Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 12, Nomor 02, November 2022

Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air terhadap Indonesia Melalui


Pemahaman Identitas Nasional Bangsa dan Penanaman Sikap
Nasionalisme Pada Siswa SMP Negeri 39 Medan
Jesika Ritonga a, 1*, Alya Fadhillah b, 2, Deviona Pelawi c, 3, Erinna Naibaho d, 4, Meilafayza Nasha
e,5, Sansugiri Ginting f, 6, Sri Yunita g, 7

a, b, c, d, e, f, g, Universitas Negeri Medan


1jesicaritonga3@gmail.com*; 2 alyaafadhillaa22@gmail.com; 3 devionapelawi9@gmail.com; 4
erinna2510@gmail.com; 5 meilafayzanasha13@gmail.com; 6 sansugiriginting23@gmail.com; 7
sriyunitasugiharto@gmail.com

Informasi artikel ABSTRAK


Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sudah tentu suatu negara memiliki
Diterima: keunikan tersendiri yang membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lainnya, yang
20-09-2022 disebut dengan identitas nasional. Identitas nasional merupakan jati diri dari suatu
Disetujui: bangsa/negara. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII SMPN 39 Medan Tujuan
20-10-2022 Penelitian ini adalah (1)untuk mengukur pengetahun siswa kelas VIII SMPN 39 Medan
tentang identitas nasional, (2) mengetahui faktor apa yang melatarbelakangi
Kata kunci: ketidaktahuan siswa terhadap identitas nasional bangsa Indonesia, (3)mengetahui
siswa dampak yang ditimbulkan terhadap kurangnya pemahaman siswa terhadap identitas
identitas nasional nasional bangsa Indonesia, (4)untuk mengetahui keterkaitan antara pemahaman siswa
cinta tanah air terhadap identitas nasional, (5)mengetahui bentuk-bentuk pelaksanaan penanaman
nasionalisme rasa nasionalisme Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.
Teknik pengumpulan data adalah secara angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemahaman siswa kelas VII SMPN 39 Medan mengenai identitas nasional masih
cukup rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun
eksternal. Pemahaman mengenai identitas nasional yang rendah akan berdampak pada
rasa nasionalisme yang rendah pula. Oleh karena itu melalui penelitian ini diharapkan
pihak sekolah membantu mengembangkan pengetahuan siswa mengenai identitas
nasional dengan berbagai kegiatan, salah satunya yaitu upacara bendera setiap hari
senin.

ABSTRACT
Received: In the life of the nation and state, of course a country has its own uniqueness that
Accepted: distinguishes the nation from other nations, which is called national identity. National
identity is the identity of a nation/state. This research was conducted on seventh grade
Keywords: students of 39 Medan State Junior High School. The objectives of this study were (1)
student to measure the knowledge of the eight grade students of grade 39 Medan State Junior
national identity High School students about national identity, (2) to find out what factors were behind
love the fatherland students' ignorance of the nation's national identity. Indonesia, (3) knowing the impact
nationalism on students' lack of understanding of the national identity of the Indonesian nation,
(4) to find out the relationship between students' understanding of national identity,
(5) knowing the forms of implementing a sense of nationalism. The method used in
this study is descriptive. The data collection technique is a questionnaire. The results
showed that the understanding of the seventh grade students of the Medan 39 State
Junior High School regarding national identity was still quite low. This is caused by
several factors, both internal and external. A low understanding of national identity
will have an impact on a low sense of nationalism as well. Therefore, through this
research, it is hoped that the school will help develop students' knowledge of national
identity with various activities, one of which is a flag ceremony every Monday.
Copyright © 202x (Nama Penulis). All Right Reserved
berasal dari daerah mereka dan milik mereka.
Pendahuluan Tarian Reog Ponorogo ini merupakan identitas
Belakangan ini, terjadi pengklaiman nasional bangsa dan negara Indonesia. Oleh
budaya seperti Tarian Reog Ponorogo oleh karena terjadi pengklaiman itu, sudah sepatutnya
negara luar Indonesia, contohnya negara Jiran, masyarakat dan pemerintah Indonesia menjaga
Malaysia. Negara Malaysia mengklaim bahwa dan memelihara identitas nasional-nya. Apa yang
tarian Reog Ponorogo merupakan budaya yang dimaksud dengan “Identitas Nasional”?

DOI: http://dx.doi.org10.21009/JIMD email: prodippkn@ulm.ac.id


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 12, Nomor 02, November 2022

unsur pembentuk identitas nasional berupa akal


budi, peradaban dan pengetahuan. Identitas
Dalam kehidupan berbangsa dan nasional Indonesia ini menjunjung pada identitas
bernegara, sudah barang tentu negara akan yang bersifat nasional. Dimana identitas nasional
memiliki keunikan tersendiri yang membedakan itu dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga
bangsa tersebut dengan bangsa lainnya. Itulah negara Indonesia. Namun, jauh sebelum lahirnya
yang dimaksud dengan identitas nasional suatu identitas nasonal, warga bangsa Indonesia telah
negara. Secara epistemologi, identitas nasional memiliki identitas primer yaitu Kesukubangsaan.
(kata “identitas” ditambah dengan kata Terkait dengan identitas nasional, negara
“nasional”), dimana “identitas” berasal dari Indonesia sudah menetapkan Undang-Undang
bahasa Inggris yaitu “identity” yang berarti ciri, No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
tanda, jati diri yang dimiliki seseorang, kelompok, Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Tidak
masyarakat, dan bangsa sehingga ia berbeda hanya itu, kebudayaan juga termasuk ke dalam
dengan lainnya, sedangkan “nasional” adalah identitas bangsa Indonesia.
konsep kebangsaan, kelompok persekutuan Dengan memaknai identitas nasional
hidup manusia yang lebih besar dibandingkan bangsa Indonesia, maka dapat menumbuhkan
kelompok ras, agama, budaya, dan sebagainya. jiwa nasionalisme, sehingga masyarakat memiliki
Maka, identitas nasional lebih mengarah pada rasa bangga akan bangsanya. Nasionalisme
identitas bangsa dalam pengertian politik merupakan jiwa dan semangat serta rasa cinta
(political unity). terhadap bangsa baik dalam kebersamaan
Identitas nasional menurut Suparlan mauoun dalam pengorbanan demi kepentingan
(2016:353) adalah ciri khas yang dimiliki oleh bersama (Suastika, 2013). Nasionalisme menurut
suatu bangsa yang membedakan suatu bangsa Iramdhan (2017) adalah suatu paham kebangsaan
tersebut dengan bangsa yang lain. Identitas untuk mencintai bangsa dan negaranya.
nasional merupakan kepribadian nasional atau jati Nasionalisme merupakan identitas dari
diri nasional suatu bangsa yang terbentuk karena kebangsaan yang dapat membedakan negara
kesamaan dalam pengalaman sejarah dan tersebut dengan negara lain melalui landasan yang
penderitaan (Sarinah & D. Muhtar, 2017). dapat disebut dengan Pancasila (Affan &
Menurut Ramlan Surbakti (Widodo, dkk., 2015 : Maksum, 2016). Jadi, nasionalisme adalah rasa
6-7) identitas nasional dibntuk dengan cinta terhadap tanah air yang terwujud karena
menyatukan berbagai faktor perbedaan yang adanya kesadaran dari masyarakatnya untuk
terdapat dalam masyarakat (unity in diversity) membentuk suatu negara dan mempertahankan
seperti suku, bangsa, adat istiadat, ras, dan agama kedaulatan negaranya. Salah satu cara
tanpa menghilangkan keterikatannya. meningkatkan jiwa nasionalisme ini adalah
Jadi, identitas nasional merupakan dengan memaknai dan mengenai identitas
sesuatu yang terbuka yang diberi makna baru nasional bangsa Indonesia, serta tidak
sehingga tetap relevan dan fungsional dalam melupakannya.
kondisi aktual yang berkembang dalam suatu Indonesia, bangsa yang memiliki
masyarakat. Identitas nasional adalah jati diri dari keragaman corak bahasa, suku, adat-istiadat,
suatu bangsa. Artinya, jati diri tersebut budaya, ekonomi, yang sangat beragam
merupakan milik suatu bangsa dan erbeda dengan merupakan fakta yang tidak bisa dipungkiri oleh
bangsa lainnya. Identitas nasional dipahami siapapun (Mujiburrohman, 2008). Namun,
sebagai suatu kondisi dinamis yang tidak hanya masyarakat dan pemerintah Indonesia kurang
terbentuk karena faktor etnisitas, teritorial, dalam menyadari identitas dan keberagaman itu,
bahasa, agama dan sejenisnya tetapi juga karena yang mengakibatkan kurangnya pengetahuan
faktor pembangunan dalam konteks globalisasi. masyarakat mengenai hal tersebut, sehingga
Kedudukan identitas nasional sebagai kurang dalam menjaga dan memeliharanya
karakter suatu bangsa adalah sebagai pemersatu Pentingnya penanaman jiwa mencintai identitas
bangsa, sebagai ciri khas yang membedakan dan bertanggung jawab serta melestarikannya dari
sebuah bangsa dari bangsa yang lain, dan sebagai masa kecil adalah salah satu cara yang tepat untuk
pegangan atau landasan bagi sebuah negara untuk mempertahankan identitas nasional agar negara
berkembang atau mewujudkan potensi yang Indonesia tidak kehilangan ciri khasnya atau
dimiliki. Unsur pembentuk identitas nasional identitasnya. Oleh karena itu, penelitian ini
antara lain: sejarah, kebudayaan, suku bangsa, bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui
agama dan bahasa. Berhubungan dengan pemahaman dan pengetahuan siswa/i SMPN 39
kebudayaan, aspek kebudayaan yang menjadi Medan mengenai Identitas Nasional. Peneliti

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan |18


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 12, Nomor 02, November 2022

berharap dengan penelitian ini dapat (Warsito, 1992: 59)


meningkatkan rasa cinta tanah air terhadap
Indonesia siswa/i SMPN 39 Medan melalui Hasil dan pembahasan
pemahaman identitas nasional bangsa indonesia, Setiap bangsa memiliki karakter dan
begitu juga pada pembaca tulisan ini identitasnya masing-masing. Apabila mendengar
bangsa barat, tergambar masyarakat yang
Metode individualis dan kehidupannya cenderung bebas.
Penelitian ini menggunakan metode Lalu, bagaimana dengan bangsa Indonesia?
penelitian deskriptif karena dalam Bangsa Indonesia tergambar dengan keramahan,
pelaksanaannya yang meliputi data, analisis dan kekayaan kebudayaan, dan plural (berbhineka).
interpretasi tentang arti serta data yang diperoleh. Bangsa Indonesia memiliki ciri karakter
Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif dibanding bangsa lain yaitu keramahan dan sopan
yakni mencari dan mengumpulkan data yang ada santun.
di lapangan dengan tujuan untuk mengetahui Salah satu cara untuk memahami identitas
faktor-faktor, unsur-unsur bentuk dan suatu sifat suatu bangsa adalah dengan cara membandingkan
dari fenomena di masyarakat (Nazir, 1998: 51). bangsa satu dengan bangsa yang lain dengan cara
Penelitian ini metode pengumpulan data mencari sisi-sisi umum yang ada pada bangsa itu.
yang digunakan merupakanAngket atau Identitas nasional adalah jati diri nasional. Jadi diri
Kuesioner. Penelitian ini menggunakan angket nasional adalah jati diri yang dimiliki oleh suatu
atau kuesioner, daftar pertanyaan dibuat secara bangsa. Jadi, bisa disimpulkan identitas nasional
berstruktur dengan bentuk pertanyaan adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional
menggunakan tes uraian (essay) dan pertanyaan yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan
terbuka (open question). Metode ini digunakan bangsa satu dengan bangsa yang lain. Lalu apa
untuk memperoleh data tentang pemahaman saja bentuk-bentuk identitas nasional Bangsa
Siswa/i SMP Negeri 39 Medan mengenai Indonesia?
Identitas Nasional Bangsa Indonesia. Bentuk-bentuk identitas nasional bangsa
Populasi yang penulis gunakan sebagai objek Indonesia dikemukakan oleh Winarno (2013)
penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 39 sebagai berikut: (1) Bahasa nasional atau bahasa
Medan.Penetapan sampel yang digunakan dalam persatuan adalah bahasa Indonesia; (2) Bendera
penelitian ini menggunakan jenis metode random negara adalah Sang Merah Putih; (3) Lagu
sampling. Adapun caranya adalah dengan kebangsaan adalah Indonesia Raya; (4) Lambang
memberikan kuisioner kepada Siswa/i SMP negara adalah Garuda Pancasila; (5) Semboyan
Negeri 39 Medan. Skala pengukuran variabel negara adalah Bhineka Tunggal ika; (6) Dasar
yang digunakan penelitian ini mengacu pada Skala falsafah negara adalah pancasila; (7) Konstitusi
Likert (Likert Scale). Dalam Skala Likert terdapat (Hukum dasar) Negara adalah UUD NRI 1945;
dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif (8) Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia;
dan negatif yang berfungsi untuk mengukur sikap (9) Konsepsi Wawasan Nusantara; (10)
objek kemudian diolah untuk mendapatkan nilai Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai
persentase. kebudayaan nasional. Semua bentuk identitas
Tahap-tahap pengolahan data hasil nasional ini telah diatur dan sangat perlu
penelitian ini sebagai berikut: disosialisasikan dari satu generasi ke generasi
1. Pemeriksaan akan kelengkapan jawaban, selanjutnya.
pada tahap ini data yang diperoleh diperiksa Dengan mengetahui dan memahami
kembali untuk mencari jawaban dari bentuk-bentuk identitas nasional bangsa
kuisioner yang tidak lengkap. Indonesia itu juga sama dengan meningkatkan
2. Tally,yaitu menghitung jumlah atau frekuensi cinta tanah air Indonesia. Cinta tanah air
dari masing-masing jawaban dalam kuisioner merupakan rasa cinta terhadap bangsa dan
atau angket. negaranya sendiri. Rasa cinta tanah air merupakan
3. Menghitung persentase jawaban responden rasa bangga terhadap budaya, bahasa, adat istiadat
dalam bentuk tabel tunggal melalui distribusi yang ada di negara tersebut dengan selalu
frekuensi dan persentase. Adapun rumus memelihara dan menjaganya. Cinta tanah air
yang digunakan Indonesia harus sudah ada pada seseorang sejak
𝑷 = 𝒇/𝑵 × 𝟏𝟎𝟎% dini, agar sebagai generasi penerus bangsa dapat
P = Persentase mewujudkan sikap dan tingkah laku yang
f = Frekuensi bermanfaat bagi kepentingan masyarakat dan
N = Jumlah sampel yang diolah menghindari penyimpangan-penyimpangan

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan |19


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 12, Nomor 02, November 2022

sosial yang merusak norma-norma dan nilai-nilai Negeri 39 Medan tersebut dapat memahami
kebudayaan bangsa indonesia. identitas nasional bangsa Indonesia. Jawaban
dengan persentase tertinggi, yaitu 100%
A. Pemahaman identitas nasional siswa SMP didapatkan dari pertanyaan dengan taraf soal
Negeri 39 Medan “mudah”. Hal-hal seperti ini seharusnya sudah
Untuk mengukur tingkat pemahaman siswa tidak lagi ditemukan dikalangan siswa SMP yang
SMP Negeri 39 Medan, penulis meminta kepada notabennya sudah paham dan justru sudah
para siswa untuk mengisi angket yang berisi mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-
pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan hari mereka.
Indonesia. Dimana pertanyaannya antara lain,
sebagai berikut: B. Faktor-faktor yang Melatarbelakangi
1. Apa warna bendera negara Indonesia? ketidaktahuan siswa SMP Negeri 39 Medan
2. Apa arti bendera negara Indonesia? terhadap Identitas Bangsa Indonesia
3. Siapa yang pertama kali menjahit Faktor-faktor yang melatarbelakangi
bendera negara Indonesia? kurangnya pemahaman siswa SMP Negeri 39
4. Apa nama lagu kebangsaan negara Medan terhadap identitas bangsa Indonesia
Indonesia? adalah, terdapat oleh 2 faktor, yaitu: faktor
5. Siapa pencipta lagu kebangsaan negara internal dan faktor eksternal.
Indonesia? Faktor Internal:
6. Sebutkan beberapa lagu nasional negara • Intelegensi atau Kecerdasan
Indonesia? Setiap individu tentunya memiliki tingkat
7. Apa Bahasa nasional negara Indonesia? intelegensi yang berbeda-beda. Oleh karena itu
8. Apa lambang negara Indonesia? disinilah peran guru serta orang tua sangat di
9. Apa semboyan negara Indonesia? butuhkan demi menunjang semangatnya dalam
10. Apa arti “Bhinneka Tunggal Ika”? pembelajaran.
11. Apa bentuk negara Indonesia? • Kesehatan
12. Apa dasar negara Indonesia? Kesehatan merupakan peranan yang penting
13. Kapan dan dimana terjadinya proklamasi dalam setiap individu. Tubuh yang sehat tentunya
kemerdekaan Indonesia? akan menjadi penentu keberhasilan belajar siswa
14. Siapa yang menulis teks proklamasi? tersebut.
15. Sebutkan beberapa kebudayaan • Psikologis
Indonesia yang menjadi identitas bangsa Selain pada faktor intelegensi, faktor
Indonesia? psikologis ternyata tidak kalah dalam
Tabel 1.1 Jawaban siswa terhadap hasil membutuhkan peran dari orang tua dan guru.
Kuisioner Disinilah tingkat kepekaan guru serta orang tua di
Pertanyaan Persentase uji. Jika anak merasa lelah karena aktivitas
Jawaban Benar belajarnya, kita harus mengajaknya untuk
1 100% menenangkan pikiran sebentar, mengajaknya
2 30% berbincang, lalu jika ia sudah kembali normal
3 37% silahkan memulai kembali aktivitas belajarnya.
4 90% • Minat belajar
5 20% Minat berperan penting dalam proses belajar
6 70% karena merupakan kecendrungan dalam
7 63% menentukan sikap unuk melakukan sesuatu.
8 100% Dengan minat yang tinggi peserta didik akan
9 57% merasa tidak terbebani dalam belajar, sehingga
dalam proses belajar peserta didik akan
10 47%
menjalankan kewajibannya dengan baik.
11 37%
Faktor eksternal:
12 60%
• Lingkungan sekolah
13 57% Demi mewujudkan siswa yang memiliki
14 50% intelegensi yang baik, lingkungan sekolah sangat
15 70% menunjang. Karena, misalnya tentang lokalisasi
Dari tabel persentase jawaban benar diatas, sekolah yang berada di tengah kota dan dapat
maka dapatlah kita menarik jawaban dan membuat keributan oleh aktivitas umum yang
kesimpulan bahwa tidak semua siswa dari SMP ada. Atau tentang sarana dan prasarana yang

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan |20


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 12, Nomor 02, November 2022

sekolah sediakan. Karena akan ada masa dimana Indonesia di masa mendatang sangat amat di
setiap guru membutuhkan alat peraga dalam tentukan oleh generasi sekarang, generasi yang
pembelajarannya atau guru membutuhkan alat sedang belajar dan menuntut ilmu untuk bekalnya
lain demi menunjang pembelajarannya di masa mendatang.
tersampaikan dengan baik.
• Metode guru mengajar D. Keterkaitan antara identitas nasional dan rasa
Hal ini cukup penting dalam menunjang cinta tanah air
pembelajaran siswa. Karena, guru adalah tempat Identitas suatu bangsa, pastinya warga
segalanya bagi mereka di sekolah. Guru adalah negara tersebut akan mengetahui dan
pokok dan akar dari segalanya. Jika dalam memahaminya. Sebagaimana identitas bangsa
mendidik siswa guru menggunakan metode yang Indonesia pastinya warga negara Indonesia serta
kurang tepat, siswa lah yang akan dikenai generasi ke generasi harus mengetahui dan
pengaruh negatifnya. Tentunya banyak, yaitu memahami bentuk-bentuk identitas bangsa
siswa tidak akan mendapat materi pembelajaran Indonesia.
secara utuh dan siswa juga merasa tidak menyukai Identitas nasional bangsa Indonesia adalah
pembelajaran tersebut. identitas yang bersumber dari nilai luhur
• Teman Pancasila yang aktualisasi tercermin dalam
Setiap orang pasti memiliki support system penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat.
tersendiri. Di sekolah, teman bergaul merupakan Identitas nasional meliputi apa yang dimiliki
support system yang paling utama. Karena, ada bangsa Indonesia yang membedakannya dengan
satu dua hal yang tidak diketahui guru tapi dapat bangsa lain. Masyarakat indonesia sendiri masih
diketahui oleh temannya. Disinilah kita sebagai bingung dengan identitas bangsanya. Masyarakat
guru dan orang tua harus membantunya dalam dan generasi muda Indonesia cenderung tidak
memilih teman bergaul yang baik dan tentunya mengetahui dan memahami bentuk-bentuk
dapat mengejaknya untuk ke arah yang baik. identitas nasional bangsa Indonesia. Dimana
seharusnya masyarakat dan generasi muda
C. Dampak yang ditimbulkan terhadap kurangnya Indonesia yang harus memahami identitas bangsa
pemahaman siswa terhadap identitas nasional Indonesia agar tidak merosotnya nilai-nilai
bangsa Indonesia budaya asli bangsa Indonesia.
Dampak yang terjadi karena kurangnya Ketidakpahaman dan ketidaktauan generasi
pemahaman siswa terhadap identitas nasional muda Indonesia terhadap identitas nasional
bangsa, antara lain: bangsa Indonesia akan dapat mengakibatkan
1. Terdapat kesenjangan antara siswa krisis identitas. Krisis identitas adalah masalah
Karena kita ketahui bahwa taraf SMP yang serius yang sangat mengkhawatirkan karena
tentunya harus sudah dapat memahami dan dengan adanya krisis identitas ini membuat
menerapkan identitas nasional bangs aini pada generasi muda menjadi kurang sadar dan
diri mereka. Tetapi, jika di sandingkan dengan menurunkan cinta tanah air. Padahal cinta tanah
SMP lain, mereka tentunya akan memiliki air perlu ditumbuhkebangkan dalam jiwa setiap
kesenjangan yang besar dari segi intelegensi. generasi yang menjadi warga negara. Rasa cinta
2. Menjadi siswa yang tidak nasionalis tanah air inilah yang mendorong perilaku generasi
Sikap nasionalis harus sudah mulai di pupuk untuk membangun negaranya dengan penuh
dari sejak dini. Dari mulai pada lingkungan rumah perjuangan.
sampai pada lingkungan sekolah, siswa harus Jika ketidakpahaman dan ketidaktauan
dapat menerima ilmu tentang nasionalisme. generasi terhadap identitas nasional bangsa
Karena hal ini penting, demi keberlangsungan Indonesia terus menerus terjadi, maka
hidupnya sebagai warga negara Indonesia yang kemungkinan identitas bangsa Indonesia bisa
baik. Menjadikan siswa tersebut jauh lebih dengan mudahya diakui negara lain. Hal ini bisa
menghargai sesuatu karena historis yang ia benar- benar terjadi jika pemahaman identitas
ketahui dari identitas bangsa tersebut. nasional bangsa Indonesia dari generasi ke
3. Hancurnya Indonesia di masa generasi tidak tersosialisasikan.
mendatang Bagaimana juga jika masyarakat Indonesia
Jika generasi muda saat ini saja tidak dapat tidak memahami bentuk-bentuk identitas
memahami serta menerapkan identitas nasional nasional Indonesia tapi harus cinta tanah air
bangsa dalam kehidupan sehari-hari, tentunya Indonesia. Itu adalah hal yang berkebalikan,
apalagi yang akan terjadi di masa mendatang jika karena mengetahui dan memahami bentuk-
Indonesia tidak hancur. Keberadaan dan keadaan bentuk identitas nasional bangsa Indonesia

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan |21


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 12, Nomor 02, November 2022

merupakan awal untuk meningkatkan cinta tanah SR KD P TP


air. Bagaimana ingin mencintai tanah air
Indonesia tanpa mengenal jati diri nasional yang 1 Setiap hari 20 16,6 13,3 50
dimiliki bangsa Indonesia. Jadi kesimpulannya Senin saya
adalah mengetahui dan memahami identitas selalu
nasional bangsa Indonesia adalah awal untuk mengikuti
meningkatkan cinta tanah air Indonesia. Siapa lagi upacara
yang mengetahui dan memahami identitas bendera
nasional bangsa Indonesia kecuali warga negara 2 Saya selalu 96,6 3,3 0 0
serta generasi muda Indonesia. menggunakan
bahasa
E. Bentuk pelaksanaan penanaman rasa Indonesia
nasionalisme dalam
Nasionalisme dapat diartikan sebagai suatu mengobrol
paham yang menganggap kesetiaan tertinggi atas bersama
setiap pribadi harus disertakan kepada Negara teman
kebangsaan atau sikap mental dan tingkah laku 3 Saya banyak 50 16,6 33,3 0
individu maupun masyarakat yang menunjukkan menggunakan
adanya loyalitas dan pengabdian tinggi terhadap produk
bangsa dan negaranya. Tetapi rasa cinta tanah air buatan
yang tidak berlebihan. Indonesia
Generasi muda Indonesia adalah generasi
4 Saya selalu 0 10 13,3 76,6
penerus bangsa ini. Bangsa akan menjadi maju
pilih-pilih
bila para pemudanya memiliki sikap nasionalisme
teman
yang tinggi. Namun dengan perkembangan
berdasarkan
zaman yang semakin maju, malah menyebabkan
suku, agama,
semakin memudarnya rasa nasionalisme
dan rasnya
dikarenakan adanya pengaruh barat yang sedang
5 Saya rajin 43,3 36,6 20 0
melanda generasi muda di Indonesia.
beribadah
Nasionalisme memegang perang penting
6 Saya selalu 73,3 10 16,6 0
terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara
menghormati
karena merupakan wujud kecintaan dan
guru dan
kehormatan terhadap bangsa sendiri. Namun
orangtua
dengan memudarnya rasa nasionalisme akan
dapat mengancam bahkan menghancurkan 7 Saya rajin 30 43,3 26,6 0
bangsa Indonesia. Diperlukannya sekali upaya- belajar dan
upaya untuk meningkatkan semangat mengerjakan
nasionalisme pada generasi muda terutama tugas yang
pelajar Indonesia sebagai penerus bangsa ini. diberikan
Banyak sekali cara yang meningkatkan rasa guru
nasionalisme. Hal yang terpenting dalam upaya 8 Saya 50 16,6 26,6 6,6
tersebut adalah dapat dilakukan dengan sistem membantu
berkenlanjutan, atau dilakukan pembiasaan dan teman jika
tidak hanya dilakukan satu atau dua saja. Dengan teman ada
demikian rasa nasionalisme dalam diri generasi yang
muda akan berkembang. mengalami
Adapun data dalam penelitian ini kesusahan
dikumpulkan melalui metode survei dengan 9 Saya 0 6,6 6,6 86,6
menyebarkan kuesioner pada siswa SMP Negeri menganggu
39 Medan. Peneliti telah merangkum hasil teman yang
jawaban dari responden secara terperinci yang sedang
ditunjukkan pada tabel 1.2. menjalankan
Tabel 1.2 Jawaban Hasil Responden ibadahnya
Terhadap Kuisioner 10 Saya ikut 13,3 33,3 46,6 6,6
No Pernyataan Persen (%) melakukan

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan |22


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 12, Nomor 02, November 2022

gotong Berdasarkan tabel 1.2 sebesar 76,6 % siswa


royong tidak pernah memilih teman berdasarkan suku,
11 Saya belajar 23,3 53,3 23,2 0 agama dan rasnya, sebesar 43,3 % siswa rajin
dan hafal beribadah artinya sebagian besar siswa sudah
lagu-lagu merealisasikan sila 1 pancasila, dan sebesar 76,6
nasional % siswa juga sering menghormati guru dan
Indonesia orangtua. Selanjutnya sebesar 43,3 % siswa sudah
12 Saya bisa 26,6 6,6 10 56,6 rajin belajar dan mengerjakan tugas yang
mengobrol diberikan guru, hanya 50 % siswa yang membantu
menggunakan teman jika ada yang kesusahan, 86,6 % siswa
bahasa yang tidak menganggu temannya ketika sedang
daerah menjalankan ibadah, dan hanya 46,6% siswa yang
13 Saya 0 3,3 3,3 93,3 pernah ikut gotong royong.
mengejek Hanya 53,3 % siswa yang kadang-kadang
teman karena belajar dan hafal lagu-lagu nasional, artinya hanya
berbeda suku, sedikit sebagian siswa yang hafal lagu-lagu
agama dan nasional bangsa Indonesia. Lalu, sebesar 56,6 %
ras tidak pernah mengobrol menggunakan bahasa
14 Saya 3,3 33,3 56,6 3,3 daerah artinya minim siswa yang memahami dan
mengetahui menggunakan bahasa daerahnya.
pahlawan- Pada tabel 1.2 juga menunjukkan sebesar
pahlawan 93,3 % siswa sudah enggan mengejek teman
Indonesia karena berbeda suku, agama dan ras. Artinya
15 Saya ikut 33,3 16,6 36,6 13,3 sudah sebagian besar siswa tidak mengejek antar
andil dalam teman dikarenakan perbedaan. Ada sebesar 56,6
lomba % siswa yang pernah mempelajari dan
kemerdekaan mengetahui pahlawan-pahlawan Indonesia. Lalu,
di sekolah hanya 36,6 %siswa yang turut andil dalam lomba
16 Saya 26,6 40 23,3 6,6 kemerdekaan di sekolah, dan hanya 26,6 % siswa
mempelajari yang sering mempelajari kebudayaan daerah
kebudayaan Indonesia.
daerah Kita mengetahui untuk mengatasi krisis
Indonesia identitas, kita perlu mengembangkan rasa
Keterangan : nasionalisme. Berdasarkan tabel 1.2 hasil jawaban
SR = Sering P = Pernah responden terhadap kuisioner,diperlukan
KD = Kadang-Kadang TP = Tidak Pernah penggalakan mengenai sikap dan karakter siswa
Tabel 1.2 menunjukkan sebesar 50 % siswa SMP Negeri 39 Medan untuk
SMP Negeri 39 Medan tidak pernah mengikuti menumbuhkembangkan rasa nasionalisme.
upacara bendera pada hari senin. Hal itu Upaya ini dilakukan untuk mempertahankan
didukung dengan apa yang disampaikan oleh nilai-nilai identitas nasional agar tidak mengalami
beberapa responden, seperti apa yang tersirat kemerosotan.
dalam petikan wawancara, sebagai berikut:
“ Lapangan SMP Negeri 39 Medan masih Simpulan
tahap perbaikan dan perenovasian, jadi siswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa
SMP Negeri 39 Medan tidak pernah pemahaman siswa kelas VII SMPN 39 Medan
meneyelenggarakan Upacara Bendera. Mungkin mengenai identitas nasional masih cukup rendah.
setelah lapangan selesai perbaikan akan Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik
dilaksanakan bagaimana semestinya”. faktor internal maupun eksternal. Pemahaman
Selanjutnya siswa SMP Negeri 39 Medan mengenai identitas nasional yang rendah akan
sudah 96,6 % siswa selalu menggunakan bahasa berdampak pada rasa nasionalisme yang rendah.
Indonesia dalam mengobrol bersama teman. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan
Artinya bahasa nasional bangsa Indonesia sudah yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti
hampir disosialisasikan secara menyeluruh. Tabel memberikan beberapa saran, diantaranya sebagai
diatas hanya menunjukkan 50 % siswa berikut:
menggunakan produk buatan Indonesia, 16,6 % 1. Sebaiknya sebagai pengajar, pendidik dan
kadang-kadang, dan 33,3 % pernah. pengarah pada SMP Negeri 39 Medan harus

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan |23


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 12, Nomor 02, November 2022

lebih melihat dan memahami kekurangan dan Kewarganegaraan di Perbatasan. Jurnal


kelebihan setiap peserta didiknya. Agar hal- Kewarganegaraan, 66-75.
hal seperti ketidaktahuan atau kurangnya Nurnazhiifa, K., & Dewi, D. (2021). PPKN
pengetahuan dapat dihindari demi SEBAGAI TONGGAK RASA
keberlangsungan bersama dari sisi siswa dan PATRIOTISME DAN
dari sisi sekolah. NASIONALISME BERKAITAN
2. Pihak sekolah juga seharusnya dapat segera DENGAN IDENTITAS NASIONAL
menyelesaikan pembangunan perenovasian BANGSA INDONESIA. Indonesian
sekolah. Demi mempertahankan identitas Journal of Islamic Studies, 67-79.
nasional bangsa, dengan cara mengikuti Ristedikti, T. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan
upacara bendera hari senin di setiap untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Ristedikti.
minggunya. Dan melakukan perlombaan di Sebayang, E. R. (2019). Mempertahankan
hari-hari besar nasional, contohnya lomba- Identitas Nasional Di Era Digital. Jurnal
lomba 17-an atau lainnya. Pengabdian Pada Masyarakat, 107-110.
3. Para peserta didik juga harus diberikan Yeyen Sormin, Y. F. (2021). Identitas Nasional
pengertian tentang indahnya berbudaya antar Sebagai Salah Satu Determinan
sesama. Demi menunjang faktor eksternal Pembangunan Dan Karakter Bangsa.
saat pembelajaran berlangsung. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7278-7285.
4. Pengajar juga diharuskan untuk memberi dan
membantu siswa dalam memahami dan
berusaha untuk menetapkan identitas
nasional bangsa Indonesia dalam kehidupan
sehari-harinya.

Referensi
Amalia, G., Furnamasari, Y., & Dewi, D. (2021).
Menumbuhkan Rasa Nasionalisme pada
Anak SD Melalui Pembelajaran PKn.
Jurnal Pendidikan Tambusai, 8985-8989.
Angraini, W. D. (2016). Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas XI IIS SMA.
Jurnal Penelitian.
Dewi, D., Hamid, S., Asyari, D., Setiawati, R., &
Isitqomah, Y. (2021). Implementasi
Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Mewujudkan Identitas dan Integritasi
Nasional. Jurnal Basicedu, 5221-5226.
Hoeruddin, C. (2021). IMPLEMENTASI
BAHASA INDONESIA SEBAGAI
IDENTITAS NASIONAL DAN
SARANA PENGUATAN
KARAKTER MASYARAKAT. Jurnal
Ilmu Sosial, 24-31.
Irawan, Iwan (2020). Krisis Identitas Nasional
dalam Dunia Pendidikan Indonesia.
Muhtarom, H. (2020). Wujud Persamaan dan
Perbedaan Nasionalisme Abad 20 dan
Abad 21 di Indonesia. Educational Journal
of History and Humanities, 1-6.
Nurgiansah, T., & Rachman, F. (2022).
Nasionalisme Warga Muda di era
Globalisasi : Pendidikan

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan |24

Anda mungkin juga menyukai