Anda di halaman 1dari 319

CHAPTER 1

ANATOMY SURGICAL KEPALA DAN LEHER

Michael D.Maves

1. Proses neoplastik ditemukan pada pemeriksaan CT melibatkan area pada foramen jugularis. Struktur anatomi mana
yang tidak akan terlibat
a. N. hypoglosus
b. V. jugularis interna
c. N. Vagus
d. N. spinal accesorius
e. Cervical symphatetics

2. Nervus phrenicus bisa diidentifikasi dari lokasinya superficial dari m.scalene anterior. Nervus ini juga bisa diidentifikasi
dari lokasinya yang berada di dalam dari
a. M. digastricus
b. M.omohyoid
c. A. cervicalis transversa
d. A.scapula dorsalis
e. V. jugularis interna

3. Setelah diseksi radikal leher, pasien mengalami ptosis ipsilateral pada kelopak mata bagian atas. Hal ini dikarenakan
diseksi yang kurang hati-hati didalam
a. V.Jugularis interna
b. A. carotid comunis
c. Plekus brachialis
d. M.omohyoid
e. N.vagus

4. Drainase tulang untuk sinus anteriot (frontal, maxillary, anteriot ethmoid) dan drainase tulang untuk sinus posterior
(posterior ethmoid, sphenoid) dipisahkan satu dengan yang lain oleh
a. Processus uncinatus
b. Bulla ethmoid
c. Turbinate inferior
d. Turbinate media
e. Turbinate superior

5. Rekan sejawat memanggil Anda untuk ke ruang operasi untuk menginspeksi luka setelah laryngotomy. Dia yakin telah
memotong n.hypoglosus.Nervus yang ukurannya kurang lebih sama dan berjalan dengan arah yang sama dengan
n.hypoglosus, tetapi terletak medial dari a.carotid interna. Apakah nervus yang dimaksud
a. Hypoglosus
b. Ansa servicalis
c. Cervical sympathetic
d. Laryngeus inferior
e. Laryngeus superior

6. Setelah oral removal dari batu pada ductus submandibular, pasien mengeluhkan mati rasa pada anterior ipsilateral
lidah. Struktur mana yang rusak
a. N. Lingualis
b. N. hypoglosus
c. Ganglion submandibular
d. Ductus Wharton
e. Ductus Stensen

7. Sepasang otot yang mana yang aman untuk tanda sebelum


a. Omohyoid dan sternohyoid
b. Sterno mastoid dan trapezius
c. Omohyoid dan digastricus
d. Digastrics dan sternohyoid
e. Sternohyoid dan thyrohyoid

8. Arteri ophtalmica bersama dengan n.optikus melalui kanalis optikus. Vena ophtalmica keluar dari cone orbita melallui
aperture tulang
a. Kanalis optikus
b. Kanalis infraorbita
c. Fissura orbita superior
d. Fissura orita inferior
e. Foramen ethmoidale

9. Batas spatium preepiglotica adalah epiglottis, plica aryepiglotica dan


a. Ligament glossoepiglotica median, kartilagoo thyroid, membrane thyrohyoid
b. Ligament glossoepiglotica lateral, kartilago thyroid, membarane thyrohyoid
c. Ligament glossoepiglotica median, kartlago cricoids, membrane thyrohyoid
d. Ligament glossoepiglotica lateral, kartilago cricoids, membrane cricothyroid
e. Ligament glossoepiglotica median, tulang hyoid, membrane thyrohyoid

10. Tanda yang paling bisa diandalkan pada identifikasi extracranial main trunk dari n. facialis adalah
a. Prosesus styloid
b. Kanalis auditori
c. Prosessus mastoid
d. Sutura tympanomastoid
e. Sutura stylomastoid
CHAPTER 2

GENETICS

1. Manakah kelainan di bawah ini yang disebabkan oleh perluasan jumlah pengulangan trinukleotida
a. Neurofibromatosis type I
b. Cleft lip/palatum
c. Friedreich’s ataxia
d. Ataxia telengiectasia
e. Alport’s syndrome

2. Manakah type inheritansi yang digunakan untuk pemetaan homozygositas


a. Autosomal recessive
b. Autosomal dominan
c. X-linked
d. Maternal/mitochondrial

3. Salah satu karakteristik dari ‘genomic imprinting’ adalah


a. Secara simultan mengubah genes yang terkait secara dekat
b. Tergantung pengulalngan sekuen trinucleotida
c. Menimbulkan mutasi pada populasi
d. Melibatkan modifikasi dengan metilasi DNA
e. Terjadi ahanya pada spermatogenesis

4. Mutasi pada gene di satu lokus muncul pada semua kasus dari
a. Syndrome’s Alport
b. Pendred’s syndrome
c. Prelingual isolated deafness
d. Syndrome Usher’s
e. Wagendurg’s syndrome

Pasangkan sindrom penyebab hearing loss dengan salah satu penampakan fenotipnya

5. Syndrome Kallman a. anosmia


6. Syndrome Smith b. katarak
Mageneis congenital
7. Syndorme Usher’s c. conotruncal
Heart defect
8. Syndrome Pendred’s d. hypotirodism
9. Syndrome e. silia imotil
Velocardiofacial f. nepfritis
10. Syndrome Alport g. polyembolo
Koilamania
h. retinitis pigmentosum

11. Konseling genetic untuk kelainan biasanya meliputi hal-hal di bawah ini kecuali
a. semua pilihan yang tersedia untuk diagnosis dan terapi gen
b. tindakan yang akan kebanyakan orang ambil pada keadaan tersebut
c. riwayat dari kelainan
d. resiko kekambuhan di masa datang
e. peran baik hereditas maupun lingkungan terhadap kelainan

12. pasien dengan karsinoma tirodi medlar ditemukan memiliki pneuomochromocytoma dan hasil analisis genetic
menunjukkan protoonkogen RET . Tidak ada kelainan fisik maupun bokimia yang ditemukan. Diagnosis yang paling
mungkin adalah

a. Karsinoma tiroid medulary familial


b. Karsinoma tiroid medulary sporadic
c. Multiple endocrine neoplasia I
d. Multiple endocrine neoplasia IIB
e. Multiple endocrine neoplasia IIA
13. TP53 (p53) bekerja sebagai tumor-supressor gene melalui aktivitasnya dalam
a. atresing cell replication di GI
b. mempercepat siklus sel
c. menekan aktivitas onkogen
d. memblok aktivitas pembelahan di sel S
e. berinteraksi dengan DNA untuk meregulasi transkripsi dari gen lain
CHAPTER 3
Biologi Molekular Lanjut

1. Ekspresi Bcl-2 dipercaya bahwa


a. Menentukan level ekspresi Bax
b. Ekslusif untuk karsinoma sel squamous kepala leher
c. Diinduksi oleh radioterapi
d. Meregulasi apoptosis
e. Diregulasi oleh apoptosis

2. Apoptosis adalah
a. Abnormalitas dari tingkat proliferasi sel yang tinggi
b. Ekslusif untuk patologi yang terkait kanker
c. Kematian sel terpogram secara biologis
d. Byproduct dari laser surgery
e. Ditingkatkan oleh ekspresi Bcl-2

3. Tingkat kesembuhan untuk karsinoma sel squamous larynx awal adalah


a. 90%
b. 80%
c. 70%
d. 60%
e. 50%

4. Karsinomal sel squamous adalah


a. Tergantung umur
b. Tergantung jenis kelamain
c. Hanya pada pasien yang merokok
d. Semua benar
e. Semua salah

5. Pernyataan di bawah ini yang benar


a. Underekspresi Bcl 2 adalah indicator untuk pasien karsinoma sel squamous dengan prognosis b uruk
b. Underekspresi Bcl 2 berhubungan dengan berkurangnya apoptosis
c. Overekspresi Bcl2 ekslusif terhadapa karsinoma sel skuamous
d. Overekspresi Bcl2 berhubungan dengan meningkatnya apoptosis
e. Overekspresi Bcl2 sebagai indakator prognosis pada pasien dengak karsinoma sel skoumous laring tahap awal
CHAPTER 4

Perbandingan dan Perkembangan Anatomi Posisi Laryng

1. Keuntungan dari high intracranially placed laryng pada mamalia termasuk hal-hal di bawah ini kecuali
a. Kemampuan untuk bernapas dan menelan secara simultan
b. Kemampuan untuk menghidu dan makan secara simultan
c. Kemampuan untuk echolocate dan menelan secara simultan
d. Meningkatkan kemampuan untuk respirasi oral-tidal
e. Perlindungan jalan napas terhadap inundasi dari cairan atau makanan semi solid

2. Epiglotis adalah
a. Berasal dari first branchial arch
b. Berasal dari second branchial arch
c. Berasal dari third branchial arch
d. Berasal dari forth melalui sixth branchial arch
e. Unik mamalia, dan tidak berasal dari branchial arch

3. Semua di bawah ini, perkembangan yang dialami fetus manusia, selama late second trimester kecuali
a. Laryngotracheal groove menjadi terlihat di median, diverticulum ventral pada lantai pharyngeal
b. Epiglotus dan soft palatum overlap untuk pertama kali
c. Laryng masih intranaral selama pergerakan meneelan fetus
d. Skull base mengalami remodeling bentuk
e. Epitel kelenjar paru-paru mature dan memproduksi surfaktan

4. Pernyataan di bawah ini benar tentan saluran pernapasan atas pada newborn manusia kecuali
a. Laryng pada posisi tinggi di leher, pada posisi bassiocciput/C1-4
b. Newborn manusia dapat memproduksi suara yang sama dengan orang dewasa
c. Cavitas subglotis laring meluas ke belakang dan bawah, tidak seperti apda orang dewasa, dimana cavitas ini
mengarah vertical
d. Epiglottis overlap dengan soft palatum
e. Posisi laring yang tinggi memebuat newborn, nosebreather

5. Laryng (dari ujung epiglottis sampai tepi bawah cricoids) pada manusia bewasa selevel dengan
a. Prephenoidal synchondrosis sampai sphenooccipital synchondrosis
b. Bassiocciput/C1-4
c. C3/C2-5
d. C3/C4-7
e. C6/C7-T2
6. Posisi laryng yang rendah pada orang dewasa memungkinkan untuk dapat
a. Respirasi simultant dan deglutisi
b. Olfaksi simultant dan deglutisi
c. Vokalisasi spontan dan deglutisi
d. Modifikasi pharyng lebih besar pada produksi suara pada vocal fold dibandingkan dari mamalia lain
e. Obligate nasal breathing
7. Semua pernyataan ini benar mengenai pharyng manusia dewasa kecuali
a. Posisi laryng dibawah memungkinkan pharynx supralaryngeal meluas
b. Bagian posterior lidah membentuk dinding superoanteriordari pharyng
c. Suprlaryngeal pharyng bertindak sebagai ruangan resonasi untuk memodifikasi frekuasi dari suara berbicara
d. Aditus laryngeal berlokasi nasopharyng
e. Oropharyng yang membesar biasanya terjadi karena merupakan respiratory dan digestive pathway
8. Pernyataan dibawah ini adalah alasan antomis mengapa tersedak mungkin terjadi pada orang dewasa kecuali
a. Posisi laryng yang dibawah memungkinkan persilangan antara jalur respirasi dan digesti sehingga memungkinkan
bolus makanan menyangkut kedadalam aditus laryngeus
b. Epiglotis vestigial bisa menyangkut di aditus laryngeus, sehingga memblok inspirasi
c. Oropharing yang meluas memungkinkan bolus makanan yang besar melewati laryngk selama menelan, melalui
sinus pirformis, seperti terjadi pada mamalia lain
d. Hilangnya “two-tube” system untuk udara dan makan bisa menyebabkan muntah teraspirasi melalui larnyng dan
trakea
e. Persilangan pernapasan manusia dan jalur menelan memungkinkan seringnya inkoordinasi aktivitas ini sehingga
dibandingkan pada mamalia dengan saluran yang jelas terpisah
9. Pernyataan dibawah ini benar mengenai epiglottis kecuali
a. Epiglottis sudah ada pada fetus manusia pada mingguke 15
b. Pada newborn, hubungan antara softpalatum dan epiglottis bisasanya constant, tapi dapat diselingi oleh
menangis atau menelan bolus padat
c. Pada anak anak yang lebih tua dari 3 tahun.
d. Pada manusia dewasa, epiglottis dapat menjadi sturuktur vestigial yang besar
e. Psien yang memiliki epiglotectonies yang lengkap atau sebagian akan sulit dalam menelan
10. Pernyataan di bawah ini mengenai perbandiangan anatomi laryng benar kecuali
a. Sebagian bsar mamalia tergantung pada perubahan bentuk cavitas oral dan bibir untuk memodifikasi suara
larynh, sementara pada manusia dewasa bisa menggunakan supralaryngeal yang luas untuk pharyng
b. Primate selain manusia dan newborn manusia menunjukkan jalur respirasidan digesti yang sebagian besar
terpisah dan kemapmpuan bernapas dan menelan secara simultan
c. Banyak mamalia bisa menduplikasi full range dari suara bicara mnusia karena evolusi dari accessory apparatus
seperti laryngeal sacs
d. Aspek mayor dari tulang laring termasuk kartilago homolog yang ditemukan pada manusia. Pada hampir semua
spesies mamalia, walaupun sering dipertimbangkan dimodifikasi untuk mengakomodasi kepentingan pribadi
e. Walaupun laryng terletak tinggi pada leherpada hampir semua mamalia, posisi pastinyadan luasnya
penempatannya pada nasopharyng bervariasi pada setiap spesies
CHAPTER 5

Perkembangan Telinga

1. Bagian telinga mana yang pertama kali muncul


a. Auricle
b. External ear canal
c. Ossicles
d. Inner ear
e. Auditory nerve
2. Facial nerve adalah cabang dari arcus branchial ke
a. Satu
b. Dua
c. Tiga
d. Empat
e. Enam
3. Kebutuhan untuk mendengar di udara menghasilkan sebuah perkembangan yang muncul pada telinga
reptile dan amphibi
a. Perkembangan hair sell
b. Kemunculan independent cochlear nerve
c. Perkembangan middle ear apparatus
d. Pembagian inner ear menjadi komponen vestibular dan auditory
e. Perkembangan tiga tulang ossicle
4. Aurikula berkembang dari
a. 6 hillock dari first branchial arch
b. 6 hillock dari second branchial arch
c. 6 hillock dari firs branchial arch dan 6 hillock dari second branchial arch

d. 4 hillock dari first branchial arch dan 2hillock dari yang kedua
e. 3 hillock dari first branchial arch dan 6 hillock dari yang kedua
5. Manakah yang sudah seperti ukuran dewasa pada saat lahir
a. Cochlea
b. Endolymphatic sac
c. Incus
d. Membrane tympani
e. Pinna
6. Manakah kelainan dibawah ini yang paling sering terjadi
a. Dehisensi canal fallopian
b. Stenosis external auditory canal
c. Dysplasia cochleasaccular
d. Michel’s deformity
e. Microtia
7. Sensory epithelia dari telingadalam berasal dari
a. Neural crest mesechyme
b. Otocyst mesoderm
c. Otocyst ectoderm
d. Cephalic mesoderm
e. Neural endoderm
8. Kapan duktus koklearis pertama kali mendapatkan 2 ½ putarannya
a. 8 minggu
b. 10 minggu
c. 12 minggu
d. 16 minggu
e. 20 minggu
9. Sel neural crest berkontribusi terhadap
a. Membrane reisner
b. Membrane basilar
c. Stria vascularis
d. Annular ligament dari stapes
e. Perkumakaan vestinular dari stapes footplate
10. Otic capsule berasaldari berpa banya pusat osifikasi
a. Satu
b. Tiga
c. Tuju
d. Sebelas
e. Empat belas

11. Dimana letak n. facial pada fundus meatus auditoris internus

a. anterosuperior

b. posterosuperior

c. posteroinferior

d. inferior

e. anteroinferior
CHAPTER 6

Prinsip Pharmacology dan terapi medis

1. Contoh paling baik dari pentingnya menegakkan diagnosis yang spesifik sebelum memberikan terapi adalah
a. Ampisilin diberikan pada wanita dengan kontrasepsi oral
b. Kromolin untuk alergi hidung
c. Antibiotic untuk sinusitis akut
d. Penggunaan campuran corticosteroid dan chromolytn untuk semprot hidung pada rhinitis
e. Terfenadine therapy untuk asthmatic
2. Untuk mengobati organism yang memproduksi beta-lactamase , obat yang paling efektif biaya adalah
a. Cefixime
b. Cefaclor
c. Amoxicillin clavulanate
d. Amoxicillin
e. Penicillin V potassium
3. Berapa presentase dari Investigational New Drug Applications yang menghasilkan obat baru yang disetujui FDA
a. 12%
b. 20%
c. 37%
d. 42%
e. 50%
4. Manakah diantara dibawah ini yang tidak potensial untuk aritmia ketika diberikan dengan terfenadine atau astemizole
a. Erythromycin
b. Ketoconazole
c. Grapefruit juice
d. Clarithromycin
e. Cromolyn

5. Manakah kombinasi yang tidak menyebabkan efek samping


a. Injeksi allergy dan propanolol
b. Ampicilin dan birth control pils
c. Terfenadine dan pseudoephedrine
d. Erythromycin dan theophyline
e. Astemizole dan itraconazole
6. Periode teratogenic pada manusia adalah
a. 30 hari pertama gestasi
b. 70 hari terakhir gestasi
c. Trimester kedua dan ketiga kehamilan
d. Keseluruhan kehamilan
e. 6 minggu setelah first missed period
7. Dalam mengobati sinusitis selama kehamilan, dekongestan apa yang paling cocok
a. Pseudoephedrine
b. Phenylephrine]
c. Phenylepropalamine
d. Oxymetazoline
e. Chlorpeniramine
8. Manaka antibiotic yang harus dihindari dalam mengobati wanita hamil at term
a. Amoxicillin
b. Erythromycin
c. Tetracycline
d. Clindamycin
e. Sulfametoxazole
9. Obat yang menunjukkan teratogenisitas pada hewan dan tidak digunakan pada studi pada manusai digolongkan sebagai
a. FDA category A
b. FDA category B
c. FDA category C
d. FDA category D
e. FDA category E
10. Pada proses perkembangan obat, urutan yang biasa adalah
a. Animal testing, human safety testing, human effectiveness testing, determination of adverse effect
b. Determination of adverse effect, animal testing, human effectivenesst testing, human safety testing
c. Human safety testing, hman effectiveness testing, determination of adverse effect, confirmation in animal test
d. Animal testing, determination of adverse effects, human safety testing, human effectivess testing
e. Animal testing, human effectiveness testing, human safety testing, determination of adverse effect
CHAPTER 7

Microbilogy, Infeksi, dan Terapi Antibiotik

1. Manakah dibwah ini yang merupakan komplikasi dari terapi antimicrobial yang benar
a. Aminoglikosida otottexic pada pasien yang menerima dosis terapetic
b. Baik eritromisin maupun ciprofloxacin bisa meningkatkan level theophylin ( dan menyebabkan efek samping) ketika
diberikan pada pasien asma yang minum theophyline
c. Enterocolitis antibiotic induced bisa disebabkan oelh antibiotic selain clindamycin dan bisa diobati secara oral baik
dengan vancomycin maupun metronidazole
d. Baik tetrasiklin maupun sulfonamide dapat menyebabkan ruam yang sering dan mewarnai gigi pana anak-anak
e. Cephalosporin kontraindikasi untukpasien dengan reaksi penicillin anafilaksis sebelumnya
2. Staphylococcus pneumonia, adalah pathogen yang biasa menyebabkan otitis media akut dan akut sinusitis adalah
a. Sensitive terhadap penicillin
b. Sensitive terhadap cephalosporin generasi pertama dan kedua
c. Kadang kandang resistant terhadap cefixim (generasi tiga cephalosporin oral)
d. Resistant terhadap clarithomycin
e. Resistan terhadap cephalosporin generasi ketiga dan chloramphenico
3. Hemophylus influenza adalah pathogen yang biasa menyebabkan otitis media akut dan sinusits akut adalah
a. Selalu sensitive terhadap amoxicillin
b. Resistant terhadapa amoxicillin pada 20% kasus
c. Resistant terhadapa amoxicillin pada 80% kasus
d. Resistan terhadap cephalosporin generasi pertama
e. Resisten terhadap cephalosporin generasi kedua dan ketiga

4. Moraxella (Brahamella) catarrhalis, adalah bakteri pathogen yang menyebabkan acute otitis media dan akut sinusitis,
sensitive terhadap
a. Amoxicillin
b. Amoxicillin clavulanate
c. Cefuroxime
d. Cefixime
e. Erythromycin dan sulfonamide

5. Pseudomonas aeroginosa, adala infeksi yang biasa pada pasien di rumah sakit dan luka yang terkontaminasi, dapat diobati
dengan
a. Amoxicillin clavulanate
b. Ticarcili clavulanate
c. Gentamicin
d. Chloramphenicol
e. Ciprofloxacin
6. Staphylococcus aureus, adalah bakteri yang biasa pada infeksi kulit, biasanya dapat diobati dengan
a. Penisilin atau amoxicillin
b. Nafcilin, discloxacillin, atau cephalexin
c. Clindamycin
d. Sulfonamide
e. Amoxicillin clavulane
7. Meticilin resistan S.aureus (sekitar 10%) dari S.aureus adalah
a. Bisa diobati dengan cephalexin
b. Bisa diobati dengan amocillin aclavulante
c. Bisa dioabti dengan vancomycin
d. Bisa diobati dengan ciprofloxacin
e. Biasanya diobati dengan clindamycin

8. Bacteri anaerob seperti Bacteriodes fragilis bisa diobati dengan


a. Aminoglikosida (e.g. gentamycin)
b. Erythromyicin
c. Ciprofloxacin
d. Clindamycin
e. Metronidazole
CHAPTER 8

Diagnostic Imaging

1. Untuk imaging sinus paranasal, manakah modalitas dibwah ini yang membutuhkan hyperekstensi leehr dan merupakan
kontraindikasi dari akut traumatic injurie atau severe degeneratice spinal
a. Coronal (frontal) conventional tomography
b. Direct coronal CT imaging
c. Coronal CT reformations
d. Coronal MRI
e. Frontal view-radionuclide scan
2. Manakah pernyataan di bawah ini yang benar
a. MRI memiliki resolusi kontras yang lebih besar dibanding CT
b. MRI memperlihaklan detail tulang kortex lebih baik dibanding CT
c. MRI memilikir resolusi spasial yang lebih besar dibanding CT
d. MRI lebih susceptible untuk densitas metallic dibanding CT
e. Benda asing metallic lebih mengkontraindikasikan MRI dibanding CT
3. Manakah modalitisa yang menggunakan radiasi ionic
a. Plain film
b. Conventional tomography
c. CT
d. MRI
e. Ultrasound, termasuk Doppler scanning
f. Angiography
g. Radionucletidascans

4. Manakah pernyataan di bawah ini yang benar


a. Images conventional cukup untuk mendiagnosis mastoiditis
b. MRI lebih superior dibanding CT dalam diagnosis akustik neuroma
c. CT ( bone window settings) lebih superior dibandng MRI dalam menganalisis perubahan destruktif dari tulang
temporal
d. Fracture dari tulang temporal paling baik dinilai dengan high resolution CT
e. Contrast enchanted MRI studies (gadolinium) menunjukkan inner ear neuronitis (vestibular cochlear) tidak terdeteksi
oleh CT atau MRI unechanted studi
5. Manakah pernyataan di bwah ini yang benra mengenai tumor sinus
a. Tumor meluas ke jaringan lunak di sekitarnya (retromaxillary,orbital,cerebral) lebih bagus dideteksi dengan enhanced
dibandingka dengan unechanced CT
b. Invasi tumor ke basis crania atau jaringan cerebral lebih baik dinilai dengan MRI dibnding dengan CT
c. Enhancement (CT atau MRI) bisa berguna untuk membedakan tumor dari sekresi obstruktif
d. MRI mungkin lebih sensitive dalam membedakn masa inflamasi dari masa neoplastic dibandinc CT
e. Derajat tumor enhancement atau vaskularisasi mungkin dinilai dengan CT atau MRI dan menganjurkan diagnosis yang
lebih spesifik
6. Manakah pernyataan tentan lesi sinus yang benar
a. Complex osteomeatel lebih baik dinilai dengan axial dianding coronal CT
b. CT dan atau MRI findings pada tumor sinus cenderun jaringan spesifik
c. Hampir semua tumor terimage pada CT dan MRI, terutama untu melihat perluasan penyakit
d. Adanya opasitas pada sinus atau obstruksi sekresi menghalangi evluasi dari pathology pada dinding sinus pada CT
7. Manakah pernyataan di bawah ini yang benar tentang penllaian masa leher
a. CT cenderung lebih berguna untuk massa inflamasi dibanding MRI
b. CT mendeteksi kalsifikasi atau yang berhubungan dengan lesi lebih baik dibanding MRI
c. CT lebih baik dalam deteksi invasi vascular atau alran dibanding MRI
d. CT lebih baik dibanding ultrasounda dalam diferesiasi lesi solid dan kistik

8. Manakh pernyataan dibawah ini tentang tumor leher yang benar


a. MRI lebih mudah menunjukkan hubungan ntara pharing atau masa leher terhadap basis crania dibanding CT
b. Keterlibatan limfondodi bisa dinilai dengan mudah dengan menggunakan CT dibanding dengan MRI
c. Coronal atau sagital imaging pangkal lidah atau lantai mulut akan lebih menguntunkan dengan MRI dianding dengan
CT untuk menjukkan perluasan dari lesi massa
d. MRI lebih baik untuk mendefinisikan lesi pada jaringan space prevertebral atau retropharyngeal dibanding CT
9. Manakah pernyataan berikut yang benar tentang lesi pernapasan atas atau laryng
a. Conventional tomography berhubungan dengan lebih motion artifact,tapi di sisi lain menunjukkan perluasan tumor
(extralaryngel) sebanding dengan CT
b. Single lateral film tetap tercepat dan paling efisien dalam modalitas radiologic imaging untuk mendiagnosis epiglotitis,
dengan asumsi jalan napas pasien aman
c. Xerodiography menjadi jelek karena peningkatan paparan radiasinya
d. CT dan MRI sama dalam kemampuannya untuk menunjukkan coronal plane images dari laryng dan perluasan tumor
ke aksis superoinferior
e. CT atau sialography bisa lebih berguna dibanding MRI untuk menunjukkan dilatasi duktus parotid dan atau kalsifikasi
10. Manakah peryataan di bawah in yang benar
a. Invasi sumsum tulang dari mandibula lebih baik diidentifikasi dengan CT dibandingkan dengan MRI
b. MRI lebih baik dalam mendeteksi perluasan tumor perineural dibandingkan dengan CT
c. Ultrasound adalah imaging morphologis yang paling dipercaya untuk kelenjar tiroid di leher
d. Ultrasound lebih dipercaya dalam mendeteksi adenoma parathyroid di leher dibanding computer subtraction
radionuclide scanning. Pada atas mediastinum. Sebaliknya jika benar
e. Ultrasoud guided fine needle aspiration memungkinkan intervensi diagnosis simple untuk evaluasi dari lesi leher lebih
dari 1 cm
CHAPTER 9
Trend dalam Pathology Diagnostik

1. Secara umum, kanker adalah hasil dari


a. Seleksi klonal dari sel yang membutuhkan perubahan multiple genetic
b. Mutasi progresif dari stem cell dari preexisting malignant sel
c. Mutasi progressive non genetic pada sel normal
d. Akumulasi progressive dari transformasi gene suppressor
e. Paparan berkepanjanan dari sel terhadap perubahan sel darah
2. P53
a. Mempunyai peran dalam progresi sel normal dan tidak pada perkembangan neoplastik
b. Salah satu genes yang paling banyak dipelajari berkaitan dengan kanker
c. Memiliki waktu hidup yag pendek dalam bentuk mutasi
d. Bentuk abnormal bisa ditemukan hingga 99% dari tumor
e. Tidak dipertimbangan dalam checkpoint dalam perbaikan DNA selular dalam kondisi normal
3. P53
a. Mencegah sel dari kerusakan DNA dari melewati siklus sel
b. Mutasi ditemukan paling banyak pada kanker kepala leher
c. Mutasi adalah hasil interaksi dengan oncogen lain yang tidak diketahui
d. Mutasi menghasilkan sel normal dengan fenotip stapil
e. Mutasi tid diperttimbangkan sebatgai bagian dari perkembangan dari sel-sel ganas
4. P53
a. Selalu dideteksi oleh metode immunohistokimiawi
b. Menunjukkan tidak ada perubahan pada intesitas staining dari tumor yang satu ke yang lain
c. Tumor aneuploid kepala leher selalu positif kuat oleh immunohistokimiawi
d. Bisa bekerja secara sinergis dengan gen suppressor yang lain dan mengindikasikan survival yang jelek
e. Ditingkatkan oleh H-ras pada kanker kepala leher
5. Oncogenes
a. Tidak ditemukan pada jaringan jinak kepala leher
b. Dipertimbangkan sebagai syarat absolute transformasi neoplastik
c. Bis dideteksi pada jaringan normal di sekaitar carcinoma pada kanker kepala leher
d. Komninasi dengan pengukuran angiogeneseis memungkinkan pemisahan tumor yang highly aggressive dan low
grade
e. Tidak dipertimbangkan sebagai bagiandari transisi dari jinak menjadi ganas
6. Humam Papiloma Virus adalah
a. Bisa ditemukan pada 95% lesi pada kepala dan leher
b. Bisa berdampingan denga p53 pada high grade dysplastic lesion kepala leher
c. Memiliki subtype yang menunukkan adanha carcinoma invasive
d. Tidak menunujukkan etiologi yang dketahui berhubungan dengan transformasi maliganansi
e. Tidak ditemukan pada lesi displastik pada perokok
7. Metode molecular dalam patologi diagnositik adalah
a. Tidak memiliki kegunaan
b. Metode standar untuk deteksi tumor
c. Digunakan sebagai metode standar untuk menentukan prognosis
d. Metode yang digunakan untuk memberikan gambaran morfologis dari tumor
e. Cara untuk melihat transformasi genetic yang terjadi pada jaringan yang normal
8. Microsatellite instability
a. Cara untuk loss of heterozygosity pada jaringan neoplastik
b. Cara untuk melihat pengulang tandem dari 100 pasang basa atau lebih pada jaringan neoplastik
c. Selalu tergantung pada amplifikasi DNA untuk terdeteksi
d. Tidak bisa digunakan untuk mendeteksi kontaminasi dari kultur sel
e. Tidak memiliki peran dalam identifikasi forensic
9. Microsatelite instability
a. Bisa digunakan untuk document precursor stages dari progresi tumor
b. Tidak memiliki kegunaan dalam mendeteksi perubahan premalignant pada jaringan disekliling tumor
c. Tidak menunjukan adanya abnormalitas kromosom pada kanker kepala leher
d. Tidak menunjukkan hilanghnya heterozygositas pada satu atau lebih lokus yang berkaitan dengan prognosis yang
buruk
e. Digunakan untuk menunjukkan hilangnya heterosigositassering digunakan pada kanker yang muncul pada kanker
minor salivary gland
10. Fluoreosence in situ hybridisasi
a. Digunakan untuk mendokumentasikan keterlibatan onkogen pada tumor kepala leher
b. Digunakan hanya untuk mendtekse specific DNA sequence pada tumor manusia
c. Digunakan untuk mendeteksi specific DNA dan RNA sequence pda sel individu
d. Menunjukkan bahwa peningkatan jumlah kromosom pada sel normal selalu berhubungan degan stabilitas genetic
e. Bisa mendeteksi HPV pada sel kelenjar pada kelenjar parotid
CHAPTER 10

Allergy dan Immunology

1. Setelah kkontak dengan antigen limfosit


a. Menjadi aktif
b. Proliferasi (ekspansi klonal)
c. Berdiferensiasi ( inisiasi sintesis RNA dan protein
d. Degranulate
2. Sel stem pluripotent menajdi precursor dari
a. Lymphoid
b. Epitel
c. δErythroid
d. Myeloid
3. Antigen presenting sel termasuk
a. Sel fagosit
b. Makrofag
c. Limfosit
d. Sel dendrite
4. Untuk aktivasi sel T helper dibutuhkan
a. Immunoglobulin
b. Antigen
c. MHC binding
d. Growth factor (interleukin I)
5. Positive delayed hypersensitivity skin test dengan tuberculin berarti
a. Subjek memiliki kontak yang buruk dengan TB basilus
b. Subjek memiliki antigen presenting sel yang fungsional
c. Subjek memiliki jumlah sel delayed hypersensitivity yang cukup
d. Makrofag subjek tidak fungsional
6. Molekul IgG tersusuno leh
a. Two heavy δ chains
b. Two light λ chains
c. Disulfide bond
d. J chains
7. IgA secretory adalah
a. Dibentuk dari dua empat chain unit dari immunoglobulin
b. Melekat pada J cahain dan memiliki komponen sekretory
c. Terdenaturasi di dalam sel epitel
d. Mekanisme pertahanan utama terhadap infeksi mukosa local
8. Antibody
a. kombinasi dengan antigen dengan virtue region Vnya
b. bisa menginisiasi fiksasi komplemen dengan karakteristik pada region C
c. istotypes dapat didentifikasi oleh light chain
d. bisa melekat pada antigen opsonisasi dan meningkatkan fagositosi
9. Immunoglobulin yang bisa fix complement adalah
a. IgD
b. IgM
c. IgG3
d. IgG1
10. Aktifitas biologis kompelement ditunjukkan dengan
a. Opsonisasi
b. Aktivasi sel
c. Stimulasi immunoglobulin synthesis
d. Foreign cell lysis
11. Sel fagosit
a. Menunjukkan chemotaxis
b. Termasuk leukosit polymorphonuclear dan monosit
c. Menunjukkan respiratory burst setelah ingesti partikel
d. Mati setelah respiratory burst
12. Pada experimental model rhinitis allergy
a. Histamine dibebaskan baik dalam fase awal maupun akhir
b. PGD2 dan triptase meningkat di fase akhir
c. Influx basofil terjadi pada fase akhir
d. Sedikit antigen yang dibutuhkan untuk menginduksi respon klinis selama rechallange dengan antigen
13. Tingginya level IgE
a. Bisa memprediksi diathesis allergy
b. Bisa dilihat pada infestasi parasit
c. Tergantung genetic make up dan faktor lingkungan
d. Memiliki efek protektif terhadap antigen lingkungan
14. Sel mast bisa ditrigger untuk melepaskan mediator oleh
a. cromolyn sodium
b. anti IgE
c. codeine
d. anaphylatoxins C3a dan C5a
15. Patofisiologi dari rhinitis allergy tidak bisa dijelaskan secara lengkap oleh reaksi tipe I karena
a. Durasi pada reaksi awal terhadap antigen dihitung dalam menit sementara klinis penyakit lebih panjang
b. Biopsy dari mukosa hidung selama reaksi awal menunjukkan hanya cellular infiltration
c. Systemic steroid, berguna pada casus rhinitis allergy yang susah disembukan tidak menghambat reaksi awal
d. Perubahan pada reaktivitias terhadap iritan nonspesifik terjadi selama paparan musiman, tetapi tidak selama
response awal
16. Manakah molekul yang membantu transendothelial migrasi dari sel imun ke area inflamasi
a. MHC
b. Immunoglobulin
c. Molekul adhesi
d. Interleukin 2
17. Manakah compound ang menghanurkan organism asing di produksi oleh sel T
a. Perforins dan granzyme
b. Immunoglobulin
c. Prostaglandin
d. Major basic protein
CHAPTER 11
Neurology

1. Wanita berumur 65 tahun ditemukan memiliki 14 mm macroadenoma pituitary menghancurkan lantai sellar. Mengurangi
lapang pandang perifer(hemianopsia bitermporal) yang ditunjukkan oleh dokter mata. Apa yang menyebabkan gangguan
visual
a. Tumor menginvasi traktus optikus dextra, yang mengandung seabut penglihatan perifer bilateral
b. Tumor mengincasi traktus optikus sinistra, yang terdiri dari serabtu penglihatan perifer bilateral
c. Tumor menginvasi chiasma optikus, yang terdiri dari serabut penglihatan perifer bilateral
d. Tumor menginvasi kortex visual
e. Tumor menginvasi nervus occulomotor
2. Manakah pernyataan yang paling menggambarkan fungsi motorik dari nervus trigeminus
a. Opthalmic division menginervasi m. masseter dan temporalis
b. Maxillary division menginervasi m. maseter dan temporalis
c. Divisi maxilaris menginervasi lateral dan medial dari m.pterygoid
d. Divisi maxilaris menginervasi mylohyoid
dan anterior belly dari m. digastricus
e. Divisi mandibula menginervasi semua otot otot mastikasi
3. Nyeri facial dan dysphagia dapat dilihat pada Eagle Syndrome diyakini disebabkan oleh kelainan
a. Elongated, calcified styloid process
b. Anterior subluksasi dari atlas
c. Congenitasl stenosis dari pterygoid canal
d. Tumor menginvasi foramen ovale
e. Tomor yang melibatkan forumen rotundum
4. Kelemahan otot facial, pharyngeal, dan laryngeal dapat dilihat pada myasthenia gravis disebabkan oleh proses
autoimmune
a. Circulating IgG antibody terhadap asetilkolin
b. Circulating IgG antibodies terhadap asetilkolin reseptor
c. Circulating IgG antibodies terhadap edrophonium
d. Circulating IgG antibodies terhada protein yang berlokasi di neuron presynaptic
e. Circulating IgG antibodies terhadap otot lurik specific antigen
5. Internuclear ophtalmoplegia, dicirikan dengan kegagalan mengaduksi mata untuk bergerak ke medial pada conjugate
lateral gaze, paling banyak berhubungan dengan kelainan apa
a. Multiple sklerosis
b. Amyotrophic lateral sklerosis
c. Syringobulbia
d. Guillain-Barre syndrome
e. Poliomyelitis

6. Innervasi sekretory pada kelenjar lacrimalis paling utama di mediasi oleh ganglia
a. Ciliary
b. Pterygopalatine
c. Otic
d. Submandibular
e. Celiac

7. Manakah dibawah ini yang paling banyak menyebabkan abses otak


a. Septic emboli
b. Penyakit infeksi telinga
c. Sinusitis frontalis
d. Sinusitis sphenoidal
e. Cavernous sinus thrombosis
8. Syndrome Wallenberg’s bisa mengakibatkan thrombosis arteri
a. Vertebral
b. Posterior inferior cerebellar
c. Anterior inferior cerebellar
d. A dan B
e. A dan C
9. Greaterauricular nerve berasal dari serabut
a. Cervical cutaneus brances C1-4
b. Cervical cutaneus branches C4-8
c. N.spinal asesorius
d. Plexus brachialis
e. Descenden hypoglossi
10. Cerebrovascular accidents ditemukan pada pasien anak-anak paling banyak disebabkan oleh
a. Hemorrhage
b. Thrombosis
c. Emboli
d. Rupture anerusisma
e. Syndrome hyperviscositas
CHAPTER 12

OPHTALMOLOGY

1. Ketajaman visul 20/40 yang menggunakan Snellen chart dari jarak 20 kaki mengindikasikan apa?
a. 50% kerusakan penglhihatan
b. Huruf 40cm dapat terlihat dari jarak 20 kaki
c. Huruf 20cm dapat terlihat dari jarak 40 kaki
d. Dapat melihat dari jarak 20 kaki seperti apa yang dilihat orang normal pada jarak 40 kaki
2. Respon Marcus Gunn pupillary mengindikasikan lesi pada struktur apa?
a. Kornea
b. Pupil
c. Periferal retina
d. Saraf optik
3. Perbedaan antara ocular “tropia” dan “phoria” adalah?
a. Phoria diobservasi saat penglihatan terganggu
b. Trofia biasanya berasal dari traumatik
c. Phoria is alway acquired
d. Trofia merupakan cacat bawaan
4. Amang batas atas normal tekanan intraokular yang di tes dengan SchiØtz tonometer adalah?
a. 14 mm Hg
b. 18 mm Hg
c. 22 mm Hg
d. 26 mm Hg
5. Di bawah ini yang merupakan penyebab paling sering dari diplopia adalah?
a. Nasopharingerl carcinoma
b. Orbital blowout fracture
c. Diabetes mellitus
d. Occipital cortex tumor
6. “bacterial conjunctivitis” yang dapat diperparah dengan neomycin topical antibiotic ophtalmic drops, biasanya karena
apa?
a. Reaksi alergi
b. Infeksi virus
c. Resistang organism
d. Poor patent compliance
7. Komplikasi yang mungkin terjadi pada daerah anterior darah (hypemia) setelah trauma benda tumpul pada mata
adalah?
a. Fixed, dilatasi pupil
b. Cornela opacification
c. Cataract formation
d. Meningkatnya tekanan intraocular
8. Ujung pupil pada kerusakn mata mengindikasikan?
a. Globe penetration
b. Abnormalitas bawaan
c. Kerusakan Neuromuscular
d. Dislokasi lensa mata
9. Kunci utama untuk initial treatment pada luka bakar kimiawi pada mata adalah?
a. Netralisasi
b. Lubrication
c. Irrigation
d. Tarsorraphy
10. Optic atrophi digambarkan dengan kenampakan?
a. Cherry red spot
b. Tylenol capsule
c. Commotio retinae
d. Aspirin disc

CHAPTER 13

Anasthesiology

1. Manakah yang perupakan agen potent halogenated anesthetic yang menghasilkan paling sedikit derajat bronchoiratasi
selama induksi inhalasi
a. Nitrous oxide
b. Enflurane
c. Isoflurane
d. Sevoflurane
e. Tidak ada yang benar
2. Manakah yang berupakan agen anesthetic potent halogenated yang menghasilkan paling sedikit derajat depresi dari
respon respirasi terhadap hypercarbia
a. Nitrous oxide
b. Enflurane
c. Isoflurane
d. Halothane
e. Tidak ada yang benar
3. Manakah anastesi local yang menghasilkan peningkatan level circulating plasma cathecolamine sebagai hasil dari
penghambatan dari norepinephrine reuptake ke adrenergic nerve terminal
a. Lidocaine
b. Bupivacaine
c. Cocaine
d. Tetracaine
e. Tidak ada yang benar
4. Manakah muscle relaxant yang bisa menghasilkan bradicardia dari stimulasi vagus ketika diberikan kepada infant atau
anak-anak
a. Succinlcholine
b. D-tubocurraine
c. Pancuronium
d. Atracurium
e. Tidak ada yang benar
5. Manakah intravenous anesthetic agen yang menginduksi awakening paling cepat dari general anesthesia untuk brief
outpatient procedure
a. Etomidate
b. Ketamine
c. Thiopental
d. Propofol
e. Tidak ada yang benar
6. Manakah obat di bawah ini yang merupakan specific benzodiazepine antagonist
a. Diazepam
b. Flumazenil
c. Lorazepam
d. Midazolam
e. Tidak ada yang benar
7. Manakah obat di bawah ini yang aktivitasnya hanya antagonist narcotic
a. Buprenorphine
b. Nalbuphine
c. Naloxane
d. Butorphanol
e. Tidak ada yang benar
8. Monitoring noninvasive dari staturasi hemoglobin penting untuk keamananan dari banyak otorhinolarngologist prosedur.
Manakah pernyataan di bawah ini yang paling menggambarkan pulse oksimeter
a. Tidak bisa mendeteksi trend penurunan hemoglobin saturasi sampai PaO2 kurang dari 150 mmHg
b. Injeksi metilen blue bisa membuat salah pembacaan saturasi hemoglobin
c. Gerakan pasien bisa menghasilkan sinyal yang tidak bisa diinterpretasikan
d. Vasokonstriksi perifer bisa menghambat deteksi pulsatile flow oleh oximeter
e. Semua benar
9. Pengukuran karbondioksida pada udara yang diekspirasi biasanya dimonitor pada kondisi di bawah ini
a. Deteksi intubasi endotracheal
b. Deteksi intubasi esophageal
c. Monitor pasien yang menerima induksi hypotensi untuk mengurangi kehilangan darah selama operasi
timpanomastoidectomy
d. Menilai kecukupan oksigenasi
e. Tidak ada yang benar

10. Manakah penyakit kronik dari syndrome dismorfik yang dapat menyebabkan gangguan fungsi dari sendi
temporomandibular,cricoarytenoid, dan atlantoocipital
a. Treacher-Collins syndrome
b. Rheumatoid arthritis
c. Pierre Robin syndrome
d. Goldenhar’s syndrome
e. Semua yang diatas

11. Manakah kelainan yang mengancam jiwa yang bisa ditemukan pada pasien dengan trauma eksternal pada kepala leher
a. Clinically inapperent dislocation dari cartilage
b. Clinically inapparent dislocation dari larynx
c. Perluasan lesi intracranial
d. Unstable cervical spine
e. Semua benar
CHAPTER 14

ENDOCRINOLOGY

1. Manakah aksi di bawah ini yang mempengaruhi thyroid stimulating hormone


a. Stimulasi oleh somatostatin
b. Stimulasi oleh somatomedin
c. Stimulasi oleh growth hormone
d. Inhibisi oleh hormone tiroid
e. Inhibisi oleh thyrotropin releasing hormone
2. Sel somatotropic pituitary mensekres
a. adrenocorticotropic hormone
b. growth hormone
c. prolactin
d. somatostatin
e. somatomedin
3. sekresi rwoth hormone di pengaruhi langsung oleh
a. somatostatin
b. somatomedin
c. somatocrinin
d. A dan B
e. A dan C
4. Vasopressin dibebaskan sebagai respon dari
a. Osmolaliti intraselular rendah
b. Osmolaliti intraselular tinggi
c. Osmolaliti extraselular rendah
d. Volume intravascular tinggi
e. Stimulasi n.cranialis IX dan X
5. Suplai darah ke kelenjar paratiroid biasanya dari
a. Inferior thyroid arteri
b. Superior thyroid arterty
c. Inferior dan superior thyroid arteries
d. External carotid arteri
e. Vertebral arteri
6. Simptom tetanus adalah karekteristik dari rendah kalsium dan
a. Aluminium
b. Magnesium
c. Potassium
d. Phosphorus
e. Zinc
7. Manakah di bawah ini yang digunakn sebagai treatment untuk diabetes insipidus
a. Desmopressin
b. Furosemide
c. Methimazole
d. Prophylthiuraci
e. Phenoxybenzamine
8. Manakah single test terbaik untuk mendeteksi early hypothyroidism
a. Total T4
b. Uptake resin T3
c. Ultrasensitive thyroid stimulating hormone assay
d. Free T4 index
e. 99mTc pertechnetate
9. Manakah pernyataan di bawah ini salah tentang thyroxin
a. Di konversi scara metabolic bentuk aktif melalui deionisasi
b. Cepat dibersihkan dari sirkulasi
c. Lebih terikan ke thyroid binding globulin pada sirkulasi
d. Bentuk thyroid hormone yang disimpan dalam kelenjar thyroid
e. Di konversi menjadi bentuk inkatif reserve T3 selama stress atau sakit
10. Bentuk paling sering dari apudoma adalah
a. Islet cell tumor
b. Medullary carcinoma
c. Pheochromocytoma
d. Carcinoid tumor
e. Paraganglioma

1. Bentuk yang paling umum dari fibrous dysplasia adalah…


a. Monostotic fibrous dysplasia
b. Polyostotic fibrous dysplasia
c. Albright’s syndroms
d. Fibrous dysplasia pada tulang/tengkorak
2. Manakah dari pernyataan ini yang paling benar mengenai Paget’s disease pada tulang?
a. Itu adalah penyakit tulang yang secara type menyerang anak muda
b. Itu adalah penyakit yang secara umum menyerang kepala dan leher
c. Tengkorak adalah bagian yang paling umum terserang oleh tulang
d. Paget’s typically degenerates to osteosarcoma
3. TIDAK ADA
4. Manakah yang mendeskripsikan tentang karakteristik hitologi dari Wegener’s granuloniatosis?
a. Vasculitis, granulomas, dan polymorphoneuclear infiltrate
b. Vasculitis, no granulomas, dan atypical polymorphic infiltrate
c. Monomorphic infiltrate
d. Vasculitis, granulomas, dan eosinophils
5. Manakah dari pernyataan ini yang merupakan bentuk yang paling umum dari amyloidosis?
a. Primary systemic
b. Secondary systemic
c. Localized
d. Myeloma associated
6. Manakah dari pernyataan tentang sarcoid ini yang benar?
a. Sarcoid dikatakterkan berdasarkan caseating granulomas
b. Sarcoid granulomas kebanyakan terdeposit di lungs dan intrathoracic nodes
c. Sarcoid relative tidak banyak ditemukan di negro USA dan Puerto Ricans
d. Sarcoid pada kepala dan leher kebanyakan terdeposit di orbit
7. Relapsing polychondritis terasosiasi pada sequelae mana di bawah ini?
a. Laryngeal collapse, thyroiditis
b. Heart failure, cauliflower ear deformity
c. Laryngeal collapse, saddle nose deformity
d. Saddle nose deformity, heart failure
8. Lymphomatoid granulomatosis
a. Adalah B-cell lymphoma
b. Adalah sinonim dari polymorphic reticulosis
c. Memiliki multiple granulomas pada histologic sectioning
d. Perawatan terbaik dengan obat2an sulfa
9. Perawatan terbaik pada hashimoto’s thyroid adalah dengan…
a. Total thyroidectomy
b. Pergantian hormone Thyroid
c. Radioactive iodine
d. Terapi radiasi
10. Manakah dari pernyataan ini yg merupakan bentuk dari subacute thyroditis?
a. Riedel’s thyroditis
b. Hashimoto’s thyroditis
c. Goiterous thyroditis
d. “postpartum” thyroditis
CHAPTER 16

Connective tissue disorder

1. Wanita umur 45 tahun dengan mixed connective tissue disease dan dengan Erythroscyte sedimentation rate 75 mm per
hour biasanya disertai dengan kenaikan
a. Anti Ro
b. Anti UI RNP
c. C-ANCA
d. Anti RA33
e. Anti Jo-1
2. Seorang pathologist melihat sebuah specimen dari functional endoscopic sinus surgery case akan menemukan apa dalam
pasien dengan active Wegener’s granulomatosis
a. High lymphoid penetration index
b. Pseudoepthiliomatous hyperplasia
c. Perivacular cuffing
d. Vasculitis dengan fibrinoid necrosis
e. Cascating granuloma
3. Wanita umur 40 tahun dengan riwayat 3 bulan kelemahan pada leher dan dysphagia. Enzyme skeletal meningkat dan
perubahan myopathic dapat dilihat pada electromyography. Diagnosis definitive di konfirmasi dengan
a. Parotid biopsy
b. SS-A dan SS-B level antibody
c. Antinative DNA antibody level
d. Muscle biopsy
e. Urinalysis
4. Wanita umur 52 tahun dievaluasi karena multiple system complaint dan seorang otolaryngologist kepala leher surgery
konsultasi di minta untuk mengevalusi pasien untuk connective tissue disease. Manifestasi minimal dari penyakit ini adalah
a. Arthritis
b. Oral ulcer
c. Dysphagia
d. Hearing loss
e. Alopecia
5. Pengusaha berusian 58 tahun mengalammi severe throat pain, hoarseness, dan odynophagia selama bekerja. Sistem
review menunjukkan morning joint stiffness. Manakah yang paling mungkin ditemukan dari hasil pemeriksaan
a. Xerostomia
b. Esophageal dsymotility
c. Oral ulcer
d. Arytenoids dysfunction
e. Butterfly ras
6. Pasien denganxerostomia melakukan evaluasi untuk menentukan penyebab dan pengobatan terbaik dari masalah
tersebut. Penyakit sistemik dan obat-obatan sudah disingkirkan sebagai penyebab yang mungkin. Pasien selanjutnya akan
melanjutkan dengan tes
a. Esophageal motility
b. Salivary gland biopsy
c. Skin and muscle biopsy
d. Small joint x-ray
e. C-ANCA autoantibody
7. Ibu rumah tangga berusia 32 tahun dan ibu dari 4 orang anak mengalami dysphagia. Review sistemik menunjukkan bahwa
kulitnya kehilangan tekstur lembut dan mengalami penurunan berat badan sebanyak 12 pound selama 2 bulan terakhir.
Diagnosis kerja untuk kasus ini adalah
a. Hypotiroidism
b. Maternal stress syndrome
c. Behcet’s disease
d. Systemic sclerosi
e. Hypovitaminosis
8. Laki-laki berumur 24 tahun mahasiswa tidak memiliki masalah sebelumnya tiba tiaba mebgeluhkan sakit dan erytema pada
left upper lateral cartilage dari hidungnya. Kemudian hilang 10 hari setelah

CHAPTER 17

PENYAKIT GRANULOMATOUS KEPALA DAN LEHER

1. Kenampakan yang paling umum ditunjukkan sarcoidosis?


a. Lymphadenopathy
b. Facial paralysis
c. Airway obstruction
d. Characteristic chest x-ray
e. Parotid swelling
2. Otologic yang paling sering ditemukan pada lilstiocytosis X adalah
a. Granulation tissue
b. Otorrhea
c. Deafness
d. Swelling over the mastoid
e. Otitis media
3. Lobular capillary hemangiomata (pyogenic granuloma) merupakan kenampakan yang
paling sering nampak pada
a. Bibir
b. Nasal cavity
c. Lidah
d. Gingiva
e. Oropharynx
4. Necrotizing sialometaplasia secara histologis dapat dibedakan dari carcinoma dengan
kenampakan dalam bentuk
a. Tidak adanya figur mitosis
b. Kurangnya invasi pada membran dasar
c. Preservasi arsitektur lobular
d. Myoepithelial cell hyperplasia
e. Necrotizing granuloma
5. Peningkatan laryngeal site yang paling umum pada sarcoidosis adalah
a. Anterior commissure
b. True vocal cords
c. Supraglottis
d. Subglottis
e. Ventricle
6. Pilihan perlakuan untuk penyakit idiopathic midline destructive adalah
a. Terapi radiasi
b. Prednisone
c. Surgical excision
d. Mehotrexate
e. Cyclophosphamide
7. Penyebab paling umum yang menunjukkan inflamasi biopsy granulomatous dari cervical
lymph node pada anak kecil adalah
a. Mycobacterium tuberculosis
b. Non-tuberculosis mycobacteria
c. Cat-stratch disease
d. Staphylococcus aureus
e. Anaerobes
8. Peningkatan laryngeal site yang paling umum pada tuberculosis adalah
a. True vocal cords
b. Epiglottis
c. Subglottis
d. Arytenoids
e. False vocal cords
9. Munculnya symptom phycomycoses yang paling umum adalah
a. Rhinorrhea
b. Epistaxis
c. Mukosa membran hitam dan necrotic eschar
d. Facial pain
e. Cranial nerve palsy
10. Pengujian mikroskopis Aspergillus fumigatus dengan mengungkapkan
a. Nonseptate bifurcating hyphae
b. Septate bifurcating hyphae
c. Nonseptate nonbifurcating hyphae
d. Septate nonbifurcating hyphae
e. Adanya hyphae
CHAPTER 18

PENYEMBUHAN LUKA DINAMIS

1. Seorang pria 32 tahun mengalami kecelakaan motor dan menderita luka avulsi yang
lebar pada kulit leher sebelah kanan. Sebab luka tersebut terkontaminasi, dan dibiarkan
terbuka selama 72 jam, sehingga terlihat jaringan granulasi. Kemudian luka tersebut
ditutup dengan split-thickness skin graft. Dibawah ini yang merupakan contoh tipe
perbaikan luka?
a. Reephitalization
b. Primary healing
c. Secondary healing
d. Delayed primary healing
e. Granulation
2. Meskipun produksi kolagen muncul selama empat fase penyembuhan luka, aktivitas
yang paling sering muncul adalah selama
a. Fase Coagulation
b. Fase Inflammatory
c. Fase Fibroplasia
d. Fase Remodeling
e. Fase Contraction
3. Seorang pemain sepakbola profesional menderita laserasi bersih di sepanjang paha kiri.
Dia sedang menjalani penutupan primer dan beberapa bulan kemudian lukanya tertutup
dengan baik. Dia ingin tahu seberapa kuat jaringan tersebut dibanding kulit normal. Dia
akan diberitahu bahwa dibawah tekanan yang paling kuat yaitu akan
a. 20% sekuat kulit normal
b. 40% sekuat kulit normal
c. 60% sekuat kulit normal
d. 80% sekuat kulit normal
e. Sama kuatnya dengan kulit normal
4. Beberapa minggu setelah insisi sederhana, dengan penyembuhan luka yang tidak
impaired, lukanya menjadi jelas. Dengan berjalannya waktu sebuah equilibrium dapat
diterima diantara
a. aktivitas epidermal growth factor dan transforming growth factor-beta
b. produksi kolagen dan pemecahan kolagen
c. makrofag dan leukosit polymorphonuclear
d. imbibisi dan inoskulasi
e. elastin dan mikrofibroblas
5. Cytokine (growth factor) aktif selama proses penyembuhan luka. Cytokine mampu
melakukan aktivitasnya melalui endocrine, autocrine, atau efek paracrine dan mampu
bermultiplikasi untuk setiap cytokine. Cytokine yang mengeluarkan efek primer di dalam
endocrine adalah
a. Epidermal growth factor
b. Hormon pertumbuhan
c. Platelet-derived growth factor
d. Fibroblast growth factor
e. Transforming growth factor
6. Seorang wanita 75 tahun dengan recurrent alveolar ridge cancer dijadwalkan untuk
menjalani composite resection. Wanita tersebut memiliki steroid-dependent asthmatic,
merokok, dan memiliki sejarah penyakit cerebrovascular. Faktor yang paling
berkontribusi untuk potensia rusaknya luka dan fistula adalah
a. Cerebovascular disease
b. Umur
c. Nutrisi yang buruk
d. Penggunaan tembakau/poxia
e. Penggunaan steroid
7. Teknik yang menjanjikan untuk manipulasi penyembuhan luka termasuk di bawah ini
kecuali
a. Fetal wound healing
b. Cytokines, seperti transforming growth factor-beta dan platelet-derived growth
factor
c. Ultrasound treatment
d. Ultraviolet radiation
e. Hot cautery
8. Seorang pria 61 tahun dengan high-grade mucoepidermoid carcinoma kelenjar parotid
menjalani parotidectomy dengan mengorbankan marginal mandibular branch facial
nerve, 3 cm proximal dari otot target. Branch tersebut segera digraft dengan branches
greater auricular nerve. Pria tersebut harus diberitahu bahwa syaraf akan di regenerasi
pada tingkat
a. Tepat 1 mm per hari, dan diharapkan fungsnya kembali normal 30 hari setelah
operasi
b. Tepat 5 mm per hari, dan diharapkan fungsnya kembali normal 2 bulan setelah
operasi
c. Tepat 10 mm per hari, dan diharapkan fungsnya kembali normal 6 bulan setelah
operasi
d. Rata-rata 1 mm per hari, dan diharapkan fungsnya kembali normal 6 bulan setelah
operasi
e. Rata-rata 10 mm per hari, dan diharapkan fungsnya kembali normal 2 tahun setelah
operasi

9. Fraktur mandibular secara tipikal terjadi selama penyembuhan dengan kreasi scar tissue
(callus) diikuti dengan kalsifikasi callus. Utamanya penyembuhan tulang dengan
regenerasi spontan dengan adanya luka pada jaringan mungkin muncul. Hal ini
termasuk beberapa kondisi, yang paling penting yaitu
a. Anatomic reduction, rigid fixation, dan adequate vascularity
b. Anatomic reduction, intermaxiliary fixation, dan adequate vascularity
c. Adequate nutrition, rigid fixation, dan adequate vascularity
d. Anatomic reduction, external fixation, dan adequate nutrition
e. Anatomic reduction, rigid fixation, dan topical cytokines
10. Petani 62 tahun sedang menjalani mouth resection dasar untuk T2, N0 squamous cell
carcinoma. Hal tersebut direkonstruksi dengan split-thickness skin graft dan bloster yang
dijahit ditempat. Pria tersebut bertanya-tanya mengapa hal tersebut perlu dilakukan,
dan Anda memberi tahunya bahwa immobilisasi dibutuhkan untuk memastikan skin
graft bertahan. Hal tersebut penting selama fase pertama dari bertahannya skin graft,
saat graft bergantung pada difusi nutrisi dari penerima. Proses ini dikenal sebagai
a. Epithelialization
b. Inosculation
c. Imbibition
d. Proliferation
e. Neovascularization
CHAPTER 19

EVALUASI PASIEN RAWAT JALAN DAN DIAGNOSA

1. Keputusan kapan waktu operasi untuk pasien dengan sinusitis berdasarkan pada
a. Sejarah pasien
b. Pemeriksaan fisik
c. Coronal CT scan
d. A dan C
e. A, B, dan C
2. Video stroboscopy dapat dilihat terbaik pada videotape saat
a. Flexible nasopharyngoscope digunakan
b. Rigid 90 derajat laryngoscope digunakan
c. Sumber sinar xenon digunakan
d. Semua jawaban di atas
e. A dan C
3. Saat menelusuri sejarah kesehatan pasien, pemeriksa harus
a. Membuat pasien merasa nyaman
b. Memaksa pasien untuk informasi yang akurat
c. Memerintah pasien untuk bercerita cepat
d. Membiarkan pasien diverge dari kisahnya
e. Semua jawaban di atas
4. Saat meminta tes laboratorium, seorang otolaryngologist harus
a. Memutuskan bahwa tes tersebut akan memberi informasi yang berguna
b. Mengatakan kepada pasien bahwa dokter akan menghubungi
c. Mendokumentasikan hasil laboratorium di kantor
d. Semua jawaban di atas
e. A dan C
5. Ruang kosong di kantor didesain untuk
a. Pasien
b. Personal kantor
c. Physician
d. Standar pemerintah
e. A, B, dan C
6. Peralatan laryngeal yang dibutuhkan oleh speech patologist termasuk
a. Stoboscopis unit
b. Sumber sinar xenon
c. 30 derajat nasal endoscope
d. Semua jawaban di atas
e. A dan B
CHAPTER 20

PERIOPERATIVE MANAGEMENT ISSUES

1. Transfusi yang paling baik untuk produk pengganti pada pasien yang sehat yang
memiliki pengalaman kehilangan darah selama operasi dan penurunan jumlah
hemoglobin adalah
a. Fresh frozen plasma
b. Packed red blood cells
c. Whole blood
d. Cryoprecipitate
e. Fibrinogen
2. Manakah dari berikut ini faktor resiko major untuk penyakit thromboembolic?
a. Pneumonia
b. Chronic obstructive pulmonary
c. Congestive heart failure
d. Hemophilia A
e. Inherited deficiency of antitrhombin II
3. Pria 45 tahun dijadwalkan septoplasty rutin dibawah anastesi lokal. Pria tersebut
seorang adult-onset diabetic yang normalnya mendapatkan 20 unit NPH (Neutral
Protamine Hagedorn) insulin setiap pagi. Manakah dari berikut ini langkah terbaik untuk
mengatasi diabetesnya selama operasi?
a. Tidak ada tambahan yang dibutuhkan pada sebagaimana pasien yang biasanya
b. Memulai IV dengan 10% dextrose untuk mencegah penambahan glukosa
c. Memberikan setengah dosisi NPH insulin, kemudian memberikan insulin regular
selama operasi tergantung pada tingkat gula darahnya
d. Menjadwalkan operasi sepagi mungkin, memberikan 10 unit insulin regular pada
awal operasi, dan memantau tingkat gula darahnya selama operasi
e. Memulai infus insulin regular secara konstan dan memantau tingkat gula darahnya
4. Wanita 35 tahun dengan galactorrhea menjalani pemindahan transsphenoidal pada
adenoma pituitary. Selama periode postoperative, wanita tersebut mengeluh bahwa
selalu merasa haus dan volume urine banyak dan hyperosmolarity serum. Diagnosa
yang paling mendekati adalah
a. Sebelumnya tidak terdeteksi adanya diabetes mellitus
b. Syndrome of inappropriate ADH secretion
c. Diabetes insipidus
d. Adrenal insufficiency
e. Acute renal failure
5. Farmakologis yang paling sesuai untuk mengatasi hipertensi signifikan postoperative
pada pasien dengan advanced renal atau hepatic disease adalah
a. Nitropusside
b. Labetalol
c. Esmolol
d. Nitroglycerin
e. Nicardipin
6. Penyebab yang paling mungkin pada postoperative hypotension adalah
a. Sakit/luka
b. Sepsis
c. Pulmonary emboli
d. Inadequate fluid replacement atau hemorrhage
e. Congestive heart failure
7. Seorang pria 23 tahun yang sehat mengalami kecelakaan motor serius dengan multiple
extrimity dan fraktur wajah. Sekarang ia menjadi septic. Hasil pemeriksaan pulmonary-
nya menunjukkan dia mengalami beberapa hypoxemia, diffuse bilateral pulmonary
infiltrates pada x-ray dada, dan normal pulmonary artery wedge pressure. Diagnosa
yang paling mendekati adalah
a. Pneumonia
b. Pulmonary emboli
c. Diffuse atelectasis
d. Pulmonary edema
e. Adult respiratory distress syndrome
8. Pada seorang pasien dengan caronia renal failure, manakah dari berikut ini pengobatan
yang aman digunakan selama anastesi?
a. Halothane
b. Methoxyflurane
c. Gallamine
d. Pancuronium
e. tubocurarine
9. Pria 60 tahun yang seorang alkoholik menjalani laryngectomy. 3 hari setelah operasi, dia
Nampak tidak dapat tidur dan gelisah, disorientasi, dan mengalami urinary incontinence.
Penyebab yang paling mungkin pada perubahan status mentalnya adalah
a. Schizophrenia
b. Alzheimer
c. Stroke
d. Pulmonary insuffiency
e. Delinum
10. Seorang pasien menerima morfin untuk analgesi postoperative, manakah berikut ini
pengobatan yang berpotensi untuk menghilangkan sakit?
a. Naloxone
b. Diazepam
c. Nonsteroidal antiinflammatory drugs seperti keterolac tromethamine
d. Meperidine penambahan pada morfin
e. Oxygen
CHAPTER 21

LARUTAN DAN ELEKTROLIT PADA OPERASI PASIEN

1. Persentase komposisi air terhadap berat badan adalah


a. 15% sampai 20%
b. 20% sampai 30%
c. 30% sampai 50%
d. 50% sampai 70%
e. 70% sampai 85%
2. Injeksi Ringer Lactat mengandung ion pada penambahan sodium dan chloride,
termasuk
a. Calcium
b. Magnesium
c. Potassium
d. A dan C saja
e. A, B, dan C
3. Seorang pasien terlibat kecelakaan motor mengalami sustained multiple injuries
termasuk facial trauma. Tanda vital-nya adalah denyut 125x, tekanan darah 110/95
mmHg, dan pernapasan 22x. Penanganan awal termasuk
a. Mengeluarkan access IV dengan large-bore catheters
b. Mengadministrasi uncross-matched, darah O-negative untuk mengatasi shock
hemorrhagic
c. Memasang facial films untuk mencegah fraktur
d. Secara cepat mengadiministrasi larutan isotonic crystalloid
e. A dan D saja
4. Beberapa komplikasi dari terapi koloid [albumin, hetastarch (hespan), darah, plasma]
adalah
a. Pulmonary edema
b. Analphylactic shock
c. Transfusion reactions
d. A dan C saja
e. A, B, dan C
5. Hasil urin adalah indikator sensitif untuk status volum, dan pada orang dewasa
seharusnya
a. 0,5 sampai 1,5 ml/kg/jam
b. 1,5 sampai 3,0 ml/kg/jam
c. 3,0 sampai 4,0 ml/kg/jam
d. Lebih besar dari 4,0 ml/kg/jam
6. Langkah pertama untuk menentukan penyebab hyponatremia dan mengawali
treatment dengan mengukur
a. Urinary sodium
b. BUN dan creatinine
c. Plasma dan osmolality
d. Serum potassium
7. Simptom ketidakseimbangan sodium , secara dominan berpengaruh pada
a. Central nervous system
b. Cardiac conduction system
c. Peripheral neuromuscular system
d. Gastrointestinal system
e. Genitourinary system
8. Dysrhythmias disebabkan oleh hypokalemia termasuk
a. Shorted P-R interval
b. Peaked T waves
c. U waves
d. A dan C saja
e. A, B, dan C
9. Perawatan harus dilakukan pada pemasukan cepat IV calcium untuk melawan
hyperkalemia pada pasien yang
a. Thiazide diuretics
b. Phenobarbital
c. Insulin
d. Amitriptyline
e. digoxin
10. Agen yang berguna pada perawatan hypocalcemia termasuk
a. IV calcium gluconate atau calcium chloride
b. Vitamin D
c. Oral calcium carbonate, calcium citrate, atau calcium glubionate
d. A dan C saja
e. Semua jawaban di atas
CHAPTER 22

GERIATRIC OTOLARYNOLOGY

1. Manakah di bawah ini perubahan yang tidak normal pada penuaan?


a. Rambut menjadi abu-abu
b. Kulit berkeriput
c. Menopouse
d. Congestive heart failure
e. presbiopi
2. “Program theory”dari hepotesa penuaan ialah
a. Replikasi sel diasosiasikan dengan random error pada sequence DNA
b. Purposeful sequence yang ditulis pada genome
c. Mutasi muncul selama replikasi sel somatis
d. Sel imortal mengganggu proses normal replikasi sel
e. Sela hanya dapat menjalani duplikasi sekitar 50 kali dan kemudian mati
3. Segmen pertumbuhan tercepat pada populasi di US adalah
a. Umur 1 sampai 20 tahun
b. Umur 21 sampai 40 tahun
c. Umur 40 sampai 65 tahun
d. Umur 65 sampai 85 tahun
e. Lebih dari 85 tahun
4. Manakah dari berikut ini tipe yang tidak terbukti presbycusis, berdasar pada
Schuknecat?
a. Sensoris
b. Neural
c. Striate
d. Cochleat conductive
5. Pada usia 80 tahun, kerusakan serius akan dialami oleh
a. Satu dari tiga orang
b. Satu dari enam orang
c. Satu dari 10 orang
d. Satu dari 50 orang
e. Satu dari 100 orang
6. Berikut ini benar mengenai Swallowing disorder
a. Tidak umum pada ambulatory elderly
b. 12% pada orangtua yang dirumah sakit
c. 33% pada pasien neurology-neurosurgery
d. Semua jawaban di atas
7. Lymphocytes tidak seefektif pada orang yang sudah tua karena
a. Jumlah lymphocytes yang menurun dengan drastis
b. Fungsi pembantu dan aktivitas cytotoxic T-cell menurun
c. Membesarnya kelenjar thymus
d. Volume IgG dan antibodi menjadi berlebihan
e. Paradoxical meningkat pada respon T- dan B-cell mencegah mekanisme imun
8. Anaplastic atau undifferentiated thyroid cancer lebih umum terjadi pada pasien pada
usia?
a. 1 sampai 20 tahun
b. 20 sampai 40 tahun
c. 40 sampai 65 tahun
d. Lebih tua dari 65 tahun
9. Berikut ini penting berhubungan dengan perubahan kulit terkait usia, kecuali
a. Penurunan kelembaban dan kohesi seluler
b. Homogenitas keratinocyte nuclei
c. Pengkerutan dermis
d. Penurunan jaringan elastis
e. Deposisi kolagen haphazard
10. Resiko tracheal stenosis padai intubasi lebih dari 10 hari, rata-rata
a. 2%
b. 6%
c. 14%
d. 23%
e. 36%
CHAPTER 23

HEADACHE DAN FACIAL PAIN

1. Wanita 68 tahun datang ke klinik dengan keluhan 3 minggu mengalami unilateral


temporal nonthrobbing headache yang konstan dan tidak berhubungan dengan nausea.
Sebelumnya belum pernah mengalami sakit kepala. Fatigue dan mild arthalgias telah
muncul selama 2 bulan. Ia hanya minum 2 tablet ibuprofen perhari untuk sakit
kepalanya dengan pengaruh kecil dan tidak ada obat yang lain. Hasil dari pemeriksaan
hanya menunjukkan tender scalp di samping. Tes laboratorium yang terpenting yang
harus dilakukan adalah
a. CT scan kepala dengan kontras
b. Ocular tonometry
c. MRI scan dengan kontras
d. Sedimentation rute
e. Temporal artery biopsy
2. Pecandu alkohol 49 tahun, sudah tidak minum lagi selama 3 tahun terakhir, datang
dengan keluhan sakit kepala kambuhan. Ia merokok 2 kotak rokok per hari,
menggunakan nasal steroid sekali sampai dua kali per bulan untuk alergi dan
menyangkal riwayat trauma dan prior headache, kecuali selama 2 minggu untuk sakit
kepala yang sama tepatnya 2 tahun yang lalu. Sakit kepala sering muncul, biasanya pagi
hari dan membangunkannya dari tidur. Ia mengalami depresi. Pemeriksaan normal.
Keluhan tambahan yang mendukung diagnosa clusterheadache adalah
a. Poin pemicu yang timbul sewaktu-waktu pada jembatan hidung
b. Kantung mata dan pandangan kabur selama sakit kepala
c. Nausea, mual, dan photophobia selama sakit kepala
d. Lacrimation dan nasal stuffiness selama sakit kepala
e. Munculnya cahaya kilat 20 menit sebelum sakit onset
3. Sakit kepala tekanan CSF rendah dapat dihilangkan dari pseudotumor dengan cara
berikut ini
a. Sakit kepala tekanan rendah yang merespon hidrasi
b. Pseudotumor yang membaik ketika berbaring
c. Sakit kepala tekanan rendah yang membaik dengan penggunaan steroid
d. Pseudotumor yang memburuk ketika menses
e. Sakit kepala tekanan rendah yang membaik ketika berbaring
4. Tipikal Migrain biasanya diatasi secara efektif dengan terapi kombinasi
a. Abortive agents, analgesik, dan preventif
b. Analgesik, antihistamin, dan obat tidur
c. Mucsle relaxant, latihan, dan biofeedback
d. Psychotherapy, oral splints, dan inhalasi oksigen
e. Reassurance, latihan, dan obat steroidal antiinflammatory harian
5. Murid keperawatan usia 34 tahun datang ke klinik dengan keluhan 10 bulan bitemporal
nontrhobbing headache. Biasanya muncul pada akhir hari dan tidak ada hubungannya
dengan nausea kecuali untuk beberapa. Aspirin dan codeine mencegah dan mengatasi
sakit tersebut, biasanya ia meminum obat tersebut 3 kali seminggu. Bahkan pada saat
dirawat. Sakit kepala bisa dirasakan hampir setengah hari. Ia merasa tidak sakit diantara
sakit kepalanya. Ia adalah ibu tunggal dari anak 7 tahun dan pada tahun ketiga studinya.
Ia sudah naik berat badan sebanyak 20 pon hingga akhir tahun dan dengan periode
normal. Tidak ada riwayat trauma dan riwayat pada keluarganya juga tidak ada.
Pemeriksaan normal. Dia beresiko tinggi untuk
a. Bergantung pada obat sakit
b. Berkembangnya sakit kepala kronis harian
c. Berkembangnya sleep disorder
d. Menjalani tes laboratorium yang tidak perlu
e. Memiliki subarachnoid hemorrhage
6. Subdural hematoma, tumor otak, dan meningitis memiliki semua pernyataan di bawah
yang berhubungan dengan sakit kepala kecuali
a. Stiff neck
b. Papilledema
c. Demam
d. Visual aura
e. muntah
7. tipikal untuk sakit kepala migrain adalah sebagai berikut kecuali
a. onset pada dekade kelima
b. throbbing quality
c. duration of days
d. photophobia
e. positive family history
8. Lesi pada atau dibawah sella producing headache adalah seperti sakit pada
a. Jaw
b. Vertex
c. Orbit
d. Occiput
e. trapezius
9. cara yang paling tidak efektif untuk merawat sakit kepala kronis harian adalah
a. tricyclic antidepressant
b. biofeedback
c. switching analgesic
d. reassurance dan pendidikan
e. muscle relaxant
10. pria 66 tahun datang dengan lancinating pain pada wajah yang telah muncul selama 6
minggu. Secara bertahap semakin memburuk. Tidak ada sejarah trauma, infeksi, atau
menggunakan obat harian. Tidak ada sejarah dengan masalah serupa. Sakit yang paling
sering yang berlokasi di sebelah kiri hidung, saat-saat terakhir sering muncul seharian,
menjalar bagian bawah mata pada sisi tersebut dan dapat dipicu oleh menggerakkan
hidung. Pemeriksaan normal kecuali rahang yang terbuka terbatas sebab takut rasa sakit
yang menjalar. Diagnosa yang paling mungkin adalah
a. temporal arteritis
b. multiple sclerosis
c. postherpetic neuralgia
d. atypical facial pain
e. trigeminal neuralgia
CHAPTER 24

MANIFESTASI ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME

1. Setelah pemaparan awal dan injeksi dengan HIV, berapa tahun yang dapat dilewati oleh
50% pasien hingga mengidap AIDS?
a. 1
b. 2
c. 4
d. 7
e. 10
2. Enzim reverse transcriptase sangat penting pada virus AIDS. Manakah dari berikut ini
pernyataan yang tepat yang mendeskripsikan enzim tersebut?
a. Diproduksi oleh induk sel
b. Menghasilkan mRNA dari viral DNA
c. Menghasilkan double-stranded DNA dari single-stranded DNA
d. Menghasilkan DNA dari viral template RNA
e. Kerjasama viral RNA dengan genome induk sel
3. Kerusakan imun utama yang disebabkan oleh HIV adalah
a. Kerusakan komplemen
b. Kerusakan sel-mediasi sistem imun
c. Primary agammaglobulinemia
d. Kerusakan kombinasi selular dan hormonal imun
e. Kehilangan aktivitas neutrophin killer
4. Pria 21 tahun dengan HIV, tidak berkembang menjadi AIDS dan menmiliki CD4 + 800 cell
count. Berkembang menjadi acute otitis media. Organisme apakah yang
bertanggungjawab atas infeksi tersebut?
a. Streptococcus pneumonia
b. Pneumocystis carinii
c. Mycobacterium avium-intracellutare
d. Pseudomonas aeruginose
e. Staphylococcuc aureus
5. Seorang pria muda terinfeksi HIV dengan lesi nontender vertically corrugated sepanjang
anterior lateral border pada lidah. Kondisi ini disebabkan oleh
a. Candida
b. Herpesvirus
c. Squamous cellcarcinoma
d. Infeksi Primary HIV
e. Epstein-Barr virus
6. Resiko berkembangnya infeksi HIV diikuti pemaparan percutaneous dari sumber
individu HIV-positif yang dikenal rata-rata
a. 1 dari 10
b. 1 dari 50
c. 1 dari 300
d. 1 dari 1.000
e. 1 dari 10.000
7. Pada Kaposi’s sarcoma malignansi yang paling umum terlihat berhubungan dengan AIDS
adalah
a. Squamous cell carcinoma
b. Hodgkin’s disease
c. Non-Hodgkin’s lymphoma
d. Nasopharyngeal carcinoma
e. Hairy leukoplakia
8. Manakah dari situasi berikut ini yang merupakan postexposure zidovudine prophylaxis
yang direkomendasikan?
a. Kontak beberapa tetes darah sputum punggung tangan pekerja kesehatan. Yang
kemudian segera dibersihkan.
b. Seorang pasien terinfeksi HIV berciuman dengan pekerja kesehatan
c. Dokter bedah setelah melakukan operasi pada pasien yang terinfeksi HIV. Pada akhir
operasi dokter tersebut menemukan lubang pada sarung tangannya dan menyadari
bahwa darah pasien telah kontak dengan kulitnya pada waktu yang cukup lama
d. Seorang otolarynologist melakukan indirect laryngoscopy pada seorang pasien yang
diketahui terinfeksi HIV. Pasien tersebut membuka mulut dan bersin ke mata
physician yang tidak terlindungi
e. Segera setelah melakukan fine-needle aspiration neck node pada pasien yang
diketahui terinfeksi HIV, physician secara tidak sengaja menyuntikkan jarum suntik
ke thigh dan menginjeksikan cairanaspirate ke otot quadriceps-nya
9. Penyakit kulit yang paling umum dihubungkan dengan HIV adalah
a. Molluscum contangiosum
b. Psoriasis
c. Cutaneous cryptococcus
d. Seborrheic dermatitis
e. Acne rosacea
10. Nasopharyngeal mass pada pasien terinfeksi HIV kebanyakan seperti
a. Lymphoid hypertrophy
b. Kaposi’s sarcoma
c. Nasopharyngeal carcinoma
d. Non-Hodgkin’s lymphoma
e. Antrochoanal polyps from chronic sinusitis
CHAPTER 25

OLFACTORY FUNCTION AND DISORDERS

1. Pada proses mendiagnosa pasien dengan kelainan oflactory, dapat digunakan different
electro-physiologic measures. Manakah dari berikut ini pernyataan yang salah
a. Rekaman dari epithelium (electrooflactograms) mungkin dapat membantu untuk
mengetahui tingkat kerusakan peripheral
b. Stimulus-related EEG dengan jelas dibedakan antara pasien anosmic dan hyposmic
c. Menimbulkan potensial setelah stimulasi elektrik pada oflactory epithelium dapat
terbukti bermanfaat pada pemeriksaan integritas fila olfactoria
d. Oflactory event-related potentials digunakan untuk mengidentifikasi pasien
malingering
e. Bekerjasama dengan pasien, contingent negative variation dapat berguna untuk
mengidentifikasi dysosmia
2. Untuk merekam oflactory event-related potensial adalah
a. Stimuli harus notfed ke nostril untuk mengarah pada natural sniffing
b. Situmulus harus menarik syaraf trigeminal untuk memproduksi sensasi yang paling
kuat
c. Stimuli harus diaplikasikan pada flowing stream dari udara hangat dan lembab
secara konstan
d. Interval Interstimuli harus lebih cepat dari 1 detik
e. Durasi adequate pada stimuli kimia diperlukan
3. Mengapa virus mampu masuk ke CNS melalui hidung?
a. Sel bipolar penerima proyeksi secara langsung dari nasal cavity ke otak tanpa
intervensi sinapsis
b. Gelembung oflactory berlokasi di lapisan ventral setiap frontal lobe
c. Jalur medial oflactory mencegah direct conduit
d. Ada tiga meatuse di dinding lateral dari nasal cavity
e. Ukuran virion menyebabkan penetrasi melalui cribiform fenestration
4. Manakah peristiwa berikut ini yang berdampak pada kerusakan oflactory sensorineural?
a. Penggunaan berlebih dari topical nasal decongestant
b. Sekresi purulent nasal di sinusitis
c. Pemaparan kronis sampai noxious stimuli
d. Pemotongan oflactory karena pergeseran coup-contrecoup dari otak relatif
ketengkorak
e. Nasal polyposis
5. Mengapa fungsi oflactory penting pada studi dementia-related disease?
a. Pasien dengan Alzeimer’s disease atau Parkinson’s disease tidak dapat untuk
distinguish antara odorants
b. Meningkatkan kemampuan oflactory pada pasien dengan dementia-related disease
membantu untuk menjaga kualitas hidup
c. Pengobatan untuk dementia-related disease dapat dikurangi fungsi oflactory pada
pasien
d. Pasien dengan supranuclear palsy progresif memiliki anosmia komplit
e. Disfungsi oflactory mungkin tanda pertama dari Alzeimer’s disease dan Parkinson’s
disease
6. Manakah pernyataan berikut yang benar pada kebanyakan pasien dengan disfungsi
chemosensory?
a. Kebanyakan pasien tidak sadar akan kehilangan akuitas oflatcory atau gustatory
b. Pasien biasanya mengeluh akan kehilangan fungsi oflactory
c. Kehilangan oflactory dan gutatory berkontribusi sama dengan disfungsi
chemosensory
d. Pasien mengeluh kehilangan rasa dan bau tapi diagnosa hanya menunjukkan
disfungsi oflactory
e. Kebanyakan pasien dengan disfungsi chemosensory kemampuan merasanya
berkurang.
7. Manakah dari metode berikut ini yang paling memungkinkan pada pemeriksaan fungsi
oflactory?
a. Respon pasien pada perpanjangan kuisioner tentang sejarah fisikal
b. Tes psikofisikal dengan variasi odor terenkapsulasi
c. Respon pasien pada presentasi stimuli dari item odor yang umum
d. Rigid nasal endoscopy
e. pemeriksaan fungsi gustatory dengan seri tes kimia
8. Pada kasus apa MRI menjadi pilihan teknik yang lebih baik untuk menentukan
kehilangan oflactory dibanding CT?
a. Pada penyakit sinus paranasal
b. Pada pemeriksaan degenerasi gelembung oflactory post head trauma
c. Pada evaluasi viral-related anosmia
d. Untuk mengkonfirmasi agenesis gelembung oflactory pada Kallman’s syndrome
e. B dan D
9. Manakah dari grup pasien berikut ini yang akan berguna pada tes Reye’s memory?
a. Pasien dengan defisit oflactory karena trauma kepala
b. Pasien diduga dengan dementia-related disease
c. Pasien diduga dengan malingering
d. Perseorangan dengan alergic rhinitis
e. Pasien yangmengeluh disfungis gustatory tanpa kehilangan oflactory
10. Apakah penyebab yang paling umum pada disfungsi oflactory?
a. Kerusakan pada epitelium oflactory
b. Kerusakan struktural karena trauma fisik
c. Malingering
d. Menurunnya jumlah sel oflactory receptor
e. Menurunnya jumlah sel gustatory receptor
CHAPTER 26

FUNGSI NASAL DAN EVALUASI (NASAL FUNCTION AND EVALUATION)

1. Apakah fungsi fisiologis utama pada nasal airway?


2. Apakah tingkat dan arah mucociliary transport pada nasal airway?
3. Apakah segmen flow resistive utama pada nasal airway dan dimanakah lokasinya?
4. Porsi apakah pada nasal turbinates yang memiliki pengaruh terbesar pada nasalairway
resistance ?
5. Bagaimanakah kolaps inspiratory airway muncul?
6. Pada apa nasal resistance akan dialami oleh penderita nasal obstruction?
7. Apakah tipe klinis utama pada nasal obstruction?
8. Bagaimanakah mucosal obstruction dibedakan dari structural obstruction dengan
rhinomanometry?
CHAPTER 27

RHINITIS

1. Hiatus semilunaris dari dinding nasal lateral adalah


a. Ostium maxillary sinus
b. Ridge yang terbentuk oleh proses uncinate
c. Deprese longitudinal yang bertempat antara proses uncinatedan ethmoid bulla
d. Anterior (caudal) sampai infundibulum
e. Tidak ada yang benar
2. Sympathetic dan parasympathetic autonomic fiber didistribusikan ke hidung
a. Melalui sphenopalatine ganglion
b. Sinapsis ke sphenopalatine ganglion
c. Melalui vidian nerve
d. Semua jawaban di atas
e. A dan C
3. Manakah dari substansi berikut ini yang memproduksi vasodilasi nasal vasculature?
a. Substansi P
b. Noradrenaline
c. Vasoactive intestinal polypeptide
d. Neuropeptide Y
e. A dan C
4. Wanita 33 tahun dengan perennial simptom nasal congestion, sneezing, dan rhinorrhea.
Pemeriksaaan kulit dan RAST untuk alergen hasilnya negatif. Tiga puluh persen dari sel
pada smear-nya adalah eosinophilis. Diagnosa yang paling mendekati adalah
a. Vasomotor rhinitis
b. Fungal rhinosinusitis
c. Rhinitis alergi disebabkan alergen tidak terdeteksi dengan pemeriksaan kulit dan
RAST
d. Eosinophilic nonallergic rhinitis
e. Septal deviation
5. Manakah pernyataan yang benar mengenai fungal rhinosinusitis?
a. Invasive fungal rhinosinusitis dapat muncul tiba-tiba pada seseorang yang sehat
b. Bentuk dari allergic rhinosinusitis analog dengan bronchopulmonary aspergillosis
c. Bentuk elemen fungal nasal smear dan pathologic material dapat secara mudah
terlihat tanpa pewarnaan khusus
d. B dan C
e. A, B, dan C
6. Komplikasi potensial dari nasal polyposis yaitu
a. Cranial neuropathies
b. Anosmia
c. Osteitis
d. Proptosis
e. Semua jawaban di atas
7. Faktor yang menurunkan resistensi nasal yaitu
a. Air dingin
b. Supine posture
c. Prostalglandin E2
d. Latihan
e. C dan D
8. Meningkatnya jumlah nasal eosinophilis dapat terlihat pada nasal smear pada pasien
dengan
a. Vasomotor rhinitis
b. Aspirin sensitivity
c. Viral infections
d. Rhinitis medicamentosa
e. A dan C
9. Manakah dari berikut ini yang tidak termasuk turunan diagnosa nasal crusting lesions?
a. Lymphoma
b. Churg-Strauss syndrome
c. Wegener’s granulomatosis
d. Rhinoscleroma
e. Eusinophilic nonallergic rhinositis
10. Komplikasi paling umum dari total inferior-turbinectomy adalah
a. Pendarahan
b. Kegagalan untuk merelieve nasal destruction
c. Infeksi
d. Atrophic rhinitis
e. Tidak ada jawaban yang benar
CHAPTER 28

ALLERGIC RHINOSINUSITIS

1. Manakah perlakuan terbaik untuk pasien dengan alergi ‘dog dander’?


a. Pencegahan
b. Terfenadine
c. Cromolyn
d. Beclomethasone
e. Prednisone
2. Manakah yang paling sesuai dalam menghasilkan elevasi tekanan darah pada seorang
pasien dengan hipertensi labil?
a. Terfenadine
b. Pseudoephedrine
c. Phenylpropanolamine
d. Astemizole
e. Cromolyn
3. Manakah preparasi yang lebih baik untuk seorang pasien dengan alergi dan narrow-
angle glaucoma?
a. Diphenhydramine
b. Chlorpheniramine
c. Brompheniramine
d. Astemizole
e. Azatadine
4. Manakah penjelasan yang paling sesuai untuk peningkatan nasal allergic symptom pada
akhir Agustus pada pasien yang ragweed-sensitive bila immunotherapy dimulai pada
Juli?
a. Rhinitis of pregnancy
b. Rebound rhinitis
c. Overdosage of immunotherapy
d. Underdosage of immunotherapy
e. Meningkatnya antigen exposure
5. Preparasi manakah yang memberikan perlindungan terbesar dari peristiwa alergi ketika
digunakan sesaat sebelum pemaparan?
a. Cromolyn
b. Astemizole
c. Phenylpropanolamine
d. Beclomethasone
e. Flunisolide
6. Manakah pemilihan pengobatan inisiasi untuk perawatan reaksi anaphylactic?
a. Ammonia
b. Epinephrine
c. Dexamethasone
d. Diphenyldramine
e. Cimetidine
7. Jika diindikasikan untuk pasien dengan allergic rhinosinusitis dan polyposis, maka
immunotherapy terbaik dimulai...
a. Setelah operasi, bila polyps muncul kembali
b. Setelah nasal steroid, bila tidak ada respon
c. Sebelum operasi, untuk efek apeutic dan menurunkan kemungkinan muncul kembali
d. Setelah operasi, bila muncul kembali dan pasien menolak operasi ulang
e. Sebelum operasi, sebab kemungkinan 75% sembuh tanpa operasi
8. Kandidat yang sesuai untuk immunotherapy akan ditunjukkan
a. Alergi pada alergen yang mudah dihindari
b. Gejala alergi dapat dengan mudah dikontrol dengan pharmacotherapy
c. Gejala alergi dibatasi dengan single short season
d. Kemauan untuk bekerjasama dalam program therapeutic
e. Sakit kepala migrain dapat dikontrol dengan propanolol dosis tinggi
9. Rhinitis alergi tidak dapat dihubungkan dengan ?
a. Polyps
b. Sinusitis
c. Asthma
d. Otitis media
e. Immune deficiency
10. Indikasi terbaik untuk pemeriksaan in vitro alergi adalah
a. Pemeriksaan sebagai pilihan metode oleh dokter
b. Pemeriksaan untuk penundaan alergi makanan
c. Pemeriksaan untuk pernapasan pada pasien akut, asthma tidak stabil
d. Pemeriksaa pasien dengan negative skin tes
e. Pemeriksaan untuk menentukan kebutuhan evaluasi oleh dokter
11. Temuan manakah yang paling sering menunjukkan syncope yang berlawanan dengan
anaphylaxis?
a. Denyut cepat dan tekanan darah rendah
b. Denyut lambat dan tekanan darah normal
c. Denyut cepat dan tekanan darah tinggi
d. Denyut dan tekanan darah normal
e. Denyut lambat dan tekanan darah tinggi
12. Hasil skin test tidak dipengaruhi oleh faktor?
a. Pemaparan alergen yang sering
b. Umur pasien
c. Waktu pemeriksaan
d. Antihistamine
e. Corticosteroid
CHAPTER 29

NASAL OBSTRUCTION

1. Unilateral purulent rhinitis pada anak 3 tahun, paling mungkin dikarenakan


a. Cystic fibrosis
b. Juvenile nasopharyngeal angiofibroma
c. Foreign body
d. Allergy
e. Unilateral conal atresia
2. Berdasar pada hukum Poiseulle faktor paling penting pada produksi nasal obstruction
adalah pada penggantian
a. Tekanan yang melewati nasal passage
b. Radius nasal passage
c. Panjang nasal passage
d. Koefisien kecepatan aliran udara
e. Nasal airflow rate
3. Pelumas wintergreen memproduksi sensasi ‘dingin’ pada hidung melalui
a. Oflactory nerve
b. Trigeminal nerve
c. Sympathetic efferents
d. Parasympathetic efferents
e. Greater palatine nerve
4. Rhinitis vasomotor paling baik ditangani dengan penggunan
a. Oxymetazoline
b. Flunisolide
c. Beclomethasone
d. Ipratropium
e. Cromolyn sodium
5. Nasal obstruction dari perforasi 3 cm anterior septal paling mungkin disebabkan oleh
a. Crusting
b. Perubahan atrophic sekitar epithelium
c. Resultant valvular collapse
d. Intranasal turbulence
e. Kehilangan pendukung dorsal
6. Diganosa untuk atresia unilateral choanal adalah
a. Tidak cocok dengan kehidupan
b. Sering tidak terdeteksi sampai dewasa
c. Dianjurkan dekat unilateral purulent rhinorrhea
d. Indikasi untuk immediate surgery
e. Bagian dari TORCH syndrome
7. Berikut ini benar mengenai juvenile nasopharyngeal angiofibroma adalah
a. Paling umum pada anak remaja laki-laki
b. Sesekali metastasize
c. Telah dikaitkan dengan abnormalitas endocrine
d. Paling umum pada anak laki-laki yang belum remaja
e. Paling baik ditangani dengan terapi radiasi
8. Penyakit mucosal yang paling sering menyebabkan nasal obstruction
a. Rhinitis allergic
b. Sinusitis bacterial akut
c. Rhinitis vasomotor
d. Rhinitis viral
e. Rhinitis medicamentosa
9. Berikut ini Rhinitis medicamentosa disebabkan oleh penyalahgunaan intranasal adalah
a. Oxymetazoline HCl
b. Cocaine HCl
c. Ephedrine
d. Beclomethasone
e. Ipratopium bromide
10. Berikut ini pengobatan sinonasal polyposis akut paling baik disesuaikan dengan eksekusi
awal adalah
a. Pengobatan medis dengan injeksi infraturbinal corticosteroid
b. Operasi pemotongan semua jaringan polypoid pada prosedur polypectomy
c. Pengobatan medis dengan penggunaan ipratropium bromide nasal spray
d. Operasi pembesaran turbinate pada prosedur turbinectomy
e. Pengobatan medis dengan peledakan besar dan peruncingan cepat pada systemic
oral prednisone
CHAPTER 30

MIDLINE NASAL MASSES

1. Gadis 16 tahun datang ke kantor Anda dengan riwayat epistaksis, nasal obstruction, dan
middle ear effusion. Diagnosa yang paling mungkin adalah
a. Allergic polyposis
b. Inverting papilloma
c. Juvenile angiofibroma
d. Tomwaldt’s cyst
e. Nasopharyngeal carcinoma
2. Tanda Furstenberg’s positif terlihat dengan
a. Encephaloceles tapi bukan dermoids atau gliomas
b. Gliomas tapi bukan encephaloceles atau dermoids
c. Dermoids tapi bukan encephaloceles atau gilomas
3. Berikut ini benar tentang Rhinoscleroma adalah
a. Endemik di Sri Lanka
b. Disebabkan oleh organisme gram positif
c. Dirawat secara efektif dengan tetracycline
d. Dikarakterisasi oleh Mikulicz’z sel yang berbentuk cuboidal mengandung metaplasia
dari respiratoryepithelium
e. Precancerous lesion
4. Manakah dari berikut ini pernyataan yang benar mengenai squamous cell carcinoma
pada sinonasal tract ?
a. Squamous cell carcinoma terkait dengan pemaparan matahari
b. Squamous cell carcinoma memiliki tingkat metastasis yang rendah dibandingkan
cutaneous squamous cell carcinoma pada vestibula
c. perkembangan squamous cell carcinoma terkait dengan kerja pemaparan oleh
nickel, chromate, dan isopropyl alcohol
d. nasopharyngeal carcinoma identik dengan sinonasal carcinomapada perilaku
biologis, prognosis, dan pengobatan
e. dinding nasal lateral merupakan tempat yang paling sering terkait
5. Berikut ini mengenai manfaat Mohs’ micrographic surgery yang benar adalah
a. Pengobatan awal untuk basal cell carcinoma yang timbul pada embryonic clevage
planes
b. Pada pengobatan pasien dengan lesi kambuhan
c. A dan B
d. Bukan A dan B
6. Laki-laki kulit putih 37 tahun datang dengan malaise, kehilangan berat badan, dan
hemoptysis. Temuan phatologis dari biopsy lesi friable nasal mungkin mengandung hal-
hal berikut ini, kecuali
a. Chinese characters
b. Perivascular lymphocytic infiltration
c. Acute inflammatory cells (neutrophils, lymphocytes, eosinophils)
d. Chronic inflammatory cell macrophages, plasma cells, giant histiocytes)
e. Caseating granulomas
7. Bayi 6 bulan sebelumnya memiliki riwayat 2 kali meningitis dan sekarang datang dengan
lethargy, demam 105oF, dan seizure. Diagnosa meningitis disebabkan oleh bakteri
dengan lumbar puncture dan immunolectrophoresis. Ia mengalami centung rambut
yang terulur dari lesung pipit yang berlokasi di dasar columella. Gambaran studi yang
paling mungkin akan menunjukkan
a. Bifid crista galli, bifid nasal septum, atau bifid perpendicular plate of ethmoid
b. Narrowing of nasal bones
c. Mastoid clouding
d. Fluid-filled cystic mass dengan ependymal lining
e. Empty sella
8. Pasien datang dengan mandibular cysts dan bifid rib. Masalah lain apakah yang
membutuhkan perhatian medis yang mungkin dimiliki pasien?
a. Renal disease
b. Pulmonary disease
c. Gastrointestinal disease
d. Dermatologic disease
e. Mental retardation
9. Pernyataan di bawah ini benar mengenai midface embryology kecuali
a. Proses medial nasal berkontribusi pasa terbentuknya columella, philtrum, dan upper
lip
b. Defek kongental jarang terjadi pada area dengan aktivitas perkembangan yang
intens
c. Gelatinous notochord memproduksi Tornwaldt’s cysct
d. Prenasal space terletak antara anterior tulang nasal dan kartilago yang berkembang
pada posterior nasal
e. Fonticulus frontalis merupakan rongga diantara tulang frontal, dimana duramater
dapat memproduksi kongenital neurogenic tumor
10. Laki-laki Amerika Latin 44 tahun, menjalani multiple intranasal procedure untuk
menbuang polyp dari dinding lateral nasal. Aspek yang paling penting dalam edukasi
pasien adalah
a. Pengobatan inverting papilloma hanya dapat dilakukan dengan lateral rhinotomy
b. Alergi dapat menyebabkan polyp kambuhan dan disarankan decongestant, nasal
steroid dan immunotherapy
c. Squamous cell carcinoma terjadi pada 50% pasien dengan inverting papilloma yang
berlokasi pada dinding lateral nasal
d. Inverting papilloma kambuhan dapat terjadi walaupun dengan teknik operasi yang
waspada
e. Radiotherapy merupakan alternatif yang efektif untuk operasi
CHAPTER 31

SINUS ANATOMY AND FUNCTION

1. Ethmotrubinals mampu meningkatkan hal-hal berikut ini kecuali


a. Uncinate prosecc
b. Bulla ethmoidalis
c. Superior turbinate
d. Middle turbinate
e. Inferior turbinate
2. Sinus paranasal yang pertama berkembang pada manusia adalah
a. Anterior ethmoid
b. Posterior ethmoid
c. Perpendicular plate
d. Maxillary
e. Sphenoid
3. Pada sebagian besar lateral Etmoid roof yang lebih tebal, merujuk sebagai
a. Lateral lemella
b. Cribiform plate
c. Perpendicular plate
d. Fovea ethmoidalis
e. Agger nasi
4. Pembukaan pada nasolacrimal duct berlokasi pada
A. Supreme meatus
B. Superior meatus
C. Middle meatus
D. Inferior meatus
E. Hiatus semilunaris
5. Ciri khusus dari suplai pembuluh vena ke ethmoidal sinus adalah
a. Intracranial pathways
b. Presence of values
c. Dual sinus drainage
d. Cavernous sinus drainage
e. Small venulae
6. Suplai darah utama ke dinding lateral nasal diperoleh dari
a. Ophthalmic artery
b. Greater palatine artery
c. Sphenopalatine artery
d. Antrior ethmoid artery
e. Posterior ethmoid artery
7. Selimut mukosa hidung terdiri dari berikut ini, kecuali
a. Lysozyme
b. Lactoferrin
c. IgA
d. IgG
e. IgE
8. Inflamasi mucosal di dalam sinus maxiliary dan frontal paling sering disebabkan oleh
a. Abnormalitas Primary ciliary
b. Lingkungan pH yang berlebihan dan labil
c. Defisiensi primary immunoglobuline
d. Kontak ethmoid infundibulum mucosal
e. Kelembaban lebih besar dari 50%
9. Sphenoid sinus mungkin mengandung prominent anatomic indentation, termasuk di
bawah ini kecuali
a. Vidian nerve
b. Optic nerve
c. Frontal branch of V
d. Maxiliary branch of V
e. Carotid artery
10. Mucosa dari sinus paranasal terdiri dari berikut ini kecuali
a. Ciliated pseudostratific columnar epithelium
b. Nonciliated pseudostratified columnar epithelium
c. Secretory glands
d. Sel goblet
e. Basement membrane
BAB 32

Pencitraan Sinus

1. CT adalah modalitas pencitraan yang paling baik untuk evaluasi hidung dan sinus paranasal
karena
a. Tidak menggunakan sinar X
b. Menggambarkan dengan jelas struktur tulang
c. Membedakan dengan jelas antara tumor dan penyakit inflamasi
d. Struktur osteomeatal kurang jelas terlihat
e. Penebalan mukosa tidak akan kelihatan
2. MRI sinus paranasal diindikasikan ketika
a. Pasien mempunyai pacemaker jantung
b. Pasien tidak bisa berbaring
c. Operasi sinus endoskopik dipertimbangkan
d. Diperkirakan ada tumor pada pemeriksaan CT
e. Pasien buta
3. Potongan koronal CT sinus paranasal diindikasikan ketika
a. Pasien mempunyai reaksi terhadap kontras sebelumnya
b. Operasi sinus endoskopik dipertimbangkan
c. Pasien tidak bisa mentoleransi posisi aksial
d. Diperkirakan ada infiltrasi tumor perineural
e. Operasi dengan komputer diperlukan
4. Penanda radiologis sinusitis granulomatos adalah
a. Perforasi septum
b. Ekspansi tulang halus
c. Reaksi periosteal
d. Kalsifikasi
e. Perdarahan
5. Sinusitis fungal persisten kronis dalam host normal terlihat sama secara radiografis dengan
a. Mukomikosis invasif
b. Karsinoa sel skuamosa
c. Displasia fibrosa
d. Sinusitis bakterial
e. Poliposis sinonasal
6. CT dan MRI pada sinusitis fungal alergika menunjukkan
a. Hiperintensitas isi sinus yang nyata pada seluruh sekuens MRI
b. Infiltrasi orbita yang kasar
c. Penebalan osteitik dinding sinus
d. Kekurangan vaskularisasi yang tidak biasa
e. Beberapa kalsifikasi bundar
7. Penelitian pencitraan terhadap angiofibroma nasofaringeal pada orang muda menunjukkan
a. Kenaikan densitas kontras yang ekstrim
b. Ekstensi jarang pada fossa pterigopalatina
c. Penebalan osteitik pada dinding antral posterior
d. Kekurangan vaskularisasi yang tidak biasa
e. Beberapa kalsifikasi bundar
8. Tumor sinus paranasal berhubungan dengan kalsifikasi atau osifikasi termasuk dibawah ini
kecuali
a. Displasia fibrosa
b. Kondrosarkoma
c. Karsinoma sel skuamosa
d. Osteoma
e. Sarkoma osteogenik
9. Bagian radiografi ameloblastoma yang berbeda adalah
a. Berasal dari cavitas nasal
b. Penyerapan akar gigi
c. Komponen sklerotik sentral dengan lusensi perifer
d. Destruksi tulang yang jarang
e. Hubungan yang umum dengan hiperparatirodisme
10. Berdasarkan infiltrasi perineural maligna
a. Pencitraan negatuf dengan efektif mengekslusi diagnosis ini
b. MRI kurang sensitif dibandingkan dengan CT
c. Karsinma kistik adenoid jarang berhubungan
d. Kenaikan kontras dari saraf pada MRI insignifikan
e. Pelebaran foraminal kasar adalah diagnosis pada gambaran klinis yang tepat

BAB 33

Sinusitis : Konsep Terkini dan Penatalaksanaannya

1. Wanita berusia 26 tahun datang ke kantor mengeluhakan nyeri kepala sinus selama 2 tahun
terakhir dengan nyeri retroorbital yang lebih terasa di sebelah kiri. Satu tahun terakhir pasien
menjalani operasi sinus endoskopik dengan membaiknya gejala untuk sementara. Pasien
mempunyai riwayat rhinitis kronis yang memburuk selama musim semi, terutama setelah
menyiangi rumput. Riwayat kesehatannya signifikan menunjukkan asma. Pemeriksaan fisik
menunjukkan proptosis ringan di sebelah kanan dan ensdoskopik nasal fiberoptik menunjukkan
adanya polip multipel dan material tebal kecoklatan pada ostium maksila dekstra. Manakah di
bawah ini kemungkinan yang pasien miliki?
a. Bukti CT menunjukkan adanya erosi dinding tulang pada sinus maksila dekstra
b. Biopsi jaringan sinus dengan hifa septa perikapiler dengan cabang 45 derajat
c. Anergi terhadap derivat protein tuberkulin yang dimurnikan seperti pada antigen fungal
d. Tes klorida keringat positif
e. Diskinesia silier dengan tes sakarin positif
2. Anak laki-laki usia 3 tahun dengan discharge nasal mukopurulen selama 2 minggu, eksaserbasi
untuk penyakit jalan nafas reaktif, dan edema periorbital selama 5 hari kemungkinana
mempunyai sinusitis supuratif akut di sinus?
a. Frontal
b. Maksila
c. Ethmoid
d. Sphenoid
e. Tidak ada, anak-anak <5tahun tidak mempunyai sinusitis
3. Dimanakah di bawah ini yang paling mendekati untuk mendiagnosis sinusitis ethmoidalis akut?
a. Perkusi di hidung, medial terhadap canthus medial
b. Transiluminasi
c. Pemeriksaan funduskopi
d. Endoskopi nasal fiberoptik
e. USG
4. Wanita 26 tahun yang sehat datang dengan tanda dan gejala persisten dari sinusitis maksilar akut
setelah minum amoxicillin selama 10 hari. Antibiotik yang tepat untuk fase berikutnya adalah
a. Eritromisin
b. Cephalexin
c. Trimethorphin/sulfamethaxole
d. Amoxicillin dan eritromisin
e. Amoxicillin/asam klavulanat
5. Laki-laki 49 tahun mondok setelah transplantasi sumsum tulang dengan nyeri facial dan
retroorbita, discharge purulen, dan dalam 12 jam terakhir menderita perubahan status mental. CT
scan menunjukkan pansinusitis dan dicurigai adanya abses epidural di area sinus frontal dekstra.
Pasien telah diterapi untuk bakteremia Staphylococcus aureus selama 10 hari terakhir dengan
nafcillin IV. Pada tambahan intervensi pembedahan, antibiotik yang mana yang harus digunakan
perioperatif?
a. Vankomisin dan oxacillin
b. Metronidazole, ampicillin, dan ceftazimide
c. Ampicillin, cefotaxime, fluconazole
d. Piperacillin/tazobactam dan ciprofloxacin
e. Vankomisin dan imipenem
6. Manakah yang bukan khas pada sinusitis pada anak?
a. Discharge mukopurulen lebih dari 7 hari
b. Nafas bau
c. Batuk yang memberat pada malam hari
d. Demam ringan
e. Sakit gigi maksilla
7. Wanita 36 tahun dengan riwayat sinusitis berulang datang dengan sinusitis maksila akut
walaupun setelah 14 hari minum amoxicillin dan asam klavulanat. Pasien dinyatakan positif HIV
secara serologis 2 tahun yang lalu namun tidak menunjukkan tanda dan gejala AIDS. Patogen
yang manakah yang menyebabkan gejalanya?
a. Moraxella catarrhalis
b. Pseudomonas auruginosa
c. Haemophillus influenzae
d. Peptostreptococcus
e. Streptococcus pneumoniae
8. Salesman 28 tahun dari Hongkong datang untuk konsultasi dengan CT scan menunjukkan
opasifitas sinus maksila dekstra. Pasien sudah minum amoxicillin/asam klavulanat untuk 6
minggu terakhir dan pada CT scan ulang tidak ada perbaikan. Pasien dalam kondisi yang sehat
dan menyangkal adanya atopi atau obstruksi nasal. Endoskopi nasal tidak menunjukkan kelainan.
Penyebab yang paling mungkin untuk temuan ini adalah
a. Sinusitis fungal alergi
b. Sinusitis kronis
c. Kista retensi mukus
d. Diskinesia silier
e. Tumor

BAB 34

Pembedahan Sinus

1. Indikasi untuk prosedur Caldwell-Luc termasuk


a. Polip antrokoanal
b. Sinusitis maksilar fungal
c. Mukokel bullosa konka
d. A dan B
e. A dan C
2. Pendekatan transantral untuk sinus etmoid memperlihatkan
a. Eksposure tidak terbatas pada sinus etmoidal
b. Eksposure sinus etmoidal terbatas pada sel anterior
c. Eksposure terbatas pada sel anterior
d. Eksposure terbatas pada sel posterior
3. Disetesia divisi kedua dari saraf trigeminus dapat terjadi setelah
a. Ethmoidektomi transantral
b. Ethmoidektomi eksternal
c. Ethmoidektomi internal
d. Prosedur Caldwell-Luc
e. A dan B
f. B dan C
g. A dan D
h. B dan C
4. Ethmoidektomi anterior
a. Telah digantikan oleh pembedahan sinus intranasal
b. Secara estetika tidak bisa diterima
c. Biasanya menyebabkan dacryocystitis
d. Berbahaya bila turbinasi tengah tidak ada
e. Semua di atas benar
f. Semua di atas tidak benar
5. Secara umum, jarak dari lakrimalis anterior sampai arteri ethmoidalis anterior adalah
a. 4 mm
b. 8 mm
c. 12 mm
d. 18 mm
e. 24 mm
6. Dalam operasi Caldwell-Luc, cara masuk yang aman ke dalam antrum adalah
a. Apertura piriformis
b. Alveolus maksilar
c. Fossa kaninus
d. Eminensia nasalis
7. 4 lempeng tulang yang melintang selama sphenoethmoidektomi intranasal termasuk (pilih semua
jawaban yang benar)
a. Prosesus uncinatus
b. Bulla etmoidalis
c. Lempengan kertas
d. Fovea ethmoidalis
e. Lamella basalis
f. Facies sphenoidalis
8. Sinusitis frontal supuratif akut terjadi paling umum pada
a. Proses de novo
b. Komplikasi sinusitis maksilar akut
c. Hasil dari diseminasi hematogenus
d. Komplikasi sinusitis etmoidalis
BAB 35

Pembedahan Sinus Endoskopis

1. Gambaran CT koronal sinus paranasal menunjukkan pansinusitis unilateral dengan densitas yang
bervariasi di dalam lumen sinus. Pasien ini mempunyai polipektomi intranasal multipel dan
atopik. Dokter THT harus menyadari kemungkinan
a. Triad Sampter (sensitivitas aspirin, poliposis nasal, asma)
b. Adenokarsinoma
c. Sindrom Kartagener
d. Meningioma ekstrakranial
e. Sinusitis fungal ekstramukosal (alergika)
2. Pasien datang dengan eksoptalmus sekunder terhadap tiroidopati dan menjalani dekompresi
orbital endoskopik. Pendekatan ini terbatas efektivitasnya
a. Pada apeks orbital
b. Pada dinding orbital medial anterior
c. Pada lantai orbital posterior
d. Karena kenaikan resiko kehilangan penglihatan
e. Pada lantai orbital anterior dan lateral terhadap nervus infraorbital
3. Selama sphenoethmoidektomi, basis kranium biasanya diidentifikasi secara posterior
a. Karena basis kranium lebih inferior sehingga lebih mudah diidentifikasi
b. Karena arteri etmoidalis posterior akan lebih sulit terluka daripada neurovaskular
etmoidalis anterior
c. Karena lamina kribriform sangat mudah hancur
d. Karena basis kranium adalah yang paling tipis dan paling sering terluka di sinus
etmoidalis anterior
e. Sinus sphenoidal paling aman untuk dimasuki
4. Selama sphenoidektomi endoskopis, perlukaan terhadap nervus optikus dapat terjadi
a. Pada aspek superior sinus etmoidalis posterior
b. Pada sel sphenoetmoid (sel Onodi)
c. Sejalan dengan dinding lateral sinus sphenoid
d. Dekat dengan segmen vertikal ground lamella
e. Ketika menghilangkan septum intersinus di dalam sinus sphenoid
5. Pembedahan sinus edndoskopi fungsional tidak diindikasikan untuk
a. Sinusitis fungal ekstramukosal
b. Sindrom Kartagener
c. Poliposis nasal masif
d. Pansinusitis kronis
e. Penyakit yang terbatas pada kompleks osteomeatal
6. Portio cavernosus kanalis karotid memiliki dehisensi tulang “klinis” pada berapa persen pasien?
a. 2 %
b. 5 %
c. 12 %
d. 22 %
e. 35 %
7. Komplikasi yang paling umum terjadi pada pembedahan sinus endoskopis adalah
a. Synechia
b. Kegagalan komplit prosedur
c. Perubahan sementara/permanen pada penglihatan
d. Epiphora
e. Perdarahan yang memerlukan transfusi darah
8. Beberapa dokter mempercayai operasi sinus endoskopik yang dilakukan dengan anestesi lokal
dengan sedatif paling aman karena
a. Komunikasi dokter bedah-pasien diperlukan
b. Visualisasi bertambah sebagai hasil dari menurunnya kehilangan darah
c. Dokter bedah akan diperingatkan oleh pasien ketika area sensitif nyeri sepanjang basis
kranium dan dinding orbital medial dicapai
d. Bila hematoma orbita terbentuk, dokter bedah bisa mengecek penglihatan untuk menilai
status dan keparahan perlukaan
e. Semua benar
BAB 36

Pendekatan Terhadap Sphenoid

1. Pernyataan di bawah salah


a. Pneumatisasi sphenoid tipe konka menghasilkan sinus diisi sepenuhnya oleh tulang
b. Pneumatisasi sphenoid tipe perisellar muncul pada 1 dari 10 pasien
c. Sinus sphenoid biasanya simetris
d. Sinus etmoid posterior memanjang ke badan tulang sphenoid dam menempati sinus
sphenoid
e. Pneumatisasi sphenoid tipe sellar adalah hipofisektomi transsphenoidal yang paling
bermanfaat
2. Manakah pernyataan yang benar?
a. Saraf ditemukan di dalan sinus kavernosus termasuk occulomotor, trochlear, abduscens,
dan cabang optikus nervus trigeminus
b. Tulang yang menutupi arteri karotis interna dan saraf optikus tipis tetapi selalu muncul
didekat sinus sphenoid
c. Pada sinus kavernosus, nervus troklearis berjalan dalam asosiasi dekat dengan arteri
karotis dimana saraf kranial lainnya lebih lateral
d. Arteri karotis interna
e. Nervus optikus
3. Manakah dibawah ini yang merupakan kontraindikasi utama hipophisektomi transnasal?
a. Penumatisasai sphenoid tipe konka
b. Infeksi sinus aktif
c. Riwayat pembedahan septal sebelumnya
d. Perpanjangan tumor hipotalamus ke dalam sinus sphenoid
e. Benjolan chiasma optikus ke dalam sinus sphenoid
4. Hipophisektomi transsphenoidal pasien dengan pembedahan septal sebelumnya meliputi seluruh
strategi pembedahan di bawah ini kecuali
a. Transseptal dengan peletakan lateral septum
b. Transethmoidal intranasal
c. Transseptal dengan diseksi melalui bagian yang dioperasi sebelumnya
d. Transethmoidal
e. Transseptal dengan diseksi sepanjang jalur dan menghindari area operasi sebelumnya
5. Dinding anterior sinus sphenoid kira-kira berapa cm posterior dan pada sudut mana dari spinosus
nasal anterior?
a. 5 cm, 45 derajat
b. 7 cm, 30 derajat
c. 7 cm, 45 derajat
d. 9 cm, 30 derajat
e. 9 cm, 45 derajat
6. Yang manakah pernyataan di bawah ini yang benar?
a. Hilangnya penanda intranasal, karena pembedahan sebelumnya atau penyakit yang
menyebar adalah indikasi untuk pendekatan endoskopi terhadap sphenoid
b. Penyebaran karsinoma sel skuamosa ethmoidalis ke dalam sinus sphenoid menyebabkan
tumor tersebut tidak bisa dioperasi
c. Mukokel seharusnya direseksi dengan sebagian jaringan normal di sekitarnya
d. Mukokel adalah penyakit yang umum pada sinus sphenoid
e. Transantroethmosphenoidektomi berguna untuk penyakit inflamasi yang melibatkan
maksila, ethmoid, dan sinus sphenoid
7. Langkah pertama penatalaksanaan perdarahan retrobulbar sebagai hasil dari pembedahan sinus
endoskopik adalah
a. Membungkus kavitas nasal untuk mencegah perdarahan berikutnya
b. Konsultasi dokter mata
c. Reeksplorasi kavitas etmoid untuk mengidentifikasi dan mengontrol tempat perdarahan
d. Kanthotomi lateral
e. Mannitol
BAB 37

Komplikasi Pembedahan Sinus

1. Struktur yang manakah yang membagi orbital anterior dan posterior?


a. Canthus
b. Kornea
c. Lensa
d. Septum
e. Tarsus
2. Mata dapat menahan kenaikan tekanan intraorbital kronis selama berapa lama sebelum terjadi
kebutaan?
a. 30 menit
b. 90 menit
c. 180 menit
d. 360 menit
e. 480 menit
3. Pasien dengan proptosis, midriasis, ekimosis, dan kemosis selama etmoidektomi, keputusan
pertama Anda adalah
a. Memberikan steroid
b. CT scan
c. Melakukan kanthotomi lateral
d. Melakukan dekompresi medial
e. Memulai masase orbital
4. Ostia sphenoid pada dewasa rata-rata terletak pada jarak berapa sebelum spinosus nasal?
a. 4 cm
b. 5 cm
c. 6 cm
d. 7 cm
e. 8 cm
5. Komplikasi yang paling umum untuk prosedur Caldwell Luc adalah
a. Gigi terdevitalisasi
b. Dakriosistitis
c. Parestesi wajah
d. Fistula oroantral
e. Osteomielitis
6. Setelah operasi flap osteoplastik sinus, pasien mengalami depresi di dahinya, yang berhubungan
dengan
a. Reabsorbsi lemak
b. Kegagalan pemotongan tulang bevel
c. Kegagalan menutup periostium
d. Kegagalan menggunakan lemak
e. Infeksi pada luka
7. Komplikasi yang paling sering berhubungan dengan pembedahan sinus endoskopi fungsional
a. Perdarahan
b. Mati rasa di pipi
c. Hematoma orbita
d. Emfisema orbita
e. Sinechia
8. Komplikasi yang paling sering terjadi berhubungan dengan pembedahan sinus intranasal
tradisional adalah
a. Serangan asma
b. Perdarahan
c. Bocornya CSF
d. Emfisema orbita
e. Sinekia
9. Selama ethmoidektomi intranasal, dokter bedah mengamati adanya membran berdenyut berwarna
putih di superior tetapi tidak yakin apakah itu jaringan polipoid. Cara terbaik untuk
mengidentifikasi anatomi adalah
a. Mengukur jarak ke spinosus nasal
b. Melakukan foto rontgen cross table lateral
c. Menempatkan drain spinal dan melihat apakah struktur tersebut mengempis
d. Menggantikan lampu kepala dengan endoskopi
e. Menghilangkan lebih banyak jaringan untuk mengamati
10. Sebagai dokter bedah intranasal yang mengoperasi sinus ethmoid yang berdekatan dengan
turbinasi tengah, dokter tersebut mengamati adanya drainase jernih dari jaringan putih berdenyut.
Dokter ini akan memasuki palatum kribriform pada titik yang berhubungan dengan
a. Sinus frontal
b. Ujung sinus ethmoid
c. Arteri ethmoidalis anterior
d. Basis kranii posterior
e. Arteri ethmoidalis posterior

BAB 38

Epistaksis
1. Kemungkinan sumber perdarahan pada pria 25 tahun yang mengalami epistaksis berat 6 minggu
setelah mengalami fraktur zygomatikus dan ethmoid dan kebutaan ipsilateral setelah kecelakaan
motor adalah
a. Arteri ethmoidalis anterior
b. Arteri maksilaris
c. Arteri sphenopalatina
d. Arteri karotis interna
e. Arteri nasal posterior
2. Kondisi lingkungan yang menyebabkan kejadian epistaksis pada pria sehat 65 tahun adalah
a. Kering dan panas
b. Lembab dan dingin
c. Dingin dan kering
d. Panas dan lembab
e. Hangat dan kering
3. Pembuluh darah berikut yang siap untuk dikontrol dalam embolisasi dan angiografi adalah
a. Arteri karotis interna dalam sinus kavernosus
b. Arteri etmoidalis anterior
c. Arteri palatina
d. Arteri nasal posterior
e. Arteri sphenopalatina
4. Cabang arteri berikut yang berkontribusi pada area Little dengan pengecualian
a. Cabang septal arteri fasialis
b. Arteri etmoidalis anterior
c. Arteri palatina mayor
d. Arteri nasal posterior
e. Arteri sphenopalatina
5. Riwayat 1 bulan konsisten perdarahan hidung unilateral dan drainase purulen kronis pada anak-
anak sehat 5 tahun kemungkinan
a. Tumor nasofaringeal
b. Angiofibroma juvenil
c. Deviasi septal dengan sinusitis maksila
d. Benda asing
e. Polip
6. Teleangiektasis perdarahan herediter dikenal juga dengan Osler Weber Rendu disease dicirikan
dengan semua di bawah ini kecuali
a. Dominan autosomal
b. Teleangiektasis mukokutaneus
c. Dinding pembuluh darah tanpa otot polos
d. Penurunan angiogenesis sehingga dilatasi vaskular
e. Fistula arteriovenosus
7. Pria lanjut usia datang dengan karena rujukan dari Puskesmas untuk terapi lebih lanjut
perdarahan hidung posterior yang parah. Berlangsung selama >15 menit dan perlahan lahan
merespon terhadap tekanan, hidroklorida oksimetazoline (Afrin), dan duduk. Pemeriksaan
menghilangkan sumber perdarahan anterior, dan pemeriksaan endoskopik menunjukkan
sumbernya ada di daerah
a. Septum posterior
b. Pleksus naso-nasofaringeal
c. Dinding anterior sphenoid
d. Aspek posterior dari turbinasi medial
e. Aspek posterior dari turbinasi inferior
8. Prosedur membungkus hidung didesain untuk mengontrol epistaksis tak terkontrol yang
biasanya tidak efektif karena
a. Tekanan intravaskular tinggi di distal
b. Fragilitas pembuluh darah
c. Naiknya ratio vena arteri
d. Desikasi mukosa
e. Anastomosa arterioarterial
9. Pria 34 tahun datang dengan teleangiektasi perdarahan herediter secara kronis anemis dan gagal
membungkus hidung dan kauterisasi dan fotokoagulasi laser sebagai terapi utama. Intervensi
pada level berikutnya yang sesuai adalah
a. Septodermoplasti
b. Flap dahi untuk batas intranasal
c. Flap bebas untuk batas intranasal
d. Angiografi dengan embolisasi
e. Terapi desmopressin
10. Wanita 75 tahun mengkonsumsi warfarin dan menderita aterosklerosis berat, penyakit
kardiovaskular, dan riwayat ligasi transantral arteri maksilaris sebelumnya dan ligasi arteri
ethmoidalis posterior yang sekarang berdarah lagi dari sisi yang dioperasi sebelumnya. Pilihan
terbaik adalah
a. Melakukan angiografi dengan embolisasi
b. Mengulang ligasi arteri maksilaris transantral
c. Melakukan ligasi arteri sphenopalatina transantral endoskopis
d. Ligasi arteri karoris eksterna
e. Memasukkan estrogen
11. Penyakit von Willebrand dan teleangiektasis perdarahan herediter mempunyai kesamaan kecuali
a. Mewarisi dominan autosom
b. Perdarahan mukokutaneus
c. Perdarahan masif sebelum atau setelah pembedahan
d. Epistaksis adalah gejala yang sering muncul
e. Waktu perdarahan sebagai tes skrining yang berguna
12. Yang tidak menyebabkan ligasi arteri maksilaris tranantral gagal adalah
a. Cabang arteri maksilaris anastomosis kolateral kontralateral
b. Kegagalan klip ligasi
c. Bifurkasio awal arteri nasal posterior
d. Arteri ethmoidalis anterior dominan
e. Cabang nasal dominan arteri fasialis
BAB 39

Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Saliva

1. Anak-anak dengan cerebral palsy karena pemotongan korda timpani bilateral dan neuroektomi
timpani untuk terapi sialorrhea. 9 bulan setelah operasi, bisa kembali berliur. Liur adalah sekresi
dari
a. Kelenjar submandibula
b. Kelenjar parotis
c. Kelenjar submandibula
d. Kelenjar saliva minor
e. Kelenjar submandibula dan sublingual
2. Pasien menjalani paroidektomi superficial untuk tumor campuran jinak. Keringat gustatori mulai
diperhatikan sejak 3 bulan post operasi. Hal ini disebabkan
a. Stimulasi kelenjar keringat karena pelepasan acetilkholine
b. Stimulasi kelenjar keringat karena pelepasan norepinefrin
c. Stimulasi kelenjar keringat karena nervus auricularis mayor
d. Disrupsi efek inhibitor parasimpatis pada kelenjar keringat
e. Stimulasi kelenjar keringat karena serabut saraf fasial
3. Efek stimulasi sistem saraf otonom pada kelenjar keringat sel asinar menghasilkan
a. Difusi pasif K+ ke dalam sel
b. Difusi pasif Cl- ke dalam sel
c. Hiperpolarisasi karena influks Cl- dan efluks Na+
d. Depolarisasi karena pelepasan K+
e. Hiperpolarisasi karena influks Cl- dan efluks K+
4. Kelenjar saliva minor terbentuk pada embrio usia 6-8 minggu dari
a. Endoderm oral dan endoderm nasofaringeal
b. Ectoderm oral dan ectoderm nasofaringeal
c. Ectoderm oral dan endoderm nasofaringeal
d. Endoderm oral dan ektoderm nasofaringeal
e. Semua salah
5. Xerostomia pada lanjut usia disebabkan karena
a. Efek medikasi dan penyakit sistemik
b. Degenerasi kelenjar saliva
c. Sialoadenitis sub akut
d. Perubahan pada ultrastruktur sel asinar
e. Dehidrasi glandular kronis
6. Kelenjar saliva yang berkontribusi pada fraksi terbesar saliva ketika distimulasi oleh sistem
otonom adalah kelenjar
a. Parotis
b. Submandibular
c. Sublingual
d. Saliva minor
e. Semua memproduksi saliva pada jumlah yang sama
7. Kelenjar saliva yang berkontribusi pada fraksi terbesar saliva ketika tidak distimulasi oleh sistem
otonom adalah kelenjar
a. Parotis
b. Submandibular
c. Sublingual
d. Saliva minor
e. Semua tidak memproduksi saliva
8. Proses sekretori
a. Proses ultrafiltrasi pasif
b. Memproduksi saliva yang hipertonis
c. Termasuk 2 proses independen, sekresi primer dan duktal
d. Termasuk sintesis sel dan transpor aktif
e. Memproduksi saliva yang isotonis
9. Faktor apa yang paling penting dalam pemeliharan higiene mulut?
a. Sekresi IgA
b. Lisosom saliva
c. Peroksidase saliva
d. Autolisin saliva
e. Tingkat aliran saliva
10. Atropine adalah antisialagogue poten karena
a. Menghambar uptake asetilkolin pada neuron preganglionik
b. Mengindari sintesis asetilkolin pada neuron preganglionik
c. Berkompetisi dengan asetilkolin di reseptor
d. Stimulasi pemecahan asetilkolin pada sinaps
e. Stimulasi pemecahan asetilkolin pada reseptor

BAB 40

Pencitraan Kelenjar Saliva

1. Manakah prosedur pencitraan yang dipakai sebagai pemeriksaan pertama pada pasien dengan
massa parotid?
a. Sialografi
b. CT
c. CT sialografi
d. MRI
2. Pernyataan di bawah tentang sialografi manakah yang benar?
a. Sialografi berkontraindikasi dengan munculnya sialadenitis akut
b. Sialografi adalah metode pencitraan terbaik untuk sindrom Sjogren
c. Bila dilakukan dengan benar, rasa tidak nyaman muncul minimal
d. Sulit membedakan massa intrinsik dan ekstrinsik
3. Pernyataan di bawah tentang CT manakah yang benar?
a. CT memakai radiasi rontgen konvensional
b. Scanner generasi ke 4 lebih baik dan sudah menggantikan generasi ke 3
c. CT sialografi jarang dilakukan
d. CT tidak digunakan bila ada MRI
4. Pernyataan di bawah tentang MRI manakah yang benar?
a. MRI tidak memakai radiasi ionisasi
b. MRI bergantung pada konten air jaringan
c. Multiple plane mudah dicapai tanpa mengubah posisi pasien
d. Kompleksitas penghasilan sinyal tidak membedakan neoplasma jinak atau ganas
5. Pernyataan di bawah ini manakah yang benar tentang pencitraan sindrom Sjorgen?
a. Biasanya bilateral
b. Awal penyakit, kumpulan punctate contrast multipel muncul pada sialografi
c. Sialografi tidak berguna untuk membedakan sindrom Sjorgen dan parotitis berulang pada
anak
d. Wujud sindrom Sjorgen pada CT adalah pembesaran kelenjar saliva dengan area multipel
dengan amplitudo rendah
6. Pernyataan di bawah tentang ruang parafaringeal manakah yang benar?
a. CT dan MRI membedakan massa parotis lobus dalam dari massa ruang parafaringeal
primer
b. Tumor kelenjar saliva tidak ditemukan pada ruang parafaringeal poststiloid
c. Tumor yang biasanya terjadi pada ruang parafaringeal termasuk paraganglioma,
schwannoma, dan limfadenopati
d. Fat plane yang memisahkan antara massa ruang parafaringeal dengan kelenjar parotis
menunjukkan ruang parafaringeal adalah sumber massa
7. Pernyataan di bawah tentang pencitraan diagnosis kista manakah yang benar?
a. Wujud pencitraan kista baik didapat maupun kongenital sama
b. Sialografi biasanya tidak membedakan kista dari massa intrinsik yang lain
c. Wujud CT dan MRI dipengaruhi oleh infeksi sebelumnya
d. Sinyal tinggi berkaitan dengan konten air pada kista terlihat pada T2 weighted MRI
8. Pernyataan di bawah tentang kista limfepitheline manakah yang benar?
a. Kista limfepitheline jinak didapatkan pada kelenjar parotis pasien AIDS
b. Kista limfepitheline jinak didapatkan pada kelenjar parotis pasien HIV positif tanpa
AIDS
c. Limfadenopati servikal biasanya muncul
d. MRI berguna kecuali untuk sarkoma Kaposi intraparotis
9. Pernyataan di bawah tentang pencitraan adenoma pleomorfik manakah yang benar?
a. Sialografi tidak bisa membedakan adenoma pleomorfik dengan neoplasma kelenjar saliva
jinak lainnya
b. Wujud CT adenoma pleomorfik adalah massa berbatas tegas dengan densitas homogen
atau heterogen
c. Adenoma pleomorfik biasanya mengakumulasi 99mTc pertechnetate pada pemeriksaan
pencitraan nuklear
d. Wujud adenoma pleomorfik pada MRI adalah massa berbatas tegas dengan sinyal tinggi
T1-weighed dan sinyal rendah pada T2-weighed
10. Pernyataan di bawah tentang pencitraan neoplasma ganas kelenjar saliva manakah yang benar?
a. Karsinoma mukoepidermoid biasanya tidak dapat dibedakan dari neoplasma jinak
b. Wujud MRI pada mukokarsinoma grade tinggi adalah sinyal intermediat pada sekuens T1
dan T2 weighed
c. Penyebaran perineural biasa terjadi pada karsinoma kistik adenoid
d. Penyebaran intrakranial diidentifikasi lebih baik dengan MRI daripada CT
11. Manakah di bawah ini karakteristik CT dan MRI yang menunjukkan neoplasma intraparotid itu
ganas?
a. Batas tidak jelas
b. Kurangnya kenaikan kontras CT intravena
c. Inflitrasi ireguler pada jaringan lunak di sekitarnya
d. Sinyal tinggi MRI
12. Kalsifikasi akan terjadi pada di bawah ini?
a. Sialolithiasis
b. Sindrom Sjorgen
c. Hemangioma
d. Adenoma pleomorfik

BAB 41

Penyakit Kelenjar Saliva – Nonneoplastik

1. Penyakit inflamasi yang sering terjadi di kelenjar saliva adalah


a. Staphylococcus aureus
b. Mumps
c. Lesi limfoepitelial jinak
d. Sindrom Sjorgen
2. Sialadenitis supuratif akut biasanya mengikuti
a. Operasi kepala leher
b. Operasi paru
c. Operasi gastrointestinal
d. Operasi urologi
3. Kejadian etiologis kunci dari sialadenitis kronis adalah
a. Trauma penetrasi
b. Imunosupresi
c. Stasis saliva
d. Infeksi respirasi atas
4. Lesi limfoepitelial jinak dapat dihubungkan dengan
a. Kalkuli
b. Pembengkakan nyeri tekan
c. Limfoma
d. Sindrom Sjorgen
5. Penyakit granulomatosis kelenjar saliva termasuk dibawah ini kecuali?
a. Sarkoidosis
b. TB
c. Animal scratch disease
d. Sindrom Sjorgen
6. Penyakit Sjorgen adalah
a. Penyakit inflamasi akut
b. Penyakit autoimun
c. Penyakit viral
d. Penyakit inflamasi kronis
7. Persentase kasus sindrom Sjogren pada wanita
a. 60%
b. 70%
c. 80%
d. 90%
8. Persentase kalkuli terjadi pada kelenjar saliva
a. 10 %
b. 20 %
c. 30 %
d. 40 %
9. Anomali celah brankial pertama tipe 2 mengandung
a. Ektoderm
b. Ektoderm dan mesoderm
c. Meoderm
d. Ektoderm dan endoderm
10. Etilogi sialometaplasia nekrosis adalah
a. Viral
b. Riketsia
c. Bakterial
d. Tidak diketahui
BAB 42

Anatomi dan Fisiologi Traktus Digestif Atas

1. Sphincter esofageal atas adalah


a. Katup muskular
b. Katup muskuloskeletal
c. Katup kartilago
2. Tahapan menelan mana yang paling penting
a. Preparasi oral
b. Fase oral
c. Fase faringeal
d. Fase esofageal
3. Urutan kejadian di bawah ini mengontrol pembukaan sphincter esofageal atas
a. Kontraksi tirotiroid diikuti relaksasi krikofaringeal
b. Relaksasi krikofaringeal
c. Relaksasi krikofaringeal diikuti penekanan bolus faringeal
d. Relaksasi krikofaringeal diikuti gerakan hiolaringeal anterior dan tekanan bolus
4. Penutupan jalan nafas selama proses menelan sebagai berikut
a. Inferior ke superior
b. Superior ke inferior
c. False vocal folds diikuti true vocal folds dan epiglotis
d. Epiglotis diikuti true vocal folds dan false vocal folds
5. Kontrol volunter dapat diaplikasikan pada komponen neuromuskular orofaringeal di bawah ini
a. Penutupan velofaringeal dan peristaltis faringeal
b. Peristaltis faringeal, elevasi laringeal, dan penutupan laringeal
c. Penutupan jalan napas pada vocal folds, aritenoid ke dasar epiglotis, dan elevasi laringeal
d. Peristaltis faringeal, elevasi laringeal, dan penutupan vocal fold
6. Dengan naiknya volum bolus, perubahan di bawah ini terjadi pada menelan orofaringeal
a. Durasi penutupan jalan napas dan pembukaan krikofaringeal menurun
b. Durasi penutupan jalan napas dan pembukaan krikofaringeal meningkat
c. Durasi penutupan velofaringeal dan gerakan lingual meningkat
d. Penutupan jalan napas mulai segera dalam hubungan pembukaan krikofaringeal
7. Disfungsi generator tekanan faringeal menghasilkan
a. Residu pada valekula
b. Residu pada 1 sinus piriformis
c. Residu pada kedua sinus piriformis
d. Semua benar
8. Generator tekanan dalam faring termasuk
a. Dinding faring dan palatum mole
b. Lidah dan pangkal lidah
c. Dinding faring dan pangkal lidah
d. Pangkal lidah dan palatum mole
BAB 43

Anatomi dan Fungsi Saluran Nafas Atas

1. Otot yang manakah yang penting untuk memelihara patensi jalan nafas faringeal
a. Otot krikotiroid
b. Otot genioglossus
c. Otot palatoglossus
d. Otot digastrik posterior
e. Konstriktor faringeal superior
2. Otot laringeal intrinsik yang membuka glotis adalah
a. Otot tirotiroid
b. Otot krikotiroid
c. Otot interaritenoid
d. Otot krikoaritenoid lateral
e. Otot krikoaritenoid posterior
3. Laringospasme, dalam respon stimulasi mekasis dalam laring, muncul pada keadaan?
a. Hipoksia
b. Tidur dalam
c. Anestesi ringan
d. Olahraga
4. Stimulasi mekanis pada laring menghasilkan
a. Bronkodilatasi
b. Takikardi
c. Hipertensi
d. Manuver Valsava
e. Diaforesis
5. Manakah di bawah ini yang diperlukan untuk fonasi normal?
a. Lamina propria normal
b. Kapasitas vital normal
c. Traktus glotal divergen
d. Penutupan glotal total
e. Ligamen vokal kaku
BAB 44

Evaluasi dan Pencitraan Traktus Digestif Atas

1. Fase faringeal menelan termasuk


a. Elevasi palatum
b. Elevasi laring
c. Kontraksi konstriktor faringeal
d. Relaksasi krikofaringeus
e. Semua benar
2. Sekresi faringeal tenasius tebal biasanya mengindikasikan
a. Trauma
b. Refluks
c. Kerusakan neurologis
d. Tumor
e. Benda asing
3. Kerja konstriktor faringal dinilai paling baik oleh
a. Pemeriksaan fisik
b. Riwayat anamnesis
c. Videofaringogram
d. Manometri
e. Elektromiogram
4. Gejala tertahannya makanan di area leher dapat dilihat pada
a. Hiatal hernia dengan spasme
b. Divertikulum Zenker
c. Kanker esofageal
d. Akalasia
e. Semua benar
5. Paralisis pita suara dapat dihubungkan dengan
a. Nyeri
b. Demam
c. Stridor
d. Turun berat badan
e. Tertahannya makanan
6. Disfagia karena disfungsi neurologis adalah
a. Dimanifestasi primer oleh disfagia karena benda padat
b. Dimanifesrasi primer oleh disfagia karena cairan
c. Seiring dengan refluks gastroesofageal
d. Seiring dengan spasme esofageal
e. Seiring dengan heartburn
BAB 45

Evaluasi dan Pencitraan Jalan Nafas

1. Manakah kelas pengobatan di bawah ini yang mempunyai efek samping batuk nonproduktif?
a. Antidepresan trisiklik
b. ACE inhibitor
c. Fenotiazin
d. Sepalosporin generasi ke3
e. Asetilkolin blocker
2. Stridor inspirasi akan muncul pada lesi di bawah ini?
a. Benda asing di cabang utama bronkus dekstra
b. Tumor karina
c. Stenosis trakeal pada trakea 1/3 bawah
d. Paralisis pita suara bilateral
e. Bronkomalasia
3. Volume udara yang bergerak pada respirasi normal disebut
a. Volume tidal
b. Volume residu
c. Total lung capacity
d. Forced vital capacity
e. Functional residual capacity
4. Aliran volume pasien dengan laringomalasia berat akan menunjukkan
a. Pola normal
b. Komponen inspirasi mendatar dan komponen ekspirasi normal
c. Komponen inspirasi normal dan komponen ekspirasi mendatar
d. Komponen inspirasi dan ekspirasi mendatar
e. Pola respirasi memanjang
5. Alasan utama xeroradiografi tidak sering dilakukan adalah
a. Harga peralatan
b. Membutuhkan film khusus
c. Kesulitan untuk menjaga pasien dalam posisi
d. Resolusi buruk utnuk struktur jalan nafas
e. Radiasi berlebih dibandingkan dengan metode lain
6. Teknik pencitraan yang menghasilkan resolusi paling baik untuk abnormalitas tulang
a. Politomografi
b. Xeroradiografi
c. MRI
d. CT
e. Ultrasound
7. Apakah kekurangan MRI yang utama pada jalan nafas?
a. Gambar terbatas pada seksi aksial
b. Resolusi tulang kurang
c. Dosis radiasi berlebih
d. Tidak bisa membedakan massa padat dari pembuluh darah
e. Delianisasi spasial kurang
8. Manakah saraf di bawah ini yang tidak memerlukan anestesi untuk endoskopi di bawah anestesi
lokal?
a. Saraf laringeal rekuren
b. Saraf laringeal superior
c. Saraf hipoglosal
d. Saraf glossofaringeal
e. Saraf trigeminus
9. Keuntungan utama bronkoskopi fleksibel dari bronkoskopi rigid
a. Kemampuan untuk memvisualisasi lebih banyak segmen distal bronkial
b. Kontrol jalan nafas lebih baik
c. Kemampuan untuk menghilangkan benda asing
d. Optik lebih baik
e. Harga peralatan
10. Posisi yang paling baik untuk kepala dan leher pasien dalam bronkoskopi
a. Ekstensi kepala leher
b. Ekstensi kepala dan fleksi leher
c. Fleksi kepala dan ekstensi leher
d. Fleksi kepala dan leher
e. Posisi tidak penting
11. Pasien menjalani panendoskopi dan biopsi untuk lesi glotis. Segera pada pengambilan ET, pasien
tidak bisa bernafas walaupun sudah mencoba. Apa langkah yang tepat?
a. Memaksa ET melewati glotis
b. Memasukkan bronkoskopi
c. Injeksi succinylcholine
d. Ventilasi tekanan postif dengan mask
e. trakeotomi

Chapter 46

Taste

1. Sensasi dari coklat merupakan...


a. Taste
b. Smell
c. Flavor
d. Gabungan sensasi
e. Semua benar

2. Jiska pasien mengalami peningkatan ambang pengecapan untuk NaCl, manakah yang benar dari
pernyataan di bawah ini?
a. Pasien tidak dapat mengecap NaCl kuat
b. Pasien tidak dapat mengecap rasa yang kuat
c. Pasien akan mengecap NaCl kuat lebih intens daripada orang normal
d. Pasien akan mengecap semua rasa yang kuat lebih intens daripada orang normal
e. Tidak dapat diprediksi mengenai NaCl kuat

3. Sistem pengecap sangat peka terhadal beberapa reaksi. Di bawah ini manakah yang tidak
berpengaruh pada kepekaan sistem pengecap?
a. Sel reseptor pengecap mengalami regenerasi dari sel basal
b. Lokalisasi pengecap sangat lemah
c. Kerusakan pada korda timpani, mencetuskan inhibisi struktur sentral untuk menerima
input dari nervus glosofaringeus
d. Proyeksi pengecap secara ipsilateral
e. Sensasi pengecap seperti timbul dari area tanpa reseptor

4. Hilang pengecapan tidak berhubungan dengan...


a. Virus
b. Terapi radiasi
c. Penyakit sinus
d. Trauma kepala
e. Penyakit Lyme

5. Kondisi ketidaksukaan terhadap makanan...


a. Terbentuk secara primer terhadap rasa makanan
b. Terbentuk secara primer terhadap bau makanan
c. Tidak mungkin dihilangkan
d. Terjadi pada pasien yang pernah mengalami gatal-gatal akibat alergi makanan yang
dimakan
e. Hasil dari patologis yang mana pasien pernah mengalami nyeri saat menelan

6. Sebagian besar kuncup pengecap berada di papilla fungiform, foliate, dan circumvallate. Di
bawah ini yang mana lokasi lain yang memiliki kuncup pengecap?
a. Papilla filiform
b. Bawah permukaan lidah
c. Palatum mole
d. Permukaan dalam bibir
e. Permukaan dalam pipi

7. Berikut ini stimuli manakah yang memiliki rasa?


a. Lemak
b. Protein
c. Karbohidrat
d. Ion hidrogen
e. Vitamin E

8. Seseorang yang tidak dapat mengecap 6-N-propylthiouracil (PROP)...


a. Membawa 2 gen resesif untuk sifat taste-blindness
b. Merasa KCl sangat pahit
c. Membawa 1 gen resesif dan 1 gen dominan untuk sifat taste-blindness
d. Tidak dapat mengecap garam lithium
e. Memiliki kecenderungan untuk timbul masalah tiroid
9. Berikut ini pernyataan mana yang salah mengenai rasa manis?
a. Seluruh molekul manis terikat pada reseptor manis umum
b. Diabetes mempengaruhi reseptor glukosa namun bukan reseptor fruktosa
c. Pengecap PROP merasa sukrosa lebih manis daripada orang yang tidak mengecap PROP
d. Pengecap PROP merasa sakarin lebih manis daripada orang yang tidak mengecap PROP
e. Individu yang merasa sukrosa sangat manis kemungkinan merasakan kafein pahit yang
tidak biasa

10. Buku teks sering menunjukkan peta lidah mengenai kualitas setiap rasa. Berikut ini pernyataan
manakah yang benar?
a. Rasa manis dirasakan pada ujung lidah
b. Rasa pahit dirasakan pada tepi lidah
c. Rasa asin dirasakan di belakang lidah
d. Rasa asam dirasakan di bagian pangkal lidah
e. Tidak ada peta lidah

Chapter 47

Somatitis

1. Di bawah ini pernyataan mana yang salah mengenai virus herpes simplex (HSV)?
a. HSV merupakan DNA virus
b. Sekitar 90% dari populasi menunjukkan gambaran klinis penuh dari herpetic
gingivostomatitis
c. Lesi biasanya sembuh dalam 1 hingga 2 minggu tanpa bekas
d. Virus dapat migrasi sepanjang periaxonal sheath hingga ganglion trigerminal
e. Mayoritas populasi memiliki antibodi terhadap HSV

2. Berikut ini manakah yang tidak termasuk kelompok kategori lesi gingivitis desquamatif?
a. Candidiasis
b. Pemphigus sikatrikal
c. Pemphigus vulgaris
d. Dermatitis herpetiformis
e. Lichen planus

3. Berikut ini manakah yang salah mengenai lupus erythematosus?


a. Medikasi antiinflamasi sering digunakan untuk pengobatan
b. Keterlibatan kulit menghasilkan “butterfly rash”
c. Keterlibatan mukosa oral jarang terjadi pada discoid lupus erythematosus
d. Tes screening untuk systemic lupus erythematosus yaitu tes florescence antibodi
antinuklear
e. Etiologi kemungkinan berasal dari autoimmune

4. Berikut ini manakah yang salah mengenai pemphigus sikatrikal?


a. Permukaan kutan jarang terlibat
b. Immunofluorescence direk menunjukkan pola fluorescent IgG linear pada membrana
basalis
c. Kebutaan merupakan akibat dari keterlibatan okular
d. Vesikel terbentuk dari pelipatan subepithelial
e. Respon treatment pada lesi oral kurang baik daripada lesi okular

5. Dari pernyataan berikut ini manakah yang salah mengenai pemphigoid bullosa?
a. Secara primer lesi mengenai permukaan kutan
b. Immunofluorescence indirek positif pada 70% orang yang terkena
c. Titer serologis sebanding dengan beratnya penyakit
d. Lesi oral identik dengan pemphigoid sikatrikal
e. Mirip dengan pemphigoid sikatrikal di mana antibodi diarahkan melawan membrana
basalis

6. Dari pernyataan berikut ini manakah yang salah mengenai pemphigus vulgaris?
a. Pemphigus vulgaris dapat terjadi dengan penyakit autoimmune lainnya seperti
rheumatoid arthrtitis
b. Sel Tzanck merupakan patognomonis untuk pemphigus vulgaris
c. Titer antibodi sirkulasi berkaitan dengan beratnya penyakit
d. Pemphigus vulgaris jarang terjadi pada populasi yang berasal dari area Mediteraranean
e. Evaluasi histologis menunjukkan pembentukan vesikel intraepithelial

7. Berikut ini manakah yang benar mengenai erythema multiforme?


a. Temuan histologis tidak patognomonis untuk erythema multiforme
b. Stevens-Johnson syndrome dan toxic epidermal necrolysis merupakan bentuk ringan
dari erithema multiforme
c. Onset biasanya gradual
d. Lesi target merupakan patognomonis untuk erythema multiforme
e. Etiologinya tidak diketahui

8. Pilihlah pernyataan yang salah mengenai lichen planus


a. Jarang mengenai anak-anak
b. Civatte bodies, infiltrasi bandlike lymphocytic, dan degenerasi liquefaktif dari lapisan sel
basal banyak ditemukan pada pemeriksan mikroskopis
c. Immunofluorescence direk maupun indirek menunjukkan sedikit informasi dalam
konfirmasi lichen planus
d. Biopsi biasanya cukup untuk mendiagnosis
e. Ada sedikit variasi tampakan klinis pada penyakit ini
9. Pilihlah pernyataan yang salah dari pernyataan mengenai candidiasis
a. Median rhomboid glossitis diduga merupakan varian candidiasis
b. Faktor lokal dan sistemik mempengaruhi infeksi candida
c. Candidiasis pseudomembran (sariawan) merupakan bentuk umum candidiasis
d. Infeksi candida biasanya ditemukan pada neonatus, geriatri, dan pasien
immunocompromized
e. Angular cheilitis jarang dihubungkan dengan candidiasis

10. Manakah yang salah dari pernyataan berikut mengenai rekurensi aphthous?
a. Ulkus mayor aphthous biasanya sembuh dengan sikatrik
b. Etiologi yang beragam termasuk immunologi telah dilibatkan
c. Ulkus minor aphthous biasanya sembuh dengan sikatrik
d. Insidensi rekurensi ulkus aphthous memiliki rentang 10% hingga 20% dari populasi
umum
e. Macam herpetifora tidak berkaitan dengan HSV

11. Pilihlah pernyataan yang salah mengenai radiation-induced mucositis


a. Mucositis biasanya asimptomatis
b. Biasanya muncul pada minggu kedua terapi dan menetap selama 2 hingga 3 minggu
setelah pengobatan selesai
c. Pengobatan bertujuan untuk membersihkan mukosa oral, menjaga kelembapan, dan
mengurangi nyeri
d. Presentasi klinis beragam dari eritem difus hingga ulserasi

12. Berikut ini manakah pernyataan yang salah mengenai AIDS?


a. Candidiasis merupakan pertanda full-brown syndrome pada pasien dengan HSV positif
b. Infeksi herpes simplex lebih dari 1 bulan pada pasien dengan HIV positif memenuhi
kriteria AIDS
c. Hairy leukoplakia ditemukan hanya pada populasi dengan HIV positif
d. Insidensi leukemia non-Hodgkin’s lebih besar daripada AIDS
e. Gingivitis, periodontitis, dan acute necrotizing gingivitis lebih prevalen pada populasi
dengan HIV positif daripada populasi dengan HIV negataif

Chapter 48

Pharyngitis

1. Berikut ini struktur apakah yang dapat ditemukan pada epifaring?


a. Muskulus myohyoid
b. Basis lidah
c. Kartilago krikoid
d. Recessus faringeal
e. Ligamentum stylohyoid

2. Struktur apakah yang menutup ruang retrofaringeal dari lateral?


a. Muskulus konstriktor superior
b. Glandula parotid
c. Glandula submandibula
d. Carotid sheath
e. Muskulus Krikofaringeal

3. Struktur apakah yang diinervasi oleh nervus glosofaring?


a. Muskulus konstriktor faringeal superior
b. Muskulus styloglossus
c. Muskulus stylopharyngeus
d. Muskulus palatoglossus
e. Muskulus salpingopharyngeus

4. Jaringan faring mudah mengalami perubahan reaktif karena jaringan predominan manakah?
a. Squamous
b. Kolumnar
c. Kolumnar bersilia
d. Metaplastik
e. Limfoid

5. Anak laki-laki berusia 7 tahun mengalami sakit tenggorokan setelah bermain dengan anak-anak
lainnya di sekolah. Organisme yang paling sering untuk dikultur adalah..
a. Salmonella typhimurium
b. Moraxella catarrhalis
c. Staphylococcus aureus
d. Streptococcus pyogenes
e. Neisseria species

6. Anak laki-laki berusa 9 tahun mengalami batuk paroxysmal dan kesulitan bernapas. Kultur
tenggorok menunjukkan gram negatif coccobacillus non motile pleomorphic. Organisme
tersebut dikenal sebagai...
a. S. Pyogenes
b. Borderella pertussis
c. S. Aureus
d. Cornybacterium diphteriae
e. Bacreroides fragilis

7. Mikroorganisme manakah yang tidak berhubungan dengan mononucleosis-like symptpoms?


a. Toxoplasma gondii
b. Epstein-Barr virus
c. Cytomegalovirus
d. Varicella zooster
e. Adenovirus

8. Pasien berusia 20 tahun mengalami sakit tenggorok persisten dan ditemukan adanya faringitis
dengan tonsil yang membesar. Terdapat adenopati servikal. Pewarnaan Gram pada sekret faring
menunjukkan gram negatif diplococcus yang dikultur pada AGA coklat. Temuan tersebut
merupakan diagnosis dari...
a. Faringitis streptococcal
b. Faringitis staphylococcal
c. Faringitis gonococcal
d. Faringitis Haemophilus
e. Faringitis bacteroides

9. Epstein-Barr virus secara selektif menginfeksi populasi sel manakah?


a. Limfosit T
b. Limfosit B
c. NK sel
d. Immunoblas
e. Sel plasma

10. Pada pasien orang Portugis berusia 60 tahun ditemukan adanya lesi granulomatosa pada hidung
dan tenggorok. Reaksi Mitsuda positif kuat. Biopsi granuloma menunjukkan proses tanpa
perkejuan dengan beberapa giant cells. Pengecatan Ziehl-Neelson positif. Diagnosis dari temuan
tersebut adalah...
a. Rhinosporidiosis
b. Sarcoid
c. Tuberculosis
d. Lepromatous leprosy
e. Tuberculoid leprosy

11. Seorang wanita 36 tahun mengalami rekurensi vesikel dan bulla pada mukosa dengan ukuran
bervariasi yang meninggalkan erosi kasar pada permukaan jaringan. Tanda Nikolsky’s positif
pada lesi kulit. Temuan tersebut konsisten dengan diagnosis dari...
a. Darier’s disease
b. Pemphigus
c. Crohn’s disease
d. Kawasaki’s disease
e. Epidermolysis bullosa
12. Pelajar 21 tahun mengeluhkan faringitis kambuhan. Dengan diagnosis Munchausen syndrome,
pengobatan terbaiknya adalah...
a. Psikoterapi
b. Suplemen besi
c. Vitamin B12
d. Antibiotik spektrum luas
e. Suplemen tiroid

13. Pada anak laki-laik usia 10 tahun ditemukan adanya pembesaran tonsil yang berwarna kuning.
Biopsi tonsil menunjukkan makrofag berbusa dengan elemen inflamatorik. Temuan tersebut
konsisten dengan diagnosis dari...
a. Lupus discoid
b. Darier’s disease
c. Tangier disease
d. Pemphigus vulgaris
e. Hipertrigliseridemia familial

14. Ibu rumah tangga berusia 40 tahun mengalami nyeri tenggorok persisten dengan kongesti nasal.
Pemeriksaan menunjukkan lesi granulomatosa pada nasal dan edema faring nonspesifik. Biopsi
nasal menunjukkan necrotizing granuloma multipel dengan vasculitis. Hasil kultur negatif.
Terdapat eritrosit pada urin pasien. Gambaran foto thorax abnormal. Temuan tersebut
mendukung diagnosis dari...
a. Chron’s disease
b. Systemic lupus
c. Limfoma sel T angiosentrik
d. Infeksi mucor mycosis invasif
e. Wegener’s granulomatosis

Chapter 49
Odontogenic Infections

1. Kerusakan pada pulpa dentis secara klinis tampak sebagai...


a. Nyeri tekan pada perkusi
b. Peningkatan nyeri dengan panas
c. Pelebaran membrane space periodontal
d. Penurunan atau tidak ada respon terhadap uji elektrikal
e. Semua jawaban di atas
2. Selubung carotid terbentuk dari...
a. Fascia cervical superfisial
b. Lapisan superfisial dari deep investing fascia
c. Lapisan tengah dari deep investing fascia
d. Lapisan dalam dari deep investing fascia
e. Seluruh bagian deep investing fascia
3. Struktur yang tidak melindungi penyebaran infeksi pada ruang sublingual adalah...
a. Mandibula
b. Otot mylohioid
c. Tulang hyoid
d. Fascia media lingua
e. Otot genioglossus
4. Ruang submandibula umumnya terkena penyebaran infeksi yang berasal dari...
a. Molar 2 dan 3 mandibular
b. Molar 2 dan 3 maksilar
c. Gigi bikuspid mandibular
d. Gigi incisivus mandibular
e. Kelenjar sublingual
5. Ludwig’s angina merupakan infeksi yang melibatkan...
a. ruang submandibular bilateral
b. ruang sublingual bilateral
c. ruang submental bilateral
d. semua jawaban di atas
e. semua jawaban salah
6. Infeksi pada ruang mastikator sering melibatkan...
a. Muskulus temporalis
b. Semua otot mastikasi
c. Muskulus masseter
d. Muskulus pterygoid eksternal
e. Muskulus pterygoid internal
7. Komplikasi infeksi ruang parafaringeal termasuk (pilih semua jawaban yang benar)...
a. Horner’s syndrome
b. Hoarsness dan/atau aspirasi
c. Paresis lidah
d. Kelemahan otot sternocleidomastoideus atau trapezius
e. Penurunan sensasi faring
8. Septik thrombophlebitis pada vena jugularis interna diatasi dengan...
a. Hanya antibiotik intravena
b. Hanya antikoagulan
c. Irigasi lokal
d. Ligasi dan eksisi vena jugularis
e. Phlebotomy
9. Komplikasi abses retrofaringeal mungkin melibatkan (pilih semua jawaban yang benar)...
a. Aspirasi pus
b. Mediastinitis
c. Paralisis hipoglossal
d. Horner’s syndrome
e. Thyroiditis
10. Penegakan diagnosis osteomyelitis berasal dari (pilih semua jawaban yang benar)...
a. Destruksi tulang pada pemeriksaan CT scan
b. Nyeri tekan saat perkusi
c. Peningkatan aktivitas pada bone scan
d. Hemoptisis
e. Peningkatan asam fosfatase

Chapter 50
Temporomandibular Joint Disorders

1. Nyeri adalah
a. Hanya sensasi yang tidak menyenangkan
b. Hanya respon terhadap penyakit organik
c. Pengalaman emosional tidak menyenangkan dan sensoris
d. Selalu dikaitkan dengan kelainan organik
e. C dan D
2. Sendi temporomandibular secara primer diinervasi oleh..
a. Nervus temporomandibular
b. Nervus auricotemporal
c. Nervus mandibular
d. Nervus masseter
3. Dura diinervasi oleh nervus trigeminus
a. Benar
b. Salah
4. Pernyataan 1: Sendi temporomandibular dilapisi oleh fibrokartilago
Pernyataan 2: Semua sendi sinovial dilapisi fibrokartilago
a. Pernyataan 1 benar
b. Pernyataan 2 benar
c. Kedua pernyataan benar
d. Kedua pernyataan salah
5. Nyeri otot kronis biasanya...
a. Diakibatkan oleh spasme
b. Diakibatkan oleh gangguan internal
c. Diperparah dengan palpasi meatus auditori
d. Difus
6. Dislokasi diskus temporomandibular yang paling sering...
a. Anterolateral
b. Posterolateral
c. Anteromedial
d. Posteromedial
7. Pembedahan sendi temporomandibular dilakukan untuk...
a. Mengurangi nyeri
b. Mengembalikan fungsi normal
c. Mengembalikan pembukaan maksimum normal
d. Mengeliminasi gangguan sendi
e. Mencegah remodeling
f. Semua jawaban di atas
8. Rekonstruksi kondilus mandibular paling sering dilakukan dengan...
a. Implan sendi total
b. Implan kondilar
c. Ramus osteotomi
d. Nonvascularized rib graft
e. Vascularized rib graft
9. Pembedahan arthroskopik merupakan indikasi terbaik untuk...
a. Reducing displacement diskus
b. Nonreducing disk displacement
c. Penyakit sendi degeneratif
d. B dan C
e. Semua jawaban di atas
10. Pembedahan diskus temporomandibular harus diikuti dengan...
a. Fiksasi intermaksilar
b. Terapi reposisi splint
c. Terapi fisik dan latihan di rumah
d. Injeksi kortikosteroid intraartikular
e. Bukan jawaban di atas

Chapter 51
Snoring and Obstructive Sleep Apnea

1. Obstructive sleep apnea berhubungan dengan...


a. Kelelahan
b. Hipertensi
c. Obesitas
d. Peningkatan umur
e. Semua jawaban di atas
2. Kebiasaan mendengkur pada pria dan wanita antara usia 30-60 tahun...
a. 28% wanita dan 44% pria
b. 10% wanita dan 20% pria
c. 50% wanita dan 85% pria
d. 36% wanita dan 50% pria
e. 6% wanita dan 45% pria
3. Sepasang suami istri datang ke klinik untuk mengevaluasi masalah mendengkur laki-laki
tersebut. Laki-laki berusia 50 tahun dan memiliki berat badan berlebih, menyatakan bahwa
dia tidak pernah mendengar dirinya mendengkur dan tidak ada gejala kelelahan. Laki-laki
tersebut datang karena dia dan istrinya tidak dapat tidur bersama dalam satu kamar.
Istrinya menyatakan bahwa siaminya mendengkur selama 20 tahun, sangat keras dan
mengganggu. Istrinya khawatir karena dia sering melihat suaminya berhenti bernapas.
Apakah langkah awal yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut?
a. Pasien harus menjalani laser-assisted uvuloplasty untuk mengatasi masalah
mendengkur
b. Pasien harus menjalani uji objektif sebelum menjalani terapi
c. Pasien mungkin berkata benar bahwa dia tidak mendengkur
d. Pasien disarankan untuk mengurangi berat badan dan kontrol 6 bulan lagi
e. Istri pasien disarankan untuk menggunakan sumbat telinga
4. Pada pasien asimptomatik dengan OSAS, alasan pasien diterapi adalah...
a. Indeks apnea 8
b. Aritmia jantung yang signifikan selama episode apnea
c. Saturasi oksigen terendah 89% tercatat pada polysomnogram
d. Riwayat merokok
e. Kelelahan saat menonton film
5. Efisiensi tidur pada polysomnogram diartikan sebagai...
a. Total waktu tidur dibagi dengan waktu bangun
b. Waktu tidur dibagi dengan total waktu tidur
c. Indeks gangguan respirasi dikalikan dengan lama waktu serangan
d. Total waktu tidur dibagi dengan waktu tidur
e. Jumlah tidur REM dibagi dengan tidur NREM
6. Studi mengenai split-night sleep terdiri dari...
a. Uji terapi dengan CPAP diikuti BiPAP
b. Studi diagnosis tidur
c. Studi diagnosis tidur diikuti dengan uji terapi dengan CPAP atau BiPAP
d. Uji terapi dengan CPAP, BiPAP, dan perangkat dental
e. Studi diagnosis tidur mengikuti pembedahan
7. Tingkat keberhasilan jangka pendek dari uvulopalatopharyngoplasty (UPPP) untuk
mengurangi atau mengeliminasi mendengkur sangat tinggi, tingkat keberhasilan...
a. Tetap stabil
b. Sedikit menurun pada tahun pertama dan kemudian stabil
c. Tetap stabil jika berat badan pasien stabil
d. Menurun jika berat badan pasien naik
e. Menurun secara signifikan pada tahun pertama kemudian stabil
8. Tracheotomy untuk pasien OSAS...
a. Prosedur yang berkaitan dengan morbiditas minimal
b. 100% berhasil dalam mengeliminasi OSAS
c. Diindikasikan untuk semua kegagalan CPAP
d. Harus diikuti dengan studi tidur postoperatif
e. Diindikasikan pada pasien dengan apnea tidur yang ringan hingga sedang
9. Teknik reseksi agresif pada uvulopalatopharyngoplasty menghasilkan...
a. Peningkatan keberhasilan dalam mengurangi mendengkur
b. Peningkatan keberhasilan dalam mengurangi OSAS
c. Tidak ada perubahan dalam tingkat keberhasilan dan tidak ada perubahan dalam
tingkat komplikasi postoperatif
d. Peningkatan tingkat komplikasi
e. Tidak ada perunahan dalam tingkat komplikasi
10. Laser-assisted uvulopalatoplasty menunjukkan terapi yang efektif untuk...
a. Mendengkur dan OSAS
b. Hanya mendengkur tanpa apnea
c. Pasien kurus yang mendengkur
d. Hanya apnea ringan
e. Apnea berat pada pasien yang tidak bisa mentoleransi CPAP

Chapter 52
Laryngitis
1. Laringitis yang melibatkan jalan napas lebih sering terjadi pada anak-anak karena...
a. Antibiotik kurang efektif
b. Organisme lebih virulen
c. Steroid kurang efektif
d. Jalan napas lebih sempit
e. Sistem immun yang immatur
2. Pada pasien dewasa dengan supraglotitis akut, tanda atau gejala manakah yang
memerlukan intervensi jalan napas?
a. Demam lebih dari 101,5 derajat fahrenheit
b. Leukositosis lebih dari 25.000 sel/mm3
c. Gejala dengan onset cepat
d. Gejala yang sama dengan sebelumnya
e. Denyut nadi lebih dari 120 kali per menit
3. Kemajuan pengobatan yang paling signifikan untuk supraglottitis pada anak-anak adalah...
a. Perkembangan antibiotik yang lebih efektif
b. Perkembangan ventilasi
c. Perkembangan vaksin Haemophilus influenzae
d. Perkembangan kortikosteroid yang lebih efektif
e. Kemajuan teknik anestesi
4. Karakteristik rutin dari refluks laringoesofageal meliputi hal di bawah ini kecuali...
a. Batuk
b. Sensasi globus
c. Disfonia
d. Pembersihan tenggorok yang sering]
e. Indigesti
5. Peningkatan insidensi tuberkulosis tampak di US yang diakibatkan oleh
a. Sanitasi yang inadekuat
b. Penggunaan antibiotik yang berlebih
c. Epidemik HIV
d. Urban yang sangat padat
e. Skin test TB yang inadekuat
6. Pasien dengan immunocompromized datang dengan disfonia, candida oral, dan lesi pita
suara. Terapi dengan fluconazole tidak efektif. Manajemen lanjutan...
a. Nystatin kumur
b. Laringoskopi direk dengan biopsi
c. Amfotericin B intravena
d. Terapi bicara
e. Fluconazole jangka panjang
7. Diagnosis laringitis radiasi dibuat setelah diagnosis berikut dipertimbangkan...
a. Refluks laringoesofageal
b. Radionekrosis
c. Kanker rekuren
d. Hipotiroidisme
e. Semua jawaban di atas
8. Berikut ini, manakah kondisi inflamasi laring yang paling sering pada dewasa?
a. Tuberkulosis
b. Refluks laringoesofageal
c. Blastomikosis
d. Supraglottitis akut
e. Rhinoskleroma
9. Pasien anak berusia 3 tahun datang dengan sakit tenggorokan progresif dalam 6 jam,
demam 102 derajat fahrenheit, dan mengeluarkan air liur. Langkah awal yang tepat untuk
mengatasi pasien ini adalah...
a. Mengecek angka leukosit pasien
b. Rehidrasi intravena
c. Membuka jalan napas yang aman
d. Memperoleh studi radiografi
e. Antibiotik intravena
10. Kelas obat manakah yang merupakan kontraindikasi pada pasien angioedema?
a. Antibiotik
b. Antihistamin
c. ACE-inhibitor
d. Sedatif
e. Analgesik

Chapter 53
Hoarsness and Vocal Cord Paralysis

1. Diagnosis yang paling akurat untuk paralisis nervus laryngeal superior ditegakkan
berdasarkan...
a. Riwayat
b. Pemeriksaan fisik
c. Elektroglottografi
d. Elektromyografi
e. Phonoanalisis
2. Cara terbaik untuk memeriksa laring pada pasien dengan kemungkinan mengalami
gangguan neurologis adalah...
a. Laringoskopi minor
b. Rigid telescope laryngoscopy
c. Laringoskopi fleksibel
d. Laringoskopi direk dengan anestesi lokal
e. Laringoskopi direk dengan anestesi umum
3. DI manakah lokasi terbentuknya nodul vokal yang paling sering?
a. Persimpangan 1/3 anterior dan 2/3 posterior pita suara
b. Persimpangan 2/3 anterior dan 1/3 posterior pita suara
c. Komisura anterior
d. Komisura posterior
e. Petiole of epiglottis
4. Otot manakah yang mengabduksi pita suara?
a. cricothyroid
b. Vocalis
c. Thyroarytenoid
d. Cricoarythenoid lateral
e. Cricoarythenoid posterior
5. Penyebab tersering paralisis pita suara pada anak-anak adalah...
a. Trauma lahir
b. Abnormalitas neurologis
c. Infeksi
d. Pembedahan
e. Keganasan
6. Kondisi neurologis tersering yang menyebabkan paralisis pita suara pada anak-anak adalah...
a. Myasthenia gravis
b. Asfiksia lahir
c. Malformasi Arnold-Chiari
d. Epilepsi
e. Tumor otak
7. Terapi terbaik untuk anak usia 1 tahun dengan paralisis pita suara unilateral adalah...
a. Tracheostomy
b. Injeksi Gelfoam ke pita yang mengalami paralisis
c. Injeksi Teflon ke pita yang mengalami paralisis
d. Observasi
e. Reinnervasi
8. Berapa persentasi bayi baru lahir dengan paralisis pita suara bilateral yang memerlukan
tracheostomy?
a. 10%
b. 30%
c. 50%
d. 70%
e. 90%
9. Penyebab utama paralisis pita suara pada dewasa adalah...
a. Trauma pembedahan
b. Keganasan
c. Idiopatik
d. Infeksi
e. Gangguan neurologis
10. Berikut ini manakah yang merupakan karakteristik pasien dengan kombinasi rekuren
unilateral dan paralisis nervus laryngeal superior?
a. Serak ringan
b. Stridor
c. Tidak ada aspirasi
d. Posisi pita paramedian
e. Pengumpulan saliva pada hipofaring
11. Berapa persentase pasien dengan paralisis pita suara unilateral yang memerlukan terapi
pembedahan?
a. 20%
b. 40%
c. 60%
d. 80%
e. 100%
12. Penempatan yang tepat untuk injeksi Teflon pada pita suara yaitu...
a. Selateral mungkin
b. Pada Reinke’s space
c. Inferior dari glottis
d. Superior dari glottis
e. Selevel vocal process

Chapter 54
Benign Lesion of the Larynx
1. Seorang anak perempuan hiperaktif berusia 6 tahun dirujuk karena suara serak selama 1
tahun. Pemeriksaan laring menunjukkan karakteristik vocal nodul pada persimpangan 1/3
anterior dan 2/3 tengah pita suara. Terapi yang direkomendasikan adalah...
a. Terapi bicara
b. Eksisi dan terapi bicara postoperatif
c. Steroid jangka pendek
d. Observasi dan follow up 6 bulan
e. Voice rest selama 3 minggu dan reevaluasi
2. Tumor amyloid laring...
a. Tampak sebagai ulserasi mukosa
b. Meluas dalam hingga lapisan submukosa
c. Selalu melibatkan sistemik
d. Berhubungan dengan deposit yang sama di lien, ginjal dan hepar
3. Pria 25 tahun dengan afonia setelah menonton pertandingan sepak bola. Pemeriksaan laring
menunjukkan hematoma melibatkan seluruh pita suara, dengan mobilitas pita suara normal,
dan tidak ada gangguan napas. Terapi awalnya berupa..
a. Antibiotik dan steroid
b. Voice rest dan observasi
c. Laringoskopi emergensi dan evaluasi hematoma
d. Laringoskopi emergensi dan injeksi steroid
e. Terapi bicara
4. Penyanyi profesional berusia 35 tahun didiagnosis dengan kista pita suara intracordal.
Teknik operasi yang dipilih adalah...
a. Aspirasi jarum
b. Injeksi steroid
c. Antibiotik sistemik dan steroid
d. Penguapan dengan laser CO2
e. Eksisi dengan penjagaan mukosa
5. Penyebab utama pembentukan granuloma setelah intubasi adalah...
a. Pasien diabetes
b. Abrasi vocal process oleh ET
c. Penggunaan relaksan otot yang inadekuat
d. Adanya NGT
6. Wanita 40 tahun didiagnosis memiliki papillomatosis respiratorik rekuren yang melibatkan
kedua pita suara, termasuk komisura anterior. Direncanakan untuk mikrolaringoskopi laser.
Laser manakah yang terbaik?
a. CO2
b. Argon
c. Nd: YAG
d. Holmium: YAG
e. KTP/532
7. Anak perempuan berusia 2 tahun dengan papillomatosis respiratorik rekuren dengan gejala
suara lemah dan distress jalan napas. Papilloma melibatkan glottis dengan lumen yang
sangat sempit. Terapi terbaik untuk kasus ini adalah...
a. Tracheotomy
b. Interferon
c. Dye laser phototherapy
d. Steroid
e. Mikrolaringoskopi dan eksisi laser
8. Anak laki-laki 2 tahun dengan stridor dan menangis lemah. Pada pemeriksaan, ditemukan
malformasi vena melibatkan kulit kepala dan pada nasolaringoskopi fleksibel, masa kebiruan
tampak pada spatium subglottis kiri. Terapi manakah yang terbaik?
a. Observasi dan laringoskopi ulang dalam 2 minggu
b. Laringofissure dan eksisi
c. Mikrolaringoskopi dan eksisi laser CO2
d. Mikrolaringoskopi dan injeksi agen sclerotik
e. Mikrolaringoskopi dan biopsi
9. Laringocele eksternal sangat jarang...
a. Kongenital
b. Berhubungan dengan ventrikel laring
c. Membengkak di leher saat manuver Valsava
d. Tampak pada pemeriksaan CT scan
e. Herniasi melalui membran cricothyroid
10. Selama mikrolaringoskopi laser, terjadi kontak dengan ET. Respon cepat untuk emergensi ini
adalah...
a. Penggunaan campuran helium dan oksigen
b. Irigasi salin yang banyak dan melanjutkan pembedahan
c. Pengeluaran ET dan menghentikan prosedur
d. Pengeluaran ET dan bronkoskopi dan membuka jalan napas
e. Terminasi prosedur dan pemberian steroid

Chapter 55
Voice Disorders and Phonosurgery

1. Selama vibrasi, modulasi aliran udara terjadi lewat...


a. Pelepasan hembusan glottal
b. Pembukaan dan penutupan cepat pita suara
c. Gelombang mukosa jaringan
d. Gelombang tekanan
2. Pada teori body-cover pada vibrasi pita suara, kekakuan pita suara diatur dengan...
a. Inhibisi kontraksi neuromuskular cricoarytenoid posterior
b. Otot cricoarytenoid lateral
c. Otot cricoarytenoid
d. Otot thyroarytenoid dan cricothyroid
3. Persepsi diplofonia dihasilkan dari...
a. Abnormalitas artikulasi
b. Frekuensi yang tidak harmonis
c. Kehilangan ikatan pita suara berkaitan dengan kekakuan asimetris
d. Paralisis nervus laryngeal superior
4. Open quotient diartikan sebagai...
a. Durasi waktu membukanya pita sepanjang siklus glottis
b. Durasi pembukaan glottis selama durasi penutupan glottis
c. Puncak waktu pembukaan terjadi dengan hubungan terhadap durasi pembukaan
glottis
d. Hasil bagi aliran udara dengan tekanan subglottis
5. Karakter paling penting dari postur fonasi normal adalah..
a. Penutupan yang adekuat dan kekakuan simetris
b. Penekanan adduktif medial yang tepat dan tekanan subglottis normal
c. Kontraksi otot cricoarytenoid lateral dan interarytenoid dengan modulasi aliran
udara
d. Tarikan antagonis normal dari otot cricothyroid pada otot thyroarytenoid
6. Terapi pembedahan masa kecil pada pita suara paling baik ditangani dengan..
a. Laser CO2
b. Forceps biopsi besar
c. Setelah pelepasan lesi pada tepi pita suara, selurus mungkin dan lamina propria kiri
intak
d. Setelah pemberian steroid
7. Pasien dengan paralisis laring kronis sering menunjukkan...
a. Posisi paramedian pita suara
b. Atrofi dan fibrosis pada pita suara yang terkena dengan postir laring kompensatorik
c. Kombinasi rekuren dan paralisis nervus laryngeal superior
d. Elektromyografi untuk reinnervasi neuromuskular
8. Keuntungan dan kerugian thyroplasti tipe I terhadap injeksi Teflon...
a. Prosedur untuk Thyroplasti tipe I telah dijelaskan dengan baik dalam literatur
b. Prosedur untuk Thyroplasti tipe I dapat dikerjakan dengan anestesi lokal dan
dengan mudah reversibel
c. Bukti objektif yang mendukung klaim penulis mengenai kekurangan Thyroplasti tipe
I
d. Secara posterior, lamina thyroid melakukan kerja baik untuk mengatur vocal
process pada mediannya
9. Pasien datang ke klinik 3 bulan setelah mengalami infeksi saluran napas atas. Pemeriksaan
minor laring menunjukkan pergerakan pita suara normal kasar. Anda menduga terjadi
paresis. Bagaimana anda menguji hal tersebut dan mengidentifikasi tempat paresis
dibandingkan dengan sisi normal?
a. Menunggu 3 bulan kemudian untuk melihat jika ada peningkatan suara
b. Memeriksa pasien secara fibrooptikal dan melihat kemiringan laring ke sisi lesi
c. Mananyakan pasien apakah ia dapat mengontrol pola suara
d. Mencari pita yang mengalami paresis untuk melihat penurunan dalam displacement
kecepatan selama fase pembukaan pada pemeriksaan stroboskopik
10. Deskripsikan 2 cara modulasi laring fundamental (F0) frekuensi. Manakah yang paling
efisien?
a. Dengan modulasi gelombang melawan resonansi, gerakan gelombang lebih efisien.
b. Modulasi laring F0 dengan meningkatkan kekakuan oto thyroarytenoid dan dengan
meregangkan pita suara dengan otot cricothyroid. Salah sati dapat meningkatkan F0
dengan sedikit usaha dengan stimulasi cricothyroid mengakibatkan efeknya tidak
hanya pada kekakuan
c. Penutupan komisura posterior dan posisi vertikal lebih efisien diakibatkan efek otot
ekstrinsik laring
d. Modulasi F0 dapat diukur dengan penilaian fotoglottografi multidimensi dan
electrogastrografi menghasilkan rata-rata paling efisien dalam menentukan F0
11. Apakah persepsi auditori pada pasien yang mengalami kehilangan singkat intermiten dari
hubungan dengan kekakuan asimetris selama berbicara? Bagaimana anda memperbaiki
kondisi tersebut?
a. Akan memproduksi suara lemah, dengan hembusan yang dengan mudah diperbaiki
dengan injeksi Teflon pada korda yang terkena
b. kehilangan singkat intermiten dari hubungan dengan kekakuan asimetris berkaitan
dengan pecahnya suara. Salah satu harus diusahakan terapi suara maupun
medialisasi thyroplasti tipe I atau kolagen untuk memperbaiki hubungan selama
berbicara
c. Perubahan biomekanik menghasilkan tipe suara kasar dari disfonia spasmodik dan
harus diterapi dengan injeksi toksin botulinum intermiten
d. Kehilangan hubungan dan kekakuan asimetris berhubungan dengan disfonia
tekanan otot. Tidak ada terapi jangka panjang untuk kondisi ini selain rehabilitasi
suara

Chapter 56
Esophageal Disorders

1. Tempat tersempit dari GI tract adalah...


a. Krikofaring
b. Arkus aorta
c. Sphincter esofagus inferior
d. Pylorus
e. Rectum
2. Perbedaan anatomis penting antara esofagus dan sisa porsi abdomen-pelvis GI tract adalah
tidak adanya
a. Muskulus striatum
b. Muskularis mukosa
c. Epithelium squamosa stratified
d. Lapisan serosa
e. Berbagai drainase limfatik
3. Faktor terpenting patogenesis gastroesophageal reflux disease adalah
a. Klirens esofagus
b. Potensi dari material yang refluks
c. Sphincter esofagus inferior yang inkompeten
d. Pengosongan gaster
e. Volume gaster
4. Laki-laki kulit putih, obesitas, 42 tahun dirujuk untuk evaluasi suara serak. Evaluasi anda
mengarahkan keluhan suara tersebut merupakan tanda sekunder dari refluks. Pasien memiliki
riwayat esofagitis berat yang berulang setelah pemberian medikasi untuk refluksnya. Remisi
refluks pada pasien ini ditangani dengan baik dengan medikasi
a. Antasid
b. Antasid dan H2 reseptor antagonist
c. H2 reseptor antagonist dan agen promotilitas
d. Proton pump inhibitor
e. Agen promotilitas
5. Normalnya seseorang memiliki waktu refluks kurang dari ... dalam 24 jam.
a. 10 menit
b. 20 menit
c. 1 jam
d. 2 jam
e. 3 jam
6. Pembedahan direkomendasikan untuk treatment spasme esofageal apabila ada
a. Berat, nyeri dada berulang
b. Disfagia
c. Sedcondary pulsion diverticula
d. Semua jawaban di atas
e. Bukan jawaban di atas
7. Zenker’s diverticulum yang kecil dan asimptomatik memerlukan
a. Eksisi endoskopik
b. Packing
c. Myotomi krikofaringeal
d. Tidak ada intervensi
e. Prosedur Dohlman
8. Treatment yang direkomendasikan untuk Barrett’s esofagus low-grade adalah
a. Terapi antirefluks intensif
b. Terapi antirefluks intensif dengan follow up pemeriksaan endoskopik
c. Reseksi
d. Reseksi dengan follow up pemeriksaan endoskopik
e. Kromoskopi
9. Faktor yang membedakan achalasia dan skleroderma adalah
a. Dilatasi esofagus
b. Tonus lower sphincter esofageal
c. Disfagia
d. Esofagitis
e. Bukan jawaban di atas
10. Metastasis limfonodi terjadi pada 50% pasien dengan karsinoma sel skuamos esofagus dengan
infiltrasi
a. Epithelium
b. Lamina propria
c. Muskularis mukosa
d. Lapisan mukosa
e. Lapisan submukosa

Chapter 57
Tracheotomy and Intubation

1. Manakah dari pernyataan berikut ini yang benar mengenai sejarah tracheotomy dan intubasi?
a. Tracheotomy mendahului intubasi lebih dari 200 tahun
b. Tracheotomy mendahului intubasi 100-200 tahun
c. Tracheotomy dan intubasi berkembang hampir bersamaan
d. Intubasi mendahului tracheotomy lebih dari 200 tahun
e. Intubasi mendahului tracheotomy 100-200 tahun
2. Siapakah yang diakui melakukan tracheotomy pertama?
a. Galen
b. Antylus
c. Asclepiades
d. Fabricius
e. Martin
3. Tracheotomy emergensi paling baik dilakukan
a. Dalam 10-15 menit
b. Melalui incisi vertikal
c. Hanya setelah kegagalan intubasi oral
d. Sebagai metode inisial untuk manajemen airway pada trauma kepala
e. Lebih baik daripada cricothyrotomy
4. Di bawah ini kondisi manakah yang merupakan kontraindikasi relatif cricothyrotomy?
a. Infeksi laring
b. Usia di bawah 16 tahun
c. Kemungkinan cedera servikal
d. Midface trauma
e. Tenggelam
5. Saat melakukan tusukan pada membran cricothyroid dengan jarum untuk memperoleh ventilasi,
seharusnya
a. Menyusuri kartilago thyroid dengan jarum
b. Menggunakan jarum 20-gauge
c. Posisikan jarum superior untuk menghindari trauma arythenoid
d. Menggunakan oksigen dengan helium untuk ventilasi adekuat
e. Memastikan jalur keluarnya udara
6. Selama tracheotomy elektif
a. Digunakan incisi kulit vertikal
b. Istmus thyroid ditranseksi dan dligasi
c. Digunakan Bjork flap
d. Incisi trachea harus dilakukan di bawah cincin trachea ketiga
e. Luka harus ditutup dengan teliti di sekitar tracheostomy tube
7. Apakah incisi terbaik yang digunakan pada trachea pada tracheotomy pediatrik?
a. Vertikal H
b. Horizontal H
c. Reseksi bagian anterior dari single tracheal ring
d. Incisi vertikal linear simpel
e. Inferior Bjork flap
8. Apakah komplikasi awal postoperatif yang paling sering pada tracheotomy pediatrik?
a. Jaringan granulasi
b. Obstruksi tube
c. Tube displacement
d. Perdarahan
e. Pneumothorax
9. Berapakah tingkat mortalitas pada pasien pediatri yang menjalani tracheotomy?
a. 3%
b. 12%
c. 21%
d. 42%
e. 66%

10. Siapakah yang pertama kali menjelaskan penggunaan intubasi endotracheal untuk administrasi
anestesi umum?
a. Charles Kite
b. William Macewen
c. Friedrich Trendelenberg
d. Thomas O’Dwyer
e. Charles Magill
11. Manakah pernyataan berikut ini yang benar mengenai endotracheal tube?
a. Polyvinyl chloride tubes melunak sedikit saat terpajan dengan suhu tubuh
b. Tube karet merupakan tube yang paling awal digunakan
c. Metal tube menghasilkan substansi toksik
d. Volume rendah, tekanan tinggi tube cuffs mengeliminasi dampak pada tracheal dari
tube cuff
e. Polyvinyl chloride tube dengan integral inflatable polyvinyl chloride cuff pertama kali
dibuat pada tahun 1944
12. Pada tekanan cuff berapakah kapiler submukosa akan tertutup?
a. 5 cm H2O
b. 10 cm H2O
c. 15 cm H2O
d. 25 cm H2O
e. 35 cm H2O
13. Apakah komplikasi cepat yang signifikan pada tracheotomy dilatasi perkutan?
a. Stenosis trachea
b. Infeksi luka
c. Pneumothorax
d. Innominate artery rupture
e. Penempatan parathracheal tube

Chapter 58
Deep Neck Space Infections

1. Pada orang dewasa, apakah yang menjadi penyebab paling sering deep neck space infections?
a. Sumber odontogenik
b. Corpal
c. Penyebaran infeksi superfisial
d. Infeksi luka bedah
e. Deformitas kongenital
2. Batas superior dan inferior dari danger space adalah
a. Dari basis cranii hingga T2
b. Dari basis cranii hingga T1
c. Dari basis cranii hingga diafragma
d. Dari T2 hingga diafragma
e. Semua jawaban salah
3. Di bawah ini bukan merupakan manifestasi klinis dari deep neck space infections
a. Demam dan nyeri
b. Ruam makulopapular lokal
c. Pembengkakan lokal
d. Ptosis dan kontraksi pupil ipsilateral
e. Disfagia dan odinofagia
4. Yang manakah manajemen yang tepat dari descending necrotizing mediastinitis
a. Antibiotik dan observasi
b. Drainase servikal dan observasi
c. Drainase servikal dan antibiotik
d. Thoracotomy
e. Thoracotomy dan antibiotik
5. Infeksi faringomaksilar dapat disebabkan oleh
a. Tonsilitis
b. Infeksi telinga tengah
c. Persebaran dari retropharyngeal space
d. Infeksi glandula saliva
e. Semua jawaban benar
6. Berikut ini adalah gambaran radiologi yang menjadi karakteristik dari abses retrofaring kecuali
a. Keterbalikan dari kontur servikal normal
b. Terdapat udara di dalam jaringan lunak prevertebral
c. Erosi tuberkel pada vertebra servikal
d. Jaringan lunak faring posterior lebih tebal dari 7 mm pada vertebra servikal 6
e. Adanya kumpulan cairan pada retropharyngeal space
7. Yang manakah mengenai angina Ludwig yang benar
a. Hanya melibatkan sublingual space
b. Berakhir di protrusi anterior lidah
c. Sifatnya seperti sekeras papan pada lantai mulut
d. Jarang menyebabkan gangguan jalan napas
e. Mengharuskan identifikasi dan drainase abses
8. Yang manakah tanda khas abses peritonsilar
a. Trismus
b. Deviasi uvula
c. Penonjolan jaringan lunak posterolateral
d. Hipersalivasi
e. Semua jawaban benar
9. Seorang pasien 21 tahun dengan riwayat tonsilitis rekuren didiagnosis abses peritonsilar yang
mana diantara berikut ini yang bukan merupakan terapi yang sesuai
a. Aspirasi jarum dan tonsilektomi interval
b. Insisi, drainase, dan tonsilektomi interval
c. Quinsy tonsilektomi
d. Insisi, drainase, dan antibiotik profilaksis
10. Sindrom Lemierre disebabkan oleh
a. Trombosis arteri carotis
b. Trombosis vena jugularis interna
c. Penyebaran infeksi ke mediastinum
d. Ruptur arteri carotis
e. Abses paru metastatik

Chapter 59
Controversion in Surgery for Chronic Frontal Sinusitis

1. Yang bukan merupakan indikasi pembedahan sinus frontal


a. Mucocele
b. Penyebaran penyakit ke intrakranial
c. Kegagalan antibiotik
d. Osteomyelitis os frontal
e. Penyebaran penyakit ke orbita
2. Keuntungan mayor dari operasi anterior osetoplastic sinus frontal daripada prosedur
pembukaan sinus frontal lainnya adalah
a. Kehilangan darah sedikit
b. Dapat memvisualisasi secara langsung sinus keseluruhan
c. Lebih mudah secara teknik
d. Memerlukan waktu yang lebih singkat
e. Insisi lebih kecil
3. Semua di bawah ini diperlukan untuk operasi anterior osteoplastic sinus frontal, kecuali
a. 6-foot Caldwell view
b. CT scan sinus
c. Abdominal fat untuk obliterasi
d. Pemotongan komplit membran mukosa
e. Obliterasi komplit duktus nasofrontal
4. Rencana terbaik untuk insisi midforehead adalah pasien dengan
a. Tanpa kerutan dahi
b. Kerutan dahi yang dangkal
c. Kerutan dahi yang dalam
d. Kerutan dahi yang dalam dan multipel
e. Bukan jawaban di atas
5. Bidang yang benar untuk elevasi dengan pendekatan coronal adalah
a. Superficial terhadap galea
b. Superficial terhadap otot frontalis
c. Dalam terhadap pericranium
d. Superficial terhadap pericranium
e. Superficial terhadap lapisan jaringan ikat
6. Osteomyelitis sinus frontal bermanifestasi
a. Nyeri
b. Nyeri tekan
c. Pembengkakan
d. Alopecia
e. Fistula sinocutan
7. Di bawah ini yang tidak berguna untuk mengatasi akut ostemyelitis
a. Antibiotik iv
b. Anterior wall trephination
c. CT scan
d. Kultur intraoperatif
e. Gallium scan
8. Osteomyelitis pada inner table os frontal mungkin berakibat seperti di bawah ini, kecuali
a. Meningitis
b. Abses epidural
c. Abses subdural
d. Abses lobus frontal
e. Perdarahan subarachnoid
9. Treatment osteomyelitis kronis os frontal dan sinus adalah
a. Antibiotik oral selama 6 minggu
b. Sinus trephination
c. Kombinasi antibiotik iv dan pembedahan
d. Antibiotik iv selama 6 minggu
e. craniotomy
Chapter 60
Controversies in Salivary Gland Disease

1. Akurasi aspirasi jarum halus dalam menentukan tumor ganas maupun jinak adalah
a. 20%
b. 50%
c. 75%
d. 90%
e. 98%
2. Berapa persentasi tumor kelenjar ludah didiagnosis maligna pada potong beku tetapi ditemukan
benigna pada potongan permanen?
a. 0%-2%
b. 3%-5%
c. 10%-30%
d. 20%-30%
e. 50%-60%
3. Berapa persentasi tumor kelenjar ludah didiagnosis jinak pada potong beku tetapi ditemukan
maligna pada potongan permanen?
a. 0%-2%
b. 3%-5%
c. 10%-30%
d. 20%-30%
e. 50%-60%
4. Uji manakah yang memiliki predictive value tertinggi untuk rekurensi pada pasien dengan
adenoid cystic carcinoma?
a. Potong beku
b. AgNOR count
c. Surgical margins
d. Klasifikasi histologis
e. Ukuran tumor
5. Jika nervus fasialis tidak bisa dilakukan diseksi dari tumor jinak kelenjar ludah yang agresif dan
rekuren, tindakan apakah yang dilakukan?
a. Biarkan saraf dan berikan radioterapi penuh
b. Memotong cabang dan follow up dengan eksisi serial secara proksimal hingga nervus
bebas dari tumor
c. Memotong seluruh nervus dan berikan radioterapi postoperatif
d. Memotong seluruh nervus
e. Memotong segmen dari nervus dan melakukan nerve graft secepatnya
6. Berikut ini yang manakah yang tidak mempengaruhi insidensi metastasis servikal akibat kanker
kelenjar ludah?
a. Paralisis nervus fasialis
b. Deep lobe tumor
c. T classification
d. Histologi tumor
e. Ukuran dan ekstensi tumor
7. Berapakah insidensi metastasis servikal akibat oral atau major salivary gland adenoid cystic
carcinoma?
a. 0%-10%
b. 10%-20%
c. 20%-30%
d. 30%-40%
e. 40%-50%
8. Berapakah survival rate 10 tahun pada pasien dengan adenoid cystic carcinoma yang telah
metastasis ke servikal?
a. 0%-10%
b. 10%-20%
c. 20%-30%
d. 30%-40%
e. 40%-50%
9. Lelaki kulit putih, 25 tahun datang dengan riwayat pembesaran massa pada parotid kanan sejak
6 bulan yang lalu yang tampak kistik dengan CT scan. Tindakan yang tepat adalah
a. Parotidectomy
b. Tetracycline sclerosis
c. MRI
d. HIV test
e. Observasi
10. Wanita 65 tahun kulit hitam datang dengan episode ketiga pembengkakan yang nyeri pada
kelenjar parotis selama 6 bulan. Pilihan terbaik untuk mendiagnosis dan treatmentnya adalah
a. Sialogram, antibiotik, dan lithotripsy
b. CT scan dan antibiotik iv
c. Antibiotik oral dan sialogogues
d. Rheumathoid workup dan antibiotik
e. Sonogram, antibiotik oral, dan sialogogues
BAB 61

Kontroversi dalam Laringologi

James A. Koufinan and Gregory N. Postma

1. Cara terbaik mencegah kemunculan disfonia berpanjangan pasca-operasi setelah


pembedahan pita suara, adalah:
A. Istirahat suara absolut
B. Berhenti merokok
C. Terapi anti-refluks
D. Terapi suara pasca-operasi
E. Steroid pasca-operaso

2. Semua yang berikut dikenali sebagai sebab – sebab degenerasi polipoid pita suara, kecuali:
A. Salah guna suara
B. Merokok
C. Allergi
D. Refluks Laryngopharyngeal
E. Hipotiroidism

3. Yang mana satu antara berikut adalah indikasi absolut untuk rehat suara
A. Nodul pita suara
B. Granuloma processus vocalis
C. Pendarahan pita suara
D. Pembedahan mikrolarygeal
E. Disfonia Otot Tegang (Muscle Tension Dysphonia)

4. Elektromiografi Laring paling berguna dalam evaluasi pasien dengan:


A. Degenerasi Polipoid
B. Karsinoma Pita Suara
C. Kelainan Suara Fungsional
D. Refluks Laryngitis Parah
E. Hipomobilitas Pita Suara

5. Ciri – ciri klinikal yang biasa dilihat pada pasien dengan Refluks Laryngopharyngeal
termasuklah semua yang berikut, kecuali:
A. Udem pita suara
B. Penipisan ventrikel
C. Hipomobilitas pita suara
D. Udem subglotis
E. Pembengkakan commissura posterior

6. Augumentasi Polytef Pita Suara dapat diterima dalam penatalaksanaan:


A. Paralisis Pita Suara Idiopatik
B. Paralisis karena penyakit terminal
C. Paresis Pita Suara Unilateral atau Bilateral
D. Presbylaryngia
E. Disfonia Otot Tegang Parah

7. Nodul Vokalis
A. Selalunya memerlukan terapi pembedahan
B. Selalu menyebabkan disfonia
C. Lebih sering pada laki-laki dewasa
D. Sinonom dengan kista pita suara
E. Bertindakbalas terhadap terapi medikasi dan perlakuan.

8. Seorang guru sekolah berumur 30 tahun datang dengan keluhan disfonia kasar dan parah
setelah Infeksi Salur Penafasan Atas (ISPA). Pemeriksaan menunjukkan mobilitas normal
dengan pembengkakan minimal True Vocal Cord, adduksi dramatik false vocal cord ketika
fonasi. Diagnosa yang paling mungkin adalah:
A. Nodul Vokal
B. Disfonia Otot Tegang
C. Degenerasi Polipoid
D. Disfonia Psikogenik
E. Conversion Disorder

9. Stroboskopi paling berguna untuk


A. Menilai invasi maligna pada commisura anterior
B. Membedakan distonia laryngea dengan distonoa otot tegang
C. Membedakan nodul vokal dengan kista submukosa
D. Menilai keparahan disfonia otot tegang
E. Mendiagnosa paralisis nervus superior laryngeal
10. Lipoinjeksi bisa digunakan dalam penatalaksanaan
A. Paralisis Plica Vokalis
B. Paresis Plica Vokalis
C. Presbylaryngia
D. Parut (Scarring) Plica Vokalis
E. Semua di atas

BAB 62
Kontroversi dalam Tonsilektomi, Adenoidektomi dan Timpanstomi Tuba.
Charles D. Bluestone

1. Metode paling definitif dalam menegakkan diagnose sindrom apnea tidur obstruktif
yang disebabkan oleh tonsil dan adenoid obstruktif (hipertrofi) adalah:
A. Riwayat gangguan tidur
B. Pemeriksaan fizik yang menunjukkan kurangnya lip seal, pernafasan mulut,
obstruksi pasca-nasal dan hiponasalitas
C. Obstruksi nasal adenoid pada visualisasi fiberoptik
D. Jaringan ikat lunak pada foto polos lateral Nasofaring
E. Kajian tidur Polysrhinnografik

2. Uji Coba Klinikal Teracak (RCT) tentang keberkesanan tonsilektomi untuk infeksi
tengkorokan rekuren telah dilaporkan. Dalam studi tersebut, salah satu criteria untuk
frekuensi minimum infeksi tengkorokan adalah adalah:
A. 3 episode dalam 1 tahun
B. 4 episode dalam 1 tahun
C. 2 episode per tahun untuk 2 tahun berturut-turut
D. 3 episode per tahun untuk 3 tahun berturut-turut
E. 6 episode per tahun untuk 4 tahun berturut-turut

3. Kriteria masuk untuk uji coba klinikal teracak (RCT) tentang keberkesanan tonsilektomi
untuk infeksi tengkorokan rekuren telah dilaporkan. Semua episode
A. Tidak harus positif untuk group A ᵦ-hemolytic streptococcus (GABHS).
B. Harus positif kultur untuk GABHS
C. Harus terobservasi eksudasi tonsilar
D. Harus berkaitan dengan pembesaran kenyal limfonodi servikal

4. Bakteriologi dalam tonsillitis untuk pasien dengan tonsillitis rekuren:


A. Terdapat organisme aerobik dan polimikrobial aerobik, termasuklah yang
memproduksi ᵦ-lactamase
B. Terdapat organisme polimikrobial aerobik, tetapi tiada organism produser ᵦ-
lactamase
C. Terdapat organisme polimikrobial anaerobik, tetapi tiada organism produser
ᵦ-lactamase
D. Jarang wujud organisme produser ᵦ-lactamase
E. Menunjukkan hanya sekitar 10% adalah organisme terasing
5. Uji Coba Klinikal Pengacakan Terkontrol (RCCT) yang menguji keberkesanan
tonsilektomi untuk abses peritonsilar telah:
A. Menunjukkan tonsilektomi segera adalah efektif
B. Menunjukkan tonsilektomi interval adalah efektif
C. Menunjukkan tonsilektomi segera tidak lebih efektif ketimbang insisi dan
drainase
D. Menunjukkan keberkesanan insisi dan drainase, diikuti pemerhatian serta
tonsilektomi interval-pilihan, apabila dibandingkan dengan tonsilektomi segera
E. Tidak pernah dilaporkan

6. Obstruksi hidung sederhana-hingga-parah karena adenoid obstruktif (hipertrofi) telah


ditunjukkan dalam sebuat studi klinik, bisa:
A. Mengganggu penciuman
B. Menyebabkan sinusitis paranasal
C. Menyebabkan poliposis hidung
D. Menyebabkan Otitis Media Suppuratif Kronik
E. Menyebabkan Fetor Oris

7. Uji Coba Klinikal teracak yang mengevaluasi keberkesanan miringtomi dan


timpanostomi insersi tuba untuk bayi dengan Otitis Media Akut Rekuren, telah
menunjukkan bahawa tuba timpanostomi
A. Tidak lebih efektif ketimbang pemerhatian
B. Tidak efektif kecuali dikombinasikan dengan adenoidektomi
C. Efektif
D. Tidak efektif, tetapi tonsilektomi dan adenoidektomi efektif

8. Uji Cona Klinikal Teracak yang menguji keberkesanan miringotomi (tanpa


timpanostomi insersi tuba) untuk penatalaksanaan otitis media kronis (OMK) dengan
efusi telah menunjukkan bahawa miringtomi sahaja adalah:
A. Sama efektif dengan tuba timpanostomi
B. Lebih efektif daripada pemerhatian
C. Tidak lebih efektif ketimbang tanpa pembedahan (yakni pemerhatian)
D. Lebih efektif daripada miringotomi dengan insersi tuba
E. Sama efektif dengan adenoidektomi

9. Uji Coba Klinikal teracak yang menguji keberkesanan miringotomi dan timpanostomi
insersi tuba untuk penatalaksanaan pengobatan otitis media kronis (OMK) dengan
efusi telah menunjukkan bahawa tuba timpanostomi
A. Menyebabkan perforasi persisten pada kebanyakan pasien setelah ekstrusi
B. Jarang menyebabkan otorrhea
C. Lebih efektif daripada adenoidektomi dan miringotomi tanpa timpanostomi
insersi tuba
D. Lebih efektif daripada miringotomi tanpa insersi tuba
E. Sama efektif dengan adenoidektomi dan miringotomi dengan insersi tuba

10. Uji Coba Klinikal Teracak tentang keberkesanan adenoidektomi untuk Otitis Media
Kronis dengan efusi telah menunjukkan bahawa adenoidektomi beserta miringotomi
dengan/tanpa timpanostomi insersi tuba adalah
A. Lebih efektif ketimbang miringotomi dengan timpanstomi insersi tuba tanpa
adenoidektomi
B. Tidak lebih efektif daripada miringotomi dengan timpanstomi insersi tuba
tanpa adenoidektomi
C. Tidak lebih efektif daripada miringotomi tanpa timpanstomi insersi tuba
dengan adenoidektomi
D. Tidak lebih efektif daripada tonsilektomi tanpa adenoidektomi
E. Tidak lebih efektif daripada tonsilektomi tanpa pemerhatian

BAB 63
Kontroversi dalam Obstruksi Salur Nafas Atas

Amelia F. Drake

1. Pengehad utama dalam terapi heliox adalah


A. Kos
B. Kesulitan administrasi terapi
C. Limitasi jumlah oksigen yang dapat diadministrasi dalam kasus hipoksia parah
D. Ia harus diadministrasi dalam campuran 80% He ketimbang 20% O 2
E. Kesalahfahaman tentang penggunaannya

2. Salah satu kontraindikasi absolute untuk melakukan operasi krikotiroidotomi elektif


adalah
A. Keperihatinan terhadap munculnya stenosis subglotik
B. Patologi laryngeal akut
C. Insisi median sternotomi
D. Keperihatinan terhadap suara
E. Intubasi sebelumnya

3. Komplikasi ventilasi percutaneous transtracheal termasuklah


A. Emfisema subcutan
B. Kateter salah pasang
C. Pneumothoraks
D. Pneumomediastinum
E. Semua di atas

4. Hubungan antara adenotonsilektomi dan komplikasinya boleh dideskripsikan sebagai


berikut:
A. Kelihatannya resiko beberapa jenis infeksi akan meningkat setelah
adenoidektomi
B. Mononucleosis menurun setelah adenotonsilektomi
C. Penyakit Hodgkins meningkat setelah adenotonsilektomi
D. Kelihatannya tiada peningkatan resiko infeksi setelah adenotonsilektomi
E. Adenotonsilektomi menjadi predisposisi kepada kejadian sepsis pneumococcal
berikutnya
5. Mana pernyataan yang salah mengenai dekanulasi
A. Dekanulasi bisa dilakukan dengan aman setelah jalan nafas yang paten
dipastikan.
B. Dekanulasi bisa berhasil tanpa downsizing dan plugging untuk anak – anak
sekiranya bronkoskopi menunjukkan jalan nafas yang baik
C. Ketergantungan emosional pada trakeostomi adalah salah satu kontraindikasi
untuk assessmen lanjut untuk dekanulasi
D. Dekanulasi mungkin harus ditangguhkan sekiranya ada untuk edema glottis
persisten atau paralisis pita suara
E. Sumbatan mukus dan turbulensi tambahan yang disebabkan oleh trakeostomi
bisa memperparah masalah dekanulasi pada anak kecil

6. Bukti kemungkinan separasi laryngotracheal termasuklah


A. Krepitus
B. Edema
C. Ketidakstabilan Rangka Laring
D. Suara serak
E. Semua di atas

7. Indikasi untuk pembedahan eksplorasi Laring pada kasus suspek trauma laryngotrakea
termasuklah:
A. Fraktur terpalpasi pada rangka Laring
B. Pendarahan
C. Terdapat tanda distrupsi mukosa
D. Rawan terekspos
E. Semua di atas

8. Prosedur pemisahan anterior krikoid adalah paling bagus digunakan pada


A. Neonatus dengan cadangan pulmonary yang cukup, tetapi gagal untuk ekstubasi
B. Anak berumur 1 tahun dengan stridor Laring konginetal yang gagal usaha
bernafas
C. Anak dengan suara serak dan laryngeal web
D. Anak dengan trakeostomi dan stenosis glottis total
E. Bayi yang telah dikeluarkan pada ventilator dan mempunyai edema subglotis

BAB 64
Kontroversi dalam Skrining Panendoskopi
Luke K.S. Tan dan Christopher H. Rassekh

1. Skrining panendoskopi untuk pasien kanker kepala dan leher termasuklah yang
dibawah, kecuali:
A. Laringoskopi
B. Faringoskopi
C. Bronchoskopi
D. Esophagoskopi
E. Gastroskopi

2. Seorang pasien dengan diagnosa karsinoma sel squamosa Laring ada kemungkinan
besar akan timbul tumor primer kedua yang berikut:
A. Colon
B. Nasofaring
C. Bronkial
D. Kantung Kemih
E. Rongga hidung
3. Apabila melakukan skrining bronkoskopi pada pasien dengan kanker kepala dan leher
untuk tumor primer kedua sinkronis di traktus trakeobronkial, seseorang bisa menduga
kadar diagnosisnya adalah:
A. Kurang daripada 3%
B. 4% - 7%
C. 8% - 10%
D. 11% - 15%
E. 16% - 20%

4. Tumor Primer Kedua Metakronus di kepala dan leher bisa didiagnosa dengan semua
teknik yang berikut kecuali:
A. Radiografi dada
B. Esofagogram
C. Panendoskopi Follow-up
D. Panendoskopi ketika diagnosis

5. Kadar primer kedua yang didapatkan dari metaanalisis ditemukan dalam rentang
A. 0% - 5%
B. 6% - 10%
C. 11% - 15%
D. 16% - 20%
E. 21% -25%

6. Pasien berusia 55 tahun dengan Karsinoma Laring T 3N0M0, pada tahun pertama follow-
up harus mendapatkan:
A. CT-Scan Kepala dan leher
B. CT-Scan dada
C. Radiografi dada
D. Esofagogram
E. MRI Kepala dan leher

7. Hampir separuh daripada kanker primer kedua pada kepala dan leher muncul dalam:
A. 1 tahun
B. 2 tahun
C. 5 tahun
D. 10 tahun
E. 15 tahun

8. Pasien laki-laki berumur 65 tahun telah melakukan panendoskopi untuk tumor primer
hipofaring indeks. Radiografi dada pre-operasi dilaporkan sebagai normal dan
bronkoskopi juga normal. Tindakan adjunktif untuk bronkoskopi termasuklah semua
yang berikut, kecuali:-
A. Aspirat bronkhial
B. Pewarna Lugol
C. Biopsi
D. Brushings
E. Bronchial ashings

9. Resiko kanker primer kedua yang paling rendah terletak pada daerah indeks yang mana?
A. Pita Suara Benar
B. Pillar Anterior Tonsil
C. Turbinate inferior nasal
D. Permukaan lingual subglotis
E. Lipatan gingival buccal atas

10. Berapakah estimasi persentase untuk peruntukan kesehatan yang dibelanjakan pada
skrining kanker di Amerika Serikat setiap tahun?
A. Kurang daripada 5%
B. 6% - 10%
C. 11% - 15%
D. 16% - 20%
E. 21% - 25%

BAB 65
Kontroversi dalam Penatalaksanaan N0 Leher dalam Kasus Karsinoma Sel Skuamosa,
Traktus Aerodigesti Atas
Christopher H. Rassekh dan Jonas T. Johnson

1. Seorang laki-laki berumur 50 tahun datang dengan T2N0 Karsinoma Sel Skuamosa pada
lantai anterior mulut. Sekiranya pasien diobati secara pembedahan, apakah diseksi leher
elektif yang minimum yang disarankan?
A. Diseksi Leher Radikal Unilateral
B. Diseksi Leher Radikal Bilateral
C. Diseksi Leher Selektif Bilateral Regio I-V
D. Diseksi Leher Selektif Bilateral Regio II-IV
E. Diseksi Leher Selektif Bilateral Regio I-III

2. Seorang laki-laki berumur 49 tahun datang dengan T2N0 Karsinoma Sel Skuamosa pada
pita suara palsu dan lipatan aryepiglotis. Laringektomi supraglotis dilakukan. Apakah
diseksi leher elektif yang minimum yang disarankan ?
A. Diseksi Leher Radikal Unilateral
B. Diseksi Leher Radikal Bilateral
C. Diseksi Leher Selektif Bilateral Regio I-V
D. Diseksi Leher Selektif Bilateral Regio II-IV
E. Diseksi Leher Selektif Bilateral Regio I-III
3. Limfonodi yang manakah mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker yang
melibatkan mulut ketimbang kanker yang melibatkan lantai mulut sahaja?
A. Regio I
B. Regio II
C. Regio IV
D. Regio V
E. Regio VI

4. Dosis radiasi pasca-operasi yang disarankan untuk pasien dengan perluasan


ekstrakapsular ialah:
A. 4500 cGy
B. 5000 cGy
C. 5600 cGy
D. 6300 cGy
E. 7000 cGy

5. Sensitivitas histology dalam mendeteksi metastasis occult adalah:


A. 100%
B. 50%
C. Kurang sedikit daripada 100% karena micrometastasis tidak terdeteksi
D. Kurang sedikit daripada 100% karena macrometastasis tidak terdeteksi
E. Kedua – dua jawaban C dan D adalah benar

6. Yang mana antara berikut adalah salah mengenai CT


A. CT dikombinasikan dengan pemeriksaan fisik bisa meningkatkan sensitivitas
staging N0 Leher
B. CT tidak terlalu sensitif untuk mendeteksi micrometastasis
C. CT bisa mendeteksi metastases yang tidak bisa ditemukan dengan pemeriksaan
fisik
D. CT bisa terlepas dalam deteksi metastasis yang bisa dipalpasi
E. CT seharusnya dipakai secara rutin sebagai studi definitif untuk menentukan
keperluan terapi leher elektif

7. Insidensi Metastasis Occult untuk daerah – daerah primer beresiko adalah sekitar
A. 5%
B. 15%
C. 33%
D. 50%
E. 70%

8. Resiko mayor dalam diseksi leher radikal simultaneous bilateral, terkait dengan
pengorbanan struktur yang mana:
A. Sternocleidomastoid
B. Glandula Submandibular
C. Vena Jugularis Interna
D. Nervus Aksessori Spinal
E. Cabang Mandibular Nervus Fasialis

9. Diseksi leher radikal turut membuang nodi yang mana?


A. Regio I – V
B. Regio II – V
C. Regio I – VI
D. Regio I – VI
E. Regio I – IV

10. Diseksi leher selektif untuk kanker primer subglotis harus selalu melibatkan:
A. Regio I
B. Regio V
C. Regio VI
D. Parotid
E. Nodus Retrofaring

11. Diseksi leher selektif tidak wajar untuk:


A. Staging N0 Leher
B. Pengobatan elektif Metastasis Okulsi
C. Pengobatan elektif untuk metastasis palpasi terhad
D. Pengobatan N3 Leher
E. Pasien dengan Kanker T4

BAB 66
Prinsip – Prinsip Trauma
Peter J. Koltai dan Paul H. Kispert

1. Kepentingan pengobatan pre-hospitalisasi untuk pasien trauma dalam mencegah kematian


awal adalah difasilitasi terbaik dengan:
A. Mendapatkan deskripsi terperinci mengenai mekanisme trauma, agar tim
trauma dapat menjangka sistem organ yang mungkin tercedera.
B. Stabilisasi spina servikalis untuk mencegah kecederaan neurologis dan
mengurangi kebarangkalian terjadinya syok neurogenik.
C. Langsung dibawa ke rumah sakit yang ada fasilitas penanganan trauma yang
baik.
D. Intubasi endotrakeal dan memulakan resusitasi cairan di lapangan.
E. Aplikasi MAST (Medical Antishock Trousers) untuk mengembalikan tekanan
darah.

2. Respons Neuroendokrin terhadap trauma adalah respons tergradasi yang akan meningkat
sehingga takat kemuncak, yang kemudiannya, tiada respons yang akan mungkin. Respons
terpenting yang mengembalikan hemostasis ini adalah:
A. Elaborasi leukositik interleukin I, yang akan menstimulasi hipothalamus untuk
menginisiasi suatu keadaan hipermetabolik.
B. Penghambatan sistem nervus simpatetik pada sekresi oleh insulin pancreas
untuk mencegah hipoglikemia.
C. Aktivasi sistem nervus simpatetik pada sekresi glukagon pancreas untuk
menjadikan hiperglikemia.
D. Sekresi kortisol oleh adrenal, menyebabkan proteolisis otot skeletal, dan
glukoneogenesis di dalam hati.
E. Sekresi epinefrin oleh adrenal, yang menfasilitasi respons vaskular dan respons
metabolik terhadap trauma.

3. Faktor terpenting di Pelayanan Departmen Gawat Darurat untuk pasien trauma adalah:
A. Intubasi endotrakeal dan resussitasi cairan.
B. Evaluasi cepat untuk kecederaan yang bisa mengakibatkan fatal serta terapi
konkuren untuk kecederaan – kecederaan tersebut.
C. Survei Primer dan Survei Sekunder dengan perencanaan untuk pengobatan
definitif.
D. Stabilisasi spina servikalis.
E. Tim trauma yang terdiri daripada ahli bedah, ahli anestesi dan professional
dalam pelayanan trauma yang bagus koordinasinya.

4. Selepas kecelakaan lalu lintas sepeda motor, seorang pasien tiba di bagian gawat darurat
dengan akut dispnea dan agitasi. Tekanan darah 80/50 manakala denyut nadi 140. Terdapat
ecchymotic discolouration pada sternum. Pulse Oxymetry menunjukkan PO2 60%. Pasien
diintubasi nasotrakeal, ventilasi bag dengan 100% O2, dan menerima 4L cairan Ringer Laktat.
Reevaluasi dilakukan menunjukkan tekanan darah 85/90, nadi 150, dan PO 2 70%. Langkah
selanjutnya adalah:
A. Menduga adanya tamponade jantung dan melakukan pericardiocentesis di
daerah subxiphoid kiri.
B. Memeriksa suara nafas dan memastikan tuba endotrakeal berada di posisi yang
benar. Setelah itu, lakukan thoracocentesis di daerah SIC 2 di linea
midclavicularis pada sisi yang suaranya nafas hilang.
C. Memeriksa adanya distensi vena jugularis. Untuk membedakan tamponade
jantung dan tension pneumothorax, lakukan x-ray dada.
D. Meredakan hemopneumothoraks massif dengan thorakostomi tuba di SIC IV
atau SIC V di linea midaxillaris pada sisi yang suara nafasnya hilang.
E. Memastikan akurasi oksimeter dan meneruskan tambahan cairan Ringer Laktat
dan melakukan peritoneal lavage untuk mendiagnosa pendarahan dalaman.

5. Seorang remaja laki – laki dibawa ke UGD selepas jatuh dari sepeda setelah tertabrak pagar.
Tekanan darah 140/90; denyut nadi 150; respirasi berat, cetek dan cepat. Pasien
mempunyai laserasi superfisial multiple sekitar anterior leher. Suaranya kasar dan hampir
tidak dapat didengari serta mengeluarkan air liur berdarah. Anda menduga adanya trauma
laring dan melakukan laringoskopi fiberoptik. Tetapi, sebelum anda memeriksa laring
pasien, dia menjadi sangat terganggu dan mengeluarkan scope daripada hidungnya. Apa
yang harus anda lakukan selanjutnya?
A. Suntik anterior leher pada daerah membrana cricotiroid dengan sedikit anaetesi
lokal dan lakukan krikotiroidotomi dengan kateter IV no. 12.
B. Berikan oksigen 100% lewat nasal cannula sambil menyuntik anestesi lokal ke
anterior leher dan lakukan krikotiroidotomi darurat.
C. Masukkan kateter IV ke vena antekubital dan pengsankan pasien dengan
succinilkolin lalu lakukan intubasi orotrakea.
D. Sediakan pasien untuk CT Leher untuk meyakinkan diagnosa fraktur laring.
E. Memberitahu kamar operasi bahawa anda mempunyai pasien kritikal yang harus
ditransfer untuk dilakukan trakeostomi segera.

6. Anda dipanggil ke Unit Gawat Darurat untuk mendatangi pasien anak – anak perempuan
berumur 6 tahun yang terjatuh dari kuda. Lukanya sebatas muka, dengan bengkak yang
mengerikan dan diskolorasi. Terdapat pendarahan pada hidung yang banyak dan dia
kelihatan disorientasi dan letargik. Respirasi dangkal dengan suara gurgling. Tekanan darah
90/60, denyut nadi 130. Berikan treatmen yang terbaik untuk pasien:
A. Lakukan suction orofaring untuk membersihkan darah, pack hidung untuk
menghentikan pendarahan dan letakkan salur pernafasan orofaring.
B. Lakukan CT kepala untuk mengkonfirmasi adanya trauma maksillofasial.
C. Kekalkan traksi axial pada spina servikalis dan lakukan intubasi nasotrakeal.
D. Pindahkan pasien ke kamar gawat darurat dan lakukan trakeostomi darurat.
E. Lakukan suction orofaring untuk membersihkan darah, pasang salur penafasan
orofaringeal, lakukan ventilasi dengan bag mask sementara anda mendapatkan
foto radiograf cross-table lateral cervical spine untuk menyingkirkan
kebarangkalian fraktur spina servikalis. Seterusnya, lakukan intubasi orotrakeal
dibawah pengaruh succinilkolin.

7. Seorang pemuda laki – laki dibawa ke unit gawat darurat (UGD) setelah pergaduhan di luar
bar, yang mana dia mendapatkan luka tusuk pisau di quadran atas kiri abdomen. Dia tidak
mempunyai sebarang luka lain, tidak berada dalam kesakitan yang tampak, dan tanda –
tanda vital masih stabil. Apakah pengobatan yang cocok untuk pasien ini?
A. Masukkan dia ke ICU untuk observasi setelah melakukan jahitan pada laserasi di
UGD.
B. Transfer pasien ke kamar operasi untuk laparotomi eksplorasi karena
kemungkinan terdapat robekan pada peritoneum.
C. Berikan antibiotika secara IV sebagai antisipasi peritonitis.
D. Eksplorasi luka dibawah pengaruh anestesi lokal dan mengkonfirmasi adanya
robekan peritoneum. Kemudian lakukan peritoneal lavage. Lakukan juga USG
konkuren.
E. Dapatkan foto polos abdomen untuk mengkonfirmasi luka tusuk.

8. Seorang perempuan separa umur dibawa ke UGD, sesudah dikeluarkan daripada kerusi
belakang mobil yang terlibat dalam perlanggaran depan. Perempuan tersebut memakai
seatbelt riba. Dia sadar tetapi dalam keadaan letargik dan apathetik. Tekanan darah 70/40,
nadi 160, respirasi 40. Manakah susunan yang benar mengenai langkah – langkah
penanganan pasien?
1) Mulakan 2 large-bore IV line pada vena antecubital dan infus cairan RL dengan cepat
sehingga tekanan darah meningkat
2) Kekalkan traksi aksial sehingga foto radiograf cross-table lateral cervical spine untuk
menyingkirkan kebarangkalian fraktur spina servikalis diperoleh.
3) Ambil sampel darah untuk pemeriksaan jenis darah dan cross-match. Hantar sampel
ke bank darah dengan segera.
4) Palpasi abdomen, dengarkan suara usus dan lakukan peritoneal lavage.
5) Mulakan antibiotika IV dengan antisipasi laparotomi eksplorasi.
A. 1, 2, 3, 4, 5
B. 5, 4, 3, 2, 1
C. 2, 3, 1, 5, 4
D. 4, 1, 3, 2, 5
E. 3, 4, 1, 5, 2

9. Seorang lelaki tua dibawa ke UGD, setelah tergelincir di sisi jalan dan kepalanya terbentur
sesuatu. Pasien tidak memberi respons terhadap arahan verbal, tetapi withdrawal daripada
stimuli nyeri. Respons Pupil positif tetapi pasien tidak mengenali pemeriksa ketika
membuka mata. Tekanan darah 180/90, nadi 70 dan kadar respirasi 8 kali per menit.
Manakah susunan yang benar mengenai langkah – langkah penanganan pasien?
1) CT Kranial
2) foto radiograf cross-table lateral cervical spine
3) Ventilasi mekanikal pada kadar yang pantas untuk mengekalkan reduced serum CO2
level.
4) Diuretik IV
5) Intubasi nasotrakeal dengan immobilisasi kepala traksi aksial.
A. 1, 2, 3, 4, 5
B. 5, 2, 3, 4, 1
C. 3, 2, 1, 5, 4
D. 5, 3, 1, 2, 4
E. 5, 1, 2, 3, 4

10. Seorang perempuan muda dibawa ke UGD dengan luka bakar multipel di muka dan
bahagian atas tubuh. Tanda – tanda yang menunjukkan adanya luka inhalasi termasuklah:
A. Singed nasal vibrissa.
B. Deposit karbon pada rongga mulut.
C. Sputum mempunyai karbon
D. Udem supraglotis pada laringoskopi fiberoptik
E. Semua di atas

11. Managemen kecederaan tungkai spina dengan defisit distal telah berubah dengan signifikan
beberapa tahun kebelakangan. Perubahan ini dicerminkan dalam:
A. Penegasan dalam mengekalkan immobilisasi spinal untuk mengelakkan
tambahan kecederaan corda spinalis.
B. Penggunaan stabilisasi pembedahan awal untuk fraktur spina.
C. Administrasi metilprednisolon dalam tempoh 8 jam setelah kecederaan dan
untuk 24 selanjutnya, yang bisa membantu sedikit improvisasi fungsi neurologis.
D. Traksi berpanjangan dalam halo yang direkabentuk khusus untuk
mengembalikan geometri spina yang patah.
E. Tiada improvisasi untuk perawatan kecederaan corda spinalis dalam beberapa
tahun kebelakangan ini.

BAB 67

Trauma Aurikular

Brian P. Driscoll dan Karen H. Calhoun

1. Hematom aurikuler terjadi di antara lapisan?


A. Epidermis dan dermis.
B. Perikondium dan kulit.
C. Perikondrium dan tulang rawan.
D. Tiada jawaban di atas yang benar.

2. Setelah insisi dan drainase hematom aurikuler, tekanan harus diberi selama…
A. 48 jam
B. 72 jam
C. 4 hingga 5 hari
D. 6 hingga 7 hari
E. 7 hingga 10 hari

3. Jika semua penanganan yang berikut ini bisa dilakukan, pengobatan yang terbaik untuk
avulsi total aurikel adalah:
A. Re-attachment simpel sebagai graf komposit.
B. Melekapkan tulang rawan gundul dengan dilapisi flap postaurikuler.
C. Melekapkan tulang rawan gundul dengan dilapisi flap temporoparietal dan graf
kulit.
D. Mengikut “pocket principles”.
E. Anastomosis mikrovaskular.

4. Defek helical rim 2 cm dengan segmen terputus yang tidak bisa digunakan, paling baik
direkonstruksi dengan:
A. Interior sekunder
B. Eksisi membaji
C. Eksisi membaji dengan segitiga aksessori untuk mengurangkan cupping.
D. Helical rim advancement
E. Graft tuba
5. Frostbite pada aurikel harus dirawat dengan metode:
A. Penghangatan semula secara perlahan untuk mengurangkan kerosakan.
B. Penghangatan semula secara pantas dengan celupan 120 oF
C. Penghangatan semula secara pantas dengan celupan 104 – 108 oF
D. Penghangatan semula pada temperatur kamar.
E. Tiada satupun yang di atas.

6. Keloid Lobulus Aurikular paling bagus dirawat dengan cara…


A. Injeksi steroid sahaja
B. Eksisi sahaja
C. Berikan tekanan sahaja
D. Eksisi dan steroid atau berikan tekanan pascaoperasi
E. Injeksi interferon

7. Luka avulsi 2 cm pada sepertiga tengah telinga, akibat gigitan manusia tidak patut dirawat
dengan cara…
A. Penutupan primer tertangguh
B. “pocket principles”
C. Graf komposit simpel
D. Tulang rawan gundul dengan flap postaurikular
E. Graf tulang rawan kontralateral, dilapisi flap postaurikular
8. Dalam rekonstruksi aurikel, kontur yang paling penting untuk direka semula adalah:
A. Tragus
B. Helical Rim
C. Antihelix
D. Antitragus
E. Conchal bowl

9. Dalam rekonstruksi aurikel, kontur yang paling tidak penting untuk direka semula adalah:
A. Tragus
B. Helical Rim
C. Antihelix
D. Antitragus
E. Conchal bowl

10. Dalam frostbite aurikel, di manakah kebanyakan kerosakan awal ditemukan setelah
pembekuan?
A. Epidermis
B. Dermis
C. Tulang rawan
D. Vaskulatur
E. Folikel rambut

BAB 68

Trauma Laring

Steven D. Schaefer dan Scott P. Stringer

1. Metode terbaik dalam mencegah terbentuknya tisu granulasi setelah trauma tumpul
eksternal pada laring adalah:
A. Injeksi steroid submucosal.
B. Terapi radiasi dosis-rendah.
C. Eksisi laser.
D. Penutupan primer laserasi mucosal
E. Memasang tuba (stent)

2. Seorang pasien berumur 15 tahun yang tertabrak tali jemuran ketika menunggang
motorsikal mengalami dispnea ringan. Pemeriksaan fizik mendapati emfisema
subcutaneous dan paralisis bilateral true plica vokalis. Managemen terbaik untuk kasus ini…
A. Krikotiroidotomi
B. Trakeostomi
C. Intubasi nasal endotrakea
D. Intubasi oral endotrakea
E. Observasi

3. Seorang wanita 20 tahun menjadi mangsa strangulasi manual. CT menunjukkan adanya


fraktur displaced tulang rawan tiroid. Penanganan awal terbaik adalah…
A. Trakeostomi, reduksi terbuka
B. Trakeostomi, reduksi tertutup
C. Udara dilembabkan, antibiotika, istirahan suara, dan steroid
D. Trakeostomi diikuti reduksi terbuka apabila bengkak kambuh
E. Intubasi endotrakea dan reduksi tertutup

4. Pasien 78 tahun mengalami trauma tumpul laring dakan kecelakaan motorsikal dan tiada
distress salur nafas. Laringoskopi flexible menunjukkan adanya laserasi supraglotik tanpa
exposur tulang rawan. CT scan menunjukkan adanya udem ringan supraglotis. Penanganan
awal terbaik termasuklah…
A. Eksplorasi terbuka dan memasang graf.
B. Membetulkan laserasi secara endoskopi.
C. Eksplorasi terbuka dengan pembetulan primer.
D. Memasang tuba (stent) secara endoskopi
E. Observasi, melembabkan udara dan istirahat suara

5. Manakah antara berikut merupakan alat radiologi paling berguna dalam memeriksa laring
setelah trauma eksternal?
A. Xerogram
B. Politomografi
C. Radiografi jaringan lunak
D. CT
E. Laringogram

6. Manakah antara hasil yang bersangkutan dengan trauma laring eksternal berikut sangat
mungkin memerlukan penanganan pembedahan untuk mencegah kejadian berikutnya yang
lebih signifikan?
A. Udem
B. Fraktur displaced atau comminuted pada tulang rawan
C. Laserasi kecil pada glottis atau epiglottis dengan anterior komissura yang intak.
D. Hematom dengan lapisan mukosa yang intak
E. Fraktur single, non-displaced pada tulang rawan tiroid

7. Stent sangat berguna pada kecederaan mana antara berikut yang bersangkutan dengan
trauma laring eksterna…
A. Hematom pita suara benar
B. Fraktur single, non-displaced pada tulang rawan tiroid
C. Laserasi pita suara palsu
D. Disrupsi pada komisura anterior
E. Dislokasi arytenoid.

8. Paralisis nervus laring rekuren bilateral sebagai akibat daripada trauma eksterna biasanya
terkait dengan:
A. Separasi krikotrakeal
B. Fraktur tulang rawan tiroid
C. Dislokasi tulang rawan arytenoid
D. Avulsi kommisura anterior
E. Prolaps epiglotis
9. Setelah trauma tumpul laring eksterna, CT scan membantu dalam memutuskan keperluan
eksplorasi terbuka sekiranya terdapat
A. Fraktur displaced tulang rawan yang penting secara klinikal
B. Udem endolaring yang jelas
C. Hemotom pada lipatan pita suara
D. Laserasi besar pada mukosa
E. Eksposur tulang rawan positif

10. Seorang anak berumur 4 tahun mengalami trauma tumpul laring dan dispnea. Manakah
antara berikut merupakan metode paling selamat untuk mewujudkan kontrol salur nafas?
A. Intubasi oral endotrakea
B. Trakeostomi di bawah pengaruh anestesi loka
C. Krikotiroidotomi
D. Intubasi dengan bronkoskopi mudah lentur
E. Intubasi bronkoskopi diikuti dengan trakeostomi.

BAB 69

Penanganan Trauma Jaringan Lunak

F. Brian Gibson

1. Sebab utama kecederaan jaringan lunak pada muka adalah:


A. Kecelakaan lalu lintas
B. Pertengkaran
C. Kecelakaan di pabrik
D. Gigitan
E. Semua di atas
2. Hematom aurikuler sering terjadi pada
A. Peninju
B. Penyelam
C. Supir truk
D. Penari
E. Narapidana

3. Kontaminasi luka bersangkutan secara langsung dengan


A. Bendasing di dalam luka
B. Waktu yang berlalu sejak luka muncul
C. Laserasi mukosa
D. Mekanisme luka
E. Saiz luka

4. Reparasi kecederaan nervus fasialis yang ideal seharusnya dilakukan dalam tempoh berapa
lama setelah kecederaan?
A. 24 jam
B. 48 jam
C. 72 jam
D. 96 jam
E. 2 minggu

5. Manakah antara cabang nervus fasialis berikut biasanya turut tercedera jika terjadi laserasi
duktus parotid?
A. Mandibularis
B. Servikalis
C. Buccalis
D. Zygomaticus
E. Frontalis
6. Jahitan pertama yang ketika reparasi laserasi kelopak mata through-and-through harus
dimasukkan ke dalam
A. Konjunktiva
B. Orbikularis
C. Linea Gray
D. Kulit
E. Semua di atas

7. Pada aurikel yang diamputasi, distorsi dapat diminimalkan dengan


A. Teknik Baudet
B. Penutupan dengan flap fascia temporoparietal
C. Replantasi microvaskular
D. Pocket Principles
E. Replantasi mudah

8. Kebanyakan gigitan haiwan adalah dari


A. Anjing
B. Kucing
C. Tikus
D. Racoons
E. Tupai
9. Daerah paling sering terkena luka bakar adalah
A. Tangan
B. Kaki
C. Dada
D. Salur pernafasan
E. Kepala dan leher
10. Kejadian berurut yang paling teruk pada luka bakar kepala dan leher; juga yang selalunya
dirawat dengan debridemen serta iontoforesis adalah
A. Kontraktur parut
B. Jangkitan pada luka
C. Kondritis supuratif
D. Alopecia
E. Luka inhalasi

BAB 70

Fraktur Mandibula

Joseph L. Leach dan Eric J. Dierks

1. Manakah antara berikut adalah daerah paling rawan pada tulang mandibula?
A. Proturberansia mentalis
B. Sudut gonial
C. Daerah subcondilar
D. Linea oblique lateralis

2. Pada cusp mesiobuccal gigi 3 terletaknya buccal dan posterior cusp mesiobuccal gigi 30.
Apakah tipe oklusi ini?
A. I
B. II
C. III
D. IV

3. Fraktur mandibular body mempunyai retakan daripada soket gigi 18 ke batas bawah
mandibular hingga foramen mentalis. Apakah tipe fraktur ini?
A. Horizontally Favourable
B. Horizontally Unfavourable
C. Vertically Favourable
D. Vertically Unfavourable

4. Pada batas atas mandibular body, otot – otot pengunyahan membentuk daya tipe:
A. Tegangan
B. Puntiran
C. Selingan (Distraksi)
D. Kompresi

5. Manakah antara berikut adalah gejala/tanda yang sangat indikatif untuk fraktur mandibula?
A. Trismus dan nyeri ketika membuka mulut
B. Oklusi Tipe II
C. Krepitasi pada palpasi bimanual
D. Pembukaan 40 mm interincisial

6. Fraktur condylar neck berhubung kait dengan


A. Deviasi simfisis ke sisi yang berlainan.
B. Pergerakan translasional terganggu di sepanjang eminens artikular.
C. Displacemen segmen fraktur anterolateral.
D. Ketidakmampuan condyl untuk memutar dalam fossa glenoid.

7. Gigitan terbuka anterior simetris adalah karakteristik bagi bilateral


A. Fraktur mandibular angle
B. Fraktur mandibular body
C. Fraktur parasymfisial
D. Fraktur subcondylar

8. Radiografi single terbaik untuk mengevaluasi adanya fraktur mandibula adalah:


A. Projeksi Reverse Towne’s
B. Panorex
C. CT
D. Posisi Water’s

9. Kapan fraktur mandibula harus direduksi


A. Sesegera mungkin
B. Saat segel kedap-air mucosa disiapkan
C. Pada saat terawal setelah adanya kesempatan praktikal
D. 24 jam selepas antibiotika profilaksis

10. ORIF Fraktur mandibula dilakukan ketika:


A. Kedua – dua condylar neck mengalami fraktur.
B. Displacemen fraktur diantisipasi walaupun setelah reduksi tertutup dilakukan.
C. Fraktur compound melibatkan maksila dan mandibula.
D. Laserasi besar wujud pada mandibular body.

11. Manakah yang benar mengenai fiksasi rigid?


A. Lebih mahal daripada fiksasi non-rigid.
B. Mengurangkan insidensi kecederaan saraf.
C. Tidak patut dilakukan pada pasien diabetes
D. Memerlukan stripping periosteal yang lebih ekstensif.

12. Perawatan plat kompresi terbaik untuk:


A. Fraktur displace subcondylar
B. Fraktur comminuted angulus mandibularis
C. Fraktur yang patah pada angulus dextra mandibular body.
D. Fraktur oblique parasimfisis

13. Manakah tipe fraktur paling sering terkait dengan insidensi infeksi paling tinggi?
A. Condyle
B. Angulus
C. Mandibular Body
D. Simfisis

14. Seorang wanita berumur 84 tahun menderita fraktur unilateral non-displaced pada
condylar neck. Pasien mudah mengunyah untuk menbetulkan menjadi oklusi normal.
Perawatan meliputi:
A. Pita elastis untuk 6 minggu
B. Reduksi tertutup dengan fiksasi intermaksilaris
C. Observasi dengan diet lunak
D. Reduksi terbuka

15. Manakah yang harus dikeluarkan pada saat reparasi fraktur?


A. Gigi dengan akar yang patah
B. Gigi M3 yang separa erupsi
C. Gigi M3 yang tidak erupsi
D. Gigi busuk di linea fraktur.

16. Seorang pasien dengan fraktur mandibular body bilateral tiba – tiba saja tidak bisa bernafas.
Apa yang harus dilakukan pertamanya?
A. Rasemat efinefrin dengan nebulizer
B. Memposisikan pasien pada posisi lateral dekubitus
C. Krikotirotomi segera
D. Intubasi fiberoptik nasotrakea

BAB 71

Fraktur Maksilaris dan Periorbital

Robert B. Stanley, Jr.

1. Setelah trauma tumpul berkecepatan tinggi, pasien lelaki berumur 25 tahun didapati
mempunyai maksila mobil, avulsi gigi seri maksila, ekimosis pada palatum durum, dan
fraktur displace parasimfisial mandibula. Arch Bar dipasang dan stabilisasi oklusi dengan
kawat fiksasi maksilomandibular. Fraktur mandibula distabilisai dengan kawat interosseous
batas bawah yang dipasang transoral. 2 minggu kemudian, pasien mengeluh bagian bawah
mukanya terlalu lebar. Apakah tipe fraktur yang gagal dipastikan dan dirawat sehingga
menyebabkan keluhan tersebut.
A. Le Fort III
B. Fraktur Caput Condylaris
C. Fraktur Condylar Neck
D. Ramus Vertikal
E. Palatum Parasagittal

2. Fraktur displacemen struktur apakah, seperti yang didemonstrasikan dalam CT aksial,


memberikan indikasi terbaik tentang bilangan intrusi pada sepertiga tengah skeleton muka
dalam pasien dengan fraktur tertinggi adalah Le Fort III?
A. Septum tulang nasal
B. Arcus zigomatik
C. Lamina Processus Pterygoidei
D. Prominensia Molar
E. Palatum Durum

3. Pada pasien fraktur panfasial, mendapatkan rekonstrusi akurat untuk tinggi posterior
midfasial yang terbaik adalah menggunakan dimensi anatomis berikut:
A. Lengkung Spee
B. Frankfort Horizontale
C. Sudut Sphenonasomaksilaris
D. Oklusi sentrik
E. Tinggi ramus vertical mandibula
4. Kegagalan untuk mengurangkan fraktur parasagittal pada palatum sebelum fiksasi
maksillomandibular bisa mengakibatkan:
A. Pengurangan dimensi vertical midfasial
B. Deformitas open-bite anterior
C. Displacemen nasal septum ke arah lateral
D. Linguoversi gigi posterior
E. Deformitas oklusal kelas II

5. Fraktur Le Fort Bilateral diobati dengan miniplates dan skru dan fiksasi maksilomandibular
dilepaskan dalam kamar operasi. 1 minggu kemudian, pasien didapati mempunyai
deformitas open-bite unilateral. Penanganan kali ini seharusnya:
A. Pemasangan semula arch bars dan traksi elastis.
B. Pencocokan oklusal dengan penggilingan selektif pada gigi
C. Pembikinan belat cenderung-gigit untuk memandu gigi semula ke kondisi oklusi.
D. Pembuangan miniplates dan pemasangan semula fiksasi maksilomandibula.
E. Observasi berterusan sekiranya belaku deformitas silang-gigit bilateral

6. Sebab utama maloklusi pascaoperasi pada pasien dengan fraktur Le Fort dirawat dengan
plat dan skru adalah
A. Kegagalan menetapkan posisi oklusi sentrik yang benar sebelum melakukan
fiksasi maksilomandibula.
B. Kekurangan adaptasi plat – plat dalam kontur maksila bawah yang kompleks
C. Kekurangan 3 skru stabil pada setiap plat di kedua – dua sisi garis fraktur.
D. Perlucutan prematur fiksasi maksilomandibular.
E. Gagal menggunakan sekurang – kurangnya 2 plat pada kedua – dua sisi maksila.

7. Rekonstruksi komponen unilateral atap orbital pada kasus fraktur tulang frontal yang parah
memerlukan graft tulang yang besar. 10 hari setelah pembedahan, pasien mengeluh mata
pada sebelah yang terjejas kelihatan terlalu rendah, tetapi pasien tidak mengeluh adanya
diplopia. Malposisi tersebut mungkin bersangkutan dengan:
A. Nekrosis dan atrofi lemak intraorbital
B. Mucocele frontoethmoidal
C. Fraktur overlooked orbital floor blowout
D. Graft tulang datar
E. Meningocele intraorbital

8. Graft tulang cranium yang besar digunakan untuk rekonstruksi komponen lantai orbital
pada kasus fraktur orbitozigomatik parah. 6 minggu berikutnya, bulbus oculi kelihatan
enoftalmik dan pasien mempunyai diplopia ketika tatapan hadapan. Sebab yang paling
mungkin adalah:
A. Entrapment dan pemendekan sicatrisial muskulus rektus inferior dan medial.
B. Kegagalan rekonstruksi lantai cekung posterior.
C. Ketebalan graft tulang tidak cukup.
D. Atrofi lemak intraconal orbital.
E. Pemposisian salah prominens malar pada planar Frankfort

9. Antara berikut, manakah yang harus muncul bersama enoftalmos akibat fraktur blowout
pada bagian cekung lantai orbital?
A. Atrofi lemak intraconal orbital
B. Musculus rectus inferior terjebak dalam fragmen fraktur.
C. Resorpsi fragmen tulang
D. Distrupsi pada sistem ligamen orbital
E. Displacement sepertiga tengah pelek orbital inferior

10. Setelah fraktur orbitozigomatik parah, rekonstruksi sebenar struktur manakah yang akan
mmberikan restorasi akurat untuk posisis malar prominens?
A. Arkus zygomaticus
B. Sutura zygomaticofrontal
C. Pelek orbital inferior
D. Antrum dinding lateral
E. Lantai orbital

BAB 72

Fraktur Hidung dan Sinus Frontalis

Byron J. Baileu dan Luke K. S. Tan

1. Semua yang berikut adalah indikasi untuk eksplorasi duktus/sinus frontalis kecuali:
A. Rhinorrhea CSF Persisten
B. Fraktur table posterior
C. Kecederaan duktus nasalis frontal
D. Fraktur nondisplaced anterior table
E. Opasifikasi unilateral persisten pada sinus frontal, yang kelihatan pada CT scan
setelah 2 bulan.

2. Kecederaan duktus frontal nasal boleh diduga pada keadaan:


A. Terkait dengan fraktur compleks nasoethmoid
B. Fraktur displaced ringan pada table posterior
C. Fraktur displaced ringan pada table anterior
D. Fraktur dinding lateral hidung
E. Robekan ligament medial canthal

3. Formasi mucocele setelah trauma sinus frontal terkait dengan semua yang berikut, kecuali:
A. Kecederaan duktus frontal hidung sebelumnya
B. Terbentuk dalam tahun pertama kecederaan
C. Muncul walaupun setelah operasi obliterasi lemak
D. Pengobatan dengan operasi flap osteoplastik
E. Komplikasi karena mucopyocele
4. Antara berikut yang manakah benar mengenai prosedur kranialisasi pada fraktur sinus
frontalis?
A. Kebanyakan fraktur table anterior harus dirawar dengan prosedur ini.
B. Dura menyentuh dinding anterior frontal sinus pada akhir operasi.
C. Seperdua dinding table posterior diperservasi
D. Duktus hidung frontal dibiarkan intak
E. Prosedur ini menyingkirkan risiko kebocoran CSF

5. Antara berikut, yang manakah sebab paling sering fraktur sinus frontal?
A. Kecelakaan industrial
B. Olahraga
C. Pertengkaran
D. Kecelakaan lalu lintas
E. Luka tembak

BAB 73

Luka Penetrasi Muka dan Leher

Michael G. Stewart

1. Antara penyataan di bawah, yang manakah benar mengenai prinsip – prinsip balistik pada
peluru?
A. Peluru berkecepatan tinggi mengakibatkan kerosakan jaringan, manakala peluru
berkecepatan rendah menyebabkan kehilangan jaringan.
B. Pistol mempunyai kecepatan puntiran lebih tinggi daripada shotgun.
C. Peluru berkecepatan tinggi bisa mencipta kavitas yang lebih besar kavitasi
ketimbang peluru berkecepatan rendah.
D. Peluru rifle mempunyai kurang puntiran, lencongan dan nutasi ketimbang peluru
pistol
E. Peluru shotgun mempunyai potensi tinggi untuk menyebabkan kecederaan yang
parah pada sebarang jarak antara senjata dan mangsa.

2. Pada pasien dengan luka tembak pada tengah muka, manakah antara teknik pembuatan
salur nafas darurat berikut yang tidak boleh diterima?
A. Intubasi buta nasotrakeal.
B. Intubasi oral dengan traksi in-line untuk stabilisasi tulang belakang servikal.
C. Trakeostomi urgent.
D. Krikotiroidotomi.
E. Intubasi hidung dengan panduan fiberoptik.

3. Indikasi angiogram pada luka penetrasi pada muka termasuklah:


A. Pendarahan daripada kavitas mulut.
B. Penetrasi projektil posterior ke planar angulus mandibular.
C. Tiadanya luka keluar.
D. Kecederaan dengan projektil berkecepatan tinggi.
E. Syok refraktori

4. Pada pasien dengan paralisis cabang nervus fasialis, yang manakah antara berikut adalah
indikasi untuk eksplorasi dan neurorafi?
A. Luka penetrasi medial daripada canthus lateral
B. Paralisis tertunda yang muncul 48 jam setelah luka penetrasi
C. Luka langsung pada saraf cabang buccal
D. Luka langsung ada saraf cabang orbicularis oculi
E. Paralisis separa pada sesuatu cabang saraf yang menjadi paralisis total 24 jam
setelah kecederaan.

5. Manakah antara komplikasi luka penetrasi pada tengah muka yang berikut, paling bisa
dicegah?
A. Injuri bulbus oculi
B. Fraktur pada tulang
C. Kecederaan saraf fasialis
D. Kehilangan jaringan lunak
E. Trismus

6. Manakah sebab kematian tersering pada pasien dengan trauma penetrasi leher
A. Pendarahan eksanguinating
B. Sepsis yang diakibatkan luka esophageal yang tidak terdeteksi
C. Obstruksi salur nafas
D. Iskemia serebri
E. Kecederaan corda spinalis

7. Indikasi untuk eksplorasi leher segera termasuklah:


A. Kecederaan pada zona III
B. Kecederaan pada zona I
C. Syok refraktori
D. Emfisema subcutaneous
E. Hematom pada jaringan lunak

8. Manakah antara berikut merupakan evaluasi diagnostic paling spesifik dan sensitive untuk
kecederaan faringoesofagus
A. Esofagoskopi mudah lentur
B. Esofagoskopi kontras
C. Esofagoskopi rigid
D. Esofagoskopi fleksibel dan Esofagoskopi rigid
E. Esofagoskopi dan esofagosgrafi

9. Manakah antara berikut merupakan penanganan paling cocok untuk luka tusuk pada leher
yang menembus hipofaring pada aras kutub inferior tonsil?
A. Eksplorasi leher dengan penutupan primer dan drainase eksternal pada rongga
leher terdekat.
B. Eksplorasi leher dengan pembuatan esophagostomi servikal.
C. Observasi tanpa asupan oral dan antibiotika parenteral selama 5 – 7 hari.
D. Diet cairan jernih dan antibiotika oral
E. Pemasangan NGT pada kadar segera

10. Berapakah persentase trauma penetrasi pada leher dan kecederaan faringoesophagus,
tidak menunjukkan sebarang penampakan (asimptomatik)?
A. Kurang daripada 5%
B. 10%
C. 20%
D. 33%
E. 50%

BAB 74

Trauma Muka Kompleks dengan Pemasangan Plat

Robert M. Kellman dan Sherard A. Tatum

1. Dengan beranggapan bahawa tulang dewasa dengan kualiti baik disekeliling fraktur muka,
diameter drill yang ideal untuk sesuatu saiz skru fiksasi adalah:
A. Kurang daripada diameter shaft dalam
B. Sama dengan diameter shaft dalam
C. Sama dengan diameter thread luar
D. Lebih besar daripada diameter thread luar
E. Bervariasi, tergantung pada saiz plat
2. Reduksi anatomis dan fiksasi internal rigid dengan kompresi pada kasus fraktur tidak
komplikated biasanya menyebabkan:
A. Kombinasi antara penyembuhan osseous primer (direct) dan penyembuhan
sekunder (gap healing) dengan sedikit formasi kallus.
B. Penyembuhan komplit disebabkan formasi osseous primer.
C. Malunion
D. Penyembuhan komplit disebabkan formasi osseous sekunder.
E. Fibrous union

3. Manakah antara berikut yang benar mengenai penggunaan skru lag?


A. Hanya dipakai tatkala kompresi tidak dibutuhkan.
B. Digunakan selari dengan garis fraktur
C. Lobang gliding berada paling dekat dengan kepala skru.
D. Diameter lobang gliding haruslah hampir sama degan dimeter inner shaft,
E. Aplikasi paling baik dilaukan pada fraktur kompleks nadoethmoidal

4. Mana antara berikut TIDAK BENAR mengenai butressess tulang muka yang salah?
A. Buttresses adalah daerah tulang yang lebih tebal memberikan kekuatan dan
stabilitas kepada tengkorak muka
B. Displacemen fraktur buttresses akibat daripada daya biomekanikal internal serta
daya impak eksternal
C. Buttresses lebih baik daripada tulang intervening untuk menahan skru fiksasi,
dan menrupakan tempat letak terbaik bagi plat untuk mengfiksasi secara rigid
fraktur tulang muka.
D. Grafting tulang pada defeks buttresses tidak diperlukan kerana sistem buttresses
yang secara naturalnya adalah lattice.
E. Buttresses diorientasikan untuk memberikan sokongan pada kelebaran muka
dan proyeksi serta tinggi (tulang) muka.
5. Dalam ORIF Fraktur Pan-Fasial (gabungan Fraktur Le Fort I, II dan III), titik rujukan anatomis
yang berkaitan termasuklah semua yang berikut, kecuali:
A. Mandibula yang tidak patah atau dalam reparasi dengan dentisi yang cukup
B. Processus zygomaticus tulang frontalis
C. Processus nasalis tulang frontalis
D. Processus zygomaticus tulang temporan
E. Spina nasal anterior dan posterior

6. Pseudoathrosis
A. Selalu meyebabkan oklusi non-fungsional
B. Boleh jadi hasil fungsional paling baik yang bisa didapatkan, dalam sebahagian
kecederaan condylar/subcondylar.
C. Disebabkan oleh infeksi
D. Penanganan terbaik adalah terapi hiperbarik oksigen
E. Tidak bersangkutan dengan kondisi sendi temporomandibular

BAB 75

Otolaringologi Pediatrik

Michael J. Cunningham dan Leila A. Mankarious

1. Asal – muasal subspesialitas otolaringologi pediatrik disebabkan oleh hal – hal berikut,
kecuali:
A. Kewujudan Rumah sakit anak – anak yang berdiri sendiri, dan bangsal pediatrik
dalam Rumah sakit umum
B. Kemajuan ilmu patofisiologi dan teknologi dalam perawatan intensif pediatrik.
C. Penciptaan endoskop dan instrumentasi yang sesuai untuk salur penafasan anak
– anak.
D. Peningkatan insidensi kasus penyakit infeksi akut pada anak – anak.
E. Sejajar dengan sub-spesialisasi yang lain dalam bidang kedokteran pediatrik.

2. Semua yang berikut adalah lesi yang secara histopatologinya benign, tetapi bisa
menunjukkan sifat klinikal malignansi yang diakibatkan destruksi jaringan lokal atau
obstruksi aerodigestif; kecuali
A. Papilloma
B. Angiofibroma
C. Limfoma
D. Limfangioma
E. Hemangioma

3. Manakah antara masalah otolaringologi pediatrik berikut ini yang mempunyai asosiasi
dengan stress familial yang tinggi serta kemungkinan terjadinya penderaan anak – anak
dalam beberapa kasus?
A. Papillomatosis Pernafasan Juvenil
B. Hemangioma Subglotis
C. Aspirasi benda asing
D. Stenosis laringotrakea
E. Paralisis pita suara

4. Semua prosedur berikut ini adalah contoh ekspansi konsep stenosis laringotrakeal, kecuali:
A. Grafting tulang rawam anterior costa
B. Laringotrakeosfissura anterior
C. Krikoidektomi posterior dengan atau tanpa potongan krikoid lateral
D. Reseksi trakea dan reanastomosis
E. Prosedur kastellasi anterior
5. Perkembangan vaksin konjugated-H. Influenzae B untuk administrasi kepada bayi seawal
usia 2 bulan mungkin mempunyai pengaruh terhadap insidensi kejadian – kejadian berikut
ini, kecuali:
A. Otitis Media Akut (OMA)
B. Meningitis
C. Pendengaran Berkurang Tipe Sensorineural Pascameningitis
D. Komplikasi suppuratif intrakranial pada OMA
E. Supraglotitis

6. Predesposisi terhadap sinusitis kronis pada populasi pediatrik melibatkan semua penyakit
yang berikut ini, kecuali:
A. Sistik Fibrosis
B. Angiofibroma Nasofaring
C. Hipogammaglobulinemia
D. Aspergillosis alergi
E. Sindrom Kartagener’s

7. Anak dengan gangguan sensoris multipel, bisa dicontohkan dengan


A. Sindrom Mobius
B. Sindrom Treacher-Collins
C. Sindrom Pierre Robin
D. Sindrom Stickler
E. Sindrom Down

8. Manakah antara pasangan sindrom – malformasi kongenital berikut adalah salah:


A. Sindrom CHARGE dan Atresia Choanal
B. Sindrom Pierre Robin dan retrognathia
C. Sindrom Goldenhar dan microtia
D. Sindrom Stickler dan micrognathia
E. Sindrom Treacher-Collins dan laring sumbing (laryngeal cleft)
9. Semua struktur berikut mempunyai fungsi fisiologis yang signifikan besarnya pada anak –
anak berbanding dewasa, kecuali:
A. Sinus Frontalis
B. Limfo Nodi Retrofaring
C. Laring Subglotis
D. Tuba Eustachian
E. Tonsil Faring

10. Pembedahan Timpanomastoidektomi sebelum sempurnanya pertumbuhan mastoid pasca-


kelahiran bisa meningkatkan resiko komplikasi otologis yang berikut:
A. Pendengaran Berkurang Konduktif
B. Pendengaran Berkurang Sensorineural
C. Disfungsi Vestibular
D. Paralisis Nervus Fasial
E. Infeksi CNS

CHAPTER 76
AIRWAY IMAGING IN CHILDREN
1. Karakteristik hasil radiologi unutk obstruksi glottis diesebabkan oleh laryngotracheobronchitis

termasuk:

A. Penebalan aryepiglottic folds

B. Pengecilan subglottic trachea sewaktu inspirasi dan ekspirasi

C. Pengecilan subglottic trachea sewaktu inspirasi sahaja

D. Nodularity pita suara

E. Difusi trachea mengecil sewaktu ekspirasi sahaja

2. Laryngeal web congenital

A. Bisa dibedakan secara radiologi berbanding croup


B. Biasanya dijumpai sebagai satu membran di subglottic trachea

C. Diasosiasikan dengan penurunan pergerakan vocal cord dengan fluoroscopy

D. Lebih jelas dilihat menggunakan radiographi berbanding endoscopy

E. A dan C

3. Tracheomalacia

A. Biasanya disebabkan oleh necrotizing tracheitis

B. Biasanya diasosiasikan dengan esophageal atresia

C. Biasanya melibatkan seluruh trachea

D. Dikarakteristik dengan penyempitan trakea di inspirasi

E. Tidak boleh di diagnose secara radiologi

4. Seorang anak 8 bulan, hadir dengan keluhan onset inspirasi stridor yang gradual. Dia lahir

premature dan dimondok di neonatal intensive care unit sebelum dipulangkan. Anteroposterir

dan lateral leher radiograph menunujukkan lateral eccentric narrowing pada subglottic trachea

pada inspirasi dan ekspirasi. Apakan diagnose kasus ini:

A. Croup

B. Subglottic hemangioma

C. Subglottic stenosis

D. Tracheomalacia diesebabkan oleh vascular ring

E. B dan C

5. Retropharyngeal abscess

A. Di evaluasi paling baik dengan lateral neck radiograph dari posisi flexion

B. Sentiasa bisa dibedakan dari retropharyngeal lyphadenopathy di CT

C. Biasanya menyebabkan penyempitan subglottic trachea

D. Sering bisa diidentifikasi dengan ultrasound


E. Tidak dapat membedakan daripada epiglottis di foto polos

6. Seorang anak 14 bulan dating dengan keluhan massa di leher yang lembut yang ada sejak lahir.

Teknik imaging terbaik untuk evaluasi initial massa ini adalah:

A. Ultrasound

B. CT’

C. MRI

D. Foto polos dada

E. Arteriogram

7. Ultrasound pada leher untuk cervical lymphandenopathy

A. Suatu pemeriksaan yang baik untuk membedakan simple lymphadenopathy dari absess leher

B. Tidak dapat membedakan antara simple lymphadenoppathy dari branchial cleaft cyst

C. Bisa membedakan inflammatory dan neoplastic lymphadenopathy

D. Harus selalu diikuti pemeriksaan MRI

E. Suatu pemeriksaan yang bagus untuk identifikasi ekstensi lymphadenopathy ke dada

8. Choanal atresia

A. Di evaluasi terbaik menggunakan skull radiographs

B. Di evaluasi terbaik menggunakan thin section (1.5mm) CT

C. Di evaluasi terbaik menggunakan MRI

D. Di evaluasi terbaik menggunakan rotgen dengan memasukkan kontras ke dalam nasal cavity

E. Biasanya disebabkan oleh membranous atresia tanpa bony stenosis

9. Seorang anak lelaki 11 tahun melalui pemeriksaan CT menunjukkan suatu massa soft tissueyang

berasal dari pterygopalatine fossa yang dilihat jelas setelah dimasukkan kontras. Massa ini plaing

berkemungkinan menujukkan
A. Teratoma

B. Lumphoepithelioma

C. Rhabdomyosarcoma

D. Angiofibroma

E. Encepalocele

10. Velopharyngeal incompetence paling baik dipersiksa dengan mengunakan:

A. MRI

B. Lateral radiograph of the upper aiway

C. Three-dimensional CT

D. Ultrasound

E. Audio-enhanced videogflouroscopy
CHAPTER 77
PEDIATRIC OBSTUCTIVE SLEEP APNEA
1. Apakah punca paling sering terjadinya pediatric obstructive sleep apnea

A. Down syndrome

B. Idiopathic adenotonsillar hyperplasia

C. Craniofacial abnormalities

D. Occult neuromuscular disorder

2. Tidakan yang biasa dialkukan untuk pediatric obstructive sleep apnea adalah?

A. Uvulopalatoplasty

B. Tekanan positif udara yang menerus di nasal

C. Tracheotomy

D. Adenotonsillectomy

3. Keterangan mana yang paling benar:

A. Polysomnoglaphy seharusnya disimpan hanya untuk pasien anak yang tidak mempunya

riwayat dan hasil pemeriksaan yang jelas atau untuk anak yang mempunyai syndrome yang

memungkinkan mereka tidak respond terhadap standard operasi bedah.

B. Polysomnography tidak berguna untuk kasus anak

C. Setiap anak dengan suspek sleep apnea harus dilakukan polysomnography sebelum tindakan

bedah

D. Anak-anak secara umum tidak tolerant terhadap polysomnography

4. Semua di bawah ini adalah sebab terjadinya penhambatan pertumbuhan dan peningkatan berat

badan anak denga obstructive sleep apnea kecuali:

A. Penurunan produksi hormone pertumbuhan sewaktu tidur

B. Pembakaran kalori yang eksesif yand berasosiasi dengan pergerakan dan sumbatan saluran

nafas
C. Kesulitan untuk membau dan merasa makanan

D. Penurunan produksi hormone adrenocorticotropic

5. Mana antara penyataan berikut adalah benar:

A. Jika standard kriteria discharge dipenuhi beberapa jam selepas prosedur, adenotonsillectomy

bisa dilakukan pada kebanyakan anak dengan obstructive sleep apnea sebagai rawat jalan

B. Anak dengan obstructive sleep apnea harus selalu dimondok selepas operasi untuk sleep

apnea

C. Hanya anak dengan sleep apnea dan menjalani tonsillectomy yang harus dimondok

D. Anak dengan obstructive sleep apnea ada kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami

pendarahan selepas adenotonsillectomy berbanding pasien dengan indikasi lain unuk

tonsillectomy

6. Sebab paling sering kekambuhan obsturksi posterior nasal disebabkan oleh adenoid tissue

selepas tindakan adenoidectomy adalah

A. Infeksi dengan lymphotrophic viruses (cth: mono nucleosis, cutomegalovirus)

B. Pembuagan tissue adenoid yang tidak sempurna waktu tindakan pertama

C. Relative stenosis pada posterior choanal stenosis

D. Pembengkakan adenoid tissue akibat alergi

CHAPTER 78
LARYNGEAL STENOSIS
1. Fungsi utama laynx adalah?

A. Penghasilan suara

B. Meningkatkan tekanan subglottic

C. Perlindungan sewaktu glutasi

D. Penghasilan batuk
2. Anda dipangil oleh neonatologist untuk memeriksa seorang 2.5kg preemie yang telah diintubasi

selama 2 minggu . pasien telah gagal di extubasi sekali dalam 24 jam lalu. Apakah tindakan anda?

A. Dikakukan tracheotomy

B. Rencana melalkukan extubasi kali ke-2 dengan member steroid 24 jam sebelum extubasi

C. Rencana extubasi ke-2 di kamar operasi dengan menggunakan rigid endoscopy

D. Lakukan cricoids split

3. Penyataan berikut yang benar adalah?

A. Laynx infant adalah ½ dari ukuran dewasa

B. Batas superior infant terletak pada cervical vertebra pertama

C. 1mm edema didalam larynx infant akan membentuk ruang glottis mengecut leih dari 25%

D. Neonate dengan diameter subgluttic 4mm terdapat subglottic stenosis

4. Theory paling popular terjadinya congenital subglottic stenosis adalah

A. Pertumbuhan gagal pada hypobrachial eminence

B. Kegagalan nodule migrasi untuk membentuk true vocal cord

C. Pertumbuhan tak sempurna foregut-respiratory system berpisah

D. Kegagalan untuk autolysis pada epithelial remnant di saluran respiratory yang membesar

5. Evaluasi paling penting laryngeal stenosis adalah

A. Soft-tissue x-ray pada leher ( anterioposterior dan projeksi lateral)

B. Fluoroscopy inspirasi dan ekspirasi

C. Dynamic CT scan

D. Rigid endoscopy

6. Di antara factor berikut yang tidak mengkontribusi kepada laryngeal stenosis adalah

A. Cricoids ring adalah porsi paling sempit di salur nafas


B. Ischemic necrosis bisa disebabkan oleh tekanan endotracheal tube

C. Infeksi saluran pernafasan superimposed

D. Durasi intubasi

7. Seorang cewek bule 41 tahun hadir dengan riwayat chronic hoarseness dan sore throat. Dia tidak

merokok dan mengalami masalah di ginjal. Pemeriksaan laryngoscopy indirek menunjukkan

erythematous supraglottis dengan elcerative lesion di area glottis. Tindakan seterusnya adalah

A. Jadwal therapy radiasi

B. konsul penyakit dalam untuk penyakit ginjal

C. Mulakan medikasi steroid

D. Menjadual panendoscopy dengan biopsy dan konsul penyakit dalam

8. Anak lelaki 4 bulan hadir dengan riwayat pneumonia sebelah kiri yang recurrent dan intermittent

stridor dengan kharakteristik unkown. Pasien tampak kecil untuk umurnya tapi dinyatakan sehat

oleh ibunya. DD pasiena ini adalah seperti berikut kecuali.

A. Laryngomalacia

B. Innominate artery compression

C. Tracheomalacia

D. Foreing body

9. Seorang neonate 6 bulan preemie 28 minggu dengan riwayat tracheotomy, dari neonatologist

dikonsul kerana terjumpa pinhole-sized laryngeal lumen. Tindakan yang paling sesuai dilakukan

pada kasus ini adalah?

A. Meneruskan tracheotomy sampai pasien membesar

B. Endoscopic laser therapy pada segment stenosis

C. Anterior cricoids split

D. Anterior laryngofissure dengan augmentasi lumen


E. Kombinasi laryngofissure dan divisi posterior cricoid lamin

10. Seorang cewek berkulit hitam obese 35 tahun dating dengan riwayat expiratory stridor sejak

beberapa tahun. Dia pernah dilakukan prolonged intubation untuk compikasi selepas kesulitan

sewaktu melahirkan anaknya. Pemeriksaan bronchoscophy menunjukkan suatu circumferential

subglottic stenosis segment yang bermula 1cm di bawah free margin vocal cord dan berekstensi

2.5cm distal ke dalam proximal trachea. Lesi ini dirawat degna

A. Hyoid interposition graft

B. Rotary-door flap

C. Partial cricoids resection with end-to-end anastomosis

D. Sequential erdoscopic laser resection

11. Di antara factor berikut, tidak menyebabkan kegagalan tindakan dengan mengunakan CO2 laser?

A. Circumferential cicatricial scarring

B. Combined laryngotracheal stenosis

C. Kegagalan prosedur endoscopic sebelumnya

D. Hilangnya cartilaginous framework

E. Kehadiran granulation tissue

12. Seorang cowok 32 tahun hadir dengan riwayat trauma laryng dan pernah dirawat dengan

tracheotomy 2 tahun lalu. Hasil pemeriksaan menunjukkan supraglottic stenosis dengan

pergerakan bilateral cord normal dan glottis chink adekuat. Tindakan selanjutnya adalah

A. Mengecillan dan pembuangan tracheotomy

B. Melakukan supraglottic laryngectomy

C. Lakukan laser epiglottoplasty

D. Beritahu pasien tidak ada tindakan yang disarankan


CHAPTER 79
STRIDOR, ASPIRATION AND COUGH
1. Kondisis mana di antara berikut paling mungkin menyebabkab aspirasi klinik

A. Posterior cricoarytencid paralysis

B. Bilateral recurrent laryngeal nerve injury ( upper motor neuron)

C. Pharyngeal phase dysfunction

D. Cedera Bilateral recurrent laryngeal nerve (lower motor neuron)

2. Apakah tanda awal gagal respiratory

A. Cyanosis

B. Biphasic stridor

C. Tachypnea

D. Substernal retractions

3. Apakah indikasi terbaik untuk peringkat anatomi obstruksi saluran nafas

A. Posturing

B. Kadar respiratori

C. Fasa respiratori sewaktu stridor terjadi

D. Assosiasi kesulitan makan

4. Apakah metode terbaik mengdianosis laryngomalacia?

A. Flexible laryngoscopy sewaktu pasien sadar

B. Endolateral airway films

C. Rigid bronchoscophy

D. Riwayat

5. Di antara kenyataan berikut yang mana yang salah?

A. Multiple synchronous airway anomalies terjadi pada 20-40% pasien dengan congenital stridor

B. Congenital stridor selalu hadir waktu lahir


C. Stridor kongenital sering disebabkan kelainan di laryng

D. Striodor Kongenital lebih sering berbanding acquired stridor pada infant

6. Croup recurrent paling berkemungkinan

A. Respond terhadap steroid

B. Disebabkan infeksi bakteri

C. Diassosiasikan dengan defisi imun

D. Disebabkan underlying subglottic pathology

7. Supraglottoplasty diindikasi untuk severe laryngomalacia yang diassosiasikan dengan berikut

KECUALI:

A. Kegagalan tumbuh kembang

B. Recurrent cyanosis

C. Congenital subglottic stenosis

D. Cor pulmonale

8. Di antara berikut, metode apa yang terbaik untuk mendiagnosis suatu anomalous innominate

artery?

A. Endoscopy

B. Ct scan dengan kontras

C. Barium esophagogram

D. Arteriography

9. Tindakan pertama terhadap serangan respiratory anak 2 tahun dengan croup adalah

A. Steroid dan racemic epinephrine

B. Intubasi dengan 4.5cm diameter endotracheal tube

C. Positive pressure ventilation dengan mask


D. Cricothyrotomy

10. Relief jangka waktu lama untuk severe aspiration disebabkan oleh combined pharyngean dan

laryngeal swallowing dysfunction paling mungkin disebabkan oleh

A. Memisahkan laryngotracheal

B. Vocal fold medialization

C. Tracheotomy

D. Penutupan surgical glottis

11. Variasi batuk asthma diassosiasikan dengan berikut kecuali

A. Batuk tidak produktif

B. Bronchoconstriction

C. Foto polos dada

D. Wheezing
Chapter 80
Padiatric tracheotomy
1. Dalam bahasa umum, tracheotomy adalah

A. Pembukaan di trachea

B. Prosedur surgical

C. Tube di dalam trachea

D. Lubang di trachea

E. Suatu prosedur yang tidak digunakan lagi

2. Sejarah tracheostomy bermula sejak

A. Century ke4 BC

B. Century ke16

C. 2000 BC

D. 1907 AD

E. 1930 AD

3. Dengan kemajuan obat neonatal, pengunaan intubasi meningkat disebabkan

A. Peningkatan kadar hidup pasien dengan masalah craniofacial

B. Pengunaan ventilasi jangka lama

C. Peningkatan kadar hidup pasien dengan masalah jantung

D. Peningkatan kondisi inflamasi salur nafas

E. Peningkatan kadar hidup pasien dengan masalah neurologic

4. Survey terkini menunjukkan kebanyakan paediatric tracheotomies dilakukan untuk

A. Ventilation dependency

B. Obstruksi extrathoracic

C. Disfungsi neurologic

D. Onstruksi intrathoracic
E. Cedera traumatic

5. Pada anak dan indant, tracheotomy biasanya direkomendasi jika

A. Jangka waktu intubasi yang diperlukan lebih lama dari 2 minggu

B. Tekanan tinggi diperlukan untuk ventilator support

C. Anak lebih muda dari 3 tahun

D. Terjadinya multiple self-extubation

E. Reserve pulmonary minimal

6. Intubasi endotracheal diutamakan daripada tracheotomy kerana

A. Intervensi airway waktu pendek

B. Endotracheal tube lebih nyaman

C. Seorang anak boleh di discharge dari rumah sakit dengan intubasi endotrachea

D. Pengantian kecemasan untuk intubasi endotrachea adalah lebih senang

E. Tuba endotracheal kurang mencederakan struktur pernafasan

7. Incisi kulit pada paediatric tracheotomy yang lebih gampang retraksi dan tervisualisasi adalah

A. Incisi horizontal pada cricoids

B. Incisi vertical di antara cricoid cartilage dan suprasternal notch

C. Incisi vertical pada suprasternal notch

D. Incisi horizontal pada suprasternal notch

E. Incisi vertical dari cricoids space ke tracheal ring ke2

8. Traction suture di lateral incisi trachea

A. Adalah suatu metode untuk mengikat tracheostomy tube

B. Peganti yang lebih gampang untuk tuba yang terdsiplaced

C. Pencegahan terjadinya tracheoesophageal fistula


D. Supaya lebih mudah untuk membersihkan luka

E. Suatu cara untuk mengamankan ventilator hose pada tube

9. Pada anak di bawah 1 tahun, kadar mortalitas tracheotomy dilaporkan sebanyak

A. <2%

B. 10%

C. 20%

D. 42%

E. 50%

10. Komplikasi intraoperative paling sering pada paediatric tracheotomy adalah

A. Cedera pada esofagus

B. Hemorrhage

C. Cedera pada nervus

D. Pleural injury

E. Obstruksi jalan nafas

11. Komplikasi awal postoperative tersering pada paediatric tracheotomy adalah

A. Tube plugging

B. Haemorrhage

C. Subcutaneous emphysema

D. Vocal cord paralysis

E. Pneumonia

12. Pada pasien dengan paediatric tracheotomy, persistent tracheocutaneous fistulas dilaporkan

sebanyak

A. <10%
B. 10% - 20%

C. 20% - 40%

D. 40% - 60 %

E. >75%

13. Pasien anak ( <9-12bulan ) dengan decannulated prelinguistical biasa menunjukkan symptom

A. Extensive expressive delay

B. Very little expressive delay

C. Tidak ada masalah pernafasan

D. Tidak mebedakan suara

E. Tidak memerulakn terepi percakapan


Chapter 81
Causatic ingestion and foreign bodies in the aerodigestive tract

1. Morbidity paling sering disebabkan oleh memakan alkali adalah

A. Abnormalitas acid-base

B. Delayed reepithelialisation dan menyebabkan fibrosis

C. Glottis dan subglottic stenosis yang bersama cedera alkaline mucosal

D. Reflux esophagitis/laryngitis

E. Pembentukan tracheoesophageal fistula

2. Seorang pria deepresi di bawa ke IGD setelah minum setengah gelas detergen pencuci jamban

alkaline setelah makan malam. Ph detergen tersebut adalah 10.5 tidak ada oral burns. Tindakan

yang diberikan adalah

A. Direct laryngoscopy dan esophagoscopy pada hari ke 4 dan 5

B. Pemasangan nasogastric tube, gastric lavage dan observasi satu malam

C. Observasi di rumah dengan consultasi psychiatric dan diberi peringatan risiko bunuh diri

D. Barium swallow dan rotgen dada, diikuti oleh discharge jika rotgen normal

E. Low dose steroids PO dan IV, broad spectrum antibiotics

3. Seorang anak 3 tahun termakan alkaline drain cleanear mengalami diffuse rales, and rhonchi di

semua lapangan paru tanpa retraksi. Tidak ada oral burns, tapi terdapat stridor inspirasi yang

ringan. Terapi awal yang diberikan

A. Intubasi di IGD untuk kawalan saluran nafas

B. IV dexamethasone, antibiotik, dan observasi

C. Barium swallow dan foto polos dada

D. foto polos dada, direct laryngoscopy segera, bronchoscopy, dan esophagoscopy dengan

general anesthesi
E. arterial blood gas, foto polos dada, lateral radiograph leher, epinephrine inanition therapy dan

observasi

4. hasil endoscopy anak 10 tahun dengan alkaline ingetion burn, terjumpa dark necrotic tissue pada

distal oesophagus tanpa lumen yang jelas. Tindakan selanjutnya adalah

A. bangunkan anak untuk complete upper GI series

B. segera lakukan CT dada dan abdomen

C. perlahan-lahan memasukkan nasogastric tube melalui kawasan necrotic untuk memberikan

stem untuk proses penyembuhan

D. teruskan esophagoscopy ke kawasan necrotic untuk mengevaluasi lumen gastric secara

endoscopic

E. mengkonsul bahagian bedah untukdilakukan exploratory laparatomy/thoracotomy untuk

mencari transmural esophagogastric necrosis

5. seorang anak cewek 2 tahun di bawa ke IGD dengan hemoptysis. Foto rotgen dada menunjukkan

disc-shaped battery terperangkap di middle-third esophagus. Nafsu makan menurun. Tindakan

yang dilakukan

A. esophagoscopy dan evakuasi benda asing serta pemasangan nasogastric tube jika terdapat

circumferential burn

B. evakuasi bateri dengan folley catheter di dalam radiologic suite

C. aortic archarteriogram, konsultasi bedah cardiothoracic, dan panendoscopy dengan evakuasi

bateri

D. gastrografin swallow untuk mengevaluasi perforasi dan pembuangan elektif benda asing jika

radhiograph tidak terdapat perforasi

E. IV dexamethasone and antibiotics dengan observasi immigrasi bateri tersebut di rumah sakit

6. Benda asing yang plaing sering ditemui pada anak di esophagus adalah
A. Tulang ikan

B. Daging

C. Alat mainan

D. Duit syiling

E. Tulang daging

7. Setelah evakuasi benda asing dari bronchi pada anak, tindkaan selanjutnya adalah

A. Segera mendapatkan foto dada post operasi

B. Mualakn systemic corticosteroid

C. Mondok pasien ke unit paediatric untuk observasi

D. Lakukan bronchoscopy lagi untuk mencari benda asing lain

E. Cultur benda asing yang dievakuasi dan mulakan medikasi antibiotic

8. Seorang anak 4 tahun teraspirasi suatu paku kecil dan dibuktikan dengan foto polos dada 2 jam

sebelum direfer untuk evakuasi endoscopy. Dari pemeriksaan, didapati pasien tidak berada dalam

keadaan distress tetapi batuk terus sepanjang trasit ke rumah sakit. Sebelum melakukan

endoscopy, sebaiknya

A. Melakukan foto dada ulang

B. Tunggu 24 jam dan monitor batuk

C. Mulakan medikasi corticosteroid

D. Mendapatkan hasil pemeriksaan fungsi pulmonary

E. Diberi obat anti batuk sebelum diberikan anasthesis umum

9. Bateri berbentuk disc membahayakan apabila ditelan kerana

A. Bentuk tersebut menyulitkan evakuasi dengan forcep

B. Biasanya tersekat secara permanent di kawasan postcricoid

C. Membentuk lapangan elektromagnetik dan menyebabkan cardiac arrhythmias


D. Jika bocor, bahan di dalamnya akan merangsang reaksi electrolytic menghasilkan esophageal

burn

E. Mereka di lapisi dengan lapisan menghakis yang menglubangi gastric mukosa

10. Keungullan rigid bronchoscopy berbanding flexible scope bronchoscopy untuk evakuasi benda

asing di bronchial adalah

A. Peningkatan visibilitas jalan nafas

B. Lebih senang mengunakan grasping forceps

C. Kehadiran side portals di dalam scope untuk benutan ventilasi

D. Pasien tidak bernafas secara spontan

E. Peripheral vision yang lebih baik ke dalam segment brochial


CHAPTER 82
Congenital Neck Masses and Cyst

1. Semua berikut hadir pada massa leher KECUALI

A. Second branchial cyst

B. Lymphangioma

C. External laryngocele

D. Thyroglossal duct cyst

2. Anomaly brachial paling sering adalah disebabkan deviasi arch

A. Pertama

B. Kedua

C. Ketiga

D. Keempat

3. Mana yang benar mengenai congenital hemangiomas di leher dan kepala

A. Involution terjadi secara spontan pada 50% kejadian

B. Sclerosing agent direkomendasi pada therapi konservatif

C. Mereka adalah neoplasma kepala dan leher paling sering pada anak

D. Kadar kekambuhan biasanya kurang dari 5% setelah excisi intramuscular hemagiomas

4. Pengorbanan struktur neural yang normal direncana pada exisi

A. Cystic hygroma

B. Hemangiomas

C. A dan B

D. Semua salah

5. Di antara berikut terelevasi sewaktu lidah protusi

A. Thyroglossal duct cyst


B. Dermoid

C. Thymic cyst

D. Hemanioma

6. Di antara berikut manakah yang hamper selalu hadir secara simptomatik waktu lahir

A. Lymphangioma

B. Hemangioma

C. Thyroglossal duct cyst

D. Cervical teratomas

7. Di antara berikut, apakah paediatric neoplasm kepala dan leher yang paling sering

A. Lymphangioma

B. Hemangioma

C. Thyroglossal duct cyst

D. Cervical teratomas

8. Berikut adalah benar mengenai pathway untuk second branchial cyst kecuali

A. Melalui anterior ke sternomastoid muscle

B. Melalui dalam ke external carotid artery

C. Melalui secara superficial ke internal carotid artery

D. Memasuki pharynx di thyrohyoid membrane atau pyriform sinus


CHAPTER 83

Congenital Anomalies of the Nose

1. Karakteristik intranasal glioma termasuk semua berikut kecuali


A. Firm mass
B. Obstruksi nasal unilateral
C. Biasanya hadir waktu lahir
D. Suatu probe tidak bisa melewati secara medial kepada massa

2. Massa nasal pada anak 1 tahun paling tidak mungkin


A. Dermoid
B. Nasal polyp
C. Glioma
D. Encephalosele

3. Diantara berikut, manakah yang menyokong keterlibatan intracranial dermoid pada CT scan
A. Bifid nasal septum
B. Patent foramen cecum
C. Nasal vault luas
D. Massa soft tissue pada nasal dorsum

4. Aglioma tampak pada situasi berikut kecuali


A. Spontaneous CSF rhinorrhea
B. Meningitis
C. Glabellar mass
D. Massa intranasal yang membesar dengan menangis atau straining

5. Seorang anak hadir dengan keluhan terdapat “pit” pada “dorsum of the rose” pada midline sampai
terkeluar exudates seperti keju. Kebarangkalian sinus tract ini extensi sampai ke tulang nasal
adalah
A. 10%
B. 45%
C. 60%
D. 100%
6. Evaluasi preoperative untuk nasal glioma harus termasuk berikut kecuali
A. CT scan
B. MRI scan
C. Konsultasi genetic
D. Konsultasi neurosurgery

7. Sebab excisi dermoid cyst dilakukan adalah untuk mencegah


A. Progressive deformity
B. Infection
C. Recurrence
D. Semua di atas

8. Gliomas dijumpai di kawasan berikut kecuali


A. Hidung
B. Palate
C. Nasopharynx
D. Bibir atas

9. Nasal dermoid sering sekali


A. Isolated cyst
B. Shallow sinus tract dari nasal dorsum, dan berahir secara superficial
C. Satu sinus tract yang extending
D. Suatu massa kenyal di aspek lateral hidung

10. Dermoid cyst di karakteristikan secara histology dengan


A. Kandungan dihasilkan dari semua 3 lapisan cell
B. Kulit, follikel rambut, dan glandula sebaceous dan peluh
C. Cell glial di dalam matrix connective tissue
D. Di epithelium sahaja
CHAPTER 84
Pediatric rhinosinusitis
1. Daycare centre mempengaruhi insidensi terjadinya infeksi saluran nafas atas dan sinusitis dengan

A. Tidak mempengaruhi kadar insiden

B. Meningkatkan insiden

C. Menurunkan insiden

D. Bergantung kepada teknik sterilisasi di daycare centre

2. Tanda dan gejala chronic sinusitis adalah

A. Adalah diagnostic untuk sinusitis

B. Tidak di dianostic untuk sinusitis

C. Selalu diikuti purulent rhinorrhea

D. Hamper selalu di assosiasikan dengan demam dan pusing

3. Pemeriksaan fisik untuk anak adalah

A. Berkemungkinan dan tidak bergantung therhadap disposisi anak tersebut

B. Diagnostic untuk sinusitis pada anak

C. Terbatas ke anterior rhinoscopy dan hanya mungkin pada anak yang kooperatif

D. Diassosiasikan dengan polyp yang bisa dilihat dengan mudah dengan pemeriksaan apapun

4. Di antara berikut mana yang benar mengenai test ancillary yang digunakan untuk mengdiagnosis

chronic sinusitis

A. Transillumination sangat membantu pada anak

B. Ultrasound se effektif foto polos dalam mengdiagnosis sinusitis pada anak

C. Foto polos cukup untuk define penyakit ethmoid

D. CT scan diperlukan untuk menegakkan ethmoidal dan penyakit osteomeatal complex

5. Sinusitis adalah
A. Disebabkan obstruksi sinus ostium

B. Multifactorial

C. Disebabkan oleh obstruksi ostiomeatal complex

D. Semua di atas

6. Antibiotik yang digunakan untuk sinusitis kronik harus

A. Digunakan untuk mengobati beta-lactamasa-producing bacteria

B. Diberi IV sahaja

C. Diberi untuk 7 – 10 hari

D. Tidak disarankan untuk anak kerana peningkatan resistensi bakteri

7. Antibiotic manakah yang paling sesuai untuk mengobati sinusitis kronik

A. Amoxicillin + Clavulanate (Augmentin)

B. Erythromycin dan sulfisoxazole (Pediazole)

C. Cefuroxime axetil (Ceftin)

D. Semua di atas

8. Apakah tindakan surgikal yang paling effektif untuk mengobati paediatric chronic sinusitis?

A. Inferior meatal windows

B. Endoscopic ethmoidectomy dan maxillary antrostomy

C. Adenoidectomy

D. Antral lavage

9. Percentage purata pembaikan dengan dari endoscopic sinus surgery

A. 25%

B. 50%

C. 75%
D. Semua salah

10. Komplikasi sinusitis

A. Lebih sering terjadi dengan infeksi akut

B. Lebih sering meibatkan orbit

C. Membahayakan jika infeksi merebak ke cranium

D. Semua di atas
CHAPTER 85
Left lip and palate: the Deformities
1. Ration cowok:cewek dengan cleft lip, dengan atau tanpa cleft palate

A. 1:3

B. 1:2

C. 2:1

D. 3:1

E. 4:1

2. Ratio cowok:cewek dengan cleft palate sahaja

A. 1:3

B. !:2

C. 2:1

D. 3:1

E. 4:1

3. Walaupun frekuensi terjadinya cleft lip bervariasi mengikut kaum dan ethnic, kadar terjadinya

cleft lip dengan atau tanpa cleft palate, untuk anak baru lahir adalah

A. 1 dalam 400

B. 1 dalam 1000

C. 1 dalam 2000

D. 1 dalam 3000

E. 1 dalam 8000

4. Walaupun frekuensi terjadinya cleft lip bervariasi mengikut kaum dan ethnic, kadar terjadinya

cleft lip sahaja, untuk anak baru lahir adalah

A. 1 dalam 400

B. 1 dalam 1000
C. 1 dalam 2000

D. 1 dalam 3000

E. 1 dalam 8000

5. Sewaktu melakukan metode rotation-advancement untuk membaiki cleft lip, maneuver mana

yang meningkatkan jangka waktu rotation flap

A. Memperlebar incisi circumalar

B. Menipiskan C-flap

C. Membuat black cut

D. Primary nasal tip repair

E. Vermilion Z-plasty

6. Tindakan pertama untuk anak dengan cleft palate ialah

A. Pangil Cleft Palate Registry

B. Berikan Kosultasi genetic

C. Membuat growth curve

D. Memberikan nutrisi yang secukupnya

E. Jadualkan palatoplasty

7. Insidensi cleft lip dengan atau tanpa cleft palate paling tinggi di

A. American Indians

B. Whites

C. Asians

D. Blacks

E. Hispanics

8. Sewaktu pembentukan embryonic, pembentukan cleft lip disebabkan oleh


A. Kegagalan maxillary dan nasal swelling untuk bercantum

B. Kegagalan untuk mengekalkan epithelial bridge akibat kekurangan mesodermal proliferation

C. Kegagalan pencantuman palatal sleves

D. Kekurangan perkembangan jaringan posterior kepada incisive foramen

E. Kekurangan perkembangan nasal septum


CHAPTER 86
Tonsilitis, Tonsillectomy, dan Adenoidectomy
1. Karakteristik Infeksi kronik tonsillar dan persistent hyperplasia adalah seperti berikut KECUALI

A. Chronic cryptitis

B. Infeksi dengan Haemophilus influenza

C. Peningkatan konsentrasi core-bacteria

D. peningkatan helper T lymphocytes

E. Peningkatan suppressor T lymphocytes

2. Bakteri biasanya diassosiasikan dengan penyakit adenotonsillar seperti berikut KECUALI

A. H. Influenza

B. Streptococcus pyogenes

C. Escherichia coli

D. Streptococcus pneumonia

E. Moraxella catarrhalis

3. Dari berikut, manakah benar mengenai adenoid epithelium

A. Terdiri daripada 3 jenis surface cell

B. Terdiri daripada komposisi yang sama dengan tonsil

C. Fungsinya hanya untuk memproses antigen

D. Primary transitional sewaktu infeksi kronik

E. Tidak berperan dalam mucocilliary clearance

4. Di dalam germinal center di lymphoid follicle terdapat semua berikut KECUALI

A. Pembentukan immunoglobulin

B. Expansi memory clones

C. Migrasi B cells ke postcapillary venules

D. Pemprosessan antigen
E. Delayed cellular hypersensitivity

5. Rhinorrhea, nocturnal cough, postnasal drip dan demam sering terjadi pada diagnose

A. Rhinitis alergik

B. Extraesophageal reflux

C. Obstructive adenoid hyperplasia

D. Sinusitis

E. Tonsillitis

6. Seorang anak 4 tahun hadir dengan riwayat nongkrong, suara muffled dan obstruksi nasal selama

6 bulan. Pemeriksaan fisik menunjukkan

A. Tonsil kecil dan adenoid besar

B. Tonsil membesar dan adenoid kecil

C. Tonsil membesar dan adenoid membesar

D. Deviasi nasal septum

E. Lingual tonsil hyperplasia

7. Seorang anak lelaki 9 tahun terdapat 3+ di tonsil kanan dan 1+ di tonsil kiri. Tindakan pertama

adalah

A. Excisional biopsy

B. Fine needle aspiration biopsy

C. 10 hari penisilin

D. 3 minggu clindamycin atau amoxicillin/clavulanate

E. Oral corticosteroid 6 bulan setelah tonstillectomy dan adenoidectomy

8. Seorang anak cewek 6 tahun hadir dengan bifida uvula dan “nasal” voice. Diagnosis paling baik

ditegakkan dengan
A. Pemeriksaan Intraoral

B. Evaluasi percakapan dan bahasa

C. Multiview videofluoroscopy

D. Lateral view videofluoroscopy

E. Flexible fibreoptic nasopharyngoscopy

9. Adenoidectomy dilakukan pada keadaan berikut KECUALI

A. Kelas 2 malocclusi dengan mastikasi normal

B. Obligate mouth breathing

C. Obstructive sleep apnoea

D. Hyponasal voice dengan masalah percakapan

E. Otitis media kronik dengan effuse

10. Tonsillectomy dilakukan pada keadaan berikut kecuali

A. Obstructive sleep apnoea

B. 3 episode tonsillitis dalam 3 tahun berturut-turut

C. Peritonsillar abscess

D. Asymptomatic tonsillar hyperplasia

E. Unilateral tonsillar hyperplasia

11. Seorang anak cowok 14 tahun deatang dengan riwayat nyeri tenggorokan, drooling, dsphagia dan

trismus (pembukaan 1cm) selama 1 minggu. Dia diberi pengobatan penisilin 10 hari 2minggu

sebelum ke rumah sakit. Tida ada riwayat nyeri tenggorokan sebelumnya. Tindakan pertama yang

dilakukan adalah

A. Tonsillectomy segera

B. Aspirasi jarum, hidrasi IV, antibiotic IV, dan di mondok

C. Aspirasi jarum, IV fluid push, dan loading-dose antibiotic dan rawat jalan
D. Incisi dan sedotan dilakukan di IGD dengan interval tonsillectomy

E. Aspirasi jarum dan rawat jalan

12. Seorang anak cowok 4 tahun yang sehat direncanakan tonsillectomy. Tidak ada riwayat keluarga

dengan coagulopathy dan pernah sunat pada umur 6 bulan tanpa komplikasi. Ibunya sudah

bercerai dan tinggal 1 jam dari rumah sakit. Perioperative management paling selamat tercapai

dengan

A. Outpatient tonsillectomy

B. Pemeriksaan darah lengkap

C. Konsultasi anesthesi preoperative

D. Microbipolar dissection tonsillectomy

E. Mondok dan observasi di rumah sakit


CHAPTER 87
Congenital Anomalies of the Aerodigestive Tract
1. Pada anak baru lahir dengan Pierre Robin syndrome, larynx biasanya

A. Lebih anterior dari baiasa

B. Lebih posterior dari biasa

C. Tidak berubah

D. Lebih lembut

E. neurological impared

2. Anak baru lahir dengan suara nada tinggi inspiratory stridor paling sering disebabkan lesi pada

A. Subglottic space

B. Trachcea

C. Nasopharynx

D. Oropharynx

E. Supraglottis

3. Seorang infant 3 minggu dating dengan circumoral pallor dan cyanosis. Selain pemeriksaan

menyeluruh saluran nafas atas, konsultan perlu mendapatkan

A. Echodiaogram

B. MRI larynx

C. CT scan mediastinum

D. Konsultasi neurologi

E. Complete blood count

4. Seorang bayi cewek full-term baru lahir dengan cyanosis berat dan inspiratory stridor jelas

dengan retraksi jelas waktu menangis. Diagnosis awal adalah bilateral choanal atresia. Tindakan

selanjutnya adalah

A. Pembetulan endoscopic
B. Intubasi segera

C. CT scan pada nasal cavity

D. Fibreoptic endoscopy

E. Memasukkan oral airway

5. Seorang anak cowok berumur 3 minggu hadir dengan biphasic stridor yang gradual dan

memburuk waktu menangis atau gelisah. Hasil radiologi mengarah kepada kemungkinan

subglottic hemangioma. Pengobatan paling berguna untuk lesi ini adalah

A. Inhalational steroids

B. Racemic epinephrine

C. CO2 laser removal

D. Nd:YAG laser removal

E. Injeksi steroid local

6. Seorang anak cowok umur 6 minggu hadir dengan onset gradual high pitched inspiratory stridor.

Pemeriksaan flexible fibreopticlaryngoscopy menunjukkan karakteristik laryngomalacia.

Konsultan harus

A. Memastikan pihak keluarga

B. Memasukkan tracheotomy

C. Melakukan epiglottoplasty

D. Memeriksa system aerodigestive untuk tanda pathologi

E. Periksa anak kembali dalam 4 minggu

7. Seorang anak cewek baru lahir hadir dengan respiratory distress berat dan inspiratory stridor.

Hasil daignostik menunjukkan bilateral vocal cord paralysis. Konsultan harus mendapatkan

A. Echocardiogram

B. Untrasound system renal


C. Hasil imaging CNS

D. MRI pada struktu mediastinal

E. Thyroid scan

8. Seorang bayi baru lahir dengan aphonia. Tempat pathology paling mungkin anak ini adalah

A. Nasopharynx

B. Oropharynx

C. Supraglottis

D. Glottis

E. Subglottis

9. Dekompressasi cricoids anterior (cricoids split ) berguna untuk kondisi apa?

A. Subglottic hemangioma

B. Congenital subglottic stenosis

C. Tracheoesophageal fistula

D. Dislokasi Arytenoids

E. Posterior laryngeal cleft

10. Seorang anak cowok 8 minggu hadir dengan reiwayat apnea rekuren, expiratory stridor, dan

kemungkinan “wheezing”. Pemeriksaan flexible fiberoptic bronchoscopy menunjukkan kolaps

yang signifikan pada dinding anterior trachea kira-kira 1cam di atas carina. Diagnosis pertama

adalah tracheomalacia. Tindakan selanjutnya adalah

A. Mendapatkan MRI untuk mengevaluasi struktu vascular upper mediastinum

B. Meyakinkan keluarga pasien dan menevaluasi ulang pasien dalam 2 bulan kemudian

C. Memasang tracheotomy untuk membuat jalan nafas

D. Resect segment diseased dan anastomose dari hujung trachea ke hujung berikutnya

E. Aumentasi dinding anterior trachea dengan costal cartilage


11. Keluarga bayi cowok 2 minggu datang konsultasi kerana anak mereka menangis pelahan dan

sering tercekik sewaktu makan. Pemeriksaan fiberoptic larngoscopy menunjukkan paralisis pada

vocal cord kiri. Dianjurkan untuk

A. Arytenoidectomy

B. Prosedur nerve-muscle reinnervation

C. Foto polos dada

D. Tracheotomy

E. Diperiksa ulang 2 bulan kemudian

12. Seorang anak cowok 6 minggu hadir dengan peningkatan respiratory distress dan kesulitan

makan. Pemeriksaan kepala dan leher menunjukkan lesi cystic yang besar yang melibatkan dasar

mulut dan leher kanan. Pemeriksaan endoscopic menunjukkan impingement pada struktur

supraglottic dengan extrinsic compression. Otolaryngologist seharusnya melakukan

A. Memberi IM high dose steroids

B. Melakukan bedah radikal untuk dekompressasi jalan nafas

C. Exisi semua tumot dengan CO2 laser

D. Pertahankan jalan nafas dan tunggu

E. Menggunakan IV steroid dosis tinggi ditambah antibiotic


Chapter 88
Neonatal Respiratoy Distress
1. Obstruksi nasal pada waktu neonate hadir dengan respiratory distress sebab anak

A. Obligate mouth breather

B. Obligate nasal breather

C. Bisa memilih sendiri jalan pernafasan

D. Immature secara neurologic

E. Semua salah

2. Selain kesulitan bernafas, tampakan yang paling menuju kepada karakteristik obstruksi

oropharyngeal dan supraglottic laryngeal airway adalah

A. Kesulitan memakan

B. Stridor

C. Suprasternal retractions

D. Substernal retractions

E. Hoarsness

3. Perbedaan lesi compressive pada trachea sebaiknya diperiksa dengan

A. Flexible endoscopy

B. Rigid endoscopy

C. Barium swallow

D. MRI

E. Gastric emptying scan

4. Hoarseness ialah karakteristik pasien dengan obstruksi saluran nafas pada peringkat

A. Supraglottis

B. Glottis

C. Subglottis
D. Trachea

E. Oropharynx

5. Batuk tipe “barking” ialah karakteristik obstruksi peringkat

A. Supraglottis

B. Glottis

C. Subglottis

D. Trachea

E. Oropharynx

6. Batuk tipe “brassy” ialah karakteristik untuk obstruksi peringkat

A. Hidung

B. Supraglottis

C. Subglottis

D. Trachea

E. Oropharynx

7. Pada pasien obstruksi nasal dengan recurrent dacryocystitis, mengarah ke diagnosa

A. Choanal atresia

B. Dermoid

C. Encephalocele

D. Nasolacrimal duct cyst

E. Pyriform aperture steosis

8. Metode diagnosis terbaik untuk subglottic stenosis adalah

A. Flexible endoscopy

B. Foto polos jalan pernafasan


C. CT

D. Rigid endoscopy

E. MRI

9. Metode diagnostic terbaik untuk airway dynamic adalah

A. Flexible endoscopy

B. Video fluoroscopy

C. CT

D. Rrigid endoscopy

E. MRI

10. Setelah melalui pembaikan tracheoesophageal fistula, seorang anak dilakukan tracheotomy

secondary kepada tracheomalacia. Obstruksi saluran nafas tidak membaik. Diagnosis yang paling

dicurigai ialah

A. Bronchomalacia

B. Tracheal stenosis

C. Subglottic stenosis

D. Tracheal pouen

E. Gastroesophageal reflux disease

11. Pada anak 3 bulan dengan obstruksi salur nafas 90% disebabkan circumferential subglottic

hemangioma, tindakan paling baik dan aman adalah

A. Tracheotomy dan observasi

B. Steroid oral

C. Co2 laser

D. Intralesional steroids

E. Open surgical incision


12. Metode diagnostic mana yang paling sesuai untuk anak dengan choanal atresia

A. Sleep study

B. Flexible nasopharyngoscopy

C. M RI

D. CT

E. Rhinomanometry

13. Anterior nasal stenosis disebabkan oleh

A. Hypertrophic turbinates

B. High-arched palate

C. Pembesaran nasal crest

D. Pyriform aperture stenosis

E. Gastroesophageal reflux disease


CHAPTER 89
The Syndromal Child
1. Seorang full term infant lahir dengan multiple hypopigmented kulit dan rambut jarang. Anamesis

dari keluarga terjumpa beberapa ahli keluarga lain juga mengalami symptom sama. Ini adalah

contoh bagi

A. Malformasi

B. Distrupsi

C. Deformitas

D. Dysplasia

E. Sequence

2. Seorang anak dengan cystic fibrosis lahir dari ayah dan ibu yang tidak ada riwayat penyakit yang

sama di kedua-dua belah pihak. Screening genetic menunjukkan ibu dan bapa anak tersebut ialah

heterozygote carrier untuk cystic fibrosis gene. Apakah kemungkinan anak kedua mengalami

cystic fibrosis

A. 0%

B. 25%

C. 50%

D. 75%

E. 100%

3. Seorang anak 6 bulan mengalami visual inattention dan otot lemah disebabkan Tay Sachs disease

(autosomal recessive). Hasil screening genetic keluarga menunjukkan ibu anak tersebut

merupakan seorang carrier tapi bapaknya bukan. Selain nonpaternity, apakah keterangan untuk

terbentuknya Tay-Sachs disease pada anak ini?

A. Mitochondrial homoplasmy

B. Uniparental disomy
C. Somaticprosaicism

D. Genomic imprinting

E. Mitochondrial heteroplasty

4. Seorang iinfant cewek premature lahir dengan microcephaly, kalsifikasi celebral dan

chorioretinitis kronik. Anak tersebut gagal dalam screening pendengaran awal. Apakah

kemungkinan sebab terjadinya anomaly tersebut?

A. Fetal alcohol syndrome

B. Fetal hydantin syndrome

C. Congenital rubella

D. Congenital cytomegalovirus

E. Pengunaan maternal isotreninoin

5. Di antara symptom berikut manakah lebih serng dijumpai pada Apertt’s syndrome berbanding

Crouzon’s disease

A. Hypertelorism dan esophtalmos

B. Midface hypoplasia

C. Craniosynostosis

D. Mutasi gene pada growth factor fibroblast

E. Spina cervical bercantum

6. Manakah penyataan benar mengenai Down syndrome

A. Cewek umur 35 tahun ada 15 kali lipat risiko melahirkan anak dengan Down syndrome

berbanding cewek 20 tahun

B. Lebih kurang 10%-20% anak dengan Down syndrome ada atlantoaxial laxity yang significant

C. Kebanyakan stigma Down syndrome diassosiasikan atau berpunca dari MX1 gene pada

chromosome 21
D. 20% anak dengan Down syndrome mengalami endocardial cushion cardiac defect

E. 25% dari semua kasus Down syndrome disebabkan translocation yang seimbang

7. Seorang cowok 24 tahun darang denganmassa kenyal dan dalam pada lidah.sewaktu pemeriksaan

fisik, terjumpa brown streak dan freckles di axillae dan alat kelamin. Apakah infomasi yang

diberikan kepada cowok tersebut tentang penyakitnya?

A. Ialah suatu keadaan autosomal resesif

B. Dia ada risiko tinggi untuk membentuk acoustic neuromas dan harus di screen dengan MRI

setip tahun

C. Lens cataract adalah komplikasi sangat sring dalam kasus ini

D. Kehilangan vision mungkind disebabkan terbentuknya optic glioma

E. Mutasi pada kromosom 22 bertangungjawab pada pembentukan penyakit ini

8. Achondroplasia disebabkan mutasi pada gene

A. Fibroblast growth factor receptor 1

B. Fibroblast growth factor receptor 2

C. Fibroblast growth factor receptor 3

D. Myosin V2A

E. PAX2

9. Beberapa ahile keluarga menderita retinitis pigmentosa dan kehilangan funsi dengar congenital.

Semua individu yang menderita kondisi ini ada fungsi vestibular yang normal. Meraka

adaUsher’s syndrome tipe

A. I

B. II

C. III

D. IV
10. Seorang anak cowok 2 tahun dibawa ke klinik untuk evaluasi kehilangan funsi pendengaran

congenital. Pemeriksaan fisik terdapat pupils yang berbeda warna dan pasien bersama ibunya ada

white forelock. Indeks W pada kedua anak dan ibu kurang dari 2.07. Syndrome apa yang dideritai

mereka?

A. Klein Waardenburg syndrome

B. Waardenburg’s syndrome tipe I

C. Waardenburg’s syndrome tipe II

D. Waardenburg’s syndrome tipe III

E. Shah-waardenburg’s syndrome
CHAPTER 90
Paediatric Malignancies
1. Antara paediatric malignancies berikut, yang mana insiden tertinggi pada 2 tahun pertama

kehidupan

A. Kasinoma nasopharyng

B. Rhabdomyosarcoma

C. Karsinoma salivary gland

D. Karsinoma thyroid

E. Neuroblastoma

2. Berdasarkan system staging Ann Arbor. Stage III Hodgkin’s disease termasuk

A. Satu nodal region atau kawasan extranodal

B. Dua region nodal pada bahagian diaphragm yang sama

C. Nodal atau extranodal pada kedua belah bahagian diaphragm

D. Penyakit disseminated

E. Penyakit residual setelah incisi tyang tidak lengkap

3. Jenis lymphoma yang paling terkait dengan leukemia?

A. Lymphoblastic non-Hodgkin’s lymphoma

B. Non-Hodgkin’s lymphoma yang tidak terdifferensiasi

C. Large cell non-Hodgkin’s lymphoma

D. Nodular sclerosing Hodgkin’s disease

E. Lymphocyte predominant Hodgkin;s disease

4. Tanda paling sering pada penyakit Hodgkin’s adalah

A. Massa oropharyngeal

B. Massa nasopharyngeal

C. Massa laryngeal
D. Massa cervival

E. Massa abdominal

5. Tanda paling sering pada penyakit nasopharyngeal carcinoma adalah

A. Massa oropharyngeal

B. Massa nasopharyngeal

C. Massa laryngeal

D. Massa cervical

E. Massa abdominal

6. Malignansi soft tissue paling sering pada anak yang terjumpa di kepala dan leher ialah

A. Fibrosarcoma

B. Rhabdomyosarcoma

C. Liposarcoma

D. Hemangiopericytoma

E. Malingnant neurofibrosarcoma

7. Di antara sarcoma berikut, manakan bukan suatu penyakit surgical

A. Fibrosarcoma

B. Rhabdomyosarcoma

C. Liposarcoma

D. Hemangiopericytoma

E. Malingnant neurofibrosarcoma

8. Di antara malignancy paediatric berikut, manakah bukan penyakit surgical?

A. Kasinoma thyroid

B. Karsinoma salivary gland


C. Localized neuroblastoma

D. Malignant fibrous histiocytoma

E. Karsinoma nasopharyng

9. Edema dan venous engorgement pada wajah, leher dan lenggan di assosiasikan dengan batuk

nonproduktif dan dypsnea (auperior vena cava syndrome) secondary kepada lymphoma paling

sesuai ditangani dengan

A. XRT

B. Surgery

C. XRT dan surgery

D. Chemotherapi sahaja

E. Chemotherapi dan surgery

10. Di antara berikut, yang mana paling mungkin berpotensi menjadi komplikasi pengobatan

paediatric malignancy?

A. Leukemia

B. Sarcoma

C. Retardasi pertumbuhan

D. Recurrence

E. Semua di atas

CHAPTER 91
Anatomy and Physiology od the Eustachian Tube
1. Otot yang secara aktif membuka tuba eustachia ialah

A. Levator veli palatini

B. Tensor veli palatini

C. Salpingopharyngeus

D. Lateral pterygoid
E. Medial pterygoid

2. Secara pembentukan, perbedaan tuba eastachia anak berbeda dengan dewasa ialah

A. Lebih panjang

B. Lebih pendek

C. Kurang compliant

D. Lebih tegang

E. Lebih effesien

3. Cartilage tuba eaustachia ialah

A. lateral dan inferior dari lumen

B. lateral dari lumen

C. medial dan inferior dari lumen

D. medial dari lumen

E. berbentuk crook

4. Pada orang dewasa tuba eustachia ialah

A. Osseous pada posterior 1/3 dan cartilaginous pada anterior 2/3

B. Osseous pada posterior ½ dan cartilaginous pada anterior ½

C. Osseous pada posterior 2/3 dan cartilaginous 1/3

D. Semuanya osseous

E. Semuanya cartilaginous

5. Inervasi bagi m. Tensor veli palatini ialah

A. Cabang mandibular dari trigeminal nerve

B. Divisi maxillary danri nervus trigeminal

C. Nervus glossopharyngeal
D. Nervus vagus

E. Nervus hypoglossal

6. Berbandingkan udara di atmosfera, kandungan fisik udara di dalam telinga tengah ialah

A. Lebih tinggi O2 dan kurang CO2

B. Lebih tinggi O2 dan tinggi CO2

C. Lebih kurang O2 dan tinggi CO2

D. Lebih kurang O2 dan kurang CO2

E. Udara di atmosfera sama dengan di dalam telinga tengah

7. Refluk cairan dari tuba eustachain terjadi, tensor tympani paling mungkin

A. membran timpani tidak utuh

B. membran timpani masih utuh

C. lumen tuba eustachia terlalu sempit

D. panjang tuba eustchia lebih panjang

E. tuba tertutup

8. pada tuba eustachia yang berfungsi normal, tensor timpani paling mungkin

A. Membuka tuba waktu menelan

B. Membuka tuba waktu mengeluarkan suara kuat

C. Membuka tuba waktu menguap (yawning)

D. Menutup tuba

E. Tidak berperan

9. Anak umur 7-12 tahun yang sehat secara otology, fungsi tuba eustchia ventilator ialah

A. Sama seperti orang dewasa, tapi lebih baik dari anak lebih muda

B. Sama seperti orang dewasa, tapi lebih baik daripada remaja


C. Lebih baik daripada orang dewasa

D. Lebih jelek dari anak yang lebih muda

E. Lebih jelek funsi dari dewasa

10. Dalam pemeriksaan tekana telinga tengah pada anak dengan telinga sehat berbanding orang

dewasa menunjukkan

A. Tekanan positif lebih tinggi

B. Tekanan positif lebih rendah

C. Tekanan sama

D. Mempunyai tekanan negative lebih tinggi

E. Tekanan negative lebih rendah dalam kelebihan -600mmHg H2O


CHAPTER 92
Otitis Media with Effusion
1. Definasi otitis media ialah inflamasi telinga tengah

A. Disebabkan allergi

B. Disebabkan bakteri

C. Disebabkan immune complex

D. Tanpa referensi kepada etiology atau pathogenesis

E. Disebabkan disfungsi tuba eustchia

2. Otitis media tidak diklasifikasi dengan

A. Temporal sequence

B. Kehadiran atau tidak hadirnya effuse telinga tengah

C. Kondisi salur telinga

D. Kondisi gendang telinga

E. Ada tidaknya ottorhea

3. Insidensi tertinggi otitis media akut terjumpa pada umur

A. 0-6 bulan

B. 6-12 bulan

C. 12-18 bulan

D. 18-24 bulan

E. 24-36 bulan

4. Factor epidemiologi yang diassosiasikan dengan peningkatan insidensi otitis media termasuk

semua berikut KECUALI

A. Merupakan seorang native American

B. Laki-laki

C. Bekerja di daycare
D. Member ASI

E. Riwayat keluaga terdekat dengan otitis media

5. Kondisis medis yang diassosikan dengan peningkatan insidensi otitis media tidak termasuk

A. Cleft palate

B. Down syndrome

C. Mucopolysaccharidoses

D. Klippel-Feil syndrome

E. Immotila-cilia syndrome

6. Pathongen yang paling sering ditemukan pada otitis media akut ialah

A. Staphylococcus aureus

B. Haemophilus influenza tipe B

C. Streptococcus pneumonia

D. Klebsiella pneumonia

E. Moraxella catarrhalis

7. Pada anak dengan otitis media, komplikasi berikut bisa dijumpai. Komplikasi apa yang paling

mungkin darurat dan perlu tindakan segera?

A. Facial paralysis

B. Tympanosclerosis

C. Infeksi eczematoid dermatitis

D. Adhesive otitis media

E. Perforasi kronik membrane timpani

8. Pengobatan paling effektif untuk otitis media akut ialah

A. Mucolytics
B. Antimicrobial

C. Steroids

D. Antihistamines

E. Decongestants

9. Factor yang terlibat dalam pathogenesis otitis media termasuk semua berikut KECUALI

A. Disfungis tuba eustachia

B. Allergi

C. Immotile cilia

D. Infeksi bakteri

E. Penyakit gigi

10. TIndakan kecemasan untuk otitis media termasuk semua berikut KECUALI

A. Tympanocentesis

B. CT scan

C. Tympanomastoidectomy

D. Therapy antimicrobial

E. antihistamines

8. Ketika melakukan operasi pada telinga kronik dengan sigmoid sinus thrombophlebitis , yang
harus dilakukan adalah

a. Membuka sinus secara hati-hati dan mengeluarkan gumpalan


b. Aspirasi gumpalan secara hati-hati
c. Hanya selesaikan operasi telinga
d. Ligasi vena jugular interna
e. Suntikkan heparin pada gumpalan

9. Anda sedang melakukan operasi pada laki-laki usia 50 tahun dengan cholesteatoma dapatan
kedua. Anda mencurigai ini merupakan fistula canal horizontal. Kemungkinan lain yang mungkin
adalah?
a. Fistula tingkap lonjong
b. Dehisensi nervus fasial
c. Dehisensi canal falopi
d. Thrombophlebitis sinus sigmoid
e. Jaringan granulasi ekstradural

10. Anda melakukan operasi pada pasien laki-lakki usia 3 tahun dengan acute coalescent
mastoiditis . Harus dilakukan

a. Lakukan mastoidectomy lengkap dengan facial recess yang mendekati telinga tengah
dan myringotomy
b. Lakukan mastoidectomy lengkap tanpa facial recess yang mendekati telinga tengah dan
myringotomy
c. Hanya melakukan mastoidectomy dan miringotomy komplit
d. Hanya melakukan antrostomy, drain absess, dan miringotomy
e. Lakukan antrostomy, drain abses, dan letakkan tympnostomy tube

BAB 137

TRAUMA TULANG TEMPORAL DAN TELINGA TENGAH

1. Fraktur tulang temporal pada dewasa setelah kecelakaan kendaraan bermotor…


a. Biasanya merupakan isolated injury
b. Akibat dari benda asing dari pengemudi masuk ke telinga luar
c. Sering ditemukan pada conjunction dengan cedera multiple pada tubuh
d. Lebih sering bilateral disbanding unilateral
e. Tidak memerlukan treatment jika tidak ditemukan hemotympanum
2. Trauma saraf fasial iatrogenic terjadi selama operasi tulang tewmporal
a. Sering dikenali secara cepat oleh operator operasi
b. Sering mempengaruhi bagian timpani nervus fasial
c. Lebih sering terjadi pada timpanoplasty
d. Jarang disertai penurunan pendengaran yang parah
e. Tidak akan terjadi pada operator operasi yang sudah berpengalaman
3. Penemuan klinis yang sering menuntut untuk dioperasi setelah cedera tulang temporal adalah
a. Severe hearing loss
b. Perdarahan dari telinga
c. Pusing
d. Onset cepat paralisis fasial
e. Cerebrospinal fluid otorrhea
4. Setelah fraktur tulang temporal , kehilangan pendengaran konduktif
a. Sering menimbulkan CSF otorrhea
b. Sering merupakan akibat dari incudostapedial disarticulation
c. Tidak pernah disertai cedera nervus fasial
d. Jarang diperhatikan oleh pasien
e. Mempunyai prognosis yang baik untuk penyembuhan secara spontan
5. Metode terbaik untuk menentukan tempat lesi dengan cedera nervus fasial intratemporal
adalah
a. Potonagn tipis axial dan coronal CT scan
b. Schemer tear test
c. Stapedial reflex testing
d. Auditory brainstem responser
e. MRI scanning
6. Pada anak-anak dan dewasa, fraktur longitudinal pada tulang temporal
a. Jarang tapi sering mengakibatkan tuli sensorineural
b. Merupakan cedera nervus fasial tersering
c. Biasanya bilateral
d. Sering dihubungkan dengan trauma intracranial
e. Sering terlihat dan menyebabkan paralisis fasial pada 20% kasus
7. Deficit nervus fasial secara klinis paling bai dimonitor dengan
a. Nerve excitability threshold
b. Observasi setiap hari fungsi fasial dan stapedial reflex threshold
c. ENOG
d. Serial CT scan
e. Ukur penutupan eyelid
8. Operasi eksplorasi untuk traumatic fasial paralisis
a. Is most often agreed on when paralysis has been noted to be immediate in onset
b. Diperlukan ketika sepuluh hari fungsi menurun
c. Mungkin ditunda ketika penurunan pendengaran tidak terjadi
d. Bukan merupakan indikasi, bahkan ketika severe disruption tulang tengkorak terjadi
e. Require no preoperative determination of hearing function
9. 5 hari setelah fraktur tulang temporal unilateral pada laki-laki usia 55 tahun
a. Penurunan pendengaran harus diatasi
b. Test elektik fungsi nervus fasial diperlukan bahkan ketika tidak muncul defek
c. Nystagmus spontan harus pada maximal level
d. Penurunan pendengaran mungkin merupakan manifestasi pertama
e. Test vestibular plays no role pada manajemen cepat pada pasien
10. 6 hari setelah fraktur tulang temporal dan CSF otorrea pada wanita usia 30 tahun
a. Operasi segera merupakan indikasi
b. Spontaneous resolution may be expected in a high percentage of cases
c. Antibiotic IV dosis tinggi selama 6 minggu merupak indikasi
d. Intake cairan harus selalu dijaga pada batas minimal
e. Bisa trjadi sensorineural hearing loss
11. 3 tahun setelah fraktur tulang temporal disebabkan luka tembak, yang mungkin menjadi
komplikasi lambat
a. Sensorineural hearing loss mendadak
b. Recurrent fasial paralisis
c. Episodic vertigo
d. Cholesteatoma akibat epithelial yang terjebak
e. Sudden lateral rectus muscle palsy
12. Operasi untuk fraktur tulang temporal dinilai mendesak ketika
a. Adanya diploplia dan fasial hypesthesia
b. Penurunan pendengaran lebih dari 50 dB atau kurang dari 50% perbedaan kata
c. Adanya CSF otorrhea lebih dari 48 jam
d. Paresis fasial sebagian tidak membaik dalam waktu 3 hari
e. Herniasi otak sampai ke telinga tengah, mastoid, ataucanal auditory eksternal daapt
dipastikan

BAB 138

CHOLESTEATOMA

1. Sumber lokasi tersering cholesteatoma pada telinga tengah adalah


a. Anterior epitympanum
b. Anterior mesotympanum
c. Posterior mesotympanum
d. Posterior epitympanum
e. Central mesotympanum
2. Dasar dari Prussak’s space didefinesikan sebagai
a. Lateral process of the melleus and associated mucosal fold
b. Head of the melleus and body of the incus
c. Mallear fold
d. Tegmen tympani
e. Inferior mallear fold and ligament
3. Lokasi tersering gangguan ossicular pada cholesteatoma telinga tengah adalah
a. Head of maleus
b. Proses lama dari incus
c. Stapes capitulum
d. Stapes crura
e. Body of the incus
4. Diagnosis terpenting untuk mengevaluasi cholesteatoma adalah
a. CT scan
b. Melakukan audiogram
c. Pemeriksaan mikroskopik
d. Mandapatkan riwayat
e. Pemeriksaan fisik umum
5. Tujuan utama operasi cholesteatoma adalah
a. Peningkatan pendengaran
b. Mempertahankan pendengaran
c. Menghilangkan semua diseased tissue
d. Mempertahankan dinding posterior canal
e. Merekonstruksi mebran timpani
6. Yang termasuk prosedur Bondy
a. Menghilangkan scuntum dan dinding posterior dengan mempertahankan ossicles dan
ruang telinga tengah
b. Menghilangkan scuntum ,dinding posterior, kepala maleus, dan body of the incus
c. Menghilangkan scuntum dan dinding posterior, juga eliminasi ossicles dan middle ear
space dengan menyumbat tuba eustasius
d. Hanya hilangkan scuntum
e. Mempertahankan dinding canal posterior dan lakukan posterior tympanostomy
7. Procedure pilihan pada fistul labyrinthine adalah
a. Canal wall up mastoidectomy
b. Bondy prosedur
c. Attictomy
d. Radical mastoidectomy
e. Modified radical mastoidectomy
8. Lokasi tersering pembentukan fistula pada tulang temporal cholesteatomas adalah
a. Lateral semisirkular canal
b. Superior semicircular canal
c. Oval window
d. Basal turn of the cochlea
e. Round window
9. Manajemen yang merupakan indikasi pada pasien dengan paralisis fasial yang berkembang 5
hari setelah mastoidectomy?
a. Segera Operasi kembali dengan dekompresi nervus fasial
b. Segera Operasi kembali dengan dekompresi nervus fasial dan membuka sheath nervus
fasial
c. CT scan resolusi tinggi pada tulang temporal
d. Electrodiagnosis tes nervus fasial
e. Observasi dan steroid dosis tinggi
10. Lokasi tersering paralisis nervus fasial yg mengakibatkan cholesteatoma adalah
a. Horizontal segmen
b. Geniculate ganglion
c. Vertical segmen
d. Second genu
e. Stylomastoid foramen

BAB 139

SURGERY OF THE MASTOID AND PETROSA

1. Irisan terbaik yang dilakukan pada pasien dengan large pneumatized mastoid adalah
a. Postauricular
b. Endaural
c. Tympanomeatal flap
d. Lempert I
e. Lempert II
2. Pada bayi, insisi postauriculat harus dilakukan lebih posterior karena
a. Lokasi Mastoid antrum lebih posterior dan superior
b. Nervus fasial mungkin dekat terhadap mastoid
c. Sinus sigmoid pada bayi terletak pada lapisan tengkorak dan mungkin dapat terpotong
d. Insisi yang terlalu dekat dengan alur postauricula dapat mengakibatkan perubahan
bentuk auricular saat dewasa
e. Insisi yang dilakukan lebih posterior memberikan hasil estetika yg lebih baik
3. Garis temporal pada squamous yang merupakan bagian dari tulang temporal
a. Secara kasar nirip lantai dasar middle cranial fossa
b. Merupakan tempat masuk posterior otot auritemporal
c. Harus dibiarkan utuh saat operasi tympanomastoid
d. Jangan dibiarkan utuh saat operasi tympanomastoid
e. diatas trautman’s triangle
4. Garis sutura yang ada pada dinding posterior canal telinga adalah
a. Petrosquamos suture line
b. Subarcuate suture line
c. Temporoparietal suture line
d. Korner’s septum
e. Tympanomastoid suture line
5. Korner’s septum
a. Membagi epitympanum menjadi region anterior dan posterior
b. Membagi mastoid air cell menjadi region anterior dan posterior
c. Membagi apex petrous menjadi region anterior dan posterior
d. Bifurcates the endolymphatic sac
e. Tanda penting untuk ‘vascular strip’ didalam canal telinga
6. Ketika sampai di mastoid, fasial recess masuk antara
a. Nervus fasialis dan annulus timpani
b. Nervus fasialis dan canal fallopian
c. Nervus fasialis dan nervus korda timpani
d. Nervus fasialis dan sinus sigmoid
e. Nervus corda timpani dan annulus timpani
7. Cortex mastoid tidak perlu ‘saucerized’ pada
a. Intact canal wall mastiodectomy
b. Radical mastidectomy
c. Modified radical mastoidectomy
d. Revision Modified radical mastoidectomy
e. Canal waal down tympanomastoidectomy
8. Endolymphatic sac biasanya ditemnukan di
a. Superior Donaldson’s line (garis sepanjang lateral canal semicircular)
b. Antara bagian inferior dari canalis semikularis posterior dan sinus sigmoid
c. Posterior terhadap kanalis semikularis posterior
d. Pada dura diatas sinus sigmoid
e. Pada dura di tengah fossa cranial
9. Pneumatized pada apex anterior petrous prosentasenya pada kasus
a. 3%
b. 9%
c. 18%
d. 36%
e. 54%
10. Jika pasien terbangun setelah operasi mastoid dengan total fasial paralisis pada bagian yang
dioperasi, yang harus dilakukan
a. Observasi selama 72 jam, jika nervus tidak dapat distimulus, reexplore
b. Obati dengan prednisone, dengan dosis besar dan turunkan selama 10 hari
c. Observasi selama 1 -2 jam untuk menunggu efek local anestesi, jika nervus tidak bisa
dievaluasi scr elekrik,reexplore
d. Observasi selama nenerapa jam untuk hilangkan efek local anestesi, jika tetap paralisis,
reexplore
e. Reexplore secepatnya

BAB 140

RECONSTRUCTION OF THE TYMPANIC MEMBRANE AND OSSICULAR CHAIN

1. Teknik operasi yang tepat untuk rekonstruksi membrane timpani dalah


a. Lateral grafting
b. Medial grafting
c. Saddle technique of grafting
d. Variasi dari berbagai teknih diatas untuk deficit spesifik
2. Teknik untuk mengurangi atau menghilangkan rekurensi retraksi sinus timpani postoperasi
adalah
a. Melubangi obstruksi kartilago pada sunis timpani
b. Double cartilage blok
c. Medial grafting
d. Lateral grafting
3. Teknik yang paling sedikit digunakan untuk rekontruksi ossicular chain yang akan timbulkan efek
extrusion adalah
a. Total ossicular replacement prosthesis
b. Partial ossicular replacement prosthesis
c. Double cartilage block
d. Homograft tissue
4. Aspek penting pada evaluasi awal pasien yang menjalani timpanoplasti adalah
a. Riwayat
b. Informasi dari dokter yang merujuk
c. Pemeriksaan mikroskopis
d. Office questionnaire information
5. Melakukan lateral grafting tympanoplasty, teknik untuk membantu mencegah graft lateralisasi
terdiri dari
a. Meletakkan graft diatas dinding kanalis anterior
b. Meletakkan graft over annulus fibrosus dan memindahkan diantara bony annulus dan a
shelf of periosteum anteriorlaly
c. Letakkan graft dibawah annulus fibrosus anterior
d. Letakkan graft lateral terhadap maleus

BAB 141

OTOSCLEROSIS

1. Pada sebagian besar pasien dengan hasil histology otosklerosis mempunyai


a. ‘biscuit footplate’
b. Mixed hearing loss
c. Well defined Carhart’s notch
d. Diseratai vertigo
e. Clinically benign course
2. Menurut Shambaugh,criteria untuk membantu identifikasi pasien dengan purs cochlear
otosclerosis kecuali
a. Hasil Schwartze’s sign pada telinga yang lain
b. Riwayat keluarga yg kuat untuk otosclerosis
c. Progressive sensorineural loss dimulai usia 20an
d. Tidak ada reflek stapedial
e. Hasil CT didapatkan demineralisasi pada kapsul otic
3. Karakteristik fase lambat dari otosclerosis adalah
a. Dense sclerotic bone histologically
b. ‘blue mantles of Manasse’
c. Osteocyte invasion of perivascular channels
d. Hasil Schwartze’s sign positif
e. Progresif vertigo
4. Ketika menemukan pasien uang akan dioperasi stapes, akan lebih baik jika pasien tidak
mempunyai
a. Socialy unacceptable conductive hearing loss
b. Good speech discrimination
c. Tidak puas terhadap pemakaian alat bantu pendengaran
d. Meniere’s disease
e. Riwayat keluarga otosklerosis
5. Revisi stapedectomy biasanya dilakukan karena
a. Cholesteatoma
b. Prosthesis displacement
c. Postoperati cochlear deafness
d. Lateralisasi pada oval window graft
e. Air bone gap of 20 dB or less
6. Pada populasi afrika-amerika, ketika satu telinga secara histology terkena otosclerosis,
prosentase telinga satunya akan terkena juga adalah
a. 12%
b. 40%
c. 50%
d. 80%
e. 95%
7. Dagnosis definitive untuk otosklerosis dapat ditegakkan
a. Dengan audiogram komplit, termasuk tes impedansi
b. Dari riwayat dan pemeriksaan fisik
c. Saat eksplorasi tympanotomy
d. Dengan CT scan
e. With the characteristic ‘on-off effect’ noted in impedance testing
8. Seprang pasien yang menjalani uneventful stapedectomy 10 hari yang lalu , dengan perbaikan
yang cepat pada pendengaran, saat ini mengeluh penurunan pendengaran yang semakin
memburuk, aural fullness dan vertigo. Ini berkaitan dengan
a. Endolymphatic hydrops
b. Surgical injury pada saccule
c. A depressed footplate fragment
d. Reparative granuloma
e. Cupulolithiasis
9. Teknik crurotomy anterior yang dikemukakan oleh Hough sangat membantu pada pasien
dengan
a. Meniere’s disease
b. Obliterative otosclerosis
c. ‘biscuit footplate’
d. Cochlear otosclerosis
e. Isolated fixation at the fissula ante fenestram
10. Indikasi absolute atau relative untuk membatalkan rencana stapedectomy adalah dibawah
ini,kecuali
a. Nervus fasialis melewati footplate
b. Terdapat sisa-sisa pada second branchial arch
c. Preoperative tympanic membrane perforasi
d. Fraktur yang mempunyai proses lama pada incus
e. Cholesteatoma yang tidak terdetreksi

BAB 142

PERILYMPH FISTULAE

1. Pernyataan berikut benar atau salah? Pernyaat Hennebert mengenai tanda dan gejala
berhubungan dengan otitis syphilis
2. Apa criteria diagnosis untuk munculnya fietula perilimfatik dan penyakit apa yang
menyerupai fistula perilimfatik?
3. Pernyataab berikut benar atau salah/ ketika criteria diagnosis sudah ditentukan, ukuran
yang konservatif tidak memadai, dan operasi eksplorasi tidak mengungkapakan dengan
pasti adanya fistula perilimfatik, reparative seal harusnya tidak dilakukan karena lack of soft
tissue seal telah dilakukan,, pada beberapa contoh, penyembuhan sendiri setelah
tympanotomy
4. Penyataan berikut ini benar atau salah?pencangkokan tunggal yang berat dibolehkan untuk
menyegel fistula ante fenestram atau round window niche area pada kasus fistula
perilimfatik
5. Pernyataan dibawah ini benar atau salah? Jika pasien merasa pusing setelah mencukur atau
menggosok didekat telinga, dapat diperkirakan dia mempunyai kelainan yang dihubungkan
dengan reflek staapedial

BAB 143

ACUTE PARALYISIS OF THE FACIAL NERVE

1. Nervus fasialis merupakan mixed motos-sensory cranial nerve. Fiber yang menginervasi
glandula lacrimal dan bertanggung jawab terhadap produksi air mata adalah
a. Special visceral afferent fibers
b. General visceral efferent fibers
c. Special visceral efferent fibers
d. General visceral afferent fibers
2. Kelainan tersering pada nervus fasialis adalah
a. Prolaps yang mengenai stapes
b. Dehisensi di atas ganglion geniculate
c. Bifurcation segmen mastoid
d. Duplication segmen labyrinthine
e. Dehisensi segmen timpani
3. Pada region intratemporal mana suplai darah ekstinsik ke nervus fasial palng rentan terjasi
iskemi?
a. Labyrinthine
b. Geniculate ganglion
c. Segmen timpani
d. Segmen mastoid
e. Foramen stylomastoid
4. Wanita usia 43 tahun menderita cyanosis dan bilateral fasial palsy. Pada pemeriksaan,
kelemahan motoris sangat ekstrem pada ekstrimitas, dan respirasi terlihat dangkal, anda
memperkirakan
a. Lyme disease
b. Sarcoidosis
c. Guillain barre syndrome
d. Multiple sklerosis
e. Acquired immunodeficiency syndrome
5. 2 tahun setelah traumatic facial paralysis, wajah pasien simetris normal dan dan suara
terdengar tenang. Dengan usaha maksimal, tidak ada pergerakan pada dahi, penutupan
mata tidak komplit, dan synkinesis derajat sedang. Kasifikasi pasien ini berdasarkan AAO-
HNS grading system untuk facial paralysis
a. Grade I
b. Grade II
c. Grade III
d. Grade IV
e. Grade V
6. 1 bulan setelah closed head injury, pasien tidak bisa menggerakkan wajah bagian kanan.
Tidak ada sentakan otot pada ENOG. Pada EMG didapatkan fibrilasi tapi tidak ada voluntary
motor unit atau polyphasicaction potentials. Apa yang dapat anda katakana pada pasien
mengenai prognosis penyakit tersebut?
a. Kelemahan pada dahi akan menetap
b. Hemifacial tics akan muncul
c. Akan terjadi synkinesis
d. Akan terjadi crocodile tearing
e. Anda tidak bisa memprediksi kemungkinan penyembuhan
7. Jika tidak diobati, prosentase pasien Bell’s palsy untuk mencapai penyembuhan maksimal
pada fungsi grade III atau memburuk sekitar
a. 2%
b. 5%
c. 15%
d. 25%
e. 30%
8. Tanda pada penemuan sindrom ramsay hunt adalah
a. SNHL
b. Nystagmus(dengan vertigo)
c. Paralisis wajah
d. Otitis eksterna
e. Vesicles
9. Gadis usia 3 tahun datang dengan kaluhan deman, otalgia, dan fasial palsy sebelah kanan.
Pada pemeriksaan otoscopic ditemukan eritema, bulging pada membrane timapani kanan.
Anda merekomendasikan
a. Amoksilin oral
b. Transmastoid decompression
c. Complete mastoidectomy dan drain
d. Myringotomy dan antibiotic yang tepat
e. Amoksisilin dan test nervus fasial
10. Lokasi tersering injury nervus fasial pada fraktur longitudinal tulang temporal adalah
a. Perigenuculate
b. Foramen meatal
c. Foramen stylomastoid
d. Upper mastoid segment
e. Segmen timpani diatal oval window
11. Seorang perawat usia 30 th, mempunyai complete fasial paralysis dengan durasi 1 th. Dia
mengatakan bahwa menerima terapi steroid untuk bell’s palsy, tapi tidak ada perbaikan.
Pada pemeriksaan ditemukan tidak ada pergerakan wajah, tapi kepala dan leher normal.
Suspek pasien
a. Tidak cukup waktu untuk regenerasi
b. Infeksi Hepes zoster yang tidak diketahui
c. Domestic abuse dan fraktur tulang temporal yang tidak terdeteksi
d. Lyme disease
e. Kemungkinan karena neoplasma
12. Bayi lahir sehat, ditemukan paralisis wajah komplit. Anda melihat bayi tersebut 10 hari
setelah lahir, dan tidak timbul respon myogenic pada ENOG dan tidak ada muscle twitching
pada nerve excitability test. Anda memperkirakan ada area ecchymosis dibawah telinga
terlibat dan merekomendasikan
a. Observasi
b. EMG
c. MRI
d. Eksplorasi nervus wajah transmastoid
e. Eksplorasi nervus wajah ekstracranial

BAB 144

OTOLOGIC MANIFESTASIONS OF SYSTEMIC DISEASE

1. Penurunan pendengaran pada tertiary syphilis


a. Bilateral dan progesivitas lambat
b. Bilateral dan progresivitas cepat
c. Asimetris dan fluctuating
d. Unilateral dan total
e. Bilateral dan fluctuating
2. Paralisis wajah pada Lyme disease
a. Perkembangan lambat dalam beberapa bulan
b. Fluctuates in severity
c. Dengan pengobatan akan membaik dalam 6-8 bulan
d. Walaupun dengan pengobatan tetap berhubungan dengan kehilangan fungsi permanen
e. Sering dihubungkan dengan penurunan pendengaran
3. The pinna relapsing perichondritis
a. Merah, nyeri, bengkak
b. Edematous dan tidak nyeri
c. Weeping, lembab, edematous
d. Tidak nyeri dan nodular
e. Merah dan nyeri dengan inflamasi sampai ke external canal
4. Diagnosis untuk relapsing perichondritis adalah
a. Biopsi
b. Clinical appearance
c. Positif rheumatoid factor
d. ESR meningkat
e. Respon thdp steroid
5. Penyakit Hand Schuller Christian adalah
a. Biasa pada dewasa muda
b. Frekuensi berhubungan dengan diabetes insipidus
c. Bentuk tersering dari histiocytosis X jinak
d. Sering ditemukan pada focus tunggal
e. Invariably fatal

BAB 145

INFECTIONS OF THE LABYRINTH


1. Semua factor dibawah ini berhubungan dengan kemungkinan perkembangan bacterial
meningitis-related SNHL kecuali
a. Waktu inisiasi pemberian antibiotic yg tepat
b. Causative organism
c. Hitung WBC dan gula pada CSF
d. Berhubungan dengan OMA
2. Semua pernyataan di bawah ini benar, berhubungan dengan SNHL dan fungal meningitis kecuali
a. lesi cochlear site
b. retrocochlear site
c. reversibility
d. granuloma pada pemeriksaan histopatologi
3. Organisme yang sering dihubungkan dengan virus induce congenital deafness adalah
a. Virus rubella
b. Rubeola virus
c. Citomegalo virus
d. Mumps virus
4. Dibawah ini data mana yang paling sedikit membantu pada diagnosis infeksi congenital
cytomegalovirus?
a. Maternal history
b. Dokumentasi radiografi intracerebral calcium pada bayi
c. Dokumentasi ‘owl eye’ bodies pada sedimentasi urin pada minggu pertama kehidupan
d. Identifikasi anticytomegalovirus immunoglobulin M pada serum bayi
5. Organism tersering yang menyebabkan nonfatal bacterial meningitis pada usia lebih dari 2,5
tahun adalah
a. N. meningitis, S.pneumoniae, staphylococcus spp
b. H. Influenza, N. meningitis, D.pneumaniae
c. Streptococcus spp, H.influenza, N.menigitis
d. E.coli, streptococcus spp, H.influenzae
6. Semua virus dibawah ini dapat reaktivasi dari fase latent,kecuali
a. Cytomegalovirus
b. Rubella
c. Varicella zoster
d. Epstein Barr virus
7. Dibawah ini merupakan factor yang berpengaruh pada penegakan diagnosis infeksi congenital
rubella,kecuali
a. Penurunan pendengaran berhubungan dengan katarak dan defek jantung
b. Dokumentasi virus rubella pada kultur tenggorok
c. Riwayat maternal mengenai rash berhubungan dengan penyakit sewaktu hamil
d. Isolasi virus rubella dari cairan amnion
8. Semua faltor dibawah ini penting untuk prognosis penyembuhan frequensi bicara pada
idiophatic sudden SNHL kecuali
a. Usia
b. Tipe audiogram
c. Riwayat DM
d. Adanya vertigo
9. Dibawah ini yang tidak benar mengenai mumps-parotitis associated SNHL
a. Unilateral presentation
b. Onset pada akhir minggu pertama parotitis
c. Extensive vestibular involvement
d. Accompaniment by orchitis dan meningoencephalitis
10. Dibawah ini yang merepresentasikan antigen spesifik test untuk syphilis
a. RPR,FTA-ABS
b. MHA-TP,VDRL
c. RPR,VDRL
d. FTA-ABS,MHA TP
11. Anatomy and Physiology for Voice Production
12. Details of laryngeal anatomy, embryology, and development were presented in Chapter
58. It is helpful to reemphasize certain concepts.
13. At birth, the neonate has paired vocal-fold structures covered with respiratory epithelium.
The trilaminar organization of the lamina propria, which is present in adults, is not yet
developed (1). In the neonate, the subepithelial tissue of the vocal fold is composed of
relatively densely arranged fibroblasts and extracellular matrix proteins. As the neonate
produces sounds, the vocal folds vibrate. It is believed that this vibration influences the
genetic expression of the fibroblasts to produce the mature components of the
extracellular matrix (2). Through growth and maturation, the subepithelial tissues in the
region of the vocal folds organize into various layers based on the concentrations of the
major extracellular proteins. This specialized arrangement is identified by age 14 years.
This theory of development is supported though histologic evaluation of the lamina
propria from patients of various ages (3). Alterations in the passive movement of
laryngeal fibroblasts in cell culture have been demonstrated to influence genetic
expression of these cells (4). Because activity influences genetic expression, it is possible
that vocal activity during the formative years will ultimately affect overall lamina propria
development. Therefore, childhood voice use or vocal abuse may affect the potential
development of these structures.
14. The series of strap muscles attaching to the outside of the laryngeal framework are
referred to as the extrinsic laryngeal musculature. These are paired and consist of the
sternohyoid, thyrohyoid, and sternothyroid muscles. They are innervated by the ansa
cervicalis, which arises as a branch from cranial nerve (CN) XII. For the purposes of
voice production, these muscles are believed to influence laryngeal position within the
neck. Laryngeal position affects the length of the vocal tract, which in turn alters the
resonance characteristics of the voice. It also should be noted that the tongue and floor of
mouth musculature, including the paired digastric muscles, geniohyoid, genioglossus,
hyoglossus, and mylohyoid, all attach to the top of the external laryngeal framework on
the hyoid bone. Although these are not part of the extrinsic laryngeal musculature, they
influence the laryngeal position within the neck because of their attachment on the hyoid
bone. These muscles also receive a portion of their motor innervation though branches of
CN XII, and they function primarily to move the tongue for articulation of speech.
Because both muscle groups controlling laryngeal height and articulation are innervated
by the same motor system, overlap or stimulus generalization may occur during speech
production. To produce a balanced or pleasing sound, the professional voice user must
learn to control laryngeal height for resonance separate from tongue movement for
speech articulation (5).
15. It also is important to consider the pharyngeal musculature. The inferior constrictor
attaches to the posterior aspect of the thyroid framework. This muscle plays a role in
shaping the pharynx during speech production and, along with the middle and superior
constrictor, also alters laryngeal height and closure patterns. The constrictors receive
motor innervation from branches of CN X. CN X also controls the intrinsic laryngeal
musculature. Therefore stimulus generalization also may occur as the professional voice
user attempts to separate intrinsic laryngeal function from pharyngeal shape and
laryngeal height for resonation characteristics.
16. The minor intrinsic laryngeal cartilages, which include the corniculate, cuneiform, and
epiglottis, do not function directly in voice production. Their presence most likely results
in alteration of the configuration and stiffness of the vocal tract, which ultimately affects
the shape and therefore the resonance quality of the vocal tract (5).
17. The paired intrinsic muscles attach to the arytenoids and to the cricoid and thyroid
cartilages. As are most muscles, they are named for their origins and insertions. First the
thyroarytenoid (TA) muscle originates near the most anterior portion of the thyroid
cartilage and inserts on the side of the vocal process of the arytenoid and the middle and
upper body. This muscle is innervated by CN X. Through muscular activation, the
distance between the arytenoid and thyroid cartilages is shortened. This occurs primarily
by pulling the arytenoid forward on the cricoid ring. As the distance shortens, the
mucosal membrane overlying the muscle is thickened, and the extracellular matrix
proteins are brought into closer approximation with each other. The thickening of the
tissue will affect its characteristics of vibration.
18. The lateral cricoarytenoid (LCA) muscle originates on the lateral aspect of the cricoid
ring and then inserts onto the muscular process of the arytenoid. These paired muscles
receive motor innervation through CN X. As the muscle contracts, the muscular process
is pulled laterally and inferiorly. This action displaces the vocal process medially and
inferiorly because of the angle of the cricoarytenoid joint. As the vocal fold adducts, the
anterior aspect remains fixed at the anterior portion of the thyroid cartilage, but the
posterior aspect moves inward and inferiorly. This concept is critical when attempting to
medialize a paralyzed vocal fold. The interarytenoidius (IA), also innervated by CN X,
attaches to the upper bodies of the arytenoids on their posterior and medial surfaces. The
muscle fibers run both obliquely and transversely. As the IA contracts, the upper portions
of the arytenoids bodies tilt toward the midline. This action approximates the tissues
slightly above the plane of the vocal process. In men, with thick mucosa and large
cartilaginous structures secondary to the androgenic effects of testosterone, the entire
space between the vocal processes is obliterated. In women, with more delicate
structures, because of the relatively limited androgen effects of estrogen, the space is not
filled or obliterated completely and is often viewed as an opening behind the vocal
process or is referred to as an “open posterior chink.” This phenomenon has been
reported in up to 70% of women.
19. The posterior cricoarytenoid (PCA) is the only abductor of the vocal fold. It originates on
the posterior aspect of the cricoid ring and attaches to the muscular process on the
posterior aspect of the arytenoid. Contraction, stimulated by the recurrent laryngeal nerve
from CN X, results in medial and inferior displacement of the muscular process. This
results in lateral and upward displacement of the vocal process and, with it, the posterior
aspect of the vocal fold.
20. Finally, the cricothyroid (CT) muscle originates on the anterior aspect of the cricoid ring
and attaches at the anterior aspect of the thyroid cartilage at the inferior tubercle.
Contraction is regulated by the external branch of the superior laryngeal nerve, which is a
branch of CN X. As the CT muscle contracts, the thyroid lamina is pulled closer to the
cricoid ring. The cricoid ring sits anterior the thyroid lamina. As the thyroid lamina is
displaced forward, the vocal fold is stretched. The action tenses the vocal fold and thins
the mucosal cover, decreasing the mass of the vocal fold available to participate in
vibration. This is analogous to the action of a rubber band. As the rubber band is
stretched, it becomes tenser, and its thickness, lateral dimension, and width, vertical
dimension, are reduced.
21. The electrical activation of these muscles during phonation of vowels has been
determined through electromyographic studies. During phonation, relatively minimal
activity of the PCA is found. The TA and the LCA function most actively at the initiation
of phonation and then reduce in activity as the phonation continues. The IA is active
continuously during phonation and is therefore responsible for maintaining the vocal
folds in approximation during vowel production for speech (6). The reduction in active
contraction of the TA, once the speech sound has begun, has important implications for
the generation and maintenance of vocal-fold vibratory activity. If the TA muscle is held
overly tense during voicing, it may affect the vibratory characteristics of the overlying
vocal ligament and cover by not passively cushioning the vibratory forces. A stiff
underlying TA may increase the shear stress placed on the overlying ligament and cover,
thus increasing the likelihood of injury during certain types of voice production. Finally,
increased activity of the CT muscle results in CT approximation with vocal-fold tensing
and thinning. Because frequency of vocal-fold vibration is directly related to tension and
inversely related to mass, activity of the CT increases the frequency of vocal-fold
vibration. Increased electromyographic activity of the CT is seen with increasing
frequency of phonation.
22. Principles of Sound Production
23. Sound production of all types requires three basic components: a power source, a
vibratory source, and a resonator. In human voice production, the exhaled air from the
lungs serves as the power source that drives the vocal-fold vibration, the vibratory source.
The true vocal folds produce the primary sound source, which is then modulated by the
resonating chamber of the supraglottic vocal tract. The supraglottic vocal tract is formed
by the larynx and pharynx and the cavity above the vocal folds. If no resonating chamber
were present, the primary sound source would produce a buzzing-type sound similar to a
faint duck call.
24. Human communication can be divided into language, speech, and voice. Specifically,
language production requires cognitive skills regulated by the cerebral cortex. Patients
integrate higher cortical functions to express themselves through words and actions
familiar to a certain region in which they were educated. Speech production refers to the
articulation of words to produce language. It is under the control of the cerebral cortex
but is regulated by the coordinating centers in the basal ganglia and brain stem (7). Voice
is produced through vocal-fold vibration and specifically refers to the sound that
emanates from the vocal folds as they are held in approximation and passively vibrated
by the air that flows between them and then “shaped” or modified by the
supraglottal vocal tract. Sounds produced by this action are termed voiced sounds.
Commonly these are the vowels and consonants, which require vocal-fold vibration to be
produced. Control of vocal-fold abduction, adduction, and tension is regulated by
cerebral cortical activity and is coordinated through the basal ganglia as well. Patients can
present with problems of language, speech, voice, or a combination of these. In the
professional voice user, we are most often concerned with problems of voice production.
Vocal-fold vibratory activity is critical for voice production, as it provides the primary
sound source, which is modulated by actions of the vocal tract (8). Vocal-fold vibrations
produce a complex tone. That is, they vibrate at a set of frequencies that have a whole-
number mathematic relation between them. The primary frequency of vibration is termed
the fundamental frequency, and is closely related to the perceived pitch of the voice. The
fundamental frequency (F0) and each whole-number multiple of the F0 is called a
harmonic. The terminology is such that the F0 is labeled the first harmonic (H1), and each
multiple of that frequency is the second, third, fourth, and fifth harmonic (H2, H3, H4, H5,
etc.) and so on to infinity.
25. This harmonic spectrum is presented to the vocal tract. Because of the length, shape, and
distal opening of the vocal tract (articulatory movements to produce speech
characteristics), certain of these harmonics are amplified or resonated, and others are
dampened or attenuated (8). This pattern, known as the spectral envelope, creates the
sound that we hear in speech production. The amplified or resonated harmonic regions of
this spectral envelope are called the formant regions. The first two formant regions are
responsible for vowel differentiation, whereas the third through the fifth regions are
responsible for the quality of the sound. The different sounds of speech are produced by
alterations in the length, shape, and mouth opening of the vocal tract. This is under
voluntary control. The vocal professional learns to alter the shape of the vocal tract to
produce the target sound quality.
26. The formant regions can be evaluated through spectral analysis of the vocal signal. The
spectrogram is a visual representation of the audible vocal sound. It is a plot of sound
frequency and intensity changes over time (9). The sound emanating from the vocal tract
is broken into various frequency regions as it is passed through a variable bandpass filter.
The filter identifies the audible frequency regions between 0 and 8,000 hertz. The
harmonic frequencies within this region are represented on the x-axis over time, which is
represented on the y-axis. The intensity of the various harmonics is represented by darker
frequency bands on the graph. The darker bands represent the amplified harmonics and
are called the formant regions.
27. Speech vowels have characteristic first- and second-formant frequencies. These are
represented as F1 and F2. The higher harmonics are selectively amplified by changes in
the length, shape, and distal opening characteristics of the vocal tract. These are
responsible for the timbre of the sound and differences in sound characteristics between
speakers. Classically trained singers learn to cluster the third, fourth, and fifth formant
regions to amplify the harmonic sound frequencies between 2,800 and 3,500 hertz (10).
Amplified sound in this frequency range is preferentially detected by the human ear over
other sounds. It is known as the singer's formant, and is produced by learned behavior
through which the classically trained singer, through movements in the tongue, pharynx,
and lips, manipulates the vocal tract into a certain shape to amplify selectively the
harmonics in the desired regions.
28. Although the quality of the spectral envelope is largely influenced by the shape, length,
and distal opening of the vocal tract, it also is affected by the richness and quality of the
harmonic spectrum presented to it as the sound source. Therefore the vocal professional
must be able to regulate the harmonic source spectrum from the larynx, as well as the
shape of the supraglottal vocal tract. Through manipulations of these two organ systems,
all human speech sounds for professional and nonprofessional voice are produced (11).
29. We previously discussed the actions of the supraglottic vocal tract. Specifically, in speech
production, the speaker moves the tongue, pharynx, and lips to alter the shape, length,
and distal opening of the vocal tract. In this manner, the formant regions are manipulated
to amplify the desired harmonics produced by the sound source. The speaker also
manipulates the sound source to enhance the harmonic spectrum presented to the vocal
tract (12). Manipulation of the vibratory source is accomplished in all styles of voice
production with the same basic mechanisms. These mechanisms include control of
subglottic pressure, control of vocal-fold approximation, and control of vocal-fold
tension.
30. Subglottal pressure is the pressure immediately below the vocal folds during vocal-fold
vibration. It is generated by a combination of the force of the expelled air and by the
force of vocal-fold closure used to resist the outflow of the air. Subglottal pressure
correlates directly with the volume of the sound that is produced by the sound source
(13). Sound is a disturbance in the pressure density equilibrium of the atmosphere.
Greater disturbances result in louder sounds. During the closed phase of vocal-fold
vibration, as the mucosal surfaces are approximated, the disturbance in the pressure
density equilibrium is minimal. As the air explodes though the glottis, the pressure
density disturbance is maximized. Higher subglottal pressures built up through prolonged
closure explode through the glottis and result in a more rapid change and a greater
disturbance in the pressure density equilibrium. Both the absolute degree of change and
the rate of change are important. A louder sound source presents more intense harmonics
to the resonating chamber. The spectral envelop is altered because the more intense
harmonics are better amplified. In this manner, all of the formants, including those in the
2,800 to 3,500 hertz range, which are preferentially identified by the human ear, are
amplified. Thus, all of the formants are boosted by a loud sound source (10).
31. Singers can create more volume and therefore more amplification of the harmonics by
increasing the subglottic pressure. Professional voice users, and all voice producers for
that matter, control the rate of exhalation during voice production by allowing
incremental relaxation of the muscles that expand the thorax. The diaphragm is the
primary muscle used to expand the thorax. It is assisted by the actions of the intercostal
muscles, which spread the ribs, and the spinal accessory muscles, which elevate the
clavicles and first and second ribs. During inspiration, the thorax is expanded beyond its
resting volume. Air is drawn into the lungs by the negative pressure created through
expansion. As the diaphragm is relaxed, the thorax passively recoils to its resting size.
During voice production, the rate of recoil is resisted through incremental relaxation of
the muscles of inspiration and through contracting the muscles of the abdominal cavity,
which oppose thoracic recoil. This phenomenon is referred to as respiratory support and
is believed to be the most efficient mechanism for the regulation of subglottic pressure.
However, during all types of voice production, increases in forces of vocal-fold
adduction, which resist air escape and overclose the larynx, also can be used to increase
subglottal pressure, and with it, the volume of the sound source. This mechanism for
increasing subglottal pressure is believed to be inefficient and may result in excess
muscular fatigue through hypercontraction of the TA muscles or LCA muscles or both,
which most often relax during phonation. Overclosure states, through a combination of
hypercontraction of the intrinsic and extrinsic laryngeal musculature, can be used to
augment the degree of laryngeal closure, affect the length of the closure phase during
vibration, and alter the shape of the resonating vocal tract. Thus they affect the sound
spectrum through altering the sound source as well as the shape of the vocal tract.
32. Finally, laryngeal tension for frequency of vibration and pitch control is under voluntary
regulation. Regulation of tension should occur primarily through the action of the CT
muscles. CT muscle contraction results in increased vocal-fold and vocal-ligament
tensions by elongating or stretching the vocal fold. In addition, CT contraction results in a
reduction in vocal-fold mass available to participate in vibration through thinning of the
vocal cover as it is elongated. Both these actions result in pitch elevation. However, the
vocal folds can be tensed and maintained in an artificially thick state. This will result in
alterations of the vibratory patterns with prolonged closure. This prolonged closure phase
will alter the sound source and may produce desirable harmonic characteristics. These
intensified harmonics are more easily amplified by the vocal tract, and the singer's
formant region is boosted. Because of the boost in this region, the sound is preferentially
distinguished as human and is enjoyable. This phenomenon is frequently used by female
commercial vocalists as they attempt to sing in a relatively high-pitched, robust voice. It
is referred to as belting. During belt voice production, a bright brassy sound is produced
at the expense of laryngeal and cervical muscle hypercontraction (14).
33. Vocal Performance Styles
34. People perform by using both the speaking and singing voice. As covered in the last
section, these sounds are produced by using the same anatomic and physiologic
principles. The successful performer must be able to manipulate both the sound source
and the resonating vocal-tract characteristics to produce sound of the desired style.
35. Regardless of style, voices can be categorized by the range of pitches they can produce.
The average person can produce pitches over a 12- to 30-musical note range. For the
male voice, the average speaking vocal pitch hovers around 120 hertz, and for the female,
approximately 200 hertz. The lowest note that a person can produce is frequently four to
five notes below this average pitch range. Within individual people, however, significant
variations are found in average pitch, their highest and lowest pitch capability and their
overall pitch range. In total, these characteristics of voice, average pitch, and pitch range
are described as the vocal profile. Men and women usually exhibit vocal profiles either
higher or lower than the average pitch for their gender. For men, the lowest voices in
classical singing are termed bass voices, the medium pitched voices are termed baritone
voices, and the higher voices are termed tenor voices. In women, the lower voices are
termed contralto or alto voices, whereas the higher voices are termed soprano voices (5).
36. Voice classifications are determined by several factors. These factors include the absolute
pitch range, timbre characteristics, and vocal or vibratory break points within the voice.
As stated previously, vibratory frequency or pitch of voice is proportional to the tension
within the vibratory vocal fold and the mass of the vocal fold available to participate in
vibration. The mass of our vocal folds is a physical characteristic within each of us. We
then manipulate pitch (frequency of vibration) by adjusting tension with the vocal fold.
Tension can be adjusted in two ways. Tension is adjusted primarily by contraction of the
CT muscle, which results in anterior displacement of the anterior commissure of the
larynx. As the vocal folds are firmly attached to the anterior commissure, they are
stretched forward as the anterior commissure is displaced anteriorly. This action tenses
the vocal fold. As the vocal fold is stretched from anterior to posterior, like any rubber
band, it will be reduced in inferior to superior thickness. Thus, the mass available to
participate in vibration will be reduced. Therefore vibratory frequency will be influenced
by the increase in tension and the relative reduction in vertical mass. This action is
regulated through coordinated action of the TA muscles and the CT muscles. The
coordinated vocal user and particularly the vocal professional learn to control their vocal
mechanism efficiently so that excess TA muscle contraction is not used to affect pitch.
The vocal folds are set into a position for vibration. The relative tension for the desired
frequency of vibration is set by tone in the CT muscle, which is termed prephonatory
tuning, and then air is passed through the vocal folds, and vibration begins. During the
sound-production phase, the TA muscle relaxes, and the vocal folds are held in a nearly
approximated position by the activity of the interarytenoidius muscle. This activation
pattern has been studied and documented through laryngeal electromyography.
37. Vocal-fold approximation, by the IA muscle, however, is opposed by activity of the CT
muscle. As the CT contracts and the anterior portion of the TA is stretched forward, the
posterior attachment to the arytenoid remains relatively fixed. Because the posterior
border of the cricoid ring and the cricoarytenoid joint are angulated superiorly to
inferiorly, continued unopposed contraction of the CT will lead to lateral displacement of
the arytenoids and the posterior aspect of the vocal fold. As the vocal folds are spread
apart by this action, the glottic width increases and vibration will stop unless the glottic
distance is decreased through coordinated action of the intrinsic laryngeal musculature
(LCA, TA) or the airflow from the lungs is increased. Thus to maintain a continuum of
pitches without allowing for a break in phonation, the coordinated vocal user balances the
desired vocal-fold tension against the adductory forces, so that the vocal folds maintain a
nearly approximated aerodynamic position. In addition, the trained vocal professional is
probably altering the speed of the air flow as well to help merge these vibratory ranges.
38. In singing terminology, these ranges roughly correlate to the chest and head voice range.
The area between these two ranges is termed the mixed voice range. At the beginning and
the end of the mixed range, the notes involved are termed the passagio or passage. These
characteristics points help to determine the voice uses range and quality. In general, male
voices have a smaller mixed voice range than do female voices, and females are
asked/required to sing in their mixed voice range more commonly than are males. Male
basses are usually required to sing below their mixed voice range, whereas tenors are
required to sing above theirs. These passagio points occur at relatively consistent
frequency and are used along with the absolute high and low range to determine the voice
class or type on the bass-to-soprano continuum (5).
39. In general, singing performers can be broken down into two basic types. These are
classical styles and commercial styles of performance. Within the classical and
commercial styles, many subtypes exist. Opera, art song, and legitimate musical theater
are generally considered within the classical styles of vocal production. These performers
have usually had significant amounts of vocal training and attempt to take advantage of
the singer's formant resonatory characteristics to have their voices heard above the
accompanying musical instruments. Within these styles, however, are many different
schools of training techniques, each of which is probably best suited for different
anatomic vocal-tract characteristics. Successful performers will have found a style of
training that is relatively atraumatic for their vocal mechanisms. In addition, within each
of their styles, they will have identified a particular number of vocal roles that they can
learn and perform well. They become known for performing these roles and are sought
out to appear in each one. The unsuccessful performer will often attempt to perform a
role for which he or she is not anatomically or physiologically well suited. This will often
lead to inefficient vocal behaviors and excess vocal trauma.
40. Commercial singing styles are those that do not use the singer's formant to be heard
above the accompanying instrumentation. Gospel, rhythm and blues, country, bluegrass,
pop, rock, and musical theater belting are usually considered the commercial styles of
singing voice production. Often these performers have had little vocal training and may
not even be aware of their absolute voice range. They sing as they talk, with the purpose
of telling a story. Communication of the message through word and song is therefore
critically important to their performance and to the legitimacy of their style. The shape of
the pharynx is not configured to produce a singer's formant, and they use volume with
or without amplification to be heard above the instrumental accompaniment. The
performer's style is dependent on the region in which he or she learned to sing and is
influenced by the type of message he or she wishes to convey.
41. The evolution of music performance demonstrates how these two styles of voice
production developed. As human civilizations grew, history and daily events were often
told through music. The original musicians, therefore, were traveling bards who would
entertain and tell their stories to small groups of people. They would be rewarded through
charitable contributions from the crowd and learned to tell their stories to music that the
local population enjoyed. This was the original form of folk music and persists today
through many styles. During the Middle Ages, humans began to live more commonly in
civilized areas. In addition, musical instruments where being developed. As such, musical
composers began to develop music for many instruments to perform simultaneously.
These pieces were often combined with human voices. As the number of musical
instruments increased and the performance halls enlarged to accommodate larger
audiences, the vocal performers needed to develop a technique that would allow their
voices to carry to the back of the performance hall and be heard above the musical
accompaniment. The call voice or the singer's formant was a natural way to accomplish
this requirement, and within Europe, during the Middle Ages, many different schools of
musical education developed in the different regions to train performers in these different
styles (15). The common goal among these schools was the production of a voice that
would rise above the musical instruments because electrical amplification had not yet
been developed.
42. In folk music, these performers did well as long as they kept their performance venues
small. However, with the birth of the recording industry in the early to middle portion of
the 20th century and continued urbanization, the performance venues for this type of
music grew. In addition, electrical amplification was developed. These amplification
devices were built into the musical instruments but not into the vocal instrument.
Therefore performers had to learn how to amplify their voices or to produce a loud voice
to be heard over the accompaniment. Successful performers learned how to do this
efficiently by controlling the volume of voice use and applying appropriate electrical
amplification to preserve their voices.
43.
Chapter 166

1. Metode rekonstruksi manakah (jika dimungkinkan) yang lebih diutamakan untuk sebagian besar
defek minor?
a. Skin graft
b. Composite graft
c. Primary closure
d. Healing by secondary intention
e. Regional flap

2. Flap yang mana yang biasanya diindikasikan untuk defek yang besar pada bagian pipi tengah sampai
atas?
a. Horizontal advancement flap only
b. Cervicofacial rotation flap only
c. V to Y advancement closure
d. Primary closure
e. Webster’s 30% transposition flap

3. Tipe skin graft manakah yang paling bermanfaat dalam memperbaiki defek pada kulit wajah yang
berukuran kecil sampai sedang?
a. Composite graft
b. Split-thickness graft
c. Punch graft
d. Full-thickness graft

4. Flap manakah yang digunakan pada defek berukuran sedang di regio dahi?
a. Horizontal advancement flap
b. O to T rotation flap
c. O to Z rotation flap
d. All of the above

5. Apakah yang paling penting dalam memilih rekonstruksi untuk pasien?


a. Harapan pasien tentang proses rekonstruksi
b. Opini dokter tentang aspek estetik yang optimal
c. Biaya rekonstruksi
d. Permintaan keluarga pasien untuk mengembalikan penampilan sebelumnya

6. Metode rekonstruksi apakah yang paling sering digunakan pada full-thickness defect pada bibir
bawah yang lebih dari satu pertiga panjang bibir?
a. Abbe flap
b. Karapandzic flap
c. Estlander flap
d. Primary closure

7. Metode penutupan manakah yang memberikan warna dan tekstur yang sesuai untuk rekonstruksi
wajah?
a. Regional flap
b. Local flap
c. Split-thickness skin graft
d. Full-thickness graft

8. Manakah diantara defek di bawah ini yang paling reasonable untuk sembuh dengan secondary
intention?
a. Nasal alar defect
b. Defek kelopak mata bawah
c. Defek bibir dekat vermilion
d. Defek kecil pada kanthus medial

Chapter 167

1. Manakah dari substansi di bawah ini yang berperan sebagai tempat penyimpanan energi regangan
pada kulit selama masa deformasi kulit?
a. Kolagen
b. polilaktat
c. Fibronectin
d. Glikosaminoglikan

2. Manakah di bawah ini yang merupakan senyawa biosolid paling elastic secara linier?
a. Kolagen
b. Elastin
c. Retinakulum
d. Fibronectin
3. Istilah apakah yang paling tepat menjelaskan tentang penurunan tenaga yang diberikan terhadap
waktu, yang diperlukan untuk meregangkan kulit untuk menimbulkan deformasi panjang?
a. Biological creep
b. Mechanical creep
c. Stress relaxation
d. Time dependent deformation

4. Kekuatan mekanik pada deformasi kulit ditransfer kepada membran sel melalui salah satu struktur
di bawah ini?
a. Serabut kolagen
b. Elastin
c. Glikosaminoglikan
d. Kompleks adhesi

5. Dewasa ini, material biokompatibel mayor untuk tissue expander adalah?


a. Karet silikon
b. Poliurethane
c. Polipropilene
d. Acrilic

6. Manakah desain implant di bawah ini yang memberikan persentil ekspansi kulit terbesar pada
volume implan yang sama?
a. Circular
b. Rectangular
c. Crescentic
d. Cylindrical

7. Manakah dari region di bawah ini yang paling terbatas untuk tissue expansion?
a. Pipi
b. Dahi
c. Kulit kepala
d. Wajah

8. Manakah diantara faktor di bawah ini yang paling tepat untuk pemilihan expander base area untuk
menutup defek?
a. 1,5
b. 2,5
c. 3,5
d. 5,0

9. Hematoma di sekeliling implant paling tepat ditangani dengan?


a. Aspirasi dengan jarum dan decompression dressing.
b. Overinflasi implan
c. Membiarkan terbentuknya hematom
d. Evakuasi hematom dan pengangkatan implan

10. Rasio komplikasi untuk tissue expander pada kepala dan leher berkisar antara
a. 5% - 7%
b. 10% - 15%
c. 40% - 50%
d. 65% - 70%
Chapter 168

1. Kriteria scar yang “ideal” adalah salah satu di bawah ini, kecuali?
a. Berbeda dengan kulit sekelilingnya
b. Warna sesuai dengan warna kulit sekelilingnya
c. Tegak lurus terhadap garis garis tekanan kulit
d. Berbentuk sinus tanpa ada garis lurus

2. Manakah di antara pernyataan di bawah ini yang benar?


a. Semua scar dapat diperbaiki dengan pembedahan
b. Keberhasilan perbaikan scar bergantung kepada harapan pasien
c. Perbaikan scar tidak boleh dilakukan kurang dari 6 bulan setelah luka terjadi
d. Diperlukan prosedur yang bertahap untuk hasil yang optimal

3. Saat melakukan perbaikan scar, dokter bedah harus melakukan hal dibawah ini kecuali
a. Mengikuti relaxed skin tension line dan kontur natural wajah pasien ketika
merencanakan incisi
b. Membersihkan semua jaringan parut yang ada di lapisan dalam luka
c. Memperkirakan ketebalan lapisan dermis dan epidermis.
d. Menghindari melewati facial aesthetic unit junction dengan menggunakan alat yang
sesuai
4. Manakah teknik di bawah ini yang paling tepat untuk memperbaiki dan mampu menyamarkan luka
bekas irisan dari tragus ke comisura oris?
a. Eksisi fusiform
b. Single large W plasty
c. Geometric broken line closure
d. Ekspansi jaringan dan reposisi scar di bawah margo mandibula

5. Sebuah jaringan parut yang terbentuk karena penyembuhan yang buruk pada incisi ethmoidectomy,
paling tepat diperbaiki dengan?
a. Abrasi kulit
b. Eksisi fusiform
c. Multiple Z-plasty
d. Running W-plasty

6. Panjang aktual pada Z-plasty dipengaruhi oleh faktor berikut, kecuali?


a. Sudut antara lateral dan central limbs
b. Elastisitas kulit sekeliling
c. Sudut antara lateral limb dengan relaxed skin tension line terdekat
d. Jumlah kulit yang tersedia untuk lateral Z plasty

7. Manakah pernyataan di bawah ini yang tepat?


a. Trauma abrasi kulit dapat mengaktivasi kembali lesi akibat herpes simplex
b. Untuk mendapatkan hasil optimal harus dilakukan abrasi kulit yang dalam sampai
dengan lapisan reticular dermal.
c. Luka superficial, seperti abrasi kulit, epitelialisasi akan leibh cepat terjadi bila dibiarkan
mengering
d. Kulit yang terabrasi akan mengalami re-epitelialisasi menggunakan substansi dari lapisan
papiler kulit.

8. Setelah abrasi kulit pada pipi, pasien mengalami lesi kecil multipel dengan penampakan seperti
mutiara putih pada area dilakukannya abrasi. Manajemen awal yang tepat dilakukan adalah?
a. Mengulangi abrasi kulit pada area tersebut
b. Eksisi fusiform pada pada lesi tersebut dengan primary closure
c. Melakukan pengangkatan pada lesi tersebut dengan scalpel no11
d. Membersihkan daerah tersebut dan menutup dengan antibiotic ointment

9. Manakah di bawah ini yang bukan merupakan komplikasi dari injeksi corticosteroid?
a. Atrofi kulit dan subkutan
b. hipopigmentasi
c. teleangiectasis
d. terbentuk stria
10. Prosedur Z plasty dengan sudut 45o secara teoritis akan menimbulkan perpanjangan scar sebesar
a. Kurang dari Z-plasty dengan sudut 60 derajat
b. Sekitar 75% panjang tambahan
c. Sekitar 100% panjang tambahan
d. Sekitar 150% panjang tambahan
Chapter 169

1. Pilihan cover flap untuk defek yang besar pada permukaan hidung adalah
a. Converse scalping flap
b. Midline forehead flap
c. Full-thickness skin graft
d. Cheek rotation flap

2. Material yang paling ideal untuk full-thickness defect pada hidung adalah?
a. Split-thickness skin graft
b. Naso-labial flap
c. Flap untuk kulit mucosa septum dan vestibular
d. Turnover flap of scar

3. Tujuan utama dari rekonstruksi nasal adalah


a. menyembuhkah luka
b. mengubah flap besar menjadi defek yang dapat direduksi secara sekunder
c. Mengembalikan kontur normal hidung
d. Menegakkan penopang untuk nasal bridge

4. Komplikasi vascular pada rekonstruksi nasal paling sering terjadi saat


a. Kulit terluka karena x-ray
b. Pasien dengan riwayat merokok
c. Forehead flap tidak terposisi dengan tepat pada midline
d. Forehead flap terlalu sempit

5. Skin graft merupakan pengganti yang tepat untuk


a. Nasal lining
b. Menutupi kulit pada ujung hidung
c. Menutupi dua pertiga atas kulit
6. Untuk memastikan vaskularisasi yang bagus pada forehead flap, maka harus didesain
a. Dengan basis yang sempit termasuk vasa axial
b. Dengan basis yang lebar termasuk arteri supratrochlearis
c. Menyilang dahi secara oblique

7. Nasolabial merupakan material pengganti yang tepat untuk


a. Dorsum nasal
b. Ujung nasal
c. Sub unit alar

8. sub unit topografik dari hidung meliputi di bawah ini kecuali


a. dorsum
b. puncak/ujung
c. dinding lateral
d. ala
e. Hemi nose
Chapter 170

1. Manakah di bawah ini penjelasan paling tepat untuk infiltrasi carian dan sel pada otot ekstraokular
dan struktru retrobulbar pada dysthyroid opthalmopathy?
a. Compromise pada vena retina
b. Blokade limfatik orbita
c. Peningkatan populasi sel adipose
d. Deposisi komplek antibody-reseptor yang abnormal

2. Gangguan visual yang serius terjadi pada berapa persen pasien dengan dysthyroid opthalmopathy
a. 1%
b. 5%
c. 10%
d. 20%

3. Manakah tes di bawah ini yang paling tepat untuk diagnosis untuk adanya dysthyroid
opthalmopathy
a. Hertel exopthalmetry
b. Orbital B-scan ultrasound
c. CT scan axial
d. Thyroid scan

4. Manakah dosis harian steroid di bawah ini yang diberikan untuk teknik dekompresi orbita?
a. 10-20 mg
b. 40-60 mg
c. 80-120 mg
d. 150-200 mg

5. Manakah di bawah ini yang memberikan manfaat terbesar pada teknik dekompresi orbital inferior?
a. Mudah diakses
b. Risiko diplopia kecil
c. Frekuensi dysesthesia post operasi rendah
d. Perlu volume besar untuk dekompresi

6. Pada prosedur dekompresi orbital medial, manakah landmark yang paling sering digunakan untuk
delineasi ektensi posterior dari reseksi tulang?
a. Fovea ehtmoidalis
b. Cribiform plate
c. Trochlea m.obliquus superior
d. Arteri ethmoidalis posterior
7. Proses pembedahan orbita dan kelopak mata pada dysthyroid opthalmopathy dilakukan dengan
urutan prosedur sebagai berikut
a. Dekompresi, kelopak mata, strabismus
b. Kelopak mata, strabismus, dekompresi
c. Strabismus, kelopak mata, dekompresi
d. Dekompresi, strabismus, kelopak mata

8. Dekompresi maksimum orbita pada dysthyroid opthalmopathy secara umum tidak melebihi
a. 1-2 mm
b. 3-5 mm
c. 5-7 mm
d. 7-9 mm

9. Manakah di bawah ini yang paling dipertimbangkan sebagai komplikasi post operasi yang paling
mengganggu penglihatan pada dekompresi orbita
a. Exposure keratitis
b. Oclusi arteri retina
c. Entrapment otot
d. Dislokasi lensa

10. Hematom retrobulbar yang terjadi pasca dekompresi orbita, paling baik ditangani secara cepat
dengan
a. Pembedahan untuk evakuasi hematom
b. Lateral canthotomy
c. Aspirasi kamera okuli anterior
d. Pemberian manitol intravena
Chapter 171

1. Percabangan terminal pada cabang dari nervus facialis termasuk di bawah ini kecuali
a. Temporal
b. Zygomatic
c. Buccal
d. Mandibular
e. Digastric

2. Nucleus nervus facialis yang merupakan asal dari nervus facialis terletak di
a. Angulus pontocerebellaris
b. Pons
c. Medulla
d. Canalis auditoris interna
e. Genu pertama di temporal pons

3. Jika pasien mengalami paralysis facialis, tindakan segera yang harus dilakukan oleh dokter adalah
a. Mempertimbangkan segala tindakan untuk memperbaiki kondisi anatomis
b. Memastikan mulut masih dapat berfungsi dengan baik
c. Melindungi mata
d. Melakukan evaluasi menyeluruh dengan MRI dan audiogram
e. Melakukan dekompresi nervus facialis

4. Dalam mempertimbangkan dilakukannya crossover technique, kondisi di bawah ini harus terpenuhi
kecuali?
a. Cedera nervus facialis yang reversibel
b. Fungsi mimetic intak
c. Fungsi motor end plate intak
d. Fungsi nervus sebelah proksimal intak
e. Fungsi nervus sebelah distal intak

5. Crossover technique yang memberikan hasil paling reliable adalah?


a. 7 to 7
b. 7 to 8
c. 7 to 10
d. 7 to 11
e. 7 to 12

6. Teknik transposisi otot dapat dipertimbangkan berdasarkan alasan berikut kecuali


a. Kondisi neuromuscular wajah tidak intak
b. Hilangnya motor end plate pada nervus facialis minimal tiga tahun
c. Mengorbankan nervus cranialis yang lain
d. Inervasi nervus trigeminus pada musculus temporalis dan musculus maseter tidak lagi
intak
e. Cedera nervus facialis reversibel

7. Teknik yang sederhana namun efektif untuk melindungi mata adalah


a. blepharoplasty
b. browlift
c. spring implant
d. gold implant
e. tarsorrhaphy
Chapter 172

1. Proyeksi lateral jaringan lunak di gonion harus lebih besar dari


a. Proyeksi lateral zygomaticus
b. Proyeksi bilateral dari jaringan lunak leher
c. Lebar horisontal di antara temple mounds
d. Lebar bi-zygomatic

2. Pendalaman angulus nasofrontalis secara efektif akan


a. Meningkatkan rotasi nasal
b. Memperkecil panjang nasal
c. Meningkatkan poryeksi nasal
d. Mempersempit jarak diantara dua xanthus

3. Jarak diantara dua xanthus yang ideal seharusnya sama besar dengan
a. Lebar basis nasal
b. Jarak inter palpebra
c. Satu setengah kali jarak diantara dua pupil
d. Semua di atas benar

4. Angulus nasolabialis secara langsung berkaitan dengan


a. Derajat rotasi nasal
b. Derajat proteksi nasal
c. Pengukuran panjang hidung
d. Pengukuran panjang bibir atas
5. Metode paling optimal untuk memeriksa proyeksi nasal tip adalah dengan mengukur jarak antara
a. Subnasal ke nasal tip defining point pada profile view
b. Garis glabela-pogonion ke tip defining point
c. Sulcus alar ke tip-defining point pada profile view
d. Subnasal ke vermilion border bibir atas

6. besar sudut optimal untuk collumelar show adalah


a. 0 – 1 mm
b. 1 – 2 mm
c. 2 – 4 mm
d. 4 – 6 mm

7. Hubungan yang seperti apakah yang ideal antara bibir atas dan bibir bawah terhadap garis subnasal-
pogonion?
a. Kedua bibir terletak lebih posterior terhadap garis tersebut dengan bibir bawah yang
lebih posterior
b. Bibir atas lebih anterior dan bibir bawah lebih posterior terhadap garis tersebut
c. Bibir atas lebih posterior dan bibir bawah lebih anterior terhadap garis tersebut
d. Kedua bibir terletak lebih anterior terhadap garis tersebut dengan bibir atas yang lebih
anterior

8. Hubungan occlusal yang normal dapat dideskripsikan sebagai


a. Cuspis mesiobuccal pada dens molar 1 mandibula dengan sulcus buccalis pada dens
molar 1 maxila
b. Cuspis mesiobuccal pada dens molar 1 mandibula dengan cuspis mesiobuccal pada dens
molar 1 maxila
c. Cuspis mesiobuccal pada dens molar 1 maxilla dengan sulcus buccalis pada dens molar 1
mandibula
d. Cuspis mesiobuccal pada dens molar 1 maxilla dengan permukaan distal dens molar 1
mandibula

9. Pengukuran angulus mentocervicalis bertujuan untuk


a. Evaluasi hubungan antara dagu dan leher dengan anterior facial profile
b. Evaluasi hubungan antara dagu dengan submental profile
c. Menentukan keseimbangan antara sepertiga bawah wajah dengan kedalaman cervical
d. Semua di atas benar

10. Sistem segitiga estetik pada analisis porporsi wajah, yang menentukan hubungan antara massa
estetik pada dahi dan lainnya melibatkan pengukuran pada
a. Angulus nasofrontal, angulus nasomaksilar, angulus nasolabial, dan angulus
mentocervical
b. Angulus nasofacial, angulus nasofrontal, angulus nasolabial dan angulus mentocervical
c. Angulus nasofacial, angulus nasomental, angulus nasolabial dan angulus mentocervical
d. Angulus nasofrontal, angulus nasofacial, angulus nasomental dan angulus mentocervical
Chapter 173

1. Manakah pernyataan di bawah ini yang tepat terkait dengan fotodokumentasi


a. Foto pasien bukan merupakan salah satu data pasien
b. Foto digunakan untuk edukasi pasien dan informed consent
c. Dokter harus mendapatkan consent pasien untuk bisa mengambil foto dan menyimpan
foto pasien dalam rekan medis
d. Foto merupakan salah satu alat untuk mendemonstrasikan hasil dari tindakan bedah
tertentu

2. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam pengambilan foto, maka dokter harus
a. Menggunakan lensa single refleks 35 mm untuk melihat, focus dan mengambil gambar
pasien, serta menggunakan pengaturan manual untuk mendapatkan foto yang standar.
b. Menggunakan lensa single refleks 35 mm dengan focus otomatis, built-in-flash dan lensa
telephoto
c. Menggunakan kamera 35 mm dengan focus manual dan lensa kualitas tinggi 90 mm –
110 mm.
d. Menggunakan kamera dengan lensa single refleks 35 mm dengan pencahayaan yang
bervariasi

3. Penggunaan rasio reproduksi lensa


a. Menjamin bahwa foto pre operasi dan post operasi pasien tidak akan bervarias dalam
porporsi sehinga foto yang dihasilkan akan konstan
b. Paling signifikan dengan lensa autofokus
c. Digunakan untuk menjamin presisi dan konsistensi jarak antara subyek dengan lensa
d. Harus digunakan dengan setting yang berbeda-beda untuk menjamin variabilitas.

4. Apakah peranan utama dari pencahayaan dalam medical photography


a. Penggunaan ring-flash unit ideal untuk fotografi wajah karena dapat mengeliminasi
fenomena red-eye dan bayangan yang tidak diinginkan
b. Ring light pada lensa, strobe flash unit, dan sumber pencahayaan tunggal paling sering
digunakan untuk mendapatkan hasil foto dengan kualitas tinggi
c. Keseimbangan antara dua sumber cahaya dengan atau tanpa lighting assesories dapat
mengeliminasi bayangan yang tidak diinginkan dan menghasilkan foto yang akurat
d. Bayangan yang tidak diinginkan paling baik dieliminasi dengan penggunaan strobe-flash
unit

5. Faktor apakah yang paling utama yang dipertimbangkan untuk memilih background pada foto
pasien?
a. Background medium-blue paling sering digunakan untuk melengkapi skin tone
b. Background hitam atau putih lebih diutamakan pada pasien afrika-amerika
c. Agar tidak terlalu mencolok, background harus merupakan warna yang solid tanpa
struktural desain yang jelas dan tidak ada hal tertentu yang dapat mengalihkan
perhatian dari profil pasien
d. Bila dokter memfoto lebih dari satu bagian tubuh, maka harus menggunakan
background yang sama
6. Kriteria apakah yang harus diikuti oleh fotografer agar pemosisian pasien tepat
a. Semua benda artifisial seperti kosmetik dan perhiasan harus dilepaskan pada saat
pengambilan foto preoperasi dan post operasi
b. Rambut pasien harus disibakkan agar wajah terlihat jelas
c. Dokter harus menaati pasien bila pasien tidak mau menyibakkan rambut untuk
mengekspose muka

d. Bagian tubuh tertentu yang akan dilakukan tindakan bisa di-highlight dengan
pemosisian yang tepat dan bervariasi.

7. Pernyataan manakah yang tepat menggambarkan pemilihan film dalam fotografi medis?
a. Film cetak lebih diutamakan karena dapat memberikan referensi yang bermakna dalam
ruang operasi
b. Kodachrome 25 merupakan film yang ideal digunakan dalam klinis karena warna dan
ketahanan serta pemrosesan yang cepat
c. Echtachrome 100 atau 64 merupakan pilihan yang praktis karena kualitas yang superior
dan pemrosesan yang mudah
d. Penggunaan film yang sama untuk pre dan post operasi merupakan hal yang esensial

8. Manakah pernyataan di bawah ini yang tepat


a. Komitmen untuk mengutamakan detail pada pemosisian pasien dalam setiap foto
merupakan komponen utama untuk memastikan kualitas foto
b. Dokter harus meminta consent pasien untuk memfoto dan menerima bila pasien
menolak untuk difoto
c. Ketika fotografer memberikan perhatian kepada detail, maka akan sangat jarang sekali
hasilnya akan mengecewakan
d. Fotografi yang terstandarisasi dan presisi diperlukan untuk membandingkan kondisi pre
dan post operasi

9. Manakah pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan video imaging pada bedah plastik wajah?
a. Video imaging dapat memberikan ekspektasi yang realistic untuk prosedur bedah
tertentu. Membuat pasien mengetahui kelebihan dan kekurangan dari suatu metode
pembedahan dan dapat mencegah harapan yang berlebihan dari pasien
b. Mendapatkan video yang bagus memerlukan perhatian yang lebih pada detail
pencahayaan, background dan posisi pasien. Sama seperti pada fotografi tradisional.
c. Pasien dewasa ini lebih kompleks dan sering berharap untuk mengetahui perubahan apa
yang terjadi padanya setelah operasi
d. Dokter harus memberikan bagaimana gambaran wajah pasien setelah operasi.
Chapter 174

1. Manakah kondisi psikiatris di bawah ini yang paling sering ditemukan pada pasien yang
menginginkan operasi bedah wajah
a. Paranoid schizophrenia
b. Gangguan kepribadian
c. Gangguan bipolar
d. Depresi mayor
e. Sociopath

2. Pasien teridentifikasi neurotic. Untuk menjaga hubungan yang baik dengan pasien ini, apa yang
harus dilakukan oleh dokter bedah?
a. Bersikap tegas dan menjaga aturan
b. Bersikap pasif dan menuruti semua keinginan pasien
c. Bersikap sabar dan yakin
d. Mengabaikan kondisi neurosis pasien karena sebagian besar pasien neurosis sadar akan
kelainan mereka dan dapat menjaga situasi
e. Menolak bekerja sama, karena kondisi yang stres dapat menimbulkan kondisi delusional

3. Pasien yang membuat dokter bedah merasa malu-malu seharusnya


a. Dirujuk ke psikiater
b. Menolak untuk membedah karena bisa menimbulkan masalah
c. Menerima untuk membedah karena hal tersebut hanyalah impresi awal yang akan
dapat diatasi kemudian hari
d. Meminta datang lagi pada interview selanjutnya
e. Merujuk ke ahli bedah plastik lain

4. Pada periode postoperasi, persentase kondisi psikiatrik ini cukup besar dialami oleh pasien
a. Psikosis
b. Depresi
c. Merasa marah terhadap dokter bedah
d. Ingin bunuh diri
e. Euforia

5. Pada visite post operasi, pasien menunjukkan ekspresi ketidak puasan terhadap hasil pembedahan
estetik yang dijalaninya. Namun sebenarnya keluhan ini adalah keluhan yang minor dan temporer.
Apa yang sebaiknya dilakukan dokter bedah plastik tersebut?
a. Menghilangkan keluhan tersebut
b. Mengabaikan keluhan tersebut
c. Membiarkan pasien mengekspresikan perasaannya
d. Meminta maaf kepada pasien dan menawarkan re-operasi
e. Mengganti biaya operasi pasien

6. Pada saat interview, dokter mendapati bahwa pasien yang pro-operasi pernah mendapat perawatan
psikiater. Apa yang seharusnya dilakukan dokter?
a. Menolak pasien tersebut
b. Menerima untuk mengoperasi pasien tersebut karena hal itu merupakan riwayat
penyakit dahulu saja
c. Menawarkan pasien untuk evaluasi dan pengobatan ke psikiater
d. Menunda operasi sampai pasien berkonsultasi dengan psikiater
e. Meminta pasien untuk re-evaluasi setelah berkonsultasi dengan psikiater.

7. Kelainan psikiatrik manakah yang merupakan kontraindikasi kuat untuk bedah estetik?
a. Paranoid skizofrenia
b. Obsesif kompulsif disorder
c. Depresi mayor
d. Bipolar disorder
e. Neurosis

8. Pertahanan paling efektif untuk mengatasi ketidakpuasan pasien adalah dengan


a. Membuat dokumentasi video setiap kunjungan dan proses pembedahan
b. Meminta setiap pasien preoperasi untuk mendapatkan psychiatric clearance
c. Menjaga komunikasi yang baik dan attitude yang baik
d. Tidak mengoperasi pria atau wanita kurang dari 20 tahun atau lebih dari 0 tahun
e. Meminta pasien untuk menjalani prosedur bedah minor terlebih dahulu untuk melihat
respon mereka terhadap stress pembedahan.
Chapter 175

1. subunit anatomis estetik pada hidung


a. Terbentuk karena perubahan pasca rhinoplasty
b. Mudah ditentukan batas-batasnya
c. Memberikan guideline pada prosedur rekonstruksi
d. Dapat diidentifikasi dengan palpasi bimanual
2. Ketebalan lapisan kulit dan subkutan yang bervariasi
a. Sering memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mengembalikan ko kondisi yang
”normal” setelah rhinoplasty
b. Terbentuk karena ada glandula sebasea di puncak hidung
c. Harus di samakan pada saat rhinoplasty
d. Memerlukan reduksi os nasal pada rhinoplasty

3. Bidang jaringan yang ideal untuk diseksi pada rhinoplasty terletak di


a. Di bawah lapisan submukosa-aponeurosis
b. Di antara dua lapisan jaringan subkutan
c. Di lapisan intermediet subdermal
d. Di atas lapisan submukosa-aponeurosis sistem

4. Osteotomy lateral pada rhinoplasty


a. Harus dibatasi pada tulang nasal
b. Diciptakan secara primer pada processus asecendens os maxilla
c. Dilakukan setinggi concha media
d. Akan paling sukses bila semua periosteum diangkat terlebih dahulu

5. Penempelan margo cephalic kartilago lateralis superior pada batas caudal os nasal
a. Harus dilakukan disartikulasi dengan lembut selama rhinoplasty untuk mempersempit
bagian sepertiga media hidung
b. Disambungkan oleh jaringan ikat longgat
c. Memiliki cirri yang khas yaitu adanya overlapping kartilago pada tulang
d. Vital untuk dipertahankan selama rhinoplasty

6. Os nasal yang pendek


a. Mempermudah penyempitan nasal dengan osteotomy lateral
b. Biasanya diikuti dengan bony hump yang besar
c. Kontraindikasi untuk osteotomy lateral
d. Menyebabkan sepertiga atas hidung melebar

7. Selama rhinoplasty, kartilago lateralis superior


a. Dibiarkan menempel pada septum melalui jaringan mucopericondrial
b. Dipisahkan dari septum untuk merendahkan margo dorsalnya
c. Menimbulkan ”scroll” pada bagian paling lateral
d. Harus dipangkas setinggi kartilago dorsum yang baru

8. Margo caudal dari septum nasal


a. Paling baik dipisahkan dari membranous septum selama rhinoplasty untuk
memudahkan akses dan mobilitas
b. Ditentukan oleh tiga sudut yang berbeda yang mempengaruhi anatomi hidung
c. Tidak boleh diganggu selama rhinoplasty
d. Menentukan bentuk kartilago lateral bagian bawah sampai ujung hidung

9. Incisi transfiksi komplet


a. Memberikan akses yang lebih baik ke dorsum nasal
b. Membelah septum nasi kartilago menjadi dua bagian
c. Menyebabkan hilangnya support pada puncak hidung
d. Memberikan akses yang lebih baik pada subluksasi kaudal septum nasal

10. Tip-defining-point pada puncak hidung


a. Terbentuk oleh bagian yang paling menonjol pada crus medial
b. Terletak di apex hidung
c. Menunjukkan topografi eksternal terbentuknya scroll
d. Biasanya terletak di bagian paling medial crus lateral

11. Crus intermedius pada cartilage alaris


a. Menunjukkan segmen transisional di antara crus lateral dan crus medial
b. Membentuk tip-defining-point
c. Terletak diantara dome kartilago alaris
d. Menempel pada septum bagian kaudal melalui jaringan ikat longgar

12. Bentuk individual dari kartilago alaris


a. Merupakan faktor utama untuk menentukan pendekatan ideal pada rhinoplasty
b. Biasanya menunjukkan kesimetrisan yang bagus
c. Paling baik dimanipulasi selama rhinoplasty dengan interupsi vertical pada residual-
complete-strip
d. Dipengaruhi oleh karakteristik kulit nasal
Chapter 176

1. Pria 34 tahun datang kepada anda dan meminta dilakukan rhinoplasty karena deformitas yang
tampak jelas. Dia menyangkal adanya riwayat trauma. Pasien tersebut mengatakan bahwa
deformitas tersebut terjadi secara gradual sejak 5 tahun terakhir dan hidungnya sering mengalami
peradangan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan telinga seperti cauli-flower. Langkah anda
selanjutnya adalah
a. Meminta pasien untuk jujur apakah pernah berkarir sebagai pegulat karena deformitas
tersebut jelas sekali karena trauma
b. Menjadwalkan pasien untuk rhinoplasty dalam seminggu
c. Melakukan biopsi pada cartilago septum nasi dan merujuk ke dokter penyakit dalam
d. Menjadwalkan pasien untuk rhinoplasty dan otoplasty pada waktu yang bersamaan
e. Menjadwalkan pasien untuk rhinoplasty, lalu otoplasty dilakukan sebulan kemudian

2. Pasien pre operasi rhinoplasty bertanya, ”tidakkah ada saluran airmata di tempat dokter melakukan
irisan pada tulang? Akankah operasi ini melukainya?”. jawaban anda sebagai dokter adalah
a. ”Anda tidak perlu khawatir tentang hal itu”
b. ”Bila airmata anda terus keluar setelah operasi, biasanya itu karena pembengkakan yang
menyumbat dan seiring waktu akan normal kembali.”
c. “Memang irisan akan dilakukan dekat dengan saluran airmata, jadi agak berbahaya.”
d. ”Itu tidak akan terjadi.”
e. “Biasanya memang akan melukai saluran air mata, tetapi dapat sembuh kembali setelah
beberapa waktu.”

3. Untuk mendapatkan profil dorsum hidung yang lurus setelah rhinoplasty, dokter memanipulasi
kartilago dan tulang di bagian dorsal hidung
a. Dalam garis lurus
b. Lebih rendah di bagian tengah dan lebih tinggi di bagian atas dan bawah
c. Lebih tinggi di bagian tengah dan lebih rendah di bagian atas dan bawah
d. Lebih rendah di bagian atas dan lebih tinggi di bagian bawah
e. Lebih tinggi di bagian atas dan lebih rendah di bagian bawah

4. Fase inisial penyembuhan setelah rhinoplasty akan terjadi sempurna dan dokter mampu menarik
kesimpulan tentang kesuksesan rhinoplasty dalam waktu sekitar
a. 2 hari
b. 2 minggu
c. 6 bulan
d. 1 tahun
e. 6 tahun

5. Manakah pernyataan di bawah ini yang benar untuk septorhinoplasty


a. Jika menggunakan anestesi general, maka tidak perlu anestesi lokat
b. Dosis maksimal lidocaine 5 gram/kgBB untuk dewasa
c. Konsentrasi epinefrin yang sering dipakai dalam anestesi local hádala 1:10.000
d. Rhinoplasty dapat dilakukan lebih mudah dengan memberikan injeksi anestesi
e. Lidocaine 2% dan 5% menjaga anestesi local dalam jangka waktu yang sama

6. Manakah pernyataan di bawah ini yang tepat terkait dengan insisi pada rhinoplasty?
a. Rim-incision dilakukan pada batas caudal nostril
b. Stenosis katup nasal paling sering terjadi pasca incisi intrakartilago dari pada incisi
interkartilago
c. Dengan incisi bipedeled, kartilago lateral bawah dipisahkan dari kulit vestibular dan
mucosa
d. Ketika pendekatan dengan open-structure digunakan, tidak diperlukan incisi transfiksi
untuk mengakses septum
e. Incisi interkartilago digunakan untuk mengakses puncak hidung

7. Atap dorsal hidung yang terbuka


a. Merupakan hasil dari bump-removal
b. Umum terjadi pada saddle nose
c. Ditutup dengan medial osteotomy
d. Ditutup dengan memotong septum bagian dorsal
e. Umum terjadi pada trauma nasal
8. Lateral osteotomy idealnya dimulai dari
a. Dasar apertura piriformis
b. Perlekatan anterior concha nasalis inferior
c. Perlekatan anterior concha nasalis media
d. Sejajar dengan muara sinus maksilaris
e. Sejajar dengan muara sinus spenoidalis

9. Jika pasien rhinoplasty memiliki deviasi septum yang besar, nasal hump yang besar dan dan puncak
hidung yang cukup bagus, maka urutan tindakan pembedahan yang tepat adalah
a. Nasal tip, dorsum, septum
b. Nasal tip, septum, dorsum
c. Dorsum, septum, Nasal tip
d. Septum, Dorsum, Nasal tip
e. Dorsum, Nasal tip, septum

10. Ketika osteotomy medial, lateral dan intermedia diperlukan selama rhinoplasty, maka urutan
pelaksanaannya yang paling tepat adalah
a. Lateral, Medial, Intermediate
b. Medial, Intermediate, Lateral
c. Lateral, Intermediate, Medial
d. Intermediate, Lateral, Medial
e. Medial, Lateral, Intermediate
Chapter 177

1. Kontraindikasi relative untuk rhinoplasty external adalah


a. Riwayat reduksi alar base sebelumnya
b. Riwayat rhinoplasty external sebelumnya
c. Riwayat alotomy
d. Hidung yang terlalu menonjol
e. Scar di dorsum nasal

2. Manakah kondisi di bawah ini yang merupakan komplikasi paling umum dari rhinoplasty?
a. Kerusakan pada batas caudal crus medial
b. Nekrosis flap
c. Perdarahan
d. Penonjolan pada alar rim
e. Infeksi
3. Manakah di bawah ini yang merupakan kontra indikasi relatif untuk sutured-in-place-shield-shaped
tip graft?
a. Rhinoplasty revisi
b. Kulit hidung yang tebal
c. Puncak hidung yang over projected
d. Puncak hidung ptotic
e. Kulit hidung yang tipis

4. Sutured-in-place-shield-shaped tip graft dapat memberikan


a. Proyeksi puncak hidung
b. Konfigurasi puncak hidung bidomal
c. Rotasi puncak hidung
d. Menutupi puncak hidung yang asimetris
e. Semua di atas benar

5. Pendekatan pada rhinoplasty terbuka sering mengganggu mekanisme penyokong yang diberikan
oleh
a. Ligamen interdomal
b. Kulit hidung
c. Crus lateral
d. Crus medial
e. Hubungan antara crus lateral dan crus medial

6. Manakah di bawah ini yang menurunkan support pada puncak hidung


a. Incisi Killizn
b. Incisi marginal
c. Reduksi alar base
d. Incisi full transfiksi
e. Incisi kolumelar

7. Pendekatan rhinoplasty terbuka menggunakan kombinasi incisi


a. Marginal dan interkartilago
b. Marginal dan midkolumelar
c. Interkartilago dan midkolumelar
d. Transkartilago dan midkolumelar
e. Rim dan midkolumelar

8. Manakah pernyataan di bawah ini yang benar terkait collumelae struts


a. Meningkatkan rotasi puncak hidung
b. Terletak di belakang crus media
c. Sering terjadi resorpsi
d. Dapat memperkuat crus intermedia
e. Sering terjadi displacement
9. Manakah di bawah ini yang merupakan mekanisme penyokong minor dari hidung manusia
a. Ukuran, bentuk, dan resilience kartilago lateral inferior
b. Jaringan fibrous pada crus medial ke batas kaudal septum nasal
c. Jaringan fibrous pada margo cephalic dari crus lateral ke batas caudal kartilago lateral
atas
d. Ligamen interdormal

10. Manakah di bawah ini yang tepat terkait dengan injeksi kenalog post operasi
a. Injeksi dilakukan di subdermal
b. Konsentrasi yang diberikan 40mg per ml
c. Injeksi dilakukan setiap minggu sekali
d. Injeksi dilakukan di sepanjang dorsum nasal
e. Terkait dengan risiko peningkatan infeksi
Chapter 178

1. Faktor yang paling penting dalam menentukan perbaikan post operasi nasal tip adalah
a. Teknik bedah yang digunakan
b. Kemampuan penyembuhan individu tersebut
c. Anatomi kartilago alaris dan kulit yang menutupi
d. Pendekatan insisional yang dipakai

2. Penyokong mayor pada nasal tip, kecuali?


a. Kekuatan, ukiran dan kontur cartílago alaris
b. Septum pars membranasea
c. Perlekatan crus medial pada septum
d. Perlekatan kartilago lateralis superior kepada septum

3. Dalam persiapan osteotomy lateral, lidocaine 1% (Xylocaine) dengan epinephrine disuntikkan di


sebelah lateral sampai medial dari procesus ascendens os maxilla dengan tujuan untuk
a. Mengelevasi perisoteum interna dan externa secara hidrolik
b. Menghilangka rasa nyeri
c. Melindungi apparatus lakrimalis dari perlukaan
d. Menimbulkan vasokonstriksi di sepanjang tempat dilakukannya osteotomy

4. Menjaga residual strip tetap intak selama operasi nasal tip dapat memberikan hasil sebagai berikut
kecuali
a. Resistensi terhadap rotasi kepala
b. Reduksi terhadap interdormal distance selama penyembuhan
c. Memberikan suport pada alar lobule
d. Meningkatkan kemungkinan kesimetrisan seperti sebelum operasi

5. Ketika melakukan jahitan transdormal untuk mendapatkan nasal tip yang sempit, dokter bedah
harus mengikuti langkah-langkah berikut kecuali
a. Membersihkan jaringan interdormal yang berlebihan
b. Menggunakan jahitan matras horisontal untuk menekan crus lateral dan crus medial
kubah hidung
c. Membenamkan jahitan diantara kubah hidung
d. Inkorporasi sudut septum anterior pada jahitan transdormal

6. Tip-defining point pada hidung


a. Menunjukkan resultan reflek cahaya pada bagian kartilago alaris yang paling menonjol
b. Biasa dibentuk oleh crus medial
c. Tidak tampak di pasien berkulit tipis
d. Berperan kecil dalam nasal tip surgery karena hanya merupakan temuan fotografis

7. Indikasi valid untuk menggunakan complete strip approach untuk perbaikan nasal tip adalah
a. Perlunya rotasi nasal tip yang signifikan
b. Kartilago lateralis inferior yang tidak simetris
c. Koreksi hidung yang terlalu menonjol
d. Kartilago yang simetris dan hanya memerlukan reduksi minimal

8. Tetap menjaga residual complete strip setelah perbaikan kartilago alaris dapat memberikan hasil
sebagai berikut kecuali
a. Tendensi untuk menahan rotasi upward
b. Memberikan suport post operasi pada dinding lateral kartilago alaris
c. Memberikan penampakan yang lebih natural
d. Rotasi puncak hidung yang signifikan

9. Komplek jaringan kulit dan subkutan yang ada di dorsum nasal


a. Sering dipertahanka pada rhinoplasty untuk memberikan hasil yang lebih natural
b. Harus dikurangi ketebalannya pada atap hidung
c. Paling baik dipisahkan dari regio lateral os pyramid pada osteotomy lateral
d. Dipisahkan sesuai lapisan masing-masing untuk mendapatkan hail yang lebih baik

10. Nasal tip ptosis post operasi paling baik dihindari dengan
a. Secara rutin memposisikan kartilago
b. Menjahit septum pars membranacea ke septum kartilago kaudal
c. Mempertahankan penyokong nasal tip yang sudah ada
d. Menjahit semua insisi dengan jahitan permanen
Chapter 179
1. Eksisi basis alar tidak diindikasikan pada
a. Rhinoplasty non kaukasian
b. Wide-flaring ala
c. Hidung dengan proyeksi yang menurun
d. Hidung dengan angulasi akut pada alar plane
e. Hidung dengan nasal sill yang prominen

2. Ketika melakukan osteotomy pada hidung yang Sangay Bangkok, kita harus
a. Selalu melakukan osteotomy medial
b. Melakukan osteotomy secara bertahap, dimulai dari sisi kontralateral dari hidung yang
bengkok
c. Melakukan osteotomy secara bertahap, dimulai dari sisi yang sama dari hidung yang
bengkok
d. Selalu melakukan osteotomy intermediate
e. Melakukan teknik high-osteotomy

3. Kartilago yang diradiasi, ketika menggunakan dorsal nasal implant, memiliki karakteristik sebagai
berikut
a. Long-term survival yang baik dengan resorpsi minimal
b. Tekstur dan fiksasi yang baik pada framework tulang
c. Availabilitas yang luas dan aman
d. Infeksi dan extrusion rate yang rendah
e. Memiliki risiko transmisi AIDS

4. Manakah peryataan di bawah ini terkait nasal implant yang benar


a. Implan alloplastik berisiko untuk infeksi dan ekstrusi dalam 10 tahun pertama setelah
prosedur implan
b. Homograf adalah material implan yang merupakan turunan dari tulang pada spesies
yang sama
c. Tulang yang demineralisasi menyebabkan osteoinduksi sehingga resorpsi menjadi
minimal
d. Implan Gore-tex memiliki kontur yang bagus dan diterima dengan baik oleh pasien
e. Cranial bone graft merupakan implan yang paling umum digunakan pada augmentasi
kosmetik pada hidung non kaukasian

5. Manakah di bawah ini yang merupakan karakteristik hidung non kaukasian


a. Nostril terorientasi vertikal
b. Nasal spine terlihat jelas
c. Cartílago puncak hidung tebal
d. Kulit hidung relatif tabal
e. Tulang hidung panjang dan tebal

6. Pasien rhinoplasty pada usia tua


a. Biasanya mencari perubahan mayor pada kontur hidung
b. Secara psikologis lebih sulit pendekatannya dibanding dengan pasien usia muda
sehingga perlu berhati-hati
c. Jarang terbentuk polly-beak deformity dibanding pasien usia muda
d. Memiliki penyokong puncak hidung yang bagus karena kartilago yang menebal dan
jarang membutuhkan kolumelar strut
e. Sering memerlukan perbaikan hanging kolumella

7. Untuk anak usia kurang dari 15 tahun, manakah pernyataan di bawah ini yang tepat terkait dengan
pembedahan hidung
a. Septoplasty hampir tidak pernah diindikasikan
b. Beberapa bukti menyatakan bahwa reseksi kartilago septal akan menimbulkan
deformitas pada pertumbuhan wajah
c. Bedah kosmetik pada nasal pyramid dapat dilakukan tanpa mengkhawatirkan
deformitas pertumbuhan
d. Pembedahan deofrmitas nasal pada cleft lip harus ditunda sampai pasien dewasa
e. Reposisi konservatif pada obstuksi nasal karena septum tidak mempengaruhi deformitas
pada pertumbuhan wajah
Chapter 180

1. Bossae post operasi paling sering terjadi karena


a. Dilakukan pendekatan eksternal rhinoplasty
b. Adanya deviasi septum primer
c. Adanya deformitas kartilago lateralis superior
d. Adanya ketidak simetrisan hidung primer yang memerlukan perbaikan pada kartilago
lobular puncak hidung
e. Dorsum nasal yang berlebihan
2. Penjepitan pada kartilago alaris lateral merupakan hasil dari
a. Prosedur tip-delivery
b. Eksisi berlebihan pada cartílago crus lateral
c. Trimming pada cartílago laterales superior
d. Grafting onlay pada cruz lateral
e. Prosedur reduksi basis alar

3. Koreksi pada penjepitan dinding lateral kartilago alar melibatkan


a. Pemendekan kolumela
b. Prosedur dome-splitting
c. Penempatan spreader-graft pada kantong di perbatasan septum dan kartilago lateralis
superior
d. Penempatan auricular graft di vestibulum nasal
e. Penempatan septal cartilage onlay graft sepanjang defek alar

4. Retraksi alar paling sering terjadi karena


a. Eksisi berlebihan dari kartilago lateralis inferior dan kulit vestibular
b. Deformitas kongenital
c. Trauma pada aspek lateral hidung
d. Tendensi pada hidung pasien usia tua untuk mengalami ptosis pada regio puncak
dibandingkan dengan regio alar
e. High septal incision

5. Graft ideal untuk koreksi retraksi alar diambil dari


a. Cymba concha ipsilateral
b. Cymba concha kontralateral
c. Cavum concha ipsilateral
d. Cavum concha kontralateral
e. Cartílago septum

6. Ketika retraksi kolumelar terjadi karena rhinoplasty dan melibatkan defisiensi membran dan
cartílago, perbaikan secara bedah seharusnya meliputi
a. Kartilago septal ditempatkan retrograde terhadap kantong kolumelar
b. Graft komposit dari concha
c. Septal mucosa rotation flap
d. Implan alloplastik ditempatkan di retrograde kantung kolumelar
e. Shield graft pada nasal tip

7. Deformitas mid nasal terisolasi palign sering terjadi karena


a. Trauma iatrogenik
b. Trauma dengan subluksasi kartilago lateralis superior
c. Deformitas kongenital
d. Septoplasty agresif
e. Sequela dari penyembuhan insisi kartilago yang buruk

8. Jika material alloplastik graft harus digunakan karena donor autolog tidak tersedia, alloplast yang
paling aman digunakan adalah
a. Bagian atas hidung yang imobile
b. Bagian bawah hidung yang mobile
c. Bagian bawah dan atas hidung selain septum
d. Hanya pada rhinoplasty primer dan bukan sekunder karena adanya jaringan parut
e. Sebagai penyokong septal pada perbaikan perforasi septum

9. Analisis deformitas saddle-nose melibatkan evaluasi ketat dari kombinasi


a. Sudut naso-frontal dan naso-facial
b. Proyeksi nasal tip dan sudut naso-labial
c. Sudut naso-frontal, proyeksi nasal tip dan keseluruhan struktur wajah
d. Sudut naso-frontal dan naso-labial
e. Sudut naso-facial dan hubungan antara alar-kolumelar

10. Deformitas polly-beak terjadi karena


a. Pembedahan septal agresif pada rhinoplasty primer
b. Reseksi berlebihan pada septum caudal dan membranous yang menyebabkan ptosis
puncak hidung
c. Reseksi berlebihan pada kartilago lateralis inferior yang menyebabkan hilangnya
penyokong hidung
d. Trimming agresif pada kartilago lateralis superior yang menyebabkan ptosis puncak
hidung
e. Reseksi berlebihan pada kartilago septum bagian dorsal yang menyebabkan retrusi
puncak hidung

11. Deformitas polly-beak post operasi melibatkan perkembangan


a. Excessive fullness pada sepertiga atas hidung
b. Excessive fullness pada sepertiga tengah hidung
c. Excessive fullness pada regio supra-tip hidung
d. Sudut naso-labialis yang tumpul
e. Kolumelar yang berlebihan
BAB 181

Blepharoplasty

Norman J. Pastrorek

1. Lipatan kelopak mata bagian superior b. Kurang dari 10 mm diatas batas


pada umumnya berada pada kelopak mata
a. Kurang dari 5 mm diatas batas c. Lebih dari 10 mm diatas batas
kelopak mata kelopak mata
d. Lebih dari 154 mm diatas batas 5. Blepharoplasty pada kelopak mata
kelopak mata bawah secara trans-konjungtiva
merupakan pilihan terbaik pada pasien
2. Blepharoplasty di kontraindikasikan dengan
pada pasien dengan sindrom mata a. Kelebihan kulit yang mayor dan
kering (dry eye syndrome) yang nyata pseudohernia lemak yang mayor
karena b. Kelebihan kulit yang mayor dan
a. Fisura palpebra dapat melebar kekakuan otot
b. Fisura palpebra dapat menyempit c. Hipertrofi otot orbicularis
c. Gejala dapat meningkat d. Onset pseudohernia lemak dan
d. Kerutan kulit pada kelopak mata kelebihan kulit yang minimal
bertambah e. Malar bags
e. Dapat menyebabkan enophthalmos
6. Elevasi batas kelopak mata bawah
3. Pada pasien dengan ptosis alis (brow setelah blepharoplasty kelopak mata
ptosis), blepharoplasty pada kelopak bawah paling mungkin dikarenakan
mata atas dapat a. Hematoma
a. Menyebabkan lagophthalmos b. Pengambilan pseudohernia lemak
b. Menyebabkan sindroma mata c. Insisi konjungtiva
kering (dry eye syndrome) d. Transaksi refraktor kelopak mata
c. Menyebabkan epiphora inferior
d. Memperburuk ptosis alis (brow e. Pengambilan kulit kelopak mata
ptosis)
e. Meyebabkan hilangnya rambut alis 7. Pada perencanaan pengambilan kulit
kelopak mata atas, eksisi yang
4. Elevasi alis unilateral pada waktu dianjurkan adalah
animasi a. Fisura palpebra terbuka tidak lebih
a. Dikoreksi dengan elevasi alis yang dari 2 mm
berlawanan b. Fisura palpebra terbuka tidak lebih
b. Dikoreksi dengan neurotomy dari 4 mm
selektif c. Fisura palpebra tidak terbuka sama
c. Ditinggalkan tanpa dikoreksi sekali
d. Kontraindikasi terhadap d. Melebihkan sedikit kulit pada
blepharoplasty kelopak mata atas untuk disisakan
e. Dikoreksi dengan menghilangkan e. Fisura palpebra terbuka tidak lebih
kulit yang berlebihan pada sisi yang dari 6 mm
sama

8. Selama blepharoplasty, otot 9. Jika jahitan suspensi digunakan pada


ekstraokular yang paling berisiko untuk kelopak mata bawah pada saat
mengalami perlukaan adalah penutupan irisan otot-kulit, maka
a. Obliqus superior diletakkan diantara
b. Obliqus inferior a. Muskulus oculi orbicularis lateral
c. Rectus superior dan periosteum orbital
d. Rectus inferior b. Kulit kelopak mata lateral dan
e. Rectus lateral periosteum orbital
c. Dermis kelopak mata lateral dan d. Digunakan selama 12 jam
ligamen canthal lateral e. Digunakan selama 24 jam
d. Muskulus orbicularis lateral dan
fascia temporalis 11. Perdarahan selama dan setelah
e. Kulit kelopak mata lateral dan fascia blepharoplasty dapat diatasi dengan
temporalis medikasi berikut, kecuali
a. ASA
10. Setelah blepharoplasty, perban b. Ibuprofen
(bandage) c. Vitamin E
a. Selalu digunakan d. Ethanol
b. Tidak pernah digunakan e. Antidepresan
c. Digunakan hanya ketika hemostasis
sulit

BAB 182

Penuaan Wajah ( Rhytidectomy )

Russel W.H Kridel dan Leonard V. Covello


1. Anda dipanggil pada sore hari setelah a. Bedah kecantikan dan
melakukan facelift pada wanita 65 pengelupasan perioral atau melapisi
tahun . keluarganya menyatakan lagi dengan laser pada waktu yang
wajahnya sakit dan terasa mengencang sama
secara progresif. Anda b. Bedah kecantikan dan
a. Mengatakan pada keluarga bahwa pengelupasan seluruh wajah atau
ini normal dan akan membaik melapisi lagi dengan laser pada
b. Meminta mereka untuk waktu yang sama
melonggarkan balutan di leher dan c. Bedah kecantikan dan
memanggilnya kembali dalam 15 pengelupasan perioraldan leher
menit untuk mengecek hasilnya atau melapisi lagi dengan laser pada
c. Mengatakan pada mereka untuk waktu yang sama
memberikan pasien pain killer dan d. Bedah kecantikan kemudian
memperhatikan apa yang terjadi pengelupasan seluruh wajah atau
d. Memperhatikan pasien dengan melapisi lagi dengan laser pada hari
segera berikutnya
e. Meminta mereka untuk melihat e. Pengelupasan seluruh wajah atau
mulut pasien dan mengecek luka melapisi lagi dengan laser,
memar (bruising) kemudian bedah kecantikan 1
minggu kemudian
2. Segera setelah facelift, pasien anda
tidak dapat menggerakkan bibirnya 4. Seorang perokok berusia 55 tahun
secara simetris . Anda dengan overweight datang untuk
a. Segera membawanya kembali ke evaluasi bedah kecantikan dan manfaat
ruang operasi untuk mencari dari prosedur tersebut. Anda
potongan pada saraf facial menasihati pasien
b. Melepaskan balutan dan mencari a. Tidak merokok selama 2 minggu
hematoma setelah operasi
c. Memesan 8 mg dexamethasone b. Mengurangi berat badan sebanyak
(Decadron) IV stat mungkin sebelum operasi
d. Mengecek kembali pasien dalam 1- c. Bahwa sedot lemak pada leher akan
2 jam membuat operasi lebih mudah dan
e. Melakukan uji stimulus terhadap lebih baik
nervus fascialis untuk menilai batas d. Jangan mengharapkan hasil sebaik
fungsi saraf mandibular pada individu yang kurus
e. Mulai berhenti merokok,
3. Pasien berkulit terang dengan rhytids menurunkan berat badan, dan
yang baik dan dalam, khususnya di program latihan beberapa minggu
sekitar mulut dan leher, dan lebih sebelum operasi
longgar pada kulit leher dan dagu
datang untuk evaluasi peremajaan kulit. 5. Pasien mengeluhkan nyeri telinga
Saran Anda? unilateral 3 hari setelah operasi
kecantikan. Anda kemungkinan besar e. Selalu melakukan insisi
akan postauricular pada batas rambut
a. Menduga akan melihat dan leher
pengelupasan kulit pada area
postauricular 8. Instruksi setelah pembedahan wajah
b. Menduga akan melihat hematom harus termasuk semua hal dibawah ini
periauricular kecuali
c. Menduga akan melihat a. Memanggil dokter segera jika
penyembuhan insisi yang normal mengalami nyeri yang tidak ada
d. Menduga akan melihat otitis henti-hentinya khusunya jika
eksterna unilateral
e. Butuh aspirasi seroma b. Tidak meletakkan bantal dibawah
kepala
6. Pasien dengan lipatan nasolabial yang c. Tidak membungkuk, mengangkat
dalam datang untuk pembedahan atau mengejan selama minimal 2
wajah. Anda minggu
a. Mengatakan pada pasien bahwa d. Tidak menyetir mobil selama
lipatan nasolabial tersebut tidak minimal 2 minggu
akan terbantu secara substansial e. Tidak melakukan ambulasi selama
dengan pembedahan wajah yang minimal 2 minggu
standar
b. Mengkombinasikan pembedahan 9. Lapisan sistem muskuloaponeurotik
wajah dengan injeksi kolagen pada superficial pada pembedahan wajah
lipatan nasolabial a. Harus selalu diplikasi
c. Melakukan deep plane facelift b. Harus selalu ditutupi
d. Pertimbangkan augmentasi c. Berdekatan dengan fascia parotid
pelipatan langsung lipatan superficial
nasolabial d. Harus ditarik terutama ke superior
e. Semua hal diatas dapat dilakukan e. Harus ditarik terutama ke posterior
7. Ketika merencanakan insisi pada pasien
bedah wajah laki-laki, anda akan 10. Platysmal bands
a. Melakukan sayatan pada a. Harus ditranseksi jika ingin leher
preauricular secara retrotragal yang halus
b. Melakukan insisi temporal pada b. Harus di plikasi pada batas tengah
batas anterior rambut di temporal sub mental
c. Merencanakan insisi cuping telinga c. Dapat di transeksi hingga tinggi
secara langsung pada lipatan cuping tanpa penyimpangan berikutnya
telinga/wajah d. Harus dievaluasi dan ditandai
d. Mengatakan bahwa pasien harus dengan posisi pasien duduk
mencukur belakang telinganya e. Harus dijahit lebih pada garis
setelah operasi tengah submental
11. Deformitas telinga yang besar atau kecil 12. Melakukan operasi kelopak mata tanpa
disebabkan oleh bedah kecantikan
a. Angulasi anterior yang tidak tepat a. Meningkatkan masa penyembuhan
pada insisi perilobular post-operasi
b. Kerusakan yang dalam pada lipatan b. Tidak boleh dilakukan karena
system muskuloaponeurotik terganggu oleh tarikan wajah lateral
superficial/penutupan jahitan pada penutup kulit yang lebih
c. Pengambilan kulit perilobular yang rendah
terlalu banyak c. Meningkatkan insidensi lagoftalmus
d. Pemisahan garis jahitan perilobular d. Membutuhkan tekanan yang lebih
pada awal masa post-operasi sedikit pada kulit di region temporal
e. Pengambilan kulit perilobular yang e. Meningkatkan hasil bedah
terlalu sedikit kecantikan

BAB 183

Penuaan leher

Douglas D. Dedo
1. Cabang mandibula marginal dari nervus c. Kemajuan posterosuperior dari
facialis berjalan pada muskulus platysma posterior
a. Lapisan subkutaneus dari lemak yang d. Augmentasi (penambahan) dagu
terletak diatas muskulus platysma
b. Glandula parotis dan terletak dibawah 4. Sedot lemak tertutup pada leher adalah
angulus mandibula untuk melubangi prosedur yang relatif tidak mengeluarkan
muskulus platysma sebelum banyak darah karena
mengenervasi depressor dari bibir a. Kanul wajah3/16 inchi tidak akan
(depressor of the lip) merobek pembuluh darah kecil
c. Fascia dari glandula submandibula di b. Integritas saluran akan dipertahankan
dalam muskulus platysma dengan menjaga septa diantaranya
d. Sistem aponeurotik subkutaneus c. Penyedotan akan membuat tekanan
setelah keluar dari batas anterior negatif yang menyebabkan spasme
glandula parotis vaskular
d. Reaksi penggumpalan ekstrinsik dipicu
2. Teknik paling baik untuk menghindari oleh rupturnya sel lemak
cedera pada nervus facialis dan cabangnya
selama pembedahan wajah adalah 5. Pasien kelas IV dengan lemak dan muskulus
a. Mengidentifikasi pes of the facial nerve platysmal patologis paling baik diterapi
pada kartilago liang telinga dan dengan
mengikuti berbagai cabangnya a. Sedot lemak tertutup pada leher
b. Membuat tutup yang pendek dan tetap b. Lipatan submental
di bagian superficial di atas sistem c. Sedot lemak tertutup dan terbuka pada
aponeurotik subkutaneus leher dengan eksisi platysma pada garis
c. Mengabaikan cabang perifer nervus tengah dan pemulihan
facialis karena sangat banyak dan d. Sedot lemak tertutup dan terbuka pada
cedera pada salah satunya tidak akan leher dengan diseksi platysmal flap dan
memberi konsekuensi karena cabang sistem aponeurotik subkutaneus
kolateral akan memenuhi enervasi yang
penting ke muskulus facialis 6. Pasien yang merokok memiliki angka
d. Menggunakan teknik menekan atau insidensi nekrosis flap kulit dan
mengklem pada cabang nervus fascialis pengelupasan yang
yang teridentifikasi sebelum menginsisi a. 6 kali lebih tinggi dari yang bukan
jaringan perokok
b. 8 kali lebih tinggi dari yang bukan
3. Kunci untuk meremajakan submentum dan perokok
anterior banding adalah c. 10 kali lebih tinggi dari yang bukan
a. Lipatan pada garis tengah fascia/lapisan perokok
muskulus platysma d. 12 kali lebih tinggi dari yang bukan
b. Sedot lemak pada lapisan subkutan perokok
lemak
7. Eksisi bantalan lemak submental yang dengan akumulasi lemak submental secara
dalam yang terletak di atas muskulus preoperatif diklasifikasikan sebagai
mylohyoid a. Kelas II
a. Dilakukan pada sebagian besar b. Kelas III
pembedahan wajah c. Kelas IV
b. Akan menimbulkan depresi submental d. Kelas V
pada asthenic neck
c. Sering menyebabkan mencembungnya 10. Menurut Dr. Dean Ornish, makanan rendah
submental kolesterol dan lemak dikombinasikan
d. Dapat dilakukan tanpa insisi submental dengna program latihan yang layak dan
dari arah lateral di bawah flap manajemen stress
a. Tidak memiliki pengaruh pada
8. Jaringan parut pada kulit setelah sedot arteriosklerosis dari sistem
lemak dicegah dengan kardiovaskular
a. Sering memutar kanul b. Akan membalikkan arteriosklerosis
b. Mengurangi tekanan penyedotan pada sistem kardiovaskular
c. Menjaga bukaan kanul jauh dari kulit c. Biasanya membutuhkan operasi
d. Menggunakan saluran diagonal melalui coronary bypass untuk mencegah
leher arteriosklerosis dan infark yang
progresif
9. Pasien yang memiliki kelemahan dagu dan d. Akan menstabilkan, tetapi tidak
anterior banding dari muskulus platysma mencegah, termasuk jantung koroner

BAB 184

Penuaan Dahi

Peter A. Adamson dan Eugenic Brunner


1. Petunjuk kunci dalam menilai estetika a. Lagoftalmus setelah
wajah bagian atas adalah mengkombinasikan pengangkatan
a. Pola garis rambut/batas tumbuh dahi atau alis dan upper
rambut di kepala blepharoplasty umum terjadi
b. Batas supraorbital b. Tidak berguna untuk
c. Alis mata bagian medial mempertahankan dan menyimpan
d. Alis mata bagian lateral kulit kelopak mata bagian atas
setelah mengkombinasikan
2. Cabang temporal dari nervus fascialis pengangkatan dahi dan upper
a. Menjadi superficial pada region blepharoplasty
pertemuan dari kulit yang c. Eksisi kulit dan lemak pada upper
berambut dan yang tidak berambut blepharoplasty dapat dilakukan
b. Dimulai 1,5 cm dibawah kanalis bersamaan dengan pengangkatan
auditori eksterna dahi
c. Menginervasi muskulus frontalis d. Lebih banyak kelonggaran yang
dari atas diperlukan untuk “meregang
d. Dilindungi dengan melakukan kembali” ketika prosedur
diseksi yang dalam pada fascia dikombinasikan
temporalis ketika melakukan
pengangkatan dahi secara koronal 5. Tes penting yang setidaknya dilakukan
pada penilaian oftalmology sebelum
3. Pengangkatan dahi secara koronal operasi untuk four-lid blepharoplasty
paling baik diindikasikan untuk pasien adalah
yang bagaimana? a. Ketajaman penglihatan
a. Wanita dengan garis rambut yang b. Lapang pandang
tinggi, ptosis yang nyata dan c. Schirmer test
kerutan dahi yang sedang d. Snap test
b. Wanita dengan garis rambut
normal, ptosis yang sedang dan 6. Laki-laki berusia 50 tahun datang untuk
kerutan dahi sentral yang nyata peremajaan wajah bagian atas. Ia tidak
c. Laki-laki tanpa riwayat pola memiliki riwayat pola kebotakan laki-
kebotakan laki-laki, ptosis yang laiki dan memiliki garis rambut yang
sedang dan kerutan dahi sentral normal, rambut gelap dan kulit
yang nyata berkeringat. Ada ptosis alis dan glabela
d. Wanita dengan garis rambut yang derajat sedang dan kerutan pada dahi
rendah, ptosis ringan dan kerutan sentral dan glabela yang nyata.
dahi yang nyata Prosedur pilihan yang akan dilakukan
4. Manakah dari pernyataan berikut yang adalah
paling baik mendeskripsikan hubungan a. Direct eyebrow lift
antara pengangkatan dahi atau alis dan b. Mid-forehead lift
upper blepharoplasty c. Coronal forehead lift
d. Trichophytic forehead lift
yang tinggi, rambut tebal dengan poni
7. Manakah yang berhubungan dengan dan tidak ada kerutan pada dahi.
trichophytic incision untuk Terdappat ptosis alis yang nyata dengan
pengangkatan dahi? penutupan lebih lanjut pada kelopak
a. Kebanyakan laki-laki dapat menjadi mata. Prosedur pilihan yang akan
kandidat yang dipertimbangkan dilakukan adalah
b. Insisi dibuat hanya di anterior garis a. Trichophytic forehead lift
rambut b. Direct brow lift
c. Insisi melalui dermis miring dari c. Upper blepharoplasty
posterior ke anterior d. Browpexy and upper blepharoplasty
d. Insisinya biasanya irregular
11. Endoscopic forehead lift paling baik
8. Lokasi yang paling mungkin untuk diindikasikan untuk pasien yang mana?
timbulnya bekas luka yang tidak a. Wanita dengan garis rambut
memuaskan setelah pengankatan dahi normal, ptosis alis yang nyata dan
secara koronal adalah kerutan pada dahi dan glabela yang
a. Aspek posterior insisi di sentral nyata
b. Aspek anterior insisi di sentral b. Wanita dengan garis rambut tinggi,
c. Aspek posterior insisi di lateral ptosis yang sedang dan kerutan
d. Aspek anterior insisi di lateral dahi yang sedang
c. Laki-laki dengan riwayat pola
9. Tanda awal dari penuaan pada wajah kebotakan laki-laki, ptosis alis yang
bagian atass biasanya adalah sedang dan kerutan pada dahi yang
a. Herniasi bantalan orbital nyata
b. Ptosis sepertiga lateral alis d. Wanita dengan garis rambut yang
c. Ptosis glabela normal, ptosis alis yang ringan,
d. Kerutan dahi horizontal kerutan pada dahi yang ringan dan
kerutan pada glabela yang sedang.
10. Wanita berusia 36 tahun mengeluhkan
penampilan ”lelah”. Ia memiliki dahi

BAB 185

Malformassi Aurikula Kongenital


Eugenio A. Aguilar III

1. Manakah dari pernyataan berikut yang 4. Inervasi sensoris pada aurikula meliputi
benar? semua hal berikut kecuali
a. Aksis vertical dari aurikula a. Nervus aurikularis magnus, C2 dan
cenderung kerah posterior 20 C3
derajat b. Nervus oksipitalis minor
b. Ketinggian vertical dari aurikula c. Nervus aurikulotemporal
seharusnya 1,5 kali jarak antara d. Nervus aurikularis minor, C4 dan C5
lateral orbital rim dan dasar dari e. Nervus Arnold
heliks setinggi alis
c. Sudut penonjolan untuk telinga 5. Enam hillocks memunculkan semua
normal seharusnya antara 30 dan struktur berikut yang terlihat pada
40 derajat telinga orang dewasa, kecuali
d. Bagian tengah dari telinga a. Tragus
diperkirakan setinggi alis b. Cavum konka
e. Lobulus berada dua jari diatas c. Antiheliks dan antitragus
inferior orbital rim d. Krus superior
e. Heliks
2. Otot intrinsik telinga meliputi semua
dari berikut ini kecuali 6. Evaluasi preoperasi pada protrusi
a. Heliks mayor dan minor aurikula harus memperhitungkan
b. Tragus semua al di bawah kecuali
c. Antitragus a. Ketebalan
d. Transversa dan oblique b. Fleksibilitas
e. Intertragus c. Anatomi
d. Posisi
3. Manakah dari pernyataan berikut yang e. Warna
mendeskripsikan inervasi motorik pada
aurikula dengan benar 7. Manakah dari hal di bawah ini yang
a. Cabang temporal mensuplai mendeskripsikan teknik Mustarde
aurikularis anterior dan superior dengan benar
b. Cabang temporal mensuplai a. Lipatan antiheliks; jahitan
intertragus ditempatkan sebagai bantalan
c. Cabang aurikularis posterior horizontal
mensuplai aurikularis anterior b. Insisi scapha untuk membuat krus
d. Temporal superfisialis mensuplai superior
otot oblique c. Kavum konka; reduksi dengan
e. Oksipitalis minor mensuplai island flap
aurikularis inferior d. Helix; jahitan untuk melengkungkan
kartilago
8. Manakah dari hal berikut ini yang penundaan lebih lanjuut akan
mendeskripsikan operasi Converse mempersulit perbaikan
dengan benar c. Usia 4 tahun, ketika struktur telinga
a. Lipatan antiheliks; insisi sepanjang tengah telah matur. Semakin awal
lipatan antiheliks menciptakan operasi dilakukan, semakin awal
island of cartilage seorang dokter ahli THT terlibat
b. Scapha; insisi untuk membuat krus d. Usia 6 tahun, karena anak pada usia
superior psikologis yang baik dan kartilago
c. Kavum konka; reduksi dengan memiliki ukuran yang cukup
island flap e. Usia 18 tahun, karena, sebagai
d. Helix; jahitan untuk melengkungkan orang dewasa, pasien dapat
kartilago membuat keputusannya sendiri
mengenai operasi ini
9. Manakah dari hal berikut ini yang
mendeskripsikan teknik Pitan-guy 12. Material terbaik untuk kerangka
dengan benar aurikular adalah
a. Lipatan antiheliks; dibuat island flap a. Kartilago yang disinari
b. Scapha; insisi untuk membuat krus b. Kartilago ibu
superior c. Silicon polimerik (Silastic)
c. Kavum konka; tidak dilakukan d. Tulang temporal
jahitan e. Kartilago autogenous
d. Helix; jahitan untuk melengkungkan
kartilago 13. Kartilago kosta yang diambil untuk
rekonstruksi aurikula tahap 1 adalah
10. Manakah dari hal berikut ini yang dari
mendeskripsikan teknik Farrior dengan a. Kosta 10, 11, dan 12
benar b. Kosta 8, 9 dan 10
a. Lipatan antiheliks; island flap dibuat c. Kosta 6, 7, dan 8
dengan irisan longitudinal dihapus d. Kosta 5, 6, dan 7
setinggi krus superior e. Hanya kosta 4 dan 5
b. Scapha; dibuat island flap
c. Kavum konka; tidak ada yang 14. Komplikasi tersering dari rekonstruksi
dilakukan pada konka aurikular tahap 1 adalah
d. Helix; jahitan untuk melengkungkan a. Pneumonia
kartilago b. Pneumothoraks
11. Usia yang paling bagus untuk memulai c. Atelektasis
rekonstruksi aurikula pada anak dengan d. Robekan pleural
mikrotia kongenital unilateral adalah e. Aberasi dinding dada
a. Usia 1 tahun, agar defek dapat
dengan mudah dikoreksi 15. Komponen dari rekonstruksi aurikular
b. Usia 3 tahun, karena kartilago tahap 1 meliputi semua hal berikut
pasien lembut dan lentur dan kecuali
a. Mengambil kartilago kosta autogen awal yang tepat dalam manajemen
b. Penjahitan kartilago bersama untuk deformitas ini adalah menjadwalkan
membentuk kerangka a. Untuk rekonstruksi aurikula tahap 1
c. Transposisi lobulus ke posisi yang dengan kerangka kartilago kosta
tepat b. CT scan resolusi tinggi pada wajah
d. Merusak kulit secara luas di bawah c. Konsultasi dengan dokter ahli THT
sisa-sisa mikrotik yang berkualitas
e. Meletakkan drain di bawah d. Untuk rekonstruksi aurikula tahap 1
kerangka dengan kerangka kartilago kosta
dalam 1 tahun
16. Pemeriksaan yang tepat untuk menilai e. Tomogram pada mastoid dan tulang
otologi meliputi semua hal berikut temporal
kecuali
a. CT scan resolusi tinggi pada tulang 20. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun
temporal dengan mikrotia derajat III dan dengan
b. Melihat dari telinga yang atresia melakukan konsultasi. Setelah
berlawanan pemeriksaan yang tepat dan evaluasi
c. Audiogram dasar penuh, pasien dibawa ke ruang operasi
d. Menilai fungsi nervus facialis untuk koreksi pembedahan deformitas
e. Semua hal diatas jika diindikasikan ini. Operasi yang benar pada saat ini
adalah koreksi dari
17. Komplikasi dari menanam kerangka a. Atresia oleh dokter ahli THT yang
adalah berkualitas menggunakan metode
a. Ekspansi kulit posterior
b. Milia b. Mikrotia dengan transposisi lobulus
c. Keloid ke lokasi yang benar pada wajah
d. Nekrosis kulit c. Mikrotia dengan kerangka kartlilago
e. Alopesia kosta dan transposisi lobulus
d. Mikrotia dengan kerangka kartilago
18. Menurut sejarah, mereka yang paling kosta
bertanggung jawab untuk kemajuan e. Mikrotia dan atresia pada operasi
rekonstruksi aurikula di US termasuk yang sama
semua orang berikut kecuali
a. Burt Brent 21. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun
b. Radfort Tanzer dengan mikrotia derajat III dan dengan
c. Thomas Cronin atresia telah melakukan implan
d. Hilko Weerda kerangka kartilago 2 minggu sebelum
e. Blair Rogers datang ke klinik anda dengan area erosi
2 cm pada superior helical rim. Pilihan
19. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun yang paling baik sekarang adalah
dengan mikrotia derajat III dan dengan
atresia melakukan konsultasi. Langkah
a. Mengoleskan salep setiap hari dan c. Membawa pasien ke ruang operasi
control tiap minggu sampai terjadi dan mereseksi kartilago hingga kulit
penutupan tertutup
b. Melakukan penutupan luka basah d. Membawa pasien ke ruang operasi
sampai kering dan menunggu untuk temporalis fascia pedicled
penutupan graft dengan cangkok kulit
e. Membawa pasien ke ruang operasi
untuk cangkok kulit

BAB 186

Augmentasi Malar dan Dagu


William E. Silver dan Peter J. Abramson

1. Metode yang digubakan untuk b. Implan dapat dimasukkan melalui


membedakan proyeksi dagu yang tepat irisan yang lebih kecil
seharusnya menunjukkan titik proyeksi c. Bekas luka (scar) bukan masalah
ke yang signifikan
a. Posterior dari batas vermilion d. Tingkat penolakan lebih rendah
b. Anterior dari batas vermilion
c. Sejajar dengan batas vermilion 4. Proyeksi dagu paling akhir 2 tahun
d. Dibedakan dari yang lain setelah insersi implan silastik adalah
a. 1,8 kali lebih besar dari 3 bulan
2. Seorang wanita berusia 19 tahun setelah insersi
mengeluhkan bahwa implan di b. Sama seperti 3 bulan setelah insersi
dagunya, yang terpasang 2 minggu c. 80% lebih kecil dari 3 bulan setelah
sebelum kedatangannya ini, terlalu insersi
besar. Pasien merasa bahwa proyeksi d. 30% lebih kecil dari 3 bulan setelah
dagunya lebih jauh dari yang ia inginkan insersi
dan ingin menggantinya dengan implan
yang lebih kecil. tindakan apa yang 5. Manakah dari pernyataan berikut yang
paling masuk akal untuk dilakukan berhubungan dengan implan malar
a. Melepaskan implan dengan segera, silicon yang salah
menunggu hingga edema berkurang a. Perlu distabilkan dengan jahitan
dan lalu memasukkan kembali luar ketika dimasukkan
implan yang lebih kecil b. Tidsk perlu injeksi antibiotik pada
b. Meninggalkan implan di tempatnya saat dimasukkan
dan membentuk implan melalui c. Membentuk kapsul yang
irisan sebelumnya sesungguhnya ketika penyembuhan
c. Meyakinkan pasien kembali bahwa ditempatnya
pembengkakan setelah operasi d. Stabil lebih cepat di jaringan
masih ada dan butuh kebijaksanaan sekitarnya daripada poros implan
untuk menunggu setidaknya 3
bulan sebelum mengubah ukuran 6. Manakah dari salah satu langkah
implan berikut yang diperlukan untuk
d. Menginjeksi triamcinolone antara meyakinkan kesuksesan dalam
implan dan mandibula, karena ini memasukkan implan dagu silastik
biasanya karena penebalan a. Mencuci implan dan sarung tangan
periosteal dari semua bubuk/bedak sebelum
insersi
3. Keuntungan paling baik dari insersi b. Membuat kantung subperiosteal
intraoral untuk implan dagu adalah hanya sebesar yang diperlukan
a. Mudah untuk memposisikannya c. Menjahit implan ke periosteum
d. Merendam implan dalam antibiotic manakah dari prosedur berikut yang
sebelum insersi harus dilakukan
a. Memasang implan ke tulang malar
7. Indikasi paling baik untuk melakukan b. Menutup insisi dengan dua lapis
sliding genioplasty adalah c. Melakukan jahitan temporal yang
a. Jika ahli bedah pernah mengikuti lebih kuat
pelatihan di orthognathic surgery d. Menggunakan balut tekan eksternal
b. Pasien pernah melakukan terapi
kanal akar pada gigi bawah anterior 9. 2 tahun setelah implan dagu aloplastik,
c. Terdapat ketidakcukupan tinggi berapa augmentasi jaringan lunak
dari mandibula residual
d. Ketika implan aloplastik a. 100%
dimasukkan, ini terlalu kecil b. 80 %
c. 70 %
8. Untuk meyakinkan fiksasi yang baik dari d. 50 %
implan silastik pada posisi yang tepat,

BAB 187
Pengelupasan dengan bahan kimia

Frank C. Koranda

1. Aritmia jantung yang dapat terjadi pada selama beberapa minggu meningkatkan
pengelupasan kimia dengan fenol, pengelupasan dengan
dihubungkan dengan a. Menstimulasi angiogenesis
a. Konsentrasi fenol yang digunakan b. Menyusun kembali polaritas sel
b. Ukuran area dan lama waktu fenol epidermal
digunakan c. Menghilangkan lapisan keratin
c. Hidrasi preoprasi yang tidak
mencukupi pada pasien dengan 6. Masalah hiperpigmentasi setelah
larutan Ringer Laktat dilakukan pengelupasan dapat
d. Penambahan minyak croton pada dicetuskan oleh semua hal berikut,
campuran pengelupas kecuali
a. Estrogen
2. Pada formulasi pengelupasan fenol b. Hidrokuinpn
Baker dan Gordon, konsentrasi telah c. Sinar ultraviolet
dilarutkan hingga d. Kehamilan
a. Antara 60% - 65%
b. Bekerja sebagai keratokoagulan 7. Setelah pengelupasan kimia, regenerasi
c. Bekerja sebagai Keratolitik epidermal bergantung pada
d. Bekerja sebagai Surfaktan a. Struktur adnexa
b. Apparatus pilosebaseous
3. Croton oil pada formulasi fenol Baker c. Folikel rambut
dan Gordon adalah d. Semua diatas
a. Surfaktan
b. Emulsifier 8. Toksisitas fenol dapat dihindari dengan
c. Pengikat a. Menggunakan asam trikloroasetat
d. Vesicant b. Meningkatkan konsentrasi fenol
c. Menuangkan fenol secara perlahan
4. Bekas luka dari pengelupasan mungkin d. Semua diatas
terjadi apabila pengelupasan meluas
hingga ke 9. Kedalaman penetrasi agen kimia
a. Dermis papillary profunda merupakan fungsi dari semua hal
b. Lapisan basal epidermis berikut kecuali
c. Dermis retikular profunda a. Konsentrasi agen
d. Pertemuan dermal papillary- b. Agen yang digunakan
retikular c. Peningkatan tekanan permukaan
d. Kekacauan pada jembatan sulfur
5. Sebelum melakukan terapi pada kulit pada keratin
dengan tretinoin topikal (Retin A)
10. Kontraindikasi relatif untuk
pengelupasan kimia adalah
a. Riwayat terapi radiasi pada kulit
b. Pengobatan dengan Accutane
c. Merokok
d. Ehler-Danlos syndrome
e. Semua kecuali c
f. Semua kecuali d

BAB 188
Bedah lemak Cervicofacial

Eugenio A. Aguilar III

1. Teknik sedot lemak tumpul a. Terutama lemak coklat, sedangkan


dikembangkan oleh Illouz dari Prancis sebagian besar lemak tubuh adalah
a. Dapat digunakan untuk menyedot lemak putih
lemak coklat karena teknik ini b. Volume lemak relative stabil
atraumatik dan mengakibatkan c. Tidak dipengaruhi oleh hormon
kehilangan darah yang lebih sedikit anabolik dan katabolik
b. Menghilangkan simpanan lemak d. Volume dan distribusinya hanya
yang tidak diinginkan dengan ditentukan oleh faktor genetic
vakum yang tinggi, yang e. Perubahan pada volume dan
mengakibatkan kerusakan distribusi akibat prosedur bedah
sitoarsitektur adiposa lemak adalah sementara dan
c. Menggunakan kuret yang tajam homeostasis, dan mekanismenya
dengan apertura penghisap akan mengembalikan lemak pada
diarahkan ke atas menuju pleksus volume dan morfolgi sebelum
subdermal pembedahan
d. Hanya teknik yang ditemukan untuk
diaplikasikan pada cervico-facial 4. Keuntungan teknik “kering”
e. Menghilangkan lemak dengan dibandingkan teknik “basah” pada
mode atraumatik dan dengan aplikasi cervicofacial meliputi
demikian tidak mengakibatkan a. Anestesi local yang penyebarannya
atrofi lemak yang berdekatan lebih luas
b. Volume anestesi yang dibutuhkan
2. Jaringan adiposa mendapatkan suplai lebih kecil
darah c. Penurunan kehilangan darah
a. Dari cabang desenden pleksus d. Distorsi area yang di sedot lebih
subdermal sedikit
b. Dari arteri fasialis asenden e. Prosedur yang kurang berat secara
c. Terutama dari arteri fasialis fisik, karena latar jaringan yang
asenden ketika tebal lemak lebih lebih mudah dibentuk
dari 1 cm
d. Terutama dari arteri fasialis 5. Semua hal berikut adalah indikasi untuk
asenden ketika tebal lemak kurang prosedur bedah lemak, kecuali
dari 1 cm a. Defek yang perlu dikoreksi adalah
e. Melalui kapiler interseptal subkutan
b. Menginginkan kontur yang lebih
baik
3. Lemak cervicofacial berbeda dari c. Kulit yang tidak elastic yang tipis
dimanapun karena berlebihan
d. Menghilangkan lemak distrofik c. Comisura mulut
e. Mengembalikan simetrisitas d. Area nasolabial
e. Semua di atas
6. Kontraindikasi prosedur bedah lemak
adalah 9. Injeksi lemak yang dilakukan minimal
a. Obesitas general dengan jarum berukuran 18, kira-kira
b. Penyakit vaskular kolagen berapa persentase lemak yang diinjeksi
c. Gangguan endokrin dapat diperkirakan menyediakan
d. Gangguan perdarahan volume yang bermanfaat
e. Semua hal di atas a. 100%
b. 90%
7. Perubahan karena usia yang dapat c. 60%
dikoreksi dengan prosedur lipoplastik d. 40%
meliputi e. 25%
a. Fine dermal rhytids
b. Kulit yang terlalu longgar 10. Injeksi lemak seharusnya dilakukan
c. Atrofi lemak subkutan a. Secara intradermal
d. Kehilangan tonus general b. Secara subdermal
e. Atrofi dermal c. Secara subfasial
8. Dimanakah re-injeksi aoutologous d. Di bawah sistema
adipose berhasil dilakukan muskuloaponeurotik superficial
a. Garis kerut glabela e. Sedalam mungkin
b. Alur inframalar

BAB 189
Manajemen lesi jinak pada wajah

Farhad Shahandeh dan Henry H Roenigk, Jr.

1. Hal berikut merupakan tumor kulit kecuali


a. Trichofolliculoma
b. Keratoacanthoma
c. Trichoepitelioma
d. Syringoma
e. Hidrocystoma

2. Cocokkan
a. Trichilemmomas 1. Torres syndrome
b. Adenoma sebaceum 2. Cowden syndrome
c. Sebaceous adenoma 3. Tuberous sclerosis
d. Epidermal cyst 4. Gardner’s syndrome
e. Mucosal neuromas 5. Multiple endocrine neoplasia syndrome IIB

3. Cocokkan
a. Trichofolliculoma 1. Meyerupai verrucae kecil
b. Neurofibroma 2. Button holing
c. Spitz nevus 3. Berkas putih di sentral pada rambut
d. Keratoacanthoma 4. Kokoh, warna pink hingga merah
e. Trichilemmoma 5. Sumbatan keratin sentral

4. Hal berikut berhubungan dengan lentigenes kecuali


a. Albright’s syndrome
b. Cronkhite-Canada syndrome
c. Leopard syndrome
d. Cockayne’s syndrome
e. Moynahan’s syndrome

5. Metode paling baik untuk mengobati veruka adalah


a. Cryotherapy
b. Electrosurgery
c. Keduanya
d. Tidak satupun

6. Metode paling baik untuk mengobati nevi adalah


a. Cryotherapy
b. Electrosurgery
c. Keduanya
d. Tidak satupun

7. Metode paling baik untuk mengobati hematoma kongenital (tipe kapiler) adalah
a. Cryotherapy
b. Electrosurgery
c. Keduanya
d. Tidak satupun

8. Metode paling baik untuk mengobati rhinophyma adalah


a. Cryotherapy
b. Electrosurgery
c. Keduanya
d. Tidak satupun

9. Hal berikut dihubungkan dengan proses penyembuhan yang memanjang


a. Cryotherapy
b. Electrosurgery
c. Laser surgery
d. Penggunaan kortikosteroid
e. Chemical peeling

10. Lesi berikut memiliki kecenderungan untuk kambuh setelah pengobatan yang tepat,kecuali
a. Veruka
b. Granuloma pyogenik
c. Spider angioma
d. Keloid
e. Nevi

11. Cocokkan komplikasi dengan modalitas terapi


a. Jaringan parut yang hipertrofi 1. Abrasi dermis
b. Atrofi 2. Cryotherapy
c. Hipopigmentasi 3. Kortikosteroid intralesional
d. Toksisitas pada jantung 4. Phenol peel
e. Kotoran pada kulit 5. Silver nitrate

BAB 190
Manajemen Alopesia

Raymond J. Konior dan Russel W.H Kridel

1. Minoxidil (Rogaine) memulihkan c. 16 minggu


pertumbuhan rambut pada pasien dengan d. 24 minggu
pola kebotakan laki-laki dengan e. 32 minggu
a. Mengurangi produksi
dihydrotestosterone 5. Reduksi kulit kepala standar paling berguna
b. Mengurangi ikatan dihydrotestosterone untuk
terhadap reseptor androgen a. Pola rambut Norwood kelas I
c. Meningkatkan ekskresi b. Pola rambut Norwood kelas V
dihydrotestosteron c. Pola ramut Norwood kelas VII
d. Mereduksi perfusi kulit kepala local d. Kerontokan rambut frontal
e. Mekanismenya belum diketahui e. Alopesia sikatrial

2. Alasan paling umum untuk menolak pasien 6. Manakah dari pernyataan berikut yang
untuk operasi penggantian rambut adalah
salah mengenai reduksi kulit kepala pada
a. Rasio donor terhadap reseptor tidak
garis tengah sagital
mencukupi
a. Menghasilkan arah rambut yang tidak
b. Inkompatibilitas donor-reseptor
alami
c. Kepadatan rambut kurang dari 16
b. Menhasilkan pembentukan di daerah
rambut dalam area sirkular dengan
oksipital
diameter 4 mm
c. Membutuhkan koreksi bedah sekunder
d. Hidup dengan gangguan psikiatri
dari bekas luka di kulit kepala
e. Hidup dengan gangguan endokrin
d. Merupakan pilihan yang buruk untuk
menumbuhkan kerontokan rambut
3. Pada pasien dengan warna kulit cerah,
frontal
kombinasi paling baik untuk
e. Membutuhkan ligasi bertahap pada
mengembalikan kenampakan alami rambut
pembuluh oksipital
depan dengan pembedahan adalah
a. Rambut hitam lurus
7. Manakah dari pernyataan berikut yang
b. Rambut hitam keriting
salah mengenai perluasan jaringan untuk
c. Rambut pirang lurus
menumbuhkan rambut di area kebotakan ?
d. Rambut pirang keriting
a. Mempertahankan tekstur dan warna
e. Rambut coklat lurus
rambut
b. Perluasan dapat disesuaikan untuk
4. Setelah pencangkokan rambut, ahli bedah
mengobati daerah yang berbeda pada
mengharapkan dapat mengevaluasi
kulit kepala
pertumbuhan rambut baru paling cepat
c. Sangat berguna pada pasien dengan
adalah
kebotakan Norwood kelas IV sampai VI
a. 4 minggu
b. 8 minggu
d. Menumbuhkan rambut dengan
menghasilkan folikel baru melalui
perluasan kulit kepala yang progresif
e. Berhubungan dengan nyeri yang
signifikan selama proses perluasan

8. Manakah dari pernyataan berikut yang


salah mengenai Juri flap
a. Mempertahankan kepadatan rambut
b. Menjaga arah rambut yang alami
c. Berdasarkan pada arteri temporalis
superficial
d. Membutuhkan ligasi pembuluh oksipital
sebelum transposisi flap
e. Berguna pada pasien dengan kebotakan
frontal

Bagian IV ------- LAIN LAIN

BAB 191
Etika Kedokteran

Sharen J. Knudsen ddan Byron J. Bailey

1. Tuan Smith, 48 tahun, seseorang yang bermotor. Ia mengalami beberapa


anda obati karena stenosis subglotis laserasi yang dalam, banyak jaringan
yang didapat, menelpon pada pukul 3 lunak yang hilang di sekitar area malar
malam, cemas dan mengeluhkan sesak dan tidak adanya gerakan wajah pada
napas. Anda melihatnya di kantornya wajah bagian atas. Anda
minggu lalu, dan ia tampak baik dengan mendatanginya di UGD, melakukan
bekas luka pada jalan napas yang operasi untuk memperbaiki cedera
minimal. Ia telah di dekanulasi dari pada nervus facialis menggunakan
trakeostomi selama beberapa bulan cable graft (cangkok) dan rajin
dan memiliki toleransi latihan yang baik. melakukan perawatan setelah operasi.
Anda mencurigai bahwa kecemasannya Ia menolak instruksi perawatan luka
karena banyaknya gejala, tetapi telah setelah operasi dari anda dan
memerintahkan istrinya untuk mengalami infeksi pada lukanya. Ia
membawanya ke UGD terdekat untuk merasa tidak senang, memperdebatkan
evaluasi. Kemudian anda kembali tidur. dan menyalahkan anda karena
Smith tiba di UGD tanpa insiden. Dokter kegagalan cangkok nervus facialis. Cara
yang menanganinya mendapat terbaik untuk mengurangi tanggung
panggilan lalu pergi dan lupa bahwa jawab anda terhadap bom waktu
Smith menunggu. Beberapa menit malpraktek adalah
kemudian, Smith mengalami henti a. Melanjutkan merawatnya dan
napas dan meninggal. Ny.Smith dengan hati-hati
menuntut. Hakim paling mungkin mendokumentasikan
memutuskan bahwa tanggung jawab ketidakpatuhannya dalam
tersebut terletak pada daftar/grafik anda
a. Seluruhnya anda b. Merujuknya ke dokter lain
b. Terutama anda dan yang kedua staf c. Mengeluarkannya dari praktek anda
UGD
c. Terutama staf UGD dan yang kedua 3. Anda kebetulan mendapati suatu
anda kecelakaan lalu liintas. Seorang wanita
d. Seluruhnya staf UGD muda tidak sadar dan mengalami
perdarahan. Khawatir mobilnya akan
2. Tuan Jones, tokoh lokal utama di kota terbakar, anda membawanya ke tempat
anda, memiliki hubungan yang keras dengan jarak yang lebih aman dan
dengan beberapa dokter. Anda mencoba menghentikan perdarahannya
bertugas memenuhi panggilan untuk hingga tim paramedis tiba. Ketika
menangani trauma pada wajah di UGD. menggerakkannya, anda memperburuk
Jones dibawa oleh ambulan sebagai fraktur spinal, yang meninggalkan
korban kecelakaan kendaraan
sumbunya. Undang-undang melindungi c. Anda memiliki alasan yang bagus
anda dari tanggung jawab malpraktek untuk diagnosis anda, dan
a. Pada semua kasus karenanya dapat terbebas
b. Selama anda bukan spesialis dalam
penanganan kedaruratan 6. Sebelum operasi, pasien anda
c. Kecuali wanita tersebut menjadi menandatangani formulir persetujuan
pasien anda yang memuat daftar resiko dan
d. Hanya jika anda tidak meminta komplikasi yang mungkin dari prosedur
tagihan untuk perawatan yang tersebut. Pasien kemudian mengalami
diberikan salah satu dari komplikasi. Menganggap
e. Semua salah, karena undang- operasi itu sendiri dilakukan secara
undang ini tidak berlaku pada kompeten, jenis perlindungan legal apa
dokter yang berlisensi yang diberikan formulir bertandatangan
itu?
4. Anda meresepkan 6 mg morfin untuk a. Tidak ada – pengadilan telah
seorang pasien. Perawat secara tidak menyatakan bahwa formulir
sengaja memberikan 60 mg. siapa yang persetujuan adalah alat pendidikan
bertanggung jawab untuk kesalahan ini? untuk kepentingan pasien
a. Anda, dibawah pimpinan b. Minimal – dokter bertanggung
b. Perawat, sebagai professional yang jawab untuk menentukan apakah
berlisensi, bertanggung jawab manfaat operasi lebih besar
penuh daripada resikonya
c. Rumah sakit, yang mempekerjakan c. Banyak - hanya jika anda meninjau
perawat tersebut, bertanggung kembali formulir tersebut dengan
jawab untuk tindakan pekerjanya pasien anda, menjelaskan istilah-
d. Anda berdua bertanggung jawab istilah di dalamnya hingga pasien
mengerti dan menjawab semua
5. Anda mendiagnosis vocal nodule pada pertanyaannya
pasien serak, kemudian menemukan d. Total – formulir persetujuan yang
adanya kanker laring stadium awal. telah ditandatangani, seperti
Pasien menggugat. Apa reaksi yang kontrak lain, tersusun atas
paling mungkin diberikan oleh hakim persetujuan yang mengikat
terhadap grafik pasien, yang dengan
hati-hati mendokumentasikan alasan 7. Berapa persen malpraktek yang
yang logis untuk diagnosis anda? dimotivasi terutama oleh kemarahan
a. Diagnosis yang salah adalah dan pembalasan dendam?
kelalaian a. 10 %
b. Dokumentasi tersebut b. 25 %
meringankan, tetapi tidak c. 50 %
menghilangkan tanggung jawab d. 75 %
anda e. 90 %
8. Masing-masing praktek yang tercantum b. Dokter menyetujui untuk
di bawah ini dianggap tidak etis. bertanggung jawab secara fiskal dan
Identifikasi salah satu yang didefinisikan tidak menjual terlalu mahal untuk
dengan salah pelayanan yang diberikan
a. Fragmenting : praktek dimana c. Dokter ditempatkan pada posisi
tagihan diberikan yang dipercayai dan dibebani untuk
untuk komponen pelayanan mengambil keputusan dan
daripada tagihan untuk bertindak atas nama pasien untuk
layanan global kepentingan pasien
b. Fee splitting : praktek dimana d. Praktek dengan melakukan hal-hal
tagihan diberikan secara terpisah yang baik untuk pasien seperti
untuk prosedur laboratorium, x-ray, bertindak untuk amal
dan kunjungan klinik
c. Upcoding: praktek dimana tagihan 10. Pilih pernyataan yang paling baik untuk
yang diberikan adalah untuk tingkat mengkarakterisasikan etika kedokteran
pelayanan yang lebih tinggi modern
daripada yang sebenarnya a. Etika kedokteran telah menjadi
dilakukan, contohnya membayar begitu rumit sehingga dokter yang
untuk tingkat pelayanan bijaksana akan menunggu hingga
intermediet ketika hanya diberikan ada lebih banyak jawab sebelum
pelayanan “terbatas” keluar dari topik ini
d. Exploding test : praktek dimana b. Etika kedokteran berubah dengan
dilakukan serangkaian tes yang sangat cepat sehingga tidak ada
semuanya dilakukan pada satu jawaban yang benar
sampel; contohnya penagihan c. Pembelajaran mengenai etika
secara terpisah masing-masing tes kedokteran diperuntukkan bagi ahli
yang terdiri dari SMA-12 bioetik, yang telah menyelesaikan
baik Ph.D dalam filsafat atau M.D
9. Apa yang mendasari hubungan fidusiari dan telah menjadi anggota
(gadai) seperti yang terjadi pada pelatihan etika kedokteran
hubungan dokter-pasien? d. Kompleksitas dari perintah
a. Dengan imbalan uang atau hal lain pengobatan dimana semua dokter
yang berharga, dokter berasumsi fasih dalam etika kedokteran untuk
untuk bertanggung jawab terhadap membuat pilihan yang beralasan
kesehatan dan kesejahteraan untuk diri mereka sendiri dan
pasien pasien mereka

BAB 192
Informasi pada Kedokteran Klinis

Ronald B. Kuppersmith dan Francis B. Quinn, Jr.

1. Internet a. Terhubung dengan internet


a. Menghubungkan kommputer dan b. Sarana keamanan
jaringan di seluruh dunia c. Kemampuan yang meliputi informasi
b. Memungkinkan pengguna bertukar data multimedia (contoh.,X-Rays, catatan
pada jarak jauh suara)
c. Dapat diakses menggunakan banyak d. User-friendly interface
penghubung yang berbeda e. Akomodasi untuk pengembangan masa
d. Menggunakan gateways dan routers depan
untuk berkomunikasi antar jaringan
e. Semua hal diatas 5. Yang mana dari teknologi berikut yang
harus selalu ditujukan pada penolakan
2. Yang mana dari hal dibawah ini yang tidak a. Intelligent computer aided-training
menggambarkan keuntungan yang b. Sistem ahli
potensial dari listserver c. Endoskopi virtual
a. Listserver memungkinkan dokter d. Gateways
memperoleh nasihat dari koleganya e. Simulator operasi
b. Listserver memungkinkan penyebaran
informasi yang cepat dan tidak mahal 6. Keuntungan potensial dari telemedicine
untuk kelompok besar dokter meliputi
c. Komunikasi dengan kurang hati-hati a. Meningkatkan akses ke dokter spesialis
dapat diakses oleh penerima yang tidak yang sangat terlatih
diharapkan b. Pemberian perawatan dan pelayanan
d. Komunikasi dapat dicari dan disimpan pada daerah terpencil
e. Tidak satupun diatas c. Telementoring
d. Penurunan biaya peluang (opportunity
3. World Web Weo cost)
a. Disusun dari sepasang dokumen yang e. Semua diatas
dibatasi oleh platform
b. Merupakan penghubung utama dari 7. Penerapan teknologi computer yang
internet canggih terhadap gambaran radiologis
c. Menghubungkan hypertext documents a. Dapat memungkinkan rekonstruksi
d. Susah di perbaharui karena dokumen struktur anatomi secara tiga dimensi
berlokasi pada banyak komputer b. Telah menggantikan endoskopi sebagai
e. Belum efektif untuk penyebaran bahan modalitas diagnosis
pendidikan c. Memungkinkan dokter untuk
mengidentifikasi struktur anatomis dan
4. Gambaran rekam medis elektronik yang patologis selama operasi endoskopi
ideal meliputi seluruh hal dibawah, kecuali sinus
d. Secara langsung menghasilkan diagnosis a. Kurangnya kesalahan
patologis yang akurat dari lesi yang b. Enkripsi yang kuat
mencurigakan c. Dibuat dengan pengamanan
e. Lebih invasif dari teknis diagnosis d. Penggunaan konfigurasi umum yang
tradisional luas
e. Tidak satupun diatas
8. Faktor yang dapat membatasi kegunaan
pengetahuan medis meliputi 10. Faktor utama yang membatasi kegunaan
a. Aksesibilitas komputer untuk dokter adalah
b. Keusangan a. Kecepatan komputasi
c. Keadaan berlimpah b. Kerangnya aplikasi yang berguna
d. Kurangnya organisasi c. Kewajiban hukum
e. Semua hal diatas d. Kurangnya keterampilan komputer
e. Biaya
9. Keuntungan sistem komputer saat ini
meliputi
BAB 193

Memahami data

James A. Hokanson

1. Ketepatan uji diagnostik 5. Sampel acak digunakan


a. Dapat ditingkatkan dengan a. Untuk memastikan bahwa kedua jenis
menggunakan instrumen yang lebih kelamin dalam proporsi yang sama
teliti untuk mengukur nilai b. Meningkatkan kesempatan yang sama
b. Dihubungkan dengan nilai prediktif pada jumlah pasien yang sama pada
positif uji tersebut semua kelompok terapi pada clinical
c. Meningkat dengan peningkatan trial
pengalaman klinis c. Memilih pasien yang memiliki
d. Meningkat dengan meningkatnya karakteristik yang ditentukan
spesifitas uji tersebut d. Tidak satupun hal di atas

2. Uji diagnostik yang dilakukan setelah 6. Sensitifitas mengacu pada proporsi dari
diagnosis ditegakkan merupakan contoh a. False positives
dari b. True positives
a. Bias kerja c. False negatives
b. Bias uji tinjauan d. True negatives
c. Bias diagnostic e. Tidak satu pun diatas
d. Bias gabungan
e. bukan semua jawaban diatas 7. Spesifitas mengacu pada proporsi dari
a. False positives
3. Data kategorikal adalah b. True positives
a. Diperoleh dari data pengukuran atau c. False negatives
rasio d. True negatives
b. Diukur melalui seluruh spektrum nilai e. Tidak satu pun diatas
yang ditentukan
c. Nilai berurutan yang ditentukan, baik 8. Nilai prediksi positif mengacu pada proporsi
meningkat ataupun menurun dari
d. bukan semua jawaban diatas a. False positives pada adanya penyakit
b. True positives pada adanya penyakit
4. Nilai sentral yang diharapkan dari distribusi c. False negatives pada adanya penyakit
Gaussian paling baik digambarkan dengan d. True negatives pada adanya penyakit
menggunakan e. Tidak satu pun diatas
a. Standar deviasi
b. Koefisien penentu 9. Uji statistik digunakan untuk menilai
c. Rata-rata perbedaan antara persentase dua terapi.
d. Standar error rata-rata Dua persentase dilaporkan berbeda secara
e. Reliabilitas
signifikan pada level 0,05. Hal ini memiliki 10. Jika hipotesis nol dari kemanjuran terapi
arti yang sama diuji dengan uji statistik dan
a. Ketika hipotesis nol salah, maka ditolak
kesalahan adalah 5% a. Signifikan secara klinis
b. Ketika hipotesis nol benar, makan b. Prevalensi kurang dari .05
kebenaran hampir 5% c. Peneliti melakukan uji klinis secara
c. Probabilitas hipotesis nol salah double-blind
adalah .05 d. Peneliti menyadari bahwa p value
d. Probabilitas hipotesis nol salah ketika menggambarkan risiko kesalahan dalam
ini benar adalah kurang dari .05 menolak hipotesis nol
e. Tidak satu pun diatas e. Semua hal di atas
BAB 194

Eponyms in Otolaryngology

Kim R. Jones dan Harold C. Pillsbury III

1. Saraf yang di transeksi untuk d. Fungsi oral yang normal, baik jalan
menyembuhkan gejala Frey’s syndrome nafas dan menelan di akhir masa anak-
adalah anak
a. Arnold’s nerve
b. Jacobson’s nerve 5. Seseorang dengan Plummer-Vinson
c. Vidian nerve syndrome lebih cenderung
d. Nervus facialis a. Wanita dengan peningkatan
kemungkinan kanker postcricoid
2. Karakteristik Alport’s syndrome meliputi b. Laki-laki dengan peningkatan
a. Hipoplastik mandibula dan tuli kemungkinan kanker esophageal
konduksi c. Wanita dengan peningkatan
b. Tuli sensorineural dan goiter kemungkinan kanker oral
c. Keratokonjungtivitis dan tuli d. Kedua jenis kelamin dengan
sensorineural peningkatan kemungkinan striktur
d. Tuli sensorineural dan esophageal jinak
glomerulonefritis
6. Tipe yang paling serius dari dysplasia telinga
3. Pasien datang dengan malaise dan garis- bagian dalam adalah
garis gelap yang mengikuti tepi gingiva. a. Michel’s dysplasia
Tanyakan riwayat mengenai paparan b. Alexander’s dysplasia
terhadap c. Mondini’s dysplasia
a. Insektisida yang mengandung arsen d. Scheibe’s dysplasia
b. Cat yang berbasis timah
c. Pengobatan gigi dengan fluoride yang 7. Winkler’s disease (chondrodermatitis
berlebihan nodularis chronica helicis) paling sering
d. Tembakau kunyah diterapi dengan
a. Steroid
4. Riwayat khusus pada anak dengan Pierre b. Eksisi
Robin’s syndrome meliputi c. Antibiotic
a. Dependen trakeostomi hingga kematian d. Tidak membutuhkan terapi
pada akhir masa anak-anak
b. Dependen trakeostomi tetapi masa 8. Fordyce’s spot adalah
hidup normal a. Varian normal dan terlihat pada orang
c. Penyapihan akhir dari trakeostomi, dewasa maupun anak-anak
tetapi masalah menelan sepanjang b. Terlihat sebelum campak (measles)
waktu c. Terlihat pada bayi yang baru lahir dan
hilang secara spontan
d. Lesi premalignant

9. Pada Mikulicz’s disease, kelenjar salivasi


menunjukkan infiltrasi yag terdiri dari
a. Eosinofil
b. Makrofag
c. Histiosit
d. Limfosit

10. Pasien dengan Peutz-Jegher syndrome


datang ke otolaryngologist karena
a. Suara serak karena polip pada pita
suara
b. Penurunan pendengaran
c. Kenampakan tiba-tiba bercak
berpigmen disekitar mulut
d. Disfagia

11. Seorang pasien didiagnosis oleh


otolaryngologist menderita Peutz-Jegher
syndrome. Pasien juga harus di periksa oleh
a. Nephrologist
b. Hematologist
c. Rheumatologist
d. Gastroenterologist

12. Tornwald’s cyst dapat terlihat pada


a. Mastoid
b. Dasar mulut
c. Nasofaring posterior
d. leher

Anda mungkin juga menyukai