Michael D.Maves
1. Proses neoplastik ditemukan pada pemeriksaan CT melibatkan area pada foramen jugularis. Struktur anatomi mana
yang tidak akan terlibat
a. N. hypoglosus
b. V. jugularis interna
c. N. Vagus
d. N. spinal accesorius
e. Cervical symphatetics
2. Nervus phrenicus bisa diidentifikasi dari lokasinya superficial dari m.scalene anterior. Nervus ini juga bisa diidentifikasi
dari lokasinya yang berada di dalam dari
a. M. digastricus
b. M.omohyoid
c. A. cervicalis transversa
d. A.scapula dorsalis
e. V. jugularis interna
3. Setelah diseksi radikal leher, pasien mengalami ptosis ipsilateral pada kelopak mata bagian atas. Hal ini dikarenakan
diseksi yang kurang hati-hati didalam
a. V.Jugularis interna
b. A. carotid comunis
c. Plekus brachialis
d. M.omohyoid
e. N.vagus
4. Drainase tulang untuk sinus anteriot (frontal, maxillary, anteriot ethmoid) dan drainase tulang untuk sinus posterior
(posterior ethmoid, sphenoid) dipisahkan satu dengan yang lain oleh
a. Processus uncinatus
b. Bulla ethmoid
c. Turbinate inferior
d. Turbinate media
e. Turbinate superior
5. Rekan sejawat memanggil Anda untuk ke ruang operasi untuk menginspeksi luka setelah laryngotomy. Dia yakin telah
memotong n.hypoglosus.Nervus yang ukurannya kurang lebih sama dan berjalan dengan arah yang sama dengan
n.hypoglosus, tetapi terletak medial dari a.carotid interna. Apakah nervus yang dimaksud
a. Hypoglosus
b. Ansa servicalis
c. Cervical sympathetic
d. Laryngeus inferior
e. Laryngeus superior
6. Setelah oral removal dari batu pada ductus submandibular, pasien mengeluhkan mati rasa pada anterior ipsilateral
lidah. Struktur mana yang rusak
a. N. Lingualis
b. N. hypoglosus
c. Ganglion submandibular
d. Ductus Wharton
e. Ductus Stensen
8. Arteri ophtalmica bersama dengan n.optikus melalui kanalis optikus. Vena ophtalmica keluar dari cone orbita melallui
aperture tulang
a. Kanalis optikus
b. Kanalis infraorbita
c. Fissura orbita superior
d. Fissura orita inferior
e. Foramen ethmoidale
10. Tanda yang paling bisa diandalkan pada identifikasi extracranial main trunk dari n. facialis adalah
a. Prosesus styloid
b. Kanalis auditori
c. Prosessus mastoid
d. Sutura tympanomastoid
e. Sutura stylomastoid
CHAPTER 2
GENETICS
1. Manakah kelainan di bawah ini yang disebabkan oleh perluasan jumlah pengulangan trinukleotida
a. Neurofibromatosis type I
b. Cleft lip/palatum
c. Friedreich’s ataxia
d. Ataxia telengiectasia
e. Alport’s syndrome
4. Mutasi pada gene di satu lokus muncul pada semua kasus dari
a. Syndrome’s Alport
b. Pendred’s syndrome
c. Prelingual isolated deafness
d. Syndrome Usher’s
e. Wagendurg’s syndrome
Pasangkan sindrom penyebab hearing loss dengan salah satu penampakan fenotipnya
11. Konseling genetic untuk kelainan biasanya meliputi hal-hal di bawah ini kecuali
a. semua pilihan yang tersedia untuk diagnosis dan terapi gen
b. tindakan yang akan kebanyakan orang ambil pada keadaan tersebut
c. riwayat dari kelainan
d. resiko kekambuhan di masa datang
e. peran baik hereditas maupun lingkungan terhadap kelainan
12. pasien dengan karsinoma tirodi medlar ditemukan memiliki pneuomochromocytoma dan hasil analisis genetic
menunjukkan protoonkogen RET . Tidak ada kelainan fisik maupun bokimia yang ditemukan. Diagnosis yang paling
mungkin adalah
2. Apoptosis adalah
a. Abnormalitas dari tingkat proliferasi sel yang tinggi
b. Ekslusif untuk patologi yang terkait kanker
c. Kematian sel terpogram secara biologis
d. Byproduct dari laser surgery
e. Ditingkatkan oleh ekspresi Bcl-2
1. Keuntungan dari high intracranially placed laryng pada mamalia termasuk hal-hal di bawah ini kecuali
a. Kemampuan untuk bernapas dan menelan secara simultan
b. Kemampuan untuk menghidu dan makan secara simultan
c. Kemampuan untuk echolocate dan menelan secara simultan
d. Meningkatkan kemampuan untuk respirasi oral-tidal
e. Perlindungan jalan napas terhadap inundasi dari cairan atau makanan semi solid
2. Epiglotis adalah
a. Berasal dari first branchial arch
b. Berasal dari second branchial arch
c. Berasal dari third branchial arch
d. Berasal dari forth melalui sixth branchial arch
e. Unik mamalia, dan tidak berasal dari branchial arch
3. Semua di bawah ini, perkembangan yang dialami fetus manusia, selama late second trimester kecuali
a. Laryngotracheal groove menjadi terlihat di median, diverticulum ventral pada lantai pharyngeal
b. Epiglotus dan soft palatum overlap untuk pertama kali
c. Laryng masih intranaral selama pergerakan meneelan fetus
d. Skull base mengalami remodeling bentuk
e. Epitel kelenjar paru-paru mature dan memproduksi surfaktan
4. Pernyataan di bawah ini benar tentan saluran pernapasan atas pada newborn manusia kecuali
a. Laryng pada posisi tinggi di leher, pada posisi bassiocciput/C1-4
b. Newborn manusia dapat memproduksi suara yang sama dengan orang dewasa
c. Cavitas subglotis laring meluas ke belakang dan bawah, tidak seperti apda orang dewasa, dimana cavitas ini
mengarah vertical
d. Epiglottis overlap dengan soft palatum
e. Posisi laring yang tinggi memebuat newborn, nosebreather
5. Laryng (dari ujung epiglottis sampai tepi bawah cricoids) pada manusia bewasa selevel dengan
a. Prephenoidal synchondrosis sampai sphenooccipital synchondrosis
b. Bassiocciput/C1-4
c. C3/C2-5
d. C3/C4-7
e. C6/C7-T2
6. Posisi laryng yang rendah pada orang dewasa memungkinkan untuk dapat
a. Respirasi simultant dan deglutisi
b. Olfaksi simultant dan deglutisi
c. Vokalisasi spontan dan deglutisi
d. Modifikasi pharyng lebih besar pada produksi suara pada vocal fold dibandingkan dari mamalia lain
e. Obligate nasal breathing
7. Semua pernyataan ini benar mengenai pharyng manusia dewasa kecuali
a. Posisi laryng dibawah memungkinkan pharynx supralaryngeal meluas
b. Bagian posterior lidah membentuk dinding superoanteriordari pharyng
c. Suprlaryngeal pharyng bertindak sebagai ruangan resonasi untuk memodifikasi frekuasi dari suara berbicara
d. Aditus laryngeal berlokasi nasopharyng
e. Oropharyng yang membesar biasanya terjadi karena merupakan respiratory dan digestive pathway
8. Pernyataan dibawah ini adalah alasan antomis mengapa tersedak mungkin terjadi pada orang dewasa kecuali
a. Posisi laryng yang dibawah memungkinkan persilangan antara jalur respirasi dan digesti sehingga memungkinkan
bolus makanan menyangkut kedadalam aditus laryngeus
b. Epiglotis vestigial bisa menyangkut di aditus laryngeus, sehingga memblok inspirasi
c. Oropharing yang meluas memungkinkan bolus makanan yang besar melewati laryngk selama menelan, melalui
sinus pirformis, seperti terjadi pada mamalia lain
d. Hilangnya “two-tube” system untuk udara dan makan bisa menyebabkan muntah teraspirasi melalui larnyng dan
trakea
e. Persilangan pernapasan manusia dan jalur menelan memungkinkan seringnya inkoordinasi aktivitas ini sehingga
dibandingkan pada mamalia dengan saluran yang jelas terpisah
9. Pernyataan dibawah ini benar mengenai epiglottis kecuali
a. Epiglottis sudah ada pada fetus manusia pada mingguke 15
b. Pada newborn, hubungan antara softpalatum dan epiglottis bisasanya constant, tapi dapat diselingi oleh
menangis atau menelan bolus padat
c. Pada anak anak yang lebih tua dari 3 tahun.
d. Pada manusia dewasa, epiglottis dapat menjadi sturuktur vestigial yang besar
e. Psien yang memiliki epiglotectonies yang lengkap atau sebagian akan sulit dalam menelan
10. Pernyataan di bawah ini mengenai perbandiangan anatomi laryng benar kecuali
a. Sebagian bsar mamalia tergantung pada perubahan bentuk cavitas oral dan bibir untuk memodifikasi suara
larynh, sementara pada manusia dewasa bisa menggunakan supralaryngeal yang luas untuk pharyng
b. Primate selain manusia dan newborn manusia menunjukkan jalur respirasidan digesti yang sebagian besar
terpisah dan kemapmpuan bernapas dan menelan secara simultan
c. Banyak mamalia bisa menduplikasi full range dari suara bicara mnusia karena evolusi dari accessory apparatus
seperti laryngeal sacs
d. Aspek mayor dari tulang laring termasuk kartilago homolog yang ditemukan pada manusia. Pada hampir semua
spesies mamalia, walaupun sering dipertimbangkan dimodifikasi untuk mengakomodasi kepentingan pribadi
e. Walaupun laryng terletak tinggi pada leherpada hampir semua mamalia, posisi pastinyadan luasnya
penempatannya pada nasopharyng bervariasi pada setiap spesies
CHAPTER 5
Perkembangan Telinga
d. 4 hillock dari first branchial arch dan 2hillock dari yang kedua
e. 3 hillock dari first branchial arch dan 6 hillock dari yang kedua
5. Manakah yang sudah seperti ukuran dewasa pada saat lahir
a. Cochlea
b. Endolymphatic sac
c. Incus
d. Membrane tympani
e. Pinna
6. Manakah kelainan dibawah ini yang paling sering terjadi
a. Dehisensi canal fallopian
b. Stenosis external auditory canal
c. Dysplasia cochleasaccular
d. Michel’s deformity
e. Microtia
7. Sensory epithelia dari telingadalam berasal dari
a. Neural crest mesechyme
b. Otocyst mesoderm
c. Otocyst ectoderm
d. Cephalic mesoderm
e. Neural endoderm
8. Kapan duktus koklearis pertama kali mendapatkan 2 ½ putarannya
a. 8 minggu
b. 10 minggu
c. 12 minggu
d. 16 minggu
e. 20 minggu
9. Sel neural crest berkontribusi terhadap
a. Membrane reisner
b. Membrane basilar
c. Stria vascularis
d. Annular ligament dari stapes
e. Perkumakaan vestinular dari stapes footplate
10. Otic capsule berasaldari berpa banya pusat osifikasi
a. Satu
b. Tiga
c. Tuju
d. Sebelas
e. Empat belas
a. anterosuperior
b. posterosuperior
c. posteroinferior
d. inferior
e. anteroinferior
CHAPTER 6
1. Contoh paling baik dari pentingnya menegakkan diagnosis yang spesifik sebelum memberikan terapi adalah
a. Ampisilin diberikan pada wanita dengan kontrasepsi oral
b. Kromolin untuk alergi hidung
c. Antibiotic untuk sinusitis akut
d. Penggunaan campuran corticosteroid dan chromolytn untuk semprot hidung pada rhinitis
e. Terfenadine therapy untuk asthmatic
2. Untuk mengobati organism yang memproduksi beta-lactamase , obat yang paling efektif biaya adalah
a. Cefixime
b. Cefaclor
c. Amoxicillin clavulanate
d. Amoxicillin
e. Penicillin V potassium
3. Berapa presentase dari Investigational New Drug Applications yang menghasilkan obat baru yang disetujui FDA
a. 12%
b. 20%
c. 37%
d. 42%
e. 50%
4. Manakah diantara dibawah ini yang tidak potensial untuk aritmia ketika diberikan dengan terfenadine atau astemizole
a. Erythromycin
b. Ketoconazole
c. Grapefruit juice
d. Clarithromycin
e. Cromolyn
1. Manakah dibwah ini yang merupakan komplikasi dari terapi antimicrobial yang benar
a. Aminoglikosida otottexic pada pasien yang menerima dosis terapetic
b. Baik eritromisin maupun ciprofloxacin bisa meningkatkan level theophylin ( dan menyebabkan efek samping) ketika
diberikan pada pasien asma yang minum theophyline
c. Enterocolitis antibiotic induced bisa disebabkan oelh antibiotic selain clindamycin dan bisa diobati secara oral baik
dengan vancomycin maupun metronidazole
d. Baik tetrasiklin maupun sulfonamide dapat menyebabkan ruam yang sering dan mewarnai gigi pana anak-anak
e. Cephalosporin kontraindikasi untukpasien dengan reaksi penicillin anafilaksis sebelumnya
2. Staphylococcus pneumonia, adalah pathogen yang biasa menyebabkan otitis media akut dan akut sinusitis adalah
a. Sensitive terhadap penicillin
b. Sensitive terhadap cephalosporin generasi pertama dan kedua
c. Kadang kandang resistant terhadap cefixim (generasi tiga cephalosporin oral)
d. Resistant terhadap clarithomycin
e. Resistan terhadap cephalosporin generasi ketiga dan chloramphenico
3. Hemophylus influenza adalah pathogen yang biasa menyebabkan otitis media akut dan sinusits akut adalah
a. Selalu sensitive terhadap amoxicillin
b. Resistant terhadapa amoxicillin pada 20% kasus
c. Resistant terhadapa amoxicillin pada 80% kasus
d. Resistan terhadap cephalosporin generasi pertama
e. Resisten terhadap cephalosporin generasi kedua dan ketiga
4. Moraxella (Brahamella) catarrhalis, adalah bakteri pathogen yang menyebabkan acute otitis media dan akut sinusitis,
sensitive terhadap
a. Amoxicillin
b. Amoxicillin clavulanate
c. Cefuroxime
d. Cefixime
e. Erythromycin dan sulfonamide
5. Pseudomonas aeroginosa, adala infeksi yang biasa pada pasien di rumah sakit dan luka yang terkontaminasi, dapat diobati
dengan
a. Amoxicillin clavulanate
b. Ticarcili clavulanate
c. Gentamicin
d. Chloramphenicol
e. Ciprofloxacin
6. Staphylococcus aureus, adalah bakteri yang biasa pada infeksi kulit, biasanya dapat diobati dengan
a. Penisilin atau amoxicillin
b. Nafcilin, discloxacillin, atau cephalexin
c. Clindamycin
d. Sulfonamide
e. Amoxicillin clavulane
7. Meticilin resistan S.aureus (sekitar 10%) dari S.aureus adalah
a. Bisa diobati dengan cephalexin
b. Bisa diobati dengan amocillin aclavulante
c. Bisa dioabti dengan vancomycin
d. Bisa diobati dengan ciprofloxacin
e. Biasanya diobati dengan clindamycin
Diagnostic Imaging
1. Untuk imaging sinus paranasal, manakah modalitas dibwah ini yang membutuhkan hyperekstensi leehr dan merupakan
kontraindikasi dari akut traumatic injurie atau severe degeneratice spinal
a. Coronal (frontal) conventional tomography
b. Direct coronal CT imaging
c. Coronal CT reformations
d. Coronal MRI
e. Frontal view-radionuclide scan
2. Manakah pernyataan di bawah ini yang benar
a. MRI memiliki resolusi kontras yang lebih besar dibanding CT
b. MRI memperlihaklan detail tulang kortex lebih baik dibanding CT
c. MRI memilikir resolusi spasial yang lebih besar dibanding CT
d. MRI lebih susceptible untuk densitas metallic dibanding CT
e. Benda asing metallic lebih mengkontraindikasikan MRI dibanding CT
3. Manakah modalitisa yang menggunakan radiasi ionic
a. Plain film
b. Conventional tomography
c. CT
d. MRI
e. Ultrasound, termasuk Doppler scanning
f. Angiography
g. Radionucletidascans
1. Wanita berumur 65 tahun ditemukan memiliki 14 mm macroadenoma pituitary menghancurkan lantai sellar. Mengurangi
lapang pandang perifer(hemianopsia bitermporal) yang ditunjukkan oleh dokter mata. Apa yang menyebabkan gangguan
visual
a. Tumor menginvasi traktus optikus dextra, yang mengandung seabut penglihatan perifer bilateral
b. Tumor mengincasi traktus optikus sinistra, yang terdiri dari serabtu penglihatan perifer bilateral
c. Tumor menginvasi chiasma optikus, yang terdiri dari serabut penglihatan perifer bilateral
d. Tumor menginvasi kortex visual
e. Tumor menginvasi nervus occulomotor
2. Manakah pernyataan yang paling menggambarkan fungsi motorik dari nervus trigeminus
a. Opthalmic division menginervasi m. masseter dan temporalis
b. Maxillary division menginervasi m. maseter dan temporalis
c. Divisi maxilaris menginervasi lateral dan medial dari m.pterygoid
d. Divisi maxilaris menginervasi mylohyoid
dan anterior belly dari m. digastricus
e. Divisi mandibula menginervasi semua otot otot mastikasi
3. Nyeri facial dan dysphagia dapat dilihat pada Eagle Syndrome diyakini disebabkan oleh kelainan
a. Elongated, calcified styloid process
b. Anterior subluksasi dari atlas
c. Congenitasl stenosis dari pterygoid canal
d. Tumor menginvasi foramen ovale
e. Tomor yang melibatkan forumen rotundum
4. Kelemahan otot facial, pharyngeal, dan laryngeal dapat dilihat pada myasthenia gravis disebabkan oleh proses
autoimmune
a. Circulating IgG antibody terhadap asetilkolin
b. Circulating IgG antibodies terhadap asetilkolin reseptor
c. Circulating IgG antibodies terhadap edrophonium
d. Circulating IgG antibodies terhada protein yang berlokasi di neuron presynaptic
e. Circulating IgG antibodies terhadap otot lurik specific antigen
5. Internuclear ophtalmoplegia, dicirikan dengan kegagalan mengaduksi mata untuk bergerak ke medial pada conjugate
lateral gaze, paling banyak berhubungan dengan kelainan apa
a. Multiple sklerosis
b. Amyotrophic lateral sklerosis
c. Syringobulbia
d. Guillain-Barre syndrome
e. Poliomyelitis
6. Innervasi sekretory pada kelenjar lacrimalis paling utama di mediasi oleh ganglia
a. Ciliary
b. Pterygopalatine
c. Otic
d. Submandibular
e. Celiac
OPHTALMOLOGY
1. Ketajaman visul 20/40 yang menggunakan Snellen chart dari jarak 20 kaki mengindikasikan apa?
a. 50% kerusakan penglhihatan
b. Huruf 40cm dapat terlihat dari jarak 20 kaki
c. Huruf 20cm dapat terlihat dari jarak 40 kaki
d. Dapat melihat dari jarak 20 kaki seperti apa yang dilihat orang normal pada jarak 40 kaki
2. Respon Marcus Gunn pupillary mengindikasikan lesi pada struktur apa?
a. Kornea
b. Pupil
c. Periferal retina
d. Saraf optik
3. Perbedaan antara ocular “tropia” dan “phoria” adalah?
a. Phoria diobservasi saat penglihatan terganggu
b. Trofia biasanya berasal dari traumatik
c. Phoria is alway acquired
d. Trofia merupakan cacat bawaan
4. Amang batas atas normal tekanan intraokular yang di tes dengan SchiØtz tonometer adalah?
a. 14 mm Hg
b. 18 mm Hg
c. 22 mm Hg
d. 26 mm Hg
5. Di bawah ini yang merupakan penyebab paling sering dari diplopia adalah?
a. Nasopharingerl carcinoma
b. Orbital blowout fracture
c. Diabetes mellitus
d. Occipital cortex tumor
6. “bacterial conjunctivitis” yang dapat diperparah dengan neomycin topical antibiotic ophtalmic drops, biasanya karena
apa?
a. Reaksi alergi
b. Infeksi virus
c. Resistang organism
d. Poor patent compliance
7. Komplikasi yang mungkin terjadi pada daerah anterior darah (hypemia) setelah trauma benda tumpul pada mata
adalah?
a. Fixed, dilatasi pupil
b. Cornela opacification
c. Cataract formation
d. Meningkatnya tekanan intraocular
8. Ujung pupil pada kerusakn mata mengindikasikan?
a. Globe penetration
b. Abnormalitas bawaan
c. Kerusakan Neuromuscular
d. Dislokasi lensa mata
9. Kunci utama untuk initial treatment pada luka bakar kimiawi pada mata adalah?
a. Netralisasi
b. Lubrication
c. Irrigation
d. Tarsorraphy
10. Optic atrophi digambarkan dengan kenampakan?
a. Cherry red spot
b. Tylenol capsule
c. Commotio retinae
d. Aspirin disc
CHAPTER 13
Anasthesiology
1. Manakah yang perupakan agen potent halogenated anesthetic yang menghasilkan paling sedikit derajat bronchoiratasi
selama induksi inhalasi
a. Nitrous oxide
b. Enflurane
c. Isoflurane
d. Sevoflurane
e. Tidak ada yang benar
2. Manakah yang berupakan agen anesthetic potent halogenated yang menghasilkan paling sedikit derajat depresi dari
respon respirasi terhadap hypercarbia
a. Nitrous oxide
b. Enflurane
c. Isoflurane
d. Halothane
e. Tidak ada yang benar
3. Manakah anastesi local yang menghasilkan peningkatan level circulating plasma cathecolamine sebagai hasil dari
penghambatan dari norepinephrine reuptake ke adrenergic nerve terminal
a. Lidocaine
b. Bupivacaine
c. Cocaine
d. Tetracaine
e. Tidak ada yang benar
4. Manakah muscle relaxant yang bisa menghasilkan bradicardia dari stimulasi vagus ketika diberikan kepada infant atau
anak-anak
a. Succinlcholine
b. D-tubocurraine
c. Pancuronium
d. Atracurium
e. Tidak ada yang benar
5. Manakah intravenous anesthetic agen yang menginduksi awakening paling cepat dari general anesthesia untuk brief
outpatient procedure
a. Etomidate
b. Ketamine
c. Thiopental
d. Propofol
e. Tidak ada yang benar
6. Manakah obat di bawah ini yang merupakan specific benzodiazepine antagonist
a. Diazepam
b. Flumazenil
c. Lorazepam
d. Midazolam
e. Tidak ada yang benar
7. Manakah obat di bawah ini yang aktivitasnya hanya antagonist narcotic
a. Buprenorphine
b. Nalbuphine
c. Naloxane
d. Butorphanol
e. Tidak ada yang benar
8. Monitoring noninvasive dari staturasi hemoglobin penting untuk keamananan dari banyak otorhinolarngologist prosedur.
Manakah pernyataan di bawah ini yang paling menggambarkan pulse oksimeter
a. Tidak bisa mendeteksi trend penurunan hemoglobin saturasi sampai PaO2 kurang dari 150 mmHg
b. Injeksi metilen blue bisa membuat salah pembacaan saturasi hemoglobin
c. Gerakan pasien bisa menghasilkan sinyal yang tidak bisa diinterpretasikan
d. Vasokonstriksi perifer bisa menghambat deteksi pulsatile flow oleh oximeter
e. Semua benar
9. Pengukuran karbondioksida pada udara yang diekspirasi biasanya dimonitor pada kondisi di bawah ini
a. Deteksi intubasi endotracheal
b. Deteksi intubasi esophageal
c. Monitor pasien yang menerima induksi hypotensi untuk mengurangi kehilangan darah selama operasi
timpanomastoidectomy
d. Menilai kecukupan oksigenasi
e. Tidak ada yang benar
10. Manakah penyakit kronik dari syndrome dismorfik yang dapat menyebabkan gangguan fungsi dari sendi
temporomandibular,cricoarytenoid, dan atlantoocipital
a. Treacher-Collins syndrome
b. Rheumatoid arthritis
c. Pierre Robin syndrome
d. Goldenhar’s syndrome
e. Semua yang diatas
11. Manakah kelainan yang mengancam jiwa yang bisa ditemukan pada pasien dengan trauma eksternal pada kepala leher
a. Clinically inapperent dislocation dari cartilage
b. Clinically inapparent dislocation dari larynx
c. Perluasan lesi intracranial
d. Unstable cervical spine
e. Semua benar
CHAPTER 14
ENDOCRINOLOGY
1. Wanita umur 45 tahun dengan mixed connective tissue disease dan dengan Erythroscyte sedimentation rate 75 mm per
hour biasanya disertai dengan kenaikan
a. Anti Ro
b. Anti UI RNP
c. C-ANCA
d. Anti RA33
e. Anti Jo-1
2. Seorang pathologist melihat sebuah specimen dari functional endoscopic sinus surgery case akan menemukan apa dalam
pasien dengan active Wegener’s granulomatosis
a. High lymphoid penetration index
b. Pseudoepthiliomatous hyperplasia
c. Perivacular cuffing
d. Vasculitis dengan fibrinoid necrosis
e. Cascating granuloma
3. Wanita umur 40 tahun dengan riwayat 3 bulan kelemahan pada leher dan dysphagia. Enzyme skeletal meningkat dan
perubahan myopathic dapat dilihat pada electromyography. Diagnosis definitive di konfirmasi dengan
a. Parotid biopsy
b. SS-A dan SS-B level antibody
c. Antinative DNA antibody level
d. Muscle biopsy
e. Urinalysis
4. Wanita umur 52 tahun dievaluasi karena multiple system complaint dan seorang otolaryngologist kepala leher surgery
konsultasi di minta untuk mengevalusi pasien untuk connective tissue disease. Manifestasi minimal dari penyakit ini adalah
a. Arthritis
b. Oral ulcer
c. Dysphagia
d. Hearing loss
e. Alopecia
5. Pengusaha berusian 58 tahun mengalammi severe throat pain, hoarseness, dan odynophagia selama bekerja. Sistem
review menunjukkan morning joint stiffness. Manakah yang paling mungkin ditemukan dari hasil pemeriksaan
a. Xerostomia
b. Esophageal dsymotility
c. Oral ulcer
d. Arytenoids dysfunction
e. Butterfly ras
6. Pasien denganxerostomia melakukan evaluasi untuk menentukan penyebab dan pengobatan terbaik dari masalah
tersebut. Penyakit sistemik dan obat-obatan sudah disingkirkan sebagai penyebab yang mungkin. Pasien selanjutnya akan
melanjutkan dengan tes
a. Esophageal motility
b. Salivary gland biopsy
c. Skin and muscle biopsy
d. Small joint x-ray
e. C-ANCA autoantibody
7. Ibu rumah tangga berusia 32 tahun dan ibu dari 4 orang anak mengalami dysphagia. Review sistemik menunjukkan bahwa
kulitnya kehilangan tekstur lembut dan mengalami penurunan berat badan sebanyak 12 pound selama 2 bulan terakhir.
Diagnosis kerja untuk kasus ini adalah
a. Hypotiroidism
b. Maternal stress syndrome
c. Behcet’s disease
d. Systemic sclerosi
e. Hypovitaminosis
8. Laki-laki berumur 24 tahun mahasiswa tidak memiliki masalah sebelumnya tiba tiaba mebgeluhkan sakit dan erytema pada
left upper lateral cartilage dari hidungnya. Kemudian hilang 10 hari setelah
CHAPTER 17
1. Seorang pria 32 tahun mengalami kecelakaan motor dan menderita luka avulsi yang
lebar pada kulit leher sebelah kanan. Sebab luka tersebut terkontaminasi, dan dibiarkan
terbuka selama 72 jam, sehingga terlihat jaringan granulasi. Kemudian luka tersebut
ditutup dengan split-thickness skin graft. Dibawah ini yang merupakan contoh tipe
perbaikan luka?
a. Reephitalization
b. Primary healing
c. Secondary healing
d. Delayed primary healing
e. Granulation
2. Meskipun produksi kolagen muncul selama empat fase penyembuhan luka, aktivitas
yang paling sering muncul adalah selama
a. Fase Coagulation
b. Fase Inflammatory
c. Fase Fibroplasia
d. Fase Remodeling
e. Fase Contraction
3. Seorang pemain sepakbola profesional menderita laserasi bersih di sepanjang paha kiri.
Dia sedang menjalani penutupan primer dan beberapa bulan kemudian lukanya tertutup
dengan baik. Dia ingin tahu seberapa kuat jaringan tersebut dibanding kulit normal. Dia
akan diberitahu bahwa dibawah tekanan yang paling kuat yaitu akan
a. 20% sekuat kulit normal
b. 40% sekuat kulit normal
c. 60% sekuat kulit normal
d. 80% sekuat kulit normal
e. Sama kuatnya dengan kulit normal
4. Beberapa minggu setelah insisi sederhana, dengan penyembuhan luka yang tidak
impaired, lukanya menjadi jelas. Dengan berjalannya waktu sebuah equilibrium dapat
diterima diantara
a. aktivitas epidermal growth factor dan transforming growth factor-beta
b. produksi kolagen dan pemecahan kolagen
c. makrofag dan leukosit polymorphonuclear
d. imbibisi dan inoskulasi
e. elastin dan mikrofibroblas
5. Cytokine (growth factor) aktif selama proses penyembuhan luka. Cytokine mampu
melakukan aktivitasnya melalui endocrine, autocrine, atau efek paracrine dan mampu
bermultiplikasi untuk setiap cytokine. Cytokine yang mengeluarkan efek primer di dalam
endocrine adalah
a. Epidermal growth factor
b. Hormon pertumbuhan
c. Platelet-derived growth factor
d. Fibroblast growth factor
e. Transforming growth factor
6. Seorang wanita 75 tahun dengan recurrent alveolar ridge cancer dijadwalkan untuk
menjalani composite resection. Wanita tersebut memiliki steroid-dependent asthmatic,
merokok, dan memiliki sejarah penyakit cerebrovascular. Faktor yang paling
berkontribusi untuk potensia rusaknya luka dan fistula adalah
a. Cerebovascular disease
b. Umur
c. Nutrisi yang buruk
d. Penggunaan tembakau/poxia
e. Penggunaan steroid
7. Teknik yang menjanjikan untuk manipulasi penyembuhan luka termasuk di bawah ini
kecuali
a. Fetal wound healing
b. Cytokines, seperti transforming growth factor-beta dan platelet-derived growth
factor
c. Ultrasound treatment
d. Ultraviolet radiation
e. Hot cautery
8. Seorang pria 61 tahun dengan high-grade mucoepidermoid carcinoma kelenjar parotid
menjalani parotidectomy dengan mengorbankan marginal mandibular branch facial
nerve, 3 cm proximal dari otot target. Branch tersebut segera digraft dengan branches
greater auricular nerve. Pria tersebut harus diberitahu bahwa syaraf akan di regenerasi
pada tingkat
a. Tepat 1 mm per hari, dan diharapkan fungsnya kembali normal 30 hari setelah
operasi
b. Tepat 5 mm per hari, dan diharapkan fungsnya kembali normal 2 bulan setelah
operasi
c. Tepat 10 mm per hari, dan diharapkan fungsnya kembali normal 6 bulan setelah
operasi
d. Rata-rata 1 mm per hari, dan diharapkan fungsnya kembali normal 6 bulan setelah
operasi
e. Rata-rata 10 mm per hari, dan diharapkan fungsnya kembali normal 2 tahun setelah
operasi
9. Fraktur mandibular secara tipikal terjadi selama penyembuhan dengan kreasi scar tissue
(callus) diikuti dengan kalsifikasi callus. Utamanya penyembuhan tulang dengan
regenerasi spontan dengan adanya luka pada jaringan mungkin muncul. Hal ini
termasuk beberapa kondisi, yang paling penting yaitu
a. Anatomic reduction, rigid fixation, dan adequate vascularity
b. Anatomic reduction, intermaxiliary fixation, dan adequate vascularity
c. Adequate nutrition, rigid fixation, dan adequate vascularity
d. Anatomic reduction, external fixation, dan adequate nutrition
e. Anatomic reduction, rigid fixation, dan topical cytokines
10. Petani 62 tahun sedang menjalani mouth resection dasar untuk T2, N0 squamous cell
carcinoma. Hal tersebut direkonstruksi dengan split-thickness skin graft dan bloster yang
dijahit ditempat. Pria tersebut bertanya-tanya mengapa hal tersebut perlu dilakukan,
dan Anda memberi tahunya bahwa immobilisasi dibutuhkan untuk memastikan skin
graft bertahan. Hal tersebut penting selama fase pertama dari bertahannya skin graft,
saat graft bergantung pada difusi nutrisi dari penerima. Proses ini dikenal sebagai
a. Epithelialization
b. Inosculation
c. Imbibition
d. Proliferation
e. Neovascularization
CHAPTER 19
1. Keputusan kapan waktu operasi untuk pasien dengan sinusitis berdasarkan pada
a. Sejarah pasien
b. Pemeriksaan fisik
c. Coronal CT scan
d. A dan C
e. A, B, dan C
2. Video stroboscopy dapat dilihat terbaik pada videotape saat
a. Flexible nasopharyngoscope digunakan
b. Rigid 90 derajat laryngoscope digunakan
c. Sumber sinar xenon digunakan
d. Semua jawaban di atas
e. A dan C
3. Saat menelusuri sejarah kesehatan pasien, pemeriksa harus
a. Membuat pasien merasa nyaman
b. Memaksa pasien untuk informasi yang akurat
c. Memerintah pasien untuk bercerita cepat
d. Membiarkan pasien diverge dari kisahnya
e. Semua jawaban di atas
4. Saat meminta tes laboratorium, seorang otolaryngologist harus
a. Memutuskan bahwa tes tersebut akan memberi informasi yang berguna
b. Mengatakan kepada pasien bahwa dokter akan menghubungi
c. Mendokumentasikan hasil laboratorium di kantor
d. Semua jawaban di atas
e. A dan C
5. Ruang kosong di kantor didesain untuk
a. Pasien
b. Personal kantor
c. Physician
d. Standar pemerintah
e. A, B, dan C
6. Peralatan laryngeal yang dibutuhkan oleh speech patologist termasuk
a. Stoboscopis unit
b. Sumber sinar xenon
c. 30 derajat nasal endoscope
d. Semua jawaban di atas
e. A dan B
CHAPTER 20
1. Transfusi yang paling baik untuk produk pengganti pada pasien yang sehat yang
memiliki pengalaman kehilangan darah selama operasi dan penurunan jumlah
hemoglobin adalah
a. Fresh frozen plasma
b. Packed red blood cells
c. Whole blood
d. Cryoprecipitate
e. Fibrinogen
2. Manakah dari berikut ini faktor resiko major untuk penyakit thromboembolic?
a. Pneumonia
b. Chronic obstructive pulmonary
c. Congestive heart failure
d. Hemophilia A
e. Inherited deficiency of antitrhombin II
3. Pria 45 tahun dijadwalkan septoplasty rutin dibawah anastesi lokal. Pria tersebut
seorang adult-onset diabetic yang normalnya mendapatkan 20 unit NPH (Neutral
Protamine Hagedorn) insulin setiap pagi. Manakah dari berikut ini langkah terbaik untuk
mengatasi diabetesnya selama operasi?
a. Tidak ada tambahan yang dibutuhkan pada sebagaimana pasien yang biasanya
b. Memulai IV dengan 10% dextrose untuk mencegah penambahan glukosa
c. Memberikan setengah dosisi NPH insulin, kemudian memberikan insulin regular
selama operasi tergantung pada tingkat gula darahnya
d. Menjadwalkan operasi sepagi mungkin, memberikan 10 unit insulin regular pada
awal operasi, dan memantau tingkat gula darahnya selama operasi
e. Memulai infus insulin regular secara konstan dan memantau tingkat gula darahnya
4. Wanita 35 tahun dengan galactorrhea menjalani pemindahan transsphenoidal pada
adenoma pituitary. Selama periode postoperative, wanita tersebut mengeluh bahwa
selalu merasa haus dan volume urine banyak dan hyperosmolarity serum. Diagnosa
yang paling mendekati adalah
a. Sebelumnya tidak terdeteksi adanya diabetes mellitus
b. Syndrome of inappropriate ADH secretion
c. Diabetes insipidus
d. Adrenal insufficiency
e. Acute renal failure
5. Farmakologis yang paling sesuai untuk mengatasi hipertensi signifikan postoperative
pada pasien dengan advanced renal atau hepatic disease adalah
a. Nitropusside
b. Labetalol
c. Esmolol
d. Nitroglycerin
e. Nicardipin
6. Penyebab yang paling mungkin pada postoperative hypotension adalah
a. Sakit/luka
b. Sepsis
c. Pulmonary emboli
d. Inadequate fluid replacement atau hemorrhage
e. Congestive heart failure
7. Seorang pria 23 tahun yang sehat mengalami kecelakaan motor serius dengan multiple
extrimity dan fraktur wajah. Sekarang ia menjadi septic. Hasil pemeriksaan pulmonary-
nya menunjukkan dia mengalami beberapa hypoxemia, diffuse bilateral pulmonary
infiltrates pada x-ray dada, dan normal pulmonary artery wedge pressure. Diagnosa
yang paling mendekati adalah
a. Pneumonia
b. Pulmonary emboli
c. Diffuse atelectasis
d. Pulmonary edema
e. Adult respiratory distress syndrome
8. Pada seorang pasien dengan caronia renal failure, manakah dari berikut ini pengobatan
yang aman digunakan selama anastesi?
a. Halothane
b. Methoxyflurane
c. Gallamine
d. Pancuronium
e. tubocurarine
9. Pria 60 tahun yang seorang alkoholik menjalani laryngectomy. 3 hari setelah operasi, dia
Nampak tidak dapat tidur dan gelisah, disorientasi, dan mengalami urinary incontinence.
Penyebab yang paling mungkin pada perubahan status mentalnya adalah
a. Schizophrenia
b. Alzheimer
c. Stroke
d. Pulmonary insuffiency
e. Delinum
10. Seorang pasien menerima morfin untuk analgesi postoperative, manakah berikut ini
pengobatan yang berpotensi untuk menghilangkan sakit?
a. Naloxone
b. Diazepam
c. Nonsteroidal antiinflammatory drugs seperti keterolac tromethamine
d. Meperidine penambahan pada morfin
e. Oxygen
CHAPTER 21
GERIATRIC OTOLARYNOLOGY
1. Setelah pemaparan awal dan injeksi dengan HIV, berapa tahun yang dapat dilewati oleh
50% pasien hingga mengidap AIDS?
a. 1
b. 2
c. 4
d. 7
e. 10
2. Enzim reverse transcriptase sangat penting pada virus AIDS. Manakah dari berikut ini
pernyataan yang tepat yang mendeskripsikan enzim tersebut?
a. Diproduksi oleh induk sel
b. Menghasilkan mRNA dari viral DNA
c. Menghasilkan double-stranded DNA dari single-stranded DNA
d. Menghasilkan DNA dari viral template RNA
e. Kerjasama viral RNA dengan genome induk sel
3. Kerusakan imun utama yang disebabkan oleh HIV adalah
a. Kerusakan komplemen
b. Kerusakan sel-mediasi sistem imun
c. Primary agammaglobulinemia
d. Kerusakan kombinasi selular dan hormonal imun
e. Kehilangan aktivitas neutrophin killer
4. Pria 21 tahun dengan HIV, tidak berkembang menjadi AIDS dan menmiliki CD4 + 800 cell
count. Berkembang menjadi acute otitis media. Organisme apakah yang
bertanggungjawab atas infeksi tersebut?
a. Streptococcus pneumonia
b. Pneumocystis carinii
c. Mycobacterium avium-intracellutare
d. Pseudomonas aeruginose
e. Staphylococcuc aureus
5. Seorang pria muda terinfeksi HIV dengan lesi nontender vertically corrugated sepanjang
anterior lateral border pada lidah. Kondisi ini disebabkan oleh
a. Candida
b. Herpesvirus
c. Squamous cellcarcinoma
d. Infeksi Primary HIV
e. Epstein-Barr virus
6. Resiko berkembangnya infeksi HIV diikuti pemaparan percutaneous dari sumber
individu HIV-positif yang dikenal rata-rata
a. 1 dari 10
b. 1 dari 50
c. 1 dari 300
d. 1 dari 1.000
e. 1 dari 10.000
7. Pada Kaposi’s sarcoma malignansi yang paling umum terlihat berhubungan dengan AIDS
adalah
a. Squamous cell carcinoma
b. Hodgkin’s disease
c. Non-Hodgkin’s lymphoma
d. Nasopharyngeal carcinoma
e. Hairy leukoplakia
8. Manakah dari situasi berikut ini yang merupakan postexposure zidovudine prophylaxis
yang direkomendasikan?
a. Kontak beberapa tetes darah sputum punggung tangan pekerja kesehatan. Yang
kemudian segera dibersihkan.
b. Seorang pasien terinfeksi HIV berciuman dengan pekerja kesehatan
c. Dokter bedah setelah melakukan operasi pada pasien yang terinfeksi HIV. Pada akhir
operasi dokter tersebut menemukan lubang pada sarung tangannya dan menyadari
bahwa darah pasien telah kontak dengan kulitnya pada waktu yang cukup lama
d. Seorang otolarynologist melakukan indirect laryngoscopy pada seorang pasien yang
diketahui terinfeksi HIV. Pasien tersebut membuka mulut dan bersin ke mata
physician yang tidak terlindungi
e. Segera setelah melakukan fine-needle aspiration neck node pada pasien yang
diketahui terinfeksi HIV, physician secara tidak sengaja menyuntikkan jarum suntik
ke thigh dan menginjeksikan cairanaspirate ke otot quadriceps-nya
9. Penyakit kulit yang paling umum dihubungkan dengan HIV adalah
a. Molluscum contangiosum
b. Psoriasis
c. Cutaneous cryptococcus
d. Seborrheic dermatitis
e. Acne rosacea
10. Nasopharyngeal mass pada pasien terinfeksi HIV kebanyakan seperti
a. Lymphoid hypertrophy
b. Kaposi’s sarcoma
c. Nasopharyngeal carcinoma
d. Non-Hodgkin’s lymphoma
e. Antrochoanal polyps from chronic sinusitis
CHAPTER 25
1. Pada proses mendiagnosa pasien dengan kelainan oflactory, dapat digunakan different
electro-physiologic measures. Manakah dari berikut ini pernyataan yang salah
a. Rekaman dari epithelium (electrooflactograms) mungkin dapat membantu untuk
mengetahui tingkat kerusakan peripheral
b. Stimulus-related EEG dengan jelas dibedakan antara pasien anosmic dan hyposmic
c. Menimbulkan potensial setelah stimulasi elektrik pada oflactory epithelium dapat
terbukti bermanfaat pada pemeriksaan integritas fila olfactoria
d. Oflactory event-related potentials digunakan untuk mengidentifikasi pasien
malingering
e. Bekerjasama dengan pasien, contingent negative variation dapat berguna untuk
mengidentifikasi dysosmia
2. Untuk merekam oflactory event-related potensial adalah
a. Stimuli harus notfed ke nostril untuk mengarah pada natural sniffing
b. Situmulus harus menarik syaraf trigeminal untuk memproduksi sensasi yang paling
kuat
c. Stimuli harus diaplikasikan pada flowing stream dari udara hangat dan lembab
secara konstan
d. Interval Interstimuli harus lebih cepat dari 1 detik
e. Durasi adequate pada stimuli kimia diperlukan
3. Mengapa virus mampu masuk ke CNS melalui hidung?
a. Sel bipolar penerima proyeksi secara langsung dari nasal cavity ke otak tanpa
intervensi sinapsis
b. Gelembung oflactory berlokasi di lapisan ventral setiap frontal lobe
c. Jalur medial oflactory mencegah direct conduit
d. Ada tiga meatuse di dinding lateral dari nasal cavity
e. Ukuran virion menyebabkan penetrasi melalui cribiform fenestration
4. Manakah peristiwa berikut ini yang berdampak pada kerusakan oflactory sensorineural?
a. Penggunaan berlebih dari topical nasal decongestant
b. Sekresi purulent nasal di sinusitis
c. Pemaparan kronis sampai noxious stimuli
d. Pemotongan oflactory karena pergeseran coup-contrecoup dari otak relatif
ketengkorak
e. Nasal polyposis
5. Mengapa fungsi oflactory penting pada studi dementia-related disease?
a. Pasien dengan Alzeimer’s disease atau Parkinson’s disease tidak dapat untuk
distinguish antara odorants
b. Meningkatkan kemampuan oflactory pada pasien dengan dementia-related disease
membantu untuk menjaga kualitas hidup
c. Pengobatan untuk dementia-related disease dapat dikurangi fungsi oflactory pada
pasien
d. Pasien dengan supranuclear palsy progresif memiliki anosmia komplit
e. Disfungsi oflactory mungkin tanda pertama dari Alzeimer’s disease dan Parkinson’s
disease
6. Manakah pernyataan berikut yang benar pada kebanyakan pasien dengan disfungsi
chemosensory?
a. Kebanyakan pasien tidak sadar akan kehilangan akuitas oflatcory atau gustatory
b. Pasien biasanya mengeluh akan kehilangan fungsi oflactory
c. Kehilangan oflactory dan gutatory berkontribusi sama dengan disfungsi
chemosensory
d. Pasien mengeluh kehilangan rasa dan bau tapi diagnosa hanya menunjukkan
disfungsi oflactory
e. Kebanyakan pasien dengan disfungsi chemosensory kemampuan merasanya
berkurang.
7. Manakah dari metode berikut ini yang paling memungkinkan pada pemeriksaan fungsi
oflactory?
a. Respon pasien pada perpanjangan kuisioner tentang sejarah fisikal
b. Tes psikofisikal dengan variasi odor terenkapsulasi
c. Respon pasien pada presentasi stimuli dari item odor yang umum
d. Rigid nasal endoscopy
e. pemeriksaan fungsi gustatory dengan seri tes kimia
8. Pada kasus apa MRI menjadi pilihan teknik yang lebih baik untuk menentukan
kehilangan oflactory dibanding CT?
a. Pada penyakit sinus paranasal
b. Pada pemeriksaan degenerasi gelembung oflactory post head trauma
c. Pada evaluasi viral-related anosmia
d. Untuk mengkonfirmasi agenesis gelembung oflactory pada Kallman’s syndrome
e. B dan D
9. Manakah dari grup pasien berikut ini yang akan berguna pada tes Reye’s memory?
a. Pasien dengan defisit oflactory karena trauma kepala
b. Pasien diduga dengan dementia-related disease
c. Pasien diduga dengan malingering
d. Perseorangan dengan alergic rhinitis
e. Pasien yangmengeluh disfungis gustatory tanpa kehilangan oflactory
10. Apakah penyebab yang paling umum pada disfungsi oflactory?
a. Kerusakan pada epitelium oflactory
b. Kerusakan struktural karena trauma fisik
c. Malingering
d. Menurunnya jumlah sel oflactory receptor
e. Menurunnya jumlah sel gustatory receptor
CHAPTER 26
RHINITIS
ALLERGIC RHINOSINUSITIS
NASAL OBSTRUCTION
1. Gadis 16 tahun datang ke kantor Anda dengan riwayat epistaksis, nasal obstruction, dan
middle ear effusion. Diagnosa yang paling mungkin adalah
a. Allergic polyposis
b. Inverting papilloma
c. Juvenile angiofibroma
d. Tomwaldt’s cyst
e. Nasopharyngeal carcinoma
2. Tanda Furstenberg’s positif terlihat dengan
a. Encephaloceles tapi bukan dermoids atau gliomas
b. Gliomas tapi bukan encephaloceles atau dermoids
c. Dermoids tapi bukan encephaloceles atau gilomas
3. Berikut ini benar tentang Rhinoscleroma adalah
a. Endemik di Sri Lanka
b. Disebabkan oleh organisme gram positif
c. Dirawat secara efektif dengan tetracycline
d. Dikarakterisasi oleh Mikulicz’z sel yang berbentuk cuboidal mengandung metaplasia
dari respiratoryepithelium
e. Precancerous lesion
4. Manakah dari berikut ini pernyataan yang benar mengenai squamous cell carcinoma
pada sinonasal tract ?
a. Squamous cell carcinoma terkait dengan pemaparan matahari
b. Squamous cell carcinoma memiliki tingkat metastasis yang rendah dibandingkan
cutaneous squamous cell carcinoma pada vestibula
c. perkembangan squamous cell carcinoma terkait dengan kerja pemaparan oleh
nickel, chromate, dan isopropyl alcohol
d. nasopharyngeal carcinoma identik dengan sinonasal carcinomapada perilaku
biologis, prognosis, dan pengobatan
e. dinding nasal lateral merupakan tempat yang paling sering terkait
5. Berikut ini mengenai manfaat Mohs’ micrographic surgery yang benar adalah
a. Pengobatan awal untuk basal cell carcinoma yang timbul pada embryonic clevage
planes
b. Pada pengobatan pasien dengan lesi kambuhan
c. A dan B
d. Bukan A dan B
6. Laki-laki kulit putih 37 tahun datang dengan malaise, kehilangan berat badan, dan
hemoptysis. Temuan phatologis dari biopsy lesi friable nasal mungkin mengandung hal-
hal berikut ini, kecuali
a. Chinese characters
b. Perivascular lymphocytic infiltration
c. Acute inflammatory cells (neutrophils, lymphocytes, eosinophils)
d. Chronic inflammatory cell macrophages, plasma cells, giant histiocytes)
e. Caseating granulomas
7. Bayi 6 bulan sebelumnya memiliki riwayat 2 kali meningitis dan sekarang datang dengan
lethargy, demam 105oF, dan seizure. Diagnosa meningitis disebabkan oleh bakteri
dengan lumbar puncture dan immunolectrophoresis. Ia mengalami centung rambut
yang terulur dari lesung pipit yang berlokasi di dasar columella. Gambaran studi yang
paling mungkin akan menunjukkan
a. Bifid crista galli, bifid nasal septum, atau bifid perpendicular plate of ethmoid
b. Narrowing of nasal bones
c. Mastoid clouding
d. Fluid-filled cystic mass dengan ependymal lining
e. Empty sella
8. Pasien datang dengan mandibular cysts dan bifid rib. Masalah lain apakah yang
membutuhkan perhatian medis yang mungkin dimiliki pasien?
a. Renal disease
b. Pulmonary disease
c. Gastrointestinal disease
d. Dermatologic disease
e. Mental retardation
9. Pernyataan di bawah ini benar mengenai midface embryology kecuali
a. Proses medial nasal berkontribusi pasa terbentuknya columella, philtrum, dan upper
lip
b. Defek kongental jarang terjadi pada area dengan aktivitas perkembangan yang
intens
c. Gelatinous notochord memproduksi Tornwaldt’s cysct
d. Prenasal space terletak antara anterior tulang nasal dan kartilago yang berkembang
pada posterior nasal
e. Fonticulus frontalis merupakan rongga diantara tulang frontal, dimana duramater
dapat memproduksi kongenital neurogenic tumor
10. Laki-laki Amerika Latin 44 tahun, menjalani multiple intranasal procedure untuk
menbuang polyp dari dinding lateral nasal. Aspek yang paling penting dalam edukasi
pasien adalah
a. Pengobatan inverting papilloma hanya dapat dilakukan dengan lateral rhinotomy
b. Alergi dapat menyebabkan polyp kambuhan dan disarankan decongestant, nasal
steroid dan immunotherapy
c. Squamous cell carcinoma terjadi pada 50% pasien dengan inverting papilloma yang
berlokasi pada dinding lateral nasal
d. Inverting papilloma kambuhan dapat terjadi walaupun dengan teknik operasi yang
waspada
e. Radiotherapy merupakan alternatif yang efektif untuk operasi
CHAPTER 31
Pencitraan Sinus
1. CT adalah modalitas pencitraan yang paling baik untuk evaluasi hidung dan sinus paranasal
karena
a. Tidak menggunakan sinar X
b. Menggambarkan dengan jelas struktur tulang
c. Membedakan dengan jelas antara tumor dan penyakit inflamasi
d. Struktur osteomeatal kurang jelas terlihat
e. Penebalan mukosa tidak akan kelihatan
2. MRI sinus paranasal diindikasikan ketika
a. Pasien mempunyai pacemaker jantung
b. Pasien tidak bisa berbaring
c. Operasi sinus endoskopik dipertimbangkan
d. Diperkirakan ada tumor pada pemeriksaan CT
e. Pasien buta
3. Potongan koronal CT sinus paranasal diindikasikan ketika
a. Pasien mempunyai reaksi terhadap kontras sebelumnya
b. Operasi sinus endoskopik dipertimbangkan
c. Pasien tidak bisa mentoleransi posisi aksial
d. Diperkirakan ada infiltrasi tumor perineural
e. Operasi dengan komputer diperlukan
4. Penanda radiologis sinusitis granulomatos adalah
a. Perforasi septum
b. Ekspansi tulang halus
c. Reaksi periosteal
d. Kalsifikasi
e. Perdarahan
5. Sinusitis fungal persisten kronis dalam host normal terlihat sama secara radiografis dengan
a. Mukomikosis invasif
b. Karsinoa sel skuamosa
c. Displasia fibrosa
d. Sinusitis bakterial
e. Poliposis sinonasal
6. CT dan MRI pada sinusitis fungal alergika menunjukkan
a. Hiperintensitas isi sinus yang nyata pada seluruh sekuens MRI
b. Infiltrasi orbita yang kasar
c. Penebalan osteitik dinding sinus
d. Kekurangan vaskularisasi yang tidak biasa
e. Beberapa kalsifikasi bundar
7. Penelitian pencitraan terhadap angiofibroma nasofaringeal pada orang muda menunjukkan
a. Kenaikan densitas kontras yang ekstrim
b. Ekstensi jarang pada fossa pterigopalatina
c. Penebalan osteitik pada dinding antral posterior
d. Kekurangan vaskularisasi yang tidak biasa
e. Beberapa kalsifikasi bundar
8. Tumor sinus paranasal berhubungan dengan kalsifikasi atau osifikasi termasuk dibawah ini
kecuali
a. Displasia fibrosa
b. Kondrosarkoma
c. Karsinoma sel skuamosa
d. Osteoma
e. Sarkoma osteogenik
9. Bagian radiografi ameloblastoma yang berbeda adalah
a. Berasal dari cavitas nasal
b. Penyerapan akar gigi
c. Komponen sklerotik sentral dengan lusensi perifer
d. Destruksi tulang yang jarang
e. Hubungan yang umum dengan hiperparatirodisme
10. Berdasarkan infiltrasi perineural maligna
a. Pencitraan negatuf dengan efektif mengekslusi diagnosis ini
b. MRI kurang sensitif dibandingkan dengan CT
c. Karsinma kistik adenoid jarang berhubungan
d. Kenaikan kontras dari saraf pada MRI insignifikan
e. Pelebaran foraminal kasar adalah diagnosis pada gambaran klinis yang tepat
BAB 33
1. Wanita berusia 26 tahun datang ke kantor mengeluhakan nyeri kepala sinus selama 2 tahun
terakhir dengan nyeri retroorbital yang lebih terasa di sebelah kiri. Satu tahun terakhir pasien
menjalani operasi sinus endoskopik dengan membaiknya gejala untuk sementara. Pasien
mempunyai riwayat rhinitis kronis yang memburuk selama musim semi, terutama setelah
menyiangi rumput. Riwayat kesehatannya signifikan menunjukkan asma. Pemeriksaan fisik
menunjukkan proptosis ringan di sebelah kanan dan ensdoskopik nasal fiberoptik menunjukkan
adanya polip multipel dan material tebal kecoklatan pada ostium maksila dekstra. Manakah di
bawah ini kemungkinan yang pasien miliki?
a. Bukti CT menunjukkan adanya erosi dinding tulang pada sinus maksila dekstra
b. Biopsi jaringan sinus dengan hifa septa perikapiler dengan cabang 45 derajat
c. Anergi terhadap derivat protein tuberkulin yang dimurnikan seperti pada antigen fungal
d. Tes klorida keringat positif
e. Diskinesia silier dengan tes sakarin positif
2. Anak laki-laki usia 3 tahun dengan discharge nasal mukopurulen selama 2 minggu, eksaserbasi
untuk penyakit jalan nafas reaktif, dan edema periorbital selama 5 hari kemungkinana
mempunyai sinusitis supuratif akut di sinus?
a. Frontal
b. Maksila
c. Ethmoid
d. Sphenoid
e. Tidak ada, anak-anak <5tahun tidak mempunyai sinusitis
3. Dimanakah di bawah ini yang paling mendekati untuk mendiagnosis sinusitis ethmoidalis akut?
a. Perkusi di hidung, medial terhadap canthus medial
b. Transiluminasi
c. Pemeriksaan funduskopi
d. Endoskopi nasal fiberoptik
e. USG
4. Wanita 26 tahun yang sehat datang dengan tanda dan gejala persisten dari sinusitis maksilar akut
setelah minum amoxicillin selama 10 hari. Antibiotik yang tepat untuk fase berikutnya adalah
a. Eritromisin
b. Cephalexin
c. Trimethorphin/sulfamethaxole
d. Amoxicillin dan eritromisin
e. Amoxicillin/asam klavulanat
5. Laki-laki 49 tahun mondok setelah transplantasi sumsum tulang dengan nyeri facial dan
retroorbita, discharge purulen, dan dalam 12 jam terakhir menderita perubahan status mental. CT
scan menunjukkan pansinusitis dan dicurigai adanya abses epidural di area sinus frontal dekstra.
Pasien telah diterapi untuk bakteremia Staphylococcus aureus selama 10 hari terakhir dengan
nafcillin IV. Pada tambahan intervensi pembedahan, antibiotik yang mana yang harus digunakan
perioperatif?
a. Vankomisin dan oxacillin
b. Metronidazole, ampicillin, dan ceftazimide
c. Ampicillin, cefotaxime, fluconazole
d. Piperacillin/tazobactam dan ciprofloxacin
e. Vankomisin dan imipenem
6. Manakah yang bukan khas pada sinusitis pada anak?
a. Discharge mukopurulen lebih dari 7 hari
b. Nafas bau
c. Batuk yang memberat pada malam hari
d. Demam ringan
e. Sakit gigi maksilla
7. Wanita 36 tahun dengan riwayat sinusitis berulang datang dengan sinusitis maksila akut
walaupun setelah 14 hari minum amoxicillin dan asam klavulanat. Pasien dinyatakan positif HIV
secara serologis 2 tahun yang lalu namun tidak menunjukkan tanda dan gejala AIDS. Patogen
yang manakah yang menyebabkan gejalanya?
a. Moraxella catarrhalis
b. Pseudomonas auruginosa
c. Haemophillus influenzae
d. Peptostreptococcus
e. Streptococcus pneumoniae
8. Salesman 28 tahun dari Hongkong datang untuk konsultasi dengan CT scan menunjukkan
opasifitas sinus maksila dekstra. Pasien sudah minum amoxicillin/asam klavulanat untuk 6
minggu terakhir dan pada CT scan ulang tidak ada perbaikan. Pasien dalam kondisi yang sehat
dan menyangkal adanya atopi atau obstruksi nasal. Endoskopi nasal tidak menunjukkan kelainan.
Penyebab yang paling mungkin untuk temuan ini adalah
a. Sinusitis fungal alergi
b. Sinusitis kronis
c. Kista retensi mukus
d. Diskinesia silier
e. Tumor
BAB 34
Pembedahan Sinus
1. Gambaran CT koronal sinus paranasal menunjukkan pansinusitis unilateral dengan densitas yang
bervariasi di dalam lumen sinus. Pasien ini mempunyai polipektomi intranasal multipel dan
atopik. Dokter THT harus menyadari kemungkinan
a. Triad Sampter (sensitivitas aspirin, poliposis nasal, asma)
b. Adenokarsinoma
c. Sindrom Kartagener
d. Meningioma ekstrakranial
e. Sinusitis fungal ekstramukosal (alergika)
2. Pasien datang dengan eksoptalmus sekunder terhadap tiroidopati dan menjalani dekompresi
orbital endoskopik. Pendekatan ini terbatas efektivitasnya
a. Pada apeks orbital
b. Pada dinding orbital medial anterior
c. Pada lantai orbital posterior
d. Karena kenaikan resiko kehilangan penglihatan
e. Pada lantai orbital anterior dan lateral terhadap nervus infraorbital
3. Selama sphenoethmoidektomi, basis kranium biasanya diidentifikasi secara posterior
a. Karena basis kranium lebih inferior sehingga lebih mudah diidentifikasi
b. Karena arteri etmoidalis posterior akan lebih sulit terluka daripada neurovaskular
etmoidalis anterior
c. Karena lamina kribriform sangat mudah hancur
d. Karena basis kranium adalah yang paling tipis dan paling sering terluka di sinus
etmoidalis anterior
e. Sinus sphenoidal paling aman untuk dimasuki
4. Selama sphenoidektomi endoskopis, perlukaan terhadap nervus optikus dapat terjadi
a. Pada aspek superior sinus etmoidalis posterior
b. Pada sel sphenoetmoid (sel Onodi)
c. Sejalan dengan dinding lateral sinus sphenoid
d. Dekat dengan segmen vertikal ground lamella
e. Ketika menghilangkan septum intersinus di dalam sinus sphenoid
5. Pembedahan sinus edndoskopi fungsional tidak diindikasikan untuk
a. Sinusitis fungal ekstramukosal
b. Sindrom Kartagener
c. Poliposis nasal masif
d. Pansinusitis kronis
e. Penyakit yang terbatas pada kompleks osteomeatal
6. Portio cavernosus kanalis karotid memiliki dehisensi tulang “klinis” pada berapa persen pasien?
a. 2 %
b. 5 %
c. 12 %
d. 22 %
e. 35 %
7. Komplikasi yang paling umum terjadi pada pembedahan sinus endoskopis adalah
a. Synechia
b. Kegagalan komplit prosedur
c. Perubahan sementara/permanen pada penglihatan
d. Epiphora
e. Perdarahan yang memerlukan transfusi darah
8. Beberapa dokter mempercayai operasi sinus endoskopik yang dilakukan dengan anestesi lokal
dengan sedatif paling aman karena
a. Komunikasi dokter bedah-pasien diperlukan
b. Visualisasi bertambah sebagai hasil dari menurunnya kehilangan darah
c. Dokter bedah akan diperingatkan oleh pasien ketika area sensitif nyeri sepanjang basis
kranium dan dinding orbital medial dicapai
d. Bila hematoma orbita terbentuk, dokter bedah bisa mengecek penglihatan untuk menilai
status dan keparahan perlukaan
e. Semua benar
BAB 36
BAB 38
Epistaksis
1. Kemungkinan sumber perdarahan pada pria 25 tahun yang mengalami epistaksis berat 6 minggu
setelah mengalami fraktur zygomatikus dan ethmoid dan kebutaan ipsilateral setelah kecelakaan
motor adalah
a. Arteri ethmoidalis anterior
b. Arteri maksilaris
c. Arteri sphenopalatina
d. Arteri karotis interna
e. Arteri nasal posterior
2. Kondisi lingkungan yang menyebabkan kejadian epistaksis pada pria sehat 65 tahun adalah
a. Kering dan panas
b. Lembab dan dingin
c. Dingin dan kering
d. Panas dan lembab
e. Hangat dan kering
3. Pembuluh darah berikut yang siap untuk dikontrol dalam embolisasi dan angiografi adalah
a. Arteri karotis interna dalam sinus kavernosus
b. Arteri etmoidalis anterior
c. Arteri palatina
d. Arteri nasal posterior
e. Arteri sphenopalatina
4. Cabang arteri berikut yang berkontribusi pada area Little dengan pengecualian
a. Cabang septal arteri fasialis
b. Arteri etmoidalis anterior
c. Arteri palatina mayor
d. Arteri nasal posterior
e. Arteri sphenopalatina
5. Riwayat 1 bulan konsisten perdarahan hidung unilateral dan drainase purulen kronis pada anak-
anak sehat 5 tahun kemungkinan
a. Tumor nasofaringeal
b. Angiofibroma juvenil
c. Deviasi septal dengan sinusitis maksila
d. Benda asing
e. Polip
6. Teleangiektasis perdarahan herediter dikenal juga dengan Osler Weber Rendu disease dicirikan
dengan semua di bawah ini kecuali
a. Dominan autosomal
b. Teleangiektasis mukokutaneus
c. Dinding pembuluh darah tanpa otot polos
d. Penurunan angiogenesis sehingga dilatasi vaskular
e. Fistula arteriovenosus
7. Pria lanjut usia datang dengan karena rujukan dari Puskesmas untuk terapi lebih lanjut
perdarahan hidung posterior yang parah. Berlangsung selama >15 menit dan perlahan lahan
merespon terhadap tekanan, hidroklorida oksimetazoline (Afrin), dan duduk. Pemeriksaan
menghilangkan sumber perdarahan anterior, dan pemeriksaan endoskopik menunjukkan
sumbernya ada di daerah
a. Septum posterior
b. Pleksus naso-nasofaringeal
c. Dinding anterior sphenoid
d. Aspek posterior dari turbinasi medial
e. Aspek posterior dari turbinasi inferior
8. Prosedur membungkus hidung didesain untuk mengontrol epistaksis tak terkontrol yang
biasanya tidak efektif karena
a. Tekanan intravaskular tinggi di distal
b. Fragilitas pembuluh darah
c. Naiknya ratio vena arteri
d. Desikasi mukosa
e. Anastomosa arterioarterial
9. Pria 34 tahun datang dengan teleangiektasi perdarahan herediter secara kronis anemis dan gagal
membungkus hidung dan kauterisasi dan fotokoagulasi laser sebagai terapi utama. Intervensi
pada level berikutnya yang sesuai adalah
a. Septodermoplasti
b. Flap dahi untuk batas intranasal
c. Flap bebas untuk batas intranasal
d. Angiografi dengan embolisasi
e. Terapi desmopressin
10. Wanita 75 tahun mengkonsumsi warfarin dan menderita aterosklerosis berat, penyakit
kardiovaskular, dan riwayat ligasi transantral arteri maksilaris sebelumnya dan ligasi arteri
ethmoidalis posterior yang sekarang berdarah lagi dari sisi yang dioperasi sebelumnya. Pilihan
terbaik adalah
a. Melakukan angiografi dengan embolisasi
b. Mengulang ligasi arteri maksilaris transantral
c. Melakukan ligasi arteri sphenopalatina transantral endoskopis
d. Ligasi arteri karoris eksterna
e. Memasukkan estrogen
11. Penyakit von Willebrand dan teleangiektasis perdarahan herediter mempunyai kesamaan kecuali
a. Mewarisi dominan autosom
b. Perdarahan mukokutaneus
c. Perdarahan masif sebelum atau setelah pembedahan
d. Epistaksis adalah gejala yang sering muncul
e. Waktu perdarahan sebagai tes skrining yang berguna
12. Yang tidak menyebabkan ligasi arteri maksilaris tranantral gagal adalah
a. Cabang arteri maksilaris anastomosis kolateral kontralateral
b. Kegagalan klip ligasi
c. Bifurkasio awal arteri nasal posterior
d. Arteri ethmoidalis anterior dominan
e. Cabang nasal dominan arteri fasialis
BAB 39
1. Anak-anak dengan cerebral palsy karena pemotongan korda timpani bilateral dan neuroektomi
timpani untuk terapi sialorrhea. 9 bulan setelah operasi, bisa kembali berliur. Liur adalah sekresi
dari
a. Kelenjar submandibula
b. Kelenjar parotis
c. Kelenjar submandibula
d. Kelenjar saliva minor
e. Kelenjar submandibula dan sublingual
2. Pasien menjalani paroidektomi superficial untuk tumor campuran jinak. Keringat gustatori mulai
diperhatikan sejak 3 bulan post operasi. Hal ini disebabkan
a. Stimulasi kelenjar keringat karena pelepasan acetilkholine
b. Stimulasi kelenjar keringat karena pelepasan norepinefrin
c. Stimulasi kelenjar keringat karena nervus auricularis mayor
d. Disrupsi efek inhibitor parasimpatis pada kelenjar keringat
e. Stimulasi kelenjar keringat karena serabut saraf fasial
3. Efek stimulasi sistem saraf otonom pada kelenjar keringat sel asinar menghasilkan
a. Difusi pasif K+ ke dalam sel
b. Difusi pasif Cl- ke dalam sel
c. Hiperpolarisasi karena influks Cl- dan efluks Na+
d. Depolarisasi karena pelepasan K+
e. Hiperpolarisasi karena influks Cl- dan efluks K+
4. Kelenjar saliva minor terbentuk pada embrio usia 6-8 minggu dari
a. Endoderm oral dan endoderm nasofaringeal
b. Ectoderm oral dan ectoderm nasofaringeal
c. Ectoderm oral dan endoderm nasofaringeal
d. Endoderm oral dan ektoderm nasofaringeal
e. Semua salah
5. Xerostomia pada lanjut usia disebabkan karena
a. Efek medikasi dan penyakit sistemik
b. Degenerasi kelenjar saliva
c. Sialoadenitis sub akut
d. Perubahan pada ultrastruktur sel asinar
e. Dehidrasi glandular kronis
6. Kelenjar saliva yang berkontribusi pada fraksi terbesar saliva ketika distimulasi oleh sistem
otonom adalah kelenjar
a. Parotis
b. Submandibular
c. Sublingual
d. Saliva minor
e. Semua memproduksi saliva pada jumlah yang sama
7. Kelenjar saliva yang berkontribusi pada fraksi terbesar saliva ketika tidak distimulasi oleh sistem
otonom adalah kelenjar
a. Parotis
b. Submandibular
c. Sublingual
d. Saliva minor
e. Semua tidak memproduksi saliva
8. Proses sekretori
a. Proses ultrafiltrasi pasif
b. Memproduksi saliva yang hipertonis
c. Termasuk 2 proses independen, sekresi primer dan duktal
d. Termasuk sintesis sel dan transpor aktif
e. Memproduksi saliva yang isotonis
9. Faktor apa yang paling penting dalam pemeliharan higiene mulut?
a. Sekresi IgA
b. Lisosom saliva
c. Peroksidase saliva
d. Autolisin saliva
e. Tingkat aliran saliva
10. Atropine adalah antisialagogue poten karena
a. Menghambar uptake asetilkolin pada neuron preganglionik
b. Mengindari sintesis asetilkolin pada neuron preganglionik
c. Berkompetisi dengan asetilkolin di reseptor
d. Stimulasi pemecahan asetilkolin pada sinaps
e. Stimulasi pemecahan asetilkolin pada reseptor
BAB 40
1. Manakah prosedur pencitraan yang dipakai sebagai pemeriksaan pertama pada pasien dengan
massa parotid?
a. Sialografi
b. CT
c. CT sialografi
d. MRI
2. Pernyataan di bawah tentang sialografi manakah yang benar?
a. Sialografi berkontraindikasi dengan munculnya sialadenitis akut
b. Sialografi adalah metode pencitraan terbaik untuk sindrom Sjogren
c. Bila dilakukan dengan benar, rasa tidak nyaman muncul minimal
d. Sulit membedakan massa intrinsik dan ekstrinsik
3. Pernyataan di bawah tentang CT manakah yang benar?
a. CT memakai radiasi rontgen konvensional
b. Scanner generasi ke 4 lebih baik dan sudah menggantikan generasi ke 3
c. CT sialografi jarang dilakukan
d. CT tidak digunakan bila ada MRI
4. Pernyataan di bawah tentang MRI manakah yang benar?
a. MRI tidak memakai radiasi ionisasi
b. MRI bergantung pada konten air jaringan
c. Multiple plane mudah dicapai tanpa mengubah posisi pasien
d. Kompleksitas penghasilan sinyal tidak membedakan neoplasma jinak atau ganas
5. Pernyataan di bawah ini manakah yang benar tentang pencitraan sindrom Sjorgen?
a. Biasanya bilateral
b. Awal penyakit, kumpulan punctate contrast multipel muncul pada sialografi
c. Sialografi tidak berguna untuk membedakan sindrom Sjorgen dan parotitis berulang pada
anak
d. Wujud sindrom Sjorgen pada CT adalah pembesaran kelenjar saliva dengan area multipel
dengan amplitudo rendah
6. Pernyataan di bawah tentang ruang parafaringeal manakah yang benar?
a. CT dan MRI membedakan massa parotis lobus dalam dari massa ruang parafaringeal
primer
b. Tumor kelenjar saliva tidak ditemukan pada ruang parafaringeal poststiloid
c. Tumor yang biasanya terjadi pada ruang parafaringeal termasuk paraganglioma,
schwannoma, dan limfadenopati
d. Fat plane yang memisahkan antara massa ruang parafaringeal dengan kelenjar parotis
menunjukkan ruang parafaringeal adalah sumber massa
7. Pernyataan di bawah tentang pencitraan diagnosis kista manakah yang benar?
a. Wujud pencitraan kista baik didapat maupun kongenital sama
b. Sialografi biasanya tidak membedakan kista dari massa intrinsik yang lain
c. Wujud CT dan MRI dipengaruhi oleh infeksi sebelumnya
d. Sinyal tinggi berkaitan dengan konten air pada kista terlihat pada T2 weighted MRI
8. Pernyataan di bawah tentang kista limfepitheline manakah yang benar?
a. Kista limfepitheline jinak didapatkan pada kelenjar parotis pasien AIDS
b. Kista limfepitheline jinak didapatkan pada kelenjar parotis pasien HIV positif tanpa
AIDS
c. Limfadenopati servikal biasanya muncul
d. MRI berguna kecuali untuk sarkoma Kaposi intraparotis
9. Pernyataan di bawah tentang pencitraan adenoma pleomorfik manakah yang benar?
a. Sialografi tidak bisa membedakan adenoma pleomorfik dengan neoplasma kelenjar saliva
jinak lainnya
b. Wujud CT adenoma pleomorfik adalah massa berbatas tegas dengan densitas homogen
atau heterogen
c. Adenoma pleomorfik biasanya mengakumulasi 99mTc pertechnetate pada pemeriksaan
pencitraan nuklear
d. Wujud adenoma pleomorfik pada MRI adalah massa berbatas tegas dengan sinyal tinggi
T1-weighed dan sinyal rendah pada T2-weighed
10. Pernyataan di bawah tentang pencitraan neoplasma ganas kelenjar saliva manakah yang benar?
a. Karsinoma mukoepidermoid biasanya tidak dapat dibedakan dari neoplasma jinak
b. Wujud MRI pada mukokarsinoma grade tinggi adalah sinyal intermediat pada sekuens T1
dan T2 weighed
c. Penyebaran perineural biasa terjadi pada karsinoma kistik adenoid
d. Penyebaran intrakranial diidentifikasi lebih baik dengan MRI daripada CT
11. Manakah di bawah ini karakteristik CT dan MRI yang menunjukkan neoplasma intraparotid itu
ganas?
a. Batas tidak jelas
b. Kurangnya kenaikan kontras CT intravena
c. Inflitrasi ireguler pada jaringan lunak di sekitarnya
d. Sinyal tinggi MRI
12. Kalsifikasi akan terjadi pada di bawah ini?
a. Sialolithiasis
b. Sindrom Sjorgen
c. Hemangioma
d. Adenoma pleomorfik
BAB 41
1. Otot yang manakah yang penting untuk memelihara patensi jalan nafas faringeal
a. Otot krikotiroid
b. Otot genioglossus
c. Otot palatoglossus
d. Otot digastrik posterior
e. Konstriktor faringeal superior
2. Otot laringeal intrinsik yang membuka glotis adalah
a. Otot tirotiroid
b. Otot krikotiroid
c. Otot interaritenoid
d. Otot krikoaritenoid lateral
e. Otot krikoaritenoid posterior
3. Laringospasme, dalam respon stimulasi mekasis dalam laring, muncul pada keadaan?
a. Hipoksia
b. Tidur dalam
c. Anestesi ringan
d. Olahraga
4. Stimulasi mekanis pada laring menghasilkan
a. Bronkodilatasi
b. Takikardi
c. Hipertensi
d. Manuver Valsava
e. Diaforesis
5. Manakah di bawah ini yang diperlukan untuk fonasi normal?
a. Lamina propria normal
b. Kapasitas vital normal
c. Traktus glotal divergen
d. Penutupan glotal total
e. Ligamen vokal kaku
BAB 44
1. Manakah kelas pengobatan di bawah ini yang mempunyai efek samping batuk nonproduktif?
a. Antidepresan trisiklik
b. ACE inhibitor
c. Fenotiazin
d. Sepalosporin generasi ke3
e. Asetilkolin blocker
2. Stridor inspirasi akan muncul pada lesi di bawah ini?
a. Benda asing di cabang utama bronkus dekstra
b. Tumor karina
c. Stenosis trakeal pada trakea 1/3 bawah
d. Paralisis pita suara bilateral
e. Bronkomalasia
3. Volume udara yang bergerak pada respirasi normal disebut
a. Volume tidal
b. Volume residu
c. Total lung capacity
d. Forced vital capacity
e. Functional residual capacity
4. Aliran volume pasien dengan laringomalasia berat akan menunjukkan
a. Pola normal
b. Komponen inspirasi mendatar dan komponen ekspirasi normal
c. Komponen inspirasi normal dan komponen ekspirasi mendatar
d. Komponen inspirasi dan ekspirasi mendatar
e. Pola respirasi memanjang
5. Alasan utama xeroradiografi tidak sering dilakukan adalah
a. Harga peralatan
b. Membutuhkan film khusus
c. Kesulitan untuk menjaga pasien dalam posisi
d. Resolusi buruk utnuk struktur jalan nafas
e. Radiasi berlebih dibandingkan dengan metode lain
6. Teknik pencitraan yang menghasilkan resolusi paling baik untuk abnormalitas tulang
a. Politomografi
b. Xeroradiografi
c. MRI
d. CT
e. Ultrasound
7. Apakah kekurangan MRI yang utama pada jalan nafas?
a. Gambar terbatas pada seksi aksial
b. Resolusi tulang kurang
c. Dosis radiasi berlebih
d. Tidak bisa membedakan massa padat dari pembuluh darah
e. Delianisasi spasial kurang
8. Manakah saraf di bawah ini yang tidak memerlukan anestesi untuk endoskopi di bawah anestesi
lokal?
a. Saraf laringeal rekuren
b. Saraf laringeal superior
c. Saraf hipoglosal
d. Saraf glossofaringeal
e. Saraf trigeminus
9. Keuntungan utama bronkoskopi fleksibel dari bronkoskopi rigid
a. Kemampuan untuk memvisualisasi lebih banyak segmen distal bronkial
b. Kontrol jalan nafas lebih baik
c. Kemampuan untuk menghilangkan benda asing
d. Optik lebih baik
e. Harga peralatan
10. Posisi yang paling baik untuk kepala dan leher pasien dalam bronkoskopi
a. Ekstensi kepala leher
b. Ekstensi kepala dan fleksi leher
c. Fleksi kepala dan ekstensi leher
d. Fleksi kepala dan leher
e. Posisi tidak penting
11. Pasien menjalani panendoskopi dan biopsi untuk lesi glotis. Segera pada pengambilan ET, pasien
tidak bisa bernafas walaupun sudah mencoba. Apa langkah yang tepat?
a. Memaksa ET melewati glotis
b. Memasukkan bronkoskopi
c. Injeksi succinylcholine
d. Ventilasi tekanan postif dengan mask
e. trakeotomi
Chapter 46
Taste
2. Jiska pasien mengalami peningkatan ambang pengecapan untuk NaCl, manakah yang benar dari
pernyataan di bawah ini?
a. Pasien tidak dapat mengecap NaCl kuat
b. Pasien tidak dapat mengecap rasa yang kuat
c. Pasien akan mengecap NaCl kuat lebih intens daripada orang normal
d. Pasien akan mengecap semua rasa yang kuat lebih intens daripada orang normal
e. Tidak dapat diprediksi mengenai NaCl kuat
3. Sistem pengecap sangat peka terhadal beberapa reaksi. Di bawah ini manakah yang tidak
berpengaruh pada kepekaan sistem pengecap?
a. Sel reseptor pengecap mengalami regenerasi dari sel basal
b. Lokalisasi pengecap sangat lemah
c. Kerusakan pada korda timpani, mencetuskan inhibisi struktur sentral untuk menerima
input dari nervus glosofaringeus
d. Proyeksi pengecap secara ipsilateral
e. Sensasi pengecap seperti timbul dari area tanpa reseptor
6. Sebagian besar kuncup pengecap berada di papilla fungiform, foliate, dan circumvallate. Di
bawah ini yang mana lokasi lain yang memiliki kuncup pengecap?
a. Papilla filiform
b. Bawah permukaan lidah
c. Palatum mole
d. Permukaan dalam bibir
e. Permukaan dalam pipi
10. Buku teks sering menunjukkan peta lidah mengenai kualitas setiap rasa. Berikut ini pernyataan
manakah yang benar?
a. Rasa manis dirasakan pada ujung lidah
b. Rasa pahit dirasakan pada tepi lidah
c. Rasa asin dirasakan di belakang lidah
d. Rasa asam dirasakan di bagian pangkal lidah
e. Tidak ada peta lidah
Chapter 47
Somatitis
1. Di bawah ini pernyataan mana yang salah mengenai virus herpes simplex (HSV)?
a. HSV merupakan DNA virus
b. Sekitar 90% dari populasi menunjukkan gambaran klinis penuh dari herpetic
gingivostomatitis
c. Lesi biasanya sembuh dalam 1 hingga 2 minggu tanpa bekas
d. Virus dapat migrasi sepanjang periaxonal sheath hingga ganglion trigerminal
e. Mayoritas populasi memiliki antibodi terhadap HSV
2. Berikut ini manakah yang tidak termasuk kelompok kategori lesi gingivitis desquamatif?
a. Candidiasis
b. Pemphigus sikatrikal
c. Pemphigus vulgaris
d. Dermatitis herpetiformis
e. Lichen planus
5. Dari pernyataan berikut ini manakah yang salah mengenai pemphigoid bullosa?
a. Secara primer lesi mengenai permukaan kutan
b. Immunofluorescence indirek positif pada 70% orang yang terkena
c. Titer serologis sebanding dengan beratnya penyakit
d. Lesi oral identik dengan pemphigoid sikatrikal
e. Mirip dengan pemphigoid sikatrikal di mana antibodi diarahkan melawan membrana
basalis
6. Dari pernyataan berikut ini manakah yang salah mengenai pemphigus vulgaris?
a. Pemphigus vulgaris dapat terjadi dengan penyakit autoimmune lainnya seperti
rheumatoid arthrtitis
b. Sel Tzanck merupakan patognomonis untuk pemphigus vulgaris
c. Titer antibodi sirkulasi berkaitan dengan beratnya penyakit
d. Pemphigus vulgaris jarang terjadi pada populasi yang berasal dari area Mediteraranean
e. Evaluasi histologis menunjukkan pembentukan vesikel intraepithelial
10. Manakah yang salah dari pernyataan berikut mengenai rekurensi aphthous?
a. Ulkus mayor aphthous biasanya sembuh dengan sikatrik
b. Etiologi yang beragam termasuk immunologi telah dilibatkan
c. Ulkus minor aphthous biasanya sembuh dengan sikatrik
d. Insidensi rekurensi ulkus aphthous memiliki rentang 10% hingga 20% dari populasi
umum
e. Macam herpetifora tidak berkaitan dengan HSV
Chapter 48
Pharyngitis
4. Jaringan faring mudah mengalami perubahan reaktif karena jaringan predominan manakah?
a. Squamous
b. Kolumnar
c. Kolumnar bersilia
d. Metaplastik
e. Limfoid
5. Anak laki-laki berusia 7 tahun mengalami sakit tenggorokan setelah bermain dengan anak-anak
lainnya di sekolah. Organisme yang paling sering untuk dikultur adalah..
a. Salmonella typhimurium
b. Moraxella catarrhalis
c. Staphylococcus aureus
d. Streptococcus pyogenes
e. Neisseria species
6. Anak laki-laki berusa 9 tahun mengalami batuk paroxysmal dan kesulitan bernapas. Kultur
tenggorok menunjukkan gram negatif coccobacillus non motile pleomorphic. Organisme
tersebut dikenal sebagai...
a. S. Pyogenes
b. Borderella pertussis
c. S. Aureus
d. Cornybacterium diphteriae
e. Bacreroides fragilis
8. Pasien berusia 20 tahun mengalami sakit tenggorok persisten dan ditemukan adanya faringitis
dengan tonsil yang membesar. Terdapat adenopati servikal. Pewarnaan Gram pada sekret faring
menunjukkan gram negatif diplococcus yang dikultur pada AGA coklat. Temuan tersebut
merupakan diagnosis dari...
a. Faringitis streptococcal
b. Faringitis staphylococcal
c. Faringitis gonococcal
d. Faringitis Haemophilus
e. Faringitis bacteroides
10. Pada pasien orang Portugis berusia 60 tahun ditemukan adanya lesi granulomatosa pada hidung
dan tenggorok. Reaksi Mitsuda positif kuat. Biopsi granuloma menunjukkan proses tanpa
perkejuan dengan beberapa giant cells. Pengecatan Ziehl-Neelson positif. Diagnosis dari temuan
tersebut adalah...
a. Rhinosporidiosis
b. Sarcoid
c. Tuberculosis
d. Lepromatous leprosy
e. Tuberculoid leprosy
11. Seorang wanita 36 tahun mengalami rekurensi vesikel dan bulla pada mukosa dengan ukuran
bervariasi yang meninggalkan erosi kasar pada permukaan jaringan. Tanda Nikolsky’s positif
pada lesi kulit. Temuan tersebut konsisten dengan diagnosis dari...
a. Darier’s disease
b. Pemphigus
c. Crohn’s disease
d. Kawasaki’s disease
e. Epidermolysis bullosa
12. Pelajar 21 tahun mengeluhkan faringitis kambuhan. Dengan diagnosis Munchausen syndrome,
pengobatan terbaiknya adalah...
a. Psikoterapi
b. Suplemen besi
c. Vitamin B12
d. Antibiotik spektrum luas
e. Suplemen tiroid
13. Pada anak laki-laik usia 10 tahun ditemukan adanya pembesaran tonsil yang berwarna kuning.
Biopsi tonsil menunjukkan makrofag berbusa dengan elemen inflamatorik. Temuan tersebut
konsisten dengan diagnosis dari...
a. Lupus discoid
b. Darier’s disease
c. Tangier disease
d. Pemphigus vulgaris
e. Hipertrigliseridemia familial
14. Ibu rumah tangga berusia 40 tahun mengalami nyeri tenggorok persisten dengan kongesti nasal.
Pemeriksaan menunjukkan lesi granulomatosa pada nasal dan edema faring nonspesifik. Biopsi
nasal menunjukkan necrotizing granuloma multipel dengan vasculitis. Hasil kultur negatif.
Terdapat eritrosit pada urin pasien. Gambaran foto thorax abnormal. Temuan tersebut
mendukung diagnosis dari...
a. Chron’s disease
b. Systemic lupus
c. Limfoma sel T angiosentrik
d. Infeksi mucor mycosis invasif
e. Wegener’s granulomatosis
Chapter 49
Odontogenic Infections
Chapter 50
Temporomandibular Joint Disorders
1. Nyeri adalah
a. Hanya sensasi yang tidak menyenangkan
b. Hanya respon terhadap penyakit organik
c. Pengalaman emosional tidak menyenangkan dan sensoris
d. Selalu dikaitkan dengan kelainan organik
e. C dan D
2. Sendi temporomandibular secara primer diinervasi oleh..
a. Nervus temporomandibular
b. Nervus auricotemporal
c. Nervus mandibular
d. Nervus masseter
3. Dura diinervasi oleh nervus trigeminus
a. Benar
b. Salah
4. Pernyataan 1: Sendi temporomandibular dilapisi oleh fibrokartilago
Pernyataan 2: Semua sendi sinovial dilapisi fibrokartilago
a. Pernyataan 1 benar
b. Pernyataan 2 benar
c. Kedua pernyataan benar
d. Kedua pernyataan salah
5. Nyeri otot kronis biasanya...
a. Diakibatkan oleh spasme
b. Diakibatkan oleh gangguan internal
c. Diperparah dengan palpasi meatus auditori
d. Difus
6. Dislokasi diskus temporomandibular yang paling sering...
a. Anterolateral
b. Posterolateral
c. Anteromedial
d. Posteromedial
7. Pembedahan sendi temporomandibular dilakukan untuk...
a. Mengurangi nyeri
b. Mengembalikan fungsi normal
c. Mengembalikan pembukaan maksimum normal
d. Mengeliminasi gangguan sendi
e. Mencegah remodeling
f. Semua jawaban di atas
8. Rekonstruksi kondilus mandibular paling sering dilakukan dengan...
a. Implan sendi total
b. Implan kondilar
c. Ramus osteotomi
d. Nonvascularized rib graft
e. Vascularized rib graft
9. Pembedahan arthroskopik merupakan indikasi terbaik untuk...
a. Reducing displacement diskus
b. Nonreducing disk displacement
c. Penyakit sendi degeneratif
d. B dan C
e. Semua jawaban di atas
10. Pembedahan diskus temporomandibular harus diikuti dengan...
a. Fiksasi intermaksilar
b. Terapi reposisi splint
c. Terapi fisik dan latihan di rumah
d. Injeksi kortikosteroid intraartikular
e. Bukan jawaban di atas
Chapter 51
Snoring and Obstructive Sleep Apnea
Chapter 52
Laryngitis
1. Laringitis yang melibatkan jalan napas lebih sering terjadi pada anak-anak karena...
a. Antibiotik kurang efektif
b. Organisme lebih virulen
c. Steroid kurang efektif
d. Jalan napas lebih sempit
e. Sistem immun yang immatur
2. Pada pasien dewasa dengan supraglotitis akut, tanda atau gejala manakah yang
memerlukan intervensi jalan napas?
a. Demam lebih dari 101,5 derajat fahrenheit
b. Leukositosis lebih dari 25.000 sel/mm3
c. Gejala dengan onset cepat
d. Gejala yang sama dengan sebelumnya
e. Denyut nadi lebih dari 120 kali per menit
3. Kemajuan pengobatan yang paling signifikan untuk supraglottitis pada anak-anak adalah...
a. Perkembangan antibiotik yang lebih efektif
b. Perkembangan ventilasi
c. Perkembangan vaksin Haemophilus influenzae
d. Perkembangan kortikosteroid yang lebih efektif
e. Kemajuan teknik anestesi
4. Karakteristik rutin dari refluks laringoesofageal meliputi hal di bawah ini kecuali...
a. Batuk
b. Sensasi globus
c. Disfonia
d. Pembersihan tenggorok yang sering]
e. Indigesti
5. Peningkatan insidensi tuberkulosis tampak di US yang diakibatkan oleh
a. Sanitasi yang inadekuat
b. Penggunaan antibiotik yang berlebih
c. Epidemik HIV
d. Urban yang sangat padat
e. Skin test TB yang inadekuat
6. Pasien dengan immunocompromized datang dengan disfonia, candida oral, dan lesi pita
suara. Terapi dengan fluconazole tidak efektif. Manajemen lanjutan...
a. Nystatin kumur
b. Laringoskopi direk dengan biopsi
c. Amfotericin B intravena
d. Terapi bicara
e. Fluconazole jangka panjang
7. Diagnosis laringitis radiasi dibuat setelah diagnosis berikut dipertimbangkan...
a. Refluks laringoesofageal
b. Radionekrosis
c. Kanker rekuren
d. Hipotiroidisme
e. Semua jawaban di atas
8. Berikut ini, manakah kondisi inflamasi laring yang paling sering pada dewasa?
a. Tuberkulosis
b. Refluks laringoesofageal
c. Blastomikosis
d. Supraglottitis akut
e. Rhinoskleroma
9. Pasien anak berusia 3 tahun datang dengan sakit tenggorokan progresif dalam 6 jam,
demam 102 derajat fahrenheit, dan mengeluarkan air liur. Langkah awal yang tepat untuk
mengatasi pasien ini adalah...
a. Mengecek angka leukosit pasien
b. Rehidrasi intravena
c. Membuka jalan napas yang aman
d. Memperoleh studi radiografi
e. Antibiotik intravena
10. Kelas obat manakah yang merupakan kontraindikasi pada pasien angioedema?
a. Antibiotik
b. Antihistamin
c. ACE-inhibitor
d. Sedatif
e. Analgesik
Chapter 53
Hoarsness and Vocal Cord Paralysis
1. Diagnosis yang paling akurat untuk paralisis nervus laryngeal superior ditegakkan
berdasarkan...
a. Riwayat
b. Pemeriksaan fisik
c. Elektroglottografi
d. Elektromyografi
e. Phonoanalisis
2. Cara terbaik untuk memeriksa laring pada pasien dengan kemungkinan mengalami
gangguan neurologis adalah...
a. Laringoskopi minor
b. Rigid telescope laryngoscopy
c. Laringoskopi fleksibel
d. Laringoskopi direk dengan anestesi lokal
e. Laringoskopi direk dengan anestesi umum
3. DI manakah lokasi terbentuknya nodul vokal yang paling sering?
a. Persimpangan 1/3 anterior dan 2/3 posterior pita suara
b. Persimpangan 2/3 anterior dan 1/3 posterior pita suara
c. Komisura anterior
d. Komisura posterior
e. Petiole of epiglottis
4. Otot manakah yang mengabduksi pita suara?
a. cricothyroid
b. Vocalis
c. Thyroarytenoid
d. Cricoarythenoid lateral
e. Cricoarythenoid posterior
5. Penyebab tersering paralisis pita suara pada anak-anak adalah...
a. Trauma lahir
b. Abnormalitas neurologis
c. Infeksi
d. Pembedahan
e. Keganasan
6. Kondisi neurologis tersering yang menyebabkan paralisis pita suara pada anak-anak adalah...
a. Myasthenia gravis
b. Asfiksia lahir
c. Malformasi Arnold-Chiari
d. Epilepsi
e. Tumor otak
7. Terapi terbaik untuk anak usia 1 tahun dengan paralisis pita suara unilateral adalah...
a. Tracheostomy
b. Injeksi Gelfoam ke pita yang mengalami paralisis
c. Injeksi Teflon ke pita yang mengalami paralisis
d. Observasi
e. Reinnervasi
8. Berapa persentasi bayi baru lahir dengan paralisis pita suara bilateral yang memerlukan
tracheostomy?
a. 10%
b. 30%
c. 50%
d. 70%
e. 90%
9. Penyebab utama paralisis pita suara pada dewasa adalah...
a. Trauma pembedahan
b. Keganasan
c. Idiopatik
d. Infeksi
e. Gangguan neurologis
10. Berikut ini manakah yang merupakan karakteristik pasien dengan kombinasi rekuren
unilateral dan paralisis nervus laryngeal superior?
a. Serak ringan
b. Stridor
c. Tidak ada aspirasi
d. Posisi pita paramedian
e. Pengumpulan saliva pada hipofaring
11. Berapa persentase pasien dengan paralisis pita suara unilateral yang memerlukan terapi
pembedahan?
a. 20%
b. 40%
c. 60%
d. 80%
e. 100%
12. Penempatan yang tepat untuk injeksi Teflon pada pita suara yaitu...
a. Selateral mungkin
b. Pada Reinke’s space
c. Inferior dari glottis
d. Superior dari glottis
e. Selevel vocal process
Chapter 54
Benign Lesion of the Larynx
1. Seorang anak perempuan hiperaktif berusia 6 tahun dirujuk karena suara serak selama 1
tahun. Pemeriksaan laring menunjukkan karakteristik vocal nodul pada persimpangan 1/3
anterior dan 2/3 tengah pita suara. Terapi yang direkomendasikan adalah...
a. Terapi bicara
b. Eksisi dan terapi bicara postoperatif
c. Steroid jangka pendek
d. Observasi dan follow up 6 bulan
e. Voice rest selama 3 minggu dan reevaluasi
2. Tumor amyloid laring...
a. Tampak sebagai ulserasi mukosa
b. Meluas dalam hingga lapisan submukosa
c. Selalu melibatkan sistemik
d. Berhubungan dengan deposit yang sama di lien, ginjal dan hepar
3. Pria 25 tahun dengan afonia setelah menonton pertandingan sepak bola. Pemeriksaan laring
menunjukkan hematoma melibatkan seluruh pita suara, dengan mobilitas pita suara normal,
dan tidak ada gangguan napas. Terapi awalnya berupa..
a. Antibiotik dan steroid
b. Voice rest dan observasi
c. Laringoskopi emergensi dan evaluasi hematoma
d. Laringoskopi emergensi dan injeksi steroid
e. Terapi bicara
4. Penyanyi profesional berusia 35 tahun didiagnosis dengan kista pita suara intracordal.
Teknik operasi yang dipilih adalah...
a. Aspirasi jarum
b. Injeksi steroid
c. Antibiotik sistemik dan steroid
d. Penguapan dengan laser CO2
e. Eksisi dengan penjagaan mukosa
5. Penyebab utama pembentukan granuloma setelah intubasi adalah...
a. Pasien diabetes
b. Abrasi vocal process oleh ET
c. Penggunaan relaksan otot yang inadekuat
d. Adanya NGT
6. Wanita 40 tahun didiagnosis memiliki papillomatosis respiratorik rekuren yang melibatkan
kedua pita suara, termasuk komisura anterior. Direncanakan untuk mikrolaringoskopi laser.
Laser manakah yang terbaik?
a. CO2
b. Argon
c. Nd: YAG
d. Holmium: YAG
e. KTP/532
7. Anak perempuan berusia 2 tahun dengan papillomatosis respiratorik rekuren dengan gejala
suara lemah dan distress jalan napas. Papilloma melibatkan glottis dengan lumen yang
sangat sempit. Terapi terbaik untuk kasus ini adalah...
a. Tracheotomy
b. Interferon
c. Dye laser phototherapy
d. Steroid
e. Mikrolaringoskopi dan eksisi laser
8. Anak laki-laki 2 tahun dengan stridor dan menangis lemah. Pada pemeriksaan, ditemukan
malformasi vena melibatkan kulit kepala dan pada nasolaringoskopi fleksibel, masa kebiruan
tampak pada spatium subglottis kiri. Terapi manakah yang terbaik?
a. Observasi dan laringoskopi ulang dalam 2 minggu
b. Laringofissure dan eksisi
c. Mikrolaringoskopi dan eksisi laser CO2
d. Mikrolaringoskopi dan injeksi agen sclerotik
e. Mikrolaringoskopi dan biopsi
9. Laringocele eksternal sangat jarang...
a. Kongenital
b. Berhubungan dengan ventrikel laring
c. Membengkak di leher saat manuver Valsava
d. Tampak pada pemeriksaan CT scan
e. Herniasi melalui membran cricothyroid
10. Selama mikrolaringoskopi laser, terjadi kontak dengan ET. Respon cepat untuk emergensi ini
adalah...
a. Penggunaan campuran helium dan oksigen
b. Irigasi salin yang banyak dan melanjutkan pembedahan
c. Pengeluaran ET dan menghentikan prosedur
d. Pengeluaran ET dan bronkoskopi dan membuka jalan napas
e. Terminasi prosedur dan pemberian steroid
Chapter 55
Voice Disorders and Phonosurgery
Chapter 56
Esophageal Disorders
Chapter 57
Tracheotomy and Intubation
1. Manakah dari pernyataan berikut ini yang benar mengenai sejarah tracheotomy dan intubasi?
a. Tracheotomy mendahului intubasi lebih dari 200 tahun
b. Tracheotomy mendahului intubasi 100-200 tahun
c. Tracheotomy dan intubasi berkembang hampir bersamaan
d. Intubasi mendahului tracheotomy lebih dari 200 tahun
e. Intubasi mendahului tracheotomy 100-200 tahun
2. Siapakah yang diakui melakukan tracheotomy pertama?
a. Galen
b. Antylus
c. Asclepiades
d. Fabricius
e. Martin
3. Tracheotomy emergensi paling baik dilakukan
a. Dalam 10-15 menit
b. Melalui incisi vertikal
c. Hanya setelah kegagalan intubasi oral
d. Sebagai metode inisial untuk manajemen airway pada trauma kepala
e. Lebih baik daripada cricothyrotomy
4. Di bawah ini kondisi manakah yang merupakan kontraindikasi relatif cricothyrotomy?
a. Infeksi laring
b. Usia di bawah 16 tahun
c. Kemungkinan cedera servikal
d. Midface trauma
e. Tenggelam
5. Saat melakukan tusukan pada membran cricothyroid dengan jarum untuk memperoleh ventilasi,
seharusnya
a. Menyusuri kartilago thyroid dengan jarum
b. Menggunakan jarum 20-gauge
c. Posisikan jarum superior untuk menghindari trauma arythenoid
d. Menggunakan oksigen dengan helium untuk ventilasi adekuat
e. Memastikan jalur keluarnya udara
6. Selama tracheotomy elektif
a. Digunakan incisi kulit vertikal
b. Istmus thyroid ditranseksi dan dligasi
c. Digunakan Bjork flap
d. Incisi trachea harus dilakukan di bawah cincin trachea ketiga
e. Luka harus ditutup dengan teliti di sekitar tracheostomy tube
7. Apakah incisi terbaik yang digunakan pada trachea pada tracheotomy pediatrik?
a. Vertikal H
b. Horizontal H
c. Reseksi bagian anterior dari single tracheal ring
d. Incisi vertikal linear simpel
e. Inferior Bjork flap
8. Apakah komplikasi awal postoperatif yang paling sering pada tracheotomy pediatrik?
a. Jaringan granulasi
b. Obstruksi tube
c. Tube displacement
d. Perdarahan
e. Pneumothorax
9. Berapakah tingkat mortalitas pada pasien pediatri yang menjalani tracheotomy?
a. 3%
b. 12%
c. 21%
d. 42%
e. 66%
10. Siapakah yang pertama kali menjelaskan penggunaan intubasi endotracheal untuk administrasi
anestesi umum?
a. Charles Kite
b. William Macewen
c. Friedrich Trendelenberg
d. Thomas O’Dwyer
e. Charles Magill
11. Manakah pernyataan berikut ini yang benar mengenai endotracheal tube?
a. Polyvinyl chloride tubes melunak sedikit saat terpajan dengan suhu tubuh
b. Tube karet merupakan tube yang paling awal digunakan
c. Metal tube menghasilkan substansi toksik
d. Volume rendah, tekanan tinggi tube cuffs mengeliminasi dampak pada tracheal dari
tube cuff
e. Polyvinyl chloride tube dengan integral inflatable polyvinyl chloride cuff pertama kali
dibuat pada tahun 1944
12. Pada tekanan cuff berapakah kapiler submukosa akan tertutup?
a. 5 cm H2O
b. 10 cm H2O
c. 15 cm H2O
d. 25 cm H2O
e. 35 cm H2O
13. Apakah komplikasi cepat yang signifikan pada tracheotomy dilatasi perkutan?
a. Stenosis trachea
b. Infeksi luka
c. Pneumothorax
d. Innominate artery rupture
e. Penempatan parathracheal tube
Chapter 58
Deep Neck Space Infections
1. Pada orang dewasa, apakah yang menjadi penyebab paling sering deep neck space infections?
a. Sumber odontogenik
b. Corpal
c. Penyebaran infeksi superfisial
d. Infeksi luka bedah
e. Deformitas kongenital
2. Batas superior dan inferior dari danger space adalah
a. Dari basis cranii hingga T2
b. Dari basis cranii hingga T1
c. Dari basis cranii hingga diafragma
d. Dari T2 hingga diafragma
e. Semua jawaban salah
3. Di bawah ini bukan merupakan manifestasi klinis dari deep neck space infections
a. Demam dan nyeri
b. Ruam makulopapular lokal
c. Pembengkakan lokal
d. Ptosis dan kontraksi pupil ipsilateral
e. Disfagia dan odinofagia
4. Yang manakah manajemen yang tepat dari descending necrotizing mediastinitis
a. Antibiotik dan observasi
b. Drainase servikal dan observasi
c. Drainase servikal dan antibiotik
d. Thoracotomy
e. Thoracotomy dan antibiotik
5. Infeksi faringomaksilar dapat disebabkan oleh
a. Tonsilitis
b. Infeksi telinga tengah
c. Persebaran dari retropharyngeal space
d. Infeksi glandula saliva
e. Semua jawaban benar
6. Berikut ini adalah gambaran radiologi yang menjadi karakteristik dari abses retrofaring kecuali
a. Keterbalikan dari kontur servikal normal
b. Terdapat udara di dalam jaringan lunak prevertebral
c. Erosi tuberkel pada vertebra servikal
d. Jaringan lunak faring posterior lebih tebal dari 7 mm pada vertebra servikal 6
e. Adanya kumpulan cairan pada retropharyngeal space
7. Yang manakah mengenai angina Ludwig yang benar
a. Hanya melibatkan sublingual space
b. Berakhir di protrusi anterior lidah
c. Sifatnya seperti sekeras papan pada lantai mulut
d. Jarang menyebabkan gangguan jalan napas
e. Mengharuskan identifikasi dan drainase abses
8. Yang manakah tanda khas abses peritonsilar
a. Trismus
b. Deviasi uvula
c. Penonjolan jaringan lunak posterolateral
d. Hipersalivasi
e. Semua jawaban benar
9. Seorang pasien 21 tahun dengan riwayat tonsilitis rekuren didiagnosis abses peritonsilar yang
mana diantara berikut ini yang bukan merupakan terapi yang sesuai
a. Aspirasi jarum dan tonsilektomi interval
b. Insisi, drainase, dan tonsilektomi interval
c. Quinsy tonsilektomi
d. Insisi, drainase, dan antibiotik profilaksis
10. Sindrom Lemierre disebabkan oleh
a. Trombosis arteri carotis
b. Trombosis vena jugularis interna
c. Penyebaran infeksi ke mediastinum
d. Ruptur arteri carotis
e. Abses paru metastatik
Chapter 59
Controversion in Surgery for Chronic Frontal Sinusitis
1. Akurasi aspirasi jarum halus dalam menentukan tumor ganas maupun jinak adalah
a. 20%
b. 50%
c. 75%
d. 90%
e. 98%
2. Berapa persentasi tumor kelenjar ludah didiagnosis maligna pada potong beku tetapi ditemukan
benigna pada potongan permanen?
a. 0%-2%
b. 3%-5%
c. 10%-30%
d. 20%-30%
e. 50%-60%
3. Berapa persentasi tumor kelenjar ludah didiagnosis jinak pada potong beku tetapi ditemukan
maligna pada potongan permanen?
a. 0%-2%
b. 3%-5%
c. 10%-30%
d. 20%-30%
e. 50%-60%
4. Uji manakah yang memiliki predictive value tertinggi untuk rekurensi pada pasien dengan
adenoid cystic carcinoma?
a. Potong beku
b. AgNOR count
c. Surgical margins
d. Klasifikasi histologis
e. Ukuran tumor
5. Jika nervus fasialis tidak bisa dilakukan diseksi dari tumor jinak kelenjar ludah yang agresif dan
rekuren, tindakan apakah yang dilakukan?
a. Biarkan saraf dan berikan radioterapi penuh
b. Memotong cabang dan follow up dengan eksisi serial secara proksimal hingga nervus
bebas dari tumor
c. Memotong seluruh nervus dan berikan radioterapi postoperatif
d. Memotong seluruh nervus
e. Memotong segmen dari nervus dan melakukan nerve graft secepatnya
6. Berikut ini yang manakah yang tidak mempengaruhi insidensi metastasis servikal akibat kanker
kelenjar ludah?
a. Paralisis nervus fasialis
b. Deep lobe tumor
c. T classification
d. Histologi tumor
e. Ukuran dan ekstensi tumor
7. Berapakah insidensi metastasis servikal akibat oral atau major salivary gland adenoid cystic
carcinoma?
a. 0%-10%
b. 10%-20%
c. 20%-30%
d. 30%-40%
e. 40%-50%
8. Berapakah survival rate 10 tahun pada pasien dengan adenoid cystic carcinoma yang telah
metastasis ke servikal?
a. 0%-10%
b. 10%-20%
c. 20%-30%
d. 30%-40%
e. 40%-50%
9. Lelaki kulit putih, 25 tahun datang dengan riwayat pembesaran massa pada parotid kanan sejak
6 bulan yang lalu yang tampak kistik dengan CT scan. Tindakan yang tepat adalah
a. Parotidectomy
b. Tetracycline sclerosis
c. MRI
d. HIV test
e. Observasi
10. Wanita 65 tahun kulit hitam datang dengan episode ketiga pembengkakan yang nyeri pada
kelenjar parotis selama 6 bulan. Pilihan terbaik untuk mendiagnosis dan treatmentnya adalah
a. Sialogram, antibiotik, dan lithotripsy
b. CT scan dan antibiotik iv
c. Antibiotik oral dan sialogogues
d. Rheumathoid workup dan antibiotik
e. Sonogram, antibiotik oral, dan sialogogues
BAB 61
2. Semua yang berikut dikenali sebagai sebab – sebab degenerasi polipoid pita suara, kecuali:
A. Salah guna suara
B. Merokok
C. Allergi
D. Refluks Laryngopharyngeal
E. Hipotiroidism
3. Yang mana satu antara berikut adalah indikasi absolut untuk rehat suara
A. Nodul pita suara
B. Granuloma processus vocalis
C. Pendarahan pita suara
D. Pembedahan mikrolarygeal
E. Disfonia Otot Tegang (Muscle Tension Dysphonia)
5. Ciri – ciri klinikal yang biasa dilihat pada pasien dengan Refluks Laryngopharyngeal
termasuklah semua yang berikut, kecuali:
A. Udem pita suara
B. Penipisan ventrikel
C. Hipomobilitas pita suara
D. Udem subglotis
E. Pembengkakan commissura posterior
7. Nodul Vokalis
A. Selalunya memerlukan terapi pembedahan
B. Selalu menyebabkan disfonia
C. Lebih sering pada laki-laki dewasa
D. Sinonom dengan kista pita suara
E. Bertindakbalas terhadap terapi medikasi dan perlakuan.
8. Seorang guru sekolah berumur 30 tahun datang dengan keluhan disfonia kasar dan parah
setelah Infeksi Salur Penafasan Atas (ISPA). Pemeriksaan menunjukkan mobilitas normal
dengan pembengkakan minimal True Vocal Cord, adduksi dramatik false vocal cord ketika
fonasi. Diagnosa yang paling mungkin adalah:
A. Nodul Vokal
B. Disfonia Otot Tegang
C. Degenerasi Polipoid
D. Disfonia Psikogenik
E. Conversion Disorder
BAB 62
Kontroversi dalam Tonsilektomi, Adenoidektomi dan Timpanstomi Tuba.
Charles D. Bluestone
1. Metode paling definitif dalam menegakkan diagnose sindrom apnea tidur obstruktif
yang disebabkan oleh tonsil dan adenoid obstruktif (hipertrofi) adalah:
A. Riwayat gangguan tidur
B. Pemeriksaan fizik yang menunjukkan kurangnya lip seal, pernafasan mulut,
obstruksi pasca-nasal dan hiponasalitas
C. Obstruksi nasal adenoid pada visualisasi fiberoptik
D. Jaringan ikat lunak pada foto polos lateral Nasofaring
E. Kajian tidur Polysrhinnografik
2. Uji Coba Klinikal Teracak (RCT) tentang keberkesanan tonsilektomi untuk infeksi
tengkorokan rekuren telah dilaporkan. Dalam studi tersebut, salah satu criteria untuk
frekuensi minimum infeksi tengkorokan adalah adalah:
A. 3 episode dalam 1 tahun
B. 4 episode dalam 1 tahun
C. 2 episode per tahun untuk 2 tahun berturut-turut
D. 3 episode per tahun untuk 3 tahun berturut-turut
E. 6 episode per tahun untuk 4 tahun berturut-turut
3. Kriteria masuk untuk uji coba klinikal teracak (RCT) tentang keberkesanan tonsilektomi
untuk infeksi tengkorokan rekuren telah dilaporkan. Semua episode
A. Tidak harus positif untuk group A ᵦ-hemolytic streptococcus (GABHS).
B. Harus positif kultur untuk GABHS
C. Harus terobservasi eksudasi tonsilar
D. Harus berkaitan dengan pembesaran kenyal limfonodi servikal
9. Uji Coba Klinikal teracak yang menguji keberkesanan miringotomi dan timpanostomi
insersi tuba untuk penatalaksanaan pengobatan otitis media kronis (OMK) dengan
efusi telah menunjukkan bahawa tuba timpanostomi
A. Menyebabkan perforasi persisten pada kebanyakan pasien setelah ekstrusi
B. Jarang menyebabkan otorrhea
C. Lebih efektif daripada adenoidektomi dan miringotomi tanpa timpanostomi
insersi tuba
D. Lebih efektif daripada miringotomi tanpa insersi tuba
E. Sama efektif dengan adenoidektomi dan miringotomi dengan insersi tuba
10. Uji Coba Klinikal Teracak tentang keberkesanan adenoidektomi untuk Otitis Media
Kronis dengan efusi telah menunjukkan bahawa adenoidektomi beserta miringotomi
dengan/tanpa timpanostomi insersi tuba adalah
A. Lebih efektif ketimbang miringotomi dengan timpanstomi insersi tuba tanpa
adenoidektomi
B. Tidak lebih efektif daripada miringotomi dengan timpanstomi insersi tuba
tanpa adenoidektomi
C. Tidak lebih efektif daripada miringotomi tanpa timpanstomi insersi tuba
dengan adenoidektomi
D. Tidak lebih efektif daripada tonsilektomi tanpa adenoidektomi
E. Tidak lebih efektif daripada tonsilektomi tanpa pemerhatian
BAB 63
Kontroversi dalam Obstruksi Salur Nafas Atas
Amelia F. Drake
7. Indikasi untuk pembedahan eksplorasi Laring pada kasus suspek trauma laryngotrakea
termasuklah:
A. Fraktur terpalpasi pada rangka Laring
B. Pendarahan
C. Terdapat tanda distrupsi mukosa
D. Rawan terekspos
E. Semua di atas
BAB 64
Kontroversi dalam Skrining Panendoskopi
Luke K.S. Tan dan Christopher H. Rassekh
1. Skrining panendoskopi untuk pasien kanker kepala dan leher termasuklah yang
dibawah, kecuali:
A. Laringoskopi
B. Faringoskopi
C. Bronchoskopi
D. Esophagoskopi
E. Gastroskopi
2. Seorang pasien dengan diagnosa karsinoma sel squamosa Laring ada kemungkinan
besar akan timbul tumor primer kedua yang berikut:
A. Colon
B. Nasofaring
C. Bronkial
D. Kantung Kemih
E. Rongga hidung
3. Apabila melakukan skrining bronkoskopi pada pasien dengan kanker kepala dan leher
untuk tumor primer kedua sinkronis di traktus trakeobronkial, seseorang bisa menduga
kadar diagnosisnya adalah:
A. Kurang daripada 3%
B. 4% - 7%
C. 8% - 10%
D. 11% - 15%
E. 16% - 20%
4. Tumor Primer Kedua Metakronus di kepala dan leher bisa didiagnosa dengan semua
teknik yang berikut kecuali:
A. Radiografi dada
B. Esofagogram
C. Panendoskopi Follow-up
D. Panendoskopi ketika diagnosis
5. Kadar primer kedua yang didapatkan dari metaanalisis ditemukan dalam rentang
A. 0% - 5%
B. 6% - 10%
C. 11% - 15%
D. 16% - 20%
E. 21% -25%
6. Pasien berusia 55 tahun dengan Karsinoma Laring T 3N0M0, pada tahun pertama follow-
up harus mendapatkan:
A. CT-Scan Kepala dan leher
B. CT-Scan dada
C. Radiografi dada
D. Esofagogram
E. MRI Kepala dan leher
7. Hampir separuh daripada kanker primer kedua pada kepala dan leher muncul dalam:
A. 1 tahun
B. 2 tahun
C. 5 tahun
D. 10 tahun
E. 15 tahun
8. Pasien laki-laki berumur 65 tahun telah melakukan panendoskopi untuk tumor primer
hipofaring indeks. Radiografi dada pre-operasi dilaporkan sebagai normal dan
bronkoskopi juga normal. Tindakan adjunktif untuk bronkoskopi termasuklah semua
yang berikut, kecuali:-
A. Aspirat bronkhial
B. Pewarna Lugol
C. Biopsi
D. Brushings
E. Bronchial ashings
9. Resiko kanker primer kedua yang paling rendah terletak pada daerah indeks yang mana?
A. Pita Suara Benar
B. Pillar Anterior Tonsil
C. Turbinate inferior nasal
D. Permukaan lingual subglotis
E. Lipatan gingival buccal atas
10. Berapakah estimasi persentase untuk peruntukan kesehatan yang dibelanjakan pada
skrining kanker di Amerika Serikat setiap tahun?
A. Kurang daripada 5%
B. 6% - 10%
C. 11% - 15%
D. 16% - 20%
E. 21% - 25%
BAB 65
Kontroversi dalam Penatalaksanaan N0 Leher dalam Kasus Karsinoma Sel Skuamosa,
Traktus Aerodigesti Atas
Christopher H. Rassekh dan Jonas T. Johnson
1. Seorang laki-laki berumur 50 tahun datang dengan T2N0 Karsinoma Sel Skuamosa pada
lantai anterior mulut. Sekiranya pasien diobati secara pembedahan, apakah diseksi leher
elektif yang minimum yang disarankan?
A. Diseksi Leher Radikal Unilateral
B. Diseksi Leher Radikal Bilateral
C. Diseksi Leher Selektif Bilateral Regio I-V
D. Diseksi Leher Selektif Bilateral Regio II-IV
E. Diseksi Leher Selektif Bilateral Regio I-III
2. Seorang laki-laki berumur 49 tahun datang dengan T2N0 Karsinoma Sel Skuamosa pada
pita suara palsu dan lipatan aryepiglotis. Laringektomi supraglotis dilakukan. Apakah
diseksi leher elektif yang minimum yang disarankan ?
A. Diseksi Leher Radikal Unilateral
B. Diseksi Leher Radikal Bilateral
C. Diseksi Leher Selektif Bilateral Regio I-V
D. Diseksi Leher Selektif Bilateral Regio II-IV
E. Diseksi Leher Selektif Bilateral Regio I-III
3. Limfonodi yang manakah mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker yang
melibatkan mulut ketimbang kanker yang melibatkan lantai mulut sahaja?
A. Regio I
B. Regio II
C. Regio IV
D. Regio V
E. Regio VI
7. Insidensi Metastasis Occult untuk daerah – daerah primer beresiko adalah sekitar
A. 5%
B. 15%
C. 33%
D. 50%
E. 70%
8. Resiko mayor dalam diseksi leher radikal simultaneous bilateral, terkait dengan
pengorbanan struktur yang mana:
A. Sternocleidomastoid
B. Glandula Submandibular
C. Vena Jugularis Interna
D. Nervus Aksessori Spinal
E. Cabang Mandibular Nervus Fasialis
10. Diseksi leher selektif untuk kanker primer subglotis harus selalu melibatkan:
A. Regio I
B. Regio V
C. Regio VI
D. Parotid
E. Nodus Retrofaring
BAB 66
Prinsip – Prinsip Trauma
Peter J. Koltai dan Paul H. Kispert
2. Respons Neuroendokrin terhadap trauma adalah respons tergradasi yang akan meningkat
sehingga takat kemuncak, yang kemudiannya, tiada respons yang akan mungkin. Respons
terpenting yang mengembalikan hemostasis ini adalah:
A. Elaborasi leukositik interleukin I, yang akan menstimulasi hipothalamus untuk
menginisiasi suatu keadaan hipermetabolik.
B. Penghambatan sistem nervus simpatetik pada sekresi oleh insulin pancreas
untuk mencegah hipoglikemia.
C. Aktivasi sistem nervus simpatetik pada sekresi glukagon pancreas untuk
menjadikan hiperglikemia.
D. Sekresi kortisol oleh adrenal, menyebabkan proteolisis otot skeletal, dan
glukoneogenesis di dalam hati.
E. Sekresi epinefrin oleh adrenal, yang menfasilitasi respons vaskular dan respons
metabolik terhadap trauma.
3. Faktor terpenting di Pelayanan Departmen Gawat Darurat untuk pasien trauma adalah:
A. Intubasi endotrakeal dan resussitasi cairan.
B. Evaluasi cepat untuk kecederaan yang bisa mengakibatkan fatal serta terapi
konkuren untuk kecederaan – kecederaan tersebut.
C. Survei Primer dan Survei Sekunder dengan perencanaan untuk pengobatan
definitif.
D. Stabilisasi spina servikalis.
E. Tim trauma yang terdiri daripada ahli bedah, ahli anestesi dan professional
dalam pelayanan trauma yang bagus koordinasinya.
4. Selepas kecelakaan lalu lintas sepeda motor, seorang pasien tiba di bagian gawat darurat
dengan akut dispnea dan agitasi. Tekanan darah 80/50 manakala denyut nadi 140. Terdapat
ecchymotic discolouration pada sternum. Pulse Oxymetry menunjukkan PO2 60%. Pasien
diintubasi nasotrakeal, ventilasi bag dengan 100% O2, dan menerima 4L cairan Ringer Laktat.
Reevaluasi dilakukan menunjukkan tekanan darah 85/90, nadi 150, dan PO 2 70%. Langkah
selanjutnya adalah:
A. Menduga adanya tamponade jantung dan melakukan pericardiocentesis di
daerah subxiphoid kiri.
B. Memeriksa suara nafas dan memastikan tuba endotrakeal berada di posisi yang
benar. Setelah itu, lakukan thoracocentesis di daerah SIC 2 di linea
midclavicularis pada sisi yang suaranya nafas hilang.
C. Memeriksa adanya distensi vena jugularis. Untuk membedakan tamponade
jantung dan tension pneumothorax, lakukan x-ray dada.
D. Meredakan hemopneumothoraks massif dengan thorakostomi tuba di SIC IV
atau SIC V di linea midaxillaris pada sisi yang suara nafasnya hilang.
E. Memastikan akurasi oksimeter dan meneruskan tambahan cairan Ringer Laktat
dan melakukan peritoneal lavage untuk mendiagnosa pendarahan dalaman.
5. Seorang remaja laki – laki dibawa ke UGD selepas jatuh dari sepeda setelah tertabrak pagar.
Tekanan darah 140/90; denyut nadi 150; respirasi berat, cetek dan cepat. Pasien
mempunyai laserasi superfisial multiple sekitar anterior leher. Suaranya kasar dan hampir
tidak dapat didengari serta mengeluarkan air liur berdarah. Anda menduga adanya trauma
laring dan melakukan laringoskopi fiberoptik. Tetapi, sebelum anda memeriksa laring
pasien, dia menjadi sangat terganggu dan mengeluarkan scope daripada hidungnya. Apa
yang harus anda lakukan selanjutnya?
A. Suntik anterior leher pada daerah membrana cricotiroid dengan sedikit anaetesi
lokal dan lakukan krikotiroidotomi dengan kateter IV no. 12.
B. Berikan oksigen 100% lewat nasal cannula sambil menyuntik anestesi lokal ke
anterior leher dan lakukan krikotiroidotomi darurat.
C. Masukkan kateter IV ke vena antekubital dan pengsankan pasien dengan
succinilkolin lalu lakukan intubasi orotrakea.
D. Sediakan pasien untuk CT Leher untuk meyakinkan diagnosa fraktur laring.
E. Memberitahu kamar operasi bahawa anda mempunyai pasien kritikal yang harus
ditransfer untuk dilakukan trakeostomi segera.
6. Anda dipanggil ke Unit Gawat Darurat untuk mendatangi pasien anak – anak perempuan
berumur 6 tahun yang terjatuh dari kuda. Lukanya sebatas muka, dengan bengkak yang
mengerikan dan diskolorasi. Terdapat pendarahan pada hidung yang banyak dan dia
kelihatan disorientasi dan letargik. Respirasi dangkal dengan suara gurgling. Tekanan darah
90/60, denyut nadi 130. Berikan treatmen yang terbaik untuk pasien:
A. Lakukan suction orofaring untuk membersihkan darah, pack hidung untuk
menghentikan pendarahan dan letakkan salur pernafasan orofaring.
B. Lakukan CT kepala untuk mengkonfirmasi adanya trauma maksillofasial.
C. Kekalkan traksi axial pada spina servikalis dan lakukan intubasi nasotrakeal.
D. Pindahkan pasien ke kamar gawat darurat dan lakukan trakeostomi darurat.
E. Lakukan suction orofaring untuk membersihkan darah, pasang salur penafasan
orofaringeal, lakukan ventilasi dengan bag mask sementara anda mendapatkan
foto radiograf cross-table lateral cervical spine untuk menyingkirkan
kebarangkalian fraktur spina servikalis. Seterusnya, lakukan intubasi orotrakeal
dibawah pengaruh succinilkolin.
7. Seorang pemuda laki – laki dibawa ke unit gawat darurat (UGD) setelah pergaduhan di luar
bar, yang mana dia mendapatkan luka tusuk pisau di quadran atas kiri abdomen. Dia tidak
mempunyai sebarang luka lain, tidak berada dalam kesakitan yang tampak, dan tanda –
tanda vital masih stabil. Apakah pengobatan yang cocok untuk pasien ini?
A. Masukkan dia ke ICU untuk observasi setelah melakukan jahitan pada laserasi di
UGD.
B. Transfer pasien ke kamar operasi untuk laparotomi eksplorasi karena
kemungkinan terdapat robekan pada peritoneum.
C. Berikan antibiotika secara IV sebagai antisipasi peritonitis.
D. Eksplorasi luka dibawah pengaruh anestesi lokal dan mengkonfirmasi adanya
robekan peritoneum. Kemudian lakukan peritoneal lavage. Lakukan juga USG
konkuren.
E. Dapatkan foto polos abdomen untuk mengkonfirmasi luka tusuk.
8. Seorang perempuan separa umur dibawa ke UGD, sesudah dikeluarkan daripada kerusi
belakang mobil yang terlibat dalam perlanggaran depan. Perempuan tersebut memakai
seatbelt riba. Dia sadar tetapi dalam keadaan letargik dan apathetik. Tekanan darah 70/40,
nadi 160, respirasi 40. Manakah susunan yang benar mengenai langkah – langkah
penanganan pasien?
1) Mulakan 2 large-bore IV line pada vena antecubital dan infus cairan RL dengan cepat
sehingga tekanan darah meningkat
2) Kekalkan traksi aksial sehingga foto radiograf cross-table lateral cervical spine untuk
menyingkirkan kebarangkalian fraktur spina servikalis diperoleh.
3) Ambil sampel darah untuk pemeriksaan jenis darah dan cross-match. Hantar sampel
ke bank darah dengan segera.
4) Palpasi abdomen, dengarkan suara usus dan lakukan peritoneal lavage.
5) Mulakan antibiotika IV dengan antisipasi laparotomi eksplorasi.
A. 1, 2, 3, 4, 5
B. 5, 4, 3, 2, 1
C. 2, 3, 1, 5, 4
D. 4, 1, 3, 2, 5
E. 3, 4, 1, 5, 2
9. Seorang lelaki tua dibawa ke UGD, setelah tergelincir di sisi jalan dan kepalanya terbentur
sesuatu. Pasien tidak memberi respons terhadap arahan verbal, tetapi withdrawal daripada
stimuli nyeri. Respons Pupil positif tetapi pasien tidak mengenali pemeriksa ketika
membuka mata. Tekanan darah 180/90, nadi 70 dan kadar respirasi 8 kali per menit.
Manakah susunan yang benar mengenai langkah – langkah penanganan pasien?
1) CT Kranial
2) foto radiograf cross-table lateral cervical spine
3) Ventilasi mekanikal pada kadar yang pantas untuk mengekalkan reduced serum CO2
level.
4) Diuretik IV
5) Intubasi nasotrakeal dengan immobilisasi kepala traksi aksial.
A. 1, 2, 3, 4, 5
B. 5, 2, 3, 4, 1
C. 3, 2, 1, 5, 4
D. 5, 3, 1, 2, 4
E. 5, 1, 2, 3, 4
10. Seorang perempuan muda dibawa ke UGD dengan luka bakar multipel di muka dan
bahagian atas tubuh. Tanda – tanda yang menunjukkan adanya luka inhalasi termasuklah:
A. Singed nasal vibrissa.
B. Deposit karbon pada rongga mulut.
C. Sputum mempunyai karbon
D. Udem supraglotis pada laringoskopi fiberoptik
E. Semua di atas
11. Managemen kecederaan tungkai spina dengan defisit distal telah berubah dengan signifikan
beberapa tahun kebelakangan. Perubahan ini dicerminkan dalam:
A. Penegasan dalam mengekalkan immobilisasi spinal untuk mengelakkan
tambahan kecederaan corda spinalis.
B. Penggunaan stabilisasi pembedahan awal untuk fraktur spina.
C. Administrasi metilprednisolon dalam tempoh 8 jam setelah kecederaan dan
untuk 24 selanjutnya, yang bisa membantu sedikit improvisasi fungsi neurologis.
D. Traksi berpanjangan dalam halo yang direkabentuk khusus untuk
mengembalikan geometri spina yang patah.
E. Tiada improvisasi untuk perawatan kecederaan corda spinalis dalam beberapa
tahun kebelakangan ini.
BAB 67
Trauma Aurikular
2. Setelah insisi dan drainase hematom aurikuler, tekanan harus diberi selama…
A. 48 jam
B. 72 jam
C. 4 hingga 5 hari
D. 6 hingga 7 hari
E. 7 hingga 10 hari
3. Jika semua penanganan yang berikut ini bisa dilakukan, pengobatan yang terbaik untuk
avulsi total aurikel adalah:
A. Re-attachment simpel sebagai graf komposit.
B. Melekapkan tulang rawan gundul dengan dilapisi flap postaurikuler.
C. Melekapkan tulang rawan gundul dengan dilapisi flap temporoparietal dan graf
kulit.
D. Mengikut “pocket principles”.
E. Anastomosis mikrovaskular.
4. Defek helical rim 2 cm dengan segmen terputus yang tidak bisa digunakan, paling baik
direkonstruksi dengan:
A. Interior sekunder
B. Eksisi membaji
C. Eksisi membaji dengan segitiga aksessori untuk mengurangkan cupping.
D. Helical rim advancement
E. Graft tuba
5. Frostbite pada aurikel harus dirawat dengan metode:
A. Penghangatan semula secara perlahan untuk mengurangkan kerosakan.
B. Penghangatan semula secara pantas dengan celupan 120 oF
C. Penghangatan semula secara pantas dengan celupan 104 – 108 oF
D. Penghangatan semula pada temperatur kamar.
E. Tiada satupun yang di atas.
7. Luka avulsi 2 cm pada sepertiga tengah telinga, akibat gigitan manusia tidak patut dirawat
dengan cara…
A. Penutupan primer tertangguh
B. “pocket principles”
C. Graf komposit simpel
D. Tulang rawan gundul dengan flap postaurikular
E. Graf tulang rawan kontralateral, dilapisi flap postaurikular
8. Dalam rekonstruksi aurikel, kontur yang paling penting untuk direka semula adalah:
A. Tragus
B. Helical Rim
C. Antihelix
D. Antitragus
E. Conchal bowl
9. Dalam rekonstruksi aurikel, kontur yang paling tidak penting untuk direka semula adalah:
A. Tragus
B. Helical Rim
C. Antihelix
D. Antitragus
E. Conchal bowl
10. Dalam frostbite aurikel, di manakah kebanyakan kerosakan awal ditemukan setelah
pembekuan?
A. Epidermis
B. Dermis
C. Tulang rawan
D. Vaskulatur
E. Folikel rambut
BAB 68
Trauma Laring
1. Metode terbaik dalam mencegah terbentuknya tisu granulasi setelah trauma tumpul
eksternal pada laring adalah:
A. Injeksi steroid submucosal.
B. Terapi radiasi dosis-rendah.
C. Eksisi laser.
D. Penutupan primer laserasi mucosal
E. Memasang tuba (stent)
2. Seorang pasien berumur 15 tahun yang tertabrak tali jemuran ketika menunggang
motorsikal mengalami dispnea ringan. Pemeriksaan fizik mendapati emfisema
subcutaneous dan paralisis bilateral true plica vokalis. Managemen terbaik untuk kasus ini…
A. Krikotiroidotomi
B. Trakeostomi
C. Intubasi nasal endotrakea
D. Intubasi oral endotrakea
E. Observasi
4. Pasien 78 tahun mengalami trauma tumpul laring dakan kecelakaan motorsikal dan tiada
distress salur nafas. Laringoskopi flexible menunjukkan adanya laserasi supraglotik tanpa
exposur tulang rawan. CT scan menunjukkan adanya udem ringan supraglotis. Penanganan
awal terbaik termasuklah…
A. Eksplorasi terbuka dan memasang graf.
B. Membetulkan laserasi secara endoskopi.
C. Eksplorasi terbuka dengan pembetulan primer.
D. Memasang tuba (stent) secara endoskopi
E. Observasi, melembabkan udara dan istirahat suara
5. Manakah antara berikut merupakan alat radiologi paling berguna dalam memeriksa laring
setelah trauma eksternal?
A. Xerogram
B. Politomografi
C. Radiografi jaringan lunak
D. CT
E. Laringogram
6. Manakah antara hasil yang bersangkutan dengan trauma laring eksternal berikut sangat
mungkin memerlukan penanganan pembedahan untuk mencegah kejadian berikutnya yang
lebih signifikan?
A. Udem
B. Fraktur displaced atau comminuted pada tulang rawan
C. Laserasi kecil pada glottis atau epiglottis dengan anterior komissura yang intak.
D. Hematom dengan lapisan mukosa yang intak
E. Fraktur single, non-displaced pada tulang rawan tiroid
7. Stent sangat berguna pada kecederaan mana antara berikut yang bersangkutan dengan
trauma laring eksterna…
A. Hematom pita suara benar
B. Fraktur single, non-displaced pada tulang rawan tiroid
C. Laserasi pita suara palsu
D. Disrupsi pada komisura anterior
E. Dislokasi arytenoid.
8. Paralisis nervus laring rekuren bilateral sebagai akibat daripada trauma eksterna biasanya
terkait dengan:
A. Separasi krikotrakeal
B. Fraktur tulang rawan tiroid
C. Dislokasi tulang rawan arytenoid
D. Avulsi kommisura anterior
E. Prolaps epiglotis
9. Setelah trauma tumpul laring eksterna, CT scan membantu dalam memutuskan keperluan
eksplorasi terbuka sekiranya terdapat
A. Fraktur displaced tulang rawan yang penting secara klinikal
B. Udem endolaring yang jelas
C. Hemotom pada lipatan pita suara
D. Laserasi besar pada mukosa
E. Eksposur tulang rawan positif
10. Seorang anak berumur 4 tahun mengalami trauma tumpul laring dan dispnea. Manakah
antara berikut merupakan metode paling selamat untuk mewujudkan kontrol salur nafas?
A. Intubasi oral endotrakea
B. Trakeostomi di bawah pengaruh anestesi loka
C. Krikotiroidotomi
D. Intubasi dengan bronkoskopi mudah lentur
E. Intubasi bronkoskopi diikuti dengan trakeostomi.
BAB 69
F. Brian Gibson
4. Reparasi kecederaan nervus fasialis yang ideal seharusnya dilakukan dalam tempoh berapa
lama setelah kecederaan?
A. 24 jam
B. 48 jam
C. 72 jam
D. 96 jam
E. 2 minggu
5. Manakah antara cabang nervus fasialis berikut biasanya turut tercedera jika terjadi laserasi
duktus parotid?
A. Mandibularis
B. Servikalis
C. Buccalis
D. Zygomaticus
E. Frontalis
6. Jahitan pertama yang ketika reparasi laserasi kelopak mata through-and-through harus
dimasukkan ke dalam
A. Konjunktiva
B. Orbikularis
C. Linea Gray
D. Kulit
E. Semua di atas
BAB 70
Fraktur Mandibula
1. Manakah antara berikut adalah daerah paling rawan pada tulang mandibula?
A. Proturberansia mentalis
B. Sudut gonial
C. Daerah subcondilar
D. Linea oblique lateralis
2. Pada cusp mesiobuccal gigi 3 terletaknya buccal dan posterior cusp mesiobuccal gigi 30.
Apakah tipe oklusi ini?
A. I
B. II
C. III
D. IV
3. Fraktur mandibular body mempunyai retakan daripada soket gigi 18 ke batas bawah
mandibular hingga foramen mentalis. Apakah tipe fraktur ini?
A. Horizontally Favourable
B. Horizontally Unfavourable
C. Vertically Favourable
D. Vertically Unfavourable
4. Pada batas atas mandibular body, otot – otot pengunyahan membentuk daya tipe:
A. Tegangan
B. Puntiran
C. Selingan (Distraksi)
D. Kompresi
5. Manakah antara berikut adalah gejala/tanda yang sangat indikatif untuk fraktur mandibula?
A. Trismus dan nyeri ketika membuka mulut
B. Oklusi Tipe II
C. Krepitasi pada palpasi bimanual
D. Pembukaan 40 mm interincisial
13. Manakah tipe fraktur paling sering terkait dengan insidensi infeksi paling tinggi?
A. Condyle
B. Angulus
C. Mandibular Body
D. Simfisis
14. Seorang wanita berumur 84 tahun menderita fraktur unilateral non-displaced pada
condylar neck. Pasien mudah mengunyah untuk menbetulkan menjadi oklusi normal.
Perawatan meliputi:
A. Pita elastis untuk 6 minggu
B. Reduksi tertutup dengan fiksasi intermaksilaris
C. Observasi dengan diet lunak
D. Reduksi terbuka
16. Seorang pasien dengan fraktur mandibular body bilateral tiba – tiba saja tidak bisa bernafas.
Apa yang harus dilakukan pertamanya?
A. Rasemat efinefrin dengan nebulizer
B. Memposisikan pasien pada posisi lateral dekubitus
C. Krikotirotomi segera
D. Intubasi fiberoptik nasotrakea
BAB 71
1. Setelah trauma tumpul berkecepatan tinggi, pasien lelaki berumur 25 tahun didapati
mempunyai maksila mobil, avulsi gigi seri maksila, ekimosis pada palatum durum, dan
fraktur displace parasimfisial mandibula. Arch Bar dipasang dan stabilisasi oklusi dengan
kawat fiksasi maksilomandibular. Fraktur mandibula distabilisai dengan kawat interosseous
batas bawah yang dipasang transoral. 2 minggu kemudian, pasien mengeluh bagian bawah
mukanya terlalu lebar. Apakah tipe fraktur yang gagal dipastikan dan dirawat sehingga
menyebabkan keluhan tersebut.
A. Le Fort III
B. Fraktur Caput Condylaris
C. Fraktur Condylar Neck
D. Ramus Vertikal
E. Palatum Parasagittal
3. Pada pasien fraktur panfasial, mendapatkan rekonstrusi akurat untuk tinggi posterior
midfasial yang terbaik adalah menggunakan dimensi anatomis berikut:
A. Lengkung Spee
B. Frankfort Horizontale
C. Sudut Sphenonasomaksilaris
D. Oklusi sentrik
E. Tinggi ramus vertical mandibula
4. Kegagalan untuk mengurangkan fraktur parasagittal pada palatum sebelum fiksasi
maksillomandibular bisa mengakibatkan:
A. Pengurangan dimensi vertical midfasial
B. Deformitas open-bite anterior
C. Displacemen nasal septum ke arah lateral
D. Linguoversi gigi posterior
E. Deformitas oklusal kelas II
5. Fraktur Le Fort Bilateral diobati dengan miniplates dan skru dan fiksasi maksilomandibular
dilepaskan dalam kamar operasi. 1 minggu kemudian, pasien didapati mempunyai
deformitas open-bite unilateral. Penanganan kali ini seharusnya:
A. Pemasangan semula arch bars dan traksi elastis.
B. Pencocokan oklusal dengan penggilingan selektif pada gigi
C. Pembikinan belat cenderung-gigit untuk memandu gigi semula ke kondisi oklusi.
D. Pembuangan miniplates dan pemasangan semula fiksasi maksilomandibula.
E. Observasi berterusan sekiranya belaku deformitas silang-gigit bilateral
6. Sebab utama maloklusi pascaoperasi pada pasien dengan fraktur Le Fort dirawat dengan
plat dan skru adalah
A. Kegagalan menetapkan posisi oklusi sentrik yang benar sebelum melakukan
fiksasi maksilomandibula.
B. Kekurangan adaptasi plat – plat dalam kontur maksila bawah yang kompleks
C. Kekurangan 3 skru stabil pada setiap plat di kedua – dua sisi garis fraktur.
D. Perlucutan prematur fiksasi maksilomandibular.
E. Gagal menggunakan sekurang – kurangnya 2 plat pada kedua – dua sisi maksila.
7. Rekonstruksi komponen unilateral atap orbital pada kasus fraktur tulang frontal yang parah
memerlukan graft tulang yang besar. 10 hari setelah pembedahan, pasien mengeluh mata
pada sebelah yang terjejas kelihatan terlalu rendah, tetapi pasien tidak mengeluh adanya
diplopia. Malposisi tersebut mungkin bersangkutan dengan:
A. Nekrosis dan atrofi lemak intraorbital
B. Mucocele frontoethmoidal
C. Fraktur overlooked orbital floor blowout
D. Graft tulang datar
E. Meningocele intraorbital
8. Graft tulang cranium yang besar digunakan untuk rekonstruksi komponen lantai orbital
pada kasus fraktur orbitozigomatik parah. 6 minggu berikutnya, bulbus oculi kelihatan
enoftalmik dan pasien mempunyai diplopia ketika tatapan hadapan. Sebab yang paling
mungkin adalah:
A. Entrapment dan pemendekan sicatrisial muskulus rektus inferior dan medial.
B. Kegagalan rekonstruksi lantai cekung posterior.
C. Ketebalan graft tulang tidak cukup.
D. Atrofi lemak intraconal orbital.
E. Pemposisian salah prominens malar pada planar Frankfort
9. Antara berikut, manakah yang harus muncul bersama enoftalmos akibat fraktur blowout
pada bagian cekung lantai orbital?
A. Atrofi lemak intraconal orbital
B. Musculus rectus inferior terjebak dalam fragmen fraktur.
C. Resorpsi fragmen tulang
D. Distrupsi pada sistem ligamen orbital
E. Displacement sepertiga tengah pelek orbital inferior
10. Setelah fraktur orbitozigomatik parah, rekonstruksi sebenar struktur manakah yang akan
mmberikan restorasi akurat untuk posisis malar prominens?
A. Arkus zygomaticus
B. Sutura zygomaticofrontal
C. Pelek orbital inferior
D. Antrum dinding lateral
E. Lantai orbital
BAB 72
1. Semua yang berikut adalah indikasi untuk eksplorasi duktus/sinus frontalis kecuali:
A. Rhinorrhea CSF Persisten
B. Fraktur table posterior
C. Kecederaan duktus nasalis frontal
D. Fraktur nondisplaced anterior table
E. Opasifikasi unilateral persisten pada sinus frontal, yang kelihatan pada CT scan
setelah 2 bulan.
3. Formasi mucocele setelah trauma sinus frontal terkait dengan semua yang berikut, kecuali:
A. Kecederaan duktus frontal hidung sebelumnya
B. Terbentuk dalam tahun pertama kecederaan
C. Muncul walaupun setelah operasi obliterasi lemak
D. Pengobatan dengan operasi flap osteoplastik
E. Komplikasi karena mucopyocele
4. Antara berikut yang manakah benar mengenai prosedur kranialisasi pada fraktur sinus
frontalis?
A. Kebanyakan fraktur table anterior harus dirawar dengan prosedur ini.
B. Dura menyentuh dinding anterior frontal sinus pada akhir operasi.
C. Seperdua dinding table posterior diperservasi
D. Duktus hidung frontal dibiarkan intak
E. Prosedur ini menyingkirkan risiko kebocoran CSF
5. Antara berikut, yang manakah sebab paling sering fraktur sinus frontal?
A. Kecelakaan industrial
B. Olahraga
C. Pertengkaran
D. Kecelakaan lalu lintas
E. Luka tembak
BAB 73
Michael G. Stewart
1. Antara penyataan di bawah, yang manakah benar mengenai prinsip – prinsip balistik pada
peluru?
A. Peluru berkecepatan tinggi mengakibatkan kerosakan jaringan, manakala peluru
berkecepatan rendah menyebabkan kehilangan jaringan.
B. Pistol mempunyai kecepatan puntiran lebih tinggi daripada shotgun.
C. Peluru berkecepatan tinggi bisa mencipta kavitas yang lebih besar kavitasi
ketimbang peluru berkecepatan rendah.
D. Peluru rifle mempunyai kurang puntiran, lencongan dan nutasi ketimbang peluru
pistol
E. Peluru shotgun mempunyai potensi tinggi untuk menyebabkan kecederaan yang
parah pada sebarang jarak antara senjata dan mangsa.
2. Pada pasien dengan luka tembak pada tengah muka, manakah antara teknik pembuatan
salur nafas darurat berikut yang tidak boleh diterima?
A. Intubasi buta nasotrakeal.
B. Intubasi oral dengan traksi in-line untuk stabilisasi tulang belakang servikal.
C. Trakeostomi urgent.
D. Krikotiroidotomi.
E. Intubasi hidung dengan panduan fiberoptik.
4. Pada pasien dengan paralisis cabang nervus fasialis, yang manakah antara berikut adalah
indikasi untuk eksplorasi dan neurorafi?
A. Luka penetrasi medial daripada canthus lateral
B. Paralisis tertunda yang muncul 48 jam setelah luka penetrasi
C. Luka langsung pada saraf cabang buccal
D. Luka langsung ada saraf cabang orbicularis oculi
E. Paralisis separa pada sesuatu cabang saraf yang menjadi paralisis total 24 jam
setelah kecederaan.
5. Manakah antara komplikasi luka penetrasi pada tengah muka yang berikut, paling bisa
dicegah?
A. Injuri bulbus oculi
B. Fraktur pada tulang
C. Kecederaan saraf fasialis
D. Kehilangan jaringan lunak
E. Trismus
6. Manakah sebab kematian tersering pada pasien dengan trauma penetrasi leher
A. Pendarahan eksanguinating
B. Sepsis yang diakibatkan luka esophageal yang tidak terdeteksi
C. Obstruksi salur nafas
D. Iskemia serebri
E. Kecederaan corda spinalis
8. Manakah antara berikut merupakan evaluasi diagnostic paling spesifik dan sensitive untuk
kecederaan faringoesofagus
A. Esofagoskopi mudah lentur
B. Esofagoskopi kontras
C. Esofagoskopi rigid
D. Esofagoskopi fleksibel dan Esofagoskopi rigid
E. Esofagoskopi dan esofagosgrafi
9. Manakah antara berikut merupakan penanganan paling cocok untuk luka tusuk pada leher
yang menembus hipofaring pada aras kutub inferior tonsil?
A. Eksplorasi leher dengan penutupan primer dan drainase eksternal pada rongga
leher terdekat.
B. Eksplorasi leher dengan pembuatan esophagostomi servikal.
C. Observasi tanpa asupan oral dan antibiotika parenteral selama 5 – 7 hari.
D. Diet cairan jernih dan antibiotika oral
E. Pemasangan NGT pada kadar segera
10. Berapakah persentase trauma penetrasi pada leher dan kecederaan faringoesophagus,
tidak menunjukkan sebarang penampakan (asimptomatik)?
A. Kurang daripada 5%
B. 10%
C. 20%
D. 33%
E. 50%
BAB 74
1. Dengan beranggapan bahawa tulang dewasa dengan kualiti baik disekeliling fraktur muka,
diameter drill yang ideal untuk sesuatu saiz skru fiksasi adalah:
A. Kurang daripada diameter shaft dalam
B. Sama dengan diameter shaft dalam
C. Sama dengan diameter thread luar
D. Lebih besar daripada diameter thread luar
E. Bervariasi, tergantung pada saiz plat
2. Reduksi anatomis dan fiksasi internal rigid dengan kompresi pada kasus fraktur tidak
komplikated biasanya menyebabkan:
A. Kombinasi antara penyembuhan osseous primer (direct) dan penyembuhan
sekunder (gap healing) dengan sedikit formasi kallus.
B. Penyembuhan komplit disebabkan formasi osseous primer.
C. Malunion
D. Penyembuhan komplit disebabkan formasi osseous sekunder.
E. Fibrous union
4. Mana antara berikut TIDAK BENAR mengenai butressess tulang muka yang salah?
A. Buttresses adalah daerah tulang yang lebih tebal memberikan kekuatan dan
stabilitas kepada tengkorak muka
B. Displacemen fraktur buttresses akibat daripada daya biomekanikal internal serta
daya impak eksternal
C. Buttresses lebih baik daripada tulang intervening untuk menahan skru fiksasi,
dan menrupakan tempat letak terbaik bagi plat untuk mengfiksasi secara rigid
fraktur tulang muka.
D. Grafting tulang pada defeks buttresses tidak diperlukan kerana sistem buttresses
yang secara naturalnya adalah lattice.
E. Buttresses diorientasikan untuk memberikan sokongan pada kelebaran muka
dan proyeksi serta tinggi (tulang) muka.
5. Dalam ORIF Fraktur Pan-Fasial (gabungan Fraktur Le Fort I, II dan III), titik rujukan anatomis
yang berkaitan termasuklah semua yang berikut, kecuali:
A. Mandibula yang tidak patah atau dalam reparasi dengan dentisi yang cukup
B. Processus zygomaticus tulang frontalis
C. Processus nasalis tulang frontalis
D. Processus zygomaticus tulang temporan
E. Spina nasal anterior dan posterior
6. Pseudoathrosis
A. Selalu meyebabkan oklusi non-fungsional
B. Boleh jadi hasil fungsional paling baik yang bisa didapatkan, dalam sebahagian
kecederaan condylar/subcondylar.
C. Disebabkan oleh infeksi
D. Penanganan terbaik adalah terapi hiperbarik oksigen
E. Tidak bersangkutan dengan kondisi sendi temporomandibular
BAB 75
Otolaringologi Pediatrik
1. Asal – muasal subspesialitas otolaringologi pediatrik disebabkan oleh hal – hal berikut,
kecuali:
A. Kewujudan Rumah sakit anak – anak yang berdiri sendiri, dan bangsal pediatrik
dalam Rumah sakit umum
B. Kemajuan ilmu patofisiologi dan teknologi dalam perawatan intensif pediatrik.
C. Penciptaan endoskop dan instrumentasi yang sesuai untuk salur penafasan anak
– anak.
D. Peningkatan insidensi kasus penyakit infeksi akut pada anak – anak.
E. Sejajar dengan sub-spesialisasi yang lain dalam bidang kedokteran pediatrik.
2. Semua yang berikut adalah lesi yang secara histopatologinya benign, tetapi bisa
menunjukkan sifat klinikal malignansi yang diakibatkan destruksi jaringan lokal atau
obstruksi aerodigestif; kecuali
A. Papilloma
B. Angiofibroma
C. Limfoma
D. Limfangioma
E. Hemangioma
3. Manakah antara masalah otolaringologi pediatrik berikut ini yang mempunyai asosiasi
dengan stress familial yang tinggi serta kemungkinan terjadinya penderaan anak – anak
dalam beberapa kasus?
A. Papillomatosis Pernafasan Juvenil
B. Hemangioma Subglotis
C. Aspirasi benda asing
D. Stenosis laringotrakea
E. Paralisis pita suara
4. Semua prosedur berikut ini adalah contoh ekspansi konsep stenosis laringotrakeal, kecuali:
A. Grafting tulang rawam anterior costa
B. Laringotrakeosfissura anterior
C. Krikoidektomi posterior dengan atau tanpa potongan krikoid lateral
D. Reseksi trakea dan reanastomosis
E. Prosedur kastellasi anterior
5. Perkembangan vaksin konjugated-H. Influenzae B untuk administrasi kepada bayi seawal
usia 2 bulan mungkin mempunyai pengaruh terhadap insidensi kejadian – kejadian berikut
ini, kecuali:
A. Otitis Media Akut (OMA)
B. Meningitis
C. Pendengaran Berkurang Tipe Sensorineural Pascameningitis
D. Komplikasi suppuratif intrakranial pada OMA
E. Supraglotitis
6. Predesposisi terhadap sinusitis kronis pada populasi pediatrik melibatkan semua penyakit
yang berikut ini, kecuali:
A. Sistik Fibrosis
B. Angiofibroma Nasofaring
C. Hipogammaglobulinemia
D. Aspergillosis alergi
E. Sindrom Kartagener’s
CHAPTER 76
AIRWAY IMAGING IN CHILDREN
1. Karakteristik hasil radiologi unutk obstruksi glottis diesebabkan oleh laryngotracheobronchitis
termasuk:
E. A dan C
3. Tracheomalacia
4. Seorang anak 8 bulan, hadir dengan keluhan onset inspirasi stridor yang gradual. Dia lahir
premature dan dimondok di neonatal intensive care unit sebelum dipulangkan. Anteroposterir
dan lateral leher radiograph menunujukkan lateral eccentric narrowing pada subglottic trachea
A. Croup
B. Subglottic hemangioma
C. Subglottic stenosis
E. B dan C
5. Retropharyngeal abscess
A. Di evaluasi paling baik dengan lateral neck radiograph dari posisi flexion
6. Seorang anak 14 bulan dating dengan keluhan massa di leher yang lembut yang ada sejak lahir.
A. Ultrasound
B. CT’
C. MRI
E. Arteriogram
A. Suatu pemeriksaan yang baik untuk membedakan simple lymphadenopathy dari absess leher
B. Tidak dapat membedakan antara simple lymphadenoppathy dari branchial cleaft cyst
8. Choanal atresia
D. Di evaluasi terbaik menggunakan rotgen dengan memasukkan kontras ke dalam nasal cavity
9. Seorang anak lelaki 11 tahun melalui pemeriksaan CT menunjukkan suatu massa soft tissueyang
berasal dari pterygopalatine fossa yang dilihat jelas setelah dimasukkan kontras. Massa ini plaing
berkemungkinan menujukkan
A. Teratoma
B. Lumphoepithelioma
C. Rhabdomyosarcoma
D. Angiofibroma
E. Encepalocele
A. MRI
C. Three-dimensional CT
D. Ultrasound
E. Audio-enhanced videogflouroscopy
CHAPTER 77
PEDIATRIC OBSTUCTIVE SLEEP APNEA
1. Apakah punca paling sering terjadinya pediatric obstructive sleep apnea
A. Down syndrome
C. Craniofacial abnormalities
2. Tidakan yang biasa dialkukan untuk pediatric obstructive sleep apnea adalah?
A. Uvulopalatoplasty
C. Tracheotomy
D. Adenotonsillectomy
A. Polysomnoglaphy seharusnya disimpan hanya untuk pasien anak yang tidak mempunya
riwayat dan hasil pemeriksaan yang jelas atau untuk anak yang mempunyai syndrome yang
C. Setiap anak dengan suspek sleep apnea harus dilakukan polysomnography sebelum tindakan
bedah
4. Semua di bawah ini adalah sebab terjadinya penhambatan pertumbuhan dan peningkatan berat
B. Pembakaran kalori yang eksesif yand berasosiasi dengan pergerakan dan sumbatan saluran
nafas
C. Kesulitan untuk membau dan merasa makanan
A. Jika standard kriteria discharge dipenuhi beberapa jam selepas prosedur, adenotonsillectomy
bisa dilakukan pada kebanyakan anak dengan obstructive sleep apnea sebagai rawat jalan
B. Anak dengan obstructive sleep apnea harus selalu dimondok selepas operasi untuk sleep
apnea
C. Hanya anak dengan sleep apnea dan menjalani tonsillectomy yang harus dimondok
D. Anak dengan obstructive sleep apnea ada kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami
tonsillectomy
6. Sebab paling sering kekambuhan obsturksi posterior nasal disebabkan oleh adenoid tissue
CHAPTER 78
LARYNGEAL STENOSIS
1. Fungsi utama laynx adalah?
A. Penghasilan suara
D. Penghasilan batuk
2. Anda dipangil oleh neonatologist untuk memeriksa seorang 2.5kg preemie yang telah diintubasi
selama 2 minggu . pasien telah gagal di extubasi sekali dalam 24 jam lalu. Apakah tindakan anda?
A. Dikakukan tracheotomy
B. Rencana melalkukan extubasi kali ke-2 dengan member steroid 24 jam sebelum extubasi
C. 1mm edema didalam larynx infant akan membentuk ruang glottis mengecut leih dari 25%
D. Kegagalan untuk autolysis pada epithelial remnant di saluran respiratory yang membesar
C. Dynamic CT scan
D. Rigid endoscopy
6. Di antara factor berikut yang tidak mengkontribusi kepada laryngeal stenosis adalah
D. Durasi intubasi
7. Seorang cewek bule 41 tahun hadir dengan riwayat chronic hoarseness dan sore throat. Dia tidak
erythematous supraglottis dengan elcerative lesion di area glottis. Tindakan seterusnya adalah
8. Anak lelaki 4 bulan hadir dengan riwayat pneumonia sebelah kiri yang recurrent dan intermittent
stridor dengan kharakteristik unkown. Pasien tampak kecil untuk umurnya tapi dinyatakan sehat
A. Laryngomalacia
C. Tracheomalacia
D. Foreing body
9. Seorang neonate 6 bulan preemie 28 minggu dengan riwayat tracheotomy, dari neonatologist
dikonsul kerana terjumpa pinhole-sized laryngeal lumen. Tindakan yang paling sesuai dilakukan
10. Seorang cewek berkulit hitam obese 35 tahun dating dengan riwayat expiratory stridor sejak
beberapa tahun. Dia pernah dilakukan prolonged intubation untuk compikasi selepas kesulitan
subglottic stenosis segment yang bermula 1cm di bawah free margin vocal cord dan berekstensi
B. Rotary-door flap
11. Di antara factor berikut, tidak menyebabkan kegagalan tindakan dengan mengunakan CO2 laser?
12. Seorang cowok 32 tahun hadir dengan riwayat trauma laryng dan pernah dirawat dengan
pergerakan bilateral cord normal dan glottis chink adekuat. Tindakan selanjutnya adalah
A. Cyanosis
B. Biphasic stridor
C. Tachypnea
D. Substernal retractions
A. Posturing
B. Kadar respiratori
C. Rigid bronchoscophy
D. Riwayat
A. Multiple synchronous airway anomalies terjadi pada 20-40% pasien dengan congenital stridor
KECUALI:
B. Recurrent cyanosis
D. Cor pulmonale
8. Di antara berikut, metode apa yang terbaik untuk mendiagnosis suatu anomalous innominate
artery?
A. Endoscopy
C. Barium esophagogram
D. Arteriography
9. Tindakan pertama terhadap serangan respiratory anak 2 tahun dengan croup adalah
10. Relief jangka waktu lama untuk severe aspiration disebabkan oleh combined pharyngean dan
A. Memisahkan laryngotracheal
C. Tracheotomy
B. Bronchoconstriction
D. Wheezing
Chapter 80
Padiatric tracheotomy
1. Dalam bahasa umum, tracheotomy adalah
A. Pembukaan di trachea
B. Prosedur surgical
D. Lubang di trachea
A. Century ke4 BC
B. Century ke16
C. 2000 BC
D. 1907 AD
E. 1930 AD
A. Ventilation dependency
B. Obstruksi extrathoracic
C. Disfungsi neurologic
D. Onstruksi intrathoracic
E. Cedera traumatic
C. Seorang anak boleh di discharge dari rumah sakit dengan intubasi endotrachea
7. Incisi kulit pada paediatric tracheotomy yang lebih gampang retraksi dan tervisualisasi adalah
A. <2%
B. 10%
C. 20%
D. 42%
E. 50%
B. Hemorrhage
D. Pleural injury
A. Tube plugging
B. Haemorrhage
C. Subcutaneous emphysema
E. Pneumonia
12. Pada pasien dengan paediatric tracheotomy, persistent tracheocutaneous fistulas dilaporkan
sebanyak
A. <10%
B. 10% - 20%
C. 20% - 40%
D. 40% - 60 %
E. >75%
13. Pasien anak ( <9-12bulan ) dengan decannulated prelinguistical biasa menunjukkan symptom
A. Abnormalitas acid-base
D. Reflux esophagitis/laryngitis
2. Seorang pria deepresi di bawa ke IGD setelah minum setengah gelas detergen pencuci jamban
alkaline setelah makan malam. Ph detergen tersebut adalah 10.5 tidak ada oral burns. Tindakan
C. Observasi di rumah dengan consultasi psychiatric dan diberi peringatan risiko bunuh diri
D. Barium swallow dan rotgen dada, diikuti oleh discharge jika rotgen normal
3. Seorang anak 3 tahun termakan alkaline drain cleanear mengalami diffuse rales, and rhonchi di
semua lapangan paru tanpa retraksi. Tidak ada oral burns, tapi terdapat stridor inspirasi yang
D. foto polos dada, direct laryngoscopy segera, bronchoscopy, dan esophagoscopy dengan
general anesthesi
E. arterial blood gas, foto polos dada, lateral radiograph leher, epinephrine inanition therapy dan
observasi
4. hasil endoscopy anak 10 tahun dengan alkaline ingetion burn, terjumpa dark necrotic tissue pada
endoscopic
5. seorang anak cewek 2 tahun di bawa ke IGD dengan hemoptysis. Foto rotgen dada menunjukkan
yang dilakukan
A. esophagoscopy dan evakuasi benda asing serta pemasangan nasogastric tube jika terdapat
circumferential burn
bateri
D. gastrografin swallow untuk mengevaluasi perforasi dan pembuangan elektif benda asing jika
E. IV dexamethasone and antibiotics dengan observasi immigrasi bateri tersebut di rumah sakit
6. Benda asing yang plaing sering ditemui pada anak di esophagus adalah
A. Tulang ikan
B. Daging
C. Alat mainan
D. Duit syiling
E. Tulang daging
7. Setelah evakuasi benda asing dari bronchi pada anak, tindkaan selanjutnya adalah
8. Seorang anak 4 tahun teraspirasi suatu paku kecil dan dibuktikan dengan foto polos dada 2 jam
sebelum direfer untuk evakuasi endoscopy. Dari pemeriksaan, didapati pasien tidak berada dalam
keadaan distress tetapi batuk terus sepanjang trasit ke rumah sakit. Sebelum melakukan
endoscopy, sebaiknya
burn
10. Keungullan rigid bronchoscopy berbanding flexible scope bronchoscopy untuk evakuasi benda
B. Lymphangioma
C. External laryngocele
A. Pertama
B. Kedua
C. Ketiga
D. Keempat
C. Mereka adalah neoplasma kepala dan leher paling sering pada anak
A. Cystic hygroma
B. Hemangiomas
C. A dan B
D. Semua salah
C. Thymic cyst
D. Hemanioma
6. Di antara berikut manakah yang hamper selalu hadir secara simptomatik waktu lahir
A. Lymphangioma
B. Hemangioma
D. Cervical teratomas
7. Di antara berikut, apakah paediatric neoplasm kepala dan leher yang paling sering
A. Lymphangioma
B. Hemangioma
D. Cervical teratomas
8. Berikut adalah benar mengenai pathway untuk second branchial cyst kecuali
3. Diantara berikut, manakah yang menyokong keterlibatan intracranial dermoid pada CT scan
A. Bifid nasal septum
B. Patent foramen cecum
C. Nasal vault luas
D. Massa soft tissue pada nasal dorsum
5. Seorang anak hadir dengan keluhan terdapat “pit” pada “dorsum of the rose” pada midline sampai
terkeluar exudates seperti keju. Kebarangkalian sinus tract ini extensi sampai ke tulang nasal
adalah
A. 10%
B. 45%
C. 60%
D. 100%
6. Evaluasi preoperative untuk nasal glioma harus termasuk berikut kecuali
A. CT scan
B. MRI scan
C. Konsultasi genetic
D. Konsultasi neurosurgery
B. Meningkatkan insiden
C. Menurunkan insiden
C. Terbatas ke anterior rhinoscopy dan hanya mungkin pada anak yang kooperatif
D. Diassosiasikan dengan polyp yang bisa dilihat dengan mudah dengan pemeriksaan apapun
4. Di antara berikut mana yang benar mengenai test ancillary yang digunakan untuk mengdiagnosis
chronic sinusitis
5. Sinusitis adalah
A. Disebabkan obstruksi sinus ostium
B. Multifactorial
D. Semua di atas
B. Diberi IV sahaja
D. Semua di atas
8. Apakah tindakan surgikal yang paling effektif untuk mengobati paediatric chronic sinusitis?
C. Adenoidectomy
D. Antral lavage
A. 25%
B. 50%
C. 75%
D. Semua salah
D. Semua di atas
CHAPTER 85
Left lip and palate: the Deformities
1. Ration cowok:cewek dengan cleft lip, dengan atau tanpa cleft palate
A. 1:3
B. 1:2
C. 2:1
D. 3:1
E. 4:1
A. 1:3
B. !:2
C. 2:1
D. 3:1
E. 4:1
3. Walaupun frekuensi terjadinya cleft lip bervariasi mengikut kaum dan ethnic, kadar terjadinya
cleft lip dengan atau tanpa cleft palate, untuk anak baru lahir adalah
A. 1 dalam 400
B. 1 dalam 1000
C. 1 dalam 2000
D. 1 dalam 3000
E. 1 dalam 8000
4. Walaupun frekuensi terjadinya cleft lip bervariasi mengikut kaum dan ethnic, kadar terjadinya
A. 1 dalam 400
B. 1 dalam 1000
C. 1 dalam 2000
D. 1 dalam 3000
E. 1 dalam 8000
5. Sewaktu melakukan metode rotation-advancement untuk membaiki cleft lip, maneuver mana
B. Menipiskan C-flap
E. Vermilion Z-plasty
E. Jadualkan palatoplasty
7. Insidensi cleft lip dengan atau tanpa cleft palate paling tinggi di
A. American Indians
B. Whites
C. Asians
D. Blacks
E. Hispanics
A. Chronic cryptitis
A. H. Influenza
B. Streptococcus pyogenes
C. Escherichia coli
D. Streptococcus pneumonia
E. Moraxella catarrhalis
A. Pembentukan immunoglobulin
D. Pemprosessan antigen
E. Delayed cellular hypersensitivity
5. Rhinorrhea, nocturnal cough, postnasal drip dan demam sering terjadi pada diagnose
A. Rhinitis alergik
B. Extraesophageal reflux
D. Sinusitis
E. Tonsillitis
6. Seorang anak 4 tahun hadir dengan riwayat nongkrong, suara muffled dan obstruksi nasal selama
7. Seorang anak lelaki 9 tahun terdapat 3+ di tonsil kanan dan 1+ di tonsil kiri. Tindakan pertama
adalah
A. Excisional biopsy
C. 10 hari penisilin
8. Seorang anak cewek 6 tahun hadir dengan bifida uvula dan “nasal” voice. Diagnosis paling baik
ditegakkan dengan
A. Pemeriksaan Intraoral
C. Multiview videofluoroscopy
C. Peritonsillar abscess
11. Seorang anak cowok 14 tahun deatang dengan riwayat nyeri tenggorokan, drooling, dsphagia dan
trismus (pembukaan 1cm) selama 1 minggu. Dia diberi pengobatan penisilin 10 hari 2minggu
sebelum ke rumah sakit. Tida ada riwayat nyeri tenggorokan sebelumnya. Tindakan pertama yang
dilakukan adalah
A. Tonsillectomy segera
C. Aspirasi jarum, IV fluid push, dan loading-dose antibiotic dan rawat jalan
D. Incisi dan sedotan dilakukan di IGD dengan interval tonsillectomy
12. Seorang anak cowok 4 tahun yang sehat direncanakan tonsillectomy. Tidak ada riwayat keluarga
dengan coagulopathy dan pernah sunat pada umur 6 bulan tanpa komplikasi. Ibunya sudah
bercerai dan tinggal 1 jam dari rumah sakit. Perioperative management paling selamat tercapai
dengan
A. Outpatient tonsillectomy
C. Tidak berubah
D. Lebih lembut
E. neurological impared
2. Anak baru lahir dengan suara nada tinggi inspiratory stridor paling sering disebabkan lesi pada
A. Subglottic space
B. Trachcea
C. Nasopharynx
D. Oropharynx
E. Supraglottis
3. Seorang infant 3 minggu dating dengan circumoral pallor dan cyanosis. Selain pemeriksaan
A. Echodiaogram
B. MRI larynx
C. CT scan mediastinum
D. Konsultasi neurologi
4. Seorang bayi cewek full-term baru lahir dengan cyanosis berat dan inspiratory stridor jelas
dengan retraksi jelas waktu menangis. Diagnosis awal adalah bilateral choanal atresia. Tindakan
selanjutnya adalah
A. Pembetulan endoscopic
B. Intubasi segera
D. Fibreoptic endoscopy
5. Seorang anak cowok berumur 3 minggu hadir dengan biphasic stridor yang gradual dan
memburuk waktu menangis atau gelisah. Hasil radiologi mengarah kepada kemungkinan
A. Inhalational steroids
B. Racemic epinephrine
6. Seorang anak cowok umur 6 minggu hadir dengan onset gradual high pitched inspiratory stridor.
Konsultan harus
B. Memasukkan tracheotomy
C. Melakukan epiglottoplasty
7. Seorang anak cewek baru lahir hadir dengan respiratory distress berat dan inspiratory stridor.
Hasil daignostik menunjukkan bilateral vocal cord paralysis. Konsultan harus mendapatkan
A. Echocardiogram
E. Thyroid scan
8. Seorang bayi baru lahir dengan aphonia. Tempat pathology paling mungkin anak ini adalah
A. Nasopharynx
B. Oropharynx
C. Supraglottis
D. Glottis
E. Subglottis
A. Subglottic hemangioma
C. Tracheoesophageal fistula
D. Dislokasi Arytenoids
10. Seorang anak cowok 8 minggu hadir dengan reiwayat apnea rekuren, expiratory stridor, dan
yang signifikan pada dinding anterior trachea kira-kira 1cam di atas carina. Diagnosis pertama
B. Meyakinkan keluarga pasien dan menevaluasi ulang pasien dalam 2 bulan kemudian
D. Resect segment diseased dan anastomose dari hujung trachea ke hujung berikutnya
sering tercekik sewaktu makan. Pemeriksaan fiberoptic larngoscopy menunjukkan paralisis pada
A. Arytenoidectomy
D. Tracheotomy
12. Seorang anak cowok 6 minggu hadir dengan peningkatan respiratory distress dan kesulitan
makan. Pemeriksaan kepala dan leher menunjukkan lesi cystic yang besar yang melibatkan dasar
mulut dan leher kanan. Pemeriksaan endoscopic menunjukkan impingement pada struktur
E. Semua salah
2. Selain kesulitan bernafas, tampakan yang paling menuju kepada karakteristik obstruksi
A. Kesulitan memakan
B. Stridor
C. Suprasternal retractions
D. Substernal retractions
E. Hoarsness
A. Flexible endoscopy
B. Rigid endoscopy
C. Barium swallow
D. MRI
4. Hoarseness ialah karakteristik pasien dengan obstruksi saluran nafas pada peringkat
A. Supraglottis
B. Glottis
C. Subglottis
D. Trachea
E. Oropharynx
A. Supraglottis
B. Glottis
C. Subglottis
D. Trachea
E. Oropharynx
A. Hidung
B. Supraglottis
C. Subglottis
D. Trachea
E. Oropharynx
A. Choanal atresia
B. Dermoid
C. Encephalocele
A. Flexible endoscopy
D. Rigid endoscopy
E. MRI
A. Flexible endoscopy
B. Video fluoroscopy
C. CT
D. Rrigid endoscopy
E. MRI
10. Setelah melalui pembaikan tracheoesophageal fistula, seorang anak dilakukan tracheotomy
secondary kepada tracheomalacia. Obstruksi saluran nafas tidak membaik. Diagnosis yang paling
dicurigai ialah
A. Bronchomalacia
B. Tracheal stenosis
C. Subglottic stenosis
D. Tracheal pouen
11. Pada anak 3 bulan dengan obstruksi salur nafas 90% disebabkan circumferential subglottic
B. Steroid oral
C. Co2 laser
D. Intralesional steroids
A. Sleep study
B. Flexible nasopharyngoscopy
C. M RI
D. CT
E. Rhinomanometry
A. Hypertrophic turbinates
B. High-arched palate
dari keluarga terjumpa beberapa ahli keluarga lain juga mengalami symptom sama. Ini adalah
contoh bagi
A. Malformasi
B. Distrupsi
C. Deformitas
D. Dysplasia
E. Sequence
2. Seorang anak dengan cystic fibrosis lahir dari ayah dan ibu yang tidak ada riwayat penyakit yang
sama di kedua-dua belah pihak. Screening genetic menunjukkan ibu dan bapa anak tersebut ialah
heterozygote carrier untuk cystic fibrosis gene. Apakah kemungkinan anak kedua mengalami
cystic fibrosis
A. 0%
B. 25%
C. 50%
D. 75%
E. 100%
3. Seorang anak 6 bulan mengalami visual inattention dan otot lemah disebabkan Tay Sachs disease
(autosomal recessive). Hasil screening genetic keluarga menunjukkan ibu anak tersebut
merupakan seorang carrier tapi bapaknya bukan. Selain nonpaternity, apakah keterangan untuk
A. Mitochondrial homoplasmy
B. Uniparental disomy
C. Somaticprosaicism
D. Genomic imprinting
E. Mitochondrial heteroplasty
4. Seorang iinfant cewek premature lahir dengan microcephaly, kalsifikasi celebral dan
chorioretinitis kronik. Anak tersebut gagal dalam screening pendengaran awal. Apakah
C. Congenital rubella
D. Congenital cytomegalovirus
5. Di antara symptom berikut manakah lebih serng dijumpai pada Apertt’s syndrome berbanding
Crouzon’s disease
B. Midface hypoplasia
C. Craniosynostosis
A. Cewek umur 35 tahun ada 15 kali lipat risiko melahirkan anak dengan Down syndrome
B. Lebih kurang 10%-20% anak dengan Down syndrome ada atlantoaxial laxity yang significant
C. Kebanyakan stigma Down syndrome diassosiasikan atau berpunca dari MX1 gene pada
chromosome 21
D. 20% anak dengan Down syndrome mengalami endocardial cushion cardiac defect
E. 25% dari semua kasus Down syndrome disebabkan translocation yang seimbang
7. Seorang cowok 24 tahun darang denganmassa kenyal dan dalam pada lidah.sewaktu pemeriksaan
fisik, terjumpa brown streak dan freckles di axillae dan alat kelamin. Apakah infomasi yang
B. Dia ada risiko tinggi untuk membentuk acoustic neuromas dan harus di screen dengan MRI
setip tahun
D. Myosin V2A
E. PAX2
9. Beberapa ahile keluarga menderita retinitis pigmentosa dan kehilangan funsi dengar congenital.
Semua individu yang menderita kondisi ini ada fungsi vestibular yang normal. Meraka
A. I
B. II
C. III
D. IV
10. Seorang anak cowok 2 tahun dibawa ke klinik untuk evaluasi kehilangan funsi pendengaran
congenital. Pemeriksaan fisik terdapat pupils yang berbeda warna dan pasien bersama ibunya ada
white forelock. Indeks W pada kedua anak dan ibu kurang dari 2.07. Syndrome apa yang dideritai
mereka?
E. Shah-waardenburg’s syndrome
CHAPTER 90
Paediatric Malignancies
1. Antara paediatric malignancies berikut, yang mana insiden tertinggi pada 2 tahun pertama
kehidupan
A. Kasinoma nasopharyng
B. Rhabdomyosarcoma
D. Karsinoma thyroid
E. Neuroblastoma
2. Berdasarkan system staging Ann Arbor. Stage III Hodgkin’s disease termasuk
D. Penyakit disseminated
A. Massa oropharyngeal
B. Massa nasopharyngeal
C. Massa laryngeal
D. Massa cervival
E. Massa abdominal
A. Massa oropharyngeal
B. Massa nasopharyngeal
C. Massa laryngeal
D. Massa cervical
E. Massa abdominal
6. Malignansi soft tissue paling sering pada anak yang terjumpa di kepala dan leher ialah
A. Fibrosarcoma
B. Rhabdomyosarcoma
C. Liposarcoma
D. Hemangiopericytoma
E. Malingnant neurofibrosarcoma
A. Fibrosarcoma
B. Rhabdomyosarcoma
C. Liposarcoma
D. Hemangiopericytoma
E. Malingnant neurofibrosarcoma
A. Kasinoma thyroid
E. Karsinoma nasopharyng
9. Edema dan venous engorgement pada wajah, leher dan lenggan di assosiasikan dengan batuk
nonproduktif dan dypsnea (auperior vena cava syndrome) secondary kepada lymphoma paling
A. XRT
B. Surgery
D. Chemotherapi sahaja
10. Di antara berikut, yang mana paling mungkin berpotensi menjadi komplikasi pengobatan
paediatric malignancy?
A. Leukemia
B. Sarcoma
C. Retardasi pertumbuhan
D. Recurrence
E. Semua di atas
CHAPTER 91
Anatomy and Physiology od the Eustachian Tube
1. Otot yang secara aktif membuka tuba eustachia ialah
C. Salpingopharyngeus
D. Lateral pterygoid
E. Medial pterygoid
2. Secara pembentukan, perbedaan tuba eastachia anak berbeda dengan dewasa ialah
A. Lebih panjang
B. Lebih pendek
C. Kurang compliant
D. Lebih tegang
E. Lebih effesien
E. berbentuk crook
D. Semuanya osseous
E. Semuanya cartilaginous
C. Nervus glossopharyngeal
D. Nervus vagus
E. Nervus hypoglossal
6. Berbandingkan udara di atmosfera, kandungan fisik udara di dalam telinga tengah ialah
7. Refluk cairan dari tuba eustachain terjadi, tensor tympani paling mungkin
E. tuba tertutup
8. pada tuba eustachia yang berfungsi normal, tensor timpani paling mungkin
D. Menutup tuba
E. Tidak berperan
9. Anak umur 7-12 tahun yang sehat secara otology, fungsi tuba eustchia ventilator ialah
A. Sama seperti orang dewasa, tapi lebih baik dari anak lebih muda
10. Dalam pemeriksaan tekana telinga tengah pada anak dengan telinga sehat berbanding orang
dewasa menunjukkan
C. Tekanan sama
A. Disebabkan allergi
B. Disebabkan bakteri
A. Temporal sequence
A. 0-6 bulan
B. 6-12 bulan
C. 12-18 bulan
D. 18-24 bulan
E. 24-36 bulan
4. Factor epidemiologi yang diassosiasikan dengan peningkatan insidensi otitis media termasuk
B. Laki-laki
C. Bekerja di daycare
D. Member ASI
5. Kondisis medis yang diassosikan dengan peningkatan insidensi otitis media tidak termasuk
A. Cleft palate
B. Down syndrome
C. Mucopolysaccharidoses
D. Klippel-Feil syndrome
E. Immotila-cilia syndrome
6. Pathongen yang paling sering ditemukan pada otitis media akut ialah
A. Staphylococcus aureus
C. Streptococcus pneumonia
D. Klebsiella pneumonia
E. Moraxella catarrhalis
7. Pada anak dengan otitis media, komplikasi berikut bisa dijumpai. Komplikasi apa yang paling
A. Facial paralysis
B. Tympanosclerosis
A. Mucolytics
B. Antimicrobial
C. Steroids
D. Antihistamines
E. Decongestants
9. Factor yang terlibat dalam pathogenesis otitis media termasuk semua berikut KECUALI
B. Allergi
C. Immotile cilia
D. Infeksi bakteri
E. Penyakit gigi
10. TIndakan kecemasan untuk otitis media termasuk semua berikut KECUALI
A. Tympanocentesis
B. CT scan
C. Tympanomastoidectomy
D. Therapy antimicrobial
E. antihistamines
8. Ketika melakukan operasi pada telinga kronik dengan sigmoid sinus thrombophlebitis , yang
harus dilakukan adalah
9. Anda sedang melakukan operasi pada laki-laki usia 50 tahun dengan cholesteatoma dapatan
kedua. Anda mencurigai ini merupakan fistula canal horizontal. Kemungkinan lain yang mungkin
adalah?
a. Fistula tingkap lonjong
b. Dehisensi nervus fasial
c. Dehisensi canal falopi
d. Thrombophlebitis sinus sigmoid
e. Jaringan granulasi ekstradural
10. Anda melakukan operasi pada pasien laki-lakki usia 3 tahun dengan acute coalescent
mastoiditis . Harus dilakukan
a. Lakukan mastoidectomy lengkap dengan facial recess yang mendekati telinga tengah
dan myringotomy
b. Lakukan mastoidectomy lengkap tanpa facial recess yang mendekati telinga tengah dan
myringotomy
c. Hanya melakukan mastoidectomy dan miringotomy komplit
d. Hanya melakukan antrostomy, drain absess, dan miringotomy
e. Lakukan antrostomy, drain abses, dan letakkan tympnostomy tube
BAB 137
BAB 138
CHOLESTEATOMA
BAB 139
1. Irisan terbaik yang dilakukan pada pasien dengan large pneumatized mastoid adalah
a. Postauricular
b. Endaural
c. Tympanomeatal flap
d. Lempert I
e. Lempert II
2. Pada bayi, insisi postauriculat harus dilakukan lebih posterior karena
a. Lokasi Mastoid antrum lebih posterior dan superior
b. Nervus fasial mungkin dekat terhadap mastoid
c. Sinus sigmoid pada bayi terletak pada lapisan tengkorak dan mungkin dapat terpotong
d. Insisi yang terlalu dekat dengan alur postauricula dapat mengakibatkan perubahan
bentuk auricular saat dewasa
e. Insisi yang dilakukan lebih posterior memberikan hasil estetika yg lebih baik
3. Garis temporal pada squamous yang merupakan bagian dari tulang temporal
a. Secara kasar nirip lantai dasar middle cranial fossa
b. Merupakan tempat masuk posterior otot auritemporal
c. Harus dibiarkan utuh saat operasi tympanomastoid
d. Jangan dibiarkan utuh saat operasi tympanomastoid
e. diatas trautman’s triangle
4. Garis sutura yang ada pada dinding posterior canal telinga adalah
a. Petrosquamos suture line
b. Subarcuate suture line
c. Temporoparietal suture line
d. Korner’s septum
e. Tympanomastoid suture line
5. Korner’s septum
a. Membagi epitympanum menjadi region anterior dan posterior
b. Membagi mastoid air cell menjadi region anterior dan posterior
c. Membagi apex petrous menjadi region anterior dan posterior
d. Bifurcates the endolymphatic sac
e. Tanda penting untuk ‘vascular strip’ didalam canal telinga
6. Ketika sampai di mastoid, fasial recess masuk antara
a. Nervus fasialis dan annulus timpani
b. Nervus fasialis dan canal fallopian
c. Nervus fasialis dan nervus korda timpani
d. Nervus fasialis dan sinus sigmoid
e. Nervus corda timpani dan annulus timpani
7. Cortex mastoid tidak perlu ‘saucerized’ pada
a. Intact canal wall mastiodectomy
b. Radical mastidectomy
c. Modified radical mastoidectomy
d. Revision Modified radical mastoidectomy
e. Canal waal down tympanomastoidectomy
8. Endolymphatic sac biasanya ditemnukan di
a. Superior Donaldson’s line (garis sepanjang lateral canal semicircular)
b. Antara bagian inferior dari canalis semikularis posterior dan sinus sigmoid
c. Posterior terhadap kanalis semikularis posterior
d. Pada dura diatas sinus sigmoid
e. Pada dura di tengah fossa cranial
9. Pneumatized pada apex anterior petrous prosentasenya pada kasus
a. 3%
b. 9%
c. 18%
d. 36%
e. 54%
10. Jika pasien terbangun setelah operasi mastoid dengan total fasial paralisis pada bagian yang
dioperasi, yang harus dilakukan
a. Observasi selama 72 jam, jika nervus tidak dapat distimulus, reexplore
b. Obati dengan prednisone, dengan dosis besar dan turunkan selama 10 hari
c. Observasi selama 1 -2 jam untuk menunggu efek local anestesi, jika nervus tidak bisa
dievaluasi scr elekrik,reexplore
d. Observasi selama nenerapa jam untuk hilangkan efek local anestesi, jika tetap paralisis,
reexplore
e. Reexplore secepatnya
BAB 140
BAB 141
OTOSCLEROSIS
BAB 142
PERILYMPH FISTULAE
1. Pernyataan berikut benar atau salah? Pernyaat Hennebert mengenai tanda dan gejala
berhubungan dengan otitis syphilis
2. Apa criteria diagnosis untuk munculnya fietula perilimfatik dan penyakit apa yang
menyerupai fistula perilimfatik?
3. Pernyataab berikut benar atau salah/ ketika criteria diagnosis sudah ditentukan, ukuran
yang konservatif tidak memadai, dan operasi eksplorasi tidak mengungkapakan dengan
pasti adanya fistula perilimfatik, reparative seal harusnya tidak dilakukan karena lack of soft
tissue seal telah dilakukan,, pada beberapa contoh, penyembuhan sendiri setelah
tympanotomy
4. Penyataan berikut ini benar atau salah?pencangkokan tunggal yang berat dibolehkan untuk
menyegel fistula ante fenestram atau round window niche area pada kasus fistula
perilimfatik
5. Pernyataan dibawah ini benar atau salah? Jika pasien merasa pusing setelah mencukur atau
menggosok didekat telinga, dapat diperkirakan dia mempunyai kelainan yang dihubungkan
dengan reflek staapedial
BAB 143
1. Nervus fasialis merupakan mixed motos-sensory cranial nerve. Fiber yang menginervasi
glandula lacrimal dan bertanggung jawab terhadap produksi air mata adalah
a. Special visceral afferent fibers
b. General visceral efferent fibers
c. Special visceral efferent fibers
d. General visceral afferent fibers
2. Kelainan tersering pada nervus fasialis adalah
a. Prolaps yang mengenai stapes
b. Dehisensi di atas ganglion geniculate
c. Bifurcation segmen mastoid
d. Duplication segmen labyrinthine
e. Dehisensi segmen timpani
3. Pada region intratemporal mana suplai darah ekstinsik ke nervus fasial palng rentan terjasi
iskemi?
a. Labyrinthine
b. Geniculate ganglion
c. Segmen timpani
d. Segmen mastoid
e. Foramen stylomastoid
4. Wanita usia 43 tahun menderita cyanosis dan bilateral fasial palsy. Pada pemeriksaan,
kelemahan motoris sangat ekstrem pada ekstrimitas, dan respirasi terlihat dangkal, anda
memperkirakan
a. Lyme disease
b. Sarcoidosis
c. Guillain barre syndrome
d. Multiple sklerosis
e. Acquired immunodeficiency syndrome
5. 2 tahun setelah traumatic facial paralysis, wajah pasien simetris normal dan dan suara
terdengar tenang. Dengan usaha maksimal, tidak ada pergerakan pada dahi, penutupan
mata tidak komplit, dan synkinesis derajat sedang. Kasifikasi pasien ini berdasarkan AAO-
HNS grading system untuk facial paralysis
a. Grade I
b. Grade II
c. Grade III
d. Grade IV
e. Grade V
6. 1 bulan setelah closed head injury, pasien tidak bisa menggerakkan wajah bagian kanan.
Tidak ada sentakan otot pada ENOG. Pada EMG didapatkan fibrilasi tapi tidak ada voluntary
motor unit atau polyphasicaction potentials. Apa yang dapat anda katakana pada pasien
mengenai prognosis penyakit tersebut?
a. Kelemahan pada dahi akan menetap
b. Hemifacial tics akan muncul
c. Akan terjadi synkinesis
d. Akan terjadi crocodile tearing
e. Anda tidak bisa memprediksi kemungkinan penyembuhan
7. Jika tidak diobati, prosentase pasien Bell’s palsy untuk mencapai penyembuhan maksimal
pada fungsi grade III atau memburuk sekitar
a. 2%
b. 5%
c. 15%
d. 25%
e. 30%
8. Tanda pada penemuan sindrom ramsay hunt adalah
a. SNHL
b. Nystagmus(dengan vertigo)
c. Paralisis wajah
d. Otitis eksterna
e. Vesicles
9. Gadis usia 3 tahun datang dengan kaluhan deman, otalgia, dan fasial palsy sebelah kanan.
Pada pemeriksaan otoscopic ditemukan eritema, bulging pada membrane timapani kanan.
Anda merekomendasikan
a. Amoksilin oral
b. Transmastoid decompression
c. Complete mastoidectomy dan drain
d. Myringotomy dan antibiotic yang tepat
e. Amoksisilin dan test nervus fasial
10. Lokasi tersering injury nervus fasial pada fraktur longitudinal tulang temporal adalah
a. Perigenuculate
b. Foramen meatal
c. Foramen stylomastoid
d. Upper mastoid segment
e. Segmen timpani diatal oval window
11. Seorang perawat usia 30 th, mempunyai complete fasial paralysis dengan durasi 1 th. Dia
mengatakan bahwa menerima terapi steroid untuk bell’s palsy, tapi tidak ada perbaikan.
Pada pemeriksaan ditemukan tidak ada pergerakan wajah, tapi kepala dan leher normal.
Suspek pasien
a. Tidak cukup waktu untuk regenerasi
b. Infeksi Hepes zoster yang tidak diketahui
c. Domestic abuse dan fraktur tulang temporal yang tidak terdeteksi
d. Lyme disease
e. Kemungkinan karena neoplasma
12. Bayi lahir sehat, ditemukan paralisis wajah komplit. Anda melihat bayi tersebut 10 hari
setelah lahir, dan tidak timbul respon myogenic pada ENOG dan tidak ada muscle twitching
pada nerve excitability test. Anda memperkirakan ada area ecchymosis dibawah telinga
terlibat dan merekomendasikan
a. Observasi
b. EMG
c. MRI
d. Eksplorasi nervus wajah transmastoid
e. Eksplorasi nervus wajah ekstracranial
BAB 144
BAB 145
1. Metode rekonstruksi manakah (jika dimungkinkan) yang lebih diutamakan untuk sebagian besar
defek minor?
a. Skin graft
b. Composite graft
c. Primary closure
d. Healing by secondary intention
e. Regional flap
2. Flap yang mana yang biasanya diindikasikan untuk defek yang besar pada bagian pipi tengah sampai
atas?
a. Horizontal advancement flap only
b. Cervicofacial rotation flap only
c. V to Y advancement closure
d. Primary closure
e. Webster’s 30% transposition flap
3. Tipe skin graft manakah yang paling bermanfaat dalam memperbaiki defek pada kulit wajah yang
berukuran kecil sampai sedang?
a. Composite graft
b. Split-thickness graft
c. Punch graft
d. Full-thickness graft
4. Flap manakah yang digunakan pada defek berukuran sedang di regio dahi?
a. Horizontal advancement flap
b. O to T rotation flap
c. O to Z rotation flap
d. All of the above
6. Metode rekonstruksi apakah yang paling sering digunakan pada full-thickness defect pada bibir
bawah yang lebih dari satu pertiga panjang bibir?
a. Abbe flap
b. Karapandzic flap
c. Estlander flap
d. Primary closure
7. Metode penutupan manakah yang memberikan warna dan tekstur yang sesuai untuk rekonstruksi
wajah?
a. Regional flap
b. Local flap
c. Split-thickness skin graft
d. Full-thickness graft
8. Manakah diantara defek di bawah ini yang paling reasonable untuk sembuh dengan secondary
intention?
a. Nasal alar defect
b. Defek kelopak mata bawah
c. Defek bibir dekat vermilion
d. Defek kecil pada kanthus medial
Chapter 167
1. Manakah dari substansi di bawah ini yang berperan sebagai tempat penyimpanan energi regangan
pada kulit selama masa deformasi kulit?
a. Kolagen
b. polilaktat
c. Fibronectin
d. Glikosaminoglikan
2. Manakah di bawah ini yang merupakan senyawa biosolid paling elastic secara linier?
a. Kolagen
b. Elastin
c. Retinakulum
d. Fibronectin
3. Istilah apakah yang paling tepat menjelaskan tentang penurunan tenaga yang diberikan terhadap
waktu, yang diperlukan untuk meregangkan kulit untuk menimbulkan deformasi panjang?
a. Biological creep
b. Mechanical creep
c. Stress relaxation
d. Time dependent deformation
4. Kekuatan mekanik pada deformasi kulit ditransfer kepada membran sel melalui salah satu struktur
di bawah ini?
a. Serabut kolagen
b. Elastin
c. Glikosaminoglikan
d. Kompleks adhesi
6. Manakah desain implant di bawah ini yang memberikan persentil ekspansi kulit terbesar pada
volume implan yang sama?
a. Circular
b. Rectangular
c. Crescentic
d. Cylindrical
7. Manakah dari region di bawah ini yang paling terbatas untuk tissue expansion?
a. Pipi
b. Dahi
c. Kulit kepala
d. Wajah
8. Manakah diantara faktor di bawah ini yang paling tepat untuk pemilihan expander base area untuk
menutup defek?
a. 1,5
b. 2,5
c. 3,5
d. 5,0
10. Rasio komplikasi untuk tissue expander pada kepala dan leher berkisar antara
a. 5% - 7%
b. 10% - 15%
c. 40% - 50%
d. 65% - 70%
Chapter 168
1. Kriteria scar yang “ideal” adalah salah satu di bawah ini, kecuali?
a. Berbeda dengan kulit sekelilingnya
b. Warna sesuai dengan warna kulit sekelilingnya
c. Tegak lurus terhadap garis garis tekanan kulit
d. Berbentuk sinus tanpa ada garis lurus
3. Saat melakukan perbaikan scar, dokter bedah harus melakukan hal dibawah ini kecuali
a. Mengikuti relaxed skin tension line dan kontur natural wajah pasien ketika
merencanakan incisi
b. Membersihkan semua jaringan parut yang ada di lapisan dalam luka
c. Memperkirakan ketebalan lapisan dermis dan epidermis.
d. Menghindari melewati facial aesthetic unit junction dengan menggunakan alat yang
sesuai
4. Manakah teknik di bawah ini yang paling tepat untuk memperbaiki dan mampu menyamarkan luka
bekas irisan dari tragus ke comisura oris?
a. Eksisi fusiform
b. Single large W plasty
c. Geometric broken line closure
d. Ekspansi jaringan dan reposisi scar di bawah margo mandibula
5. Sebuah jaringan parut yang terbentuk karena penyembuhan yang buruk pada incisi ethmoidectomy,
paling tepat diperbaiki dengan?
a. Abrasi kulit
b. Eksisi fusiform
c. Multiple Z-plasty
d. Running W-plasty
8. Setelah abrasi kulit pada pipi, pasien mengalami lesi kecil multipel dengan penampakan seperti
mutiara putih pada area dilakukannya abrasi. Manajemen awal yang tepat dilakukan adalah?
a. Mengulangi abrasi kulit pada area tersebut
b. Eksisi fusiform pada pada lesi tersebut dengan primary closure
c. Melakukan pengangkatan pada lesi tersebut dengan scalpel no11
d. Membersihkan daerah tersebut dan menutup dengan antibiotic ointment
9. Manakah di bawah ini yang bukan merupakan komplikasi dari injeksi corticosteroid?
a. Atrofi kulit dan subkutan
b. hipopigmentasi
c. teleangiectasis
d. terbentuk stria
10. Prosedur Z plasty dengan sudut 45o secara teoritis akan menimbulkan perpanjangan scar sebesar
a. Kurang dari Z-plasty dengan sudut 60 derajat
b. Sekitar 75% panjang tambahan
c. Sekitar 100% panjang tambahan
d. Sekitar 150% panjang tambahan
Chapter 169
1. Pilihan cover flap untuk defek yang besar pada permukaan hidung adalah
a. Converse scalping flap
b. Midline forehead flap
c. Full-thickness skin graft
d. Cheek rotation flap
2. Material yang paling ideal untuk full-thickness defect pada hidung adalah?
a. Split-thickness skin graft
b. Naso-labial flap
c. Flap untuk kulit mucosa septum dan vestibular
d. Turnover flap of scar
1. Manakah di bawah ini penjelasan paling tepat untuk infiltrasi carian dan sel pada otot ekstraokular
dan struktru retrobulbar pada dysthyroid opthalmopathy?
a. Compromise pada vena retina
b. Blokade limfatik orbita
c. Peningkatan populasi sel adipose
d. Deposisi komplek antibody-reseptor yang abnormal
2. Gangguan visual yang serius terjadi pada berapa persen pasien dengan dysthyroid opthalmopathy
a. 1%
b. 5%
c. 10%
d. 20%
3. Manakah tes di bawah ini yang paling tepat untuk diagnosis untuk adanya dysthyroid
opthalmopathy
a. Hertel exopthalmetry
b. Orbital B-scan ultrasound
c. CT scan axial
d. Thyroid scan
4. Manakah dosis harian steroid di bawah ini yang diberikan untuk teknik dekompresi orbita?
a. 10-20 mg
b. 40-60 mg
c. 80-120 mg
d. 150-200 mg
5. Manakah di bawah ini yang memberikan manfaat terbesar pada teknik dekompresi orbital inferior?
a. Mudah diakses
b. Risiko diplopia kecil
c. Frekuensi dysesthesia post operasi rendah
d. Perlu volume besar untuk dekompresi
6. Pada prosedur dekompresi orbital medial, manakah landmark yang paling sering digunakan untuk
delineasi ektensi posterior dari reseksi tulang?
a. Fovea ehtmoidalis
b. Cribiform plate
c. Trochlea m.obliquus superior
d. Arteri ethmoidalis posterior
7. Proses pembedahan orbita dan kelopak mata pada dysthyroid opthalmopathy dilakukan dengan
urutan prosedur sebagai berikut
a. Dekompresi, kelopak mata, strabismus
b. Kelopak mata, strabismus, dekompresi
c. Strabismus, kelopak mata, dekompresi
d. Dekompresi, strabismus, kelopak mata
8. Dekompresi maksimum orbita pada dysthyroid opthalmopathy secara umum tidak melebihi
a. 1-2 mm
b. 3-5 mm
c. 5-7 mm
d. 7-9 mm
9. Manakah di bawah ini yang paling dipertimbangkan sebagai komplikasi post operasi yang paling
mengganggu penglihatan pada dekompresi orbita
a. Exposure keratitis
b. Oclusi arteri retina
c. Entrapment otot
d. Dislokasi lensa
10. Hematom retrobulbar yang terjadi pasca dekompresi orbita, paling baik ditangani secara cepat
dengan
a. Pembedahan untuk evakuasi hematom
b. Lateral canthotomy
c. Aspirasi kamera okuli anterior
d. Pemberian manitol intravena
Chapter 171
1. Percabangan terminal pada cabang dari nervus facialis termasuk di bawah ini kecuali
a. Temporal
b. Zygomatic
c. Buccal
d. Mandibular
e. Digastric
2. Nucleus nervus facialis yang merupakan asal dari nervus facialis terletak di
a. Angulus pontocerebellaris
b. Pons
c. Medulla
d. Canalis auditoris interna
e. Genu pertama di temporal pons
3. Jika pasien mengalami paralysis facialis, tindakan segera yang harus dilakukan oleh dokter adalah
a. Mempertimbangkan segala tindakan untuk memperbaiki kondisi anatomis
b. Memastikan mulut masih dapat berfungsi dengan baik
c. Melindungi mata
d. Melakukan evaluasi menyeluruh dengan MRI dan audiogram
e. Melakukan dekompresi nervus facialis
4. Dalam mempertimbangkan dilakukannya crossover technique, kondisi di bawah ini harus terpenuhi
kecuali?
a. Cedera nervus facialis yang reversibel
b. Fungsi mimetic intak
c. Fungsi motor end plate intak
d. Fungsi nervus sebelah proksimal intak
e. Fungsi nervus sebelah distal intak
3. Jarak diantara dua xanthus yang ideal seharusnya sama besar dengan
a. Lebar basis nasal
b. Jarak inter palpebra
c. Satu setengah kali jarak diantara dua pupil
d. Semua di atas benar
7. Hubungan yang seperti apakah yang ideal antara bibir atas dan bibir bawah terhadap garis subnasal-
pogonion?
a. Kedua bibir terletak lebih posterior terhadap garis tersebut dengan bibir bawah yang
lebih posterior
b. Bibir atas lebih anterior dan bibir bawah lebih posterior terhadap garis tersebut
c. Bibir atas lebih posterior dan bibir bawah lebih anterior terhadap garis tersebut
d. Kedua bibir terletak lebih anterior terhadap garis tersebut dengan bibir atas yang lebih
anterior
10. Sistem segitiga estetik pada analisis porporsi wajah, yang menentukan hubungan antara massa
estetik pada dahi dan lainnya melibatkan pengukuran pada
a. Angulus nasofrontal, angulus nasomaksilar, angulus nasolabial, dan angulus
mentocervical
b. Angulus nasofacial, angulus nasofrontal, angulus nasolabial dan angulus mentocervical
c. Angulus nasofacial, angulus nasomental, angulus nasolabial dan angulus mentocervical
d. Angulus nasofrontal, angulus nasofacial, angulus nasomental dan angulus mentocervical
Chapter 173
2. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam pengambilan foto, maka dokter harus
a. Menggunakan lensa single refleks 35 mm untuk melihat, focus dan mengambil gambar
pasien, serta menggunakan pengaturan manual untuk mendapatkan foto yang standar.
b. Menggunakan lensa single refleks 35 mm dengan focus otomatis, built-in-flash dan lensa
telephoto
c. Menggunakan kamera 35 mm dengan focus manual dan lensa kualitas tinggi 90 mm –
110 mm.
d. Menggunakan kamera dengan lensa single refleks 35 mm dengan pencahayaan yang
bervariasi
5. Faktor apakah yang paling utama yang dipertimbangkan untuk memilih background pada foto
pasien?
a. Background medium-blue paling sering digunakan untuk melengkapi skin tone
b. Background hitam atau putih lebih diutamakan pada pasien afrika-amerika
c. Agar tidak terlalu mencolok, background harus merupakan warna yang solid tanpa
struktural desain yang jelas dan tidak ada hal tertentu yang dapat mengalihkan
perhatian dari profil pasien
d. Bila dokter memfoto lebih dari satu bagian tubuh, maka harus menggunakan
background yang sama
6. Kriteria apakah yang harus diikuti oleh fotografer agar pemosisian pasien tepat
a. Semua benda artifisial seperti kosmetik dan perhiasan harus dilepaskan pada saat
pengambilan foto preoperasi dan post operasi
b. Rambut pasien harus disibakkan agar wajah terlihat jelas
c. Dokter harus menaati pasien bila pasien tidak mau menyibakkan rambut untuk
mengekspose muka
d. Bagian tubuh tertentu yang akan dilakukan tindakan bisa di-highlight dengan
pemosisian yang tepat dan bervariasi.
7. Pernyataan manakah yang tepat menggambarkan pemilihan film dalam fotografi medis?
a. Film cetak lebih diutamakan karena dapat memberikan referensi yang bermakna dalam
ruang operasi
b. Kodachrome 25 merupakan film yang ideal digunakan dalam klinis karena warna dan
ketahanan serta pemrosesan yang cepat
c. Echtachrome 100 atau 64 merupakan pilihan yang praktis karena kualitas yang superior
dan pemrosesan yang mudah
d. Penggunaan film yang sama untuk pre dan post operasi merupakan hal yang esensial
9. Manakah pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan video imaging pada bedah plastik wajah?
a. Video imaging dapat memberikan ekspektasi yang realistic untuk prosedur bedah
tertentu. Membuat pasien mengetahui kelebihan dan kekurangan dari suatu metode
pembedahan dan dapat mencegah harapan yang berlebihan dari pasien
b. Mendapatkan video yang bagus memerlukan perhatian yang lebih pada detail
pencahayaan, background dan posisi pasien. Sama seperti pada fotografi tradisional.
c. Pasien dewasa ini lebih kompleks dan sering berharap untuk mengetahui perubahan apa
yang terjadi padanya setelah operasi
d. Dokter harus memberikan bagaimana gambaran wajah pasien setelah operasi.
Chapter 174
1. Manakah kondisi psikiatris di bawah ini yang paling sering ditemukan pada pasien yang
menginginkan operasi bedah wajah
a. Paranoid schizophrenia
b. Gangguan kepribadian
c. Gangguan bipolar
d. Depresi mayor
e. Sociopath
2. Pasien teridentifikasi neurotic. Untuk menjaga hubungan yang baik dengan pasien ini, apa yang
harus dilakukan oleh dokter bedah?
a. Bersikap tegas dan menjaga aturan
b. Bersikap pasif dan menuruti semua keinginan pasien
c. Bersikap sabar dan yakin
d. Mengabaikan kondisi neurosis pasien karena sebagian besar pasien neurosis sadar akan
kelainan mereka dan dapat menjaga situasi
e. Menolak bekerja sama, karena kondisi yang stres dapat menimbulkan kondisi delusional
4. Pada periode postoperasi, persentase kondisi psikiatrik ini cukup besar dialami oleh pasien
a. Psikosis
b. Depresi
c. Merasa marah terhadap dokter bedah
d. Ingin bunuh diri
e. Euforia
5. Pada visite post operasi, pasien menunjukkan ekspresi ketidak puasan terhadap hasil pembedahan
estetik yang dijalaninya. Namun sebenarnya keluhan ini adalah keluhan yang minor dan temporer.
Apa yang sebaiknya dilakukan dokter bedah plastik tersebut?
a. Menghilangkan keluhan tersebut
b. Mengabaikan keluhan tersebut
c. Membiarkan pasien mengekspresikan perasaannya
d. Meminta maaf kepada pasien dan menawarkan re-operasi
e. Mengganti biaya operasi pasien
6. Pada saat interview, dokter mendapati bahwa pasien yang pro-operasi pernah mendapat perawatan
psikiater. Apa yang seharusnya dilakukan dokter?
a. Menolak pasien tersebut
b. Menerima untuk mengoperasi pasien tersebut karena hal itu merupakan riwayat
penyakit dahulu saja
c. Menawarkan pasien untuk evaluasi dan pengobatan ke psikiater
d. Menunda operasi sampai pasien berkonsultasi dengan psikiater
e. Meminta pasien untuk re-evaluasi setelah berkonsultasi dengan psikiater.
7. Kelainan psikiatrik manakah yang merupakan kontraindikasi kuat untuk bedah estetik?
a. Paranoid skizofrenia
b. Obsesif kompulsif disorder
c. Depresi mayor
d. Bipolar disorder
e. Neurosis
5. Penempelan margo cephalic kartilago lateralis superior pada batas caudal os nasal
a. Harus dilakukan disartikulasi dengan lembut selama rhinoplasty untuk mempersempit
bagian sepertiga media hidung
b. Disambungkan oleh jaringan ikat longgat
c. Memiliki cirri yang khas yaitu adanya overlapping kartilago pada tulang
d. Vital untuk dipertahankan selama rhinoplasty
1. Pria 34 tahun datang kepada anda dan meminta dilakukan rhinoplasty karena deformitas yang
tampak jelas. Dia menyangkal adanya riwayat trauma. Pasien tersebut mengatakan bahwa
deformitas tersebut terjadi secara gradual sejak 5 tahun terakhir dan hidungnya sering mengalami
peradangan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan telinga seperti cauli-flower. Langkah anda
selanjutnya adalah
a. Meminta pasien untuk jujur apakah pernah berkarir sebagai pegulat karena deformitas
tersebut jelas sekali karena trauma
b. Menjadwalkan pasien untuk rhinoplasty dalam seminggu
c. Melakukan biopsi pada cartilago septum nasi dan merujuk ke dokter penyakit dalam
d. Menjadwalkan pasien untuk rhinoplasty dan otoplasty pada waktu yang bersamaan
e. Menjadwalkan pasien untuk rhinoplasty, lalu otoplasty dilakukan sebulan kemudian
2. Pasien pre operasi rhinoplasty bertanya, ”tidakkah ada saluran airmata di tempat dokter melakukan
irisan pada tulang? Akankah operasi ini melukainya?”. jawaban anda sebagai dokter adalah
a. ”Anda tidak perlu khawatir tentang hal itu”
b. ”Bila airmata anda terus keluar setelah operasi, biasanya itu karena pembengkakan yang
menyumbat dan seiring waktu akan normal kembali.”
c. “Memang irisan akan dilakukan dekat dengan saluran airmata, jadi agak berbahaya.”
d. ”Itu tidak akan terjadi.”
e. “Biasanya memang akan melukai saluran air mata, tetapi dapat sembuh kembali setelah
beberapa waktu.”
3. Untuk mendapatkan profil dorsum hidung yang lurus setelah rhinoplasty, dokter memanipulasi
kartilago dan tulang di bagian dorsal hidung
a. Dalam garis lurus
b. Lebih rendah di bagian tengah dan lebih tinggi di bagian atas dan bawah
c. Lebih tinggi di bagian tengah dan lebih rendah di bagian atas dan bawah
d. Lebih rendah di bagian atas dan lebih tinggi di bagian bawah
e. Lebih tinggi di bagian atas dan lebih rendah di bagian bawah
4. Fase inisial penyembuhan setelah rhinoplasty akan terjadi sempurna dan dokter mampu menarik
kesimpulan tentang kesuksesan rhinoplasty dalam waktu sekitar
a. 2 hari
b. 2 minggu
c. 6 bulan
d. 1 tahun
e. 6 tahun
6. Manakah pernyataan di bawah ini yang tepat terkait dengan insisi pada rhinoplasty?
a. Rim-incision dilakukan pada batas caudal nostril
b. Stenosis katup nasal paling sering terjadi pasca incisi intrakartilago dari pada incisi
interkartilago
c. Dengan incisi bipedeled, kartilago lateral bawah dipisahkan dari kulit vestibular dan
mucosa
d. Ketika pendekatan dengan open-structure digunakan, tidak diperlukan incisi transfiksi
untuk mengakses septum
e. Incisi interkartilago digunakan untuk mengakses puncak hidung
9. Jika pasien rhinoplasty memiliki deviasi septum yang besar, nasal hump yang besar dan dan puncak
hidung yang cukup bagus, maka urutan tindakan pembedahan yang tepat adalah
a. Nasal tip, dorsum, septum
b. Nasal tip, septum, dorsum
c. Dorsum, septum, Nasal tip
d. Septum, Dorsum, Nasal tip
e. Dorsum, Nasal tip, septum
10. Ketika osteotomy medial, lateral dan intermedia diperlukan selama rhinoplasty, maka urutan
pelaksanaannya yang paling tepat adalah
a. Lateral, Medial, Intermediate
b. Medial, Intermediate, Lateral
c. Lateral, Intermediate, Medial
d. Intermediate, Lateral, Medial
e. Medial, Lateral, Intermediate
Chapter 177
2. Manakah kondisi di bawah ini yang merupakan komplikasi paling umum dari rhinoplasty?
a. Kerusakan pada batas caudal crus medial
b. Nekrosis flap
c. Perdarahan
d. Penonjolan pada alar rim
e. Infeksi
3. Manakah di bawah ini yang merupakan kontra indikasi relatif untuk sutured-in-place-shield-shaped
tip graft?
a. Rhinoplasty revisi
b. Kulit hidung yang tebal
c. Puncak hidung yang over projected
d. Puncak hidung ptotic
e. Kulit hidung yang tipis
5. Pendekatan pada rhinoplasty terbuka sering mengganggu mekanisme penyokong yang diberikan
oleh
a. Ligamen interdomal
b. Kulit hidung
c. Crus lateral
d. Crus medial
e. Hubungan antara crus lateral dan crus medial
10. Manakah di bawah ini yang tepat terkait dengan injeksi kenalog post operasi
a. Injeksi dilakukan di subdermal
b. Konsentrasi yang diberikan 40mg per ml
c. Injeksi dilakukan setiap minggu sekali
d. Injeksi dilakukan di sepanjang dorsum nasal
e. Terkait dengan risiko peningkatan infeksi
Chapter 178
1. Faktor yang paling penting dalam menentukan perbaikan post operasi nasal tip adalah
a. Teknik bedah yang digunakan
b. Kemampuan penyembuhan individu tersebut
c. Anatomi kartilago alaris dan kulit yang menutupi
d. Pendekatan insisional yang dipakai
4. Menjaga residual strip tetap intak selama operasi nasal tip dapat memberikan hasil sebagai berikut
kecuali
a. Resistensi terhadap rotasi kepala
b. Reduksi terhadap interdormal distance selama penyembuhan
c. Memberikan suport pada alar lobule
d. Meningkatkan kemungkinan kesimetrisan seperti sebelum operasi
5. Ketika melakukan jahitan transdormal untuk mendapatkan nasal tip yang sempit, dokter bedah
harus mengikuti langkah-langkah berikut kecuali
a. Membersihkan jaringan interdormal yang berlebihan
b. Menggunakan jahitan matras horisontal untuk menekan crus lateral dan crus medial
kubah hidung
c. Membenamkan jahitan diantara kubah hidung
d. Inkorporasi sudut septum anterior pada jahitan transdormal
7. Indikasi valid untuk menggunakan complete strip approach untuk perbaikan nasal tip adalah
a. Perlunya rotasi nasal tip yang signifikan
b. Kartilago lateralis inferior yang tidak simetris
c. Koreksi hidung yang terlalu menonjol
d. Kartilago yang simetris dan hanya memerlukan reduksi minimal
8. Tetap menjaga residual complete strip setelah perbaikan kartilago alaris dapat memberikan hasil
sebagai berikut kecuali
a. Tendensi untuk menahan rotasi upward
b. Memberikan suport post operasi pada dinding lateral kartilago alaris
c. Memberikan penampakan yang lebih natural
d. Rotasi puncak hidung yang signifikan
10. Nasal tip ptosis post operasi paling baik dihindari dengan
a. Secara rutin memposisikan kartilago
b. Menjahit septum pars membranacea ke septum kartilago kaudal
c. Mempertahankan penyokong nasal tip yang sudah ada
d. Menjahit semua insisi dengan jahitan permanen
Chapter 179
1. Eksisi basis alar tidak diindikasikan pada
a. Rhinoplasty non kaukasian
b. Wide-flaring ala
c. Hidung dengan proyeksi yang menurun
d. Hidung dengan angulasi akut pada alar plane
e. Hidung dengan nasal sill yang prominen
2. Ketika melakukan osteotomy pada hidung yang Sangay Bangkok, kita harus
a. Selalu melakukan osteotomy medial
b. Melakukan osteotomy secara bertahap, dimulai dari sisi kontralateral dari hidung yang
bengkok
c. Melakukan osteotomy secara bertahap, dimulai dari sisi yang sama dari hidung yang
bengkok
d. Selalu melakukan osteotomy intermediate
e. Melakukan teknik high-osteotomy
3. Kartilago yang diradiasi, ketika menggunakan dorsal nasal implant, memiliki karakteristik sebagai
berikut
a. Long-term survival yang baik dengan resorpsi minimal
b. Tekstur dan fiksasi yang baik pada framework tulang
c. Availabilitas yang luas dan aman
d. Infeksi dan extrusion rate yang rendah
e. Memiliki risiko transmisi AIDS
7. Untuk anak usia kurang dari 15 tahun, manakah pernyataan di bawah ini yang tepat terkait dengan
pembedahan hidung
a. Septoplasty hampir tidak pernah diindikasikan
b. Beberapa bukti menyatakan bahwa reseksi kartilago septal akan menimbulkan
deformitas pada pertumbuhan wajah
c. Bedah kosmetik pada nasal pyramid dapat dilakukan tanpa mengkhawatirkan
deformitas pertumbuhan
d. Pembedahan deofrmitas nasal pada cleft lip harus ditunda sampai pasien dewasa
e. Reposisi konservatif pada obstuksi nasal karena septum tidak mempengaruhi deformitas
pada pertumbuhan wajah
Chapter 180
6. Ketika retraksi kolumelar terjadi karena rhinoplasty dan melibatkan defisiensi membran dan
cartílago, perbaikan secara bedah seharusnya meliputi
a. Kartilago septal ditempatkan retrograde terhadap kantong kolumelar
b. Graft komposit dari concha
c. Septal mucosa rotation flap
d. Implan alloplastik ditempatkan di retrograde kantung kolumelar
e. Shield graft pada nasal tip
8. Jika material alloplastik graft harus digunakan karena donor autolog tidak tersedia, alloplast yang
paling aman digunakan adalah
a. Bagian atas hidung yang imobile
b. Bagian bawah hidung yang mobile
c. Bagian bawah dan atas hidung selain septum
d. Hanya pada rhinoplasty primer dan bukan sekunder karena adanya jaringan parut
e. Sebagai penyokong septal pada perbaikan perforasi septum
Blepharoplasty
Norman J. Pastrorek
BAB 182
BAB 183
Penuaan leher
Douglas D. Dedo
1. Cabang mandibula marginal dari nervus c. Kemajuan posterosuperior dari
facialis berjalan pada muskulus platysma posterior
a. Lapisan subkutaneus dari lemak yang d. Augmentasi (penambahan) dagu
terletak diatas muskulus platysma
b. Glandula parotis dan terletak dibawah 4. Sedot lemak tertutup pada leher adalah
angulus mandibula untuk melubangi prosedur yang relatif tidak mengeluarkan
muskulus platysma sebelum banyak darah karena
mengenervasi depressor dari bibir a. Kanul wajah3/16 inchi tidak akan
(depressor of the lip) merobek pembuluh darah kecil
c. Fascia dari glandula submandibula di b. Integritas saluran akan dipertahankan
dalam muskulus platysma dengan menjaga septa diantaranya
d. Sistem aponeurotik subkutaneus c. Penyedotan akan membuat tekanan
setelah keluar dari batas anterior negatif yang menyebabkan spasme
glandula parotis vaskular
d. Reaksi penggumpalan ekstrinsik dipicu
2. Teknik paling baik untuk menghindari oleh rupturnya sel lemak
cedera pada nervus facialis dan cabangnya
selama pembedahan wajah adalah 5. Pasien kelas IV dengan lemak dan muskulus
a. Mengidentifikasi pes of the facial nerve platysmal patologis paling baik diterapi
pada kartilago liang telinga dan dengan
mengikuti berbagai cabangnya a. Sedot lemak tertutup pada leher
b. Membuat tutup yang pendek dan tetap b. Lipatan submental
di bagian superficial di atas sistem c. Sedot lemak tertutup dan terbuka pada
aponeurotik subkutaneus leher dengan eksisi platysma pada garis
c. Mengabaikan cabang perifer nervus tengah dan pemulihan
facialis karena sangat banyak dan d. Sedot lemak tertutup dan terbuka pada
cedera pada salah satunya tidak akan leher dengan diseksi platysmal flap dan
memberi konsekuensi karena cabang sistem aponeurotik subkutaneus
kolateral akan memenuhi enervasi yang
penting ke muskulus facialis 6. Pasien yang merokok memiliki angka
d. Menggunakan teknik menekan atau insidensi nekrosis flap kulit dan
mengklem pada cabang nervus fascialis pengelupasan yang
yang teridentifikasi sebelum menginsisi a. 6 kali lebih tinggi dari yang bukan
jaringan perokok
b. 8 kali lebih tinggi dari yang bukan
3. Kunci untuk meremajakan submentum dan perokok
anterior banding adalah c. 10 kali lebih tinggi dari yang bukan
a. Lipatan pada garis tengah fascia/lapisan perokok
muskulus platysma d. 12 kali lebih tinggi dari yang bukan
b. Sedot lemak pada lapisan subkutan perokok
lemak
7. Eksisi bantalan lemak submental yang dengan akumulasi lemak submental secara
dalam yang terletak di atas muskulus preoperatif diklasifikasikan sebagai
mylohyoid a. Kelas II
a. Dilakukan pada sebagian besar b. Kelas III
pembedahan wajah c. Kelas IV
b. Akan menimbulkan depresi submental d. Kelas V
pada asthenic neck
c. Sering menyebabkan mencembungnya 10. Menurut Dr. Dean Ornish, makanan rendah
submental kolesterol dan lemak dikombinasikan
d. Dapat dilakukan tanpa insisi submental dengna program latihan yang layak dan
dari arah lateral di bawah flap manajemen stress
a. Tidak memiliki pengaruh pada
8. Jaringan parut pada kulit setelah sedot arteriosklerosis dari sistem
lemak dicegah dengan kardiovaskular
a. Sering memutar kanul b. Akan membalikkan arteriosklerosis
b. Mengurangi tekanan penyedotan pada sistem kardiovaskular
c. Menjaga bukaan kanul jauh dari kulit c. Biasanya membutuhkan operasi
d. Menggunakan saluran diagonal melalui coronary bypass untuk mencegah
leher arteriosklerosis dan infark yang
progresif
9. Pasien yang memiliki kelemahan dagu dan d. Akan menstabilkan, tetapi tidak
anterior banding dari muskulus platysma mencegah, termasuk jantung koroner
BAB 184
Penuaan Dahi
BAB 185
1. Manakah dari pernyataan berikut yang 4. Inervasi sensoris pada aurikula meliputi
benar? semua hal berikut kecuali
a. Aksis vertical dari aurikula a. Nervus aurikularis magnus, C2 dan
cenderung kerah posterior 20 C3
derajat b. Nervus oksipitalis minor
b. Ketinggian vertical dari aurikula c. Nervus aurikulotemporal
seharusnya 1,5 kali jarak antara d. Nervus aurikularis minor, C4 dan C5
lateral orbital rim dan dasar dari e. Nervus Arnold
heliks setinggi alis
c. Sudut penonjolan untuk telinga 5. Enam hillocks memunculkan semua
normal seharusnya antara 30 dan struktur berikut yang terlihat pada
40 derajat telinga orang dewasa, kecuali
d. Bagian tengah dari telinga a. Tragus
diperkirakan setinggi alis b. Cavum konka
e. Lobulus berada dua jari diatas c. Antiheliks dan antitragus
inferior orbital rim d. Krus superior
e. Heliks
2. Otot intrinsik telinga meliputi semua
dari berikut ini kecuali 6. Evaluasi preoperasi pada protrusi
a. Heliks mayor dan minor aurikula harus memperhitungkan
b. Tragus semua al di bawah kecuali
c. Antitragus a. Ketebalan
d. Transversa dan oblique b. Fleksibilitas
e. Intertragus c. Anatomi
d. Posisi
3. Manakah dari pernyataan berikut yang e. Warna
mendeskripsikan inervasi motorik pada
aurikula dengan benar 7. Manakah dari hal di bawah ini yang
a. Cabang temporal mensuplai mendeskripsikan teknik Mustarde
aurikularis anterior dan superior dengan benar
b. Cabang temporal mensuplai a. Lipatan antiheliks; jahitan
intertragus ditempatkan sebagai bantalan
c. Cabang aurikularis posterior horizontal
mensuplai aurikularis anterior b. Insisi scapha untuk membuat krus
d. Temporal superfisialis mensuplai superior
otot oblique c. Kavum konka; reduksi dengan
e. Oksipitalis minor mensuplai island flap
aurikularis inferior d. Helix; jahitan untuk melengkungkan
kartilago
8. Manakah dari hal berikut ini yang penundaan lebih lanjuut akan
mendeskripsikan operasi Converse mempersulit perbaikan
dengan benar c. Usia 4 tahun, ketika struktur telinga
a. Lipatan antiheliks; insisi sepanjang tengah telah matur. Semakin awal
lipatan antiheliks menciptakan operasi dilakukan, semakin awal
island of cartilage seorang dokter ahli THT terlibat
b. Scapha; insisi untuk membuat krus d. Usia 6 tahun, karena anak pada usia
superior psikologis yang baik dan kartilago
c. Kavum konka; reduksi dengan memiliki ukuran yang cukup
island flap e. Usia 18 tahun, karena, sebagai
d. Helix; jahitan untuk melengkungkan orang dewasa, pasien dapat
kartilago membuat keputusannya sendiri
mengenai operasi ini
9. Manakah dari hal berikut ini yang
mendeskripsikan teknik Pitan-guy 12. Material terbaik untuk kerangka
dengan benar aurikular adalah
a. Lipatan antiheliks; dibuat island flap a. Kartilago yang disinari
b. Scapha; insisi untuk membuat krus b. Kartilago ibu
superior c. Silicon polimerik (Silastic)
c. Kavum konka; tidak dilakukan d. Tulang temporal
jahitan e. Kartilago autogenous
d. Helix; jahitan untuk melengkungkan
kartilago 13. Kartilago kosta yang diambil untuk
rekonstruksi aurikula tahap 1 adalah
10. Manakah dari hal berikut ini yang dari
mendeskripsikan teknik Farrior dengan a. Kosta 10, 11, dan 12
benar b. Kosta 8, 9 dan 10
a. Lipatan antiheliks; island flap dibuat c. Kosta 6, 7, dan 8
dengan irisan longitudinal dihapus d. Kosta 5, 6, dan 7
setinggi krus superior e. Hanya kosta 4 dan 5
b. Scapha; dibuat island flap
c. Kavum konka; tidak ada yang 14. Komplikasi tersering dari rekonstruksi
dilakukan pada konka aurikular tahap 1 adalah
d. Helix; jahitan untuk melengkungkan a. Pneumonia
kartilago b. Pneumothoraks
11. Usia yang paling bagus untuk memulai c. Atelektasis
rekonstruksi aurikula pada anak dengan d. Robekan pleural
mikrotia kongenital unilateral adalah e. Aberasi dinding dada
a. Usia 1 tahun, agar defek dapat
dengan mudah dikoreksi 15. Komponen dari rekonstruksi aurikular
b. Usia 3 tahun, karena kartilago tahap 1 meliputi semua hal berikut
pasien lembut dan lentur dan kecuali
a. Mengambil kartilago kosta autogen awal yang tepat dalam manajemen
b. Penjahitan kartilago bersama untuk deformitas ini adalah menjadwalkan
membentuk kerangka a. Untuk rekonstruksi aurikula tahap 1
c. Transposisi lobulus ke posisi yang dengan kerangka kartilago kosta
tepat b. CT scan resolusi tinggi pada wajah
d. Merusak kulit secara luas di bawah c. Konsultasi dengan dokter ahli THT
sisa-sisa mikrotik yang berkualitas
e. Meletakkan drain di bawah d. Untuk rekonstruksi aurikula tahap 1
kerangka dengan kerangka kartilago kosta
dalam 1 tahun
16. Pemeriksaan yang tepat untuk menilai e. Tomogram pada mastoid dan tulang
otologi meliputi semua hal berikut temporal
kecuali
a. CT scan resolusi tinggi pada tulang 20. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun
temporal dengan mikrotia derajat III dan dengan
b. Melihat dari telinga yang atresia melakukan konsultasi. Setelah
berlawanan pemeriksaan yang tepat dan evaluasi
c. Audiogram dasar penuh, pasien dibawa ke ruang operasi
d. Menilai fungsi nervus facialis untuk koreksi pembedahan deformitas
e. Semua hal diatas jika diindikasikan ini. Operasi yang benar pada saat ini
adalah koreksi dari
17. Komplikasi dari menanam kerangka a. Atresia oleh dokter ahli THT yang
adalah berkualitas menggunakan metode
a. Ekspansi kulit posterior
b. Milia b. Mikrotia dengan transposisi lobulus
c. Keloid ke lokasi yang benar pada wajah
d. Nekrosis kulit c. Mikrotia dengan kerangka kartlilago
e. Alopesia kosta dan transposisi lobulus
d. Mikrotia dengan kerangka kartilago
18. Menurut sejarah, mereka yang paling kosta
bertanggung jawab untuk kemajuan e. Mikrotia dan atresia pada operasi
rekonstruksi aurikula di US termasuk yang sama
semua orang berikut kecuali
a. Burt Brent 21. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun
b. Radfort Tanzer dengan mikrotia derajat III dan dengan
c. Thomas Cronin atresia telah melakukan implan
d. Hilko Weerda kerangka kartilago 2 minggu sebelum
e. Blair Rogers datang ke klinik anda dengan area erosi
2 cm pada superior helical rim. Pilihan
19. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun yang paling baik sekarang adalah
dengan mikrotia derajat III dan dengan
atresia melakukan konsultasi. Langkah
a. Mengoleskan salep setiap hari dan c. Membawa pasien ke ruang operasi
control tiap minggu sampai terjadi dan mereseksi kartilago hingga kulit
penutupan tertutup
b. Melakukan penutupan luka basah d. Membawa pasien ke ruang operasi
sampai kering dan menunggu untuk temporalis fascia pedicled
penutupan graft dengan cangkok kulit
e. Membawa pasien ke ruang operasi
untuk cangkok kulit
BAB 186
BAB 187
Pengelupasan dengan bahan kimia
Frank C. Koranda
1. Aritmia jantung yang dapat terjadi pada selama beberapa minggu meningkatkan
pengelupasan kimia dengan fenol, pengelupasan dengan
dihubungkan dengan a. Menstimulasi angiogenesis
a. Konsentrasi fenol yang digunakan b. Menyusun kembali polaritas sel
b. Ukuran area dan lama waktu fenol epidermal
digunakan c. Menghilangkan lapisan keratin
c. Hidrasi preoprasi yang tidak
mencukupi pada pasien dengan 6. Masalah hiperpigmentasi setelah
larutan Ringer Laktat dilakukan pengelupasan dapat
d. Penambahan minyak croton pada dicetuskan oleh semua hal berikut,
campuran pengelupas kecuali
a. Estrogen
2. Pada formulasi pengelupasan fenol b. Hidrokuinpn
Baker dan Gordon, konsentrasi telah c. Sinar ultraviolet
dilarutkan hingga d. Kehamilan
a. Antara 60% - 65%
b. Bekerja sebagai keratokoagulan 7. Setelah pengelupasan kimia, regenerasi
c. Bekerja sebagai Keratolitik epidermal bergantung pada
d. Bekerja sebagai Surfaktan a. Struktur adnexa
b. Apparatus pilosebaseous
3. Croton oil pada formulasi fenol Baker c. Folikel rambut
dan Gordon adalah d. Semua diatas
a. Surfaktan
b. Emulsifier 8. Toksisitas fenol dapat dihindari dengan
c. Pengikat a. Menggunakan asam trikloroasetat
d. Vesicant b. Meningkatkan konsentrasi fenol
c. Menuangkan fenol secara perlahan
4. Bekas luka dari pengelupasan mungkin d. Semua diatas
terjadi apabila pengelupasan meluas
hingga ke 9. Kedalaman penetrasi agen kimia
a. Dermis papillary profunda merupakan fungsi dari semua hal
b. Lapisan basal epidermis berikut kecuali
c. Dermis retikular profunda a. Konsentrasi agen
d. Pertemuan dermal papillary- b. Agen yang digunakan
retikular c. Peningkatan tekanan permukaan
d. Kekacauan pada jembatan sulfur
5. Sebelum melakukan terapi pada kulit pada keratin
dengan tretinoin topikal (Retin A)
10. Kontraindikasi relatif untuk
pengelupasan kimia adalah
a. Riwayat terapi radiasi pada kulit
b. Pengobatan dengan Accutane
c. Merokok
d. Ehler-Danlos syndrome
e. Semua kecuali c
f. Semua kecuali d
BAB 188
Bedah lemak Cervicofacial
BAB 189
Manajemen lesi jinak pada wajah
2. Cocokkan
a. Trichilemmomas 1. Torres syndrome
b. Adenoma sebaceum 2. Cowden syndrome
c. Sebaceous adenoma 3. Tuberous sclerosis
d. Epidermal cyst 4. Gardner’s syndrome
e. Mucosal neuromas 5. Multiple endocrine neoplasia syndrome IIB
3. Cocokkan
a. Trichofolliculoma 1. Meyerupai verrucae kecil
b. Neurofibroma 2. Button holing
c. Spitz nevus 3. Berkas putih di sentral pada rambut
d. Keratoacanthoma 4. Kokoh, warna pink hingga merah
e. Trichilemmoma 5. Sumbatan keratin sentral
7. Metode paling baik untuk mengobati hematoma kongenital (tipe kapiler) adalah
a. Cryotherapy
b. Electrosurgery
c. Keduanya
d. Tidak satupun
10. Lesi berikut memiliki kecenderungan untuk kambuh setelah pengobatan yang tepat,kecuali
a. Veruka
b. Granuloma pyogenik
c. Spider angioma
d. Keloid
e. Nevi
BAB 190
Manajemen Alopesia
2. Alasan paling umum untuk menolak pasien 6. Manakah dari pernyataan berikut yang
untuk operasi penggantian rambut adalah
salah mengenai reduksi kulit kepala pada
a. Rasio donor terhadap reseptor tidak
garis tengah sagital
mencukupi
a. Menghasilkan arah rambut yang tidak
b. Inkompatibilitas donor-reseptor
alami
c. Kepadatan rambut kurang dari 16
b. Menhasilkan pembentukan di daerah
rambut dalam area sirkular dengan
oksipital
diameter 4 mm
c. Membutuhkan koreksi bedah sekunder
d. Hidup dengan gangguan psikiatri
dari bekas luka di kulit kepala
e. Hidup dengan gangguan endokrin
d. Merupakan pilihan yang buruk untuk
menumbuhkan kerontokan rambut
3. Pada pasien dengan warna kulit cerah,
frontal
kombinasi paling baik untuk
e. Membutuhkan ligasi bertahap pada
mengembalikan kenampakan alami rambut
pembuluh oksipital
depan dengan pembedahan adalah
a. Rambut hitam lurus
7. Manakah dari pernyataan berikut yang
b. Rambut hitam keriting
salah mengenai perluasan jaringan untuk
c. Rambut pirang lurus
menumbuhkan rambut di area kebotakan ?
d. Rambut pirang keriting
a. Mempertahankan tekstur dan warna
e. Rambut coklat lurus
rambut
b. Perluasan dapat disesuaikan untuk
4. Setelah pencangkokan rambut, ahli bedah
mengobati daerah yang berbeda pada
mengharapkan dapat mengevaluasi
kulit kepala
pertumbuhan rambut baru paling cepat
c. Sangat berguna pada pasien dengan
adalah
kebotakan Norwood kelas IV sampai VI
a. 4 minggu
b. 8 minggu
d. Menumbuhkan rambut dengan
menghasilkan folikel baru melalui
perluasan kulit kepala yang progresif
e. Berhubungan dengan nyeri yang
signifikan selama proses perluasan
BAB 191
Etika Kedokteran
BAB 192
Informasi pada Kedokteran Klinis
Memahami data
James A. Hokanson
2. Uji diagnostik yang dilakukan setelah 6. Sensitifitas mengacu pada proporsi dari
diagnosis ditegakkan merupakan contoh a. False positives
dari b. True positives
a. Bias kerja c. False negatives
b. Bias uji tinjauan d. True negatives
c. Bias diagnostic e. Tidak satu pun diatas
d. Bias gabungan
e. bukan semua jawaban diatas 7. Spesifitas mengacu pada proporsi dari
a. False positives
3. Data kategorikal adalah b. True positives
a. Diperoleh dari data pengukuran atau c. False negatives
rasio d. True negatives
b. Diukur melalui seluruh spektrum nilai e. Tidak satu pun diatas
yang ditentukan
c. Nilai berurutan yang ditentukan, baik 8. Nilai prediksi positif mengacu pada proporsi
meningkat ataupun menurun dari
d. bukan semua jawaban diatas a. False positives pada adanya penyakit
b. True positives pada adanya penyakit
4. Nilai sentral yang diharapkan dari distribusi c. False negatives pada adanya penyakit
Gaussian paling baik digambarkan dengan d. True negatives pada adanya penyakit
menggunakan e. Tidak satu pun diatas
a. Standar deviasi
b. Koefisien penentu 9. Uji statistik digunakan untuk menilai
c. Rata-rata perbedaan antara persentase dua terapi.
d. Standar error rata-rata Dua persentase dilaporkan berbeda secara
e. Reliabilitas
signifikan pada level 0,05. Hal ini memiliki 10. Jika hipotesis nol dari kemanjuran terapi
arti yang sama diuji dengan uji statistik dan
a. Ketika hipotesis nol salah, maka ditolak
kesalahan adalah 5% a. Signifikan secara klinis
b. Ketika hipotesis nol benar, makan b. Prevalensi kurang dari .05
kebenaran hampir 5% c. Peneliti melakukan uji klinis secara
c. Probabilitas hipotesis nol salah double-blind
adalah .05 d. Peneliti menyadari bahwa p value
d. Probabilitas hipotesis nol salah ketika menggambarkan risiko kesalahan dalam
ini benar adalah kurang dari .05 menolak hipotesis nol
e. Tidak satu pun diatas e. Semua hal di atas
BAB 194
Eponyms in Otolaryngology
1. Saraf yang di transeksi untuk d. Fungsi oral yang normal, baik jalan
menyembuhkan gejala Frey’s syndrome nafas dan menelan di akhir masa anak-
adalah anak
a. Arnold’s nerve
b. Jacobson’s nerve 5. Seseorang dengan Plummer-Vinson
c. Vidian nerve syndrome lebih cenderung
d. Nervus facialis a. Wanita dengan peningkatan
kemungkinan kanker postcricoid
2. Karakteristik Alport’s syndrome meliputi b. Laki-laki dengan peningkatan
a. Hipoplastik mandibula dan tuli kemungkinan kanker esophageal
konduksi c. Wanita dengan peningkatan
b. Tuli sensorineural dan goiter kemungkinan kanker oral
c. Keratokonjungtivitis dan tuli d. Kedua jenis kelamin dengan
sensorineural peningkatan kemungkinan striktur
d. Tuli sensorineural dan esophageal jinak
glomerulonefritis
6. Tipe yang paling serius dari dysplasia telinga
3. Pasien datang dengan malaise dan garis- bagian dalam adalah
garis gelap yang mengikuti tepi gingiva. a. Michel’s dysplasia
Tanyakan riwayat mengenai paparan b. Alexander’s dysplasia
terhadap c. Mondini’s dysplasia
a. Insektisida yang mengandung arsen d. Scheibe’s dysplasia
b. Cat yang berbasis timah
c. Pengobatan gigi dengan fluoride yang 7. Winkler’s disease (chondrodermatitis
berlebihan nodularis chronica helicis) paling sering
d. Tembakau kunyah diterapi dengan
a. Steroid
4. Riwayat khusus pada anak dengan Pierre b. Eksisi
Robin’s syndrome meliputi c. Antibiotic
a. Dependen trakeostomi hingga kematian d. Tidak membutuhkan terapi
pada akhir masa anak-anak
b. Dependen trakeostomi tetapi masa 8. Fordyce’s spot adalah
hidup normal a. Varian normal dan terlihat pada orang
c. Penyapihan akhir dari trakeostomi, dewasa maupun anak-anak
tetapi masalah menelan sepanjang b. Terlihat sebelum campak (measles)
waktu c. Terlihat pada bayi yang baru lahir dan
hilang secara spontan
d. Lesi premalignant