Anda di halaman 1dari 3

2.

Pembahasan

Amperemeter adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik DC dan AC yang
mengalir pada suatu rangkaian listrik atau peralatan elektronika. Alat ini terpasang secara seri karena
besar arus rangkaian Seri sama, jika dipasang paralel maka arus akan terbagi di setiap cabangnya. Prinsip
herja amperemeter menggunakan prinsip gaya lorentz. Ketika arus mengalir melalui kumparan yang
dikelilingi oleh medan magnet, maka akan menimbulkan pergerakan pada jarum penunjuk.

Percobaan amperemeter dilakukan dengan dua kali perlakuan. Perlakuan pertama yaitu menentukan
hambatan dalam (RM) amperemeter dan menentukan kuat arus pada rangkaian seri dan rangkaian
paralel. Perlakuan pertama pada basic meter dengan batas ukur SA, 1A. 0.1A dan 0.0001 A secara
berturut-turut diperoleh hambatan dalam amperemeter sebesar 5.6 £, 7.8 st, 11 a dan 20.4s.
Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa semakin besar batas ukur maka semakin kecil hambatan
dalam. amperemeter, kemudian pada perlakuan kedua pada rangkaian seri dengan R₁ dan R₂ yang
digunakan sebesar 270.000 menggunakan tegangan sumber 3v, cu dan gu diperoleh kuat arus untuk li
dan I, nilainya sama yaitu 12 x 10-6A, 24 × 10-6 dan 40 x 10-4 secara berturut dan untuk I total secara
berturut-turut diperoleh sebesar 6x10-2A, 12 × 10-4 dan 20×10-A. Berdasarkan data tersebut, dapat
diketahui bahwa arus pada rangkaian seni bernilai sama dischap hambatan sedangkan pada rangkaian
paralel diperoleh kuat arus untuk J₁. Iz dan I total dengan tegangan sumber 3v nilainya. sama yaitu
sebesar 12x10-6 A. Kemudian dengan tegangan sumber ev diperoleh kuat arus untuk I., I₂ dan Itotal
secara berturut-turut sebesar 24×10-6A, 24×10-6A dan 48x10-C A. Dan kuat arus untuk I. Iz dan I total
dengan tegangan sumber gu secara berturut-turut diperoleh sebesar (8x10-A, 36x10-6 dan 78x10-6A.
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa arus pada rangkaian paralel memiliki nilai yang
berbeda-beda. karena rangkaian paralel merupakan rangkaian pembagi arus.

Data analisis percobaan amperemeter yang pertama. yaitu menentukan kelipatan dalam amperemeter
dengan cara membandingkan batas ukur 5A. 14. 0.1A dan 0,0001 A diperoleh kelipatan dalam
amperemeter secara berturut-turut yaitu 50.000 kali. 10.000 kali, 1.000 kali dan 1 kali. Berdasarkan data
tersebut, diketahui bahwa semakin besar batas ukur maka semakin besar pula kelipatan dalam
amperemeter. Kemudian menentukan hambatan shunt dengan membandingkan cara hambatan dalam
amperemeter dengan selisih lalipatan dalam amperemeter 50.000 kali. 10.000 kali, 1.000 kali dan 1 kali
sehingga diperoleh hambatan shunt secara berturut-turut yaitu 0,001 a. 0,007 a, osia dan os.
Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa semakin besar hambatan dalam amperemeter maka
semakin besar pula hambatan shunt. yang diperoleh.
Data analisis selanjutnya, yaitu menentukan kuat arus rangkaian seri secara teori dan praktek, diperoleh
nilai arus totalnya sama untuk tegangan sumber 3v. 6v dan ov secara berturut-turut sebesar
0.0000055A. 0.000011 A dan 0,000016A. kemudian pada rangkaian paralel secara teon dan praktek
diperoleh arus totalnya sama untuk tegangan sumber 30. 6v dan gv stoara berturut-turut sebesar
0.000022 A, 0.000044 A dan 0.000066 A. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa antara
teori dan praktek telah sesuai. Selanjutnya, menghitung kesalahan relatif (KSR) pada rangkaian ser dan
rangkaian paralel dengan tegangan sumber 3v. 6v dan gu diperoleh kesalahan relatif yang sama yaitu 0%
dengan AB sebesar 4. Nilai AB 4 artinya bahwa hasil prugukuran yang diperoleh secara praktek dan ton
flah sesuai. Hal ini karena tingkat kesalahan sangat kecil.

Percobaan amperemeter. yang dilakukan telah sesuai dengan teori Rosman (2019) yang menyatakan
bahwa rangkaian seri mempunyai arus yang sama pada setiap cabang Chambatan), sedangkan rangkaian
paralel mempunyai arus yang berbada pada setiap cabang chambatan). Jadi, rangkaian seri adalah
rangkaian yang arusnya sama dan rangkaian paralel adalah rangkaian pembagi. arus. Kemudian Sesuai
dengan teori Giancoli (2001) yang menyatakan bahwa hambatan dalam berbanding lurus dengan
hambatan shunt dan berbanding terbalik dengan kelipatan batas ukurnya.

E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

kesimpulan yang diperoleh pada percobaan Amperemeter adalah sebagai berikut.

a. Amperemeter adalah alat ukur kuat arus listrik, yang mana amperemeter terbagi dua yaitu
amperemeter analog dan digital. Amperemeter analog yaitu amperemeter yang menggunakan jarum
tunjuk untuk menunjukan besar arus. Sidangkan amperemeter digital, besar arusnya

langrung muncul angka pada layar. b Hambatan dalam (RM) amperemeter pada batas. ukur SA. 1A, 0.1A
dan 0.0001 A diperoleh besar. hambatan secara berturut-turut sebesar 5.6 52, 7.8, 11 dan 20.4 a.

c. kesalahan relatif pengukuran pada rangkaian spri dan paralel diperoleh sebesar 0% dan AB sebesar 4.
Hal ini menunjukan bahwa kesalahan relatif secara teori dan praktek cukup akurat.

2. Saran
Saran pada percobaan Amperemeter adalah sebagai berikut.

a. Untuk laboratorium, agar mengganti alat yang sudah rusak,

b. untuk asisten, sudah baik dalam memberi arahan bepada praktikan

c. untuk praktikan, agar tetap semangat :).

Anda mungkin juga menyukai