Anda di halaman 1dari 3

Elza Amarul Rivalda

5017201032
Geoteknik A
Resume Jurnal
Uncertainty analysis of safety factor of embankment built on stone column improved soft soil
using fuzzy logic a-cut technique

Pada penelitian ini telah dilakukan analisis safety factor pada sebuah tanggul. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki model safety factor yang telah dilakukan oleh
penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan safety factor dengan
menggunakan metode fuzzy logic a-cut.
Masalah safety factor pada tanggul merupakan proyek dari Teknik sipil yang sangat
kompleks. Masalah utama dari safety factor pada tanggul adalah kestabilan lerengnya.
Banyak metode yang dapat dipakai untuk menyelesaikan permasalahan ini. Stabilitas lereng
merupakan permasalah tak tentu dimana untuk menyelesaikannya perlu dilakukan minimal 2
metode yang dapat digunakan untu membandingkan satu sama lain. Ini menjadi penting
karena permasalahn kegagalan stabilitas lereng pada tanggul sering terjadi.
Pada penelitian ini dilakukan beberapa tahapan untuk menghitung stabilitas lereng pada
tanggul. Terdapat tahapan pemodelan geometri dari tanggul yang dibangun. Selanjutnya
dilakukan pemodelan bahan yang digunakan untuk membangun tanggul dan parameter
konstitutif. Berikutnya masuk ke perhitungan safety factor. Ini diddefinisikan sebagai
kekuatan geser maksimum dibagi dengan tegangan geser yang dikenai pada kegagalan awal.
Berikutnya adalah yang menjadi inti dari penelitian ini adalah dilakukannya metode Analisa
fuzzy dan fuzzy apha-cut.
Pemodelan geometri menunjukkan bagaimana bentukan dari tanggul. Model geometri
meliputi tanah liat lunak setebal 10 m di atas pasir setebal 2m. kemudian untuk geometri
tanggulnya memiliki keterangan lebar puncak 20 m, tinggi 5 m, dan sudut kemiringan
2H:1V.berikut adalah gambaran tanggulnya.

Gambar 1. Pemodelan geometri


Elza Amarul Rivalda
5017201032
Geoteknik A
Terlihat bahwa tanggul ditopang oleh tiang-tiang pondasi yang menancap pada lempung
lunak model penampang ini kemudian dianalisis dengan menggunakan metode finite
element dan finite difference.

Gambar 2. Pemodelan finite element methode

Gambar 3. Pemodelan finite difference methode


Pemodelan material dan parameter konstitutif dilakukan dengan ketentuan kriteria
Mohr-Columb failure kriteria. Pada tahap ini setiap sifat fisik material (berat satuan, kohesi,
dan sudut geskan) akan menjadi tolak ukur pemodelan. Berikut adalah table kriteria material
beserta keterangannya.
Elza Amarul Rivalda
5017201032
Geoteknik A

Setelah 2 tahap sebelumnya dilakukan, berikutnya adalah perhitungan safety factor.


Terdapat beberapa cara untuk menghitung safety factor. Untuk kasus pembuatan tanggul nilai
safety factor sebesar 1,5 diperlukan. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan shear
strength reduction technique untuk menghitung safety factor. Nilai ini ditentukan dengan
persamaan

Dimana c’ dan φ’ adalah gaya geser nyata sednagkan FStrial adalah percobaan factor
keamanan
Analisis fuzzy adalah suatu metode dalam ilmu komputer dan matematika yang
digunakan untuk memodelkan dan menangani ketidakpastian atau ambiguitas dalam
pengambilan keputusan. Metode ini didasarkan pada konsep matematika fuzzy, yang
memungkinkan pemodelan dan penyelesaian masalah yang tidak dapat diatasi dengan metode
tradisional yang menggunakan logika biner. Dalam analisis fuzzy, variabel-variabel dan
hubungan di antara mereka dinyatakan dalam bentuk himpunan fuzzy, yang merupakan
generalisasi dari himpunan tradisional. Himpunan fuzzy memungkinkan suatu elemen
memiliki derajat keanggotaan yang berada di antara 0 dan 1, sehingga memungkinkan
penggambaran ketidakpastian atau ambiguitas.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ini, didapatkan bahwa
1. factor reduksi safety factor menggunakan finite elemnt dan finite difference
bernilai masing masing 0,82 dan 0,94. Ini dapat digunakan sebagai evaluasi bagi
penelitian yang menjadi pembanding sebelumnya.
2. berdasarkan perhitungan safety factor menggunakan metode finite element lebih
tinggi daripada finite difference.
3. Ketika menggunakan batu pondasi dengan diameter lebih besar dari 1 meter,
mengakibatkan nilai safety factor yang kurang stabil. Ini disebabkan oleh perubahan
bentuk pondasi dari homogen lempung ke kolom pondasi.
4. Hasil dengan ketidakpastian tertinggi dan terendah terjadi pada area ekuivalen
dengan keberadaan air bawah tanah, dan untuk masing-masing kolom batu tunggal
tanpa air bawah tanah.

Anda mungkin juga menyukai