepemilikan Rekam Medis
pembiayaan dalam pelayanan kesehatan Sesuai UU Praktek Kedokteran, berkas
pada sarana kesehatan. Catatan tersebut rekam medis menjadi milik dokter, dokter
dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan gigi, atau sarana pelayanan kesehatan,
kepada pasien.

Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol.1, No.2, Mei 2011 63


Ulil Kholili, Pengenalan Ilmu Rekam Medis Pada Masyarakat Serta Kewajiban Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit 2011

sedangkan isi rekam medis dan lampiran tidak melakukan yang seharusnya
dokumen menjadi milik pasien. dilakukan (ingkar janji/wanprestasi) dalam
hubungan dokter dengan pasien.
Penyimpanan Rekam Medis
Rekam medis harus disimpan dan Sanksi Disiplin dan Etik
dijaga kerahasiaan oleh dokter, dokter gigi Tenaga kesehatan yang tidak membuat
dan pimpinan sarana kesehatan. Batas rekam medis selain mendapat sanksi
waktu lama penyimpanan menurut hukum juga dapat dikenakan sanksi
Peraturan Menteri Kesehatan paling lama disiplin dan etik sesuai dengan UU Praktik
5 tahun dan resume rekam medis paling Kedokteran, Peraturan KKI, Kode Etik
sedikit 25 tahun. Kedokteran Indonesia (KODEKI) dan
Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia
Aspek Hukum, Disiplin, Etik dan
(KODEKGI).
Kerahasiaan Rekam Medis
Dalam Peraturan Konsil Kedokteran
Rekam Medis Sebagai Alat Bukti Indonesia Nomor 16/KKI/PER/VIII/2006
Rekam medis dapat digunakan sebagai tentang Tata Cara Penanganan Kasus
salah satu alat bukti tertulis di pengadilan. Dugaan Pelanggaran Disiplin MKDKI dan
Kerahasiaan Rekam Medis MKDKIP, ada tiga alternatif sanksi
Setiap tenaga kesehatan dalam disiplin yaitu :
melaksanakan praktik kedokteran wajib 1. Pemberian peringatan tertulis.
menyimpan kerahasiaan yang menyangkut 2. Rekomendasi pencabutan surat
riwayat penyakit pasien yang tertuang tanda registrasi atau surat izin
dalam rekam medis. Rahasia kedokteran praktik.
tersebut dapat dibuka hanya untuk 3. Kewajiban mengikuti pendidikan
kepentingan pasien untuk memenuhi atau pelatihan di institusi
permintaan aparat penegak hukum (hakim pendidikan.
majelis), permintaan pasien sendiri atau Selain sanksi disiplin, dokter dan dokter
berdasarkan ketentuan perundang- gigi yang tidak membuat rekam medis
undangan yang berlaku. Berdasarkan Kitab dapat dikenakan sanksi etik oleh organisasi
Undang-Undang Hukum Acara Pidana, profesi yaitu Majelis Kehormatan Etik
rahasia kedokteran (isi rekam medis) baru Kedokteran (MKEK) dan Majelis
dapat dibuka bila diminta oleh hakim Kehormatan Etik Kedokteran Gigi
majelis di hadapan sidang majelis. Dokter (MKEKG).
dan dokter gigi bertanggung jawab atas
kerahasiaan rekam medis sedangkan Definisi Dan Isi Rekam Medis Sesuai
kepala sarana pelayanan kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan RI No:
bertanggung jawab menyimpan rekam 269/Menkes/Per/III/2008
medis. Menurut PERMENKES No:
269/MENKES/PER/III/2008 yang
Sanksi Hukum dimaksud rekam medis adalah berkas yang
Dalam Pasal 79 UU Praktik Kedokteran berisi catatan dan dokumen antara lain
secara tegas mengatur bahwa setiap tenaga identitas pasien, hasil pemeriksaan,
kesehatan yang dengan sengaja tidak pengobatan yang telah diberikan, serta
membuat rekam medis dapat dipidana tindakan dan pelayanan lain yang telah
dengan pidana kurungan paling lama 1 diberikan kepada pasien. Catatan
(satu) tahun atau denda paling banyak Rp merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). tenaga kesehatan mengenai tindakan-
Selain tanggung jawab pidana, dokter dan tindakan yang dilakukan kepada pasien
dokter gigi yang tidak membuat rekam dalam rangka palayanan kesehatan.
medis juga dapat dikenakan sanksi secara
perdata, karena dokter dan dokter gigi

Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol.1, No.2, Mei 2011 64


Ulil Kholili, Pengenalan Ilmu Rekam Medis Pada Masyarakat Serta Kewajiban Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit 2011

Bentuk Rekam Medis dalam berupa 5. Diagnosis


manual yaitu tertulis lengkap dan jelas dan 6. Rencana penatalaksanaan
dalam bentuk elektronik sesuai ketentuan. 7. Pengobatan dan atau tindakan
Rekam medis terdiri dari catatan-catatan 8. Persetujuan tindakan bila perlu
data pasien yang dilakukan dalam 9. Catatan obsservasi klinis dan hasil
pelayanan kesehatan. Catatan-catatan pengobatan
tersebut sangat penting untuk pelayanan 10. Ringkasan pulang (discharge
bagi pasien karena dengan data yang summary)
lengkap dapat memberikan informasi 11. Nama dan tanda tangan dokter,
dalam menentukan keputusan baik dokter gigi atau tenaga kesehatan
pengobatan, penanganan, tindakan medis tertentu yang memberikan pelayanan
dan lainnya. Tenaga kesehatan diwajibkan kesehatan.
membuat rekam medis sesuai aturan yang 12. Pelayanan lain yang telah diberikan
berlaku. oleh tenaga kesehatan tertentu.
13. Untuk kasus gigi dan dilengkapi
Isi Rekam Medis
Menurut PERMENKES No: dengan odontogram klinik.
269/MENKES/PER/III/2008 data-data Ruang Gawat Darurat Data pasien rawat
yang harus dimasukkan dalam Rekam inap yang harus dimasukkan dalam rekam
medis dibedakan untuk pasien yang medis sekurang-kurangnya antara lain:
1. Identitas Pasien
diperiksa di unit rawat jalan dan rawat inap
2. Kondisi saat pasien tiba di sarana
dan gawat darurat. Setiap pelayanan baik
rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat pelayanan kesehatan
3. Identitas pengantar pasien
dapat membuat rekam medis dengan data-
4. Tanggal dan waktu.
data sebagai berikut:
5. Hasil Anamnesis (sekurang-
Pasien Rawat Jalan Data pasien rawat jalan
yang dimasukkan dalam medical record kurangnya keluhan, riwayat
sekurang-kurangnya antara lain: penyakit.
6. Hasil Pemeriksaan Fisik dan
1. Identitas Pasien
2. Tanggal dan waktu.
penunjang medis.
7. Diagnosis
3. Anamnesis (sekurang-kurangnya
8. Pengobatan dan/atau tindakan
keluhan, riwayat penyakit).
9. Ringkasan kondisi pasien sebelum
4. Hasil Pemeriksaan fisik dan
penunjang medis. meninggalkan pelayanan unit gawat
5. Diagnosis
darurat dan rencana tindak lanjut.
10. Nama dan tanda tangan dokter,
6. Rencana penatalaksanaan
7. Pengobatan dan atau tindakan
dokter gigi atau tenaga kesehatan
8. Pelayanan lain yang telah diberikan
tertentu yang memberikan pelayanan
kepada pasien. kesehatan.
11. Sarana transportasi yang digunakan
9. Untuk kasus gigi dan dilengkapi
dengan odontogram klinik dan bagi pasien yang akan dipindahkan
10. Persetujuan tindakan bila perlu.
ke sarana pelayanan kesehatan lain
Data pasien rawat inap yang dimasukkan dan
12. Pelayanan lain yang telah diberikan
dalam rekam medis, sekurang-kurangnya
antara lain: oleh tenaga kesehatan tertentu.
1. Identitas Pasien
Contoh data identitas pasien antara lain:
2. Tanggal dan waktu.
1. Nama
3. Anamnesis (sekurang-kurangnya 2. Jenis Kelamin
keluhan, riwayat penyakit) 3. Tempat Tanggal lahir
4. Hasil Pemeriksaan Fisik dan 4. Umur
penunjang medis. 5. Alamat :

Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol.1, No.2, Mei 2011 65


Ulil Kholili, Pengenalan Ilmu Rekam Medis Pada Masyarakat Serta Kewajiban Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit 2011

6. Pekerjaan : pendukung sebagai pengembangan dari


7. Pendidikan : kompetensi dasar.
8. Golongan Darah : Di bawah ini merupakan 2 kategori
9. Status pernikahan : kompetensi yang harus dimiliki profesi
10. Nama orang tua : perekam medis dan informasi kesehatan,
11. Pekerjaan Orang tua : yaitu:
12. Nama suami/istri : Kompetensi Pokok Perekam Medis Dan
Data rekam medis diatas dapat Informasi Kesehatan ,meliputi:
ditambahkan dan dilengkapi sesuai 1. Klasifikasi & Kodifikasi Penyakit,
kebutuhan yang ada dalam pelayanan Masalah-masalah Yang Berkaitan
kesehatan. Dengan Kesehatan dan Tindakan
Medis
Kompetensi Petugas / Perekam Medis
2. Aspek Hukum & Etika Profesi
Berdasarkan Peraturan Menteri
3. Manajemen Rekam Medis &
Kesehatan RI No. 377/MENKES/SK /III
/2007 tentang Standar Profesi Perekam Informasi Kesehatan
4. Menjaga Mutu Rekam Medis
Medis, bahwa ada 2 kategori kompetensi
5. Statistik Kesehatan
yang harus dimiliki perekam medis dan
informasi kesehatan. Kategori tersebut Kompetensi Pendukung Perekam Medis
adalah : Dan Informasi Kesehatan, meliputi:
1. Kemitraan Profesi
1. Kompetensi Pokok
2. Manajemen Unit Kerja Rekam
2. Kompetensi Pendukung
Kedua-duanya harus dimiliki oleh Medis
seorang perekam medis dan informasi Jadi seorang perekam medis dan
kesehatan untuk menjalankan tugas di informasi kesehatan harus menguasai 7
sarana pelayanan kesehatan. Kompetensi butir kompetensi di atas yang dibagi
perekam medis dan informasi kesehatan menjadi kompetensi pokok dan
merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan pendukung. Penjabaran dari ketujuh butir
perilaku yang harus dimiliki oleh seorang kompetensi tersebut akan dibahas di
profesi perekam medis dan informasi bawah ini.
1. Kompetensi yang pertama yaitu
kesehatan dalam melakukan tanggung
jawab diberbagai tatanan pelayanan Klasifikasi & Kodifikasi Penyakit,
kesehatan. Seorang perekam medis dan masalah yang berkaitan dengan
informasi kesehatan harus mempunyai kesehatan dan tindakan medis,
pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku artinya bahwa seorang profesi
yang merupakan kompetensi dari perekam medis dan informasi
profesinya. kesehatan harus mampu menetapkan
Kompetensi pokok merupakan kode penyakit dan tindakan dengan
kompetensi mutlak yang harus dimiliki tepat sesuai klasifikasi yang
oleh profesi perekam medis. Sedangkan diberlakukan di Indonesia (ICD-10)
kompetensi pendukung merupakan tentang penyakit dan tindakan medis
kemampuan yang harus dimiliki sebagai dalam pelayanan dan manajemen
pengembangan pengetahuan dan kesehatan. Untuk menguasai
ketrampilan dasar untuk mendukung tugas. kompetensi yang pertama seorang
Artinya bahwa seorang profesi perekam perekam medis harus memiliki
medis harus menguasai kompetensi pokok pengetahuan tentang Ilmu Penyakit,
yang telah ditetapkan oleh organisasi Nomenklatur & Klasifikasi Penyakit,
profesi untuk menjalankan kegiatan rekam Klasifikasi Tindakan, Terminologi
medis dan informasi kesehatan, selain itu Medis, Anatomi Fisiologi, Biologi
juga harus menguasai kompetensi Manusia, Patologi. Kompetensi yang
kedua yaitu Aspek Hukum dan Etika

Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol.1, No.2, Mei 2011 66


Ulil Kholili, Pengenalan Ilmu Rekam Medis Pada Masyarakat Serta Kewajiban Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit 2011

Profesi. Seorang perekam medis dan Lisensi dan akreditasi, Indikator


informasi kesehatan harus mampu Mutu Rekam Medis, Standar
melakukan tugas dalam memberikan Pelayanan Rekam Medis.
pelayanan rekam medis dan 5. Kompetensi yang kelima yaitu
informasi kesehatan yang bermutu Statistik Kesehatan. Seorang
tinggi dengan memperhatikan perekam medis dan informasi
perundangan dan etika profesi yang kesehatan harus mampu untuk
berlaku. menggunakan statistik kesehatan
2. Untuk dapat menguasai kompetensi untuk menghasilkan informasi dan
yang kedua seorang perekam medis perkiraan (forcasting) yang bermutu
harus memiliki pengetahuan tentang sebagai dasar perencanaan dan
Pengantar Ilmu Hukum, Hukum pengambilan keputusan di bidang
Kesehatan, Perundang-undangan pelayanan kesehatan. Pengetahuan
Kesehatan, Hak & Kewajiban yang harus dimiliki untuk
Tenaga Kesehatan, Pasien, mendukung kompetensi ini yaitu
Kerahasiaan Informasi Medis, Aspek pengetahuan tentang Biostatistik,
Hukum Rekam Medis, dan Etika Statistik Kesehatan, Epidemiologi,
Profesi. Sistem Pelaporan, Sistem Informasi
3. Kompetensi yang ketiga yaitu Kesehatan, Dasar-dasar Pemrogram-
Manajemen Rekam Medis dan an, dan Bentuk-bentuk penyajian
Informasi Kesehatan. Seorang informasi.
perekam medis dan informasi 6. Kompetensi keenam merupakan
kesehatan harus memiliki kompetensi pendukung pertama
kemampuan untuk mengelola rekam yaitu Manajemen Unit Rekam
medis dan informasi kesehatan Medis. Diharapkan perekam medis
sehingga memenuhi kebutuhan dan informasi kesehatan mampu
pelayanan medis, administrasi & untuk mengelola unit kerja rekam
kebutuhan informasi kesehatan medis yang berhubungan dengan
sebagai bahan pengambilan perencanaan, pengorganisasian,
keputusan di bidang kesehatan. penataan dan pengontrolan Unit
Pengetahuan yang harus dimiliki Kerja Rekam Medis di sarana
untuk mendapatkan kompetensi ini pelayanan kesehatan. Sarana
meliputi Definisi & fungsi Rekam pelayanan kesehatan merupakan
Medis, Identifikasi Isi Rekam Medis, tempat yang memberikan pelayanan
Analisi kualitatif dan kuantitatif, kesehatan seperti praktek dokter,
Sistem Penamaan, Penomoran, balai pengobatan, Puskesmas, dan
Penyimpanan. rumah sakit. Pengetahuan yang
4. Kompetensi yang keempat yaitu dimiliki untuk mendapatkan
Menjaga dan Meningkatkan Mutu kompetensi ini adalah pengetahuan
Rekam Medis. Perekam medis dan tentang Prinsip-prinsip Manajemen,
informasi kesehatan harus mampu Rencara Strategik, Manajemen
melakukan perencanaan, Sumberdaya, Alur dan prosedur
melaksanakan, melakukan evaluasi kerja, Administrasi Perkantoran,
dan menilai mutu dari rekam medis. Ergonnomi, Standar Ruangan dan
Pengetahuan yang harus dimiliki Informasi Kesehatan, dan Proses
untuk mendapatkan kompetensi ini Pembelajaran.
yaitu pengetahuan tentang 7. Kompetensi yang ketujuh
Manajemen Mutu Pelayanan , merupakan kompetensi terakhir dari
Manajemen Mutu Rekam Medis dan perekam medis dan informasi
Informasi Kesehatan, Registrasi, kesehatan yaitu Kemitraan Profesi.

Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol.1, No.2, Mei 2011 67


Ulil Kholili, Pengenalan Ilmu Rekam Medis Pada Masyarakat Serta Kewajiban Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit 2011

Artinya bahwa perekam medis dan 5. Dasar-dasar pemrograman


informasi kesehatan diharapkan 6. Konsep-konsep Database
mempu untuk berkolaborasi inter Berkaitan dengan Kompetensinya maka
dan intra profesi yang terkait dalam Perekam medis harus mampu :
pelayanan kesehatan. 1. Mengelola, merencanakan,
Perekam medis mampu menetapkan melaksanakan, mengevaluasi dan
kode penyakit dan tindakan dengan tepat menilai mutu rekam medis dengan
sesuai klasifikasi internasional tentang memperhatikan mutu pelayanan,
penyakit dan tindakan medis dalam manajemen mutu rekam medis dan
pelayanan dan manajemen kesehatan. informasi kesehatan, teknik penilaian
1. Nomor kode diagnosis mutu, teknik peningkatan mutu;
2. Fungsi indeks penyakit audit rekam medis, sistem registrasi,
3. Registrasi lisensi dan akreditasi, dan ergonomi.
4. AplikasiICD-10 2. Menggunakan statistik kesehatan
5. Penyediaan informasi morbiditas & untuk menghasilkan informasi dan
mortalitas perkiraan yang bermutu tinggi
6. Manfaat data diagnosis dalam klaim sebagai dasar perencanaan dan
asuransi pengambilan keputusan di bidang
7. Etika koding , dll pelayanan kesehatan meliputi :
Perekam medis mampu melakukan Peranan statistik pelayanan
tugas dalam memberikan pelayanan rekam kesehatan, indikator pelayanan kese-
medis dan informasi kesehatan yang hatan, sistem informasi manajemen,
bermutu tinggi dengan memperhatikan Pengolahan dan analisis data (epi-
perundangan dan etika profesi yang info), pengenalan jaringan dan
berlaku dengan memperhatikan aplikasi komputer.
1. Hak dan kewajiban pasien 3. Mengelola sumber daya yang
2. Hak dan kewajiban tenaga kesehatan tersedia di unit kerja rekam medis
3. Kerahasiaan rekam medis untuk dapat mengikuti kemajuan
(penyimpanan, penggunaan untuk ilmu pengetahuan dan teknologi di
riset, retensi,pemusnahan) bidang Informasi kesehatan. Prinsip
4. Pelepasan informasi dan aksesnya manajemen, Rencana strategik,
5. Etika profesi ,dsb Manajemen SDM, Manajemen unit
Perekam medis mampu mengelola kerja, Produktivitas kerja, Alur –
rekam medis dan informasi kesehatan prosedur kerja, Perilaku organisasi,
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan Tata ruang/ tata letak, Standar
medis, administrasi dan kebutuhan peralatan unit kerja rekam medis,
informasi kesehatan sebagai bahan Administrasi perkantoran.
pengambilan keputusan di bidang
kesehatan dlm bentuk: Disamping itu, berkolaborasi inter dan
1. Manajemen isi rekam medis (fungsi intra profesi yang tekait dalam pelayanan
rekam medis, analisis kesehatan yg meliputi : Organisasi profesi,
kuantitatif/kualitatif,model system Leadership, Komunikasi efektif, Informasi
rekam medis) efektif dan efisien. Misalnya saja
2. Manajemen berkas (sistem penamaan, kemitraan profesi perekam medis dengan
sistem penomoran, sistem profesi farmasi, dokter, programmer,
penyimpanan, sistem retensi, keuangan, dan lain-lain. Pengetahuan yang
assembling, disain formulir, koding, harus dimiliki untuk menguasai
indeksing, pelaporan) kompetensi ke tujuh ini adalah
3. Manajemen kearsipan pengetahuan tentang Psikologi Sosial,
4. Aplikasi komputer Ilmu Perilaku, Tatakrama, Bahasa Inggris,

Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol.1, No.2, Mei 2011 68


Ulil Kholili, Pengenalan Ilmu Rekam Medis Pada Masyarakat Serta Kewajiban Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit 2011

Hubungan Antar Manusia, Organisasi penyakitnya. Hal ini menunjukkan bahwa


Profesi,dan Kepemimpinan. rekam medik sangat penting. Rekam
medik yang lengkap dan cermat adalah
Aspek Hukum Rekam Medis syarat mutlak bagi bukti dalam kasus
Beberapa waktu ini kita lagi medikolegal.
dihebohkan berita tentang Prita Mulyasari Kegunaan rekam medik ini dapat dilihat
pasien RS Omni Internasional, Tangerang, dari beberapa aspek antara lain sebagai
yang mengeluhkan pelayanan rumah sakit berikut :
itu lewat surat elektronik yang ditujukan
kepada teman-temannya namun pihak RS Aspek administrasi
menganggap hal ini sebagai pencemaran Rekam medik mempunyai arti
nama baik. Yang pada akhirnya Prita administrasi karena isinya menyangkut
dibebaskan bersyarat. Berkaitan dengan tindakan berdasarkan wewenang dan
pemberitaan ini yang menjadi permasalah- tanggung jawab bagi tenaga kesehatan.
an yaitu adanya rekam medis yang mana Aspek medis
akhirnya menimbulkan kesan tindakan Rekam medik mempunyai nilai medis
malpraktek. Setiap orang tentunya selalu karena catatan tersebut dipakai sebagai
ingin kesehatannya dapat berada dalam dasar merencanakan pengobatan dan
keadaan yang membaik. Dengan demikian perawatan yang akan diberikan.
selalu ada usaha untuk mempertahankan
Aspek hukum
kesehatan agar tidak mudah terserang
Rekam medik mempunyai nilai hukum
penyakit, untuk memenuhi kebutuhan
karena isinya menyangkut masalah adanya
kesehatan tiap insani sebagai makhluk
jaminan kepastian hukum atas dasar
sosial yang sangat terbatas kemampuannya
keadilan dalam usaha menegakkan hukum
untuk penyembuhan dirinya sendiri
serta bukti untuk menegakkan keadilan.
diperlukan suatu lembaga alternatif untuk
membantu melakukan penyembuhan. Aspek keuangan
Upaya yang dilakukan adalah tindakan Rekam medik dapat menjadi bahan
medik setelah persetujuan diperoleh antara untuk menetapkan pembayaran biaya
tenaga medis dan pasien. pelayanan kesehatan.
Fungsi Rekam Medis Aspek penelitian
Rekam medik sangat penting selain Rekam medik mempunyai nilai
untuk diagnosis dan pengobatan juga penelitian karena mengandung data atau
untuk evaluasi pelayanan kesehatan, informasi sebagai aspek penelitian dan
peningkatan efisiensi kerja melalui pengembangan ilmu pengetahuan di
penurunan mortalitas dan motilitas serta bidang kesehatan.
perawatan penderita yang lebih sempurna. Aspek pendidikan
Rekam medis harus berisi informasi Rekam medik mempunyai nilai
lengkap perihal proses pelayanan medis di pendidikan karena menyangkut data
masa lalu, masa kini dan perkiraan terjadi informasi tentang perkembangan
di masa yang akan datang. Kepemilikan kronologi, pelayanan medik terhadap
rekam medik ini sering menjadi pasien yang dapat dipelajari.
perdebatan di kalangan tenaga kesehatan,
karena dokter beranggapan bahwa dokter Aspek dokumentasi
berwenang penuh terhadap pasiennya akan Rekam medik mempunyai nilai
tetapi petugas rekam medik bersikeras dokumentasi karena merupakan sumber
mempertahankan berkas rekam medik di yang dipakai sebagai bahan
lingkungan kerjanya. Di lain pihak pasien pertanggungjawaban dan laporan.
sering memaksa untuk membawa atau Jadi rekam medik ini mempunyai arti
membaca berkas yang memuat-riwayat sebagai keterangan baik tertulis maupun

Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol.1, No.2, Mei 2011 69


Ulil Kholili, Pengenalan Ilmu Rekam Medis Pada Masyarakat Serta Kewajiban Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit 2011

rekaman tentang identitas, anamnesis, bekerja di Rumah Sakit terhadap tuntutan


pemeriksaan fisik, pemeriksaan laborato- dan gugatan ganti rugi menurut hukum
rium/radiology, diagnosis, segala pelayan- ialah dengan mengusahakan rekam medik
an dan tindakan medis yang diberikan kesehatan yang lengkap dan akurat.
kepada pasien baik pelayanan rawat jalan, Suatu rekaman medik yang baik
rawat inap, maupun pelayanan gawat membantu perawatan secara professional,
darurat yang diberikan kepada pasien. disamping memberikan refleksi mengenai
Untuk itu rekam medik mempunyai kualitas/ mutu/ perawatan/ pelayanan
makna yang lebih luas selain kegiatan kesehatan. Rekam medik kesehatan yang
pencatatan tapi juga sistem tertulis ini merupakan kunci dalam suatu
penyelenggaraan rekam medik. proses peradilan baik perdata maupun
Penyelenggaraan rekam medik adalah pidana.
proses yang dimulai pada saat pasien mulai Rekam medik juga dapat digunakan
masuk perawatan di sarana pelayanan untuk menguatkan pasien atau menolak
kesehatan. Data medik selama pelayanan bagi dokter atau rumah sakit, suatu
medis ditujukan dengan penanganan gugatan perdata atau tuntutan pidana yang
berkas rekam medik meliputi didasarkan pada kesalahan baik yang
penyelenggaraan dan penyimpanan. disengaja ataupun karena kelalaian. Hal ini
berarti rekam medik kesehatan mempunyai
Rekam Medis dan Malpraktek
Kemajuan ilmu pengetahuan dan kekuatan hukum sebagai salah satu unsur
teknologi di bidang kesehatan masukan dalam proses pengambilan
menyebabkan sering timbul gugatan dari keputusan oleh hakim.
pasien yang merasa dirugikan akibat Rekam Medik Sebagai Bukti Kasus
kesalahan dan kelalaian oleh dokter dalam Hukum
melaksanakan tindakan medik. Hal ini Rekam medik sebagai dokumen hukum
sering dikaitkan dengan sebagai kesalahan yakni sebagai alat bukti terkait adanya
dokter berupa tindakan malpraktek dokter suatu kasus dugaan malpraktik oleh dokter.
dalam mempergunakan keterampilan dan Alasannya bahwa rekam medik merupakan
ilmu pengetahuan yang lazim hasil diagnosa pasien yang dituangkan
dipergunakan untuk mengobati pasien dalam catatan medik atau rekam medik
bukan untuk menciderai atau melukai yang dilakukan oleh dokter. Oleh
bahkan membuat pasien menderita. karenanya rekam medis sangat terkait
dengan manajemen informasi kesehatan
Rekam medik sebagai rekaman
Rekam medik diisi oleh para pihak karena data-data yang dituangkan dalam
dalam satu transaksi terapeutik rekam medis dapat dipergunakan sebagai:
1. Alat komunikasi (informasi) dan
menampilkan kualitas pelayanan kesehatan
pada pasien. Sehubungan dengan hal dasar pengobatan bagi dokter, dokter
tersebut rekam medik harus ditandatangani gigi, dan memberikan pelayanan
oleh para pihak yang terlibat dalam medis
2. Masukan untuk menyusun laporan
pelayanan kesehatan yaitu para dokter dan
para pasien. Rekam medik dapat berfungsi epidemiologi penyakit dan
sebagai dokumen hukum di samping demografi (data sosial pasien) serta
sebagai bahan evaluasi di rumah sakit atau sistem informasi manajemen rumah
terhadap para pelayanan kesehatan dalam sakit.
3. Masukan untuk menghitung biaya
yaitu dokter karena dokterlah yang
berwenang memberikannya sebagaimana pelayanan, bahan untuk statistik
diatur dalam peraturan perundang- kesehatan, dan yang kelima sebagai
undangan. Salah satu usaha untuk bahan/pendidikan dan penelitian.
4. Dalam pembuktian rekam medik
melindungi rumah sakit dan dokter yang
terkait dugaan kasus malpraktek oleh

Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol.1, No.2, Mei 2011 70


Ulil Kholili, Pengenalan Ilmu Rekam Medis Pada Masyarakat Serta Kewajiban Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit 2011

dokter, dalam KUHAP bahwa rekam gigi segera melengkapi rekam medis
medik ini juga termasuk bagian dari dengan mengisi atau menulis semua
alat bukti surat. Alat bukti surat pelayanan praktik kedokteran yang telah
tersebut dapat dijadikan dasar dalam dilakukannya. Kesalahan pada penulisan
menentukan suatu tindak pidana atau pencatatan rekam medik tidak dapat
telah terjadi dan melalui catatan menimbulkan akibat hukum yang sangat
medik atau dokumen medik dapat besar dan hal ini dapat diperbaiki dengan
diketahui bahwa dokter telah lalai cara pencoretan serta dibubuhi paraf
dalam menjalankan tugas dan petugas yang bersangkutan dengan tidak
profesinya sebagaimana mestinya. menghilangkan atau mencoret kesalahan
Untuk itu dalam menegakkan tersebut.
diagnosa (membuat catatan medik) Dalam Pasal 79 UU Praktik Kedokteran
dokter harus selalu berpedoman menegaskan dipidana dengan pidana
kepada prosedur yang telah kurungan paling lama satu tahun atau
ditetapkan oleh ikatan profesinya, denda paling banyak Rp. 50 juta, setiap
sehingga dokter terhindar dari dokter dokter gigi yang dengan sengaja
tindakan kesalahan ataupun tidak memasang papan nama sebagaimana
kekeliruannya. dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1), dengan
Sanksi Tidak Membuat Rekam Medik sengaja tidak membuat rekam medis
dalam UU Praktik Kedokteran. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46
Dalam Pasal 46 UU Nomor 29 Tahun ayat (1) atau dengan sengaja tidak
2004 tentang Praktik Kedokteran memenuhi kewajiban sebagaimana
menegaskan “Pertama, setiap tenaga dimaksud dalam Pasal 51 huruf a, huruf b,
kesehatan dalam melakukan praktik huruf c, huruf d, atau huruf e.
kedokteran wajib membuat rekam medis”. Dengan demikian rekam medis
Kedua, menegaskan bahwa rekam medis digunakan sebagai pedoman atau
sebagaimana dimaksud pada ayat (I) harus perlindungan hukum yang mengikat
segera dilengkapi setelah pasien selesai karena di dalamnya terdapat segala catatan
menerima pelayanan kesehatan. tentang tindakan, pelayanan, terapi, waktu
Setiap catatan rekam medis harus terapi, tanda tangan dokter yang merawat,
dibubuhi nama, waktu dan tandatangan tanda tangan pasien yang bersangkutan,
petugas yang memberikan pelayanan atau dan lain-lain. Dengan kata lain rekam
tindakan”. Sedangkan dalam Pasal 47 UU medis dapat memberikan gambaran
tersebut menegaskan, pertama, ‘Dokumen tentang standar mutu pelayanan yang
rekam medis sebagaimana dimaksud diberikan oleh fasilitas pelayanan
dalam pasal 46 merupakan milik dokter, kesehatan maupun oleh tenaga kesehatan
dokter gigi, atau sarana pelayanan yang berwenang.
kesehatan, sedangkan isi rekam medis
merupakan milik pasien, kedua rekam Daftar Pustaka
medis sebagaimana dimaksud pada ayat Aspek Hukum Rekam Medis oleh Henny
(1) harus disimpan dan dijaga Saida Flora Harian Analisa 16 September
kerahasiaannya oleh tenaga kesehatan dan 2009.
pimpinan sarana pelayanan kesehatan, Manual Rekam Medis dari Konsil
ketiga, ketentuan mengenai rekam medis Kedokteran 2006.
sehagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
ayat (2) diatur dengan peraturan menteri”.
377/MENKES/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi
Kesimpulan Dan Saran
Setelah memberikan pelayanan praktik Perekam Medis.Peraturan Menteri
kedokteran kepada pasien, dokter, dokter Kesehatan RI NO: 269/MENKES

Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol.1, No.2, Mei 2011 71


Ulil Kholili, Pengenalan Ilmu Rekam Medis Pada Masyarakat Serta Kewajiban Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit 2011

/PER/III/2008 tentang Rekam Medis. Peraturan Menteri Kesehatan RI


Undang-undang RI Nomor 29 Tahun NO: 269/MENKES/PER/III/2008 tentang
2004 tentang Praktik Kedokteran. Rekam Medis.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. Undang-undang RI Nomor 29 Tahun
377/MENKES/SK/III/2007 tentang 2004 tentang Pratik Kedokteran
Standar Profesi Perekam Medis.

Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol.1, No.2, Mei 2011 72

Anda mungkin juga menyukai