1.
MAR
18
11. Yang berfungsi sama dengan poros nok (cam shaft) pompa injeksi in line, pada pompa
rotary VE adalah:
a. Poros pemutar (drive shaft)
b. Cincin pembocor (spill ring)
c. Lubang pembocor (spill port)
d. Plat pendorong (cam plate)
e. Tappet (lifter)
12. Pengatur jumlah bahan bakar yang dinjeksikan oleh pompa injeksi rotary dilakukan oleh :
a. Feed pump
b. Feed hole
c. Spill ring dan spill port
d. Controll grove
e. Controll sleeve
13. Untuk mematikan aliran bahan bakar dari fuel chamber (rotary type) ke suction port,
kunci kontak (switch) di off kan, dengan tujuan :
a. Feed pump berhenti berputar
b. Drive shaft berhenti berputar
c. Plunger berhenti berputar
d. Cam plate berhenti berputar
e. Fuel cut off solienoid menutup saluran
14. Governor unit yang dipakai pada pompa rotary adalah :
a. Tipe vacuum
b. Tipe kombinasi vacuum dan centrifugal
c. Tipe centrifugal
d. Tipe hidroulic
e. Tipe phneumatic
15. Cara kerja Automatic timer pompa injeksi rotary tipe VE berdasarkan :
a. Kevacuuman intake manifold
b. Centrifugal weight governor
c. Tekanan hidroulic bahan bakar dalam fuel chamber
d. Phneumatic pompa
e. Jumlah bahan bakar dalam system
16. Bila tuas gas pada pompa rotary ditarik, maka yang berubah adalah :
a. Plunger lebih maju
b. Plunger jadi mundur
c. Spill ring bergerak mundur
d. Spill ring tidak bergerak
e. Spill ring bergerak maju
17. Bila spill ring digeser maju, maka yang terjadi adalah :
a. Tidak terjadi perubahan apapun pada system pemompaan
b. Pemompaan jumlah bahan bakar menjadi berkurang
c. Pemompaan jumlah bahan bakar tetap
d. Pemompaan jumlah bahan bakar bertambah
e. Pemompaan jumlah bahan bakar tidak ada
18. Bila piston automatic timer bergeser (VE type) , maka yang berubah adalah :
a. Cam plate berputar lebih cepat
b. Cam plate berputar lebih lambat
c. Roller pendorong cam plate bergerak mundur
d. Roller pendorong cam plate bergerak maju
e. Panjang langkah injeksi pompa
19. Nosel yang memiliki lubang banyak pada ujungnya disebut :
a. Tipe throttle
b. Tipe Pintle
c. Tipe single hole
d. Tipe multi hole
e. Tipe multi pin
20. Tekanan pengabutan nosel tipe multi hole adalah :
a. Sama besar dengan tipe single hole
b. Sama besar dengan tipe pintle
c. Sama besar dengan tipe throttle
d. Lebih rendah dari tipe single hole
e. Lebih besar dari tipe single hole
21. Untuk memperbaiki mutu pengabutan menjadi lebih halus, maka dilakukan dengan jalan :
a. Menambah lubang pada ujung nosel
b. Menaikan tekanan pengabutan
c. Menurun tekanan pengabutan
d. Mengganti jenis bahan bakarnya
e. Mengganti nosel
22. Dengan mengeraskan buat pengatur tekanan nosel, mengakibatkan :
a. Panjang nosel menjadi berkurang
b. Pegas penekan jarum nosel menjadi lebih lemah
c. Panjang nosel menjadi bertambah
d. Pegas penekan jarum nosel menjadi lebih pendek
e. Tekanan pengabutan menjadi lebih rendah
23. Menetesnya bahan bakar di ujung nosel pada akhir injeksi disebabkan oleh :
a. Bahan bakar yang tidak sesuai
b. Tekanan pompa injeksi terlalu tinggi
c. Tekanan pompa injeksi terlalu rendah
d. Lubang nosel tersumbat
e. Pegas penekan jarum nosel lemah
24. Nosel tipe single hole dipasangkan pada :
a. Saluran masuk (intake manifold)
b. Ruang bakar utama (main combustion chamber)
c. Ruang bakar muka (pre combustion chamber)
d. Bagian belakang katup hisap
e. Bagian belakang katup buang
25. Bentuk pengabutan yang baik adalah :
a. Mengumpul
b. Menyebar dan tidak merata
c. Kasar dan dan tidak merata
d. Halus dan merata
e. Halus dan tidak merata
32. Gambar nosel di bawah ini, yang nomor 3 adalah tipe :
a. Multi hole
b. Single hole
c. Throtle
d. Pintle
e. Multi pintle
33. Gambar elemen pompa injeksi in line di bawah, nomor satu (1) adalah :
a. Feed hole
b. Barell
c.
Driving face
d.
1
Controll grove
e.
Controll pinion
35. Gambar berikut adalah diagram pembakaran motor diesel, A B adalah periode :
a. Waktu pembakaran tertunda
b. Perambatan api
c. Pembakaran langsung
d. Pembakaran lanjut
e. Pembakaran bahan bakar
36. Bergeraknya plunger pompa injeksi in line dari posisi titik mati bawah sampai tertutupnya
feed hole dan belum menghasilkan pemompaan, disebut :
a. Efective stroke
b. Full stroke
c. A half stroke
d. A quarter stroke
e. Pre stroke
37. Banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan oleh pompa injeksi in line adalah :
a. Sebesar effective stroke
b. Sebesar Full stroke
c. Sebesar a half stroke
d. Sebesar a quarter stroke
e. Sebesar pre stroke
38. Pompa injeksi in line dengan vacuum governor, bila membran vacuum bocor, akibatnya :
a. Bahan bakar bocor
b. Bahan bakar boros
c. Bahan bakar hemat
d. Putaran mesin berlebihan dan tak terkendali
e. Putaran mesin turun hingga mesin mati
39. Bila terjadi kesalahan penyetelan pre stroke pada pompa injeksi in line, masing masing
pompa tidak sama, berakibat:
a. Tidak ada pengaruhnya
b. Putaran mesin stabil
c. Putaran mesin tidak stabil
d. Putaran mesin tinggi
e. Putaran mesin rendah
40. Relief (cekungan) pada permukaan kepala piston motor diesel dimaksudkan untuk :
a. Menurunkan berat piston
b. Membedakan antara piston motor diesel dengan piston motor bensin
c. Menunjukkan produk suatu pabrik piston
d. Menghindari benturan antara piston dengan katup
e. Menimbulkan pusaran udara dalam ruang bakar
41. Kandungan gas beracun yang berasal dari asap pembaka ran bahan bakar diesel adalah :
a. H2O dan CO2
b. H2O dan O2
c. CO2 dan O2
d. CO dan NO
e. H2SO4 dan NH3O4