Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

PEMBAHASAN
4.1 Asuhan Keperawatan pada Ny. A P1A0 Post SC Hari Kedua
Asuhan keperawatan pada Ny. A 23 tahun P1A0 Post SC
hari kedua dilakukan mulai dari tanggal 30 Januari 2023. Hasil
pengkajian Ny. A mengeluh nyeri pada luka jahitan operasi, nyeri
dirasakan seperti disayat sayat. Nyeri bertambah bergerak dan
berkurang bila tidur terlentang sehingga aktivitas klien terganggu
harus dibantu oleh keluarga, nyeri tidakmenyebar kebagian lain,
dengan skala nyeri 5 (1-10), nyeri dirasakan hilang timbul. Sejalan
dengan Reeder (Cembun, 2020) yang menyatakan pasien menjalani
persalinan dengan metode SC biasanya merakasakan berbagai
ketidaknyamanan salah satunya adalah nyeri yang berasal dari insisi
abdominal. Pada hari kedua didapatkan yakni data subjektif Ny. A
mengatakan pengeluaran ASI keluar (sedikit), payudara juga sedikit
bengkak data objektif ASI masih tidak memancar/menetes, bayi
masih suka menangis saat disusui.

Diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny. A


berdasarkan data subjektif, objektif dan pemeriksaan penunjang
berdasarkan prioritas adalah Nyeri Akut b/d Agen Pencedera Fisik
(luka invansif) d/d klien mengeluh nyeri perut (bekas operasi, nyeri
dirasakan hilang timbul, nyeri seperti di sayat sayat, skala nyeri 5
(0-10), luka post operasi SC horizontal sepanjang
± 12 cm, klien tampak meringis dan tampak protektif, Tekanan
darah 120/80 mmHg, Nadi 80x/menit, Respirasi 20x/menit dan
Suhu 36,0 ℃ . dan Menyusui Tidak Efektif b/d Ketidakadekuatan
Suplai ASI d/d klien mengatakan Asinya keluar (sedikit),
payudarannya terasa bengkak, Asi tidak menetes/memancar dan
bayi menangis saat disusui. Terdapat perbedaan dalam penegakan
diagnosa diantara askep teori dengan hasil pengkajian langsung
pada Ny. A. Dimana diagnosa yang diangkat dari masalah Ny. A
yaitu Nyeri Akut dan Menyusui Tidak efektif sedangkan diagnosa
yang tidak diangkat yaitu Defisit pengetahuan, Menyusui
efektif,resiko infeksi, Kenapa tidak diangkat itu karena pada saat
dilakukan pengkajian tidak terdapat data mayor maupun minor yang
muncul dalam diagnosa tersebut.
Pada hari kedua setelah dilakukan pengkajian ulang
didapatkan data subjektif dan objektif yang mengarah pada diganosa
menyusui tidak efektif, maka penulis membawa diagnosa menyusui
tidak efektif b.d ketidakadukatan suplai ASI karena data data yang
dikaji terdapat pada tanda mayor dan minor pada SDKI.
Pada tahap perencanaan penulis menyusun perencanaan
tujuan dan kriteria hasil serta intervensi berdasarkan SLKI dan SIKI
oleh Tim DPP PPNI (2020). Tujuan dan Kriteria yang diharapkan
untuk mengatasi masalah nyeri akut, luaran utamaa tingkat nyeri
dengan intervensi utamanya manajemen nyeri sedangkan masalah
menyusui tidak efektif, luaran utama status menyusui dan intervensi
edukasi menyusui. Khusus untuk diagnosa nyeri akut memberikan
teknik nonfaramakologis yakni untuk mengurangi nyeri dengan
terapi teknik relaksasi genggam jari pada intervensi manajemen
nyeri, karena terapi relaksasi genggam jari ini dapat menurunkan
intensitas nyeri, teknik yang diberikan menghasilkan impuls yang
dikirim melalui serabut saraf aferen yang mengakibatkan pintu
gerbang tertutup sehingga stimulus nyeri terhambat dan berkurang.
Menurut Penelitian Laila Ani (2021). Bahwa sesudah diberikan
terapi ini dapat memberikan ketenangan pikiran, mengontrol emosi,
melancarkan aliran dalam darah, serta memberikan pengontrolan
diri pada individu ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri.
Menurut penelitian Yulyana Nispi, Liansyi Yunia, Savitri Wewet
(2020).
Implementasi keperawatan yang dilakukan berdasarkan
rencana keperawatan yang telah disusun selama 3 hari dimulai
tanggal 30 Januari 2023 – 01 Februari 2023. Tindakan keperawatan
pada Ny. A khusus untuk mengatasi nyeri yaitu dilakukan tidakan
keperawatan nonfarmakologis terapi teknik relaksasi genggam jari
yang dilakukan selama ± 30 menit dengan bernapas secara teratur,
untuk kemudian seterusnya satu persatu beralih ke jari selanjutnya
dengan rentang waktu yang sama.Setelah kurang lebih 15 menit,
alihkan tindakan untuk tangan yang lain dan lakukan juga selama
15 menit yang dilakukan selama 2 hari tampa hambatan dan sesuai
dengan jurnal yang diambil.
Hasil penelitian ini relavan dengan hasil penelitian
menggunakan teknik yang sama dalam mengatasi nyeri yang telah
dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti. Salah satunya
penelitian yang dilakukan oleh Wiyajanti Endah, dkk (2022), dalam
penelitian tersebut, bahwa teknik relaksasi genggam jari dapat
menurunkan intensitas nyeri pada post SC.
Dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi genggam jari
mempunyai pengaruh untuk mengatasi nyeri yang dilakukan pada
pasien post SC di Ruang Melati 2A RSUD dr Soekardjo Kota
Tasikmalaya pada tanggal 30 Januari 2023 di dapatkan hasil
sebelum terapi relaksasi genggam jari dilakukan tingkat nyeri
sebelum diberikan terapi intervensi adalah skala 5 dan tingkat nyeri
sesudah diberikan terapi adalah 4 Pada tanggal 31 Januari 2023
didapatkan hasil sebelum diberikan terapi intervensi dengan skala 4
setelah diberikan intervensi skala 3 dan pada tanggal 01 Januari
2023 yang dilakukan ketika home visit sebelum diberikan intervensi
3 dan sesudah diberikan intervensi 1
4.1 Penerapan Teknik Relaksasi Genggam Jari
Penerapan teknik relaksasi genggam jari pada pasien post
SC untuk menurunkan intensitas nyeri. Teknik relaksasi genggam
jari menjadi pilihan salah satu alternative penanganan nyeri non
farmakologis karena dapat melancarkan aliran darah, mengontrol
diri dan memberikan ketenangan pikiran (Tyas Ayuningsih 2019)

Pelaksanaan Intervensi Teknik Relaksasi Genggam Jari


dimulai pada tanggal 30 Januari 2023 yang sampai 31 Januari 2023
yang dilaksakan di Rumah Sakit dr Soekardjo dan pada tanggal 01
Februari 2023 dilaksanakan di Rumah klien/home visite. Peneliti
melakukan prosedur Teknik Relaksasi Genggam Jari selama 3 hari
dengan durasi 30 Menit dan dilakukan penilian nyeri 1 jam sesudah
dilakukan intervensi sesuai penelitian Tyas Ayuning Dina dan
Sadanoer Maulina Ira (2019).

Prosedur yang dijalankan peneliti sesuai dengan teori SOP


yang sudah disepakati dengan pembimbing, dimana langkah –
langkah sebagai berikut :
1. Posisi klien dalam keadaan berbaring lurus ditempat tidur dan
meminta klien untuk mengatur nafas dan merileksasikan otot
2. Duduk disamping klien, relaksasi dimulai dengan mengenggam
ibu jari klien dengan tekanan lembut, genggam hingga nadi
pasien terasa berdenyut.
3. Klien diminta untuk mengatur nafas dengan lembut
4. Genggam ibu jari selama 2-3 menit dengan nafas secara teratur
dan kemudian seterusnya satu persatu beralih ke jari berikutnya
dengan rentang waktu yang sama
5. Setelah kurang lebih 10-15 menit, alihkan tindakan untuk tangan
yang lain
4.2 Analisis Terapi Teknik Relaksasi Genggam Jari
Hasil analisis yang di dapat pada penerapan Teknik
Relaksasi Genggam Jari pada Ny. A berhasil menurunkan nyeri
yang dirasakan sesudah dilakukan nya post sc. Pada hari pertama
klien mengeluh nyeri dengan skala 5 yang di rasakan menganggu
pada aktivitas klien, pada saat sesudah dilakukan Teknik Relaksasi
Genggam Jari selama 30 menit klien mengatakan nyeri berkurang
menjadi skala 4 pada saat dilakukan hal yang sama di hari ke -2
klien mengatakan nyeri berkurang menjadi skala nyeri 3 dimana
klien sudah mulai rileks dan terakhir dilakukan di rumah klien pada
hari ke-3 klien mengatakan nyeri sudah mulai jarang timbul dan
sudah mulai bisa beraktivitas. Hal ini sependapat dengan penelitian
Mariene, Dolang Wiwin, Valencia Diana Pattipeilohy (2018) yang
mengatakan Teknik relaksasi genggam jari yang diberikan selama ±
30 menit dengan mengenggam seluruh jari mulai dari ibu jari
hingga jari kelingking dan sambil menarik napas dalam dapat
memberikan ketenangan pikiran, mengontrol emosi, melancarkan
aliran dalam darah, serta memberikan pengontrolan diri pada
individu ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpula

Asuhan keperawatan yang dilakukan pada Ny. A dengan


post SC selama 3 hari dapat disimpulkan bahwa :
1. Mampu melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif
pada Ny. A mulai dari pengkajian didapatkan data focus keluhan
utama nyeri pada luka pos SC, kemudian muncul diagnosa
keperawatan nyeri akut
b.d agen pendera fisik (luka invansif) dengan rencana
keperawatan menerapkan teknik relaksasi genggam jari,
penerapan dilakukan dalam waktu 30 menit selama 2 hari. Pada
saat evaluasi adanaya skala nyeri sebelum dilakukan intervensi
skala 5 (1-10) menjadi 1 (1-10).
2. Mampu menerapkan teknik relaksasi genggam jari dalam
menurunkan nyeri post SC pada Ny. A dengan riwayat post SC
hari ke 2 diruang Melati 2A RSUD dr Soekardjo Kota
Tasikmalaya, teknik relaksasi genggam jari dilakukan dengan
durasi 30 menit selama 3 hari berturut turut mulai tanggal 30
Januari 2023 sampai 31 Januari 2023.
3. Mampu menganilisis teknik relaksasi genggam jari pada Ny. A
dengan nyeri post SC di ruang Melati 2A RSUD dr Soekardjo
Kota Tasikmalaya dapat menurunkan intensitas nyeri post SC
dari skala 5 (1-10) menjadi 1 (1-10). Hal ini dikarenakan teknik
relaksasi genggam jari dapat memberikan ketenangan pikiran,
mengontrol emosi dan melancarkan aliran darah.
5.2 Saran
1. Bagi RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya
Penerapan teknik relaksasi genggam jari yang diterapkan
oleh penulis ini bisa dijadikan bagian dari dokumen SOP rumah
sakit yang dapat diterapkan pada pasien post SC yang
mengalami nyeri

2. Bagi Univeristas Bhakti Kencana Tasikmalaya


Teknik relaksasi genggam jari dapat dilakukan sebagai salah
satu alternative tindakan non farmakologis untuk menurunkan
nyeri terutama pada pasien post SC, ketika praktek di lapangan
rumah sakit maupun komunitas, bahkan dapat sebagai bahan
pembelajaran dan salah satu materi yang dapat dilakukan ada
kegiatan pengabdian kepada masyarakat
3. Bagi Profesi Perawat
Teknik relaksasi genggam jari dapat diberikan salah satu
alternative tindakan keperawatan secara non farmakologis
dalam menangani nyeri melalui asuhan keperawatan. Dalam
pelaksanaan harus dilakukan dalam kondisi lingkungan yang
nyaman dan dijaga privacy pasienya sambil terus berkomunikasi
selama intervensi sehingga paien rileks
DAFTAR PUSTAKA

Amin, H. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan

Medis & NANDA, NIC-NOC Jilid 1.

Andarmoyo, S. (2013). Konsep & proses keperawatan nyeri. Jogjakarta.

Penerbit Buku Ar-Ruzz Media

Dolang, M. 2019. Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap

Intensitas Nyeri Pasien Post Operasi Sectio Caesarea. Pasapua

Health Journal, 1(1), 14-17.

Evrianasari, N., Yosaria, N., & Ermasari, A. 2019. Teknik Relaksasi

Genggam Jari Terhadap Nyeri Post Sectio Caesarea. Jurnal

Kebidanan, 5(1), 86-91

Farida, L. I., & Widyaningsih, A. 2022. Gambaran Pengetahuan Ibu

Tentang Teknik Relaksasi Nafas dalam Terhadap Pengurangan

Nyeri Persalinan. Jurnal Kebidanan: Jurnal Ilmu Kesehatan Budi

Mulia, 12(1), 51- 62

Jitowiyono, S., & Kristiyanasari, W. 2010. Asuhan keperawatan post

operasi. Yogyakarta: Nuha Medika, 63-64.

Kiftiyah, M., & Purnamasari, K. I. 2017. Perbedaan sekala nyeri pada ibu

inpartukala I fase aktif dengan masase punggung dan tanpa mesase

punggung. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan, 6(1).

Laila, A., Novita, Y., Sartika, Y., & Susanti, A. 2021. Pengaruh teknik

relaksasi genggam jari terhadap intensitas nyeri pada pasien post


sectio caesarea di rsud arifin achmad provinsi riau. JOMIS

(Journal of Midwifery Science), 5(1), 36-41.

Rosiska, M. 2021. Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Genggam Jari

Terhadap Penurunan Nyeri pada Pasien Post Op di Ruang Bedah Rsu

Mayjen HA Thalib Kerinci. Jurnal Ilmu Kesehatan Dharmas

Indonesia, 1(2), 51-56.

Salfariani M, I., & Nasution, S. S. 2012. Faktor pemilihan persalinan

sectio caesarea tanpa indikasi medis di RSU Bunda Thamrin Medan.

Tyas, D. A. 2020. Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari terhadap

Penurunan Tingkat Nyeri pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea.

Jurnal Bidan Komunitas, 3(2), 86-92.

Tamsuri, A. 2006. Komunikasi dalam keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC

Tim pokja SDKI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi

III. Jakarta : DPP PPNI.

Tim pokja SLKI, 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi III.

Jakarta: DPP PPNI

Tim pokja SIKI, 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi III

Jakarta : DPP PPNI.

Putra, I. B. G. S., Wandia, I. M., & Harkitasari, S. 2021. Indikasi Tindakan

Sectio Caesarea di RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2017-2019.

Gianyar

Wijayanti, e., ts, r. F., & supriyadi, b. 2022. Effektifitas teknik relaksasi

genggam jari (finger hold) terhadap penurunan intensitas nyeripada


pasien 6 jam postoperasi sectio caesaria di rsud dr kanujoso

djatiwibowo balikpapan tahun 2020. Journal Of Midwifery, 10(1),

83-90.

Anda mungkin juga menyukai