Anda di halaman 1dari 123

PANDUAN BELAJAR BAHASA ARAB

SECARA OTODIDAK
METODE

1JAM

ِ
‫فَه ْمنَا‬
PERHARI

NAHWU-SHOROF
TINGKAT PEMANTAPAN

PENYUSUN:
MUHAMMAD MUJIANTO AL-BATAWIE
http://pustakalaka.wordpress.com
0
PELAJARILAH BAHASA ARAB !
Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata:

ِ
‫ََت ََّل ُ ااااْ َََِّل َا َِ َتَّل َ ا ِ ْ ا ْ ُ ْا‬
ِ
“PELAJARILAH BAHASA ARAB,
karena BAHASA ARAB adalah bagian dari AGAMA KALIAN !”
[Dikutip dari KITAB AT-TA’LIQOT AL-JALIYYAH, hal. 34]

1
METODE BELAJAR
1. KUASAI terlebih dahulu KITAB FAHIMNA tingkatan sebelumnya (PEMULA-DASAR-
LANJUTAN). Setelah benar-benar faham, lanjutkan ke KITAB FAHIMNA TINGKAT
PEMANTAPAN.
2. Sambil mempelajari KITAB FAHIMNA TINGKAT PEMANTAPAN, pelajari juga KITAB
FAHIMNA LATIHAN BACA KITABnya.
3. PELAJARI setiap materi yang ada di KITAB FAHIMNA TINGKAT PEMANTAPAN
secara berurutan.
4. SAMBIL FOKUS mempelajari satu materi, DIPERBOLEHKAN untuk membaca MATERI
LAINNYA yang menurut Anda paling menarik. Baca secara santai untuk mendapatkan
pengetahuan umumnya saja.
5. LUANGKAN waktu –minimal- SATU JAM perhari untuk belajar BAHASA ARAB. Pilih
waktu yang paling nyaman dan tidak boleh diganggu oleh kegiatan lain. Misalnya PAGI
HARI atau MALAM HARI.
6. SANGAT DISARANKAN, seminggu sekali (PADA WAKTU LIBUR) untuk meluangkan
waktu –minimal- 3 JAM untuk belajar bahasa Arab. Waktu 3 JAM ini bisa digunakan untuk
MENGULANG KEMBALI semua pelajaran yang sudah dipelajari selama SEMINGGU.
7. Sambil mempelajari KITAB FAHIMNA, baca juga artikel-artikel seputar MOTIVASI &
METODE EFEKTIF seputar pembelajaran bahasa Arab yang dipulikasikan di
http://pustakalaka.wordpress.com.
8. Jika ada materi yang sulit untuk difahami, silakan ajukan pertanyaan ke
http://pustakalaka.wordpress.com.
9. Sebisa mungkin untuk mempraktikkan setiap kaidah yang sudah dipelajari saat membaca
Al-Qur‟an, saat berdo‟a, saat shalat, dan saat berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
10. AJARKAN ilmu yang sudah didapat dan difahami dengan baik kepada orang lain yang
ingin belajar bahasa Arab juga. Atau DISKUSIKAN kepada sesama teman yang belajar
bahasa Arab.
11. SENANTIASA memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar diberi KEMUDAHAN
dalam belajar.

2
PENGANTAR PENULIS

‫س ااهللااا مح ااا ح‬
‫احل داهللاربااا ملنياواااصالةاواااسالماع ىا ب احم داواع ىاآاهاواأصح هاأمج نيا‬
:‫أ ا د‬
Saya bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas pertolongan dari-Nya sehingga bisa
menyelesaikan KITAB FAHIMNA TINGKAT PEMANTAPAN. Kitab ini adalah PELENGKAP
dari 6 SERIAL KITAB FAHIMNA yang telah terbit terlebih dahulu.

Materi yang ada di dalam kitab ini saya ambil dari KITAB NAHWU-SHOROF TINGKAT
LANJUTAN yang berbahasa Arab. Saya pilihkan beberapa kaidah penting yang sering dijumpai
dalam literatur-litertur berbahasa Arab.

Harapan saya, setelah mempelajari KITAB FAHIMNA TINGKAT PEMANTAPAN ini,


para pembaca SERIAL KITAB FAHIMNA jadi:

1. SEMAKIN MANTAP dalam membaca dan memahami literatur-literatur berbahasa Arab,


minimal untuk tingkat dasar.
2. Memiliki KEMAMPUAN mempelajari sendiri (secara OTODIDAK) KITAB NAHWU-
SHOROF berbahasa Arab, dari tingkat dasar hingga tingkat lanjutan.

Demikian saja. Semoga yang saya tulis ini bernilai ikhlas di sisi Allah Subhanahu wa
Ta’ala dan bermanfaat untuk kaum Muslimin. Dan saya sangat berterima kasih jika ada yang
berkenan untuk memberikan masukan dan perbaikan atas setiap karya yang saya hasilkan.

‫واص ىااهللاواس اوا ركاع ىا ب احم داواع ىاآاهاواأصح هاأمج ني‬

Bogor, Dzul Qo‟dah 1434 H


September 2013 M

Muhammad Mujianto Al-Batawie

3
DAFTAR ISI
PELAJARAN 1: ISIM MABNI
PELAJARAN 2: ISIM FI‟IL
PELAJARAN 3: MUBTADA ISIM NAKIROH
PELAJARAN 4: KHOBAR SYIBHUL JUMLAH
PELAJARAN 5: KHOBAR JUMLAH
PELAJARAN 6: „AMIL & MA‟MUL
PELAJARAN 7: AMIL PADA MUBTADA & KHOBAR
PELAJARAN 8: KADA & SAUDARI-SUDARINYA
PELAJARAN 9: MAF‟UL FIH (BAG 1)
PELAJARAN 10: MAF‟UL FIH (BAG 2)
PELAJARAN 11: MAF‟UL MUTHLAQ
PELAJARAN 12: HAL
PELAJARAN 13: MUNADA
PELAJARAN 14: MUSTATSNA (BAG 1)
PELAJARAN 15: MUSTATSNA (BAG 2)
PELAJARAN 16: AMIL NASHOB
PELAJARAN 17: AMIL JAZEM
PELAJARAN 18: KALIMAT BERSYARAT
PELAJARAN 19: MENGENAL ADAT SYARAT
PELAJARAN 20: ADAT SYARAT YANG MENJAZEMKAN
PELAJARAN 21: ADAT SYARAT YANG TIDAK MENJAZEMKAN
PELAJARAN 22: MENGGUNAKAN HURUF FA PENGHUBUNG
PELAJARAN 23: CARA MENG-I‟ROB KALIMAT BERSYARAT
PELAJARAN 24: KALIMAT PERTANYAAN
PELAJARAN 25: NA‟AT SABABI
PELAJARAN 26: YA NASAB
PELAJARAN 27: NI‟MA & BI‟SA
PELAJARAN 28: BILANGAN (PENGANTAR)
PELAJARAN 29: BELAJAR BERHITUNG 1-100
PELAJARAN 30: KAIDAH PENULISAN 1-2
PELAJARAN 31: KAIDAH PENULISAN 3-10
PELAJARAN 32: KAIDAH PENULISAN ANGKA 11 & 12
PELAJARAN 33: KAIDAH PENULISAN ANGKA 13-19
PELAJARAN 34: KAIDAH PENULISAN ANGKA 20, 30, 40, ….90
PELAJARAN 35: KAIDAH PENULISAN ANGKA 100, 200, 300, 400, ….900
PELAJARAN 36: KAIDAH PENULISAN ANGKA 1000, 2000, 3000, ….10.000
PELAJARAN 37: BILANGAN URUTAN
PELAJARAN 38: KALIMAT YANG MEMILIKI KEDUDUKAN
PELAJARAN 39: KALIMAT YANG TIDAK MEMILIKI KEDUDUKAN
PELAJARAN 40: ISIM FA‟IL YANG BERAMALAN SEPERTI FI‟ILNYA
PELAJARAN 41: MASHDAR MUAWWAL
PELAJARAN 42: FI‟IL-FI‟IL KHUSUS
PELAJARAN 43: PEMBUANGAN HURUF „ILLAT
PELAJARAN 44: KAIDAH PENULISAN HAMZAH DI AWAL KATA
PELAJARAN 45: KAIDAH PENULISAN HAMZAH DI TENGAH KATA
PELAJARAN 46: KAIDAH PENULISAN HAMZAH DI AKHIR KATA
PELAJARAN 47: I‟LAL & IBDAL
UJIAN AKHIR

4
PELAJARAN 1
ISIM MABNI
Ada 5 KELOMPOK ISIM MABNI yang sering dijumpai dalam literatur berbahasa Arab, yaitu:

1. DHOMIR
2. ISIM ISYARAT
3. ISIM MAUSHUL
4. ISIM ISTIFHAM
5. ISIM SYARAT

Penjelasan rinci dari KE-5 KELOMPOK ISIM MABNI ini telah dijelaskan di KITAB FAHIMNA
TINGKAT LANJUTAN. Namun, selain KE-5 KELOMPOK ISIM MABNI ini, ada juga ISIM
MABNI lainnya, diantaranya:

6. SEBAGIAN ZHOROF
Pada asalnya ZHOROF termasuk ISIM MU‟ROB. Namun, ada beberapa ZHOROF yang
termasuk ke dalam kelompok ISIM MABNI. Diantaranya:

‫أَْ ِا‬ ‫اَْ َا‬ ‫َحْ ُا‬


Besok Sekarang Di mana

7. KATA YANG TERSUSUN DARI 2 ZHOROF


DUA buah zhorof kadang disusun menjadi satu kata untuk membentuk pengertian baru.

‫ََت ْ َما ََت ْ َما‬ ‫نيا‬


َ ْ ‫نيا ََت‬
َ ْ ‫ََت‬ ‫اَْ َا ََت َ َرا‬
Hari demi hari Tidak kesana & tidak ke sini Siang malam

8. ISIM FI‟IL
ISIM FA‟IL adalah ISIM yang bermakna fi‟il dan beramal sama seperti fi‟il-fi‟il pada
umumnya. Namun ISIM FI‟IL tidak memiliki ciri-ciri fi‟il. Dan dilihat dari LAFAZHnya,
isim fi‟il ini termasuk ke dalam kelompok ISIM.

‫َهَّل‬ ‫َ ْا‬ ‫تا‬


َ َ ‫َهَْت‬
Cepatlah! Cukup Jauh

9. „ADAD 11-19

‫اع َ َا‬ ِ
َ َ ‫َْ َس‬ ‫اع َ َا‬
َ َ َ ‫أ َْرََت‬ ‫اع َ َا‬
َ َ َ ‫ََال‬ ‫اع َ َا‬
َ َ‫ا َْت‬ ‫اع َ َا‬
َ ‫َح َد‬
َ‫أ‬
15 14 13 12 11
‫اع َ َا‬ ِ ِ ِ
َ َ َ ‫ْس‬ ‫اع َ َا‬
َ َ َ ََ ‫اع َ َا‬
َ َ َ ‫َسْبَت‬ ‫اع َ َا‬
َ َ ‫سَّل‬
19 18 17 16

PENJELASAN RINCI akan diberikan dalam buku ini.

5
PELAJARAN 2
ISIM FI‟IL

ISIM FI‟IL ( ‫ )اِ ْس ُاااْ ِ ْ ِا‬adalah ISIM yang bermakna fi‟il dan beramal sama seperti fi‟il-fi‟il pada
umumnya (dapat MEROFA‟KAN FA‟IL). Namun ISIM FI‟IL tidak memiliki ciri-ciri fi‟il. Dan
dilihat dari LAFAZHnya, isim fi‟il ini termasuk ke dalam kelompok ISIM.

Lalu, apa bedanya dengan MASHDAR?

Bedanya, kalau MASHDAR bisa diubah (ditashrif) menjadi FI‟IL MADHI. Namun, ISIM FI‟IL
tidak bisa diubah menjadi FI‟IL MADHI.

ISIM FI‟IL ada 3 KELOMPOK:

1. ISIM FI‟IL yang mengandung makna FI‟IL MADHI.

ARTI FI‟IL MADHI ISIM FI‟IL


Jauh
‫ََت ُ َدا‬ ‫تا‬
َ َ ‫َهَْت‬
Berbeda
‫اَِْتََتَ َا‬ ‫َ َّل َا‬
Cepat
‫َسُ َا‬
‫ع‬ ‫َسْ َع َا‬
FI‟IL-FI‟IL ini dikenal juga dengan istilah ISIM FI‟IL MADHI ( ‫)اِ ْس ُاااْ ِ ْ ِ اااْ َ ِضي‬.
2. ISIM FI‟IL yang mengandung makna FI‟IL MUDHORE.

ARTI FI‟IL MUDHORE ISIM FI‟IL


Aku bosa/jemu/muak
‫أََ َ َّل ُا‬ ‫أُ ٍّفا‬
Cukup
‫َ ْ ِي‬ ‫َ ْا‬
Aku merasa sakit
‫أَََت َ َّل ُا‬ ‫اأ ََه‬-‫َآها‬
Aku kagum
‫أَََت َ َّل ُا‬
‫ا َوا‬-‫َوىا‬
FI‟IL-FI‟IL ini dikenal juga dengan istilah ISIM FI‟IL MUDHORE (‫ع‬ ‫)اِ ْس ُاااْ ِ ْ ِ اااْ ُ َ ِارِا‬.
3. ISIM FI‟IL yang mengandung makna FI‟IL AMER.

ARTI FI‟IL AMER ISIM FI‟IL


Kabulkanlah!
‫اِ ْسَ ِ ْا‬ ‫نيا‬
َْ ‫آ‬
ِ
Cepatlah!
‫َس ِ ْا‬
‫ع‬ ْ‫أ‬ ‫َهَّل‬
6
Datangilah!
‫أَْبِ ْا‬ ‫َح َّليا‬
Tetapilah!
‫اِاَْْام‬ ‫َعَْ َا‬
Diamlah!
‫اُ ْس ُ ْا‬ ‫ص ْاه‬
َ
Ambillah!
‫ُ ْا‬ ‫َ ْوَ َا‬
Tangguhkanlah!
‫أَْ ِ ْا‬ ‫ُرَوْ َاد‬
FI‟IL-FI‟IL ini dikenal juga dengan istilah ISIM FI‟IL AMER ( ْ ِ ْ ِ ‫)اِ ْس ُا‬.
‫اااَ ْ ِا‬
CONTOH DALAM KALIMAT:

Kesuksesan itu jauh dari orang yang malas


‫تاااَّل َ ُحا ِ َ اااْ َ ْسالَ ِا‬َ َ ‫َهَْت‬
Aku merasa sakit karena musibah yang besar ini
‫صْبَ ِاااْ َ ِ َح ِا‬ ِ ْ‫آها ِ اه ِهِااا‬
ُ ْ َ
Tetapilah kejujuran !
‫اااص ْد َا‬
‫َعَْ َ ِّص‬
CONTOH I‟ROB:
‫ه ت‬ ISIM FI‟IL MADHI yang bermakna “ ‫د‬ ”  MABNI  TETAP DI ATAS
HAROKAT FATHAH
‫اا ح‬ FA‟IL dari “‫ ”ه ت‬ MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD
‫آه‬ ISIM FI‟IL MUDHORE yang bermakna “ ‫ ”أ‬ MABNI  TETAP DI ATAS
HAROKAT FATHAH
‫ع‬ ISIM FI‟IL AMER yang bermakna “ ‫ ”اا م‬ MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT
FATHAH
‫ااصد‬ MAF‟UL BIH  MANSHUB  FATHAH  ISIM MUFROD

LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!
“Jauh, jauh sekali (dari 1
kebenaran) apa yang      
diancamkan kepada kamu itu.”
(QS. Al-Mu‟minuun [23]: 36)
“…maka sekali-kali janganlah 2
kamu mengatakan kepada           
keduanya perkataan “ah” dan
janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia.”
7
(QS. Al-Israa [17]: 23)
“Wahai orang-orang yang 3
beriman, jagalah dirimu….”.      
(QS. Al-Maaidah [5]: 105)
Diamlah wahai anak!
!‫ص ْاها َ َاواَ ُاد‬
َ
4

ِْ ‫ُّداو‬
‫ااا َْ ُاا‬ ِْ َ ‫َ َّل‬
َ ‫اااد‬
Berbeda (jauh) kesungguhan 5
dan kelalaian
Mencukupiku apa yang kamu
telah lakukan ‫َطِْ ِْنا َ ا ََت َ ْ َا‬ 6

8
PELAJARAN 3
MUBTADA ISIM NAKIROH
Pada asalnya MUBTADA berupa ISIM MAKRIFAT.

Sekolah itu indah َِ ُ ‫اَاْ ْدرس‬


ٌ‫امجَْتَا‬ ََ َ
Muhammad ganteng َِ ‫ُحم َّل ٌد‬
‫امجْ ٌا‬ َ
Namun, pada beberapa keadaan, MUBTADA bisa berupa ISIM NAKIROH. Diantaranya:

1. Jika mengandung makna do‟a (kebaikan/keburukan)

“Kesejahteraan dilimpahkan kepada Ilyas”. (QS. Ash-Shafat


[37]: 130)     
“Kecelakaanlah bagi orang-orang yang curang”. (QS. Al-
Muthaffifiin [83]: 1)   

2. Jika diberi sifat (Menjadi MAUSHUF/MAN‟UT).


ِ ِ
ْ َ ْ‫َ ا ٌاا َ ٌّيياِ ااا‬
‫ص ِا‬
Seorang siswa yang cerdas berada di kelas

Budak yang beriman lebih baik dari orang musyrik


‫َعْب ٌادا ُ ْ ِ ٌ ا َ َْتٌ ا ِ ْ ا ُ ْ ِ ٍاك‬
3. Jika didahului oleh kata tanya.
Adakah sesembahan bersama Allah ?
‫أَاإِ ااهٌا َ َ ااهللِا؟‬
Adakah seorang pemuda di antara kalian?
‫َه ْ ا ََت ًاا ِْ ُ ْ ا؟‬
4. Jika didahului oleh KHOBAR SYIBHUL JUMLAH.
‫ضْ ٌا‬َ ‫ِ اااْبََتْ ِ ا‬
Di rumah ada tamu

Saya punya uang


‫ِعْ ِد ْيا َتُ ُ ْ ٌا‬
5. Dll.

9
LATIHAN:

I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!

“Katakanlah:”Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya 1


masing-masing”. (QS. Al-Israa [17]: 84)     

“….dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada 2


lagi Yang Maha Mengetahui.” (QS. Yusuf [12]: 76)      

“Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu).” (QS. Ar- 3


Ra‟d [13]: 38)     

“Sesungguhnya wanita budak yang mu‟min lebih baik dari 4


wanita musyrik.” (QS. Al-Baqarah [2]: 221)     
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari 5
sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan      
(perasaan si penerima).” (QS. Al-Baqarah [2]: 263)
    

10
PELAJARAN 4
KHOBAR SYIBHUL JUMLAH
Sering dijumpai KHOBAR berupa SYIBHUL JUMLAH.

Segala puji bagi Allah ِ‫هلل‬


‫اَ ْحلَ ْ ُدا ا‬
Ilmu itu sebelum berkata dan berbuat
‫اَاْ ِْ ُا ََتْب َاااْ َ ْ ِاا َواااْ َ َ ِا‬

KETENTUAN:
1. Jika KHOBAR berupa SYIBHUL JUMLAH dan MUBTADA berupa ISIM MAKRIFAT,
maka MUBTADA posisinya BOLEH tetap dikedepankan atau BOLEH juga diakhirkan
(MUBTADA MUAKHOR).

ُ ‫ااا ص ِ ا‬
‫املدرسا‬ ْ َ ْ‫ساِ ااا‬
‫ص ِا‬ ُ ‫اَاْ ُ َد ِّصر‬
Guru itu berada di dalam kelas

Rumah itu berada di depan masjid


‫أ َمااملس ِاداااب ُا‬ ‫اَاْبََتْ ُ اأََ َماااْ َ ْس ِ ِاد‬
2. Jika KHOBAR berupa SYIBHUL JUMLAH dan MUBTADA berupa ISIM NAKIROH,
maka MUBTADA posisinya HARUS diakhirkan (MUBTADA MUAKHOR).

ٌ ‫ااا ص ِ ا‬
‫درسا‬
Di dalam kelas ada seorang guru

Di depan masjid ada sebuah rumah


‫أ َمااملس ِدا ٌا‬
LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!

1
     
“….dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.”
(QS. Yusuf [12]: 76)
2
           
“Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian”,
padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman”. (QS. Al-Baqarah [2]: 8)
3
             
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa
yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (QS. Al-Baqarah [2]: 10)

11
PELAJARAN 5
KHOBAR JUMLAH
Sering dijumpai KHOBAR berupa JUMLAH, baik JUMLAH ISMIYYAH maupun JUMLAH
FI‟LIYYAH.

>>> KHOBAR BERUPA JUMLAH ISMIYYAH


ِ
‫سا‬ٌ ‫َ َ ُاأََتُ ْ َه ا ُ َد ِّصر‬
Fathimah bapaknya adalah seorang guru

ٌ‫َح َس ٌ اأُُّدهُا ُ َد ِّصر َس ا‬


Hasan ibunya adalah seorang guru

Papan tulis itu warnanya hitam


‫َس َ ُا‬ْ ‫اسبُّدَت ْ َرةُااَ ْ َتُ َ اأ‬
‫اَ َّل‬
CONTOH I‟ROB:
‫ااسب رة‬ MUBTADA 1  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD

‫ا‬ MUBTADA 2  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD  MUDHOF

‫ه‬ DHOMIR MUTTASHIL  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT SUKUN 


MUDHOF ILAIH

‫أس‬ KHOBAR 2  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM GHOIRU MUNSHORIF

‫ا هن اأس‬ JUMLAH ISMIYYAH yang tersusun dari MUBTADA 2 + KHOBAR 2


berkedudukan sebagai KHOBAR 1 (KHOBAR dari MUBTADA 1)

>>> KHOBAR BERUPA JUMLAH FI‟LIYYAH


Aisyah sedang membaca al-Qur‟an
‫َع ئِ َ ُا ََت ْ َاأُاااْ ُ ْآ َا‬
Ahmad telah pergi ke sekolah
‫َمحَ ُدا َ َه َااإِ َ اااْ َ ْد َر َس ِا‬ ْ‫أ‬
ً‫أَْ َ ا َ َْب َاا ِر َس اَا‬
Kamu telah menulis sebuah surat

CONTOH I‟ROB:
‫عئ‬
MUBTADA  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD

‫أ‬ FI‟IL MUDHORE TERBEBAS DARI AMIL NASHOB & AMIL JAZEM  MARFU‟
 DHOMMAH  FI‟IL MUDHORE SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
FA‟IL dari FI‟IL ini adalah DHOMIR MUSTATIR JAWAZAN. Diperkirakan DHOMIR
itu adalah “‫ ”هي‬yang merujuk kepada “ ‫”ع ئ‬.
‫اا آ‬ MAF‟UL BIH  MANSHUB  FATHAH  ISIM MUFROD

‫أ‬ JUMLAH FI‟LIYYAH yang tersusun dari FI‟IL “ ‫أ‬ ” + FA‟IL “ ‫ ”هي‬berkedudukan
sebagai KHOBAR
12
LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!

1
    
“Katakanlah:”Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.” (QS. Al-Ikhlash [112]: 1)
2
   
“Allah akan (membalas) olok-olokan mereka…”. (QS. Al-Baqarah [2]: 15)
3
       
“Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Dia Yang
Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya...” (QS. Al-
Baqarah [2]: 255)
4
   
“Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga „And….” (QS. Al-
Kahfi [18]: 31)

13
PELAJARAN 6
AMIL & MA‟MUL

AMIL ( ‫) َع ِ ٌا‬ adalah PENYEBAB berubahnya BANGUNAN AKHIR SEBUAH KATA.

Sedangkan MA‟MUL ( ‫ ) َ ْ ُ ْ ٌاا‬adalah YANG BANGUNAN AKHIRNYA diubah oleh AMIL.


PENJELASAN:
Sebuah kata (yang MU‟ROB) jika belum dimasukkan ke dalam sebuah kalimat dibaca dalam
keadaan MARFU‟.
‫ُحمَ َّل ٌدا‬ ُ‫َ ِد َْا‬ ‫َ ْ َه ُا‬ ‫َْ ُ ُا‬
Muhammad Khadijah Pergi Makan

Namun, jika sudah dimasukkan ke dalam sebuah kalimat, sebuah kata bisa menjadi MARFU‟,
MANSHUB, MAJRUR, atau MAJZUM sesuai dengan AMIL yang mempengaruhinya.

AMIL MA‟MUL CONTOH


‫ء‬ ‫حم د‬ Muhammad datang
‫احمَ َّل ٌدا‬
ُ َ‫َ ء‬
‫رأ‬ ‫حم دا‬ ‫احمَ َّل ًدا‬ ُ ُ َْ‫َرأ‬
Aku melihat
Muhammad

‫عى‬ ‫حم د‬ Aku memberi salam


kepada Muhammad ‫ىاحمَ َّل ٍاد‬
ُ َ‫اع‬ َ ُ ْ ‫َسَّل‬
‫واد‬ ‫حم د‬ Anak Muhammad
pergi ‫احمَ َّل ٍاد‬ ُ ‫َ َه َ َاواَ ُد‬
‫مل‬ ‫ه‬ Ali belum pergi
‫َعِ ٌّييا َملْا َ ْ َه ْا‬
- ‫ب‬ Hindun sedang minum
‫اهْ ٌاد‬ ِ ‫َْب‬
َُ
‫ا‬ ‫ب‬ Dia tidak akan
berdusta ‫ُه َ ااَ ْ ا َ ْ ِ َا‬
‫ب‬
‫ا‬-‫حم دا‬ ‫ا‬-‫حم دا‬ Muhammad rajin
‫ُحمَ َّل ٌدا َ ِ ْ ٌا‬
‫ا ط‬-‫ز ا‬ ‫ا ط‬-‫ز ا‬ ٌ‫َزَْتَ ُ ا َ ِ ْطَا‬
Zainab rajin

CATATAN:
1. AMIL bisa berupa ISIM, FI‟IL, atau HURUF.
2. MA‟MUL bisa berupa ISIM MU‟ROB atau FI‟IL MU‟ROB.
3. AMIL pada MUBTADA adalah KHOBARnya, dan AMIL pada KHOBAR adalah
MUBTADAnya.
4. FI‟IL MARFU tidak memiliki AMIL (Tidak ada amil yang masuk kepadanya)

14
LATIHAN:

SEBUTKAN „AMIL dari setiap KATA yang digarisbawahi!

              

“Allah telah menguncimati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi
mereka siksa yang amat berat.” (QS. Al-Baqarah [2]: 7)

15
PELAJARAN 7
AMIL PADA MUBTADA & KHOBAR
Ada 3 KELOMPOK AMIL yang biasa masuk kepada susunan kalimat yang terdiri dari
MUBTADA & KHOBAR:

1. KANA & SAUDARI-SAUDARINYA (


َ ‫) َ َ َاواأَ َ َا َُت‬
INNA & SAUDARI-SAUDARINYA ( ‫)إِ َّل اواأَ َ ا َُت‬
2.
َ َ َ
ZHONNA & SAUDARI-SAUDARINYA ( ‫)ظَ َّل اواأَ َ ا َُت‬
3.
َ َ َ
PENJELASAN RINGKAS:

1. KANA & SAUDARI-SAUDARINYA


KANA & SAUDARI-SAUDARINYA berfungsi MEROFA‟KAN MUBTADA &
MENASHOBKAN KHOBAR. MUBTADA yang kemasukan KANA disebut ISIM KANA,
sedangkan KHOBARnya disebut KHOBAR KANA.

Adalah laki-laki itu seorang guru


‫َ َ اااَّل ُ ُا ُ َد ِّصر ًس‬
ً‫َ َ ْ ااَاْ َ ْأَةُا ُ َد ِّصر َس ا‬
Adalah wanita itu seorang guru

2. INNA & SAUDARI-SAUDARINYA


INNA & SAUDARI-SAUDARINYA berfungsi MENASHOBKAN MUBTADA &
MEROFA‟KAN KHOBAR. MUBTADA yang kemasukan INNA disebut ISIM INNA, sedangkan
KHOBARnya disebut KHOBAR INNA.

ِ
ٌ ‫إ َّل اااَّل ُ َا ُ َد ِّصر‬
‫سا‬
Sesungguhnya laki-laki itu adalah seorang guru

ٌ‫إِ َّل اااْ َ ْأََةا ُ َد ِّصر َس ا‬


Sesungguhnya wanita itu seorang guru

3. ZHONNA & SAUDARI-SAUDARINYA


ZHONNA & SAUDARI-SAUDARINYA berfungsi MENASHOBKAN MUBTADA &
KHOBAR. MUBTADA yang kemasukan ZHONNA kedudukannya berubah menjadi MAF‟UL
BIH PERTAMA, sedangkan KHOBARnya menjadi MAF‟UL BIH KEDUA.

Fathimah mengira laki-laki itu seorang guru


‫ظََّل ْ ا َ ِ َ ُاااَّل ُ َا ُ َد ِّصر ًس‬
ً‫ظَ َّل َازْ ٌدااَاْ َ ْأََةا ُ َد ِّصر َس ا‬
Zaid mengira wanita itu seorang guru

16
CATATAN:
1. Penjelasan tentang KANA & SAUDARI-SAUDARINYA bisa dibaca kembali di KITAB
FAHIMNA TINGKAT LANJUTAN.
2. Penjelasan tentang INNA & SAUDARI-SAUDARINYA bisa dibaca kembali di KITAB
FAHIMNA TINGKAT LANJUTAN.
3. SAUDARI-SAUDARI ZHONNA yang sering digunakan diantaranya adalah:

‫حس ااَاَّل ُ ُاااْبََتْ َ ا َ ْس ِ ًدا‬ ‫َح ِس َا‬


Laki-laki itu mengira rumah itu adalah sebuah masjid Mengira/Menyangka
‫اااب ا س دا‬ ‫زع ااا‬ ‫َز َع َا‬
Laki-laki itu mengira rumah itu adalah sebuah masjid Mengira/Menyangka
‫اااب ا س دا‬ ‫صريااا‬ ‫صَّلَتَا‬
َ
Laki-laki itu mengubah rumah itu menjadi sebuah masjid Mengubah
‫اااب ا س دا‬ ‫ااا‬ ‫َ َ َا‬
Laki-laki itu menjadikan rumah itu sebuah masjid Menjadikan
‫اااب ا س دا‬ ‫اخت ااا‬ ‫اِ َّلختَ َا‬
Laki-laki itu menjadikan rumah itu sebuah masjid Menjadikan

CONTOH I‟ROB:
‫حس ا‬ FI‟IL MADHI  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT FATHAH

‫ا‬ ‫اا‬ FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD

‫ااب ا‬ MAF‟UL BIH 1  MANSHUB  FATHAH  ISIM MUFROD

‫س دا‬ MAF‟UL BIH 2  MANSHUB  FATHAH  ISIM MUFROD

4. ZHONNA dan saudari-saudarinya adalah FI‟IL sehingga butuh FA‟IL untuk menjadikannya
KALIMAT SEMPURNA. Lihat contoh-contoh di atas!

LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!

“Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu 1


tidak merugikan Allah sedikitpun) karena         
sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi
itu adalah kepunyaan Allah. Dan adalah Allah     
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. “
(QS. An-Nisa [4]: 170)
“Sesungguhnya Allah adalah Maha 2
Mengetahui lagi Maha Bijaksana. “ (QS. Al-      
Insan [76]: 30)

17
“Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi 3
kesayangan-Nya.” (QS. An-Nisa [4]: 125)     

“Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat 4


yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah      
Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang
perempuan.” (QS. Az-Zukhruf [43]: 19)   

“….dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai 5


Fir‟aun, seorang yang binasa.” (QS. Al-Israa     
[17]: 102)
“Dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan 6
datang…..”. (QS. Al-Kahfi [18]: 36)    
“Dan kamu mengira mereka itu bangun 7
padahal mereka itu tidur…”. (QS. Al-Kahfi      
[18]: 18)

18
PELAJARAN 8
KADA & SAUDARI-SAUDARINYA
Ada juga FI‟IL-FI‟IL yang beramal seperti KANA, yaitu MEROFA‟KAN MUBTADA &
MEROFA‟KAN KHOBAR. FI‟IL itu adalah KADA “ ‫ ” َ َا‬dan saudari-saudarinya. MUBTADA
yang kemasukan KADA disebut ISIM KADA, sedangkan KHOBARnya disebut KHOBAR KADA.

Berikut ini KADA & SAUDARI-SAUDARINYA yang sering muncul:


ARTI FI‟IL MUDHORE FI‟IL MADHI
Nyaris
‫ُا‬ ََ ‫َ َا‬
Nyaris/Hampir-hampir
‫ُا‬ ِ ‫َت‬ ‫أ َْو َ َا‬
ُْ
Semoga Tidak ada
‫َع َسى‬
Mulai Tidak ada
‫َ َ َا‬
Mulai Tidak ada
‫أَ َ َا‬
Mulai Tidak ada
‫َِ َا‬
Namun, KADA & SAUDARI-SAUDARINYA masuk kepada KHOBAR yang berupa JUMLAH
FI‟LIYYAH yang FI‟ILnya berupa FI‟IL MUDHORE.

ARTI CONTOH KALIMAT


Matahari hampir terbit
‫تااَا َّل ْ ُ اَ ْ ُ ُا‬ ََْ
Waktu hampir habis
‫أ َْو َ َ اااْ َ ْ ُ ا ََتَْ ِ ي‬
Semoga kemudahan berkelanjutan
‫َع َسىاااَّل َ ءُا َ ُد ْوُما‬
Guru itu mulai menjelaskan pelajaran
‫سا َ ْ َ ُحاااد َّْلر َا‬
‫س‬ ُ ‫َ َ َاااْ ُ َد ِّصر‬
Zaid mulai membaca
ُ‫أَ َ َ َازْ ٌدا ََت ْ َاأ‬
CATATAN:
FI‟IL “ ” dan “ ‫ ”أو‬bisa diubah menjadi FI‟IL MUDHORE. Adapun FI‟IL yang lain hanya
berbentuk FI‟IL MADHI.

19
CONTOH I‟ROB:
‫تا‬ FI‟IL MADHI  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT SUKUN
CATATAN:
HURUF “ ‫ ”ت‬hanyalah huruf tambahan untuk menunjukkan bahwa FA‟IL berjenis
MUANNATS.
‫ا‬ ‫اا‬ ISIM KADA  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFRODOD
CATATAN:
“ ‫ ”اا‬termasuk ISIM MUANNATS sehingga FI‟ILNYA diberi TA TA‟NITS di
akhirnya.
FI‟IL MUDHORE TERBEBAS DARI AMIL NASHOB & AMIL JAZEM 
MARFU‟  DHOMMAH  FI‟IL MUDHORE SHOHIHUL AKHIR

PENJELASAN TAMBAHAN:
1. FA‟IL dari FI‟IL “ ” adalah DHOMIR MUSTATIR JAWAZAN.

Diperkirakan dhomir itu adalah “ ‫ ”هي‬yang merujuk kepada “ ‫”اا‬.


2. FI‟IL MUDHORE + FA‟IL (DHOMIR MUSTATIR JAWAZAN) adalah
JUMLAH FI‟LIYYAH yang berkedudukan sebagai KHOBAR KADA

BIASANYA FI‟IL MUDHORE yang terdapat pada KHOBAR didahului oleh HURUF “ ‫ ”أ‬kecuali
“ ” dan “ ‫”أ‬.
ARTI CONTOH KALIMAT
Matahari hampir terbit
‫اأَ ْ ا َا‬ ‫تااا‬
Waktu hampir habis
‫اأ ا َاي‬ ‫ااا‬ ‫أو‬
Semoga kemudahan berkelanjutan
‫دوما‬
َ ‫عسىااا ءاأ ا‬

LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!
“Maka syaitan membujuk keduanya (untuk 1
memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala        
keduanya telah merasai buah itu, nampaklah
bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah      
keduanya menutupinya dengan daun-daun
surga.” (QS. Al-A‟raaf [7]: 22)
 

“Hampir-hampir kilat itu menyambar 2


penglihatan mereka.” (QS. Al-Baqarah [2]:     
20)

20
“Mudah-mudahan Tuhanmu akan 3
melimpahkan rahmat-Nya kepadamu.” (QS.     
Al-Israa [17]: 8)
“….yang minyaknya (saja) hampir-hampir 4
menerangi, walaupun tidak disentuh api.”        
(QS. An-Nuur [24]: 35)
“Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan 5
kemenangan (kepada Rasul-Nya)…” (QS. Al-     
Maidah[5]: 52)

21
PELAJARAN 9
MAF‟UL FIH (BAG 1)
MAF‟UL FIH adalah ISIM MANSHUB yang menerangkan WAKTU atau TEMPAT terjadinya
suatu perbuatan. MAF‟UL FIH dinamakan ZHOROF ZAMAN ( ‫ )ظَْ ُ اااَّلَ ِا‬jika menunjukkan
WAKTU terjadinya suatu perbuatan. Dan dinamakan ZHOROF MAKAN ( ‫ )ظَ ُ اااْ َ ِا‬jika
َ ْ
menunjukkan TEMPAT terjadinya suatu perbuatan.

ZHOROF MAKAN ZHOROF ZAMAN


‫َ َم َازْ ٌداأََ َاماااْبََتْ ِا‬ ‫َ َه َ ا َمحَْاةُااَْ ًالا‬
Zaid berdiri di depan rumah Hamzah pergi malam hari

>>> CONTOH ZHOROF ZAMAN


Diantara ZHOROF ZAMAN yang terpenting adalah:
ARTI ZHOROF ZAMAN ARTI ZHOROF ZAMAN
Hari/Sehari
‫ََت ْ ٌما‬
Waktu/Jam/Sejam
ٌ‫َس َع ا‬
Bulan/Sebulan
‫َ ْ ٌا‬ Sepekan
ٌ‫ع‬
‫ُسبَُت ْ ا‬
ْ‫أ‬
Pagi
‫صبَ ٌا‬
‫ح‬ َ
Tahun/Setahun
ٌ‫َسَا‬
ٌ‫َ َس ءا‬ ‫ََت َ ٌار‬
Sore Siang

Zhuhur
‫ظُ ْ ٌا‬ Malam
‫اَْ ٌا‬
ٌ‫َحلْ َا‬ ‫َ ًادا‬
Sebentar Besok

Ketika
‫ِح ْ َا‬
‫ني‬ Selama
ٌ‫ُ َّلداة‬
Setengah
‫ََت ْ َدا‬ Sebelum
‫ََتْب َا‬
Di tengah
َ‫أََْتَ اء‬
Sepanjang
‫ِ َ َا‬
‫اا‬
>>> CONTOH ZHOROF MAKAN
Diantara ZHOROF MAKAN yang terpenting adalah:
ARTI ZHOROF MAKAN ARTI ZHOROF MAKAN
Di belakang
َ‫َوَر ااء‬
Di depan
‫أََ َما‬
Di sebelah kanan
‫َِ ْ َا‬
‫ني‬ Di belakang
‫َ ْ َا‬
Utara
‫ََ ٌاا‬ Di sebelah kiri
‫َ َس ٌار‬

22
Timur
‫َ ْ ٌا‬ Selatan
‫با‬
ٌ ْ ‫َ َُت‬
Di tengah
‫َو َس ٌا‬ Barat
‫َ ْ ٌا‬
‫ب‬
Di bawah
‫َْ َا‬ Di atas
‫ََت ْ َا‬
Di antara
‫ََت ْ َا‬
‫ني‬ Di dekat
‫با‬ٌ ْ‫َُت‬
Di hadapan/ Setentang
‫ِْ َ ءَا–اِ َ َاه‬ Di sisi
‫ااَ َدى‬-‫ِعْ َدا‬
Di sekitar
‫َح ْ َاا‬ Ke arah
‫َْ َا‬
Di bawah
‫ُ ْو َا‬

>>> ZHOROF MUTASHORRIF & GHOIRU MUTASHORRIF


ZHOROF ada yang MUTASHORRIF ( ‫صِّص ٌا‬
َ َُ ) dan ada yang GHOIRU MUTASHORRIF ( ‫ََْتُ ا‬
‫ص ٍا‬ )
PENJELASAN:
 ZHOROF MUTASHORRIF
ZHOROF MUTASHORRIF adalah ZHOROF yang bisa berkedudukan sebagai MAF‟UL
FIH (Menunjukkan WAKTU atau TEMPAT terjadinya sutu perbuatan) dan bisa juga
berkedudukan yang lain, seperti MUBTADA, KHOBAR, FA‟IL, MAF‟UL BIH, DLL.

CONTOH ZHOROF MUTASHORRIF:


‫أسب ع‬ ‫س‬ ‫م‬
‫سء‬ ‫هن ر‬ ‫صب ح‬ ‫سع‬
‫ني‬ ‫حل‬ ‫ا‬ ‫ظ‬
‫ب‬ ‫ا‬ ‫وس‬ ‫سر‬
‫ب‬

CONTOH DALAM KALIMAT:


KEDUDUKAN ARTI CONTOH
MUBTADA – KHOBAR Hari Jum‟at adalah hari
yang diberkahi ‫اااُ ُ َ ِا ََت ْ ٌاما ُبَ َرٌكا‬
ْ ‫ََت ْ ُام‬
MAF‟UL FIH Aku mencintai hari Jum‟at
‫اااُ ُ َ ِا‬
ْ ‫أ ُِح ُّد ا ََت ْ َام‬
MASBUQ BI HARFIL JAR Aku pergi ke sekolah dari
hari senin hingga hari sabtu ‫َ َهْب ُ اإِ َ اااْ َ ْد َر َس ِا ِ ْ اََت ِْاما‬
23
‫اااسْب ِا‬‫نياإِ َ اََت ِْام َّل‬ ِ ْ ‫اا َْتََت‬
ِْ
MUDHOF ILAIH Aku belajar bahasa Arab
setiap hari ‫ََت ََّل ْ ُ اااْ َََِّل َا ُ َّلا ََت ٍْام‬
 ZHOROF GHOIRU MUTASHORRIF
ZHOROF GHOIRU MUTASHORRIF adalah ZHOROF yang HANYA bisa berkedudukan sebagai
MAF‟UL FIH.
CONTOH ZHOROF GHOIRU MUTASHORRIF:
‫أ ء‬ ‫ب‬ ‫د‬ ‫حني‬
‫وراء‬ ‫اا‬ ‫الا‬
‫عد‬ ‫ني‬
‫ه‬ ‫ء‬ ‫ادى‬
‫أ م‬ ‫و‬ ‫حا‬
CONTOH DALAM KALIMAT:
KEDUDUKAN ARTI CONTOH
MAF‟UL FIH Aku pergi menuju masjid
‫َ َهْب ُ ا َْ َ اااْ َ ْس ِ ِدا‬
MAF‟UL FIH Laki-laki itu tidur di tengah-
tengah khutbah ‫اااُطْبَِا‬
ْ َ‫َ َماااَّل ُ ُاأََْتَ ء‬
MAF‟UL FIH Ustadz itu belajar di
sepanjang hayatnya ‫احَ ِِاه‬ ِ
َ ‫ُسَ ُا َ َاا‬ ْ َ ‫ََت ََّل‬
ْ ‫ااا‬
MAF‟UL FIH Siswa itu duduk di hadapan
(setentang) guru ‫َ َ َ اااطَّل اِ ُ اِ َ َهاااْ ُ َد ِّصر ِا‬
‫س‬
MAF‟UL FIH Dia berada di depanmu
‫ُه َ اأََ َ َا‬

LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!
“Demi malam apabila menutupi (cahaya 1
siang)”. (QS. Al-Lail [92]: 1)    
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya 2
(Al-Qur‟an) pada malam kemuliaan.” (QS.      
Al-Qodr [97]: 1)
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu 3
bulan.” (QS. Al-Qodr [97]: 3)       
“Pada hari ini telah aku sempurnakan 4
untukmu agamamu.” (QS. Al-Maidah [5]: 3)    

24
PELAJARAN 10
MAF‟UL FIH (BAG 2)
>>> ZHOROF YANG MEMILIKI 2 WAJAH
Ada beberapa zhorof yang memiliki dua wajah. Maksudnya, bisa digunakan sebagai ZHOROF
ZAMAN dan juga sebagai ZHOROF MAKAN. Berikut ini diantaranya:

‫وس‬ ‫عد‬ ‫ني‬ ‫د‬ ‫ب‬


Bersama Di tengah Di sisi/pada Di antara Setelah Sebelum

Contoh dalam kalimat:


SEBAGAI ZHOROF ZAMAN SEBAGAI ZHOROF MAKAN

‫َ َهْب ُ اإِ َ ا َ َ َْ ا ََتْب َا ُّد‬


‫اااصْب ِا‬ ‫ََت َ ُا ََتْ ِ ِْتا ََتْب َاا ََتِْ ِها‬
Aku pergi ke Jakarta sebelum subuh Rumahku terletak sebelum rumahnya

Untuk bisa membedakannya, kita harus fahami susunan kalimatnya dengan baik.

>>> ZHOROF YANG MABNI


Pada asalnya semua ZHOROF termasuk ke dalam kelompok ISIM MU‟ROB. Namun, ada beberapa
ZHOROF yang MABNI. Diantaranya:

‫أَْ ِا‬ ‫اَْ َا‬ ‫َحْ ُا‬


Kemarin Sekarang Di mana
‫اعِ ٌّييا‬ ِ ِ
َ َ َ َ ‫ا ْ ْ ا َحْ ُاا‬
Duduklah DI MANA Si Ali duduk

Aku telah faham sekarang


‫َ ِ ْ ُ ااْ َا‬
Ali datang kemarin
‫اعِ ٌّيياأَْ ِا‬
َ َ‫َ ء‬
CATATAN:
ZHOROF “ ‫”ح‬ penggunaannya harus disandarkan kepada kalimat. Jadi kalimat setelahnya
menempati KEDUDUKAN isim YANG MAJRUR sebagai MUDHOF ILAIH.

CONTOH I‟ROB:
‫ح‬ ZHOROF MABNI  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT DHOMMAH 
MUDHOF

‫ا‬ ZHOROF MABNI  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT FATHAH 


MUDHOF

‫أ‬ ZHOROF MABNI  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT KASROH 


MUDHOF

25
>>> GABUNGAN 2 ZHOROF

Termasuk ke dalam kelompok ISIM MABNI adalah GABUNGAN 2 ZHOROF untuk


menghasilkan pengertian baru. Gabungan 2 zhorof ini dikenal juga dengan istilah ZHOROF
MUROKKAB ( ‫)ظَْ ٌ ا ُ ََّل ٌا‬.
‫ََت ْ َما ََت ْ َما‬ ‫نيا‬
َ ْ ‫نيا ََت‬
َ ْ ‫ََت‬ ‫اَْ َا ََت َ َرا‬
CONTOH I‟ROB:

Ali belajar bahasa Arab siang-malam


‫اعِ ٌّييااَاْ َََِّل َااَْ َا ََت َ َرا‬
َ َ ‫ََت ََّل‬
‫ا اهن ر‬ ZHOROF MUROKKAB  MABNI 
TETAP DI ATAS HAROKAT FATAH 
MAF‟UL FIH

CATATAN:
Ada beberapa ISIM yang pada asalnya BUKAN ZHOROF. Namun, bisa menjadi ZHOROF karena
disandarkan kepada ZHOROF. Diantaranya:

‫ََت ْ ٌا‬ ‫ُ اٌّي‬


Sebagian Setiap

Contoh dalam kalimat:


Aku belajar bahasa Arab setiap hari
‫ّ ُ ااا َا َّلاا ََت ٍْما‬
Aku belajar bahasa Inggris sebagian waktu
‫اااجن َا َااااْ َ ْ ِا‬

ISIM-ISIM yang semacam ini biasa disebut dengan istilah NA-IB ZHOROF ( ‫) َ ئِ ُ ااا َّلْ ِا‬. Masih
ada beberapa isim yang bisa kerposisi sebagai NA-IB ZHOROF. Pembahasannya rincinya bisa di
baca di KITAB-KITAB NAHWU tingkat lanjutan (yang berbahasa Arab).

CONTOH I‟ROB:

NA-IB ZHOROF  MANSHUB  FATHAH  ISIM MUFROD  MUDHOF

NA-IB ZHOROF  MANSHUB  FATHAH  ISIM MUFROD  MUDHOF

26
LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!
“Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” (QS. 1
Ar-Rahman [55]: 29)      
“…dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan 2
dan ke kiri…” (QS. Al-Kahfi [18]: 18)      
“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada 3
disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq [65]:      
3)
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya 4
sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan       
Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan         
tiada seorang pun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya
besok.” (QS. Lukman [31]: 34)   
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa.” 5
(QS. Ar-Rahman [55]: 26)     
“Mereka menjawab: “Kita berada (di sini) 6
sehari atau setengah hari”.” (QS. Al-Kahfi       
[18]: 19)
“…dan jika demikian niscaya kamu tidak 7
akan beruntung selama-lamanya”.” (QS. Al-     
Kahfi [18]: 20)

27
PELAJARAN 11
MAF‟UL MUTHLAQ

MAF‟UL MUTHLAQ ( ‫)اَاْ َ ْ ُ ْ ُااااْ ُ طَْ ُا‬ adalah MASHDAR NAKIROH MANSHUB yang
disebutkan bersama fi‟ilnya (fi‟il yang semakna dengan mashdar) yang bertujuan untuk
MENGUATKAN MAKNA FI‟IL.

ً ْ‫ض‬
َ ‫ضََْتُهُا‬
Aku memukulnya dengan sebenar-benarnya pukulan
َ
Lihat kembali penjelasannya di KITAB FAHIMNA TINGKAT LANJUTAN.

Selain berfungsi untuk MENGUATKAN MAKNA FI‟IL, maf‟ul muthlaq juga bisa berfungsi
untuk:
1. MENJELASKAN JENIS PEKERJAAN.
Caranya dengan MEMBERI SHIFAT pada MASHDAR atau MENYANDARKANNYA
kepada ISIM.

Aku memukulnya dengan pukulan yang


sangat (keras) ‫ض هاض ا َ ِد ْ ًدا‬
Aku memukulnya seperti pukulan Si Zaid
‫ب َازْ ٍاد‬
‫ضْ َا‬
َ ‫ض ها‬
2. MENJELASKAN INTENSITAS atau JUMLAH dilakukannya pekerjaan.
Caranya dengan mengubah MASHDAR menjadi berpola “ ً‫” ََت ْ َا‬.
ً‫ضْ َا‬ َ ‫ض ها‬
Aku memukulnya sekali pukulan

Aku memukulnya dua kali pukulan


‫ضْ ََتََت ْ ِا‬
‫ني‬ َ ‫ض ها‬
Aku memukulnya beberapa pukulan
‫ضََ ٍا‬
‫ت‬ َ ‫ض ها‬

CATATAN:
1. Ada beberapa isim yang BUKAN MASHDAR, namun biasa digunakan sebagai MAF‟UL
MUTHLAQ.

Aku telah membacanya sekali


‫ََتَأُْهُا َ َّلًةا‬
Aku telah memukulnya dua kali
‫ضََْتُهُا َ َّلََت ْ ِا‬
‫ني‬ َ
Aku telah melihatnya berkali-kali
‫َرأََْتُهُا َ َّل ٍا‬
‫ات‬

28
ISIM-ISIM ini dikenal juga dengan istilah NA-IB MAF‟UL MUTHLAQ “ ‫َ ئِ ُ اااْ َ ْ ُ ْ ِاا‬
‫( ”ااْ ُ طَْ ِا‬Pengganti maf‟ul muthlaq). Selain isim-isim ini, ada juga isim-isim yang bisa
berkedudukan sebagai NA-IB MAF‟UL MUTHLAQ karena disandarkan kepada
MASHDAR dari FI‟IL yang disebutkan dalam kalimat. Misalnya: “ ”, “ ”, dll.

Aku memukulnya dengan seluruh pukulan ِ ‫ض ها ُ َّلاااا َّل‬


‫با‬ ْ
Aku memukulnya dengan sebagian pukulan
‫ض ها ََت ْ َاااا َّل ْ ِا‬
‫ب‬

CONTOH I‟ROB:
‫ة‬ NA-IB MAF‟UL MUTHLAQ  MANSHUB  FATHAH  ISIM MUFROD

‫ني‬ NA-IB MAF‟UL MUTHLAQ  MANSHUB  YA  MUTSANNA

‫ات‬ NA-IB MAF‟UL MUTHLAQ  MANSHUB  KASROH  JAMAK


MUANNATS SALIM

2. Kadang FI‟IL dari MAF‟UL MUTHLAQ dibuang dari KALIMAT.

KALIMAT ASAL MAF‟UL MUTHLAQ


‫أَ ْ ُ ُ َكا ُ ْ ًا‬ ‫ُ ْ ًا‬
Terima kasih banget
ًّ ‫اح‬
َ ُ‫َح ُّده‬
ُ‫أ‬ ًّ ‫ه َ اا َِ ِ ِْبا َح‬
Ini benar-benar buku saya
‫َِ دُّدا ِ دًّا‬ ‫ُه َ َاواَ ٌدا َ ِ ٌّييا ِ دًّا‬
Dia anak yang sangat cerdas
ِ
ً َْ‫آضاأ‬
َ ً َْ‫ا َ ا ََتْ ِ ِْتاأ‬
Itu rumah saya juga
‫ص‬ ‫أَ ُ ُّد‬ ِ ِ
ً ْ‫ص‬
ُ ُ ‫صا‬ ‫نيا‬
َ ْ ‫ص ااَاْ ُ ََت َ ِّص‬
ً ْ‫ص‬
ُ ُ ‫ُ َ َ ُاااَّل ُح ْ َ َاوا‬
Orang-orang yang lulus akan diberi imbalan
terutama yang berprestasi
ِ‫ااهلل‬
‫اسْب َح َ ا‬ ِ‫ااهلل‬
ُ ُ ‫ُسبِّص‬
َ‫أ‬ ‫ُسْب َح َا ا‬
Maha Suci Allah

CATATAN:
Tidak didapati orang-orang Arab mengucapkan MAF‟UL MUTHLAQ di atas beserta
fi‟ilnya.

29
LATIHAN:

I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!


“Dan Allah telah berbicara kepada Musa 1
dengan langsung.” (QS. An-Nisa [4]: 164)     
“….karena itu janganlah kamu terlalu 2
cenderung (kepada yang kamu cintai)…”.    
(QS. An-Nisa [4]: 129)
“Apabila bumi digoncangkan dengan 3
goncangannya (yang dahsyat).” (QS. Az-     
Zalzalah [99]: 1)
“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah 4
bekerja dengan sungguh-sungguh menuju       
Tuhan-mu, maka pasti kamu akan menemui-
Nya.” (QS. Al-Insyiqaaq [84]: 6)  
“Maka dia akan diperiksa dengan 5
pemeriksaan yang mudah.” (QS. Al-Insyiqaaq     
[84]: 8)
“Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil 6
dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan       
membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali
dan pasti kamu akan menyombongkan diri       
dengan kesombongan yang besar.” (QS. Al-
Israa [17]: 4)

30
PELAJARAN 12
HAL
HAL adalah ISIM NAKIROH MANSHUB yang menjelaskan KEADAAN fa‟il atau maf‟ul bih
ketika terjadinya suatu perbuatan.

Zaid membaca al-Qur‟an sambil duduk


‫َازْ ٌدااَاْ ُ ْآ َ ا َ اِ ًس‬
َ ‫ََتَأ‬
ً‫اع ئِ َ ُاااِّصَت ْ َ َزا َ اِ َس ا‬
َ ‫ت‬ ْ ‫َ َه َد‬
Aisyah menonton televisi sambil duduk

CATATAN:
1. HAL bisa juga berupa KALIMAT (JUMLAH ISMIYYAH/JUMLAH FI‟LIYYAH).

Laki-laki itu datang sambil marah


‫َ ءَاااَّل ُ ُا ََت ْ َ ُا‬
Laki-laki itu datang sambil marah
‫َ ءَاااَّل ُ ُ َاوا ُه َ ا ََت ْ َ ُا‬
2. HAL yang berupa JUMLAH ISMIYYAH terlebih dahulu diawali oleh HURUF WAWU
yang disebut WAWUL HAL ( ‫ااحلَ ِاا‬
ْ ‫) َو ُاو‬.
CONTOH I‟ROB:
FI‟IL MUDHORE TERBEBAS DARI AMIL NASHOB & AMIL
JAZEM  MARFU‟  DHOMMAH  FI‟IL MUDHORE
SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
1. FA‟IL dari “ ” adalah DHOMIR MUSTATIR JAWAZAN.

Diperkirakan DHOMIR itu adalah “ ‫”ه‬ yang merujuk kepada

“ ‫”اا‬.
2. JUMLAH FI‟LIYYAH yang tersusun dari FI‟IL ( ) dan
FA‟IL (DHOMIR MUSTATIR) menempati kedudukan ISIM
YANG MANSHUB sebagai HAL.
‫و‬ HURUF WAWU HAL  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT
FATHAH

‫ه‬ DHOMIR MUNFASHIL  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT


FATHAH  MUBTADA
FI‟IL MUDHORE TERBEBAS DARI AMIL NASHOB & AMIL
JAZEM  MARFU‟  DHOMMAH  FI‟IL MUDHORE
SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
1. FA‟IL dari “ ” adalah DHOMIR MUSTATIR JAWAZAN.

Diperkirakan DHOMIR itu adalah “ ‫”ه‬ yang merujuk kepada


31
“ ‫”اا‬.
2. JUMLAH FI‟LIYYAH yang tersusun dari FI‟IL ( ) dan
FA‟IL (DHOMIR MUSTATIR) menempati kedudukan ISIM
YANG MARFU‟ sebagai KHOBAR.
‫ها‬ JUMLAH ISMIYYAH yang tersusun dari MUBTADA & KHOBAR
menempati kedudukan ISIM YANG MANSHUB sebagai HAL

CATATAN:
Untuk bisa MEMBEDAKAN antara WAWU HAL dengan WAWU yang lain, kita harus
MEMAHAMI SUSUNAN KALIMATNYA.

3. Dalam ILMU NAHWU ada kaidah: KALIMAT SETELAH ISIM MAKRIFAT


adalah HAL & KALIMAT SETELAH ISIM NAKIROH adalah SHIFAT.

Telah datang anak laki-laki sambil menangis


(HAL) ‫َ ءَاااْ َاَ ُدا ََتْب ِي‬
Telah datang seorang anak laki-laki yang
menangis ‫َ ءَ َاواَ ٌدا ََتْب ِي‬
(SHIFAT)

4. HAL atau SHIFAT yang berupa JUMLAH ISMIYYAH biasa didapati setelah JUMLAH
FI‟LIYYAH (FI‟IL + FA‟IL).
5. HAL pada asalnya adalah WASHF (ISIM FA‟IL, ISIM MAF‟UL, DLL.) Namun,
adakalanya HAL berupa MASHDAR.

ً‫َتََ َااااْ َ طَُ ا ََت َْا‬


Hujan turun tiba-tiba

ً ْ َ ‫ىازْ ٌدا‬
Zaid berlari ketakutan
َ ََ
LATIHAN:
SEBUTKAN kedudukan dari setiap KALIMAT yang digarisbawahi!

“Dan sesungguhnya sebahagian di antara


mereka menyembunyikan kebenaran, padahal       
mereka mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 146)
“Dan jagalah dirimu dari („azab) hari (kiamat,
yang pada hari itu) seseorang tidak dapat        
membela orang lain walau sedikitpun…” (QS.
Al-Baqarah [2]: 48)
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di
antara kamu yang murtad dari agamanya, maka        
kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum
yang Allah mencintai mereka dan merekapun      
mencintai-Nya.” (QS. Al-Maidah [5]: 54)

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-


orang yang keluar dari kampung halaman         
mereka sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya)
32
karena takut mati; maka Allah berfirman kepada
mereka: “Matilah kamu!”, kemudian Allah        
menghidupkan mereka.” (QS. Al-Baqarah: 243)
 

“…karena itu janganlah kamu mengadakan


sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu       
mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 22)

33
PELAJARAN 13
MUNADA
MUNADA adalah ISIM yang terletak setelah HURUF NIDA.

HURUF NIDA ada beberapa macam, diantaranya:

CONTOH FUNGSI HURUF NIDA


ِ‫ااهلل‬
‫َار ُس ْ َا ا‬ Untuk MUNADA secara
umum (Dekat/Jauh) َ
Wahai Rasulullah
!‫ااَِْتَأْا‬،‫َاحمَ َّل ُد‬
ُ‫أ‬
Untuk MUNADA DEKAT
َ‫اأ‬
Wahai Muhammad, bacalah!
‫اه ْ اَ ْس َ ُ ِِنا؟‬،
َ ‫أ َاواَ ُد‬
Untuk MUNADA JAUH
ْ ‫اأ‬-‫أََ ا–اهّ ا‬
‫َيا‬
Wahai anak, apakah engkau
mendengarku?

CATATAN:
1. MUNADA ada yang MANSHUB dan ada yang MABNI
>>> MUNADA MANSHUB
MUNADA MANSHUB jika berupa ISIM MUDHOF.

Wahai Abdullah !
!‫ا َعْب َادااهللِا‬
Wahai penuntut ilmu !
!‫ا َ اِ َااااْ ِْ ِ ا‬
>>> MUNADA MABNI
MUNADA MABNI jika berupa NAMA (yang terdiri dari satu kata, dikenal dengan
istilah ALAM MUFROD “ ‫)” َعَ ٌا ُ ْ َ ٌا‬ atau jika berupa ISIM NAKIROH. MUNADA
MABNI alamat BINAnya adalah TETAP DI ATAS TANDA ROFA‟nya. Karena
kebanyakan MUNADA MABNI adalah ISIM MUFROD, maka tanda binanya adalah
TETAP DI ATAS HAROKAT DHOMMAH.

Wahai „Ali!
!‫ا َعِ ُّدايا‬
Wahai anak !
!‫ا َواَ ُادا‬
Wahai batu !
!‫ا َح َ ُاا‬
CATATAN:
Yang dimaksud dengan istilah MUFROD dalam pembahasan MUNADA adalah
LAWAN dari MUDHOF.

34
CONTOH I‟ROB:
‫عي‬ MUNADA ALAM MUFROD  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT
DHOMMAH

2. Jika MUNADA berupa ISIM yang berALIF-LAM, maka ditambahkan “ ‫”أ‬ (Untuk

Mudzakkar) atau “ ‫( ”أ‬Untuk Muannats).


Wahai orang yang berselimut!
  
Wahai jiwa yang tenang!
   

CONTOH I‟ROB:
HURUF NIDA  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT SUKUN

‫أي‬ MUNADA MUFROD  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT


DHOMMAH (TANDA ROFA‟)

‫ه‬ HURUF TAMBAHAN  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT SUKUN

‫امل‬ SHIFAT/BADAL dari “ ‫ ”أي‬ MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD


CATATAN:
ISIM “ ‫ ”امل‬mengikuti TANDA BINA dari “‫”أي‬. Karena TANDA BINA dari
“‫ ”أي‬mengikuti TANDA ROFA‟nya, maka “ ‫ ”امل‬dikatakan termasuk ISIM
MARFU‟.

3. Terkadang HURUF NIDA tidak disebutkan dalam sebuah kalimat


KALIMAT ASAL TANPA HURUF NIDA
!‫احم داا أا‬ !‫حم ُدااَِْتَاأْا‬
Wahai Muhammad, bacalah!
!‫دواا‬ ‫اأ ااا ال اا‬ !‫أ ااا ََّلال ِ ْ ُ ااِ ْ َ ِ ُد ْواا‬
Wahai para siswa, bersungguh-sungguhlah!
!‫اأ اعبدااهللا ا‬ !‫اعْب ِدااهللِا ُ ْاا‬
َ ََ‫أ‬
Wahai Abu „Abdullah, makanlah!
!‫ار اآ ا اااد احس ا‬ !‫اح َسَاًا‬ ‫َرَتَّلَ اآ َِ اِ ُّد‬
َ َ‫اااد َْت‬
Wahai Robb kami, berilah kami di dunia ini
kebaikan!

35
4. Jika MUNADA disandarkan kepada DHOMIR YA MUTAKALLIM ( ), maka HURUF ‫ي‬
NIDA & YA MUTAKALLIM boleh dibuang (tidak disebutkan)
KALIMAT ASAL TANPA HURUF NIDA
!‫اصد يا‬ !‫ص ِد ْ ِاا‬
َ
Wahai kawanku!
!‫اا اع يا‬ !‫اع ِّصاا‬ ِ
َ َ ْ‫ا‬
Wahai anak pamanku!
!‫ارِباز يناع ا‬ ِ ‫با ِزِْين‬
!‫اع ْ ً ا‬ ْ ‫َر ِّص‬
Wahai Robbku, tambahkanlah untukku ilmu!

LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!

“Katakanlah: “Ya Allah, (Wahai) Pencipta 1


langit dan bumi, (Wahai) Yang Mengetahui      
barang ghaib dan nyata.,.” (QS. Az-Zumar
[39]: 46)  
“Hai gunung-gunung dan burung-burung, 2
bertasbihlah berulang-ulang bersama      
Daud”….”. (QS. As-Saba [34]: 10)
“Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran 3
terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu       
bersedih hati.” (QS. Az-Zukhruf [43]: 68)
 

“Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini 4


telah menganggapku lemah dan hampir-       
hampir mereka membunuhku….”. (QS. Al-
A‟raaf [7]: 150)  
“Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara 5
lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan        
mereka kepadaku…”. (QS. Yusuf [12]: 33)

36
PELAJARAN 14
MUSTATSNA (BAG-1)

MUSTATSNA ( ‫ )اَاْ ُ ْسََْت َا‬adalah ISIM MANSHUB yang terletak setelah ADAT ISTITSNA (‫أَ َاةُا‬
‫اا ْسَِْتَ ِءا‬
ِْ ).
ADAT ISTITSNA ada yang berupa ISIM & ada yang berupa HURUF.
ISIM HURUF
‫ِس ًى‬ ‫ََْتُا‬ َ ‫َح‬ ‫َع َدا‬ ‫َ َالا‬ ‫إَِّلاا‬
KECUALI/SELAIN
Penggunaan ADAT ISTITSNA “ ‫”إا‬ telah dijelaskan di KITAB FAHIMNA TINGKAT
LANJUTAN.

>>> PENGGUNAAN “ ‫”سوى“ & ”غير‬


‫ ”س ى“ & ” ري‬SELALU MAJRUR karena berkedudukan sebagai
ISIM yang terletak setelah “

MUDHOF ILAIH. Adapun “‫ ”س ى“ & ” ري‬MENGIKUTI I‟ROB ISIM yang terletak setelah “‫”إا‬
(Lihat kembali pembahasan hal ini di KITAB FAHIMNA TINGKAT LANJUTAN).
Para laki-laki telah hadir kecuali Si Zaid
‫َح َ َ اااِّص َ ُااإاا َزْ ًدا‬
‫ح ااا اا َارياز ٍاد‬
KALIMAT POSITIF & LENGKAP
Para laki-laki tidak hadir kecuali Si Zaid
‫از ٌدا‬/‫اح ااا ااإااز ًداا‬
‫ا اريُاز ٍاد‬/‫اح ااا اا َريا‬
KALIMAT NEGATIF & LENGKAP
Tidak hadir kecuali Si Zaid
‫اح اإااز ٌدا‬
‫اح ا اريُاز ٍاد‬
NEGATIF & KURANG

CONTOH I‟ROB:
‫ري‬ MUSTATSNA  MANSHUB  FATHAH  ISIM MUFROD

‫ا ري‬/‫ريا‬ MUSTATSNA  MANSHUB  FATHAH  ISIM MUFROD


BADAL DARI FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD

‫ري‬ FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD

37
Jika menggunakan “ ‫”س ى‬, maka I‟ROBnya adalah:
‫سى‬ MUSTATSNA  MANSHUB  FATHAH MUQODDAROH  ISIM MAQSHUR

‫سى‬ MUSTATSNA  MANSHUB  FATHAH MUQODDAROH  ISIM MAQSHUR


BADAL DARI FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH MUQODDAROH  ISIM
MAQSHUR
‫سى‬ FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH MUQODDAROH  ISIM MAQSHUR

CATATATAN:
‫ ”س ى‬bersambung dengan DHOMIR, maka ALIFnya berupa menjadi ALIF TEGAK.
Jika “

‫ِس َ َا‬
‫اي‬ ‫ِس َ َا‬
‫اك‬ ِ
ُ‫س َ ااه‬
Kecuali aku Kecuali engkau Kecuali dia

LATIHAN:
1. TERJEMAHKANLAH ke dalam bahasa Arab! (Gunakan ISIM “ ‫ري‬ ”)
A. Para guru laki-laki telah pergi kecuali Si Utsman.
B. Para guru laki-laki tidak hadir kecuali Si Utsman.
C. Tidak hadir kecuali Si Utsman.

2. TERJEMAHKANLAH ke dalam bahasa Arab! (Gunakanlah ISIM “ ‫)”س ى‬


A. Para guru wanita telah pergi kecuali Si Fathimah.
B. Para guru wanita tidak hadir kecuali Si Fathimah.
C. Tidak hadir kecuali Si Fathimah.

38
PELAJARAN 15
MUSTATSNA (BAG-2)

>>> PENGGUNAAN “ ‫”خال‬, “‫”عدا‬, & “‫”حاشا‬.


KAIDAH PENGGUNAAN:
1. “ ‫ال‬ ‫”عدا‬, & “ ‫ ”ح‬bisa dimasukkan ke dalam kelompok HURUF JAR dan bisa juga
”, “
dimasukkan ke dalam kelompok FI‟IL MADHI.
2. Jika dimasukkan ke dalam kelompok HURUF JAR, maka isim yang terletak setelahnya
harus DIMAJRURKAN karena berkedudukan sebagai MASBUQ BI HARFIL JAR.
Para siswa lulus kecuali Si Zaid
‫با َ َالاَزْ ٍدا‬
ُ ‫َجنَ َ اااطُّدَّلال‬
3. Jika dimasukkan ke dalam kelompok FI‟IL MADHI, maka isim yang terletak setelahnya
harus DIMANSHUBKAN karena berkedudukan sebagai MAF‟UL BIH.

Para siswa lulus kecuali Si Zaid


‫اااطالبا الاَزْ ًادا‬
ُ َ َ‫َجن‬
4. Namun, apabila “‫ال‬ ” & “ ‫”عدا‬ diberi HURUF TAMBAHAN “ ”, maka “ ‫ما‬ ‫ال‬ ” &

‫”عدا‬harus dimasukkan ke dalam kelompok FI‟IL MADHI & isim yang terletak setelahnya

harus DIMANSHUBKAN (berkedudukan sebagai MAF‟UL BIH).

Para siswa lulus kecuali Si Zaid


‫اجن اااطالبا ا الاز ًادا‬
CONTOH I‟ROB:
‫ال‬ HURUF JAR  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT SUKUN

‫ز ٍاد‬ MASBUQ BI HARFIL JAR  MAJRUR  KASROH  ISIM MUFROD

HURUF TAMBAHAN  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT SUKUN

‫ال‬ FI‟IL MADHI  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT FATHAH MUQODDAROH

‫ز دا‬ MAF‟UL BIH  MANSHUB  FATHAH ISIM MUFROD

39
LATIHAN:

1. Berilah HAROKAT LENGKAP pada kalimat-kalimat berikut, kemudian


TERJEMAHKANLAH ke dalam bahasa Indonesia!

‫ااحل‬ ‫ا ا س ا ريا‬ 1

‫ااادرساس ىاع‬ ‫اا‬ 2

‫س ااا ساح ااملص حني‬ 3

‫ااادرسا اعداا ض َعني‬ 4

‫اا ا ااإاااحل‬ 5

2. I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi pada kalimat-kalimat di atas!

40
PELAJARAN 16
AMIL NASHOB
AMIL NASHOB adalah HURUF-HURUF yang menyebabkan FI‟IL MUDHORE menjadi
MANSHUB.

Ada beberapa AMIL NASHOB, diantaranya:

CONTOH AMIL NASHOB NO


‫أ ُِح ُّد اأ اََت ْ َ َا‬ ‫أَ ْا‬ 1

Aku senang engkau faham -


‫ا ا ََتْ َ َ اااْ َ ْس َال ُا‬ ‫اَ ْا‬ 2

Pemalas tidak akan sukses Tidak akan


‫سا ياََتْ َ َا‬
ْ ‫اُْ ُر‬ ‫َ ْيا‬ 3

Belajarlah supaya engkau berhasil Supaya


‫إِ ًااأُ ْ َِ َا‬ ‫إِ ًا‬ 4

Kalau begitu, aku akan memuliakanmu Kalau begitu


‫ِ ْئ ُ اِاَََت ََّل َا‬ ‫َا ُماااَّلَت ْ ِْ ِا‬ 5

Aku datang untuk belajar Untuk


‫َ ا َ َ ا َزْ ٌدااََِت ْ َ َا اِ َا‬ ‫اااُ ُح ْ ِا‬
ْ ‫َا ُم‬
6

Sekali-kali Zaid tidak akan melakukan hal itu Sekali-kali tidak


‫سا ََتََتْ َ َا‬
ْ ‫اُْ ُر‬ ُ‫اااسبَبَِّلا‬
‫َ ءُ َّل‬
7

Belajarlah, maka engkau akan berhasil Maka


‫تا َح َّل اأَ ْ ُ َاااْ َ ْس ِ َدا‬ ِ
ُ ْ‫س‬ ‫َح َّلا‬ 8

Aku berjalan hingga masuk masjid Hingga

CATATAN:
1. IDZAN “ ‫ ”إِ ًا‬digunakan sebagai jawaban (RESPON) dari perkataan sebelumnya. Misalnya
ada orang yang berkata kepada kita “ ‫دا‬ ً َ ‫( ” َس َُزْوُرَكا‬Aku akan berkunjung ke rumahmu
besok). Maka kita jawab “ ‫( ”إِ ًااأُ ْ ِ َا‬Kalau begitu, aku akan memuliakanmu) atau “ ‫إِ ًاا‬
َ
‫( ”أََْتَ ِ َ َكاِ اااْبََتْ ِا‬Kalau begitu, aku akan menantimu di rumah), dll.
2. LAM TA‟LIL “ ‫ ”امااا‬artinya adalah HURUF LAM yang menunjukkan ALASAN
dilakukannya suatu perbuatan. Nama lainnya adalah LAM KAY “ ‫ي‬ ‫”َا ُما َ ْا‬, karena
maknanya sama dengan KAY.
41
3. LAM JUHUD “ ‫”اماااح‬ artinya adalah HURUF LAM yang menunjukkan

PENGINGKARAN. Biasanya didahului oleh kalimat “ ‫ ” َ ا َ َا‬atau “‫” َملْا َ ُ ْا‬.


“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab
mereka, sedang kamu berada di antara       
mereka….” (QS. Al-Anfal: 33)
“…sekali-kali Allah tidak akan memberi
ampunan kepada mereka….”. (QS. An-Nisa:     
137)

4. FA SABABIYYAH “ ‫ءاااسبب‬ ” adalah HURUF FA yang terletak diantara dua kalimat di


mana KALIMAT SEBELUMNYA merupakan SEBAB dari KALIMAT setelahnya.
CIRINYA ialah KALIMAT SEBELUMNYA berupa PERINTAH, LARANGAN,
PENAFIAN, atau PENGANDAIAN.

Belajarlah, maka engkau akan sukses


‫ََت ََّل ْ ا ََتََتْ َ َا‬
Jangan malas, maka engkau akan sukses
‫َااَ ْ َس ْ ا ََتََتْ َ َا‬
5. AMIL NASHOB yang paling sering digunakan sehingga harus dihafal baik-baik adalah:
‫ح‬ ‫امااا‬ ‫ا‬ ‫أ‬
LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!
“Janganlah kalian melampui batas padanya 1
yang menyebabkan kemurkaan-Ku akan       
menimpa kalian.” (QS. Thaha [20]: 81)
“Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka 2
mati.” (QS. Faathir [35]: 36)    
“Duhai, kiranya saya ada bersama-sama 3
mereka, tentu saya mendapat kemenangan       
yang besar (pula).” (QS. An-Nisa [4]: 73)
“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat 4
perumpamaan berupa nyamuk atau yang         
lebih rendah dari itu.” (QS. Al-Baqarah [2]:
26)    
“Mereka sekali-kali tidak akan dapat 5
membuat mudarat kepada kamu selain dari     
gangguan-gangguan celaan saja.” (QS. Ali-
Imran [3]: 111)
“Supaya kami banyak bertasbih kepada 6
Engkau.” (QS. [20]: 33)    

42
“Apakah mereka tidak memperhatikan, 7
bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan        
malam supaya mereka beristirahat padanya
dan siang yang menerangi.” (QS. [27]: 86)   
“Mereka tidak henti-hentinya memerangi 8
kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan       
kamu dari agamamu (kepada kekafiran),
seandainya mereka sanggup.” (QS. [2]: 217)    
“Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan 9
imanmu. Sesungguhnya Allah Maha        
Pengasih lagi Maha Penyayang kepada
manusia.” (QS. [2]:143)    
Hasan berkata: Wahai ibuku, aku ingin
belajar setiap hari. Kemudian ibunya berkata: ‫اأُِرْ ُداأَ ْ اأَ ْ ُر َا‬،‫ا َ اأُِّص ي‬:‫اح َس ٌا‬
‫سا ُ َّلا‬ َ ‫َ َا‬
10

.‫ا َ َاواَ ِدي‬،‫اإِ ًااََت ُ ْ َاز‬:ُ‫ا ََت َ اَ ْ اأُُّد اه‬،‫ََت ٍْم‬


Kalau begitu, engkau akan berhasil, wahai
anakku.

43
PELAJARAN 17
AMIL JAZEM
AMIL JAZEM adalah HURUF atau ISIM yang menyebabkan FI‟IL MUDHORE menjadi
MAJZUM.

AMIL JAZEM ada 2 MACAM:


1. AMIL JAZEM yang menjazemkan SATU FI‟IL MUDHORE.
2. AMIL JAZEM yang menjazemkan DUA FI‟IL MUDHORE.

PENJELASAN:

1. AMIL JAZEM yang menjazemkan SATU FI‟IL MUDHORE


CONTOH AMIL NASHOB NO

     ‫مل‬ 1

“Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.” Tidak/belum/bukan


(QS. Al-Ikhlas: 3)

‫اَ َّل ا َ ْ َه ْ َازْ ٌدا‬ ‫مل‬ 2

Zaid belum pergi Belum

     ‫أمل‬ 3

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu Tidakkah/belumkah/bukankah


dadamu?”. (QS. Alam Nasyrah: 1)

‫أَاَ َّل ا َ ْ َه ْ َازْ ٌد؟‬ ‫أمل‬ 4

Belumkah Zaid pergi ? Belumkah


!‫اَِ ْس ُ ْ ا‬ ‫اااَ ْ ِا‬
ْ ‫َا ُم‬
5

Hendaknya dia diam! Hendaknya


!‫َااََت ْ َ ْ ا‬ ُ‫َااااَّل ِهَا‬
6

Jangan kamu marah! Jangan

2. AMIL JAZEM yang menjazemkan DUA FI‟IL MUDHORE


CONTOH AMIL JAZEM NO
‫إ ا ََْ ِ ْداََتْ َ ْا‬ ِ ِ
َ ْ ‫اإ‬-‫إ ْ ا‬
1

Jika kamu bersungguh-sungguh, maka kamu akan Jika


berhasil

‫ا ََْ ِ ْدا ََتْ َ ْا‬ ‫َ ْا‬ 2

Barangsiapa bersungguh-sungguh, maka dia akan Barangsiapa


berhasil

(“ ” berkedudukan sebagai MUBTADA)

44
ْ‫َ اََت ْ َأْاأََْتَاأ‬ َ ْ َ ‫ا‬-‫َ ا‬
3

Apapun yang kamu baca, maka aku akan baca Apapun

َ
(“ ” berkedudukan sebagai MAF‟UL BIH)

‫َ َ اَ ْ َه ْ اأَ ْ َه ْا‬ ‫اأََّل َا‬-‫َ َ ا‬ 4

Kapanpun kamu pergi, maka aku akan pergi Kapanpun


(juga saat itu).
(“ ‫ ” َ َا‬berkedudukan sebagai MAF‟UL FIH)
‫أ ا َِْ ْ اأَ ْ ِ ْا‬ ‫أَْ َ ا–اأََْتَ َ ا–اأ َّل‬
َ ُ ْ‫ا َح‬-‫ََّنا‬
5

Dimanapun kamu duduk, maka aku akan duduk Di manapun


(juga di situ).
(“ ‫ ”أ‬berkedudukan sebagai MAF‟UL FIH)
‫ا َِْ ْ اأَ ْ ِ ْا‬ َ َ ‫َ َْت‬
6

Bagaimanapun engkau duduk, maka aku akan Bagaimanapun


duduk (juga seperti itu)
(“ ” berkedudukan sebagai HAL)

ِ ِ ٍ َِ ‫َيا‬
ُ‫باََت ْ َأْاَ ْسَ ْدا ْها‬ ‫أ َّل‬ ‫َيا‬
‫أ ُّد‬
7

Kitab apapun yang engku baca, maka engkau Apapun


akan mendapat manfaat darinya
(“ ‫ ”أي‬berkedudukan sebagai MAF‟UL BIH)
CATATAN:
1. Semua AMIL JAZEM yang MENJAZEMKAN 2 FI‟IL (Sebagaimana yang telah disebutkan
di atas) adalah ISIM, KECUALI “ ‫ ”إ‬dan “ ‫ ”إ‬yang termasuk HURUF.
2. Semua AMIL JAZEM yang MENJAZEMKAN 2 FI‟IL (Sebagaimana yang telah disebutkan
di atas) adalah ISIM MABNI, KECUALI “ ‫ ”أي‬yang termasuk ISIM MU‟ROB.
3. AMIL JAZEM yang MENJAZEMKAN 2 FI‟IL (Sebagaimana yang telah disebutkan di
atas) dikenal juga dengan istilah ISIM SYARAT ( ‫ & )اِ ْس ُااا َّل ْ ِطا‬HURUF SYARAT (‫َحْ ُ ا‬
‫)اا َّل ْ ِطا‬.
4. ISIM SYARAT “ ‫ ”أي‬harokat akhirnya bisa berubah-ubah sesuai dengan dudukannya dalam
kalimat.
 Jika bersandar kepada isim yang menjadi pelaku dari fi‟il yang disebutkan
setelahnya, maka berkedudukan sebagai MUBTADA (MARFU‟).
 Jika bersandar kepada isim yang menjadi objek dari fi‟il yang disebutkan setelahnya,
maka berkedudukan sebagai MAF‟UL BIH (MANSHUB).
45
 Jika bersandar kepada waktu/tempat dilakukannya perbuatan, maka berkedudukan
sebagai MAF‟UL FIH (MANSHUB).
 Jika didahului oleh huruf jar, maka berkedudukan sebagai MASBUQ BI HARFIL
JAR (MAJRUR).
 Adapun ISIM yang disandari oleh ISIM “ ‫ ”أي‬selalu MAJRUR karena berkedudukan
sebagai MUDHOF ILAIH.

KEDUDUKAN ARTI CONTOH


MUBTADA Siswa manapun yang
bersungguh-sungguh, maka ‫َيا َ اِ ٍ ا ََْ ِ ْدا ََتْ َ ْا‬
‫أ ُّد‬
akan berhasil

ْ َ ْ َ‫باأ‬
‫با‬ ْ َ ْ َ‫ابا‬ٍ َ ‫َيا‬
َ ‫أ َّل‬
MAF‟UL BIH Minuman apapun yang kamu
minum, maka akan aku
minum
MAF‟UL FIIH Hari apapun kamu pergi,
maka aku akan pergi (hari itu ‫َيا ََت ٍْماَ ْ َه ْ اأَ ْ َه ْا‬
‫أ َّل‬
juga)

‫ِ ِّص‬
‫َيا ََتَ ٍ اَ ْ ُ ْ اأَ ْ ُ ْا‬
MASBUQ BI HARFIL JAR Dengan pena apapun kamu
menulis, maka aku akan
menulis dengannya

LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!
“Hendaklah orang yang mampu memberi 1
nafkah menurut kemampuannya.” (QS. Ath-      
Thalaaq [65]: 7)
“…maka hendaklah mereka itu memenuhi 2
(segala perintah)Ku dan hendaklah mereka     
beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah  
[2]: 186)

“Apakah kamu tidak memperhatikan 3


(penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia         
memanjangkan dan (memendekkan) baying-
bayang.” (QS. [25]: 45)       

“Apakah kamu sangka, bahwa kamu akan 4


masuk Surga, padahal Allah belum        
membuktikan mereka yang bekerja keras dari
antara kamu dan belum membuktikan mereka      
yang sabar.” (QS. Ali-Imran [3]: 142)

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hokum 5


kami jika kami lupa atau kami bersalah.”        
(QS. Al-Baqarah [2]: 286)

46
“Dan jika kalian melahirkan apa yang ada di 6
dalam hati kalian atau kalian       
menyembunyikannya, niscaya Allah akan
membuat perhitungan dengan kalian tentang    
perbuatan itu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 284)

“Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, 7


niscaya akan diberi pembalasan dengan     
kejahatan itu.” (QS. An-Nisa [4]: 123)
“Dan apa yang kalian kerjakan berupa 8
kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya.”       
(QS. Al-Baqarah [2]: 197)
“Di mana saja kamu berada, kematian akan 9
mendapatkan kamu, kendatipun kamu di       
dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. Dan
jika mereka memperoleh kebaikan, mereka       
mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan
kalau mereka ditimpa sesuatu bencana
mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari        
sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah:
"Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka
mengapa orang-orang itu (orang munafik)
        
hampir-hampir tidak memahami pembicaraan
sedikitpun?”. (QS. An-Nisa [4]: 78)        

 
Kitab apapun yang engkau baca, maka
engkau akan mendapatkan manfaat darinya ‫أيا با أا س دا ه‬ 10

47
PELAJARAN 18
KALIMAT BERSYARAT
Dalam bahasa Indonesia dikenal KALIMAT BERSYARAT. Biasanya pola yang digunakan adalah:

Jika…………………, maka……………..

Contoh:

Jika kamu rajin belajar, maka kamu akan SUKSES

Dalam bahasa Arab dikenal juga kalimat bersyarat. Bahkan kalimat bersyarat sering dijumpai di
dalam literatur-literatur berbahasa Arab. Oleh karena itu, hendaknya kita fahami baik-baik
pembahasan ini.

“…jika kalian menolong (agama) Allah, maka


niscaya Dia akan menolong kaliman…”. (QS.    
Muhammad: 7)
“…Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan,
niscaya akan diberi pembalasan dengan dengan     
kejahatan itu….”. (QS. An-Nisa: 123)

>>> PENGERTIAN KALIMAT BERSYARAT


KALIMAT BERSYARAT adalah kalimat yang diawali oleh ADAT SYARAT ( ‫ )أَ َاةُااا َّل ْ ِطا‬dan
‫ ) ُمجَْ ُااا َّل ْ ِا‬dan JUMLAH JAWAB SYARAT ( ‫ابا‬
tersusun dari JUMLAH SYARAT ( ‫ط‬ ِ ُ‫مج ا‬
ََ
‫)اا ِا‬.
‫ط‬
PENJELASAN:

 ADAT SYARAT adalah HURUF atau ISIM yang mengikat JUMLAH SYARAT &
JUMLAH JAWAB SYARAT.
 JUMLAH SYARAT adalah KALIMAT yang menjadi syarat terjadinya kalimat kedua
(JUMLAH JAWAB SYARAT).
 JUMLAH JAWAB SYARAT adalah KALIMAT yang terjadi karena adanya JUMLAH
SYARAT.

‫َّلاو َ َدا‬
َ ‫َ ْ ا َد‬ ‫إِ ْ ا ََْ ِ ْداََتْ َ ْا‬
Barangsiapa bersungguh-sungguh, maka dia Jika engkau bersungguh-sungguh, maka engkau
akan berhasil akan sukses
ADAT SYARAT
(ISIM SYARAT)
ADAT SYARAT
(HURUF SYARAT) ‫إ‬
JUMLAH SYARAT
‫د‬ JUMLAH SYARAT
‫ََْ ِ ْدا‬
JUMLAH JAWAB
SYARAT ‫ود‬ JUMLAH JAWAB
SYARAT ‫ََتْ َ ْا‬
48
CATATAN:
1. Dalam menerjemahkan KALIMAT BERSYARAT biasanya diselipkan kata “MAKA”,
meskipun tidak terdapat huruf “ ‫َا‬ ” (MAKA) yang terletak diantara JUMLAH SYARAT &
JUMLAH JAWAB SYARAT.
2. JUMLAH SYARAT & JUMLAH JAWAB SYARAT bisa berasal dari selain FI‟IL
MUDHORE. (Akan datang penjelasannya nanti)
3. Pada KALIMAT BERSYARAT, FI‟IL MADHI berubah maknanya menjadi seperti
FI‟IL MUDHORE (Menunjukkan makna “AKAN”). Lihat contoh di atas.
4. Jumlah JAWAB SYARAT bisa berupa JUMLAH ISMIYYAH.
5. Ada kalanya JUMLAH SYARAT & JUMLAH JAWAB SYARAT HARUS diikat dengan
HURUF “ ” (MAKA). Akan datang penjelasannya nanti.

LATIHAN:

SEBUTKAN ADAT SYARAT, JUMLAH SYARAT, & JUMLAH JAWAB SYARAT yang
terdapat pada surat berikut!

               

      


1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2. dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Penerima taubat.
(QS. An-Nashr [110]: 1-3)

49
PELAJARAN 19
MENGENAL ADAT SYARAT
ADAT SYARAT ada dua macam:
1. ADAT SYARAT yang MENJAZEMKAN.
2. ADAT SYARAT yang TIDAK MENJAZEMKAN.

PENJELASAN:

1. ADAT SYARAT yang menjazemkan.


ADAT SYARAT yang menjazemkan diantaranya adalah:
‫أ‬ ‫إ‬ ‫إ‬
‫أي‬ ‫ح‬ ‫أَّن‬ ‫أ‬ ‫أ‬
Penjelasan & contoh penggunaan dalam kalimat telah disampaikan pada pelajaran yang lalu.

2. ADAT SYARAT yang tidak menjazemkan.

ADAT SYARAT yang tidak menjazemkan diantaranya yang paling sering digunakan
adalah:
ISIM SYARAT HURUF SYARAT

َ ‫ُ َّل‬ ‫اَ َّل‬ ‫إِ َا‬ َ ْ َ‫ا‬ ‫اَ َْاا‬ ‫اَ ْا‬
Tatkala Apabila Kalau tidak Kalau

Akan datang penjelasannya nanti.

LATIHAN:
1. TERJEMAHKANLAH kata-kata berikut tanpa melihat penjelasan di atas!

‫أ‬ ‫إ‬ ‫إ‬


‫أي‬ ‫ح‬ ‫أَّن‬ ‫أ‬ ‫أ‬
‫مل‬ ‫إا‬ ‫ا‬ ‫اا‬ ‫ا‬

2. Buatlah KALIMAT SEMPURNA dengan menggunakan kata-kata berikut!

‫أي‬ ‫أ‬ ‫إ‬

50
PELAJARAN 20
ADAT SYARAT YANG MENJAZEMKAN

Jika ADAT SYARAT pada KALIMAT BERSYARAT adalah ADAT SYARAT YANG
MENJAZEMKAN, dan JUMLAH SYARAT serta JUMLAH JAWAB SYARATnya berupa
JUMLAH FI‟LIYYAH, maka akan terjadi 4 BENTUK KALIMAT BERSYARAT:

1. JUMLAH SYARAT & JAWAB SYARAT berupa FI‟IL MUDHORE


Pada bentuk ini, fi‟il yang terdapat pada JUMLAH SYARAT & JUMLAH JAWAB
SYARAT harus DIJAZEMKAN.

Jika engkau bersungguh-sungguh, maka engkau


akan sukses ‫إِ ْ ا ََْ ِ ْ اََتْ َ ْا‬
Barangsiapa bersungguh-sungguh, maka dia
akan berhasil ‫َ ْ ا ََْ ِ ْدا ََتْ َ ْا‬
2. JUMLAH SYARAT & JAWAB SYARAT berupa FI‟IL MADHI
Pada bentuk ini, fi‟il yang terdapat pada JUMLAH SYARAT & JUMLAH JAWAB
SYARAT keadaannya tetap (MABNI).

ِ
‫اجنَ ْح َا‬
َ‫ت‬ َ ‫إِ ْ اا ْ ََت َ ْد‬
Jika engkau bersungguh-sungguh, maka engkau
akan sukses
Barangsiapa bersungguh-sungguh, maka dia akan
berhasil َ ‫َ ْ ااِ ْ ََت َ َد‬
‫اجنَ َا‬
3. JUMLAH SYARAT berupa FI‟IL MADHI & JUMLAH JAWAB SYARAT berupa FI‟IL
MUDHORE
Pada bentuk ini, fi‟il yang terdapat pada JUMLAH SYARAT keadaannya tetap (MABNI) &
fi‟il yang terdapat pada JUMLAH JAWAB SYARAT boleh JAZEM atau MARFU‟.

Jika engkau bersungguh-sungguh, maka engkau


akan sukses ‫ُا‬ ‫ا‬/‫ْ ا‬ ‫دتا‬ ‫إ اا‬
Barangsiapa bersungguh-sungguh, maka dia
akan berhasil ‫ُا‬ ‫ا‬/‫ْ ا‬ ‫دا‬ ‫اا‬

4. JUMLAH SYARAT berupa FI‟IL MUDHORE & JUMLAH JAWAB SYARAT berupa FI‟IL
MADHI
Pada bentuk ini, fi‟il yang terdapat pada JUMLAH SYARAT harus dijazemkan & fi‟il yang
terdapat pada JUMLAH JAWAB SYARAT keadaannya tetap (MABNI).

Jika engkau bersungguh-sungguh, maka engkau


akan sukses ‫إ ا ْداجنح َا‬
Barangsiapa bersungguh-sungguh, maka dia
akan berhasil ‫ا ْداجن َا‬

51
LATIHAN:
Sebutkan ADAT SYARAT, JUMLAH SYARAT, & JUMLAH JAWAB SYARAT pada kalimat-
kalimat berikut!

“Jika kalian berbuat baik (berarti) kalian 1


berbuat baik bagi diri kalian sendiri.” (QS.     
Al-Isra [17]: 7)
“Dan jika kalian melahirkan apa yang ada 2
di dalam hati kalian atau kalian       
menyembunyikannya, niscaya Allah akan
membuat perhitungan dengan kalian    
tentang perbuatan itu.” (QS. Al-Baqarah
[2]: 284)
“Barangsiapa yang menghendaki 3
kehidupan dunia dan perhiasannya,       
niscaya kami berikan kepada mereka
balasan pekerjaan mereka di dunia dengan    
sempurna.” (QS. Huud [11]: 15)

Barangsiapa yang berdiri (shalat) pada


malam lailatul qodar dengan keimanan dan ‫ااحِ َس ً ا ُ ِ َ ا‬
ْ ‫َ ْ ا ََت ُ ْ ااََْتَ َاااْ َ ْد ِراإَِْ ً َاو‬
4

‫َّلما ِ ْ ا َ ْبِِاه‬
َ ‫اَهُا َ اََت َ د‬
mengharap pahala, maka akan diampuni
dosanya yang terdahulu

52
PELAJARAN 21
ADAT SYARAT YANG TIDAK MENJAZEMKAN

ADAT SYARAT yang tidak menjazemkan diantaranya yang paling sering digunakan adalah:

ISIM SYARAT HURUF SYARAT


‫مل‬ ‫إا‬ ‫ا‬ ‫اا‬ ‫ا‬
Tatkala Apabila Kalau tidak Kalau

ISIM SYARAT “ ‫مل‬


”, “ ”, & “ ‫ ”إ ا‬termasuk ZHOROF MABNI yang berkedudukan sebagai
MAF‟UL FIH.

PENJELASAN:

‫لو‬
1. Huruf “ ”

‫ا‬
Huruf “ ” biasa masuk kepada FI‟IL MADHI. Kemudian JUMLAH JAWAB SYARATnya

‫َاا‬
diberi huruf LAM TAUKID “ ” (SUNGGUH) jika berupa KALIMAT POSITIF (Tidak didahului
oleh huruf NAFI), dan tidak diberi huruf LAM TAUKID jika berupa KALIMAT NEGATIF.

Seandainya Hasan berdiri, sungguh Ali akan berdiri


‫اعِ ٌّييا‬
َ ‫اح َس ٌ ااََ َم‬
َ ‫اَ ْ ا َ َم‬
Seandainya Hasan berdiri, Ali tidak akan berdiri
‫اعِ ٌّياي‬ َ ‫اح َس ٌ ا َ ا َ َم‬
َ ‫اَ ْ ا َ َم‬
2 & 3. Huruf “ ‫”لو ما“ & ”لو ال‬
Setelah huruf “ ‫”ا اا‬ & “ ‫”ا ا‬ selalu ISIM MARFU‟ yang berkedudukan sebagai

‫( ” َم ْو ُج ْو ٌد‬Ada).
MUBTADA. Adapun KHOBARnya wajib dibuang. Khobarnya adalah “

Kemudian JUMLAH JAWAB SYARATnya diberi huruf LAM TAUKID “‫( ”ا‬SUNGGUH)
jika berupa KALIMAT POSITIF (Tidak didahului oleh huruf NAFI), dan tidak diberi huruf LAM
TAUKID jika berupa KALIMAT NEGATIF.

Seandainya tidak ada Hasan, sungguh aku akan menolongmu


‫صْ ُ َا‬
َ ََ‫اح َس ٌ اا‬
َ ‫اَ َْا‬
(Kalimat asalnya “ ‫صْ ُ َا‬
َ ََ‫ٌااا‬ ‫اح َس ٌاا‬
َ ‫)”اَ َْا‬
Seandainya tidak ada Hasan, aku tidak akan menolongmu
‫صْ ُ َا‬
َ َ ‫اح َس ٌ ا َ ا‬
َ ‫اَ َْا‬
(Kalimat asalnya “‫صْ ُ َا‬
َ َ ‫ٌاا َ ا‬ ‫اح َس ٌاا‬
َ ‫)”اَ َْا‬

53
‫”إذا‬
4. Isim “

Setelah “ ‫ ”إ ا‬umumnya adalah FI‟IL MADHI.


‫احم ُ ْ ٌا‬ ِ ‫إِ َاا َ م‬
َْ ‫اع ٌّييا َ َم‬
Apabila Ali berdiri, maka Mahmud akan berdiri
َ َ
Jika setelah “ ‫ ”إ ا‬berupa ISIM, maka ISIM itu biasanya berkedudukan sebagai FA‟IL atau
NAIBUL FA‟IL dari FI‟IL YANG DIHAPUS. FI‟IL yang dihapus itu sama dengan FI‟IL yang
terletak setelah ISIM itu.

“Apabila langit terbelah”. (QS. Al-Infithaar: 1)


   
“Apabila matahari digulung.” (QS. At-Takwiir: 1)
   

Pada contoh diatas, FI‟IL “” & “” berfungsi sebagai TAUKID/PENGUAT dari FI‟IL

yang dihapus.

5 & 6. Isim “ ‫”كلما“ & ”لما‬

‫مل‬
Setelah “ ” & “ ” umumnya adalah FI‟IL MADHI.

ِِ
ً ِْ َ ‫اَ َّل ا َ َهْب ُ اإ ا ََتْ ه َاو َ ْد ُهُا‬
Tatkala aku pergi kepadanya, aku dapati dia
sedang sakit
“Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul
membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai       
dengan keinginanmu lalu kamu angkuh…”. (QS.
Al-Baqarah: 87) 

LATIHAN:
BUATLAH KALIMAT BERSYARAT dengan menggunakan ADAT-ADAT SYARAT berikut!

‫مل‬ ‫إا‬ ‫ا‬ ‫اا‬ ‫ا‬

54
PELAJARAN 22
MENGGUNAKAN HURUF FA PENGHUBUNG

Pada asalnya JUMLAH JAWAB SYARAT tidak didahului oleh HURUF FA “ ”. Namun, ada
beberapa keadaan dimana JUMLAH JAWAB SYARAT harus didahului oleh huruf fa,
diantaranya:

1. Jika JUMLAH JAWAB SYARAT berupa JUMLAH ISMIYYAH.

Jika engkau bersungguh-sungguh, maka engkau


akan sukses ‫إِ ْ ا ََْ ِ ْدا ََْ َ ا َ ِ ٌا‬
ِ ‫ا دَّلا َ اَّل ح‬
ُ‫اح َْت ُ اه‬
Barangsiapa bersungguh-sungguh, maka
kesuksesan akan menyertainya َ ُ َ َ َْ

2. Jika JUMLAH JAWAB SYARAT berupa JUMLAH FI‟LIYYAH yang FI‟ILnya berupa:
FI‟IL AMER, FI‟IL NAHYI, atau FI‟IL yang didahului kata Tanya.

!‫ص َ اااطَّلبِْ ِ ا‬ ْ ِ َ ‫إِ َاا‬


ْ ُ ‫ض َ ا َ َّلبِ ْ ا‬
Jika engkau sakit, maka ikutilah nasihat dokter!

!‫ص َّلد ْهُا‬ ُ ‫اح َّلد َ َ اااْ َ َّل‬


َ ُ ‫ابا َ َالا‬ ِ
َ ْ‫إ‬
Jika pendusta menyampaikan berita kepadamu,
maka janganlah engkau membenarkannya!

‫اح َّلد َْتُ َ اِ ِّص‬


‫اسِّص ا ََت َ ْ اَ ْ ُ ُ هُا؟‬ َ ْ‫إ‬
ِ
Jika aku menyampaikan berita kepadamu
dengan rahasia, maka apakah engkau akan
merahasiakannya?

3. Jika JUMLAH JAWAB SYARAT berupa JUMLAH FI‟LIYYAH yang diawali oleh “ ‫”ا‬, “ ”,

“‫” د‬, “‫”س‬atau “ ‫”س‬.

َ ‫صْ َ اأَْ ِ ْيا ََتَ ْ اََتَ َا‬


‫احمَبَّلِ ِْتا‬ َ ْ ِ‫إ‬
َ ‫اع‬
Jika engkau mendurhakai perintahku, maka
engkau tidak akan mendapatkan kecintaanku
Jika engkau bersungguh-sungguh, maka aku
tidak akan menghalangi dari mengupahmu ‫اع ْ ا ُ َ ََِ َا‬ ِ
َ ُ َ َْ‫إِ ْ ا ََْ ِ ْدا َ َ اأ‬
‫َس ءَاإِ َ َاو َِِاه‬ ِ ِ ِ‫اأَ ْ ا‬
َ ‫اع َ هاا ََت َ ْداأ‬
Barangsiapa yang melalaikan pekerjaannya,
maka sungguh dia telah berbuat buruk kepada َ ََ َْ
negaranya
Jika Zaid bersungguh-sungguh, maka dia akan
‫اسََتْ َ ُا‬ ‫د‬ ‫ااز‬ ‫د‬ ‫َت‬ ِ‫إِ ْ اا‬
sukses ٌ
َ ْ َ ْ َ َ َ
Barangsiapa yang menzalimi manusia, maka
kelak dia akan menyesal ‫سا َ َس ْ َ ا ََتْ َد ُام‬ َ ‫َ ْ اظََ َ اااَّل‬
4. Dll.

55
CATATAN:
1. HURUF FA yang menghubungkan antara JUMLAH SYARAT & JUMLAH JAWAB
SYARAT dikenal dengan istilah FA ROBITH ( ‫) َ ءُاااَّلاِ ِا‬.
2. ADAT SYARAT YANG MENJAZEMKAN bisa menjazemkan FI‟IL MUDHORE yang
terdapat pada JUMLAH JAWAB SYARAT jika JUMLAH JAWAB SYARAT itu tidak
didahului oleh HURUF FA ROBITH. Jika didahului oleh HURUF FA ROBITH, maka
FI‟IL MUDHORE itu di-I‟ROB sesuai keadaannya setelah HURUF FA ROBITH. BUKAN
dilihat keadaannya dari awal KALIMAT BERSYARAT.

MARFU‟ Barangsiapa malas, maka kelak dia akan


menyesal ‫َ ْ ا َ ْ َس ْ ا َ َس ْ َ ا ََتْ َد ُما‬
MANSHUB Barangsiapa malas, maka dia tidak akan
berhasil ‫َ ْ ا َ ْ َس ْ ا ََتَ ْ ا ََتْ َ َا‬
MAJZUM Barangsiapa yang terlambat, maka janganlah
dia masuk ‫َ ْ ا ََتَ َ َّل ْ ا َ َالا َ ْد ُ ْا‬

LATIHAN:
SEBUTKAN ALASAN pemberian HURUF FA pada JUMLAH JAWAB SYARAT berikut!

“..Dan jika Dia mendatangkan kebaikan 1


kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-        
tiap sesuatu.” (QS. Al-An‟am [6]: 17)
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) 2
mencintai Allah, ikutilah aku…”. (QS. Ali-       
Imran [3]: 31)
“Jika kamu berpaling (dari peringatanku), aku 3
tidak meminta upah sedikitpun daripadamu.”       
(QS. Yunus [10]: 72)
“Dan apa saja kebaikan yang mereka 4
kerjakan, maka sekali-kali mereka tidak       
dihalangi (menerima pahalanya)”. (QS. Ali-
Imran [3]: 115)
“Barangsiapa yang enggan dari menyembah- 5
Nya dan menyombongkan diri, nanti Allah     
akan mengumpulkan mereka semua kepada-
Nya.” (QS. An-Nisa [4]: 172)    
“Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, 6
maka Allah nanti akan memberikan kekayaan       
kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia
mengghendaki. Sesungguhnya Allah Maha         
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-
Taubah [9]: 28)

56
PELAJARAN 23
CARA MENG-I‟ROB KALIMAT BERSYARAT

A. „ADAT SYARAT MENJAZEMKAN

1. HURUF SYARAT
Jika engkau bersungguh-sungguh, maka
engkau akan sukses ‫إِ ْ ا ََْ ِ ْداََتْ َ ْا‬
ِ
‫اجنَ ْح َا‬
َ‫ت‬ َ ‫إِ ْ اا ْ ََت َ ْد‬
Jika engkau bersungguh-sungguh, maka
engkau akan sukses

CARA I‟ROB:
‫إ‬ HURUF SYARAT YANG MENJAZEMKAN  MABNI  TETAP DI
ATAS HAROKAT SUKUN

‫د‬ FI‟IL MUDHORE DIAWALI OLEH AMIL JAZEM  MAJZUM 


SUKUN  FI‟IL MUDHORE SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
‫د‬
FA‟IL dari fi‟il “ ” adalah DHOMIR MUSTATIR WUJUBAN.

Diperkirakan dhomir itu adalah “ ‫ ”أ‬yang merujuk kepada orang yang


diajak bicara.

FI‟IL MUDHORE DIAWALI OLEH AMIL JAZEM  MAJZUM 


SUKUN  FI‟IL MUDHORE SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
‫د‬
FA‟IL dari fi‟il “ ” adalah DHOMIR MUSTATIR WUJUBAN.

Diperkirakan dhomir itu adalah “ ‫ ”أ‬yang merujuk kepada orang yang


diajak bicara.

‫د‬ ‫ا‬ FI‟IL MADHI  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT SUKUN

‫ت‬ DHOMIR BARIZ  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT FATHAH


 FA‟IL

‫جن‬ FI‟IL MADHI  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT SUKUN

‫ت‬ DHOMIR BARIZ  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT FATHAH


 FA‟IL

57
2. ISIM SYARAT

Barangsiapa yang bersungguh-sungguh,


maka dia akan berhasil ‫َ ْ ا ََْ ِ ْدا ََتْ َ ْا‬
Apapun yang kamu baca, maka aku akan
membacanya ْ‫َ اََت ْ َأْاأََْتَاأ‬
CARA I‟ROB:
ISIM SYARAT YANG MENJAZEMKAN  MABNI  TETAP DI ATAS
HAROKAT SUKUN  MUBTADA

‫د‬ FI‟IL MUDHORE DIAWALI OLEH AMIL JAZEM  MAJZUM 


SUKUN  FI‟IL MUDHORE SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
FA‟IL dari fi‟il “ ‫د‬ ” adalah DHOMIR MUSTATIR JAWAZAN.

Diperkirakan dhomir itu adalah “ ‫ ”ه‬yang merujuk kepada “ ”.


FI‟IL MUDHORE DIAWALI OLEH AMIL JAZEM  MAJZUM 
SUKUN  FI‟IL MUDHORE SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
FA‟IL dari fi‟il “ ” adalah DHOMIR MUSTATIR JAWAZAN.

Diperkirakan dhomir itu adalah “ ‫ ”ه‬yang merujuk kepada “ ”.

‫دا‬ JUMLAH SYARAT & JUMLAH JAWAB SYARAT menempati kedudukan


ISIM yang MARFU‟ sebagai KHOBAR dari ” ‫”ا‬.
ISIM SYARAT YANG MENJAZEMKAN  MABNI  TETAP DI ATAS
HAROKAT SUKUN  MAF‟UL BIH MUQODDAM (YANG POSISINYA
DIKEDEPANKAN DARI FI‟ILNYA)
‫أ‬ FI‟IL MUDHORE DIAWALI OLEH AMIL JAZEM  MAJZUM 
SUKUN  FI‟IL MUDHORE SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
FA‟ILdari fi‟il “ ‫أ‬ ” adalah DHOMIR MUSTATIR WUJUBAN.

Diperkirakan dhomir itu adalah “ ‫ ”أ‬yang merujuk kepada orang yang


diajak bicara.

‫أ أ‬ FI‟IL MUDHORE DIAWALI OLEH AMIL JAZEM  MAJZUM 


SUKUN  FI‟IL MUDHORE SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
‫ ”أ أ‬adalah DHOMIR MUSTATIR WUJUBAN.
FA‟IL dari fi‟il “

Diperkirakan dhomir itu adalah “ ‫ ”أ‬yang merujuk kepada orang yang


berbicara.

58
B. „ADAT SYARAT TIDAK MENJAZEMKAN

1. HURUF SYARAT
Seandainya Zaid berdiri, maka sungguh
Hasan akan berdiri ‫اح َس ٌا‬
َ ‫اَ ْ ا َ َم َازْ ٌدااََ َم‬
CARA I‟ROB:
‫ا‬ HURUF SYARAT YANG TIDAK MENJAZEMKAN  MABNI  TETAP
DI ATAS HAROKAT SUKUN

‫م‬ FI‟IL MADHI  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT FATHAH

‫زد‬ FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD

‫ا‬ HURUF LAM TAUKID  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT


FATHAH

‫م‬ FI‟IL MADHI  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT FATHAH

‫حس‬ FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD

2. ISIM SYARAT
‫اح َس ٌا‬ ِ
َ َ‫إ َاا َ ءَ َازْ ٌدا َ ء‬
Apabila Zaid datang, maka Hasan akan
datang

CARA I‟ROB:
‫إا‬ ISIM SYARAT YANG TIDAK MENJAZEMKAN  MABNI  TETAP DI
ATAS HAROKAT SUKUN  ZHOROF  MUDHOF

‫ء‬ FI‟IL MADHI  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT FATHAH

‫زد‬ FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD


PENJELASAN TAMBAHAN:
‫ءاز د‬
JUMLAH FI‟LIYYAH yang tersusun dari “ ” adalah JUMLAH
SYARAT yang menempati kedudukan ISIM YANG MAJRUR sebagai
MUDHOF ILAIH.
‫ء‬ FI‟IL MADHI  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT FATHAH

‫حس‬ FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD

59
C. JUMLAH SYARAT YANG DIIKAT OLEH HURUF FA

Barangsiapa yang menzalimi manusia,


maka kelak dia akan menyesal ‫سا َ َس ْ َ ا ََتْ َد ُما‬
َ ‫َ ْ اظََ َ اااَّل‬
CARA I‟ROB:
ISIM SYARAT YANG MENJAZEMKAN  MABNI  TETAP DI ATAS
HAROKAT SUKUN  MUBTADA

‫ظ‬ FI‟IL MADHI  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT SUKUN


PENJELASAN TAMBAHAN:
‫ ”ظ‬adalah DHOMIR MUSTATIR JAWAZAN.
FA‟IL dari fi‟il “

Diperkirakan dhomir itu adalah “ ‫ ”ه‬yang merujuk kepada “ ”.

‫اا س‬ MAF‟UL BIH  MANSHUB  FATHAH  ISIM MUFROD

HURUF PENGIKAT ANTARA JUMLAH SYARAT & JUMLAH JAWAB


SYARAT  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT FATHAH

‫س‬ HURUF TANFIS  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT FATHAH

‫دم‬ FI‟IL MUDHORE TERLETAK SETELAH HURUF FA ROBITH &


TERBEBAS DARI AMIL NASHOB & AMIL JAZEM  MARFU‟ 
DHOMMAH  FI‟IL MUDHORE SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
‫دم‬
FA‟IL dari fi‟il “ ” adalah DHOMIR MUSTATIR JAWAZAN.

Diperkirakan dhomir itu adalah “ ‫ ”ه‬yang merujuk kepada “ ”.

‫ظ ا‬ JUMLAH SYARAT & JUMLAH JAWAB SYARAT menempati kedudukan


ISIM yang MARFU‟ sebagai KHOBAR dari ” ‫”ا‬.
‫اا سا‬
‫س ا‬
‫دم‬
LATIHAN:
I‟ROBLAH semua KATA yang terdapat pada kalimat berikut!
‫ا دا ا حاح ه‬ 4
   
1

‫ا ِت‬ ‫إ ااص ماوادياص‬ 5


‫أا س دا ه‬ ‫أيا با‬ 2

‫ا ِت‬ ‫ا ا ماوادياا‬ 6
‫ْ اأَ ْ ِ ْا‬ ِ َ‫أ ا‬
ْ
3

60
PELAJARAN 24
KALIMAT PERTANYAAN
Untuk membuat KALIMAT PERTANYAAN dalam bahasa Arab bisanya digunakan „ADAT
ISTIFHAM di awal kalimat. ADAT ISTIFHAM ( ‫اا ْسِ ْ َ ِما‬
ِْ ‫ )أَ َاةُا‬adalah HURUF atau ISIM yang
digunakan untuk membuat KALIMAT PERTANYAAN. ADAT ISTIFHAM yang berupa HURUF
dikenal dengan istilah HURUF ISTIFHAM ( ‫ِما‬
‫) َحْ ُااااس‬, sedangkan ADAT ISTIFHAM yang
berupa ISIM ISTIFHAM dikenal dengan istilah ISIM ISTIFHAM (‫م‬ ‫)اس اااس‬.
Berikut ini beberapa contoh ADAT ISTIFHAM:

ISIM ISTIFHAM HURUF


ISTIFHAM
‫َيا‬
‫أ ُّد‬ ‫َ ْ َا‬ ‫َ ْا‬ ‫أَْ َا‬ ‫َ َا‬ َ ‫َ ْا‬ ‫َه ْا‬ َ‫اأ‬
Apapun Bagaimana Berapa Di mana Kapan Apa Siapa Apakah

Karena berupa ISIM, maka ISIM ISTIFHAM memiliki KEDUDUKAN dalam kalimat. Berikut ini
contohnya:
KEDUDUKAN JAWABAN PERTANYAAN
-
‫ََت َ ْ اأَ َ ْ ُا‬ ‫َه ْ اأَ َ ْ َ ا؟‬
Ya, saya sudah makan Apakah kamu sudah makan?
ِ
ُ‫ا َملْاأََْتَأْاه‬،‫َا‬ ‫با؟‬ َ ْ‫أَا ََتَأ‬
َ َ ْ‫تاه َ اااا‬
-

Tidak, saya belum Apakah kamu sudah membaca


membacanya kitab ini
ِ
َ َ‫َع ٌّييا َ ُد ُّد اااْب‬
‫با‬ َ َ‫َ ْ ا َ ُد ُّد اااْب‬
‫با؟‬
MUBTADA

Ali (yang) mengetuk pintu Siapa (yang) mengetuk pintu?

ْ ُ ْ َ َ‫أ‬
‫اااُْبَتَا‬ ‫َ اأَ َ ْ َ ا؟‬
MAF‟UL BIH

Saya telah makan roti Apa yang kamu sudah makan ?


MAF‟UL FIH
(ZHOROF ZAMAN) ‫َس َ ْ َه ُ ا َ ًدا‬ ‫اسَ ْ َه ُ اإِ َ ا َ َ َْ ا؟‬
َ ََ
Aku akan pergi besok Kapan kamu pergi ke Jakarta
‫ص ِا‬ ِ ‫أَْ َ ا َِْ ُ ا؟‬
ْ َ ْ‫أَ ْ ُ اأََ َمااا‬
MAF‟UL FIH
(ZHOROF MAKAN)
Aku duduk di depan kelas Di mana kamu duduk?
ِ ‫باو‬ ِ ْ‫ََت أ‬ ِ
‫اح ًدا‬ َ‫تا َ اًا‬ َ ْ‫َ ْ ا َ ً ا ََتَأ‬
‫تا؟‬
MAF‟UL BIH
(Jika kata setelah “ ” berupa
ُ َ
Aku sudah baca satu kitab Berapa kitab kamu sudah baca
ISIM MANSHUB, maka kata
itu berkedudukan sebagai
TAMYIZ. Jadi “ ” dalam
61
kalimat ini berkedudukan
sebagai TAMYIZ)
ِ ِ ِ
ً َ ‫ْئ ُ ا‬ ‫اهَ ا؟‬
ُ َ ‫َ ْ َ ا ْئ‬
HAL

Saya datang jalan kaki Bagaimana kamu datang ke sini


MAF‟UL BIH
‫باااَّلَت ْ ِحْ ِدا‬ ِ
َ َ ‫أََْتَأُا‬
ٍ َِ ‫َيا‬
‫باََت ْ َأُا؟‬ ‫أ َّل‬
Saya sedang membaca kitab Kita apa (yang) sedang kamu
tauhid baca?

CATATAN:
1. SEMUA adat istifham yang berupa isim termasuk kelompok ISIM MABNI, kecuali “ ‫”أي‬.
‫ ”أي‬termasuk ISIM MU‟ROB, maka harokat akhirnya bisa berubah-ubah sesuai
Karena “
dengan kedudukannya dalam kalimat.
2. ISIM ISTIFHAM bisa memiliki KEDUDUKAN yang bermacam-macam sesuai dengan
susunan kalimatnya.

KEDUDUKAN JAWABAN PERTANYAAN


‫باِ ا‬ ِ ْ‫اِ اه َ اااا‬
ُ ‫ه اااا‬ ‫با؟‬
MASBUQ BI HARFIL JAR
ُ َ َْ
Kitab ini punya saya Punya siapa kitab ini?

ْ ِ‫َ َهْب ُ ا َ َ اأ‬


‫َِبا‬ ‫َ َ ا َ ْ ا َ َهْب َ ا؟‬
MAF‟UL BIH

Aku pergi bersama bapakku Bersama siapa kamu pergi?

LATIHAN:

BUATLAH KALIMAT PERTANYAAN menggunakan ADAT SYARAT berikut!

‫أي‬ ‫أ‬ ‫ه‬ ‫أ‬

62
PELAJARAN 25
NA‟AT SABABI

Nama lain dari NA‟AT ( ‫ )اَاَّلَت ْ ُا‬adalah SHIFAT “ُ‫اص َ ا‬


‫”اَ ِّص‬.
Na‟at ada 2 macam:
1. NA‟AT HAQIQI ( ‫ااحلَِ ْ ِ ُّديا‬
ْ ُ ‫)اا‬
NA‟AT HAQIQI adalah NA‟AT/SHIFAT untuk MATBU‟NYA.

Telah datang Si Muhammad yang ganteng


‫احمَ َّل ٌدااَ ْاَ ِ ْ ُا‬
ُ َ‫َ ء‬
Pada contoh di atas, “ ‫ ”اا‬adalah NA‟AT/SHIFAT untuk “‫( ”حم د‬MATHBU‟NYA).
Penjelasan rincinya telah dijelaskan di KITAB FAHIMNA TINGKAT LANJUTAN.

2. NA‟AT SABABI ( ‫اااسبَِ ُّدا‬


‫َّل‬ ‫)اا‬
NA‟AT SABABI adalah NA‟AT/SHIFAT untuk ISIM yang memiliki hubungan dengan
MATHBU‟NYA.

Telah pergi seorang wanita yang suaminya kaya


‫ِناأََتُ ْ َه‬
‫َ َهبَ ْ ااَاْ َ ْأَةُاااْ َ ْ ُّد‬
Pada contoh di ‫ ”اا ِن‬adalah NA‟AT/SHIFAT SABABI untuk “‫”امل أة‬
atas, “

(MATHBU‟NYA). Sebab “‫ ”اا ِن‬adalah NA‟AT/SHIFAT dari “ ‫( ”أ‬ISIM yang memiliki


hubungan dengan MATBU‟NYA).

Adapun I‟robnya adalah sebagai berikut:

‫اا ِن‬ NA‟AT SABABI UNTUK FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM


MUFROD

KETENTUAN:

1. NA‟AT SABABI selalu dalam keadaan MUFROD.


2. NA‟AT SABABI mengikuti MATBU‟NYA dalam 2 HAL:
A. KEJELASANNYA (MAKRIFAT/NAKIROH)
B. I‟ROBNYA (MARFU‟/MANSHUB/MAJRUR)
Dan, NA‟AT SABABI mengikuti ISIM YANG DISIFATINYA dalam JENISNYA
(MUDZAKKAR/MUANNATS)
ِْ
ُ‫اااَ ْ ُ َاواَ ُداه‬ ُ ُ ‫َ ءَاااَّل‬
Telah datang laki-laki yang anaknya ganteng

ُ‫ءااا ااا َاواَ َد ااه‬


Telah datang laki-laki yang kedua anaknya ganteng

َِ ِ ‫ءار َال‬
َُ ‫امجْ ٌ َاواَ َدا‬
Telah datang dua orang laki-laki yang kedua
anaknya ganteng َُ
63
Telah datang para laki-laki yang anak-anak mereka
cantik ‫اااَ ْ َِ ُا ََتَ َُت ُ ْا‬
ْ ‫ءاااِّص َ ُا‬
Telah datang para wanita yang anak-anak mereka َِ ‫ءتا ِس ء‬
‫امجْ ٌاأ َْوَا ُ ُه َّلا‬
ganteng ٌَ ْ
3. ISIM yang memiliki hubungan dengan MATBU‟ harus bersambung dengan DHOMIR yang
kembali kepada MATBU‟. Lihat contoh di atas!

4. ISIM yang memiliki hubungan dengan MATBU‟ biasanya berkedudukan sebagai FA‟IL.
Penjelasan rincinya akan diberikan pada pembahasan ISIM FA‟IL YANG BERAMALAN
SEPERTI FI‟ILNYA.

CONTOH I‟ROB:

ُ‫اداه‬
ُ ‫ءااا ُااا ُاو‬
‫اا‬ NA‟AT SABABI UNTUK FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM
MUFROD

‫واد‬ FA‟IL dari “ ‫ ”اا‬YANG BERAMALAN SEPERTI FI‟ILNYA “‫ ” َمجُ َا‬


MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD  MUDHOF

LATIHAN:
TEMUKANLAH na‟at haqiqi dan na‟at sababi pada ayat berikut, kemudian I‟ROBLAH!

                  

“Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami
apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi
betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang
memandangnya." (QS. Al-Baqarah [2]: 69)

64
PELAJARAN 26
YA NASAB

YA NASAB ( ‫َّلس ِا‬


َ ‫ ) َ ءُااا‬adalah HURUF YA bertasydid yang dikasroh huruf sebelumnya yang
DITAMBAHKAN di akhir sebuah ISIM untuk menisbatkan sesuatu kepada isim itu.

‫اعَِ ٌّي‬
‫ِبا‬ َ ٌ ُ ‫َر‬
Laki-laki Arab

‫ص ِ ٌّيا‬
‫ي‬ ِ
ْ ‫ر ا‬
Laki-laki Mesir

CATATAN:
1. Harokat akhir dari ISIM yang bersambung dengan YA NASAB harus dikasroh.

Nisbat kepada negara Indonesia


‫سيا‬
ّ ‫إ دو‬
‫َ َ ْاِ اٌّي‬
Nisbat kepada kota Jakarta

Nisbat kepada agama Islam


‫ال ِ ٌّياي‬
‫إِ ْس َا‬
Nisbat kepada emas
‫ه ّا‬
Nisbat kepada pertanian
‫ِزَرا ِع ٌّياي‬
Nisbat kepada generasi Salaf (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan
para Sahabat beliau) ‫س ي‬
2. YA NASAB menjadikan ISIM YANG BUKAN WASHF bisa digunakan untuk menjadi
SHIFAT.
Ini adalah perkataan emas
‫َه َ اا ََت ْ ٌاا ه ّا‬
Aku tinggal di negara Islam
‫َس ُ ُ اِ ا ََتَ ٍداإِ ْس َا‬
‫الِ ٍّفاي‬ ْ‫أ‬
3. Jika ISIM yang bersambung dengan YA NASAB menjadi SHIFAT ISIM MUANNATS,
maka harus ditambahkan TA MARBUTHOH “ ” setelah YA NASHAB. ‫ة‬
ٌ‫إِ ْس َال ِ َّلا‬ ٌ‫َ َ ْ َِّلا‬ ٌ‫إِْ ُد ْوِْ ِسَّلا‬
ٌ‫َسَ ِ َّلا‬ ِ ‫ِزر‬
ٌ‫اعَّلا‬ َ ٌ‫َ َهبَِّلا‬

ً‫تا َََّل ًاإِ ْس َال ِ َّلا‬


ُ ْ‫ََتَأ‬
Aku telah membaca sebuah majalah keislaman

65
4. Jika kita ingin menambahkan YA NASAB kepada ISIM YANG BERAKHIRAN TA
MARBUTHOH, maka TA MARBUTHOHnya harus dibuang terlebih dahulu.

PENAMBAHAN YA NASAB PEMBUANGAN TA KEADAAN AWAL


MARBUTHOH
‫َ ِ ِ ٌّييا‬ ‫َ ِ َا‬ ُ‫َ ِ َ ا‬
‫َ ِ ِ ٌّياي‬ ‫َ ِ َا‬ ُ‫َ ِ َ ا‬
5. Terdapat kaidah khusus untuk menyambung ISIM MAQSHUR & MANQUSH dengan YA
NASHAB. Penjelasan rincinya bisa dibaca di KITAB NAHWU LANJUTAN
(BERBAHASA ARAB) seperti KITAB MULAKHOSH QOWA-ID AL-LUGHOH AL-
„AROBIYYAH hal. 57-61.

LATIHAN:

SAMBUNGKANLAH kata-kata berikut dengan YA NASAB (untuk MUDZAKKAR &


MUANNATS)!

‫ُس ْ َا ُا‬ ٌ‫ِ َّل ا‬ ‫ِع ْ ٌا‬ ٌ‫ِ َ َراة‬ ٌ‫ِصَ َع ا‬


Sudan Perak Ilmu Perdagangan Perindustrian

66
PELAJARAN 27
NI‟MA & BI-SA

Dalam bahasa Arab, NI‟MA “ ‫ ” ِ ْ َا‬digunakan untuk membuat KALIMAT PUJIAN, sedangkan BI-
SA “ ‫ ” ِْئ َا‬digunakan untuk membuat KALIMAT CELAAN.
SEBAIK-BAIK siswa adalah Si Ali
‫اعِ ٌّييا‬ ِ
َ ُ ‫ْ َ اااطَّل ا‬
ِ
SEBURUK-BURUK perkataan adalah persaksian palsu
‫ِْئ َ اااْ َ ْ ُاا َ َ َةُاااُّد ْوِار‬
NI‟MA & BI-SA tergolong FI‟IL MADHI JAMID, yaitu FI‟IL yang hanya berbentuk FI‟IL
MADHI (TIDAK BISA diubah menjadi FI‟IL MUDHORE & FI‟IL AMER).

CONTOH I‟ROB:
FI‟IL MADHI JAMID  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT FATHAH

‫ااط ا‬ FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD

‫عي‬ MUBTADA MUAKHOR  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD

‫اااط ا‬ JUMLAH FI‟LIYYAH (FI‟IL+FA‟IL) menempati kedudukan ISIM MARFU‟,


sebagai KHOBAR MUQODDAM

‫ئ‬ FI‟IL MADHI JAMID  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT FATHAH

‫اا ا‬ FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD

‫ة‬ MUBTADA MUAKHOR  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD 


MUDHOF

‫اا ور‬ MUDHOF ILAIH  MAJRUR  KASROH  ISIM MUFROD

‫ئ ااا ا‬ JUMLAH FI‟LIYYAH (FI‟IL+FA‟IL) menempati kedudukan ISIM MARFU‟,


sebagai KHOBAR MUQODDAM

CATATAN:
Jika dalam sebuah kalimat sudah disebutkan (sudah jelas) SESUATU yang dipuji atau dicela, maka
setelah “ ” dan “ ‫ ” ئ‬tidak perlu lagi disebutkan. Perhatikan ayat berikut:
         
“Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba.
Sesungguhnya dia amat ta‟at (kepada Tuhannya).” (QS. Shaad [38]: 44)

Bentuk lengkapnya adalah:


ِ
ُ ْ ‫ْ َ اااْ َْب ُداأََتُّد‬
‫با‬
Sebaik-baik hamba adalah Ayyub

67
LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!
“Dan kami karuniakan kepada Daud, 1
Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba.         
Sesungguhnya dia amat ta‟at (kepada
Tuhannya).” QS. Shaad [38]: 30
“Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah 2
bahwasannya Allah Pelindungmu. Dia adalah        
sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik
Penolong.” (QS. Al-Anfal [8]:40)    

“Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah 3


lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi         
orang yang bertakwa.” (QS. An-Nahl [16]:30)
“Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) 4
yang buruk sesudah iman.” (QS. Al-Hujuraat       
[49]:11)
“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir: 5
“Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini)     
dan akan digiring ke dalam neraka Jahannam.
Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya.”      
(QS. Ali-Imraan: 12)

68
PELAJARAN 28
BILANGAN (PENGANTAR)

Untuk memahami BILANGAN dalam bahasa Arab, ada beberapa hal yang harus difahami terlebih
dahulu.

>>> „ADAD & MA‟DUD

‫ ) َع َد ٌا‬artinya adalah BILANGAN, seperti 1,2,3,4,……dst


„ADAD (

MA‟DUD (‫دوٌا‬
ْ ُ ْ َ ) artinya adalah YANG DIJELASKAN JUMLAH BILANGANNYA.
ِ ِ ‫َِ باو‬
‫اح ٌاد ََال َ ُا ُ ُ ٍا‬
ً َ ‫اع َ َ ا‬
َ ‫َح َد‬
َ‫أ‬ َ ٌ
11 BUKU 3 BUKU 1 BUKU
Pada contoh di atas:
„ADAD
‫أحداع‬ ‫ال‬ ‫واحد‬
MA‟DUD
‫ب‬

>>> KETENTUAN „ADAD & MA‟DUD

Berkaitan dengan „ADAD & MA‟DUD, ada beberapa ketentuan yang harus kita fahami dengan
baik. Diantaranya adalah:
1. „ADAD ada yang KHUSUS diperuntukkan untuk MA‟DUD MUDZAKKAR dan MA‟DUD
MUANNATS.

2. „ADAD 1 & 2 sama jenis & i‟rob dengan MA‟DUDnya. MA‟DUDnya menjadi TAUKID
bagi „ADADnya. MA‟DUD disebut terlebih dahulu.

Satu mobil ِ ‫سَّل رةٌاو‬


ٌ‫اح َداة‬
Satu buku ِ ‫َِ باو‬
‫اح ٌدا‬
َ َ َ َ ٌ
Dua mobil
‫َسَّل َرَ ِ اا َْتََ ِا‬ Dua buku
‫َِ َ ِ اا َْتَ ِا‬
3. „ADAD 3-10 berbeda jenis dengan MA‟DUDnya dan MA‟DUDNYA berbentuk JAMAK
MAJRUR (MUDHOF ILAIH). MA‟DUD disebutkan setelah „ADAD.

ٍ ‫ثاس ر‬
‫اتا‬ ‫ََال َ ُا ُ ُ ٍا‬
َ ُ ‫ََال‬
Tiga mobil Tiga buku

69
4. „ADAD 11 & 12 sama jenis dengan MA‟DUDnya, dan MA‟DUDNYA berbentuk
MUFROD MANSHUB (Berkedudukan sebagai TAMYIZ). „ADAD satuan & puluhan sama
jenis.

ِ
‫ىاع ْ َةَاس رةًا‬َ ‫إِ ْح َد‬ ً َ ‫اع َ َ ا‬
َ ‫َح َد‬
َ‫أ‬
11 mobil 11 buku

‫اع ْ ََةاس رًاة‬ ِ ِ ِ


َ ََ‫ا َْت‬ ً َ ‫اع َ َ ا‬
َ َ‫ا َْت‬
12 mobil 12 buku

5. „ADAD 13-19 berbeda jenis dengan MA‟DUDnya (MA‟DUD berbeda jenis dengan
„ADAD SATUANnya), dan MA‟DUDNYA berbentuk MUFROD MANSHUB
(Berkedudukan sebagai TAMYIZ). „ADAD puluhan dan satuan berbeda jenis.

‫اع ْ ََةاس رًةا‬ ِ


َ ‫ث‬َ ‫ََال‬ ً َ ‫اع َ َ ا‬
َ َ َ ‫ََال‬
13 mobil 13 buku

6. „ADAD 20,30,40,………..90 (Kelipatan 10) berbentuk sama untuk MA‟DUD


MUDZAKKAR & MUANNATS, dan MA‟DUDNYA berbentuk MUFROD MANSHUB
(Berkedudukan sebagai TAMYIZ).

20 mobil
‫ِع ْ ُ ْو َ اس رًةا‬ 20 buku ِ
ً ‫ع ْ ُ ْو َ ا‬
7. „ADAD 100 berbentuk sama untuk MA‟DUD MUDZAKKAR & MUANNATS, dan
MA‟DUDNYA berbentuk MUFROD MAJRUR (Berkedudukan sebagai MUDHOF
ILAIH).

100 mobil ٍ‫ِ ئَ ُاس راة‬ 100 buku ٍ َِ ‫ِ ئَ ُا‬


‫با‬

8. „ADAD 1000 berbentuk sama untuk MA‟DUD MUDZAKKAR & MUANNATS, dan
MA‟DUDNYA berbentuk MUFROD MAJRUR (Berkedudukan sebagai MUDHOF
ILAIH).

1000 mobil
‫أَاْ ُ اس رةٍا‬ 1000 buku ٍ َِ ‫أَاْ ُ ا‬
‫با‬

PENJELASAN lebih rinci akan diberikan pada bab-bab berikut.

70
‫‪PELAJARAN 29‬‬
‫‪BELAJAR BERHITUNG 1-100‬‬
‫! ‪HAFALKAN HITUNGAN BERIKUT‬‬

‫‪1-10‬‬

‫َْ َس اٌ‬ ‫أ َْرََت َ اٌ‬ ‫ََال َاٌ‬ ‫اَِْتَ ِا‬ ‫وِ‬


‫اح ٌدا‬ ‫َ‬
‫‪5‬‬ ‫‪4‬‬ ‫‪3‬‬ ‫‪2‬‬ ‫‪1‬‬

‫َع ْ َاةٌ‬ ‫ِ ْس َ اٌ‬ ‫ََ َِاٌ‬ ‫َسْبَت َ اٌ‬ ‫ِسَّلاٌ‬


‫‪10‬‬ ‫‪9‬‬ ‫‪8‬‬ ‫‪7‬‬ ‫‪6‬‬

‫‪11-20‬‬
‫َْ َس َاع‬ ‫أ َْرََت َ َاع‬ ‫ََال َ َاع‬ ‫اع َ َا‬ ‫ِ‬
‫ا َْتَ َ‬ ‫اع َ َا‬
‫َح َد َ‬
‫أَ‬
‫‪15‬‬ ‫‪14‬‬ ‫‪13‬‬ ‫‪12‬‬ ‫‪11‬‬
‫ِع ْ ُ ْو َا‬ ‫ِ ْس َ َاع‬ ‫ََ َِ َااع‬ ‫َسْبَت َ َاع‬ ‫ِسَّل َاع‬
‫‪20‬‬ ‫‪19‬‬ ‫‪18‬‬ ‫‪17‬‬ ‫‪16‬‬

‫‪21-30‬‬
‫س ٌاواع و‬ ‫أر ٌاواع و‬ ‫ال ٌاواع و‬ ‫اَِْتَ ِ اواع و‬ ‫اح ٌداو ِ‬
‫اع ْ ُ ْو َا‬ ‫َو َ‬
‫ِ‬
‫‪25‬‬ ‫‪24‬‬ ‫‪23‬‬ ‫‪22‬‬ ‫‪21‬‬
‫ََالَتٌ ْ َا‬ ‫س ٌاواع و‬ ‫ٌاواع و‬ ‫سب ٌاواع و‬ ‫س ٌاواع و‬
‫‪30‬‬ ‫‪29‬‬ ‫‪28‬‬ ‫‪27‬‬ ‫‪26‬‬

‫‪31-40‬‬
‫س اوا ال‬ ‫أر اوا ال‬ ‫ال اوا ال‬ ‫اوا ال‬ ‫ا‬ ‫واحداوا ال‬
‫‪35‬‬ ‫‪34‬‬ ‫‪33‬‬ ‫‪32‬‬ ‫‪31‬‬
‫أ َْرََت ُ ْ َا‬ ‫س اوا ال‬ ‫اوا ال‬ ‫سب اوا ال‬ ‫س اوا ال‬
‫‪40‬‬ ‫‪39‬‬ ‫‪38‬‬ ‫‪37‬‬ ‫‪36‬‬

‫‪41-50‬‬
‫س اواأر‬ ‫أر اواأر‬ ‫ال اواا‬ ‫اواأر‬ ‫ا‬ ‫واحداواأر‬
‫أر‬
‫‪45‬‬ ‫‪44‬‬ ‫‪43‬‬ ‫‪42‬‬ ‫‪41‬‬
‫َْ ُس ْ َا‬ ‫س اواأر‬ ‫اوا‬ ‫سب اواأر‬ ‫س اواأر‬
‫أر‬
‫‪50‬‬ ‫‪49‬‬ ‫‪48‬‬ ‫‪47‬‬ ‫‪46‬‬

‫‪71‬‬
‫‪51-60‬‬
‫س اوا‬ ‫أر اوا س‬ ‫ال اوا س‬ ‫اوا س‬ ‫ا‬ ‫واحداواا س‬
‫س‬
‫‪55‬‬ ‫‪54‬‬ ‫‪53‬‬ ‫‪52‬‬ ‫‪51‬‬
‫ِسُّدَت ْ َا‬ ‫س اوا س‬ ‫اوا س‬ ‫سب اواا س‬ ‫س اوا س‬
‫‪60‬‬ ‫‪59‬‬ ‫‪58‬‬ ‫‪57‬‬ ‫‪56‬‬

‫‪61-70‬‬
‫س اواس‬ ‫أر اواس‬ ‫ال اواس‬ ‫اواس‬ ‫ا‬ ‫واحداواس‬
‫‪65‬‬ ‫‪64‬‬ ‫‪63‬‬ ‫‪62‬‬ ‫‪61‬‬
‫َسْبَت ُ ْ َا‬ ‫س اواس‬ ‫اواس‬ ‫سب اواس‬ ‫س اواس‬
‫‪70‬‬ ‫‪69‬‬ ‫‪68‬‬ ‫‪67‬‬ ‫‪66‬‬

‫‪71-80‬‬
‫س اواسب‬ ‫أر اواسب‬ ‫ال اواسب‬ ‫اواسب‬ ‫ا‬ ‫واحداواسب‬
‫‪75‬‬ ‫‪74‬‬ ‫‪73‬‬ ‫‪72‬‬ ‫‪71‬‬
‫ََ َتُ ْ َا‬ ‫س اواسب‬ ‫اواسب‬ ‫سب اواسب‬ ‫س اواسب‬
‫‪80‬‬ ‫‪79‬‬ ‫‪78‬‬ ‫‪77‬‬ ‫‪76‬‬

‫‪81-90‬‬
‫س اوا‬ ‫أر اوا‬ ‫ال اوا‬ ‫اوا‬ ‫ا‬ ‫واحداوا‬
‫‪85‬‬ ‫‪84‬‬ ‫‪83‬‬ ‫‪82‬‬ ‫‪81‬‬
‫ِ ْس ُ ْ َا‬ ‫س اوا‬ ‫اوا‬ ‫سب اوا‬ ‫س اوا‬
‫‪90‬‬ ‫‪89‬‬ ‫‪88‬‬ ‫‪87‬‬ ‫‪86‬‬

‫‪91-100‬‬
‫س اوا س‬ ‫أر اوا س‬ ‫ال اوا س‬ ‫اوا س‬ ‫ا‬ ‫واحداوا س‬
‫‪95‬‬ ‫‪94‬‬ ‫‪93‬‬ ‫‪92‬‬ ‫‪91‬‬

‫ِ ئَاٌ‬ ‫س اوا س‬ ‫اوا س‬ ‫سب اوا س‬ ‫س اوا س‬


‫‪100‬‬ ‫‪99‬‬ ‫‪98‬‬ ‫‪97‬‬ ‫‪96‬‬

‫‪72‬‬
PELAJARAN 30
KAIDAH PENULISAN ANGKA 1-2

‫َسَّل َرَ ِ اا َْتََ ِا‬ ِ ‫سَّل رةٌاو‬


ٌ‫اح َداة‬ ‫َِ َ ِ اا َْتَ ِا‬ ِ ‫َِ باو‬
‫اح ٌدا‬
َ َ َ َ ٌ
2 Mobil 1 Mobil 2 Kitab 1 Kitab

KETENTUAN:
1. „ADAD & MA‟DUD berJENIS & berI‟ROB sama.
2. UMUMnya „ADAD 1 & 2 tidak disebutkan. Sehingga biasanya hanya tertulis:

‫سر‬ ‫س رة‬ ‫ب‬


Jika disebutkan, maka „ADAD berkedudukan sebagai TAUKID bagi MA‟DUD.

3. „ADAD termasuk ISIM MU‟ROB. Harokat akhirnya bisa berubah-ubah sesuai dengan
kedudukannya dalam kalimat. TANDA I‟ROB „ADAD 1 sama dengan TANDA I‟ROB
ISIM MUFROD dan TANDA I‟ROB „ADAD 2 sama dengan TANDA I‟ROB ISIM
MUTSANNA.

I‟ROB CONTOH KALIMAT


‫اعَىاااْ َ ْ َ ِا‬ ِ ِ
َ ‫باااْ َاح ُاد‬
ُ َ ْ‫اَا‬
TAUKID untuk MUBTADA  MARFU‟ 
DHOMMAH  ISIM MUFROD
Satu buah kitab itu berada di atas meja
TAUKID untuk FA‟IL  MARFU‟  ِ ‫ءاواَ ٌداو‬
‫اح ٌدا‬
DHOMMAH  ISIM MUFROD َ ََ َ
Telah datang satu orang anak laki-laki
TAUKID untuk MAF‟UL BIH  MANSHUB ِ ‫ََت أْتا َِ او‬
‫اح ًادا‬
 FATHAH  ISIM MUFROD َ ً ُ َ
Aku membaca satu buah kitab
TAUKID untuk MASBUQ BI HARFIL JAR ٍ‫اح َداة‬
ِ ‫َ َ تاإِ َ اسَّل رةٍاو‬
 MAJRUR  KASROH  ISIM َ َ َ ُْ
MUFROD Aku melihat kepada satu buah mobil
‫اعَىاااْ َ ْ َ ِا‬ ِ ِْ ‫اا ِ ا‬
َ ‫اا َْتَ ا‬
TAUKID untuk MUBTADA  MARFU‟ 
ALIF  MUTSANNA َ
Dua buah kitab itu berada di atas meja
TAUKID untuk FA‟IL  MARFU‟  ALIF
 MUTSANNA ‫تاَِْ ِ اا َْتََ ِا‬
ْ َ‫َ ء‬
Telah datang dua orang anak wanita
TAUKID untuk MAF‟UL BIH  MANSHUB
 YA  MUTSANNA ‫نيا‬ ِ ْ ‫أتا َِ ََت‬
ِ ْ ‫نياا َْتََت‬
Aku membaca dua buah kitab
TAUKID untuk MASBUQ BI HARFIL JAR
 MAJRUR  YA  MUTSANNA
ِ ْ ‫نياا َْتَََت‬
‫نيا‬ ِ ْ ‫تاإ اس رََت‬
Aku melihat kepada dua buah mobil

73
LATIHAN:

TERJEMAHKAN ke dalam bahasa Arab!

MA‟DUD MUDZAKKAR MA‟DUD MUANNATS


1 1 Pena 11 1 Dompet
2 1 Gelas 12 1 Sendok
3 1 Baju 13 1 Sepeda
4 1 Sisir 14 1 Bantal
5 1 Dosen laki-laki 15 1 Dosen wanita
6 2 Pena 16 2 Dompet
7 2 Gelas 17 2 Sendok
8 2 Baju 18 2 Sepeda
9 2 Sisir 19 2 Bantal
10 2 Dosen laki-laki 20 2 Dosen wanita

74
PELAJARAN 31
KAIDAH PENULISAN ANGKA 3-10

MA‟DUD MUANNATS MA‟DUD MUDZAKKAR


3 Mobil ٍ ‫الثاسَّل ر‬
‫اتا‬ 3 Kitab
‫ال ُا ُ ُ ٍا‬
َ َ ُ
4 Mobil
‫أر اس رات‬ 4 Kitab
‫أر ُا ٍا‬
5 Mobil
‫اس رات‬ 5 Kitab
‫س ُا ٍا‬
6 Mobil
‫س اس رات‬ 6 Kitab
‫س ُا ٍا‬
7 Mobil
‫سب اس رات‬ 7 Kitab
‫سب ُا ٍا‬
8 Mobil
‫ََ ِيناس رات‬ 8 Kitab
‫ُا ٍا‬
9 Mobil
‫س اس رات‬ 9 Kitab
‫س ُا ٍا‬
10 Mobil
‫ع اس رات‬ 10 Kitab
‫ع ةُا ٍا‬
KETENTUAN:
1. „ADAD & MA‟DUD berbeda JENIS. JENIS MA‟DUD dilihat dari keadaannya saat masih
berupa ISIM MUFROD.
2. „ADAD menjadi MUDHOF sedangkan MA‟DUD menjadi MUDHOF ILAIH.
3. MA‟DUD berbentuk JAMAK MAJRUR (MUDHOF ILAIH)
4. „ADAD termasuk kelompok ISIM MU‟ROB. Harokat akhirnya bisa berubah-ubah sesuai
dengan kedudukannya dalam kalimat. TANDA I‟ROBnya mengikuti TANDA I‟ROB isim
MUFROD.
I‟ROB „ADAD CONTOH KALIMAT
MUBTADA  MARFU‟  DHOMMAH
 ISIM MUFROD  MUDHOF ‫ال اُااا ُ ُ ِ اع ىاامل ِا‬
Tiga buah kitab itu berada di atas meja
FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH  ٍ َ‫ءتاأر اا َت‬
‫تا‬
ISIM MUFROD  MUDHOF َُ ََْ
Telah datang tiga orang anak wanita
MAF‟UL BIH  MANSHUB  FATHAH
 ISIM MUFROD  MUDHOF ‫تا َْ َس اَا ُ ُ ٍا‬
ُ ْ‫ََتَأ‬
Aku membaca lima buah kitab
MASBUQ BI HARFIL JAR  MAJRUR
 KASROH  ISIM MUFROD  ‫َسَّل ْ ُ اع ىا ِس ِّصاا ِ َس ٍءا‬
MUDHOF Aku memberi salam kepada enam orang
wanita

5. KHUSUS „ADAD “ ‫ين‬ ” mengikuti I‟ROB ISIM MANQUSH.

75
LATIHAN:
TERJEMAHKAN ke dalam bahasa Arab!

MA‟DUD MUDZAKKAR MA‟DUD MUANNATS


1 3 Pena 6 4 Dompet
2 5 Gelas 7 6 Sendok
3 7 Baju 8 8 Sepeda
4 9 Sisir 9 10 Bantal
5 3 Dosen laki-laki 10 4 Dosen wanita

76
PELAJARAN 32
KAIDAH PENULISAN ANGKA 11 & 12
MA‟DUD MUANNATS MA‟DUD MUDZAKKAR
ِ
َ ‫إِ ْح َد‬
‫ىاع ْ ََةاس رًةا‬ ً َ ‫اع َ َ ا‬
َ ‫َح َد‬
َ‫أ‬
11 Mobil 11 Kitab
‫اع ْ ََةاس رًةا‬ ِ ِ
َ ََ‫ا َْت‬ ً ‫اع َ َ ا‬
َ َ‫ا َْت‬
12 Mobil 12 Kitab

KETENTUAN:
1. MA‟DUD berbentuk MUFROD MANSHUB (Berkedudukan sebagai TAMYIZ).
2. MA‟DUD sama jenis dengan „ADADNYA.
3. „ADAD SATUAN & PULUHAN sama jenis.
4. „ADAD SATUAN & PULUHAN pada 11 sama-sama MABNI.
5. „ADAD SATUAN pada 12 termasuk ISIM MU‟ROB. I‟robnya sama dengan I‟rob ISIM
MUTSANNA. Sedangkan PULUHANNYA termasuk ISIM MABNI.

I‟ROB „ADAD CONTOH KALIMAT


ِ
ً‫اع َ َ ا َ اب‬
َ ‫َح َد‬
َ ‫َ ءَاأ‬
MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT
FATHAH  FA‟IL
Telah datang 11 orang siswa

ً‫إحدىاع َةا اب ا‬
َ ‫رأ ا‬
MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT
FATHAH  MAF‟UL BIH
Aku telah melihat 11 orang siswi

ً‫اع َ َ ا اب‬
َ ‫َح َد‬
َ ‫اع ىاأ‬ ‫س‬
MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT
FATHAH  MASBUQ BI HARFIL JAR
Aku telah member salam kepada 11 orang
siswa
ِ
ً‫ءتاا َْتََ ا َع ْ ََاةا اب ا‬
FA‟IL:
(1) BAGIAN PERTAMA (‫ )اثنتا‬MARFU‟
 ALIF  MUTSANNA Telah datang 12 orang siswi
(2) BAGIAN KEDUA (‫ )عشرة‬MABNI
 TETAP DI ATAS HAROKAT
FATHAH
‫اع َ َاا ًاب‬ ِ
َ ‫رأ اا َْت َ ِْن‬
MAF‟UL BIH:
(1) BAGIAN PERTAMA (‫)اثني‬
MANSHUB  YA  Aku telah melihat 12 orang siswa
MUTSANNA
(2) (BAGIAN KEDUA (‫ )عشر‬MABNI
 TETAP DI ATAS HAROKTA
FATHAH
MASBUQ BI HARFIL JAR:
(1) BAGIAN PERTAMA (‫)اثنتي‬ ‫اع ىااَِْتَ َْا‬
ً‫ِتا َع ْ ََاةا اب ا‬ ‫س‬
MAJRUR  YA  MUTSANNA Aku telah memberi salam kepada 12 orang
(2) BAGIAN KEDUA (‫ )عشرة‬MABNI siswi
 TETAP DI ATAS HAROKAT
FATHAH

77
LATIHAN:

TERJEMAHKAN ke dalam bahasa Arab!

MA‟DUD MUDZAKKAR MA‟DUD MUANNATS


1 11 Pena 11 11 Dompet
2 11 Gelas 12 11 Sendok
3 11 Baju 13 11 Sepeda
4 11 Sisir 14 11 Bantal
5 11 Dosen laki-laki 15 11 Dosen wanita
6 12 Pena 16 12 Dompet
7 12 Gelas 17 12 Sendok
8 12 Baju 18 12 Sepeda
9 12 Sisir 19 12 Bantal
10 12 Dosen laki-laki 20 12 Dosen wanita

78
PELAJARAN 33
KAIDAH PENULISAN ANGKA 13 & 19

MA‟DUD MUANNATS MA‟DUD MUDZAKKAR

ً‫اب ا‬‫الثاع َةا‬ ‫ال َاع َ او ًادا‬


13 siswi 13 anak
َ
14 siswi
‫اب‬‫أر َ اع َةا‬ 14 anak
‫أر َاع َ اوادا‬
15 siswi
‫َ اع ةَا اب‬ 15 anak
‫س َاع َ اوادا‬
16 siswi
‫س َّل اع َةا اب‬ 16 anak
‫سَّل َاع َ اوادا‬
17 siswi
‫سب َ اع َةا اب‬ 17 anak
‫سب َاع َ اوادا‬
18 siswi
‫ََ ِينَاع َةا اب‬ 18 anak
‫َاع َ اوادا‬
19 siswi
‫س َ اع َةا اب‬ 19 anak
‫س َاع َ اوادا‬
KETENTUAN:
1. MA‟DUD berbentuk MUFROD MANSHUB (Berkedudukan sebagai TAMYIZ).
2. „ADAD SATUAN & PULUHAN berbeda jenis.
3. MA‟DUD BERBEDA JENIS dengan „ADAD SATUANnya.
4. „ADAD 13-19 termasuk ISIM MABNI. TANDA BINAnya TETAP di atas HAROKAT
FATHAH.

I‟ROB „ADAD CONTOH KALIMAT

ً‫الثاع َةا اب ا‬
َ ‫ءتا‬
MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT
FATHAH  FA‟IL
Telah datang 13 orang siswi

ً‫رأ اأر َاع َ ا اب‬


MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT
FATHAH  MAF‟UL BIH
Aku telah melihat 14 orang siswa

ً‫َ اع َةا اب ا‬ ‫اع ىا‬ ‫س‬


MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT
FATHAH  MASBUQ BI HARFIL JAR
Aku telah memberi salam kepada 15 orang
siswi

LATIHAN:
TERJEMAHKAN ke dalam bahasa Arab!

MA‟DUD MUDZAKKAR MA‟DUD MUANNATS


1 13 Pena 6 14 Dompet
2 15 Gelas 7 16 Sendok
3 17 Baju 8 18 Sepeda
4 19 Sisir 9 13 Bantal
5 14 Dosen laki-laki 10 15 Dosen wanita

79
PELAJARAN 34
KAIDAH PENULISAN ANGKA 20, 30, 40, ……..90

MA‟DUD MUDZAKKAR/MUANNATS

ً‫ا اب ا‬/‫ع و ا ابً ا‬


20 siswa/siswi

30 siswa/siswi
‫ا اب‬/‫ال ا اب ا‬
40 siswa/siswi
‫ا اب‬/‫ا اب ا‬ ‫أر‬
50 siswa/siswi
‫ا اب‬/‫س ا اب ا‬
60 siswa/siswi
‫ا اب‬/‫س ا اب ا‬
70 siswa/siswi
‫ا اب‬/‫ا اب ا‬ ‫سب‬
80 siswa/siswi
‫ا اب‬/‫ا اب ا‬
90 siswa/siswi
‫ا اب‬/‫ا اب ا‬ ‫س‬

KETENTUAN:
1. MA‟DUD berbentuk MUFROD MANSHUB (Berkedudukan sebagai TAMYIZ).
2. „ADAD KELIPATAN 10 (20, 30, 30, ………90) dikenal dengan istilah ALFAZHUL
„UQUD ( ‫)أا ظااا‬.
3. „ADAD KELIPATAN 10 (20, 30, 30, ………90) berbentuk sama untuk MA‟DUD
mudzakkar & muannats.
4. „ADAD ALFAZHUL „UQUD termasuk ISIM MU‟ROB. I‟robnya sama dengan I‟rob ISIM
JAMAK MUDZAKKAR SALIM.
5. Jika ALFAZHUL „UQUD disebutkan bersama „ADAD 1 & 2, maka „ADAD 1 & 2
diletakkan di depan kemudian di‟ATHOFkan kepada ALFAZHUL „UQUD. MA‟DUDNYA
berbentuk MUFROD MANSHUB (TAMYIZ) dan jenisnya SAMA dengan „ADAD 1 & 2.
Adapun ALFAZHUL „UQUD menjadi „ATHOF.

I‟ROB „ADAD CONTOH KALIMAT

ً‫ءاواح ٌاداواع و ا اب‬


“‫”واحد‬: FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH
 ISIM MUFROD
“‫”عشرون‬: ATHOF KEPADA FA‟IL  Telah datang 21 siswa
MARFU‟  WAWU  JAMAK
MUDZAKKAR SALIM

ً‫ءتاواحداةٌاواع و ا اب ا‬
“‫”واحدة‬: FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH
 ISIM MUFROD
“‫”عشرون‬: ATHOF KEPADA FA‟IL  Telah datang 21 siswi
MARFU‟  WAWU  JAMAK
MUDZAKKAR SALIM

80
ِ ً ‫رأ او‬
ً‫احدااواع ْ ِْ َ ا اب‬
“‫”واحدا‬: MAF‟UL BIH  MANSHUB 
FATHAH  ISIM MUFROD
“‫”عشريه‬: ATHOF KEPADA MAF‟UL BIH Aku telah melihat 21 siswa
 MANSHUB  YA  JAMAK
MUDZAKKAR SALIM

ً‫ا اب ا‬ ‫رأ اواحد ًةاواع‬


“‫”واحدة‬: MAF‟UL BIH  MANSHUB 
FATHAH  ISIM MUFROD
“‫”عشريه‬: ATHOF KEPADA MAF‟UL BIH Aku telah melihat 21 siswi
 MANSHUB  YA  JAMAK
MUDZAKKAR SALIM
ٍ ‫اع ىاو‬
ً‫ا اب‬ ‫احداواع‬ ‫س‬
“‫”واحد‬: MASBUQ BI HARFIL JAR 
MAJRUR  KASROH  ISIM MUFROD
“‫”عشريه‬: ATHOF KEPADA MASBUQ BI Aku telah memberi salam kepada 21 siswa
HARFIL JAR  MAJRUR  YA 
JAMAK MUDZAKKAR SALIM
“‫”واحدة‬: MASBUQ BI HARFIL JAR 
MAJRUR  KASROH  ISIM MUFROD ً‫ا اب ا‬ ‫اع ىاواحدةٍاواع‬ ‫س‬
“‫”عشريه‬: ATHOF KEPADA MASBUQ BI Aku telah memberi salam kepada 21 siswi
HARFIL JAR  MAJRUR  YA 
JAMAK MUDZAKKAR SALIM
ِ
ً‫ءاا َْتَ اواع و ا اب‬
“‫”اثنان‬: FA‟IL  MARFU‟  ALIF 
MUTSANNA
“‫”عشرون‬: ATHOF KEPADA FA‟IL  Telah datang 22 siswa
MARFU‟  WAWU  JAMAK
MUDZAKKAR SALIM

ً‫ءتاا َْتََ ِ اواع و ا اب ا‬


“‫”اثنتان‬: FA‟IL  MARFU‟  ALIF 
MUTSANNA
“‫”عشرون‬: ATHOF KEPADA FA‟IL  Telah datang 22 siswi
MARFU‟  WAWU  JAMAK
MUDZAKKAR SALIM
“‫”اثنيه‬: MAF‟UL BIH  MANSHUB 
YA  MUTSANNA ً‫ا اب‬ ِ ْ ‫رأ اا َْتََت‬
‫نياواع‬
“‫”عشريه‬: ATHOF KEPADA MAF‟UL BIH Aku telah melihat 22 siswa
 MANSHUB  YA  JAMAK
MUDZAKKAR SALIM
“‫”اثنتيه‬: MAF‟UL BIH  MANSHUB 
YA  MUTSANNA ً‫ا اب ا‬ ِ ْ ‫رأ اا َْتَََت‬
‫نياواع‬
“‫”عشريه‬: ATHOF KEPADA MAF‟UL BIH Aku telah melihat 22 siswi
 MANSHUB  YA  JAMAK
MUDZAKKAR SALIM
“‫”اثنيه‬: MASBUQ BI HARFIL JAR 
MAJRUR  YA  MUTSANNA ً‫ا اب‬ ِ ْ ‫اع ىاا َْتََت‬
‫نياواع‬ ‫س‬
“‫”عشريه‬: ATHOF KEPADA MASBUQ BI Aku telah memberi salam kepada 22 siswa
HARFIL JAR  MAJRUR  YA 
JAMAK MUDZAKKAR SALIM
“‫”اثنتيه‬: MASBUQ BI HARFIL JAR 
MAJRUR  YA  MUTSANNA ً‫ا اب ا‬ ِ ْ ‫اع ىاا َْتَََت‬
‫نياواع‬ ‫س‬
“‫”عشريه‬: ATHOF KEPADA MASBUQ BI Aku telah memberi salam kepada 22 siswi
HARFIL JAR  MAJRUR  YA 
JAMAK MUDZAKKAR SALIM

81
6. Jika ALFAZHUL „UQUD disebutkan bersama „ADAD 3-9, maka „ADAD 3-9 diletakkan di
depan kemudian di‟ATHOFkan kepada ALFAZHUL „UQUD. MA‟DUDNYA berbentuk
MUFROD MANSHUB (TAMYIZ) dan BERBEDA jenis dengan „ADAD 3-9. Adapun
ALFAZHUL „UQUD menjadi „ATHOF.

I‟ROB „ADAD CONTOH KALIMAT

ً‫ءا ال ٌاواع و ا اب‬


“‫”ثالثت‬: FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH 
ISIM MUFROD
“‫”عشرون‬: „ATHOF KEPADA FA‟IL  Telah datang 23 siswa
MARFU‟  WAWU  JAMAK
MUDZAKKAR SALIM

ً‫ءتاأر ٌاوا ال ا اب ا‬
“‫”أربع‬: FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH 
ISIM MUFROD
“‫”ثالثون‬: „ATHOF KEPADA FA‟IL  Telah datang 34 siswi
MARFU‟  WAWU  JAMAK
MUDZAKKAR SALIM

ً‫رأ ا س ًاواأر نيا اب‬


“‫”خمست‬: MAF‟UL BIH  MANSHUB 
FATHAH  ISIM MUFROD
“‫”أربعيه‬: „ATHOF KEPADA MAF‟UL BIH  Aku telah melihat 45 siswa
MANSHUB  YA  JAMAK
MUDZAKKAR SALIM

ً‫رأ اسًّ اوا سنيا اب ا‬


“‫”ستا‬: MAF‟UL BIH  MANSHUB 
FATHAH  ISIM MUFROD
“‫”خمسيه‬: „ATHOF KEPADA MAF‟UL BIH  Aku telah melihat 56 siswi
MANSHUB  YA  JAMAK
MUDZAKKAR SALIM
ٍ
ً‫اع ىاسب اواس نيا اب‬ ‫س‬
“‫”سبعت‬: MASBUQ BI HARFIL JAR 
MAJRUR  KASROH  ISIM MUFROD
“‫”ستيه‬: „ATHOF KEPADA MASBUQ BI Aku telah memberi salam kepada 67 siswa
HARFIL JAR  MAJRUR  YA 
JAMAK MUDZAKKAR SALIM

ً‫اع ىاََ ٍ اواسب نياا اب ا‬ ‫س‬


“‫”ثمان‬: MASBUQ BI HARFIL JAR 
MAJRUR  KASROH MUQODDAROH
YANG TERDAPAT DI ATAS HURUF YA Aku telah memberi salam kepada 78 siswi
YANG DIHAPUS  ISIM MANQUSH
“‫”سبعيه‬: „ATHOF KEPADA MASBUQ BI
HARFIL JAR  MAJRUR  YA 
JAMAK MUDZAKKAR SALIM

LATIHAN:

TERJEMAHKAN ke dalam bahasa Arab!

MA‟DUD MUDZAKKAR MA‟DUD MUANNATS


1 20 Pena 6 21 Dompet
2 22 Gelas 7 23 Sendok
3 34 Baju 8 56 Sepeda
4 78 Sisir 9 99 Bantal
5 48 Dosen laki-laki 10 66 Dosen wanita

82
PELAJARAN 35
KAIDAH PENULISAN ANGKA 100, 200, 300, ……………..900

MA‟DUD MA‟DUD „ADAD


MUANNATS MUDZAKKAR
‫ئ ُا ٍا‬ ‫ِ ئَ ُ َاواَ ٍدا‬ ٌ‫ِ ئَا‬
100

‫ئ ا ٍا‬ ‫ِ ئََتَ َاواَ ٍاد‬ ‫ِ ئََتَ ِا‬ 200

‫ال ئ ا‬ ‫الُ ئ ِاو ٍا‬


‫اد‬ ‫ََالُِ ئٍَا‬ 300

‫أر ئ ا‬ ‫أر ُ ئ ِاواد‬ ‫أ َْرََت ُ ِ ئٍَا‬ 400

‫س ئا‬ ‫ُس ئ ِاواد‬ ‫َْ ُس ِ ئٍَا‬ 500

‫س ئا‬ ‫سُ ئ ِاواد‬ ‫ِسُّد ِ ئٍَا‬ 600

‫سب ئ ا‬ ‫سب ُ ئ ِاواد‬ ‫َسْبَت ُ ِ ئٍَا‬ 700

‫من ئ ا‬ ‫ُمن ئ ِاواد‬ ‫ََ ُمنِ ئٍَا‬ 800

‫س ئا‬ ‫س ُ ئ ِاواد‬ ‫ِ ْس ُ ِ ئٍَا‬ 900

KETENTUAN:
1. MA‟DUD berbentuk MUFROD MAJRUR (Berkedudukan sebagai MUDHOF ILAIH)
2. „ADAD 100, 200, 300 …………900 berbentuk sama untuk MA‟DUD mudzakkar &
muannats.
3. „ADAD 100 harokat akhirnya bisa berubah-ubah sesuai dengan kedudukannya dalam
kalimat. Tanda I‟ROBnya sama dengan tanda I‟rob pada ISIM MUFROD.
FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH  ٍ ‫ءا ئ اُاو‬
‫ادا‬
ISIM MUFROD  MUDHOF
Telah datang 100 anak laki-laki
MAF‟UL BIH  MANSHUB  FATHAH ٍ ‫رأ ا ئ اَاو‬
‫ادا‬
 ISIM MUFROD  MUDHOF
Aku telah melihat 100 anak laki-laki
MASBUQ BI HARFIL JAR  MAJRUR ٍ ‫اع ىا ئ ِااو‬
‫ادا‬ ‫س‬
 KASROH  ISIM MUFROD 
MUDHOF Aku telah memberi salam kepada 100 anak
laki-laki
FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH 
ISIM MUFROD  MUDHOF ‫ءتا ئ اُا ٍا‬
Telah datang 100 anak wanita
MAF‟UL BIH  MANSHUB  FATHAH
 ISIM MUFROD  MUDHOF ‫رأ ا ئ اَا ٍا‬
Aku telah melihat 100 anak wanita
83
MASBUQ BI HARFIL JAR  MAJRUR
 KASROH  ISIM MUFROD  ‫اع ىا ئ ِاا ٍا‬ ‫س‬
MUDHOF Aku telah memberi salam kepada 100 anak
wanita

4. „ADAD 200 bagungan akhirnya bisa berubah-ubah sesuai dengan kedudukannya dalam
kelimat. Tanda I‟ROBnya sama dengan tanda I‟rob pada ISIM MUTSANNA.

FA‟IL  MARFU‟  ALIF 


MUTSANNA  MUDHOF ‫ءا ِ ئََتَ َاواَ ٍدا‬
Telah datang 200 anak laki-laki
MAF‟UL BIH  MANSHUB  YA 
MUTSANNA  MUDHOF ‫ِت َاواَ ٍدا‬
‫رأ ا ِ ئََت َْا‬
Aku telah melihat 200 anak laki-laki
MASBUQ BI HARFIL JAR  MAJRUR
 YA  MUTSANNA  MUDHOF ‫اع ىا ئِتاواد‬ ‫س‬
Aku telah memberi salam kepada 200 anak
laki-laki
FA‟IL  MARFU‟  ALIF 
MUTSANNA  MUDHOF ‫ءتا ئ ا ٍا‬
Telah datang 200 anak wanita
MAF‟UL BIH  MANSHUB  YA 
MUTSANNA  MUDHOF ‫رأ ا ئِتا ٍا‬
Aku telah melihat 200 anak wanita
MASBUQ BI HARFIL JAR  MAJRUR
 YA  MUTSANNA  MUDHOF ‫اع ىا ئِتا ٍا‬ ‫س‬
Aku telah memberi salam kepada 100 anak
wanita

INGAT !!! Isim mutsanna jika menjadi mudhof, maka huruf nunnya dibuang.

5. „ADAD SATUAN pada 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900 harokat akhirnya bisa berubah-
ubah sesuai kedudukannya dalam kalimat, sedangkan „ADAD RATUSAN selalu MAJRUR
sebagai MUDHOF ILAIH.
6. „ADAD SATUAN pada 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900 tanda i‟robnya sama dengan
ISIM MUFROD.

“‫”ثالث‬: FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH ٍ ‫ءا الُ ئ ِاو‬


‫ادا‬
 ISIM MUFROD  MUDHOF
“‫”مائت‬: MUDHOF ILAIH  MAJRUR  Telah datang 100 anak laki-laki
KASROH  ISIM MUFROD 
MUDHOF
“‫”ثالث‬: FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH
 ISIM MUFROD  MUDHOF ‫ءتا الُ ئ ِا ٍا‬
“‫”مائت‬: MUDHOF ILAIH  MAJRUR  Telah datang 100 anak laki-laki
KASROH  ISIM MUFROD 
MUDHOF

84
“‫”أربع‬: MAF‟UL BIH  MANSHUB  ٍ ‫رأ اأر ئ ِاو‬
‫ادا‬
FATHAH  ISIM MUFROD  َ
MUDHOF Aku telah melihat 400 anak
“‫”مائت‬: MUDHOF ILAIH  MAJRUR 
KASROH  ISIM MUFROD 
MUDHOF
“‫”خمس‬: MASBUQ BI HARFIL JAR 
MAJRUR  KASROH  ISIM MUFROD ‫اع ىا ِس ئ ِا ٍا‬ ‫س‬
 MUDHOF Aku telah memberi salam kepada 500 anak
“‫”مائت‬: MUDHOF ILAIH  MAJRUR 
KASROH  ISIM MUFROD 
MUDHOF

7. Jika „ADAD 100, 200, ………900 disebutkan bersama „ADAD 1 & 99, maka „ADAD
RATUSAN biasanya diletakkan di depan kemudian di‟ATHOFkan kepada „ADAD 1-99.
I‟ROB „ADAD 1-99 mengikuti I‟ROB „ADAD 100. Sedangkan I‟ROB MA‟DUDNYA
mengikuti kaidah I‟ROB „ADAD 1-99 yang telah dijelaskan sebelumnya.

MA‟DUD MUANNATS MA‟DUD MUDZAKKAR

ٌ‫ئ ٌاوا ٌااواحداة‬ ‫ئ ٌاواوا ٌداواح ٌدا‬


101 anak wanita 101 anak laki-laki

102 anak wanita


‫ئ ٌاواَِْ ِ اا َْتََ ِا‬ 102 anak laki-laki
‫اواواَ َدا ِ اا َْتَ ِا‬
َ ٌ‫ئ‬
103 anak wanita
‫الثا ََتَ ٍا‬
‫ت‬ ُ ‫ئ ٌاوا‬
103 anak laki-laki
‫ئ ٌاوا ال ُاأوا ٍا‬
َ ‫ئ ٌاواإِ ْح َد‬
‫ىاع ْ َةَا‬ ‫اع َ َ ا‬
َ ‫َح َد‬
َ ‫ئ ٌاواأ‬
111 anak wanita 111 anak laki-laki

ًِْ ‫و ًادا‬
112 anak wanita
‫اع ْ َةَا‬
َ ََ‫ئ ٌاواا َْت‬
112 anak laki-laki
‫اع َ َ ا‬
َ َ‫ئ ٌاواا َْت‬
ًِْ ‫َواَ ًدا‬
113 anak wanita
‫الثاع َ ا‬
َ ‫ئ ٌاوا‬
113 anak laki-laki
‫ئ ٌاوا ال َاع َ ا‬
ً ‫وادا‬
120 anak wanita
‫ئ ٌاواع و ا‬ 120 anak laki-laki
‫ئ ٌاواع و اوادا‬
121 anak wanita
‫ئ اواواحدةاوا‬ 121 anak laki-laki
‫ئ اواواحداوا‬
‫ع وا‬ ‫ع و اوادا‬
122 anak wanita
‫اوا‬ ‫ئ اواا‬ 122 anak laki-laki
‫ئ اواا اوا‬
‫ع وا‬ ‫ع و اوادا‬
123 anak wanita
‫الثاوا‬
‫ئ ٌاوا ٌا‬ 123 anak laki-laki
‫ئ ٌاوا ال ٌاوا‬
85
‫ع وا‬ ‫ع و اوادا‬
201 anak wanita
‫ئ اوا ٌ ا‬ 201 anak laki-laki
‫ِ ئََتَ ِ اواوا ٌداواح ٌاد‬
ٌ‫واحداة‬
202 anak wanita
‫اا‬ ‫ئ اوا‬ 202 anak laki-laki
‫ئ اواوادا اا‬
203 anak wanita
‫الثا‬
ُ ‫ئ اوا‬
203 anak laki-laki
‫ئ اوا ال ُاأوا ٍا‬
‫ٍا‬
‫ت‬
301 anak wanita
‫ال ئ اوا ٌ ا‬ 301 anak laki-laki
‫الُ ئ ٍاواوا ٌداواح ٌدا‬
ٌ‫واحداة‬
302 anak wanita
‫ا‬ ‫ال ئ اوا‬ 302 anak laki-laki
‫ال ئ اواوادا ا‬
‫ا‬ ‫ا‬
303 anak wanita
‫ال ئ اوا الثا‬ 303 anak laki-laki
‫ال ئ اوا ال اأوا‬
‫ت‬
456 anak wanita
‫أر ئ اواس اوا‬ 456 anak laki-laki
‫أر ئ اواس اوا‬
ً‫س ا‬ ‫س او ًادا‬
789 anak wanita
‫سب ئ اوا س اوا‬ 789 anak laki-laki
‫سب ئ اوا س اوا‬
‫ا‬ ‫اوادا‬
CONTOH DALAM KALIMAT:
“ ‫”سب‬: FA‟IL  MARFU‟  ً‫ا‬ ‫ءتاسب ُ ئ ٍاوا س ٌاوا‬
DHOMMAH  ISIM MUFROD  Telah datang 789 anak wanita
MUDHOF
“ ‫ئ‬ ”: MUDHOF ILAIH  MAJRUR 
KASROH  ISIM MUFROD
“ ‫” س‬:ATHOF KEPADA FA‟IL 
MARFU‟  DHOMMAH  ISIM
MUFROD
“ ”: ATHOF KEPADA “ ‫” س‬
MARFU‟  WAWU  JAMAK
86
MUDZAKKAR SALIM
“ ”: TAMYIZ  MANSHUB 
FATHAH  ISIM MUFROD
‫”سب‬: MAF‟UL BIH  MANSHUB  ‫ني َاواَ ًادا‬ ِ ٍ
“ َ ْ ََ‫رأ اسب َ ئ اوا س ًاوا‬
FATHAH  ISIM MUFROD  Aku telah melihat 789 anak laki-laki
MUDHOF
“ ‫ئ‬ ”: MUDHOF ILAIH  MAJRUR 
KASROH  ISIM MUFROD
“ ‫” س‬: ATHOF KEPADA MAF‟UL BIH
 MANSHUB  FATHAH  ISIM
MUFROD
“‫ني‬ ”: ATHOF KEPADA “ ‫”س‬
MANSHUB  YA  JAMAK
MUDZAKKAR SALIM
“‫”وادا‬: TAMYIZ  MANSHUB 
FATHAH  ISIM MUFROD
‫”سب‬: MASBUQ BI HARFIL JAR  ً ‫نيا‬ ِ ٍ ِ
“ َ ْ ََ‫اع ىاسب ئ اوا س ٍ اوا‬ ‫س‬
MAJRUR  KASROH  ISIM MUFROD Aku telah memberi salam kepada 789 anak
 MUDHOF wanita
“ ‫ئ‬ ”: MUDHOF ILAIH  MAJRUR 
KASROH  ISIM MUFROD
“ ‫” س‬: ATHOF KEPADA MASBUQ BI
HARFIL JAR  MAJRUR  KASROH
“‫ني‬ ”: ATHOF KEPADA “ ‫” س‬
MAJRUR  YA  JAMAK
MUDZAKKAR SALIM
“ ”: TAMYIZ  MANSHUB 
FATHAH  ISIM MUFROD

LATIHAN:
TERJEMAHKAN ke dalam bahasa Arab!
MA‟DUD MUDZAKKAR MA‟DUD MUANNATS
1 120 Pena 6 221 Dompet
2 322 Gelas 7 423 Sendok
3 534 Baju 8 656 Sepeda
4 778 Sisir 9 899 Bantal
5 948 Dosen laki-laki 10 666 Dosen wanita

87
PELAJARAN
KAIDAH PENULISAN ANGKA 1000, 2000, 3000, …….. 10.000

MA‟DUD MA‟DUD „ADAD


MUANNATS MUDZAKKAR
‫أا ُ ا ٍا‬ ٍ ‫أا او‬
‫ادا‬ ‫أَاْ ٌا‬ 1000
ُ
‫أا ا‬ ‫أَاْ َ او ٍا‬
‫اد‬ ‫أَاْ َ ِا‬ 2000

‫ال اآا ا‬ ٍ ‫ال ُاآا ِااو‬


‫ادا‬ ‫ال ُاآا ٍا‬ 3000

‫أر اآا ا‬ ‫أر ُاآا ِ اواد‬ ‫أر ُاآا ٍا‬ 4000

‫س اآا ا‬ ‫س ُاآا ِ اواد‬ ‫س ُاآا ٍا‬ 5000

‫س اآا ا‬ ‫س ُاآا ِ اواد‬ ‫س ُاآا ٍا‬ 6000

‫سب اآا ا‬ ‫سب ُاآا ِ اواد‬ ‫سب ُاآا ٍا‬ 7000

‫اآا ا‬ ‫ُاآا ِ اواد‬ ‫ُاآا ٍا‬ 8000

‫س اآا ا‬ ‫س ُاآا ِ اواد‬ ‫س ُاآا ٍا‬ 9000

‫ع ةاآا ا‬ ‫ع ةُاآا ِ اواد‬ ‫ع ةُاآا ٍا‬ 10000

KETENTUAN:
1. SECARA UMUM, KETENTUAN „adad 1000 sama dengan „adad 100. Hanya saja „ADAD
ribuan pada 3000, 4000, ……10.000 berbentuk JAMAK TAKSIR ( ‫)آا‬.
1234 anak laki-laki
‫أَاْ ٌ َاوا ِ ئََتَ ِ اواأ َْرََت َ اٌاوا ََال َتُ ْ َ ا َواَ ًدا‬
ًِْ‫أَاْ َ ِاوا ََالُِ ئٍَاوا َْ ٌااواأ َْرََت ُ ْ َ ا‬
2345 anak wanita

3456 anak laki-laki


‫اآا ٍ اواأ َْرََت ُ ِ ئٍَاوا ِسَّلاٌاوا َْ ُس ْ َ ا َواَ ًدا‬ َ ُ َ ‫ََال‬
CONTOH DALAM KALIMAT:
“ ‫”أا‬: FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH  ً ‫ءتاأا ٌ اوا ئ اواأر ٌاوا ال َ ا‬
ISIM MUFROD Telah datang 1234 anak wanita
“ ‫ئ‬ ”: „ATHOF KEPADA FA‟IL 
MARFU‟  ALIF  MUTSANNA

88
“ ‫”أر‬: „ATHOF KEPADA “ ‫ئ‬ ”
MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD

“ ‫” ال‬: „ATHOF KEPADA “ ‫ ”أر‬


MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD
“ ”: TAMYIZ  MANSHUB  FATHAH
 ISIM MUFROD

‫”أا ني‬: MAF‟UL BIH  MANSHUB  YA ‫ني َاواَ ًدا‬ ِ ٍ ِ ْ َ ْ‫رأ اأَا‬
“ َ ْ َ‫نياوا الَ ئ اوا س ًاواأ َْر‬
 MUTSANNA Aku telah melihat 2345 anak laki-laki
‫” الث‬: „ATHOF KEPADA MAF‟UL BIH 

MANSHUB  FATHAH  ISIM MUFROD
 MUDHOF
“ ‫ئ‬ ”: MUDHOF ILAIH  MAJRUR 
KASROH  ISIM MUFROD
“ ‫س‬ ‫ ” الث‬
”: „ATHOF KEPADA “
MANSHUB  FATHAH  ISIM MUFROD
‫”أر ني‬: „ATHOF KEPADA “ ‫س‬
“ ”
MANSHUB  YA  JAMAK
MUDZAKKAR SALIM
‫”وادا‬: TAMYIZ  MANSHUB  FATHAH

 ISIM MUFROD

“ ‫” ال‬: MASBUQ BI HARFIL JAR  ‫اع ىا ال ِاآا ٍ اواأر ِ ئ ٍاواس ٍّف ا‬ ‫س‬
ًِْ‫نيا‬ ِ
َ ْ ‫َْس‬
MAJRUR  KASROH  ISIM MUFROD 
MUDHOF
“ ‫”آا‬: MUDHOF ILAIH  MAJRUR  Aku telah memberi salam kepada 3456 anak
wanita
KASROH  JAMAK MUDZAKKAR SALIM
“ ‫”أر‬: „ATHOF KEPADA MASBUQ BI
HARFIL JAR  MAJRUR  KASROH 
ISIM MUFROD  MUDHOF
“ ‫ئ‬ ”: MUDHOF ILAIH  MAJRUR 
KASROH  ISIM MUFROD
“ ‫”س‬: „ATHOF KEPADA “ ‫ ”أر‬
MAJRUR  KASROH  ISIM MUFROD

89
‫سني‬
“ ”: „ATHOF KEPADA “ ‫ ”س‬
MAJRUR  YA  JAMAK MUDZAKKAR
SALIM
“ ”:TAMYIZ  MANSHUB  FATHAH
 ISIM MUFROD

2. Untuk menyebut tahun bisa kita gunakan “ ٌ‫” َسَا‬ (Berjenis MUANNATS & menjadi

MA‟DUD) atau “ ‫( ” َع ٌما‬Berjenis MUDZAKKAR & menjadi MA‟DUD). Bisanya disebutkan


di depan „ADADnya. Sedangkan “ ‫ ”س‬dan “‫ ”ع م‬termasuk ZHOROF MUTASHORRIF.

Jika diletakkan di depan, “ ‫ ”س‬dan “‫ ”ع م‬menjadi MUDHOF, sedangkan „ADAD menjadi


MUDHOF ILAIH.

ِ ٍ ِ ‫سَاُاأَاْ ٍ اوا س‬
َ ْ ََ‫ئ اوا ٍااوا‬
‫نيا‬
Tahun 1985
َ
Tahun 1985
‫ئ ٍاوا س ٍااوا ني‬ ِ ‫ع اماأَا ٍ اوا س‬
َُ
Tahun 2013
‫َةا‬ ‫الثاع‬
‫نياوا َا‬ ِ ْ َ ْ‫س اُاأَا‬
Tahun 2013
‫َا‬ ‫ع ُاماأا نياوا ال اَاع‬
CONTOH DALAM KALIMAT:

Telah Datang tahun 1985


‫ءتاس ُاأا ٍ اوا س ِ ئ ٍاوا ٍ اوا ني‬
Aku pergi pada tahun 1985
‫هب اس َاأا ٍ اوا س ِ ئ ٍاوا ٍ اوا ني‬
Kita berada pada tahun 2013 ِ ْ َ ْ‫اع ِماأَا‬
‫نياوا ال َاع َا‬ َ ‫َْ ُ ا‬

LATIHAN:
1. TERJEMAHKAN ke dalam bahasa Arab!

MA‟DUD MUDZAKKAR MA‟DUD MUANNATS


1 1120 Pena 6 2221 Dompet
2 3322 Gelas 7 4423 Sendok
3 9534 Baju 8 8656 Sepeda
4 7778 Sisir 9 5899 Bantal
5 1948 Dosen laki-laki 10 6666 Dosen wanita

90
2. TERJEMAHKAN ke dalam bahasa Arab!

GUNAKAN “ ‫”س‬ GUNAKAN “ ‫”ع م‬


1 Tahun 1927 6 Tahun 1927
2 Tahun 1945 7 Tahun 1945
3 Tahun 1965 8 Tahun 1965
4 Tahun 1998 9 Tahun 1998
5 Tahun 2020 10 Tahun 2020

91
PELAJARAN 37
BILANGAN URUTAN
Untuk membuat BILANGAN URUTAN (Ke-1, Ke-2, Ke-3, ……….dst.) secara umum digunakan
POLA “‫„( ” َ ِع ٌا‬ADAD MUDZAKKAR) dan “ٌ‫„( ” َ ِعَا‬ADAD MUANNATS).
Kemudian, „ADAD & MA‟DUDnya mengikuti kaidah NA‟AT & MAN‟UT.

Telah datang siswa yang ketiga


‫ءاااط ا ُ اااَّل اِ ُا‬
َ‫رأ اااط اب َاااَّلاِ َ ا‬
Aku melihat siswi yang keempat

Aku telah memberi salam kepada guru yang


kelima ‫اااَ ِ ِا‬
ْ ‫س اع ىاااْ ُ َد ِّصر ِس‬

BERIKUT ini contoh BILANGAN URUTAN yang HARUS DIHAFAL BAIK-BAIK:

MUANNATS MUDZAKKAR URUTAN

‫اَْا ُْوَا‬ ‫اَْا َّلَو ُاا‬ KE-1

ُ‫اَاَّل َِا‬ ‫اَاَّل ِ ْا‬


‫ين‬ KE-2

ُ‫اَاَّل اَِا‬ ‫اا اِ ُا‬ KE-3

ُ‫اَاَّلاِ َ ا‬ ‫اا اِ ُا‬ KE-4

ُ‫اَ ْاَ ِ َس ا‬ ‫اا ِ ُا‬ KE-5

ُ‫اس ِ َس ا‬ ‫اَ َّل‬ ‫ااس ِ ُا‬


‫س‬ KE-6

ُ‫اس ِ َ ا‬ ‫اَ َّل‬ ‫ااس ِ ُا‬ KE-7

ُ‫اَاَّل ِ َا‬ ‫اا ِ ُا‬ KE-8

ُ‫اَاَّل ِس َ ا‬ ‫اا ِس ُا‬ KE-9

ُ‫اَاْ َ ِ َاة‬ ‫اا ِ ُا‬ KE-10

‫اع ْ َةَا‬ ِ ِ ‫احل‬


َ َ َ َ‫اَ ْحل‬ ‫اع َ َا‬ َ ‫ي‬
KE-11
َ َ
ِ
‫اع ْ ََاة‬ َ َ َ ‫اَاَّل‬ ‫اع َ َا‬ َ َ‫ااَّل ِين‬
KE-12

‫اع ْ ََاة‬ ِ ِ
َ َ َ‫اَاَّل ا‬ ‫اع َ َا‬ َ َ ‫ااَّل ا‬
KE-13

92
‫اا ا اَاع ةَا‬ ‫اا ا َ اع َا‬ ‫‪KE-14‬‬

‫اا س اَاع َاة‬ ‫اا َ اع َا‬ ‫‪KE-15‬‬

‫ااس س اَاع َاة‬ ‫ساع َا‬‫ااس َ‬


‫‪KE-16‬‬

‫ااس اَاع ةاَ‬ ‫ااس َ اع َا‬ ‫‪KE-17‬‬

‫اا اَاع َةا‬ ‫اا َ اع َا‬ ‫‪KE-18‬‬

‫اا س اَاع َةا‬ ‫اا س َ اع َا‬ ‫‪KE-19‬‬

‫اا و‬ ‫اا ِ ْ ُ ْو َا‬ ‫‪KE-20‬‬

‫و‬ ‫احل اُاوااا‬ ‫احلَ ِياوااا و‬ ‫‪KE-21‬‬

‫اا اُاوااا ال‬ ‫ااَ ِيناوااا ال‬ ‫‪KE-32‬‬

‫اا ا اُاوااار‬ ‫اا ا ُ اوااار‬ ‫‪KE-43‬‬

‫اا ا اُاوااا س‬ ‫اا ا ُاوااا س‬ ‫‪KE-54‬‬

‫امل ئ‬ ‫امل ئ اُ‬


‫‪KE-100‬‬

‫اا اُاواامل ئ اُ‬ ‫اا ُ اواامل ئ اُ‬


‫‪KE-108‬‬

‫اا س ئ‬ ‫اا ُس ئ ِا‬ ‫‪KE-500‬‬

‫ااا‬ ‫ااا ُا‬ ‫‪KE-1000‬‬

‫‪CATATAN:‬‬
‫‪1. SEMUA „ADAD URUTAN termasuk ke dalam kelompok ISIM YANG MU‟ROB,‬‬
‫‪KECUALI „ADAD KE-11 – KE19.‬‬
‫‪2. UNTUK menyebut JAM, digunakan „ADAD URUTAN pada bilangan JAM, dan digunakan‬‬
‫‪„ADAD BIASA pada bilangan MENIT.‬‬

‫اااس َع ُاا َ ا؟‬ ‫ِ ْ ا َ ْ ِ َ ‪،‬ا َ ْ َّل‬


‫?‪Permisi, jam berapa sekarang‬‬

‫اااس ِ َ اُ‬
‫ااس َع ُ َّل‬
‫‪Jam 7.00‬‬
‫َّل‬
‫‪Jam 7 lewat 10 menit‬‬
‫اواع ْ ُ ا َ َ ئِ َا‬
‫ااس ع اااس ُ َ‬
‫)‪Jam 7 lewat seperempat (15 menit‬‬
‫ااس ع اااس اواااُّدُ ُا‬
‫‪Jam 7.30‬‬
‫ِّصص ُا‬
‫ااس ع اااس اوااا ْ‬
‫‪93‬‬
ً ‫ااس ع ااا اإَِّلا ُارَْت‬
Jam 8 kurang seperempat (15 menit)

Jam 8 kurang 10 menit


‫ااس ع ااا اواع ُ ا ئ‬
ٌ‫َ َِْت َ ا‬
Menit (MUFROD)

Menit (JAMAK TAKSIR)


‫َ َ ئِ ُا‬

LATIHAN:
1. TERJEMAHKAN ke dalam bahasa Arab!
SISWA PERTAMA SISWI PERTAMA
SISWA KE-2 SISWI KE-2
SISWA KE-10 SISWI KE-10
SISWA KE-11 SISWI KE-11
SISWA KE-12 SISWI KE-12
SISWA KE-20 SISWI KE-20
SISWA KE-78 SISWI KE-78
SISWA KE-100 SISWI KE-100
SISWA KE-768 SISWI KE-768
SISWA KE- 1234 SISWI KE- 1234

2. TERJEMAHKAN ke dalam bahasa Arab!

JAM 6.00 JAM 6.15 JAM 6.30 JAM 6.45


JAM 11.05 JAM 11.25 JAM 11.55 JAM 12.00

94
PELAJARAN 38
KALIMAT YANG MEMILIKI KEDUDUKAN
Terkadang ada KALIMAT (JUMLAH ISMIYYAH/JUMLAH FI‟LIYYAH) yang menempati
tempat yang biasa ditempati ISIM. Maka dalam meng-I‟ROBnya, KALIMAT itu dikatakan
MENEMPATI KEDUDUKAN ISIM yang ditempati posisinya itu.

‫َعِ ٌّييا ََتَ ُما‬ ٌ‫َعِ ٌّيياأُُّدهُا َ ِْ َ ا‬


Ali sedang tidur Ali ibunya (sedang) sakit
‫عي‬ MUBTADA  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD

‫م‬ FI‟IL MUDHORE TERBEBAS DARI AMIL NASHOB & AMIL JAZEM 
MARFU‟  DHOMMAH  FI‟IL MUDHORE SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
1. FA‟IL dari FI‟IL MUDHORE “ ‫م‬ ” adalah DHOMIR MUSTATIR

JAWAZAN. Diperkirakan dhomir itu adalah “ ‫ ”ه‬yang merujuk kepada


“ ‫”ع ي‬.
2. JUMLAH FI‟LIYYAH yang tersusun dari “ ‫م‬ ” + DHOMIR MUSTATIR
menempati KEDUDUKAN ISIM yang MARFU‟ sebagai KHOBAR.
‫عي‬ MUBTADA 1  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD

‫أم‬ MUBTADA 2  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD  MUDHOF

‫ه‬ DHOMIR MUTTASHIL  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT


DHOMMAH  MUDHOF ILAIH
KHOBAR 2  MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD

‫أ ها‬ JUMLAH ISMIYYAH yang tersusun dari MUBTADA 2 + KHOBAR 2


menempati KEDUDUKAN ISIM yang MANSHUB sebagai KHOBAR 1
(KHOBAR dari MUBTADA 1)

Berikut ini beberapa kedudukan isim yang biasa ditempati oleh kalimat:

1. KHOBAR
Kalimat menempati KEDUDUKAN ISIM yang MANSHUB sebagai KHOBAR.

‫سا‬ ِ
ُ ‫اَاِّصَت ْ ْ ُ اَ ْد ُر‬
Siswa itu sedang belajar

Siswa itu kitabnya baru


‫اا ُ ا َِ ُهُا َ ِد ْ ٌاد‬

95
2. KHOBAR KANA
Kalimat menempati KEDUDUKAN ISIM yang MARFU‟ sebagai KHOBAR KANA.

Adalah siswa itu sedang belajar


‫درسا‬
ُ ‫ااا ُ ا‬
Adalah siswa itu kitabnya baru
‫ااا ُ ا ُهُا د ٌاد‬
3. KHOBAR INNA
Kalimat menempati KEDUDUKAN ISIM yang MARFU‟ sebagai KHOBAR INNA.

Sungguh siswa itu sedang belajar


‫درسا‬
ُ ‫إ ااا َ ا‬
Sungguh siswa itu kitabnya baru
‫إ ااا َاا ُها د ٌاد‬
4. MAF‟UL BIH
Kalimat menempati KEDUDUKAN ISIM yang MANSHUB sebagai MAF‟UL BIH.

Siswa itu berkata: “Saya Muhammad”


‫اأََ احم ٌدا‬:‫َ َااااطَّل اِ ُا‬
Berkata guru itu: “Bacalah, wahai Muhammad!”
!‫ااَِْتَأْا َ احم ُاد‬:‫اااملدرس‬
‫ُا‬
5. HAL
Kalimat menempati KEDUDUKAN ISIM yang MANSHUB sebagai HAL.

Anak itu datang sambil menangis


‫ادا ََتْب ِي‬
ُ ‫ءااا‬
Anak itu datang sambil menangis
‫اد َاواه ا ب ي‬
ُ ‫ءااا‬
6. SHIFAT
Kalimat menempati KEDUDUKAN ISIM yang berkedudukan sebagai SHIFAT.

Telah datang seorang anak yang menangis


‫ءاوا ٌدا ب ِي‬
Telah datang seorang anak yang wajahnya ganteng َِ ‫ءاوا ٌداو ه‬
‫امجْ ٌا‬ُُْ َ
7. MUDHOF ILAIH

‫احْ ُ ا َ َ َ َازْ ٌدا‬ ِ ِ


َ ْ ْ‫ا‬
Duduklah di mana Zaid duduk

ُ‫َمحَ ُدا ََت ْ َاما َ َهبَ ْ اأُُّد اه‬


ْ ‫َ َه َ اأ‬
Ahmad pergi pada hari ibunya pergi

96
CATATAN:

1. Kita bisa memberi harokat akhir sebuah kata dengan tepat meskipun tidak tahu kedudukan
sebuah kalimat. Namun, dengan mengetahui kedudukan kalimat akan membantu kita dalam
menerjemahkan.
2. Penjelasan rinci tentang pembahasan KALIMAT YANG MEMILIKI KEDUDUKAN bisa
dibaca di kitab MULAKHOSH QOWA-ID AL-LUGHOH AL-„AROBIYYAH (Buku
NAHWU-SHOROF berbahasa Arab untuk tingkat lanjutan) hal 170-173.

97
PELAJARAN 39
KALIMAT YANG TIDAK MEMILIKI KEDUDUKAN
Ada juga KALIMAT yang TIDAK MEMILIKI KEDUDUKAN. Diantaranya ialah:

1. KALIMAT yang terletak DI AWAL UCAPAN.


Aku pergi ke masjid
‫هب ُ اإ ااملس ِدا‬
ٌ‫بري‬
‫املس ُدا ا‬
Masjid itu besar

CONTOH I‟ROB:
‫هب ُ اإ ااملس ِدا‬ JUMLAH FI‟LIYYAH tidak memiliki KEDUDUKAN karena
KALIMAT DI AWAL UCAPAN

ٌ‫بري‬
‫املس ُدا ا‬ JUMLAH ISMIYYAH tidak memiliki KEDUDUKAN karena
KALIMAT DI AWAL UCAPAN

2. KALIMAT yang terletak SETELAH ISIM MAUSHUL

ْ ‫ءااا ُااا ياأََتُ ْهُاأ‬


ٌ‫ُسَ ا‬
Telah datang laki-laki yang bapaknya adalah
seorang ustadz
Telah datang siswa yang sedang belajar di
sekolah ‫سا ااملدرس ِا‬ ُ ‫ءاااط ا ُ ااا يا َ ْد ُر‬
CONTOH I‟ROB:
‫أ هاأس‬ JUMLAH ISMIYYAH tidak memiliki KEDUDUKAN karena
TERLETAK SETELAH ISIM MAUSHUL

‫درسا ااملدرس‬ JUMLAH FI‟LIYYAH tidak memiliki KEDUDUKAN karena


TERLETAK SETELAH ISIM MAUSHUL

3. KALIMAT SISIPAN
Adalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
suri tauladan yang baik ‫ااا ُّدااص ىااهللاع هاواس اا دوًةا‬
ً‫حس ا‬
Imam Syafi‟i rahimahullah adalah murid
Imam Malik rahimahullah ‫ااهللُاا ُ ااا ِما‬ ‫اا ُمااا ُّدياا َرِمحَهُ ا‬
‫ا ٍاارمحهااهللُاا‬
Saya ingin pergi ke Jakarta insya Allah pada
hari Ahad ‫ءااهللُا ََت ْ َما‬
‫ا‬ ‫ااإ ْ ا‬ ‫أُِرْ ُداأَ ْ اأَ ْ َه َ اإ ا‬
‫ِا‬
‫ااحد‬

98
CONTOH I‟ROB:
‫ص ىااهللاع هاواس‬ JUMLAH FI‟LIYAH tidak memiliki KEDUDUKAN karena
termasuk KALIMAT SISIPAN

‫رمحهااهلل‬ JUMLAH FI‟LIYAH tidak memiliki KEDUDUKAN karena


termasuk KALIMAT SISIPAN

‫إ ا ءااهلل‬ JUMLAH FI‟LIYAH tidak memiliki KEDUDUKAN karena


termasuk KALIMAT SISIPAN

CATATAN:
Penjelasan rinci tentang pembahasan KALIMAT YANG TIDAK MEMILIKI KEDUDUKAN bisa
dibaca di kitab MULAKHOSH QOWA-ID AL-LUGHOH AL-„AROBIYYAH (Buku NAHWU-
SHOROF berbahasa Arab untuk tingkat lanjutan) hal 174-175.

LATIHAN:
SEBUTKAN KEDUDUKAN dari setiap KALIMAT yang digarisbawahi pada ayat-ayat berikut!
“Kitab (Al-Qur‟an) ini tidak ada keraguan 1
padanya; petunjuk bagi mereka yang 
  
 
 
 
   
  
    
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 2)
“Dan sesungguhnya sebahagian di antara 2
mereka menyembunyikan kebenaran, padahal       
mereka mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]:
146) 

“Dan jagalah dirimu dari („azab) hari (kiamat, 3


yang pada hari itu) seseorang tidak dapat        
membela orang lain walau sedikitpun…” (QS.
Al-Baqarah [2]: 48)
“Apabila kamu dan orang-orang yang 4
bersamamu telah berada di atas bahtera itu,        
maka ucapkanlah: “Segala puji bagi Allah
yang telah menyelamatkan kami dari orang-       
orang yang zalim.” (QS. Mu‟minuun [23]: 28)
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa 5
di antara kamu yang murtad dari agamanya,        
maka kelak Allah akan mendatangkan suatu
kaum yang Allah mencintai mereka dan      
merekapun mencintai-Nya.” (QS. Al-Maidah
[5]: 54)
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang- 6
orang yang keluar dari kampung halaman         
mereka sedang mereka beribu-ribu
(jumlahnya) karena takut mati; maka Allah        
berfirman kepada mereka: “Matilah kamu!”,
kemudian Allah menghidupkan mereka.” (QS.
Al-Baqarah: 243)  

99
“…karena itu janganlah kamu mengadakan 7
sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu       
mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 22)
“Katakanlah: “Dialah Allah Yang Maha 8
Penyayang, kami beriman kepada-Nya dan        
kepada-Nya lah kami bertawakal. Kelak kamu
akan mengetahui sipakah dia yang berada       
dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Mulk
[67]:29)
“dan seorang laki-laki yang beriman di antara 9
pengikut-pengikut Fir'aun yang       
menyembunyikan imannya berkata: "Apakah
kamu akan membunuh seorang laki-laki       
karena dia menyatakan: "Tuhanku ialah
Allah” padahal dia telah datang kepadamu
dengan membawa keterangan-keterangan dari        
Tuhanmu. Dan jika ia seorang pendusta, maka
dialah yang menanggung (dosa) dustanya itu;
dan jika ia seorang yang benar niscaya
      
sebagian (bencana) yang diancamkannya
kepadamu akan menimpamu". Sesungguhnya         
Allah tidak menunjuki orang-orang yang
melampaui batas lagi pendusta. (QS. Ghaafir
[40]: 28)     

100
PELAJARAN 40
ISIM FA‟IL YANG BERAMALAN SEPERTI FI‟ILNYA
ISIM FA‟IL bisa juga beramalan seperti FI‟ILnya, yaitu MEROFA‟KAN FA‟IL dan
MENASHOBKAN MAF‟UL BIH.

ً‫َ ءَااا ُااا َّل ِرَ ُاأُُّدهُا َ ْب‬


Telah datang laki-laki yang ibunya telah memukul seekor anjing

‫أم‬
Pada contoh di atas, “ ” berkedudukan sebagai FA‟IL dari ISIM FA‟IL “ ‫”اا ر‬, sedangkan
“ ‫ب‬ ” berkedudukan sebagai MAF‟UL BIH dari ISIM FA‟IL “ ‫”اا ر‬.
Kalimat di atas bisa diubah menjadi:

ِ
ً‫ضََ ْااأ هُا ب‬
َ ‫ءااا ُااا يا‬
Telah datang laki-laki yang ibunya telah memukul seekor anjing

Adapun I‟robnya adalah sebagai berikut:

‫أم‬ FA‟IL (DARI ISIM FA‟IL “ ‫ )”اا ر‬ MARFU‟  DHOMMAH  ISIM MUFROD
 MUDHOF
‫ب‬ MAF‟UL BIH (DARI ISIM FA‟IL “ ‫ )”اا ر‬ MANSHUB  FATHAH  ISIM
MUFROD

CATATAN:
1. ISIM FA‟IL yang beramalan seperti fi‟ilnya biasanya berkedudukan sebagai NA‟AT
SABABI. Silakan baca kembali penjelasan tentang NA‟AT SABABI pada pembahasan
sebelumnya.
2. Selain ISIM FA‟IL, ISIM MAF‟UL juga bisa beramal seperti fi‟ilnya. Hanya saja
MA‟MULnya berkedudukan sebagai NAIBUL FA‟IL.

ُ‫ب َاواَ ُداه‬


ُ ‫تاامل أةُاااْ َ ْ ُ ْو‬
ْ َ‫َ ء‬
Telah datang wanita yang anak laki-lakinya telah dipukul

Pada contoh di atas, “ ‫ ”واد‬berkedudukan sebagai NAIBUL FA‟IL dari ISIM MAF‟UL “‫”امل وب‬.
Kalimat di atas bisa diubah menjadi:
‫اده‬ ‫ااِتاض ِ َا‬
ُ ‫باو‬ ُ ‫ءتاامل أةا‬
Telah datang wanita yang anak laki-lakinya telah dipukul

101
Adapun I‟robnya adalah sebagai berikut:

‫واد‬ NAIBUL FA‟IL (DARI ISIM MAF‟UL “ ‫ )”امل وب‬ MARFU‟  DHOMMAH  ISIM
MUFROD  MUDHOF

3. Selain ISIM FA‟IL & ISIM MAF‟UL, ada juga isim lainnya yang bisa beramal seperti
fi‟ilnya, yaitu: MASHDAR, SHIFAT MUSYABAHAH, SIGHOH MUBALAGHOH, dan
ISIM TAFDHIL
Aku kagum dengan baktimu kepada kedua
orang tuamu ‫َع ِ ْب ُ اِِ ِّص َاك َاوااِ َد ْ َا‬
ِ
ُ‫ءااا ُاااْ َ ْ ُاا ُ ُ ُ اه‬
Telah datang laki-laki yang agung akhlaknya

Aku melihat laki-laki yang banyak minum


madu ‫اباااْ َ َس َا‬‫رأ ااا َااا َّل َّل َا‬
Aku telah memberi salam kepada laki-laki
yang paling besar rumahnya di desa ‫اع ىااا ِ ا ْااَ ْ َِاا ََتُْهُا ااا ِا‬ ‫س‬

4. PENJELASAN RINCI seputar pembahasan ini bisa dibaca di KITAB MULAKHOSH


bagian ILMU SHOROF.

LATIHAN:

I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!

“…sedang anjing mereka mengunjurkan


kedua lengannya di muka pintu gua.” (QS.      
Al-Kahfi [18]: 18)
“Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan
terhadap sesuatu:”Sesungguhnya aku akan       
mengerjakan itu besok””. (QS. Al-Kahfi [18]:
23)

102
PELAJARAN 41
MASHDAR MUAWWAL
MASHDAR ada yang SHORIH dan ada yang MUAWWAL.
MASHDAR SHORIH ( ‫اااص ِْ ُا‬
‫ص َد ُر َّل‬
ْ َ ْ‫ )اَا‬adalah nama lain dari MASHDAR yang sudah biasa kita
kenal dalam ilmu SHOROF.
MASHDAR FI‟IL MADHI
ِ
ً ‫َه‬ ‫َ َه َا‬
Pergi/Kepergian Pergi

Pulang/Kepulangan
‫ُر ُ ْ ًع‬ Kembali
‫َر َ َا‬
Dusta/Kedustaan ِ Dusta
‫َ َ َا‬
‫ب‬
ً َ
Cerdas/Kecerdasan
‫َ َ ءًا‬ Cerdas
‫ََى‬

MASHDAR MUAWWAL ( ‫ص َد ُراااْ ُ َ َّلو ُاا‬


ْ َ ْ‫)اَا‬ adalah MASHDAR yang dibentuk dari susunan

‫أ‬
HURUF AN ( ) + FI‟IL MUDHORE. Dalam KALIMAT, MASHDAR MUAWWAL bisa
menempati KEDUDUKAN sebagai FA‟IL, MAF‟UL BIH, MUBTADA, KHOBAR, DLL.

MASHDAR MUAWWAL AN + FI‟IL


‫أ َْع َ بَِِنا َ َ اءُ َكا‬ ‫أ َْع َ بَِِناأَ ْ اَ ْ ِ َيا‬
Kecerdasanmu mengagumkanku Kecerdasanmu mengagumkanku
(FA‟IL)
‫أح ا ُر ُ ْ َع ُ ْا‬ ‫أ ُِح ُّد اأَ ْ اََتْ ِ ُ ْا‬
Aku suka kepulangan kalian Aku suka kalian pulang
(MAF‟UL BIH)
‫َ ِ ُ َاا ا‬
ٌ‫وه‬
ِ
َ ْ َ‫أَ ْ ا‬
ٌ‫با َ ْ ُ ْواه‬
Kedustaanmu itu dibenci Kedustaanmu itu dibenci
(MUBTADA)
‫احملب با ِ َه ُاهُاإ ااملس د‬ ‫باأَ ْ ا َ ْ َه َ اإ ااملس ِدا‬
ُ ْ ‫اَاْ َ ْحبَُت‬
Yang disukai adalah kepergiannya ke masjid Yang disukai adalah kepergiannya ke masjid
(KHOBAR)

CONTOH I‟ROB:
‫أح‬ FI‟IL MUDHORE TERBEBAS DARI AMIL NASHOB & AMIL JAZEM  MARFU‟
 DHOMMAH  FI‟IL MUDHORE SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
FA‟IL dari FI‟IL “ ‫”أح‬ adalah DHOMIR MUSTATIR WUJUBAN. Diperkirakan

103
‫أا‬
DHOMIR itu adalah “ ” yang merujuk kepada orang yang berbicara.

‫أ‬ HURUF NASHOB  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT SUKUN

FI‟IL MUDHORE DIAWALI AMIL NASHOB  MANSHUB  HAZFUN NUN 


AF‟ALUL KHOMSAH

‫وا‬ DHOMIR BARIZ MUTTASHIL  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT SUKUN


 FA‟IL
PENJELASAN TAMBAHAN:
MASHDAR MUAWWAL yang terbentuk dari “ ‫ا‬ ‫”أ ا‬ ( ‫)ر ع‬ menempati
KEDUDUKAN isim yang MANSHUB, sebagai MAF‟UL BIH.

CATATAN:
1. MASHDAR MUAWWAL tidak hanya terbentuk dari AN++FI‟IL MUDHORE. Penjelasan
rinci bisa dibaca di KITAB NAHWU TINGKAT LANJUTAN (BERBAHASA ARAB).
‫أ‬
2. HURUF “ ” dikenal juga dengan istilah HURUF MASHDAR, karena HURUF “ ‫”أ‬
menjadikan FI‟IL MUDHORE yang terletak setelahnya bisa diubah menjadi MASHDAR.
3. Meskipun kita tidak mengetahui mashdar muawwal, kita tetap masih bisa memberi harokat
akhir sebuah kata dengan tepat.
4. Mengenal MASHDAR MUAWWAL akan membantu kita dalam proses penerjemahan
sebuah kalimat.
5. Untuk bisa membuat MASHDAR MUAWWAL diperlukan pemahaman terhadap susunan
kalimat.

LATIHAN:
UBAHLAH susunan “AN+FI‟IL” menjadi mashdar pada ayat-ayat berikut!

“Dan berpuasa lebih baik bagimu”. (QS. Al-


Baqarah [2]: 184)      
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah
timur dan barat itu suatu kebajikan…”. (QS.        
Al-Baqarah [2]: 177)
 
“Allah hendak memberikan keringanan
padamu.” (QS. An-Nisa [4]: 28)       
“…sungguh habislah lautan itu sebelum
habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku…”.       
(QS. Al-Kahfi [18]: 109)
Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah
seakan-akan engkau melihat-Nya. Kemudian ‫اَ ِا ْح َس ُ اأَ ْ اََت ْ بُ َدااهللَا َ ََّل َ اََتَاهُا َِ ْ ا َملْا‬
‫َ ُ ْ اََتَاهُا َِ َّلهُا ََتَ َا‬
‫اك‬
jika engkau tidak melihat-Nya,
sesungguhnya Dia melihatmu.”
(HR. Muslim)

104
PELAJARAN 42
FI‟IL-FI‟IL KHUSUS
Ada beberapa fi‟il yang tidak mengikuti kaidah dalam ilmu shorof pada umumnya. Diantaranya
yaitu:
1. “‫( ”أَ َ َا‬Mengambil)
‫َااَْ ُ ْا َ ْ َ ٌا ِ ْ َ ٌا‬ ‫ُ ْا‬ ٌ‫َ ْ ُ ْ ا‬ ‫آ ِ ٌا‬ ‫أَ ْ ً ا‬ ‫َْ ُ ُا‬ ‫أَ َ َا‬
CATATAN:
FI‟IL AMER dari “ ‫ ”أَ َ َا‬menurut kaidah mestinya adalah “‫”اُْؤ ُ ْا‬. Namun, yang digunakan
oleh orang Arab adalah “‫” ُ ْا‬. Tashrifnya adalah sebagai berikut:

‫ُ ْ َا‬ ‫ُ َا‬ ‫ُ ِ ْيا‬ ‫ُ ُ ْوا‬ ‫ُ َا‬ ‫ُ ْا‬

2. “ ‫( ”أكل‬Makan)

‫ِ ْئ َ ٌا‬ ‫َ ْ َ ٌا‬ ‫َااَْ ُ ْا‬ ‫ُ ْا‬ ‫َ ْ ُ ْ ٌاا‬ ‫آ ِ ٌا‬ ‫أَ ْ ًالا‬ ‫َْ ُ ُا‬ ‫أَ َ َا‬
CATATAN:
FI‟IL AMER dari “ ‫ ”اأَ َ َا‬menurut kaidah mestinya adalah “‫”اُْاؤُ ْا‬. Namun, yang digunakan
oleh orang Arab adalah “‫” ُ ا‬. Tashrifnya adalah sebagai berikut:
ْ
‫ُ ْ َا‬ ‫ُ َا‬
‫ال‬ ‫ُ ِ ْاي‬ ‫ُ ُ ْا‬ ‫ُ َا‬
‫ال‬ ‫ُ ْا‬

3. “ ‫( ”أ ََم َر‬Memerintahkan)

‫ِ ْئ َ ٌا‬ ‫َ ْ َ ٌا‬ ‫َااَْ ُ ْا‬ ‫ُ ْا‬ ‫َ ْ ُ ْ ٌرا‬ ‫آ ِ ٌا‬ ‫أَْ ًا‬ ‫َْ ُ ُا‬ ‫أََ َا‬
CATATAN:
FI‟IL AMER dari “ ‫ ”أ‬mestinya adalah “‫”اُْؤُ ْا‬. Namun orang Arab menggunakan dua
macam bentuk, yaitu: “ ‫ ”اؤ‬dan “‫” ا‬. Bentuk pertama “ ‫ ”اؤ‬digunakan apabila di
ُْ
depannya ada kata lain seperti “ ‫ااؤ ا‬
ْ ُ ْ ‫” َو‬, sedangkan bentuk kedua “ ” jika tidak diawali
oleh kata (disebut di awal kalimat).

105
4. “ َ َ ‫( ” َس‬Bertanya)
‫َا ِ ْسئَ ٌا‬ ‫َس ْا َااَ َس ْا َ ْس ٌا‬ ‫َ ْسئَُت ْ ٌاا‬ ‫ا َس ئِ ٌا‬-‫َ ْس َُاا ُس َ ًااا‬ ‫َس ََاا‬
ً‫َ ْسئََتَا‬
CATATAN:
FI‟IL AMER dari “ ‫ ”س ا‬yang digunakan oleh orang Arab ada dua macam:
‫َس ْ َا‬ ‫َس َا‬
‫ال‬ ‫َسِ ْاي‬ ‫َس ُ ْا‬ ‫َس َا‬
‫ال‬ ‫َس ْا‬
‫اِ ْس َاْ َا‬ ‫اِ ْس َا‬
‫َا‬ ‫اِ ْس َِ ْا‬ ‫اِ ْس َاُْا‬ ‫اِ ْس َا‬
‫َا‬ ‫اِ ْس ْا‬
‫َا‬

5. “‫( ”رأى‬Melihat)
‫َ ْأًى ِ ْأًى‬ ‫َااََتَا‬ ‫َرا‬ ‫َ ْئِ ٌّييا‬ ‫َر ٍاءا‬ ‫ُرْؤَ ًا–ا‬ ‫ََتَى‬ ‫َرأَى‬
‫ا‬-‫َرأًْ ا‬
ً‫ُرْؤ‬
CATATAN:
A. FI‟IL MUDHORE dari “ ‫ ”رأى‬mestinya “‫” ََتْأَى‬. Namun yang digunakan oleh orang
Arab adalah dengan membuang HAMZAHnya menjadi “‫” ى‬. Sehingga tashrifnya
adalah sebagai berikut:

‫ََتَْ َا‬ ‫ََتََ ِا‬ ‫ََتَى‬ ‫ََتَ ْو َا‬ ‫ََتََ ِا‬ ‫ََتَى‬
‫ََتَْ َا‬ ‫ََتَ َ ِا‬ ‫ََتَْ َا‬ ‫ََتَ ْو َا‬ ‫ََتََ ِا‬ ‫ََتَى‬
‫ََتَى‬ ‫أ ََرى‬
B. Karena pada FI‟IL MUDHORE dibuang hamzahnya, maka FI‟IL AMERnya adalah:

‫َرْ َا‬ َ‫َر‬ ‫َر ْيا‬ ‫َرْوا‬ َ‫َر‬ ‫َرا‬

106
C. FI‟IL MUDHORE MAJHUL dari “ ‫ ”أ‬mestinya “‫” َتُْأَى‬. Namun yang digunakan oleh
membuang HAMZAHnya menjadi “‫” َت ى‬. Sehingga
orang Arab adalah dengan
َُ
tashrifnya adalah sebagai berikut:

‫َتَُْ َا‬ ‫َُتََ ِا‬ ‫َُتَى‬ ‫َتَُ ْو َا‬ ‫َتََُ ِا‬ ‫َتَُى‬
‫َُتَْ َا‬ ‫َُتََ ِا‬ ‫َُتَْ َا‬ ‫َُتَ ْو َا‬ ‫َُتََ ِا‬ ‫َُتَى‬
‫َتَُى‬ ‫أ َُرى‬

LATIHAN:
Sebutkan TASHRIF ISTILAHI dari kata yang digarisbawahi pada ayat-ayat berikut!

“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana


Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara        
bergajah.” (QS. Al-Fiil [105]: 1)
“Ambillah zakat dari segian harta mereka.” (QS.
[9]:103)    
“Maka makan, minum dan bersenanghatilah kamu.”
(QS. [19]: 26)     
“”Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan
suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-       
perintahnya) dengan sebaik-baiknya.” (QS. [7]: 145)
“…maka bertanyalah kepada orang yang
mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak        
mengetahui.” (QS. [16]:43)
“Tanyakanlah kepada Bani Israil.” (QS. [2]:211)
  

ِ ‫وااأَوَا َ ُ اِ َّل‬
َ ُ‫اص َالة َاوُه ْ اأََْتَ ء‬
‫اسْب ٍا‬
“Perintahkanlah kepada anak-anakmu untuk
(melaksanakan) shalat (lima waktu) sewaktu mereka ْ ْ ُُْ
berumur tujuh tahun, “ (Hadits riwayat Abu Daud,
no. 495; dinyatakan shahih oleh Syekh Al-Albani)

107
PELAJARAN 43
PEMBUANGAN HURUF ILLAT

HURUF ILLAT ada 3, yaitu: “ ‫اى‬/‫”اا‬, “‫”ي‬, dan “‫”و‬.


Pada beberapa keadaan, HURUF ILLAT ini dibuang dari sebuah kata. Diantaranya:

1. Pada FI‟IL MANQUSH yang MARFU‟ dan MAJRUR, jika tidak diawali ALIF-LAM dan
tidak menjadi MUDHOF. Namun, jika diawali oleh ALIF-LAM atau menjadi MUDHOF,
maka huruf YA tidak dibuang.

Menjadi MUDHOF HURUF ILLAT DIBUANG Diawali ALIF-LAM


‫ياااَِْريا‬
ْ ‫اع‬ ِ ‫ٍاعا‬ ِ ‫اَاد‬
‫َّلاعي‬
ْ ِ ‫را‬
‫يااحلَ َ ِا‬ ‫رٍاام‬ ‫ااَّل ِاامي‬
‫ِضياااْ َ ِد َْتَِا‬ ٍ
‫ضا‬ ‫اا َ ِضي‬
Adapun I‟robnya adalah sebagai berikut:

“‫”داع‬: FA‟IL  MARFU‟  DHOMMAH


MUQODDAROH (YANG BERADA PADA ‫ءا ٍاعا‬
HURUF YA YANG DIHAPUS)  ISIM
MANSQUSH

ً‫رأ ا اع‬
“‫”داعيا‬: MAF‟UL BIH  MANSHUB 
FATHAH  ISIM MANQUSH
“‫”داع‬: MASBUQ BI HARFIL JAR 
MAJRUR  KASROH MUQODDAROH ‫س اع ىا ٍاعا‬
(YANG BERADA PADA HURUF YA
YANG DI HAPUS)  ISIM MANQUSH

2. Jika pada sebuah kata bertemu dua huruf yang berharokat sukun dan salah satunya adalah
huruf illat, maka huruf illatnya harus dibuang.

KALIMAT ASALNYA ARTI HURUF ILLAT DIBUANG


‫تا‬
ْ َ‫ا َر‬-‫َرَ ىا‬
Fatimah melempar
‫َرَ ْاا‬
‫ه املا ََت ُ ْ ْاا‬ Dia tidak berkata
‫ه املا ََت ُ ْا‬
‫ملا َِْ ْاد‬ Dia tidak beranak
‫ملا َِ ْاد‬

108
3. Jika FI‟IL MUDHORE MU‟TAL AKHIR diawali oleh AMIL JAZEM.
BENTUK ASALNYA ARTI HURUF ILLAT DIBUANG

ُ‫دع‬ ُ‫ع‬
‫ملا َ ْد ا‬
Tidak memanggil

‫ِي‬ Tidak melempar


‫ملا ََتِْام‬
‫ضى‬
َ
Tidak ridho
‫ضا‬
َ ْ‫ملا ََت‬

LATIHAN:
1. Buanglah ALIF-LAM dari isim-isim MANQUSH berikut!
‫ااداري‬ ‫ااب ين‬ ‫احل ي‬ ‫ااب ي‬ ‫اا ا ي‬
‫اا اوي‬ ‫اا‬ ‫اا ين‬ ‫اا ري‬ ‫اا ري‬
‫اا وي‬ ‫ااط وي‬ ‫اا وي‬ ‫احل وي‬ ‫اا وي‬
‫اا ا ي‬ ‫اا ا ي‬ ‫اهل وي‬ ‫ااالوي‬ ‫اا وي‬

‫مل‬
2. Berilah huruf LAM ( ) pada fi‟il-fi‟il berikut!

‫َبَِْت ُ ْ َا‬ ‫َبِْ ُا‬ ‫ََتْ َسى‬ ‫َ ْ ِي‬ ‫َْ ُح‬


ُ‫ع‬
‫َتُبَ ا‬ ‫أََُت ْ ُام‬ ‫ص ْ ُما‬
َُ ‫َطُْ ِ ْ َا‬
‫ني‬ ‫ََت ُ ْ َ ِا‬

3. Sambungkanlah TA TANITS ( ‫تا‬


ْ ) pad fi‟il-fi‟il berikut!
‫َو َسى‬ ‫َوَى‬ ‫َوَزى‬ ‫َوَرى‬ ‫َو َ ى‬
‫ََت َ ى‬ ‫َس َى‬ َ‫َحم‬ ‫َ َا‬
‫ال‬ ‫َ َع‬

109
PELAJARAN 44
KAIDAH PENULISAN HAMZAH DI AWAL KATA
HAMZAH yang terletak di awal kata ada dua macam:
1. HAMZAH QOTHO‟
2. HAMZAH WASHOL

PENJELASAN:

1. HAMZAH QOTHO‟
HAMZAH QOTHO‟ ( ‫) ََْةُاااْ َ طْ ِا‬ biasa kita kenal dengan istilah HAMZAH. HAMZAH
QOTHO‟ bisa diberi harokat dimanapun posisinya dalam kalimat.

HAMZAH QOTHO‟ terdapat pada:


A. AWAL FI‟IL MADHI, FI‟IL AMER, & MASHDAR dari FI‟IL RUBA‟I (Tersusun dari 4
huruf)
‫إِ ْس َال ٌما‬ ‫َسِ ْا‬
ْ‫أ‬ ‫َسَ َا‬
ْ‫أ‬
B. AWAL HURUF-HURUF kecuali “ ”. ‫اا‬
‫أ َْوا‬ ‫إِ َا‬ ‫أَ َّلا‬ ‫إِ َّلا‬
C. AWAL ISIM-ISIM
‫با‬
ٌ ْ ُ ‫ُس‬
ْ‫أ‬ ‫ضا‬
ٌ ‫أ َْر‬ ‫إِ َ ٌما‬ ‫َمحَ ُدا‬
ْ‫أ‬
KECUALI isim-isim berikut:
Dua (mudzakkar)
‫اَِْتَ ِا‬ Anak laki-laki
‫اِْ ٌا‬
Dua (muannats)
‫اَِْتََ ِا‬ Anak perempuan
ٌ‫اَِْتَا‬
Nama
‫اِ ْس ٌا‬ Seorang laki-laki
‫اِْ ُ ٌاؤ‬
ِ‫ااهلل‬
‫اَُْ ا‬ ٌ‫اِْ َأَاة‬
(aku) bersumpah dengan Allah Seorang wanita

2. HAMZAH WASHOL
HAMZAH WASHOL ( ‫ص ِا‬
ْ َ ْ‫ ) ََْةُااا‬biasa kita kenal dengan istilah ALIF. ALIF bisa diberi harokat
bila terletak di awal kalimat. Namun, jika terletak di tengah kalimat, maka tidak diberi harokat.

‫با‬ ِ
ْ َْ ‫ا‬
Minumlah!

Makan dan minumlah!


‫ُ ْ َاواا ْ َ ْا‬
‫ب‬
110
HAMZAH WASHOL terdapat pada:

A. FI‟IL MADHI, FI‟IL AMER, & MASHDAR dari FI‟IL KHUMASI (Tersusun dari 5
huruf) dan SUDASI (Tersusun dari 6 huruf).

KHUMASI
‫اِِْ َس ٌما‬ ‫اَِْت َ ِس ْا‬ ‫اَِْت َ َس َا‬
ٌ‫اِ ْسِ َ َا‬ ‫اِ ْسَ ِ ْا‬ ‫اِ ْسََت َ َا‬
SUDASI

B. FI‟IL AMER dari FI‟IL TSULATSI (Tersusun dari 3 huruf)

ِ ‫اِ َْ ْا‬
ْ ِ‫ض‬
‫با‬ ْ‫ا‬ ‫اُ ْ ُ ْا‬ ‫اُ ْ ُ ْا‬

C. ALIF-LAM isim MAKRIFAT.

       

D. ISIM-ISIM KHUSUS berikut:


‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫ا ااهلل‬ ‫اس‬ ‫ا أة‬ ‫ا ؤ‬

CATATAN:
Apabila HAMZAH WASHOL (ALIF) didahului oleh KATA yang berharokat akhir SUKUN, maka
harokat akhir dari KATA itu diubah menjadi KASROH karena bertemu dua sukun. KECUALI yang
mendahuluinya itu adalah DHOMIR “ ‫”أ‬, “ ‫”ه‬, “ ”, maka diubah menjadi harokat
DHOMMAH.

BENTUK ASAL CONTOH KALIMAT


‫أَ ْ َ َ ْا‬ ‫أَ ْ َ َ ِ ااا َّل ْ ُا‬
‫َ ْا‬ ‫ااسَ ْ َس َ اِ اْ َ ِ َْتَ ِا َ َاز‬ ْ َِ
‫ُ ْا‬ ْ ُِ
‫ااحلَ َّلا‬
‫ُه ْا‬ ‫اااص ِحلُْ َا‬
‫اه ُ َّل‬ ِ
ُ َ ‫أُوائ‬
‫أََْتُ ْا‬ ‫أََْتُ ُاااْ َ ئُِ ْو َا‬
‫ُ ْا‬ ‫تا َِ َ ُ ُاااد َاد‬ ُ ْ‫ََتَأ‬
111
LATIHAN:

BETULKAN penulisan HAMZAH yang KELIRU pada kata-kata berikut!


‫إِْ ٌا‬ ‫إِ ْس ٌا‬ ‫اِ َا‬ ‫اَ ْ َ َجا‬ !‫با‬ ْ ِ‫ض‬ْ ِ‫إ‬
ٌ‫إِ ْسِ َ َ ا‬ !‫ُس ُ ْاا‬ ْ‫أ‬ ‫اِ ْ َ ٌا‬
‫اج‬ !‫اإِ ْعَ ْاا‬ ‫أَاْ َ ْس ِ ُاد‬

112
PELAJARAN 45
KAIDAH PENULISAN HAMZAH DI TENGAH KATA
Berikut ini kaidah penulis HAMZAH jika terdapat di tengah kata:

1. Ditulis di atas YA apabila:

ٌ‫َ ئَِاة‬ ‫َ َائِ ُا‬ ‫اَئِْ ٌا‬ Berharokat kasroh

‫ِ ئَ ٌا‬
‫ت‬ ٌ‫ََت ْ بِئَا‬ ‫ِْئ َا‬ Huruf sebelumnya kasroh

ً‫َ َِْتئ‬ ُ‫ُ ْئُاه‬


ِ ً‫َهِْئ‬
Huruf sebelumnya YA sukun

‫ُ ئَُت ْ ٌا‬ ‫َ ْ ئَُت ْ ٌام‬ ‫َ ْسئَُت ْ ٌاا‬ Berharokat dhommah dan dipanjangkan
(ditambahkan dengan huruf wawu) dan
ditulis bersambung dengan huruf wawu

2. Ditulis di atas WAWU apabila:


‫َس ُ ْوٌما‬ ‫َه َُا ِءا‬ ‫ََت ُ ْو ُاا‬ Berharokat dhommah setelah huruf berharokat fathah

ُ‫َ َ ُؤاه‬ َ‫َسَ ُؤ‬ ‫َ ُاؤ َاك‬ Berharokat dhommah setelah huruf sukun

‫َُت َا ٌا‬ ُ‫ُرَؤ َس اء‬ ‫َتُ َ ِّص ُا‬ Berharokat fathah setelah huruf berharokat dhommah

‫ُ ْ ٌَِا‬ ‫ُ ْ ِ ٌا‬ ٌ‫َتُ ْ َراة‬


Berharokat sukun setelah harokat sebelumnya dhommah

3. Ditulis di atas ALIF apabila:


ََ ‫اِْرََى‬ ‫ُ َ َ َة‬ Berharokat fathah setelah huruf berharokat fathah

‫ظَ ْ َى‬ ‫َ ْ َة‬ َ‫َ ْس َا‬


Berharokat fathah setelah huruf shohih yang berharokat
sukun

‫َْ ِ ْاري‬ ‫َ ْ َس ة‬ ‫َرأْس‬ Berharokat sukun setelah huruf yang berharokat fathah

4. Ditulis SENDIRIAN apabila:


‫َِاءَة‬ ‫َ َ ءَة‬ ‫ََت َ ءَ َاا‬ Berharokat fathah setelah huruf alif

‫ُ ُ ْوءَة‬ ‫َس ْءَة‬ ‫َُْءَا‬ Berharokat fathah setelah huruf wawu yang berharokat
sukun

‫اِْرَءُ ْوا‬ ‫اَِْتَءُ ْوا‬ ‫اِْ َدءُ ْوا‬ Dipanjangkan dengan harokat dhommah (ditambahkan
huruf wawu) dan tidak bisa disambung dengan huruf
sebelumnya

113
LATIHAN:

BETULKAN penulisan HAMZAH yang KELIRU pada kata-kata berikut!

ٌ‫ِْئَا‬ ‫َس ئِ ٌا‬ ‫َ َس ءَ َاا‬ ‫ََت َ ُؤٌاا‬ ‫ُ ْأَْ ِا‬


‫َ ْس ُا‬
‫َا‬ ٌ‫َهْئَا‬ ُ‫ُ ْ ُؤاه‬ ‫َسئِ َا‬ ‫َ ءُ ْوا‬

114
PELAJARAN 46
KAIDAH PENULISAN HAMZAH DI AKHIR KATA

Berikut ini kaidah penulis HAMZAH jika terdapat DI AKHIR kata:

1. Ditulis di atas ALIF apabila:


ٌ‫ََتبَا‬ ُ‫َس َاأ‬
ْ‫أ‬ ُ‫ََت ْ َ ا‬
Huruf sebelumnya berharokat FATHAH

2. Ditulis di atas YA apabila:


‫َ ِ ٌا‬ ‫ُ َال ِ ٌا‬ ‫َ ِ ٌا‬ Huruf sebelumnya berharokat KASROH

3. Ditulis di atas WAWU apabila:


‫اُْ اٌُا‬ ‫َْ ُ ُؤا‬ ‫ا ْ ُ ٌؤا‬
Huruf sebelumnya berharokat DHOMMAH

4. Ditulis SENDIRIAN apabila:


ِ
ُ‫ص ْحَاءا‬ ٌ‫إ ْ َ ءا‬ ٌ‫ُ ْءا‬
Huruf sebelumnya berharokat SUKUN
َ
CATATAN:
1. KAIDAH penulisan HAMZAH di akhir adalah dengan MELIHAT kepada HAROKAT
huruf sebelum HAMZAH. Kemudian HAMZAH ditulis di atas huruf yang menjadi
pasangan harokat.

ALIF FATHAH
YA KASROH
WAWU DHOMMAH
- SUKUN

2. Jika pada awalnya HAMZAH berada di akhir kata kemudian pada satu keadaan tertentu
menjadi berada di tengah, maka penulisannya menggunakan kaidah penulisan hamzah yang
berada di tengah kata.

ٌ‫ءا َ ْي اء‬
Telah datang sesuatu

ً‫رأ ا َ ْئ‬
Aku telah melihat sesuatu

LATIHAN:
BETULKAN penulisan HAMZAH yang KELIRU pada kata-kata berikut!

َ‫َ اء‬ ٌ‫َ ااء‬ ٌ‫ُ َ َّلا‬ ‫ََت َ ُّدَت ٌا‬ ُ ِْ ُ‫َت‬
‫ئا‬
ُ‫ََتْبَتَاأ‬ ‫َتُ َ ِّص ُا‬ ُ‫ََتْ َ ا‬ ِ
ٌ‫ض اء‬ ُ ‫ُو‬ ٌ‫َس اء‬
115
PELAJARAN 47
I‟LAL & IBDAL
BEBERAPA HURUF terkadang DIHAPUS dari sebuah kata dan terkadang SEBAGIAN HURUF
menempati atau menggantikan tempat huruf yang lain. Apabila hal ini terjadi pada HURUF ILLAT,
maka dinamakan I‟LAL ( ‫)اَِْا ْع َال ُاا‬. Namun jika terjadi pada selainnya dinamakan IBDAL (‫اا‬
‫)اَِْا ْ َد ُا‬.

Misalnya kata “ ‫”إَِْتَا ٌا‬ (MASHDAR dari “ ‫”أََْت َ َا‬. HURUF


‫”أ َْوَرَا‬ yang berWAZAN “ YA “ ” ‫ي‬
menggantikan tempat HURUF WAWU “‫”و‬, karena bentuk asalnya adalah “ ‫”أور‬.

Mempelajari I‟LAL & IBDAL akan sangat berguna dalam menggunakan kamus. Sebab kita jadi
mengetahui bentuk asal dari sebuah kata untuk kemudian bisa kita cari artinya di dalam kamus.

>>> PENGERTIAN I‟LAL & IBDAL


I‟LAL adalah PENGHAPUSAN huruf illat atau penggantian huruf illat dengan huruf illat yang lain.
IBDAL adalah PENGGANTIAN HURUF dengan huruf yang lain pada sebuah kata.

Berikut ini beberapa contoh I‟LAL & IBDAL:

>>> CONTOH-CONTOH I‟LAL

1. Huruf ALIF diubah menjadi WAWU apabila terletak setelah DHOMMAH.

‫ُح ْ ِ َا‬ ‫َح َ َا‬ ‫ُ ْ ِه َدا‬ ‫َ َه َدا‬


2. Huruf WAWU diganti menjadi YA pada ISIM MAF‟UL dari FI‟IL TSULATSI
MUJARROD yang berakhiran HURUF ILLAT YA, seperti “ ‫ى‬ ” (Menentukan) dan “ ”
(Membangun).

KETERANGAN ISIM MAF‟UL FI‟IL MADHI


Bentuk asalnya adalah “ ‫ى‬ ” mengikuti wazan ‫َ ْ ِ ٌّييا‬ ‫َ َى‬
‫” َ ْ ُ ْ ٌاا‬.

Bentuk asalnya adalah “‫ ” ب ى‬mengikuti wazan ‫َ ْب ِ ٌّي‬


‫ِنا‬ ‫ََت َا‬
“‫ا‬ ”.

3. Huruf WAWU diganti menjadi YA pada MASHDAR dari FI‟IL yang BERWAZAN “ ‫”أََْت َ َا‬
dan FA‟ FI‟ILnya berupa HURUF WAWU (Seperti “ ‫ض َا‬
َ ‫ ”أ َْو‬dan “‫ )”أ َْوَرَا‬atau dari FI‟IL
116
yang BERWAZAN “ ‫”اِ ْسََت ْ َ َا‬ dan FA FI‟ILnya berupa HURUF WAWU (Seperti

“‫ض ا‬ ‫َت‬ ‫س‬ِ‫ ”ا‬dan “‫)”اِس َت را‬.


َ
َ ْْ َ ََْ َ ْ
MASHDAR FI‟IL MADHI
‫إِْ َ ًح‬ ‫ض َا‬ َ ‫أ َْو‬
‫إَِْتَا ًا‬ ‫أ َْوَرَا‬
‫اِ ْسِْ َ ًح‬ ‫ض َا‬ َ ْ ‫ا ْسََت‬
ِ
‫اِ ْسَِْتَا ًا‬ ‫اِ ْسََت ْ َرَا‬

4. Huruf WAWU diganti menjadi YA apabila HURUF WAWU terletak di akhir kata dan
huruf sebelumnya berharokat KASROH. Misalnya pada ISIM FA‟IL dari FI‟IL yang
berakhiran HURUF ILLAT.

ISIM FA‟IL FI‟IL MUDHORE FI‟IL MADHI


‫ااس ِ ي‬
‫َّل‬ ُ ‫َ ْس‬ ‫ََى‬
‫اا َّل ِي‬ ‫ََت ْ ُدو‬ ‫َع َدا‬
CATATAN:
Jika kita ingin mengetahui ASAL dari HURUF ILLAT yang terdapat pada FI‟IL
MADHI, maka kita bisa mengubahnya ke dalam FI‟IL MUDHORE.

5. Huruf WAWU dan YA diubah menjadi huruf HAMZAH pada ISIM FA‟IL dari FI‟IL
TSULATSI MUJARROD yang „AIN FI‟ILNYA berupa huruf ALIF (Yang asalnya adalah
huruf WAWU atau YA).

ISIM FA‟IL FI‟IL MUDHORE FI‟IL MADHI


‫ص ئِ ٌا‬َ ‫ص ْ ُما‬
َُ ‫ص َما‬
َ
‫ص ئِ ٌاد‬
َ
ِ
‫صْ ُاد‬ َ ‫ص َا‬َ

6. Huruf WAWU pada ISIM MAF‟UL dibuang apabila ISIM MAF‟UL dibentuk dari FI‟IL
TSULATSI MUJARROD yang „AIN FI‟ILnya berupa huruf illat, seperti “ ‫ ” َ َاا‬dan “‫ع‬
‫” َ َا‬.
KETERANGAN ISIM MAF‟UL FI‟IL MUDHORE FI‟IL MADHI

Bentuk asalnya adalah “ ‫” َ ْ ُ ْوٌاا‬ ‫َ ُ ْ ٌاا‬ ‫ََت ُ ْ ُاا‬ ‫َ َاا‬


mengikuti wazan “ ‫” َ ْ ُ ْ ٌاا‬.
117
Bentuk asalnya adalah “ٌ‫ع‬
‫” َ ْبَتَُت ْ ا‬ ‫َ بِْ ٌا‬ ‫َبِْ ُا‬ ‫عا‬
ََ
mengikuti wazan “‫ا‬
‫” َ ْ ُ ْ ٌا‬.
CATATAN:
Untuk mengetahui PROSES PERUBAHAN SECARA LENGKAP, silakan baca di
KITABUT TASHRIF.

>>> CONTOH-CONTOH IBDAL


1. Huruf FA FI‟IL pada WAZAN ( ‫ )اَِْتََت َ َا‬diubah menjadi huruf TA (‫ )ت‬apabila berasal dari
FI‟IL TSULATSI yang FA FI‟ILnya beruruf WAWU.

KETERANGAN
WAZAN “ ‫”اَِْتََت َ َا‬ WAZAN “ ‫” ََت َ َا‬
‫ص َا‬ ِ ِ
Bentuk asalnya adalah “
َ َ‫”ا ْو‬ ‫َّلص َا‬
َ ‫ا‬ ‫ص َا‬ َ ‫َو‬
Bentuk asalnya adalah “‫”اوَس ا‬
ِ ‫َّلس َا‬ِ
ََ ْ َ ‫ا‬ ‫َو َس َا‬
Hal ini terjadi pula pada FI‟IL MUDHOREnya.

FI‟IL MUDHORE FI‟IL MADHI


ِ ‫َت‬
‫ِّصص ُا‬ ‫اص‬
َ
ِ ‫َت‬
‫َّلس ُا‬ ‫اس‬
َ
2. Huruf TA ( ‫ )ت‬pada WAZAN ( ‫ )ا‬diubah menjadi huruf DAL ( ) apabila berasal dari
FI‟IL TSULATSI yang FA FI‟ILnya beruruf DAL.

KETERANGAN
WAZAN “ ‫”ا‬ WAZAN “ ”

Bentuk asalnya adalah “‫”اِ ْ َختََا‬ ‫اِ َّل َ َا‬ ‫َ َ َا‬


Bentuk asalnya adalah “‫”ا ْ ََت ى‬
ِ ‫اِ َّل َعى‬ ‫َ َعى‬
َ
Hal ini terjadi pula pada FI‟IL MUDHOREnya.

FI‟IL MUDHORE FI‟IL MADHI


‫َ َّلد ِ ُا‬ ‫اََّل َ َا‬
ِ‫د‬
‫َّلعي‬ َ ‫اِ َّل َعى‬

118
3. Huruf TA ( ‫ )ت‬pada WAZAN ( ‫ )ا‬diubah menjadi huruf THO (‫ )ط‬apabila berasal dari
FI‟IL TSULATSI yang FA FI‟ILnya beruruf SHOD (‫)ص‬, DHOD (‫)ض‬, THO (‫)ط‬, ZHO

(‫)ظ‬.

KETERANGAN
WAZAN “ ‫”ا‬ WAZAN “ ”

‫صَ َا‬ ِ ِ
Bentuk asalnya adalah “ ْ ‫”ا‬ ‫صطَ َا‬ ْ‫ا‬ ‫ص َا‬
َ
Bentuk asalnya adalah “‫ب‬
‫ضََتَ َا‬ ِ ِ
ْ ‫”ا‬ ‫ضطََ َا‬
‫ب‬ ْ‫ا‬ ‫ضَ َا‬
‫ب‬ َ
ِ
Bentuk asalnya adalah “‫”ا ََْت َ ا‬ ‫اِ َّلَ َا‬ ‫ََ َا‬
َ
ِ
Bentuk asalnya adalah “‫”ا ََْت َا‬ ‫اِ َّلَ َا‬ ‫ََ َا‬
َ
Hal ini terjadi pula pada FI‟IL MUDHOREnya.

FI‟IL MUDHORE FI‟IL MADHI


‫صطَ ُا‬ ‫صطَ َا‬ ِ
َْ ْ‫ا‬
‫َ ْ طَ ِ ُا‬
‫ب‬ ‫ضطََ َا‬
‫ب‬ ِ
ْ‫ا‬
‫َطَّلِ ُا‬ ‫اِ َّلَ َا‬
‫َطَّلُِا‬ ‫اِ َّلَ َا‬

LATIHAN:
1. UBAHLAH fi‟il-fi‟il MA‟LUM berikut menjadi FI‟IL MAJHUL!
‫با‬
َ ‫َح َر‬ ‫َس ََتَا‬ ‫َ اَ َا‬ ‫اس َا‬
َ ‫َر‬ ‫َ َ َا‬
2. UBAHLAH fi‟il-fi‟il berikut menjadi ISIM MAF‟UL!
‫ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫اى‬ ‫ى‬
3. SEBUTKAN mashdar dari fi‟il-fi‟il berikut!
‫اس‬ ‫اس د‬ ‫اس ص‬ ‫أو‬ ‫أو د‬
4. UBAHLAH fi‟il-fi‟il berikut menjadi ISIM FA‟IL (yang berawalan ALIF-LAM)!
‫جن‬ ‫حم‬ ‫ح ى‬ ‫ي‬ ‫ى‬

119
5. UBAHLAH fi‟il-fi‟il berikut menjadi ISIM FA‟IL!
‫عب‬ ‫ا‬ ‫زار‬ ‫ع‬

6. UBAHLAH fi‟il-fi‟il berikut menjadi ISIM MAF‟UL!


‫عب‬ ‫ا‬ ‫زار‬ ‫ع‬

7. MASUKKAN fi‟il-fi‟il berikut ke dalam WAZAN “ ‫”ا‬.


‫وض‬ ‫و‬ ‫و‬ ‫وص‬ ‫وى‬
‫ظ‬ ‫ض‬ ‫ص‬ ‫ص‬ ‫ز‬

120
UJIAN AKHIR
I. Jawablah dengan lengkap soal-soal di bawah ini!

                    

           

“…..Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperlua)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan
urusan (yang dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap
sesuatu.”
(QS. Ath-Thalaaq [65]: 2-3)

1. Sebutkan ADAT SYARAT, JUMLAH SYARAT, & JUMLAH JAWAB SYARAT yang
terdapat pada ayat di atas!
2. I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi pada ayat di atas!

3. Sebutkan FI‟IL MADHI-FI‟IL MUDHORE-FI‟IL AMER-FI‟IL NAHYI dari “”!

4. Sebutkan KEDUDUKAN dari KALIMAT “  ”?

II. Jawablah dengan lengkap soal-soal di bawah ini!

‫اوا ا‬، ‫ا اأىباأ ا بدااهللا ا س‬، ‫اوا ئدهت ا اإا‬،‫وااا ب ةاح اهللاع ىا ه‬
‫اوا اعبدا‬،‫اوا اعبدااهللاوحدها ريا ا عا ا ب دع‬،‫عبدااهللاواعبدا ها ريها ا ك‬
.‫اهللاوحدهامب ا عا اامل اامل حد‬

1. Berilah harokat lengkap tulisan di atas!


2. Terjemahkanlah tulisan di atas!
3. I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi pada tulisan di atas!

121
DAFTAR PUSTAKA
1. Jami‟ Ad-Durus Al-„Arobiyyah, Syaikh Musthofa Al-Gholayaini, Darul Bayan-Beirut
Libanon.
2. Mulakhos Qowa‟id Al-Lughoh Al-„Arobiyyah, Fu‟ad Ni‟mah, Daruts Tsaqofah Al-
Islamiyyah-Beirut Libanon.
3. At-Ta‟liqoot Al-Jaliyyah, Abu Anas Asrof bin Yusuf bin Hasan, Darul „Aqidah, Kairo-
Mesir.
4. At-Tathbiiq An-Nahwi, Doktor Abduh Ar-Roji, Darul Ma‟rifah Al-Jami‟iyyah,
Iskandariyah.
5. Amtsilatul I‟rob fi Al-Lughoh Al-„Arobiyyah wa I‟robuha, Imam Zarkasyi & Imam
Syubani, Tri Murti Gontor.
6. Al-Muyassar fi „Imin Nahwi Jilid 1 & 2, A. Zakaria, Persis Garut.
7. Terjemah Alfiyyah Syarah Ibnu „Aqil Jilid 1 & 2, Bahaud Din Abdullah Ibnu „Aqil, Sinar
Baru Algesindo, Bandung.
8. Kitabut Tashrif 1-3, Hasan bin Ahmad, Raihan Bangil.
9. Dasar-dasar Penguasaan Bahasa Arab, Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, M.A., Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
10. Tata Bahasa Arab untuk Mempelajari Al-Qur‟an, H. Salimudin A. Rahman, MA., Sinar
Baru Algesindo, Bandung.

122

Anda mungkin juga menyukai