Anda di halaman 1dari 112

PROGRAM APLIKASI PENJUALAN TUNAI PADA

TOKO TAWAKAL BANJARMASIN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli


Madya pada Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Oleh:

NISFIAN NOOR
D020318019

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirabbil alamin, Puji dan syukur


kehadirat Allah Subhannahu wata’ala yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya, dan tak lupa kita panjatkan sholawat dan salam kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “PROGRAM APLIKASI
PENJUALAN TUNAI PADA TOKO TAWAKAL”.

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat guna menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Pada Jurusan
Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin. Akhirnya dengan selesainya Tugas
Akhir ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar besarnya kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Kepada Orang tua yang sangat penulis sayangi. Terima Kasih banyak atas doa
yang tak pernah putus asa dan selalu memberikan semangat serta dukungan nya.

3. Bapak Joni Riadi, ST, MT selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.

4. Ibu Nailiya Nikmah S.Pd, M.P selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin.

5. Ibu Heldalina, SEI, MM selaku Ketua Prodi Komputer Akuntansi

6. Bapak Heru Kartika Chandra, S.Si, MT selaku dosen pembimbing 1 Tugas


Akhir Politeknik Negeri Banjarmasin

7. Emy Iryanie, SE, M.Si, Ak. selaku dosen pembimbing 2 Tugas Akhir
Politeknik Negeri Banjarmasin

8. Seluruh dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin Khususnya


yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan bimbingannya selama ini dan
staf Politeknik Negeri Banjarmasin

9. Pemilik Toko Tawakal , yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan


penelitian dan memberikan beberapa data yang di perlukan oleh penulis.

10. Intan Paraswati, Anisa Syahfitri, Muhammad Azriel Hidayat, Risa Fa’izah,
Amalia Putri yang telah menghibur serta memberi dukungan. Dan Teman-teman
seperjuangan program studi komputerisasi angkatan 2018 yang telah berjuang
bersama-sama selama 3 tahun dengan susah dan senang telah di lalui bersama-
sama.

11. Serta semua pihak-pihak yang turut berpartisipasi sehingga Tugas Akhir ini
bisa terselesaikan.

Penulis hanya mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak dan semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayahNya
kepada kita semua, Aamiin.
ABSTRAK

Nisfian Noor (D020318019). Program Aplikasi Penjualan Tunai pada Toko


Tawakal. Tugas Akhir, Program Studi Komputerisasi Akuntansi, Jurusan
Akuntansi, Politeknik Negeri Banjarmasin, 2021.

Pada Penelitian ini, penulis memilih sebuah topik yaitu Penjualan Tunai dan Penerimaan
Kas pada objek penelitian suatu Toko yaitu Toko Tawakal . Perlunya penelitian pada
Toko ini karena memiliki permasalahan utama, yaitu dalam hal pencatatan transaksi
masih manual dan menggunakan Microsoft excel. Oleh karena itu, penulis menyarankan
untuk menggunakan program aplikasi Penjualan Tunai agar sistem yang sedang berjalan
lebih efektik dan efisien. Metode penelitian ini yaitu menggunakan studi kasus dengan
cara wawancara, dokumentasi, dan observasi secara langsung. Hasil penelitian ini,
penulis membahas sistem informasi akuntansi, membuatkan program aplikasi untuk objek
penelitian serta memberikan beberapa saran untuk objek.

Kata kunci : Program Aplikasi Penjualan tunai Penerimaan Kas, web , PHP, MySQL,
Server.
ABSTRACT

Nisfian Noor (D020318019). Cash Sales Application Program at Toko Tawakal .


Final Project, Computerized Accounting Study Program, Accounting Department,
Banjarmasin State Polytechnic, 2021..

In this study, the authors chose a topic, namely Cash Sales and Cash Receipts on the
object of research in a store, namely Toko Tawakal. The need for research on this store
because it has a major problem, namely in terms of recording transactions manually and
using Microsoft excel. Therefore, the authors suggest using the Cash Sales application
program so that the current system is more effective and efficient. This research method
is using case studies by means of interviews, documentation, and direct observation. The
results of this study, the authors discuss accounting information systems, develop
application programs for research objects and provide some suggestions for objects .

Kata kunci : Cash Sales Application Program, web , PHP, MySQL Server.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
Permasalahan yang terdapat pada Apotek Namira yaitu Proses
pencatatan untuk persediaan barang dagang pada Apotek Namira dicatat
secara manual. Sehingga hal tersebut membuat Apotek Namira tidak bisa
menentukan nilai persediaan akhir dan Harga Pokok Penjualan (HPP)
setiap saat, sehingga tindak penyelewengan sewaktu-waktu dapat terjadi
dikarenakan tidak terkontrolnya persediaan.

Setiap transaksi penjualan barang dagangan Apotek Namira


menghadapi masalah yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan,
karena Apotek Namira mengetahui jumlah persediaan barang dagang yang
ada di setiap harinya hanya dengan menghitung secara fisik dengan
menggunakan kertas dan hanya menyimpan nota-nota penjualan.
Lemahnya pengawasan pembelian dan penjualan barang dagangan serta
adanya kemungkinan barang yang tidak sesuai jumlah yang diterimanya
dan hilangnya barang dagangan yang tidak dapat diketahui.

Berdasarkan latar belakang terjadinya penelitian, permasalahan


yang diangkat dalam penelitian ini mengenai pengakuan dan pengukuran
serta penyajian persediaan barang dagang dengan menggunakan rumus
Metode FIFO Perpetual dan PHP MySQL Pada Apotek Namira.

Supaya pembahasan masalah dapat terarah dengan baik dan tidak


menyimpang dari topik penelitian, maka peneliti membatasi permasalahan
yang dikumpulkan dari bulan November sampai bulan April yang akan
dibahas, yaitu:

1. Aplikasi ini dibangun berbasis web dengan menggunakan PHP dan


MySQL sebagai databasenya.
2. Sistem yang dibuat terdiri dari Data barang, Data supplier, Data
pembelian barang (barang masuk), dan Data penjualan barang (barang
keluar)
3. Percetakan laporan meliputi Laporan Stok Barang, Laporan Data
Supplier, Laporan Data Pembelian, dan Retur Pembelian.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana menentukan harga pokok persediaan barang dagangan


dengan menggunakan metode FIFO Perpetual pada Apotek Namira?
2. Bagaimana membangun program aplikasi persediaan barang dagangan
dengan metode FIFO Perpetual menggunakan PHP pada Apotek
Namira?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, Adapun tujuan yang hendak dicapai
dalam perancangan sistem ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana penentuan harga pokok persediaan


barang dagangan dengan metode FIFO Perpetual pada Apotek Namira
2. Untuk membangun program aplikasi persediaan barang dagangan
dengan metode FIFO Perpetual menggunakan PHP pada Apotek
Namira

E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka manfaat dalam
penelitian ini terdiri dari manfaat praktis untuk Mahasiswa/Peneliti, dan
Objek Sedangkan manfaat teoritis Untuk Politeknik Negeri Banjarmasin,
berikut uraiannya:

1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan khususnya
dalam penguasaan teori dan pembuatan program aplikasi sistem
informasi akuntansi persediaan barang dagangan berbasis web dengan
metode FIFO Perpetual menggunakan PHP. Serta mengaplikasikan
ilmu yang di peroleh saat kuliah sebagai syarat memperoleh gelar
AMd.
2. Bagi Apotek Namira
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan digunakan oleh
Apotek Namira agar lebih memudahkan dalam pencatatan dan
mengetahui informasi tentang penentuan harga pokok persediaan
barang dagangan secara terkomputerisasi dan untuk meningkatkan
kinerja serta efektifitas Apotek Namira Khususnya memudahkan
dalam pengelolaan data stok barang dagang yang lebih akurat.
3. Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan
menjadi tambahan informasi serta wawasan pengetahuan yang
berguna bagi pembaca agar dapat memahami tentang sistem informasi
akuntansi dan program komputer khususnya untuk program aplikasi
persediaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori

1. Pengertian Persediaan
Persediaan merupakan salah satu aset yang sangat penting bagi suatu
entitas baik bagi perusahaan ritel, manufaktur, jasa maupun entitas
lainnya. PSAK 14 (Revisi 2008) mendefinisakan persediaan sebagai aset
yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa ,dalam proses
produksi untuk penjualan tersebut dan dalam bentuk bahan atau
perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
(Martania 2016:245, dalam Hasanah 2019). Sedangkan menurut Martani
et.al (2016:245) Persediaan merupakan salah satu aset yang sangat penting
bagi suatu entitas baik bagi perusahaan ritel, manufaktur, jasa, maupun
entitas lainnya.

2. Klasifikasi Persediaan
Klasifikasi persediaan antara satu entitas dengan entitas lain dapat
berbeda-beda. Entitas perdagangan baik perusahaan ritel maupun
perusahaan grosir mencatat persediaan sebagai persediaan barang dagang.
Persediaan barang dagang merupakan barang yang dibeli oleh perusahaan
perdagangan untuk dijual kembali dalam usaha normalnya. Persediaan
barang dagangan diklasifikasikan menjadi 3 kategori, yaitu :

a. Persediaan barang jadi yang merupakan barang yang siap dijual


b. Persediaan barang dalam penyelesaian yang merupakan barang
setengah jadi
c. Persediaan bahan baku yang merupakan bahan ataupun perlengkapan
yang akan digunakan dalam proses produksi.”(Martania 2016:246
dalam Radhani 2021)

3. Cakupan Barang Dalam Persediaan


Menurut Martania (2016:246) dalam Radhani (2021), salah satu
permasalahan yang sering kali dihadapi oleh suatu entitas adalah terkait
dengan pengakuan kepemilikan atas persediaan, ketika telah mendapatkan
atau melepaskan hak atas kepemilikan atas barang tersebut. Klasifikasi
dari barang dalam persediaan mencakup

a. barang yang ada pada suatu entitas dan merupakan miliknya


b. barang yang ada pada suatu entitas tapi bukan miliknya
c. barang milik suatu entitas tapi tidak ada ada di entitas tersebut.

Ada beberapa masalah terkait dengan pengakuan kepemilikan persediaan


untuk Barang Dalam Transit, antara lain:

a. F.O.B Shipping Point

Dalam proses pembelian barang, dapat saja terjadi dimana barang


masih berada pada posisi transit yang belum diterima oleh pembeli tetapi
sudah dikirim oleh penjul pada akhir periode fiskal. Pada dasarnya suatu
barang diakui sebagai persediaan oleh suatu entitas yang memiliki
tanggung jawab memiliki tanggung jawab finansial terhadap biaya
transportasi. Tanggung jawab finansial ini dapat diindikasikan dari istilah
pengiriman (shipping term) yang biasanya diistilahkan sebagai free on
board (FOB).

b. F.O.B Destination

Apabila barang dikirim dengan shipping term FOB Destination, maka


biaya transportasi akan dibayar oleh penjual dan hak kepemilikan tidak
beralih hingga pembeli menerima barang tersebut, sehingga pengakuan
persediaan tetap berada pada penjual selama periode transit.

c. Penjualan Konsinyasi (Consigment Goods)

Barang konsinyasi akan tetap menjadi milik pemilik barang dan


pemilik barang tetap kan mencatat barang tersebut pada persediaanya.
Pihak penjual yang dititipkan barang tersebut pada persediannya. Pihak
penjual yang dititipkan barang tersebut tidak mengakui barang itu dalam
persediannya. Pengungkapan yang memadai dalam laporan keuangan
dilakukan oleh pemilik barang dengan men gungkapkan jumlah barang
yang dikonsinyasikan.

d. Barang atas Penjualan dengan Perjanjian Khusus

Pada penjualan dengan perjanjian pembelian kembali maka pembeli


tidak dapat mengakui perjanjian tersebut sebagai penjualan dan tidak
mengurangi barang tersebut sebagai penjualan dan tidak mengurangi
barang tersebut dari persediannya. (Martania 2016:247-248 dalam Radhani
2021)

4. Metode Sistem Pencatatan Persediaan


Persediaan barang merupakan faktor penting dalam menentukan harga
pokok penjualan. Menurut Mulyadi (2016:465) dalam Rosadi (2018)
Dalam pencatatan persediaan terdapat dua sistem yang digunakan, yaitu
sistem periodik (fisik) dan sistem perpetual (buku). Dalam sistem
perpetual setiap persediaan dicatat dalam kartu persediaan sedangkan
dalam sistem periodik (fisik) hanya tambahan persediaan dari pembelian
saja yang di catat, namun perubahan berkurangnya persediaan karena
pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan. Berikut dua metode yang
dipakai untuk menghitung dan mencatat persediaan berkaitan dengan
perhitungan harga pokok penjualan, yaitu:

a. Metode Fisik

Menurut Martani dkk (2016:250) dalam Melinda (2020) Metode fisik


atau sistem periodik merupakan sistem pencatatan persediaan yang mana
kuantitas persediaan dintentukan secara periodik yaitu perhitungan secara
fisik yang biasanya dilakukan secara stock opname. Sedangkan menurut
Alfurkaniati (2017:234) dalam Saidilah (2018) Metode fisik merupakan
metode pengelolaan persediaan, dimana arus keluar masuknya barang tiak
dicatat secaraterinci sehingga untuk mengetahui nilai persediaan pada
suatu saat tertentu harus maelakukan perhitungan barang secara fisik
digudang. Penggunaan metode fisik mengharuskan perhitungan barang
yang ada (tersisa) pada akhir periode akuntansi ketika menyusun laporan
keuangan.

Menurut Alfurkaniati (2017:235) dalam Saidilah (2018) perhitungan harga


pokok penjualan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Persediaan awal barang Rp xxxxx

Pembelian Rp xxxxx +

Persediaan Total Rp xxxxx

Persediaan akhir Rp xxxxx -

Harga pokok penjualan Rp xxxxx

Pencatatan persediaan (jurnalnya) tidak sama dengan metode perpetual,


adapun jurnal yang digunakan pada metode fisik yaitu:

Jurnal untuk pencatatan saat pembelian

Pembelian Rp xxxxx

Utang usaha/Kas Rp xxxxx

Jurnal untuk pencatatan saat penjualan

Piutang usaha Rp xxxxx

Penjualan Rp xxxxx

Adapun masalah yang timbul jika digunakan metode fisik, yaitu jika
diinginkan menyusun laporan keuangan jangka pendek (interim) misalnya
bulanan, yaitu keharusan mengadakan perhitungan fisik atas persediaan
barang. Bila barang yang dimiliki jenisnya dan jumlahnya banyak, maka
perhitungan fisik akan memakan waktu yang cukup lama dan akibatnya
laporan keuangan juga akan terlambat. Tidak diikutinya mutasi persediaan
dalam buku menjadikan metode ini sangat sederhana baik pada saat
persediaan dalam buku menjadikan metode ini sangat sederhana baik pada
saat pencatatan pembelian maupun pada waktu melakukan pencatatan
penjualan. (Alfurkaniati 2017:235 dalam Saidilah 2018).

b. Metode Perpetual

“Metode mutasi persediaan adalah cocok digunakan dalam penentuan


biaya bahan baku dalam perusahaan yang harga pokok produknya
dikumpulkan dengan harga pesanan”. (Mulyadi 2016:556 dalam Saidilah
2018). Sedangkan menurut Hery (2016:92-102) dalam Rosadi (2018)
Dalam sistem ini, catatan mengenai harga pokok dari masing-masing
barang dagangan yang di beli maupun di jual akan di tulis secara
terperinci. Sistem pencatatan ini akan secara terus menerus menunjukan
berapa besarnya saldo persediaan yang ada di gudang untuk masing-
masing jenis persediaan. Dengan menggunakan sistem ini maka harga
pokok dari barang yang terjual dapat dihitung setiap kali penjualan terjadi.

Selama priode berjalan pencatatan terhadap mutasi persediaan yaitu:

Jurnal untuk pencatatan saat pembelian

Persediaan Barang Dagangan Rp xxxxx

Kas Rp xxxxx

Jurnal untuk pencatatan saat penjualan

Kas Rpxxxxx

Penjualan Rp xxxxx

Kos Barang Terjual Rpxxxxx

Persediaan Barang Dagangan Rp xxxxx


Dibandingkan dengan metode fisik, maka metode buku merupakan cara
yang lebih baik untuk mencatat persediaan yang dapat membantu
mudahnya penyusunan neraca dalam laporan laba rugi juga dapat
digunakan dalam mengawasi barang-barang yang ada di gudang.

Contoh tabel kartu persediaan

T Masuk Keluar Saldo


g Qty Hrg Jmlh Qty Hrg Jmlh Qty Hrg Jmlh
l

Sumber : Mulyadi (2016:558)

5. Penilaian Persediaan Barang Dagang


Menurut SAK EMKM (2018:21) penilaian persediaan adalah entitas
mengakui persediaan ketika diperoleh sebesar biaya perolehan, sedangkan
biaya perolehan persediaan mencakup seluruh biaya pembelian, konversi,
dan biaya lainya.

a. Metode Harga Perolehan


b. Metode Harga Terendah antara Harga Perolehan dengan Harga Pasar

6. Metode Penentuan Harga Perolehan dan Harga Pokok Penjualan


Rumus biaya yang digunakan oleh suatu entitas ini dapat saja berbeda
dengan asumsi arus fisik dari barang persediaannya. Standar akuntansi
tidak mengatur bahwa suatu entitas harus memiliki rumus biaya yang
sesuai dengan arus fisik persediaan. Pada dasarnya suatu entitas akan
mempertimbangkan dampak pemilihan rumus biaya tersebut dalam
laporan laba rugi. Terdapat tiga alternatif yang dapat dipertimbangkan oleh
suatu entitas terkait dengan rumus biaya, yaitu: metode identifikasi
khusus, masuk pertama keluar pertama, rata-rata tertimbang. (Martani,
dkk, 2017:251 dalam Rosadi 2018)
Sedangkan menurut SAK EMKM Tahun 2018 “entitas dapat memilih
menggunakan rumus biaya masuk pertama keluar pertama (MPKP) atau
rata-rata tertimbang dalam menentukan biaya perolehan persediaan”.( I A I
2016:21 Rosadi 2018).

a. Identifikasi Khusus

Pada rumus biaya ini, suatu entitas harus mengidentifikasi atau


memberi tanda kode khusus pada barang yang akan dijualnya, setiap jenis
barang dalam persediaan harus diidentifikasikan secara spesifik.
Penggunaan rumus biaya ini hanya diterapkan pada suatu entitas yang
memiliki persediaan sedikit, namun nilainya tinggi dan dapat dibedakan
satu sama lain, entitas yang menggunakan rumus biaya ini adalah suatu
entitas yang menjual lukisan, permata atau perhiasan, barang antik, mobil
mewah. (Martani, dkk, 2016:252 dalam Rosadi 2018)

b. Rata-Rata Tertimbang

Dengan rumus ini maka barang-barang yang di jual akan di bebani


harga pokok rata-rata. Untuk menghitung biaya persediaan menggunakan
rumus biaya rata-rata tertimbang ini, terlebih dahulu harus dihitung biaya
rata-rata per unit yaitu dengan membagi biaya barang yang tersedia untuk
dijual dengan unit yang tersedia untuk dijual, persediaan akhir dan harga
pokok penjualan dihitung dengan dasar harga rata-rata tersebut. (Martani,
dkk, 2016:255 dalam Rosadi 2018)

c. Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP)

Metode ini biasa disebut juga sebagai metode FIFO (First In First
Out). Dalam rumus ini mengasumsikan unit persediaan yang pertama kali
dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu, sehingga unit persediaan
yang tertinggal di persediaan akhir adalah unit yang baru dibeli atau unit
yang terakhir masuk. Harga pokok persediaan akan dibebankan sesuai
dengan urutan terjadinya. Apabila penjualan atau pemakaian barang-
barang maka harga pokok yang dibebankan adalah harga pokok yang
paling terdahulu, disusul yang masuk berikutnya sedangkan persediaan
akhir di laporkan menurut harga barang yang terakhir di beli atau harga
terbaru. Salah satu kelebihan dari rumus biaya ini adalah dari sisi relevansi
nilai persediaan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan entitas. Hal
ini dikarenakan nilai persediaan yang di sajikan merupakan nilai yang
didasarkan pada harga terkini. Penggunaan rumus biaya ini menghasilkan
laporan posisi keuangan yang sesuai dengan nilai kini atau terbaru dari
entitas. (Martani, dkk, 2016:254 dalam Rosadi 2018)

d. Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (MTKP)


Metode ini biasa disebut juga sebagai metode LIFO (List in First Out).
Dalam metode ini barang yang masuk paling akhir akan dikeluarkan
paling awal. Sehingga barang yang tersisa pada akhir periode.
Sebagaimana dinyatakan dalam PSAK 14 (Revisi 2008) yang dikutip oleh
(Martani, dkk2016: 252 dalam Rosadi 2018). Perusahaan tidak di
perboehkan lagi menggunakan metode LIFO.

e. Kartu Persediaan

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, kartu persediaan


digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga
pokok produk yang dijual. Kartu persediaan ini diselenggarakan di fungsi
akuntansi untuk mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan
di gudang

Berikut contoh format kartu persediaan:

T Masuk Keluar Saldo


g Qty Hrg Jmlh Qty Hrg Jmlh Qty Hrg Jmlh
l
7. Sistem Pengendalian Intern
“Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode, dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi,
mengecek ketelitian, dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen” (Mulyadi, 2016: 129 dalam
Ain 2021 ).
Sebagaimana dinyatakan oleh Jones dan Rama (2008) yang dikutip oleh
Irawati R. dan Satri Kamalita A. (2017:184) dalam Ain (2021), Sistem
pengendalian internal merupakan sebuah proses yang dipengaruhi oleh dewan
direksi entitas, manajemen dan personal lainnya, yang dirancang untuk
memberikan kepastian yang berlandasan terkait dengan pencapaian sasaran
kategori yaitu efektifitas dan efisiensi operasi, kedalaman laporan keuangan,
dan ketaatan kepada regulasi dan peraturan yang berlaku.

8. Bagan Alir Dokumen


“Bagan alir (Flowchart) adalah teknik analitis bergambar yang digunakan
untuk menjelaskan beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas,
dan logis. Bagan alir mencatat cara proses bisnis dilakukan dan cara dokumen
mengalir melalui organisasi dan menganalisis cara meningkatkan proses bisnis
dan arus dokumen.” Romney dan Steinbart (2015: 67)

Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam bagan alir dokumen adalah


sebagai berikut:
Simbol Nama Penjelasan
Simbol ini digunakan
untuk Menggambarkan
semua jenis dokumen,
yang merupakan formulir
Dokumen
yang digunakan untuk
merekam data terjadinya
suatu transaksi. Nama
dokumen dicantumkan
ditengah symbol
Untuk mengarahkan
pembaca ke symbol
Akhir arus penghubung halamanyang
dokumen sama yang
bernomor seperti yang
tercantum di dalam
simbol tersebut

Awal arus dokumen yang


berasal dari simbol
Awal arus penghubung halaman
dokumen yang sama, yang
bernomor seperti yang
tercantum di
dalam simbol tersebut
Penghubung Untuk menunjukan
pada halaman kemana dan bagaimana
yang berbeda bagan alir
(off-page terkait satu dengan
connector) lainnya
On-line Simbol ini
stronge menggambarkan arsip
komputer yang berbentuk
On-line ( di dalam
memory komputer)

Keputusan Simbol ini


menggambarkan
keputusan yang harus
dibuat dalam proses
pengolahan data.
Keputusan yang dibuat
ditulis di dalam symbol
Garis alir Simbol ini
menggambarkan arah
proses pengolahan data.
Anak panah tidak
digambarkan jika arus
dokumen mengarah
kebawah dan kekanan.
Jika arus dokumen
mengalir ke atas atau ke
kiri, anak panah perlu
dicantumkan
Persimpangan Simbol digunakan jika
garis alir dua garis alir bertemu dan
salah satu garis
mengikuti arus
garislainnya
Pertemuan Simbol untuk
garis alir menggambarkan awal
dan akhir suatu system

9. Sistem Komputer
“Sistem komputer adalah elemen-elemen yang terkait untuk menjalankan
suatu aktivitas dengan menggunakan komputer.” (Akhlis Munazilin 2017:63
dalam Saidilah 2018)

10. Sistem Basis Data


Sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan tabel data
yang saling berhubungan dalam sebuah basis data disebuah sistem komputer
dan sekumpulan program yang biasa disebut DBMS/Data Base Management
System yang memungkinkan beberapa pemakai atau program lain untuk
mengakses dan memanipulasi tabel-tabel tersebut. Sistem basis data terdapat
komponen-komponen utama yaitu :

Perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating system), basisdata


(database), sistem(aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data(DBMS),
pemakai (user), aplikasi (perangkat lunak) lain (yang bersifat optional, artinya
tidak harus ada). (Fathansyah 2018:12 dalam Radhani 2021).

11. Sistem Manajemen Basis Data/Database Management System (DBMS)


Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara
langsung, tetapi ditangani oleh sebuah Perangkat Lunak (Sistem) yang khusus.
Perangkat lunak inilah (disebut DBMS/Database Management System) yang
akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil
kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data
secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dan sebagainya.
(Fathansyah 2018:15 dalam Radhani 2021).
12. Entity Relationship Diagram (ERD)
“Model Entity-Relationship yang berisi komponen- komponen Himpunan
Relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang
merepresentasikan seluruh fakta dari ‘dunia nyata’ yang ditinjau, dapat
digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram Entity-
Relationship”. (Fatansyah 2018:81 dalam Radhani 2021).

Menurut Fatansyah (2018:82) dalam Radhani (2021) “Notasi-notasi


simbolik di dalam Diagram Entity- Relationship yang dapat digunakan adalah:

 Persegi panjang, menyatakan Himpunan Entitas.


 Lingkaran/Elip, menyatakan Atribut (Atribut yang berfungsi sebagai key
digarisbawahi).
 Belah Ketupat, menyatakan Himpunan Relasi.
 Garis, sebagai penghubung antara Himpunan Relasi dengan Himpunan
Entitas dan Himpunan Entitas dengan Atributnya.
 Kardinaliitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau
dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu, dan N untuk
relasi satu-ke-banyak atau N dan N untuk relasi banyak-ke-banyak).”

13. Normalisasi
“Normalisasi merupakan proses mendekomposisikan sebuah tabel yang
masih memiliki beberapa anomali atau ketidak wajaran sehingga
menghasilkan tabel yang lebih sederhana dan struktur yang bagus atau sebuah
tabel yang tidak memiliki data redundancy” (Efendy Zainul, 34:2018 dalam
Fa’izah 2020).

Tahapan normalisasi menurut Kurniawan Rizki (2016:139) dalam Fa’izah


(2020) adalah sebagai berikut:
a. Normalisasi Pertama.
Normalisasi pertama terpenuhi apabila tidak ada relasi di dalam relasi atau
tabel di dalam tabel.
b. Normalisasi Kedua.
Jika terjadi kunci relasi yang dibentuk oleh lebih dari 1 atribut dan salah
satu atribut lain bergantung pada sebahagian dari kunci relasi. Maka tabel
harus di dekomposisi atau dipisahkan
c. Normalisasi Ketiga
Normalisasi ketiga dapat terpenuhi apabila normalisasi kedua telah
terpenuhi dan tidak ada KF di antara atribut yang bukan utama di dalam tabel.
Pada keseluruhan tabel di atas, tidak terdapat KF antara sesama atribut yang
bukan utama. Sehingga tidak perlu adanya dekomposisi yang aman pada tabel.

14. Relasi
Derajat relasi (kardinalitas) relasi menunjukkan maksimum entitas yang
dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalisasi
relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalkan A dan B) dapat
berupa satu ke satu (one to one), satu ke banyak (one to many), banyak ke satu
(many to one) dan banyak ke banyak (many to many).

 Satu ke Satu (One to One), berarti setiap entitas pada himpunan A


berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas
B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas A.
 Satu ke Banyak (One to Many), berarti setiap entitas pada himpunan
entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas
B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B
berhungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas A.
 Banyak ke Satu (Many to One), berarti setiap pada himpunan entitas A
berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan
entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan
entitas B.
 Banyak ke Banyak (Many to Many), berarti setiap entitas pada himpunan
entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas
B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan
entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan
entitas . (A. Fathansyah 2018:79-81 dalam Radhani 2021)

15. MySQL
MySQL merupakan salah satu software database (basis data) open source
yang dikembangkan sebuah komunitas bernama MySQL AB dengan tujuan
membantu user untuk menyimpan data dalam table-tabel. Tabel terdiri atas
field (kolom) yang mengelompokan data-data berdasarkan kategori tertentu,
misalnya nama, alamat, nomor telepon dan sebagainya. Bagian lain dari table
adalah record (baris) yang mencamtumkan isi data yang sebenarnya. (Andi
dan Madcom s, 2016:52 dalam Fa’izah 2020)

16. PHP
PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang
digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan web yang
disisipkan pada dokumen HTML.
Kelebihan dari PHP, yaitu :
 Bahasa pemoraman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak
melakukan sebuah kompilasi dalam penggunanya.
 Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari
mulai apache, IIS, Lightpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi lebih
mudah.
 Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan
developer yang siap membantu pengembangan.
 Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah
karena memiliki referensi yang banyak.
 PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan dibeberapa mesin
(Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime
melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.
Sahi (2020).

17. HTML
Menurut Hadikristanto, Pramita (2019) Menyatakan HTML (Hypertext
Markup Language) adalah bahasa dasar untuk web scripting bersifat client
side yang memungkinkan untuk menampilkan informasi dalam bentuk teks,
grafik, serta multimedia dan juga untuk menghubungkan antar tampilan web
page (hyperlink). Konsep Dasar HTML pemrograman yang lebih dikenal
dengan sebutan web scripting.

18. CSS
Menurut Wahyudi (2017) dalam Hidayatulloh (2021) menyatakan “CSS
adalah suatu bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengendalikan
dan membangun berbagai komponen dalam web sehingga tampilan web akan
lebih rapi, terstruktur, dan seragam.

19. XAMPP
Menurut Ario Suryo Kusumo (2016:01) dalam Ain (2021) meyatakan
Xampp adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi
xampp juga merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke
dalam satu buah paket maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan
konfigurasi web server Apache, PHP dan MYSQL secara manual.

B. Hasil Penelitian Terdahulu


Penelitian yang membahas tentang persediaan baik di toko, apotek
maupun yang lain selama ini telah cukup banyak dilakukan oleh para peneliti
sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Aspek Risa Fa’izah Nadia Githa Anti Roviana


(2020) Safitri S Ain Dewi (2022)
(2021)
Judul Pembangunan Program aplikasi “Pembangunan
Sistem Informasi persediaanbarang Aplikasi
Persediaan Barang dagang dengan Persediaan Barang
Dagang Dengan metode Fifo pada Dagang Berbasis
Metode Rata Rata apotek gria farma Web pada Apotek
Bergerak palu menggunakan Namira”.
Menggunakan PHP PHP
Pada TB.Mentaya
Banjarmasin

Institusi TB.Mentaya Apotek Gria Farma Apotek Namira


yang Diteliti Banjarmasin Palu
Rumusan 1. Bagaimana 1. Bagaimana 3. Bagaimana
Masalah menentukan menentukan menentukan
harga pokok harga pokok harga pokok
persediaan persediaan persediaan
pada barang barang
TB.Mentaya dagang dagang
Banjarmasin dengan dengan
menggunaka metode rata- menggunaka
n PHP? rata bergerak n metode
perpetual Rata-Rata
2. Bagaimana pada Apotek Tertimbang
membangun Geria Farma ? Perpetual
program 2. Bagaimana pada Apotek
aplikasi membangun Namira?
persediaan program 4. Bagaimana
barang aplikasi membangun
dagang persediaan program
dengan barang aplikasi
metode rata- dagang persdiaan
rata bergerak dengan barang
menggunaka metode rata- dagang
n PHP pada rata bergerak dengan
TB.Mentaya perpetual metode Rata-
? menggunakan Rata
PHP pada Tertimbang
Apotek Geria Perpetual
Farma ? menggunaka
n PHP pada
Apotek
Namira?
Tujuan 1. Untuk 1. Untuk 3. Untuk
Penelitian mengetahui menentukan mengetahui
system harga pokok bagaimana
pengelolaan persediaan penentuan
barang yang barang harga pokok
diterapkan dagang persediaan
pada dengan barang
TB.MENTA metode rata- dagangan
YA rata bergerak dengan
2. Untuk perpetual metode Rata-
membangun pada Apotek Rata
system Geria Farma. Tertimbang
informasi 2. Untuk Perpetual
persediaan membangun pada Apotek
barang program Namira
dagang aplikasi 4. Untuk
dengan persediaan membangun
metode rata barang sistem
rata pada dagang informasi
TB.Mentaya dengan persediaan
metode rata- barang
rata perpetual dagang
menggunakan dengan
PHP pada metode Rata-
Apotek Geria Rata
Farma. Tertimbang
Perpetual
menggunakan
PHP pada
Apotek
Namira

Metode Pengumpulan data 1. Penggunaan Pengumpulan data


Penelitian dengan metode metode fisik dengan metode
pengamatan mengharuska pengamatan,
langsung, n adanya wawancara,dan
wawancara perhitungan dokumentasi
langsung dan barang yang langsung.
dokumentasi masih ada Kemudian
langsung . pada tanggal dilanjutkan dengan
Kemudian penyusunan mendesain
dilanjutkan dengan laporan program aplikasi
mendesain dan keuangan. persediaan barang
membangun dagangan dengan
program aplikasi 2. Dalam metode Rata-Rata
persediaan barang metode buku Tertimbang .
dagangan dengan setiap jenis
metode rata rata persediaan .
bergerak dibuatkan
menggunakan rekening
PHP. sendiri-
sendiri yang
merupakan
buku
pembantu
persediaan.
Rincian
dalam buku
pembantu
bisa diawasi
dari rekening
kontrol
persediaan
barang dalam
buku besar
Hasil Pembangunan Persediaan barang Pembangunan
Penelitian Sistem Informasi dagangan dengan aplikasi persediaan
Persediaan Bahan metode Fifo pada barang dagang
Baku Dengan Apotek Geria dengan metode
Metode Rata Rata Farma Rata-Rata
Bergerak Tertimbang
Menggunakan PHP Menggunakan
Pada TB.Mentaya PHP pada Apotek
Banjarmasin Namira
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan studi
kasus. Menurut Sugiyono (2016:17) Jenis penelitian studi kasus adalah
dimana peneliti melakukan ekplorasi secara mendalam terhadap program,
kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang Studi kasus
sendiri termasuk kedalam satu diantara beberapa jenis penelitian kualitatif.
Menurut Sugiyono (2016:9) metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.

Dalam penelitian studi kasus ini, peneliti melakukan penelitian dengan


pembahasan secara mendalam dan menggambarkan terhadap fakta,
peristiwa, dan kejadian yang terjadi berkaitan tentang persediaan barang
pada Apotek Namira. Dikarenakan dapat melakukan peneliti secara
terperinci terhadap objek yang diteliti, yaitu berupa rancang bangun aplikasi
persediaan barang dagangan dengan metode Rata-rata Tertmbang fisik
menggunakan PHP pada Apotek Namira.

B. Variabel Penelitian
Menurut Widodo (2017:81) “Kegiatan pengukuran variabel penelitian
dilihat berdasarkan ciri-ciri spesifik yang tercermin dalam dimensi-
dimensi atau indikator-indikator variabel penelitian”. Dalam penelitian
perlu adanya penjelasan tentang definisi operasional variabel penelitian
agar tidak terjadi kesalahan dalam mengartikan maksud untuk suatu istilah
pokok dalam penelitian ini yang sangat penting dan diperlukan. Maka
diperlukan adanya pendefinisian variabel sebagai pedoman. Beberapa
variabel tang terdapat dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Persediaan Barang Dagangan
Menurut Mulyadi (2016:553) dalam Fa’izah (2020) “Persediaan
barang dagangan merupakan barang yang dibeli untuk dijual kembali”.
Persediaan barang dagang pada Apotek Namira berupa obat-obatan.

2. Penentuan Harga Pokok Persediaan Barang Dagang


Dalam penentuan harga pokok persediaan barang dagangan adalah
dengan menentukan harga pokok persediaan barang dagangan yang ingin
dijual. Pencatatan persediaan barang dagang ada metode fisik dan perpetual.
Untuk metode perpetual terbagi menjadi tiga yaitu metode FIFO, LIFO,
Average. Di Apotek Namira Dimana dengan adanya program aplikasi
persediaan yang terkomputerisasi dengan menggunakan metode penilaian
persediaan FIFO (First In Frist Out) dan sistem pencatatan persediaan
perpetual.

3. Program Aplikasi Persediaan Barang Dagang


Program aplikasi persediaan barang dagang yang akan digunakan oleh
Apotek Namira Yaitu menggunakan PHP sebagai Fornt End dan MySql
sebagai Back End dalam pencatatan persediaan barang dagang. Yang
merupakan program aplikasi istem informasi dari sebuah desain sampai pada
level implementasi sistem.

C. Jenis dan Sumber Data


Jenis dan sumber data yang di kumpulkan oleh penulis untuk menunjang
penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Jenis Data yang Dikumpulkan


a. Data Kuantitatif

Data Kuantitatif menurut Sugiyono (2016:14) dalam Fa’izah (2020)


adalah “Data yang berbentuk angka dan analisis menggunakan statistik”.
Dalam penelitian ini data kuantitatif yang digunakan adalah data penjualan,
pembelian, beserta daftar persediaan barang dagang pada Apotek Namira.
b. Data Kualitatif

Data kualitatif menurut Sugiyono (2016:14) dalam Fa’izah (2020) adalah


“Data yang dinyataka dalam bentuk kata, kalimat dan gambar”. Dalam
penelitian ini data kualitatif yang digunakan berupa data sejarah perusahaan,
struktur organisasi, tugas dan wewenang setiap bagian pada Apotek Namira.

2. Sumber Data yang Dikumpulkan


Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data
berdasarkan dengan sumbernya. Menurut Sugiyono (2018:213) terdapat
dua jenis pengumpulan data bersadarkan dengan sumbernya yaitu sebagai
berikut:

a. Data Primer

Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.


Data primer dalam penelitian ini adalah seperti sejarah singkat perusahaan
dan struktur organisasi pada Apotek Namira

b. Data Skunder

Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul


data. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data pembelian barang , data
penjualan barang, daftar harga barang, daftar nama barang, stok barang pada
Apotek Namira.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data menurut Handayani (2019:24 )merupakan
teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. metode
menunjukkan suatu cara sehingga dapat diperliatkan penggunaanya melalui
angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya. Beberapa
aspek dalam proses pengumpulan data :

 Data apa yang dikumpulkan (What)


 Dengan apa data itu dikumpulkan (With)
 Darimana data akan dikumpulkan (Where)
 Kapan data tersebut dikumpulkan (When)
 Bagaimana cara mengumpulkan (How)

Tahapan dalam memperoleh danmengumpulkan data-data dan informasi


yang berguna untuk penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan
penulis untuk memperoleh dan mengumpulkan data-data Apotek Namira
sebagai berikut :

1. Studi Lapangan
a. Wawancara

Menurut Widodo (2017:74) dalam Radhani (2021) “Wawancara adalah


kegiatan tanya jawab untuk memeroleh informasi atau data”. Teknik
pengumpulan data dengan cara wawancara dilaksanakan dengan proses tanya
jawab secara langsung dengan pemilik dan penanggung jawab Apotek
Namira, bertujuan untuk mendapatkan informasi yang tepat dan akurat.
Adapun materi yang dibahas dalam wawancara yaitu berkaitan tentang
sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi, hal-hal yang berkaitan
dalam proses persediaan , dan lain-lain.

b. Dokumentasi

“Dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan data yang dilakukan melalui


penelusuran dokumen. Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-
dokumen tertulis, gambar, foto atau benda- benda lainnya yang berkaitan
dengan aspek-aspek yang ditelit”. (Menurut Widodo 2017:74 dalam Radhani
2021)

Dokumentasi dilaksanakan adalah dengan mengumpulkan data-data


dokumen dari pihak Apotek yang berkaitan dengan tema penelitian yang
diangkat oleh penulis. Data dokumentasi dalam penelitian ini seperti SIUP,
Surat Ijin Praktek Apoteker, serta struktur organisasi Apotek.
c. Observasi
Menurut Syafnidawaty (2020) mengatakan Observasi merupakan salah
satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau
secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi
yang terjadi atau membuktikan kebenaran dari sebuah desain penelitian
yang sedang dilakukan.

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukandengan


menggunakan metode pengamatan secara langsung.Observasi didalam
penelitian ini yaitu meneliti dan melakukan pengamatan secara langsung
dengan berkunjung ke Apotek Namira.

2. Studi Pustaka
Menurut Sugiyono (2018:291) “Studi Kepustakaan berkaitan dengan
kajian secara teori melalui referensi-referensi terkait dengan nilai, budaya,
dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti”. Studi pustaka
dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari bahan-bahan
referensi dan literatur yang berhubungan dengan masalah yangakan dibahas
dalam penelitian.

E. Teknik Analisa Data


Menurut Sugiyono (2018:285) meyatakan bahwa “Teknik analisis data
berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan
pengujian hipotesis yang diajukan. Digunakan untuk menguji parameter
populasi melalui statistik, atau penguji ukuran populasi memalui data
sampel”.

Teknik Analisa adalah bagaimana cara untuk mengidentifikasi


informasi apa saja yang diperlukan dalam menjawab rumusan masalah
penelitian. Adapun tahapan yang penulis lakukan dalam menganalisis dan
membangun aplikasi persediaan barang dagangan dengan menggunakan PHP
pada Apotek Namira adalah sebagai berikut:
1. Analisis Penentuan Harga Perolehan dan Harga Pokok Penjualan
Persediaan.
Penulis membuat analisa terhadap permasalahan yang diangkat, yaitu
tentang penentuan harga perolehan dan harga pokok penjualan persediaan
barang dagangan Metode Rata-Rata Tertimbang Perpetual dengan cara
mengumpulkan data yang berhubungan dengan persediaan barang dagangan
baik data pembelian, data penjualan, maupun data persediaan barang dagang
yang ada pada Apotek Namira.

2. Penentuan Harga Perolehan dan Harga Pokok Penjualan


Persediaan
Penulis membuat penentuan harga perolehan dan harga pokok penjualan
persediaan barang dagangan dengan menggunakan Metode Rata-Rata
Tertimbang Perpetual pada Apotek Namira.

3. Desain Program Aplikasi


a. Desain Database

Penulis membuat desain database pada Apotek Namira di bagi menjadi


dua yaitu Desain Tabel dan Relasi Antar Tabel dapat dijelaskan sebagai
berikut:

a) Desain Tabel
Pada tahap ini yang dilakukan penulis adalah membuat desain tabel yang
diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi apotek dalam pembuatan
rancang bangun program aplikasi persediaan barang dagangan.
Contohnya seperti tabel barang, tabel pemasok, tabel detail pembelian
barang, serta data transaksi yang berhubungan dengan penilaian
persediaan
b) Relasi Antar Tabel
Pada tahap ini yang dilakukan adalah merelasikan tabel yang telah dibuat
dengan bentuk normal ketiga (3NF). sehingga tidak terjadi perulangan
sistem tersebut.
b. Desain Masukkan

Pada tahap ini yang dilakukan adalah membuat desain masukan yang
terdiri dari desain form barang, desain form pembeli, desain form pemasok,
desain kartu persediaan, dan desain transaksi penjualan serta desain transaksi
pembelian.

c. Desain Keluaran

Pada tahap ini yang dilakukan adalah membuat desain keluaran untuk
laporan pembelian, laporan penjualan, laporan daftar pelangga, laporan daftar
pemasok, dan laporan kartu persediaan barang dagangan.

4. Implementasi
Impelementasi yaitu mengumpulkan data-data dan informasi yang ada
pada Apotek Namira yang berhubungan dengan persediaan barang
dagangan sehingga dapat membuat program aplikasi persediaan barang
dagangan menggunakan PHP yang kemudian dapat dilakukan pengujian
dan pengoperasian program tersebut berdasarkan desain-desain yang telah
dibuat sehingga dapat dibandingkan dengan yang manual atau sistem yang
mengalami masalah menjadi lebih baik , terkomputerisasi , dan
dikembangkan yang disarankan oleh penulis.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN
A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Perusahaan
a. Sejarah Singkat Apotek Namira

Apotek Namira berdiri pada tahun 2004, Pendiri Apotek Namira ini
adalah Bapak H.Hasan Ahmad sekaligus pimpinan Apotek Namira
dibantu oleh Apoteker Fitria sebagai pengelolanya dan dibantu oleh 8
tenaga kerja lainnya. Dengan Surat Ijin Apotek SIA Nomor : 503 / 0074-
PM / SIA-III / BPMPTSP / 2021 yang beralamatkan di Jl. Cemara Raya
No.22 Sungai Miai, Kec.Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin,
Kalimantan Selatan 70123.

b. Struktur Organisasi
Struktu Organisasi suatu perusahaan merupakan hal yang sangat
penting, Adanya pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab
masing-masing. selain itu struktur organisasi yang baik sangat membantu
kelancaran perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Adapun
struktur organisasi pada Apotek Namira adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Apotek Namira

Sumber : Apotek Namira Banjarmasin


Struktur organisasi pada Apotek Namira ini termasuk dalam bentuk
organisasi garis (line organization) dimana kekuasaan, arahan serta
petunjuk berasal dari pimpinan/pengelola kepada seluruh karyawan dan
pertanggungjawaban berjalan dari bawah ke atas. Dari struktur organisasi
tersebut dapat diuraikan tanggung jawab masing-masing bagian yang
terdapat pada Apotek Namira sebagai berikut:

1) Pemilik Sarana Apotek (PSA)

Pemilik adalah orang yang mempunyai uang pokok yang dipakai


sebagai induk untuk berniaga, melepas uang atau harta benda yang
dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang dapat
menambah kekayaan. Pada Apotek Namira H. Hasan Ahmad sebagai
Pemilik Sarana Apotek (PSA).

2) Pengelola

Salah satu syarat mendirikam apotek harus ada seorang Apoteker


Pengelola Apotek (APA) dan memiliki Surat Izin Apotek (SIA),
dalam mengelola dan mengawasi jalannya apotek. Pada Apotek
Namira Apoteker Fitria berfungsi sebagai apoteker dan juga merangka
di fungsi gudang dan fungsi kas. Selain mengambil keputusan,
kebijakan, dan bertanggung jawab dalam kelancaran proses penjualan
dan pembelian obat-obat.

3) Admin Keuangan dan Kasir

Admin keuangan dan kasir bertugas mengelola keuangan, proses


keluar masuknya uang, menulis nota, membuat laporan penjualan
yang akan diserahkan kepada pengelola dan pemilik apotek.
4) Tenaga TTK dan Non TTK

Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) adalah tenaga yang membantu


Apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian untuk menjadi
Apoteker sementara jika Pimpinan Apoteker sedang ada kesibukan.
Selain itu di Apotek Namira TTK juga merangkap sebagai fungsi
penjualan. Sedangkan Tenaga Non Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)
adalah tenaga umum seperti bagian gudang.

2. Metode Pencatatan dan Penentuan Harga Pokok Persediaan


Barang Dagangan Pada Apotek Namira
a. Pencatatan Persediaan barang Dagangan Apotek Namira

Selama ini, pada transaksi pembelian maupun penjualan Apotek


Namira masih dilakukan secara tertulis dibuku besar, saat transaksi
pembelian barang dagangan yang dibeli akan disimpan faktur pembelian
barang dagangan, dan saat transaksi penjualan tunai Apotek Namira
mencatat penjualan barang yang dijual di buku catatan persediaan barang,
Apotek Namira hanya mengetahui jumlah kuantitas barang dagangan
yang ada setiap harinya dengan mengecek persediaan barang dagangan
secara fisik dan disesuaikan dengan pencatatan yang dicatat di buku
catatan persediaan barang Apotek Namira.

b. Penentuan Persediaan Biaya Barang Dagangan Apotek Namira

Apotek Namira belum melakukan penentuan biaya persediaan barang


dagangan dan belum melakukan perhitungan beban pokok penjualan
sebagai dasar perhitungan laba kotor.

c. Aplikasi Persediaan Barang Dagangan Apotek Namira

Selama ini Apotek Namira belum menggunkan Program Aplikasi


Persediaan Barang Dagangan, Yaitu semua aktivitas pencatatan
persediaan barang dagangan dilakukan secara manual dengan dicatat pada
buku catatan persediaan barang dagang Apotek Namira.
3. Analisis Sistem Infotmasi Yang Berjalan Pada Apotek Namira
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada
Apotek Namira, maka penlis dapat menyampaikan bahwa pengolahan data
yang digunakan pada Apotek Namira masih secara manual dan tertulis
dibuku catatan. Yang dimaksud manual adalah menghitung jumlah
transaksi pembelian dan penjualan masih dilakukan dengan cara
menghitung jumlah pembelian pada nota pembelian satu per satu dan
menghitung hasil uang yang diperoleh setiap hari pada Apotek Namira.

Informasi mengenai jumlah persediaan barang dagangan pada Apotek


Namira masih dilakukan dengan cara menghitung fisiknya secara langsung
ditempat penyimpanan dan mencek dibuku jurnal persediaan. Dengan cara
tersebut perhitungan secara manual dianggap sangat lambat, tidak efektif
dan efesien, serta memerlukan ketelitian dan akan memperlambat
pimpinan untuk mengambil keputusan mengenai pembelian persediaan
barang dagangan.

a. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan pada Apotek Namira dalam melakukan


kegiatan penjualan dan pembelian yaitu pencatatan buku catatan
persediaan. Dokumen yang digunakan pada Apotek Namira untuk
mengetahui penerimaan kasa dari penjualan tunai adalah Buku Catatan
Persediaan. Buku Catatan Persediaan ini dibuat oleh bagian penjualan dan
kemudian disampaikan kepada pemilik beserta uang hasil penjualan setiap
harinya. Berikut ini adalah Buku Catatan Persediaan yang digunakan pada
Apotek Namira.
Gambar 4. 2 Daftar Pencatatan Persediaan

Sumber : Apotek Namira Banjarmasin

b. Bagan Alir Dokumen Penjualan dan Persediaan Obat

Berikut ini adalah bagan alir dokumen penerapan sistem penjualan


dan persediaan obat yang berjalan pada Apotek Namira.
Gambar 4. 3 Sistem yang Berjalan Pada Apotek Namira

Sumber : Apotek Namira Banjarmasin


Berdasarkan bagan alir dokumen sistem penjualan dan persediaan obat
yang disarankan oleh penulis untuk Apotek Namira dapat dijelaskan
sebagai berikut
1) Pelanggan (Costumer)
Pelanggan akan memesan dan membeli obat ke bagian penjualan.
2) Bagian Persediaan
Bagian persediaan memeriksa ketersediaan obat yang ada di apotek
apakah stok obat yang dipesan pelanggan masih ada atau sudah
habis. Jika masih ada maka akan diberikan ke bagian penjualan dan
diserahkan ke pelanggan.
3) Admin Kasir / Bagian Penjualan
Admin Kasir menangani keluar masuknya uang dan penjualan dan
pembelian stok obat, membuat nota pejualan dan pembelian,
membuat laporan pejualan dan pembelian, menentukan pemasok
(Supplier), membuat surat pesanan, serta mengecek apakah pesanan
sudah sesuai dengan surat pesanan.
4) Pemasok (Supplier)
Persediaan barang yang diminta oleh bagian gudang ke pada admin
kasir disiapkan oleh pemasok dan kemudian dilanjutkan pada proses
transaksi. Proses transaksi akan menghasilkan faktur dengan rincian
obat yang sesuai dengan yang diminta oleh bagian admin kasir. Fatur
tersebut akan dicetak dua rangkap, satu rangkap untuk diarsipkan
pemasok sedangkan satu rangkapnya lagi akan diserahkan kepada
bagian admin kasir.
5) Pemilik/Pengelola
Pemilik menerima laporan hasil penjualan dan pembelian barang
dari bagian admin kasir sebagai data apa saja penjualan dan
pembelian yang sudah dilakukan.
c. Pencatatan Transaksi Penjualan dan Pembelian Obat pada
Apotek Namira

Dalam pencatatan transaksi penjualan untuk jenis obat bebas terbatas


di Apotek Namira menggunakan Nota 2 rangkap yang mana lembar
pertama untuk pembeli dan lembar kedua untuk di arsip. Nota penjualan
tersebut berisikan tanggal transaksi, nama barang, jumlah unit, dan total
harga pembelian yang kemudian diparaf oleh bagian penjualan.

Sedangkan untuk transaksi pembelian Apotek Namira membuat surat


pesanan yang berisikan nama barang, jumlah barang, harga satuan, dan
total yang kemudian diserahkan ke supplier. Selanjutnya supplier
menyerahkan barang berserta nota pembelian dan faktur penjualan, yang
disimpan untuk di arsip. Nota pembelian dan faktur penjualan berisikan
tanggal transaksi, jumlah unit, nama barang, dan total harga pembelian
obat yang diberi tanda tangan dan stempel dari pihak supplier. Selanjutnya
jika ada kerusakan pada barang yang telah dibeli maka Apotek Namira
bisa meminta retur barang kepada supplier dengan cara mencatat list
barang rusak kedalam Bukti Terima Barang yang terdiri dari dua rangkap.
Rangkap pertama diserahkan ke supplier yang bersangkutan sedangkan
rangkap kedua untuk di arsip. Bukti terima barang berisikan tanggal
terima, nama outlet, nama produk, jumlah, dan alasan retur.

Nota transaksi penjualan dan pembelian, Surat Pesanan Pembelian,


Faktur Penjualan, serta Surat Bukti terima barang / retur dapat dilihat
pada gambar berikut:
Gambar 4. 4 Nota Pembelian

Sumber : Apotek Namira Banjarmasin

Gambar 4. 5 Nota Penjualan

Sumber : Apotek Namira Banjarmasin


Gambar 4. 6 Surat Daftar Pesanan

Sumber : Apotek Namira Banjarmasin

Gambar 4. 7 Faktur Penjualan

Sumber : Apotek Namira Banjarmasin


Gambar 4. 8 Bukti Terima Barang untuk Faktur

Sumber : Apotek Namira Banjarmasin

d. Sistem Pencatatan Persediaan Pada Apotek Namira


Selama ini, pada transaksi maupun penjualan Apote Namira masih
dilakukan secara manual, saat transaksi pembelian barang dagang yang
dibeli akan dicatat kedalam buku pencatatan pembelian barang dagang,
Apotek Namira dalam pencatatan persediaan masih belum melakukan
pencatatan yang sesuai dengan standar akuntansi. Apotek Namira hanya
mencatat setiap transaksi dalam nota penjualan untuk setiap barang yang
dijual, untuk transaksi pembelian didapat dari supplier. Apotek Namira
hanya mengetahui jumlah kuantitas barang dagang yang ada setiap
harinya hanya dengan mengecek perseidaan barang dagang yang masih
ada pada etalase. Hal tersebut akan menyulitkan dalam menentukan
harga pokok penjualan dan nilai persediaan akhir. Dalam dunia usaha,
sangat penting mengelola persediaan barang dagang demi menjaga
stabilitas dan pengawasan terhadap usaha yang dijalankan. Maka,
diperlukan perhitungan dengan menggunkan metode yang sesuai dengan
standar akuntansi keuangan yang cocok dengan entitas tersebut disertai
dengan terkomputerisasinya pencatatan persediaan sehingga dapat
terkontrol setiap saat. Data yang didapat sehubungan dengan persediaan
barang dagang dalam pembuatan kartu persediaan menggunkan rumus
First In First Out (FIFO) Perpetual.

Berikut data persediaan awal, data pembelian dan data penjualan,


serta data persediaan akhir pada Apotek Namira untuk periode 1 Januari
– 31 Maret 2022

1) Daftar Persediaan Awal Barang Dagang Apotek Namira

Berikut ini adalah daftar persediaaan awal barang dagang dari


perhitungan fisik akhir bulan Desember 2021 yang akan dijadikan
persediaan awal pada 1 Januari 2022. Penulis membatasi penelitian ini
dengan hanya menggunakan 10 obat yang dijadikan sampel.

Tabel 4. 1 Persediaan Awal Barang Dagang


Apotek Namira Per 1 Januari 2022
No Nama Barang Unit Satuan Harga/Unit Jumlah
Rhimnos Neo Drop
1 14 Botol Rp 47.000 Rp 658.000
Syrup 10 ml
Tremenza Syrup 60
2 6 Botol Rp 19.500 Rp 117.000
ml
3 Paratusin syrup 60 ml 38 Botol Rp 25.500 Rp 969.000
4 Rhinos SR 54 Blister Rp 4.750 Rp 265.500
5 Lapifed Syrup 4 Botol Rp 23.000 Rp 92.000
Lapifed Ekspektoran
6 5 Botol Rp 25.000 Rp 125.000
Syrup 60 ml
Lapifed Junior Syrup
7 10 Botol Rp 27.500 Rp 275.000
60 ml
8 Alco Drop 17 Botol Rp 75.500 Rp 1.283.500
Rhinos Junior Syrup
9 12 Botol Rp 33.000 Rp 396.000
60 ml
10 Rhinofed Tab 169 Blister Rp 1.700 Rp 287.300
Jumlah 329 Rp 282.450 Rp 4.459.300
Sumber : Apotek Namira Banjarmasin (Diolah oleh penulis)
2) Daftar Pembelian Barang Dagang Apotek Namira

Berikut ini adalah data pembelian obat yang dilakukan oleh Apotek
Namira selama 3 bulan yaitu pada bulan Januari, Februari, dan Maret
2022.

Tabel 4. 2 Daftar Pembelian Barang Dagang


Apotek Namira Per 1 Januari – 31 Maret 2022
Tanggal Nama Obat Unit Harga Total
JANUARI
01/01/2022 Lapifed Ekspektoran Syrup
30 Rp 25.200 Rp 756.000
60 ml
Total 30 Rp 756.000
02/01/2022 Lapifed Syrup 20 Rp 23.500 Rp 470.000
Lapifed DM 100 ml Syrup 25 Rp 27.800 Rp 695.000
Total 45 Rp 1.165.000
05/01/2022 Tremenza Syrup 60 ml 12 Rp 19.500 Rp 234.000
Alco Drop 30 Rp 75.500 Rp 2.265.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 20 Rp 33.000 Rp 660.000
Total 62 Rp 3.159.000
15/01/2022 Rhimnos Neo Drop Syrup
10 Rp 47.000 Rp 470.000
10 ml
Total 10 Rp 470.000
20/01/2022 Tr emenza Syrup 60 ml 24 Rp 19.500 Rp 468.000
Lapifed Syrup 20 Rp 23.500 Rp 470.000
Total 44 Rp 938.000
30/01/2022 Rhimnos Neo Drop Syrup
10 Rp 47.500 Rp 475.000
10 ml
Lapifed DM 100 ml Syrup 25 Rp 27.800 Rp 695.000
Total 35 Rp 1.170.000
31/01/2022 Paratusin syrup 60 ml 20 Rp 26.000 Rp 520.000
Rhinos SR 150 Rp 4.750 Rp 712.500
Rhinos Junior Syrup 60 ml 20 Rp 33.200 Rp 664.000
Rhinofed Tab 150 Rp 1.700 Rp 244.000
Total
340 Rp 2.151.500

FEBRUARI
04/02/2022 Alco Drop 20 Rp 75.700 Rp 1.514.000
Lapifed Ekspektoran Syirup
20 Rp 25.300 Rp 506.000
60 ml
Total 40 Rp 2.020.000
12/02/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
20 Rp 47.500 Rp 950.000
ml
Total 20 Rp 950.000
20/02/2022 Rhinos SR 200 Rp 5.000 Rp 1.000.000
Lapifed D 100 ml Syrup 20 Rp 28.000 Rp 560.000
Rhinofed Tab 150 Rp 1.800 Rp 270.000
Total 370 Rp 1.830.000
24/02/2022 Lapifed Syirup 25 Rp 23.7000 Rp 592.500
Total 25 Rp 592.500
28/02/2002 Paratusin syirup 60 ml 10 Rp 26.000 Rp 260.000
Lapifed Ekspektoran syrup
25 Rp 25.300 Rp 632.500
60 ml
Rhinos Junior Syrup 60 ml 25 Rp 33.500 Rp 837.500
Total 60 Rp 1.730.000
MARET
14/03/2022 Tremenza Syrup 60 ml 24 Rp 20.000 Rp 480.000
Total 24 Rp 480.000
25/03/2022 Lapifed Syrup 25 Rp 23.700 Rp 592.500
Total 25 Rp 592.500
28/03/2022 Paratusin Syrup 60 ml 15 Rp 26.2000 Rp 393.000
Total 15 Rp 393.000
30/03/2022 Alco Drop 20 Rp 76.000 Rp 1.520.000
Lapifed DM 100 ml Syrup 20 Rp 28.300 Rp 566.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 20 Rp 33.500 Rp 670.000
Total 60 Rp 2.756.000
31/03/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
15 Rp 47.500 Rp 712.000
ml
Lapifed Ekspektoran Syrup
30 Rp 25.500 Rp 765.000
60 ml
Rhinofed Tab 150 Rp 1.800 Rp 270.000
Total 195 Rp 1.747.000
TOTAL TRANSAKSI PEMBELIAN 1.400 Rp 22.901.000
Sumber : Apotek Namira Banjarmasin (Diolah oleh penulis)

3) Daftar Penjualan Barang Dagang Apotek Namira

Berikut ini adalah rincian data penjualan 10 jenis obat pada Apotek
Namira Selama 3 bulan yaitu pada bulan Januari, Februari, dan Maret
2022.

Tabel 4. 3 Daftar Penjualan Barang Dagang


Apotek Namira Per 1 Januari – 31 Maret 2022
Tanggal Nama Obat Unit Harga Total
Per 1 – 31 Januari 2022
01/01/2022 Lapifed Syrup 1 Rp 26.000 Rp 26.000
Alco Drop 3 Rp 80.000 Rp 240.000
Lapifed DM 100 ml Syrup 3 Rp 30.000 Rp 90.000
Total 7 Rp 356.000
02/01/2022 Tremenza Syrup 60 ml 2 Rp 21.000 Rp 42.000
Paratusin Syrup 60 ml 1 Rp 27.000 Rp 27.000
Lapifed Syrup 1 Rp 26.000 Rp 26.000
Alco Drop 2 Rp 80.000 Rp 160.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 4 Rp 37.000 Rp 148.000
Rhinos Tab 8, Rp 2.300 Rp 19.550
Total 18,5 Rp 422.550
03/01/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
2 Rp 50.000 Rp 100.000
ml
Tremenza Syrup 60 ml 2 Rp 21.000 Rp 42.000
Paratusin Syrup 60 ml 2 Rp 27.000 Rp 54.000
Rhinos SR 10 Rp 5.500 Rp 55.000
Lapifed DM 100 ml Syrup 1 Rp 30.000 Rp 30.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 1 Rp 37.000 Rp 37.000
Rhinofed Tab 10 Rp 2.300 Rp 23.000
Total 28 Rp 341.000
04/01/2022 Rhinos SR 20 Rp 5.500 Rp 110.000
Lapifed Syrup 3 Rp 26.000 Rp 78.000
Lapifed Ekspektoran 2 Rp 30.000 Rp 60.000
Total 25 Rp 248.000
05/01/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 50.000
ml
Lapifed Ekspektoran Syrup
3 Rp 81.000
60 ml
Rhinos Junior Syrup 60 ml 3 Rp 111.000
Rhinofed Tab 10 Rp 23.000
Total 17 Rp 265.000
07/01/2022 Pratusin Syrup 60 ml 1 Rp 27.000 Rp 27.000
Alco Drop 2 Rp 80.000 Rp 160.000
Rhinofed Tab 5 Rp 2.300 Rp 11.500
Total 8 Rp 198.500
08/01/2022 Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 21.000 Rp 21.000
Paratusin Syrup 60 ml 2 Rp 27.000 Rp 54.000
Lapifed Ekspektoran Syrup
2 Rp 27.000 Rp 54.000
60 ml
Total 5 Rp 129.000
09/01/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 50.000 Rp 50.000
ml
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 21.000 Rp 21.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 2 Rp 37.000 Rp 74.000
Rhinofed Tab 20 Rp 2.300 Rp 46.000
Total 24 Rp 191.000
10/01/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
3 Rp 50.000 Rp 150.000
ml
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 21.000 Rp 21.000
Rhinos SR 10 Rp 5.500 Rp 55.000
Lapifed Syrup 3 Rp 26.000 Rp 78.000
Alco Drop 2 Rp 80.000 Rp 160.000
Rhinofed Tab 10 Rp 2.300 Rp 23.000
Total 29 Rp 487.000
11/01/2022 Lapifed DM 100 ml Syrup 2 Rp 30.000 Rp 30.000
Total 2 Rp 30.000
12/01/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
2 Rp 50.000 Rp 100.000
ml
Lapifed DM 100 ml Syrup 3 Rp 30.000 Rp 90.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 2 Rp 37.000 Rp 74.000
Rhinofed Tab 10 Rp 2.300 Rp 23.000
Total 17 Rp 287.000
14/01/2022 Tremaza Syrup 60 ml 3 Rp 21.000 Rp 63.000
Paratusin Syrup 60 ml 1 Rp 27.000 Rp 27.000
Lapifed Syrup 2 Rp 26.000 Rp 52.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 1 Rp 37.000 Rp 37.000
Total 7 Rp 179.000
15/01/2022 Tremenza Syrup 60 ml 3 Rp 21.000 Rp 63.000
Paratusin Syrup 60 ml 2 Rp 27.000 Rp 54.000
Rhinos SR 10 Rp 5.500 Rp 55.000
Lapifed DM 100 ml Syrup 4 Rp 30.000 Rp 120.000
Total 19 Rp 292.000
16/01/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
2 Rp 50.000 Rp 100.000
ml
Tremenza Syrup 60 ml 2 Rp 21.000 Rp 42.000
Paratusin Syrup 60 ml 2 Rp 27.000 Rp 54.000
Lapifed Ekspektoran Syrup
4 Rp 27.000 Rp 108.000
60 ml
Total 10 Rp 304.000
17/01/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 50.000 Rp 50.000
ml
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 21.000 Rp 21.000
Alco Drop 3 Rp 80.000 Rp 240.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 3 Rp 37.000 Rp 111.000
Total 8 Rp 422.000
18/01/2022 Lapifed Syrup 4 Rp 26.000 Rp 104.000
Total 4 Rp 104.000
19/01/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 50.000 Rp 50.000
ml
Tremenza Syrup 60 ml 2 Rp 21.000 Rp 42.000
Paratusin Syrup 60 ml 2 Rp 27.000 Rp 54.000
Lapifed DM 100 ml Syrup 3 Rp 30.000 Rp 90.000
Total 8 Rp 236.000
21/01/2022 Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 21.000 Rp 21.000
Paratusin Syrup 60 ml 2 Rp 27.000 Rp 54.000
Lapifed Syrup 3 Rp 26.000 Rp 52.000
Total 5 Rp 127.000
22/010/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 50.000 Rp 50.000
ml
Lapifed Ekspektoran Syrup
3 Rp 27.000 Rp 81.000
60 ml
Paratusin Syrup 60 ml 2 Rp 27.000 Rp 54.000
Total 6 Rp 185.000
23/01/2022 Alco Drop 1 Rp 80.000 Rp 80.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 3 Rp 37.000 Rp 111.000
Total 4 Rp 191.000
24/01/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 50.000 Rp 50.000
ml
Lapifed Syrup 1 Rp 26.000 Rp 26.000
Paratusin Syrup 60 ml 2 Rp 27.000 Rp 54.000
Total 4 Rp 130.000
25/01/2022 Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 21.000 Rp 21.000
Lapifed Ekspektoran Syrup
2 Rp 27.000 Rp 54.000
60 ml
Total 4 Rp 75.000
26/01/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 50.000 Rp 50.000
ml
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 22.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 4 Rp 37.000 Rp 148.000
Lapifed Syrup 2 Rp 26.000 Rp 52.000
Total 8 Rp 272.000
28/01/2022 Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 22.000
Alco Drop 2 Rp 80.000 Rp 160.000
Total 3 Rp 182.000
29/01/2022 Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 22.000
Paratusin Syrup 60 ml 2 Rp 27.000 Rp 54.000
Lapifed DM 100 ml Syrup 4 Rp 30.000 Rp 120.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 2 Rp 37.000 Rp 74.000
Total 9 Rp 270.000
30/01/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
4 Rp 50.000 Rp 200.000
ml
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 22.000
Lapifed Syrup 1 Rp 26.000 Rp 26.000
Lapifed Ekspektoran Syrup
5 Rp 27.000 Rp 135.000
60 ml
Total 11 Rp 383.000
31/01/2022 Rhinos SR 20 Rp 5.500 Rp 110.000
Total 20 Rp 110.000
Total Transaksi Penjualan Bulan Januari 309,5 Rp6.447.050

Per 1 – 28 Februari 2022


01/02/2022 Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 22.000
Alco Drop 3 Rp 80.000 Rp 240.000
Rhinos SR 20 Rp 5.500 Rp 110.000
Lapifed Syrup 1 Rp 26.000 Rp 26.000
Total 25 Rp 398.000
02/02/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
2 Rp 50.000 Rp 100.000
ml
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 22.000
Paratusin Syrup 60 ml 1 Rp 27.000 Rp 27.000
Lapifed DM 100 ml Syrup 3 Rp 30.000 Rp 90.000
Lapifed Syrup 2 Rp 26.000 Rp 52.000
Rhinofed Tab 10 Rp 2.300 Rp 23.000
Total 19 Rp 314.000
04/02/2022 Alco Drop 1 Rp 80.000 Rp 80.000
Rhinofed Tab 17,5 Rp 2.300 Rp 40.250
Rhinos Junior Syrup 60 ml 2 Rp 37.000 Rp 74.000
Total 20,5 Rp 194.250
05/02/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
2 Rp 50.000 Rp 100.000
ml
Rhinofed Tab 10 Rp 2.300 Rp 23.000
Lapifed Ekspektoran Syrup 4 Rp 27.000 Rp 108.000
60 ml
Total 14 Rp 181.000
06/01/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
2 Rp 52.000 Rp 104.000
ml
Rhinofed Tab 22 Rp 2.300 Rp 50.600
Lapifed DM 100 ml Syrup 3 Rp 30.000 Rp 60.000
Rhinos SR 5 Rp 5.500 Rp 27.500
Total 31 Rp 242.100
07/02/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 52.000 Rp 52.000
ml
Lapifed Ekspektoran Syrup
3 Rp 27.000 Rp 81.000
60 ml
Rhinos Junior Syrup 60 ml 1 Rp 37.000 Rp 37.000
Rhinofed Tab 10 Rp 2.300 Rp 23.000
Total 15 Rp 193.000
08/02/2022 Alco Drop 2 Rp 80.000 Rp 160.000
Total 2 Rp 160.000
09/02/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
3 Rp 52.000 Rp 156.000
ml
Rhinofed Tab 11 Rp 2.300 Rp 25.300
Lapifed Syrup 3 Rp 26.000 Rp 78.000
Total 17 Rp 259.300
11/02/2019 Lapifed Ekspektoran Syrup
2 Rp 27.000 Rp 54.000
60 ml
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 44.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 3 Rp 37.000 Rp 111.000
Rhinofed Tab 46 Rp 2.300 Rp 105.800
Total 53 Rp 314.800
12/02/2022 Rhinofed Tab 26 Rp 2.300 Rp 59.800
Alco Drop 4 Rp 80.000 Rp 320.000
Total 30 Rp 379.800
13/02/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 52.000 Rp 52.000
ml
Lapifed Syrup 2 Rp 26.000 Rp 52.000
Lapifed DM 100 ml Syrup 2 Rp 30.000 Rp 60.000
Total 5 Rp 164.000
14/02/2022 Rhinos SR 10 Rp 5.500 Rp 55.000
Lapifed Syrup 1 Rp 26.000 Rp 26.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 2 Rp 37.000 Rp 76.000
Total 13 Rp 157.000
15/02/2022 Lapifed Ekspektoran Syrup
5 Rp 27.000 Rp 135.000
60 ml
Total 5 Rp 135.000
16/02/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
4 Rp 52.000 Rp 208.000
ml
Tremenza Syrup 60 ml 3 Rp 22.000 Rp 66.000
Rhinos SR 20 Rp 6.500 Rp 130.000
Total 13 Rp 404.000
18/02/2022 Lapifed DM 100 ml Syrup 4 Rp 30.000 Rp 120.000
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 22.000
Paratusin Syrup 60 ml 1 Rp 28.000 Rp 28.000
Rhinos SR 10 Rp 6.500 Rp 65.000
Lapifed Syrup 3 Rp 26.000 Rp 78.000
Total 19 Rp 313.000
19/02/2022 Lapifed Syrup 2 Rp 26.000 Rp 52.000
Paratusin Syrup 60 ml 1 Rp 28.000 Rp 28.000
Total 3 Rp 805.000
20/02/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 52.000 Rp 52.000
ml
Alco Drop 2 Rp 80.000 Rp 160.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 1 Rp 38.000 Rp 38.000
Rhinofed Tab 40 Rp 2.300 Rp 92.000
Total 44 Rp 342.000
21/02/2022 Paratusin Syrup 60 ml 1 Rp 28.000 Rp 28.000
Lapifed DM 100 ml Syrup 4 Rp 30.000 Rp 120.000
Total 44 Rp 342.000
22/02/2022 Alco Drop 2 Rp 80.000 Rp 160.000
Total 2 Rp 80.000 Rp 160.000
23/02/2022 Rhinos Junior Syrup 60 ml 4 Rp 38.000 Rp 152.000
Lapifed Syrup 2 Rp 26.000 Rp 52.000
Paratusin Syrup 60 ml 1 Rp 28.000 Rp 28.000
Total 7 Rp 232.000
25/02/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
2 Rp 52.000 Rp 104.000
ml
Rhinos SR 10 Rp 6.500 Rp 65.000
Lapifed DM 100 ml Syrup 3 Rp 30.000 Rp 90.000
Rhinofed Tab 20 Rp 2.500 Rp 50.000
Total 35 Rp 309.000
26/02/2022 Lapifed Ekspektoran Syrup
3 Rp 28.000 Rp 84.000
60 ml
Rhinos Junior Syrup 60 ml 4 Rp 38.000 Rp 152.000
Total 7 Rp 236.000
27/02/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 52.000 Rp 52.000
ml
Rhinofed Tab 10 Rp 2.500 Rp 25.000
Paratusin Syrup 60 ml 1 Rp 28.000 Rp 28.000
Lapifed DM 100 ml Syrup 3 Rp 30.000 Rp 90.000
Lapifed Syrup 1 Rp 26.000 Rp 26.000
Total 16 Rp 221.000
28/02/2022 Paratusin Syrup 60 ml 2 Rp 28.000 Rp 56.000
Rhinofed Tab 30 Rp 2.500 Rp 75.000
Lapifed Syrup 2 Rp 26.000 Rp 52.000
Total 34 Rp 183.000
Total Transaksi Penjualan Bulan Februari 447,5 Rp5.660.250

Per 1 – 31 Maret 2022


01/03/2022 Rhinos Junior Syrup 60 ml 2 Rp 38.000 Rp 76.000
Alco Drop 1 Rp 80.000 Rp 80.000
Total 3 Rp 156.000
02/03/2022 Lapifed DM 100 ml Syrup 4 Rp 30.000 Rp 120.000
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 22.000
Paratusin Syrup 60 ml 2 Rp 28.000 Rp 56.000
Lapifed Ekspektoran Syrup
2 Rp 28.000 Rp 56.000
60 ml
Lapifed Syrup 4 Rp 26.000 Rp 104.000
Total 13 Rp 358.000
04/03/2022 Rhinofed Tab 8 Rp 2.500 Rp 20.000
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 22.000
Rhinos SR 10 Rp 6.500 Rp 65.000
Total 3 Rp 107.000
05/03/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 52.000 Rp 52.000
ml
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 22.000
Paratusin Syrup 60 ml 4 Rp 28.000 Rp 112.000
Rhinofed Tab 13,5 Rp 2.500 Rp 33.750
Lapifed Syrup 3 Rp 26.000 Rp 78.000
Total 3 Rp 297.750
06/03/2022 Rhinos Junior Syrup 60 ml 4 Rp 38.000 Rp 152.000
Rhinofed Tab 10 Rp 2.500 Rp 25.000
Lapifed Syrup 2 Rp 26.000 Rp 53.000
Total 16 Rp 230.000
07/03/2022 Paratusin Syrup 60 ml 3 Rp 28.000 Rp 84.000
Lapifed DM 100 ml Syrup 2 Rp 30.000 Rp 60.000
Rhinofed Tab 3 Rp 2.500 Rp 7.500
Total 8 Rp 151.500
08/03/2022 Alco Drop 2 Rp 80.000 Rp 166.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 1 Rp 28.000 Rp 28.000
Rhinofed Tab 15 Rp 2.500 Rp 37.500
Total 18 Rp 231.500
09/03/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 52.000 Rp 52.000
ml
Lapifed Syrup 2 Rp 26.500 Rp 53.000
Paratusin Syrup 60 ml 3 Rp 28.000 Rp 84.000
Total 6 Rp 189.000
11/03/2022 Rhinos SR 10 Rp 6.500 Rp 65.000
Lapifed Syrup 2 Rp 26.500 Rp 53.000
Lapifed Ekspektoran Syrup
4 Rp 28.000 Rp 112.000
60 ml
Total 16 Rp 230.000
12/03/2022 Rhinos Junior Syrup 60 ml 2 Rp 40.000 Rp 80.000
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 22.000
Rhinos SR 6 Rp 6.500 Rp 39.000
Total 9 Rp 141.000
13/03/2022 Lapifed DM 100 ml Syrup 3 Rp 32.000 Rp 96.000
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 22.000
Total 3 Rp 118.000
14/03/2022 Lapifed Syrup 3 Rp 26.500 Rp 79.500
Paratusin Syrup 60 ml 2 Rp 28.000 Rp 56.000
Total 5 Rp 135.500
15/03/2022 Alco Drop 2 Rp 83.000 Rp 166.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 3 Rp 40.000 Rp 120.000
Total 5 Rp 286.000
16/03/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
2 Rp 52.000 Rp 104.000
ml
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 22.000
Alco Drop 1 Rp 83.000 Rp 83.000
Total 4 Rp 209.000
18/03/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 52.000 Rp 52.000
ml
Tremenza Syrup 60 ml 2 Rp 22.000 Rp 44.000
Lapifed DM 100 ml Syrup 2 Rp 32.000 Rp 64.000
Total 5 Rp 160.000
19/03/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 52.000 Rp 52.000
ml
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 22.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 1 Rp 40.000 Rp 40.000
Total 3 Rp 114.000
20/03/2022 Rhinos Junior Syrup 60 ml 3 Rp 40.000 Rp 40.000
Total 3 Rp 40.000
21/03/2022 Lapifed DM 100 ml Syrup 1 Rp 32.000 Rp 32.000
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 22.000
Paratusin Syrup 60 ml 4 Rp 28.000 Rp 112.000
Total 6 Rp 166.000
22/03/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 52.000 Rp 52.000
ml
Lapifed Ekspektoran Syrup
2 Rp 28.000 Rp 56.000
60 ml
Rhinos Junior Syrup 60 ml 4 Rp 40.000 Rp 160.000
Total 7 Rp 268.000
23/03/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 52.000 Rp 52.000
ml
Lapifed Ekspektoran Syrup
3 Rp 28.000 Rp 84.000
60 ml
Paratusin Syrup 60 ml 2 Rp 28.000 Rp 56.000
Total 3 Rp 192.000
25/03/2022 Lapifed DM 100 ml Syrup 2 Rp 32.000 Rp 64.000
Rhinos Junior Syrup 60 ml 2 Rp 40.000 Rp 80.000
Paratusin Syrup 60 ml 1 Rp 28.000 Rp 28.000
Total 5 Rp 172.000
26/03/2022 Rhinos Neo Drop Syrup 10
1 Rp 52.000 Rp 52.000
ml
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 22.000
Alco Drop 3 Rp 83.000 Rp 249.000
Total 5 Rp 323.000
27/03/2022 Lapifed Syrup 2 Rp 26.500 Rp 53.000
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 22.000 Rp 22.000
Total 3 Rp 75.000
28/03/2022 Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 6.500 Rp 6.500
Lapifed Ekspektoran Syrup
1 Rp 28.000 Rp 28.000
60 ml
Lapifed DM 100 ml Syrup 2 Rp 40.000 Rp 80.000
Total 4 Rp 114.500
29/03/2022 Rhinos SR 10 Rp 6.500 Rp 65.000
Lapifed Ekspektoran Syrup
3 Rp 28.000 Rp 84.000
60 ml
Rhinos Junior Syrup 60 ml 3 Rp 40.000 Rp 120.000
Total 16 Rp 269.000
30/03/2022 Alco Drop 4 Rp 83.000 Rp 332.000
Tremenza Syrup 60 ml 1 Rp 23.500 Rp 23.500
Paratusin Syrup 60 ml 3 Rp 28.000 Rp 84.000
Total 8 Rp 439.500
Total Transaksi Penjualan Bulan Maret 220,5 Rp5.465.250
Sumber : Apotek Namira Banjarmasin (Diolah oleh penulis)

4) Daftar Pesediaan Akhir Barang Dagang Apotek Namira

Berikut ini daftar persediaan akhir obat pada akhir Maret 2022
yang akan menjadi persediaan awal bulan April, sebagai berikut:

Tabel 4. 4 Daftar Persediaan Akhir Barang Dagang


Apotek Namira Per 1 Januari – 31 Maret 2022
No Nama Obat Unit Total
1 Rhimnos Neo Drop Syrup 10 ml 22 Rp 1.045.500
2 Tremenza Syrup 60 ml 20 Rp 400.000
3 Paratusin syrup 60 ml 30 Rp 783.000
4 Rhinos SR 223 Rp 1.109.250
5 Lapifed Syrup 37 Rp 876.900
6 Lapifed Ekspektoran Syrup 60 ml 59 Rp 1.498.500
7 Lapifed Junior Syrup 60 ml 41 Rp 3.109.500
8 Alco Drop 4 Rp 1.209.400
9 Rhinos Junior Syrup 60 ml 33 Rp 1.105.500
10 Rhinofed Tab 243,5 Rp 438.300
Total persediaan akhir per 1 Jan-31 Mar 2022 751,5 Rp 11.575.050
Sumber : Apotek Namira Banjarmasin (Diolah oleh penulis)

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Permasalahan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada Apotek Namira
di atas, ada beberapa permasalahan yang di dapat yaitu sebagai berikut :

a. Perspektif Akuntansi

Pencatatan persediaan barang dagang yang digunakan oleh Apotek


Namira masih dilakukan dengan cara manual. Manual yang dimaksud
yaitu hanya mencatta pemasukan dan pengeluaran obat secara manual,
serta menghitung fisiknya secara langsung tanpa menggunakan kartu
persediaan. Cara yang diterapkan oleh Apotek Namira tersebut dianggap
kurang efektif dan dianggap lambat untuk mengetahui jumlah persediaan
barang dagang apabila diperlukan pada waktu-waktu tertentu serta akan
memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak.
Kartu persediaan digunakan untuk mencatat transaksi penjualan dan
pembalin, maupun semua transaksi yang berhubungan dengan persediaan
barang dagang. Kartu persediaan akan mempermudah dalam mengetahui
jumlah persediaan akhir barang dan memberikan informasi yang akurat.
Dengan tidak adanya kartu persediaan pada Apotek Namira akan
memperlambat pimpinana dalam mengambil keputusan untuk
menentukan pembelian persediaan barang dagang serta akan mengalami
sedikit kesulitan saat memerlukan informasi mengenai jumlah barang
dagang dalam kegiatan usahanya. Dengan cara yang digunakan tersebut
dapat terjadi kekeliruan dalam menghitug jumlah persediaan dan dalam
menentukan harga jual.

b. Perspektif Sistem Informasi Persediaan Apotek Namira


Perhitungan persediaan barang dagang yang dilakukan Apotek
Namira masih dilakukan dengan cara menglihat buku jurnal persediaan,
atau menghitung fisiknya secara langsung di tempat penyimpanan. Cara
tersebut dianggap kurang efektif dan memakan waktu yang banyak, serta
informasi yang diperoleh tidak akurat.

2. Alternatif Pemecahan Masalah


Alternatif permasalahan yang disarankan oleh penulis untuk Apotek
Namira adalah sebagai berikut :

a. Perspektif Akuntansi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada Apotek
Namira, telah diketahui bahwa dalam hal pencatatan persediaan barang
dagang masih dilakukan secara manual. Manual yang dimaksud yaitu
hanya mencatat barang masuk dan keluar dibuku besar jurnal persediaan
Apotek Namira, dimana di dalam pencatatam tersebut kurang akurat atau
tidak lengkap, sehingg pegawai Apotek harus menghitung persediaan
obat lagi secara fisik. Cara tersebut dianggap kurang efektif dan lambat
untuk mengetahui jumlah persediaan barang dagang apabila diperlukan
pada waktu tertentu.
Penulis menyarankan untuk menerapkan perhitungan persediaan
menggunkan metode perpetual dalam pencatatannya dan dalam
perhitungan persediaan barang dagang menggunakan rumus First In First
Out (FIFO) sesuai dengan Apotek Namira yang merupakan usaha
dagang. Apotek Namira menjual obat-obatan yang mana memiliki masa
kadaluarsa dan rumus rumus First In First Out (FIFO) ini mudah untuk
diterapkan yang mana barang pertama kali dibeli maka barang
tersebutlah yang akan dijual lebih dahulu. Sehingga setiap terjadi
transaksi penjualan, maka biaya perolehan yang terdahulu yang akan
dibebankan.
Metode Perpetual mempunyai keunggulan yang dapat membantu
Apotek Namira dalam pengelolaan persediaan untuk setiap jenis
persediaan yang akan mempermudah untuk mengetahui nilai persediaan
setiap waktu. Setiap terjadi keluar-masuknya barang akan langsung
dicatat pada buku, sehingga dengan cepat dapat diketahui nilai
persediaan akhir barang dagang.
Kartu persediaan ini akan memberikan informasi yang terperinci
mengenai transaksi, nilai pembelian, nilai penjualan, dan nilai persediaan
akhir. Melalui kartu persediaan nilai persediaan yang dimiliki Apotek
Namira akan segara diketahui setiap saat meskipun telah terjadi transaksi
jual beli persediaan barang dagang.
Berdasarkan data persediaan awal, pembelian danpenjualan yang
terjadi di Apotek Namira untuk periode 1 Januari 2022 – 31 Maret 2022.
Maka berikut ini penulis akan menampilkan kartu persediaan barang
daganga dengan metode First In First Out (FIFO) Perpetual dalam
perhitugan persediaan yang disarankan oleh penulis:
Tabel 4. 5 Kartu Persediaan Rumus FIFO-Perpetual
Rhinos Neo Drop Syrup 10 ml Periode 1 Januari – 31 Maret 2022

KARTU PERSEDIAAN
Apotek Namira Banjarmasin
Rumus Biaya : (FIFO) Perpetual
Nama Obat : Rhinos Neo Drop Syrup 10 ml
Masuk Keluar Saldo
Harga Harga Harga
Tanggal Jumlah Jumlah Jumlah
Unit Satuan Unit Satuan Unit Satuan
Biaya (Rp) Biaya (Rp) Biaya (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
01/01/2022 14 47.000 658.000
03/01/2022 2 47.000 94.000 12 47.000 564.000
05/01/2022 1 47.000 47.000 11 47.000 517.000
09/01/2022 1 47.000 47.000 10 47.000 470.000
10/01/2022 3 47.000 141.000 7 47.000 329.000
12/01/2022 2 47.000 94.000 5 47.000 235.000
15/01/2022 10 47.000 470.000 5 47.000 235.000
10 47.000 470.000
16/01/2022 2 47.000 94.000 3 47.000 235.000
10 47.000 470.000
17/01/2022 1 47.000 47.000 47.000 94.000
470.000
19/01/2022 1 47.000 47.000 47.000 47.000
470.000
22/01/2022 1 47.000 47.000 47.000 470.000
24/01/2022 1 47.000 47.000 47.000 423.000
26/01/2022 1 47.000 47.000 47.000 376.000
30/01/2022 4 47.000 188.000 47.000 188.000
30/01/2022 10 47.500 475.000 4 47.000 188.000
10 47.500 475.000
02/02/2022 2 47.000 94.000 2 47.500 94.000
10 475.00
05/02/2022 1 47.000 47.000 1 47.500 47.000
10 475.000
06/02/2022 1 47.000 47.000 47.500
1 47.500 47.500 9 47.500 427.500
07/02/2022 1 47.500 47.000 8 47.500 380.000
09/02/2022 3 47.500 142.500 5 47.500 237.500
12/02/2022 20 47.500 950.000 5 47.500 237.500
20 47.500 950.000
13/02/2022 1 47.500 47.500 47.500 190.000
950.000
16/02/2022 4 47.500 190.000 47.500 950.000
20/02/2022 1 47.500 47.500 47.500 902.500
25/02/2022 2 47.000 95.000 47.500 807.500
27/02/2022 1 47.000 47.500 47.500 760.000
05/03/2022 1 47.000 47.500 47.500 712.500
09/03/2022 1 47.000 47.500 47.500 665.000
16/03/2022 2 47.000 95.000 47.500 570.000
18/03/2022 1 47.000 47.500 47.500 522.500
19/03/2022 1 47.000 47.500 47.500 475.000
22/03/2022 1 47.000 47.500 47.500 427.000
23/03/2022 1 47.000 47.500 47.500 380.000
26/03/2022 1 47.000 47.500 47.500 332.500
30/03/2022 15 47.500 712.500 7 47.500 332.500
15 47.500 712.500
Jumlah Persediaan Akhir 47 2.220.500 22 1.045.000

Tabel 4. 6 Kartu Persediaan Rumus FIFO-Perpetual


Tremenza Syrup 60 ml Periode 1 Januari – 31 Maret 2022

KARTU PERSEDIAAN
Apotek Namira Banjarmasin
Rumus Biaya : (FIFO) Perpetual
Nama Obat : Tremenza Syrup 60 ml
Masuk Keluar Saldo
Harga Harga Harga
Tanggal Jumlah Jumlah Biaya Jumlah
Unit Satuan Unit Satuan Unit Satuan
Biaya (Rp) (Rp) Biaya (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
01/01/2022 6 19.500 117.000
02/01/2019 2 19.500 39.000 4 19.500 78.000
03/01/2019 2 19.500 39.000 2 19.500 39.000
05/01/2019 2 19.500 39.000
12 19.500 234.000
12 19.500 234.000
08/01/2019 1 19.500 19.500
1 19.500 19.500
12 19.500 234.000
09/01/2019 1 19.500 19.500 12 19.500 234.000
10/01/2019 1 19.500 19.500 11 19.500 214.500
14/01/2019 3 19.500 58.500 8 19.500 156.000
15/01/2019 3 19.500 58.500 5 19.500 97.500
16/01/2019 2 19.500 39.000 3 19.500 58.500
17/01/2019 1 19.500 19.500 2 19.500 39.000
19/01/2019 2 19.500 39.000 0 -
20/01/2019 24 19.500 468.000 24 19.500 468.000
21/01/2019 1 19.500 19.500 23 19.500 448.500
25/01/2019 1 19.500 19.500 22 19.500 429.000
26/01/2019 1 19.500 19.500 21 19.500 409.500
28/01/2019 1 19.500 19.500 20 19.500 390.000
29/01/2019 1 19.500 19.500 19 19.500 370.500
30/01/2019 1 19.500 19.500 18 19.500 351.000
01/02/2022 1 19.500 19.500 17 19.500 331.500
02/02/2019 1 19.500 19.500 16 19.500 312.000
11/02/2022 2 19.500 39.000 14 19.500 273.000
16/02/2022 3 19.500 58.500 11 19.500 214.500
18/02/2022 1 19.500 19.500 10 19.500 195.000
02/03/2019 1 19.500 19.500 9 19.500 175.500
04/03/2019 1 19.500 19.500 8 19.500 156.500
05/03/2019 1 19.500 19.500 7 19.500 136.500
12/03/2019 1 19.500 19.500 6 19.500 117.000
13/03/2019 1 19.500 19.500 5 19.500 97.500
14/03/2019 5 19.500 97.500
24 20.000 480.000 19.500 19.500
24 20.000 480.000
16/03/2019 4 19.500 78.000
1 19.500 19.500
24 20.000 480.000
18/03/2019 2 19.500 39.000 2 19.500 39.000
24 20.000 480.000
19/03/2019 1 19.500 19.500
1 19.500 19.500
24 20.000 480.000
21/03/2019 1 19.500 19.500 24 20.000 480.000
26/03/2019 1 20.000 20.000 23 20.000 460.000
27/03/2019 1 20.000 20.000 22 20.000 440.000
28/03/2019 1 20.000 20.000 21 20.000 420.000
30/03/2019 1 20.000 20.000 20 20.000 400.000
Jumlah Persediaan Akhir 46 899.000 20 400.000

Tabel 4. 7 Kartu Persediaan Rumus FIFO-Perpetual


Paratusin Syrup 60 ml Periode 1 Januari – 31 Maret 2022

KARTU PERSEDIAAN
Apotek Namira Banjarmasin
Rumus Biaya : (FIFO) Perpetual
Nama Obat : Paratusin Syrup 60 ml
Masuk Keluar Saldo
Harga Harga Harga
Tanggal Jumlah Jumlah Biaya Jumlah
Unit Satuan Unit Satuan Unit Satuan
Biaya (Rp) (Rp) Biaya (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
01/01/2022 38 25.500 969.000
02/01/2022 1 25.500 25.500 37 25.500 943.500
03/01/2022 2 25.500 51.000 35 25.500 892.500
07/01/2022 1 25.500 25.500 34 25.500 867.000
08/01/2022 2 25.500 51.000 32 25.500 816.000
14/01/2022 1 25.500 25.500 31 25.500 790.500
15/01/2022 2 25.500 51.000 29 25.500 739.500
16/01/2022 2 25.500 51.000 27 25.500 688.500
19/01/2022 2 25.500 51.000 25 25.500 637.500
21/01/2022 2 25.500 51.000 23 25.500 586.500
22/01/2022 2 25.500 51.000 21 25.500 535.500
24/01/2022 2 25.500 51.000 19 25.500 484.500
29/01/2022 2 25.500 51.000 17 25.500 433.500
31/01/2022 17 25.500 433.500
20 26.000 520.000
20 26.000 520.000
02/02/2022 16 25.500 408.000
1 25.500 25.500
20 26.000 520.000
18/02/2022 15 25.500 382.500
1 25.500 25.500
20 26.000 520.000
91/02/2022 14 25.500 357.000
1 25.500 25.500
20 26.000 520.000
21/02/2022 13 25.500 331.500
1 25.500 25.500
20 26.000 520.000
23/02/2022 12 25.500 306.000
1 25.500 25.500
20 26.000 520.000
27/02/2022 11 25.500 280.500
1 25.500 25.500
20 26.000 520.000
28/02/2022 9 25.500 229.500
2 25.500 51.000
20 26.000 520.000
28/02/2022 9 25.500 229.500
10 26.000 260.000 20 26.000 520.000
10 26.000 260.000
02/03/2022 2 25.500 51.000 7 25.500 178.500
20 26.000 520.000
10 26.000 260.000
05/03/2022 3 25.500 76.500
4 25.500 102.000 20 26.000 520.000
10 26.000 260.000
07/03/2022 20 26.000 520.000
3 25.500 76.500
10 26.000 260.000
09/03/2022 17 26.000 442.000
3 26.000 78.000
10 26.000 260.000
14/03/2022 15 26.000 390.000
2 26.000 52.000
10 26.000 260.000
21/03/2022 11 26.000 286.000
4 26.000 104.000
10 26.000 260.000
23/03/2022 9 26.000 234.000
2 26.000 52.000
10 26.000 260.000
25/03/2022 8 26.000 208.000
1 26.000 26.000
10 26.000 260.000
28/03/2022 8 26.000 208.000
15 26.200 393.000 10 26.000 260.000
15 26.200 393.000
30/03/2022 5 26.000 130.000
3 26.000 78.000 10 26.000 260.000
15 26.200 393.000
Jumlah Persediaan Akhir 53 1.359.000 30 783.000
Tabel 4. 8 Kartu Persediaan Rumus FIFO-Perpetual
Rhinos SR Periode 1 Januari – 31 Maret 2022

KARTU PERSEDIAAN
Apotek Namira Banjarmasin
Rumus Biaya : (FIFO) Perpetual
Nama Obat : Rhinos SR
Masuk Keluar Saldo
Harga Harga Harga
Tanggal Jumlah Jumlah Biaya Jumlah
Unit Satuan Unit Satuan Unit Satuan
Biaya (Rp) (Rp) Biaya (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
01/01/2022 54 4.750 256.500
03/01/2022 10 4.750 47.500 44 4.750 209.000
04/01/2022 20 4.750 95.000 24 4.750 114.000
10/01/2022 10 4.750 47.500 14 4.750 66.500
15/01/2022 10 4.750 47.500 4 4.750 19.000
21/01/2022 4 19.00
150 4.750 712.500 4.750
150 712.500
31/01/2022 4 4.750 19.000
16 4.750 76.000 134 4.750 636.500
01/02/2022 20 4.750 95.000 114 4.750 541.500
06/02/2022 5 4.750 23.750 109 4.750 517.750
14/02/2022 10 4.750 47.500 99 4.750 470.250
16/02/2022 20 4.750 95.000 79 4.750 375.250
18/02/2022 10 4.750 47.500 69 4.750 327.750
20/02/2022 69 4.750 327.750
20 5.000 1.000.000
200 5.000 1.000.000
25/02/2022 10 4.750 47.500 59 4.750 280.250
200 5.000 1.000.000
04/03/2022 49 4.750 232.750
10 4.750 47.500
200 5.000 1.000.000
11/03/2022 39 4.750 185.250
10 4.750 47.500
200 5.000 1.000.000
12/03/2022 33 4.750 156.750
6 4.750 28.500
200 5.000 1.000.000
29/03/2022 23 4.750 109.250
10 4.750 47.500
200 5.000 1.000.000
Jumlah Persediaan Akhir 181 859.750 223 1.109.250

Tabel 4. 9 Kartu Persediaan Rumus FIFO-Perpetual


Lapifed Syrup Periode 1 Januari – 31 Maret 2022

KARTU PERSEDIAAN
Apotek Namira Banjarmasin
Rumus Biaya : (FIFO) Perpetual
Nama Obat : Lapifed Syrup
Masuk Keluar Saldo
Harga Harga Harga
Tanggal Jumlah Jumlah Biaya Jumlah
Unit Satuan Unit Satuan Unit Satuan
Biaya (Rp) (Rp) Biaya (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
01/01/2022 4 23.000 92.000
01/01/2022 4 23.000 92.000
20 23.500 470.000
20 23.500 470.000
01/01/2022 1 23.000 23.000 3 23.000 69.000
20 23.500 470.000
02/01/2022 2 23.000 46.000
1 23.000 23.000
20 23.500 470.000
04/01/2022 2 23.000 46.000
1 23.500 23.500 19 23.500 446.500
10/01/2022 3 23.500 70.500 16 23.500 376.000
14/01/2022 2 23.500 47.000 14 23.500 329.000
18/01/2022 4 23.500 94.000 10 23.500 235.000
20/01/2022 10 23.500 235.000
20 23.500 470.000
20 23.500 470.000
21/01/2022 8 23.500 188.000
2 23.500 47.000
20 23.500 470.000
24/01/2022 7 23.500 164.500
1 23.500 23.500
20 23.500 470.000
26/01/2022 5 23.500 117.500
2 23.500 47.000
20 23.500 470.000
30/01/2022 4 23.500 94.000
1 23.500 23.500
20 23.500 470.000
01/02/2022 3 23.500 70.500
1 23.500 23.500
20 23.500 470.000
02/02/2022 1 23.500 23.500
2 23.500 47.000
20 23.500 470.000
09/02/2022 1 23.500
23.500
2 47.000 18 23.500 423.000
13/02/2022 2 23.500 47.000 16 23.500 376.000
14/02/2022 1 23.500 23.500 15 23.500 352.500
18/02/2022 3 23.500 70.500 12 23.500 282.000
19/02/2022 2 23.500 47.000 10 23.500 235.000
23/02/2022 2 23.500 47.000 8 23.500 188.000
24/02/2022 8 23.500 188.000
25 23.700 592.500
25 23.700 592.500
27/02/2022 7 23.500 164.500
1 23.500 23.500
25 23.700 592.500
28/02/2022 5 23.500 117.500
2 23.500 47.000
25 23.700 592.500
02/03/2022 1 23.500 23.500
4 23.500 94.000
25 23.700 592.500
05/03/2022 1 23.500 23.500
2 23.700 47.400 23 23.700 545.100
06/03/2022 2 47.400 21 23.700 497.700
09/03/2022 2 23.700 47.000 19 23.700 450.300
11/03/2022 2 23.700 47.000 17 23.700 402.900
14/03/2022 3 23.700 71.100 14 23.700 331.800
25/03/2022 14 23.700 331.800
25 23.700 592.500
25 23.700 592.500
27/03/2022 12 23.700 284.400
2 23.700 47.000
25 23.700 592.500
Jumlah Persediaan Akhir 57 1.340.100 37 876.900
Tabel 4. 10 Kartu Persediaan Rumus FIFO-Perpetual
Lapifed Ekspektoran Syrup 60 ml Periode 1 Januari – 31 Maret 2022

KARTU PERSEDIAAN
Apotek Namira Banjarmasin
Rumus Biaya : (FIFO) Perpetual
Nama Obat : Lapifed Ekspektoran Syrup 60 ml
Masuk Keluar Saldo
Harga Harga Harga
Tanggal Jumlah Jumlah Biaya Jumlah
Unit Satuan Unit Satuan Unit Satuan
Biaya (Rp) (Rp) Biaya (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
01/01/2022 5 25.000 125.000
01/01/2022 5 25.000 125.000
30 25.200 756.000
30 25.200 756.000
05/01/2022 3 25.000 75.000 2 25.000 50.000
30 25.200 756.000
08/01/2022 2 25.000 50.000 30 25.200 756.000
16/01/2022 4 25.200 100.800 26 25.200 655.200
22/01/2022 3 25.200 75.600 23 25.200 579.200
25/01/2022 2 25.200 50.400 21 25.200 529.200
30/01/2022 5 25.200 126.000 16 25.200 403.200
04/02/2022 16 25.200 403.200
20 25.300 506.000
20 25.300 506.000
05/02/2022 100.800 12 25.200 302.400
4 25.200
20 25.300 506.000
07/02/2022 75.600 9 25.200 226.800
3 25.200
20 25.300 506.000
11/02/2022 2 25.200 50.400 7 25.200 176.400
20 25.300 506.000
15/02/2022 126.000 2 25.200 50.400
5 25.200
20 25.300 506.000
26/02/2022 2 25.200 50.400
1 25.300 25.300 19 25.300 480.700
19 25.300 480.700
28/02/2022 25 25.300 632.500
25 25.300 632.500
02/03/2022 2 25.300 50.600 17 25.300 430.100
25 25.300 632.500
11/03/2022 25.300 101.200 13 25.300 328.900
4
25 25.300 632.500
22/03/2022 25.300 50.600 11 25.300 278.300
2
25 25.300 632.500
23/03/2022 25.300 75.900 8 25.300 202.400
3
25 25.300 632.500
28/03/2022 25.300 25.300 7 25.300 177.100
1
25 25.300 632.500
29/03/2022 25.300 75.900 4 25.300 101.200
3
25 25.300 632.500
31/03/2022 4 25.300 101.200
30 25.500 765.000 25 25.300 632.500
30 25.500 765.000
Jumlah Persediaan Akhir 51 1.285.800 59 1.498.700
Tabel 4. 11 Kartu Persediaan Rumus FIFO-Perpetual
Alco Drop Periode 1 Januari – 31 Maret 2022

KARTU PERSEDIAAN
Apotek Namira Banjarmasin
Rumus Biaya : (FIFO) Perpetual
Nama Obat : Alco Drop
Masuk Keluar Saldo
Harga Harga Harga
Tanggal Jumlah Jumlah Biaya Jumlah
Unit Satuan Unit Satuan Unit Satuan
Biaya (Rp) (Rp) Biaya (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
01/01/2022 17 75.500 1.283.500
01/01/2022 3 75.500 226.500 14 75.500 1.057.000
02/01/2022 2 75.500 151.000 12 75.500 906.000
05/01/2022 12 75.500 906.000
30 75.500 2.265.000
30 75.500 2.265.000
07/01/2022 2 75.500 151.000 10 75.500 755.000
30 75.500 2.265.000
10/01/2022 2 75.500 151.000 8 75.500 604.000
30 75.500 2.265.000
17/01/2022 3 75.500 226.500 5 75.500 377.500
30 75.500 2.265.000
23/01/2022 1 75.500 75.500 4 75.500 302.000
30 75.500 2.265.000
28/01/2022 2 75.500 151.000 2 75.500 151.000
30 75.500 2.265.000
01/02/2022 2 75.500 151.000
1 75.000 75.500 29 75.500 2.189.500
04/02/2022 1 75.500 75.500 28 75.500 2.114.000
04/02/2022 28 75.500 2.114.000
20 75.700 1.514.000
20 75.700 1.514.000
08/02/2022 2 75.500 151.000 26 75.500 1.963.000
20 75.700 1.514.000
12/02/2022 4 75.500 302.000 22 75.500 1.661.000
20 75.700 1.514.000
20/02/2022 2 75.500 151.000 20 75.500 1.510.000
20 75.700 1.514.000
22/02/2022 2 75.500 151.000 18 75.500 1.259.000
20 75.700 1.514.000
01/03/2022 1 75.500 75.500 17 75.500 1.283.500
20 75.700 1.514.000
08/03/2022 2 75.500 151.000 15 75.500 1.132.500
20 75.700 1.514.000
15/03/2022 2 75.500 151.000 13 75.500 981.500
20 75.700 1.514.000
16/03/2022 1 75.500 75.500 12 75.500 906.000
20 75.700 1.514.000
20/03/2022 4 75.500 302.000 8 75.500 604.000
20 75.700 1.514.000
26/03/2022 3 75.500 226.500 5 75.500 377.500
20 75.700 1.514.000
30/03/2022 4 75.500 302.000 1 75.500 75.500
20 75.700 1.514.000

30/03/2022 20 76.000 1.520.000 1 75.500 75.500


20 75.700 1.514.000
20 76.000 1.520.000
Jumlah Persediaan Akhir 46 3.473.000 41 3.109.500

Tabel 4. 12 Kartu Persediaan Rumus FIFO-Perpetual


Lapifed DM 100 ml Syrup Periode 1 Januari – 31 Maret 2022

KARTU PERSEDIAAN
Apotek Namira Banjarmasin
Rumus Biaya : (FIFO) Perpetual
Nama Obat : Lapifed DM 100 ml Syrup
Masuk Keluar Saldo
Harga Harga Harga
Tanggal Jumlah Jumlah Biaya Jumlah
Unit Satuan Unit Satuan Unit Satuan
Biaya (Rp) (Rp) Biaya (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
01/01/2022 10 27.500 275.000
01/01/2022 3 27.500 82.500 7 27.500 192.500
02/01/2022 7 27.500 192.500
25 27.800 695.000
25 27.800 695.000
03/01/2022 1 27.500 27.500 6 27.500 165.000
25 27.800 695.000
04/01/2022 2 27.500 55.000 4 27.500 110.000
25 27.800 695.000
11/01/2022 2 27.500 55.000 2 27.500 55.000
25 27.800 695.000
12/01/2022 2 27.500 55.000
1 27.800 27.800 24 27.800 667.200
15/01/2022 4 27.800 111.200 20 27.800 556.000
19/01/2022 3 27.800 83.400 17 27.800 472.600
29/01/2022 4 27.800 111.200 13 27.800 361.400
30/01/2022 13 27.800 361.400
25 27.800 695.000
25 27.800 695.000
02/02/2022 3 27.800 83.400 10 27.800 278.000
25 27.800 695.000
06/02/2022 2 27.800 55.600 8 27.800 222.400
25 27.800 695.000
13/02/2022 2 27.800 55.600 6 27.800 166.800
25 27.800 695.000
18/02/2022 4 27.800 111.200 2 27.800 55.600
25 27.800 695.000
20/02/2022 2 27.800 55.600
20 28.000 560.000 25 27.800 695.000
20 28.000 560.000
21/02/2022 2 27.800 55.600 25 27.800 695.000
20 28.000 560.000
25/02/2022 3 27.800 83.400 22 27.800 661.600
20 28.000 560.000
27/02/2022 3 27.800 83.400 19 27.800 528.200
20 28.000 560.000
02/03/2022 4 27.800 111.200 15 27.800 417.000
20 28.000 560.000
07/03/2022 2 27.800 55.600 13 27.800 361.400
20 28.000 560.000
13/03/2022 3 27.800 83.400 10 27.800 278.000
20 28.000 560.000
18/03/2022 2 27.800 55.600 8 27.800 222.400
20 28.000 560.000
21/03/2022 1 27.800 27.800 7 27.800 194.600
20 28.000 560.000
25/03/2022 2 27.800 55.600 5 27.800 139.000
20 28.000 560.000
28/03/2022 2 27.800 55.600 3 27.800 83.400
20 28.000 560.000
30/03/2022 3 27.800 83.400
20 28.300 566.000 20 28.000 560.000
20 28.300 566.000
Jumlah Persediaan Akhir 57 1.581.600 43 1.209.400

Tabel 4. 13 Kartu Persediaan Rumus FIFO-Perpetual


Rhinos Junior Syrup 60 ml Periode 1 Januari – 31 Maret 2022

KARTU PERSEDIAAN
Apotek Namira Banjarmasin
Rumus Biaya : (FIFO) Perpetual
Nama Obat : Rhinos Junior Syrup 60 ml
Masuk Keluar Saldo
Harga Harga Harga
Tanggal Jumlah Jumlah Biaya Jumlah
Unit Satuan Unit Satuan Unit Satuan
Biaya (Rp) (Rp) Biaya (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
01/01/2022 12 33.000 396.000
02/01/2022 4 33.000 132.000 8 33.000 264.000
03/01/2022 1 33.000 33.000 7 33.000 231.000
05/01/2022 3 33.000 99.000 4 33.000 132.000
05/01/2022 4 33.000 132.000
20 33.000 660.000
20 33.000 660.000
09/01/2022 2 33.000 66.000 2 33.000 66.000
20 33.000 660.000
12/01/2022 2 33.000 66.000 20 33.000 660.000
14/01/2022 1 33.000 33.000 19 33.000 627.000
17/01/2022 3 33.000 99.000 16 33.000 528.000
23/01/2022 3 33.000 99.000 13 33.000 429.000
26/01/2022 4 33.000 132.000 9 33.000 297.000
29/01/2022 2 33.000 66.000 7 33.000 231.000
31/01/2022 7 33.000 231.000
20 33.200 664.000
20 33.200 664.000
04/02/2022 2 33.000 66.000 5 33.000 165.000
20 33.200 664.000
07/02/2022 1 33.000 33.000 4 33.000 132.000
20 33.200 664.000
11/02/2022 3 33.000 99.000 1 33.000 33.000
20 33.200 664.000
14/02/2022 1 33.000 33.000
1 33.200 33.200 19 33.200 630.800
20/02/2022 1 33.200 33.200 18 33.200 597.600
23/02/2022 4 33.200 132.800 14 33.200 464.800
26/02/2022 4 33.200 132.800 10 33.200 332.000
28/02/2022 25 33.500 837.500 10 33.200 332.000
25 33.500 837.500
01/03/2022 2 33.200 66.400 8 33.200 265.600
25 33.500 837.500
06/03/2022 4 33.200 132.800 4 33.200 132.800
25 33.500 837.500
08/03/2022 1 33.200 33.200 3 33.200 99.600
25 33.500 837.500
12/03/2022 2 33.200 66.400 1 33.200 33.200
25 33.500 837.500
15/03/2022 1 33.200 33.200
2 33.500 67.000 23 33.500 770.500
19/03/2022 1 33.500 33.500 22 33.500 737.000
22/03/2022 4 33.500 134.000 18 33.500 603.000
25/03/2022 2 33.500 67.000 16 33.500 536.000
29/03/2022 3 33.500 100.500 13 33.500 435.500
30/03/2022 13 33.500 435.500
20 33.500 670.000
20 33.500 670.000
Jumlah Persediaan Akhir 64 2.122.000 33 1.105.500

Tabel 4. 14 Kartu Persediaan Rumus FIFO-Perpetual


Rhinofed Tablet Periode 1 Januari – 31 Maret 2022

KARTU PERSEDIAAN
Apotek Namira Banjarmasin
Rumus Biaya : (FIFO) Perpetual
Nama Obat : Rhinofed Tablet
Masuk Keluar Saldo
Harga Harga Harga
Tanggal Jumlah Jumlah Biaya Jumlah
Unit Satuan Unit Satuan Unit Satuan
Biaya (Rp) (Rp) Biaya (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
01/01/2022 169 1.700 278.300
02/01/2022 8,5 1.700 14.450 160,5 1.700 272.850
03/01/2022 10 1.700 17.000 150,5 1.700 255.850
05/01/2022 10 1.700 17.000 140,5 1.700 238.850
07/01/2022 5 1.700 8.500 135,5 1.700 230.350
09/01/2022 20 1.700 34.000 115,5 1.700 196.350
10/01/2022 10 1.700 17.000 105,5 1.700 179.350
12/01/2022 10 1.700 17.000 95,5 1.700 162.350
31/01/2022 95,5 1.700 162.350
150 1.700 255.000
150 1.700 255.000
02/02/2022 85,5 1.700 145.350
10 1.700 17.000
150 1.700 255.000
04/02/2022 68 1.700 115.600
17,5 1.700 29.750
150 1.700 255.000
05/02/2022 58 1.700 98.600
10 1.700 17.000
150 1.700 255.000
06/02/2022 36 1.700 61.200
22 1.700 37.400
150 1.700 255.000
07/02/2022 26 1.700 44.200
10 1.700 17.000
150 1.700 255.000
09/02/2022 5 1.700 8.500
21 1.700 35.700
150 1.700 255.000
11/02/2022 5 1.700 8.500 1.700
31 1.700 52.700 119 1.700 202.300
12/02/2022 26 1.700 44.200 93 1.700 158.100
20/02/2022 93 1.700 158.100
150 1.800 270.000
150 1.700 270.000
20/02/2022 53 1.700 90.100
40 1.700 68.000
150 1.700 270.000
25/02/2022 33 1.700 56.100
20 1.700 34.000
150 1.700 270.000
27/02/2022 17.000 23 1.700 39.100
10 1.700
150 1.800 270.000
28/02/2022 23 1.700 39.100
7 1.800 12.600 143 1.800 257.400
04/03/2022 8 1.800 14.400 135 1.800 243.000
05/03/2022 13,5 1.800 24.300 121,5 1.800 218.700
06/03/2022 10 1.800 18.000 111,5 1.800 200.700
07/03/2022 3 1.800 5.400 108,5 1.800 195.300
08/03/2022 15 1.800 27.000 93,5 1.800 168.300
31/03/2022 93,5 1.800 168.300
150 1.800 270.000
150 1.800 270.000
Jumlah Persediaan Akhir 375,5 644.000 234,5 438.300
b. Bagan Alir Dokumen

Gambar 4. 9 Bagan Alir Dokumen Yang Disarankan


Sumber : Dibuat oleh penulis
1) Pelanggan (Costumer)
Pelanggan akan memesan dan membeli obat ke bagian penjualan.
2) Bagian Persediaan
Bagian persediaan memeriksa ketersediaan obat yang ada di apotek
apakah stok obat yang dipesan pelanggan masih ada atau sudah
habis. Jika masih ada maka akan diberikan ke bagian penjualan dan
diserahkan ke pelanggan. Dan jika habis bagian peresediaan akan
membuat catatan obat kosong, menentukan pemasok, Membuat
surat pesanan, melakukan transaksi pembelian obat, dan mengecek
apakah pesanan sudah sesuai dengan surat pesanan.
3) Admin Kasir/Bagian Penjualan
Admin Kasir menangani keluar masuknya uang dan melakukan
proses penjualan obat , membuat nota pejualan, serta membuat
laporan pejualan.
4) Pemasok (Supplier)
Persediaan barang yang diminta oleh bagian gudang disiapkan oleh
pemasok dan kemudian dilanjutkan pada proses transaksi. Proses
transaksi akan menghasilkan faktur dengan rincian obat yang sesuai
dengan yang diminta oleh bagian persediaan. Fatur tersebut akan
dicetak dua rangkap, satu rangkap untuk diarsipkan pemasok
sedangkan satu rangkapnya lagi akan diserahkan kepada bagian
persediaan.
5) Pemilik/Pengelola
Pemilik menerima laporan hasil penjualan dan pembelian barang
dari bagian penjualan dan bagian persediaan sebagai data apa saja
penjualan dan pembelian yang sudah dilakukan. Serta memvalidasi
apakah laporan tersebut.

c. Sistem Pengendalian Internal


Sistem pengendali intern yang disarankan oleh penulis pada
Apotek Namira adalah sebagai berikut :
1) Organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas tegas
Unsur pokok sistem pengendalian internal dalam perancangan
organisasi yang dijalankan pada Apotek Namira memisahkan
fungsi dari setiap bagian yang terkait.
2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
a) Pengelolaan persediaan barang dagang di otorisasi oleh bagian
gudang.
b) Prosedur pencatatan menggunkan program aplikasi persediaan
barang dagmag menggunakan bahasa pemrograman PHP MySql
untuk menghasilkan laporan yang terkomputerisasi dengan sajian
informasi yang lebih akurat dan efesiensi terhadap penyajian
informasi.
3) Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap
organisasi
Melakukan perhitungan persediaan barang dagang dengan metode
First In First Out (FIFO) Perpetual.
4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
Karyawan yang bekerja pada Apotek Namira sudah sesuai dengan
mutu dan dalam menjalankan pekerjaan sudah sesuai dengan
tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang diberikan.
d. Perspektif Sistem Informasi Persediaan Barang Dagang Pada
Apotek Namira
Ada beberapa langkah dalam mendesain sebuah program aplikasi
persediaan barang dagang pada Apotek Namira, yaitu sebagai berikut :
1) Sistem Basis Data
Sistem basis data merupakan kumpulan dari data yang saling
terhubung. Merancang basis data dibutuhkan teknik normalisasi.
Normalisasi digunakan agar sistem basis data lebih optimal dan
efisien, serta dapat memberikan data yang diharapkan. Tahap
normalisasi yang digunakan antara lain:
a) Normalisasi
Tahap ini penulis mencantumkan semua field yang diperoleh dari
dokumen yang ada dilapangan yang akan digunakan dalam
merancang sistem persediaan barang pada Apotek Namira adalah
sebagai berikut :

Tabel 4. 15 Tabel Normalisasi

No Nama Field
1 Kode_barang
2 Nama_barang
3 Kode_supplier
4 Nama_supplier
5 Kode_pelanggan
6 Nama_pelanggan
7 Id_Jenis
8 Jumlah
Sumber : Dibuat oleh penulis

b) Normalisasi Pertama (1NF)


Normalisasi pertama (1NF) adalah suatu nilai untuk semua atribut
yang tidak bisa dibagi lagi menjadi unit yang lebih kecil dan nilai
berulang.

Tabel 4. 16 Tabel Normalisasi Pertama (1NF)

No Nama Field No Nama Field


1 Kode_barang 13 Kode_supplier
2 Nama_barang 14 Nama_supplier
3 Id_jenis 15 Alamat
4 Jumlah 16 Telpon
5 Exp_date 17 Nama
6 Harga_beli 18 Username
7 Harga_jual 19 Password
8 Kode_transaksi 20 Foto
9 Nama_operator 21 Harga_barang
10 Kode_pelanggan 22 Tujuan
11 Nama_pelanggan 23 Harga_barang
12 Tanggal 24 Sub_total
Sumber : Dibuat oleh penulis
c) Normalisasi Kedua (2NF)
Normalisasi kedua (2NF) semua atribut utama harus bergantung
fungsional penuh pada kunci relasi serta harus telah berbentuk
normal pertama (1NF). Contoh Normalisasi kedua (2NF) adalah
sebagai berikut:

2) Relasi
a) Tabel User
Tebel user adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan dan
menambah data user. Tabel ini memiliki Field kunci id. Nama
tabel : users
Kunci utama : id
Jumlah field :7
Fungsi : Untuk menyimpan data user

Tabel 4. 17 Tabel User

No Nama Field Tipe Data


1 Id Int (11)
2 Nama Varchar (100)
3 Alamat Varchar (200)
4 Telpon Varchar (100)
5 Username Varchar (100)
6 Password Varchar (100)
7 Foto Varchar (25)
Sumber : Dibuat oleh penulis

c) Tabel Pelanggan
Tabel pelanggan adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan
dan menambahkan data pelanggan. Tabel ini memilki relasi one
to many dengan tabel barang_keluar dengan field kunci id. Hal ini
berarti bajwa satu pelanggan dapat mempunyai banyak transaksi
pada tabel barang_keluar.
Nama tabel : tb_pelanggan
Kunci utama : id
Jumlah field :5
Fungsi : Untuk menyimpan data pelanggan

Tabel 4. 18 Tabel Pelanggan

No Nama Field Tipe Data


1 Id Int (11)
2 Kode_pelanggan Varchar (100)
3 Nama_pelanggan Varchar (100)
4 Alamat Varchar (100)
5 Telpon Varchar (15)
Sumber : Dibuat oleh penulis

d) Tabel Pemasok
Tabel pemasok dugunakan untuk menyimpan dan menambahkan
data pemasok.tabel ini memiliki relasi one to many dengan tabel
barang_masuk dengan field kunci id. Hal ini berarti bahwa satu
pemasok dapat mempunyai banyak transaksi pada tabel
barang_masuk.
Nama tabel : tb_supplier
Kunci utama : id
Jumlah field :5
Fungsi : Untuk menyimpan data supplier

Tabel 4. 19 Tabel Supplier

No Nama Field Tipe Data


1 Id Int (11)
2 Kode_supplier Varchar (100)
3 Nama_supplier Varchar (100)
4 Alamat Varchar (100)
5 Telpon Varchar (15)
Sumber : Dibuat oleh penulis

e) Tabel Gudang/Obat
Tabel gudang untuk menyimpan dan menambah data obat. Tabel
ini memiliki relasi one to one dengan tabel jenis_barang. Serta
one to many dengan tabel barang_masuk dan barang_keluar
dengan field kunci id. Hal ini berarti satu barang mempunyai
banyak transaksi pada tabel barang_masuk dan barang_keluar
sedangkan satu barang mempunyai satu kartu persediaan.
Nama tabel : gudang
Kunci utama : id
Jumlah field :8
Fungsi : Untuk menyimpan data barang

Tabel 4. 20 Tabel Gudang

No Nama Field Tipe Data


1 Id Int (11)
2 Kode_barang Varchar (100)
3 Nama_barang Varchar (100)
4 Id_jenis Varchar (100)
5 Jumlah Varchar (250)
6 Exp_date Date
7 Harga_beli Int (11)
8 Harga_jual Int (11)
Sumber : Dibuat oleh penulis

f) Tabel Transaksi Penjualan


Tabel barang_keluar digunakan untuk menyimpan dan
menambahkan data penjualan. Tabel ini memiliki relasi one to
many dengan tabel gudang dengan field kunci id. Hal ini berarti
bahwa satu kategori penjualan mempunyai banyak transaksi.
Nama tabel : barang_keluar
Kunci utama : id
Jumlah field : 10
Fungsi : Untuk menyimpan data transaksi penjualan

Tabel 4. 21 Tabel Transaksi Penjualan

No Nama Field Tipe Data


1 Id Int (11)
2 Kode_transaksi Varchar (100)
3 Nama_operator Varchar (100)
4 Tanggal Date
5 Kode_barang Varchar (100)
6 Nama_barang Varchar (100)
7 Jumlah Varchar (100)
8 Tujuan Varchar (100)
9 Harga barang Int (11)
10 Sub_total Int (11)
Sumber : Dibuat oleh penulis

g) Tabel Transaksi Pembelian


Tabel barang_masuk digunakan untuk menyimpan dan
menambahkan data barang yang dibeli. Tabel ini memiliki relasi
one to many dengan tabel gudang denga field kunci id. Hal ini
berarti bahwa satu kategori pembelian mempunyai banyak
transaksi.
Nama tabel : barang_masuk
Kunci utama : id
Jumlah field : 10
Fungsi : Untuk menyimpan data transaksi penjualan

Tabel 4. 22 Tabel Transaksi Pembelian

No Nama Field Tipe Data


1 Id Int (11)
2 Kode_transaksi Varchar (100)
3 Nama_operator Varchar (100)
4 Tanggal Date
5 Kode_barang Varchar (100)
6 Nama_barang Varchar (100)
7 Kode_supplier Varchar (100)
8 Nama_supplier Varchar (100)
9 Jumlah Varchar (100)
10 Tujuan Varchar (100)
11 Harga barang Int (11)
12 Sub_total Int (11)
Sumber : Dibuat oleh penulis
h) Tabel Jenis Barang
Tabel Jenis_barang digunakan untuk menyimpan dan
menambahkan data jenis barang. Tabel ini memiliki relasi one to
one dengan tabel gudang dengan field kunci id.
Nama tabel : jenis_barang
Kunci utama : id
Jumlah field :2
Fungsi : Untuk menyimpan data jenis barang

Tabel 4. 23 Tabel Jenis Barang

No Nama Field Tipe Data


1 Id Int (11)
2 Jenis_barang Varchar (100)
Sumber : Dibuat oleh penulis

i) Tabel Kartu Persediaan


Tabel kartu persediaan digunakan untuk menyimpan, data
persediaan barang dari transaksi yang telah dilakukan. Tabel ini
memiliki relasi one to one ke tabel gudang dengan field kunci id.
Hal ini berarti bahwa satu barang memiliki satu kartu persediaan.
Nama tabel : log_transaksi
Kunci utama : id
Jumlah field : 10
Fungsi : Untuk menyimpan data persediaan barang

Tabel 4. 24 Tabel Kartu Persediaan

No Nama Field Tipe Data


1 Id Int (11)
2 Kode_log Varchar (255)
3 Kode_transaksi Varchar (255)
4 Kode_barang Varchar (255)
5 Keterangan Enum(‘keluar’,’masuk’)
6 Barang_diproses Int (11)
7 Harga_satuan Int (11)
8 Harga_total Int (11)
9 Barang_sekarang Int (11)
10 Tanggal dateline
Sumber : Dibuat oleh penulis
3) Data Flow Diagram (DFD)
a) Diagram Jenjang
Diagram jenjang adalah kumpulan komponen alat perancangan
sistem yang dapat menggambarkan seluruh proses yang terdapat
pada suatu aplikasi tertentu dengan jelas dan terstruktur. Dalam
membuat program aplikasi persediaan barang dagang maka
diagram jenjang yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut :

Gambar 4. 10 Data Flow Diagram Jenjang


Sumber : Dibuat oleh penulis

b) Diagram Konteks
Diagram konteks dapat menggambarkan bahwa bagian apa saja
yang berhubungan dengan sistem program aplikasi persediaan
barang dagang. Dalam program aplikasi persediaan barang
dagang bagian yang terlibat adalah bagian penjualan/kasir dan
pimpinan. Bagian penjualan/kasir yang bertugas untuk
memasukkan data pelanggan, data barang keluar, dan nota
penjualan, dan data transaksi penjualan
Sedangkan bagian gudang bertugas untuk memasukkan data
pemasok, data barang masuk, jenis barang, dan data transaksi
pembelian sesuai dengan dokumen transaksi untuk diproses ke
dalam program persediaan barang dagang.
Sehingga dapat menghasilkan daftar persediaan, daftar pembelian,
dan daftar penjualan, laporan pembelian, laporan penjualan, dan
kartu persediaan. Laporan pembelian, laporan penjualan dan kartu
persediaan diserahkan ke Pimpinan.

Gambar 4. 11 Data Flow Diagram Konteks


Sumber : Dibuat oleh penulis

c) DFD Level 0
Selanjutnya digambarkan DFD level 0 untuk menggambarkan
sistem secara terinci yang berisian proses nomor 1 (satu) untuk
input data, proses nomor 2 (dua) untuk transaksi dan proses
nomor 3 (tiga) untuk laporan, gambar DFD level 0 dari sistem
persediaan barag dagang adalah sebagai berikut :

Gambar 4. 12 Data Flow Diagram Level 0


Sumber : Dibuat oleh penulis
d) DFD Level 1
Langkah berikutnya menggambarkan DFD untuk level
berikutnya. Semua DFD level 1 ini harus digambarkan
seluruhnya, entitas yang digambarkan pada masing-masingnya
sesuai dengan kebutuhan masing-masing level tersebut, gambar
DFD level 1 dari sistem persediaan barang dagang adalah sebagai
berikut:

Gambar 4. 13 Data Flow Fiagram Level 1


Sumber : Dibuat oleh penulis

4) Desaign Interface Menggunakan PHP


Desain Interface adalah tampilan antar muka yang ada dilayar
komputer sebagai bentuk komunikasi antara pengguna dengan
komputer. Dibawah ini merupakan tampilan program aplikasi
persediaan barang dagang yang telah penulis buat adalah sebagai
berikut :
a) Login
Form login adalah halaman yang pertama kali muncul apabila
program aplikasi dijalankan dan untuk bisa masuk ke dalam
program aplikasi maka pengguna haus memasukkan username
(nama pengguna) dan password (kata sandi) terlebih dahulu.
Gambar dibawah ini merupakan form tampilan login yang dibuat
oleh penulis.

Gambar 4. 14 Form Login


Sumber : Dibuat oleh penulis

b) Menu Utama/Dashboard
Menu utama merupakan tampilan yang muncul pertama kali
setelah proses login dilakukan. Kemudian untuk memudahkan
pengguna dalam mengakses maka di bagian samping terdapat
berbagai macam menu untuk berbagai macam proses yang ingin
dilakukan oleh pengguna.

Gambar 4. 15 Menu Utama


Sumber : Dibuat oleh penulis

c) Data Pengguna
Menu pengguna berisi daftar user yang dapat mengakses program
aplikasi yang telah dibuat, dilengkapi dengan form penambahan
pegawai baru, dan form edit atau hapus. Untuk User pemilik bisa
mengakses keseluruhan program baik itu program dari user
persediaan maupun program dari user penjualan. Sedangkan user
persediaan dipergunakan untuk akses kegiatan transaksi
persediaan barang.

Gambar 4. 16 Data Pengguna User Pemilik


Sumber : Dibuat oleh penulis

Gambar 4. 17 Data Pengguna User Persediaan


Sumber : Dibuat oleh penulis

d) Master Data
Master data adalah menu yang digunakan untuk menyimpan data
master yang akan berhubungan dengan transaksi yang akan
dilakukan. Master data dipisahkan menjadi tiga bagian yang berisi
informasi utama, seperti informasi daftar barang, daftar penjualan
dan daftar pembelian. Pada daftar master data setiap data bisa di
tambah, di edit, dan di hapus.
 Master Data Barang
Master barang digunakan untuk menyimpan data-data barang
yang dimiliki oleh Apotek Namira. Tampilan master barang
yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 18 Tambah Data Barang


Sumber : Dibuat oleh penulis

Gambar 4. 19 Master Data Barang


Sumber : Dibuat oleh penulis

 Master Data Jenis Barang


Master jenis barang digunakan untuk menyimpan data-data
jenis barang apa saja pada Apotek Namira. Tampilan master
jenis barang yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut:
Gambar 4. 20 Tambah Data Jenis Barang
Sumber : Dibuat oleh penulis

Gambar 4. 21 Master Data Barang


Sumber : Dibuat oleh penulis

 Master Data Pemasok


Master pemasok digunakan untuk menyimpan data-data
pemasok pada Apotek Namira. Tampilan master pemasok
yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 22 Tambah Data Pemasok


Sumber : Dibuat oleh penulis
Gambar 4. 23 Master Data Barang
Sumber : Dibuat oleh penulis

e) Transaksi
Menu transaksi terdiri dari 2 sub menu, yaitu penjualan dan
pembelian. Menu ini digunakan untuk memasukkan data transaksi
yang ingi dilakukan oleh pengguna. Berikut merupakan tampilan
dari menu transaksi pada program aplikasi persediaan yang
penulis buat:
 Transaksi Pembelian
Form transaksi pembelian berisi informasi barang yang dibeli
pada Apotek Namira untuk memenuhi kebutuhan persediaan
barang di gudang. Setiap kali ada transaksi pembelian bagian
persediaan bisa menambahkan transaksi baru pada menu
transaksi pembelian.

Gambar 4. 24 Tambah Transaksi Pembelian


Sumber : Dibuat oleh penulis
Gambar 4. 25 Master Data Transaski Pembelian
Sumber : Dibuat oleh penulis

Gambar 4. 26 Nota Transaksi Pembelian


Sumber : Dibuat oleh penulis

 Transaksi Penjualan
Form transaksi penjualan berisi informasi barang yang terjual
pada Apotek Namira data penjualannya di dapat dari
transaksi penjualan pada user penjualan.
Gambar 4. 27 Master Data Pembelian
Sumber : Dibuat oleh penulis

f) Laporan
Menu laporan berfungsi untuk melihat dan mencetak berbagai
laporan untuk keperluan pada Apotek Namira, laporan terbagi
menjadi beberapa sub menu seperti, laporan pembelian, laporan
penjualan, kartu persediaan.
 Laporan Pembelian Obat
Laporan pembelian barang menampilkan informasi mengenai
barang yang dibeli oleh Apotek Namira. Pada laporan
pembelian data dapat di cetak untuk diserahkan kepada
pimpinan. Berikut adalah tampilan laporan pembelian yag
dibuat oleh penulis :

Gambar 4. 28 Laporan Pembelian


Sumber : Dibuat oleh penulis
Gambar 4. 29 Cetak Laporan Pembelian
Sumber : Dibuat oleh penulis

 Laporan Penjualan Obat


Laporan pejualan barang menampilkan informasi mengenai
barang yang telah terjual pada Apotek Namira. Pada laporan
penjualan data dapat di cetak untuk diserahkan kepada
pimpinan. Berikut adalah tampilan laporan penjualan yang
dibuat oleh penulis :

Gambar 4. 30 Cetak Laporan Penjualan


Sumber : Dibuat oleh penulis

 Kartu Persediaan
Laporan kartu persediaan menampilkan informasi mengenai
stok barang dan harga pokok persediaan barang yang terdapat
pada Apotek Namira. Kartu persediaan ditampilkan per
barang dan per bulan. Untuk menampilkan kartu persediaan
yang diinginkan langkah pertama pilih barang dan bulan yang
diinginkan. Berikut adalah tampilan kartu persediaan yang
dibuat oleh penulis :

Gambar 4. 31 Pilih Periode Kartu Persediaan


Sumber : Dibuat oleh penulis

Gambar 4. 32 Cetak Kartu Persediaan


Sumber : Dibuat oleh penulis
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang talah dilakukan
oleh penulis pada Apotek Namira, maka penulis dapat menarik simpulan
sebagai berikut :

1. Apotek Namira adalah salah satu Usaha Kecil Mikro Menengah


(UMKM) yang merupakan usaha perdagangan berbagai macam jenis
obat, baik itu obat bebas, obat bebas terbatas dan juga obat terbatas
dengan resep dokter. Setiap transaksi yang terjadi dicatat di nota yang
kemudian disimpan. Proses pencatatan untuk persediaan barang
dagang pada Apotek Namira dicatat secara manual, Yang dimaksud
manual adalah menghitung jumlah transaksi pembelian dan penjualan
masih dilakukan dengan cara menghitung jumlah pembelian pada nota
pembelian satu per satu dan menghitung hasil uang yang diperoleh
setiap hari serta untuk mengetahui jumlah persediaan harus melakukan
pengecekan ke gudang dan etalase terlebih dahulu pada Apotek
Namira. Sehingga mengakibatkan pencatatan persediaan menjadi tidak
tersusun rapi, hilang, rusak.
2. Pada penelitian di Apotek Namira, penulis telah membuat perhitungan
harga pokok persediaan barang dagang dengan metode FIFO
perpetual, sehingga Apotek Namira dapat dapat mengetahui setiap saat
persediaan dan harga pokok persediaan barang dagang. Hasil
penelitian pada Apotek Namira , penulis telah menyelesaikan
Pembangunan Aplikasi Persediaan Barang Dagang Berbasis Web Pada
Apotek Namira. Program aplikasi yang dibuat oleh penulis dapat
mempermudah mengetahui sisa persediaan barang dan dapat
mengetahui harga pokok persediaan barang serta untuk menentukan
harga pokok persediaan barang dagang dengan metode FIFO perpetual
pada Apotek Namira.
B. Saran
Berdasarkan simpulan dan peneitian yang telah dijelaskan oleh
penulis, maka penulis akan memberikan beberapa saran untuk mengatasi
permasalahan yang terdapat pada Apotek Namira. Adapun beberapa saran
yang disarankan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Apotek Namira sebaiknya menggunakan metode pencatatan


persediaan barang dagang dengan metode perpetual agar dapat
mengetahui sisa persediaan barang di gudang tanpa harus menghitung
fisiknya. Dan untuk perhitungan harga pokok persediaan, Apotek
Namira sebaiknya menggunakan Metode FIFO Perpetual.
2. Dengan adanya program aplikasi persediaan barang dagang yang telah
dibuatkan oleh penulis, diharapkan Apotek Namira menggunakan
aplikasi tersebut untuk mempermudah dalam hal pencatatan
persediaan barang dagang. Serta dapat mempermudah dalam
mengetahui stok persediaan barang dagang yang masih ada. Yang
sudah terjual dan harus dibeli dalam periode selanjutnya, juga
mempermudah pimpinan dalam mengambil keputusan dalam
menentukan persediaan barang dagang.
DAFTAR PUSTAKA

Hasanah,M. 2019. Program Aplikasi Persediaan Barang Dagangan Dengan


Metode Fifo Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 Pada Toko Bangunan
Amelia 2 Barito Kuala. Skripsi Pada Politeknik Negeri Banjarmasin, Banjarmasin.
Anggy Listiani, Sulistya Dewi Wahyuningsih. 2019. Analisis Pengelolaan
Persediaan Barang Dangang Untuk Mengoptimalkan Laba. e-ISSN 2528-2581,
(4), 1-9.
Radhani, R,M. 2021. Program Aplikasi Persediaan barang dagangan dengan
metode FIFO Menggunakan PHP pada Toko Jabal Noor. Skripsi Pada Politeknik
Negeri Banjarmasin, Banjarmasin.
Rasadi,Tamim. 2018. Penilaian dan Pencatatan Persediaan Barang Dagang dengan
menggunakan Rumus Biaya Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP) Perpetual
Sesuai SAK EMKM Tahun 2018 pada Toko Obat Riyadh Banjarmasin. Skripsi
pada Politeknik Negeri Banjarmasi, Banjarmasin.
Melinda, A,A. 2020. Program Aplikasi Persediaan Barang Dagang dengan
Metode Rata-Rata Bergerak Perpetual Terintegrasi Penjualan Menggunakan PHP
Pada UD Rahma Banjarmasin. Skripsi pada Politeknik Negeri Banjarmasi,
Banjarmasin.
Saidilalah, Akhmad. 2018. Program Aplikasi Program Aplikasi Persediaan
Barang Dagangan dengan Rumus Biaya Rata – Rata Bergerak – Perpetual
Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Meubel Alfil Gina. Skripsi pada
Politeknik Negeri Banjarmasi, Banjarmasin.
Eka Sevita Mesta, Ryan Al Rachmat. 2020. Penilaian persediaan barang dagnag
berdasarkan SAK EMKM pada BUMBES Karya Maju Kec. Keluang Kab. Musi
Banyuasin. e-ISSN: 2745-7281, (1), 1-11.
Fa’izah, Risa. 2020. Pembangunan Sistem Informasi Persediaan Barang Dagang
Dengan Metode Rata Rata Bergerak Menggunakan PHP Pada TB.Mentaya
Banjarmasin , Skripsi pada Politeknik Negeri Banjarmasi, Banjarmasin.
Romney, Marshall.B, dan Steinbart, Paul John. 2015. Sistem Informasi Akuntansi.
14. Jakarta Selatan: Salemba Empat.
Hardikristanto Wahyu, Paramita Nita. 2019. Implementasi Sistem Informasi
Pengelolaan Surat Berbasis Website Pada Kantor Desa Sukasari Kabupaten
Bekasi. ISSN: 2407-3903, (10), 1-8.
Sahi Ahmad. 2020. Aplikasi Test Potensi Akademik Seleksi Saringan Masuk
LP3I Berbasis Web Online Menggunakan Framework Codeigniter. (7), 1-10.
Hidayatulloh,Rizki,M. 2021. Pembuatan Sistem Informasi Penjualan Berbasis
Web CV. Simarfian Jaya Abadi. Makalah pada Fakultas Teknik, Surabaya.
Imron, Imron. 2019. Analisis Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan
Konsumen Menggunakan Metode Kualitatif Pada CV.Meubel Berkah
Tanggerang. ISSN: 2461-0690, (5),1-10.
Syafnidawaty. 2020. OBSERVASI. https://raharja.ac.id/2020/11/10/observasi/ (19
Januari 2022).
Sofiah,Radatus,.Suhartono,.Hidayah,Ratna. 2020. Analisis Karakteristik Sains
Teknologi Masyarakat (STM) Sebagai Model Pembelajaran: Sebuah Studi
Literatur. p-ISSN 2437-4837, e-ISSN 2614-1728. (7), 1, 1-18.
Thabroni, Gamal. 2021. Teknik Analisis Data Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif. https://serupa.id/teknik-analisis-data-penelitian-kualitatif-dan-
kuantitatif/ (19 Januari 2022).
Handayani, Monika. 2019. Metodologi Penelitian Akuntansi.
Banjarmasin :Poliban Press.

Anda mungkin juga menyukai