SKRIPSI
Oleh:
TRI HARIANTI
NPM: 2019-03-0003
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SKRIPSI
Oleh:
TRI HARIANTI
NPM: 2019-03-0003
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
Tri Harianti
Sebagai civitas akademik Universitas UTPADAKA SWASTIKA, saya yang bertanda tangan
dibawah ini :
Nama : Tri Harianti
NIM : 2019030003
Program Studi : Akuntansi
Meterai 10.000
Tri Harianti
NIM : 2019030003
CORPORATE GOVERNANCE
Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing dan rektor Universitas UTPADAKA
SWASTIKA untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji.
Mengetahui,
Rektor Universitas UTPADAKA SWASTIKA Pembimbing,
Skripsi ini telah diujikan dan disahkan oleh Panitia Ujian Kesarjanaan Jurusan Akuntansi
Universitas UTPADAKA SWASTIKA Program Strata Satu di Tangerang pada tanggal 22 Juli
2023.
Tim Penguji,
Ketua, Anggota,
Mengetahui,
Fenomena tax avoidance dan fluktuasi harga saham pada beberapa perusahaan
pertambangan dan properti masih menjadi perhatian penting bagi perusahaan karena
dapat menimbulkan berbagai risiko. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk
menguji dan menganalisis pengaruh tax avoidance dan risiko pajak terhadap risiko
perusahaan dengan mempertimbangkan good corporate governance sebagai faktor
pemoderasi. Sampel penelitian terdiri dari perusahaan pertambangan dan properti yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2022, yang dipilih menggunakan metode
purposive sampling. Penelitian ini menggunakan regresi data panel dan menggunakan
Eviews versi 12 sebagai alat analisis.
Kata Kunci : Tax avoidance, Risiko Pajak, Risiko Perusahaan, Good Corporate
Governance.
The phenomena of tax avoidance and stock price fluctuations in several mining
and property companies remain a significant concern for businesses as they can give rise
to various risks. Therefore, this research aims to examine and analyze the influence of
tax avoidance and tax risk on corporate risk, considering good corporate governance as
a moderating factor. The research sample consists of mining and property companies
listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2017-2022, selected using
purposive sampling method. This study utilizes panel data regression and employs
Eviews version 12 as the analytical tool.
The research findings indicate that tax avoidance does not have a significant
influence on corporate risk. However, tax risk has a positive and significant effect on
corporate risk. The variable of institutional ownership does not affect the relationship
between tax avoidance and corporate risk, but it does influence the relationship between
tax risk and corporate risk. Additionally, the variable of independent commissioners does
not have an impact on the relationship between tax avoidance and tax risk on corporate
risk.
Keywords: Tax avoidance, Tax risk, Corporate risk, Good corporate governance.
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT atas Karunia dan Rahmat-Nya
penulis mampu menyelesaian skripsi yang berjudul PENGARUH TAX AVOIDANCE DAN
CORPORATE GOVERNANCE.
Skripsi ini susun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan untuk
memenuhi dan melengkapi salah satu syarat mencapai gelar sarjana manajemen pada
Dalam penulisan skripsi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penulisan skripsi ini tidak lain berkat
teratasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih
kepada:
1. Ibu Suhadarliyah, S.E., S.S., M.M., selaku rektor Universitas UTPADAKA SWASTIKA.
2. Bapak Ronal Tehupuring, S.E., M.Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi
4. Kedua orang tua tercinta Papa, mama, Bang Ari, Mas Zikin, Kak Ayu dan adik kecil
inspirasi, semangat yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
bukti bahwa keluarga kita hebat dapat mengantarkan saya hingga ketitik ini.
5. Tunangan saya tercinta, Lucky Darmawan sekaligus calon suami saya yang Insya
Allah akan SAH barsamaan dengan acara wisuda saya, terimakasih sudah menemani
saya dari titik nol, yang menjadi tempat keluh kesah saya memperjuangkan gelar
Yuliyana, Chyntia, Regina. Terimakasih karena kalian selalu ada buat saya dalam
segala hal suka maupun duka, tidak pernah meninggalkan saya dalam kesendirian
dan keterpurukan yang pernah saya lalui dalam perjalanan kehidupan saya.
7. dr. Uliandri Amrullah, SpKJ. dari RS. Sari Asih Karawaci. Terimakasih sudah
menemani saya melewati semuanya, sehingga saya bisa sampai pada titik ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebukan satu persatu yang telah membantu
memberikan dukungan.
Semoga skripsi ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
Akuntansi Universitas UTPADAKA SWASTIKA. Penulis sadar bahwa penulisan skripsi ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati, penulis menerima segala kritik dan saran yang bersifat konstruktif guna
DAFTAR ISI
Gambar 2.1................................................................................................................ 19
Gambar 3.1................................................................................................................ 43
Meskipun demikian, pada masa pandemic hingga saat ini, harga saham
perusahaan tambang masih relative stabil dan bahkan berada diposisi teratas,
juga berperan dalam menentukan harga saham. Oleh karena itu, perusahaan
yang diinginkan.
karakter risk taker atau risk averse. Menurut Badertscher et al. (2013)
yaitu akuntansi, keuangan, ekonomi dan hukum (Hukum dan Heitzman, 2010).
Nesbit et al.(2017), mendefinisikan risiko pajak sebagai variasi dari hasil tindakan
memiliki risiko dipandang seberapa dalam tindakan tersebut dan seberapa besar
maka risiko pajak merupakan perbedaan hasil yang diharapkan dari tax saving
tersebut.
terhadap risiko perusahaan dan hasilnya tidak konsisten. (Firmansyah & Muliana,
2018) menemukan bahwa risiko pajak tidak memiliki pengaruh yang signifikan
2022) yang menunjukkan bahwa risiko pajak tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap risiko perusahaan. Akan tetapi penelitian oleh Caroline et al. (2021)
dan (Guenther et al., 2017) menemukan bahwa risiko pajak memiliki pengaruh
menghadapi risiko yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya transparansi
penggelapan pajak yang dilakukan oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dalam
sector pertambangan, yang merupakan bagian dari Bakrie Group. Laporan ICW
menunjukan adanya selisih pajak yang lebih rendah dalam laporan keuangan
salah satu perusahaan Bakrie Group pada periode tahun 2003-2008. Selain itu
pemerintah selama lima tahun dengan total US$477 juta. Terdapat juga selisih
royalty atas batubara (BHPP) yang mencapai US$143 juta. Secara total kerugian
menghasilkan risiko pada investasi masa depan, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan praktik penghindaran pajak. Oleh karena itu, studi ini penting
governance merujuk pada sistem dan stuktur yang mengatur hubungan antara
terdapat wajib pajak baik badan maupun perseorangan yang melakukan praktik
dilakukan oleh manajemen agar berjalan sesuai dengan aturan dan visi
hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh
institusional.
menarik judul penelitian “pengaruh tax avoidance dan risiko pajak terhadap
B. Identifikasi Masalah
perusahaan.
C. Batasan Masalah
Studi ini bermaksud menguji pengaruh tax avoidance dan risiko pajak
1. Penelitian ini hanya akan meneliti perusahaan yang terdaftar pada Bursa efek
Indonesia pada sector pertambangan dan sektor property and real estate.
2. Tahun yang digunakan hanya tahun 2019-2021. Kondisi ini disebabkan karena
ekonomi industry.
3. Data yang digunakan merupakan data laporan keuangan yang terdapat pada
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
perusahaan.
perusahaan.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi teoriti agensi dalam
G. Sistematika Penelitian
ada dan rumusan secara konseptual, adapun bagiannya adalah sebagai berikut
BAB I: PENDAHULUAN
sistematika penelitian.
Uraian dalam bab ini mencangkup uraian deskripsi teori dan konsep variable,
Bab ini mencangkup populasi dan sampel, jenis dan sumber data, f=definisi
operasional dan pengukuran variable, serta metode dan Teknik analisi data.
Uraian dalam bab ini mencangkup uraian hasil studi dan pembahasan.
BAB V: PENUTUP
rekomendasi
BAB II
LANDASAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
hubungan keagenan, mungkin ada konflik kepentingan antara principal dan agen.
memiliki lebih banyak informasi). Hal ini menyebabkan principal sulit untuk
terutama ketika tindakan yang menguntungkan principal mahal bagi agen, dan
ketika unsur-unsur dari apa yang dilakukan agen sulit untuk diamati oleh
principal.
karakter risk taker atau risk averse. Seorang pemimpin perusahaan bisa saja
memiliki karakter risk taker atau risk averse yang tercermin dari besar kecilnya
risiko perusahaan (Budiman & Setiyono, 2012). Semakin tinggi risiko suatu
rendah risiko suatu perusahaan, maka eksekutif cenderung bersifat risk averse.
kekayaan dari negara kepada pemegang saham (Kim et al., 2011). (Hanlon &
Heitzman, 2010) secara luas tax avoidance sebagai pengurangan atas beban
pajak eksplisit. (Hanlon & Heitzman, 2010) bahwa tindakan tax avoidance sangat
luas, dimulai dari tindakan paling sederhana berupa penerbitan surat utang yang
memiliki bunga sampai dengan tindakan agresif seperti tidak patuh terhadap
peraturan perpajakan.
pendekatan yang diambil oleh (Dyreng et al., 2008), namun lebih luas karena
(Dyreng et al., 2008) melihat bahwa tindakan tax avoidance mencangkup area
yang masih abu-abu hingga kepada area yang merupakan tindakan illegal.
prinsip, yaitu penundaan pajak, arbitrase pajak pada individu yang berhadapan
dengan tarif pajak berbeda, dan arbitrase pajak pada aliran pendapatan yang
dikenai perlakuan pajak yang berbeda. Banyak strategi tax avoidance yang terdiri
Penundaan pajak terjadi ketika nilai diskonto sekarang dari pajak yang
ditangguhkan jauh lebih rendah dari pajak yang ditangguhkan jauh lebih rendah
dari pada pajak yang harus dibayarkan saat ini. Sementara itu, arbitrase pajak
pada individu yang berhadapan dengan kelompok pajak yang berbeda atau
individu yang sama yang menghadapi tarif pajak marjinal yang berbeda pada
waktu yang berbeda adalah metode yang efektif untuk mengurangi kewajiban
Menurut Stiglitz (1986), tarif pajak yang berbeda dapat memicu transaksi
antara individu dalam kelompok yang berbeda, yang mengarah pada “transaksi
yang disebabkan oleh pajak”. Prinsip terakhir melibatkan arbitrase pajak lintas aliran
(Nesbitt et al., 2017). Perbedaan dari penerjemahan pengertian risiko pajak ini
akuntansi, keuangan, ekonomi dan hukum (Hanlon & Heitzman, 2010). Karena
itu, beberapa peneliti memiliki definisi tersendiri mengenai apa yang dimaksud
Nesbitt et al. (2017), menjelaskan bahwa risiko pajak sebagai variasi dari
hasil tindakan tax avoidance yang dilakukan. Nesbitt et al. (2017) memandang
dan seberapa besar hal tersebut dapat diketahui oleh otoritas perpajakan.
memberikan tax saving, maka risiko pajak merupakan perbedaan hasil yang
merupakan aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang
menjadi insentif bagi manajemen sebagai agen untuk bertindak sebaik mungkin
secara keseluruhan.
B. Penelitian Terdahulu
dan panduan yang berguna dalam menyusun skripsi yang disajikan ini. Adapun
positif tetapi tidak signifikan terhadap tax avoidance. Namun, dengan adanya
2. (Firmansyah & Muliana, 2018), dengan judul penelitian “The effect of tax
avoidance and tax risk on corporate risk”. Studi ini untuk menguji pengaruh
yang digunakan dalam studi ini merupakan perusahaan non keuangan yang
terdaftar di BEI.
terhadap risiko perusahaan. Oleh karena itu risiko pajak lebih banyak
3. (Regita Belananda, 2022), dengan judul penelitian “Pengaruh risiko pajak dan
Hasil studi ini menemukan bahwa risiko pajak tidak memiliki pengaruh positif
4. Guenther (2016), dengan judul penelitian “is tax avoidance related to firm
Hasil studi ini mengungkapkan bahwa tarif pajak yang rendah cenderung
lebih persisten daripada tarif pajak yang tinggi dan ukuran penghindaran
pajak yang biasa digunakan dalam literatur umumnya tidak terkait dengan
volatilitas tarif pajak masa depan atau risiko perusahaan secara keseluruhan
dimasa depan.
merupakan data sekunder yang diperoleh dari The Indonesia Capital Market
6. Illa Susilawati, Memen Kustiawan, Ida Farida & Adi Prawira (2022), dalam
tersebut tetap dalam kondisi baik atau kondisi tidak baik. Penelitian ini
telah terpublikasikan dalam kurun waktu 10 tahun dimulai dari tahun 2013
sampai 2021.
Hasil studi ini menujukkan bahwa penghindaran pajak dan risiko pajak tidak
mendorong para manajemen untuk membuat rencana pajak secara baik dan
C. Kerangka Berpikir
yang terkait dan membentuk dasar bagi penelitian atau analisis lebih lanjut.
Berikut ini disajikan kerangka berpikir mengenai pengaruh tax avoidance, risiko
pajak dan risiko perusahaan yang dimoderasi oleh good corporate governance.
KOM.
INDEPENDEN
RISIKO PAJAK H6
H2
H5 RISIKO
H4 PERUSAHAAN
H1
TAX AVOIDANCE H3
KEP.
INSTITUSIONAL
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Keterangan:
: Secara Parsial
D. Pengembangan Hipotesis
merupakan suatu dugaan sementara yang belum terbukti dan digunakan untuk
seperti berikut.
2021: Carolina et al., 2019; 2021; Regi & Wilson, 2012). Akan tetapi, hasil
sebagai berikut :
keseluruhan.
yang tidak perlu, karena tindakan yang tidak patuh dapat mempengaruhi
Intitusi yang lebih kecil atau memiliki tujuan yang berbeda mungkin
tidak memiliki insentif yang sama untuk memastikan kepatuhan pajak. Oleh
keseluruhan.
kepatuhan pajak yang lebih baik. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dibuat
keseluruhan.
yang tidak perlu, karena tindakan yang tidak patuh dapat mempengaruhi
Intitusi yang lebih kecil atau memiliki tujuan yang berbeda mungkin
tidak memiliki insentif yang sama untuk memastikan kepatuhan pajak. Oleh
keseluruhan.
kepatuhan pajak yang lebih baik. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dibuat
jangka panjang.
pajak dan menghindari risiko pajak yang dapat merugikan pemegang saham
sebagai berikut :
risiko kegagalan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Indonesia (BEI) sebagai sumber utama informasi. Bursa Efek Indonesia (BEI)
keuangan di Indonesia. Dalam studi ini, data yang digunakan bersumber dari
platform online yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga tempat
penelitian ini dapat dikategorikan sebagai virtual. Data yang diambil dari Bursa
Hasil penelitian ini akan ditulis dalam bentuk laporan penelitian. Laporan
penelitian akan terdiri dari beberapa bab yang mencakup bab pendahuluan,
Adapun proses rencana penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai
berikut.
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No 2023
Kegiatan
. Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 Penyusunan Judul Skripsi
A. Pengajuan Judul Skripsi
B. ACC Judul Skripsi
C. Penyusunan BAB I
D. Revisi BAB I
E. Bimbingan Skripsi
2 Penyusunan BAB II
A. Bimbingan Skripsi
B. Revisi BAB II
C. Bimbingan Skripsi
3 Penyusunan BAB III
A. Bimbingan Skripsi
B. Revisi BAB III
C. Bimbingan Skripsi
4 Penyusunan BAB IV
A. Bimbingan Skripsi
B. Revisi BAB IV
C. Bimbingan Skripsi
5 Penyusunan BAB V
A. Bimbingan Skripsi
B. Revisi BAB V
C. Bimbingan Skripsi
6 Sidang Skripsi
8 Pengumpulan Skripsi
B. Desain Penelitian
analisis regresi data panel. Menurut Basuki dan Prawoto (2017:275), Data Panel
adalah hasil penggabungan antara data berurutan dalam waktu (time series)
dengan data pengamatan pada titik tertentu (cross section). Data time series
terdiri dari satu atau lebih variabel yang diamati pada unit observasi selama
Pemilihan penggunaan data panel dalam studi ini didasarkan pada alasan
banyak perusahaan.
Alasannya adalah untuk mengukur variabel yang tidak dapat diamati secara
variabel digunakan untuk setiap variabel yaitu, Tax Avoidance, Risiko Pajak,
Risiko Perusahaan dan Good Corporate Governance. Berikut ini adalah devinisi
penelitian yang dilakukan oleh Rohaya et al. (2009) untuk menghitung Tax
2. Risiko Pajak
pajak adalah standar deviasi ETR tahunan perusahaan dari t-3 sampai
dengan Drake et al. (2017), dalam penelitian ini semakin tinggi standar
1. Risiko Perusahaan
memberikan indikasi karakter risk taker atau risk averse.” risiko perusahan
GCG terdiri dari dua proksi yaitu dewan komisaris independen, dan
kepemilikan institusional
a. Komisaris Independen
b. Komisaris Independen
Tabel 3.2
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
penelitian yang terdiri dari elemen atau individu yang ada dalam area
populasi pada dasarnya terdiri dari satu elemen atau kelompok individu
objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang
dari hasilnya.
perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2017-2022. Studi ini menggunakan tahun 2017 dan 2018
kriteria yang ada dalam populasi tersebut. penentuan sampel studi ini
Tabel 3.3
Kriteria Pemilihan Sampel
NO Keterangan Jumlah
1 Perusahaan pada sektor pertambangan dan property 151
and real estate yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2017-2022
2 Perusahaan yang dipilih merupakan perusahaan yang (45)
menggunakan mata uang Rupiah dalam laporan
keuangan
3 Perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data (71)
yang dibutuhkan dalam studi ini
4 Perusahaan yang mengalami kerugian selama tahun (21)
yang digunakan dalam penelitian
Total perusahaan yang dipilih sebagai sampel 14
Jumlah observasi (14 x 4 tahun) 56
Outlier 8
Jumlah observasi akhir 48
Sumber: Data Olahan Penulis (2023)
Tabel 3.4
Perusahaan Sampel Penelitian
terlebih dahulu akan dilakukan Uji Statistik Deskriptif, Uji Asumsi Kelasik, Uji
Hipotesis. Tahap analisis data yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut :
univariat.
menunjukkan bahwa model yang diajukan oleh peneliti memiliki BLUE (best
linear unbiased estimator). Studi ini menggunakan dua uji asumsi klasik yang
sampel yang telah memenuhi kriteria central limith theorem (Cooper &
Schindler, 2014; Widarjono, 2016). Selain itu, pendekatan data panel tidak
hasil kokoh (robust). Ghozali & Ratmono (2017) menjelaskan bahwa hasil
merupakan satu kesatuan dengan hasil uji hipotesis. Selain itu, Ekananda
variabel independen. Model yang baik adalah model yang tidak memiliki
(Ekananda, 2015).
Regresi data panel memiliki tiga model, yaitu common effect model, fixed
effect model, dan random effect model. Berikut ini adalah uraian ketiga
model tersebut.
dengan kombinasi data time series dan cross section tanpa melihat
Widarjono (2016)..
diakomodasikan pada error dari model. Pada model ini, efek rata-rata
intersep, sedangkan deviasi efek secara random untuk data time serie
berpasangan, yaitu chow test, lagrange multiplier test, dan hausman test
tersebut.
1. Chow Test
effect atau fixed effect dalam data panel. Basuki & Prawoto (2017)
Kesimpulannya adalah ketika nilai α hasil chow test > 5%, maka H0
tetapi, ketika nilai α hasil chow test < 5%, maka Ha terdukung,
model common effect atau random effect dalam data panel. Basuki &
tetapi, ketika nilai α hasil LM test < 5%, maka Ha terdukung, sehingga
3. Hausman Test
effect atau random effect dalam data panel. Basuki & Prawoto (2017)
Kesimpulannya adalah ketika nilai α hasil chow test > 5%, maka H0
tetapi, ketika nilai α hasil Hausman test < 5%, maka Ha terdukung,
Ketiga uji model tersebut dapat ditampilkan pada gambar 3.1 sebagai berikut.
Lagrange
Multiplier Test
Gambar 3.1
Model Penentuan Data Panel
Gambar 3.1 menunjukkan bahwa ketika nilai α hasil chow test 5%, maka
model yang cocok digunakan adalah fixed effect model, sehingga selanjutnya
dapat dilakukan hausman test untuk menentukan model yang paling tepat dalam
menguji hipotesis penelitian. Sebaliknya, ketika nilai α hasil chow test 5%, maka
model yang cocok digunakan adalah common effect model, sehingga selanjutnya
dapat dilakukan lagrange multiplier test untuk menentukan model yang paling
Keterangan :
Y = Risiko Perusahaan
α = Nilai Konstanta
β1 – β5 = Koefisien Regresi
X1 = Tax Avoidance
X2 = Risiko Pajak
M1 = Kepemilikan Institusional
M2 = Komisaris Independen
e = Error
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif
yang ada.
meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu pemikiran,
(mean), nilai maximum, nilai minimum, nilai median dan standar deviasi.
Tabel 4.1
Statistik deskriptif
Descriptive Statistics
X1 X2 Y M1 M2
0,00025 0,25000
Minimum -0,017367 5 0,001869 11,52640 0
0,09894 0,60000
Maximum 0,056011 8 0,071110 88,56067 0
0,01654 0,38350
Mean 0,007491 2 0,024550 65,01306 7
0,00778 0,33333
Median 0,000373 9 0,021516 68,68329 3
0,02130 0,07783
Std. Deviation 0,017529 9 0,017924 19,40827 7
Observation 48 48 48 48 48
Ket : X1 = Tax Avoidance, X2 = Risiko Pajak, Y = Risiko Perusahaan
M1 = Kepemilikan Institusional, M2 = Komisaris Independen
Berdasarkan hasil pada table 4.1 dapat diketahui jumlah observasi yang
1. Berdasarkan data pada tabel 4.1, variabel Tax Avoidance memiliki nilai
median 0.000373 dan nilai standar deviasi 0.017529. Nilai standar deviasi
lebih besar dari nilai rata-rata (mean) menunjukkan adanya variasi yang kecil
antara nilai terbesar (maximum), nilai median dan nilai terendah (minimum)
variabel tersebut.
2. Berdasarkan data pada tabel 4.1, variabel Risiko Pajak memiliki nilai
median 0.007789 dan nilai standar deviasi 0.021309. Nilai standar deviasi
lebih besar dari nilai rata-rata (mean) menunjukkan adanya variasi yang kecil
antara nilai terbesar (maximum), nilai median dan nilai terendah (minimum)
variabel tersebut.
3. Berdasarkan hasil data pada tabel 4.1, variabel Risiko Perusahaan memiliki
nilai median 0.021516, dan nilai standar deviasi 0.017924. Nilai standar
deviasi lebih besar dari nilai rata-rata (mean) menunjukkan adanya variasi
yang kecil antara nilai terbesar (maximum), nilai median dan nilai terendah
median 68.68329, dan nilai standar deviasi sebesar 19.40827. Nilai standar
deviasi lebih besar dari nilai rata-rata (mean) menunjukkan adanya variasi
yang kecil antara nilai terbesar (maximum), nilai median dan nilai terendah
nilai minimum 0.250000, nilai maximum 0.600000, nilai mean 0.272407, nilai
median 0.333333 dan nilai standar deviasi sebesar 0.077837. Nilai standar
deviasi lebih Kecil dari nilai rata-rata (mean) menunjukkan tidak adanya
variasi yang kecil antara nilai terbesar (maximum), nilai median dan nilai
Dalam studi ini, uji asumsi klasik tidak dilakukan karena estimasi
menggunakan data panel adalah salah satu metode yang digunakan untuk
(Gujarati, 2003). Menurut Algifari (2021), dalam regresi data panel, hanya
dan dengan menggunakan theorma limit pusat, uji normalitas tidak perlu
B.2. Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit – Uji F) dan Koefisien Determinasi
Tabel 4.2
Uji Kesesuaian Model
Obs. 48 48 48
Sumber: Data diolah peneliti, 2023
kesesuaian model.
Tabel 4.3
Hasil Uji Koefisiensi Determinasi
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam studi
ini.
telah dirumuskan dapat digunakan untuk menguji pengaruh tax avoidance dan
risiko pajak terhadap risiko perusahaan yang dimoderasi oleh good corporate
governance.
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Berpasangan Pada Model
Uji Chow
perusahaan), pada uji chow menghasilkan Fixed Effect Model. Hal ini
dapat dilihat dari hasil Cross-section F (sig) 0.0000 < 0.05, yang
menghasilkan random effect model. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai
menghasilkan random effect model. Hal ini dapat diketahui dari nilai
menghasilkan fixed effect model. Hal ini dapat dilihat dari hasil Cross-
menghasilkan fixed effect model. Hal ini dapat dilihat dari hasil Cross-
effect model.
Tabel 4.5
Hasil Uji Regresi Data Panel
Model 1 Model 2 Model 3
Efek Utama Efek Moderasi Kep.Ins Efek Moderasi Kom.Indep
Variabel
Variabel Y : R.PER Variabel Y : R.PER Variabel Y : R.PER
Coef. t-stat Sig. Koef. t-stat Sig. Koef. t-stat Sig.
TA -0,210413 -1,247617 0,2186
R.PAJ 0,237012 2,280221 0,0274
TA -0,356988 -0,640240 0,5255 -0,51665 -0,483123 0,6315
R.PAJ -0,349827 -1,183502 0,2433 0,871354 1,911051 0,0628
KEP.INS 0,000170 1,070676 0,2904
TA*KEP.INS 0,003802 0,412368 0,6822
R.PAJ*KEP.INS 0,010558 2,206432 0,0329
KOM.INDEP -0,039681 -0,852726 0,3986
TA*KOM.INDEP 0,728025 0,245368 0,8074
R.PAJ*KOM.INDEP -1,541089 -1,402815 0,1680
Koefisien 0,020751 4,263028 0,0001 0,010264 0,888652 0,3793 0,036301 1,886727 0,0661
Adjusted R 0,096180 0,238311 0,155519
F-Stat. 3,500750 3,941002 2,731100
Sig. 0,038630 0,005088 0,031766
Obs. 48 48 48
Keterangan : TA: Tax Avoidance. R.PAJ : Risiko Pajak, R.PER : Risiko Perusahaan, KEP.INS : Kepemilikan Institusional,
KOM.INDEP : Komisaris Independen, TA*KEP.INS : Tax Avoidance *Kepemilikan Institusional, R.PAJ*KEP.INS : Risiko
Pajak*Kepemilikan Institusional, TA*KOM.INDEP : Tax Avoidance* Komisaris Independen, R.PAJ*KOM.INDEP : Risiko
Pajak*Komisaris Independen
Sumber: Data diolah peneliti, 2023
Berdasarkan hasil pada tabel 4.5. Uji Hipotesis, Uji nilai t dapat dilihat
dari nilai sig. Apabila nilai sig <0.05 maka hipotesis penelitian diterima,
sedangkan apabila nilai sig >0.05 maka hipotesis penelitian ditolak. Dari hasil
sebagai berikut:
kedua diterima.
ditolak.
ditolak.
ditolak.
Tabel 4.6
Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesi
No Pernyataan Hasil
s
Tax avoidance berpengaruh
1 H1 positif terhadap risiko Ditolak
perusahaan
Risiko pajak berpengaruh
2 H2 positif terhadap risiko Diterima
perusahaan
Kepemilikan institusional
dapat memperlemah
3 H3 Ditolak
hubungan tax avoidance
terhadap risiko perusahaan
Kepemilikan institusional
dapat memperlemah
4 H4 Diterima
hubungan risiko pajak
terhadap risiko perusahaan
Komisaris independen dapat
memperlemah hubungan
5 H5 Ditolak
tax avoidance terhadap
risiko perusahaan
Komisaris Independen dapat
memperlemah hubungan
6 H6 Ditolak
risiko pajak terhadap risiko
perusahaan
Sumber : data sekunder 2023
alat yang kuat dalam statistic yang digunakan untuk memahami dan
interpestasi yang tepat dalam analisis hasil. Dalam studi ini persamaan regresi
Keterangan :
Y = Risiko Perusahaan
α = Nilai Konstanta
β1 – β5 = Koefisien Regresi
X1 = Tax Avoidance
X2 = Risiko Pajak
M1 = Kepemilikan Institusional
M2 = Komisaris Independen
C. Pembahasan Analisis
memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap risiko perusahaan. Hal ini
Hal ini sesuai dengan penelitian (Firmansyah & Muliana, 2018; Regita
penghitungan dan pelaporan pajak. Dalam hal ini, peningkatan risiko pajak
kinerja operasional.
yang baik. Risiko pajak juga dapat berdampak pada citra perusahaan dimata
merujuk pada saham yang dimiliki oleh entitas institusi seperti dana pensiun,
terhadap hubungan antara tax avoidance dan risiko perusahaan, hal ini
perusahaan.
Hasil ini mengindikasikan bahwa ada faktor lain yang lebih dominan
terkait tax avoidance tetap penting dan perlu difokuskan pada faktor-faktor
mungkin lebih komplek dan bergantung pada faktor lain yang tidak diteliti
Kedua, dari hasil studi ini menyoroti pentingnya melihat faktor lain
perusahaan dapat mengurangi risiko yang terkait dengan risiko pajak dan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari data yang didapat dan telah dianalisis dalam studi
ini dapat disimpulkan bahwa hasil studi ini mengidentifikasi variabel tax
hubungan antara risiko pajak dan risiko perusahaan, dan tidak berpengaruh
B. Implikasi
antara agen dan principal serta memberikan dasar yang kuat untuk penelitian
C. Keterbatasan
Keterbatasan pada penelitian ini adalah pada data laporan keuangan yang
Populasi yang digunakan pada penelitian ini pada populasi yang kecil,
perusahaan yang lebih luas atau pada sektor lainnya, sehingga dapat mendukung
D. Rekomendasi
pada sektor perusahaan yang berbeda dan tahun terbaru agar dapat
https://doi.org/10.31092/jpi.v4i2.1436
Dyreng, S. D., Hanlon, M., & Maydew, E. L. (2008). Long-Run Corporate Tax
Firmansyah, A., & Muliana, R. (2018). The Effect of Tax Avoidance and Tax Risk
https://doi.org/10.2308/accr-51408
https://doi.org/10.1016/j.jacceco.2010.09.002
67
Wirasedana, I. W. P., & Sisdyani, E. A. (2018). E-Jurnal Akuntansi Universitas
68
LAMPIRAN
Lampiran 1.1
Uji Deskriptif Statistic
1. Uji Chow
Lampiran 1.3
Uji Model 1
69
2. Uji LMT
Test Hypothesis
Cross-section Time Both
3. Uji Hausman
Lampiran 1.4
Uji Regresi Data Panel Menggunakan Model Random Effect
70
Dependent Variable: RISPER
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 06/04/23 Time: 09:58
Sample: 2019 2022
Periods included: 4
Cross-sections included: 14
Total panel (unbalanced) observations: 48
Swamy and Arora estimator of component variances
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
Lampiran 1.5
Uji Model 2
71
Rper = α + β1 TA + β2 RPAJAK + β3 KEP.INST + β4 TA*KEP.INS + β5 RPAJAK*KEP.INS + e…
Test Hypothesis
Cross-section Time Both
Lampiran 1.6
Uji Regresi Data Panel Menggunakan Model Random Effect
72
Dependent Variable: RISPER
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 06/04/23 Time: 10:31
Sample: 2019 2022
Periods included: 4
Cross-sections included: 14
Total panel (unbalanced) observations: 48
Swamy and Arora estimator of component variances
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
Lampiran 1.7
Uji Model 3
73
Rper = α + β1 TA + β2 RPAJAK + β3 KOMIND + β4 TA*KOMIND + β5 RPAJAK*KOMIND +
e…
Test Hypothesis
Cross-section Time Both
Lampiran 1.8
Uji Regresi Data Panel Model 3 Menggunakan Model Random Effect
74
Dependent Variable: RISPER
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 06/08/23 Time: 11:37
Sample: 2019 2022
Periods included: 4
Cross-sections included: 14
Total panel (unbalanced) observations: 48
Swamy and Arora estimator of component variances
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
75