Anda di halaman 1dari 6

DRAMA BAWANG MERAH, BAWANG BOMBAY

[Backsound DJ]

"Mari kita tampilkan, sebuah Drama yang berjudul "Bawang Merah dan Bawang
Bombay. Drama ini diperankan oleh anak-anak kelas 5" yaitu :

"Aulia sebagai Bawang bombay" (bawa sapu)


"Sheryl sebagai Ibu" (bawa koran)
"Shelomita sebagai Bawang Merah" (pakai kacamata)
"Gingin dan Azzam sebagai Anak- anak" (Bawa mainan)
"Annisa, Anggi, Nazwa, Risma, sebagai Ibu-ibu" (Bawa baskom cucian baju)
"Albani sebagai Tukang sayur" (Bawa sayur-sayuran)
"Hamzah sebagai Kakek Tua" (Pakai Tongkat dan Kacamata)

"Selamat Menyaksikan!" (Semua Keluar)

*ADEGAN 1*
(Ibu Tiri duduk di kursi sambil baca koran)
(Bawang Bombay menyapu)

"Alkisah di suatu desa yang indah jelita hiduplah keluarga yang kacau balau, didalam
keluarga itu terdapat ibu tiri, bawang merah dan anak yang tersakiti yaitu bawang
bombay. Setiap hari dia mendapatkan kekerasan baik fisik maupun batin"

Ibu : "bombaaayyy", "bombaaaaayyyy", "BOMBAY!!!"


Bombay : "Iya mah?"
Ibu : Maneh budeg! Mun digeroan gancang datang!
Bombay : Iya ma, maaf barusan lagi menyapu halaman belakang
Ibu : Sekarang kau ambil baskom di dapur yang warna hijau tua ya, jangan lupa,
cepat!
Bombay : sekarang ma?
Ibu : iyaa
Bombay : sekarang ma? (Ngasih sapu ke emak)
Ibu : Iyaaa.... heuhhhhh (lempar sapu)

(Ibu baca buku sambil senyum-senyum)


(Bombay ngambil baskom biru)

Bombay: Ini maa (ngasih baskom ke wajah ibu)


Ibu : apa iniii???!! (lempar baskom)
Bombay : ini kan baskom
Ibu : Tapi kan aku minta yang ijo tua, bukan biru, cari lagi!

(Bombay ngambil baskom hijau tua)


Bombay : Ini maa... (ngasih baskom ke wajah ibu)
Ibu : Dasar kau ya
Bombay : kenapa ma?
Ibu : ini ya, sekarang kau ambil baju yang kotor itu di dapur, lalu kau cuci di sungai.
Ibu : jangan lupa ini (ambil cucian) itu selendang mahal, kalau sampai hilang atau
rusak keukkk (tangan gerak potong leher)

(Bombay ambil cucian dan cium tangan, lalu tangan ditempelkan ke jidat ibu)
Ibu : Dasar kau ya, awas!

(Bombay dan ibu keluar)

*ADEGAN 2*

[Backsound lagu ibu tiri]

Setelah itu bawang bombay pergi ke sungai untuk mencuci pakaian, ditemani oleh
ibu-ibu dan anak-anaknya yang sedang bermain.

(Bombay, Ibu-ibu dan anak-anak masuk)


(Ibu-ibu dan Bombay menyuci di sungai, anak-anak bermain)

[Backsound air sungai]

"Tiba-tiba karena semangatnya kain itupun hanyut terbawa arus" (anak-anak dan
bawang bombay saling tarik-tarikan mengambil kain)

Bombay : Kainku... ambilkan kainku...


Anak-anak : Sudahlah kainnya sudah hanyut
Bombay : heeuhh heeuuuhh... (menangis)

"Bawang bombay pun pergi ke rumah dengan menangis, dan di perjalanan dia
bertemu dengan seorang kakek tua" (ibu-ibu pergi)

(Kakek tua jatuh)


Kakek : Tulungg... tulung.
Bombay : kenapa kek? (Sambil menolong mendudukannya di kursi)
Kakek : ambilkan tongkat kakek!
(Bombay ngasih tongkat tapi ditarik ulur)
Penonton : eaa eaa eaaa
[Backsound lagu RAN – Pandangan pertama]

Kakek : (nerima tongkat lalu nyanyi) "kurasa ku tlah jatuh cinta, pada pandangan
yang pertama, toss ah"
Kakek : ambilkan keresek kakek (bombay ngasih keresek)
Kakek : karena kau sudah membantu kakek, kau akan ku kasih labu. Kau suka yang
besar atau yang kecil?
Bombay : yang kecil aja kek
Kakek : ternyata kamu suka yang kecil, padahal yang besar lebih enak, nih buat kamu
(ngasih labu ke bombay)

(Bombay pergi sambil dadah ke kakek)

Dengan perasaan senang bawang bombay pun pulang ke rumah, ia hendak memasak
labu tersebut

*Adegan 3

(Bawang bombay masuk lalu membelah labu di atas meja)

"Dan ketika membelah labu itu masuklah ibu tiri"

Ibu tiri : oyy... apa tu?


Bombay : labu ma
Ibu tiri : Kain selendang emak mana?
Bombay : Hanyut mak..
Ibu tiri : Hanyut dimana? kamu ini kan sudah emak bilang kain itu mahal jangan
sampai hilang, kamu sengaja kan?
Bombay : Maaf la ma, tidak sengaja
Ibu tiri : Kamu harus ganti selendang emak
Ibu tiri : apa itu? Sini (ngambil labu)
Bombay : Jangan mak...
Ibu tiri : Dasar kau ini, sudah sana pergi
Bombay : minta mak... (ngambil labu)
Ibu tiri : gak ada gak ada

Ibu tiri pun memanggil bawang merah

Ibu tiri : meraah.. meraaahh


Merah : apa makk??
Ibu tiri : liat ni.. emas ni.. banyak
Merah : aku mauu..
Ibu tiri : kau mau?? Enak aja nih tu (ngelempar emas)
Ibu tiri : Mamah denger dari si Bombay, dia tadi dapet ini dari si kakek di jalan..
Ibu tiri : Sekarang kau temui si kakek itu lalu mintalah labu yang besar.. sekarang ya
jangan lupa..

*Adegan 4

"Dan bawang merah pun pergi ke sungai dan sementara bawang bombay pergi
membeli sayur"

Tukang sayur : Sayuuurr... sayuur woyy sayuurrr


Ibu-ibu : Bang sayur bang..
Tukang sayur : mau beli apa? Spaicy? Kfc? Berbaquie?
Ibu - ibu : saya mau beli sayur le..
Tukang sayur : kau pikir aku ini ikan disebut lele?

"Dan tiba - tiba datanglah bawang bombay dengan sombongnya"

Bombay : awas.. awass.. awasss


Ibu-ibu : mau beli apa?
Bombay : sebenarnya aku gak level makan beginian, tapi berhubung nanggung sudah
ke pasar ya sudahlah..
Ibu - ibu : Wiih sombong banget kayak banyak duit aja
Bombay : nih liat ni, di kantung masih banyak (buka kantung berisi emas)
Ibu - ibu : palsu ini bukan asli
Bombay : mana ada palsu

Tukang sayur: jadi beli ga?


Bombay : Ya udah itu satu yang itu satu..
Tukang sayur. : sudah sudah sini uangnya..
(Bombay menghamburkan emas-emasnya)
Ibu-ibu : huuuhh... huuhh..

*Adegan 5

"Sementara itu di dekat sungai bawang merah memaksa kakek"

Merah : kek mau kemana kek?


Kakek : mau nyebrang dek (jalan pakai tongkat)
Merah : saya bantu ya kek (narik kakek)
Kakek : gak usah
Merah : saya bantu ya kek (ngedorong kakek)
Kakek : gak usah
Merah : saya bantu ya kek
Kakek : astaghfirullah hal adziimm... ya udah
(Merah membantu kakek berjalan)

"Sesampainya di sebrang"

Kakek : Terimakasih ya nak..


Merah : sama - sama kek..
Merah : karena udah bantu kakek, mana hadiahnya kek?
Kakek : hadiah apaa?
Merah : buah jeruk yang bulat itu kek
Kakek : jeruk? Labu...
Mareh : iyaa terserah kakek lah
Kakek : oh gitu, ini buat kamu (ngasih labu)
Kakek : dia pikir aku gak tau, aku telah menipunya (sambil pergi)

*Adegan 6

"Bawang merah pergi ke rumah dengan membawa labu yang dikasih kakek tua"

(Merah menemui ibu)


Merah : mak.. mak.. aku udah dapat labu dari kakek tua itu..
Ibu tiri : mantap sekali, itu anak emak (mengusap kepala merah)

(Merah membuka keresek)


Ibu tiri : sekarang kau ambil pisau di dapur

(Merah pergi ke dapur)


Ibu tiri : besar sekali ini labu, pasti di dalamnya banyak sekali uang, bisa beli motor
NMAX
Ibu tiri : meraaah... cepat sedikit.
Merah : sabar lah mak... ini cepat buka (ngasih pisau)
Merah : aku udah gak sabar mau nikah..
Ibu tiri : enak aja nikah, tuh nikah sama kambing sana (nunjuk penonton)

(Ibu mulai membelah labu)


Merah : bau apa ini mak?
Ibu tiri : kau mungkin yang bau belum mandi
Merah : enak aja, masa cantik - cantik gini belum mandi, emak ya yang belum mandi?
Ibu tiri : eh emak udah mandi susu, cium nih kelek emak nih ( ngasih ketiak ke merah)
Merah : iya lah terserah emak, cepat buka lah mak
Ibu tiri : bismillahirrohmanirrohiim (membuka labu)

Merah & ibu tiri : Aaaaaaaa (berlarian)

"Dan yang keluar adalah tawon dari dalam labu tersebut"

[Suara tawon]

"Jadi teman - teman janganlah kalian bersifat tamak, karena jika kalian bersifat
tamak bukan keberkahan yang kalian dapat, tapi kemungkaran yang kita dapat, maka
jauhilah sifat tamak"

[Backsound penutup]

"Sekian penampilan drama dari kelas 5, silahkan para aktor ke panggung"

(Para aktor ke panggung)

"Saya akhiri drama ini dengan sebuah pantun:


Pak opik beli kopiah,
Kopiahnya dirajut sampai utuh,
Wabillahi taufik wal hidayah,
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh"

Anda mungkin juga menyukai