PRODI : AGRIBISNIS
NIM : 122101008
A. TANAH HUMUS
Tanah humus mempunyai berbagai ciri- ciri khusus yang bisa dibedakan dengan
ciri-ciri tanah humus yang lainnya. Ciri- ciri atau karakteristik dari tanah humus adalah
sebagai berikut:
1. Berwarna gelap, yakni coklat maupun kehitam- hitaman. Tanah humus ini memiliki
warna yang gelap antara coklat hingga kehitam- hitaman. Selain mempunyai warna
gelap, di tanah humus ini juga terdapat bintik- bintik yang berwarna putih.
2. Memiliki tekstur yang gembur. Tanah humus memiliki tekstur yang sangat gembur
dan tidak keras seperti tanah liat ataupun tanah yang lainnya.
3. Biasanya terdapat pada lapisan bagian atas tanah, sehingga bersifat tidak stabil. Sifat
tidak stabil ini terutama terlihat ketika ada perubahan suhu, tingkat kelembaban,
ataupun aerasi.
4. Tanah humus bersifat kolodial dan amorfous. Sifat kolodial dan armofous ini artinya
bersifat menyerupai tanah liat, namun sifat daya serapnya lebih tinggi daripada tanah
liat.
5. Bersifat sangat subur. Tanah humus memiliki sifat yang sangat subur karena
terbentuk dari pelapukan daun dan juga bercampur dengan kotoran hewan dan
semacamnya.
Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik UMM 2
6. Mempunyai daya serap yang tinggi. Tanah humus ini mempunyai kemampuan daya
serap yang tinggi dalam hal menyerap air, dan hal ini merupakan sifat yang baik bagi
pertumbuhan tanaman.
7. Mempunyai kemampuan menambah atau meningkatkan kandungan berbagai
unsur hara
(magnesium, kalsium, dan kalium).
8. Banyak dijumpai di daerah tropis. Tanah humus merupakan tanah yang banyak
dijumpai di daerah tropis, seperti di Indonesia. Terutama wilayah yang paling sering
didapati tanah humus adalah wilayah jenis- jenis hujan seperti hujan tropis dimana
banyak ditemukan pepohonan
Tanah humus banyak dimanfaatkan untuk media budidaya kelapa, padi, dan nanas.
Tanah ini menyebar di berbagai daerah seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa
Barat, dan Papua, tanah humus memiliki kontribusi besar terhadap ketahanan dan
kesuburan tanah.
Pupuk organik atau humus dapat mengubah unsur hara yang tidak bisa
diserap tanaman menjadi unsur hara yang bisa diserap tanaman.
Tanah yang gembur memiliki pori-pori relatif yang lebih banyak untuk
menyalurkan dan menyimpan air.
Pada musim kemarau, tanah yang dipupuk menggunakan pupuk organik atau
humus bisa menyediakan air untuk tanaman lebih banyak.
Tanah di Indonesia yang subur tentu membantu para petani lebih mudah
dalam mengolahnya sebagai lahan pertanian maupun perkebunan. Sehingga
tak heran, jika kebanyakan masyarakat di Indonesia berprofesi sebagai
petani, setelah nelayan.
Tanah humus adalah jenis tanah yang muncul akibat tumbuh-tumbuhan yang
membusuk. Tanah ini mengandung banyak unsur hara dan mineral. Sehingga
masuk kategori tanah yang sangat subur.
B. TANAH ALUVIAL
-Tanah aluvial memiliki sifat yang subur. Hal ini karena endapan yang
terdapat di dalam tanah pada umumnya mengandung zat hara dan organik
yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai nutrisi untuk dapat bertumbuh dan
berkembang. (OL-14)
- Dijadikan Persawahan
Sawah tidak akan menghasilkan panen yang berkualitas jika tanah yang
dipakai tidak mengandung unsur hara yang diperlukan pertanian.
Penggunaan pupuk juga dirasa penyerapannya kurang maksimal apabila
tanah yang digunakan selain tanah alluvial. Tanah alluvial mudah menyerap air
dan bagus untuk digarap. Unsur hara dalam tanah alluvial memiliki nilai yang
tinggi yang berdampak baik untuk dimanfaatkan sebagai persawahan.
Tanah alluvial terdiri dari endapan pasir dan juga endapan lumpur. Tanah
alluvial menyimpan air dalam tanah. Jika kemarau datang dan irigasi
persawahan tidak mencukupi, maka tanaman di persawahan itu masih dapat
menyukupi kebutuhan mineral yang terdapat pada kandungan tanah alluvial
karena tanah alluvial memiliki daya serap yang baik.
- Dapat Menyerap Air Secara Maksimal, daya serap maksimal merupakan keunggulan
terakhir dari tanah aluvial. Aluvial cenderung memiliki pori halus yang dapat
menyerap air dengan baikSelain itu, biasanya tanah jenis ini bisa menyimpan air
dalam jumlah yang cukup banyak. Dengan kata lain, musim kemarau bukanlah waktu
yang sulit bagi tanah jenis ini. Masih ada sedikit cadangan air yang bisa diserap
oleh tanaman bahkan saat musim kemarau.
1. Tanah aluvial tergolong sebagai tanah muda, yang terbentuk dari endapan
halus di aliran sungai.
C. TANAH VULKANIK
4. cocok dan sesuai untuk lahan pertanian dan perkebunan karena memiliki
unsur hara yang tinggi;unsur pH tanah yang asam, berkisar antara 4-7;
Dalam jangka panjang, abu vulkanik akan memberikan dampak yang sangat
positif bagi peningkatan produktivitas tanah. Saat kadar keasaman dari abu
vulkanik telah dapat dinormalisasi melalui proses alamiah ataupun dengan
bantuan manusia menggunakan dolomit atau pengapuran (CaCO3) sebagai
penetral, maka kandungan mineral yang tersimpan dalam abu vulkanik akan
menjadi pupuk alamiah yang sangat baik untuk perkembangan tanaman
pertanian.