Anda di halaman 1dari 55

Abu Ziyad Ad-Dili, Lc.

PANDUAN PRAKTIS & MUDAH


MEMBACA KITAB ARAB
Metode Sahlah

In Syaa
Allah
Cocok Untuk
Pemula
1

BHIMEDIA
u
uk

Wasilah Daʼwah
B
Panduan
Praktis & Mudah
Bisa Membaca Kitab Arab

Metode Sahlah

Buku 1

Disusun oleh:
Abu Ziyad Ad Dili, Lc.
(semoga Allah mengampuni dosanya, kedua orang tuanya,
guru-gurunya beserta anak dan istrinya..aamiin)

Desain Cover: Resa


Faizul Badri Hak
Cipta: BHIMEDIA
Kendal Ngawi Jawa Timur
Daftar Isi
Pengantar – 1
Muqoddimah – 3
Apakah Membaca Kitab Arab Itu Sulit? – 5
Ingaaaat !!! Baca kitab itu mudaaaah.....!!! – 7
Informasi Penting : Mengenal Istilah Dasar Bahasa
Arab Yang Harus Diketahui & Dipahami – 9
Warming Up – 17
Pelajaran Pertama: Pengertian Isim & Tanda-Tandanya
– 20
Pelajaran Kedua: Macam-Macam Isim – 23
Pelajaran Ketiga: Macam-Macam Isim Mabni – 24
Pelajaran Keempat: Macam-Macam Isim Mu’rob – 30
Pelajaran Kelima: Kaidah-Kaidah Di Dalam Isim – 37
Pelajaran Keenam: Isim Ghoiru Munshorif – 41
Pelajaran Ketujuh: Huruf-Huruf Yang Menashobkan
Isim – 44
Pelajaran Kedelapan: Isim Zhorof – 47
‫الر ِح ْي ِم‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬
َّ ‫هللا‬
ِ ‫س ِم‬
ْ ‫ِب‬
Pengantar

‫السالَ ُم َعلَى النّل ّل‬


‫ب ال َحع َرللّب‬ َّ ‫الصالَةُ َو‬
َّ ‫ َو‬،‫ْي‬ ٍ ‫ِل الَّ لذي أَنح َز َل الح ُقرآ َن بلللس‬
ٍ ‫ان َع َرلٍّب ُمبل ح‬ ‫اَ حْلم ُد لّل‬
َ ‫ح‬ ‫َح‬
َ ‫َْجَعل ح‬
: ‫ َوبَ حع ُد‬،‫ْي‬ ‫ث لللن ل‬
‫َّاس أ ح‬ ‫الحم حب عو ل‬
‫َ ُح‬
Bahasa arab adalah bahasa yang penting untuk dipelajari bagi setiap
muslim khususnya para penuntut ilmu, lebih khususnya lagi para
penghafal Al-Qur'an yang dituntut untuk dapat memahami apa yang
dihafalkannya dengan ilmu dan pengetahuan yang disampaikan oleh
para ulama baik secara lisan maupun tulisan. Untuk menguasai bahasa
Arab seorang murid minimal harus menguasai empat komponen utama
yaitu: Fahmul Masmu’ (kemampuan memahami bahasa arab yang
didengarkan), Fahmul Maqru’ (kemampuan memahami tulisan-tulisan
arab), Ta'bir Syafahi (kemampuan menyampaikan pesan dengan bahasa
arab secara lisan) dan Ta'bir Tahriri (kemampuan menyampaikan pesan
dengan bahasa arab secara tulisan).
Dari keempat komponen utama di atas kemampuan membaca bagi
penuntut ilmu syar'i menjadi yang paling awal untuk dikuasai karena dia
adalah pintu utama untuk memperoleh informasi dan pengetahuan,
sebagaimana anak sekolah dasar maka belajar membaca dan memahami
apa yang dibaca merupakan pelajaran yang pertama kali wajib
dipelajari, oleh sebab itulah metode ini disusun agar memudahkan setiap
penuntut ilmu terlebih penghafal Al-Qur'an di Indonesia yang mana
bahasa arab bukanlah bahasa pengantar sehari-hari, untuk bisa memiliki
kemampuan dasar dalam membaca teks arab dalam waktu relatif singkat
dengan tetap mempelajarinya di bawah bimbingan serta pengawasan
guru (bukan otodidak) yang merupakan budaya belajar mengajar
warisan para salaf yang harus terus dilestarikan.
Kami namakan metode yang tidak sempurna ini dengan nama “Sahlah”
yang berarti mudah, karena bahasa arab itu mudah dan membaca
tulisan/kitab arab itu jauh lebih mudah lagi, ditulis berdasarkan
pengalaman kami selama menjadi santri dan pengajar selama hampir 20
tahun lamanya, in syaa Allah cocok dipelajari oleh para pemula dan
1
sangat mungkin untuk dijadikan muqorror pembelajaran bahasa arab
(khususnya memaca kitab arab) di ma’had-ma’had tahfidzul qur’an yang
pada umumnya tidak memiliki slot waktu yang cukup besar dalam
pembelajaran bahasa arab.
Namun yang perlu diperhatikan, apa yang dipelajari di dalam buku
panduan ini tidak menjadikan seorang murid menjadi ahli bahasa arab
atau tidak salah lagi dalam membaca kitab arab, melainkan hanyalah
sarana yang memudahkan bagi murid pemula untuk bisa cepat dalam
membaca dan memahami teks-teks arab yang terdapat pada kitab-kitab
berbahasa arab khususnya kitab-kitab dengan bahasa arab modern.
Sehingga harapannya dengan panduan yang mudah ini si murid bisa
semakin optimal di dalam prosesnya untuk memperdalam agama dan
menghafalkan Al-Qur’an.
Selain hal diatas, in syaa Allah dengan panduan ini menjadi pijakan
awal yang tidak memberatkan bagi seorang murid untuk membuka
pemahaman akan bahasa arab, sebelum memperdalamnya lagi dengan
panduan yang lebih baik dan sistematis lainnya sebagaimana yang telah
banyak beredar maupun kitab-kitab nahwu shorof yang biasa dipelajari
di pondok pesantren di Indonesia.
Semoga apa yang dituliskan ini menjadi amal jariyah di sisi Allah Ta'ala
bagi penulisnya serta orang-orang yang memberi dukungan dan bantuan
dalam penulisan buku panduan ini serta dapat memberikan sedikit
sumbangsih dan manfaat bagi kaum muslimin khususnya para penuntut
ilmu pemula terlebih lagi para penghafal Al-Qur’an, aamiin.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ص ححبل له أ ح‬ ‫لل‬ ٍ
ّ‫ْي َوا حْلَ حم ُد ِل َر ل‬
‫ب‬ َ ‫َْجَعل ح‬
َ ‫ْي َو َسالَ ٌم َعلَى ال ُحم َر َسل ح‬ َ ‫صلَّى هللاّ َعلَى نَبليلّنَا ُُمَ َّمد َو َعلَى آله َو‬ َ ‫َو‬
َ ‫ال َحعالَ لم ح‬
.‫ْي‬
Kendal, Ngawi, Jawa Timur
Al Faqir Ilaa ‘Afwi Robbih

Abu Ziyad Ad Dili, Lc.

2
Muqoddimah
Mengapa seorang penuntut ilmu harus bisa bahasa arab dan
membaca kitab arab?
Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu pernah berkata:

‫فإَّنا من دينلكم‬
َّ َ‫تعلَّموا العربية‬
“Pelajarilah bahasa Arab, karena sesungguhnya bahasa Arab itu
termasuk bagian dari agama kalian”1.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan,

‫فرض واجب؛ فإن فهم الكتاب والسنة‬ ٌ ‫ ومعرفتها‬،‫نفس اللغة العربية من ال ّلدين‬
َ ‫فإن‬َّ
‫ مث منها ما‬،‫يتم الواجب إال به فهو واجب‬ ‫ وال يفهم إال ل‬،‫فرض‬
ُّ ‫ وما ال‬،‫بفهم اللغة العربية‬
‫واجب على الكفاية‬
ٌ ‫ ومنها ما هو‬،‫واجب على األعيان‬
ٌ ‫هو‬
“Bahasa Arab itu termasuk bagian agama (Islam), dan
mengetahuinya hukumnya wajib, karena sesungguhnya
memahami Al-Kitab dan As-Sunnah itu adalah perkara yang
wajib, dan tidaklah dapat dipahami kecuali dengan memahami
bahasa Arab, dan suatu kewajiban tidak bisa terlaksana kecuali
dengan sarana tertentu, maka sarana tertentu tersebut hukumnya
juga wajib.” Di antara (hukum mempelajari) bahasa Arab itu
ada yang fardhu ‘ain, dan ada pula yang fardhu kifayah”2.
As-Suyuthi rahimahullah menegaskan,

‫عرف معاين ألفاظ‬ ‫ل‬


ُ ُ‫ وبه ت‬،‫الفروض الكفاايت‬ َّ ‫شك‬
‫أن علم اللغة من الدين؛ ألنه من‬ َّ ‫وال‬
‫القرآن والسنة‬
“Tiada keraguan sedikit pun bahwa ilmu bahasa Arab termasuk
bagian dari agama Islam, karena mempelajarinya termasuk
fardhu kifayah, dan dengannya dapat diketahui makna lafal-lafal
Al-Qur`an dan As-Sunnah”.3
Syekh Al-Utsaimin rahimahullah berkata,
1
Masbuqudz Dzahab, hal. 9 dan Idhahul Waqf wal Ibtida`
2
Iqtidha` Ash-Shirath Al-Mustaqim: 1/527
3
Al-Muzhir, hal. 302
3
‫ فإن فهمهما يتوقف على معرفة النحو‬,َ‫اِل و سنة رسوله صََّلى هللاُ عَلَيحله وَسََّلم‬
ّ ‫فهم كتاب‬
“Memahami Kitabullah (al-Quran) dan sunnah Rasul-Nya
sallallahu ‘alaihi wasallam, maka sesungguhnya (untuk dapat)
memahami keduanya tergantung dari pengetahuan seseorang
terhadap ilmu nahwu (yaitu ilmu yang mempelajari kaidah-
kaidah bahasa arab)”1.
Selain untuk memahami Al-Qur`an dan As-Sunnah, Kitab-kitab
para ulama rahimahumullah yang menjelaskan Syariat Islam
dari dahulu sampai sekarang mayoritasnya juga ditulis dalam
bahasa pilihan Allah Ta’ala ini.
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

‫من تبَ َح َّر ىف النحو اهتدى إىل كل العلوم‬

“Siapa yang menguasai nahwu, dia dimudahkan untuk


memahami seluruh ilmu (agama)”2.
Oleh karena itu mempelajari bahasa arab dan bisa membaca
kitab arab menjadi sangat penting bagi setiap penuntut ilmu
khususnya para penghafal Al-Qur’an.

Maka mempelajari agama dari buku-buku terjemahan kitab-


kitab arab karangan para ulama tetaplah tidak cukup, karena
pemahaman yang diperoleh tidak akan sesempurna jika seorang
penuntut ilmu membacanya langsung dengan bahasa aslinya.
Allahu a’lam bishowwab.

1
Syarh al-Jurumiyya, hal:9
2
Syadzarat ad-Dzahab, hlm. 1/321
4
Apakah Membaca Kitab Arab
Itu Sulit?
Sebenarnya untuk bisa membaca kitab arab itu sangat mudah,
bahkan lebih mudah daripada menyusun kalimat arab atau
berbicara dengan bahasa arab, asal terpenuhi beberapa unsur
berikut ini:
1. Familiar atau akrab dengannya.
Jika seseorang telah akrab dengan tulisan arab maka akan sangat
mudah membaca teks arab, semakin familiar akan semakin
mudah, tugas berikutnya hanyalah menetukan harokat akhir dan
kedudukan sebuah kata dalam kalimat arab.
2. Mengenal banyak mufrodat (kosakata).
Unsur ini sangat penting karena bahasa itu intinya ada pada
penguasaan kosakata, semakin banyak kosakata yang dikuasai
maka akan semakin mudah membaca tulisan arab. Sebagaimana
pada unsur yang pertama, setelah menguasai kosakata yang
banyak, tugas berikutnya tinggal menetukan harokat akhir dan
kedudukan sebuah kata dalam kalimat arab yang mana
merupakan poin utama dari pembelajaran membaca kitab arab.
3. Paham kaidah baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Yang dimaksud paham kaidah di sini adalah paham kaidah
bahasa arab (nahwu shorof) terlebih kaidah-kaidah yang sering
digunakan dalam penulisan kitab seperti mudhof ilaih, mubtada’
khobar dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan
langsung maupun tidak langsung adalah memahami nama asli
kaidah tersebut dalam bahasa arab atau mengenalnya dengan
nama yang lain, yang terpenting adalah paham dalam
menentukan harokat akhir dan mengetahui posisinya dalam
susunan kalimat arab.
4. Banyak praktek.
Maksudnya adalah membiasakan diri untuk mempraktekkan
kaidah-kaidah yang dikuasai dengan banyak membaca kitab-
kitab arab yang ada, mulai dari yang ringan sampai yang berat,
modern maupun klasik, semua itu akan semakin mempercepat
5
kemampuan untuk bisa membaca teks-teks berbahasa arab.
Sebagaimana ungkapan “bisa karena terbiasa”, maka banyak
praktek akan sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan
dalam membaca tulisan atau kitab arab, adapun jika melakukan
kebalikannya yaitu tidak dipraktikan dan diterapkan dalam
keseharian maka kaidah yang dikuasai tidak akan bermanfaat
bahkan akan mudah terlupakan.
5. Menyukainya, unsur ke lima ini merupakan faktor terpenting
dari unsur-unsur yang telah disebutkan sebelumnya karena rasa
suka itu sebab ingin bisa, ingin bisa sebab berdoa, berdoa sebab
munculnya usaha dan usaha adalah salah satu sebab menjadi
bisa. Oleh karena itu, tanpa diawali rasa suka maka metode
sebaik dan semudah apapun dan guru sepintar dan sehebat
siapapun tidak akan bermanfaat karena tidak adanya
ketertarikan untuk mempelajari dan menguasainya apalagi
mengulang-ulanginya.

6
Ingaaaat !!!
Baca kitab itu mudaaaah.....!!!
Allah Ta’ala berfirman:

       

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk


pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?”
(Q.S Al-Qomar 17).
Al-Imam lbnul Qoyyim rahimahullah berkata: "Kemudahan Al-
Qur'an untuk dipelajari meliputi beberapa macam bentuk
kemudahan, pertama: kemudahan lafadz-lafadznya untuk
dihafalkan, kedua: kemudahan makna-maknanya untuk
difahami, ketiga: kemudahan perintah dan larangannya untuk
dikerjakan serta ditinggalkan".1
Jika memahami Al-Qur’an saja telah Allah Subhanahu Wa
Ta’ala jamin kemudahannya, maka sudah tentu sarana untuk
memahami Al-Qur’an yaitu bahasa arab dan lebih khusus lagi
membaca tulisan arab tentu juga ikut dimudahkan oleh Allah
untuk dipelajari.
Oleh karena itu bagi para penuntut ilmu untuk senantiasa berdoa
dan berprasangka baik kepada Allah Ta'ala dan meyakini
bahwa belajar bahasa arab itu benar-benar telah dimudahkan
oleh-Nya.
Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata bahwasanya Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda bahwa Allah ‘Azza wa
Jalla berfirman,
‫ إل حن ظَ َن َشرا فَ لَهُ َشر‬،ٌ‫يا فَلَهُ َخ حي‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ إل حن ظَ َن لب َخ ح ر‬،‫أَ َن ع حن َد ظَ َّن َع حبد حي ل حب‬

1
Ash-Showa'iq Al-Mursalah
7
"Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Kalau ia
bersangka baik kepadaku, untuknya kebaikan. Kalau ia
bersangka buruk, untuknya keburukan".1
Intinya kalaupun ditemukan kesulitan dalam belajar bahasa arab
khususnya membaca kitab arab, ketahuilah bahwa sulitnya
hanyalah di awal, setelahnya akan sangat mudah dan tidak perlu
banyak pengulangan karena sudah menjadi kebiasaan.
Sebagaimana ketika kita mempelajari bahasa apapun di dunia ini
tentunya akan terasa sulit pada permulaannya tapi mudah pada
akhirnya ketika telah dikuasai, tapi ini hal yang wajar ditemui
dalam mempelajari hal apapun yang baru, pada fase awal pasti
kita akan menemui kesulitan.
Mungkin akan terasa berat dan butuh perjuangan, banyak
pengulangan bahkan pemaksaan. Namun ketika dilakukan
secara berkesinambungan dan telah menjadi rutinitas harian,
maka in syaa Allah kita akan mulai menikmatinya dan merasa
nyaman dengannya atau bisa jadi kita mulai ketagihan
dibuatnya.
Syekh Al-Utsaimin rahimahullah berkata,
‫إن النحو ّأوله صعب ويف آخره سهل‬
“Sesungguhnya mempelajari nahwu itu pada awalnya sulit dan
akhirnya mudah”2.
Jadi tanamkan di benak kita bahwa mempelajari bahasa arab itu
mudah bahkan membaca kitab arab jauh lebih mudah lagi, jika
orang lain bisa pasti saya bisa!!!.

1
HR.Ahmad
2
Syarh al-Jurumiyya, hal:9
8
Informasi Penting1:
Mengenal Istilah Dasar Bahasa Arab
Yang Harus Diketahui & Dipahami

Berikut ini beberapa istilah dasar dalam bahasa arab yang harus
diketahui siapa saja yang ingin bisa membaca tulisan arab2,
terlebih lagi bagi yang baru mempelajarinya (pemula). Sangat
disarankan untuk betul-betul memahami dan mengulang-ulang
berbagai istilah berikut ini karena akan sangat membantu
kecepatan dalam memahami materi yang ada di buku ini.

1. Mengenal Harokat
Harokat atau dapat disebut pula sebagai tasykil merupakan
tanda baca yang ditempatkan pada huruf Arab atau huruf
hijaiyah yang berfungsi sebagai penjelas pengucapan dari huruf-
huruf Arab tersebut. Paling tidak ada 7 macam harokat yang
wajib diketahui bagi pemula yang sedang mempelajari bahasa
arab, ketujuh harokat tersebut adalah sebagai berikut:
a. Fathah ( ‫) ﹷ‬
b. Dhammah ) ُ - )
c. Kasrah (ِ - )
d. Fathatain (ً - )
e. Dhammatain (ٌ - )
f. Kasratain (ٍ - )
g. Sukun (ْ - )

1
Pembahasan pada judul ini (hal 9 s.d 17) sangat penting, hendaknya bagi murid sering
mengulanginya agar dapat dipahami dan dikuasai, atau kalau perlu sebagian materinya
dihafalkan.
2
Ada banyak istilah dalam bahasa arab, namun yang disampaikan di awal ini hanya beberapa
yang dianggap paling penting. Adapun istilah-istilah lainnya akan disampaikan dalam materi
pelajaran.
9
2. Ilmu Nahwu dan Shorof
Ilmu Nahwu adalah sebuah ilmu dalam bahasa arab yang
berfungsi untuk mengetahui harokat akhir atau bentuk akhir
suatu kata beserta posisinya di dalam kalimat bahasa arab.
Contoh:

Sedangkan Ilmu Shorof adalah suatu ilmu dalam bahasa arab


yang berfungsi untuk mengetahui perubahan suatu kata menjadi
bentuk lain beserta maknanya. Contoh:

3. Al Kalimah (Kata)
Kata dalam bahasa arab disebut dengan Al Kalimah. Dan kata
terbagi 3 macam:
Yang Pertama: Isim (biasa disebut dalam bahasa indonesia
sebagai “kata benda”)1. Contoh:
Yang Kedua: Fi’il (biasa disebut dalam bahasa indonesia
sebagai “kata kerja”)2. Contoh:
Yang Ketiga: Harf (biasa disebut “huruf” dalam bahasa kita)3.
Contoh:
4. Mabni dan Mu'rob
Mabni adalah kata yang harokat dan bentuk akhirnya tetap
selamanya tidak berubah, kondisi ini berlaku baik pada isim,
fi’il dan harf. Contoh:

1
Di dalam tulisan arab isim (kata benda) memiliki porsi terbesar dalam penyusunannya, dapat
mencapai 60-70% dari keseluruhan tulisan. Maka bagi setiap murid untuk benar-benar
memahaminya karena sebagian besar tulisan arab itu terdiri dari isim. Jika telah benar
menguasainya maka membaca kitab tulisan arab akan menjadi jauh lebih mudah.
2
Fi’il (kata kerja) memiliki porsi 20-30% dari keseluruhan tulisan berbahasa arab, walau
demikian tetap harus perhatian di dalam mempelajarinya karena urgensinya untuk bisa
memahami teks-teks berbahasa arab tersebut sangat besar.
3
Harf (huruf) sama seperti Fi’il memiliki porsi 20-30% dari keseluruhan tulisan berbahasa arab,
dan menurut kami bagian yang paling mudah untuk diingat dan dipelajari.
10
Adapun Mu'rob adalah kata yang harokat dan bentuk akhirnya
berubah-ubah sesuai posisi kata tersebut di dalam kalimat dan
karena pengaruh lainnya, kondisi ini hanya berlaku pada isim
dan fi’il. Contoh:

5. I’rob
I'rob adalah perubahaan cara membaca harokat terakhir pada
suatu kata atau perubahan bentuk akhir suatu kata karena ada
sesuatu yang menyebabkannya, seperti posisi kata tersebut
dalam kalimat atau karena ada huruf yang mendahuluinya.
Contoh:

Macam-macam I'rob:
Secara umum I'rob dibagi 2, yaitu I'rob untuk Isim dan I'rob
untuk Fi'il.
I'rob untuk Isim, terbagi 3:
Pertama: Rofa' (terkadang disebut Marfu')1, tandanya ada
empat:
a. Harokat Dhommah ) ُ - ) atau Dhommatain (ٌ - ) di akhir kata
yang bermakna tunggal, jamak muannats salim dan jamak
taksir. Contoh:

b. Huruf Wawu )‫ (و‬yang khusus terdapat pada Asma’ul


Khomsah. Contoh:

c. Huruf Alif dan Nun Kasroh )‫(ان‬ ِ di akhir kata untuk


menjelaskan makna 2 (ganda). Contoh:

d. Huruf Waw Sukun dan Nun Fathah (‫(ون‬


ْ di akhir kata untuk
menjelasakan makna banyak. Contoh:
1
Rofa’ atau Marfu’ adalah bentuk i’rob dasar bagi seluruh kata sebelum mengalami perubahan.
11
Kedua: Nashob (terkadang disebut juga Manshub), tandanya
ada 4:
a. Harakat Fathah ( ‫ ) ﹷ‬atau Fathatain (ً - ) di akhir kata yang
bermakna tunggal dan jamak taksir. Contoh:

b. Huruf Alif )‫ (ا‬yang khusus terdapat pada Asma’ul Khomsah.


Contoh:

c. Harakat Kasrah (ِ - ) atau Kasratain (ٍٍٍ - ) di akhir kata yang


terdapat pada jamak muannats salim. Contoh:

d. Huruf Ya' Sukun dan Nun Kasroh )‫ (ي ِْن‬di akhir kata untuk
menjelaskan makna 2 (ganda) atau Ya' Sukun dan Nun
Fathah )‫ (يْن‬di akhir kata untuk menjelasakan makna banyak .
Contoh :
Ya' Sukun dan Nun Kasroh )‫(ي ِْن‬:

Ya' Sukun dan Nun Kasroh atau Nun Fathah )‫(يْن‬:

Ketiga: Jar (terkadang disebut Majrur), tandanya ada empat:

a. Harakat Kasrah (ِ - ) atau Kasratain (ٍ - ) di akhir kata yang


bermakna tunggal, jamak muannats salim dan jamak taksir.
Contoh:
b. Huruf Ya' (‫ )ي‬yang khusus terdapat pada Asma’ul Khomsah.
Contoh:
c. Harokat Fathah ( ‫) ﹷ‬, ciri ini khusus bertempat pada Isim
Ghairu Munsharif. Contoh:

12
d. Huruf Ya' Sukun dan Nun Kasroh )‫ (ي ِْن‬di akhir kata untuk
menjelaskan makna 2 (ganda) atau Ya' Sukun dan Nun
Fathah )‫ (يْن‬di akhir kata untuk menjelasakan makna banyak.
Contoh :
Ya' Sukun dan Nun Kasroh (‫ )ي ِْن‬:

Ya' Sukun dan Nun Kasroh atau Nun Fathah (‫ )يْن‬:

Adapun I'rob untuk Fi'il juga ada 3 yaitu: Rofa’, Nashob


dan Jazm. In syaa Allah akan dibahas pada bab khusus Fi'il
yang terdapat dalam kitab.

6. Huruf ‘Athof
Huruf ‘Athof adalah huruf yang menyambungkan antara satu
kata dengan kata lain yang sejenis dalam i’rob. Contoh :

Contoh Keadaan Rofa':


‫✓ َقا َم َز ْي ٌد َوع َْم ٌرو‬
Contoh Keadaan Nashob:
‫✓ َرأ َ ْيتُ َز ْيدًا َوع َْم ًرا‬
Contoh Keadaan Jar:
‫✓ َم َر ْرتُ بِ َز ْي ٍد َوع َْم ٍرو‬
Contoh Keadaan Jazm:
‫✓ َز ْي ٌد لَ ْم يَقُ ْم َولَ ْم يَ ْقعُ ْد‬
Macam-Macam Huruf ‘Athof
Huruf ‘Athof ada 9:
1. Wawu (‫)و‬
َ Artinya “dan” berfungsi untuk menunjukan makna
bersamaan.
Contoh:
‫ام َوال َحمأ ُحم حو ُم ليف ال َحم حس لج لد‬
ُ ‫صلَّى ا لإل َم‬
َ
13
2. Fa’ (‫)ف‬
َ Artinya “maka, lalu atau kemudian”. Berfungsi untuk
menunjukkan makna pekerjaan yang langsung dilakukan saat itu
juga dan tidak dipisah oleh waktu yang lama (tanpa jeda) .
Contoh:
ُ‫َْحَ ُد فَأَبُ حوه‬
‫ض َر أ ح‬
َ ‫َح‬

3. (َّ‫)مث‬
ُ Artinya “kemudian”. Berfungsi menunjukan pekerjaan
yang berlangsung secara berurutan tapi jedanya lebih lama
(beberapa saat/waktu kemudian).
Contoh:
‫الر لش حي ُد ُمثَّ ال َحمأ ُحم حو ُن‬
َّ ‫ات‬
َ ‫َم‬

4. (‫ )أ حَو‬Artinya “atau”. Menunjukan pilihan lain selain yang


sudah disebut atau bias juga menunjukan arti kebalikannya.
Contoh:
َ‫الق َحرأل اجلَ لريح َدةَ أَ لو ال َحم َجلَّة‬

‫ض يَ حوٍم‬
َ ‫لَبلثح نَا يَ حورما أ حَو بَ حع‬

5. (‫َم‬
‫ )أ ح‬Artinya “atau”. Faidahnya ada dua macam:
• Untuk ta’yin yaitu untuk menentukan antara dua hal. Biasanya
diawali hamzah istifham.
Contoh:
‫َْحَ ُد أ حَم َحُم ُم حو ٌد؟‬
‫أَأَ ُخ حو َك أ ح‬

• Menunjukkan makna taswiyah (kesamaan antara dua kata yang


dihubungkan) apabila didahului oleh jumlah yang setara.
Contoh:
‫حت أ حَم ملَح تَ حف َه حم‬
ُ ‫ت َما قُل‬
َ ‫َس َواءٌ َعلَ َّي أَفَ َه حم‬

14
6. (‫)ال‬
َ Artinya “bukanlah”. Fungsinya adalah menafikan antara
kata yang disambungkan. Syaratnya harus didahului oleh
kalimat positif.
Contoh:
‫يَ حن َج ُح ال ُحم حجتَ له ُد الَ الح َك حسالَ ُن‬
‫ض الَ الح ُك حر لس ّلي‬ ‫لى حاألَ حر ل‬
َ ‫ُستَاذُ َع‬ ‫س حاأل ح‬ َ َ‫َجل‬
7. (‫ )لَكل حن‬Artinya “melainkan” atau “akan tetapi”. Fungsinya
merupakan kebalikan dari (‫)ال‬َ . Syaratnya harus didahului oleh
nafi (peniadaan) atau nahyi (pengingkaran).
Contoh:
‫س لَكل لن ال ُق حرآ َن‬ َّ ‫ت‬
َ ‫الد حر‬ ُ ‫َما قَ َرأح‬
‫الَ ََيضر ل‬
ُ‫س لَكل حن َنئلبُه‬
ُ ‫الرئ حي‬
َ ُُ ‫ح‬
8. (‫ )بَ حل‬Artinya sama dengan (‫ )لَكل حن‬apabila didahului nafi atau
nahyi. Diartikan “bahkan” jika sebelumnya amr atau kalimat
positif.
Contoh:
‫ب اَلح َك حسالَ َن بَل ال ُحم حجتَ له َد‬ ‫الَ تُ ل‬
‫صاح ح‬َ
‫صغليرا‬ ‫ال حجللس َه ل‬
‫ادءرا بَ حل ُم ح‬ ‫ح‬
9. (‫)ح َت‬
َ Artinya “hingga” atau “sampai” .
1

Contoh:
‫ت ُك َّل الحوسائل لل ح َّت الطَّيَّارةل‬
ُ ‫َركل حب‬
َ َ ََ
‫ل‬
ُ‫َّاس َح َّت حاألَنحبيَاء‬
ُ ‫ت الن‬ُ ‫َيُحو‬

1
Khusus huruf (‫)حتَى‬
َ jika bertemu kata benda (Isim), terkadang juga menjadi huruf jar, in syaa Allah akan
dijelasakan lebih lengkap di pembahasan lainnya.
15
Latihan 1
1. Apakah harokat itu? Dan sebutkan 7 macam harokat yang wajib
diketahui bagi pemula yang sedang mempelajari bahasa arab!
2. Apakah pengertian dari Ilmu Nahwu dan Shorof beserta masing-
masing contohnya?
3. Apakah yang dimaksud dengan Al Kalimah? Dan jelasakan
pembagiannya!
4. Apa yang dimaksud dengan Mabni dan Mu’rob?
5. Apa yang dimaksud dengan I’rob?
6. Apa yang dimaksud dengan huruf ‘Athof? Dan sebutkan macam-
macamnya beserta artinya!

16
Warming Up
• Satuan tulisan terkecil dalam bahasa indonesia disebut Huruf.
Contoh: A,B,C,D.
Adapun satuan terkecil dalam bahasa arab disebut Al Huruf
(ُ‫)اَ حْلُُرحوف‬. Contoh:
‫ث‬،‫ت‬،‫ب‬،‫أ‬
• Kumpulan dari beberapa huruf yang memiliki arti dalam
bahasa indonesia disebut Kata. Contoh: buku, memukul,
kepada, dll.
Adapun dalam bahasa arab disebut Al Kalimah (ُ‫)اَلح َكلل َمة‬1.
Contoh:
‫ىل‬‫ض َر َ ل‬
َ ‫ إ‬،‫ب‬ ٌ َ‫كلت‬
َ ،‫اب‬
• Himpunan dari beberapa kata (2 atau lebih) dalam bahasa
indonesia yang belum memberikan pemahaman yang
sempurna bagi pembaca atau pendengarnya disebut Frase.
Contoh: jam tangan, pergi ke pasar, sebelum dzhuhur.
Adapun dalam bahasa arab disebut dengan Syibhul Jumlah
)‫( ِش ْبهُ ْال ُج ْمل ِة‬. Contoh:
ُ‫اعة‬ َّ َ‫ ا‬،‫ص لل‬
َ ‫لس‬ ‫ ل ح‬،‫قَ حب َل الظُ حه لر‬
‫يف الح َف ح‬
• Himpunan dari beberapa kata (2 atau lebih) dalam bahasa
indonesia yang telah memberikan pemahaman yang
sempurna bagi pembaca atau pendengarnya disebut Kalimat.
Contoh: Ahmad membaca buku.
Adapun dalam bahasa arab disebut Al Jumlah (ُ‫ )اَ حجلُ حملَة‬atau Al
Jumlah Al Mufidah (‫(ا ْل ُج ْملة ال ُم ِفيْدة‬.

1
Mengenal Kata (‫ )اَ ْل َك ِل َمة‬dan pembagiannya serta hal-hal yang terkait dengannya adalah pembahasan inti untuk
bisa membaca tulisan atau kitab arab, memahaminya maka akan dapat memahami tulisan arab secara
keseluruhan.
17
Contoh:
‫َْحَ ُد كلتَ راب‬
‫قَ َرأَ أ ح‬
Pada dasarnya bahasa indonesia dan bahasa arab memiliki
persamaan di dalam dasar-dasar pembentukan sususan
kalimatnya sebagaimana yang telah kita bahas di atas, hanya
saja terdapat beberapa perbedaan seperti bentuk tulisan dan
beberapa ciri khusus yang tidak ada dalam bahasa indonesia
semisal harokat pada setiap hurufnya dan lain sebagainya,
ditambah lagi pada umumnya kita mempelajari bahasa arab ini
tidak sedari dini sehingga metode dan tahapannya pastilah
menjadi berbeda.
Pointnya yang harus ada dipikiran kita adalah mempelajari
bahasa arab khususnya membaca tulisan arab tidak jauh berbeda
dengan mempelajari cara membaca tulisan berbahasa indonesia,
oleh karena itu mempelajarinya pasti mudah bagi siapa saja
yang benar-benar ingin menguasainya. Akhirnya tinggal
keinginan dan kesungguhan pada diri kita, mau atau tidak?,
berusaha atau tidak?, bersemangat atau tidak?.
Semuanya akan mudah asal ada keinginan, usaha dan
semangat untuk bisa!

18
Bab 1:
ْ ‫(اَ ْ ِْل‬
Isim (‫س ُم‬

Pelajaran Pertama : Pengertian Isim & Tanda-


Tandanya
Pelajaran Kedua : Macam-Macam Isim
Pelajaran Ketiga : Macam-Macam Isim Mabni
Pelajaran Keempat : Macam-Macam Isim Mu’rob
Pelajaran Kelima : Kaidah-Kaidah Di Dalam Isim
Pelajaran Keenam : Isim Ghoiru Munshorif
Pelajaran Ketujuh : Huruf-Huruf Yang Menashobkan
Isim
Pelajaran Kedelapan : Isim Dzhorof

19
Pelajaran Pertama:
Pengertian Isim
& Tanda-Tandanya

Isim adalah kata benda atau kata kerja yang tidak disertai
keterangan waktu.
Contoh:

Tanda-Tanda Isim:
1. Kemasukan Alif Lam Di Awal Kata (‫)ال‬1.
Contoh:
2. Berharokat Tanwin Pada Huruf Yang Terakhir2 ًٌ ًٍ ًً .
Contoh:
3. Berakhiran Huruf Ta’ Marbuthoh )‫)ة‬.
Contoh:
4. Kata Yang Menunjukkan Makna Benda Seperti Nama
Makhluk, Tempat, Alat, Binatang, Orang, Profesi, Status,
Tumbuhan, Kata Kerja Yang Tidak Disertai Waktu Dsb.
Contoh:
5. Dapat Dikaitkan Dengan Kata Benda Lainnya (Idhofah)3.
Contoh:
6. Angka Atau Bilangan.
Contoh:
7. Didahului Huruf Jar.
Yaitu huruf yang dapat membuat isim (kata benda)
sesudahnya menjadi majrur (berharokat kasroh/kasrotain dan
yang sejenisnya).
1
Isim yang kemasukan (‫ )ال‬tidak boleh berharokat tanwin pada huruf terakhirnya, dan dinamakan
Isim Ma’rifah.
2
Isim yang huruf terakhirnya berharokat tanwin disebut Isim Nakiroh.
3
Juga disebut dengan istilah Mudhof (yang dikaitkan) dan Mudhof Ilaih (yang dikaitkan
kepadanya).
20
Macam-Macam Huruf Jar:
Dari, Termasuk, Diantara,
‫ِم ْن‬
Sebagian Dari
Ke, Kepada, Sampai ‫إِلى‬
Dari, Tentang, Mengenai ‫ع ْن‬
Di atas ‫ع لى‬
Di, Di Dalam ‫فِ ْي‬
Barangkali, Banyak Sekali,
‫ُرب‬
Sedikit Sekali
Dengan, Bersama ‫ب‬
ِ
Seperti ‫ك‬
Untuk, Milik ‫ِل‬
Sejak Atau Mulai Dari ُ‫ُم ْنذ‬
Sejak Atau Mulai Dari ُ‫ُمذ‬
kecuali, selain ‫خل‬
kecuali, selain ‫عدا‬
kecuali, tidak termasuk ‫حاشا‬
Hingga, Sampai ‫حتى‬1
Contoh:

1
Perbedaan ‫ حتى‬huruf jar dan ‫ حتى‬huruf ‘athof terletak pada pemaknaan dan pengharokatan
huruf terakhir isim setelahnya. Adapun bagaimana membedakannya dapat dilihat dalam contoh
berikut:
Contoh:
‫ حتى‬huruf jar
‫أك ْلتُ السمكة حتى رأْسِها‬
Artinya: Aku telah memakan ikan sampai kepalanya.
Maknanya: Ikan dimakan tidak secara keseluruhan hanya badannya saja dan berhenti dimakan
ketika sampai kepala, sedang harokat akhirnya kasroh karena huruf jar.
‫ حتى‬huruf 'athof
‫أك ْلتُ السمكة حتى رأْسها‬
Artinya: Aku telah memakan ikan sampai kepalanya.
Maknanya: Ikan dimakan secara keseluruhan sampai kepala semuanya, sedang harokat akhirnya
mengikuti isim sebelumnya karena huruf 'athof.
21
‫‪8. Didahului Huruf Qosam1.‬‬
‫‪Macamnya ada 3:‬‬
‫‪Demi‬‬ ‫و‬
‫‪Demi‬‬ ‫ب‬
‫ِ‬
‫‪Demi‬‬ ‫ت‬
‫‪Contoh:‬‬

‫‪Latihan 2‬‬
‫‪1. Tentukan mana saja isim dan huruf jar yang terdapat pada‬‬
‫!‪teks hadits berikut‬‬
‫ضي َّللاُ ع ْنهُ قال‪ :‬س ِم ْعتُ‬ ‫بر ِ‬ ‫عمر ب ِْن الخطا ِ‬ ‫ص ُ‬ ‫ير ال ُمؤْ ِمنِيْن أ ِبي ح ْف ٍ‬ ‫ع ْن أ ِم ِ‬
‫سول هللاِ ﷺ يقُولُ‪ِ } :‬إنما األعْما ُل ِبالنِياتِ‪ ،‬وإنما ِل ُك ِل ْام ِرىءٍ ما نوى‪ ،‬فم ْن‬ ‫ر ُ‬
‫ت ِه ْجرتُهُ‬ ‫س ُو ِل ِه‪ ،‬وم ْن كان ْ‬ ‫هللا ور ُ‬ ‫س ْو ِل ِه ف ِه ْجرتُهُ ِإلى ِ‬ ‫ت ِه ْجرتُهُ ِإلى ِ‬
‫هللا ور ُ‬ ‫كان ْ‬
‫ص ْيبُها أ ِو ْامرأةٍ ي ْن ِك ُحها ف ِه ْجرتُهُ ِإلى ما هاجر إل ْي ِه{‪.‬‬ ‫ِلدُ ْنيا يُ ِ‬
‫رواهُ إِماما ال ُمح ِدثِيْن أبُ ْو ع ْب ِد هللاِ ُمحم ِد ب ِْن إِسْما ِعيْل ب ِْن إِبْرا ِهيْم ب ِْن ال ُم ِغيْرةِ‬
‫ي‬ ‫اج ب ِْن ُم ْس ِل ٍم ْالقُشي ِْر ُّ‬ ‫ي‪ ،‬وأبُ ْو ْال ُحسي ِْن ُم ْس ِل ُم ب ُْن ْالحج ِ‬ ‫ب ِْن ب ْرد ِْزبه البُخ ِ‬
‫ار ُّ‬
‫ب ال ُمصنف ِة‪.‬‬ ‫ي‪ ،‬فِي ص ِحيْح ْي ِهما اللذي ِْن هُما أص ُّح ال ُكت ُ ِ‬ ‫النيْسابُ ْو ِر ُّ‬
‫ص ْو ِل الش ِر ْيع ِة‪،‬‬ ‫ص ٌل ِم ْن أ ُ ُ‬ ‫ال ْسل ِم‪ ،‬وأ ْ‬ ‫ث ْالع ِظ ْي ُم قا ِعدة ٌ ِم ْن قوا ِع ِد ْ ِ‬ ‫هذا ْالح ِد ْي ُ‬
‫ت الش ْر ِعي ِة ِإَّل ِب ُو ُج ْو ِد‬ ‫ص ُّح ج ِم ْي ُع ْال ِعبادا ِ‬
‫ث ْال ِع ْل ِم‪ ،‬فل ت ِ‬‫حتى قِ ْيل فِ ْي ِه‪ِ :‬إنهُ ثُلُ ُ‬
‫النِي ِة فِ ْيها‪ ،‬فإنما يعُ ْودُ على ْال ُم ْس ِل ِم ِم ْن عم ِل ِه ما قصدهُ ِم ْنهُ‪ ،‬وهذا ْال ُح ْك ُم عا ٌّم‬
‫ت و ْاأل ْعما ِل ْالعا ِدي ِة‪ ،‬فم ْن قصد‬ ‫ت و ْال ُمعامل ِ‬ ‫ِف ْي ج ِم ْي ِع ْاأل ْعما ِل ِمن ْال ِعبادا ِ‬
‫ِبعم ِل ِه م ْنفعةً دُ ْني ِويةً ل ْم ين ْل ِإَّل تِ ْلك ْالم ْنفعة ول ْو كان ِعبادةً‪ ،‬فل ثواب لهُ‬
‫عل ْيها‪ ،‬وم ْن قصد بِعم ِله التق ُّرب إِلى هللاِ تعالى وا ْبتِغاء م ْرضاتِ ِه‪ ،‬نال ِم ْن‬
‫ب وغي ِْر ِهما‪.‬‬ ‫ش ْر ِ‬ ‫عم ِل ِه ْالمث ُ ْوبة و ْاأل ْجر ول ْو كان عم ًل عا ِديًّا‪ ،‬ك ْاأل ْك ِل وال ُّ‬

‫‪1‬‬
‫‪Huruf qosam adalah huruf yang digunakan untuk bersumpah. huruf qosam sendiri adalah mabni‬‬
‫‪yang artinya harakatnya tidak dapat dirubah dan tetap seperti itu, dan menyebabkan isim‬‬
‫‪setelahnya menjadi majrur (berharokat kasroh/kasrotain dan yang sejenisnya).‬‬
‫‪22‬‬
Pelajaran Kedua:
Macam-Macam Isim

Pembahasan 1:
Berdasarkan jenisnya Isim terbagi 2:
1. Isim Mudzakar, yaitu isim yang dianggap laki-laki dalam
bahasa arab baik secara bentuk ataupun makna, umumnya
tidak diakhiri oleh huruf Ta’ Marbuthoh (‫ىة‬/‫)ة‬.
Contoh:

2. Isim Mu’annats: yaitu isim yang dianggap perempuan dalam


bahasa arab baik secara bentuk maupun makna, sebagian
besar bentuknya diakhiri dengan huruf Ta’ Marbuthoh (‫ة‬/‫)ىة‬.
Contoh:

Pembahasan 2:
Secara bentuk akhirnya isim juga terbagi 2:
1. Isim Mabni
2. Isim Mu’rob
Pembahasan 3: Pengertian Isim Mabni
Yaitu isim yang harokat atau bentuk huruf terakhirnya tetap
tidak bisa berubah. Contoh:
Pembahasan 4: Pengertian Isim Mu’rob
Yaitu isim yang harokat atau bentuk huruf terakhirnya bisa
berubah karena ada sesuatu yang menyebabkannya atau sesuai
posisi kata tersebut di dalam kalimat. Contoh:

23
Pelajaran Ketiga:
Macam-Macam Isim Mabni
Isim Mabni terbagi 5:
I. Isim Dhamir1 (Kata Ganti)
Secara umum Isim Dhomir dibagi menjadi 3:
a. Dhomir Munfashil, yaitu dhomir yang terpisah, berdiri
sendiri, dan tidak bersambung dengan kata lain. Umumnya
berada di awal suatu kata namun terkadang juga bisa berada
setelahnya sesuai fungsinya dalam kalimat.
Macam-Macamnya:
Arti Jenis Dhomir Munfashil
dia 1 orang laki-laki kata ganti orang ‫هُو‬
ketiga atau gha’ib
mereka 2 orang laki- kata ganti orang ‫هُما‬
laki ketiga atau gha’ib
mereka laki-laki kata ganti orang ‫ُه ْم‬
banyak ketiga atau gha’ib
dia 1 orang kata ganti orang ‫ِهي‬
perempuan ketiga atau gha’ib
mereka 2 orang kata ganti orang ‫هُما‬
perempuan ketiga atau gha’ib
mereka 3 orang kata ganti orang ‫هُن‬
perempuan atau lebih ketiga atau gha’ib
kamu 1 orang laki- kata ganti orang ‫أ ْنت‬
laki kedua atau
mukhathab
kalian 2 orang laki- kata ganti orang ‫أنتُما‬
laki kedua atau
mukhathab
kalian laki-laki kata ganti orang ‫أنت ُ ْم‬
banyak kedua atau
1
Yaitu kata ganti orang, baik kata ganti orang pertama atau mutakallim (‫)المتكلم‬, orang kedua atau
mukhathab (‫)المخاطب‬, atau orang ketiga atau gha’ib (‫)الغائب‬, dan dhomir ini tidak menyebabkan
isim setelahnya berubah harokat atau tetap dalam kondisi harokatnya yang asli (rofa’), sangat
disarankan untuk dihafalkan dan dipahami maknanya.
24
mukhathab
kamu 1 orang kata ganti orang ِ ‫أ ْن‬
‫ت‬
perempuan kedua atau
mukhathab
kalian 2 orang kata ganti orang ‫أنت ُما‬
perempuan kedua atau
mukhathab
kalian perempuan kata ganti orang ‫أ ْنتُن‬
banyak kedua atau
mukhathab
saya kata ganti orang ‫أن ا‬
pertama atau
mutakallim
kami/kita kata ganti orang ُ ‫ن‬
‫حْن‬
pertama atau
mutakallim
Contoh :

b. Dhomir Muttashil, yaitu dhomir yang bersambung dengan


kata lain, baik dengan isim, fi’il (kata kerja), atau dengan
huruf. Posisi dhomir muttashil ini ada di penghujung kata1
atau setelah huruf terakhir dari suatu kata yang bersambung
dengannya.
Bentuk-Bentuknya:
Contoh Arti Bentuk Dhomir
Muttashil
- nya (lk)2 ُ‫ـه‬/‫ـ ِه‬
- keduanya ‫ـ ُهما‬/‫ـ ِهما‬
- mereka (lk)3
‫ـ ُه ْم‬/‫ـ ِه ْم‬
- nya (pr)4
‫ـها‬
- keduanya ‫ـ ِهما‬/‫ـ ُهما‬

1
Seperti yang terdapat pada fi’il madhi, in syaa Allah akan dibahas tersendiri pada babnya.
Contoh: ‫ فع ْلنا‬- ‫فع ْلت – فع ْلت ُ ْم‬
2
Untuk kata ganti sesuatu yang dianggap laki-laki baik manusia maupun benda dll.
3
Untuk kata ganti sesuatu yang dianggap laki-laki baik manusia maupun benda dll.
4
Untuk kata ganti sesuatu yang dianggap perempuan baik manusia maupun benda dll.
25
- mereka (pr)1 ‫ـ ُهن‬/‫ـ ِهن‬
- kamu 1 orang (lk) ‫ـك‬
- kalian 2 orang (lk) ‫ـ ُكما‬
- kalian banyak (lk) ‫ـ ُك ْم‬
- kamu 1 orang (lk) ‫ـك‬
ِ
- kalian 2 orang (pr) ‫ـ ُكما‬
- kalian banyak ‫ـ ُكن‬
- saya (lk & pr) 2
‫ نِ ْي‬/ ‫ى ْي‬
- kami/kita (lk & pr) ‫ىنا‬
Contoh:

c. Dhomir Mustatir, adalah dhomir yang tersembunyi dalam fi’il


(kata kerja). Dhomir ini tidak tampak, namun dapat diketahui
dengan melihat format kata kerjanya3.

II. Isim Isyarah ( Kata Petunjuk )


Isim isyarah adalah isim mabni yang bentuknya tidak akan
berubah, digunakan sebagai kata petunjuk seperti ini dan itu
dalam bahasa indonesia. Terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Isim Isyarah yang menunjuk kepada isim mudzakkar:
a. Isim isyarah untuk yang dekat (ini) = ‫هذا‬. Contoh:
b. Isim isyarah untuk yang jauh (itu) = ‫ذ ِلك‬. Contoh:
2. Isim Isyarah yang menunjuk pada isim mu’annats:
a. Isim isyarah untuk yang dekat (ini) = ‫ه ِذ ِه‬. Contoh:
b. Isim isyarah untuk yang jauh (itu) = ‫تِ ْلك‬. Contoh:
Adapun bila isim yang ditunjuk bermakna ganda, maka:
a. ‫ هذا‬menjadi ‫ان‬ ِ ‫هذ‬. Contoh:
b. ‫ ه ِذ ِه‬menjadi ‫ان‬
ِ ‫هت‬. Contoh:
c. ‫ ذ ِلك‬menjadi ‫ذانِك‬. Contoh:
1
Untuk kata ganti sesuatu yang dianggap perempuan baik manusia maupun benda dll.
2
Penggunaan Ya’ Sukun (‫ي‬ ْ ‫ )ى‬jika bersambung dengan Isim dan penggunaan (‫ي‬
ْ ِ‫ )ن‬jika
bersambung dengan fi’il.
3
In syaa Allah akan dibahas pada bab fi’il.
26
d. ‫ تِ ْلك‬menjadi ‫تانِك‬. Contoh:
Sedangkan apabila isim yang ditunjuk bermakna jamak
(banyak), maka:
a. Jika tidak berakal, isim mudzakkar maupun isim muannats,
menggunakan ‫( ه ِذ ِه‬ini) untuk menunjuk yang dekat dan ‫تِ ْلك‬
(itu) untuk menunjuk yang jauh.
Contoh:
b. Jika berakal, maka baik isim mudzakkar maupun isim
muannats, menggunakan ‫َُّلء‬ ِ ‫( هؤ‬ini) untuk menunjuk yang
dekat dan ‫( أ ُ ْولئِك‬itu) untuk menunjuk yang jauh.
Contoh:

III. Isim Maushul (Kata Penghubung)


Adalah isim mabni yang berfungsi menghubungkan beberapa
kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kesatuan. Biasa
diterjemahkan dalam bahasa indonesia menjadi “yang”.
Secara khusus terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Isim Maushul yang menjadi penghubung kepada isim
mudzakkar:
a. Jika isim mudzakar tersebut bermakna tunggal maka kata
penghubungnya menggunakan (‫)الذِي‬. Contoh:
b. Jika isim mudzakar tersebut bermakna ganda maka kata
penghubungnya menggunakan (‫ان‬ ِ ‫)اللذ‬. Contoh:
c. Jika isim mudzakar tersebut bermakna jamak (banyak) maka
kata penghubungnya menggunakan (‫)ال ِذيْن‬. Contoh:
2. Isim Maushul yang menjadi penghubung kepada isim
mu’annats:
a. Jika isim mu’annats tersebut bermakna tunggal maka kata
penghubungnya menggunakan (‫)ال ِتي‬. Contoh:
b. Jika isim mu’annats tersebut bermakna ganda maka kata
penghubungnya menggunakan (‫ان‬ ِ ‫)اللت‬. Contoh:
27
c. Jika isim mudzakar tersebut bermakna jamak (banyak) maka
kata penghubungnya menggunakan (‫ اللئِي‬/ ‫)اللتِي‬. Contoh:

IV. Isim Istifham (Kata Tanya)


Yaitu kata yang dipakai untuk bertanya dalam bahasa arab.
Diantara bentuknya:
Arti Isim Istifham
Apa ‫ما‬
Siapa ‫م ْن‬
Bagaimana ‫كيْف‬
Kapan ‫متى‬
Apakah ‫ماذا‬
Dimana ‫أيْن‬
Apakah ‫ه ْل‬
Apakah ‫أ‬
Berapa ‫ك ْم‬

V. Isim Syarat (Kata Syarat)


Isim Syarat adalah isim mabni yang mengikat antara dua
kalimat, kalimat pertama menjadi syarat bagi kalimat ke dua.
Diantara bentuknya:
Arti Isim Syarat
Apapun ‫ما‬
Siapapun ‫م ْن‬
Apapun ‫م ْهما‬
Kapanpun ‫متى‬
Kapanpun ‫أيان‬
Dimanapun ‫أن ى‬
Dimanapun ‫ح ْيثُما‬
Dimanapun ‫ي‬ٌّ ‫أ‬
Dimanapun ‫أيْن‬
Bagaimanapun ‫كيْفمما‬

28
‫‪Latihan 3‬‬
‫‪1. Tentukan mana saja isim dan mana saja huruf yang terdapat‬‬
‫!‪pada teks hadist berikut dan terjemahkan isim-isim tersebut‬‬

‫ح‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ح‬ ‫ۡح ۡ ُ ه ح ۡ ح ح‬ ‫ه‬ ‫ه ه‬


‫ِك‬‫ب ٱلعل ِمني ‪ -‬ٱلرِنَٰمۡح ٱلرحِي ِم ‪ -‬مل ِ‬ ‫ِمۡسِب ٱَّللِ ٱلرِنَٰمۡح ٱلرحِي ِم ‪ -‬ٱلمد َِّللِ ر ِ‬ ‫•‬

‫ص حر حط‬ ‫ح‬
‫يم‬ ‫ق‬ ‫ني ‪ -‬ٱ ۡهدِنحا ٱلص حر حط ٱل ۡ ُم ۡس ح‬
‫ت‬ ‫ُ‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫اك ن ح ۡس ح‬ ‫اك حن ۡع ُب ُد ِإَويه ح‬ ‫يح ۡو ِم ٱلِين ‪ -‬إيه ح‬
‫ِ‬ ‫‪-‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫لضٓالِنيح‬‫ح حۡ ۡ حح ه‬ ‫ُ‬ ‫ه ح حۡ ح ۡ ح ح حۡ ۡ حۡ ۡح ۡ‬
‫وب علي ِهم وَل ٱ‬ ‫ي ٱلمغض ِ‬ ‫ٱَّلِين أنعمت علي ِهم غ ِ‬
‫ح‬ ‫ه‬ ‫ه ه ح ح حُ ْ ح ح ُ ْ‬ ‫ۡ‬ ‫ُ‬ ‫ه ۡ ح ح ح‬ ‫ۡ‬ ‫ح‬ ‫ح ۡ‬
‫ت‬‫س ‪ -‬إَِل ٱَّلِين ءامنوا وع ِملوا ٱلصلِح ِ‬ ‫ص ‪ -‬إِن ٱ ِلنسن ل ِِف خ ر‬ ‫وٱلع ِ‬ ‫•‬
‫لصبۡ‬ ‫اص ۡوا ْ بٱ ه‬ ‫لق حوتح حو ح‬ ‫اص ۡوا ْ بٱ ۡ ح‬ ‫حوتح حو ح‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ُ‬ ‫ح‬ ‫حۡ ح ُ ح ه ح حُ ح ۡ ح‬ ‫ُ‬ ‫ححح ح ٗ ح ح ه ح‬ ‫ه‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح ۡ ُ ُ ح ح ُّ‬
‫ِك همزة لمز رة ‪ -‬ٱَّلِي َجع ماَل وعددهۥ ‪ -‬يسب أن مالۥ أخَلهۥ ‪-‬‬ ‫ويل ل ِ‬ ‫•‬
‫ح ح ح ۡ ح ح ح ُۡ ح ح ُ ح ُ ه ۡ ُ ح ح ُ ه‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ُ‬ ‫ۡ‬ ‫حه حُ ح ح ه‬
‫لَك ا َلۢنبذن ِِف ٱلطمةِ ‪ -‬وما أدرىك ما ٱلطمة ‪ -‬نار ٱَّللِ ٱلموقدة ‪ -‬ٱل ِت‬
‫ح ح ُّ ح ه ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ه ح ح ح ۡ ُّ ۡ‬ ‫ح‬ ‫حه ُ حح ۡحۡ‬
‫تطل ِع لَع ٱلفئِدة ِ ‪ -‬إِنها علي ِهم مؤصدة ‪ِِ -‬ف عمد ممددةر‬
‫ح ۡ‬ ‫ۡ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫ۡ‬ ‫ححۡ حۡ حۡ ح‬ ‫ۡ‬ ‫ح‬ ‫ۡ‬ ‫ح ح ۡ ح ح ۡ ح ح ح ح ح ُّ ح ح‬
‫ألم ت ح‬
‫يل ‪ -‬ألم يعل كيدهم ِِف تضلِيل ‪-‬‬ ‫ِ‬ ‫ف‬
‫ِ‬ ‫ل‬‫ٱ‬ ‫ب‬ ‫ِ‬ ‫ح‬ ‫ص‬ ‫أ‬‫ِ‬ ‫ب‬ ‫ك‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ف‬ ‫ف‬ ‫ي‬ ‫ك‬ ‫ر‬ ‫•‬
‫ۡ‬ ‫ح‬ ‫ح ح ححُ ۡ ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ۡ‬ ‫ححۡ ح ح ح حۡ ۡ ح ۡر حح ح ح‬
‫ِجيل ‪ -‬فجعلهم كعصف‬ ‫وأرسل علي ِهم طيا أبابِيل ‪ -‬ترمِي ِهم ِِبِجارة مِن س ِ‬
‫ُ‬ ‫هۡ‬
‫ول‬‫مأك ر‬
‫ۡ‬ ‫ح‬ ‫حۡحُۡ ُ ْ ح ه ح ح ۡ‬ ‫ۡ‬ ‫ه‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح ۡ ۡ حح‬ ‫ُحۡ‬ ‫ح‬
‫ت‬ ‫لشتاء وٱلصي ِف ‪ -‬فليعبدوا رب هذا ٱلي ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِليل ِف قري رش ‪ -‬إ ِۦلفِ ِهم رِحلة ٱ ِ‬ ‫•‬
‫ۡ‬ ‫حح ححُ ۡ ح‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ۡ‬ ‫ه ح‬
‫‪ -‬ٱَّلِي أطعمهم مِن جوع وءامنهم مِن خو رف‬

‫‪29‬‬
Pelajaran Keempat:
Macam-Macam Isim Mu’rob
Isim Mu’rob terbagi 8:
I. Isim Mufrod
Yaitu isim yang menunjukkan makna tunggal.
Adapun tanda i’robnya1 sebagai berikut:
a. Harokat Dhommah ( ٍُ- ) atau Dhommatain (ٌ - ) di akhir kata
jika dalam posisi marfu’.
Contoh:
b. Harakat Fathah ( ‫ ) ﹷ‬atau Fathatain (ً - ) di akhir kata jika
dalam posisi manshub.
Contoh:
c. Harakat Kasrah (ِ - ) atau Kasratain (ٍ - ) di akhir kata jika
dalam posisi majrur.
Contoh:
II. Isim Mutsanna
Yaitu isim yang menunjukkan makna ganda (dua).
Adapun tanda i’robnya sebagai berikut:
a. Huruf Alif dan Nun Kasroh (‫)ان‬
ِ di akhir kata jika dalam posisi
marfu’. Contoh:
b. Huruf Ya' Sukun dan Nun Kasroh (‫ )ي ِْن‬di akhir kata jika dalam
posisi manshub dan posisi majrur2.
Contoh:

III. Isim Jamak


Isim jamak adalah isim yang menunjukkan makna yang
berjumlah lebih dari dua (banyak), isim jamak terbagi menjadi
3:
1
Lihat kembali halaman 11-12.
2
Dalam isim mutsanna ini harokat huruf sebelum (‫)ان‬
ِ dan (‫ )ي ِْن‬pasti fathah. Contoh:
30
1. Jamak Mudzakkar Salim
Jamak Mudzakkar Salim adalah isim yang menunjukkan
makna yang berjumlah lebih dari dua (banyak), digunakan
khusus untuk isim yang berjenis mudzakkar (dianggap laki-
laki).
Adapun tanda i’robnya sebagai berikut:
a. Huruf Waw Sukun dan Nun Fathah (‫)ون‬ ْ di akhir kata jika
dalam posisi marfu’.
Contoh:
b. Ya' Sukun dan Nun Fathah (‫ )يْن‬di akhir kata jika dalam
posisi manshub dan posisi majrur1.
Contoh:
2. Jamak Muannats Salim
Isim jamak muannats salim adalah isim yang menunjukkan
makna yang berjumlah lebih dari dua (banyak), digunakan
khusus untuk isim yang berjenis muannats.
Adapun tanda i’robnya sebagai berikut:
a. Harokat Dhommah ) ُ - ) atau Dhommatain (ٌ - ) di akhir
kata jika dalam posisi marfu’.
Contoh:
b. Harakat Kasrah (ِ - ) atau Kasratain (ٍٍٍ - ) di akhir kata
jika dalam posisi manshub dan posisi majrur.
Contoh:
3. Jamak Taksir
Isim jamak taksir adalah isim yang menunjukkan makna
banyak dan bentuk katanya berubah dari bentuk
mufrodnya2.

1
Dalam isim jamak ini harokat huruf sebelum (‫)ون‬
ْ dan (‫ )يْن‬pasti kasroh. Contoh:
2
Jamak mudzakkar dan muannats ada tambahannya “salim” karena ia selamat dari perubahan,
yakni ia tidak berubah dari bentuk mufrodnya. Berbeda dengan jamak taksir yang berubah dari
bentuk mufrodnya.
31
Adapun tanda i’robnya hampir sama dengan isim mufrod
kecuali di beberapa kata yang tidak menerima kasroh, in
syaa Allah akan kita bahas pada bab isim ghoiru munshorif.
Contoh:
- dalam posisi marfu’:

- dalam posisi manshub:

- dalam posisi majrur:

IV. Asma'ul Khomsah (Isim Yang Lima)


Adalah sebuah istilah di dalam ilmu nahwu yang
menunjukkan suatu isim yang berjumlah lima. 5 isim ini
dikelompokkan menjadi satu karena ia memiliki hukum
i’rob yang khusus, berbeda dari isim yang lain.
Kelima isim tersebut adalah:
Bapak ‫ب‬
ٌ ‫ا‬
Saudara laki-laki ‫أ ٌخ‬
Ipar ‫ح ٌم‬
Mulut ‫فُو‬
Pemilik ‫ذُو‬
Adapun tanda i’robnya sebagai berikut:
1. Ketika ia pada posisi marfu’, maka tanda i’rabnya
adalah huruf wawu (‫)و‬. Contoh:
2. Ketika ia pada posisi manshub maka tanda i’rabnya
adalah huruf alif (‫)ا‬. Contoh:

32
3. Ketika ia pada posisi majrur maka tanda i’rabnya adalah
huruf ya’ (‫)ي‬1. Contoh:
Rincian i’rob asma’ul khomsah
Artinya Ketika Ketika Ketika
majrur manshub marfu’
Bapakmu ‫أ ِبيْك‬ ‫أباك‬ ‫أب ُْوك‬
Saudaramu ‫أ ِخيْك‬ ‫أخاك‬ ‫أ ُخ ْوك‬
Iparmu ‫ح ِميْك‬ ‫حماك‬ ‫ح ُم ْوك‬
Mulutmu ‫فِيْك‬ ‫فاك‬ ‫فُ ْوك‬
Pemilik ‫ِي ما ٍل‬
ْ ‫ذ‬ ‫ذا ما ٍل‬ ‫ذُ ْو ما ٍل‬
harta

V. Isim Manqush
Isim manqush adalah isim yang diakhiri dengan huruf ya’
(‫ )ي‬yang huruf sebelumnya berharakat kasrah.
Contoh :
Adapun I’rab Isim Manqush sebagai berikut:
a. Apabila isim manqush berupa isim makrifat (beralif
lam), maka harakat pada huruf ya’ ketika dalam keadaan
rafa’ dan jar tidak nampak dengan alasan berat
diucapkan. Artinya, tanda i’rab ketika rafa’ adalah
dhammah muqaddarah2 dan ketika jar adalah kasrah
muqaddarah. Sedangkan ketika nashab maka i’rob huruf
ya’ nya normal yaitu dengan harakat fathah dzahirah3.
Contoh:
- Isim manqush makrifat dalam posisi rofa’:

1
Hukum i’rabnya akan bekerja apabila Asma'ul Khomsah ini terkait dengan kata yang lain atau
dia menjadi mudhaf dan bersambung dengan mudhaf ilaih.
2
Yang disamarkan atau tidak tampak.
3
Yang jelas dan tampak.
33
- Isim manqush makrifat dalam posisi jar:

- Isim manqush makrifat dalam posisi nashob:

b. Apabila isim manqush tidak beralif lam (isim nakirah


bertanwin), maka huruf ya’ ketika dalam keadaan rafa’
dan jar hilang dan huruf sebelumnya berharokat
kasrotain. Contoh:
- Isim manqush nakirah dalam posisi rofa’:

- Isim manqush nakirah dalam posisi jar:

Adapun dalam keadaan nashob, huruf ya’ tetap ada dan


berharokat fathatain. Contoh:
- Isim manqush nakirah dalam posisi nashob:

VI. Isim Maqshur


Isim maqshur adalah isim mu’rab berakhiran huruf alif
lazimah (alif bengkong) yang terletak setelah huruf
berharakat fathah. Contoh: ‫ العصى‬،‫صطفى‬
ْ ‫ ال ُم‬، ‫ الفتى‬dll.
Tanda i’rab isim maqshur makrifat dalam keadaan rafa’,
nashab dan jar yaitu dengan harakat muqadarrah.
Maksudnya; rafa’ dengan dhammah muqaddarah, nashab
dengan fathah muqaddarah dan jar dengan kasrah
muqaddarah. Contoh:
- Isim maqshur makrifat dalam posisi rofa’:

- Isim maqshur makrifat dalam posisi jar:

34
- Isim maqshur makrifat dalam posisi nashob:

Adapun Tanda i’rab isim maqshur nakirah sama saja


dengan yang makrifat, hanya saja pada huruf sebelum alif
lazimah (alif bengkong) harokatnya adalah fathatain.
Contoh:
- Isim maqshur makrifat dalam posisi rofa’:

- Isim maqshur makrifat dalam posisi jar:

- Isim maqshur makrifat dalam posisi nashob:

VII. Isim Mamdud


Isim mamdud adalah isim mu’rab berakhiran hamzah
yang sebelumnya terdapat alif zaidah.
Contoh: ‫ ْالب ْغضا ُء‬/ ‫السما ُء‬
Tanda ‘irab isim mamdud baik nakiroh maupun makrifat
apakah dalam keadaan rafa’, nashab dan jar adalah
dengan harakat dzahirah. Maksudnya Rafa’ dengan
dhammah atau dhommatain, nashab dengan fathah atau
fathatain dan jar dengan kasrah atau kasrotain, kecuali
apabila masuk kategori isim ghair munsharif maka ada
ketentuannya tersendiri, in syaa Allah akan dibahas
setelah ini. Contoh:
- Isim mamdud dalam posisi rofa’:

- Isim mamdud dalam posisi jar:

- Isim mamdud dalam posisi nashob:

35
‫‪Latihan 4‬‬
‫‪1. Carilah dan tentukan isim maupun huruf jar yang terdapat‬‬
‫!‪dalam ayat-ayat berikut‬‬
‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح ُ ُّ ۡ ح ح ح ح ح ُ ُّ ح ح‬ ‫حح ح ه‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫ُ‬ ‫حححۡ ح ه‬
‫ِين فذل ِك ٱَّلِي يدع ٱَلتِيم وَل يض لَع طع ِ‬
‫ام‬ ‫أرءيت ٱَّلِي يكذِب ب ِٱل ِ‬ ‫•‬
‫ح‬
‫ِين ُه ۡم يُ حرا ُءون‬ ‫ون ٱ هَّل ح‬ ‫ححۡ ُۡ ح ح ه ح ُ ۡ ح ح ح ۡ ح ُ ح‬
‫ِني فويل لِلمصل ِني ٱَّلِين هم عن صَلت ِ ِهم ساه‬ ‫ك‬ ‫س‬‫ٱل ۡم ۡ‬
‫ِ‬
‫ِ‬
‫ححۡحُ ح ۡح ُ ح‬
‫اعون‬ ‫ويمنعون ٱلم‬
‫ك ُه حو ٱ ۡلحبۡ حَتُ‬
‫ه ح ۡ ح ۡح ح ۡ ح ۡحح ح ح ح ح ح ۡحۡ ه ح ح ح‬
‫إِنا أعطينك ٱلكوثر فص ِل ل ِربِك وٱنر إِن شان ِئ‬ ‫•‬
‫ُ ۡ ح ح ُّ ح ۡ ح ُ ح ح ح ۡ ُ ُ ح ح ۡ ُ ُ ح ح ح ح ُ ۡ ح ُ ح ح ح ۡ ُ ُ ح ح ح ح‬
‫قل يأيها ٱلكفِرون َل أعبد ما تعبدون وَل أنتم عبِدون ما أعبد وَل أنا‬ ‫•‬
‫ح‬ ‫ح‬ ‫ۡ‬ ‫ح ه ح ح ُّ ۡ ح ح ح ُ ۡ ح ُ ح ح ح ۡ ُ ُ ح ُ ۡ ُ ُ‬
‫ِين‬
‫َعبِد ما عبدتم وَل أنتم عبِدون ما أعبد لكم دِينكم و ِِل د ِ‬
‫اجا فح حسبحۡ‬ ‫ون ِف دِين ٱ هَّللِ أحفۡ حو ٗ‬ ‫ح ح ح ح ۡ ُ ه ح ۡح ۡ ُ ح ححۡ ح ه ح ح ۡ ُ ُ ح‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫إ ِذا جاء نص ٱَّللِ وٱلفتح ورأيت ٱنلاس يدخل ِ‬ ‫•‬
‫ب حما أح ۡغ حن حع ۡنهُ‬ ‫ت يح حدا أحِب ل ح حهب حوتح ه‬ ‫ك حوٱ ۡس حت ۡغفِ ۡرهُ إنه ُهۥ حَك حن تح هوابحا حت هب ۡ‬‫حۡ ح ح‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِبم ِد رب ِ‬
‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح ُُ ح ح ح ح ح ح ح ۡ ح ح ٗ ح ح حح ح ۡ ححُ ُ ح ه ح ح ۡ‬
‫جيدِها‬ ‫ب ِِف ِ‬ ‫مالۥ وما كسب سيصل نارا ذات لهب وٱمرأتهۥ َحالة ٱلط ِ‬
‫حح ۡبل مِن هم حسد‬
‫كن ه ُلۥ ُك ُف روا أح ححدُ‬‫ول حول ح ۡم يح ُ‬ ‫َل حول ح ۡم يُ ح ۡ‬‫لص حم ُد ل ح ۡم يح ِ ۡ‬ ‫َّلل أح حح ٌد ٱ ه ُ‬
‫َّلل ٱ ه‬ ‫• قُ ۡل ُه حو ٱ ه ُ‬
‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح حح‬ ‫ح ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح ح ح ح‬ ‫ۡح ح‬ ‫ح‬ ‫ُۡ ح ُ ُ‬
‫ش‬
‫ش َغس رِق إِذا وقب ومِن ِ‬ ‫ش ما خلق ومِن ِ‬ ‫ب ٱلفل ِق مِن ِ‬ ‫• قل أعوذ بِر ِ‬
‫ت ِف ٱلۡ ُع حق ِد حومِن حش ححاسِد إ حذا حح حسدح‬ ‫هه ح‬
‫ث‬ ‫ٱنلف‬
‫ر ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫ح‬ ‫ۡ‬ ‫ح‬ ‫ۡ‬ ‫ح‬ ‫ح ۡ‬ ‫ه‬ ‫ح‬ ‫ه‬ ‫ح‬ ‫ه‬ ‫ح‬ ‫ُۡ ح ُ ُ‬
‫اس‬
‫اس ٱلن ِ‬ ‫ش ٱلوسو ِ‬ ‫اس مِن ِ‬ ‫اس إِلهِ ٱنل ِ‬ ‫ِك ٱنل ِ‬ ‫اس مل ِ‬ ‫ب ٱنل ِ‬ ‫• قل أعوذ بِر ِ‬
‫ه‬ ‫ح‬ ‫ه‬ ‫ح ۡ‬ ‫ه‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ۡ‬ ‫ح‬ ‫ُ‬ ‫ه‬
‫اس‬ ‫لنةِ وٱنل ِ‬ ‫اس ِمن ٱ ِ‬ ‫ٱَّلِي يوسوِس ِِف صدورِ ٱنل ِ‬

‫‪36‬‬
Pelajaran Kelima:
Kaidah-Kaidah Di Dalam Isim

Setelah kita mengenal isim beserta macam-macamnya dengan


baik, maka saatnya kita mulai mempelajari bagaimana kita
mengenali dan membacanya dalam susunan kalimat sempurna
(teks kitab). Berikut ini adalah kaidah-kaidah membaca kitab
yang terkait dengan isim1:
1. Apabila isim berada di awal kalimat (jumlah), dan tidak ada
sebab yang merubah harokatnya. Pasti harokat akhirnya
adalah marfu’ (dhommah dan yang sejenisnya)2.
Contoh:

2. Jika isim makrifah berada di awal kalimat (jumlah)3, bertemu


setelahnya isim nakirah yang sama jenisnya4 dan tidak ada
sebab yang merubah harokatnya. Maka harokat akhir
keduanya adalah marfu’ (dhommah dan yang sejenisnya).
Contoh:

Perhatian:
Isim yang makrifah biasa disebut mubtada’ dan yang
nakiroh disebut khobar dalam istilah bahasa arab.
1
Ingat sebagaimana telah dijelaskan pada halaman 10: Bahwa isim (kata benda) memiliki porsi
terbesar dalam penyusunan tulisan berbahasa arab, dapat mencapai 60-70% dari keseluruhan
tulisan. Bisa membaca dan menterjemahnya maka akan sangat mudah untuk memahami apa
yang yang dituliskan di dalam kitab arab yang kita baca.
2
Lihat halaman 11.
3
Yang perlu dipahami: kalimat atau yang disebut dalam bahasa arab sebagai jumlah adalah
kumpulan dari beberapa kata, sedangkan paragraf atau dalam bahasa arab disebut faqrah adalah
gabungan dari beberapa kalimat. Biasanya dengan ketentuan minimal 5 kalimat.
4
Lihat halaman 25, pembahasan pertama.
37
3. Jika isim berada di tengah kalimat dan tidak ada sebab yang
merubah harokatnya, pasti harokat akhirnya adalah marfu’
(dhommah dan yang sejenisnya).
Contoh:

4. Jika isim nakiroh bertemu setelahnya dengan isim nakirah


maupun isim makrifah dan diantara keduanya ada keterkaitan
makna, maka harokat isim yang kedua adalah majrur (kasroh
dan yang sejenisnya)1. Sedangkan isim yang pertama harokat
akhirnya tergantung posisinya dalam kalimat atau ada
tidaknya sebab yang merubah harokat akhirnya.
Contoh:

Perhatian:
Isim yang pertama biasa disebut sebagai mudhof dan
yang kedua disebut sebagai mudhof ilaih dalam istilah
bahasa arab.
5. Apabila suatu isim berjenis mutsanna atau jama’ mudzakar
salim dan dia berposisi sebagai mudhof, maka huruf nunnya
wajib dihilangkan.
Contoh:

1
Lihat halaman 12.
38
6. Jika ada isim, setelahnya isim yang lain dengan jenis yang
sama dan maknanya mensifati isim yang pertama, maka
harokat akhir isim yang kedua mengikuti harokat akhir isim
yang pertama.
Contoh:

Perhatian:
Isim yang pertama biasa disebut sebagai maushuf atau
man’ut dan yang kedua disebut sebagai shifat atau na’at.

39
‫‪Latihan 5‬‬
‫!‪1. Harokati dan terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini‬‬
‫‪. 1‬الطهارة شطر اليمان‬
‫‪. ٢‬خير األمور أوسطها‬
‫‪. ٣‬المجاهد قائم في المعركة‬
‫‪. ٤‬من حسن إسلم المرء حفظ لسانه‬
‫‪. ٥‬الرجل العالم خير من رجل عابد‬
‫‪. ٦‬المرأة كالقمر في ليلة مظلمة‬
‫‪ .7‬صحة الجسد من قلة الحسد‬
‫‪. 8‬الصلة عماد الدين وتركها سبب الكفر‬
‫‪. 9‬العمل الصالح مفتاح الرحمة و الرحمة مفتاح الجنة‬
‫‪. 10‬الجزاء من جنس العمل والبلء جزء من العذاب األليم‬
‫‪ .11‬العسل دواء للبدن والقرآن شفاء لمرض القلب‬
‫‪ .1٢‬التلميذان النشيطان حاضران في الفصل وهما كاتبا الدرس‬
‫‪ .1٣‬طلب المعهد مجتهدون في مراجعة حفظهم وهم قارئوا القرآن دائما‬
‫‪ .1٤‬الطبيبات المسلمات َّلبسات الحجاب في رؤوسهن‬
‫‪ .1٥‬من شروط صحة الصلة معرفة دخول الوقت بيقين ومعرفة القبلة‬
‫‪ .1٦‬هذا القلم غال وتلك الساعة غالية‬
‫‪ .17‬النبي هو الهادي إلى صراط الهدى وقاض في مسائل المسلمين‬
‫‪ .18‬اتباع هدي المصطفى صلى هللا عليه وسلم سبب لدخول‬
‫الدرجات العل من الجنة‬
‫‪ .19‬معلما المعهد جالسان في سطح بيت المدير فإنهما شاربا القهوة‬
‫‪ .٢0‬نصر من هللا سريع وغزير كنزول الماء من السماء‬

‫‪40‬‬
Pelajaran Keenam:
Isim Ghoiru Munshorif
Isim Ghairu Munsharif adalah isim yang tidak
menerima tanwin dan tidak boleh berharokat kasroh1.
Contoh:
Macam-Macam Isim Ghoiru Munshorif:
1. Nama wanita2. Contoh: ُ‫ خ ِديْجة‬- ُ‫اطمة‬ ِ ‫ ف‬- ُ‫عائِشة‬
2. Nama laki-laki berakhiran Ta’ Marbuthoh.
Contoh: ُ‫ح ْمزة ُ – ُحذيْفةُ – ط ْلحة‬
3. A’jamiy (nama orang non arab)3.
ُ ‫ب – ِإدْ ِري‬
Contoh: ‫ْس – ِإبْرا ِه ْي ُم‬ ُ ‫ي ْعقُ ْو‬
4. Kata berbentuk tarkib mazjiy, yaitu kata dalam
bahasa arab yang tersusun lebih dari satu kata.
Contoh: ُ‫ِسيْبو ْيهُ – ب ْعلبك – حضْرم ْوت‬
5. Nama berakhiran alif dan nun zaidah.
Contoh: ‫ان‬ُ ‫عثْم‬ ُ – ‫ان‬ ُ ‫ان – س ْلم‬ ُ ‫سليْم‬ُ
6. Nama kota yang tidak memakai alif lam (‫)ال‬.
Contoh: ُ‫ مكة‬- ُ‫ ب ْغداد‬- ‫دِم ْش ُق‬
7. Nama laki-laki berpola ‫فُع ُل & أ ْفع ُل‬.
Contoh: ُ‫ أ ْحمد‬- ‫أسْل ُم – أ ْخي ُر‬
‫عم ُر‬ُ – ‫ُزح ُل – ُزف ُر‬
8. Nama laki-laki berpola fi’il mudhore’.
Contoh: ُ‫ي ِمي ُْن – ي ِسي ُْر – ي ِز ْيد‬
9. Kata berpola isim tafdhil4. Contoh: ‫أحْ س ُن – أ ْفض ُل – أ ْكب ُر‬
10. Semua kata yang berakhiran alif ta’nits maqshurah
ataupun alif ta’nits mamdudah.
1
Lawannya adalah Isim Munsharif, yaitu isim yang menerima tanwin dan bisa dikasroh.
2
Selain nama ٌ‫ ِه ْند‬maka boleh dijadikan isim ghairu munsharif, dan boleh dijadikan isim
munsharif.
3
Jika nama orang non arab yang terdiri dari 3 huruf dan disukun huruf tengahnya, maka ia
termasuk isim munsharif. Contoh: ‫ نُ ْو ٌح‬- ٌ‫لُ ْوط‬
4
Isim tafdhil adalah isim yang menunjukkan arti lebih atau paling, bentuknya berpola ‫ أ ْفع ُل‬untuk
mudzakar dan ‫ فُ ْعلى‬untuk muannats. Diambil dari kata sifat seperti: ‫ عظِ ْي ٌم‬- ‫ كبِي ٌْر‬- ‫ ك ِر ْي ٌم‬. Contoh:
41
Contoh: ‫ صحْرا ُء – م ْرضى – ُحبْلى‬- ‫أ ْشيا ُء‬
11. Nama warna (bentuk mudzakkar).
Contoh: ‫أسْودُ – أحْ م ُر – أحْض ُر‬
12. Nama warna (bentuk muannats).
Contoh: ‫ز ْرقا ُء – ح ْمرا ُء – س ْودا ُء‬
13. Kata sifat berakhiran alif dan nun (‫)ان‬.
Contoh: ‫ان‬ ُ ‫ان – ج ْوع‬ ُ ‫طش‬ ْ ‫ ع‬- ‫ان‬ ُ ‫شبْع‬
14. Angka satu sampai sepuluh yang berpola ‫ فُعا ُل‬atau
‫م ْفع ُل‬. Contoh: ‫ث – مثْنى‬ ُ ‫ُرباعُ – ثُل‬
15. Jamak taksir yang berpola ‫ مفا ِع ُل‬dan ‫مفا ِع ْي ُل‬.
Contoh: ُ‫ِق – مقا ِعد‬ ُ ‫صنا ِدي ُْق – مفاتِ ْي ُح – فناد‬
16. Jamak taksir yang berpola ‫ فُعل ُء‬dan ‫أ ْف ِعلء‬.
Contoh: ‫علما ُء‬ ُ – ‫ فُقراء‬- ‫صدِقا ُء‬ ْ ‫ أ‬- ‫أ ْغنِيا ُء‬
Tanda i’rob Isim Ghoiru Munshorif adalah sebagai
berikut:
a. Apabila isim ghoiru munshorif berada pada posisi
rofa’ maka harokat akhirnya dhommah.
Contoh:
b. Apabila isim ghoiru munshorif berada pada posisi
nashob maka harokat akhirnya fathah.
Contoh:
c. Apabila isim ghoiru munshorif berada pada posisi jar
maka harokat akhirnya juga dengan fathah1.
Contoh:

1
Kecuali isim ghoiru munshorif tersebut kemasukan alif lam atau berposisi sebagai sebagai
mudhof, maka tidak berlaku ketentuan diatas. Artinya tanda jarnya adalah kasrah, sebagaimana
dalam keadaan normal. Contoh:
- ‫اج ِد‬ ِ ‫ي ْالمس‬
ْ ِ‫( صلى ْال ُم ْس ِل ُم ْون ف‬kemasukan alif lam)
- ‫اج ِد ِه ْم‬
ِ ‫ي مس‬ْ ِ‫( صلى ا ْل ُم ْس ِل ُم ْون ف‬sebagai mudhof)
42
‫‪Latihan 6‬‬
‫!‪1. Harokati dan terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini‬‬
‫‪ .1‬رواية أحاديث أبي هريرة أكثر من رواية أحاديث اآلخرين من الصحابة‬
‫‪ .٢‬صلة المسلمين في مساجد بعيدة أفضل من صلتهم في البيوت‬
‫‪ .٣‬تبييت النية في صوم رمضان واجب على جميع مسلمين‬
‫‪ .٤‬موسى وهارون هما نبيا هللا الصالحان القريبان من الجنة‬
‫‪ .٥‬الكثار من الصيام في شهر شعبان سنة من سنن رسول هللا صلى هللا‬
‫عليه وسلم‬
‫‪ .٦‬الطهارة من األمور المهمة فهي من اليمان كمنزلة النصف من الكل‪،‬‬
‫لقول أفضل رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ‪:‬الطهارة شطر اليمان‬
‫صحراء ومرعاهم في أماكن مختلفة‬ ‫ْ‬ ‫‪ .7‬بيوت األعربي في‬
‫‪ .8‬حمزة سيد شهداء المسلمين وهو رجل قوي مثل عمر رضي هللا عنهما‬
‫‪ .9‬سند قراءة القرآن برواية حفص عن عاصم متصل إلى عثمان بن عفان‬
‫رضي هللا عنه‬
‫‪ .10‬نسب البي صلى هللا عليه وسلم ملتقي بنسب سيدة خديجة الكبرى في‬
‫جدها الثالث من أبيها‪ ،‬وفي جدها الثامن من أمها واسمه قصي‬

‫‪43‬‬
Pelajaran Ketujuh:
Huruf-Huruf Yang Menashobkan Isim

Huruf-huruf yang menashobkan yang umum ditemukan dalam


kitab ada 3:
a. Inna Dan Saudara-Saudaranya (‫) ِإن و أ ْخواتُها‬
b. Laa Nafiyah lil Jinsi (‫نس‬ ِ ‫لج‬
ِ ‫)َّل النافِية ِل‬
c. Huruf Nida’ (‫اء‬
ِ ‫ف النِد‬
ُ ‫)ح ْر‬

Pembahasan pertama:
Inna Dan Saudara-Saudaranya adalah huruf-huruf yang
menjadikan isim setelahnya berharokat nashob/manshub1.
Inna ( َّ‫ )إِن‬dan saudara-saudaranya
Inna dan saudara
Artinya
saudaranya

Sesungguhnya ‫إِن‬

Sesungguhnya/Bahwasanya ‫أن‬
Seperti ‫كأن‬

Tetapi ‫ل ِكن‬

Seandainya ‫ليْت‬
Semoga/Barangkali ‫لعل‬

1
Dalam pembahasan yang lebih teoritis biasa disebutkan bahwa inna dan saudara-saudaranya
adalah huruf yang menashobkan mubtada’ dan merofa’kan khobar. Mengenai mubtada dan
khobar lihat halaman 42.
44
Contoh:
: ‫إِن‬
: ‫أن‬
: ‫كأن‬
: ‫ل ِكن‬
: ‫ليْت‬
: ‫لعل‬
Pembahasan kedua:
Laa Nafiyah lil Jinsi adalah huruf laa yang menashobkan isim
nakiroh mufrod yang datang setelahnya. Adapun isim tersebut
tidak boleh ditanwin (berharokat fathatain) melainkan harus
berharokat fathah. Sedangkan maknanya untuk meniadakan
semua bentuk yang bisa termasuk dalam isim nakiroh mufrod
tersebut.
Contoh:

Pembahasan ketiga:
Huruf Nida’ adalah huruf yang biasa digunakan untuk
panggilan, hurufnya ada beberapa namun yang biasa digunakan
adalah Yaa (‫)يا‬. Apabila huruf munada Yaa ini bertemu isim
yang menjadi mudhof, maka isim mudhof tersebut harokatnya
harus nashob.
Contoh:

45
‫‪Latihan 7‬‬
‫‪1. Harokati dan terjemahkan jumlah-jumlah berikut ini:‬‬
‫‪ .1‬إن الطالب ناجح في اَّلمتحان‬
‫رسول َّللا‬
‫ْ‬ ‫‪ .٢‬أن هللا رب العالمين ومحمدا‬
‫‪ .٣‬أنت جميل لكن يوسف أجمل منك‬
‫‪ .٤‬ليت السماء صافية‬
‫‪ .٥‬لعل الطالبة مقبولة في الجامعة‬
‫‪ .٦‬لعل المدير راجع إلى بيته‬
‫‪ .7‬أن المسلمتين قارئتان للقرآن‬
‫‪ .8‬إن الموظفين ذاهبون إلى المكتب وأنهم مجتهدون في عملهم‬
‫‪ .9‬إن طالبات المدرسة مسرعات إلى المقصف ألنهن جائعات‬
‫‪َّ .10‬ل شك أن الكافر خالد في النار وَّل ريب أن المؤمن هو من أهل دار‬
‫السلم‬
‫‪ .11‬يا أمة المسلمين نحن من ال ُمفلحين واألغنياء في اآلخرة إن شاء هللا‬
‫‪ .1٢‬وأصل اليمان هو اَّلعتقاد أن هللا موجود‪ ،‬وأنه واحد َّل شريك له وَّل‬
‫مثل له وَّل شبه له‪ ،‬ليس كمثله شيء وهو السميع البصير‬
‫‪ .1٣‬يا معشر الشباب!!! إن إقامة الدين من مسؤوليتكم لكن تنفيذها َّل بد‬
‫من اجتهاد مستمر وجهد كبير‬
‫‪ .1٤‬حفظ القلب من المعاصي وكذا حفظ األعضاء منها‪ ،‬كلهما واجبان‬
‫على كل مسلم ومسلمة‪ .‬فإن الحسد والبخل والرياء والزنا والسرقة‬
‫واَّلستمناء وغيرها‪ ،‬كلهن من الخبائث المهلكات‬
‫‪ .1٥‬والعلماء متفقون على أن النبي صلى هللا عليه وسلم هو من ذرية‬
‫إسماعيل بن ابراهيم ‪ ،‬وأن إبراهيم عليه السلم هو جد النبي صلى هللا‬
‫عليه وسلم من جهة أبيه وأمه معا‬

‫‪46‬‬
Pelajaran Kedelapan:
Isim Zhorof
Isim zhorof adalah isim manshub yang menunjukkan suatu
keterangan, baik itu keterangan waktu (biasa disebut zhorof
zaman) maupun keterangan tempat (biasa disebut zhorof
makan).
Diantara bentuk zhorof zaman adalah sebagai berikut:
Dzaraf zaman
Pada hari
‫ْالي ْوم‬
ini
Pada
‫الليْلة‬
malam ini
Pada pagi
ً ‫غدْوة‬
ُ
hari
Waktu pagi ً ‫بُ ْكرة‬
Pada waktu
‫سح ًرا‬
sahur
Besok ‫غدًا‬
Pada waktu ً‫عتمة‬
petang
Pada waktu
‫صبا ًحا‬
pagi
Pada waktu
‫مسا ًء‬
sore
Selamanya ‫أبدًا‬

Selamanya ‫أمدًا‬
Sekali
waktu atau ‫ِح ْينًا‬
sebentar

47
Bentuk lain:
Dalam
‫عا ًما‬
setahun
Dalam
‫ش ْه ًرا‬
sebulan
Dalam
ً ‫أ ُ ْسب ُْو‬
‫عا‬
sepekan
Dalam satu ً‫ساعة‬
jam
Pada tahun ً ‫سن ة‬

Pada setelah ‫ب ْعد‬

Sebelum ‫قبْل‬
Contoh dalam kalimat:

Diantara bentuk zhorof makan adalah sebagai berikut:


Dharaf Makan
Di depan ‫أمام‬
Di belakang ‫خ ْلف‬
Di hadapan ‫قُدام‬
Di belakang ‫وراء‬
Di atas ‫ف ْوق‬
Di bawah ‫تحْت‬

48
Di sisi ‫ِع ْند‬
Bersama ‫مع‬
Di hadapan ‫إِزاء‬
Di hadapan ‫ِحذاء‬
Di hadapan ‫ِت ْلقاء‬
Di sana ‫ هُناك‬- ‫ثم‬
Di sini ‫هُنا‬
Kanan ً ‫ي ِميْنا‬
Kiri ً ‫يسارا‬
Utara ً‫ِشماَّل‬
Selatan ً ‫جنُ ْوبا‬
Timur ً ‫ش ْرقا‬
Barat ً ‫غ ْربا‬
Tengah ً ‫وسطا‬
Dekat ً ‫قُ ْربا‬

Diantara ‫بيْن‬
Ke arah ‫تِجاه‬
Ke arah ‫نحْ و‬
Di sekitar ‫ح ْول‬
Tanpa ‫د ُْون‬
Di dalam ‫اخل‬
ِ ‫د‬
Di samping ‫جانِب‬
49
Di luar ‫ارج‬
ِ ‫خ‬

Contoh dalam kalimat:

Perhatian:
Perlu untuk diingat isim zhorof ini berharokat manshub,
adapun jika ditemui isim lain setelahnya yang makna
keduanya berkaitan maka isim setelahnya tersebut
berharokat majrur karena menjadi mudhof ilaih,
sedangkan isim zhorof tersebut merangkap sebagai mudhof.
Contoh:

Namun tidak semua kata yang berbentuk zhorof pasti


berharokat manshub, hanya kata keterangan tempat dan
waktu yang bermakna di, dalam atau pada saja yang harus
berharokat manshub. Jika tidak bermakna ketiga hal tadi
maka kata-kata tersebut berharokat sesuai dengan
posisinya di kalimat. Contoh:

50
‫‪Latihan 8‬‬
‫!‪1. Harokati jumlah-jumlah berikut dan terjemahkan‬‬
‫‪ .1‬قال الحسن البصري ‪-‬رحمه هللا‪ -‬في قوله تعالى‪" :‬ربنا آتنا في الدنيا‬
‫حسنةً وفي اآلخرة حسنةً " إن الحسنة في الدنيا هي العلم والعبادة وفي‬
‫اآلخرة هي الجنة‪.‬‬
‫‪ .٢‬قال المام أحمد ‪-‬رحمه هللا‪ : -‬الناس محتاجون إلى العلم أكثر من‬
‫حاجتهم إلى الطعام والشراب؛ ألن الطعام والشراب نحن محتاجون إليهما‬
‫في اليوم مرة ً أو مرتين‪ ،‬أما العلم فنحن محتاجون إليه بعدد األنفاس‪.‬‬
‫‪ .٣‬الموت هو القيامة الصغرى قبل القيامة الكبرى في آخر الزمن‪.‬‬
‫‪ .٤‬حفظ القرآن صباحا أفضل من حفظه نهارا ألن العقل حينئذ أقوى من‬
‫أوقات أخرى‬
‫‪ .٥‬الجنة تحت قدم األم فإن ِبرها من أسباب دخول الجنة و أما عقوقها فهو‬
‫مسبب غضب هللا وسخطه‬
‫‪ .٦‬النية ركن من أركان الوضوء ومحلها القلب والتلفظ بها سنة ووقتها عند‬
‫غسل أول جزء من الوجه‬
‫‪ .7‬فروض الغسل اثنان هما النية و وتعميم البدن بالماء ومجيباته ستة منها‬
‫خروج المني بالجماع أو باحتلم‬
‫‪ .8‬تعريف السلم‬
‫السلم لغة‪ :‬هو اَّلنقياد والخضوع والذعان واَّلستسلم ‪.‬‬
‫وشرعا‪ :‬هو اَّلستسلم هلل بالتوحيد‪ ،‬واَّلنقياد له بالطاعة‪ ،‬والخضوع له‬
‫بترك نواهيه ‪ ،‬والخلوص من الشرك‪ ،‬والبراءة منه وأهله‪.‬‬
‫والسلم دين جميع األنبياء والمرسلين‪ ،‬فيه اَّلنقياد والذل هلل‬
‫بتوحيده والخلص له‪ ،‬وطاعة أوامره‪ ،‬وترك نواهيه‪ ،‬هذا هو‬
‫السلم‪ ،‬ومن ذلك‪ :‬أداء الصلة‪ ،‬أداء الزكاة‪ ،‬صوم رمضان‪ ،‬حج‬
‫البيت‪ ،‬برالوالدين‪ ،‬صلة الرحم‪ ،‬ترك المعاصي وغيرها‪ .‬كلها داخلة‬
‫في السلم‪ ،‬وهذا الدين مسمى إسلما ؛ ألنه ذل هلل‪ ،‬وانقياد‬
‫لطاعته‪ ،‬وترك لمعصيته‪.‬‬

‫‪51‬‬
‫‪ .9‬تعريف اليمان‬
‫اليمان لغة‪ :‬اليمان في اللغة مصدر من الفعل‪ :‬آمن‪ ،‬وهو في األصل‬
‫من األ ْمن ضد الخوف ولكن غالب المقصود من اليمان عند العلماء هو‬
‫التصديق ضد التكذيب‪.‬‬
‫اليمان هو‪ :‬اَّلعتقاد بالقلب والقول باللسان والعمل بالجوارح‪ ،‬والمراد‬
‫باَّلعتقاد‪ :‬التصديق واليمان باهلل وملئكته وكتبه ورسله واليوم اآلخر‬
‫والقدر خيره وشره‪ ،‬أما قول اللسان فالمراد به‪ :‬النطق بالشهادتين‪،‬‬
‫والعمل بالجوارح هو‪ :‬اتباع األوامر واجتناب النواهي‪.‬‬
‫‪ .10‬تعريف الطهارة‬
‫الطهارة لغة‪ :‬النزاهة والنظافة من األدناس واألوساخ‬
‫الطهارة اصطلحا‪ :‬رفع الحدث وما في معناه‪ ،‬وزوال الخبث‬
‫الطهارة مشتملة على معنيين‪ :‬أحدهما‪ :‬زوال الخبث وهو النجاسة‬
‫المحسوسة‪ ،‬والمقصود منه‪ :‬طهارة البدن والثوب والمكان‪.‬‬
‫والثاني‪ :‬رفع الحدث وهو النجاسة غير المحسوسة القائمة بالبدن‬
‫المانعة من الصلة‪ .‬والمقصود منه‪ :‬الطهارة بالوضوء والغسل وما‬
‫في معناه‪.‬‬

‫تم الكتاب األول بحمد هللا‪ ،‬نسأل هللا سبحانه وتعالى أن‬
‫ينفعنا به ويرزقنا الفهم العميق باللغة العربية والحرص‬
‫القوي في تعلمها‪ ...‬آمين‪.‬‬
‫وصلى هللاُ على س ِيدِنا ُمحم ٍد وعلى ا ِل ِه وص ْح ِب ِه وسلم‬

‫‪52‬‬

Anda mungkin juga menyukai