SECARA OTODIDAK
METODE
1JAM
ِ
فَه ْمنَا
PERHARI
NAHWU-SHOROF
TINGKAT PEMANTAPAN
PENYUSUN:
MUHAMMAD MUJIANTO AL-BATAWIE
http://pustakalaka.wordpress.com
0
PELAJARILAH BAHASA ARAB !
Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata:
ِ
ََت ََّل ُ ااااْ َََِّل َا َِ َتَّل َ ا ِ ْ ا ْ ُ ْا
ِ
“PELAJARILAH BAHASA ARAB,
karena BAHASA ARAB adalah bagian dari AGAMA KALIAN !”
[Dikutip dari KITAB AT-TA’LIQOT AL-JALIYYAH, hal. 34]
1
METODE BELAJAR
1. KUASAI terlebih dahulu KITAB FAHIMNA tingkatan sebelumnya (PEMULA-DASAR-
LANJUTAN). Setelah benar-benar faham, lanjutkan ke KITAB FAHIMNA TINGKAT
PEMANTAPAN.
2. Sambil mempelajari KITAB FAHIMNA TINGKAT PEMANTAPAN, pelajari juga KITAB
FAHIMNA LATIHAN BACA KITABnya.
3. PELAJARI setiap materi yang ada di KITAB FAHIMNA TINGKAT PEMANTAPAN
secara berurutan.
4. SAMBIL FOKUS mempelajari satu materi, DIPERBOLEHKAN untuk membaca MATERI
LAINNYA yang menurut Anda paling menarik. Baca secara santai untuk mendapatkan
pengetahuan umumnya saja.
5. LUANGKAN waktu –minimal- SATU JAM perhari untuk belajar BAHASA ARAB. Pilih
waktu yang paling nyaman dan tidak boleh diganggu oleh kegiatan lain. Misalnya PAGI
HARI atau MALAM HARI.
6. SANGAT DISARANKAN, seminggu sekali (PADA WAKTU LIBUR) untuk meluangkan
waktu –minimal- 3 JAM untuk belajar bahasa Arab. Waktu 3 JAM ini bisa digunakan untuk
MENGULANG KEMBALI semua pelajaran yang sudah dipelajari selama SEMINGGU.
7. Sambil mempelajari KITAB FAHIMNA, baca juga artikel-artikel seputar MOTIVASI &
METODE EFEKTIF seputar pembelajaran bahasa Arab yang dipulikasikan di
http://pustakalaka.wordpress.com.
8. Jika ada materi yang sulit untuk difahami, silakan ajukan pertanyaan ke
http://pustakalaka.wordpress.com.
9. Sebisa mungkin untuk mempraktikkan setiap kaidah yang sudah dipelajari saat membaca
Al-Qur‟an, saat berdo‟a, saat shalat, dan saat berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
10. AJARKAN ilmu yang sudah didapat dan difahami dengan baik kepada orang lain yang
ingin belajar bahasa Arab juga. Atau DISKUSIKAN kepada sesama teman yang belajar
bahasa Arab.
11. SENANTIASA memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar diberi KEMUDAHAN
dalam belajar.
2
PENGANTAR PENULIS
س ااهللااا مح ااا ح
احل داهللاربااا ملنياواااصالةاواااسالماع ىا ب احم داواع ىاآاهاواأصح هاأمج نيا
:أ ا د
Saya bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas pertolongan dari-Nya sehingga bisa
menyelesaikan KITAB FAHIMNA TINGKAT PEMANTAPAN. Kitab ini adalah PELENGKAP
dari 6 SERIAL KITAB FAHIMNA yang telah terbit terlebih dahulu.
Materi yang ada di dalam kitab ini saya ambil dari KITAB NAHWU-SHOROF TINGKAT
LANJUTAN yang berbahasa Arab. Saya pilihkan beberapa kaidah penting yang sering dijumpai
dalam literatur-litertur berbahasa Arab.
Demikian saja. Semoga yang saya tulis ini bernilai ikhlas di sisi Allah Subhanahu wa
Ta’ala dan bermanfaat untuk kaum Muslimin. Dan saya sangat berterima kasih jika ada yang
berkenan untuk memberikan masukan dan perbaikan atas setiap karya yang saya hasilkan.
3
DAFTAR ISI
PELAJARAN 1: ISIM MABNI
PELAJARAN 2: ISIM FI‟IL
PELAJARAN 3: MUBTADA ISIM NAKIROH
PELAJARAN 4: KHOBAR SYIBHUL JUMLAH
PELAJARAN 5: KHOBAR JUMLAH
PELAJARAN 6: „AMIL & MA‟MUL
PELAJARAN 7: AMIL PADA MUBTADA & KHOBAR
PELAJARAN 8: KADA & SAUDARI-SUDARINYA
PELAJARAN 9: MAF‟UL FIH (BAG 1)
PELAJARAN 10: MAF‟UL FIH (BAG 2)
PELAJARAN 11: MAF‟UL MUTHLAQ
PELAJARAN 12: HAL
PELAJARAN 13: MUNADA
PELAJARAN 14: MUSTATSNA (BAG 1)
PELAJARAN 15: MUSTATSNA (BAG 2)
PELAJARAN 16: AMIL NASHOB
PELAJARAN 17: AMIL JAZEM
PELAJARAN 18: KALIMAT BERSYARAT
PELAJARAN 19: MENGENAL ADAT SYARAT
PELAJARAN 20: ADAT SYARAT YANG MENJAZEMKAN
PELAJARAN 21: ADAT SYARAT YANG TIDAK MENJAZEMKAN
PELAJARAN 22: MENGGUNAKAN HURUF FA PENGHUBUNG
PELAJARAN 23: CARA MENG-I‟ROB KALIMAT BERSYARAT
PELAJARAN 24: KALIMAT PERTANYAAN
PELAJARAN 25: NA‟AT SABABI
PELAJARAN 26: YA NASAB
PELAJARAN 27: NI‟MA & BI‟SA
PELAJARAN 28: BILANGAN (PENGANTAR)
PELAJARAN 29: BELAJAR BERHITUNG 1-100
PELAJARAN 30: KAIDAH PENULISAN 1-2
PELAJARAN 31: KAIDAH PENULISAN 3-10
PELAJARAN 32: KAIDAH PENULISAN ANGKA 11 & 12
PELAJARAN 33: KAIDAH PENULISAN ANGKA 13-19
PELAJARAN 34: KAIDAH PENULISAN ANGKA 20, 30, 40, ….90
PELAJARAN 35: KAIDAH PENULISAN ANGKA 100, 200, 300, 400, ….900
PELAJARAN 36: KAIDAH PENULISAN ANGKA 1000, 2000, 3000, ….10.000
PELAJARAN 37: BILANGAN URUTAN
PELAJARAN 38: KALIMAT YANG MEMILIKI KEDUDUKAN
PELAJARAN 39: KALIMAT YANG TIDAK MEMILIKI KEDUDUKAN
PELAJARAN 40: ISIM FA‟IL YANG BERAMALAN SEPERTI FI‟ILNYA
PELAJARAN 41: MASHDAR MUAWWAL
PELAJARAN 42: FI‟IL-FI‟IL KHUSUS
PELAJARAN 43: PEMBUANGAN HURUF „ILLAT
PELAJARAN 44: KAIDAH PENULISAN HAMZAH DI AWAL KATA
PELAJARAN 45: KAIDAH PENULISAN HAMZAH DI TENGAH KATA
PELAJARAN 46: KAIDAH PENULISAN HAMZAH DI AKHIR KATA
PELAJARAN 47: I‟LAL & IBDAL
UJIAN AKHIR
4
PELAJARAN 1
ISIM MABNI
Ada 5 KELOMPOK ISIM MABNI yang sering dijumpai dalam literatur berbahasa Arab, yaitu:
1. DHOMIR
2. ISIM ISYARAT
3. ISIM MAUSHUL
4. ISIM ISTIFHAM
5. ISIM SYARAT
Penjelasan rinci dari KE-5 KELOMPOK ISIM MABNI ini telah dijelaskan di KITAB FAHIMNA
TINGKAT LANJUTAN. Namun, selain KE-5 KELOMPOK ISIM MABNI ini, ada juga ISIM
MABNI lainnya, diantaranya:
6. SEBAGIAN ZHOROF
Pada asalnya ZHOROF termasuk ISIM MU‟ROB. Namun, ada beberapa ZHOROF yang
termasuk ke dalam kelompok ISIM MABNI. Diantaranya:
8. ISIM FI‟IL
ISIM FA‟IL adalah ISIM yang bermakna fi‟il dan beramal sama seperti fi‟il-fi‟il pada
umumnya. Namun ISIM FI‟IL tidak memiliki ciri-ciri fi‟il. Dan dilihat dari LAFAZHnya,
isim fi‟il ini termasuk ke dalam kelompok ISIM.
9. „ADAD 11-19
اع َ َا ِ
َ َ َْ َس اع َ َا
َ َ َ أ َْرََت اع َ َا
َ َ َ ََال اع َ َا
َ َا َْت اع َ َا
َ َح َد
َأ
15 14 13 12 11
اع َ َا ِ ِ ِ
َ َ َ ْس اع َ َا
َ َ َ ََ اع َ َا
َ َ َ َسْبَت اع َ َا
َ َ سَّل
19 18 17 16
5
PELAJARAN 2
ISIM FI‟IL
ISIM FI‟IL ( )اِ ْس ُاااْ ِ ْ ِاadalah ISIM yang bermakna fi‟il dan beramal sama seperti fi‟il-fi‟il pada
umumnya (dapat MEROFA‟KAN FA‟IL). Namun ISIM FI‟IL tidak memiliki ciri-ciri fi‟il. Dan
dilihat dari LAFAZHnya, isim fi‟il ini termasuk ke dalam kelompok ISIM.
Bedanya, kalau MASHDAR bisa diubah (ditashrif) menjadi FI‟IL MADHI. Namun, ISIM FI‟IL
tidak bisa diubah menjadi FI‟IL MADHI.
LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!
“Jauh, jauh sekali (dari 1
kebenaran) apa yang
diancamkan kepada kamu itu.”
(QS. Al-Mu‟minuun [23]: 36)
“…maka sekali-kali janganlah 2
kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan
janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia.”
7
(QS. Al-Israa [17]: 23)
“Wahai orang-orang yang 3
beriman, jagalah dirimu….”.
(QS. Al-Maaidah [5]: 105)
Diamlah wahai anak!
!ص ْاها َ َاواَ ُاد
َ
4
ِْ ُّداو
ااا َْ ُاا ِْ َ َ َّل
َ اااد
Berbeda (jauh) kesungguhan 5
dan kelalaian
Mencukupiku apa yang kamu
telah lakukan َطِْ ِْنا َ ا ََت َ ْ َا 6
8
PELAJARAN 3
MUBTADA ISIM NAKIROH
Pada asalnya MUBTADA berupa ISIM MAKRIFAT.
9
LATIHAN:
10
PELAJARAN 4
KHOBAR SYIBHUL JUMLAH
Sering dijumpai KHOBAR berupa SYIBHUL JUMLAH.
KETENTUAN:
1. Jika KHOBAR berupa SYIBHUL JUMLAH dan MUBTADA berupa ISIM MAKRIFAT,
maka MUBTADA posisinya BOLEH tetap dikedepankan atau BOLEH juga diakhirkan
(MUBTADA MUAKHOR).
ُ ااا ص ِ ا
املدرسا ْ َ ْساِ ااا
ص ِا ُ اَاْ ُ َد ِّصر
Guru itu berada di dalam kelas
ٌ ااا ص ِ ا
درسا
Di dalam kelas ada seorang guru
1
“….dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.”
(QS. Yusuf [12]: 76)
2
“Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian”,
padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman”. (QS. Al-Baqarah [2]: 8)
3
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa
yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (QS. Al-Baqarah [2]: 10)
11
PELAJARAN 5
KHOBAR JUMLAH
Sering dijumpai KHOBAR berupa JUMLAH, baik JUMLAH ISMIYYAH maupun JUMLAH
FI‟LIYYAH.
CONTOH I‟ROB:
عئ
MUBTADA MARFU‟ DHOMMAH ISIM MUFROD
أ FI‟IL MUDHORE TERBEBAS DARI AMIL NASHOB & AMIL JAZEM MARFU‟
DHOMMAH FI‟IL MUDHORE SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
FA‟IL dari FI‟IL ini adalah DHOMIR MUSTATIR JAWAZAN. Diperkirakan DHOMIR
itu adalah “ ”هيyang merujuk kepada “ ”ع ئ.
اا آ MAF‟UL BIH MANSHUB FATHAH ISIM MUFROD
أ JUMLAH FI‟LIYYAH yang tersusun dari FI‟IL “ أ ” + FA‟IL “ ”هيberkedudukan
sebagai KHOBAR
12
LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!
1
“Katakanlah:”Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.” (QS. Al-Ikhlash [112]: 1)
2
“Allah akan (membalas) olok-olokan mereka…”. (QS. Al-Baqarah [2]: 15)
3
“Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Dia Yang
Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya...” (QS. Al-
Baqarah [2]: 255)
4
“Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga „And….” (QS. Al-
Kahfi [18]: 31)
13
PELAJARAN 6
AMIL & MA‟MUL
Namun, jika sudah dimasukkan ke dalam sebuah kalimat, sebuah kata bisa menjadi MARFU‟,
MANSHUB, MAJRUR, atau MAJZUM sesuai dengan AMIL yang mempengaruhinya.
CATATAN:
1. AMIL bisa berupa ISIM, FI‟IL, atau HURUF.
2. MA‟MUL bisa berupa ISIM MU‟ROB atau FI‟IL MU‟ROB.
3. AMIL pada MUBTADA adalah KHOBARnya, dan AMIL pada KHOBAR adalah
MUBTADAnya.
4. FI‟IL MARFU tidak memiliki AMIL (Tidak ada amil yang masuk kepadanya)
14
LATIHAN:
“Allah telah menguncimati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi
mereka siksa yang amat berat.” (QS. Al-Baqarah [2]: 7)
15
PELAJARAN 7
AMIL PADA MUBTADA & KHOBAR
Ada 3 KELOMPOK AMIL yang biasa masuk kepada susunan kalimat yang terdiri dari
MUBTADA & KHOBAR:
ِ
ٌ إ َّل اااَّل ُ َا ُ َد ِّصر
سا
Sesungguhnya laki-laki itu adalah seorang guru
16
CATATAN:
1. Penjelasan tentang KANA & SAUDARI-SAUDARINYA bisa dibaca kembali di KITAB
FAHIMNA TINGKAT LANJUTAN.
2. Penjelasan tentang INNA & SAUDARI-SAUDARINYA bisa dibaca kembali di KITAB
FAHIMNA TINGKAT LANJUTAN.
3. SAUDARI-SAUDARI ZHONNA yang sering digunakan diantaranya adalah:
CONTOH I‟ROB:
حس ا FI‟IL MADHI MABNI TETAP DI ATAS HAROKAT FATHAH
4. ZHONNA dan saudari-saudarinya adalah FI‟IL sehingga butuh FA‟IL untuk menjadikannya
KALIMAT SEMPURNA. Lihat contoh-contoh di atas!
LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!
17
“Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi 3
kesayangan-Nya.” (QS. An-Nisa [4]: 125)
18
PELAJARAN 8
KADA & SAUDARI-SAUDARINYA
Ada juga FI‟IL-FI‟IL yang beramal seperti KANA, yaitu MEROFA‟KAN MUBTADA &
MEROFA‟KAN KHOBAR. FI‟IL itu adalah KADA “ ” َ َاdan saudari-saudarinya. MUBTADA
yang kemasukan KADA disebut ISIM KADA, sedangkan KHOBARnya disebut KHOBAR KADA.
19
CONTOH I‟ROB:
تا FI‟IL MADHI MABNI TETAP DI ATAS HAROKAT SUKUN
CATATAN:
HURUF “ ”تhanyalah huruf tambahan untuk menunjukkan bahwa FA‟IL berjenis
MUANNATS.
ا اا ISIM KADA MARFU‟ DHOMMAH ISIM MUFRODOD
CATATAN:
“ ”ااtermasuk ISIM MUANNATS sehingga FI‟ILNYA diberi TA TA‟NITS di
akhirnya.
FI‟IL MUDHORE TERBEBAS DARI AMIL NASHOB & AMIL JAZEM
MARFU‟ DHOMMAH FI‟IL MUDHORE SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
1. FA‟IL dari FI‟IL “ ” adalah DHOMIR MUSTATIR JAWAZAN.
BIASANYA FI‟IL MUDHORE yang terdapat pada KHOBAR didahului oleh HURUF “ ”أkecuali
“ ” dan “ ”أ.
ARTI CONTOH KALIMAT
Matahari hampir terbit
اأَ ْ ا َا تااا
Waktu hampir habis
اأ ا َاي ااا أو
Semoga kemudahan berkelanjutan
دوما
َ عسىااا ءاأ ا
LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!
“Maka syaitan membujuk keduanya (untuk 1
memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala
keduanya telah merasai buah itu, nampaklah
bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah
keduanya menutupinya dengan daun-daun
surga.” (QS. Al-A‟raaf [7]: 22)
20
“Mudah-mudahan Tuhanmu akan 3
melimpahkan rahmat-Nya kepadamu.” (QS.
Al-Israa [17]: 8)
“….yang minyaknya (saja) hampir-hampir 4
menerangi, walaupun tidak disentuh api.”
(QS. An-Nuur [24]: 35)
“Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan 5
kemenangan (kepada Rasul-Nya)…” (QS. Al-
Maidah[5]: 52)
21
PELAJARAN 9
MAF‟UL FIH (BAG 1)
MAF‟UL FIH adalah ISIM MANSHUB yang menerangkan WAKTU atau TEMPAT terjadinya
suatu perbuatan. MAF‟UL FIH dinamakan ZHOROF ZAMAN ( )ظَْ ُ اااَّلَ ِاjika menunjukkan
WAKTU terjadinya suatu perbuatan. Dan dinamakan ZHOROF MAKAN ( )ظَ ُ اااْ َ ِاjika
َ ْ
menunjukkan TEMPAT terjadinya suatu perbuatan.
Zhuhur
ظُ ْ ٌا Malam
اَْ ٌا
ٌَحلْ َا َ ًادا
Sebentar Besok
Ketika
ِح ْ َا
ني Selama
ٌُ َّلداة
Setengah
ََت ْ َدا Sebelum
ََتْب َا
Di tengah
َأََْتَ اء
Sepanjang
ِ َ َا
اا
>>> CONTOH ZHOROF MAKAN
Diantara ZHOROF MAKAN yang terpenting adalah:
ARTI ZHOROF MAKAN ARTI ZHOROF MAKAN
Di belakang
ََوَر ااء
Di depan
أََ َما
Di sebelah kanan
َِ ْ َا
ني Di belakang
َ ْ َا
Utara
ََ ٌاا Di sebelah kiri
َ َس ٌار
22
Timur
َ ْ ٌا Selatan
با
ٌ ْ َ َُت
Di tengah
َو َس ٌا Barat
َ ْ ٌا
ب
Di bawah
َْ َا Di atas
ََت ْ َا
Di antara
ََت ْ َا
ني Di dekat
باٌ َُْت
Di hadapan/ Setentang
ِْ َ ءَا–اِ َ َاه Di sisi
ااَ َدى-ِعْ َدا
Di sekitar
َح ْ َاا Ke arah
َْ َا
Di bawah
ُ ْو َا
LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!
“Demi malam apabila menutupi (cahaya 1
siang)”. (QS. Al-Lail [92]: 1)
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya 2
(Al-Qur‟an) pada malam kemuliaan.” (QS.
Al-Qodr [97]: 1)
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu 3
bulan.” (QS. Al-Qodr [97]: 3)
“Pada hari ini telah aku sempurnakan 4
untukmu agamamu.” (QS. Al-Maidah [5]: 3)
24
PELAJARAN 10
MAF‟UL FIH (BAG 2)
>>> ZHOROF YANG MEMILIKI 2 WAJAH
Ada beberapa zhorof yang memiliki dua wajah. Maksudnya, bisa digunakan sebagai ZHOROF
ZAMAN dan juga sebagai ZHOROF MAKAN. Berikut ini diantaranya:
Untuk bisa membedakannya, kita harus fahami susunan kalimatnya dengan baik.
CONTOH I‟ROB:
ح ZHOROF MABNI MABNI TETAP DI ATAS HAROKAT DHOMMAH
MUDHOF
25
>>> GABUNGAN 2 ZHOROF
CATATAN:
Ada beberapa ISIM yang pada asalnya BUKAN ZHOROF. Namun, bisa menjadi ZHOROF karena
disandarkan kepada ZHOROF. Diantaranya:
ISIM-ISIM yang semacam ini biasa disebut dengan istilah NA-IB ZHOROF ( ) َ ئِ ُ ااا َّلْ ِا. Masih
ada beberapa isim yang bisa kerposisi sebagai NA-IB ZHOROF. Pembahasannya rincinya bisa di
baca di KITAB-KITAB NAHWU tingkat lanjutan (yang berbahasa Arab).
CONTOH I‟ROB:
26
LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!
“Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” (QS. 1
Ar-Rahman [55]: 29)
“…dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan 2
dan ke kiri…” (QS. Al-Kahfi [18]: 18)
“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada 3
disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq [65]:
3)
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya 4
sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan
Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan
tiada seorang pun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya
besok.” (QS. Lukman [31]: 34)
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa.” 5
(QS. Ar-Rahman [55]: 26)
“Mereka menjawab: “Kita berada (di sini) 6
sehari atau setengah hari”.” (QS. Al-Kahfi
[18]: 19)
“…dan jika demikian niscaya kamu tidak 7
akan beruntung selama-lamanya”.” (QS. Al-
Kahfi [18]: 20)
27
PELAJARAN 11
MAF‟UL MUTHLAQ
MAF‟UL MUTHLAQ ( )اَاْ َ ْ ُ ْ ُااااْ ُ طَْ ُا adalah MASHDAR NAKIROH MANSHUB yang
disebutkan bersama fi‟ilnya (fi‟il yang semakna dengan mashdar) yang bertujuan untuk
MENGUATKAN MAKNA FI‟IL.
ً ْض
َ ضََْتُهُا
Aku memukulnya dengan sebenar-benarnya pukulan
َ
Lihat kembali penjelasannya di KITAB FAHIMNA TINGKAT LANJUTAN.
Selain berfungsi untuk MENGUATKAN MAKNA FI‟IL, maf‟ul muthlaq juga bisa berfungsi
untuk:
1. MENJELASKAN JENIS PEKERJAAN.
Caranya dengan MEMBERI SHIFAT pada MASHDAR atau MENYANDARKANNYA
kepada ISIM.
CATATAN:
1. Ada beberapa isim yang BUKAN MASHDAR, namun biasa digunakan sebagai MAF‟UL
MUTHLAQ.
28
ISIM-ISIM ini dikenal juga dengan istilah NA-IB MAF‟UL MUTHLAQ “ َ ئِ ُ اااْ َ ْ ُ ْ ِاا
( ”ااْ ُ طَْ ِاPengganti maf‟ul muthlaq). Selain isim-isim ini, ada juga isim-isim yang bisa
berkedudukan sebagai NA-IB MAF‟UL MUTHLAQ karena disandarkan kepada
MASHDAR dari FI‟IL yang disebutkan dalam kalimat. Misalnya: “ ”, “ ”, dll.
CONTOH I‟ROB:
ة NA-IB MAF‟UL MUTHLAQ MANSHUB FATHAH ISIM MUFROD
CATATAN:
Tidak didapati orang-orang Arab mengucapkan MAF‟UL MUTHLAQ di atas beserta
fi‟ilnya.
29
LATIHAN:
30
PELAJARAN 12
HAL
HAL adalah ISIM NAKIROH MANSHUB yang menjelaskan KEADAAN fa‟il atau maf‟ul bih
ketika terjadinya suatu perbuatan.
CATATAN:
1. HAL bisa juga berupa KALIMAT (JUMLAH ISMIYYAH/JUMLAH FI‟LIYYAH).
“ ”اا.
2. JUMLAH FI‟LIYYAH yang tersusun dari FI‟IL ( ) dan
FA‟IL (DHOMIR MUSTATIR) menempati kedudukan ISIM
YANG MANSHUB sebagai HAL.
و HURUF WAWU HAL MABNI TETAP DI ATAS HAROKAT
FATHAH
CATATAN:
Untuk bisa MEMBEDAKAN antara WAWU HAL dengan WAWU yang lain, kita harus
MEMAHAMI SUSUNAN KALIMATNYA.
4. HAL atau SHIFAT yang berupa JUMLAH ISMIYYAH biasa didapati setelah JUMLAH
FI‟LIYYAH (FI‟IL + FA‟IL).
5. HAL pada asalnya adalah WASHF (ISIM FA‟IL, ISIM MAF‟UL, DLL.) Namun,
adakalanya HAL berupa MASHDAR.
ً ْ َ ىازْ ٌدا
Zaid berlari ketakutan
َ ََ
LATIHAN:
SEBUTKAN kedudukan dari setiap KALIMAT yang digarisbawahi!
33
PELAJARAN 13
MUNADA
MUNADA adalah ISIM yang terletak setelah HURUF NIDA.
CATATAN:
1. MUNADA ada yang MANSHUB dan ada yang MABNI
>>> MUNADA MANSHUB
MUNADA MANSHUB jika berupa ISIM MUDHOF.
Wahai Abdullah !
!ا َعْب َادااهللِا
Wahai penuntut ilmu !
!ا َ اِ َااااْ ِْ ِ ا
>>> MUNADA MABNI
MUNADA MABNI jika berupa NAMA (yang terdiri dari satu kata, dikenal dengan
istilah ALAM MUFROD “ )” َعَ ٌا ُ ْ َ ٌا atau jika berupa ISIM NAKIROH. MUNADA
MABNI alamat BINAnya adalah TETAP DI ATAS TANDA ROFA‟nya. Karena
kebanyakan MUNADA MABNI adalah ISIM MUFROD, maka tanda binanya adalah
TETAP DI ATAS HAROKAT DHOMMAH.
Wahai „Ali!
!ا َعِ ُّدايا
Wahai anak !
!ا َواَ ُادا
Wahai batu !
!ا َح َ ُاا
CATATAN:
Yang dimaksud dengan istilah MUFROD dalam pembahasan MUNADA adalah
LAWAN dari MUDHOF.
34
CONTOH I‟ROB:
عي MUNADA ALAM MUFROD MABNI TETAP DI ATAS HAROKAT
DHOMMAH
2. Jika MUNADA berupa ISIM yang berALIF-LAM, maka ditambahkan “ ”أ (Untuk
CONTOH I‟ROB:
HURUF NIDA MABNI TETAP DI ATAS HAROKAT SUKUN
35
4. Jika MUNADA disandarkan kepada DHOMIR YA MUTAKALLIM ( ), maka HURUF ي
NIDA & YA MUTAKALLIM boleh dibuang (tidak disebutkan)
KALIMAT ASAL TANPA HURUF NIDA
!اصد يا !ص ِد ْ ِاا
َ
Wahai kawanku!
!اا اع يا !اع ِّصاا ِ
َ َ ْا
Wahai anak pamanku!
!ارِباز يناع ا ِ با ِزِْين
!اع ْ ً ا ْ َر ِّص
Wahai Robbku, tambahkanlah untukku ilmu!
LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!
36
PELAJARAN 14
MUSTATSNA (BAG-1)
MUSTATSNA ( )اَاْ ُ ْسََْت َاadalah ISIM MANSHUB yang terletak setelah ADAT ISTITSNA (أَ َاةُا
اا ْسَِْتَ ِءا
ِْ ).
ADAT ISTITSNA ada yang berupa ISIM & ada yang berupa HURUF.
ISIM HURUF
ِس ًى ََْتُا َ َح َع َدا َ َالا إَِّلاا
KECUALI/SELAIN
Penggunaan ADAT ISTITSNA “ ”إا telah dijelaskan di KITAB FAHIMNA TINGKAT
LANJUTAN.
MUDHOF ILAIH. Adapun “ ”س ى“ & ” ريMENGIKUTI I‟ROB ISIM yang terletak setelah “”إا
(Lihat kembali pembahasan hal ini di KITAB FAHIMNA TINGKAT LANJUTAN).
Para laki-laki telah hadir kecuali Si Zaid
َح َ َ اااِّص َ ُااإاا َزْ ًدا
ح ااا اا َارياز ٍاد
KALIMAT POSITIF & LENGKAP
Para laki-laki tidak hadir kecuali Si Zaid
از ٌدا/اح ااا ااإااز ًداا
ا اريُاز ٍاد/اح ااا اا َريا
KALIMAT NEGATIF & LENGKAP
Tidak hadir kecuali Si Zaid
اح اإااز ٌدا
اح ا اريُاز ٍاد
NEGATIF & KURANG
CONTOH I‟ROB:
ري MUSTATSNA MANSHUB FATHAH ISIM MUFROD
37
Jika menggunakan “ ”س ى, maka I‟ROBnya adalah:
سى MUSTATSNA MANSHUB FATHAH MUQODDAROH ISIM MAQSHUR
CATATATAN:
”س ىbersambung dengan DHOMIR, maka ALIFnya berupa menjadi ALIF TEGAK.
Jika “
ِس َ َا
اي ِس َ َا
اك ِ
ُس َ ااه
Kecuali aku Kecuali engkau Kecuali dia
LATIHAN:
1. TERJEMAHKANLAH ke dalam bahasa Arab! (Gunakan ISIM “ ري ”)
A. Para guru laki-laki telah pergi kecuali Si Utsman.
B. Para guru laki-laki tidak hadir kecuali Si Utsman.
C. Tidak hadir kecuali Si Utsman.
38
PELAJARAN 15
MUSTATSNA (BAG-2)
”عداharus dimasukkan ke dalam kelompok FI‟IL MADHI & isim yang terletak setelahnya
“
harus DIMANSHUBKAN (berkedudukan sebagai MAF‟UL BIH).
39
LATIHAN:
ااحل ا ا س ا ريا 1
اا ا ااإاااحل 5
40
PELAJARAN 16
AMIL NASHOB
AMIL NASHOB adalah HURUF-HURUF yang menyebabkan FI‟IL MUDHORE menjadi
MANSHUB.
CATATAN:
1. IDZAN “ ”إِ ًاdigunakan sebagai jawaban (RESPON) dari perkataan sebelumnya. Misalnya
ada orang yang berkata kepada kita “ دا ً َ ( ” َس َُزْوُرَكاAku akan berkunjung ke rumahmu
besok). Maka kita jawab “ ( ”إِ ًااأُ ْ ِ َاKalau begitu, aku akan memuliakanmu) atau “ إِ ًاا
َ
( ”أََْتَ ِ َ َكاِ اااْبََتْ ِاKalau begitu, aku akan menantimu di rumah), dll.
2. LAM TA‟LIL “ ”اماااartinya adalah HURUF LAM yang menunjukkan ALASAN
dilakukannya suatu perbuatan. Nama lainnya adalah LAM KAY “ ي ”َا ُما َ ْا, karena
maknanya sama dengan KAY.
41
3. LAM JUHUD “ ”اماااح artinya adalah HURUF LAM yang menunjukkan
42
“Apakah mereka tidak memperhatikan, 7
bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan
malam supaya mereka beristirahat padanya
dan siang yang menerangi.” (QS. [27]: 86)
“Mereka tidak henti-hentinya memerangi 8
kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan
kamu dari agamamu (kepada kekafiran),
seandainya mereka sanggup.” (QS. [2]: 217)
“Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan 9
imanmu. Sesungguhnya Allah Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang kepada
manusia.” (QS. [2]:143)
Hasan berkata: Wahai ibuku, aku ingin
belajar setiap hari. Kemudian ibunya berkata: اأُِرْ ُداأَ ْ اأَ ْ ُر َا،ا َ اأُِّص ي:اح َس ٌا
سا ُ َّلا َ َ َا
10
43
PELAJARAN 17
AMIL JAZEM
AMIL JAZEM adalah HURUF atau ISIM yang menyebabkan FI‟IL MUDHORE menjadi
MAJZUM.
PENJELASAN:
44
َْ اََت ْ َأْاأََْتَاأ َ ْ َ ا-َ ا
3
َ
(“ ” berkedudukan sebagai MAF‟UL BIH)
ِ ِ ٍ َِ َيا
ُباََت ْ َأْاَ ْسَ ْدا ْها أ َّل َيا
أ ُّد
7
ْ َ ْ َباأ
با ْ َ ْ َاباٍ َ َيا
َ أ َّل
MAF‟UL BIH Minuman apapun yang kamu
minum, maka akan aku
minum
MAF‟UL FIIH Hari apapun kamu pergi,
maka aku akan pergi (hari itu َيا ََت ٍْماَ ْ َه ْ اأَ ْ َه ْا
أ َّل
juga)
ِ ِّص
َيا ََتَ ٍ اَ ْ ُ ْ اأَ ْ ُ ْا
MASBUQ BI HARFIL JAR Dengan pena apapun kamu
menulis, maka aku akan
menulis dengannya
LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!
“Hendaklah orang yang mampu memberi 1
nafkah menurut kemampuannya.” (QS. Ath-
Thalaaq [65]: 7)
“…maka hendaklah mereka itu memenuhi 2
(segala perintah)Ku dan hendaklah mereka
beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah
[2]: 186)
46
“Dan jika kalian melahirkan apa yang ada di 6
dalam hati kalian atau kalian
menyembunyikannya, niscaya Allah akan
membuat perhitungan dengan kalian tentang
perbuatan itu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 284)
Kitab apapun yang engkau baca, maka
engkau akan mendapatkan manfaat darinya أيا با أا س دا ه 10
47
PELAJARAN 18
KALIMAT BERSYARAT
Dalam bahasa Indonesia dikenal KALIMAT BERSYARAT. Biasanya pola yang digunakan adalah:
Jika…………………, maka……………..
Contoh:
Dalam bahasa Arab dikenal juga kalimat bersyarat. Bahkan kalimat bersyarat sering dijumpai di
dalam literatur-literatur berbahasa Arab. Oleh karena itu, hendaknya kita fahami baik-baik
pembahasan ini.
ADAT SYARAT adalah HURUF atau ISIM yang mengikat JUMLAH SYARAT &
JUMLAH JAWAB SYARAT.
JUMLAH SYARAT adalah KALIMAT yang menjadi syarat terjadinya kalimat kedua
(JUMLAH JAWAB SYARAT).
JUMLAH JAWAB SYARAT adalah KALIMAT yang terjadi karena adanya JUMLAH
SYARAT.
َّلاو َ َدا
َ َ ْ ا َد إِ ْ ا ََْ ِ ْداََتْ َ ْا
Barangsiapa bersungguh-sungguh, maka dia Jika engkau bersungguh-sungguh, maka engkau
akan berhasil akan sukses
ADAT SYARAT
(ISIM SYARAT)
ADAT SYARAT
(HURUF SYARAT) إ
JUMLAH SYARAT
د JUMLAH SYARAT
ََْ ِ ْدا
JUMLAH JAWAB
SYARAT ود JUMLAH JAWAB
SYARAT ََتْ َ ْا
48
CATATAN:
1. Dalam menerjemahkan KALIMAT BERSYARAT biasanya diselipkan kata “MAKA”,
meskipun tidak terdapat huruf “ َا ” (MAKA) yang terletak diantara JUMLAH SYARAT &
JUMLAH JAWAB SYARAT.
2. JUMLAH SYARAT & JUMLAH JAWAB SYARAT bisa berasal dari selain FI‟IL
MUDHORE. (Akan datang penjelasannya nanti)
3. Pada KALIMAT BERSYARAT, FI‟IL MADHI berubah maknanya menjadi seperti
FI‟IL MUDHORE (Menunjukkan makna “AKAN”). Lihat contoh di atas.
4. Jumlah JAWAB SYARAT bisa berupa JUMLAH ISMIYYAH.
5. Ada kalanya JUMLAH SYARAT & JUMLAH JAWAB SYARAT HARUS diikat dengan
HURUF “ ” (MAKA). Akan datang penjelasannya nanti.
LATIHAN:
SEBUTKAN ADAT SYARAT, JUMLAH SYARAT, & JUMLAH JAWAB SYARAT yang
terdapat pada surat berikut!
49
PELAJARAN 19
MENGENAL ADAT SYARAT
ADAT SYARAT ada dua macam:
1. ADAT SYARAT yang MENJAZEMKAN.
2. ADAT SYARAT yang TIDAK MENJAZEMKAN.
PENJELASAN:
ADAT SYARAT yang tidak menjazemkan diantaranya yang paling sering digunakan
adalah:
ISIM SYARAT HURUF SYARAT
َ ُ َّل اَ َّل إِ َا َ ْ َا اَ َْاا اَ ْا
Tatkala Apabila Kalau tidak Kalau
LATIHAN:
1. TERJEMAHKANLAH kata-kata berikut tanpa melihat penjelasan di atas!
50
PELAJARAN 20
ADAT SYARAT YANG MENJAZEMKAN
Jika ADAT SYARAT pada KALIMAT BERSYARAT adalah ADAT SYARAT YANG
MENJAZEMKAN, dan JUMLAH SYARAT serta JUMLAH JAWAB SYARATnya berupa
JUMLAH FI‟LIYYAH, maka akan terjadi 4 BENTUK KALIMAT BERSYARAT:
ِ
اجنَ ْح َا
َت َ إِ ْ اا ْ ََت َ ْد
Jika engkau bersungguh-sungguh, maka engkau
akan sukses
Barangsiapa bersungguh-sungguh, maka dia akan
berhasil َ َ ْ ااِ ْ ََت َ َد
اجنَ َا
3. JUMLAH SYARAT berupa FI‟IL MADHI & JUMLAH JAWAB SYARAT berupa FI‟IL
MUDHORE
Pada bentuk ini, fi‟il yang terdapat pada JUMLAH SYARAT keadaannya tetap (MABNI) &
fi‟il yang terdapat pada JUMLAH JAWAB SYARAT boleh JAZEM atau MARFU‟.
4. JUMLAH SYARAT berupa FI‟IL MUDHORE & JUMLAH JAWAB SYARAT berupa FI‟IL
MADHI
Pada bentuk ini, fi‟il yang terdapat pada JUMLAH SYARAT harus dijazemkan & fi‟il yang
terdapat pada JUMLAH JAWAB SYARAT keadaannya tetap (MABNI).
51
LATIHAN:
Sebutkan ADAT SYARAT, JUMLAH SYARAT, & JUMLAH JAWAB SYARAT pada kalimat-
kalimat berikut!
َّلما ِ ْ ا َ ْبِِاه
َ اَهُا َ اََت َ د
mengharap pahala, maka akan diampuni
dosanya yang terdahulu
52
PELAJARAN 21
ADAT SYARAT YANG TIDAK MENJAZEMKAN
ADAT SYARAT yang tidak menjazemkan diantaranya yang paling sering digunakan adalah:
PENJELASAN:
لو
1. Huruf “ ”
ا
Huruf “ ” biasa masuk kepada FI‟IL MADHI. Kemudian JUMLAH JAWAB SYARATnya
َاا
diberi huruf LAM TAUKID “ ” (SUNGGUH) jika berupa KALIMAT POSITIF (Tidak didahului
oleh huruf NAFI), dan tidak diberi huruf LAM TAUKID jika berupa KALIMAT NEGATIF.
( ” َم ْو ُج ْو ٌدAda).
MUBTADA. Adapun KHOBARnya wajib dibuang. Khobarnya adalah “
Kemudian JUMLAH JAWAB SYARATnya diberi huruf LAM TAUKID “( ”اSUNGGUH)
jika berupa KALIMAT POSITIF (Tidak didahului oleh huruf NAFI), dan tidak diberi huruf LAM
TAUKID jika berupa KALIMAT NEGATIF.
53
”إذا
4. Isim “
Pada contoh diatas, FI‟IL “” & “” berfungsi sebagai TAUKID/PENGUAT dari FI‟IL
yang dihapus.
مل
Setelah “ ” & “ ” umumnya adalah FI‟IL MADHI.
ِِ
ً ِْ َ اَ َّل ا َ َهْب ُ اإ ا ََتْ ه َاو َ ْد ُهُا
Tatkala aku pergi kepadanya, aku dapati dia
sedang sakit
“Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul
membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai
dengan keinginanmu lalu kamu angkuh…”. (QS.
Al-Baqarah: 87)
LATIHAN:
BUATLAH KALIMAT BERSYARAT dengan menggunakan ADAT-ADAT SYARAT berikut!
54
PELAJARAN 22
MENGGUNAKAN HURUF FA PENGHUBUNG
Pada asalnya JUMLAH JAWAB SYARAT tidak didahului oleh HURUF FA “ ”. Namun, ada
beberapa keadaan dimana JUMLAH JAWAB SYARAT harus didahului oleh huruf fa,
diantaranya:
2. Jika JUMLAH JAWAB SYARAT berupa JUMLAH FI‟LIYYAH yang FI‟ILnya berupa:
FI‟IL AMER, FI‟IL NAHYI, atau FI‟IL yang didahului kata Tanya.
3. Jika JUMLAH JAWAB SYARAT berupa JUMLAH FI‟LIYYAH yang diawali oleh “ ”ا, “ ”,
55
CATATAN:
1. HURUF FA yang menghubungkan antara JUMLAH SYARAT & JUMLAH JAWAB
SYARAT dikenal dengan istilah FA ROBITH ( ) َ ءُاااَّلاِ ِا.
2. ADAT SYARAT YANG MENJAZEMKAN bisa menjazemkan FI‟IL MUDHORE yang
terdapat pada JUMLAH JAWAB SYARAT jika JUMLAH JAWAB SYARAT itu tidak
didahului oleh HURUF FA ROBITH. Jika didahului oleh HURUF FA ROBITH, maka
FI‟IL MUDHORE itu di-I‟ROB sesuai keadaannya setelah HURUF FA ROBITH. BUKAN
dilihat keadaannya dari awal KALIMAT BERSYARAT.
LATIHAN:
SEBUTKAN ALASAN pemberian HURUF FA pada JUMLAH JAWAB SYARAT berikut!
56
PELAJARAN 23
CARA MENG-I‟ROB KALIMAT BERSYARAT
1. HURUF SYARAT
Jika engkau bersungguh-sungguh, maka
engkau akan sukses إِ ْ ا ََْ ِ ْداََتْ َ ْا
ِ
اجنَ ْح َا
َت َ إِ ْ اا ْ ََت َ ْد
Jika engkau bersungguh-sungguh, maka
engkau akan sukses
CARA I‟ROB:
إ HURUF SYARAT YANG MENJAZEMKAN MABNI TETAP DI
ATAS HAROKAT SUKUN
57
2. ISIM SYARAT
58
B. „ADAT SYARAT TIDAK MENJAZEMKAN
1. HURUF SYARAT
Seandainya Zaid berdiri, maka sungguh
Hasan akan berdiri اح َس ٌا
َ اَ ْ ا َ َم َازْ ٌدااََ َم
CARA I‟ROB:
ا HURUF SYARAT YANG TIDAK MENJAZEMKAN MABNI TETAP
DI ATAS HAROKAT SUKUN
2. ISIM SYARAT
اح َس ٌا ِ
َ َإ َاا َ ءَ َازْ ٌدا َ ء
Apabila Zaid datang, maka Hasan akan
datang
CARA I‟ROB:
إا ISIM SYARAT YANG TIDAK MENJAZEMKAN MABNI TETAP DI
ATAS HAROKAT SUKUN ZHOROF MUDHOF
59
C. JUMLAH SYARAT YANG DIIKAT OLEH HURUF FA
ا ِت ا ا ماوادياا 6
ْ اأَ ْ ِ ْا ِ َأ ا
ْ
3
60
PELAJARAN 24
KALIMAT PERTANYAAN
Untuk membuat KALIMAT PERTANYAAN dalam bahasa Arab bisanya digunakan „ADAT
ISTIFHAM di awal kalimat. ADAT ISTIFHAM ( اا ْسِ ْ َ ِما
ِْ )أَ َاةُاadalah HURUF atau ISIM yang
digunakan untuk membuat KALIMAT PERTANYAAN. ADAT ISTIFHAM yang berupa HURUF
dikenal dengan istilah HURUF ISTIFHAM ( ِما
) َحْ ُااااس, sedangkan ADAT ISTIFHAM yang
berupa ISIM ISTIFHAM dikenal dengan istilah ISIM ISTIFHAM (م )اس اااس.
Berikut ini beberapa contoh ADAT ISTIFHAM:
Karena berupa ISIM, maka ISIM ISTIFHAM memiliki KEDUDUKAN dalam kalimat. Berikut ini
contohnya:
KEDUDUKAN JAWABAN PERTANYAAN
-
ََت َ ْ اأَ َ ْ ُا َه ْ اأَ َ ْ َ ا؟
Ya, saya sudah makan Apakah kamu sudah makan?
ِ
ُا َملْاأََْتَأْاه،َا با؟ َ ْأَا ََتَأ
َ َ ْتاه َ اااا
-
ْ ُ ْ َ َأ
اااُْبَتَا َ اأَ َ ْ َ ا؟
MAF‟UL BIH
CATATAN:
1. SEMUA adat istifham yang berupa isim termasuk kelompok ISIM MABNI, kecuali “ ”أي.
”أيtermasuk ISIM MU‟ROB, maka harokat akhirnya bisa berubah-ubah sesuai
Karena “
dengan kedudukannya dalam kalimat.
2. ISIM ISTIFHAM bisa memiliki KEDUDUKAN yang bermacam-macam sesuai dengan
susunan kalimatnya.
LATIHAN:
62
PELAJARAN 25
NA‟AT SABABI
KETENTUAN:
َِ ِ ءار َال
َُ امجْ ٌ َاواَ َدا
Telah datang dua orang laki-laki yang kedua
anaknya ganteng َُ
63
Telah datang para laki-laki yang anak-anak mereka
cantik اااَ ْ َِ ُا ََتَ َُت ُ ْا
ْ ءاااِّص َ ُا
Telah datang para wanita yang anak-anak mereka َِ ءتا ِس ء
امجْ ٌاأ َْوَا ُ ُه َّلا
ganteng ٌَ ْ
3. ISIM yang memiliki hubungan dengan MATBU‟ harus bersambung dengan DHOMIR yang
kembali kepada MATBU‟. Lihat contoh di atas!
4. ISIM yang memiliki hubungan dengan MATBU‟ biasanya berkedudukan sebagai FA‟IL.
Penjelasan rincinya akan diberikan pada pembahasan ISIM FA‟IL YANG BERAMALAN
SEPERTI FI‟ILNYA.
CONTOH I‟ROB:
ُاداه
ُ ءااا ُااا ُاو
اا NA‟AT SABABI UNTUK FA‟IL MARFU‟ DHOMMAH ISIM
MUFROD
LATIHAN:
TEMUKANLAH na‟at haqiqi dan na‟at sababi pada ayat berikut, kemudian I‟ROBLAH!
“Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami
apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi
betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang
memandangnya." (QS. Al-Baqarah [2]: 69)
64
PELAJARAN 26
YA NASAB
اعَِ ٌّي
ِبا َ ٌ ُ َر
Laki-laki Arab
ص ِ ٌّيا
ي ِ
ْ ر ا
Laki-laki Mesir
CATATAN:
1. Harokat akhir dari ISIM yang bersambung dengan YA NASAB harus dikasroh.
65
4. Jika kita ingin menambahkan YA NASAB kepada ISIM YANG BERAKHIRAN TA
MARBUTHOH, maka TA MARBUTHOHnya harus dibuang terlebih dahulu.
LATIHAN:
66
PELAJARAN 27
NI‟MA & BI-SA
Dalam bahasa Arab, NI‟MA “ ” ِ ْ َاdigunakan untuk membuat KALIMAT PUJIAN, sedangkan BI-
SA “ ” ِْئ َاdigunakan untuk membuat KALIMAT CELAAN.
SEBAIK-BAIK siswa adalah Si Ali
اعِ ٌّييا ِ
َ ُ ْ َ اااطَّل ا
ِ
SEBURUK-BURUK perkataan adalah persaksian palsu
ِْئ َ اااْ َ ْ ُاا َ َ َةُاااُّد ْوِار
NI‟MA & BI-SA tergolong FI‟IL MADHI JAMID, yaitu FI‟IL yang hanya berbentuk FI‟IL
MADHI (TIDAK BISA diubah menjadi FI‟IL MUDHORE & FI‟IL AMER).
CONTOH I‟ROB:
FI‟IL MADHI JAMID MABNI TETAP DI ATAS HAROKAT FATHAH
CATATAN:
Jika dalam sebuah kalimat sudah disebutkan (sudah jelas) SESUATU yang dipuji atau dicela, maka
setelah “ ” dan “ ” ئtidak perlu lagi disebutkan. Perhatikan ayat berikut:
“Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba.
Sesungguhnya dia amat ta‟at (kepada Tuhannya).” (QS. Shaad [38]: 44)
67
LATIHAN:
I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi!
“Dan kami karuniakan kepada Daud, 1
Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba.
Sesungguhnya dia amat ta‟at (kepada
Tuhannya).” QS. Shaad [38]: 30
“Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah 2
bahwasannya Allah Pelindungmu. Dia adalah
sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik
Penolong.” (QS. Al-Anfal [8]:40)
68
PELAJARAN 28
BILANGAN (PENGANTAR)
Untuk memahami BILANGAN dalam bahasa Arab, ada beberapa hal yang harus difahami terlebih
dahulu.
MA‟DUD (دوٌا
ْ ُ ْ َ ) artinya adalah YANG DIJELASKAN JUMLAH BILANGANNYA.
ِ ِ َِ باو
اح ٌاد ََال َ ُا ُ ُ ٍا
ً َ اع َ َ ا
َ َح َد
َأ َ ٌ
11 BUKU 3 BUKU 1 BUKU
Pada contoh di atas:
„ADAD
أحداع ال واحد
MA‟DUD
ب
Berkaitan dengan „ADAD & MA‟DUD, ada beberapa ketentuan yang harus kita fahami dengan
baik. Diantaranya adalah:
1. „ADAD ada yang KHUSUS diperuntukkan untuk MA‟DUD MUDZAKKAR dan MA‟DUD
MUANNATS.
2. „ADAD 1 & 2 sama jenis & i‟rob dengan MA‟DUDnya. MA‟DUDnya menjadi TAUKID
bagi „ADADnya. MA‟DUD disebut terlebih dahulu.
ٍ ثاس ر
اتا ََال َ ُا ُ ُ ٍا
َ ُ ََال
Tiga mobil Tiga buku
69
4. „ADAD 11 & 12 sama jenis dengan MA‟DUDnya, dan MA‟DUDNYA berbentuk
MUFROD MANSHUB (Berkedudukan sebagai TAMYIZ). „ADAD satuan & puluhan sama
jenis.
ِ
ىاع ْ َةَاس رةًاَ إِ ْح َد ً َ اع َ َ ا
َ َح َد
َأ
11 mobil 11 buku
5. „ADAD 13-19 berbeda jenis dengan MA‟DUDnya (MA‟DUD berbeda jenis dengan
„ADAD SATUANnya), dan MA‟DUDNYA berbentuk MUFROD MANSHUB
(Berkedudukan sebagai TAMYIZ). „ADAD puluhan dan satuan berbeda jenis.
20 mobil
ِع ْ ُ ْو َ اس رًةا 20 buku ِ
ً ع ْ ُ ْو َ ا
7. „ADAD 100 berbentuk sama untuk MA‟DUD MUDZAKKAR & MUANNATS, dan
MA‟DUDNYA berbentuk MUFROD MAJRUR (Berkedudukan sebagai MUDHOF
ILAIH).
8. „ADAD 1000 berbentuk sama untuk MA‟DUD MUDZAKKAR & MUANNATS, dan
MA‟DUDNYA berbentuk MUFROD MAJRUR (Berkedudukan sebagai MUDHOF
ILAIH).
1000 mobil
أَاْ ُ اس رةٍا 1000 buku ٍ َِ أَاْ ُ ا
با
70
PELAJARAN 29
BELAJAR BERHITUNG 1-100
! HAFALKAN HITUNGAN BERIKUT
1-10
11-20
َْ َس َاع أ َْرََت َ َاع ََال َ َاع اع َ َا ِ
ا َْتَ َ اع َ َا
َح َد َ
أَ
15 14 13 12 11
ِع ْ ُ ْو َا ِ ْس َ َاع ََ َِ َااع َسْبَت َ َاع ِسَّل َاع
20 19 18 17 16
21-30
س ٌاواع و أر ٌاواع و ال ٌاواع و اَِْتَ ِ اواع و اح ٌداو ِ
اع ْ ُ ْو َا َو َ
ِ
25 24 23 22 21
ََالَتٌ ْ َا س ٌاواع و ٌاواع و سب ٌاواع و س ٌاواع و
30 29 28 27 26
31-40
س اوا ال أر اوا ال ال اوا ال اوا ال ا واحداوا ال
35 34 33 32 31
أ َْرََت ُ ْ َا س اوا ال اوا ال سب اوا ال س اوا ال
40 39 38 37 36
41-50
س اواأر أر اواأر ال اواا اواأر ا واحداواأر
أر
45 44 43 42 41
َْ ُس ْ َا س اواأر اوا سب اواأر س اواأر
أر
50 49 48 47 46
71
51-60
س اوا أر اوا س ال اوا س اوا س ا واحداواا س
س
55 54 53 52 51
ِسُّدَت ْ َا س اوا س اوا س سب اواا س س اوا س
60 59 58 57 56
61-70
س اواس أر اواس ال اواس اواس ا واحداواس
65 64 63 62 61
َسْبَت ُ ْ َا س اواس اواس سب اواس س اواس
70 69 68 67 66
71-80
س اواسب أر اواسب ال اواسب اواسب ا واحداواسب
75 74 73 72 71
ََ َتُ ْ َا س اواسب اواسب سب اواسب س اواسب
80 79 78 77 76
81-90
س اوا أر اوا ال اوا اوا ا واحداوا
85 84 83 82 81
ِ ْس ُ ْ َا س اوا اوا سب اوا س اوا
90 89 88 87 86
91-100
س اوا س أر اوا س ال اوا س اوا س ا واحداوا س
95 94 93 92 91
72
PELAJARAN 30
KAIDAH PENULISAN ANGKA 1-2
KETENTUAN:
1. „ADAD & MA‟DUD berJENIS & berI‟ROB sama.
2. UMUMnya „ADAD 1 & 2 tidak disebutkan. Sehingga biasanya hanya tertulis:
3. „ADAD termasuk ISIM MU‟ROB. Harokat akhirnya bisa berubah-ubah sesuai dengan
kedudukannya dalam kalimat. TANDA I‟ROB „ADAD 1 sama dengan TANDA I‟ROB
ISIM MUFROD dan TANDA I‟ROB „ADAD 2 sama dengan TANDA I‟ROB ISIM
MUTSANNA.
73
LATIHAN:
74
PELAJARAN 31
KAIDAH PENULISAN ANGKA 3-10
75
LATIHAN:
TERJEMAHKAN ke dalam bahasa Arab!
76
PELAJARAN 32
KAIDAH PENULISAN ANGKA 11 & 12
MA‟DUD MUANNATS MA‟DUD MUDZAKKAR
ِ
َ إِ ْح َد
ىاع ْ ََةاس رًةا ً َ اع َ َ ا
َ َح َد
َأ
11 Mobil 11 Kitab
اع ْ ََةاس رًةا ِ ِ
َ ََا َْت ً اع َ َ ا
َ َا َْت
12 Mobil 12 Kitab
KETENTUAN:
1. MA‟DUD berbentuk MUFROD MANSHUB (Berkedudukan sebagai TAMYIZ).
2. MA‟DUD sama jenis dengan „ADADNYA.
3. „ADAD SATUAN & PULUHAN sama jenis.
4. „ADAD SATUAN & PULUHAN pada 11 sama-sama MABNI.
5. „ADAD SATUAN pada 12 termasuk ISIM MU‟ROB. I‟robnya sama dengan I‟rob ISIM
MUTSANNA. Sedangkan PULUHANNYA termasuk ISIM MABNI.
ًإحدىاع َةا اب ا
َ رأ ا
MABNI TETAP DI ATAS HAROKAT
FATHAH MAF‟UL BIH
Aku telah melihat 11 orang siswi
ًاع َ َ ا اب
َ َح َد
َ اع ىاأ س
MABNI TETAP DI ATAS HAROKAT
FATHAH MASBUQ BI HARFIL JAR
Aku telah member salam kepada 11 orang
siswa
ِ
ًءتاا َْتََ ا َع ْ ََاةا اب ا
FA‟IL:
(1) BAGIAN PERTAMA ( )اثنتاMARFU‟
ALIF MUTSANNA Telah datang 12 orang siswi
(2) BAGIAN KEDUA ( )عشرةMABNI
TETAP DI ATAS HAROKAT
FATHAH
اع َ َاا ًاب ِ
َ رأ اا َْت َ ِْن
MAF‟UL BIH:
(1) BAGIAN PERTAMA ()اثني
MANSHUB YA Aku telah melihat 12 orang siswa
MUTSANNA
(2) (BAGIAN KEDUA ( )عشرMABNI
TETAP DI ATAS HAROKTA
FATHAH
MASBUQ BI HARFIL JAR:
(1) BAGIAN PERTAMA ()اثنتي اع ىااَِْتَ َْا
ًِتا َع ْ ََاةا اب ا س
MAJRUR YA MUTSANNA Aku telah memberi salam kepada 12 orang
(2) BAGIAN KEDUA ( )عشرةMABNI siswi
TETAP DI ATAS HAROKAT
FATHAH
77
LATIHAN:
78
PELAJARAN 33
KAIDAH PENULISAN ANGKA 13 & 19
ًالثاع َةا اب ا
َ ءتا
MABNI TETAP DI ATAS HAROKAT
FATHAH FA‟IL
Telah datang 13 orang siswi
LATIHAN:
TERJEMAHKAN ke dalam bahasa Arab!
79
PELAJARAN 34
KAIDAH PENULISAN ANGKA 20, 30, 40, ……..90
MA‟DUD MUDZAKKAR/MUANNATS
30 siswa/siswi
ا اب/ال ا اب ا
40 siswa/siswi
ا اب/ا اب ا أر
50 siswa/siswi
ا اب/س ا اب ا
60 siswa/siswi
ا اب/س ا اب ا
70 siswa/siswi
ا اب/ا اب ا سب
80 siswa/siswi
ا اب/ا اب ا
90 siswa/siswi
ا اب/ا اب ا س
KETENTUAN:
1. MA‟DUD berbentuk MUFROD MANSHUB (Berkedudukan sebagai TAMYIZ).
2. „ADAD KELIPATAN 10 (20, 30, 30, ………90) dikenal dengan istilah ALFAZHUL
„UQUD ( )أا ظااا.
3. „ADAD KELIPATAN 10 (20, 30, 30, ………90) berbentuk sama untuk MA‟DUD
mudzakkar & muannats.
4. „ADAD ALFAZHUL „UQUD termasuk ISIM MU‟ROB. I‟robnya sama dengan I‟rob ISIM
JAMAK MUDZAKKAR SALIM.
5. Jika ALFAZHUL „UQUD disebutkan bersama „ADAD 1 & 2, maka „ADAD 1 & 2
diletakkan di depan kemudian di‟ATHOFkan kepada ALFAZHUL „UQUD. MA‟DUDNYA
berbentuk MUFROD MANSHUB (TAMYIZ) dan jenisnya SAMA dengan „ADAD 1 & 2.
Adapun ALFAZHUL „UQUD menjadi „ATHOF.
ًءتاواحداةٌاواع و ا اب ا
“”واحدة: FA‟IL MARFU‟ DHOMMAH
ISIM MUFROD
“”عشرون: ATHOF KEPADA FA‟IL Telah datang 21 siswi
MARFU‟ WAWU JAMAK
MUDZAKKAR SALIM
80
ِ ً رأ او
ًاحدااواع ْ ِْ َ ا اب
“”واحدا: MAF‟UL BIH MANSHUB
FATHAH ISIM MUFROD
“”عشريه: ATHOF KEPADA MAF‟UL BIH Aku telah melihat 21 siswa
MANSHUB YA JAMAK
MUDZAKKAR SALIM
81
6. Jika ALFAZHUL „UQUD disebutkan bersama „ADAD 3-9, maka „ADAD 3-9 diletakkan di
depan kemudian di‟ATHOFkan kepada ALFAZHUL „UQUD. MA‟DUDNYA berbentuk
MUFROD MANSHUB (TAMYIZ) dan BERBEDA jenis dengan „ADAD 3-9. Adapun
ALFAZHUL „UQUD menjadi „ATHOF.
ًءتاأر ٌاوا ال ا اب ا
“”أربع: FA‟IL MARFU‟ DHOMMAH
ISIM MUFROD
“”ثالثون: „ATHOF KEPADA FA‟IL Telah datang 34 siswi
MARFU‟ WAWU JAMAK
MUDZAKKAR SALIM
LATIHAN:
82
PELAJARAN 35
KAIDAH PENULISAN ANGKA 100, 200, 300, ……………..900
KETENTUAN:
1. MA‟DUD berbentuk MUFROD MAJRUR (Berkedudukan sebagai MUDHOF ILAIH)
2. „ADAD 100, 200, 300 …………900 berbentuk sama untuk MA‟DUD mudzakkar &
muannats.
3. „ADAD 100 harokat akhirnya bisa berubah-ubah sesuai dengan kedudukannya dalam
kalimat. Tanda I‟ROBnya sama dengan tanda I‟rob pada ISIM MUFROD.
FA‟IL MARFU‟ DHOMMAH ٍ ءا ئ اُاو
ادا
ISIM MUFROD MUDHOF
Telah datang 100 anak laki-laki
MAF‟UL BIH MANSHUB FATHAH ٍ رأ ا ئ اَاو
ادا
ISIM MUFROD MUDHOF
Aku telah melihat 100 anak laki-laki
MASBUQ BI HARFIL JAR MAJRUR ٍ اع ىا ئ ِااو
ادا س
KASROH ISIM MUFROD
MUDHOF Aku telah memberi salam kepada 100 anak
laki-laki
FA‟IL MARFU‟ DHOMMAH
ISIM MUFROD MUDHOF ءتا ئ اُا ٍا
Telah datang 100 anak wanita
MAF‟UL BIH MANSHUB FATHAH
ISIM MUFROD MUDHOF رأ ا ئ اَا ٍا
Aku telah melihat 100 anak wanita
83
MASBUQ BI HARFIL JAR MAJRUR
KASROH ISIM MUFROD اع ىا ئ ِاا ٍا س
MUDHOF Aku telah memberi salam kepada 100 anak
wanita
4. „ADAD 200 bagungan akhirnya bisa berubah-ubah sesuai dengan kedudukannya dalam
kelimat. Tanda I‟ROBnya sama dengan tanda I‟rob pada ISIM MUTSANNA.
INGAT !!! Isim mutsanna jika menjadi mudhof, maka huruf nunnya dibuang.
5. „ADAD SATUAN pada 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900 harokat akhirnya bisa berubah-
ubah sesuai kedudukannya dalam kalimat, sedangkan „ADAD RATUSAN selalu MAJRUR
sebagai MUDHOF ILAIH.
6. „ADAD SATUAN pada 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900 tanda i‟robnya sama dengan
ISIM MUFROD.
84
“”أربع: MAF‟UL BIH MANSHUB ٍ رأ اأر ئ ِاو
ادا
FATHAH ISIM MUFROD َ
MUDHOF Aku telah melihat 400 anak
“”مائت: MUDHOF ILAIH MAJRUR
KASROH ISIM MUFROD
MUDHOF
“”خمس: MASBUQ BI HARFIL JAR
MAJRUR KASROH ISIM MUFROD اع ىا ِس ئ ِا ٍا س
MUDHOF Aku telah memberi salam kepada 500 anak
“”مائت: MUDHOF ILAIH MAJRUR
KASROH ISIM MUFROD
MUDHOF
7. Jika „ADAD 100, 200, ………900 disebutkan bersama „ADAD 1 & 99, maka „ADAD
RATUSAN biasanya diletakkan di depan kemudian di‟ATHOFkan kepada „ADAD 1-99.
I‟ROB „ADAD 1-99 mengikuti I‟ROB „ADAD 100. Sedangkan I‟ROB MA‟DUDNYA
mengikuti kaidah I‟ROB „ADAD 1-99 yang telah dijelaskan sebelumnya.
ًِْ و ًادا
112 anak wanita
اع ْ َةَا
َ ََئ ٌاواا َْت
112 anak laki-laki
اع َ َ ا
َ َئ ٌاواا َْت
ًِْ َواَ ًدا
113 anak wanita
الثاع َ ا
َ ئ ٌاوا
113 anak laki-laki
ئ ٌاوا ال َاع َ ا
ً وادا
120 anak wanita
ئ ٌاواع و ا 120 anak laki-laki
ئ ٌاواع و اوادا
121 anak wanita
ئ اواواحدةاوا 121 anak laki-laki
ئ اواواحداوا
ع وا ع و اوادا
122 anak wanita
اوا ئ اواا 122 anak laki-laki
ئ اواا اوا
ع وا ع و اوادا
123 anak wanita
الثاوا
ئ ٌاوا ٌا 123 anak laki-laki
ئ ٌاوا ال ٌاوا
85
ع وا ع و اوادا
201 anak wanita
ئ اوا ٌ ا 201 anak laki-laki
ِ ئََتَ ِ اواوا ٌداواح ٌاد
ٌواحداة
202 anak wanita
اا ئ اوا 202 anak laki-laki
ئ اواوادا اا
203 anak wanita
الثا
ُ ئ اوا
203 anak laki-laki
ئ اوا ال ُاأوا ٍا
ٍا
ت
301 anak wanita
ال ئ اوا ٌ ا 301 anak laki-laki
الُ ئ ٍاواوا ٌداواح ٌدا
ٌواحداة
302 anak wanita
ا ال ئ اوا 302 anak laki-laki
ال ئ اواوادا ا
ا ا
303 anak wanita
ال ئ اوا الثا 303 anak laki-laki
ال ئ اوا ال اأوا
ت
456 anak wanita
أر ئ اواس اوا 456 anak laki-laki
أر ئ اواس اوا
ًس ا س او ًادا
789 anak wanita
سب ئ اوا س اوا 789 anak laki-laki
سب ئ اوا س اوا
ا اوادا
CONTOH DALAM KALIMAT:
“ ”سب: FA‟IL MARFU‟ ًا ءتاسب ُ ئ ٍاوا س ٌاوا
DHOMMAH ISIM MUFROD Telah datang 789 anak wanita
MUDHOF
“ ئ ”: MUDHOF ILAIH MAJRUR
KASROH ISIM MUFROD
“ ” س:ATHOF KEPADA FA‟IL
MARFU‟ DHOMMAH ISIM
MUFROD
“ ”: ATHOF KEPADA “ ” س
MARFU‟ WAWU JAMAK
86
MUDZAKKAR SALIM
“ ”: TAMYIZ MANSHUB
FATHAH ISIM MUFROD
”سب: MAF‟UL BIH MANSHUB ني َاواَ ًادا ِ ٍ
“ َ ْ ََرأ اسب َ ئ اوا س ًاوا
FATHAH ISIM MUFROD Aku telah melihat 789 anak laki-laki
MUDHOF
“ ئ ”: MUDHOF ILAIH MAJRUR
KASROH ISIM MUFROD
“ ” س: ATHOF KEPADA MAF‟UL BIH
MANSHUB FATHAH ISIM
MUFROD
“ني ”: ATHOF KEPADA “ ”س
MANSHUB YA JAMAK
MUDZAKKAR SALIM
“”وادا: TAMYIZ MANSHUB
FATHAH ISIM MUFROD
”سب: MASBUQ BI HARFIL JAR ً نيا ِ ٍ ِ
“ َ ْ ََاع ىاسب ئ اوا س ٍ اوا س
MAJRUR KASROH ISIM MUFROD Aku telah memberi salam kepada 789 anak
MUDHOF wanita
“ ئ ”: MUDHOF ILAIH MAJRUR
KASROH ISIM MUFROD
“ ” س: ATHOF KEPADA MASBUQ BI
HARFIL JAR MAJRUR KASROH
“ني ”: ATHOF KEPADA “ ” س
MAJRUR YA JAMAK
MUDZAKKAR SALIM
“ ”: TAMYIZ MANSHUB
FATHAH ISIM MUFROD
LATIHAN:
TERJEMAHKAN ke dalam bahasa Arab!
MA‟DUD MUDZAKKAR MA‟DUD MUANNATS
1 120 Pena 6 221 Dompet
2 322 Gelas 7 423 Sendok
3 534 Baju 8 656 Sepeda
4 778 Sisir 9 899 Bantal
5 948 Dosen laki-laki 10 666 Dosen wanita
87
PELAJARAN
KAIDAH PENULISAN ANGKA 1000, 2000, 3000, …….. 10.000
KETENTUAN:
1. SECARA UMUM, KETENTUAN „adad 1000 sama dengan „adad 100. Hanya saja „ADAD
ribuan pada 3000, 4000, ……10.000 berbentuk JAMAK TAKSIR ( )آا.
1234 anak laki-laki
أَاْ ٌ َاوا ِ ئََتَ ِ اواأ َْرََت َ اٌاوا ََال َتُ ْ َ ا َواَ ًدا
ًِْأَاْ َ ِاوا ََالُِ ئٍَاوا َْ ٌااواأ َْرََت ُ ْ َ ا
2345 anak wanita
88
“ ”أر: „ATHOF KEPADA “ ئ ”
MARFU‟ DHOMMAH ISIM MUFROD
”أا ني: MAF‟UL BIH MANSHUB YA ني َاواَ ًدا ِ ٍ ِ ْ َ ْرأ اأَا
“ َ ْ َنياوا الَ ئ اوا س ًاواأ َْر
MUTSANNA Aku telah melihat 2345 anak laki-laki
” الث: „ATHOF KEPADA MAF‟UL BIH
“
MANSHUB FATHAH ISIM MUFROD
MUDHOF
“ ئ ”: MUDHOF ILAIH MAJRUR
KASROH ISIM MUFROD
“ س ” الث
”: „ATHOF KEPADA “
MANSHUB FATHAH ISIM MUFROD
”أر ني: „ATHOF KEPADA “ س
“ ”
MANSHUB YA JAMAK
MUDZAKKAR SALIM
”وادا: TAMYIZ MANSHUB FATHAH
“
ISIM MUFROD
“ ” ال: MASBUQ BI HARFIL JAR اع ىا ال ِاآا ٍ اواأر ِ ئ ٍاواس ٍّف ا س
ًِْنيا ِ
َ ْ َْس
MAJRUR KASROH ISIM MUFROD
MUDHOF
“ ”آا: MUDHOF ILAIH MAJRUR Aku telah memberi salam kepada 3456 anak
wanita
KASROH JAMAK MUDZAKKAR SALIM
“ ”أر: „ATHOF KEPADA MASBUQ BI
HARFIL JAR MAJRUR KASROH
ISIM MUFROD MUDHOF
“ ئ ”: MUDHOF ILAIH MAJRUR
KASROH ISIM MUFROD
“ ”س: „ATHOF KEPADA “ ”أر
MAJRUR KASROH ISIM MUFROD
89
سني
“ ”: „ATHOF KEPADA “ ”س
MAJRUR YA JAMAK MUDZAKKAR
SALIM
“ ”:TAMYIZ MANSHUB FATHAH
ISIM MUFROD
2. Untuk menyebut tahun bisa kita gunakan “ ٌ” َسَا (Berjenis MUANNATS & menjadi
ِ ٍ ِ سَاُاأَاْ ٍ اوا س
َ ْ ََئ اوا ٍااوا
نيا
Tahun 1985
َ
Tahun 1985
ئ ٍاوا س ٍااوا ني ِ ع اماأَا ٍ اوا س
َُ
Tahun 2013
َةا الثاع
نياوا َا ِ ْ َ ْس اُاأَا
Tahun 2013
َا ع ُاماأا نياوا ال اَاع
CONTOH DALAM KALIMAT:
LATIHAN:
1. TERJEMAHKAN ke dalam bahasa Arab!
90
2. TERJEMAHKAN ke dalam bahasa Arab!
91
PELAJARAN 37
BILANGAN URUTAN
Untuk membuat BILANGAN URUTAN (Ke-1, Ke-2, Ke-3, ……….dst.) secara umum digunakan
POLA “„( ” َ ِع ٌاADAD MUDZAKKAR) dan “ٌ„( ” َ ِعَاADAD MUANNATS).
Kemudian, „ADAD & MA‟DUDnya mengikuti kaidah NA‟AT & MAN‟UT.
اع ْ ََاة ِ ِ
َ َ َاَاَّل ا اع َ َا َ َ ااَّل ا
KE-13
92
اا ا اَاع ةَا اا ا َ اع َا KE-14
CATATAN:
1. SEMUA „ADAD URUTAN termasuk ke dalam kelompok ISIM YANG MU‟ROB,
KECUALI „ADAD KE-11 – KE19.
2. UNTUK menyebut JAM, digunakan „ADAD URUTAN pada bilangan JAM, dan digunakan
„ADAD BIASA pada bilangan MENIT.
اااس ِ َ اُ
ااس َع ُ َّل
Jam 7.00
َّل
Jam 7 lewat 10 menit
اواع ْ ُ ا َ َ ئِ َا
ااس ع اااس ُ َ
)Jam 7 lewat seperempat (15 menit
ااس ع اااس اواااُّدُ ُا
Jam 7.30
ِّصص ُا
ااس ع اااس اوااا ْ
93
ً ااس ع ااا اإَِّلا ُارَْت
Jam 8 kurang seperempat (15 menit)
LATIHAN:
1. TERJEMAHKAN ke dalam bahasa Arab!
SISWA PERTAMA SISWI PERTAMA
SISWA KE-2 SISWI KE-2
SISWA KE-10 SISWI KE-10
SISWA KE-11 SISWI KE-11
SISWA KE-12 SISWI KE-12
SISWA KE-20 SISWI KE-20
SISWA KE-78 SISWI KE-78
SISWA KE-100 SISWI KE-100
SISWA KE-768 SISWI KE-768
SISWA KE- 1234 SISWI KE- 1234
94
PELAJARAN 38
KALIMAT YANG MEMILIKI KEDUDUKAN
Terkadang ada KALIMAT (JUMLAH ISMIYYAH/JUMLAH FI‟LIYYAH) yang menempati
tempat yang biasa ditempati ISIM. Maka dalam meng-I‟ROBnya, KALIMAT itu dikatakan
MENEMPATI KEDUDUKAN ISIM yang ditempati posisinya itu.
م FI‟IL MUDHORE TERBEBAS DARI AMIL NASHOB & AMIL JAZEM
MARFU‟ DHOMMAH FI‟IL MUDHORE SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
1. FA‟IL dari FI‟IL MUDHORE “ م ” adalah DHOMIR MUSTATIR
Berikut ini beberapa kedudukan isim yang biasa ditempati oleh kalimat:
1. KHOBAR
Kalimat menempati KEDUDUKAN ISIM yang MANSHUB sebagai KHOBAR.
سا ِ
ُ اَاِّصَت ْ ْ ُ اَ ْد ُر
Siswa itu sedang belajar
95
2. KHOBAR KANA
Kalimat menempati KEDUDUKAN ISIM yang MARFU‟ sebagai KHOBAR KANA.
96
CATATAN:
1. Kita bisa memberi harokat akhir sebuah kata dengan tepat meskipun tidak tahu kedudukan
sebuah kalimat. Namun, dengan mengetahui kedudukan kalimat akan membantu kita dalam
menerjemahkan.
2. Penjelasan rinci tentang pembahasan KALIMAT YANG MEMILIKI KEDUDUKAN bisa
dibaca di kitab MULAKHOSH QOWA-ID AL-LUGHOH AL-„AROBIYYAH (Buku
NAHWU-SHOROF berbahasa Arab untuk tingkat lanjutan) hal 170-173.
97
PELAJARAN 39
KALIMAT YANG TIDAK MEMILIKI KEDUDUKAN
Ada juga KALIMAT yang TIDAK MEMILIKI KEDUDUKAN. Diantaranya ialah:
CONTOH I‟ROB:
هب ُ اإ ااملس ِدا JUMLAH FI‟LIYYAH tidak memiliki KEDUDUKAN karena
KALIMAT DI AWAL UCAPAN
ٌبري
املس ُدا ا JUMLAH ISMIYYAH tidak memiliki KEDUDUKAN karena
KALIMAT DI AWAL UCAPAN
3. KALIMAT SISIPAN
Adalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
suri tauladan yang baik ااا ُّدااص ىااهللاع هاواس اا دوًةا
ًحس ا
Imam Syafi‟i rahimahullah adalah murid
Imam Malik rahimahullah ااهللُاا ُ ااا ِما اا ُمااا ُّدياا َرِمحَهُ ا
ا ٍاارمحهااهللُاا
Saya ingin pergi ke Jakarta insya Allah pada
hari Ahad ءااهللُا ََت ْ َما
ا ااإ ْ ا أُِرْ ُداأَ ْ اأَ ْ َه َ اإ ا
ِا
ااحد
98
CONTOH I‟ROB:
ص ىااهللاع هاواس JUMLAH FI‟LIYAH tidak memiliki KEDUDUKAN karena
termasuk KALIMAT SISIPAN
CATATAN:
Penjelasan rinci tentang pembahasan KALIMAT YANG TIDAK MEMILIKI KEDUDUKAN bisa
dibaca di kitab MULAKHOSH QOWA-ID AL-LUGHOH AL-„AROBIYYAH (Buku NAHWU-
SHOROF berbahasa Arab untuk tingkat lanjutan) hal 174-175.
LATIHAN:
SEBUTKAN KEDUDUKAN dari setiap KALIMAT yang digarisbawahi pada ayat-ayat berikut!
“Kitab (Al-Qur‟an) ini tidak ada keraguan 1
padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 2)
“Dan sesungguhnya sebahagian di antara 2
mereka menyembunyikan kebenaran, padahal
mereka mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]:
146)
99
“…karena itu janganlah kamu mengadakan 7
sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu
mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 22)
“Katakanlah: “Dialah Allah Yang Maha 8
Penyayang, kami beriman kepada-Nya dan
kepada-Nya lah kami bertawakal. Kelak kamu
akan mengetahui sipakah dia yang berada
dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Mulk
[67]:29)
“dan seorang laki-laki yang beriman di antara 9
pengikut-pengikut Fir'aun yang
menyembunyikan imannya berkata: "Apakah
kamu akan membunuh seorang laki-laki
karena dia menyatakan: "Tuhanku ialah
Allah” padahal dia telah datang kepadamu
dengan membawa keterangan-keterangan dari
Tuhanmu. Dan jika ia seorang pendusta, maka
dialah yang menanggung (dosa) dustanya itu;
dan jika ia seorang yang benar niscaya
sebagian (bencana) yang diancamkannya
kepadamu akan menimpamu". Sesungguhnya
Allah tidak menunjuki orang-orang yang
melampaui batas lagi pendusta. (QS. Ghaafir
[40]: 28)
100
PELAJARAN 40
ISIM FA‟IL YANG BERAMALAN SEPERTI FI‟ILNYA
ISIM FA‟IL bisa juga beramalan seperti FI‟ILnya, yaitu MEROFA‟KAN FA‟IL dan
MENASHOBKAN MAF‟UL BIH.
أم
Pada contoh di atas, “ ” berkedudukan sebagai FA‟IL dari ISIM FA‟IL “ ”اا ر, sedangkan
“ ب ” berkedudukan sebagai MAF‟UL BIH dari ISIM FA‟IL “ ”اا ر.
Kalimat di atas bisa diubah menjadi:
ِ
ًضََ ْااأ هُا ب
َ ءااا ُااا يا
Telah datang laki-laki yang ibunya telah memukul seekor anjing
أم FA‟IL (DARI ISIM FA‟IL “ )”اا ر MARFU‟ DHOMMAH ISIM MUFROD
MUDHOF
ب MAF‟UL BIH (DARI ISIM FA‟IL “ )”اا ر MANSHUB FATHAH ISIM
MUFROD
CATATAN:
1. ISIM FA‟IL yang beramalan seperti fi‟ilnya biasanya berkedudukan sebagai NA‟AT
SABABI. Silakan baca kembali penjelasan tentang NA‟AT SABABI pada pembahasan
sebelumnya.
2. Selain ISIM FA‟IL, ISIM MAF‟UL juga bisa beramal seperti fi‟ilnya. Hanya saja
MA‟MULnya berkedudukan sebagai NAIBUL FA‟IL.
Pada contoh di atas, “ ”وادberkedudukan sebagai NAIBUL FA‟IL dari ISIM MAF‟UL “”امل وب.
Kalimat di atas bisa diubah menjadi:
اده ااِتاض ِ َا
ُ باو ُ ءتاامل أةا
Telah datang wanita yang anak laki-lakinya telah dipukul
101
Adapun I‟robnya adalah sebagai berikut:
واد NAIBUL FA‟IL (DARI ISIM MAF‟UL “ )”امل وب MARFU‟ DHOMMAH ISIM
MUFROD MUDHOF
3. Selain ISIM FA‟IL & ISIM MAF‟UL, ada juga isim lainnya yang bisa beramal seperti
fi‟ilnya, yaitu: MASHDAR, SHIFAT MUSYABAHAH, SIGHOH MUBALAGHOH, dan
ISIM TAFDHIL
Aku kagum dengan baktimu kepada kedua
orang tuamu َع ِ ْب ُ اِِ ِّص َاك َاوااِ َد ْ َا
ِ
ُءااا ُاااْ َ ْ ُاا ُ ُ ُ اه
Telah datang laki-laki yang agung akhlaknya
LATIHAN:
102
PELAJARAN 41
MASHDAR MUAWWAL
MASHDAR ada yang SHORIH dan ada yang MUAWWAL.
MASHDAR SHORIH ( اااص ِْ ُا
ص َد ُر َّل
ْ َ ْ )اَاadalah nama lain dari MASHDAR yang sudah biasa kita
kenal dalam ilmu SHOROF.
MASHDAR FI‟IL MADHI
ِ
ً َه َ َه َا
Pergi/Kepergian Pergi
Pulang/Kepulangan
ُر ُ ْ ًع Kembali
َر َ َا
Dusta/Kedustaan ِ Dusta
َ َ َا
ب
ً َ
Cerdas/Kecerdasan
َ َ ءًا Cerdas
ََى
أ
HURUF AN ( ) + FI‟IL MUDHORE. Dalam KALIMAT, MASHDAR MUAWWAL bisa
menempati KEDUDUKAN sebagai FA‟IL, MAF‟UL BIH, MUBTADA, KHOBAR, DLL.
CONTOH I‟ROB:
أح FI‟IL MUDHORE TERBEBAS DARI AMIL NASHOB & AMIL JAZEM MARFU‟
DHOMMAH FI‟IL MUDHORE SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
FA‟IL dari FI‟IL “ ”أح adalah DHOMIR MUSTATIR WUJUBAN. Diperkirakan
103
أا
DHOMIR itu adalah “ ” yang merujuk kepada orang yang berbicara.
CATATAN:
1. MASHDAR MUAWWAL tidak hanya terbentuk dari AN++FI‟IL MUDHORE. Penjelasan
rinci bisa dibaca di KITAB NAHWU TINGKAT LANJUTAN (BERBAHASA ARAB).
أ
2. HURUF “ ” dikenal juga dengan istilah HURUF MASHDAR, karena HURUF “ ”أ
menjadikan FI‟IL MUDHORE yang terletak setelahnya bisa diubah menjadi MASHDAR.
3. Meskipun kita tidak mengetahui mashdar muawwal, kita tetap masih bisa memberi harokat
akhir sebuah kata dengan tepat.
4. Mengenal MASHDAR MUAWWAL akan membantu kita dalam proses penerjemahan
sebuah kalimat.
5. Untuk bisa membuat MASHDAR MUAWWAL diperlukan pemahaman terhadap susunan
kalimat.
LATIHAN:
UBAHLAH susunan “AN+FI‟IL” menjadi mashdar pada ayat-ayat berikut!
104
PELAJARAN 42
FI‟IL-FI‟IL KHUSUS
Ada beberapa fi‟il yang tidak mengikuti kaidah dalam ilmu shorof pada umumnya. Diantaranya
yaitu:
1. “( ”أَ َ َاMengambil)
َااَْ ُ ْا َ ْ َ ٌا ِ ْ َ ٌا ُ ْا ٌَ ْ ُ ْ ا آ ِ ٌا أَ ْ ً ا َْ ُ ُا أَ َ َا
CATATAN:
FI‟IL AMER dari “ ”أَ َ َاmenurut kaidah mestinya adalah “”اُْؤ ُ ْا. Namun, yang digunakan
oleh orang Arab adalah “” ُ ْا. Tashrifnya adalah sebagai berikut:
2. “ ( ”أكلMakan)
ِ ْئ َ ٌا َ ْ َ ٌا َااَْ ُ ْا ُ ْا َ ْ ُ ْ ٌاا آ ِ ٌا أَ ْ ًالا َْ ُ ُا أَ َ َا
CATATAN:
FI‟IL AMER dari “ ”اأَ َ َاmenurut kaidah mestinya adalah “”اُْاؤُ ْا. Namun, yang digunakan
oleh orang Arab adalah “” ُ ا. Tashrifnya adalah sebagai berikut:
ْ
ُ ْ َا ُ َا
ال ُ ِ ْاي ُ ُ ْا ُ َا
ال ُ ْا
3. “ ( ”أ ََم َرMemerintahkan)
ِ ْئ َ ٌا َ ْ َ ٌا َااَْ ُ ْا ُ ْا َ ْ ُ ْ ٌرا آ ِ ٌا أَْ ًا َْ ُ ُا أََ َا
CATATAN:
FI‟IL AMER dari “ ”أmestinya adalah “”اُْؤُ ْا. Namun orang Arab menggunakan dua
macam bentuk, yaitu: “ ”اؤdan “” ا. Bentuk pertama “ ”اؤdigunakan apabila di
ُْ
depannya ada kata lain seperti “ ااؤ ا
ْ ُ ْ ” َو, sedangkan bentuk kedua “ ” jika tidak diawali
oleh kata (disebut di awal kalimat).
105
4. “ َ َ ( ” َسBertanya)
َا ِ ْسئَ ٌا َس ْا َااَ َس ْا َ ْس ٌا َ ْسئَُت ْ ٌاا ا َس ئِ ٌا-َ ْس َُاا ُس َ ًااا َس ََاا
ًَ ْسئََتَا
CATATAN:
FI‟IL AMER dari “ ”س اyang digunakan oleh orang Arab ada dua macam:
َس ْ َا َس َا
ال َسِ ْاي َس ُ ْا َس َا
ال َس ْا
اِ ْس َاْ َا اِ ْس َا
َا اِ ْس َِ ْا اِ ْس َاُْا اِ ْس َا
َا اِ ْس ْا
َا
5. “( ”رأىMelihat)
َ ْأًى ِ ْأًى َااََتَا َرا َ ْئِ ٌّييا َر ٍاءا ُرْؤَ ًا–ا ََتَى َرأَى
ا-َرأًْ ا
ًُرْؤ
CATATAN:
A. FI‟IL MUDHORE dari “ ”رأىmestinya “” ََتْأَى. Namun yang digunakan oleh orang
Arab adalah dengan membuang HAMZAHnya menjadi “” ى. Sehingga tashrifnya
adalah sebagai berikut:
ََتَْ َا ََتََ ِا ََتَى ََتَ ْو َا ََتََ ِا ََتَى
ََتَْ َا ََتَ َ ِا ََتَْ َا ََتَ ْو َا ََتََ ِا ََتَى
ََتَى أ ََرى
B. Karena pada FI‟IL MUDHORE dibuang hamzahnya, maka FI‟IL AMERnya adalah:
106
C. FI‟IL MUDHORE MAJHUL dari “ ”أmestinya “” َتُْأَى. Namun yang digunakan oleh
membuang HAMZAHnya menjadi “” َت ى. Sehingga
orang Arab adalah dengan
َُ
tashrifnya adalah sebagai berikut:
َتَُْ َا َُتََ ِا َُتَى َتَُ ْو َا َتََُ ِا َتَُى
َُتَْ َا َُتََ ِا َُتَْ َا َُتَ ْو َا َُتََ ِا َُتَى
َتَُى أ َُرى
LATIHAN:
Sebutkan TASHRIF ISTILAHI dari kata yang digarisbawahi pada ayat-ayat berikut!
ِ وااأَوَا َ ُ اِ َّل
َ ُاص َالة َاوُه ْ اأََْتَ ء
اسْب ٍا
“Perintahkanlah kepada anak-anakmu untuk
(melaksanakan) shalat (lima waktu) sewaktu mereka ْ ْ ُُْ
berumur tujuh tahun, “ (Hadits riwayat Abu Daud,
no. 495; dinyatakan shahih oleh Syekh Al-Albani)
107
PELAJARAN 43
PEMBUANGAN HURUF ILLAT
1. Pada FI‟IL MANQUSH yang MARFU‟ dan MAJRUR, jika tidak diawali ALIF-LAM dan
tidak menjadi MUDHOF. Namun, jika diawali oleh ALIF-LAM atau menjadi MUDHOF,
maka huruf YA tidak dibuang.
ًرأ ا اع
“”داعيا: MAF‟UL BIH MANSHUB
FATHAH ISIM MANQUSH
“”داع: MASBUQ BI HARFIL JAR
MAJRUR KASROH MUQODDAROH س اع ىا ٍاعا
(YANG BERADA PADA HURUF YA
YANG DI HAPUS) ISIM MANQUSH
2. Jika pada sebuah kata bertemu dua huruf yang berharokat sukun dan salah satunya adalah
huruf illat, maka huruf illatnya harus dibuang.
108
3. Jika FI‟IL MUDHORE MU‟TAL AKHIR diawali oleh AMIL JAZEM.
BENTUK ASALNYA ARTI HURUF ILLAT DIBUANG
ُدع ُع
ملا َ ْد ا
Tidak memanggil
LATIHAN:
1. Buanglah ALIF-LAM dari isim-isim MANQUSH berikut!
ااداري ااب ين احل ي ااب ي اا ا ي
اا اوي اا اا ين اا ري اا ري
اا وي ااط وي اا وي احل وي اا وي
اا ا ي اا ا ي اهل وي ااالوي اا وي
مل
2. Berilah huruf LAM ( ) pada fi‟il-fi‟il berikut!
109
PELAJARAN 44
KAIDAH PENULISAN HAMZAH DI AWAL KATA
HAMZAH yang terletak di awal kata ada dua macam:
1. HAMZAH QOTHO‟
2. HAMZAH WASHOL
PENJELASAN:
1. HAMZAH QOTHO‟
HAMZAH QOTHO‟ ( ) ََْةُاااْ َ طْ ِا biasa kita kenal dengan istilah HAMZAH. HAMZAH
QOTHO‟ bisa diberi harokat dimanapun posisinya dalam kalimat.
2. HAMZAH WASHOL
HAMZAH WASHOL ( ص ِا
ْ َ ْ ) ََْةُاااbiasa kita kenal dengan istilah ALIF. ALIF bisa diberi harokat
bila terletak di awal kalimat. Namun, jika terletak di tengah kalimat, maka tidak diberi harokat.
با ِ
ْ َْ ا
Minumlah!
A. FI‟IL MADHI, FI‟IL AMER, & MASHDAR dari FI‟IL KHUMASI (Tersusun dari 5
huruf) dan SUDASI (Tersusun dari 6 huruf).
KHUMASI
اِِْ َس ٌما اَِْت َ ِس ْا اَِْت َ َس َا
ٌاِ ْسِ َ َا اِ ْسَ ِ ْا اِ ْسََت َ َا
SUDASI
ِ اِ َْ ْا
ْ ِض
با ْا اُ ْ ُ ْا اُ ْ ُ ْا
CATATAN:
Apabila HAMZAH WASHOL (ALIF) didahului oleh KATA yang berharokat akhir SUKUN, maka
harokat akhir dari KATA itu diubah menjadi KASROH karena bertemu dua sukun. KECUALI yang
mendahuluinya itu adalah DHOMIR “ ”أ, “ ”ه, “ ”, maka diubah menjadi harokat
DHOMMAH.
112
PELAJARAN 45
KAIDAH PENULISAN HAMZAH DI TENGAH KATA
Berikut ini kaidah penulis HAMZAH jika terdapat di tengah kata:
ِ ئَ ٌا
ت ٌََت ْ بِئَا ِْئ َا Huruf sebelumnya kasroh
ُ ئَُت ْ ٌا َ ْ ئَُت ْ ٌام َ ْسئَُت ْ ٌاا Berharokat dhommah dan dipanjangkan
(ditambahkan dengan huruf wawu) dan
ditulis bersambung dengan huruf wawu
َُ َ ُؤاه ََسَ ُؤ َ ُاؤ َاك Berharokat dhommah setelah huruf sukun
َُت َا ٌا ُُرَؤ َس اء َتُ َ ِّص ُا Berharokat fathah setelah huruf berharokat dhommah
َْ ِ ْاري َ ْ َس ة َرأْس Berharokat sukun setelah huruf yang berharokat fathah
ُ ُ ْوءَة َس ْءَة َُْءَا Berharokat fathah setelah huruf wawu yang berharokat
sukun
اِْرَءُ ْوا اَِْتَءُ ْوا اِْ َدءُ ْوا Dipanjangkan dengan harokat dhommah (ditambahkan
huruf wawu) dan tidak bisa disambung dengan huruf
sebelumnya
113
LATIHAN:
114
PELAJARAN 46
KAIDAH PENULISAN HAMZAH DI AKHIR KATA
ALIF FATHAH
YA KASROH
WAWU DHOMMAH
- SUKUN
2. Jika pada awalnya HAMZAH berada di akhir kata kemudian pada satu keadaan tertentu
menjadi berada di tengah, maka penulisannya menggunakan kaidah penulisan hamzah yang
berada di tengah kata.
ٌءا َ ْي اء
Telah datang sesuatu
ًرأ ا َ ْئ
Aku telah melihat sesuatu
LATIHAN:
BETULKAN penulisan HAMZAH yang KELIRU pada kata-kata berikut!
ََ اء ٌَ ااء ٌُ َ َّلا ََت َ ُّدَت ٌا ُ ِْ َُت
ئا
ََُتْبَتَاأ َتُ َ ِّص ُا ََُتْ َ ا ِ
ٌض اء ُ ُو ٌَس اء
115
PELAJARAN 47
I‟LAL & IBDAL
BEBERAPA HURUF terkadang DIHAPUS dari sebuah kata dan terkadang SEBAGIAN HURUF
menempati atau menggantikan tempat huruf yang lain. Apabila hal ini terjadi pada HURUF ILLAT,
maka dinamakan I‟LAL ( )اَِْا ْع َال ُاا. Namun jika terjadi pada selainnya dinamakan IBDAL (اا
)اَِْا ْ َد ُا.
Mempelajari I‟LAL & IBDAL akan sangat berguna dalam menggunakan kamus. Sebab kita jadi
mengetahui bentuk asal dari sebuah kata untuk kemudian bisa kita cari artinya di dalam kamus.
3. Huruf WAWU diganti menjadi YA pada MASHDAR dari FI‟IL yang BERWAZAN “ ”أََْت َ َا
dan FA‟ FI‟ILnya berupa HURUF WAWU (Seperti “ ض َا
َ ”أ َْوdan “ )”أ َْوَرَاatau dari FI‟IL
116
yang BERWAZAN “ ”اِ ْسََت ْ َ َا dan FA FI‟ILnya berupa HURUF WAWU (Seperti
4. Huruf WAWU diganti menjadi YA apabila HURUF WAWU terletak di akhir kata dan
huruf sebelumnya berharokat KASROH. Misalnya pada ISIM FA‟IL dari FI‟IL yang
berakhiran HURUF ILLAT.
5. Huruf WAWU dan YA diubah menjadi huruf HAMZAH pada ISIM FA‟IL dari FI‟IL
TSULATSI MUJARROD yang „AIN FI‟ILNYA berupa huruf ALIF (Yang asalnya adalah
huruf WAWU atau YA).
6. Huruf WAWU pada ISIM MAF‟UL dibuang apabila ISIM MAF‟UL dibentuk dari FI‟IL
TSULATSI MUJARROD yang „AIN FI‟ILnya berupa huruf illat, seperti “ ” َ َااdan “ع
” َ َا.
KETERANGAN ISIM MAF‟UL FI‟IL MUDHORE FI‟IL MADHI
KETERANGAN
WAZAN “ ”اَِْتََت َ َا WAZAN “ ” ََت َ َا
ص َا ِ ِ
Bentuk asalnya adalah “
َ َ”ا ْو َّلص َا
َ ا ص َا َ َو
Bentuk asalnya adalah “”اوَس ا
ِ َّلس َاِ
ََ ْ َ ا َو َس َا
Hal ini terjadi pula pada FI‟IL MUDHOREnya.
KETERANGAN
WAZAN “ ”ا WAZAN “ ”
118
3. Huruf TA ( )تpada WAZAN ( )اdiubah menjadi huruf THO ( )طapabila berasal dari
FI‟IL TSULATSI yang FA FI‟ILnya beruruf SHOD ()ص, DHOD ()ض, THO ()ط, ZHO
()ظ.
KETERANGAN
WAZAN “ ”ا WAZAN “ ”
صَ َا ِ ِ
Bentuk asalnya adalah “ ْ ”ا صطَ َا ْا ص َا
َ
Bentuk asalnya adalah “ب
ضََتَ َا ِ ِ
ْ ”ا ضطََ َا
ب ْا ضَ َا
ب َ
ِ
Bentuk asalnya adalah “”ا ََْت َ ا اِ َّلَ َا ََ َا
َ
ِ
Bentuk asalnya adalah “”ا ََْت َا اِ َّلَ َا ََ َا
َ
Hal ini terjadi pula pada FI‟IL MUDHOREnya.
LATIHAN:
1. UBAHLAH fi‟il-fi‟il MA‟LUM berikut menjadi FI‟IL MAJHUL!
با
َ َح َر َس ََتَا َ اَ َا اس َا
َ َر َ َ َا
2. UBAHLAH fi‟il-fi‟il berikut menjadi ISIM MAF‟UL!
ى ى ى اى ى
3. SEBUTKAN mashdar dari fi‟il-fi‟il berikut!
اس اس د اس ص أو أو د
4. UBAHLAH fi‟il-fi‟il berikut menjadi ISIM FA‟IL (yang berawalan ALIF-LAM)!
جن حم ح ى ي ى
119
5. UBAHLAH fi‟il-fi‟il berikut menjadi ISIM FA‟IL!
عب ا زار ع
120
UJIAN AKHIR
I. Jawablah dengan lengkap soal-soal di bawah ini!
“…..Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperlua)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan
urusan (yang dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap
sesuatu.”
(QS. Ath-Thalaaq [65]: 2-3)
1. Sebutkan ADAT SYARAT, JUMLAH SYARAT, & JUMLAH JAWAB SYARAT yang
terdapat pada ayat di atas!
2. I‟ROBLAH setiap kata yang digarisbawahi pada ayat di atas!
اوا ا، ا اأىباأ ا بدااهللا ا س، اوا ئدهت ا اإا،وااا ب ةاح اهللاع ىا ه
اوا اعبدا،اوا اعبدااهللاوحدها ريا ا عا ا ب دع،عبدااهللاواعبدا ها ريها ا ك
.اهللاوحدهامب ا عا اامل اامل حد
121
DAFTAR PUSTAKA
1. Jami‟ Ad-Durus Al-„Arobiyyah, Syaikh Musthofa Al-Gholayaini, Darul Bayan-Beirut
Libanon.
2. Mulakhos Qowa‟id Al-Lughoh Al-„Arobiyyah, Fu‟ad Ni‟mah, Daruts Tsaqofah Al-
Islamiyyah-Beirut Libanon.
3. At-Ta‟liqoot Al-Jaliyyah, Abu Anas Asrof bin Yusuf bin Hasan, Darul „Aqidah, Kairo-
Mesir.
4. At-Tathbiiq An-Nahwi, Doktor Abduh Ar-Roji, Darul Ma‟rifah Al-Jami‟iyyah,
Iskandariyah.
5. Amtsilatul I‟rob fi Al-Lughoh Al-„Arobiyyah wa I‟robuha, Imam Zarkasyi & Imam
Syubani, Tri Murti Gontor.
6. Al-Muyassar fi „Imin Nahwi Jilid 1 & 2, A. Zakaria, Persis Garut.
7. Terjemah Alfiyyah Syarah Ibnu „Aqil Jilid 1 & 2, Bahaud Din Abdullah Ibnu „Aqil, Sinar
Baru Algesindo, Bandung.
8. Kitabut Tashrif 1-3, Hasan bin Ahmad, Raihan Bangil.
9. Dasar-dasar Penguasaan Bahasa Arab, Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, M.A., Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
10. Tata Bahasa Arab untuk Mempelajari Al-Qur‟an, H. Salimudin A. Rahman, MA., Sinar
Baru Algesindo, Bandung.
122